13 minute read

Majalah Sunday Edisi Agustus 2019

Advertisement

"When you come out of the storm, you won't be the same person who walked in. That's what this storm is all about."

-Haruki Murakami

2

Sekolah:

Sumber Stres Kita?

Menurutku, sekolah itu…

Asyik banget

10.5%

Asyik

42.1%Biasa aja

47.4%Nggak asyik

5.3%

Nggak asyik banget

0%

Saat ini di sekolah, apa sumber stres terbesar kamu? Top #3:

Nilai Jelek

Masalah Keluarga

Masalah dengan Teman

Mikirin

Kuliah…

Hepi banget 5.4%

Biaya Kuliah

Sudah mau lulus nih. Gimana perasaan kamu menjelang kuliah?

Hepi 35.1%

Biasa aja 8.1%

Agak kuatir 43.2%

Sebagai siswa SMA/SMK, hal yang paling mencemaskan dari kuliah adalah… Top #3:

Hal yang bikin kamu galau soal kuliah? Top #3:

Mau pilih jurusan apa?

Nilai Jelek

Biayanya

Nggak Punya Teman

Tugas-tugasnya

Kuatir banget 10.8%

Apa rencana kamu setelah lulus SMA/SMK?

20%

KERJA SAJA

10%

BREAK DULU

70%

langsung kuliah

Bayangan kamu, setelah kuliah nanti, masa depan kamu bakal…

76.3%

18.4%

YAKIN BAKAL CERAH

KULIAH NGGA PENGARUH KE SUKSES

13.2%

BIASA AJA

4

Mindfulness:

Melepaskan Semua Stres dan Tekanan di Sekolah

Senin pagi. Upacara bendera, dan kamu lupa bawa topi. Habis itu ujian Kimia, dan kamu masih belum paham bahannya. Teman kamu semalam ninggalin komen gak enak di IG story kamu dan gebetan pagi ini cuma nge-read WA kamu.

Sakit kepala? Jantung berdebar? Napas sesak? Tenang, kehidupan sekolah nggak harus penuh tekanan seperti ini. Sejumlah sekolah sudah mulai mempraktikkan prinsip mindfulness pada para siswanya, untuk mendukung kesehatan mental yang bagus kepada para siswa. Kayak apa sih? Buat kamu yang mungkin belum dapat konsep mindfulness di sekolah, Sunday share sejumlah tips praktis yang bisa kamu lakukan sendiri kala kepanikan dan kecemasan melanda!

Ketika Terjadi ‘Krisis’ di Sekolah: Metode Snowglobe

Untuk melakukan metode ini, kamu perlu sebuah snowglobe. Nggak punya? Masukkan sesendok glitter ke dalam botol air, dan tutup rapat. Jadi deh!

• Kocok snowglobe kamu dan perhatikan butir glitternya yang jatuh perlahan

• Atur napas kamu seirama dengan jatuhnya butiran tersebu

• Rasakan napasmu menjadi makin lambat dan panjang di tiap tarikannya, sementara otot leher dan bahu kamu makin rileks

Pergantian Jam Pelajaran: Metode Seated Meditation

Ada waktu 5 menit sebelum kelas berikutnya? Kalau biasanya kamu curi-curi ke kantin atau bergosip sama teman sebangku, coba sesekali kamu duduk rileks…

8

Cerita Diri Terbalut Putih Abu-abu

Oleh: Eunike Janet

Telinga sepertinya sudah kebal dengan kata-kata “Masa SMA tuh masa paling indah, ya.” Masa di mana bisa ketemu banyak sekali teman, ketemu siapa diri kita yang sebenarnya, atau kalau lagi untung, mungkin ketemu tambatan hati?

Rasanya kalimat itu bisa jadi mindset yang tanpa sadar jadi benteng pertahanan ketika ada beberapa hal buruk yang terjadi di luar ekspektasi. Mungkin bisa dibilang menjadi pembohongan diri sendiri, memaksa percaya bahwa mungkin masa buruk ini hanya sebentar, karena, “Masa SMA tuh masa yang paling indah.”

Memasuki tahun kedua SMA, aku yang masih berpikir bahwa masa indah SMA bisa dirasakan melalui kegiatan organisasi sana-sini, ekstrakurikuler, dan nilai yang tinggi mulai perlahan jatuh. Mulai lelah dengan banyak ekspektasi tinggi guru, perasaan bersalah ke orangtua kalau nilai semester turun, tuntutan senior di organisasi dan ekstrakurikuler, part time yang menyita waktu dan tenaga, hingga penolakan diri sendiri. Rasanya butuh sekali cerita ke orang terdekat, tapi ketakutan kalau-kalau malah akan jadi beban bagi mereka itu lebih besar, sehingga selalu mengurung niat untuk terbuka.

Selama setahun, menstruation period-ku hanya empat kali setahun. Menangis di kamar mandi seperti

sudah rutinitas, bahkan sampai mengisolasi diri dari lingkungan. Pemikiran buat suicide juga sempat muncul beberapa kali.

Sampai ketika lagu ‘Two! Three!’ dari salah satu musisi Korea, BTS, nggak sengaja masuk playlist dan mulai meyakinkan aku buat sembuh dan hidup lagi sebagai aku yang sebelumnya di esok hari. Aku mulai cerita ke keluarga terdekat, dan responnya jauh sangat positif dari perkiraan. Masih ada penerimaan dari mereka dan orang sekitar yang membantuku untuk belajar untuk aku menerima diri—yang tentunya masih berproses sampai sekarang.

Perasaan kembali ‘hidup’ dan kembali merasakan banyak cinta dan dukungan dari orang lain akhirnya muncul lagi. Meskipun untuk mencintai diri sendiri dan menerima diri sepenuhnya masih menjadi perjalanan seumur hidup yang ngga ada habisnya. Aku percaya setiap orang punya cerita masing-masing yang indah di dalam hidupnya, termasuk perjalanan untuk mencintai dan menerima diri sendiri.

12

Mungkin banyak teman-teman yang pernah merasa sendiri, merasa nggak pernah didengar, merasa terasing, merasa ngga puas dengan diri sendiri, merasa berjuang sendiri. Izinkan perasaan-perasaan itu hadir, karena memang mereka sudah jadi bagian dari hidup kita. Dengan catatan, teman-teman ngga boleh mengizinkan ada keinginan untuk menyerah sama hidup teman-teman. Karena setiap manusia berhak untuk ketemu dengan bahagia mereka sendiri, dan teman-teman akan segera bertemu dengan kebahagiaan yang memang pantas untuk temanteman dapatkan.

Menurutku kuncinya satu, teman-teman jangan pernah merasa sungkan atau takut menjadi beban untuk cerita tentang pergumulan teman-teman

ke orang terdekat. Teman-teman ngga pernah jadi sebuah beban ketika memutuskan untuk terbuka. Selain itu, temukan hal-hal yang membuat temanteman bahagia, yang menjadi rumah teman-tuman untuk istirahat. Karena teman-teman layak buat dapat setiap cinta dan bahagia. Memang sulit, tapi cepat atau lambat teman-teman akan sadar bahwa setiap kebaikan dan kelemahan di dalam diri setiap orang adalah bagian yang membuat konstelasi paling indah di dalam diri mereka, dan sadar betapa berharganya hidup teman-teman. Jadi, terus berkarya, terus menjadi cahaya buat orang lain, terus berjuang bersama, dan terus berproses melalui setiap luka dan tawa!

13

Sebuah Kesempatan Kedua Bernama:

KINTSUGI

Pernahkah kamu merasa ‘hancur’ dan kayanya nggak akan bisa pulih lagi? Kintsugi adalah metode memperbaiki keramik yang pecah dengan cara merekatnya memakai emas cair, membuat barang yang tadinya dianggap sampah, menjadi sangat indah dan berharga.

Spirit itulah yang menjadi tema pameran angkatan kelima, program inkubasi ilustrasi Mixed Feelings 04 yang bertajuk Kintsugi. Menampilkan karya empat seniman: Elle Dhita, Dinan Hadyan, Jessie Tjoe, dan Sol Cai di Galeri Tugu Kunstkring Paleis, Menteng. Mengusung tajuk Kintsugi, para perupa ini menunjukkan bagaimana proses dari kehidupan yang menyempurnakan segalanya.

14

• Elle Dhita (@elle.dhita)

Menggambarkan proses adaptasi hidupnya sebagai perempuan yang tinggal sendirian jauh dari keluarga di negeri Paman Sam. Elle Dhita menceritakan bagaimana kerasnya hidup sendirian, bergumul dengan problematika dalam realita hidup, dan harus bersikap menjadi dewasa sebelum waktunya.

• Dinan Hadyan (@dinanhadyan)

Lewat eksplorasi media kolase dan watercolor, Dinan Hadyan mempertanyakan tentang konsep kesempurnaan yang selama ini ia kejar dan fokus kepada menyampaikan pesan dalam berkarya. Dinan Hadyan menyadari, bahwa selama ini, kesempurnaan yang ia cari sejatinya berasal dari keindahan sebuah proses, bukan dari popularitas ataupun jumlah followers di media sosial.

• Jessie Tjoe (@jessie.tjoe)

Lewat medium gouache dan kopi serta terinspirasi dari karya seni gotik dan eksentrik, Jessie Tjoe menyadari betapa pentingnya untuk jujur terhadap diri sendiri. Jessie Tjoe merepresentasikan berbagai ketakutan dan problematika yang selama ini ia hadapi ke dalam bentuk karakter-karakter monster.

• Sol Cai (@solcai)

Seorang ilustrator komersial yang bekerja untuk berbagai proyek game namun sempat berhenti berkarya setelah didiagnosa Bipolar. Lewat program ini, ia menumpahkan aspirasi hatinya dan kegelisahannya di atas kanvas. Segala kesulitan yang selama ini ia alami, pergumulannya dengan kondisi batin ia tuangkan dengan membuat karya indah sebagai media penyembuhan diri.

Selamat untuk Atreyu Moniaga Project - KINTSUGI; dengan caranya tersendiri, pameran ini menunjukkan karya yang menguatkan mengenai kesempatan kedua untuk memperbaiki diri, menemukan jati diri dan membuka awal yang baru.

15

STUDENT SURVIVAL GUIDE

2019

17

Tapi, Aku Kuatir….

“Aku kan baru mulai masuk kelas 12, nanti gimana kalau aku belum mampu mengerjakan soal ujian masuknya?”

TIPS:

Coba gali informasi sama senior kamu yang sudah masuk kampus itu lebih dahulu – kalau nggak bisa belajar bareng, minimal minta dia cerita gambaran soalnya seperti apa. Tapi kalau kamu sudah mengusai materi kelas 10 dan 11 harusnya aman kok karena materi ujian masuk yang terkait kelas 12 biasanya hanya pengembangan dari materi 10 dan 11.

“Kalau aku keterima PTN, gimana dengan uang yang sudah kita bayarkan ke kampus swasta?”

TIPS:

Nggak usah kuatir, kalau di KALBIS Institute, selama kamu keterima di PTN di bawah Kemristekdikti setara S1, maka semua pembayaran akan dikembalikan, dipotong biaya administrasi saja.

Tips Memilih Kampus

[] Reputasi Google pemberitaan di luar sana mengenai reputasi kampusnya, status akreditasinya saat ini, atau tanyatanya ke teman yang sudah duluan kuliah di sana

[] Fasilitas di Jurusan yang Kamu Incar Fasilitas kampusnya keren? Tapi bagaimana dengan fasilitas yang spesifik menyangkut jurusan kamu? Misalnya kalau kamu mau ambil Komunikasi, pastikan kampusnya ada fasilitas radio/fotografi, dll

sendiri, saar ini ada program dimana mahasiswa 3 tahun kuliah dan 1 tahun di industri; dengan masa magang yang lebih lama ini, ketika lulus kamu sudah selangkah lebih maju dari fresh graduate lain.

[] Bisa Lulus Lebih Cepat? Lebih cepat selesai kuliah, kamu hemat biaya dan waktu! Pastikan kampus kamu nggak memperlambat/ mempersulit mahasiswa yang mau lulus lebih cepat – ada opsi memadatkan jumlah SKS per semester, dan dosen yang kooperatif.

[] Link ke Industri Kampus itu terkait dengan dunia bisnis atau industri nggak? Tujuannya tentu untuk networking agar kalian cepat dapat kerja setelah lulus. Di KALBIS Institute

19

#1: Cerita Nia

Yovania Hendrata Chandra

KALBIS Institute – Semester 7 Program Studi Akuntansi Alumni: SMAN 4 Bekasi

Saat ini kesibukannya apa aja? Mengajar les di rumah, bermain dengan ponakan, dan kalau udah masuk kuliah, biasanya mengerjakan tugas.

Seperti apa yang kamu rasakan di masa transisi dari SMA ke kuliah? Sempat mengalami masalah adaptasi nggak? Jika ya, bagaimana mengatasinya? Agak deg-degan, karena mau masuk lingkungan yang baru hehehe..Untuk masalah adaptasi yang pasti pernah ngalamin, karena pas masuk kuliah nggak ada orang yang Nia kenal sebelumnya hehe, dan untuk mengatasinya, ya mencoba untuk membaur, puji TUHAN temanteman Nia waktu itu juga baik-baik semua, mau menolong Nia kalau mau pindah tempat, dsb.

Apa tips kamu untuk teman-teman SMA yang kuliah? Adaptasi di tempat baru itu pasti dialami setiap orang, jadi jangan khawatir, berpikir positif dulu aja, seiring berjalannya waktu pasti semua bisa dilalui

Tips kamu biar bisa meraih prestasi sebagai pelajar? Jangan menyerah, tetap andalkan TUHAN dan berdoa, serta selalu berusaha..percaya aja kalau TUHAN pasti menyertai dan memberi kemampuan asalkan kitanya mau berusaha.. dan yang terakhir belajarlah dengan cara kita masing-masing, jangan menyamakan cara belajar kita dengan orang lain, karena setiap orang pasti punya cara belajarnya masingmasing.

Pernah nggak merasa tertekan dengan kuliah? Apa sumbernya dan gimana mengatasinya? Pastinya pernah hehehe, biasanya merasa tertekan dengan tugas-tugas yang banyak.. Cara mengatasinya dengan tetap berpikir positif bahwa tugas ini pasti dapat kita lalui, dan saling memberi semangat dengan temanteman lain

25

#2: Cerita Caldy

Caldy

KALBIS Institute – Semester 3 Program Studi Akuntansi Alumni: SMA St Yakobus Kelapa Gading

Hi, Caldy! Selamat ya, atas pencapaian IPK 4 beberapa waktu lalu. Waktu SMA, apakah kamu tipe juara kelas juga?

Pas SMA sejujurnya aku bandel, nggak peduli sama nilai, agak keras di sekolah, kasus terus. Anak bandel gitu lah. Dari SMP hampir selalu ranking paling buntut terus sampai kelas 11. Pas naik kelas 12 aku mulai mikir, banyak orang yang ngomong kalo nggak berubah ke depannya aku bisa kebawa hidup yang malas gini. Maka aku coba pelan-pelan, dari kelas 12 awal aku mulai belajar. Tapi aku nggak pernah les, karena ortu nggak setuju, karena menurut mereka aku bisa belajar pada kakak-kakakku.

Aku coba belajar, dan ternyata bisa! Kelas 12 aku ranking 16 paralel, dari 200an siswa di 8 kelas. Berubahnya cepat banget, dan aku mulai merasa pede. Ternyata selama ini aku bisa meraih lebih. Aku pun jadi rajin belajar, jadi anak nerd di rumah.

Cerita dong soal masa transisi yang kamu alami dari SMA ke kuliah?

Usai SMA, kan libur, selama itu aku belajar sama kakak. Dalam 3-4 bulan, aku belajar Akunting sampai setara kuliah akhir semester 2. Buku IFRS yang tebal itu aku pelajari sampai bab 12.

Nah setelah selesai masuk masa kuliah,

di semester 1, ketika orang masih keteteran atau agak struggling belajar Akunting level mahasiswa, aku bisa nyantai; kadang jadi bantu dosen sekalian.

Di situ merasakan transisi yang mulus; orang yang merasa kuliah itu lebih susah dari SMA, ya itu karena pas liburan… ya, liburan doang. Demikian juga kalau waktu SMA terbiasa hidup nggak teratur, kuliah baru mau coba belajar menata hidup.

Hmmm…keren juga strateginya. Terus apa nih tipsnya untuk pembaca kita yang lagi siap-siap mau kuliah? Metode belajar SMA maupun kuliah itu akan sama saja kok, tugas dibilang numpuk juga nggak, karena aku tiap pulang kuliah ya ngerjain tugas. Dan aku pulang juga pasti review pelajaran lagi walau udah pernah belajar dari liburan waktu itu. Yang penting punya time management dan metode belajar; karena kedua faktor ini aku bisa sambil bekerja di Marketing kampusku.

Wah, tipsnya dong buat yang mau kerja sambil kuliah? Enak sih kerja di kampus sendiri karena mereka lebih pengertian waktu kita butuh ijin terkait urusan akademik. Selain itu diingat-ingin, kita kuliah sambil kerja, bukan kerja sambil kuliah loh.

26

EKSKUR

Nostalgia Bersama OASIS 12

Bekasi --- Sabtu (27/07/19) menjadi salah satu momen spesial bagi pecinta musik Indie. SMAN 1 Bekasi kembali hadir dengan pentas seni andalan mereka, yaitu OASIS yang pada tahun ini telah genap 12 tahun kehadiran nya. OASIS (Original Art of SMANSASI) memang digadang-gadang oleh para remaja khususnya pelajar, karena mampu mengundang penyanyi-penyanyi ternama. Seperti Raisa, Kahitna, Yovie & Nuno, Rizky Febian dan masih banyak.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini OASIS 12 mengundang penyanyi ternama yang pastinya memiliki banyak penggemar untuk ikut meramaikan suasana malam pecah di Summarecon Mal Bekasi, antara lain ada Ardhito Pramono, Yovie and Nuno, Feast, dan juga Kahitna! Kebayang dong seberapa serunya OASIS tahun ini.

Kedapatan tampil pertama, Ardhito dengan senyum ramahnya menyapa para penonton dan membawakan lagu-lagu andalannya seperti “Say Hello”, “Bila”, dan

“Bitterlove” yang disambut meriah oleh para fans. Yovie and Nuno juga menambah kemeriahan malam spesial tersebut. Bernyanyi bersama lewat lagu-lagu mereka yang tak pernah mati seperti “Tanpa Cinta”, “Janji Suci”, dan banyak lainnya. Semakin malam semangat para penonton semakin tinggi karena Feast berhasil memporakporandakan panggung dengan karya-karya terbaik mereka dan inilah puncaknya ketika Kahitna tampil. Malam semakin ramai mendekati panggung untuk melihat penyanyi favorit mereka. Ada berbagai kalangan yang ikut mengisi di antara remaja-remaja.

Hingga akhir acara Kahitna pamit undur diri, semangat para penonton masih terlihat. Enggak sabar pastinya untuk acara OASIS selanjutnya. Sampai bertemu tahun depan untuk penampilan-penampilan yang lebih spektakuler lagi!

Reporter : Syahfa Putri Casavianca, SMAN 10 Bekasi Fotografer : Fanisa Maghfira, UPN “Veteran” Jakarta

45

This article is from: