6 minute read

We Will SURVIVE!

Majalah Sunday Maret 2020

Advertisement

Hai Virus...

Kamu Kecil Tapi Beda

Virus Corona, Gimana Dong?

Lalu bagaimana dengan isu pandemik Virus Corona? Baiklah, mari kita ulas perlahan-lahan dan lebih santuy yah...

Virus Corona sesungguhnya bukan virus baru, tapi virus yang sudah lama dan terdiri beberapa jenis, dan tiap jenis menimbulkan jenis penyakit yang berbeda walau gejalanya seringkali mirip satu sama lain, seperti batuk-batuk, pusing, panas tinggi hingga gejala Pneumonia. Kenapa Pneumonia? Karena Corona Virus ditularkan melalui udara (airborne disease) maka organ yang pertama-tama terinfeksi adalah paru-paru. Selain itu penularan dapat terjadi melalui kontak personal seperti berjabat tangan atau bersentuhan selama tidak menjaga kebersihan dari anggota tubuh tersebut.

Virus Corona ini terbagi dalam beberapa jenis yaitu: 229E (alpha coronavirus), NL63 (alpha coronavirus), OC43 (beta coronavirus), HKU1 (beta coronavirus), MERS-CoV (the beta coronavirus penyebab Middle East Respiratory Syndrome, MERS), SARS-CoV (the beta coronavirus yang menyebabkan severe acute respiratory syndrome, or SARS) dan terakhir adalah 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang menjadi isu dunia saat ini.

Lalu muncul pertanyaan, apakah Virus Corona karena manusia memakan kelelawar? Jawabnya adalah sejauh ini belum ada jurnal penelitian yang menyatakan bahwa kelelawar sebagai host dari virus tersebut. Beberapa jurnal yang ada menyatakan bahwa kelelawar adalah host dari virus nipah, dan itu pun terjadi di wilayah India bagian selatan hingga kepulauan Andaman.

Pada dasarnya memakan hewan atau tumbuhan apapun jika tidak dimasak akan berpotensi pada infeksi penyakit yang menyerang tubuh. Oleh karena itu proses memasak hingga suhu 100°C merupakan cara membunuh mikroorganisme patogen termasuk virus.

Bagi orang tropis seperti orang Indonesia, virus Influenza (flu) bukan masuk kategori virus mematikan. Jadi tingkat virulensi (toksisitas) pada materi virion yang dilepaskan oleh virus akan berbeda-beda dampak yang ditimbulkan.

Pandemik apapun tetap akan terjadi selama sejarah manusia ada, tapi manusia tidak pernah menyerah melawan (pandemik) parasitnya. Berbagai riset dilakukan dari mulai upaya penemuan obat antimikroba, interferon sebagai antiviral, hingga metode terapi genetik. Jadi pada dasarnya saat ini dunia siap menghadapi pandemi yang terjadi. Hal yang menjadi persoalan dan mengganggu adalah berita hoax dan lebay yang seringkali lebih dominan hingga memicu kepanikan masyarakat. Pandemik penyakit biasanya akan mulai berkurang seiring saat musim panas tiba.

Jadi yang terpenting adalah marilah kita mulai hidup sehat diawali dari diri kita dan lingkungan kita, dengan merawat lingkungan tanah dan air, makan yang bergizi, menjaga kebersihan tubuh, istirahat cukup, berolahraga, hindari sumber infeksi, hindari zat mutagen, berusaha mengurangi stress, dan... jangan lupa bercinta. Uups

Oleh: Si Remah Kerupuk

Sebuah Kisah dari Bangsal Psikiatri

Nggak ada seorangpun membayangkan bakal menghabiskan liburan akhir tahun di bangsal psikiatri. Nggak terkecuali Lastaida Natalia Stevani. Kini ia di sini untuk menceritakan kisahnya….

MAKHLUK SOSIAL

Hidup tidaklah seindah yang dibayangkan. Dengan kesunyian yang terus menemani, membuatku takut akan keramaian yang mendatangi. Diam dan menutup mata, itu yang bias kulakukan jika berada di keramaian dunia ini.

Ayana. Itu namaku. Aku berasal dari keluarga yang bisa dikatakan lebih dari cukup. Aku bisa menggunakan uangku untuk membeli apa yang aku inginkan. Tapi, apakah aku bias menggunakan uangku untuk membeli ibu dan ayah yang sekarang sudah berada di tangan Tuhan?

Tentu saja tidak. Tidak semua yang kuinginkan bisa terbeli dengan uang. Tidak semua di dunia ini bisa ditukar dengan uang. Tidak juga aku menggunakan uang untuk mengusir rasa takutku terhadap keramaian. Aku tinggal bersama paman dan bibi di rumah peninggalan ayah dan ibuku. Tidak ada siapa pun selain mereka. Ibu mengalami kecelakaan dan meninggal ketika aku masih berusia 7 tahun. Ayah mengidap penyakit parah dan meninggal ketika aku berusia 12 tahun. Tidak ada yang menemani hari – hariku di rumah. Paman dan bibi siuk dengpekerjaan mereka masing – masing. Oleh sebab itu, aku lebih terbiasa dengan kesepian dan kesendirian.

Di usia yang genap 16 tahun ini, aku disibukkan oleh tugas – tugas di sekolah. Mulai dari tugas kelompok sampai individu. Tapi aku merasa seperti semua tugas yang aku kerjakan itu individu. Setiap ada tugas berkelompok, aku menyendiri dan mengerjakan tugas yang diberikan sendirian. Mereka memang mengajakku, tapi aku menolak dengan senyuman.

Aku hampir tidak pernah berbaur dengan teman di kelasku. Itu aku lakukan semenjak ayah meninggal. Aku merasa seperti satu persatu orang di dekatku akan pergi. Itu sangat menyakitkan. Maka lebih baik aku tidak memiliki orang terdekat satu pun, dari pada aku memiliki orang terdekat, tetapi perlahan mereka pergi meninggalkanku.

Hari ini cuaca sangat mendukung untuk memejamkan mata dan bermain – main di alam mimpi. Tapi sepertinya, tidak untuk saat ini. Saat

Tips Kelola Akun IG ala @gadinglyfe

Sunday duduk bareng sama miminmimin di balik akun terviral di Kelapa Gading, @gadinglyfe, Admin Edit dan Admin Bacot!

Min, ceritain dong awalnya akun @gadinglyfe gimana? Awalnya aku butuh media promosi yang targetnya orang Kelapa Gading doang, tapi nggak nemu. Akhirnya aku ajak temenku nih, Admin Edit untuk bikin-bikin desain kaya yang sekarang ada di @gadinglyfe

Gimana suka-dukanya ngadmin @gadinglyfe? Berkesan banget, per banjir naik 1.500 follower, setelah 5 kali banjir, ya itung sendiri...hehehe. Waktu banjir kita bisa diDM dari jam 5 pagi dengan pesan: “Min, bangun Min, BANJIR!”

Tapi kan nggak bisa ngandelin banjir aja Min ke depannya. Ada strategi lain? Strategi? Oh banyak, tunggu aja. Ke depannya pasti kita kasih yang lucu-lucu lagi. Nggak mungkin kami share meme aja terus.

Gimana cara kalian menghadapi netizen yang aneh-aneh? Karena pada pada dasarnya aku juga netizen ‘aneh’ jadi aku tahu lah caranya. Dihadapi dengan aneh juga hahaha. Ya paling dibalas pake emot atau gif deh.

Sebagai anak Kelapa Gading lama, apa sih perubahan yang kalian rasakan, dulu vs sekarang? Orang tua dulu beli rumah di Kelapa Gading 14 juta - sekarang itu cuma dapat iPhone kali ya. Kalau dari soal sekolah, anak SMA angkatanku itu udah dianggap keren banget kalau ke sekolah naik motor; tahu-tahu sekarang semua ke sekolah naik motor. Terus, Sweet Seventeen di YenYen itu keren banget, sekarang kayanya minimal hotel. Dulu prom bisa pake EdhoZell jaman dia masih susah wkwkkw

TIPS Buat IG Sekolah

- Interaksi Nomor 1 Jangan cuma ngepost promo dan pengumuman, tapi interaksi. Lagi ada isu apa di luar sana, ya nimbrung, ikutan ngobrol dan komen walau perlu diperhatikan jangan sampai ada pihak yang merasa nggak sreg. Contoh: Eh, hari ini Pak Guru ini lagi marah nih, kenapa ya… - Set Persona Admin Aku suka komedi, aku suka melihat satu hal terus diubah jadi hal yang lucu. Makanya keresahan warga Gading kami tampilkan jadi lucu, jadi kita kesannya nggak mengeluh mulu. Ternyata bisa sampai ke pihak terkait, bahkan DPRD, dengan cara gitu. - Disiplin Tiap hari harus dibiasakan bikin konten, pulang ke rumah, kita bikin konten minimal satu. Akhirnya kalo nggak bikin jadi merasa bersalah heheheh - Pakai Semua Fitur Ada macam-macam cara interaksi di IG, nggak hanya post feed kan. Misalnya kemarinan kami bikin Breaking News di Story, “Tahu nggak sih, anak Gading yang lahir tahun 90, sekarang udah 30 tahun loh.” Ada banyak hal di IG yang bisa kita pakai buat caper. - Rename Saja Cek deh film Indonesia kan punya akun IG production house biasanya dinamai sesuai film yang rilis terbaru, lalu diganti lagi ketika ada film lain yang keluar. Kamu bisa rename IG OSIS kamu dengan event pensi yang lagi diadakan misalnya, jadi nggak bikin akun terpisah.

This article is from: