Eskalasi Memicu Aksi

Page 1

>> ESKALASI MEMICU AKSI

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI

PERCA

Pemimpin Redaksi Hary B Kori’un Wakil Pemimpin Redaksi Menrizal Nurdin, Furqon LW Redaksi Hasan Hanafi, Eriyanto Hadi Layout Wan Sarudin Online Yendrizal Iklan/Pemasaran (62-761) 64633 Presiden Komisaris Rida K Liamsi Presiden Direktur: Makmur Kasim General Manager Zulmansyah Sekedang Wakil General Manager Asnida Syukur General Manager Online Raja Isyam Azwar Alamat Redaksi Graha Pena Riau Lantai 3, Jalan HR Subrantas KM 10,5 Pekanbaru, Telp (62-761) 64633, Fax (62-761) 64640, e-mail: majalah_riaupos@yahoo.com

HARY B KORI’UN pemimpin redaksi

Saung, Suu Kyi, dan Rohingya ... Tujuan saya yang lain dalam membeberkan berbagai kesulitan yang saya hadapi selama duapuluh tahun terlibat dalam perjuangan politik dan menjelajah kota-kota dan hutan di Burma ini adalah untuk menunjukkan mengapa tidak ada di antara kelompok yang bertahan sanggup menggulingkan pemerintahan keji itu. Sementara saya masih tetap berharap bahwa kekuatan rakyat yang baru muncul ini sanggup mengakhiri kekuasaan militer, berbagai kendala yang sama

ILUSTRASI: INTERNET/DIOLAH KEMBALI

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> PERCA ESKALASI MEMICU AKSI

yang menjadi penghalang di masa lampau — khususnya yang berkenaan dengan perpecahan dan nasionalisme sempit dari kelompokkelompok oposisi— masih harus dihadapi... (Aye Saung) MYANMAR (Burma), adalah kisahnya nyata tentang sebuah bangsa yang dicabik-cabik perang saudara karena perbedaan pandangan politik, ideologi, etnis, dan agama. Dengan suku Burma sebagai etnis terbesar di sana —yang kemudian juga menjadi nama negara dengan mengensampingkan sukusuku yang lain ketika merdeka dari penjajahan Inggris dan Jepang tahun 1948— Myanmar menjadi salah satu negara di Asia Tenggara paling tertutup bersama Laos dan Kamboja. Apa yang ditulis Aye Saung dalam buku autobiografinya, Catatan-catatan dari Bawah Tanah, menjelaskan hal itu. Kemenangan Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi dalam Pemilu Myanmar pertama yang dianggap paling demokratis akhir 2015, merupakan angin segar bagi arah demokrasi di negara tersebut. Namun banyak orang tak yakin bahwa perpecahan karena etnis dan agama akan bisa diselesaikan oleh Presiden Htin Kyaw, orang dekat yang juga penasehat Suu Kyi selama ini, yang memenangkan pemilihan presiden beberapa pekan lalu. Masalah etnis bukan hanya tentang Rohingya

yang kebetulan mayoritas muslim. Upaya marjinalisasi secara politis maupun senjata yang dilakukan junta militer sebelumnya dari Jendral Ne Win, Jendral Than Shwe, hingga Presiden Thein Sein, terhadap Rohingya, hanya satu dari sekian kasus perpecahan etnis, yang kebetulan dibalut agama. Sejarah mencatat, pergolakan bersenjata di Myanmar, selain persoalan perbedaan politik, ideologi, tetapi juga lebih tajam karena perbedaan etnis. Di awal kemerdekaan —karena pernah dijanjikan oleh Jendral Aung San, setelah Burma merdeka, etnis-etnis yang ingin merdeka akan dibebaskan— di Myanmar ada etnis-etnis minoritas yang ingin melepaskan diri, seperti Karen, Karenni, Shan, Kachin, Chin, Pa O, Arakan, Naga, Mon, dan yang lainnya. Mereka berjuang melawan dominasi etnis RAPPLER.COM besar berkuasa, Burma, yang di masa awal dipilih menjadi nama negara. Tetapi, apa yang terjadi di Myanmar hari ini, setelah NLD menang telak hampir 80 persen dari partai militer berkuasa, dan terpilihnya presiden sipil setelah era “kegelapan” di bawah junta militer sejak Ne Win melakukan kudeta terhadap Presiden U Nu pada 1962, akan menjadi jendela — kalau tak mau disebut pintu— bagi angin kebebasan tersebut. Ini jika mengacu pada apa yang yang dilakukan NLD dan faksi-faksi lainnya yang melakukan perlawanan, baik secara politik maupun bersenjata. *** Ini di luar kecaman umat muslim dunia

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI PERCA terhadap apa yang ditulis Suu Kyi dalam buku The Lady and The Generals - Aung San Suu Kyi and Burma’s Struggle for Freedom. Dalam buku tersebut, anak Jendral Aung San, salah satu pendiri negara Burma (Myanmar) ini seperti menyesal ketika diwawancarai reporter BBC yang beragama Islam, Mishal Husain, pada Oktober 2013. No one told me I was going to be interviewed by a muslim,” tulisnya dalam buku tersebut. “Tidak ada yang memberitahu jika aku akan diwawancarai oleh seorang muslim.” Pernyataan yang membuatnya dikecam karena sebagai pejuang demokrasi, kemanusiaa, dan hak azasi manusia, yang mendapat Nobel Perdamaian 1991, Suu Kyi dianggap melontarkan pernyataan SARA. Dalam wawancara tahun 2013, Suu Kyi juga terkesan mendua saat ditanya Mishal soal etnis muslim Rohingya yang sepertinya tak dilindungi pemerintah karena dianggap bukan etnis asli Myanmar, yang akhirnya banyak yang lari mengungsi ke negara-negara tetangga. Kata Suu Kyi ketika itu: “Muslims have been targeted but also Buddhists have been subject to violence. There’s fear on both sides.” Dia bilang, pemeluk Islam memang menjadi target tetapi pemeluk Budha juga menjadi sasaran kekerasan yang membuat keduanya menjadi korban dan mengalami ketakutan. Pernyataan-pernyataan tersebut membuat banyak pejuang demokrasi, hak azasi dan kesetaraan kemanusiaan, menjadi berang. Di Indonesia, petisi agar Nobel Perdamaian yang diberikan kepada Suu Kyi dicabut, ditandatangani banyak aktivis dari berbagai “genre”. Namun di seberang, banyak orang mengatakan bahwa Suu Kyi adalah manusia biasa. Setelah sekian lama berada dalam tekanan politik, dia juga ingin

mencari selamat. Rohingya adalah kasus khusus yang dianggap benalu dalam kehidupan negara tersebut. Pergesekan

(bahkan sudah saling bunuh) muslim Rohingya dan pemeluk Budha (yang menjadi agama mayoritas warga) sudah mencapai taraf akut. Pemerintah berpihak ke pemeluk Budha, sehingga Rohingya menjadi bulanbulanan. Hampir dipastikan, jika NLD dan Suu Kyi membela mereka atas nama kemanusiaan, usaha mereka untuk berkuasa tak akan didukung rakyat Myanmar. Sebuah simalakama. *** NLD sebenarnya sudah melakukan langkah untuk menyatukan semua etnis itu dalam sebuah pemerintahan pengasingan yang diproklamirkan pada 18 Desember 1990 dengan nama Pemerintahan Koalisi Nasional Persatuan Burma (NCGUB). Pemerintahan ini dipimpin Dr Sein Win, sepupu Suu Kyi. Mereka membangun basis di Manerplaw, di perbatasan Myanmar-Thailand. Tujuan mereka jelas: menggulingkan junta militer, yang dikenal dengan Dewan Ketertiban dan Keamanan Hukum Negara (SLORC), membangun pemerintahan demokratis dengan melibatkan semua etnis yang ada di Myanmar. Sayangnya, dengan nama “Burma” di sana, banyak etnis

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> PERCA ESKALASI MEMICU AKSI minoritas yang masih setengah hati ikut bergabung. Ini adalah reaksi dari keengganan junta militer menyerahkan kekuasaan kepada NLD yang menang dalam Pemilu 27 Mei 1990. Bahkan, SLORC melakukan bumi hangus. Selain memburu para demonstran yang terdiri dari mahasiswa dan para pendeta Budha, juga menangkapi tokoh-tokoh NLD dan partai lainnya, termasuk Suu Kyi yang dikenai tahanan rumah selama bertahun-tahun. Pada perkembangan selanjutnya, SLORC menganggap pemerintahan NCGUB tak pernah ada. Mereka dianggap hanyalah kelelompok separatis yang harus dihancurkan. Berkali-kali mereka mengirim tentara ke perbatasan Thailand, yang membuat para pejuang NCGUP harus menyingkir masuk ke wilayah Thailand. Dalam hal ini, Aye Saung, yang berada dalam barisan partai komunis Bendera Merah (RF), menjadi salah satu yang ikut bergerilya. Semasa masih mahasiswa di Universitas Rangoon, Saung sudah yakin dengan jalan hidupnya yang ingin melawan penindasan dalam bentuk apapun. Sebagai aktivis mahasiswa, dia selalu menyerukan bahwa mahasiswa sebagai golongan intelektual, harus selalu bersama masyarakat yang ditindas, terutama buruh dan petani, untuk mengobarkan api revolusi melawan penguasa. Junta militer harus dilawan dan pemerintahan sipil harus ditegakkan. Hingga kemudian dia keluar dari Partai Komunis Bendera Merah kareka kecewa pada sentralisme kekuasaan di partai itu, Saung tetap berkomitmen tentang cita-cita perjuangannya itu. Saung memang berbeda dengan Suu Kyi. Dia berada di bawah tanah. Dia menjadi salah satu penasehat bagi para pemimpin RF dan juga NCGUP saat bergerilya. Dibandingkan dengan Suu

Kyi, dia tak terlalu dikenal, karena jauh dari media sebagaimana Suu Kyi yang bisa dijual media internasional. Namun, sebagai revolusioner pemanggul senjata yang langsung berhadapan dengan para tentara penguasa, Saung lebih paham dibanding Suu Kyi tentang makna ketertindasan. Salah satu cita-cita Saung adalah Myanmar yang demokratis, dan semua etnis bersatu. Dukungannya terhadap etnis Shan yang memberontak dan ingin memisahkan diri jauh sebelum NCGUP dibentuk, adalah bentuk dari kemarahannya terhadap junta militer. Ketika NCGUP diproklamirkan dan Shan berada di dalamnya bersama etnis lainnya, Saung senang karena cita-citanya untuk Myanmar bersatu menjadi kenyataan. Dengan begitu, junta militer (SLORC) bisa dirubuhkan bersama-sama. Kini, ketika NDL berkuasa dan kekuasaan sipil sudah di tangan, Saung pasti bahagia karena perjuangan tak kenal lelah sejak 1962 yang dikobarkan masyarakat sipil akhirnya tercapai. Jika Htin Kyaw tetap setia pada prinsip demokrasi dan hak-hak rakyat yang diperjuangkan begitu lama bersama NLD, juga NCGUP, serta Suu Kyi, maka angin perubahan itu bisa terjadi. Tetapi jika Htin Kyaw dan Suu Kyi (yang katanya memilih tak akan berada di pemerintahan) lupa pada akar rumput dan tujuan perjuangannya, maka semuanya akan seperti sediakala. Gelap, senyap, dan penuh darah. Rohingya adalah salah satu masalah. Namun perbedaan etnis secara keseluruhan adalah masalah yang paling nyata.***

Twitter dan Instagram @harybkoriun

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


PERCA ESKALASI MEMICU AKSI >>

LIPUTAN UTAMA

ESKALASI MEMICU AKSI LAPORAN: SYAHRUL MUKHLIS & EKA GUSMADI PUTRA (PEKANBARU)

PEMBAYARAN DANA ESKALASI MENUAI MASALAH. PIHAK DPRD RIAU MENUDING PIHAKNYA TAK TAHU DAN TAK PERNAH DIBAHAS. NAMUN PIHAK PEMPROV RIAU MENGATAKAN KALAU PERNAH ADA PEMBAHASAN BERSAMA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. MANA YANG BENAR?

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI

SEJUMLAH anggota DPRD Riau terkejut. Mata mereka tertuju pada angka Rp220 miliar. Saling tanda tanya di antara mereka, kapan anggaran yang cukup besar ini masuk dalam APBD Perubahan. Masing-masing mereka mengakui tidak pernah menyetujui anggaran sebesar itu masuk dan digunakan untuk membayar sejumlah hutang Pemprov Riau. Dana Eskalasi yang sudah dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi Riau kepada pihak ketiga tidak pernah dibahas, namun memang pernah dipaparkan oleh eksekuif dalam pertemuan di Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) saat evaluasi terhadap APBD Perubahan 2015. Sementara DPRD Provinsi Riau sudah mengatakan tidak menyetujui untuk pembayaran dana eskalasi tersebut. Pimpinan DPRD Provinsi Riau, Noviwaldy Jusman, mengatakan, permasalahan dana eskalasi saat ini karena terjadi perbedaan pendapat antara kalangan eksekutif dengan legislatif tentang hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). ‘’Dana eskalasi menjadi masalah karena ada perbedaan angka berapa yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga itu,’’ kata Noviwaldi. Menurut politisi Partai Demokrat yang juga pimpinan Badan Anggaran DPRD Provinsi Riau, mereka sudah lama mengetahui adanya dana eskalasi karena adanya kenaikan harga BBM. ‘’Awalnya pihak ketiga itu menuntut sampai ke

Dana eskalasi menjadi masalah karena ada perbedaan angka berapa yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga itu Pimpinan DPRD Provinsi Riau, NOVIWALDY JUSMAN

pengadilan. Lalu setelah ada putusan pengadilan, kami minta kepada eksekutif agar ada surat dari Jaksa Agung dalam hal ini Jamdatun agar tidak ada tuntutan di kemudian hari. Tapi ini yang tidak bisa dilakukan, makanya sampai APBD disahkan kami tidak setuju dibayarkan,’’ kata pria yang lebih dikenal dengan panggilan Dedet tersebut. Namun dalam rapat bersama Kemendagri, pihak eksekutif memaparkan adanya perubahan-

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI perubahan di SKPD. ‘’Dalam rapat bersama kementrian, pihak eksekutif memaparkan adanya kenaikan anggaran di Bina Marga dan Cipta Karya. Tapi tidak disebutkan bahwa itu adalah kenaikan yang merupakan dana eskalasi itu,’’ kata Dedet. Ditanya apakah pemaparan itu dibahas, Dedet mengatakan eksekutif hanya memaparkan saja, karena anggota DPRD tidak mengetahui dan eksekutif tidak menyatakan dengan terangterangan bahwa perubahan-perubahan itu adalah karena adanya dana eskalasi yang akan dibayarkan, maka tidak ada pembahasan lagi. ‘’Pada rapat dengan kementrian itu, mereka tidak menyampaikan dana eskalasi, tapi mereka memaparkan perubahan-peruabahan yang ternyata dikemudian hari diketahui itulah dana eskalasi itu. Tapi saat itu pimpinan dewan menyetujui itu,’’ kata Dedet. Atas kondisi itu, Dedet mengatakan kesalahankesalahan tentunya ada. ‘’Kesalahan eksekutif itu ada, mengapa tidak terang-terangan dikatakan bahwa itu dana eskalasi mereka masukkan. Kesalahan kami legislatif juga ada, mengapa kami tidak melihat rincian perubahan. Tapi tentunya ini etika. Kalau kami sudah tidak menyetujui dana eskalasi itu dibayar, mengapa tetap dimasukkan juga dan tidak terang-terangan,’’ kata Dedet. Dedet mengatakan soal kerugian negara tidak ada karena ada Keputusan Menteri untuk menyelesaikan semua masalah keuangan termasuk utang-piutang. ‘’Kami kecewa pada prosesnya. Kami berharap yang dibayarkan sesuai dengan hitungan BPKP yang lebih ril. Tapi mengapa pihak Pemprov Riau seperti membiarkan pihak lain menang dan membayar dengan jumlah yang lebih banyak,’’ kata Dedet.

TIDAK ADA YANG DITUTUPI

Sisi lain, pihak eksekutif dengan tegas menyebut dana eskalasi yang tertuang dalam APBD-P Riau 2015 sebesar Rp220 Miliar sudah melalui mekanisme pembahasan. Hal itu sudah diketahui Badan Anggaran (Banggar) DPRD Riau bersama TAPD Pemprov Riau. Dana tersebut masuk setelah melewati forum harmonisasi antara daerah bersama pusat melalui Kemendagri RI. Karenanya ketika pembayaran dana eskalasi tersebut diributkan, Plt Setdaprov Riau M Yafiz, mengaku heran. “Semua berjalan sesuai prosedur dan ada landasan hukumnya. Tim harmonisasi Kemendagri memanggil DPRD dan Pemprov ketika itu dalam memasukkan dana tersebut. Jadi tak ada yang ditutup-tutupi,” terangnya. Diceritakannya, pada 7 Agustus 2015 Pemprov Riau berkirim surat ke Kemendagri untuk berkonsultasi sekaligus minta saran mengenai adanya putusan sidang Badan Arbritase Nasional Indonesia (BANI) yang memerintahkan pembayaran hutang eskalasi Rp220 miliar. Hal itu disebutkan pula dalam surat itu Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) APBD 2015 tergolong sangat tinggi. Kemendagri kemudian baru membalas surat tersebut pada November 2015. Jawabannya berupa perintah agar anggaran utang eskalasi dimasukan pada APBD-P 2015. “Masalahnya, surat Kemendagri itu datang setelah APBD-P 2015 sudah disahkan DPRD Riau. Saat pengesahan dan dikirim ke Kemendagri, anggaran eskalasi memang belum masuk karena memang disepakati Pemprov dan DPRD untuk tak dianggarkan,” bebernya menceritakan. Hanya saja setelah APBD-P Riau 2015 dievaluasi Kemendagri, seiring proses berjalan dalam tahapan ini ada forum harmonisasi. Dalam

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI hal ini, tim Kemendagri memanggil Pemprov Riau dan DPRD Riau untuk menyesuaikan sejumlah nomenklatur yang dianggap kurang tepat dan di luar kewenangan. Dalam pertemuan inilah termasuk dibahas masalah anggaran pembayaran hutang eskalasi Rp220 miliar. Saat rapat forum harmonisasi, pihak DPRD juga datang. “Diwakili Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman. Ada dia waktu tim evaluasi Kemendagri memerintahkan agar anggaran pembayaran hutang eskalasi dimasukan ke APBD-P 2015,” tambahnya. Kemudian setelah disepakati dalam pembahasan tersebut melalui forum harmonisasi, lalu dikuatkan dengan surat dari Mendagri kepada Pemprov Riau dan DPRD Riau. Anggaran yang digunakan untuk pembayaran hutang eskalasi Rp220 miliar tersebut berasal dari silpa. Karena dalam surat Pemprov Riau ke Kemendagri pada 7 Agustus juga disebutkan angka Silpa APBD murni 2015 ketika itu masih sangat tinggi, “Maka anggaran eskalasi diambil dari Silpa,” sambungnya. Jadi, menurut Yafiz, jika memang ada pihak legislatif yang menyebut tidak mengetahui seharusnya bisa dipertanyakan langsung kepada

Semua berjalan sesuai prosedur dan ada landasan hukumnya. Tim harmonisasi Kemendagri memanggil DPRD dan Pemprov ketika itu dalam memasukkan dana tersebut. Jadi tak ada yang ditutup-tutupi. Plt Setdaprov Riau M YAFIZ

yang bersangkutan. “Tanya ke mereka, kenapa tidak tahu. Karena semua prosedurnya kami ikuti sesuai hasil evaluasi dan harmonisasi,” tegasnya. (gem gem))

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI

Hak Angket Bergulir SALING

lempar bola panas, antara eksekutif dalam hal ini Pemprov Riau dengan legislatif Riau masih saja begulir. Akar persoalannya tidak lain yakni dibayarkannya hutang eskalasi oleh Pemprov senilai Rp220 miliar di APBD-P tahun 2015. Padahal pembayaran utang tersebut tidak mendapat persetujuan dari DPRD Riau. Pihak Pemprov mengatakan bahwa telah mendapat persetujuan DPRD Riau, namun nyatanya pihak DPRD mengaku tidak pernah

memberikan persetujuan. Malahan pihak DPRD menyebut-nyebut bahwa mereka memiliki bukti rekaman saat rapat bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Menyikapi tidak adanya titik temu antara kedua belah pihak, DPRD Riau mewacanakan untuk melakukan hak angket untuk mencari duduk perkara persoalan ini. Anggota DPRD Riau, Abdul Wahid mengatakan, pihaknya akan melakukan hak angket untuk dapat menyelidiki persoalan tersebut dengan

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI telah meminta persetujuan beberapa anggota DPRD Riau. Dikatakannya, hak angket adalah sebuah hak untuk melakukan penyelidikan yang dimiliki oleh DPRD yang memutuskan bahwa pelaksanaan suatu undang-undang dalam kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangang. “Kami akan membuat hak angket, untuk menyelidiki secara mendalam . Kalau kita lakukan interpelasi hanya hak bertanya saja. Kalau hak angket ini kan lebih untuk menyelidiki persoalan tentang pembayaran eskalasi ini,” katanya. Menurut politisi PKB tersebut, persoalan pembayaran utang eskalasi tersebut sudah

memenuhi unsur untuk dilakukanya hak angket tersebut. Dikatakannya, hak angket dilaksanakan supaya persoalan tersebut bisa clear dan clean. “Kalau ada yang mengatakan bahwa pembayaran eskalasi itu ada kebijakan Kemendagri, kita mau tahu dan mau lihat mana suratnya,” ujarnya.

HARUS DISELIDIKI AGAR LEBIH JELAS Abdul Wahid, yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) menilai, dana eskalasi yang dibayarkan oleh Pemrov Riau kepada pihak ketiga diduga banyak pelanggaran. INTERNET

JEMBATAN PERAWANG: Jembatan ini termasuk dalam bagian eskalasi yang harus dibayarkan Pemerintah Provinsi Riau kepada pihak ketiga.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI Diceritakan Wahid, dana eskalasi tersebut adalah dana kenaikan nilai kegiatan pemerintah yang diakibatkan adanya kenaikan harga BBM, sehingga berdampak pada kenaikan biaya pembangunan infrastruktur. Adanya dana eskalasi proyek pemerintah ini sejak akhir tahun 2005 lalu ketika kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. ‘’Jadi dana eskalasi ini terjadi karena semua biaya barang-barang dan jasa jadi meningkat karena kenaikan harga BBM. Jadi hitungan proyek yang sudah dianggarkan jadi tidak sama lagi, seperti harga produksi, biaya upah dan harga material itu jadi meningkat,’’ jelas Wahid. Sementara, sejak tahun 2003 ada kegiatan pemerintah yang membuat sebuah kegiatan multiyears. ‘’Sejak 2003 ada kegiatan Pemprob Riau berupa sembilan paket pekerjaan pembangunan infrastruktur yang didanai tahun jamak agar proyek ini bisa selesai. Jadi proses lelang dan kegiatan tendernya sekali saja, sehingga tidak membuang-buang waktu. Jadi tendernya sekali saja tahun 2003,’’ sebut Wahid. Sejak kenaikan BBM itu, maka kontraktorkontraktor yang mengerjakan sembilan proyek tersebut meminta kenaikan biaya. ‘’Jadi karena adanya kenaikan harga dan permintaan dari kontraktor itu, maka BPKP menghitung. Maka diperoleh hasil hitungan kenaikan biaya tersebut,’’ kata Wahid. Namun, dalam berjalannya waktu dan kegiatan penghitungan, maka pemerintah mengabulkan akan membayarkan dana eskalasi tersebut di tahun 2009. Pembayaran pertama dilakukan 2010 dengan cara mencicil. Namun pihak ketiga menuntut pembayaran lebih tinggi dengan cara menggugat ke pengadilan dan bahkan urusannya sampai ke BANI. Ada perselisihan angka kenaikan biaya antara

hitungan BPKP dengan hitungan BANI. ‘’Kalau BKPK menghitungnya dimulai pertengahan karena proyek tersebut sudah mulai sejak 2004, sementara BANI menghitungnya sejak proyek pertama kali dimulai. Kita semua tahu bahwa kenaikan BBM itu bukan sejak awak proyek, tapi setelah proyek berjalan. Tentunya lebih setuju dengan hasil dari BPKP,’’ kata Wahid. Menurut Wahid, selisih antara angka hasil perhitungan BPKP dengan BANI tersebut mencapai ratusan miliar. ‘’Yang menjadi perdebatan teman-teman di dewan itu, mengapa pemerintah harus ikut keputusan BANI, apakah itu keputusan final dan apakah tidak ada lagi upaya hukum lain sehingga kita harus membayarkan angka perhitungan BANI,’’ kata Wahid. Jika belum final, maka tentunya masih ada upaya hukum yang bisa dilakukan agar Pemerintah Provinsi tidak harus membayarkan angka perhitungan BANI tersebut. Dalam pertemuan antara Pemprov Riau dengan DPRD, diminta kepada Pemprov untuk memperlihatkan dasar-dasar surat menyurat dan keputusan hukum sebagai landasan membayarkan dana eskalasi sesuai perhitungan BANI. ‘’Teman-teman meminta keputusan hukumnya. Tapi Pemprov Riau tidak bisa memperlihatkannya. Itu makanya kami tidak terima,’’ kata Wahid. Dijelaskan Wahid lagi, ada pihak Pemprov Riau yang mengatakan pembayaran dana eskalasi berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri. ‘’Pihak Pemprov mengatakan pembayaran sesuai keputusan menteri, tapi saat ditanya mana keputusan itu, Pemprov tidak bisa menunjukkan,’’ kata Wahid. Menurut Wahid, mereka sudah sepakat tidak membayarkan dana eskalasi di anggaran APBD

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI Perubahan 2015. Tapi ternyata dana itu sudah dimasukkan untuk disetujui. ‘’Saat pembahasan verifikasi di Kemendagri katanya dana itu sudah disetujui, bahkan ditandatangani dewan, sementara kami merasakan tidak pernah menyetujui apalagi menandatangani pembayaran eskalasi itu,’’ kata Wahid. Ditegaskan Wahid, menurutnya anggaran yang dibayarkan untuk eskalasi itu tidak sesuai dengan pembahasan antara Pemprov dengan Dewan. ‘’Jadi pembayaran eskalasi itu tidak sesuai persetujuan. Dalam undang-undang, anggaran APBD itu adalah hasil pembahasan antara Pemprov dalam hal ini TAPD dengan DPRD dalam hal ini Badan Anggaran. APBD itu tidak bisa dengan Keputusan Mendagri saja,’’ sebut Wahid. Anggaran baru bisa digunakan jika persetujuan antara DPRD dengan Pemprov Riau. ‘’Jadi siapa yang menipu jika kami tidak pernah setuju tapi anggaran eskalasi itu ternyata tetap dimasukkan. Sudah jelas-jelas kami menolak pembayaran dana eskalasi tersebut,’’ kata Wahid. Wahid menganggap pembayaran dana eskalasi sesuai angka dari BANI tersebut adalah kelebihan bayar dan itu masuk dalam tindak pidana. ‘’Kelebihan bayar itu tindak pidana. Solusinya adalah kami akan melakukan hak angket,’’ sebut Wahid. Diterangkan Wahid, hak angket yang dimaksudnya adalah dewan ingin menyelidiki sesuatu permasalahan yaitu pembayaran dana eskalasi ini. ‘’Kalau mau terang-benderang, siapa yang salah dan menipu sehingga dibayarkannya dana eskalasi ini, sementara kami tidak pernah setuju maka harus dilakukan hak angket,’’ kata Wahid. Awalnya dewan bisa bertanya karena juga mempunya hak interpelasi. Tapi karena kebijakan

Teman-teman meminta keputusan hukumnya. Tapi Pemprov Riau tidak bisa memperlihatkannya. Itu makanya kami tidak terima. ABDUL WAHID, Anggota DPRD Riau membayarkan dana eskalasi ini menimbulkan keresahan, maka harus diselidiki. ‘’Kebijakan membayarkan eskalasi ini berpotensi merugikan negara, melanggar undang-undang sehingga harus diselidiki, dirunut dan dibahas,’’ sebut Wahid. Wahid mengatakan ada temuan, ada datadata yang mereka kumpulkan. ‘’Nanti akan diusulkan di paripuna untuk membuat pansus. Kalau disetujui, maka pansus akan bekerja mengumpulkan semua bukti,’’ kata Wahid. Wahid mengatakan dirinya tidak pernah berniat mau menyalahkan siapapun, namun hanya sebagai penjernih dalam permasalahan dana eskalasi. ‘’Saya mau ini lebih jelas dan lebih jernih saja sehingga permasalahan ini tidak terulang lagi ke depannya dalam pembahasan gema anggaran,’’ kata Wahid. (rul/ rul/gema gema))

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI

Hak Angket Perlu Dugaan Kuat PIMPINAN DPRD PROVINSI RIAU, NOVIWALDY JUSMAN, MENGATAKAN, MEMANG HARUS DIJELASKAN BAGAIMANA BISA ANGGARAN ESKALASI TERSEBUT TETAP DIMASUKKAN OLEH PEMPROV RIAU SEMENTARA DEWAN TIDAK SETUJU. Namun, untuk sampai ke jalur menggunakan hak angket, maka anggota DPRD yang ingin melaksanakan hak angket harus betul-betul bisa menyampaikan alasan telah terjadi pelanggaran hukum dalam pembayaran dana eskalasi. ‘’Bagi teman-teman yang mau menggunakan hak angket, memang hak perorangan anggota DPRD untuk itu di bawah lindungan fraksi. Tapi harus kuat adanya pelanggaran hukum dan undang-undangnya,’’ sebut Dedet. Sementara menurut Dedet, pembayaran dana eskalasi itu sudah dilakukan sesuai aturan karena sudah dipaparkan ketika evaluasi di Kemendagri. ‘’Kalau secara prosedural sudah dilakukan

pemaparan kenaikan anggaran di Bina Marga dan Cipta Karya dalam rapat evaluasi di Kemendagri, namun tidak disebutkan itu dana eskalasi. Jadi kalau mau menggunakan hak angket, harus betulbetul bisa meyakinkan kalau telah terjadi pelanggaran. Tentunya ada alasan yang kuat,’’ kata Dedet. Dedet mendukung dilakukan hak angket. ‘’Pemerintah harus menjelaskan mengapa berbuat seperti itu. Saya mendukung hak angket sepanjang prosedurnya terpenuhi. Perkuat dasarnya mengapa begini,’’ sebut Dedet. Terpisah, Abdul Wahid mengatakan sudah banyak tandatangan yang terkumpul dari anggota dewan untuk melaksanakan hak angket. ‘’Tentunya pengusulan dilakukannya hak angket masih dalam proses, sekarang sudah banyak kawan-kawan di dewan yang tanda tangan untuk dilakukan hak angket,’’ sebut Wahid.

ESKALASI SESUAI ATURAN Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Provinsi Riau M Yafiz dengan tegas mengatakan sudah membayarkan utang eskalasi yang dianggarkan di APBD-P 2015 kepada pihak perusahaan. Pembayaran juga sudah mengikuti aturan penganggaran dan mekanisme sesuai regulasi pelunasan utang. Dengan demikian menurutnya sudah tidak ada masalah lagi. “Sudah dibayarkan tahun lalu, jadi tidak ada masalah lagi,” katanya. Pemprov Riau kata Yafiz tidak melanggar hukum dalam pembayaran tersebut. Salah satunya karena sudah ada putusan dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan Mahkamah Agung untuk sembilan proyek tersebut. Selain itu juga sudah sesuai dengan hasil evaluasi bersama Kemendagri RI pada tahun lalu.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI

JEMBATAN TELUK MESJID: Jembatan Teluk Mesjid di Perawang juga menjadi bagian dari eskalasi di APBD Riau 2016. “Tidak ada yang salah, sudah tuntas semua. Tidak ada melanggar hukum, semuanya sudah sesuai dengan aturan hukum berlaku,” tambahnya. Terkait masih adanya tuntutan dari Dewan (DPRD Riau) yang menganggap pembayaran itu tidak sesuai dengan prosedur yang ada. Menurut Yafiz semuanya sudah sesuai dengan aturan bahkan pihak dewan kembali mempelajari. Setelah persoalan ini kembali muncul ke permukaan, memang Plt Sekda menyerahkan secara resmi berkas-berkas pembayaran utang eskalasi. “Mereka mau mempelajari dulu katanya, makanya saya serahkan Kepmen dan draf pengesahan APBD

INTERNET

Perubahan tahun 2015,” tambahnya. Sementara terkait besaran anggaran. Dimana dari informasi yang dirangkum Riau Pos, pada tahun 2014 lalu dari data catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau tercatat total eskalasi berdasarkan surat Sekretaris Majelis BANI nomor 10.1452/XII/BANI/ED. BANI telah menetapkan nilai penyesuaian harga yang terhutang dan harus dibayarkan Pemprov Riau sebesar RP230.895.826.691. “Ada pengurangan Rp10 miliar. Jadi yang dibayarkan di APBD-P 2015 itu sudah menjadi Rp220,8 miliar. Pengurangan memang terjadi setiap tahun,” ungkapnya.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI

TAK YAKIN OKNUM DEWAN BERMAIN Terkait dengan isu ada anggota DPRD Riau (anggota Banggar) yang “bermain” dalam masalah ini, Noviwaldy Jusman tidak yakin. “Saya tidak yakin jika ada oknum dewan yang bermain. Semua pembahasan APBD Perubahan 2015 sudah terekam, kami tidak pernah menyepakati pembayaran hutang eskalasi ini,” kata Noviwaldy. Untuk menyakinkan hal itu, Noviwaldy mengajak awak media untuk menyaksikan video rekaman rapat pembahasan hasil verifikasi APBD Perubahan 2015 antara Banggar dengan TAPD. Dalam video tersebut terlihat, ia sempat mempertanyakan kepada Plt Sekdaprov Riau tentang kepastian ada atau tidaknya utang eskalasi masuk dalam APBD Perubahan 2015. Pertanyaan ini disampaikannya sebelum memberikan tanda tangan persetujuan terhadap hasil verifikasi APBD Perubahan 2015. “Saat itu saya tanyakan ke Plt Sekdaprov M Yafiz bahwa ada atau tidak utang eskalasi masuk dalam APBD Perubahan, Plt sekdaprov menjawab tidak ada. Setelah itu barulah saya tanda tangan persetujuan hasil verifikasi itu,” paparnya. Anggota komisi E DPRD Riau Muhammad Adil minta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun ke Riau memeriksa (dugaan) anggota dewan dan pemerintah provinsi yang telah membayarkan utang eskalasi tersebut. “Kita minta KPK turun tangan lansung. DPRD Riau tidak akan bertanggung jawab atas pembayaran utang eskalasi Pemprov Riau. Kalau memang ada oknum silakan tangkap saja. Sebab mengacu kepada hasil keputusan dalam rapat Banggar DPRD Riau dan Pemprov Riau, tidak ada pembayaran utang eskalasi ini,”

ungkapnya. Pengamat hukum, Aksar SH MH, menjelaskan, dalam perspektif hukum, utang adalah sesuatu yang wajib dibayarkan. Apalagi hal tersebut sudah memiliki kekuatan hukum berupa kontrak atau perjanjian kerjasama. Namun begitu, karena anggaran yang akan digunakan untuk membayarkan hutang dengan anggaran masyarakat melalui APBD, hal ini jelas memiliki kosekuensi sendiri, yakni wajib melibatkan pihak eksekutif dan legislatif untuk mempersetujuinya. ‘’Pemerintah menggunakan anggaran pasti sudah merunut pada petunjuk teknis yang sudah ditetapkan. Memang ada anggaran taktis yang diberikan wewenang kepada pemerintah dan belum digunakan sehingga pemerintah harus mengeluarkan dengan dasar sangat penting. Sementara penting itu sendiri ada penilaian tersendiri, misalnya utang. Walaupun sebelumnya belum dianggarkan dan ada silpa, itu tidak salah penggunaannya karena utang harus dibayarkan,’’ terangnya. Pengamat kebijakan public, Andi Yusran, menyatakan, persoalan eskalasi tersebut tidak hanya sekadar salah komunikasi. Pasalnya, sebagai kebijakan publik, semua kebijakan pemerintah harus melalui proses yang jelas dan terkonsep. Namun begitu, menurut Andi, bagaimanapun hutang harus dibayarkan. Terkait dengan kondisi di DPRD terkait dana eskalasi tersebut, menurut Andi harus dicari dulu duduk perkara yang menyebabkan polemik tersebut terjadi. ‘’Utang itu tetap harus dibayarkan. Apalagi yang berhutang itu adalah pemerintah. Tapi yang namanya kebijakan publik dan menggunakan anggaran publik juga harus melalui prosesnya. Hal tersebut sudah tertuang

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI dalam Permen PANRB nomor 4 tahun 2007 yang menjelaskan, semua perumusan kebijakan publik wajib melalui proses legislasi. Ini sudah tegas dan jelas,’’ terang Andi. Diterangkannya juga, jika memang DPRD

tidak mengetahui asal-muasal dana eskalasi tersebut masuk dalam APBD, dia secara pribadi mendukung langkah anggota legislatif mengulirkan hak angket yang memang menjadi gem rul/gem gem)) wewenang mereka. (rul/

Pemerintah Bisa Dituntut jika Tak Bayar Utang JANGAN SAMPAI PEMERINTAH DITUNTUT DAN KEMUDIAN DIPALILITKAN. BISA MALU. Munculnya dana eskalasi yang tiba-tiba, menjadi polemik. Jumlah dana yang cukup besar membuat anggota dewan bertanya bagaimana anggaran tersebut bisa ditanggung Pemprov sebagai utang. Namun di satu isi, jika utang yang wajib dibayar ini tidak juga dibayarkan akan berdampak lebih besar lagi karena jumlahnya bisa membengkak. Tidak hanya itu, jika tetap tidak terbayarkan, negara melalui Pemprov Riau bisa digugat oleh pihak yang memiliki piutang. Parahnya, pemerintah bisa digugat pailit. Dalam perspektif hukum, utang adalah sesuatu yang wajib dibayarkan. Apalagi hal tersebut sudah memiliki kekuatan hukum berupa kontrak atau perjanjian kerjasama. Namun begitu, karena anggaran yang akan digunakan untuk membayarkan utang dengan anggaran masyarakat melalui APBD, hal ini jelas memiliki kosekwensi sendiri yang wajib melibatkan pihak eksekutif dan legislatif untuk

persetujuannya. Kondisi ini yang terjadi di DPRD Riau. Bergulirnya dana eskalasi dipertanyakan penggunannya dan besarannya oleh beberapa anggota dewan. Hanya saja, menurut pengamat hukum, Aksar SH MH, apa yang dilakukan pemerintah sebelum memasukkan dana tersebut dalam APBD tentu melalui pertimbangan yang matang dan jelas. ‘’Pemerintah menggunakan anggaran pasti sudah merunut pada petunjuk teknis yang sudah ditetapkan. Memang ada anggaran taktis yang diberikan wewenang kepada pemerintah dan belum digunakan sehingga pemerintah harus mengeluarkan dengan dasar urgen. Sementara urgen itu sendiri ada penilaian tersendiri, misalnya utang. Walaupun sebelumnya belum dianggarkan dan ada silpa itu tidak salah penggunaanya karena utang harus dibayarkan,’’ terang Aksar. Meski menyatakan hal tersebut, Aksar juga

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI menjelaskan DPRD memiliki wewenang mempertanyakan kepada pemerintah atas dasar aturan tentang merumuskan kebijakan publik yang menurut mereka tidak sesuai pandangannya. Namun, untuk menyatakan salah atau tidaknya penggunaan dana eskalasi tersebut bukan hak Badan Anggaran (Banggar) DPRD Riau, melainkan hukum. Menurutnya lagi, apa yang dilakukan pemerintah dengan meminta persetujuan BPK dan lainnya itu adalah itikat baik. ‘’Jangan kita berasumsi, jika tidak disetujui DPRD, pemerintah tidak bisa menggunakan anggaran. Itu membuat pemerintah bisa vakum. Nah, di sana peran pemerintah membuat kebijakan yang tepat sasarannya,’’ ujarnya. Sementara itu, jika dana eskalasi ini tidak disetujui dan tidak dibayarkan, Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) ini menyatakan akan berdampak yang lebih besar lagi. Utang yang ditanggung pemerintah akan semakin besar sesuai dengan ketentuan ekonomi nasional. Besarnya utang juga ada aturan yang biasa diambil dari hukum perbankkan, sesuai dengan bunga bank berjalan. Efeknya jika tak dibayarkan jumlah utang akan semakin membengkak. Pembengkakan utang ini akan mengikuti alur bunga bank sesuai dengan hukum ekonomi dan jelas akan membuat dana eskalasi semakin meningkat dan membebankan di APBD Riau. Soal pembengkakan dana eskalasi itu tentu perlu diaudit, benar tidak besar utang .itu. Harus ada perhitunganya jelas, rasionya ada dan

Aksar SH MH, pengamat hukum.

dasar hukumnya ada. Selain itu, dampak hukumnya juga cukup mengancam jika pihak ketiga melakukan upaya hukum dengan mendaftarkan gugatan ke PTUN. Hal yang paling parah, pemprov bisa digugat untuk ditetapkan pailit. ‘’Negara akan malu jika hal ini terjadi. Riau ini negeri kaya tapi tidak bisa membayarkan utang itu adalah hal yang memalukan. Ditambah lagi jika itu bisa membuat pemerintah ditetapkan pailit. Sebaiknya, ini dicari jalan keluar dengan berbicara antara kedua belah pihak untuk menyatukan suara menyelamatkan muka adrian ek pemerintah,’’ ujarnya.. ((adrian ekoo/gem gem))

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI

Dana Eskalasi yang Sudah Dibayarkan Pembangunan 1 Jembatan Perawang 2 Jalan Bagan Jaya- Enok-Kuala Enok 3 Jalan Sorek-Teluk Meranti-Guntung 4 Jembatan Teluk Masjid 5 Jalan Sei. Akar - Bagan Jaya 6 Jalan Sp. Kumu Sontang - Duri 7 Jalan Sei. Pakning-Teluk Masjid-Sp. Pusako 8 Jalan Pelintung- Sepahat-Sei. Pakning 9 Jalan Dalu dalu-Mahato-Sp Manggala

Jumlah (Rp) 24.505.342.316,55 56.335.678.096,96 21.504.906.623,96 2.459.969.111,21 39.853.904.365,55 26.580.157.994,31 4.020.971.085,25 20.419.304.658,70 27.215.592.443,07

SUMBER:DPRD RIAU

Wajib Proses Legislasi MESKI DAPAT PERSETUJUAN DARI KEMENTERIAN DALAM NEGERI, PROSES LEGISLASI TETAP HARUS DILAKUKAN.

Polemik eskalasi yang tercantum dalam APBDP Pemprov Riau masih terus bergulir. Beberapa anggota DPRD Riau mempertanyakan “hadirnya” dana eskalasi untuk membayar utang ke pihak ketiga yang nilainya mencapai Rp220 miliar, sementara Pemprov melalui Plt Sekdaprov menyatakan dana tersebut sudah melalui berbagai proses dan diketahui oleh DPRD. Tarikulur dan “perang” argumentasi tersebut membuat APBD Riau belum bisa digunakan hingga saat ini. Apakah harus anggaran yang dicap sebagai utang ini tidak dibayarkan? Melihat polemik yang tercipta dan masih begulir, pengamat kebijakan publik, Andi Yusran, menyatakan, persoalan eskalasi tersebut tidak hanya sekadar kesalahan komunikasi. Pasalnya, sebagai kebijakan publik, semua kebijakan

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> ESKALASI MEMICU AKSI

Utang itu tetap harus dibayarkan. Apalagi yang berutang itu adalah pemerintah. Tapi yang namanya kebijakan publik dan menggunakan anggaran publik juga harus melalui prosesnya. ANDI YUSRAN, Pengamat Kebijakan Publik

pemerintah harus melalui proses yang jelas dan terkonsep. Namun begitu, menurut Andi, bagaimanapun utang harus dibayarkan. Terkait dengan kondisi di DPRD terkait dana eskalasi tersebut, menurut Andi harus dicari dulu duduk perkara yang menyebabkan polemik tersebut terjadi. ‘’Utang itu tetap harus dibayarkan. Apalagi yang berutang itu adalah pemerintah. Tapi yang namanya kebijakan publik dan menggunakan anggaran publik juga harus melalui prosesnya. Hal tersebut sudah tertuang dalam PermenPANRB nomor 4 tahun 2007 dimana semua perumusan kebijakan publik wajib melalui proses legislasi. Ini sudah tegas dan jelas,’’ terang Andi. Dijelaskannya, jika memang DPRD tidak

mengetahui asal-muasal dana eskalasi tersebut masuk dalam APBD, dia secara pribadi mendukung langkah anggota legislatif mengulirkan hak angket yang memang menjadi wewenang mereka. Hal ini juga membantah klain Pemprov Riau yang sudah mendapatkan persetujuan maupun rekomendasi dari Kemendagri atau lembaga lainnya. Pasalnya, sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Permen-PANRB jelas menyatakan harus melalui persetujuan DPRD. Di sisi lainnya, jika pernyataan Plt Sekdaprov bahwa eskalasi tersebut sudah diketahui DPRD, tidak ada alasan lagi DPRD menolak untuk tidak menghalangi Perda itu disetujui. ‘’Tidak ada alasan Permendagri atau lainnya yang memberi persetujuannya. Jika memang ada, itu hanya bersifat urusan internal pemerintahan. Tetap harus setiap kebijakan yang berbentuk perda mendapat persetujuan dari DPRD. Tapi kembali saya katakan, hal ini harus ada konfrontir dari pihak eksekutif dan legislatif,’’ tegasnya. Sementara itu, munculnya isu yang menyatakan ada fee yang dijanjikan kepada mereka yang menyetujui, Andi menyatakan tidak ingin masuk ke ranah isu tersebut. Namun, jika hal tersebut benar adanya, dia menyarankan untuk diserahkan ke aparat hukum agar segera diproses. ‘’Kita cukup trauma dengan kejadian APBD sebelumnya. Jangan sampai hal tersebut terjadi lagi di sini. Yang terpenting saat ini, satukan visi dan beri kesempatan kedua belah pihak untuk mempertanggungjawabkan apa yang mereka lakukan saat ini. Semoga saja tidak ada kebijakan yang justru merugikan masyarakat sebagai pemilik pelayanan publik,’’ terangnya. (adrian ek ekoo/gem gem))

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


DAERAH DAER AH << AERAH

KETIKA MINYAK DUNIA MENGAMCAM APBD RIAU

Terpaksa Pindah ke Roda TIBALAH SAATNYA, KRISIS MINYAK DUNIA MEMBERI DAMPAK PADA BUMI LANCANG KUNING. PENERIMAAN DANA BAGI HASIL (DBH) BERKURANG KARENANYA. EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> DAER AH AERAH

ANTARARIAU.COM

EMANG EMANG, awal-awal krisis harga minyak mentah dunia hanya terjadi pada permukaan alias antara negara di dunia. Namun perlahan tapi pasti, krisis harga minyak dunia itu pun melanda daerah ini. Hasilnya, tentu akan mempengaruhi besaran anggaran untuk pembangunan daerah ini. Riau yang benar-benar jadi korban resesi minyak mentah dunia ini diakui sendiri oleh Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Riau SF Hariyanto. Dia berpendapat, bahwa Riau sebagai daerah penghasil migas juga terkena imbas dan tidak bisa dielakkan. SF Hariyanto mencoba memaparkan dengan angka perbandingan, yaitu ketika DBH Migas Riau diasumsikan untuk tahun 2016 adalah 40 ribu per barel, tentu akan berkurang jauh karena harga

M

minyak dunia menjadi 35 ribu per barel. ‘’Misalnya tahun 2016 saja dengan asumsi minyak dunia 40 dolar AS perbarel kita mendapat Rp1 triliun lebih, kalau sekarang sudah sampai 35 hingga 30 dolar AS per barel, pastinya DBH kita juga menurun menjadi dibawah Rp1 triliun. Tahun 2015 lalu, Pemerintah Pusat masih utang DBH hampir Rp530 miliar untuk triwulan IV,’’ terangnya. Ternyata dampak ini tidak hanya ada di Pemprov Riau, untuk kabupaten/kota yang selama ini juga cukup bergantung ke DBH tentunya terimbas dengan kebijakan tersebut. Lalu apa yang harus dilakukan? Diakuinya, Pemprov Riau, sudah mulai dilakukan langkahlangkah konkrit dalam menjawab permasalahan tersebut. Salah satu potensi yang dapat menjadi nilai

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


DAER AH << AERAH tambah ke depan adalah PBBP3, pajak kendaraan bermotor, pajak bahan bakar dan beberapa sumber pajak dan retribusi lainnya. Dalam hal ini, Dinas Pendapatan Daerah Riau akan mengejar para penunggak pajak dan potensi objek pajak lainnya. ‘’Dengan dukungan pimpinan, kita akan gandeng instansi terkait dan aparat penegak hukum. Makanya kita akan kejar para penunggak pajak dengan melibatkan para instansi terkait. Kita juga sudah membentuk tim Optimalisasi Pajak Asli Daerah (OPAD) untuk mengoptimalkan penerimaan asli daerah,’’ tegasnya. Untuk diketahui porsi Daftar Isian Pengguna Anggaran (DIPA) Provinsi Riau 2016 sebesar Rp21,543 Triliun. Dari angka tersebut, diketahui Dana Bagi Hasil (DBH) pajak Rp877,343 miliar, untuk DBH Sumber Daya Alam (SDA) Rp1,017 Triliun Selain berjuang meningkatkan pendapat daerah dari sector non migas, juga dilakukan upaya ‘’gedor’’ pemerintah pusat. Dilaporkan RPG, tujuh provinsi penghasil migas di Indonesia bersatu untuk menyatukan komitmen dalam memperjuangkan porsi DBH ke daerah. Poin ini menjadi perhatian, karena sebagai salah satu daerah penghasil migas, APBD Riau selama ini masih bergantung pada porsi DBH dari Pemerintah Pusat. Untuk menjawab persoalan tersebut, kepala daerah dan instansi terkait di tujuh daerah penghasil migas tersebut sudah menyatakan komitmennya untuk meminta transparansi porsi pembagian DBH dari pusat ke daerah. Menurut SF Hariyanto, tujuh daerah tersebut meliputi Provinsi Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Jambi. Selain itu, Provinsi Jawa Timur, Kepulauan Riau dan Papua.

‘’Ya kita secara intens dan berkelanjutan terus melakukan koordinasi dengan daerah-daerah penghasil migas,’’ katanya. Dikatakan, beberapa hal substansi sedang dirumuskan untuk disampaikan ke pusat, salah satunya tentang sistematika perolehan DBH daerah penghasil migas. Ini agar dapat kita ketahui indikator yang termasuk, seperti lifting dan faktor lain dalam sistem penghitungan porsi DBH ke daerah. ‘’Pasalnya selama ini kita hanya menerima angka DBH, tanpa mengetahui mekanisme pembagiannya, ini yang sedang kita perjuangkan sampai ke tingkat pusat,’’ tegasnya. Saat ditanyakan mengenai output yang diharapkan dari komitmen bersama tujuh daerah penghasil migas, ia menerangkan pihaknya sudah menyatukan visi. Nantinya usulan dan rekomendasi tersebut akan disampaikan ke Presiden RI. ‘’Alhamdulillah provinsi penghasil migas lainnya juga sangat komit memperjuangkan ini. Makanya sedang kita rumuskan untuk rekomendasi bersama. Kita akan rancang audiensi langsung dengan Presiden RI,’’ sambung Hariyanto. Dengan memegang Pasword Lifting Minyak dan Gas (Migas), Pemprov Riau sudah bisa mengakses dan membuka data secara Real Time sehingga bisa dihitung berapa angka Dana Bagi Hasil (DBH) yang diperoleh sebagai daerah penghasil Migas. Dilakukan setiap tiga bulan dengan melewati tahapan yang cukup panjang hingga pembahasan verifikasi di Kementrian Keuangan (Kemenkeu) RI. “Berapa produksi, berapa lifting, ada tidak yang masuk ke kapal dalam hari ini. Jadi Lifting dihitung adalah minyak dijual, hak kita daerah berupa DBH dihitung berdasarkan lifting

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> DAER AH AERAH

EMGI.UP45.AC.ID

tersebut,” ungkap Kepala Dinas ESDM Provinsi Riau Syahrial Abdi. Dijelaskannya dengan data dari Lifting yang diakses tersebut, maka Pemprov Riau bersama Pemkab/Pemko sebagai penghasil Migas bisa merekonsiliasi perhitungan DBH yang bersumber dari Migas. Sehingga pemerintah daerah punya data pembanding. “Kalau terjadi perbedaan kita bisa rekon, bisa menolak berdasarkan data angka bagi hasil kita. Sehingga lebih transparan dalam penghitungan DBH. Untuk data itu urusan Dispenda,” sambungnya. Disinggung apa hasil pantauan dari data Lifting yang sudah bisa diakses tersebut, diterangkan Syahrial setiap saat sekarang tim Dinas ESDM terus mengakses guna mengetahui Lifting terlebih dulu. Kemudian angka ini direkon dua pekan

berikutnya untuk masuk ke sistem dan kemudian disinkronkan dengan data KKKS, SKK Migas, BPH migas, untuk dilaporkan data tersebut ke Kemenkeu. Dalam instrumen penghitungan jelasnya pemerintah daerah akan diundang Kemenkeu dimana setiap tiga bulan akan dilakukan rekonsiliasi. Dari situ nanti jelasnya akan bisa digunakan untuk memvalidasi dan memverikasi hingga mengesahkan nominal DBH yang diperoleh dari Lifting yang didapatkan. “Setelah verifikasi dan validasi melalui rekonsiliasi antara Pemda penghasil migas, Kementrian ESDM, SKK Migas, Kemenkeu, dengan KKS. Setelah itu keluar Peraturan Menteri Keuangan (PMK) pertriwulan, dibayarkannya nanti setelah ada Perpres induk,” sambungnya. Sebelum memegang Pasword Lifting ini, kata

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


DAER AH << AERAH Syahrial Pemprov Riau karena belum masuk ke sistem, melakukan langkah dengan bersurat ke SKK Migas, ke BPH Hilir Kementrian ESDM dan bedanya sama sekarang, Pemda sudah bisa mengakses langsung setelah Gubernur diberi kewenangan. Disinggung mengenai Lifting sementara hingga memasuki triwulan pertama, kata Syahrial pihaknya tidak memiliki kewenangan dalam menginformasikan. Karena bersifat konfidensial sehingga menjadi rahasia pemerintah. “Silahkan minta ke SKK Migas, konfidensial sifatnya dan hanya untuk konsumsi internal pemerintah. Yang jelas kita akan jaga data tersebut, hak kita, tetap kita minta,” tambahnya. Sementara mengenai data Lifting Migas dan DBH 2015 hingga triwulan keempat, serta mengenai besaran pengurangan DBH Riau 2016 ini. Syahrial Abdi dengan tegas menyebut pihaknya juga tidak berwenang memberikan data. Karena masuk ke ranah SKPD lainnya yakni Dispenda untuk menginformasikan karena termasuk dalam dana perimbangan daerah. Dampak penurunan harga minya dunia itu, tak ditapik beberapa daerah penghasil dan non penghasil. Dumai misalnya, DBH yang mereka terima tahun ini mengalami penurunan dibandingkan pada tahun lalu. Tahun 2016 ini Pemko Dumai mendapat pembagian dana perimbangan sebesar Rp786 milliar. ‘’Jika dibandingkan dengan tahun lalu sekitar Rp900 Milyar, tentunya itu menurun sekitar Rp 114 Milyar,’’ ujar Sekda Dumai, Said Mustafa, kepada Riau Pos. Said mengatakan memang setiap daerah mengalami penurunan penerimaaan DBH dari pemerintah pusat. ‘’Untuk tahun lalu semuanya sudah diberikan pemerintah pusat,’’ tuturnya.

Dumai sebagai daerah vital karena tempat pengolahan migas namun dana bagi hasil yang diperoleh tergolong kecil dibanding daerah lain penghasil yang mendapatkan porsi pembagian lebih tinggi. ‘’Memang harapan kami lebih besar dari itu, tapi angka itulah yang terima,’’ terangnya. Tentunya DBH tersebut, sangat membantu untuk pembangunan kota,apalagi APBD Dumai hanya Rp1 Triliun lebih. ‘’Kami belum tahu tahun ini kapan dibayarkan pemerintah pusat,’’ tutupnya. Begitu pula dengan Siak mengalami penurunan. Bahkan. pemerintah Pusat masih menunggak pembayaran dana bagi hasil (DBH) migas pada Pemkab Siak tahun 2015. Menurut Kabid Pendapatan Asli Daerah, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Siak Muzamil mengatakan, berdasarkan PMK perubahan Nomor 249/PMK.07/ 2015 dan 250/PMK.07/ 2015 jumlah seluruhnya triwulan ke-4 tahun 2015 sebesar Rp247 miliar. “Ini yang belum dibayarkan, dan masih menunggu,” kata dia. Sementara triwulan pertama, pusat telah mentrasfer DBH ke Siak yang besarnya Rp101 miliar. Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai salah satu daerah non penghasil, tahun 2016 ini dana bagi hasil dari sektor Minyak dan Gas Bumi (DBH Migas) untuk Kepulauan Meranti didasari dua dasar hukum yakni sesuai dengan Perpres 137 tahun 2015 sebesar Rp186.043.011.000. Selain itu sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Sebesar Rp.2.376.633.752. “Artinya pemkab Meranti diasumsikan menerima DBH Migas sebesar Rp 188.419.644.752,- miliar. Besaran tersebut merupakan baru prediksi yang dikeluarkan oleh pusat yang akan diterima pada tahun 2016 ini,” ungkap Kepala Dinas Pendapatan,

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> DAER AH AERAH

AKTUAL.COM

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kepulauan Meranti, Bambang Suprianto SE MM melalui Kepala Bidang Pendapatan Asli Daerah (PAD), Jon Hendri SSTP. Sementara itu, terdapat utang DBH Migas tahun sebelumnya (2015 red) yang belum dibayarkan pusat ke Pemkab Meranti. Sesuai dengan PMK 250 tahun 2015 utang DBH Migas tahun 2015 sebesar Rp46.302.114.570. Utang lainnya tahun 2015 yang belum dibayarkan pemerintah yakni, terdiri dari berbagai sektor. “Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 249 dan 250 tahun 2015 utang dari DBH Pajak dan Sumber Daya Alam (SDA) sebesar Rp76.262.130.979,” rinci Jon Hendri.

GALI SEKTOR BARU Penurunan DBH SDA dan Migas Riau secara tidak langsung berimbas pada angka APBD Riau.

Begitu juga untuk program-program pembangunan yang terkendala karena minimnya anggaran belanja daerah. Dengan kondisi itu Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Riau terus mencarikan solusi untuk meningkatkan potensi PAD. Pasalnya jika harga minyak mentah dunia masih belum stabil, diyakini angka DBH di APBD juga akan mengalami penurunan. Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Riau SF Hariyanto mengatakan, telah mencarikan beberapa formula untuk menjawab hal tersebut. Beberapa potensi pajak mulai dipersiapkan dan diterapkan di tahun ini. Salah satu sektor yang diyakini dapat memberikan kontribusi pada angka PAD Riau adalah pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama. ‘’Selain pajak pada umumnya, kita akan menerapkan pengampunan atau pengurangan

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


DAER AH << AERAH denda pajak dan bea balik nama kendaraan bermotor,’’ terangnya. Ia memprediksi PAD 2016 akan meningkat mencapai Rp200-300 miliar lebih dari penerapan pengampunan denda pajak. Ratusan miliar rupiah tersebut akan masuk ke kas daerah. Pasalnya dari hasil inventarisir masih terdata 600 ribu kendaraan bermotor yang menunggak pajak membayar kewajibannya. Angka tunggakan pajak tersebut terdiri dari kendaraan roda dua dan roda empat. ‘’Banyak sisi positifnya, selain meningkatkan pelayanan masyarakat, inovasi tersebut juga berperan dalam menggenjot angka PAD. Bayangkan saja, ada sekitar 600 ribu kendaraan bermotor di Riau yang sudah lama menunggak pajak. Kalau mereka semua melunaskan kewajibannya, ratusan miliar rupiah bisa masuk ke PAD untuk mendukung program pembangunan daerah,” tegasnya. Potensi lainnya dari pajak kendaraan dinas yang diprediksi dapat memberikan masukan PAD hingga Rp100 miliar lebih. Angka itu diperoleh dari ribuan kendaraan dinas se Riau yang masih menunggak pajak. Sektor lainnya yang juga dapat mendongkrak PAD adalah pajak progresif. Penerapan pajak progresif diterapkan bagi pemilik kendaraan yang memiliki lebih dari satu kendaraan. Dari sektor ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi hingga puluhan miliar rupiah. Potensi PAD lainnya dari Pajak Bumi, Bangunan, Perkebunan, Perhutanan dan Pertambangan (PBBP3). Untuk sektor ini cukup fantastis diprediksi dapat memberikan kontribusi hingga triliunan rupiah. Hanya saja dalam penerapannya memerlukan ketegasan pemerintah dan stake holder terkait. Pasalnya hal ini menyangkut kewajiban pajak

seluruh perusahaan perkebunan, perhutanan dan pertambangan yang beroperasi di Riau. ‘’Meskipun pajaknya disalurkan ke pusat, jika angkanya sesuai dengan kondisi riil di lapangan, daerah penghasil seperti Riau tentunya kan mendapatkan bagian yang sangat besar. Ini yang perlu diterapkan dengan tentunya menggandeng pihak-pihak terkait dan aparat penegak hukum,’’ urainya. Langkah optimalisasi potensi PAD lainnya tambah Hariyanto dilakukan dengan mengoptimalkan pajak alat berat, pajak rokok dan beberapa potensi pajak lainnya. Hanya saja untuk pajak bahan bakar masih terganjal regulasi yang mekanismenya diatur di tingkat pusat. Dari sektor ini juga diyakini dapat memberikan masukan puluhan miliar rupiah. Sedangkan untuk sektor retribusi, Dispenda akan memaksimalkan potensi PAD dari pemanfaatan fasilitas pemerintah. Misalnya, sewa aula, gedung, kantin, ruangan ATM, sarana olahraga dan beragam fasilitas pemerintah lainnya. ‘’Untuk potensi ini kita membentuk tim Optimalisasi Penerimaan Asli Daerah (OPAD) yang dipimpin Inspektorat. Jadi potensi retribusi yang selama ini belum maksimal dapat digali peningkatan hingga miliaran rupiah. Makanya ini juga perlu dimaksimalkan,’’ tegasnya. Lebih jauh Mantan Kadis PU Riau itu meyakini permasalahan penurunan DBH di Riau dapat ditangani jika beberapa solusi tersebut dapat diterapkan secara maksimal. Sehingga program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan dan pelayanan masyarakat dapat tetap dilaksanakan. Gagasan serupa juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD Riau Ir Noviwaldy Jusman, bahwa pemerintah harus menciptakan terobosan baru

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> DAER AH AERAH dan mengembangkan sektor lain selain Migas. “Pengembangan sektor selain migas ini penting, karena lambat laun pasti migas ini akan habis. Seperti di Riau sebagian besar penerimaannya masih mengandalkan migas. Untuk itu harus ada terobosan baru, misalnya kita mengembangkan sektor industri di Riau,” katanya. Untuk mewujudkan hal itu, demikian politisi Demokrat ini, persoalan RTRW di Riau juga harus segera diselesaikan. Karena RTRW bisa menjadi penghambat investor untuk mengembangkan sektor jasa di Riau. Pasalnya letak Provinsi Riau sangat strategis untuk mengembangkan sektor jasa seperti Singapura. “Saat ini Singapura sudah over kapasitas, jadi kondisi ini bisa dimanfaatkan Riau. Hal lain yang bisa dilakukan yakni pengembangan sektor pariwisata, namun hal itu bisa efektif jika Dinas Pariwisata mempunyai komitmen yang sungguhsungguh. Sekarang saya lihat belum ada program yang berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata Riau,” katanya. Menurut Noviwaldy, saat ini pihak Dinas Pariwisata masih sebatas promosi-promosi halhal yang tidak perlu. Salah contohnya yakni kawasan pulau Rupat, pemerintah menurutnya hanya tinggal menata kawasan pantai dan jika sudah bagus pastinya akan banyak investor yang menanamkan modalnya. “Tapi pola pikir mereka belum seperti itu, untuk itu sekarang sedang kami gesa untuk menyusun peraturan daerahnya. Hal itu supaya menggesa Dinas Pariwisata untuk menjadikan industri pariwisata sebagai penopang. Singapura tidak punya apa-apa, tapi mereka berinovasi, sedangkan kita punya banyak kekayaan tapi tidak ada inovasi,” ujarnya. Kata sepakat untuk mencari potensi lain

sebagai sumber pendapatan daerah, menurut pengamat ekonomi Riau Prof Isyandi sudah harus dilakukan. Tiga atau empat tahun lalu, harga minyak dunia berada diangka130 dolar per barel. Namun dua tahun belakangan hanya berada di sekitar angka 30 dolar AS per barel. Pakar Ekonomi sekaligus guru besar FE Unri, Prof Isyandi menuturkan bahwa hal tersebut terjadi karena kelesuan ekonomi. “Kelesuan ekonomi belakangam terjadi di AS. Meski 2015 membaik, namun kelesuan yang sebelumnya masih memberi pengaruh. Bukan hanya AS, beberapa negara besar di benua Eropa seperti Yunani juga mengalami hal senada. Dampaknya, ya permintaan minyak menjadi menurun,” paparnya. Di wilayah Asia sendiri, nyatanya perekonomian juga menurun drastis. Negara sekelas China pun terkena imbas penurunan tersebut. Jepang bahkan jauh lebih buruk. Penurunan ekonomi yang terjadi bahkan mencapai negatif. Kondisi yang dipaparkan Prof Isyandi menggambarkan jelas bagaimana kondisi ekonomi negara negara dibeberapa bagian dunia saat ini. Mereka yang biasa melakukan permintaan tinggi terhadap minyak, kini sudah tak sanggup lagi. “Permintaan minyak menjadi turun jauh akibat lesunya ekonomi ini. Karena saat permintaan menurun sementara penawaran tetap, harga jadi mengalami penurunan,” ungkapnya Gilanya lagi, lanjut Prof Isyandi, kondisi tersebut bukannya diiringi dengan penurunan produksi minyak. Negara penghasil minyak justru meningkatkan produksinya. Bahkan, ada pula negara-negara baru yang mengeksplore minyak dan mensupplynya untuk

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


DAER AH << AERAH

RIAU.GO.ID

kebutuhan minyak dunia yang nyata-nyata mengalami penurunan. Seperti negara di Arab dan eks Uni Soviet. Alhasil harga semakin anjlok. Rentetan tersebut juga tak luput memberi imbas kepada Indonesia, termasuk ranah Melayu Riau. Indonesia sendiri menurut Prof Isyandi sudah menurunkan produksi minyaknya dari 1,3 juta barel menjadi 800 barel. Nyatanya, hal tersebutpun tak memberi efek terhadap penerimanaan. Ya, Indonesia mengalami krisis permintaan negara. Riau sebagai penghasil minyak dunia yang selama ini menikmati dana bagi hasil yang cukup besar, kini tentu hanya menerima sedikit saja. “Harga minyak turun, dana bagi hasil turun sesuai listing minyak. Lantas apa yang harus

dilakukan? Pertama, Riau harus melakukan penyesuaian. Koreksi APBN. Kita belum pernah dalam sejaran melakukan koreksi besar terhadap APBN. Pada APBN 2015 harga minyak dicantumkan 50 USD. Padahal nyatanya hanya 26 USD saja. Jika tidak dikoreksi, siapa yang akan menombok kekurangan tersebut?� tegasnya. Riau juga harus melakukan penghematan dan pengetatan terhadap pengeluaran. Dana bagi hasil yang anjlok 2/3 dan hanya menyisakan 1/3 nya saja membuat Riau perlu melakukan estimasi terhadap sumber penerimaan baru. Menurutnya, sebenarnya banyak potensi lain yang bisa dikelola Riau selain migas. Contohnya saja air dan batu bara. Jika pemerintah mau, air dan batu bara yang kita hasilkan bisa dijual dan menghasilkan pemasukan.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> DAER AH AERAH Beberapa daerah di Riau masih menyimpan kandungan air dan batu bara yang bisa dikomersilkan. Untuk potensi kelapa sawit sendiri, dirasa oleh Prof Isyandi tidak bisa diharapkan. Pasalnya kelapa sawit sendiri harganya juga saat ini anjlok. Kalaupun mau, harus ada inovasi seperti menghasilkan deterjen, margarin dan lain sebagainya. Intinya Riau harus bisa menghasilkan barang yang digunakan baik untuk domestik dan luar negeri yang nanti bisa dijual kenegara lain. Selain manfaatkan potensi alam, Riau berpeluang mendapatkan pemasukan dari potensi industri manufaktural dan juga pariwisata. Keduanya sama sama berpotensi

menghasilkan pendapatan pajak. Selama ini memang masalah aturan mengenai industri manufaktural berasal dari Pemerintah Pusat. Namun, pemerintah daerah juga bisa menerjemahkan aturan tersebut kedalam aturan daerah asalkan itu sejalan. Yang harus ada ialah daftar negatif investasi yang gunanya untuk menciptakan kepastian hukum dan salah satu hal yang mampu menarik investor untuk menanam modal di Kabupaten/ Kota yang dinilai benefit. “Jika semua dilakukan, baik pengelolaan SDA, industri manufaktur dan pariwisata dikelola dengan baik, saya yakin hasilnya setara dengan kehilangan yang dirasakan dari pendapatan bagi hasil yang berkurang,� tutupnya.((men men))

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


NA SIONAL << NASIONAL

NASIONAL

Ulah Narkoba, Penjara Membara RUSUH LAPAS KEMBALI TERJADI. PENYEBAB UTAMA NARKOBA. ALARM BAHAYA BAGI BANGSA.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> NA SIONAL NASIONAL

DIBAKAR: Petugas pemadam kebakaran sedang berusaha menjinakkan api yang membakar Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero Bengkulu,Jumat malam Sabtu (25/3). Diduga Rutan Malabero Bengkulu segaja dibakar. FAZLUL RAHMAN/RAKYAT BENGKULU

K

ER USUHAN besar terjadi di Rumah ERUSUHAN Tahanan Negara (Rutan) Malabero Bengkulu (bekas Lapas Malabero 26 Maret 2016 lalu, tak terelakkan. Usai Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu mengamankan empat tahanan narkoba, salah satunya bernama Aceng, seluruh napi pun protes. Protes akhirnya meledak jadi kericuhan saat proses penggeledahan dan pemeriksaan barang bukti. “BNN mela-kukan pengembangan peredaran narkoba di dalam rutan. Pelakunya dan barang bukti sudah dapat, tapi ada yang memprovokasi tahanan lainnya sehingga saat proses pemeriksaan masih berlanjut, puluhan tahahan

mengamuk,’’ kata Wadir Narkoba Polda Bengkulu, AKBP Supriadi. Para Napi yang berstatus tahanan titipan Kejaksaan maupun Pengadilan Negeri itu, berusaha membobol tembok kamar dan melempari petugas rutan dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu, dari dalam ruang tahanan mengunakan kayu dan batu. Sebagian tahanan di kamar lainnya memprovokasi dengan memukul-mukul jeruji besi kamar. Kerusuhan pun pecah saat kelompok tahanan dari salah satu kamar berhasil keluar dari kamar. Diduga dengan cara merusak kunci gembok dan menjebol tembok. Merekapun langsung melempari petugas dengan batu dan kayu.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


NA SIONAL << NASIONAL

FOKUSRIAU.COM

Petugas BNN beserta petugas Rutan yang jumlahnya tak sebanding dengan jumlah tahahan, langsung keluar membawa Aceng, 3 tahanan lainnya dan barang bukti sabu. Mulai pukul 20.30 WIB, kericuhan pecah. Petugas rutan keluar mengunci seluruh lapis pintu gedung utama Rutan. Sementara ratusan tahanan terus mengamuk memecahkan kaca serta melempari petugas yang berada di luar rutan menggunakan batu. Sekitar pukul 20.40 WIB, bantuan dari Dit Sabara, Intel, Serse Polda Bengkulu, termasuk 1 kompi Brimob dan 1 kompi TNI turun ke Rutan Malabero membantu ratusan personel Polres Bengkulu dan jajaran Polsek mengevakuasi tahanan. Petugas juga menutup seluruh celah keluar dari rutan, gantisipasi tahanan kabur. Bunyi tembakan berseliweran untuk meredam tahanan yang mengamuk. Namun upaya itu

belum mampu mendinginkan suasana. Sebaliknya tahanan semakin mengamuk. Mereka mulai membakar bagian gedung. Sekitar pukul 21.15 WIB, kepulan asap mulai tampak dari arah ruang depan Blok A. Diduga menjadi titik awal api. Kobaran api mulai tampak dari luar Rutan sekitar pukul 21.30 WIB. Tampak dua titik api dari arah Blok A. Seluruh armana Kantor PBK Bengkulu dikerahkan (total 10 unit) termasuk 2 mobil water Canon Polda melakukan pemadaman api. Suasana begitu mencekam dan semakin memanas, membuat ratusan personel gabungan dari Polda Bengkulu, Polres Bengkulu, Brimob Bengkulu serta TNI mulai masuk ke dalam rutan untuk melakukan evakuasi. Sekitar pukul 21.45 WIB, evakuasi mulai dilakukan. Tahanan yang sebelumnya terjebak di dalam kamar, berhasil diselamatkan.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> NA SIONAL NASIONAL

BERITACENTER.COM

Dari total 259 tahanan, berhasil dievakuasi 250 tahanan ke Lapas Bentiring, 4 di BNNP, 5 tewas terbakar. Seluruh tahanan yang berhasil dievakuasi dikumpulkan di teras rumah warga depan rutan sebelum dipindahkan ke Lapas Bentiring. Kerusuhan tak berhasil dikendalikan 10 petugas BNNP dan Rutan Malabero, sehingga semakin membesar. Puncaknya, ratusan tahanan yang berhasil menjebol jeruji pagar pembantas antara blok A dengan ruang perkantoran. Mulai melakukan aksi pembakaran. Ruang pertama yang dibakar belum diketahui secara pasti, hanya api pertama tampak dari bagian depan blok A. Api terus membesar hingga membakar seluruh ruangan di blok A. Sementara blok B tidak ada tahanan atau napi, pasca dipindahkan ke Lapas Bentiring. Akibat kejadian ini, 5 tahanan tewas terbakar

dalam kondisi mengenaskan, tinggal tulangbelulang. Selain itu 7 tahanan luka-luka. Lima tahanan tewas merupakan tahanan di kamar No 7 blok A. Sejauh ini belum diketahui identitasnya, masih diidentifikasi polisi. Api terlihat membumbung tinggi hingga terlihat dari luar Rutan. Warga di sekitar Rutan di Kelurahan Malabero ikut panik, karena api cukup besar dan dikhawatirkan merambat ke rumah warga. Dari total 259 tahanan di rutan tersebut, yang berhasil dievakuasi ke Lapas Malabero Bentiring menggunakan 7 unit mobil tahanan, Polda, Polres dan Kejaksaan, sebanyak 250 tahanan, termasuk 7 tahanan yang mengalami luka-luka ringan. Kemudian empat tahanan diamankan BNNP sebelum terjadinya kebakaran, lima tahanan lagi masih dalam Rutan dalam kondisi luka bakar serius. Dari tujuh orang tahanan mengalami luka, satu diantaranya luka robek di kepala, diduga

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


NA SIONAL << NASIONAL terkena lemparan batu rekan mereka sendiri saat terjadi kerusuhan, dan panik saat api membesar membakar sebagian Rutan Malabero. Korban tak sampai dilarikan ke rumah sakit.

PERBAIKI PENJARA Banyak kalangan kerusuhan di Lapas, secara umum diesebabkan oleh over kapasitas. Dan Narkoba salah satu pemicu terjadinya kerusuhan. Untuk mengatasi hal yang sudah merata di seluruh Indonesia, Polri, Badan Nasional Narkotika (BNN) dan Kejaksaan Agung (Kejagung) mau tak mau ikut berperan dalam over kapasitas yang terjadi di 477 lapas se-Indonesia. Bahkan, dalam catatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum dan HAM), saat ini 181 ribu napi harus berimpit-impitan di 477 lapas dan rutan yang kapasitasnya hanya 118 ribu napi. Bahkan Rutan Bagansiapi-api di Kabupaten Rokan Hilir tercatat paling padat se-Indoensia, dengan kapasitas hanya 98 napi, justru diisi 696 orang. Sempit, gerah dan susah tidur menjadi keseharian para napi. Maka, wajar napi bisa berubah menjadi beringas karena terpicu dengan apapun yang mengusiknya. Jumlah narapidana saat ini terus bertambah. Namun, pembangunan lapas dan rutan tidak mungkin mengimbangi. Misalnya, penjara dengan risiko paling tinggi di pulau penjara, Nusakambangan. Dari tujuh lapas di pulau tersebut, ada dua lapas yang tergolong baru. Yakni Pasir Putih dan Narkotika. Lalu, yang baru direvonasi ada dua lapas, hanya Lapas Batu dan Permisan.

PERLU PENJARA TERBUKA Cara mengatasi over kapasitas, juga diusulkan Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam

Prasodjo. ‘’Memperluas penjara tidak cukup untuk mengatasi masalah,’’ katanya. Imam mengatakan salah satu alternatif wujud penjara yang perlu dibuka adalah penjara terbuka. Sesuai namanya, penjara jenis ini bukan seperti penjara pada umumnya. Yakni penjara berwujud kamar dengan jeruji besi dan berada di dalam kompleks bertembok tinggi. ’’Penjara terbuka adalah penjara yang benar-benar terbuka,’’ katanya. Di penjara terbuka ini, narapidana hidup seperti masyarakat biasa. Yakni berkebun, bercocok tanam, atau bekerja seperti masyarakat pada umumnya. Namun meskipun wujudnya terbuka, penjara ini idealnya menempati pulau khusus seperti di Nusakambangan. Imam mengatakan narapidana kriminal biasa seperti pencurian dan kasus sejenisnya, bisa menjalani hukuman di penjara terbuka. Tentu dengan evaluasi berkala. Bagi Imam narapidana dengan kasus-kasus yang ringan, tidak perlu dipenjara indekos karena bisa memerlukan kapasitas yang besar. Menurutnya pelaku kejahatan ’’ecek-ecek’’ itu akan senang ketika dihukum dengan disuruh bekerja. Apalagi mendapatkan uang standar upah minimum daerah setempat. Bagi pria kelahiran Purwokerto itu, pemerintah perlu segera mencoba model penjara terbuka itu. Sementara itu Imam juga menyoroti tentang banyaknya tahanan kasus narkoba. Sebab jumlahnya yang besar, otomatis memerlukan kapasitas yang tinggi pula. Baginya penegak hukum perlu memisahkan antara korban dan pengedar narkoba. Korban narkoba, baginya tidak perlu dipenjara. Sebab mereka itu pada dasarnya adalah orang

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> NA SIONAL NASIONAL

HARIANSIB.CO

yang sedang sakit. Tetapi saat ini Imam mengatakan ada kesulitan ketika pengguna narkoba sekaligus pengedar bertemu di penjara. ’’Malahan pengguna bisa jadi membantu mengedarkan, dia mendapatkan diskon saat membeli narkoba,’’ tuturnya. Sebaliknya untuk pelaku pengedar narkoba, Imam mengatakan perlu dipenjara secara khusus. Jika perlu dirotasi ke penjara lain dalam waktu tertentu. Misalnya setiap tiga atau enam bulan. Sistem rotasi ini menghindarkan pelaku pengedar narkoba membuat jaringan pengedar di dalam penjara. ’’Kalau penjaranya dipindah-pindah, pasti susah membuat jaringan dan akses ke luar,’’ katanya. Menurut dia perputaran uang di bisnis narkoba sangat besar. Sehingga pengedar yang

sudah berada di dalam penjara sekalipun, tetapi nekat menjajakan barang haram itu. Sementara Dirjen Pemasyarakatan Kemenkum dan HAM I Wayan Kusmiantha Dusak menuturkan, penjara selama ini memang menjadi school of crime. Napi dengan kasus sepele seperti pencurian, setelah keluar bisa menjadi rampok. “Pengguna narkotika setelah dipenjara juga bisa menjadi pengedar. Semua itu memang harus dihentikan,” terangnya. Dia menuturkan, karenanya perlu pengelompokan untuk setiap napi yang ada. Misalnya, untuk napi kasus narkotika akan dikelompokkan menjadi tiga. Yakni bandar, pengedar dan pengguna. Setiap kelompok ini juga akan ditempatkan terpisah. “Sehingga, pengguna tidak bisa bercengkrama dengan pengedar dan belajar dari pengedar,”

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


NA SIONAL << NASIONAL tuturnya. Saat ini, pengelompokan napi tersebut sedang berlangsung di lapas seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat, semua napi akan dikelompokkan dan diharapkan bisa mencegah terjadinya school of crime di lapas. “Kami terus bekerja untuk mewujudkannya,” tegasnya. Dia juga mengungkap konsep hukuman, agar terjadi perbahan. “Selama ini hukuman itu selalu berdasar pada balas dendam, padahal justru jauh lebih baik bila hukuman itu berdasar pada memperbaiki diri setiap narapidana,” terangnya. Konsep hukuman yang dilakukan penegak hukum ini tentunya bisa diubah. Ada berbagai cara yang bisa ditempuh dalam menghukum orang, namun justru mendorong membentuk kepribadian yang lebih baik. Seperti, kerja sosial dan rehabilitasi. “Saat ini penting untuk mencari solusi agar penjara tidak lagi over kapasitas,” tuturnya. Dia mengatakan, memang saat ini belum ada konsep kerja sosial di lapas. Namun, setidaknya kebijakan bahwa napi bisa bekerja di luar lapas dengan persyaratan telah menjalani setengah dari masa hukuman. Ada sekitar 15 ribu napi yang saat ini tercatat bekerja di luar lapas. “Mereka pagi hingga sore bekerja di luar dan malamnya menginap di lapas. Tentunya, ini upaya untuk membuat lapas tidak over kapasitas juga,” tegasnya. Khusus untuk rehabilitasi, saat ini sudah mulai diterapkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Tentunya, rehabilitasi para pengguna ini bisa dibilang membuat penjara seakan bukan tong sampah. “Penjara memang ujung dari penegakan hukum. Tapi, seharusnya bukan tong sampah dari kejahatan yang terjadi di masyarakat,” terangnya. Rehabilitasi saat ini belum maksimal. Hal itu terlihat dari banyaknya napi kasus narkotika di

penjara. Jumlah napi narkotika pada Maret 2016 mencapai 61 ribu orang yang tersebar di 477 lapas dan rutan. Jumlah tersebut hampir separoh dari jumlah narapidana. “Kalau tidak ada napi narkotika di lapas, bisa dibilang lapas tidak akan over kapasitas,” papar mantan Kepala Kanwil Jawa Barat tersebut. Humas BNN Kombespol Slamet Pribadi menuturkan sebenarnya BNN sudah berupaya maksimal dalam merehabilitasi pengguna narkotika. Tujuannya tidak hanya mengurangi over kapasitas, namun untuk mengembalikan setiap manusia yang sakit itu menjadi manusia yang kembali sehat. “Karena itu, BNN sudah sejak awal bersinergi dengan Kemenkum dan HAM untuk bisa menyelesaikan masalah di penjara,” tuturnya. Rehabilitasi juga menjadi salah satu kunci untuk menghilangkan demand atau permintaan terhadap narkotika. Slamet menegaskan, kalau pasar narkotika di Indonesia tidak dihilangkan, lalu bagaimana bisa memberantas narkotika. “Konsep supply and demand itu sudah dijalankan di BNN,” tegasnya. Kepolisian sebenarnya juga telah berupaya mengurangi over kapasitas penjara dengan rehabilitasi. Akhir tahun lalu, surat keputusan Kapolri nomor STR/865/X/2015 tertanggal 26 Oktober 2015 yang ditandatangani Kabareskrim Komjen Anang Iskandar menginstruksikan agar pengguna narkotika direhabilitasi. Berulang kali, Anang berupaya meruntuhkan pemahaman yang salah bahwa rehabilitasi bukan merupakan hukuman. Menurut dia, rehabilitasi bagi pengguna itu justru lebih menyakitkan dari pada sekedar hukuman badan. “Siapa bilang direhabilitasi itu tidak sakit. Kalau hanya dipenjara, tapi bisa menggunakan

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> NA SIONAL NASIONAL narkotika, bagaimana,” ujarnya. Bahkan, rehabilitasi tidak hanya soal menghukum, seperti hukuman penjara. Namun, juga mengemban tugas untuk membuat pengguna kembali menjadi manusia yang bebas dari narkotika. Sehingga, mengembalikan kehormatan manusia tersebut. “Kalau yang kecanduan itu sembuh, tentunya bisa bermanfaat untuk orang banyak,” jelasnya. Lalu dimana letak kesalahan dari Rutan Malabero itu? Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia I Wayan Kusmiantha Dusak menyebut ada pelanggaran standar operasional prosedur di Rumah Tahanan Negara Malabero Kota Bengkulu. Pelanggaran SOP ini yang menjadi penyebab kerusuhan dan kebakaran rumah tahanan tersebut yang berujung pada tewasnya lima tahanan. “SOP tidak dijalankan oleh petugas dan penghuni rutan sehingga konflik terjadi dan berujung rusuh,” kata I Wayan usai meninjau Rutan Malabero Ia mengatakan, pengawasan di penjara ini lemah sehingga memicu keributan. Terkait persoalan narkotik di dalam rutan dan lapas, Wayan tidak menampik hal itu sebab peredaran barang haram itu sulit diawasi. “Kami akan terus berusaha memutus rantai peredaran narkoba di dalam rutan maupun lapas dengan meningkatkan pengawasan,” katanya. Rusuh berujung kebakaran yang melanda Rutan Malabero pada Jumat malam berawal dari aksi solidaritas penghuni tahanan yang menghalangi penangkapan salah seorang tahanan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi Bengkulu. Penangkapan seorang tahanan tersebut karena dugaan keterlibatan dalam peredaran dan pemakaian narkoba di Lapas Bentiring.

Sekretaris Jenderal Kemenkumham Bambang Rantam Sariwanto mengatakan kerusuhan di rutan itu terjadi di luar dugaan. “Penggeledahan tahanan sudah sesuai ketentuan yaitu dilakukan malam hari, tapi bangunan rutan memamg sudah tua jadi mudah dijebol,” katanya. Kondisi bangunan rutan yang didirikan pada tahun 1925 itu dinilai sudah rapuh sehingga para tahanan mampu menjebol ruang tahanan. Massa yang tidak terkendali juga menyebabkan para tahanan menjadi beringas sehingga kejadian pembakaran tidak dapat dihindarkan. “Jumlah petugas juga sangat minim, hanya ada empat orang yang bertugas saat kejadian, seharusnya setiap petugas mengawasi 20 tahanan,” katanya. Anggota Komisi Hukum DPR Syarifuddin Sudding menganggap insiden pembakaran yang terjadi di rumah tahanan (rutan) Malabero, Bengkulu, merupakan bukti mafia jaringan narkotik masih menguasai rutan. “Saya kira ini bukti bahwa di lembaga pemasyarakatan itu memang masih banyak dikuasai mafia atau para jaringan bandar-bandar narkotik,” kata Sudding di Kantor DPP Hanura, Jakarta, 26 Maret 2016 lalu. Menurutnya, insiden kerusuhan di dalam lapas sudah sering terjadi. Dia bahkan menyebut perlawanan balik dari narapidana saat petugas hendak melakukan razia merupakan hal yang tak dapat dipungkiri. Sudding menduga perlawanan muncul akibat para pelaku tindak pidana narkotik merasa diganggu kenyamanannya dalam menjalankan bisnis haram di balik jeruji. Oleh karena itu, kata Sudding, kinerja petugas rutan atau lembaga pemasyarakatan dan Kementerian Hukum dan HAM harus dievaluasi Presiden Joko Widodo. Menteri Hukum dan HAM

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


NA SIONAL << NASIONAL

BERITAGAR.ID

Yasonna Laoly juga diminta untuk tidak hanya membuat pernyataan seolah-olah lapas atau rutan sudah dalam kondisi baik. “Jangan hanya memberi keteranganketerangan di lapas ini sudah baik dan sebagainya. Tapi, kenyataannya sangat bobrok,” kata Sudding. Kepala Humas Badan Narkotika Nasional Kombes Slamet Pribadi menyatakan narapidana yang tersangkut narkotik rentan memberontak terutama kepada aparat. “Tahanan narkotik itu sering bermasalah secara sosial. Kecenderungan mereka untuk memberontak lebih lebih besar,” kata Slamet. Pernyataan itu disampaikan oleh Slamet menanggapi kerusuhan yuang terjadi di Rutan Bengkulu semalam. Narapidana rusuh saat petugas hendak mengamankan terpidana

narkotik. Keributan tak terhindarkan sampai akhirnya berujung pada kebakaran rutan. Lima tahanan menjadi korban tewas akibat kebakaran tersebut. Kepolisian Resor Kota Bengkulu mengidentifikasi lima korban tewas yang terbakar akibat kebakaran Rumah Tahanan Negara Malabero Kota Bengkulu yang terjadi kemarin malam. Kapolres Kota Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta lima korban tewas menempati kamar blok narkotika dan obat-obatan terlarang. Diketahui nama-nama korban yakni, Agung Nugraha, Heru Biliantoro, Agus Purwanto, Hendra Nopiandi, dan Medi Satria. “Posisi korban yang meninggal tersebut di dalam sel nomor tujuh,” kata Ardian. Tanda Tanya besar, mengapa kerusuhan di Lapas (lembaga pemasyarakatan) kembali

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> NA SIONAL NASIONAL terjadi?

SEJARAH KELAM Secara umum, semua orang menilai bahwa penjara sebagai tempat membina narapidana (napi) agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Dalam catatan Swarnadwipa, sudah sering terjadi kerusuhan di Lapas sejah tahun 2012 lalu. Seperti kasus LP Kerobokan, Denpasar-Bali Kerusuhan 21 Februari 2012 lalu. Penyebab utama yang diungkap Kapolda Bali saat itu Irjen Pol Totoy Indrawan adalah kapasitas penjara yang melebihi batas. Di Kerobokan ini juga terjadi aksi pembakaran Lapas. Kemudian, LP Banda Aceh, Aceh 30 April 2012 lalu. Para napi mengamuk dan merusak beberapa fasilitas tahanan. Namun dalam keterangan Kadiv Pemasyarakatan Banda Aceh, Jauhar Fardin, insiden ini terjadi bukan karena kapasitan penjara, tapi karena kesalahpahaman antara petugas Lapas dan beberapa oknum polisi yang menjenguk rekan mereka di tahanan. “Awalnya ada tiga tahanan dari kepolisian karena narkoba. Mereka dipanggil untuk tanda tangan tapi nggak datang-datang. Ketika baru datang, mereka dimarahi petugas, lalu tidak terima dan merasa dikasari,” kata Jauhar saat itu. Nah, salah satu tahanan polisi yang merasa dikasari tadi lalu mengadu kepada adik kembarnya yang juga polisi. Tak lama kemudian, si adik kembar membawa rekan-rekannya sesama polisi untuk mengklarifikasi kejadian ini.

“Saat coba diselesaikan, yang datang ini marah lagi dan mukul meja kepala seksi sampai pecah,” sambungnya. Rupanya, aksi gebrak meja itu didengar oleh para napi dan petugas lainnya. Kericuhan pun tak Kasus kerusuhan lainnya terjadi di LP Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat-Jambi Sebanyak 21 dari 62 napi dan tahanan yang lari Lapas Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat, Jambi, berhasil ditangkap. Kaburnya penghuni lapas ini berawal dari unjuk rasa mereka terhadap persyaratan mendapatkan remisi bagi para terpidana kasus tindak kejahatan berat. Peristiwa itu terjadi pada 19 Januari 2013 lalu. Para napi melakukan aksi demo atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 tahun 2012 tentang Syarat dan Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. “Dari 62 tahanan yang kabur itu 52 berstatus narapidana dan 8 lainnya adalah tahanan titipan Polri,” kata Kabagpenum Polri, Kombes Agus Riato ketika itu. Kejadian berikut di LP Tanjung Gusta, Medan, Sumut. Kerusuhan terjadi di Lapas Klas I Tanjung Gusta, Medan, 11 Juli 2013 lalu. Seratusan napi kabur dan 5 penghuni lapas tewas. Wamenkum HAM Denny Indrayana mengatakan kerusuhan salah satunya dipicu karena pemadaman listrik. Kerusuhan itu menyebabkan terbakarnya bagian depan kantor LP Klas I Tanjung Gusta. Selain masalah air, para napi juga mempersoal PP 99/2012 yang mengatur remisi secara ketat bagi napi teroris dan koruptor. LP tersebut menampung sekitar 2.000 napi. Akibat kerusuhan tersebut, bagian kantor LP hangus terbakar. Dari 2.559 napi penghuni LP, 212 di antaranya melarikan diri, termasuk 4 napi teroris.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


NA SIONAL << NASIONAL Selanjutnya, LP Tulungagung, Jatim yang terjadi 3 Agustus 2013 lalu. Kerusuhan berawal dari rebut napi memukul napi yang lain dimanfaatkan sebagian napi berusaha kabur. Sejumlah napi mendobrak pintu gerbang blok hunian dan portir 2, tapi mereka tertahan di pintu portir 1. Saat itu, pihak LP sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI. Setelah negosiasi, napi yang hanya ikut-ikutan, kembali ke blok masing-masing. Kejadian rusuh LP juga tejadi di Labuhan Ruku, Batubara, Sumut. Juga terjadi perusakan dan pembakaran. Kasus ini terjadi karena protes karena tidak mendapat remisi. Pelaksana Harian Direktur Pemasyarakatan Kemenkum HAM, Bambang Krisbanu saat itu menjelaskan bahwa sebanyak 867 penghuni didominasi penghuni perkara narkotika, yaitu 564 orang napi. Dari catatan diatas, bisa dilihat penyebabpenyebab terjadinya kerusuhan di lapas terjadi karena beberapa faktor, diantaranya kelebihan jumlah tahanan yang tidak sesuai dengan kapasitas lapas, faktor keamanan. Menurut Wakil Direktur LBH Restaria Hutabarat menuturkan, berdasarkan data Ditjen Pemasyarakatan dari 33 Kanwil Provinsi, 28 diantaranya mengalami over capacity tahanan atau narapidana. “Rumah tahanan tidak bertambah, justru narapidana yang bertambah. Sejak 2007 ada 86.550 narapidana pada 2013 meningkat menjadi 108.143 narapidana,” ujarnya. Hal ini bisa terjadi karena tidak adanya pemisahan yang jelas antara napi yang satu dengan napi yang lainnya, berdasarkan kategori tindak pidana yang dia lakukan, semua napi dikumpulkan jadi satu dan bercampur, sehingga akhirnya lapas mengalami over capacity.

Selain itu juga faktor keamanan penjara yang kurang, dimana penjagaan dilapas terlalu lemah, pegawai lapas yang kurang sigap, sehingga pengawasannya jadi lemah, selain itu juga dilapas-lapas tertentu terutama lapas narkoba bisa sangat mudahnya narkoba beredar dilapas, sehingga yang seharusnya lapas menjadi tempat menghukum dan membina tetapi menjadi sarang narkoba.

APA YANG HARUS DILAKUKAN? Dilihat dari karakteristiknya, Kepala Humas Badan Narkotika Nasional Kombes Slamet Pribadi menyatakan narapidana yang tersangkut narkotik rentan memberontak terutama kepada aparat. “Tahanan narkotik itu sering bermasalah secara sosial. Kecenderungan mereka untuk memberontak lebih lebih besar,” kata Slamet. Pernyataan itu disampaikan oleh Slamet menanggapi kerusuhan yuang terjadi di Rutan Bengkulu semalam. Narapidana rusuh saat petugas hendak mengamankan terpidana narkotik. Keributan tak terhindarkan sampai akhirnya berujung pada kebakaran rutan. Lima tahanan menjadi korban tewas akibat kebakaran tersebut. Slamet menilai kerusuhan yang terjadi di Rutan Bengkulu merupakan bentuk lain dari upaya sejumlah pihak yang tidak menghendaki aparat melaksanakan tugas pemberantasan narkotik. “Saat ini banyak perlawanan dari para sindikat yang tidak suka dengan program pemberantasan narkotik yang sedang digalakkan aparat,” kata dia. Sementara itu, pengamat social Untan M Sabran Achyar menilai insiden itu menunjukan fakta kalau ketidakmampuan petugas lapas dalam melakukan pembinaan terhadap para

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> NA SIONAL NASIONAL tahanan yang menjadi warga binaan. Pembantu Dekan III Fisip Untan ini menuturkan adanya peredaran narkoba atau barang tak semestinya ada di tangan para tahanan itu lantaran adanya kesempatan yang memiliki dampak ekonomi dan di dukungan adanya korelasi yang memberikan dukungan niat itu bisa berjalan dengan lancar. Sabran menuturkan untuk merubah hal ini, Pemerintah harus memberikan solusi atas hal ini, karena aspek sosial sangat berdampak besar sekali, seperti membangun Lapas khusus tahanan kasus Narkoba. Dikatakan, untuk kasus Narkoba ini seharusnya Pemerintah secara serius menanggapi dan mewaspadai, karena hal ini, bisa jadi bagian dari strategi Proxy War dari bangsa asing untuk Indonesia. Untuk kedepannya agar kejadian-kejadian tersebut tidak terulang kembali, perlu penguatan sistem pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Hal ini penting guna tidak terulangnya kejadian kerusuhan di Lapas. Peningkatan pengamanan Lapas, harusnya dilakukan dengan menata kembali sistem pengamanan lapas. Penataan tersebut tidak hanya di tempat yang baru saja terjadi kerusuhan, tapi diseluruh Lapas di Indonesia. Pengamanan itu harus dioptimalkan, kemudian dalam hal pemindahan narapidana dari satu tempat ke tempat lain harus melalui seleksi yang sangat ketat, agar narapidana yang sering berbuat onar jangan justru karena hal itu, melakukan rusuh ditempat lain. Kemudian untuk mencegah dan mengurangi lapas yang melebihi kapasitas, perlu ada pembenahan politik perhukuman di Indonesia mengingat maraknya kejadian kerusuhan lapas akibat kondisi lembaga pemasyarakatan (LP)

yang melebihi kapasitas. Ke depannya pemerintah dan DPR harus merumuskan hukuman-hukuman ini, supaya LP ini jangan membludak atau over capacity, percuma saja lapas ditambah jika tidak dibarengi dengan pembenahan politik perhukuman seperti pemisahan kondisi lapas untuk tindak pidana narkoba, lapas di Indonesia tidak membedakan yang namanya pengedar dan pemakai pemula. Ke depannya rehabilitasi pengguna narkoba masih harus ditambah karena masih terbatas sekali dan ini harus didukung dari para anggota dewan. Perlunya juga adanya pemisahan para napi agar tidak tercampur dengan napi lainnya, dan pemisahannya berdasarkan kategori kejahatan yang dilakukan oleh napi tersebut.

PRESIDEN INGATKAN BAHAYA NARKOBA Masalah Narkoba ini juga sudah menjadi perhatian Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Saat pidato di acara puncak Hari Lahir (Harlah) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ke-70 di Stadion Gajayana, 26 Maret 2016 lalu, Presiden mengungkapkan bahwa bahwa narkoba adalah salah satu dari tiga masalah utama yang dihadapi Indonesia. “Meningkatnya tiga masalah di Indonesia, yakni radikalsme, terorisme, dan utamanya narkoba, membuat ketahanan keluarga menjadi senjata nomor satu,� jelasnya. Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah organisasi perempuan terbesar di Indonesia, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), membentuk Laskar Anti Narkoba. “Negara betul-betul darurat narkoba, butuh komitmen semua stakeholder dalam memerangi narkoba,� ujar Jokowi di hadapan ribuan jamaah Muslimat NU.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


NA SIONAL << NASIONAL Menurut Jokowi, setiap hari ada 30 hingga 50 orang penduduk Indonesia meninggal karena narkoba. Karena itu, mantan Wali Kota Solo itu menilai peran serta ibu-ibu Muslimat NU sangat penting mencegah berkembangnya peredaran narkoba. “Pemberantasan narkoba harus dimulai dari lingkungan keluarga. Ibu adalah guru pertama dan utama dalam mendidik anak-anak penerus bangsa. Terutama mencegah tidak sampai terjebak narkoba. Saya salut dengan reaksi cepat Muslimat NU,” ujar dia. Jokowi juga berpesan agar seluruh jamaah Muslimat NU terus memegang komitmen untuk berjuang demi umat bangsa dan negara. Terutama dalam memerangi narkoba. “Kita harus bersatu untuk wujudkan itu (Indonesia bebas narkoba, Red). Dan saat ini sudah harus ada tindakan, bukan hanya lisan,” jelasnya. Tindakan yang dimaksud oleh Jokowi adalah, Muslimat NU sebagai ibu rumah tangga di keluarga masing-masing harus menyiapkan filter berupa penanaman agama sejak dini. Ketua PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengakui deklarasi Laskar Anti Narkoba sesuai keputusan Kongres 1989 di Semarang. Sebab saat ini, teror utama masyarakat Indonesia saat ini adalah narkoba. Khofifah menggambarkan, jika teroris membunuh manusia, tetapi narkoba membunuh kehidupan manusia, keluarga, hingga sebuah bangsa. “Sejak Kongres 1989, sudah ada putusan memberantas narkoba. Jika saat ini ada deklarasi, ini hanyalah tindak lanjut sekaligus realisasi putusan itu,” kata dia usai acara. Dia berharap jamaah Muslimat NU berperan penting dalam mencegah narkoba. Termasuk memastikan keluarganya bebas dari barang

haram tersebut. Komitmen ini sebagai bentuk dukungan terhadap Pemerintah Indonesia dalam memberantas narkoba. “Adanya Laskar Anti Narkoba bukti konkret Muslimat NU menyatakan perang kepada narkoba,” kata dia. Khofifah menambahkan tentang pentingnya ketahanan keluarga. “Sangat penting, karena ketahanan nasional yang mantab hanya bisa diwujudkan jika ketahanan keluarga juga mantab,” ungkap perempuan yang juga menjabat sebagai Menteri Sosial RI itu. Menurut Khofifah, fakta bahwa angka pengguna narkoba yang semakin meningkat, merupakan persoalan yang sangat memprihatinkan. Untuk diketahui, jumlah pengguna yang menjadi korban narkoba di Jawa Timur mencapai 750.000 orang. Sebagai organisasi perempuan, kata dia, Muslimat NU tidak boleh menutup mata terhadap kondisi ini, karena ketahanan keluarga juga akan menentukan kualitas generasi bangsa mendatang. Untuk itu, Muslimat NU menginisiasi gerakan kembali ke keluarga, gerakan untuk lebih memberikan perhatian kepada keluarga, sebagai salah satu solusi. “Kita tak bisa mengandalkan sekolah saja untuk mendidik dan mengawasi anak-anak kita dari bahaya narkoba,” kata Khofifah. Seruan perang terhadap narkoba juga disampaikan mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi saat membuka acara dengan tausiah. Hasyim mengajak jamaah Muslimat NU untuk berkontribusi terhadap bangsa. Salah satunya memerangi maraknya peredaran narkoba di Indonesia. Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam itu mengungkapkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) bahwa terdapat 5,8 juta warga

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> NA SIONAL NASIONAL

REGIONAL.LIPUTAN6.COM

Indonesia terkena barang haram tersebut. “Harga satu gram narkoba setara empat kali harga emas. Narkoba menawarkan kenikmatan, tapi ujung-ujungnya kematian,” ujarnya. Menurut Hasyim, narkoba paling berbahaya di Indonesia dibanding terorisme dan korupsi. Karenanya, dia berpesan supaya sepulang dari Harlah Muslimat NU, jamaah mengecek keluarganya masing-masing, baik suami, anak, hingga saudaranya. “Nanti kalau pulang langsung dicek keluarganya, anaknya, suaminya. Lingkungan keluarga sebagai proteksi awal dalam mencegah narkoba. Jangan sampai warga NU di Indonesia terjerumus dalam barang haram tersebut,” pesan anggota Wantimpres itu.

SULIT DIBERANTAS

berkeliaran di penjara, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Wases pun mengakui sulit diberantas. Dalam rapat dengan Komisi III DPR, pria yang akrab disapa Buwas itu mengakui, pihaknya masih kesulitan karena faktor luasnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan terbatasnya personel. “Dalam menangkal dan menindak peredaran narkoba belum optimal karena luasnya NKýRI, terbatasnya personel, dan anggaran, serta sarana dan prasarana termasuk teknologi intelijen,” kata Buwas di ruang Komisi III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Februari 2016 lalu. Padahal menurut Buwas, penelitian BNN yang berkerjasa dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, terdapat estimasi peningkatan penyalahgunaan narkoba.((men men))

Saking ganasnya Narkoba yang bukan hanya

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


EKONOMI

EK ONOMI << EKONOMI

Paket Ekonomi Meluncur Lagi PEMERINTAH KEMBALI MELUNCURKAN PAKET KEBIJAKAN EKONOMI UNTUK KE SEBELAS KALINYA. APA YANG AKAN SASARANNYA?

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> EK ONOMI EKONOMI

REUTERS

P

AKET ekonomi kali ini berkutat pada empat masalah utama. Seperti yang dijelaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Sekertaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung di Kantor Presiden, bahwa empat poin tesebut adalah. Pertama, mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berorientasi terhadap ekspor yang bunganya sebesar 9 persen. Tentunya, fokus pertama ini lebih untuk memfasilitasi pelaku UMKM di Indonesia. “UMKM kan susah ekspor sendiri. Biasanya dia menjual ke perusahaan yang lebih besar untuk dieksporkan. Kalau dia sudah bisa mengeksporkan diri, maka dia sudah bisa mendapatkan KUR orientasi ekspor ini,” kata Darmin di Kantor Presiden, Jakarta, 29 Maret 2016 lalu. Fokus kedua, kata Darmin, mengenai DIRE/ REIT yang mana harus kembali diumumkan oleh pemerintah lantaran kebijakan yang sebelumnya sudah ada belum begitu cukup kompetitif.

“Yang sudah diputuskan dalam kebijakan ini adalah, menkeu setuju bahwa untuk PPh final dari REIT ini cukup diturunkan dari tadinya sebesar 5 persen sekarang dia menjadi 1/2 dari tarif normal. Penerbitan PP mengenai PPH atas pengalihan tanah atau properti dalam real estat dalam skema investasi kolektif yang mengatur pembebasan fasilitas final, berupa pengurangan tarif hingga 0,5 persen,” jelasnya. Fokus ketiga, kata Darmin, menyangkut dengan persoalan yang mempengaruhi waktu bongkar muat atau dwelling time di pelabuhan. Di mana, pemerintah membangun pengendalian risiko untuk memperlancar arus barang di pelabuhan atau Indonesia single risk management. “Ini mempercepat pelayanan kegiatan eksim yang memberikan kepastian usaha, efiisensi waktu, dan biaya perizinan, serta menurunkan dwelling time, melalui integrasi pengelolaan risiko di antara K/L terkait,” katanya.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


EK ONOMI << EKONOMI Nampaknya, paket kebijakan ekonomi kali ini lebih banyak bersentuhan dengan peraturan dan ketentuan yang ada di daerah. Pengamat Ekonomi Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto menyatakan sejak dikeluarkannya 10 paket kebijakan ekonomi, penerapan kebijakan tersebut belum seluruhnya terlaksana, kemudian sekarang ditambah lagi yang baru. Menurutnya kecepatan perubahan yang dilakukan pemerintah pusat melalui paket-paket kebijakan ekonomi tersebut harus diimbangi dengan kecepatan perubahan peraturan daerah (Perda). “Kecepatan perubahan kebijakan di level pusat harus diimbangi kecepatan perubahan Perda-Perda di Gubernur, Bupati, Walikota, dengan demikian akan in line,” ujarnya dalam IDX Channel. Dengan adanya pergerakkan dari pemerintah daerah tersebut, menurut Ryan, maka penerapan paket kebijakan dapat dirasakan secara maksimal. Ia menuturkan dengan melihat perhitungan ekonomi berdasarkan pada angka produk domestik regional bruto (PDRB) per provinsi, terlihat provinsi yang agresif menyerap anggaran belanjanya untuk percepatan infrastruktur akan memliki pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. “Provinsi yang tumbuh diatas 5 persen, itu provinsi yang agresif membelanjakan serapan belanjanya untuk inrastruktur, itu cepat rebound ketimbang yang tidak cepat membelanjakan untuk infrastruktur,” jelasnya. Hal ini dikarenakan pembangunan infrastruktur akan memberikan dampak pada pertumbuhan sektor riil. “Karena infrastruktur memberikan multiple effect terhadap sektor riil. Sebaliknya daerahdaerah yang lambat menyerap anggaran untuk infrastruktur, pertumbuhan ekonominya dibawah

nasional. Ada yang 2 persen bahkan -0,5 persen, karena pemerintahnya tidak agresif membelanjakan anggaran daerah,” paparnya. Lanjut Ryan, peran kepala daerah dalam memimpin juga turut memberikan daya dorong perekonomian. Pasalnya kepemimpinan tersebut akan mendoorong para pejabat di level daerah untuk mau bergerak bekerja. “Kepala daerah yang rajin turun kebawah, blusukan itu akan memberi daya dorong ekonomi. Itu menstimulasi penjabat level daerah untuk move on, kalau tidak pertumbuhan ekonomi daerah tersebut masih merah,” pungkasnya. Seperti yang diketahui selama ini, memang, perekonomian nasional sejak awal 2015 mengalami kelesuan akibat gejolak yang melanda perekonomian global. Terutama karena perkembangan ekonomi Amerika Serikat dan Tiongkok yang sulit diprediksi serta turunnya harga komoditas dunia. Dampak eksternal itu menyebabkan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,71 persen pada triwulan I-2015 dan 4,67 persen pada triwulan II. Pada akhir tahun, pertumbuhan ekonomi hanya diproyeksikan mencapai kisaran 4,7-5,1 persen. Tekanan tersebut makin menghebat ketika kurs rupiah terhadap dolar AS terus mengalami pelemahan karena ketidakpastian atas kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (the Fed) serta aksi devaluasi Yuan dari Tiongkok pada Agustus 2015. Para pelaku pasar terlihat khawatir dalam menyikapi perkembangan tersebut sehingga imbasnya Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI) ikut-ikutan berfluktuasi dan cenderung melemah, padahal arus modal keluar dari Indonesia sudah terlampau besar. Bank Indonesia mencatat kepemilikan asing di bursa saham maupun pasar obligasi Indonesia

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> EK ONOMI EKONOMI hingga awal Oktober 2015 hanya mencapai Rp37 triliun, dibanding dengan kondisi per Desember 2014 yang tercatat sebesar Rp170 triliun. Pada September 2015, pemerintah beserta otoritas terkait seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan saling bersinergi menerbitkan paket kebijakan secara bertahap, dengan harapan kinerja perekonomian nasional kembali bergairah. Garis besar penerbitan paket kebijakan ekonomi yang telah terbit dalam tiga jilid tersebut adalah mempercepat pengembangan ekonomi makro yang kondusif, menggerakkan ekonomi nasional, melindungi masyarakat berpenghasilan rendah serta menggerakkan ekonomi pedesaan. Beragam kemudahan hadir dalam paket kebijakan tersebut antara lain deregulasi untuk mendorong perbaikan iklim investasi dan percepatan proyek pembangunan, pemberian insentif perpajakan hingga penurunan harga energi bagi sektor industri. Setelah paket kebijakan jilid I yang lebih banyak berisi deregulasi peraturan dikritik oleh banyak pelaku pasar karena dianggap tidak berdampak jangka pendek, respon lebih positif muncul setelah pengumuman paket kebijakan jilid III. Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Persero (BNI) Ryan Kiryanto mengatakan efek positif dari paket kebijakan ekonomi pemerintah adalah kepastian penyederhanaan birokasi untuk investasi, dan insentif bagi dunia usaha. Dengan penyederhanaan birokrasi dan pemberian insentif, investor semakin percaya diri untuk menanamkan modalnya di dalam negeri. Efek kebijakan lainnya, pengusaha juga tidak ragu untuk membawa dolarnya ke Tanah Air dan menukarkannya dengan rupiah. “Pada paket deregulasi (jilid I), kedua

perizinan usaha dipangkas menjadi hanya tiga jam sehingga investor dapat dengan cepat menerima kepastian dalam merealisasikan investasinya,” ujar Ryan terkait adanya kemudahan birokrasi tersebut. Pengamat pasar keuangan William Surya Wijaya meyakini paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah diapresiasi investor sehingga membuka peluang arus dana asing kembali masuk ke Indonesia yang akhirnya mengangkat rupiah. “Pemilik modal biasanya mengantisipasi terlebih dahulu dengan kembali melakukan investasi. Nilai tukar rupiah yang terapresiasi menandakan kebijakan pemerintah direspons positif,” ujar William Surya Wijaya yang juga analis dari Analis Asjaya Indosurya Securities. Ia mengemukakan bahwa salah satu kebijakan ekonomi jilid III yakni penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), gas dan tarif listrik bagi industri dapat menekan beban biaya perusahaan di sektor aneka industri di antaranya otomotif dan komponennya, tekstil dan elektronik. Namun William Surya Wijaya mengharapkan kebijakan pemerintah itu direspon dengan penurunan harga jual produknya agar daya beli masyarakat kembali meningkat sehingga dampaknya ke ekonomi dalam negeri dapat dirasakan.

PENGUATAN SEKTOR RIIL Sementara itu ekonom Universitas Indonesia (UI) Rizal E Halim mengatakan Paket Kebijakan Ekonomi III yang dikeluarkan pemerintah lebih realistis untuk tetap menjaga stabilitas ekonomi nasional dibandingkan paket sebelumnya. “Ini kesempatan konsolidasi ekonomi nasional beberapa bulan ke depan menjelang 2016 dimana perkiraan kenaikan the Fed rate akan

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


EK ONOMI << EKONOMI

EMGI.UP45.AC.ID

diberlakukan,” katanya di Kampus Universitas Indonesia, Depok. Menurut dia, penguatan kurs rupiah terhadap dolar AS perlu terus dijaga khususnya di tengah perlambatan dan ketidakpastian global. Penguatan sektor riil, lanjut dia, menjadi satusatunya cara untuk menahan spekulasi di sektor pasar uang dan pasar modal. “Itu yang dibutuhkan saat ini. Kalkulasi risikorisiko lainnya tetap perlu dilakukan. Begitu juga respon cepat untuk kebijakan-kebijakan jangka pendek seperti dalam paket ketiga ini,” jelas pakar marketing ini seperti dirilis antara. Anggota Komisi XI DPR RI Wilgo Zainar menambahkan paket kebijakan tersebut seharusnya bisa menjawab kebutuhan dan kepentingan dari sektor riil yang rentan terhadap gejolak apabila perekonomian nasional melemah seperti sekarang. Untuk itu, ia mengharapkan paket kebijakan ekonomi, terutama jilid III, bisa meningkatkan daya beli serta mengurangi beban masyarakat dan sektor industri bisa kembali berproduksi tanpa khawatir harus melakukan pemutusan hubungan kerja.

“Kita harapkan paket kebijakan yang ketiga dapat menjawab kebutuhan sektor rill. Karena melambatnya perekonomian, berdampak pada sektor riil. Industri banyak yang mati, dan gelombang PHK terus terjadi,” kata politikus fraksi Partai Gerindra ini. Secara keseluruhan, besar harapan paket kebijakan dalam jangka menengah panjang mampu menjaga perekonomian nasional agar tetap bergerak dari berbagai sektor seperti investasi, industri, finansial, perbankan dan usaha kecil. Bila pemerintah bersama pihak-pihak terkait konsisten dalam melaksanakan paket kebijakan ekonomi ini maka fundamental perekonomian Indonesia dipastikan akan membaik dan tidak lagi rentan terhadap tekanan eksternal. Bahkan perekonomian bisa tumbuh lebih positif di 2016, karena sejumlah deregulasi peraturan untuk kemudahan investasi bisa mulai terlihat hasilnya. Meskipun demikian, ketidakpastian terkait kenaikan suku bunga the Fed, prospek perekonomian Tiongkok dan turunnya harga komoditas global, masih melanda. Untuk itu apabila implementasi paket

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> EK ONOMI EKONOMI kebijakan ekonomi hanya setengah hati maka bisa dipastikan kepercayaan investor kembali luntur dan perekonomian nasional kembali goyah dalam menghadapi tantangan global di 2016 yang semakin beragam. Sementara tempo menulis, Presiden Jokowi menyatakan sejauh ini paket kebijakannya berdampak secara signifikan terhadap perbaikan ekonomi. Salah satu indikasi yang dipegang sang presiden adalah penguatan nilai rupiah yang terjadi akhir-akhir ini, karena disebabkan oleh adanya paket kebijakan ekonomi yang berkaitan dengan deregulasi. Menurut Presiden, penguatan rupiah berarti paket kebijakan direspons positif oleh pasar. “Kalau bicara mengenai rupiah yang semakin menguat, semakin baik. Artinya, kebijakankebijakan paket deregulasi yang diberikan, yang ada di BI dan OJK, direspons positif oleh dunia usaha dan investasi,” kata Jokowi seusai meresmikan Pusat Logistik Berikat di Cilincing. Jokowi menjelaskan, paket kebijakan ekonomi deregulasi yang direspons positif oleh pasar memicu masuknya arus modal dan berujung pada capital inflow. ”Kalau ada arus uang masuk, ada arus investasi masuk, ya, otomatis,” katanya. Lebih lanjut, Jokowi mengatakan penguatan rupiah disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Jika tidak ada paket kebijakan deregulasi, faktor eksternal tidak akan memberi pengaruh. Laju rupiah awal pekan lalu di pasar spot antarvalas kembali mengalami kenaikan terbatas terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di saat mata uang lainnya, seperti euro (EUR), pound Inggris (GBP), yuan Cina (CNY), franck Swiss (CHF), dolar Kana (CAD), dan rubel Rusia (RUB), melemah terhadap USD.

Laju rupiah sepanjang pekan kemarin masih menguat. Laju rupiah juga kembali melampaui target area resistan Rp 13.500, Rp 13.495-13.200 (kurs tengah BI). Awal pekan ini atau memasuki pekan kedua Maret, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika semakin menguat. Banyak analisis memperkirakan penguatan rupiah akan terus terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis pagi, bergerak menguat sebesar 9 poin menjadi Rp13.148 dibandingkan sebelumnya Rp13.157 per dolar Amerika. “Mayoritas kurs di kawasan Asia yang bergerak menguat terhadap dolar Amerika menjadi salah satu sentimen positif bagi mata uang rupiah,” kata ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, di Jakarta, Kamis, 10 Maret 2016. Rangga menambahkan, kenaikan cadangan devisa periode Februari 2016 juga menjadi salah satu sentimen yang meningkatkan kepercayaan investor pasar uang di dalam negeri. Berdasarkan data Bank Indonesia, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Februari 2016 tercatat sebesar US$ 104,5 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Januari 2016 sebesar 102,1 miliar dolar Amerika. Posisi cadangan devisa per akhir Februari 2016 itu dinilai cukup untuk membiayai 7,6 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. Dari eksternal, lanjut Rangga Cipta, harapan stimulus oleh bank sentral Eropa (ECB) juga diperkirakan mampu mengangkat optimisme di pasar keuangan kawasan Asia. Sedianya, pertemuan ECB itu akan disimpulkan pada Kamis ini waktu setempat.((men men))

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


LINGKUNGAN LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN

Si Serai, Pengganti Pestisida DALAM KEPUNGAN PESTISIDA, EMPAT PELAJAR DARI SIAK MEMBIKIT LEGA. HASIL PENELITIAN MEREKA, TAK HANYA BERGUNA BAGI LINGKUNGAN, TAPI JUGA MENDUNIA.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN

RIAUPOS.CO

Y

A, Syafiga Arinda, M Iqbal Subakti, Ade Arya Irawan dan Asmawati telah menorehkan nama untuk lingkungan agar tetap terjaga. Lewat penelitian sederhana, pelajar SMPN 1 Mempura ini berhasil meraih juara harapan I diajang Regional Souttheast Asian Ministers of Education Organization (Seameo) peneliti muda di Penang, Malaysia, 7-11 Maret 2016. Prestasi yang mengharumkan ini, diapresiasi oleh Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi dengan jamuan makan malam bersama. Gembira mereka juga diikuti oleh, orangtua, guru dan kepala UPTD, Kadisdik dan beberapa sekolah lainnya. Usai makan, mereka berempat berdiri menceritakan pengala-mannya mengikuti ajang bergengsi itu. Menariknya, mereka

menyam-paikan dengan Bahasa Inggris yang diterjemahkan oleh rekannya juga. ‘’Kami tak menyangka bisa sampai ke Malaysia,’’ ujar Ikbal mengawali pembicaraanya dengan Bahasa Inggris. Ini adalah pertama kali, kami mengikuti lomba, ke Malaysia, naik pesawat, naik Monorail ke Pinang. Di ajang tersebut, mengi-kuti lomba pameran poster hingga akhirnya dapat juara. Kata dia, dari Indonesia, diajang tersebut hanya empat seko-lah. Di Sumatera hanya dari Siak, selebihnya dari Pulau Jawa. Dalam ajang tersebut, ia bersama ketiga kawannya harus menjawab dan menjelaskan kepada dewan juri yang berasal dari Cina, Malay-sia, India, Jepang dan Australia. ‘’Kami menjelaskannya dengan Bahasa Inggris,’’ kata Ikbal yang bercita-cita ingin jadi

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN

YUDHE.COM

ilmuan. Sesi tanya jawab baru pertama kali dirasakan. Sebab ia dan ketiga kawannya, masuk kedalam ruangan yang disiapkan, bersama lima orang juri yang sudah duduk berbaris di depan. Ada tiga pertanyaan yang harus dijawab, tentang hasil pene-litiannya. Alhasil, pertanyaan dewan juri dapat dipenuhi. ‘’Saat pengumuman, nama SMPN 1 Mempura diumumkan, dan ini di luar perkir-aannya, karena bisa raih juara,’’ kata Ade menimpali. Diakui, persaingan ketat terhadap kompetisi ini. Semua peserta dari negara-negara ASEAN mensajikan hasil yang terbaik. Penelitian yang dilakukanya itu, melihat fenomena sehari-hari. Di mana masyarakat yang mengkonsumi sayur mayur dihadapi dengan bahan pestisida (kimia) dari sayur tersebut. Hal ini jelas saja, dari sisi kesehatan sangat tidak baik. Sebab itu, rasa penasaran agar sayur tak menggunakan pestisida jadi pembahasan

bersama ketiga rekannya, melakukan penelitian, mencari cara lain agar, tanaman sayur tak menggunakan pestisida. Referensi dan pegetahuan yang diketahuinya bersama di disku-sikan, yang dibimbing oleh guru Fisika Edy. Dari hasil diskusi itu, mengkerucut untuk melakukan eksperimen sederhana dengan mengadopsi tanaman yang familiar di lingkugan sehari-hari. ‘’Dipilihnya tanaman kangkung. Karena berada di lingkungan seko-lah,’’ kata Syafiga. Dari tanaman Kangkung ini, bagaimana zat ataupun bahan pendukung lainnya untuk dikombinasikan pada tanaman ini, dengan catatan tak berdampak negatif, justru positif. Dengan memban-dingkan unsur senyawa kangkung yang terkait erat dengan serai, hal ini jika dipadukan hasilnya seperti apa? Lalu, tanaman serai itu di belender, untuk menghasilkan ekstrak dengan limit waktu 10-15 hari yang dimasukkan ke dalam wadah dan

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN dibuka. ‘’Tujuannya untuk membuat gas dari ektrak serai itu,’’ kata Ikbal. Setelah itu, ekstrak serai diberikan pada tanaman kangkung. Alhasil pertumbuhannya lebih cepat, bebas pestisida, kandugan nutrisi tak mengurangi justru bertambah. Menariknya, ekstrak serai ini, bisa untuk tanaman jenis sayursayuran lainnya, asal-kan diberikan sesuai dengan keperluan tanamannya. Dari hasil penelitian ini, ia bersama guru cobacoba mengaju-kan ke Souttheast Asian Ministers of Education Organization (Seameo). Alhamdulillah, diterima, dan diundang untuk mengikuti ajang tersebut. Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi merasa salut dan bangga atas prestasi anak Siak. ‘’Intinya adalah usaha dan kemauan. Kalau mau pasti bisa,’’ kata dia memotivasi anak-anak tersebut. Prestasi ini jadi suatu kebanggaan, sekaligus motivasi bagi anak-anak sekolah lain. Bahkan hasil penelitian pelajar ini segera diajukan ke KemenPAN) sebagai inovasi daerah dan juga menjadikan hak paten. Ia juga nantinya menjadikan SMPN 1 Mempura sebagai tempat belajar bagi petani untuk menanam sayur tak menggunakan pestisi-da. Diakui, ia tak membayangkan anak Siak bisa juara, mengingat lawan-lawannya begitu tangguh. Namun semua itu terbantahkan dengan keberhasilan anak-anakku. Berkompetisi adalah hal yang sangat baik, dalam menguji kemam-puan. Namun jagan pernah minder. ‘’Kita ini semuanya sama, ting-gal lagi kemauan dan usaha gigih,’’ kata dia. Apapun kondisi kita, jangan pernah jadi hambatan. Terus beru-saha dan tekun, insya Allah ada saja jalannya. Sebab itu, Syam-suar minta pada anak-anak terus semangat, dan berlombalomba dalam meningkatkan keterampilan diri. Ia

berharap, terus belajar dan belajar. Jangan anggap kemampuan orangtua menyurutkan semangat anak-anak. Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi merasa salut dan bangga atas prestasi anak Siak. “Intinya adalah usaha, kemauan. Kalau mau pasti bisa,” kata dia memotivasi anak-anak tersebut. Perestasi ini jadi suatu kebanggaan, sekaligus motivasi bagi anak-anak sekolah lain. Bahkan hasil penelitian pelajar ini segera dijaukan ke Kemenpan) sebagai inovasi daerah dan juga menjadikan hak paten. Ia juga nantinya menjadikan SMPN 1 Mempura sebagai tempat belajar bagi petanani untuk menanam sayur tak menggunaan pestisida. Diakui, ia tak membayangkan anak Siak bisa juara, mengingat lawan-lawannya begitu tangguh. Namun semua itu terbantahkan dengan keberhasilan anak-anakku. Berkompetisi adalah hal yang sangat baik, dalam menguji kemampuan. Namun jagan pernah minder. “Kita ini semuanya sama, tinggal lagi kemauan dan usaha gigih,” kata dia. Walau anak-anak dari kalangan orang susah. Sama juga ia begitu. Ayahnya menoreh getah, berladang dan itu juga dilakukannya. “Jujur saja, saya tak pernah mimpi jadi bupati,” kata dia. Apapun kondisi kita, jangan pernah jadi hambatan. Terus berusaha dan tekun, insyallah ada saja jalannya. Sebab itu, Syamsuar minta pada anak-ana terus semangat, dan berlomba-lomba dalam meningktkan ketrampilan diri. Ia berharap, Terus belajar dan belajar. Jangan anggap kemampuan orang tua menyurutkan semangat anak-anak. Pemkab sendiri, senantiasa mendorong dan memberikan ruang bagi anak didik untuk berinovasi dan berkreativitas. Tentunya hal yang

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN

PRIORITYISYOU.WORDPRESS.COM

positif. Baik seni, budaya, sains, agama dan lainya. Pemkab juga, senantiasa mendorong dan memberikan ruang bagi anak didik untuk berinovasi dan berkreativitas. Tentunya hal yang positif. Baik seni, budaya, sains, agama dan lainya. Apa yang di lakukan pelajar ini merupakan prestasi yang membanggakan. Baru ditingkat SMP sudah bisa menghasilkan sesuatu yang berhrga dan bernilai tinggis serta bermanfaat bagu dunia pertnaian. “Saya minta teruslah berinovasi dan ukir prestasi,” pesan dia. Ia tak menyagka anak-anak Siak itu bisa juara. Sebab, kompetisi itu tergolong selekstif sna persaingan ketat. “Level dna tingkat asean,” kata dia sambil tertawa. Namun, semuaya tak ada yang tak mungkin. Jika Allah SWT berkehendak, maka semuanya bisa terjadi

EKSTRAK SERAI Penelitian yang dilakukanya itu, melihat fenomena sehari-hari. Dimana masyarakat yang

mengkonsumi sayur mayur dihadapi dengan bahan pestisida (kimia) dari sayur tersebut. Hal ini jelasa saja, dari sisi kesehatan sangat tidak baik. Sebab itu, rasa penasaran agar sayur tak menggunakan pestisida jadi pembahsaan bersam ketiga rekanya, melakukan penelitian, mencari cara lain agar, tanaman sayur tak menggunakan pestisida. Referensi dan pegetahuan yag diketahuinya bersama di diskusikan, yang dibimbing oleh guru Fisika Edy. Dari hasil diskusi itu, mengkerucut untuk melakukan ekperimen sederhana dengan megadopsi tanaman yang familiar di lingkugan sehari-hari. “Dipilihnya tanaman Kangkung. Karena berada di lingungan sekolah,” kata Syafiga. Dari tanaman Kangkung ini, bagaimana zat ataupun bahan pendukung lainnya untuk dikombinasikan pada tanaman ini, dengan catatan tak berdampak negatif, justru positif. Dengan memebandingkan unsur senyawa Kangkung yang terkait erat dengan serai, hal ini jika dipadukan hasilnya seperti apa?

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN

Empat siswa SMPN 1 mempura saat bertemu Bupati Siak Syamsurizal. INTERNET

Lalu, tanaman Serai itu di belender, untuk menghasilkan ekstrak dengan limit waktu 10-15 hari yang dimasukkan kedalam wadah dna dibuka. “Tujuannya untuk membuat gas dari ektrak serai itu,” kata Ikbal. Setelah itu, ekstrak Serai itu diberikan pada tanaman Kangkung. Alhasil pertumbuhannya lebih cepat, bebas Pestisida, kandugan nutrisi tak mengurangi justru bertambah. Menariknya, ekstrak Serai ini, bisa untuk tanaman jenis sayursayuran lainnya, asalkan diberikan sesuai dengan keperluan tanamannya. Dari hasil penelitian ini, ia bersama guru cobacoba mengajukan ke Souttheast Asian Ministers of Education Organization (Seameo). Alhamdulillah, diterima, dan diundang untuk mengikuti ajang tersebut. Kepsek SMPN 1 Mempura Winda Harniati SPd menambahkan, ia awalnya tak megetahui hasil peneitian anak didiknya bisa tembus di level Asean. “Saya dikasih tahu saat sudah diterima, dan diberikan undangan untuk mengetahui.

Berdebar saya,” kata dia. Kala itu, ia menanyakan apakah sudah buat paspor? Dijawab sudah. Mereka membuatnya dari hasil uang jajan yang mereka tabung. Perlu diketahui, anak didiknya itu berasa dari keluarga yang kurang mampu. Sehingga saat anak-anak telah siap, justru ia khawatir mencari dana untuk pergi kesana. “Alhamdulilah, Pemkab memberikan dukungan penuh,” kata dia seperti ditulis RPG. Selama disana, ia bersama anak didiknya itu megikuti rangkaian acara. Lucunya lagi, saat sesi pengumuman hasil lomba. Pertama kali yang disebut SMPN 1 Mempura. Namun bukan nama sekolah, malahan hasil penelitian. Dewan juri menyebut ekstak. Teringat dia, bahwa ekstrak itu adalah hasil penelitian anaknya. Setelah dilanjutkan dewan juri benar saja. “Saya langsung riang gembira, seraya sujud syukur bersama anak-anak,” kata dia meceritakan dengan penuh suka cita.((men men))

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


KESEHATAN

KE SEHA KESEHA SEHATTAN <<

Paham Khasiat Daun Salam DAUN SALAM TERNYATA KAYA AKAN NUTRISI SERTA BERBAGAI SENYAWA, SALAH SATUNYA IALAH SALISILAT YANG SANGAT BERPERAN PENTING DALAM MENJAGA KESEHATAN JANTUNG ANDA.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN

.MATERIKESEHATAN.COM

B

AGI yang gemar memasukkan daun salam ke dalam masakan sebagai penyedap masakan, maka akan mempunyai resiko yang sangat rendah mengidap penyakit jantung. Nah, karena hal tersebutlah sebaiknya Anda perbanyak mengkonsumsi masakan yang mengandung daun salam ini agar anda terhindar dari terserang penyakit yang sangat mematikan ini. Selain secara tidak langsung Anda akan mendapatkan khasiat dari daun salam, melalui masakan hari-hari, daun salam juga memiliki khasiat jika dilihat dari bentuk pengolahannya, yaitu bentuk rebusan daun salam dan yang berikutnya, daun salam kering. Untuk daun salam yang sudah direbus, akan dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, antara lain: Pertama, obat maag. Bagi yang sekarang

tengah mengidap maag, maka ada baiknya mengobati maag tersebut dengan pengobatan alamiah. Pengobatan yang menggunakan daun salam tentunya. Caranya ialah ambil daun salam sebanyak 18 lembar lalu cucilah daun salam tersebut sampai bersih lalu rebus lah daun salam tersebut ke dalam air mendidih 15 menit lamanya. Kemudian berilah sedikit gula aren untuk pemanis nya dan dinginkan air tersebut lalu setelah dingin Anda bisa langsung meminumnya. Lakukan hal seperti ini secara rutin sampai rasa perih di lambung menghilang. Kedua, mengobati radang tenggorokan. Jika Anda salah satu orang yang mengetahui daun salam memiliki berbagai manfaat yang sangat kuar biasa, maka anda termasuk orang-orang yang bisa dikatakan sangat beruntung. Bagaimana tidak?

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


KE SEHA KESEHA SEHATTAN <<

MUSRIATIATIK.BLOGSPOT.COM

Ternyata daun salam ini sangat efektif untuk mencegah serta mengobati beragam penyakit. Salah satunya ialah penyakit radang tenggorokan atau orang awam menyebutnya sebagai sakit tenggorokan. Jika menginginkan manfaat yang seperti ini, anda bisa merebus 10 sampai 15 daun salam kemudian rebus lah daun salam tersebut dengan sedikit air maksimal 3 gelas. Lalu minumlah air rebusan tersebut secara rutin, agar radang Anda segera sembuh. Ketiga, atasi hipertensi. Zat senyawa tanin dan flavonoida yang ada dalam daun salam memungkinkan bisa menjadi obat untuk Anda yang memiliki hipertensi atau yang biasa disebut dengan tekanan darah tinggi tentunya. Dengan cara membuat teh alami dari daun salam. Cara untuk membuat obat tersebut ialah sebagai berikut: Ambil kurang lebih 15 daun salam. Kemudian cucilah daun salam tersebut hingga

bersih Lalu rebus daun tersebut ke dalam air, maksimal 3 gelas air putih. Setelah itu, jika sekiranya air tersebut mendidih dan menguap sehingga tinggal sedikit airnya, maka langsung diminum saja tentunya biarkan air tersebut hangat atau tunggu hingga menjadi dingin terlebih dahulu. Dan yang terakhir ialah lakukan hal semacam ini secara rutin dan continue. Keempat, obat diare. Selain hal di atas, ternyata daun salam pun dapat juga dimanfaatkan sebagai obat diare secara alami. Anda tahu bukan memang di jaman sekarang yang serba canggih ini sudah begitu banyak obat yang beredar di pasaran yang dapat Anda beli dengan harga yang cukup terjangkau. Namun, sayangnya obat tersebut pastinya ada efek samping yang mau tak mau anda akan merasakannya setelah meminum obat tersebut. Nah, karena hal yang seperti itulah maka lebih

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN baik anda menggunakan obat herbal yang dapat anda gunakan. Salah satunya menggunakan daun salam. Caranya, ambillah kurang lebih 15 daun salam yang masih segar. Lalu rebus lah daun tersebut ke dalam air yang mendidih maksimal 2 gelas banyaknya air. Kemudian beri garam secukupnya setelah melakukan semua cara di atas, tunggu air tersebut sampai dingin, setelah dingin minum air tersebut secara teratur untuk diare Anda. Kelima, sebagai obat untuk kencing manis. Jika Anda memiliki penyakit yang satu ini, ada baiknya mencoba pengobatan secara tradisional atau herbal dengan hanya memanfaatkan daun salam. Caranya, ambil kurang lebih 15 lembar salam dan cucilah sampai bersih. Kemudian rebuslah daun tersebut dengan menggunakan air sebanyak maksimal 3 gelas dan tunggulah sampai mendidih, ketika air tersebut mendidih secara otomatis air tersebut akan berkurang. Lalu tunggulah rebusan air tadi sampai dingin, setelah dingin minumlah air rebusan tersebut. Untuk mendapatkan manfaat dan khasiat yang maksimal, buat dan minumlah air tersebut secara teratur dan rutin. Keenam, mengatasi asam urat. Anda yang menderita penyakit asam urat, mengkonsumsi air rebusan daun salam dapat mengatasi penyakit asam urat Anda dan cara membuat ramuannya cukup mudah. Caranya, cuci bersih daun salam 10 lembar, lalu rebus dengan 3 gelas air sampai didapatkan satu gelas saja. Saring dan minum air ramuan tersebut selagi masih hangat. Ketujuh, membantu program diet. Memiliki badan yang langsing dan proporsional merupakan dambaan setiap kaum hawa. Sudah EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


ABDULWAHABARBAIN.BLOGSPOT.COM

KE SEHA KESEHA SEHATTAN << banyak cara yang ditempuh untuk mendapatkannya, sampai – sampai melakukan diet yang ketat. Namun, sudahkah Anda mencoba memasukkan daun salam ke dalam daftar menu diet Anda? Ya, daun salam dapat membantu program diet yang sedang Anda jalankan, karena di dalamnya terdapat kandungan enzim dan kaya akan serat sehingga membuat Anda tetap kenyang setiap saat. Cara membuatnya cukup mudah, pertama – tama siapkan daun salam sebanyak 30 lembar, lalu cuci sampai bersih. Selanjutnya rebus daun salam dengan 4 gelas air sampai didapat 2 gelas saja. Saring dan minum dalam keadaan dingin 2 gelas setiap hari sebelum tidur. Kedelapan, mengatasi batuk. Batuk merupakan penyakit yang bisa dikatakan dapat menyiksa si penderita. Hal ini dikarenakan adanya rasa sakit di tenggorokan yang sulit sekali hilang, apalagi batuk berdahak yang sulit sekali untuk keluar dan juga batuk kering yang dapat mengakibatkan si penderita muntah – muntah. Nah, salah satu solusi untuk mengatasi itu semua adalah dengan menggunakan daun salam. Caranya, siapkan bahan – bahan yang terdiri dari 7 lembar daun salam yang kering, 3 sendok makan madu dan 1 buah jeruk nipis atau bisa juga menggunakan jeruk lemon. Kemudian, rebus daun salam yang sudah dicuci terlebih dahulu dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas saja. Saring dan tambahkan madu dan perasan jeruk nipis tadi, lalu minum dalam keadaan dingin sampai batuk Anda reda. Semoga batuk yang Anda derita segera sembuh. Kesembilan, mengobati hipertensi.. Daun salam yang tinggi akan kandungan zat tannin dan flavonoida dapat mengobati tekanan darah tinggi

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN

MATERIKESEHATAN.COM

atau hipertensi yang Anda derita. Cara mengolah ramuannya cukup mudah dengan merebus daun salam sebanyak 10 lembar yang sudah dicuci bersih, kemudian rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa satu gelas. Saring dan minum air rebusan tersebut secara rutin setiap harinya. Selain air rebusan daun salam, daun salam yang sudah kering masih diperlukan, dan jangan Anda buang. Daun itu bisa digunakan untuk beberapa hal, seperti untuk memutihkan gigi dan aroma terapi dalam ruangan. Kegunaan daun salam dalam keadaan kering adalah: Pertama, memutihkan gigi. Selain dapat digunakan sebagai obat herbal, daun salam juga dapat dimanfaatkan untuk memutihkan gigi. Untuk memperoleh kegunaan dan manfaat dari daun salam ini, sediakan bahan-bahan yang di perlukan, seperti kulit jeruk dan daun salam. Setelah itu jemurlah kedua bahan di atas sampai layu dan kering. Kemudian setelah semua bahan tersebut

kering tumbuk lah campuran bahan di atas lalu beri air secukupnya. Aduk sampai rata hingga membentuk pasta. Langkah yang terakhir ialah gosok lah gigi anda dengan pasta tersebut. Lakukan hal ini secara teratur setiap hari untuk mendapatkan gigi yang putih dan berkilau. Daun salam yang kering juga bisa Anda gunakan untuk terapi udara agar segar di dalam ruangan. Daun salam yang sudah kering, dapat dibakar di dalam ruangan yang sudah ditutup rapat. Setelah dibakar, diamkan beberapa saat, lalu Anda masuk menghirup aroma daun salam yang telah terbakar itu. Efek segar dan terapi pikiran dalam membantu Anda lebih cepat fres sejenak untuk menenangkan pikiran dari berbagai aktivitas yang melelahkan sehari-hari. Bagaimana? Cukup banyak bukan khasiat atau manfaat yang dapat anda peroleh dari daun men salam tentunya.(.(.(men men))

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


KE SEHA KESEHA SEHATTAN <<

INTERNET

Temukan Sekaleng Emas, Langsung Kaya

S

AYANGNY A kejadian ini tidak di Indonesia, ANGNYA tapi di Amerika Serikat yang katanya penduduknya memang sudah jauh lebih sejahtera di banding Indonesia. Yang jelas, pasangan suami istri di negeri Obama itu mendadak menjadi kaya setelah menemukan koin emas senilai Rp116 miliar yang tersimpat di kaleng bekas. Pasangan suami istri asal California itu diyakini merupakan harta karun paling berharga yang pernah ditemukan di Amerika Serikat (AS). Awalnya pasangan di California, AS, yang sedang berjalan-jalan, mendadak menjadi kaya

raya ketika menemukan sejumlah koin emas yang terkubur di tanah. Para ahli mengatakan, nilai koin itu mencapai lebih dari 10 juta dolar AS (atau setara Rp116 miliar). Pasangan itu, yang hanya disebut sebagai John dan Mary, melihat bagian sebuah kaleng yang terkubur yang menyembul dari tanah—dan setelah melakukan penggalian lebih lanjut menemukan tujuh kaleng lain, berisi lebih dari 1.400 koin emas. “Keluarga itu benar-benar menemukan pot emas di kaki pelangi,� kata bos perusahaan itu,

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> BKE AR SEHA U TTAHU AHU TAN KESEHA ARU SEHAT Donald Kagin, yang menambahkan bahwa sebagian besar koin itu berasal dari akhir abad ke-19. “Apa yang benar-benar signifikan dari temuan ini… adalah bahwa tidak seperti timbunan dan harta lainnya, yang satu ini mencakup beragam macam tanggal, banyak yang dalam kondisi bersih,” tambahnya. Pasangan tersebut mengatakan, mereka hanya membawa anjing mereka untuk berjalanjalan sebagaimana biasanya ketika mereka pertama kali menemukan harta itu. “Saya melihat kaleng tua mencuat dari dalam tanah pada jalur yang kami telah lalui hampir setiap hari selama bertahun-tahun,” kata John. Ia lalu menggunakan tongkat untuk menggali kaleng tersebut. Mereka lalu membawanya ke rumah meskipun kaleng itu cukup berat. “Saya mengatakan kepada Mary, ‘Wow, kaleng ini berat. Pasti penuh dengan serpihan’. Saya tidak tahu apa yang membuatnya jadi seberat itu,” kata John. Pada saat itu, tutupnya retak dan memperlihatkan punggung sebuah koin emas. Ia menambahkan, “Saya menutup kembali penutup itu. Saya menemukan sekaleng koin emas dan saya pikir Maria tidak mungkin percaya kepadaku! Ketika saya sampaikan kepadanya, ia kebingungan, mulutnya terbuka lebar sampai lalat terbang masuk keluar beberapa kali.” Mary menambahkan dia tidak pernah berpikir akan menemukan sesuatu seperti ini. Namun, dengan cara yang aneh, dia merasa sepertinya telah mempersiapkan seluruh hidup untuk itu. Setelah penggalian lebih lanjut, termasuk dengan menggunakan detektor logam, mereka akhirnya menemukan delapan kaleng. Pasangan

OKEZONE.COM

yang berusia sekitar 40-an tahun itu memutuskan untuk tetap anonim hingga saat ini. “Seperti banyak orang akhir-akhir ini, kami juga punya beberapa masalah keuangan. Saya merasa sangat bersyukur bahwa kami bisa menjaga properti tercinta kami,” kata John. Mary menambahkan, mereka adalah orangorang yang sama sebagaimana kami sebelumnya, hanya dengan lebih banyak kebebasan untuk melakukan pilihan. Masalah keuangan tidak (lagi) harus mendikte kami begitu banyak dalam keputusan sehari-hari kami. Jawaban atas kesulitan kami ada di sana di bawah kaki kami selama bertahun-tahun. Jangan ragu membungkuk untuk memeriksa kaleng yang berkarat!” Nah, kalau apakah ketika Anda melihat sesuatu di jalan yang berkilat kekuning-kuningan akan Anda dekati dan pungut. Ya, tergantung apa bentuknya.((men men))

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


TEKNOL KE SEHA OGI TAN<< << TEKNOLOGI KESEHA SEHAT

NOTEBOOK Bertransformasi, Bikin Iri

A

SUS baru saja merilis notebook baru yang diberi nama VivoBook Flip TP200. Salah satu kelebihan dan juga keunikan dari perangkat jinjing ini dapat bertransformasi dalam empat bentuk atau posisi. Country Product Group Leader ASUS Indonesia Juliana Cen mengatakan, ASUS VivoBook Flip TP200 memiliki rancangan desain yang inovatif, serta dapat bertransformasi ke dalam empat bentuk. Pengguna dapat memakainya menjadi sebuah notebook, tablet, dan dua bentuk lain dengan memutarnya hingga 300 derajat. “Ini berguna ketika Anda ingin menjadikan TP200 sebagai standing display untuk menampilkan konten multimedia atau lainnya,” katanya, seperti yang ditulis jpnn.com. Dia menjelaskan, ketika pengguna memanfaatkannya sebagai sebuah tablet, ukurannya menjadi lebih kecil dari kertas A4 karena berdimensi 297 x 201,3 x 18.45 mm. Saat menjadi tablet, pengguna tak perlu khawatir keyboard akan rusak karena akan tertindih. Piranti ini sudah disematkannya fitur auto locking pada keyboard dan touchpad untuk mennonaktifkan keduanya ketika notebook berubah menjadi tablet. Sehingga tidak akan mengganggu aktivitas pengguna saat menjalankan tablet tersebut.

ASUS.COM

Tidak hanya itu, perangkat dengan layar 11,6 inci ini juga sudah didesain menggunakan metal cover design yang membuatnya menjadi lebih tahan terhadap goresan sehingga aman untuk dibawa bepergian serta ditempakan di manapun. “Metal cover design ini juga membuat penampilannya lebih elegan ketimbang dibuat mengunakan material berbahan plastik, sehingga sangat cocok untuk para profesional muda. Ditambah lagi, VivoBook Flip juga memiliki fitur layar sentuh yang sangat responsif dan akan semakin mempermudah aktivitas digital penggunanya,” terang Juliana. Pabrikan asal Taiwan itu membekali VivoBook Flip TP200 dengan prosesor Intel Quad Core

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> KE TEKNOL SEHA AN KESEHA TEKNOLOGI SEHATTOGI

PRICEBOOK.CO.ID

Pentium N3700 up to 2,4 GHz dengan memori RAM 4GB DDR4 dan memori penyimpanan sebesar 128 GB SSD. Notebook ini juga memiliki graphics menggunakan intel HD dengan resolusi 1366x768 piksel. Adapun untuk kapasitas baterainya adalah 38Whr dan menggunakan baterai jenis Li-Polymer. Daya tersebut diklaim mampu bertahan hingga 8 jam penggunaan. Di Indonesia, ASUS VivoBook Flip TP200 dipasarkan seharga Rp 6.099.000. Ada dua pilihan warna, yakni Crystal Silver dan Dark Blue. Notebook ini sudah masuk pasar Indonesia. Pabrikan asal Taiwan itu membekalinya dengan prosesor Intel Quad Core Pentium N3700 up to 2,4 GHz. Untuk memori RAM sendiri yaitu 4GB DDR4. Sedangkan memori penyimpanan sebesar 128 GB SSD. Urusan graphics, notebook dengan layar 11,6 inci ini menggunakan intel HD dengan resolusi 1366x768 piksel. Adapun untuk kapasitas baterainya 38Whr dan jenis Li-Polymer. Daya tersebut diklaim mampu

bertahan hingga 8 jam penggunaan. Sedangkan untuk nilai Thermal Design Power (TDP) juga diklaim memiliki konsumsi daya hanya 6 watt. Asus VivoBook Flip TP200 juga sudah menggunakan konektor USB 3.1 Type-C. Hal ini juga yang menjadikan desain notebook lebih tipis dan elegan, yaitu dengan ketebalan 18,45mm dan berat 1,2 kilogram. Untuk kualitas Audio sendiri, piranti jinjing ini memakai Built-in Speakers and Analog Microphone. Serta Built-in Azalia compliant audio chip dan SonicMaster. Yang tak kalah menarik, laptop ini juga dapat bertransformasi ke dalam empat bentuk. Pengguna dapat memakainya menjadi sebuah notebook, tablet, dan dua bentuk lain dengan memutarnya hingga 300 derajat. Sementara untuk urusan kantong, di Indonesia sendiri Asus VivoBook Flip TP200 dipasarkan seharga Rp6.099.000. Ada dua pilihan warna, yakni Crystal Silver dan Dark Blue.((men men))

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


PU AN << PUAN PUAN

Biar GEMUK, Asal… BANYAK ORANG MINDER DENGAN PERAWAKAN GEMUK, APALAGI SUDAH MENCOBA BERBAGAI TERAPI AGAR KURUS, NAMUN TAK JUGA MANAMPAKKAN HASILNYA.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> PU AN PUAN

GAMISPESTA.NET

D

ALAM kondisi seperti itu, Anda para wanita, tidak perlu minder. Asalkan bisa mengkombinasikan busana, penampilan modis tak akan kalah dengan perempuan berbadan langsing. Imelda (28) karyawan swasta di Padang ini contohnya. Meski memiliki berat badan berlebih, 67 kilogram dan tinggi 152 centimeter, wanita sawo matang tetap bisa tampil modis. 18 Maret 2016 lalu, dia mengenakan jilbab berwarna abu-abu dipadukan kemeja berwarna pink dan rompi juga warna abu-abu. Wanita ini terlihat anggun di depan komputer kerjanya. Ia mengakui, berat badannya naik setelah melahirkan beberapa bulan yang lalu.

“Sebelumnya berat badan saya sekitar 60 kilogram,” katanya. Imelda ingin menurunkan berat badannya kembali, namun belum bisa karena masih menyusui bayinya. Meski gemuk, Imelda berusaha tetap tampil modis. Hal itu menurutnya bisa dilakukan dengan memilih pakaian yang nyaman. “Yang penting kalau untuk baju itu pas di badan dan nyaman digunakan. Terserah kalau orang mau bilang apa nantinya,” tuturnya. Imelda mengakui tidak menganggarkan budget khusus untuk menunjang penampilannya. “Saya tidak suka baju yang dijahit khusus. Saya biasanya langsung membeli baju yang siap

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


PU AN << PUAN dipakai. Kalau baju yang dijahit biayanya lebih mahal, “ ucapnya. Wanita ini tidak hanya pandai memilih pakaian, namun juga pintar merias diri. “Kalau hanya sekadar ke kantor saya pakai make up biasa saja, palingan cuma pakai bedak dan lipstik saja. Tapi kalau ke pesta atau acara resmi saya make up lengkap,” jelasnya. Tidak hanya Imelda, Viona (26) yang memiliki bobot 73 kilogram ini juga punya trik tersendiri. Agar terlihat tinggi, wanita ini seharihari menggunakan high hells. “Aku biasanya pakai yang tingginya 5 centimeter atau 7 centimeter,” kata Viona yang memiliki tinggi 165 cm ini seperti yang ditulis jpnn.com. Lain lagi Rumaza (45). Meski bertubuh gemuk dia selalu tampil percaya diri dengan busana yang dipakainya. Guru yang mengajar di salah satu SMK swasta di Padang ini mengaku, selalu memilih bahan dan warna yang sesuai bentuk tubuhnya.

“Kebetulan saya bisa menjahit baju sendiri. Saya memilih bahan dan warna yang cocok dengan bentuk tubuh saya,” ujarnya di sela-sela kesibukanya mengajar di salah satu SMP di Padang. Rumaza lebih suka warna hitam karena menurutnya warna hitam dapat menyiasati agar tubuh tidak kelihatan gemuk. Begitu juga ukuran baju jangan dibuat terlalu ketat karena akan terlihat gemuk. “Akhir-akhir ini saya juga menyukai warnawarna cerah karena kelihatan lebih fresh. Bisa juga dipadukan dengan aksesoris dan warna sepatu yang kita pakai. Pokoknya jangan terlalu noraklah,” kata wanita yang akrab disapa Buk Maza ini. Untuk tampil modis menurutnya tidak perlu mahal. Yang penting nyaman di badan dan enak dipandang. “Soal anggaran itu relatif, karena saya bisa menjahit sendiri. Sehingga dapat memodifikasi

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016 INTERNET


>> PU AN PUAN dan kreasi apa saja sehingga tetap tampil cantik dan modis meski badan over size,” ungkapnya. Wanita yang mempunyai berat badan 78 kilogram dan tinggi 155 centimeter ini mengaku dulu badannya tidak segemuk sekarang. “Semasa kuliah berat badan saya 48 kilogram. Namun setelah nikah dan melahirkan anak kedua, berat badan saya melonjak menjadi 54 kg hingga mencapai 72 kg,” kenangnya. Guru yang murah senyum ini mengaku, pernah merasa risih dan tidak percaya diri dengan tubuhnya yang gemuk. Ia ingin bentuk tubuh selangsing ketika kuliah dulu. “Untuk melangsingkan tubuh saya berolah raga satu kali seminggu,” katanya. Meski begitu, ia mengaku tetap percaya diri dalam berbusana. “Yang penting jangan memakai aksesoris terlalu banyak. Sesuaikan dengan warna busana kita,” pungkasnya. Senada diungkapkan Syakinah, 24, yang sehari-hari bekerja di rumah sakit di kawasan Gadut ini. Wanita yang mempunyai berat badan 90 kilogram dangan tinggi 160 centimeter ini mengaku sempat minder dengan tubuh gemuknya. “Sebagai manusia normal sempat minder dengan bentuk tubuh saya ini, namun saya tetap bersyukur apa yang diberikan Allah kepada saya,” ujarnya. Untuk menyiasati agar tubuh tidak kelihatan gemuk, dia selalu memakai kemeja dan kaos yang sesuai dengan warna hijab. “Yang penting tetap percaya diri dan jangan memakai aksesoris berlebihan. Karena akan terlihat norak dan kesan cantiknya menjadi hilang,” sebutnya. Dia bisa belanja di butik hingga di kaki lima untuk beli pakaian. “Meski harganya murah, namun apabila kita dapat memadukan warna,

make up serta aksesoris maka kita akan kelihatan cantik,” pungkasnya. Desainer asal Sumbar, Ade Listiani mengatakan, wanita berbadan gemuk itu bisa memakai pakaian apa saja. Tetapi, kalau bisa hindari warna-warna yang terang dan sebaiknya pilih motif yang bergarisgaris tegak lurus. Jangan pilih pakaian bercorak terlalu kecil dan jangan terlalu lebar. Pilih yang sedang saja. “Boleh memakai warna yang lembut tetapi jangan condong ke warna yang sama terang karena warna tersebut terlihat akan melebarkan bentuk tubuh,” ujarnya. Lebih jauh dia mengatakan, banyak trik-trik agar terlihat tidak gemuk dengan tipu-tipuan warna. Misalnya, kalau berbadan gemuk, jangan mengambil aksen yang di bagian perut. Karena aksen di bagian perut lebih menarik perhatian orang. Seharusnya ditutupi supaya tidak terlihat lebih menonjol. Hindari memakai pakaian yang terlalu ketat. “Kalau berpakaian yang ketat jusru akan terlihat gemuknya. Sebaiknya berpakaian yang longgar, sehingga bergerak lebih leluasa sehingga akan terlihat rampingnya,” terangnya. Dia menambahkan, orang yang berbadan gemuk jika memakai asesorisnya jangan terlalu mungil. Kalau terlalu mungil atau kecil tidak kelihatan dari badannya yang gemuk. Tapi kalau memakai berlian atau emas boleh yang ukuran mungil. Tetapi kalau memakai asesoris yang betul-betul etnik, harus berukuran besar biar lebih mengimbangi bentuk tubuh yang gemuk. “Orang yang bertubuh gemuk tidak perlu minder. Ada trik-trik tersendiri untuk tampil cantik dan menarik,” pungkasnya.((men men))

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


OPINI

OPINI <<

NEGERI DARURAT NARKOBA TIDAK BISA KITA PUNGKIRI BAHWA NEGERI INI DALAM KEADAAN BAHAYA TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA.

sebanyak 33 orang yang terdiri dari 19 personel TNI, 5 personel Polri dan 9 orang Siipil serta anggota DPR. Tertangkapnya oknum anggota TNI, oknum anggota Polri dan oknum anggota DPR dalam penyalahgunaan AL ini terlihat bahwa hampir narkoba semakin membuat kita setiap harinya selalu ada merasa prihatin. Hal ini disebabkan oleh karena pemberitaan penangkapan Oleh oknum-oknum tersebut seharusnya terhadap pengedar atau pemakai SUPRIYADI penyalahgunaan narkoba oleh aparat mendukung secara penuh perang Alumnus Magister Studi terhadap narkoba dan juga berada di keamananan yang diberitakan di Kebijakan UGM Jogja dan jajaran paling depan dalam memerangi media massa maupun di media Pegawai Perwakilan BKKBN elektronik. peredaran dan penyalahgunaan Provinsi Riau Korban dari penyalahgunaan narkoba namun yang terjadi adalah sebaliknya, oknum-oknum tersebut narkoba ini tidak pandang bulu, dari masyarakat biasa, artis, pelawak, Aparatur Sipil justru terlbat dalam jaringan pengedar atau Negara (ASN), Polisi, Tentara hingga kepada Wakil pemakai narkoba. Untuk itu penulis sepakat bahwa para oknum Rakyat yang terhormat (DPR). Bahkan berita teranyar beberapa hari yang yang terlibat pemakaian narkoba baik itu oknum lalu menyebutkan bahwa ada sebanyak 33 orang TNI, Polri maupun anggota DPR di pecat dari yang terlibat dalam pemakaian dan peredaran satuan kerjanya serta mendapatkan hukuman narkoba ketika ada razia yang dilakukan oleh tim yang layak sesuai dengan aturan yang berlaku di Kostrad di internal mereka yaitu di kompleks negeri ini. perumahan Kostrad di Tanah Kusir, Jakarta Setelah mengetahui ada anggota TNI, Kepolian Selatan, 2 Februari 2016 lalu. dan juga anggota DPR yang terlibat dalam Tejaring dalam razia penggerebeken itu peredaran dan penyalahgunaan narkoba maka

H

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> OPINI kesatuan-kesatuan tersebut juga harus membersihkan diri dari keterlibatan para anggotanya dari jaringan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan tes urine sewaktu-waktu atau mendadak buat para seluruh anggota Polri, TNI ataupun anggota DPR serta melakukan sesekali penggrebekan secara internal terhadap kesatuan-kesatuan tersebut. Tes urine ataupun penggerebakan ini bisa dilakukan kepada kesatuan-kesatuan lain selain Polri, TNI, ataupun DPR, seperti pada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga kepada pihak-pihak yang lainnya. Masuknya narkoba hingga kepada pejabat negara, penyelenggara negara, penegak hukum dan juga lapisan masyarkat yang lainnya membuat kita semua khawatir terhadap nasib negeri ini ke depan. Serangan narkoba yang demikian gencarnya hingga yang menjadi korban semua lini masyarakat membuat kita harus lebih fokus dan lebih berani lagi dalam agenda perang melawan narkoba ini. Jangan sampai negeri ini hancur karena banyaknya pengedar dan pengguna narkoba yang merajalela. Kita semua menyadari bahwa yang menjadi korban dari penyalahgunaan narkoba ini bukan saja orang tua namun juga anak-anak dan remaja serta generasi muda Indonesia. Jika para generasi muda Indonesia ini sudah terkena narkoba maka bisa jadi keruntuhan bangsa ini ada di depan mata sebab narkoba akan merusak dan menghancurkan syaraf bagi pamakainya. Hal ini tentunya akan mengakibatkan generasi muda Indonesia tidak akan dapat berpikir dengan jernih. Akibatnya generasi muda Indonesia yang

Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan tes urine sewaktu-waktu atau mendadak buat para seluruh anggota Polri, TNI ataupun anggota DPR serta melakukan sesekali penggrebekan secara internal terhadap kesatuankesatuan tersebut. Tes urine ataupun penggerebakan ini bisa dilakukan kepada kesatuan-kesatuan lain selain Polri, TNI, ataupun DPR, seperti pada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga kepada pihak-pihak yang lainnya. tangguh dan cerdas calon penerus estafet pembangunan hanya tinggal kenangan. Untuk itu perang melawan pengedar dan penyahgunaan narkoba harus terus didengungkan agar kelak negeri ini terbebas dari jaringan pengedar dan pemakai narkoba. Kita menyadari bahwa saat ini negeri kita memiliki potensi besar dengan banyaknya usia produktif atau usia angkatan kerja yang melimpah. Diperkirakan bahwa dalam beberapa tahun ke depan negeri ini akan menikmati bonus

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


OPINI << demografi, dimana angka ketergantungan kita di bawah 50 yang berarti bahwa setiap 100 orang usia prroduktif menanggung beban 50 orang usia non produktif. Potensi ini harus kita manfaatkan untuk sebaik-baiknya guna mengejar ketertinggalan kita dengan negara lain. Peluang ini adalah kesempatan emas menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Namun demikian peluang ini menghadapai tantangan yang cukup serius. Salah satu tantangan itu adalah makin merebaknya pengedar dan pengguna narkoba di kalangan usia produktif terutama bagi generasi muda. Selain merusak syaraf generasi muda narkoba juga bisa merusak moral orang yang memakainya. Selain bisa mengurangi produktifitas bagi penduduk yang berusia produktif jika mereka menjadi korban penggunaan narkoba, persoalan narkoba juga bisa membebani anggaran negara. Hal ini dikarenakan biaya penanggulangan dan rehabilitasi korban pengguna narkoba membutuhkan biaya yang sangat besar. Untuk itu sudah sewajarnya jika kita bergotong royong dan bergandeng tangan serta bersinergi dalam memerangi penyalahgunaan narkoba tersebut. Sosialisasi mengenai bahaya penggunaan narkoba tersebut bisa dilakukan melalui sekolahsekolah baik di dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang berhubungan dengan mata pelajaran kesehatan dan perilaku serta bisa dilakukan melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan Pramuka, Palang Merah Remaja dan lain sebagainya yang msih berada di lingkungan sekolah. Sosialisasi mengenai bahaya narkoba ini, juga bisa dilakukan di tengah-tengah masyarakat

Sosialisasi mengenai bahaya penggunaan narkoba tersebut bisa dilakukan melalui sekolah-sekolah baik di dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang berhubungan dengan mata pelajaran kesehatan dan perilaku serta bisa dilakukan melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan Pramuka, Palang Merah Remaja dan lain sebagainya yang msih berada di lingkungan sekolah. melalui tokoh agama ataupun tokoh masyarakat dan juga melalui organisasi-organisasi kepemudaan lainnya seperti karang taruna, remaja masjid dan lain sebagainya. Pihak keluarga juga harus menjadi benteng yang pertama dan utama dalam rangka memberikan pengetahuan terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba kepada putra-putri mereka. Orang tua harus memberi pengetahuan dan pengawasan yang ekstra agar anak-anak mereka terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Upaya-upaya tersebut adalah upaya-upaya

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> OPINI pencegahan yang bisa kita lakukan, namun selain hal tersebut pemerintah melalui aparat yang berwenang juga harus proaktif untuk terus melakukan penggerebekan terhadap pengedar dan juga pencandu narkoba agar korban dari penyalahgunaan narkoba ini bisa ditekan menjadi serandah mungkin. Masyarakat juga tidak bisa bersifat apatis. Masyarakat juga harus aktif dalam upaya perang melawan penyalahgunaan narkoba ini. Jika ada hal-hal yang mencurigakan yang berhubungan dengan penyalahgunaan narkoba masyarakat sipil bisa melaporkannya kepada pihak yang

berwajib. Akhirnya dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga dalam rangka memerangi penyalahgunaan narkoba kita berharap bahwa penyalahgunaan narkoba di negeri ini semakin hari semakin bisa dikurangi atau dihilangkan sama sekali. Kita berharap bahwa kita tidak mendengar lagi adanya korban penyalahgunaan narkoba. Mari bentengi diri, keluarga, lingkungan dan juga remaja Indonesia dari bahaya penyalahgunaan .*** narkoba. Bersama kita bisa.***

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


SENI BUDAYA

SENI BUD AYA << BUDA

Semangat Keberaksaraan KETIKA MINAT BACA NEGERI INI MULAI RUNTUH, HILANG PERLAHAN, PERLU ADA SEMANGAT: PENCANANGAN NEGERI KEBERAKSARAAN: PROVINSI LITERASI. DAN RIAU ADALAH SALAH SATUNYA. EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> SENI BUD AYA BUDA

P

ENC ANANG AN itu berlangsung pada Jumat ENCANANG ANANGAN (18/3) lalu di aula Wan Ghalib, perpustakaan terbaik dan arsitek terindah se-ASEAN yakni perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau. Di hadapan para hadirin, mulai dari siswa-siswi, mahasiswa, pejabat dan juga sastrawan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Anies Baswedan, yang langsung hadir menetapkan pencanangan tersebut. Katanya, inilah momentum untuk membangkitkan semangat keberaksaraan di Indonesia hingga sampai ke ceruk-ceruk kampung. Tidak hanya Riau, tapi juga sudah dilaksanakan di beberapa daerah, seperti Jakarta, Kalimantan, Medan dan lainnya. Disadari sepenuhnya, kesadaran akan pentingnya gerakan literasi ini dikarenakan sebuah tamparan bagi masyarakat Indonesia bahwa Indonesia ternyata berada di urutan 63 dari 65

negara dalam hal literasi. Sebuah angka yang menyedihkan lagi memilukan karena secara nyata hal tersebut menunjukkan

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


SENI BUD AYA << BUDA wajah bangsa ini yang memang tidak suka membaca, apalagi menulis. Sebagai perbandingan kecil misalnya, dalam hal membaca buku sastra, siswa di Singapura dan Malaysia minimal membaca 5 buku per tahun. Di negara Eropa bahkan bisa puluhan buku per siswa dalam satu tahun. Bagaimanakah dengan Indonesia? Gerakan budaya literasi yang didengungdengungkan juga dihajatkan untuk melakukan kebiasaan berfikir yang menjadi akibat dari sebuah proses membaca, dan menulis. Tapi tentu saja, dengan kondisi hari ini, hal yang diimpikan tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Membudayakan atau membiasakan untuk membaca, menulis itu perlu proses, seperti yang dinyatakan Aneis Baswedan, diperlukan strategi bahkan cara-cara yang onokonvensional apalagi jika memang dalam suatu kelompok masyarakat kebiasaan tersebut memang belum ada atau belum terbentuk. Anies juga menyarankan bahwa perpustakaan menjadi salah satu tempat di mana kesadaran keberaksaraan bisa dipancangkan dengan kokoh asal perpustakaan bisa menjadi penghubung agar minat baca meningkat di kalangan masyarakat. Perpustakaan tidak hanya tempat atau gudang menyimpan buku tetapi jadi knowledge center bagi komunitas yang ada di sekitarnya. Rendahnya minat baca atau rendahnya kesadaran keberaksaraan, tidak pula mesti disalahkan kepada masyarakat sebab bisa jadi membaca bagi sebagian masyarakat memiliki berbagai kendala. Kendala itu pula yang perlu ditangani bersama. Jika tidak, mana mungkin kekuatan pribadi atau hanya segelintir orang mampu memecah sempadan pertahanan dari arus deras informasi yang mengglobal.

Dan patut pula untuk disadari, kondisi rendahnya kesadaran keberaksaraan bangsa ini tidak juga tertumpu salahnya pada pemerintah dan perangkat lainnya. Di sana-sini dapat didengar, dapat dilihat usaha telah pun dilakukan oleh pihak pemerintah dibantu oleh pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan minat baca masyarakat, seperti guru, pustakawan, sastrawan, percetakan dan penerbitan, penulis, media massa dan gerakan-gerakan cinta buku lainnya tetapi hasil yang diharapkan tak kunjung jua tampak peningkatannya. Hal di atas menjadi pembicaraan dalam sembang-sembang yang diselenggarakan di tempat yang sama bersama empat orang pembicara. Di antaranya, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Najwa Shihab, Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Sri Sularsih, dan sastrawan asal Riau, Taufik Ikram Jamil. Berbagai faktor penyebab minat baca rendah terkuak dalam perbincangan tersebut. Seperti di antaranya sistem pembelajaran yang belum membuat siswa/mahasiwa harus membaca buku lebih dari apa yang diajarkan. Untuk itulah salah satu upaya yang telah dilakukan saat ini adalah telah ditetapkan dalam Permendikbud, diatur mengenai kegiatan membaca buku non pelajaran sekitar 15 menit sebelum kegiatan belajar-mengajar dimulai. “Semangatnya adalah bagaimana meningkatkan budaya membaca dan menulis. Bagaimana menjadikan anak-anak kita sejak di bangku sekolah sudah terbiasa, dan menjadikan membaca dan menulis sebagai budaya,� kata Aneis Baswedan. Faktor lainnya yang turut mempengaruhi rendahnya minat baca seperti, banyaknya hiburan televisi dan permainan di rumah atau di

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> SENI BUD AYA BUDA

Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman menandatangani Pencanangan Riau Sebagai Provinsi Literasi di Perpustakaan Soeman HS yang disaksikan Mendikbud Anies Baswedan. RIAUPOS.CO

luar rumah yang membuat perhatian anak atau orang dewasa untuk menjauhi buku. Banyaknya tempat hiburan seperti taman rekreasi, karaoke, mal, supermarket dan lain-lain. Budaya baca masih belum diwariskan oleh nenek moyang kita. Para orang tua disibukkan dengan berbagai kegiatan di rumah dan di kantor. Dan ketersedian buku dirasakan oleh masyarakat umum sangat mahal dan begitu juga jumlah perpustakaan masih terbilang sedikit dibanding dengan jumlah penduduk yang ada dan kadang-kadang letaknya sangat jauh. Disetujui juga oleh pembicara dalam bincang-bincang yang dipandu oleh Murparsaulian itu bahwa peran orang tua dalam menumbuhkan minat baca sangatlah

menentukan. Karena untuk menyiasati supaya masyarakat gemar membaca dan membaca adalah suatu kebutuhan sehari-hari, maka tidak ada jalan lain selain dari peranan orang tua yang sangat dibutuhkan. Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti apa yang diceritakan Najwa Shihab, ketika masih kecil selalu dibawa oleh orangtuanya untuk berbelanja buku di toko-toko buku. Atau misalnya dari pengalaman Anies Baswedan, pun Taufik Ikram Jamil. Apa yang diksiahkan itu, sebenarnya sebuah cara membiasakan anak-anak usia dini untuk mengenal apa yang dinamakan buku dan membiasakan untuk membaca bahkan bercerita terhadap buku yang dibacanya. Namun hal itu

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


SENI BUD AYA << BUDA harus dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus sehinga akan terbentuk kepribadian yang kuat dalam diri si anak sampai dewasa bahwa membaca adalah suatu kebutuhan bukan sekedarnya saja. Demikian juga peran pemerintah dalam menumbuhkan minat baca, juga menjadi ujung tombaknya. Segala kebijakan yang kiranya dapat merangsang percepatan minat baca perlu digesa dan diubah-suaikan dengan karakteristik dan kebiasaan masyarakat. Hal yang tak kalah pentingnya adalah peran dari lembaga pendidikan dalam menumbuhkan minat baca. Salah satunya, harus adanya perhatian serius terutama terhadap pendirian perpustakaan dan fungsi guru serta pustakawan sebagai pengembangan perpustakaan. Hari ini banyak sekali ditemui, sekolah dasar sampai menengah belum memiliki perpustakaan dan kalaupun ada, sifatnya hanya sebagai gudang buku yang terbiar usang dan berdebu. “Tetapi yang jelas, jangan paksa sesiapapun termasuk anak kita untuk membaca jika itu belum menjadi budaya dan kebiasaannya. Harus ditemukan cara jitu atau masuklah mengikuti alam mereka, perlahan tapi pasti seperti halnya yang saya lakukan dengan memepakkan buku di semerata tempat, sehingga hari ini tanpa disadari, buku-buku yang saya pepakkan itu, diam-diam mereka baca juga,” ujar Taufik Ikram Jamil.

BUKAN MUSTAHIL Atas pencanangan Riau sebagai provinsi literasi atau keberaksaraan, tidak mustahil untuk diwujudkan. Dengan segala fasilias yang telah tersedia, tinggal lagi bagaimana hal yang telah dipancangkan itu menjadi tanggung jawab bersama baik masyarakat maupun pemerintah. Hal itu disampaikan salah seorang sastrawan

yang hadir, Hang Kafrawi. Seniman teater Riau itu sangat optimis apalagi melihat gairah kesusasteraan di Riau hari ini yang terus saja diramaikan dengan komunitaskomunitas menulis baik di provinsi maupun di daerah-daerah. Ditambah misalnya gerakangerakan literasi yang dilakukan para siswa dan mahasiswa. “Tetapi memang, ibaratkan sebuah kesepakatan bersama, hal yang telah ditetapkan itu harus pula dipancangkan bersama-sama agar tetap tegak ianya. Artinya, setelah dicanangkan, tidak pula lantas kita berpangku tangan, hal-hal yang kiranya mendorong ke hal itu dapat segera dilaksanakan atau diwujudkan melalui kebijakan atau tindakan,” ujarnya. Dalam warkah sejarah juga telah tercatat, kesadaran keberaksaraan telah ada sejak lama di alam Melayu. Sebuah perkumpulan tempat berkumpulnya para cendekiawan tepatnya di Pulau Penyengat yang bernama Rusdiah Klub. Sebuah perkumpulan cendikiawan Melayu dengan membangun percetakan dan penerbitan pada tahun 1890. Sejumlah karya buku dan kitab telah diterbitkan dari perhimpunan yang dibuat oleh Raja Ali Kelana itu. Kafrawi menegaskan, “Di sinilah salah satu perlunya membaca itu. Sehingga hari ini Riau dicanangkan sebagai provinsi literasi, kita tinggal membangkitkan kembali serta mempelajari semangat para ilmuan Melayu yang telah ada sejak sejak dahulu. Dan yang terpenting untuk kita hayati bersama adalah negara apabila dapat disebut maju dan berkembang kalau penduduknya memiliki minat baca yang tinggi dengan pembuktian nyata dari jumlah buku yang diterbitkan dan jumlah perpustakaan yang ada di negeri tersebut.” (je friz al/ jefriz frizal/ al/kkun un))

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> SENI BUD AYA BUDA

RIAUPOS.CO

Leguh-Legah, Sebuah Ruang Kreatif RUANG KREATIF INI TERBUKA BAGI SIAPA SAJA, DAN AKAN MEMBICARAKAN BANYAK HAL, TERUTAMA TENTANG KEBUDAYAAN.

S

ATU lagi. Ya, inilah Leguh-Legah. Nama sebuah tim. Terdiri dari orang-orang muda pencinta dan pekerja seni. Mereka membuka ruang kreatif di halaman Bujang Mat Syam, kawasan Purna MTQ, Pekanbaru. Ruang ini terbuka umum. Di sinilah mereka berbincang tentang seni, sastra, dan kerja-kerja seni lainnya.

Masyarakat yang datang juga dapat menyaksikan berbagai pertunjukan seni seperti musik, tari, teater dan juga sastra. Ketua tim Leguh-Legah, Hari Sandra Hasan, menyebutkan, helat yang ditaja seminggu sekali itu merupakan upaya untuk ikut serta menyemarakkan helat-helat seni budaya yang dapat dijadikan ruang-ruang kreatif. “Semakin banyak ruang kreatif di Pekanbaru ini, tentu semakin semarak pula aktifitas seni budaya. Atas dasar itulah kami dari beberapa komunitas berinisiatif untuk menggelar acara

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


SENI BUD AYA << BUDA

Leguh-Legah ini,” ujarnya. Helat Leguh-Legah sudah memasuki episode yang keempat. Dijelaskan Hari Sandra Hasan yang juga merupakan Ketua Umum Dewan Kesenian Kota Pekanbaru itu, pada episode yang pertama mengangkat tema “Ekonomi Kreatif” dengan menghadirkan pembicara Kadis Parekraf, Fahmi Hamzah, dan Meizar Baron. Episode selanjutnya mengangkat tema “Musik untuk Hidup atau Hidup untuk Musik”. Hadir sebagai pembicara ketika itu, Rino Dezapaty dan Noviwaldy Jusman. Sedangkan episode ketiga, mengangkat tema “Politik dan Seni” dengan Chaidir MM dan Fakhri Semekot sebagai pembicara. Pada episode keempat, Rabu malam (23/3), helat kembali digelar dengan mengusung tema “Air dan Kita”. Hal itu bersempena dengan

peringatan Hari Air Dunia yang jatuh pada 22 Maret. Hadir selaku pembicara malam itu, budayawan Junaidi Syam (Jon Kobet) dan Duta Air Kota Pekanbaru, Jupriadi. Hari Air Dunia itu sendiri adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumbersumber air bersih yang berkelanjutan. Diperingati setiap tanggal 22 Maret dan inisiatif peringatan ini di umumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brazil. Di alam Melayu, dijelaskan Jon Kobet, banyak perkampungan Melayu yang menggantungkan hidupnya pada air yaitu aliran sungai. Bahkan ketika ikut terlibat dalam tim Ekspedisi Empat Sungai (Rokan, Siak, Kampar dan Indragiri), dapat disaksikan kebudayaan Melayu yang masih tersisa, kehidupan mereka dulunya terutama di bidang transportasi, menggunakan jalur sungai. ‘’Sungai menjadi jalur transportasi utama di zaman dahulu. Yang utama itu, sungai, laut dan samudera,” ujarnya. Sementara itu, Jupriadi selaku Duta Air Pekanbaru, sebuah duta yang baru di Pekanbaru ini menyebutkan duta yang disandangnya merupakan program dari Badan Lingkungan Hidup (BLH). Keberadan Duta Air itu adalah sebagai “pengeras suara” kepada masyarakat agar masyarakat peduli dengan lingkungan terutama air. “Selain itu juga menjadi fasilitator masyarakat agar dapat menyampaikan persoalan lingkungan kepada pemerintah,” ujarnya. Leguh-Legah malam itu juga diramaikan dengan penampilan grup musik dan pembacaan puisi oleh Jefry Al Malay dan diramaikan friz al) Komunitas Brotherhood Pekanbaru. (je jefriz frizal)

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> SSENI ASTR BUD A AYA TRA BUDA

Menunggu Lahirnya Kritikus Sastra MENURUT SUWARDI ENDASWARA, SALAH SATU MASALAH DALAM DUNIA SASTRA INDONESIA ADALAH MINIMNYA KRITIKUS SASTRA.

S

EB AGIAN masyarakat menganggap, EBA mendekati sastra adalah pekerjaan yang membuang waktu. Tapi, sastra berperan besar menanamkan nilai-nilai. Dapat juga dikatakan sebagai investasi moral masa depan. Begitu Ketua Umum Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI), Prof Suwardi Endraswara, membeberkan arti sastra dan kesusasteraan dalam diskusi sastra yang Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Lancang Kuning (Unilak), Rabu (23/3). Selain diramaikan mahasiswa FIB Unilak, tampak juga para dosen dan juga beberapa sastrawan Riau seperti Maymoon Nasution, Romi Zarman, dan komunitas sastra seperti Forum Lingkar Pena (FLP). Hadir juga Wakil Rektor I, Dr Junaidi. Dipandu oleh moderator Alvi Pusta selaku salah seorang dosen program studi Sastra Indonesia, diskui hari itu membincangkan seputar proses dalam menulis. Perbincangan mengerucut sehingga Suwardi menyebut tentang minimnya kritikus sastra di Indonesia. Bahkan sejak HB Jasin. Padahal, dengan adanya kritikus sastra, keberadaan sastra semakin berkembang, semakin

beriak dan semakin bergairah. Sebab, kritiks sastra adalah jembatan antara penulis dan pembaca. ‘’Dengan keberadaan sarjana-sarjana sastra yang semakin meningkat, seharusnya bermunculan kritikus sastra. Dan ini menjadi tugas alumni kritikus sastra yang ada di Indonesia,” ujar Suwardi. Ditambahkan Suwardi, kehidupan karya sastra baru bisa meningkat setelah bisa diberikan pertimbanga oleh kritikus dan pembaca. Dengan demikian, yang menggerakkan sastra itu adalah pengarang, pembaca dan kritikus sastra. “Dinamika dari kritik sastra adalah adanya dialog yang dapat terjaga dengan baik,” tambahnya. Kepada mahasiswa-mahasiswi yang hadir, Prof Suwardi Endraswara juga mengemukakan tahapan-tahapan proses kalau ingin menjadi penulis. Di antaranya, jangan malu ketika karyanya dibaca oleh orang lain, harus berproses, dan jangan takut dikritik. “Ketiga hal itu yang menjadi penting kalau hendak menjadi penulis,” ujarnya lagi. Lebih jauh, sambung Suwardi, bahwa karya sastra itu adalah sebuah karya seni yang memang sudah semestinya untuk ditafsir dengan berbagai pemikiran dan penjelasan. Yang terpenting dari itu adalah landasan dari apa yang menjadi patokan dalam menafsir karya sastra je friz al) tersebut.(.(.(je jefriz frizal)

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


SENI BUD SASTR AYA << BUDA TRA

RIAUPOS.CO

Menapak Jejak Realisme Sastra PERSOALAN REALISME DALAM SASTRA MENJADI PERBINCANGAN SERIUS DALAM DISKUSI DI AKMR. APAKAH REALISME SASTRA MASIH HIDUP HINGGA HARI INI?

R

EALISME atau absurd? Itulah yang hendak dibedakan mahasiswa Akademi Kesenian Riau (AKMR) Jurusan Teater. Sekali dalam seminggu, mereka selalu memperbincangkan apa itu sebenarnya realisme. Begitu juga dengan Rabu malam lalu (16/3). Mereka kembali berkumpul di kampus mereka untuk membicarakan realisme, khusus realisme dalam teater. Sebuah panggung sederhana yang disiapkan dengan tata cahaya dari beberapa buah lampu sederhana, menyiram temaram pada dua

buah kursi yang tersedia untuk pembicara dan satu untuk moderator. Mereka adalah Marhalim Zaini (sastrawan) dan Rinaldi Sutan Sati (aktivis). Kedua pembicara tersebut diminta kesediaannya untuk mengupas tema yang bertajuk “Realisme Sastra”. Marhalim dalam penyampaiannya, menyebutkan, sesungguhnya realisme sudah mati hari ini. Dalam artian, dengan gemuruh kehidupan yang melaju cepat, hampir tidak bisa lagi dipastikan mana yang realis dan mana yang absurd. “Realisme adalah aliran dalam karya sastra yang berusaha melukiskan suatu objek seperti apa adanya. Pengarang berperan secara objektif. Dalam keobjektifanlah ia melihat keindahan objek yang dibidiknya dan kemudian dijadikan sebagai sumber inspirasinya. Tetapi kita bisa lihat hari ini,

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> SSENI ASTR BUD A AYA TRA BUDA kejadian-kejadian yang sukar untuk kita pahami sebagai realis, betapa tragisnya berita-berita yang kita baca dan kita tonton, hampir tidak ada batasan jarak di antara kita yang diakibatkan kemajuan tekhnologi, sehingga tak salah bila saya katakan, realisme sudah mati, kita hampir tidak bisa lagi membedakan mana yang realis dan mana yang absurd dalam hidup ini,� ujar Marhalim. Berbagai pandangan dan pendapat pun disampaikan malam itu di hadapan para hadirin yang nota bene mahasiswa-mahasiswi universitas yang ada di Pekanbaru. Diskusi malam itu, juga sampai pada perbincangan mengenai bagaimana dengan kondisi stuktural dan manajemen seni yang masih lintang pukang di Riau hari ini. Hal itu lebih banyak disampaikan oleh Rinaldi. Katanya, diperlukan sinergitas antara pelaku seni yang ada untuk membuat gerakan perubahan ke arah yang lebih baik ke depannya. Dicontohkannya, hal yang paling dekat adalah

masalah struktural atau manajemen seni yang ada. Sejauh mana capaian dari itu semua yang telah dilakukan pekerja seniman dan seniman agar semua karya yang telah diproduksi dapat diapresiasi oleh masyarakat luas, baik di kota maupun desa. Selain diskusi, tampilan karya-karya musik dan pembacaan puisi juga menghiasi pertemuan para pelaku seni di malam itu. Disebutkan Nena Padmah, salah seorang mahasiswa Jurusan Teater AKMR bahwa diskusi itu sengaja digelar sebagai program bulanan. Belakangan, tema yang diangkat memang realis baik realisme teater, realisme seni rupa dan realisme sastra. “Tujuan kami hanya ingin menjelajahi apa itu realisme dan bagaimana ia lahir dan bagaimana terapannya di dalam karya seni. Bagi kami hal itu menjadi penting dalam proses yang kami lakukan baik bagi keperluan teori maupun friz al) dalam praktik,� ujar Nena. (je jefriz frizal)

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


SENI BUD AYA << BUDA

>> CER ANA CERANA UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010

TENTANG CAGAR BUDAYA PENJELA PENJELASSAN UND ANG-UND ANG REPUBLIK INDONE SIA UNDANG-UND ANG-UNDANG INDONESIA NOMOR 11 TTAHUN AHUN 22010 010 TENT ANG TENTANG AYA CAGAR BUD BUDA I. UMUM Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa “negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya� sehingga kebudayaan Indonesia perlu dihayati oleh seluruh warga negara. Oleh karena itu, kebudayaan Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa harus dilestarikan guna memperkukuh jati diri bangsa, mempertinggi harkat dan martabat bangsa, serta memperkuat ikatan rasa kesatuan dan persatuan bagi terwujudnya cita-cita bangsa pada masa depan. Kebudayaan Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur harus dilestarikan guna memperkuat pengamalan Pancasila, meningkatkan kualitas hidup, memperkuat kepribadian bangsa dan kebanggaan nasional, memperkukuh persatuan bangsa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai arah kehidupan bangsa.

Raja Narasinga II atau Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan NaraSinga II yang bergelar Zirullah Fil Alam memerintah dari tahun 1473-1532. WWW.MATERI7KU.WEB.ID

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> SENI BUD AYA BUDA

TITI RAJO BINTANG

Trauma Perceraian, Masih Rahasiakan Kekasih SEJAK BERCERAI DENGAN WONG AKSAN, TITI RAJO BINTANG HARUS MENJALANI KEHIDUPAN SEBAGAI ORANGTUA TUNGGAL. TENTUNYA TIDAK MUDAH MEMBASUH LUKA AKIBAT KEGAGALAN MEMBINA RUMAH TANGGA. NAMUN SEIRING BERJALANNYA WAKTU, AKTRIS YANG JUGA HANDAL MENABUH DRUM INI MENEMUKAN TAMBATAN HATI YANG MAMPU MENGISI KEKOSONGAN HATINYA.

P

YOUTUBE.COM

ER CER AIAN mungkin sempat menghancurkan ERCER CERAIAN hidup Titi Rajo Bintang sehingga menimbulkan trauma tersendiri dalam dirinya. Meski demikian, dia tidak merasa perlu menutup hati. Wanita pewaris Hotel Nuansa Maninjau, Sumatera Barat, ini pun melanjutkan hidupnya sebagai orang tua tunggal, dan tetap yakin bahwa dirinya berhak mengecap kebahagiaan. Tak lama setelah resmi bercerai dari suami pertama, ibu satu anak ini pun menemukan sosok yang dapat mengisi hari-harinya. Titi memang tidak pernah terang-terangan mempublikasikan calon pendampingnya pada khalayak. Meski demikian, dia sempat terlihat menggandeng seorang lelaki sekitar setahun yang lalu. Namun sejak itu, hampir tak pernah ada kabar lagi

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


SENI BUD AYA << BUDA

tentang hubungan asmara sang bintang. Sejak mengalami perceraian, Titi memang menunjukkan perubahan yang sangat signifikan. Dia jadi enggan mengekspos kehidupan pribadi pada publik, termasuk lewat media sosial. Diakui wanita kelahiran 10 Februari 1981 ini, dia merasakan trauma tersendiri. Namun pada suatu kesempatan, Titi tak ragu membeberkan tentang kehidupan pribadinya. Titi Rajo Bintang mengungkapkan bahwa hubungannya dengan “si dia” telah berlangsung selama dua tahun. Walau kekasihnya ini terbilang workaholic alias gila kerja, namun Titi justru merasakan kenyamanan. “Sekarang masih ada program di salah satu tv swasta, baru menyelesaikan proses syuting, insya Allah Mei kalau ga ada halangan keluar film judulnya The Window. Sama mempersiapkan single terbaru. Di sini aku nyanyi, menciptakan lagu seniri, producer sendiri, aransemen sendiri. Sama dua teman, cuma basicly semua dikerjain sendiri,” ujar Titi. Ketika dikejar siapa lelaki yang kini menjadi tambatan hatinya, perempuan yang semasa SMA di Padang dikenal dekat dengan kalangan “anak bola” (sebutan untuk para pencopet di sana) ini member teka-teki. “Pada saatnya nanti pasti dikenalin. Untuk saat ini masih rahasia. Sabar ya…” katanya sambil tersenyum. (hbk/ berbagai sumber (hbk/berbagai sumber)) KAPANLAGI.COM

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> SENI BUD FILM BUDAAYA

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


SENI BUD F I ALYMA << BUDA

FOXMOVIES.COM

Membedah Siapa

SEJATINYA PO SIAPA SEJATINYA PO, PANDA JAGO MAKAN YANG JUGA JAGO KUNG FU ITU? DI FILM INI, AKHIRNYA TERKUAK SIAPA SEBENARNYA PANDA GENDUT TAPI LINCAH ITU.

S

ELAIN jadi salah satu studio animasi terdepan Hollywood, serta kerap memakai bintang Hollywood terkenal untuk mengisi suara film-filmnya, DreamWorks Animation juga dikenal sebagai studio yang tak malu-malu berusaha menciptakan franchise. Tak mengherankan lagi bila DreamWorks gemar membuat sekuel atau spin-off, apalagi dari film-

film yang sukses di pasaran, sebut saja Shrek, Madagascar, dan How to Train Your Dragon. Kadang hasil kelanjutan dari franchise tersebut menggembirakan dari segi box office, tetapi tak jarang hasilnya kurang memuaskan dari segi cerita. Kung Fu Panda termasuk dalam franchise milik DreamWorks yang “beruntung�, karena sekuel pertamanya, Kung Fu Panda 2 (2011) masih meneruskan kesuksesan film Kung Fu Panda (2008). Sambutan terhadap kedua film tersebut termasuk positif, baik dari raihan box office yang sama-sama tinggi, maupun kualitas kontennya. Salah satunya dibuktikan oleh fakta bahwa keduanya masuk nominasi Best Animated Feature

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> FSENI I L MBUD AYA BUDA

LOOP.CO.ID

Film di Piala Oscar. Tentu saja, karena ini DreamWorks, kesuksesan itu perlu dilanjutkan dengan sekuel lagi. Namun, seperti ditulis Muvila, mungkin sedikit prematur untuk menganggap Kung Fu Panda 3 hanyalah sebuah usaha untuk mengeruk kantong konsumen—terutama para orang tua yang bersedia menuruti keinginan anak-anaknya untuk nonton film ini di bioskop dan membeli merchandise-nya. Bila diperhatikan, para kreator film ini berhasil memanfaatkan potensi cerita dan karakternya yang memang cukup layak untuk diteruskan hingga film ketiga. Potensi yang paling utama tentu saja adalah tentang jati diri Po, panda jago makan yang belakangan juga jago kung fu. Bila diingat kembali, unsur pencarian identitas memang jadi benang merah tema sejak Kung Fu Panda pertama, namun tema itu digali setahap demi setahap. Film Kung Fu Panda pertama memperkenalkan dunia persilatan Tiongkok kuno yang dihuni para hewan berperadaban seperti manusia. Plotnya lebih

kepada pembuktian bahwa Po (diisi suara Jack Black) adalah sang Pendekar Naga, yang diramalkan akan menyelamatkan Tiongkok dari kekuatan jahat, sekalipun saat itu ia hanya anak pedagang mi yang tak punya kemampuan bela diri sama sekali. Di film itu, kenyataan bahwa Po seekor panda dengan ayah seekor angsa (Mr. Ping, diisi suara James Hong) seakan jadi lelucon tersembunyi, apalagi digambarkan Po merasa bahwa itu hal normal saja. Pada akhirnya poin tersebut memang tidak menimbulkan pertanyaan terlalu besar, karena perhatian lebih tertuju pada akan jadi apa Po di masa depan. “Keanehan� identitas masa lalu Po baru mulai dikupas di Kung Fu Panda 2, dan terungkap bahwa benar Po adalah anak angkat, dan kemungkinan ia adalah panda satu-satunya yang tersisa. Kung Fu Panda 3 bisa dikatakan sebagai puncak dari dua perjalanan Po: menggali jati diri masa lalu, dan memenuhi jati diri masa depannya. Suatu ketika Po disuruh oleh sang guru, Shifu (Dustin Hoffman) untuk mulai

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


SENI BUD F I ALYMA << BUDA

FATMOVIEGUY.COM

mengajar kung fu di perguruan sebagai tahapan untuk meningkatkan ilmunya, sesuatu yang dijalankan Po dengan kewalahan karena ia masih belum meninggalkan sifat kekanak-kanakannya. Sementara itu, Po juga kedatangan Li (Bryan Cranston), seekor panda yang mengaku sebagai ayah kandungnya, dan hendak mengajaknya pulang ke desa panda yang keberadaannya dirahasiakan. Di saat bersamaan, dunia persilatan terancam oleh kedatangan Kai (J.K. Simmons), pendekar yak—semacam sapi gunung— dari dunia arwah yang hendak mengambil kesaktian para pendekar, terutama sang Pendekar Naga. Kehadiran Kai menjadi penggerak plot film ini, sehingga unsur pertarungannya yang menjadi ciri khas film silat dan juga franchise Kung Fu Panda tetap terjaga, juga meningkatkan nilai hiburannya. Hanya saja, fungsi Kai di sini tak lebih dari itu, kalah pamor dengan pencarian jati diri Po dan discovery-nya terhadap kehidupan sesama panda. Kurang terlibatnya sosok musuh dalam

tema ceritanya menjadi salah satu kelemahan Kung Fu Panda 3. Padahal, Kai mungkin musuh tersakti yang pernah muncul di franchise Kung Fu Panda. Selain itu, Kung Fu Panda 3 memang secara keseluruhan terlihat paling ringan di antara tiga film yang sudah ada. Ini bisa dilihat dari gaya penuturan yang serba cepat, tata laga yang seru dan kreatif, dan berbagai macam lawakan yang muncul hampir di semua tempat —yang sayangnya tidak semuanya terasa segar karena mungkin tak lagi mengejutkan di filmnya yang ketiga. Di satu sisi, hal ini berhasil membuat film ini dapat dinikmati dengan santai tanpa harus dijejali dengan pemikiran-pemikiran berat. Di sisi lain, film ini mengandung kisah Po yang harus membuktikan ia pantas disebut Pendekar Naga, melindungi tempat kelahiran yang baru ia kenal, juga pilihan di antara ayah kandung atau ayah angkat yang membesarkannya. Tema-tema ini sangat berpotensi membuat Kung Fu Panda 3 lebih emosional dari, misalnya, Kung Fu Panda pertama

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> FSENI I L MBUD AYA BUDA

DUNIAKU.NET

yang berkutat pada keyakinan tentang apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan seseorang. Hanya saja, pembawaan sebagian besar film yang sangat ceria agak menutupi potensi itu, sehingga film ini tidak semeyentuh yang diharapkan. Terlepas dari itu, Kung Fu Panda tetap sebuah film yang pantas disandingkan dengan dua film sebelumnya, terutama dari nilai hiburannya yang masih mumpuni. Tampilan gambar dan animasi indah yang disokong oleh tata suara dan tata musik apik membuat film ini

begitu nikmat untuk ditonton segala usia. Karakter-karakter lamanya masih tetap lovable, sementara karakter-karakter barunya cukup cepat untuk diakrabi. Masih ada nilai-nilai inspiratif yang bisa diambil seperti pendahulunya, membuat film yang jelas-jelas komedi ini tak cuma sambil lalu tanpa makna. Lagipula, apa yang lebih menggemaskan dari pada melihat puluhan panda gemuk berbagai ukuran bertingkah polah konyol sekaligus? (re/ hbk/ berbagai sumber hbk/berbagai sumber))

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


BUKU

SENI BUD AYA << BUDA

P

Karakteristik Kompleks Kekuasaan

ENGU NGUAASA dalam perspektif sejarah dan segala hal yang mengikutinya identik serta erat kaitannya dengan kekuasaan. Kekuasaan merupakan hal yang mutlak diperlukan. Dan terlebih dari itu, didapatkan, jika berbicara mengenai konsep negara baik yang berada di dalam sistem negara (kekuasaan) maupun di luar sistem negara (kekuasaan). Tentunya hal tersebut berimplikasi bagaimana kekuasaan itu didapatkan dan dijalankan demi kepentingan masyarakat banyak. Buku karya intelektual dari Daniel Dhakidae ini menyuguhkan dengan mendalam dan menyeluruh perihal tokoh-tokoh yang namanya tertulis dalam sejarah perjalanan bangsa dan negara Indonesia. Semua tokoh yang dibahas dalam buku luar biasa ini memiliki satu keranjang, yakni perlawanan dengan cara mereka masing-masing terhadap kekuasaan. Ada tokoh yang melakukan perlawanan terbuka di hadapan publik dan ada pula tokoh yang melakukan perlawanan secara diamdiam dalam kesendirian mereka masing-masing. Nama Daniel Dhakidae malang-melintang dalam pergulatan dan perkembangan ilmu pengetahuan Indonesia terutama bagi mereka yang berada dalam lingkungan kampus dan civitas akademik sebagai intelektual kawakan yang begitu perhatian terhadap khazanah pengetahuan Indonesia yang multiperspektif. Dalam buku ini Daniel membagi menjadi 3 bagian. Pertama, “Kekuasaan Kaum Tak Berkuasa” (Powerfulness of the Powerless). Kedua, “Kekuasaan Kaum Terbuang” (Power of the Outcasts). Ketiga, “Ke-Tak-Kuasa-an Kaum Berkuasa” (Powerlessness of the Powerful). Dalam buku ini, memang harus diberikan

RIAUPOS.CO

pengakuan bahwa gaya bahasa dan kosa kata yang dipakai benar-benar tinggi serta berhubungan dengan dimensi keilmuan tingkat kampus sehingga menjadikan buku ini pegangan penting untuk memahami karakteristik kompleks kekuasaan itu sendiri. Bagi mereka yang menghayati sejarah dan biografi tokoh-tokoh besar itu sendiri, maka gaya bahasa serta kosa kata tinggi yang dipakai dalam buku ini justru menjadi tantangan tersendiri untuk mendalami buku dahsyat ini. Pada bagian “Prolog” (hlm. xiv), Daniel menulis bahwa membaca kehidupan mereka adalah membaca sejarah from a different vantage point, dari suatu titik

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> SENI B U KBUD U AYA BUDA strategis yang lain, yang tidak biasa. Kehidupannya membuat sejarah dan politik lebih berdarah dan berdaging karena di sana bisa dibaca pandangan pribadinya tentang hal apapun yang menarik perhatiannya, keterlibatannya dalam banyak hal sosial, politik, dan kebudayaan, perlawanan dan persetujuannya. Kekuasaan dapat begitu nyata dan sekaligus juga begitu misterius seperti yang dipaparkan Daniel Dhakidae. Lebih lanjut ia menyebutkan (hlm. 1), “Nyata ketika darah tumpah dan perlawanan ditumpas sampai hancur, manusia dipenjarakan baik karena melakukan melakukan kejahatan, karena persaingan politik; bahkan dalam negara otoriter orang dipenjarakan karena melakukan kebaikan. Namun, kekuasaan juga bisa “manis” bagi seorang yang miskin turun-temurun karena dengan mendapat lisensi ekspor-impor, misalnya, seorang bisa menjadi bilioner dalam tempo singkat. Kekuasaan bisa menghilangkan orang dan menemukannya kembali. Kekuasaan juga bisa misterius ketika seorang bersahaja dan tidak memiliki apapun tiba-tiba menjadi penguasa tanpa restu kekuasaan yang sedang memerintah, menjadi penguasa suatu bangsa dan mengalahkan orang berpunya, dan berduit.” Nama Soe Hok Gie dalam dunia aktivis pada kawah candradimuka kehidupan mahasiswa terkenal sebagai aktivis yang sangat idealis dan jujur tak peduli sebesar apapun kekuasaan yang menghadangnya demi tujuan mulia yakni masyarakat Indonesia yang hidup dengan adil dan makmur. Sayangnya, ia mati muda pada saat naik gunung Semeru karena keracunan udara. Satu hal yang pasti, namanya selalu abadi sekaligus menjadi legenda yang kekal dalam hati mahasiswa yang murni dan konsekuen serta pantang menyerah demi prinsip untuk Indonesia. Tentang Soe Hok Gie, Daniel menulis (hlm. 68-69), “Dalam perjalanan hidupnya, dendam, yang kelak tercermin di dalam sikap hidup terhadap otoritas itulah yang setiap kembali mencuat dan kadang-kadang membersit keras dalam ketiadaan toleransi terhadap

pemakai kekuasaan; terhadap siapapun orangnya, baik kekuasaan dalam skala kecil di lingkungan temantemannya maupun kekuasaan dalam skala besar di tingkat negara. Baik secara vertikal terhadap yang lebih tinggi posisinya daripadanya sendiri, maupun secara horizontal terhadap teman-teman sebayanya yaitu para pemimpin mahasiswa yang juga secara takabur mempergunakan kekuasaan dan kesewenang-wenangan dalam secuil pun kekuasaan yang berada dalam tangannya.” Soekarno, Proklamator besar merupakan tokoh sejarah dengan segala karakteristik fenomenal yang menyatu secara jenius dalam diri Bung Karno. Pada buku ini, Daniel membahas Bung Karno khususnya pada saat tokoh besar ini berada di daerah Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Ende merupakan salah satu episode terpenting pada perjalanan panjang Bung Karno dalam sejarah Indonesia. Mengenai Bung Karno dan Ende, Daniel memaparkan (hlm. 409-410), “Secara pribadi Ende menjadi tempat perkembangan penting dalam diri Soekarno yaitu perubahan dari manusia “singa podium” menjadi “manusia perenung”. Soekarno di Jawa adalah Soekarno “pembakar massa”. Soekarno di Ende adalah Soekarno reflektif, pemikir, lebih banyak waktu dipakai untuk tenggelam dalam perpustakaan, bertukar pikiran dengan sekelompok paderi, yang tidak ada hubungannya dengan gerakan kebangsaan sebagaimana para paderi lain di Jawa dan beberapa dari mereka sangat intelijen yang merangsang pikiran tentang fungsi sosial hak milik pribadi.” Oleh karena itu, “menerjang badai” akhirnya menjadi jauh-jauh lebih penting karena itulah yang merumuskan siapa mereka dan harkat hidupnya (hlm. 426). Badai kekuasaan diterjang dari berbagai arah mata angin oleh mereka yang memilih jalan perjuangannya masing-masing dengan tujuan yang mungkin saja hanya orang-orang tertentu yang dapat memahaminya.*** Jimm rismandana KKudo udo Jimmyy FFrismandana udo,, guru Sejarah SMA Darma Yudha, Pekanbaru.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


SENI SENGG BUD ANG AYA << SENGGANG BUDA

Puisi yang Tak Tertandai

A

PA yang dapat ditandai selain dengan kata-kata. Sebab, ini dunia dengan segala yang visual. Dunia tontonan. sebuah angka di kalender (21 Iven-iven puisi terus saja digelar, dengan Maret), bahwa Word Poetry Day, datang lagi tahun ini? Secara spesifik, mungkin tak ada. dana atau bahkan tanpa dana. Lewat pemerintah Sebab hampir tak terdengar ada selebrasinya. atau swadaya. Baca puisi boleh dikata hampir Apakah puisi memang tak suka selebrasi, tiap minggu. Komunitas-komunitas terus tersebab ia lebih suka ruang sunyi? Atau, tumbuh, dan menghidupkan pembacaan puisi di patutkah dunia puisi pun numpang bahagia atas panggung-panggung. Tak di kota, bahkan di penghargaan World Readers Award yang diraih kampung-kampung jauh. Gairah itu, kita dapat OLEH MARHALIM ZAINI Eka Kurniawan? tahu dari media sosial. Mereka share semua peristiwa itu, skala kecil atau besar. Tentu patut. Sebagai “induk” sastra, puisi hadir di mana-mana, dalam genre apapun. Tapi cukupkah Lalu, apakah dengan begitu dunia perpuisian kita prestasi itu penandanya. Atau, dunia puisi pun perlu turut tengah bangkit? Entahlah. Cukupkah sebuah kebangkitan ditandai dengan gairah semacam ini? Atau, kita terus bersedih, juga prihatin, atas polemik buku “tokoh sastra” menunggu para kritikus berbicara, dan membaptis para yang sampai masuk ke ranah hukum. Bersedih dan prihatin terutama, karena itu terjadi antar penyair, antar penyair ini? Atau malah kita tidak lagi butuh kritikus, karena kita telah teramat bergembira dengan pergerakan yang ada. keluarga, satu rumpun bernama sastra. Sayangnya lagi, Kita cukup, sebuah pengantar dalam sebuah buku saja. Atau itu tidak soal teks, tapi soal di luar teks. Atau prestasi lain dunia puisi kita hari ini, agaknya cukup dengan beberapa testimoni di belakang kaver buku. Ini, zaman di mana kita tak lagi peduli hal-hal yang adalah ramainya penerbitan buku puisi. Ramai penerbit, “serius.” Zaman ketika pragmatisme seperti telah jadi gaya ramai penyair, ramai puisinya, meski belum tentu ramai pembacanya —terutama memang karena cetak terbatas. hidup, di segala hal. Puisi, mau tak mau, ambil bagian. Nilai Dan toko buku besar tetap menolaknya. Tapi gairah itu prestasi dimuatnya puisi di media di zaman lampau, terasa menyala-nyala. Banyak generasi baru penyair hadir, misalnya, tidak serupa lagi nilai prestasinya di zaman ini. membawa atau tidak membawa “pembaharuan.” Mereka Begitu pun nilai prestasi ketika menerbitkan buku puisi. Di seperti gelombang pasang yang menggairahkan zaman ini, siapapun yang punya duit, ia bisa bikin buku puisi. penerbitan sastra di negeri ini. Tapi, sayangnya, mereka Saya kira, ini zaman baik bagi puisi—seolah seperti berjalan sendiri. Seperti sebuah musim yang tak mengounter Bertold Brecht yang punya buku Zaman tertandai oleh pembacaan kritis. Buruk bagi Puisi. Meskipun, kata “baik” di sini, tentatif, Koran boleh tumbang, satu-satu. Meski ada juga atau bisa ambigu. Sebab, nasib buruk yang menimpa puisi koran, dengan komitmen tertentu, tetap bertahan di zaman Brecht itu, terkait dengan perlawanan terhadap menerbitkan puisi-puisi. Ada pula, koran yang pindah hari Nazi, mendukung Revolusi Sosialis. Dan saat itu puisi tayang puisinya. Ada yang tetap konsisten memberi honor ditakuti, sebab ia senjata yang ampuh. Tapi, kini, adakah yang “baik”, meski tetap ada juga yang tanpa honor. Begitu puisi masih ditakuti, masih jadi senjata ampuh, ketika pun majalah, jurnal, dan sejenisnya, puisi-puisi menyelinap puisi-puisi itu lahir, sebagai kata-kata yang segera lenyap, masuk. Ia seolah tak peduli ketika dunia bahkan sudah jenuh tak sempat terbaca, tak sempat tertandai?*** EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA

KHOIRULGONOT-JUDUL-JUDULAN.BLOGSPOT.COM

K

Pesona Tenun Samarinda

ETIKA bertamu, wajah terasa dihalangai ampang-ampang kayu. Di balik untaian benang dan batang kayu yang bergerak secara teratur, didapati seorang perempaun sedang asyik memainkan alat tenun untuk menciptakan karya yang sudah menjadi ciri khas Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur. Begitulah, pemandangan unik, ketika berkunjung ke satu sudut kampung di pinggiran tepian Sungai Mahakam Samarinda.

Hampir tiap teras maupun dalam rumah penduduk kampung itu ada alat tenun, mungkin karna itu kampung itu di sebut sebagai kampung atau gang pertenunan. Sebab, semua ibu-ibu rumah tangga dan wanita lanjut usia di kampung ini, profesinya adalah pembuat sarung tenun sutra Samarinda. Saking sudah tradisi lama, sangat jarang kita menemukan wanita muda. Unik, suara yang bersahut sahutan dari alat

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


SENI W IBUD S A ATYA << BUDA pembentukan motif terjadi. Berbeda dengan batik, yang hanya menggambar di atas seutas kain, dalam tenun Samarinda, motif diciptakan saat mereka membuat kain sarung itu sendiri. Keistimewaannya adalah dimana mereka bekerja keras untuk merangkai lembar demi lembar benang sutra itu menjadi kain sarung. Mereka pun dituntut untuk menerapkan ideide motif yang masih ada dalam imajinasi mereka, dan dituangkan pada tiap helai benang yang mereka tenun. Kisah dan tingkah penenun dan karyanya inilah yang membuat kesan yang sangat baik, sehingga jika Anda berkunjung ke Samarinda, tentu tidak lengkap rasanya singgah di Kampung Tenun Sarung Samarinda. Sarung Samarinda adalah jenis kain tenunan tradisional khas kota ini. Dibuat dengan cara ditenun dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang disebut Gedokan.

INTERNET

tenun itu. seperti berirama, dan memiliki suara yang hampir sama pada tiap alat tenun, hingga kesannya seperti orang yang memukul kentongan secara bersamaan dengan irama tertentu. Proses pembuatan sarung tenun pun terbilang sulit, karna prosesnya yang memakan waktu cukup lama untuk menghasilkan selembar kain sarung. Dari informasi seorang penenun, dibutuhkan waktu dua minggu untuk tenung bola-bola (alat tenun yang lebih besar) dan 4 minggu untuk tennung tudang (alat tenun duduk yang menggunakan tubuh sebagai penyangga). Proses pembuatan di awali dengan pewarnaaan benang sutra pilihan sesuai warna motif yang akan di buat, setelah itu pengeringan, lalu proses pemintalan, dan terakhir proses penenunan. Proses penenunan ini memerlukan konsentrasi dan ketelitian serta keahlian khusus dari sang penenun, karna di sinilah proses

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA

ILMUKOMUNIKASII.BLOGSPOT.COM

Produk yang dihasilkan untuk satu buah sarung memakan waktu hingga bermingguminggu, tak heran bila harga sarung Samarinda tenun bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Lokasi pengrajin sarung Samarinda terletak di Gang Pertenunan Rt. 02 di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang. Daerah ini menjadi sentral kerajinan tenun Sarung Samarinda yang sejak Maret 2012 lalu, kawasan ini dicanangkan sebagai percontohan Kampung Pengrajin untuk dijadikan tujuan wisata nasional. Di kawasan ini, pengunjung dapat berwisata dengan melihat langsung proses pembuatan tenun Sarung Samarinda, sambil membeli sarungnya sebagai buah tangan. Untuk bahan baku menggunakan benang katun dan benang sponsilk (sutera China). Sedangkan untuk pemasaran sudah mencakup skala nasional dengan harga jual yang relatif

sangat terjangkau yaitu kisaran 200-700 ribu Rupiah. Sedangkan untuk proses pembuatannya memerlukan waktu hingga 2 minggu dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Namun untuk motiv sarung tenun yang berbeda dan sedikit rumit proses pembuatannya memerlukan waktu hingga 3 mingguan. Kerajian tenun sarung ini pada mulanya dibawa oleh pendatang suku Bugis dari Sulawesi yang berdiam di sisi kiri Mahakam (sekarang menjadi Samarinda Seberang). Hampir disetiap perkampungan suku Bugis (kelurahan masjid Baka) dapat ditemukan pengrajin sarung Samarinda. Alat tenun yang digunakan para pengrajin adalah alat tradisional disebut “Gedokan� atau menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Produk yang dihasilkan untuk 1 (satu) buah sarung memakan waktu tiga minggu tergantung

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


SENI W IBUD S A ATYA << BUDA

INTERNET

dari motifnya. . Para pengrajin ini rata-rata berada Kelurahan Masjid Samarinda Seberang, Jika anda bertanya dimana letaknya? Maka anda akan ditunjunkkan rumah pemukiman padat penduduk yang rata-rata terbuat dari kayu, dirumah-rumah tersebutlah kain sarung tenun diolah. Pada Umumnya Kain Sarung Tenun Khas Samarinda ini memiliki kesaamaan ciri, Untuk pengrajin sarung tenun ini dibagi menjadi kelompok-kelompok. Masing-masing kelompok memiliki keahlian dalam membuat motif yang berbeda. Jika pembeli menginginkan motif yang berbeda, pembeli tinggal memberikan contoh motif yang diinginkan. Pemesan biasanya harus mengantri sekitar 1

bulan jika menginginkan motif sesuai pesanan. Rata-rata pembuatan sarung tenun sekitar 7 sampai dengan 15 hari dengan ukuran Panjang 4 meter dan lebar 50 cm, iwaktu tersebut untuk motif yang sederhana dan kecil. Harga satu sarung tenun tergantung berapa banyak motif yang di buat, semakin banyak dan besar motifnya, maka harganya akan semakin mahal. Pada Umumnya Kain Sarung Tenun Khas Samarinda ini memiliki kesaamaan ciri, Untuk pengrajin sarung tenun ini dibagi menjadi kelompok-kelompok. Masing-masing kelompok memiliki keahlian dalam membuat motif yang berbeda. Jika pembeli menginginkan motif yang berbeda, pembeli tinggal memberikan contoh motif yang diinginkan. Pemesan biasanya harus

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA

INTERNET

mengantri sekitar 1 bulan jika menginginkan motif sesuai pesanan. Rata-rata pembuatan sarung tenun sekitar 7 sampai dengan 15 hari dengan ukuran Panjang 4 meter dan lebar 50 cm, iwaktu tersebut untuk motif yang sederhana dan kecil. Harga satu sarung tenun tergantung berapa banyak motif yang di buat, semakin banyak dan besar motifnya, maka harganya akan semakin mahal.

SEJARAH SARUNG TENUN SAMARINDA Sekitar abad ke 18, masyarakat bugis sulawesi masuk ke kalimantan timur untuk meminta suaka pada penguasa kaltim pada saat itu karna terjadi perang saudara di Sulawesi Selatan. Mereka memilih mengungsi karna tak ingin adanya perpecahan di antara keluarga mereka, dengan senang hati masyarakat kaltim menerima

mereka dan memberikan sebuah pemungkiman tempat tinggal untuk mereka bercocok tanam dan menangkap ikan. Karna tanahnya yang subur dan berada tepat di pinggir sungai mahakam tempat itu berkembang maju dan banyak di datangi pendatang, hingga sekarang, tempat itu di pilih menjadi ibukota Kalimantan Timur, yaitu Samarinda. Saat itulah sarung Samarinda yang di adaptasi dari budaya sulsel itu mulai di kenal hingga sekarang Awalnya sarung samarinda menggunakan tennung tudang, atau alat tenun sederhana yang menggunakan kedua kaki dan pinggang sang penenun sebagai penyangga sebagai bagian dari alat penyangga tenun. Sampai akhirnya di temukan alat tenun bola bola yang tidak menggunakan badan lagi sebagai tumpuan, namun masih menggunakan kedua kaki untuk menjalankan alat tenun ini.((men men))

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


OLAHRAGA

OLAHR AGA << OLAHRA

Penghormatan Akbar

JOHAN CRUYFF JOHAN CRUYFF ADALAH ORANG YANG “DIPERCAYA” RINUS MICHELS UNTUK MENGEJAWANTAHKAN TOTAL FOOTBALL DI LAPANGAN. KINI, KETIKA DIA MENINGGAL, SEPAKBOLA MENYERANG MERASA BERHUTANG PADANYA.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> OLAHR AGA OLAHRA

INTERNET

S

UD AH sepekan berlalu Johan Cruyff UDAH berpulang, tetapi penghormatan kepadanya belum juga surut. Berikutnya, Barcelona akan memberikan tribute khusus kepadanya dalam El Clasico melawan Real Madrid akhir pekan nanti. Barcelona, juga sepakbola dunia, begitu berutang kepada Johan Cruyff. Sebab, dia mewariskan permainan sepakbola menyerang yang kini diagung-agungkan bersama Barcelona. Barcelona yang begitu lama merasakan sentuhannya, baik ketika Cruyff menjadi pemain di musim 1973-1978, maupun kala menukangi klub Catalan itu 1988-1996, mengadaptasi Total Football Cruyff menjadi Tiki-Taka. Tidak hanya membuat klub itu bergelimang gelar, dari Cruyff pula-lah gagasan didirikanlah Akademi La Masia. Sebuah akademi yang terinspirasi dari akademi Ajax Amsterdam, tempatnya menimba ilmu 1957-1963 silam. La

Masia sendiri tidak hanya menghasilkan para seniman sepakbola dunia seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta, maupun Lionel Messi, tetapi juga memproduksi pelatih atraktif seperti Josep Guardiola, Eusebio Sacristan, hingga entrenador Barcelona saat ini Luis Enrique. Karena itulah, sebagai klub yang begitu “berutang besar” kepadanya, El Barca, melakukan berbagai bentuk penghormatan. Setelah mengheningkan cipta selama satu menit pada sesi latihan Selasa (29/3), para penggawa Barcelona langsung menuju ke Camp Nou dan bergabung bersama keluarga Cruyff untuk memberikan penghormatan terakhir. “Kami mengerti bahwa Johan tidak hanya milik kami, namun juga seluruh dunia,” ucap eks pemain Barcelona yang juga putra Cruyff, Jordi Cruyff sebagaimana dilansir The Guardian. Selain bergabung bersama keluarga Cruyff, tribute puncak Barcelona nantinya bakal terjadi

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


OLAHR AGA << OLAHRA

pada laga El Clasico, Ahad (3/4). Pada pertandingan tersebut, Barcelona mengumumkan bahwa mereka bakal membagikan 90.000 kartu kepada seluruh penonton Camp Nou. Juru Bicara Los Blaugrana, julukan lain Barca, Josep Vives

mengatakan, ke-90.000 kartu itu nantinya bakal membentuk sebuah mosaik bertulisan Gracies Johan (Terima Kasih Johan). Kemudian, baik pemain Barcelona maupun Real Madrid, bakal memasuki stadion dengan mengenakan kaus bertulisan sama, lengkap dengan nama Cruyff dan Yayasan FC Barcelona pada bagian punggung. “Laga itu juga nanti bakal dihadiri oleh eks Presiden Barcelona yang masih hidup seperti Agusti Montal, Raimon Carrasco, Josep Lluis Nunez,” kata Vives. “Sebelum laga, seluruh hadirin akan mengheningkan cipta dan melihat pemutaran video mengenai Johan Cruyff,” tambahnya. Tidak hanya Barcelona yang melakukan penghormatan kepada Cruyff. Playmaker yang terkenal dengan julukan “Si Kaki Pythagoras” itu juga mendapat tribute pada berbagai agenda uji coba pekan lalu. Laga antara Belanda kontra Prancis di Amsterdam Arena, Jumat lalu (25/3). Pertandingan yang dimenangkan Prancis dengan skor tipis 3-2 itu sempat terhenti di menit ke-14 untuk melakukan aplaus kepada Cruyff. Nomor 14 sendiri merupakan nomor punggung

FOTO-FOTO: INTERNET

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> OLAHR AGA OLAHRA Cruyff sepanjang 20 musim karirnya. Baik sebagai pemain klub maupun pilar timnas Belanda. Kemudian, di laga antara Jerman versus Inggris (26/3), striker Inggris, Harry Kane, melakukan Cruyff Turn sebelum mencetak gol pertama dari tiga gol kemenangan Inggris. “Apakah ini bentuk penghormatanku kepada Cruyff? Mungkin,” ujar Kane sebagaimana dilansir Daily Mail. “Yang jelas, aku sangat senang bisa melakukan ini,” imbuh bomber Tottenham .(hbk/ das Hotspur tersebut.(hbk/ .(hbk/das das//berbagai sumber sumber))

FOTO-FOTO: INTERNET

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


OLAHR AGA << OLAHRA

FOTO-FOTO: INTERNET

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


>> OLAHR AGA OLAHRA

olehOnggo IKJ

Ketika Manusia Menghina Tuhan SETELAH puas dengan anjing, babi, monyet,

buaya, bangsat, kodok dan ular, buah-buahan juga mulai masuk ranah politik. Melalui bentuk fisik dan sifatnya. Ia dipakai sebagai representasi sifat-sifat pemimpin yang kini sedang digadanggadang. "Nggakpapa luarnya kasar. Yang penting isinya manis. Daripada luarnya mulus tapi dalamnya kusut..!", ujar sebuah pihak, mencoba membandingkan salak dan kedondong. Untuk tujuan sama, buah-buah lain yang kerap dipakai adalah durian, nangka, duku, kesemek, semangka, simalakama dan banyak lagi. Ya, boleh-boleh aja. Tapi seperti namanya, "buah". Ia tentang hasil akhir. Kita tak pernah melihat bagaimana proses tumbuhnya. Seperti apa pohonnya. Bagaimana penampang daunnya. Mengapa bentuk fisik dan rasanya bisa demikian. Di mana tumbuhnya. Mengapa tumbuh subur di suatu tempat namun tidak di tempat lain. Personifikasi buah untuk merepresentasikan pemimpin juga tergantung pengetahuan yang dimiliki. Kulit salak yang kasar hanya berhenti didefinisikan sebagai sifat kasar. Padahal bagi para bijak--kakek-nenek kita dulu--mereka sering menggunakan kulit salak untuk berbagai pengombatan. Demikian halnya biji duku yang pahit, itu. Perumpamaan sempit tentang sifat buah sesungguhnya secara tak langsung juga tak menghargai Penciptanya. Sebagaimana perumpamaan sempit untuk hewan-hewan tak

berdosa, yang menjadi naas ketika sampai di pikiran manusia. Seperti buah dan hewan dengan takson yang lebar dan berjejang-- mulai dari kingdom hingga ras--manusia juga demikian. Membicarakan sifat salak tanpa membicarakan jenisnya tentu akan ditertawakan guru biologi. Membuat stigma tentang anjing tanpa membicarakan jenisnya tentu akan ditertawakan Cesar Millan. Makin tinggi tingkat taksonnya, makin banyak pula perbedaan ciri antar sesama anggota takson. Sebaliknya, makin rendah taksonnya, makin banyak kesamaan ciri anggotanya. Kesibukan kita menilai manusia lain--apalagi membicarakan keburukannya--adalah tentang ketidaktahuan kita ada di takson mana. Menyadari bahwa kita manusia pun tak cukup, tanpa tahu jenis manusia yang bagaimana kita sesungguhnya. Dan karena itu, mempersoalkan manusia lain atas ras dan sifatnya, sesungguhnya sebentuk penghinaan tertinggi kepada Sang Pencipta. Sebagai pemilik sifat Maha Bijaksana, sudah barang tentu Tuhan tak marah. Dan karenanya demi waktu, Tuhan memberi ruang tiap manusia untuk Iqra. Belajar. Sebagai pemilik sifat Maha Mengetahui, melihat manusia marah-marah dengan mengatasnamakan Tuhan, tentulah Tuhan juga tahu. Mana yang sedang cari muka kepada Tuhan dan mana yang marah karena tak tahu sedang diperdaya.

EDISI 163/TAHUN IV z 31 MARET - 6 APRIL 2016


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.