WARNA REDAKSI
I
mplementasi teknologi komunikasi menuntut individu melakukan adaptasi agar melewati prosesnya dengan baik. Adaptasi tersebut adalah penyesuaian nilai-nilai yang dibawa teknologi komunikasi. Kini, kita sudah berada pada masa high technology dimana alat-alat telekomunikasi dan informatika sudah mencapai tingkat kecanggihan dan kemodern-an yang amat sangat tinggi. LTMPT adalah bentuk perwujudan adopsi inovasi Kemenristekdikti untuk memberikan kemudahan dan transparansi dalam proses seleksi pendaftar yakni Universitas bisa menentukan passing gradenya masing-masing. Kampus bisa menentukan standar nilai yang diinginkannya, namun Universitas juga bisa mempertimbangkan faktor lain. Seperti prestasi calon mahasiswa bisa menjadi pertimbangan, baik dalam bidang seni dan olahraga. Unesa memiliki banyak peluang dalam menjaring calon mahasiswa yang potensial secara akademik maupun non-
akademik. Kampus juga sudah tidak lagi membuang banyak waktu untuk berurusan dengan semua calon mahasiswa yang ingin masuk ke Unesa. Namun tinggal menyeleksi pendaftar yang sudah mendapat nilai hasil tes center tersebut sesuai standar
target menuju universitas berstandar Internasional. Sistem baru SNMPTN itu merupakan pembaharuan internal pendidikan tinggi dalam skala nasional yang dari dalam bisa meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan. Unesa berharap lewat inovasi baru itu bisa semakin meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. sehingga tujuan Unesa dalam mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan bangsa bisa tercapai. Maka dari itu, lewat pembaharuan itu tentu mendukung sepenuh hati agar kebijakan tidak termakan usia. Meski LTMPT merupakan lembaga nirlaba namun tidak mengurangi asas keadilan, transparansi, dan efisiensi dalam penyelenggara tes masuk Perguruan Tinggi (PT). Fungsi LTMPT adalah mengelola dan mengolah data calon mahasiswa baru untuk bahan seleksi jalur SNMPTN dan SBMPTN untuk memberi kemudahan dalam penataan administrasi perguruan tinggi.n
LTMPT WUJUDAN ADOPSI INOVASI
KEMENRISTEKDIKTI yang ditentukan Unesa sendiri. Karena asas transparan dan adil itulah memungkinan kampus lebih banyak menampung calon mahasiswa yang berpotensi. Selain itu, calon mahasiswa juga bisa langsung mengetahui hasil tes mereka, juga mengetahui di bidang apa kemampuannya menonjol dan di mana juga kelemahannya. Jadinya mereka cepat menyempurnakan kekurangan itu dalam waktu dekat untuk persiapan mengikuti tes pada kesempatan berikutnya. Kebijakan baru tersebut merupakan angin segar bagi Unesa dalam mengejar
Majalah Unesa
ARM
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
3
DAFTAR RUBRIK
FOTO: DOK/ISTIMEWA
Edisi Ini
05
SKEMA BARU SELESI MASUK PTN 2019
14
BINCANG UTAMA DENGAN PROF ISMET BASUKI
16
LIKU-LIKU PROF SARI EDI TEMUKAN HASIL KAR YANYA
18 EDISI NOVEMBER 2 01 8 18 LENSA UNESA
PELANTIKAN WAKIL REKTOR UNESA 2018 - 2022 KEKHIDMATAN UPCARA HARI PAHLAWAN UNESA PELAKSANA SELEKSI KEPALA SEKOLA SE-GRESIK
22
25
24
28
HASIL PKM PSH PIMNAS XXXI
PUSTAKAWAN UNESA JUARA NASIONAL
ROBOT UNESA JUARA KRTI 2018
SEPUTAR UNESA
Majalah Unesa ISSN 1411 – 397X Nomor 122 Tahun XIX - Oktober 2018 PELINDUNG: Prof. Dr. Warsono, M.S. (Rektor), Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si. (WR Bidang I), Drs. Tri Wrahatnolo, M.Pd., M.T. (WR Bidang II), Dr. Ketut Prasetyo, M.S. (WR Bidang III), Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M. Litt. (WR Bidang IV) PENANGGUNG JAWAB: Dra. Ec. Ratih Pudjiastuti, M.Si (Kepala BAAK) PEMIMPIN REDAKSI: Dra. Titin Sumarti, M.Pd (Kabag. Kerja Sama dan Humas) REDAKTUR: A. Rohman, Basyir Aidi PENYUNTING BAHASA: Syaiful R REPORTER: Wahyu Utomo, Syaiful H, Inayah, Suryo Waskito, Emir Musa, Mira Carera, Nely Eka, Tarida, M. Rizki, Titan, Hasna, Intan, Jumad, Fibrina, Intan, Royyan. FOTOGRAFER: Sudiarto Dwi Basuki, M. Wahyu Utomo, DESAIN/ LAYOUT: Abdur Rohman, Basyir Aidi ADMINISTRASI: Roni, ST. (Kasubbag. Humas), Supi’ah, S.E. DISTRIBUSI: Lusia Patria, S.Sos, Hartono PENERBIT: Humas Universitas Negeri Surabaya ALAMAT REDAKSI: Kantor Humas Unesa Gedung Rektorat Kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya
4
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
Majalah Unesa
LAPORAN UTAMA
SKEMA BARU SELEKSI MASUK PTN 2019
TAHUN 2019, SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI, DIPASTIKAN MENGALAMI PERUBAHAN. SELEKSI PENERIMAAAN MAHASISWA BARU NANTI AKAN DITANGANI SEBUAH INSTITUSI BERNAMA LEMBAGA TES MASUK PERGURUAN TINGGI (LTMPT). HAL ITU, TERTUANG DALAM SIARAN PERS BERNOMOR 198/SP/HM/BKPP/X/2018 YANG DIRILIS KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI (KEMENRISTEKDIKTI) SENIN, 22 OKTOBER 2018 LALU. Majalah Unesa
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
5
LAPORAN
UTAMA
L
TMPT merupakan lembaga nirlaba penyelenggara tes masuk Perguruan Tinggi (PT) bagi calon mahasiswa baru. Ada dua fungsi utama LTMPT. Pertama, mengelola dan mengolah data calon mahasiswa baru untuk bahan seleksi jalur SNMPTN dan SBMPTN oleh Rektor PTN. Kedua, melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam konferensi pers Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 di Ruang Sidang Utama, Gedung D Kemenristekdikti (22/10/) lalu menyebutkan terdapat sejumlah ketentuan baru yang berbeda dari tahun sebelumnya, termasuk sistem tes yang dilakukan peserta sebelum mendaftar ke PTN. Nasir mengatakan, tahun 2019 mendatang Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri diselenggarakan oleh institusi bernama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), dan sistem pelaksanaannya pun berbeda. Kalau tahun sebelumnya peserta daftar dulu baru tes, tahun 2019 adalah tes dulu kemudian dapat nilai. Nilai tersebut dipakai untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri. Pada pelaksanaan SBMPTN 2019, terang Nasir, hanya ada satu metode tes yaitu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dengan dua materi tes, yakni Tes Potensi Skolastik dan Tes Kompetensi Akademik. “Mulai tahun mendatang metode Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) ditiadakan dan UTBK berbasis Android sementara belum diterapkan (masih dikembangkan),” terangnya. Lebih lanjut, Nasir menjelaskan pola seleksi masuk PTN tahun 2019 tetap dilaksanakan melalui tiga jalur yakni SNMPTN, SBMPTN dan Ujian Mandiri, dengan masing-masing daya tampung SNMPTN minimal
6
PESERTA TES SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI 2019 DAPAT MENGIKUTI UTBK MAKSIMAL SEBANYAK DUA KALI, DENGAN MEMBAYAR UANG PENDAFTARAN UTBK SEBANYAK RP. 200.000 PADA SETIAP TES. 20%, SBMPTN minimal 40% dan Seleksi Mandiri maksimal 30% dari kuota daya tampung tiap prodi di PTN. Sementara itu, Ketua Panitia SBMPTN 2018 sekaligus Rektor Universitas Sebelas Maret Ravik Karsidi menyebutkan, Peserta Tes Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 dapat mengikuti UTBK maksimal sebanyak dua kali, dengan membayar uang pendaftaran UTBK
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
Majalah Unesa
sebanyak Rp. 200.000 pada setiap tes. Ia menambahkan peserta dapat menggunakan nilai tertingginya dalam mendaftar program studi yang diinginkan, pada dua kali UTBK, dengan jenis soal akan sama, namun pertanyaannya akan berbeda. “Hal ini bertujuan menjaring calon mahasiswa yang berkualitas serta sesuai perkembangan teknologi informasi di era digital,” jelas Ravik Karsidi. n (SIR)
LAPORAN UTAMA
6 Ketentuan Baru SMPTN 2019 Wajib Diketahui
M
enristekdikti, Mohamad Nasir menyebutkan terdapat sejumlah ketentuan baru di SNMPTN 2019 yang berbeda dari tahun sebelumnya, termasuk sistem tes yang dilakukan peserta sebelum mendaftar ke PTN. Berikut 6 ketentuan baru yang perlu diketahui calon mahasiswa:
1. Penyelenggara Tes adalah LTMPT Mulai tahun 2019, seleksi penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan oleh institusi bernama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) yang merupakan lembaga nirlaba. LTMPT berfungsi mengelola dan mengolah data calon mahasiswa baru untuk bahan seleksi jalur SNMPTN dan SBMPTN oleh Rektor PTN dan melaksanakan ujian tulis berbasis komputer (UTBK). 2. Mekanismenya Tes dulu, Dapat nilai, Baru Daftar PTN Kalau tahun sebelumnya peserta daftar dulu baru tes, maka ketentuan di tahun 2019 adalah tes dulu kemudian dapat nilai. Dari nilai tersebut kemudian dipakai untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri. 3. Model Tes Menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Pelaksanaan SBMPTN 2019 hanya ada satu metode tes yaitu UTBK. Metode ujian tulis berbasis cetak (UTBC) ditiadakan, sedangkan UTBK berbasis Android sementara belum diterapkan (masih dikembangkan). 4. Menggunakan Dua Materi Tes TPS dan TKA Pola seleksi masuk PTN tahun 2019 tetap dilaksanakan melalui dua materi tes, yakni Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Untuk soal TKA, menggunakan pilihan ujian sains dan teknologi (saintek) serta sosial humaniora (soshum). 5. Maksimal Bisa Melakukan Tes Dua Kali Peserta tes seleksi masuk perguruan tinggi negeri 2019 dapat mengikuti UTBK maksimal sebanyak dua kali, dengan membayar uang pendaftaran utbk sebanyak Rp 200.000 pada setiap tes. Peserta dapat menggunakan nilai tertingginya dalam mendaftar program studi yang diinginkan, pada dua kali UTBK, dengan jenis soal akan sama, namun pertanyaannya berbeda. 6. UTBK Diselenggarakan 24 kali UTBK akan dilakukan sebanyak 24 kali dalam setahun, dalam waktu 12 hari yakni Sabtu dan Minggu. Pelaksanaan SBMPTN akan dilaksanakan bulan Maret 2019 dan akan serentak dimulai pukul 08.00 dan pukul 13.00 WIB.n (SIR)
Majalah Unesa
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
7
LAPORAN
UTAMA
UNESA SIAP SUKSESKAN SKEMA BARU SMPTN 2019
KEMENRISTEKDIKTI TELAH MERILIS KEBIJAKAN BARU TERKAIT SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI YANG BERBEDA DENGAN TAHUN SEBELUMNYA. TAHUN 2019 NANTI, SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI AKAN DITANGANI LEMBAGA NIRLABA BENTUKAN KEMENRISTEKDIKTI BERNAMA LTMPT (LEMBAGA TES MASUK PERGURUAN TINGGI). TIDAK HANYA LEMBAGA INI SAJA YANG BERBEDA, SISTEM DAN TES MASUKNYA JUGA MENGALAMI PERUBAHAN CUKUP SIGNIFIKAN. BAGAIMANA UNESA MENANGGAPINYA?
S
etidaknya, ada lima poin penting dari kebijakan kemenristekdikti tersebut. Pertama, Lembaga seleksi akan dikelola oleh LTMPT. Kedua, di Tahun 2019 peserta harus melaksanakan tes terlebih dahulu kemudian mendapatkan nilai yang nantinya nilai tersebut dipakai untuk mendaftar ke perguruan tinggi.
8
Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd
Ketiga, tes yang dikembangkan di Tahun 2019 menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Keempat, peserta diperbolehkan mengikuti tes maksimal dua kali, meskipun diperbolehkan mengikuti tes dua kali jenis soal akan sama namun pertanyaan akan berbeda. Kelima, peserta tes diperbolehkan memilih sebanyak-banyaknya dua prodi dari
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
Majalah Unesa
1 PTN atau dari 2 PTN. Wakil Rektor Bidang Akademik Unesa, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd mengatakan telah mendengar terkait skema baru SMPTN 2019 yang dikeluarkan Kemenristekdikti tersebut. Menanggapi hal itu, Bambang mengungkapkan bahwa kebijakan yang diubah merupakan bentuk kewajaran. Tentunya, setiap menteri akan
LAPORAN UTAMA menindaklanjuti atau mengevaluasi sistem penerimaan dari tahun-tahun sebelumnya sehingga merumuskan sistem baru di tahun 2019. “Saya kira, kebijakan ini telah dikelola secara matang dan merupakan hasil evaluasi dari tahun-tahun sebelumnya. Kami (Unesa) akan melaksanakan dengan baik kebijakan baru tersebut,” ujar Bambang. Bambang menambahkan, dengan sistem Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) akan sangat baik dan dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk model seleksi yang adil, fleksibel, dan transparan. Sambutan positif terkait kebijakan skema baru SMPTN 2019 juga disampaikan Drs. Gatot Darmawan, M.Pd. Wakil Dekan Akademik Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) itu mengatakan bahwa dengan adanya LTMPT maka akan semakin memudahkan siswa memilih PTN sesuai passing gradenya. Jalur pendaftaran melalui LTMPT itu, terang Gatot tak ubahnya seperti waktu pendaftaran ke SMA yang menggunakan danem. “JIka ingin mendaftar ke kedokteran dengan nilai misal minimal 60 sedangkan nilai yang ada hanya 45, tentu siswa tersebut akan memilih pilihan lain karena nilai passing gradenya tidak mencukupi, dan mahasiswa akan lebih rasional dalam memilih suatu pilihan ,” paparnya. Meski memudahkan karena para calon mahasiswa dapat menentukan pilihan sesuai dengan nilai yang telah didapat, namun kendala muncul terutama yang ada skill seperti olahraga. “Kalau hanya melihat portofolio atau hasil aplikasi, kita tidak bisa melihat skill calon mahasiswa tersebut. Padahal, di olahraga harus melihat secara langsung fisik serta kemampuan yang dimiliki calon mahasiswa. Itu juga ada sedikit kendala,” terangnya. Oleh karena itu, sebelum melakukan tes SBMPTN secara nasional, FIO akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan universitas untuk penyamaan presepsi agar bisa menemukan jalan terbaik. Gatot berharap
Majalah Unesa
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
9
LAPORAN
UTAMA
mahasiswa yang sudah diterima, tetap harus melakukan tes praktik agar kemampuan yang tertulis cocok dengan portofolio yang telah dikirim. “Kita tidak ingin memilih kucing dalam karung karena tidak bisa melihat benar atau tidaknya kualitas calon mahasiswa. Kami akan menyampaikan bagaimana teknis untuk UTBK jalur SBMPTN. Saya kira kendala yang dihadapi FIO itu saja,” jelasnya. Yang pasti, Gatot mengakui penerapan kebijakan SMPTN 2019 sangat bermanfaat karena calon mahasiswa yang masuk sudah memiliki passing grade melalui seleksi LTMPT. Sehingga calon mahasiswa bisa mengukur kemampuannya dan bisa memilih jurusan yang sesuai dengan passing gradenya. Sementara itu, Prof. Dr. Subandi, S.Pd, M.A, Wakil Dekan Bidang Akademik mengatakan sebagai bagian dari Unesa, FBS tentu siap melaksanakan kebijakan tersebut. Apalagi, dari hirarkinya, Perguruan Tinggi Negeri, termasuk Unesa berada di bawah naungan Kemenristekdikti sehingga harus dan wajib melaksanakan kebijakan yang sudah diputuskan Kemenristekdikti. “Kita tentu berposisi sebagai pelaksana, sedangkan mekanisme, teknik dan sebagainya yang membuat adalah pusat (kemenristekdikti). Jadi, nanti pusat akan menyiapkan sedemikian rupa mulai dari sistem dan sebagainya yang nanti akan disosialisaskikan ke perguruan tinggi se- Indonesia,” terang Subandi. Subandi menambahkan, beberapa waktu lalu telah diadakan pertemuan bidang akademik se-Indonesia di Solo. Salah satunya, membahas mengenai LTMPT. “Mungkin, hal itu salah satu langkah awal untuk sosialisasi,” ungkapnya. Untuk persiapan di FBS secara khusus tidak ada terkait LTMPT, karena pada akhirnya FBS akan menerima data dari panitia pusat. Apalagi, peserta nanti sebelum daftar akan mengikuti tes terlebih dahulu. Setelah tes, siswa baru akan dapat memperkirakan perguruan tinggi
10
Drs. Gatot Darmawan, M.Pd.
Prof. Dr. Subandi, S.Pd, M.A
negeri mana yang bisa dimasuki. Mengenai kekurangan dan kelebihan sistem baru SMPTN 2019, Subandi belum bisa mengansumsikan. Tetapi, paling tidak dengan model tersebut, siswa bisa mengukur kemampuan mereka dari tes yang dilakukan LTMPT. Nah, dari nilai tersebut, siswa baru bisa mendaftar ke jurusan atau prodi yang sesuai. “Paling tidak sebelum mendaftar siswa tahu potensi dirinya. Jadi, kelebihannya di situ. Siswa sebelum ‘maju perang’ sudah tahu kemampuannya,” tegasnya. Kekurangan LTMPT ini, menurut Subandi, siswa dengan nilai tes dari aspek ‘keberuntungan’ pasti akan ada. Dengan nilai LTMPT yang tinggi, pasti akan sayang sekali apabila tidak mendaftar ke perguruan tinggi favorit. Beda dengan tahun lalu, dimana siswa langsung mengikuti tes, jadi langsung tahu hasilnya. “Manfaat dari LTMPT ini yakni penerimaan skor SBMPTN. Karena selama ini FBS tidak pernah tahu nilai SBMPTN siswa. Dengan ini, kami akan tahu nilai-nilainya. Karena tahu, kami
bisa memprediksi input mahasiswa FBS, skor nilai rata-ratanya sekian,” tandasnya. Subandi berharap kelak yang diterima di FBS adalah calon-calon mahasiswa unggul, bukan hanya unggul bidang akademik tapi juga masuk attitudenya dan karakternya yakni kemandirian. Karena tidak bisa menutup realitas di masyarakat atau di lapangan bahwa mahasiswa itu walaupun sudah menyandang status mahasiswa tetapi kemandiriannya masih belum memenuhi standar. Selain itu, ia berharap calon mahasiswa yang benar-benar memiliki komitmen berhasil di dunia perkuliahan, khususnya bisa mengatur waktu energi dan sebagainya untuk fokus studi agar tidak sampai lebih dari 8 semester. Karena, apabila lebih dari 8 semester, sebenarnya yang rugi tidak hanya mahasiswa, tapi secara kelembagaan juga rugi karena energi yang seharusnya dicurahkan seutuhnya kepada adik tingkatnya masih akan mengurusi kakak tingkatnya. n (WHY/
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
Majalah Unesa
FBR/IC)
LAPORAN UTAMA
SAMBUT POSITIF, BERHARAP LTMPT DIISI ORANG PROFESIONAL DAN BERINTEGRITAS
S
kema Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri 2019 akan berubah. Salah satunya, tes masuk akan ditangani oleh LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi). Menanggapi hal tersebut, Wakil Dekan Bidang Akademik FIP mengatakan saat ini FIP, termasuk Unesa sedang menunggu surat dari Kemenristekdikti mengenaio petunjuk operasional bagaimana penerimaan mahasiswa baru dengan jalur LTMPT. Saat ini, FIP sendiri belum ada gambaran, namun jika sudah keluar surat dari Kemenristekdikti, Wakil Dekan bidang akademik setiap fakultas akan diundang oleh Wakil Rektor Bidang Akademik mengenai mekanisme LTMPT tersebut. ”Jadi, intinya sebelum surat itu turun, kami belum menyiapkan apa-apa,” ujar Prof. Mustaji. Namun demikian, Mustaji meyakini bahwa dengan adanya LTMPT, Universitas atau Perguruan Tinggi akan dimudahkan karena mahasiswa akan memilih PTN sesuai dengan hasil tesnya. “Kami menyambut baik adanya LTMPT, bagi kami tidak ada peran kami yang dikurangi, malah merasa terbantu,” tambah Prof. Mustaji. Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi, Susi Handayani, S.E., Ak., M.Ak., CA., mengatakan
Susi Handayani, S.E., Ak., M.Ak., CA
Prof. Mustaji
bahwa sampai saat ini ia belum mendapatkan secara jelas dan rinci terkait apa yang akan dilakukan serta juklak juknisnya. Namun, Susi menjelaskan bahwa skema ini sudah siap akan diterapkan tahun depan. “Untuk SNMPTN akan launching pada Januari 2019 dan pendaftarannya sampai Februari, dan pengumumannya Maret, sedangkan untuk SBMPTN pendaftarannya akhir Maret sampai dengan Mei untuk UTBK-nya,” paparnya. Susi mengungkapkan, selama ini dalam SNMPTN, perguruan tinggi memiliki peran dalam memverifikasi sertifikat yang diunggah. Namun, dengan sistem baru nanti, ia tidak tahu apakah peran tersebut tetap berlaku atau tidak. Ia juga menjelaskan bahwa satu prodi hanya boleh dimasuki maksimal 2 siswa dari sekolah yang sama. Hal itu merupakan aturan yang sudah berlaku secara nasional. Secara pribadi, Susi mendukung dan menyambut baik kebijakan tersebut. Sebab, dari sisi lembaga akan diuntungkan. Namun, ia berharap penyelenggara tes seleksi memiliki integritas dan profesional. “Jangan sampai kebijakan baru akan menimbulkan masalah baru, maka segala sesuatu harus dipersiapkan
Majalah Unesa
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
11
LAPORAN
UTAMA
Untuk itu, sarana prasarana pelaksanaan sebaik mungkin dan seprofessional UTBK perlu diperhatikan juga. Mengingat mungkin,” tegas Susi. kemungkinan bahwa peserta bisa saja lebih Senada, Prof. Dr. Bambang Suprianto, banyak dari peralatan ataupun PC yang M.T, Ketua Jurusan Teknik Elektro digunakan untuk ujian. Kevalidan serta mendukung langkah Kemenristekdikti keamanan data dalam database sangat terkait skema baru penerimaan penting untuk diperhatikan. Mengingat mahasiswa perguruan tinggi negeri. Ia juga saat ini, perkembangan teknologi mengatakan dengan adanya lembaga melesat cepat. Banyak oknum-oknum yang independen bernama LTMPT diharapkan tidak bertanggung jawab. calon-calon mahasiswa menjadi lebih Prof. Dr. Bambang Suprianto, M.T Namun secara garis besar, Bambang berkualitas. Apalagi, nanti tesnya tidak selaku ketua jurusan sangat mendukung lagi berbasis cetak, tapi menggunakan wacana tersebut, walaupun masih ada beberapa faktor Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK). yang harus dipertimbangkan lagi. Sejauh ini, terang Bambang meyakini skema baru tersebut akan Bambang, persiapan jurusan teknik elektro dalam lebih efisien baik dalam pendistribusian soal maupun menyiapkan tes masuk 2019 masih belum. Namun, jika pengeluaran dana bisa diminimalisir. Selain itu, tessudah ada permintaan akan menyiapkan segera. tes dalam bentuk ujian komputer juga lebih cepat “Harapannya dengan dibentuknya LTMPT yang menentukan hasilnya. mengelola perihal seleksi tes mahasiswa baru 2019 akan “Tapi perlu dipikirkan matang-matang terlebih dahulu menjadi solusi yang akan menguntungkan untuk kita bahwa UTBK juga bisa saja dibobol apabila keamanan semua baik dari pemerintah, perguruan tinggi, maupun masih kurang. Dan, apabila ada pihak-pihak yang masyarakat.,” pungkasnya. n membobol soal atau jawaban dalam UTBK, lebih sulit di identifikasi,” paparnya.
M
PERLU DIBIASAKAN AKRAB IT, HADAPI UTBK
ulai tahun 2019, Kemenristekdikti akan memberlakukan kebijakan di bidang seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan oleh institusi bernama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Kebijakan tersebut terkait pengembangan model dan proses seleksi yang berstandar nasional dan mengacu pada prinsip adil, transparan,fleksibel, efisien, akuntabel serta sesuai perkembangan teknologi informasi di era digital. Agus Suprijono, M. Si., selaku Wakil Dekan BIdang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa mengungkapkan, sebenarnya sistem penerimaan mahasiswa baru tahun 2019 dilaksanakan seperti tahun sebelumnya yakni melalui
12
Agus Suprijono, M. Si
seleksi tingkat pusat (SNMPTN dan SBMPTN) serta jalur mandiri yang dikelola oleh masing-masing perguruan tinggi. Perubahan seolah terjadi dalam sistem penerimaan mahasiswa baru 2019 karena pola seleksi jalur SNMPTN dan SBMPTN ada perubahan. Menurut Agus, beberapa
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
Majalah Unesa
perubahan itu meliputi, munculnya nama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi yang berfungsi mengelola dan mengolah data mahasiswa untuk bahan seleksi jalur SNMPTN dan SBMPTN oleh rektor PTN. Kemudian, dalam SBMPTN calon mahasiswa terlebih dahulu mengikuti tes Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang dilaksanakan oleh LTMPT. Selain itu, dalam tes UTBK calon mahasiswa diberi kesempatan untuk tes 2 kali hasilnya yang terbaik dipakai untuk mendaftar di SBMPTN. “Dengan UTBK ini artinya bahwa SBMPTN melaksanakan tes nirkertas (paperless). Sebagai respon dan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi. Ini rintisan menuju revolusi 4.0. Dengan mengikuti UTBK terlebih dahulu setelah itu baru ikut SBMPTN artinya pola seleksi SBMPTN
LAPORAN UTAMA polanya sama dengan SNMPTN. Keduanya adalah pola seleksi dimana calon mahasiswa “melamar” masuk ke perguruan tinggi negeri. Diberikannya kesempatan 2 kali mengikuti UTBK ini artinya memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa untuk berusaha memperoleh hasil tes yang terbaik, mendorong calon mahasiswa untuk meningkatkan persiapan belajar yang lebih baik dalam menghadapi UTBK”, terangnya. Karena SBMPTN merupakan pola seleksi calon mahasiswa baru yang ditangani oleh pusat (artinya bukan wewenang perguruan tinggi negeri dalam mengelola dan mengolah data untuk seleksi), Agus menuturkan tidak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh FISH. Hal yang dipersiapkan tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yakni mengajukan usulan daya tampung untuk tiap-tiap prodi diFISH dengan memperhatikan rasio dosen –
mahasiswa. Dosen lulusan S3 Univesitas Pendidikan Indonesia (UPI) tersebut juga menjelaskan kelebihan dari adanya UTBK. Pertama, UTBK dan pola manajemen SBMPTN adalah pembelajaran bagi masyarakat untuk beradaptasi dan responsif terhadap teknologi informasi. Kedua, UTBK dan pola manajemen SBMPTN adalah arena pelatihan untuk setiap orang jujur pada dirinya. Sedangkan kekurangan dari UTBK yang perlu diperhatikan menurut Agus, adalah jika sarana dan prasarana tes berbasis teknologi ini tidak dipersiapkan dengan baik maka akan menjadi persoalan. “Tidak semua wilayah di Indonesia masyarakatnya “melek” teknologi. Khususnya untuk peserta didik yang berasal dari pelosok yang terbatas akses IT. Lihat ujian nasional SMA saja belum seluruhnya berbasis komputer karena keterbatasn tersebut. Akan menjadi tidak adil UTBK dan SBMPTN jika peserta
Miftachul Ulumiah, Mahasiswa Prodi S1 Ekonomi Islam
Bagus, Skema Baru ini Bisa Mengukur Kemampuan Mahasiswa di Awal
M
iftachul Ulumiah, mahasiswa Prodi S1 Ekonomi Islam FE Unesa menanggapi positif adanya skema baru seleksi masuk perguruan tinggi tersebut. Sebagai mahasiswa yang juga diterima di Unesa dari jalur SBMPTN, dengan adanya skema baru ini menurutnya dapat mengukur kemampuan diri karena tes dulu baru daftar. Dan, tentunya nilai terbaik yang akan digunakan untuk mendaftarkan pada PTN yang akan dipilih. Ia membandingkan, kalau SBMPTN tahun lalu calon mahasiswa tidak tahu sampai mana kemampuan mereka dalam memahami soal-soal tersebut karena memang tidak ditunjukkan berapa skor yang didapatkan, dan berapa minimal skor untuk dapat diterima di prodi yang diinginkan. Nah, dengan adanya skema baru itu, calon mahasiswa baru bisa mengukur mana saja prodi yang sesuai dengan kemampuannya. Dan, itu akan memacu semangat untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan skor dalam tes tersebut karena memiliki kesempatan tes dua kali. Menurut Ulumiah, karena tahun depan ujiannya berbasis komputer, maka perlu diperhatikan terkait sistem dan
didik yang disebabkan karena keterbatasan akses IT jauh-jauh hari tidak difasilitasi, dilatih dan dibiasakan untuk akrab dengan IT”, tegasnya. Adanya kebijakan baru tersebut menurut Agus akan terasa manfaatnya baik bagi jurusan dan fakultas jika UTBK dan manajeman SBMPTN itu dilaksanakan secara transparan (pengumuman diterima disertai nilai dan ranking calon mahasiswa yang diterima di suatu prodi) maka jurusan dan fakultas akan mendapatkan calon-calon mahasiswa yang diprediksi dapat menyelesaikan studi tepat waktu. Agus berharap UTBK dan SBMPTNnya akan menjadi tes yang objektif jika ada transparansi dalam pengumuman penerimaan. Hal yang diumumkan tidak hanya mahasiswa diterima tetapi harus diumumkan pula nilai dan perankingannya pada suatu prodi di mana mahasiswa tersebut diterima di prodi yang menjadi pilihannya. n (INA/KIKI/TITAN/MIRA/NEA)
server sehingga tidak terjadi kendala nantinya. Selain itu, pemerintah, dalam hal ini Kemenristekdikti, harus terus mengevalusi apa saja yang kurang untuk perbaikan ke depan, serta lebih gencar sosialisasi berkaitan dengan standar kelulusannya. n (QQ) Vina, Mahasiswi Pendidikan Sejarah
Lebih Praktis karena Berbasis Komputer
V
ina, mahasiswi angkatan 2016 mengatakan bahwa adanya perubahan kebijakan pelaksanaan pendaftaran masuk perguruan tinggi pada tahun 2019 yang ditangani langsung oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LMPT) merupakan sebuah terobosan baru. Menurut Vina, dengan adanya sistem pendaftaran yang baru, kita bisa mengukur seberapa besar kemampuan kita untuk mendaftar di perguruan tinggi yang diinginkan. “Jika nilai kita belum memenuhi untuk mendaftar di perguruan yang dituju, kan bisa ikut tes lagi. Tapi, jatahnya maksimal hanya dua kali”, ujar Vina. Vina juga menambahkan, bahwa SBMPTN pada tahun 2019 ujiannya akan memakai komputer, jadi lebih praktis dan tidak ada rasa takut lagi kalau Lembar Jawaban Komputer (LJK) kotor atau kecoblos. n (INAYAH)
Majalah Unesa
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
13
BINCANG
UTAMA
WAWANCARA PROF. DR. ISMET BASUKI, M.PD, DIREKTUR PASCASARJANA TERKAIT SKEMA BARU SMPTN 2019
LTMPT HADIRKAN PRINSIP ADIL, TRANSPARAN, EFISIEN, AKUNTABEL DAN KEKINIAN MULAI TAHUN DEPAN PELAKSANAAN SNMPTN 2019 PANITIA MENGGUNAKAN SKEMA BARU DALAM MENJARING CALON MAHASISWA YANG MASUK KE PERGURUAN TINGGI NEGERI. UNESA TELAH SIAP ‘LAHIR-BATIN’ DALAM MENYUKSESKAN SISTEM BARU YANG DICANANGKAN OLEH KEMENRISTEKDIKTI TERSEBUT. BERIKUT WAWANCARA MAJALAH UNESA DENGAN DIREKTUR PASCASARJANA UNESA, PROF. DR. ISMET BASUKI, M.PD TERKAIT KEBIJAKAN TERSEBUT. Bagaimana pendapat bapak terkait skema baru SNMPTN 2019? Dari segi kelembagaan itu, setiap tahun panitia kan pasti berubah sedangkan lembaga itu lebih permanen. Kalau panitia itu kan hanya bertugas, sudah selesai bertugas ya langsung bubar. Bahkan, kesinambungannya tidak ada dan data pun tidak jelas. Oleh karena itu, diganti nama LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi) itu namanya lembaga. Misalnya Unesa. Unesa itu lembaga tidak mudah berubah. Kemudian, dari sisi lainnya juga mengantisipasi
14
dan menyikapi terhadap perkembangan softkill maupun keterampilan. Ujian nanti berbasis komputer, menurut bapak? Ya. Sangat baik. Sekarang kan sudah era komputer, ujian juga akan berbasis komputer. Begitupun dengan ujian baik SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri akan menggunakan ujian berbasis komputer. Saat ujian tidak perlu pakai kertas sehingga bisa menghemat. Kendalanya adalah seperti komputer/laptop
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
Majalah Unesa
terbatas, listrik mati makanya itu bagaimana listrik tidak mati karena itu secara teknis. Kemudian, nantinya tentukan tempat-tempat tertentu untuk ujian berbasis komputer itu. Niatnya apa sih? Niat untuk memprediksi kalau skor ujian tertulisnya itu masuk tinggi, harapannya cepat lulus dan prestasi yang bagus. Tipe Soal Apa saja nanti? Nanti ada dua tipe dalam soal. Di antaranya TPA dan TPS. Tes itu kan untuk melihat kalau nilainya tinggi, artinya dia cerdas. Untuk
BINCANG UTAMA Apa yang Menjadi Kendala terkiat Ujian Berbasis Komputer?
meramal punya yang namanya validitas produktif yang tinggi. Bagaimana kalau rendah, bisa tidak terima atau tidak lulus. TPS itu tes untuk melihat kemampuan dan keterampilan sedangkan Tes Potensi Akademik itu tes yang digunakan mata pelajaran. Nanti, ada kemampuan yang bisa meramalkan yang tadi seperti TPS.
kertas yang banyak cukup satu program lalu kirim ke instansi terkait. Syarat-syarat atau prinsip itu dari beberapa bahan evaluasi yang kemarin. Akhirnya di tahun 2019 ada kebijakan baru dari Kemenristekdikti yaitu LTMPT.
Apa saja prinsip LTMPT?
Begini. Portofolio kan sudah menggambarkan keterampilan itu baik bidang seni maupun olahraga. Peserta didik diharapkan yang memiliki nilai tinggi UTBK nanti bisa menjadi mahasiswa terbaik dan cepat lulus. Sedangkan nilai rendah bagaimana statemen supaya mereka bisa lulus dengan tepat waktu. Karena mahasiswa dibatasi.
LTMPT ini memiliki beberapa prinsip di antaranya adil, transparan, efisien, akuntabel, dan sesuai perkembangan. Kalau pakai komputer itu kan pasti adil dengan tidak bisa dimanipulasi. Transparan itu yang bagus nilai tinggi. Tentu saja efisien karena tidak mencetak
Bagaimana dengan keterampilan yang diganti dengan portofolio?
UTBK itu kan harus mendatangi tempat ujian berbasis komputer yang telah disediakan. Nah, bisa jadi tidak semua peserta bisa memakai handphone android. Oleh karena itu, untuk memastikan soal dikerjakan sendiri oleh peserta harus dikawal jangan sampai dikerjakan orang lain. Memang, idealnya peserta harus melek teknologi. Listrik juga tidak boleh mati,sehingga mengganggu programnya. Sebagai penyelenggara, harus mengantisipasi hal-hal tersebut. Dari segi teknis dan semuanya harus terjaga dari kendala-kendala yang bisa menghambat. n (SH)
“
NANTI ADA DUA TIPE DALAM SOAL. DI ANTARANYA TPA DAN TPS. TES ITU KAN UNTUK MELIHAT KALAU NILAINYA TINGGI, ARTINYA DIA CERDAS. UNTUK MERAMAL PUNYA YANG NAMANYA VALIDITAS PRODUKTIF YANG TINGGI.
Majalah Unesa
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
15
GURU BESAR
LIKA-LIKU PROF SARI EDI TEMUKAN HASIL KARYANYA
20 TAHUN, TEKUNI PENELITIAN TENTANG KITOSAN PERJALANAN PANJANG DAN BERLIKA DILALUI PROF. DR. SARI EDI CAHYANINGRUM, M.SI DALAM MENITI KARIR SEBAGAI DOSEN HINGGA BERHASIL MERAIH JABATAN FUNGSIONAL SEBAGAI GURU BESAR BIDANG KIMIA ANORGANIK, DOSEN JURUSAN KIMIA FAKULTAS ILMU MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) ITU MENEMUKAN KIMIA ANORGANIK TENTANG KITOSAN DIBERI NAMAKAN BOON CRAFT DAN IMPLAN DIBERI NAMAKAN HIDROKSIAPALIT.
P
rof. Dr. Sari Edi Cahyaningrum, M.Si mengawali karier sebagai Dosen Unesa (IKIP Surabaya) pada tahun 1997. Saat itu, ia masih berstatus CPNS. Tahun 1998, beliau diterima menjadi PNS. Beliau waktu itu masih S1. Tahun 1999, Prof. Sari melanjutkan S2 ke UGM dan lulus tahun 2001. Kemudian, tahun 2005 melanjutkan S3 di UGM dan lulus pada tahun 2009. Penelitian yang dilakukan sejak S2 sampai sekarang selaras dengan bidang kimia anorganik material tentang pemanfaatan Kitosan dari limbah udang. Kebetulan, dosen pembimbingnya selalu sama mulai dari S2 sampai S3. “Alhamdulillah, saat S3 bisa lulus dengan cepat, tidak sampai empat tahun,” paparnya. Penelitian mulai dari S2 sampai sekarang, tetap dilanjutkan. Bahkan, saat ini, penelitiannya sudah banyak dipublikasi di beberapa jurnal baik nasional dan internasional. Sekarang pun, beliau masih menekuni penelitian tentang kitosan. “Penelitian kitosan itu sudah lama, kurang lebih 20 tahun menekuni penelitian tersebut,” ungkapnya.
16
Kemudian, tahun 2016 beliau dikukuhkan menjadi guru besar. Pengurusan Guru Besar itu terbilang cepat. Hanya butuh waktu dua minggu untuk mengirim ke Jakarta. “Lamanya itu di Unesa sendiri. Selesai semua berkasnya baru dionline-kan ke Jakarta,” terangnya. Seusai dikirim berkas ke Jakarta melalui online sekitar pertengahan Mei, awal Juni sudah terbit SK Jabatan Fungsional Guru Besari. Jadi, waktu yang digunakan mengurus Guru Besar hanya butuh dua minggu. “Penelitian saya masih lanjut sampai sekarang tentang Kitosan. Saya sekarang mengembangkan sepatu dengan tulang sapi untuk menghasilkan jaringan buatan,” jelasnya. Booncraft hasil penelitain Prof. Sari Edi sudah bekerja sama dengan Bank Jaringan RSUD Soetomo Surabaya mulai tahun 2015 sampai saat ini. Booncraft itu sudah menghasilkan paten juga. KEUNGGULAN BOONCRAFT Menurut Prof. Sari, Booncraft dibuat dengan memanfaatkan limbah yang ada di Indonesia. Bahannya namanya hidroapatis
| Nomor: 122 Tahun XIX - November 2018 |
Majalah Unesa
dari jangkan telur kampung dan ayam. Kemudian, kolagennya dari tulang sapi. “Bahan-bahan kita ambil dari bahan yang tidak berguna, kalau misal beli itu bisa sekitar 1 juta,” ungkapnya. Penelitian Booncraft sudah dipublikasikan ke jurnal –jurnal nasional maupun internasional. Booncraft juga menjalin kerja sama dengan RSUD Soetomo. Sudah dimulai sejak 2015 sampai sekarang. Kalau dihitung, sudah 4 tahun. Hanya saja. Untuk kerjasama lebih lanjut, terkait permodalan masih memerlukan legalitas dari Unesa. Prof. Sari Edi mengatakan, Selama ini orang implan menggunakan pen. Namun, setelah tumbuh, Pen akan diambil lagi. Ini bedanya dengan Booncraft yang tidak perlu diambil setelah tumbuh. Booncraft berfungsi sebagai penyangga dan akan menyatu dengan saraf. “Jadi, dia tumbuh tulangnya, booncraft akan menyatu. Tidak perlu operasi lagi,” jelasnya. Selain menjadi dosen, Prof. Sari juga aktfif di LPPOM MUI Jatim. Lembaga itu yang melakukan sertifikasi halal untuk produkproduk. Ia bergabung di LPPOM MUI Jatim sejak 2012 sampai sekarang.
GURU BESAR
Prof. Dr. Sari Edi Cahyaningrum, M.Si di ruang kerjanya.
“Tugas utama saya di Unesa. Biasanya, waktu kosong kalau tidak ada rapat atau lainnya, biasanya sanggup menjadi auditor atau hari Sabtu. Audit itu dilakukan se- Jawa Timur baik industri kecil / UKM maupun industri besar,” paparnya. Biasanya, ada partner berdua dengan perguruan tinggi lain. Seperti Unair. Awalnya, Prof. Sari tidak tahu dan tidak mengerti kalau ada sertifikasi halal. Kebetulan, ia kenal dengan Pak Khoirul Anwar, dosen ekonomi. Waktu itu ada pendaftaran Auditor LPPOPM. Prof. Sari kemudian ditelpon dan adiajak mau nggak Ikut seleksi. Saya pun menyanggupi dan ikut seleksi. Alhamdulillah, ia lolos seleksi tersebut. Kebetulan, yang menjadi auditor itu dari Kimia ada dua orang. Di antaranya saya dan Bu Nunik. Dari Unesa yang menjadi Auditor LPPOM ada tiga orang. Mereka adalah Khoirul, Sari Nunik. Tetapi,
mereka jarang menjadi partner karena sesama Unesa tidak boleh partneran. “Partneran pasti dari perguruan tinggi lain. Dan, auditor ini fokusnya ke makanan, minuman, komestik, dan penyembelihan. Bahan-bahan membantu untuk produksi. Jadi, kualifikasi itu ya orang kimia, teknologi pangan, farmasi, sedangkan Pak Khoirul itu bagian penyembelihan yang harus ada background agamanya,” tambahnya. Prof. Sari berharap bisa memaksimalkan apa yang dipunya untuk Unesa. Sedikit banyak ia akan berupaya memberikan kontribusi untuk Unesa yang positif demi kemajuan Unesa. “Sekarang Unesa sudah menampak atau istilah tidak muda lagi. Apalagi, sudah menorehkan prestasi yang luar biasa. Misalkan, sekarang APT Unesa sudah A. Ya, kan publikasinya sudah meningkat. Ke depan, Unesa harus semakin
Majalah Unesa
berkembang yang mempunyai ciri khas sehingga orang di sini sudah tahu tentang Unesa,” pungkasnya. n (SH)
BIODATA SINGKAT NAMA LENGKAP: Prof. Dr. Sari Edi Cahyaningrum, M.Si TEMPAT, TANGGAL LAHIR: Kediri, 29 Desember 1970 PANGKAT/GOLONGAN: IV B JABATAN FUNGSIONAL: Guru Besar Jurusan Kimia FMIPA Unesa PEKERJAAN: Dosen Jurusan Kimia FMIPA Unesa JABATAN: n Ketua Program Studi S1 Kimia FMIPA Unesa n Auditor LPPOM MUI Jawa Timur.
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
17
LENSA
UNESA
FOTO: AROHMAN
PELANTIKAN WAKIL REKTOR PERIODE 2018-2022
R
abu, 31 Oktober 2018, Unesa menggelar pelantikan wakil rektor periode 2018-2022 di Auditorium lantai 11, Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan. Pelantikan dihadiri oleh petinggi universitas, kepala biro, kepala bagian, kepala sub bagian se-lingkung Unesa, dan para wakil rektor sebelumnya (periode 2014-2018). Pelantikan dipimpin
18
Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. Keempat wakil rektor Unesa periode 20182022 yang dilantik adalah Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd (Wakil Rektor Bidang Akademik), Suprapto, S.Pd, M.T (Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan), Dr. Agus Hariyanto, M.Kes, (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni), dan Drs. Sujarwanto, M.Pd (Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama). n (WHY/TNI)
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
KEBERSAMAAN: Para wakil rektor tahun 2018 - 2022 yang baru dilantik dan wakil rektor periode sebelumnya foto bersama rektor dan staf rektorat (foto atas). Rektor memberi ucapan selamat kepada empat wakil rektor baru yang akan membantunya dalam menjalankan tugas membesarkan Unesa empat tahun ke depan (foto bawah).
Majalah Unesa
LENSA UNESA
U
niversitas Negeri Surabaya menggelar upacara memperingati hari pahlawan di halaman Gedung LP3M, Kampus Unesa Lidah Wetan pada Senin, 12 November 2018. Upacara diikuti oleh pimpinan universitas, dosen, tenaga kependidikan, dharma wanita, serta perwakilan mahasiswa. Upacara dipimpin Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd. Berdasarkan amanat Menteri Sosial RI pada Upacara Bendera Memperingati Hari Pahlawan Tahun 2018 kali ini, tema yang diusung yakni “Semangat Pahlawan di Dadaku� yang mengandung makna sesuai fitrahnya dalam diri setiap insan tertanam nilai-nilai kepahlawanan. n (AY/WHY/TNI)
Kehidmatan Upacara Hari Pahlawan Seleksi Calon Kepala Sekolah di Gresik
P
emerintah Kabupaten Gresik dengan Unesa menjalin kerja sama seleksi substansi calon kepala sekolah untuk tingkat pendidikan TK, SD, dan SMP. Seleksi dilaksanakan pada Selasa, 13 November 2018 di Lantai 2 Aula Ainul Yaqin, Dinas Pendidikan Kabupaten
Gresik Jalan Arif Rahman Hakim No. 2. Seleksi diikuti oleh 112 peserta. Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Unesa, Drs. Sujarwanto, M.Pd menyampaikan, seleksi ini sangat strategis untuk melatih soft skill dan hard skillnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik
Majalah Unesa
Mahin, S.Pd, M.M menyampaikan, pendidikan memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan pembangunan di negera Indonesia. Agar hal tersebut dapat terwujud perlu adanya dukungan baik pemerintah, masyarakat, serta orang tua. (tni). n (AY/WHY)
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
19
ARTIKEL
POPULER
LTMPT: SEBUAH IMPLEMENTASI TES MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI BERBASIS TEKNOLOGI 4.0 Vinda Maya Setianingrum., M.A LTMPT ADALAH BENTUK PERWUJUDAN ADOPSI INOVASI KEMENRISTEKDIKTI UNTUK MEMBERIKAN KEMUDAHAN DAN TRANSPARANSI DALAM PROSES SELEKSI PENDAFTAR YAKNI UNIVERSITAS BISA MENENTUKAN PASSING GRADE-NYA MASING-MASING.
U
niversitas Negeri Surabaya (Unesa) sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang setiap tahunnya diserbu lebih dari 50 ribu pendaftar atau calon mahasiswa baru mengapresiasi sekaligus mendukung inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang menetapkan kebijakan baru terkait Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Tahun 2019 yang akan dilaksanakan oleh institusi bernama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), dimana tes nanti akan berbasis komputer. Derasnya kemajuan teknologi dan informasi, kebijakan pemerintah dituntut harus terus berkembang menuju penyesuaian agar mampu menjawab segala persoalan dalam dunia pendidikan tinggi, termasuk dalam Seleksi Masuk. Karena tuntutan alur birokrasi dan administrasi Universitas ke depannya selain efektif juga harus efisien. Untuk itu seluruh aspek pelaksanaan pendidikan harus terdigitalisasi atau terkomputerisasi sesuai dengan kemajuan itu sendiri. Sehingga tes seleksi SNMPTN dan SBMPTN di tahun 2019 nanti diharapkan akan lebih adil,
20
transparan, fleksibel, efisien, dan akuntabel. Dengan komputerisasi tes masuk tersebut, merupakan bentuk implementasi proses seleksi berbasis teknologi 4.0, dimana segala aktivitas manusia akan mampu diselesaikan oleh teknologi. Model dan proses seleksi yang berstandar nasional dan mengacu pada prinsip perkembangan teknologi informasi di era digital. Setiap aktivitas dan kegiatan manusia bisa dipermudah oleh teknologi dengan prinsip adopsi inovasi. Mengutip Everett M. Rogers (1983) bahwa implementasi teknologi komunikasi memiliki
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
Majalah Unesa
3 tingkat:  Redefining, yaitu mengatur, menyusun dan memodifikasi struktur lembaga atau mentalitas dan kebiasaan individu untuk keperluan teknologi komunikasi, Clarifying yaitu meyakinkan pada anggota atau individu tentang seluk beluk teknologi komunikasi yang dimaksud., dan Routinizing yaitu teknologi komunikasi sudah diketahui secara jelas dan menjadi bagian dari infrastruktur organisasi, atau pelengkap kehidupan sehari-hari. Implementasi teknologi komunikasi menuntut individu melakukan adaptasi agar melewati prosesnya dengan baik. Adaptasi tersebut adalah penyesuaian nilai-nilai yang dibawa teknologi komunikasi. Kini, kita sudah berada pada masa high technology dimana alat-alat telekomunikasi dan informatika sudah mencapai tingkat kecanggihan dan kemodern-an yang amat sangat tinggi. LTMPT adalah bentuk perwujudan adopsi inovasi Kemenristekdikti untuk memberikan kemudahan dan transparansi dalam proses seleksi pendaftar yakni Universitas bisa menentukan passing grade-nya masing-masing. Kampus bisa menentukan standar nilai yang diinginkannya, namun Universitas
ARTIKEL POPULER juga bisa mempertimbangkan faktor lain. Seperti prestasi calon mahasiswa bisa menjadi pertimbangan, baik dalam bidang seni dan olahraga. Unesa memiliki banyak peluang dalam menjaring calon mahasiswa yang potensial secara akademik maupun nonakademik. Kampus juga sudah tidak lagi membuang banyak waktu untuk berurusan dengan semua calon mahasiswa yang ingin masuk ke Unesa. Namun tinggal menyeleksi pendaftar yang sudah mendapat nilai hasil tes center tersebut sesuai standar yang ditentukan Unesa sendiri. Karena asas transparan dan adil itulah memungkinan kampus lebih banyak menampung calon mahasiswa yang berpotensi. Selain itu, calon mahasiswa juga bisa langsung mengetahui hasil tes mereka, juga mengetahui di bidang apa kemampuannya menonjol dan di mana juga kelemahannya. Jadinya mereka cepat menyempurnakan kekurangan itu dalam waktu dekat untuk persiapan mengikuti tes pada kesempatan berikutnya. Kebijakan baru tersebut merupakan angin segar bagi Unesa dalam mengejar target menuju universitas berstandar Internasional. Sistem baru SNMPTN itu merupakan pembaharuan internal pendidikan tinggi dalam skala nasional yang dari dalam bisa meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan. Unesa berharap lewat inovasi baru itu bisa semakin meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. sehingga tujuan Unesa dalam mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan bangsa bisa tercapai. Maka dari itu, lewat pembaharuan itu tentu mendukung sepenuh hati agar kebijakan tidak termakan usia. Meski LTMPT merupakan lembaga nirlaba namun tidak mengurangi asas keadilan, transparansi, dan efisiensi dalam penyelenggara tes masuk Perguruan Tinggi (PT). Fungsi LTMPT adalah mengelola dan mengolah data calon mahasiswa baru untuk bahan
seleksi jalur SNMPTN dan SBMPTN untuk memberi kemudahan dalam penataan administrasi perguruan tinggi. Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tidak menjadi persoalan bagi Unesa yang memiliki Fakultas dan jurusan berbasis keterampilan seperti olahraga dan seni, namun tes keterampilan yang ditiadakan dalam pembaharuan itu digantikan dengan portofolio. Hal itu dipadang lebih efektif karena keterampilan berkaitan dengan potensi dan jam terbang yang panjang, maka untuk menilainya memang tidak bisa dengan tes praktek singkat, namun bisa lewat penilaian dan bukti lain yang menunjukkan mereka terampil atau tidak. Selain tes skolastik, lewat rekam jejak skill dan kemampuan itu juga cepat mengetahui potensi calon mahasiswa yang kemudian bisa cepat dikembangkan lagi. Disamping tes akademik juga tes skolastik yang dapat mengukur potensi calon mahasiswa. Tes
Majalah Unesa
skolastik itulah yang memungkinan mengetahui potensi calon mahasiswa untuk masuk ke jurusan, fakultas, atau kampus yang mereka pilih. Adanya tes lebih dari satu kali, memberikan banyak kesempatan bagi calon mahasiswa dalam mempersiapkan diri sebelum tes. Pembaharuan sistem masuk perguruan tinggi itu secara berkelanjutan membantu dalam optimalisasi penyelenggaraan tri dharma perguruan tingggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Proses pendidikan dapat berlangsung sesuai standar dan target, semakin banyak anak bangsa berpotensi yang dididik oleh kampus dan sesuai sasaran. Tidak ada lagi namanya pendidikan yang kurang tepat, karena mereka diseleksi secara optimal dengan sistem sesuai perkembangan jaman dan tuntutan perkembangan tehknologi informasi. n
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
21
Kabar
PRESTASI
TERBAIK: Tim FISH Unesa berhasil menyabet Juara Favorit Presentasi PKM Bidang Penelitian Sosial dan Humaniora (PKM PSH) di Ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-31 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
PKM PSH PIMNAS XXXI
MAHASISWA FISH JUARA FAVORIT PRESENTASI TIM PKM PSH YANG MEMBAWA NAMA HARUM UNESA DI AJANG PIMNAS INI ADALAH ASHA DARI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI ANGKATAN 2016, KHOLID MABRURI DARI JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK ANGKATAN 2015, DAN NURUL KOMARIYAH DARI JURUSAN IPS ANGKATAN 2017 DI BAWAH BIMBINGAN LANGSUNG OLEH ALI IMRON, S.SOS., M.A.
M
ahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Unesa berhasil menyabet Juara Favorit Presentasi PKM Bidang Penelitian Sosial dan Humaniora (PKM PSH) di Ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-31 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang dilaksanakan mulai tanggal 28 Agustus sampai 2 September 2018. Salah satu TIM PKM PSH yang telah
22
membawa nama harum Unesa di Ajang PIMNAS ini adalah Asha dari Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2016, Kholid Mabruri dari Jurusan Administrasi Publik Angkatan 2015, dan Nurul Komariyah dari Jurusan IPS Angkatan 2017. Dengan dibawah bimbingan langsung oleh Ali Imron, S.Sos., M.A. Menurut Asha, Ketua TIM PKM PSH ia sudah dua kali masuk PIMNAS. Dari awal, persiapan biasanya mengajukan proposal sekitar September dan Oktober. Tahun lalu, semua masih bisa
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
Majalah Unesa
mengirim proposal untuk upload di Simbelmawa Ristekdikti tanpa ada kuota. Namun, mulai tahun 2017 didanai 2018, ada kuotanya. Kuota yang di Unesa dapat 520 proposal. “Jadi, ada seleksi Universitas terlebih dahulu sebelum upload di Simbelmawa ristekdikti,” terangnya. Selesai upload di Simbelmawa ristekdikti bulan Oktober, menunggu sampai bulan Maret. Tahun lalu, pengumuman akhir Maret, tahun 2018 pengumuman baru awal April.
KABAR PRESTASI Selesai pengumuman dari Simbelmawa Ristekdikti, langsung melakukan penelitian mulai dari April, Mei, dan Juni. Kemudian, bulan Juni dilakukan Monev Internal Tingkat Universitas kemudian dilakukaan bulan Juli Monev Eksternal dari Kemristekdikti untuk Penentuan masuk ke PIMNAS. “Penelitian kami di Kota Banyuwangi dengan judul “Meretas Nilai Filosofis Ritual Seblang Banyuwangi sebagai Strategi Cultural Resilience Menghadapi Globalisasi Budaya.” Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan nilai-nilai filosofis ritual seblang sebagai strategi cultural resilience dalam menghadapi tantangan globalisasi budaya,” terangnya. Awal Mendapatkan Ide Ia mendapatkan ide tersebut dari temannya di Banyuwangi. Waktu itu, di senegram/pamflet ritual seblang Banyuwangi, temannya menuliskan caption “Aku cari titik hitam.” Saya tanya titik hitam buat apa?” Ternyata, titik hitam itu buat pecel pitik khas Banyuwangi yang biasanya dibuat syukuran/selamatan waktu ritual. Kemudian, ia mendapatkan cerita panjang lebar mengenai ritual seblang. Dari situlah, akhirnya Asha tertarik. Ia browsing tentang ritual seblang itu dan cari-cari di jurnal. Kemudian, ia melihat isu-isu apa yang masih tren di PIMNAS. “Ide awal dari teman tentang Ritual Seblang itu langsung dijadikan judul. Apalagi, tren di PIMNAS yang masih bagus rata-rata di kebudayaan, teknologi, dan media pembelajaran. Itu biasanya masih berpeluang masuk ke PIMNAS,” tandasnya. Motivasi Masuk PIMNAS Karena, tahun kemarin belum dapat juara dan hanya masuk lolos PIMNAS, maka tahun ini berharap mendapatkan prestasi terbaik. Itulah yang memotivasi dirinya membawa medali. “Tahun ini masih belum medali, hanya dapat Juara Favorit Presentasi,” ungkapnya. Sebelum berangkat ke Pimnas, Unesa mengadakan Camp untuk yang lolos PIMNAS dilaksanakan pada 7 s.d 9 Agustus 2018. Dari situ, ia dan tim mulai bekerja mulai dari penyusun laporan
akhir, artikel ilmiah, membuat PPT menarik sampai poster. “Kami digodok sama Universitas untuk maju ke PIMNAS. Kemudian, kami menyiapkan tarian pembuka sebagai strategi menarik perhatian juri saat presentasi. Itulah salah satu yang menyebabkan kami meraih juara favorit presentasi di PKM PSH,” terangnya. Sebenarnya, ia optimis sekali ketika presentasi mendapatkan juara. Tapi, memang secara sistematika penulisan, laporan akhir mereka kalah bagus dengan kampus UNY dan Unhas. “Mereka bagus dan mungkin kita masih di bawahnya. Tapi, untuk penyajian presentasi kami optimis bisa mendapat juara. Soalnya, kami membawakan tarian dan juga pada waktu itu presentasi lancar dan bisa menjawab pertanyaan dari Dewan Juri,” terangnya. Untuk medali emas, perak, dan perunggu itu mereka penilainnya memang tidak hanya presentasi tetapi ada penilaian dari laporan akhir, artikel ilmiah, dan tanya jawab saat presentasi itu. Ketika juara presentasi favorit itu bisa menjadi juara 4 atau pun itu pilihan juri. Berdasarkan kegigihan saat menjawab, kesulitan dalam melakukan penelitian, dan juga penyajiannya. Nah itulah kami optimis bisa mendapatkan juara favorit presentasi. Waktu pengumuman juara, mereka bersyukur dan deg-degan juga. Karena juara favorit presentasi itu kan penyebutannya di akhir setelah mendapat medali tersebut. Bahkan, itu pun harapan-harapan besar kami. Andaikan saja kita tidak sebut itu kan bakal kecewa banget dan dimana akhirnya setelah pengumuman itu ternyata kami mendapatkan Juara Favorit Presentasi. “Kami langsung sujud syukur dan sangat bersyukur banget bisa mendapat Juara Favorit Presentasi di PIMNAS ke-31,” pungkasnya. Harapan untuk Unesa Sebenarnya, harapan Unesa ini mungkin setiap fakultasnya masih jomplang sampai terjadi perbedaan signifikan antara fakultas satu dengan fakultas lain. Di pengadaan saat waktu pengajuan proposalnya. Nah, ini mungkin bisa lebih sistematis lagi.
Majalah Unesa
Kemudian lebih teratur, karena kalau berkaca pada Universitas lain mereka serentak dalam penjadwalannya. Tapi, ketika di Unesa sendiri. Kalau saya rasakan antara fakultas dengan fakultas lain berbeda. Ada fakultas yang gencar sekali, juga ada fakultas yang h-berapa baru diumumkan. Nah itu, bisa diperbaiki lagi di sisi time line untuk mulai dari pengajuan proposal sampai nanti ke Pimnas. Selain itu, dari minat mahasiswa. Menulis itu menjadi sebuah hal yang mereka butuhkan bukan Universitas yang butuhkan sebenarnya. Nah itu, mungkin bisa dari Universitas Negeri Surabaya bisa mengikuti yang ada di Universitas Brawijaya. Dimana, PIMNAS itu bisa membebaskan dari skripsi atau mungkin apa yang menjadi reward bagi mahasiswa agar mau atau menaikkan minat mahasiswa dibidang penulisan ilmiah. Karena, kita tahu sendiri kan rangking di PIMNAS itu juga menjadi tolak ukur peniliaian akademis untuk Unesa. Jadi, harapannya semoga Unesa bisa menjadi lebih baik di pengadaan atau time line mulai dari pengajuan proposal sampai pimnas. Menurut Ali Imron, S.Sos., M.A selaku Dosen Pembimbing Tim PKM PSH mengatakan bahwa secara umum, untuk membimbing mahasiswa itu ada 3 hal yang penting. Pertama konsistensi. Kedua, penguasaan substansi. Ketiga tidak kalah penting adalah keikhlasan. Tiga hal itulah yang sangat penting. “Terkait substansi, saya pikir semua dosen memiliki potensi masingmasing. Tinggal, bagaimana cara konsisten terhadap potensi yang kita memiliki secara keilmuan,” ujarnya. Kemudian, patuh dan disiplin dengan aturan yang digarixkan dalam pedoman PKM. Tidak kalah penting baginya adalah membimbing itu adalah seni untuk menyelami kehidupan mahasiswa. Sehingga membimbing itu bukan perkara bagaimana memahami konteks dan substansi dari permasalahan yang ditulis, tetapi lebih dari itu kita lebih memahami karakter mahasiswa sekaligus bagaimana mengarahkan mereka ke jalur yang benar. n (SH)
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
23
Kabar
PRESTASI
BERPESTASI: Mutty Hariyati, S.Sos, M.IP (kiri) dalam penobatan Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional 2018..
UNESA RAIH JUARA PUSTAKAWAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL 2018
T
enaga kependidikan memiliki peran yang penting dalam menghasilkan lulusan mahasiswa yang berkualitas. Untuk itu dalam peningkatan mutu tenaga kependidikan dalam peningkatkan prestasinya Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti menyelenggarakan pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Diktendik) Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2018 yang terdiri dari delapan kategori, yaitu ; (1) academic leader, (2) dosen berprestasi bidang sains dan teknologi, (3) dosen berprestasi bidang sosial humaniora, (4) pranata laboratorium pendidikan berprestasi, (5) pustakawan berprestasi, (6) pengelola keuangan berprestasi, (7) tenaga administrasi akademik
24
berprestasi, dan (8) arsiparis berprestasi. Senin malam (24/10) bertempat di Hotel Harris Vertu penyelenggaraan Diktendik Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2018 telah memasuki tahap final dan pengumuman pemenang. Peserta yang mengikuti acara tersebut merupakan peserta yang telah terseleksi tingkat universitas, tingkat kopertis wilayah, dan melaju ke tingkat nasional. Unesa merupakan salah satu perguruan tinggi yang mengirimkan tenaga kependidikannya dalam ajang tersebut. Terdapat dua kategori yang diikuti Unesa dalam tingkat nasional diantaranya Laboran Berprestasi atas nama Rachmawati, S.Si., dan Pustakawan Berprestasi atas nama Mutty Hariyati, S.Sos, M.IP.
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
Majalah Unesa
Peserta diwajibkan mengirimkan karya tulis ilmiah terkait prestasi unggul dan membuat bahan presentasi sesuai dengan ketentuan buku pedoman dan diunggah ke laman ristekdikti. Melalui persaingan yang ketat akhirnya Unesa memperoleh juara 2 dalam Kategori Pustakawan Berprestasi atas nama Mutty Hariyati. Sedangkan Rahmawati hanya masuk finalis 10 besar hal tersebut merupakan pencapaian yang sangat luar biasa bisa lolos 10 besar tingkat nasional. Selamat untuk sang juara dan bagi yang belum berhasil tetap semangat dan terus berkarya. Diharapkan dengan pencapaian ini menjadi inspirasi bagi seluruh tenaga kependidikan untuk tetap mengerahkan segala kemampuannya dalam memajukan universitas. n (WHY)
KABAR PRESTASI
TIM ROBOT DEWANAGARI RAIH JUARA 3 AJANG KRTI 2018 TIM ROBOT UNESA DEWANAGARI BERHASIL MERAIH JUARA KETIGA KATEGORI FIXED WING KONTES ROBOT TERBANG INDONESIA 2018 DI UNIVERSITAS TEKNORAT INDONESIA. TIM DEWANAGARI TERDIRI DARI KETUA DEVISI, IKHWANUL KARI, DAN ANGGOTA TERDIRI DARI AHMAD HAFIZ, MUHAMMAD RIQI, DAN AIDA AZKA.
S
elama empat hari tim robot Universitas Negeri Surabaya berkiprah dalam ajang Kontes Robot Terbang Indonesia 2018 di Universitas Teknorat Indonesia. Peserta yang mengikuti kontes ini telah mengikuti tahapan-tahapan sebelumnya untuk bisa unjuk kebolehan di KRTI 2018. Berlangsung mulai tanggal 5 hingga 9 November KRTI 2018 memperlombakan 4 cabang yakni Racing Plan, Fixed Wing, Vertical Take off and Landing, dan Technology Development. Kontes tersebut mengambil tema Menuju Kemandirian Teknologi Wahana Terbang Tanpa Awak. Pada tahun ini KRTI 2018 diikuti sebanyak 38 perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh Indonesia yang terdiri dari 84 tim, 252 mahasiswa, dan 50 dosen pembimbing.. Sementara itu,tim robot Unesa Dewanagari saat pengumuman pemenang berhasil meraih juara ketiga kategori fixed wing. Dan berhak membawa uang tunai tiga juta rupiah. Tim Dewanagari terdiri dari ketua devisi, Ikhwanul Kari, dan anggota terdiri dari Ahmad Hafiz, Muhammad Riqi, dan Aida Azka. Menurut General Manager Tim Robot Fakultas Teknik, Mohamad Samsul Hudha mengatakan bahwa persaingan dari perguruan tinggi lain cukup ketat sehingga perbedaan penilaian sangat tipis. Selain itu faktor cuaca juga mempengaruhi kontes tersebut. “Pesawat kami terbang disaat hujan dan petir sehingga hasil peta yang dihasilkan sedikit gelap, tetapi wahana
pesawat kami dapat terbang dengan baik dari take off sampai landing dengan kondisi pesawat yang aman dan tidak ada kerusakan sama sekali”, ujar Huda. Tim juga berharap dengan kemenangan ini di tahun depan dapat meraih juara pertama di tingkat nasional. “Kami bertekad di tahun depan bisa juara pertama, banyak ilmu yang kami dapat dalam kontes ini sehingga dapat sebagai bahan evaluasi,” tambah Huda.n (WHY)
Majalah Unesa
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
25
KIPRAH
LEMBAGA KIPRAH PUSAT RISET DAN PENGUATAN INOVASI (RPI) LPPM UNESA
UNESA MASUK TOP 10 PT INDONESIA PUBLIKASI INTERNASIONAL BEREPUTASI
RISET: Prof. Dr. Tukiran, M.Si, Kepala Pusat Riset dan Penguatan Inovasi LPPM Universitas Negeri Surabaya.
ARUS GLOBALISASI SUDAH TIDAK TERBENDUNG MASUK KE INDONESIA. DISERTAI DENGAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI YANG SEMAKIN CANGGIH, DUNIA KINI MEMASUKI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0, YAKNI MENEKANKAN PADA POLA DIGITAL ECONOMY, ARTIFICIAL INTELLIGENCE, BIG DATA, ROBOTIC, DAN LAIN SEBAGAINYA ATAU DIKENAL DENGAN FENOMENA DISRUPTIVE INNOVATION. MENGHADAPI TANTANGAN TERSEBUT, PENGAJARAN DI PERGURUAN TINGGI PUN DITUNTUT UNTUK BERUBAH, TERMASUK DALAM MENGHASILKAN INOVASI DARI SIVITAS AKADEMIK YANG BERKUALITAS BAGI GENERASI MASA DEPAN.
P
rof. Dr. Tukiran, M.Si, Kepala Pusat Riset dan Penguatan Inovasi LPPM Universitas Negeri Surabaya mengungkapkan bahwa saat ini revolusi industri 4.0 telah mengubah ekonomi, pekerjaan, dan bahkan masyarakat itu sendiri. Banyak teknologi fisik dan digital yang
26
digabungkan melalui analitik, kecerdasan buatan, teknologi kognitif, dan Internet of Things (IoT) telah mampu menciptakan perusahaan digital yang saling terkait dan mampu menghasilkan keputusan yang lebih tepat. Singkatnya, revolusi industri 4.0 (era digital) menanamkan teknologi yang cerdas dan terhubung tidak
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
Majalah Unesa
hanya di dalam perusahaan, tetapi juga kehidupan sehari-hari kita. Menurutnya Revolusi Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur, termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT),
KIPRAH LEMBAGA komputasi awan dan komputasi kognitif. Untuk itu, terang Tukiran, tentu Unesa di bawah naungan Kemenristekdikti, LPPM khususnya pusat RPI bersama dengan pusat-pusat LPPM lainnya berupaya untuk melaksanakan dan mengembangkan tujuan dan sasaran melalui Peningkatan produktivitas penelitian dan pengembangan serta peningkatkan jumlah produk inovasi dan juga meningkatkan jumlah HKI didaftarkan, jumlah publikasi internasional, jumlah prototipe hasil litbang dan meningkatkan jumlah produk inovasi.. Tukiran juga mengungkapkan bahwa secara periodik Unesa sebagai PTN BLU memang dikawal, diminta dan ditagih untuk memenuhi target dan capaiannya sebagaimana yang tertuang dalam kontrak rektor, khususnya dengan Kemenkeu maupun Kemenristekdikti dalam tiap tahunnya. Raih Banyak Prestasi Sebagai Kepala Pusat Riset dan Penguatan Inovasi LPPM Universitas
Negeri Surabaya, peran Pusat Riset dan Penguatan Inovasi (RPI) LPPM Unesa adalah sebagai salah satu pusat layanan Pusat RPI yakni melakukan sosialisasi (bersama dengan Pusat-pusat LPPM yang lain) mengenai berbagai program yang dicanangkan dari berbagai Direktorat di bawah naungan Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, seperti penelitian dalam berbagai skim desentralisasi dan kompetitif nasional (KN), dan INSINAS, kemudian Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi melalui Direktorat Sistem Inovasi, Direktorat Inovasi Industri, dan Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi seperti CPPBT, Inkubasi Bisnis Teknologi, dan PPBT, dll., Selain itu, banyak prestasi yang diraih oleh LPPM selama 5 tahun terakhir antara lain sebagai berikut. Sejak tanggal 30 November 2014, LPPM Unesa telah dinyatakan memenuhi persyaratan dalam penyelenggaraan manajemen ISO 9001:2008 dalam scope aktivitas “Management of Research Institutions and Community Service” dengan nomor sertifikat:
Majalah Unesa
144410A. Dan juga dalam 4 tahun terakhir (2014-2017) jumlah judul penelitian dari berbagai skim dan sumber pendanaan dari 7 fakultas mengalami peningkatan dari 284, 379, 585 hingga 700 dengan diikuti naiknya jumlah pendanaan dari 13,2 M menjadi 20,9 M. “Prestasi terbaru yang telah diraih adalah tahun 2018 ini, Unesa masuk dalam Top 10 Perguruan Tinggi di Indonesia (tepatnya no 9) dalam hal peringkat publikasi internasional bereputasi (ter indeks scopus),” sahutnya. Keunggulan Unesa dalam Jurnal Internasional Terindeks Scopus 2015 terletak pada Pembangunan Manusia dan Daya Saing Bangsa, MIPA, Seni dan Budaya/Industri Kreatif, Material Maju, Integrasi Nasional dan Harmoni Sosial (Sosio Humaniora), dan Pengelolaan dan Mitigasi Bencana. Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan guna meningkatkan kualitas yang ada antara lain semua prestasi yang telah diraih oleh Unesa, kemudian yang harus ditingkatkan adalah Lebih banyak menfokuskan program dan kegiatan pada komponen keenam dari beberapa komponen klasterisasi yang dipakai acuan Kemenristekdikti, yaitu Kinerja Inovasi, seperti “Program insentif teknologi yang dimanfaatkan di Industri” dibawah Direktorat Inovasi Industri, bisa juga program Bantuan Dana Riset Inovatif-Produktif (RISPRO) dari LPDP Kemenkeu, dan lain-lain yang sama sekali belum tersentuh. Selain itu, yang tetap dibutuhkan adalah kepatuhan, kedisiplinan, kerja keras dan kerjasama yang luar biasa dari para dosen dalam pengisian kinerja penelitian dan pengabdian khususnya sejak tahun 2015 hingga 2018 dengan didukung komponen dan infrastruktur yang ada saat ini diharapkan mampu mengantarkan Unesa menjadi klaster “Mandiri” dari klaster “Utama” sebelumnya. n (QQ/INA)
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
27
SEPUTAR
UNESA
KONFERENSI: Ketua DPR RI, H. Bambang Soesatyo, S.E, MBA (berbaju putih) menerima cinderamata dari panitia konferensi internasional Steach 2018 (Science, Technology, Education, Arts, Culture, Humanity) .
KONFERENSI INTERNASIONAL UNESA “STEACH 2018”
P
ascasarjana Unesa menyelenggarakan Konferensi Internasional Steach 2018 (Science, Technology, Education, Arts, Culture, Humanity) pada Minggu 28 Oktober 2018. Acara yang mengusung tema “Tantangan Multi Disiplin dalam Era Digital” ini dilaksanakan di Hotel Wyndham, Surabaya. Ketua DPR RI, H. Bambang Soesatyo, S.E, MBA turut hadir pada acara ini. Ia menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang menyiapkan revolusi industri 4.0. “Indonesia diperkirakan akan memasuki tahapan menjadi negara
28
maju pada 2030, Indonesia akan menghadapi tantangan baru dalam pendidikan, yakni era digital,” tuturnya. Ia juga menegaskan bahwa era digital memberikan pilihan, memanfaatkan teknologi atau tetap merasa nyaman dengan kondisi saat ini tanpa ingin perubahan. Menurut Bambang, Indonesia harus siap mengantisipasi segala hal, terutama jika suatu saat Indonesia berhasil masuk dalam 10 besar negara berpenghasilan tinggi. “Jika dunia terasa makin kecil, dan persaingan akan semakin meningkat,” pungkasnya. Terkait dengan pendidikan di era digital, Bambang juga menegaskan
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
Majalah Unesa
saat ini Indonesia mudah untuk mengakses ilmu pengetahuan dari berbagai media. Ia juga berharap agar pemerintah menyediakan dan menyiapkan sumber daya yang handal. Selain Bambang Soesatyo, konferensi internasional ini juga dihadiri beberapa pembicara, diantaranya Neo Peng Fu, Ph.D. dari Nanyang Technological University, Lourdes Tanhueco Nepomuceno, Ph.D. dari University of Philippines, dan Nadi Suprapto, Ph.D dari Unesa. Acara konferensi ini ditutup dengan penyerahan cinderamata dan sesi foto bersama. (FBR/IC) n (TNI)
SEPUTAR UNESA
NARASUMBER: Arzerti Bilbina, anggota komisi X DPR RI, turut hadir sebagai narasumber Sarasehan Literasi Unesa 2018 dalam rangka bulan bahasa dan dies natalis Unesa ke-54.
SARASEHAN LITERASI BERTEMAKAN “BERDAYA, BERKARYA MEMBANGUN BANGSA”
P
usat Studi Literasi LPPM Unesa menyelenggarakan acara Sarasehan Literasi Unesa 2018 dalam rangka bulan bahasa dan dies natalis Unesa ke-54 pada Sabtu, 3 November 2018. Acara yang mengusung tema “Berdaya, Berkarya Membangun Bangsa” ini dilaksanakan di Gedung Rektorat Unesa, Kampus Lidah Wetan, Surabaya. Acara dibuka dengan tarian Ratu Djaro dari Nanggroe Aceh oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi. Dilanjutkan dengan pembukaan acara yang dilakukan oleh Ketua LPPM Unesa, Prof. Lies Amin Lestari. Arzerti Bilbina, anggota komisi X DPR RI, turut hadir sebagai narasumber. Selain itu, turut hadir pula Ahmad Zamroni selaku Kepala Sekolah MAN 2 Probolinggo, Fauzi Baim, dan Kegi Febriyanti selaku pegiat literasi sebagai narasumber acara.
Menurut Arzeti, kegiatan ini begitu penting demi menunjang literasi bangsa. “Generasi milenial akan menjadi generasi emas, maka dari itu harus didorong oleh semangat literasi,” tegasnya. Ia juga menyatakan bahwa status negara tentunya dilihat dari riset-riset yang sudah dilakukan, maka sangat penting literasi untuk menunjang status negara. Sarasehan Literasi memiliki serangkaian kegiatan, diantaranya dialog literasi, bedah buku, pelatihan assesmen dan literasi, dan pelatihan litera craft. Juga terdapat perlombaan dan pameran lapak-lapak literasi yang memeriahkan acara ini. Selain itu acara ini juga menyuguhkan tarian-tarian daerah, diantaranya tarian dari Aceh dan Banyuwangi. Menurut ketua pelaksana acara, sarasehan Literasi unesa 2018 merupakan kegiatan tahunan dan telah berlangsung kedua kalinya. Acara ini bertujuan untuk mempertemukan
Majalah Unesa
dan membangun literasi di sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Perlu diketahui juga bahwa sarasehan literasi ini bekerja sama dengan pemerintah kota Sidoarjo. Ketua LPPM Unesa juga menambahkan bahwa membaca bisa dilakukan dari cara apapun. “Literasi harus dijunjung, karena seorang yang literat akan menjadi orang yang bijak,” tuturnya. Sementara itu sebagai penunjang kegiatan acara ini juga digelar lapak literasi yang di tempatkan di lantai 1 dan 2 gedung rektorat. Dari lapak ini beranekaragam keunikan literasi disuguhkan, mulai dekorasi, hasil KKN mahasiswa, media pembelajaran dan pameran macam-macam buku. Terdapat kurang lebih 30 lapak yang menghiasi lorong-lorong gedung. Dengan adanya lapak ini sebagai bentuk wujud literasi memiliki peran penting dalam sistem pembelajaran. n (FBR/sh/why)
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
29
SEPUTAR
UNESA
SEMINAR: Para pembicara Seminar Nasional “Mewujudkan Daya Saing dan Kemandirian Bangsa melalui Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat” foto bersama panitia penyelenggara.
SEMINAR NASIONAL: PENELITI DAN DOSEN HARUS MEMILIKI KOMPETENSI 4C
L
embaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengadakan kegiatan Seminar Nasional bertema, “Mewujudkan Daya Saing dan Kemandirian Bangsa melalui Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat”. Seminar diikuti 271 peserta dari unsur dosen dan mahasiswa di seluruh Indonesia di antaranya dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi, dan Jawa Timur. Bertempat di Best Western Papilio Hotel Surabaya, kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si. yang menghadirkan 3 narasumber yakni Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D (Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti), Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
30
Indonesia (LIPI), dan Dr. Kresnayana Yahya, M.Sc. Dosen Institut Teknologi Sepuluh November, Sabtu, (27/10). Pemaparan narasumber oleh Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D menyampaikan bahwa para peneliti dan dosen harus memiliki kompetensi 4C dalam meneliti yakni 1. Critical Thinking (berpikir secara kritis), 2. Creativity (kreatif ), 3. Communication (komunikasi), 4. Collaboration (kolaborasi). Oleh karena itu, peneliti diwajibkan mengubah pola berpikirnya dengan mengembangkan dan menerapkan proses pembelajaran yang baru dan jangan sampai kalah dengan robot. Kelemahan di Indonesia yaitu kurangnya kolaborasi sesama peneliti, semua bekerja sendirisendiri bukan sama-sama bekerja, “Harapan ke depan semoga SDM kita bisa menjadi nomer 1 karena SDM peneliti sangat penting sekali, dan untuk Unesa supaya membuka
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
Majalah Unesa
tempat konsultasi untuk hasil dari penelitian,” pungkasnya. Narasumber kedua oleh Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. menyampaikan bahwa di era industri 4.0 ini semua serba digital salah satunya perubahan proses dalam berbisnis. Saat ini orang menciptakan produk dan mall tidak perlu modal besar hanya dengan menggunakan aplikasi saja sudah bisa. Narasumber ketiga oleh Dr. Kresnayana Yahya, M.Sc. menyampaikan bahwa pentingnya pengenalan digital ini kepada anak-anak dikarenakan anak kecil itu masa-masa emas dalam proses kreatifnya, jangan sampai ada larangan untuk penggunaan HP maupun yang lainya karena akan menghambat proses kreatifnya di era yang serba digital ini. “Saya berharap Unesa bisa menjadi pelopor untuk mengenalkan dan mengarahkan terkait penggunaan gadget secara lebih baik,” ujarnya. n (TNI)
SEPUTAR UNESA
MOTIVASI: Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Dr. Ikhsan, S.Psi, MM. memberi motivasi khusus dalam Semarak Memperingati Hari Pahlawan SD LAB Unesa Ketintang.
SEMARAK MEMPERINGATI HARI PAHLAWAN SD LAB UNESA KETINTANG SD Lab Unesa Ketintang bersama segenap warga larut dalam suasana kemeriahan Hari Pahlawan yang mengetengahkan tema My Hero My Spirit.
S
abtu, 17 November 2018 suasana meriah tampak di SD Lab Unesa Ketintang. Kerumunan orang tampak bersemangat untuk memulai acara pagi itu. Acara yang pertama dimulai pukul 06.30 dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Senam Sehat Ceria. Selanjutnya pembukaan jalan sehat yang diikuti oleh seluruh siswa SD Lab Unesa
Ketintang beserta orangtua dan keluarga yang lain dari siswa. Seluruh peserta tampak ceria mengikuti jalan sehat yang rutenya mengelilingi Kampus Unesa Ketintang. Setelah peserta mengililingi kampus Unesa, sampailah mereka di titik start dan finish yakni di SD Lab Unesa Ketintang. Peserta datang dengan sambutan meriah dan dari pihak
Majalah Unesa
sekolah memberikan makanan ringan serta minuman gratis. Dengan Tema MY HERO MY SPIRIT harapan dari panitia pelaksana, siswa-siswi dapat senantiasa mengenang pahlawan dan mencontoh semangat kepahlawanan mereka yang masih ada sampai saat ini. Dengan kegiatan ini pihak sekolah ingin mengajarkan semangat kepahlawanan, yakni semangat perjuangan, kekompakan,
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
31
SEPUTAR
UNESA
gotong royong, berani dan pantang menyerah. Kemudian seluruh peserta diarahkan masuk ke halaman di SD Lab Unesa untuk mengikuti acara selanjutnya. Dalam perayaan ini juga hadir stand-stand bazar dari masyarakat umum. Namun juga ada stand bazar dari masingmasing kelas yang diperlombakan. Bazar dari masing-masing kelas ini mengusung tema Bhineka Tunggal Ika. Baik peserta yang menjaga stand maupun dekorasi harus bertemakan adt istiadat di Indonesia. Ada stand yang bertemakan Madura, Betawi, Makasar, Bali, Surabaya dan Padang. Salah satunya yang bertema Surabaya adalah dengan menghiasai stand bazar dengan tema hijau yang identik dengan Persebaya. Namun yang paling spesial dari stand Bazar ini juga, adanya Duta Kebersihan yang berasal dari siswa-siswa di SD Lab Unesa yang bertugas mengajak kita semua untuk menjaga kebersihan lingkungan. Dalam perlombaan Bazar Bhineka ini pemenangnya adalah Stand Bali. Menurut juri Stand ini adalah yang terbaik dilihat dari pakaian penjaganya, dekorasi, barang-barang yang dijual, serta makanan-makanan yang disediakan. Acara selanjutnya adalah sambutan-sambutan yakni dari Ketua Pelaksana, Kepala Sekolah, Direktur Yayasan Dharma Wanita Persatuan, Pengawas Kecamatan Gayungan, Serta yang terakhir adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya yakni Dr. Ikhsan, S.Psi, MM. Beliau mengatakan bahwa senang diundang dalam acara ini, acara seperti ini sangat bagus untuk meningkatkan silaturahmi serta komunikasi antar pihak sekolah dengan walimurid. Kepala Dinas juga mengatakan bahwa beliau menunjuk SD Lab Unesa sebagai SD Percontohan yakni SD Swasta rujukan dari Dinas Kota Surabaya. Dr Ikhsan menjelaskan dalam segi Keilmuan di Unesa banyak sekali tokoh-tokoh keilmuan dan untuk segi kurikulum di Unesa
32
adalah jagoannya, jadi harapannya teman-teman guru dapat lebih mengembangkan diri dan lebih meningkatkan kompetensinya untuk pendidikan yang lebih baik. Kemudian acara hiburan, yakni penampilan dari siswa-siswi SD Lab Unesa. Diantaranya Tari Tradisional Tanduk Majeng, Gerak dan Lagu dari TK Lab Unesa, Penampilan Ektra Silat, Paduan Suara, Teater, Fashion Show dan lain-lain. Dalam Kegiatan ini juga banyak doorprise yang diberikan untuk peserta jalan sehat. Hadiah utama dalah Sebuah Laptop dan Sepeda, lalu adapula Kulkas, TV LED, Kipas, Magic Com, Setrika, Voucher dari Auto 2000 dalan lain sebagainya. Sebagai Kepala Sekolah SD Lab Unesa, Sri Lestari, S.Pd menjelaskan bahwa bazar ini juga sebagai bentuk bakti sosial, yakni barang-barang siswa yang masih layak dan tidak terpakai dijual kembali yang nanti hasilnya akan disalurkan untuk Korban Bencana di Palu. “Harapannya untuk kegiatan sepeti ini di tahun-tahun mendatang akan lebih meriah lagi, banyak orang tua yang support, kepercayaan orang tua kepada sekolah semakin baik, sekolahnya semakin maju, dan semakin banyak prestasi.� Ujar Sri Lestari, S.Pd. n (NEA)
| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |
Majalah Unesa
PENAMPILAN: Atraksi sejumlah siswa siswa SD Lab Unesa Ketintang menampilkan tarian dalam merayakan Hari Pahlawan 2018.
SEPUTAR UNESA
KULIAH TAMU DI FIO HADIRKAN PAKAR DARI BELGIA DAN BELANDA
F
akultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Surabaya (FIO Unesa) hadirkan dua pakar luar negeri sebagai pembicara dalam kuliah tamu di lantai tiga gedung FIO (16/11). Mereka adalah Jasper De Greef merupakan pelatih stregth and conditioning dari Hogeschool Arnhem and Nijmegen (HAN) University, Netherlands dan Johan Pion, professor bidang identifikasi dan pengembangan talenta olahraga dari Ghent University, Belgia. Sejak pukul 09.00 hingga pukul 11.00 Wib, ditemani guru besar Unesa Prof. Soetanto Hartono. Mereka menyampaikan beberapa hal terkait dunia olahraga dan cara menemukan minat dan bakat generasi dalam bidang olahraga. Mereka mengapresiasi atas prestasi para atlet Indonesia yang bisa bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Mereka percaya jika di Indonesia termasuk Surabaya banyak bibit unggul para atlet yang bisa dikembangkan. Johan Pion menjelaskan bahwa di Belgia, untuk mengetahui minat dan bakat olahraga pada anak menggunakan aplikasi. Dia juga menegaskan bahwa jangan bertanya kapan baru memberi latihan kepada anak. Namun, buatlah mereka banyak bergerak dan senang dengan apa yang mereka lakukan. Dari sanalah psikomotorik itu tumbuh dan berkembang. Kondisikan lingkungan sehingga anak-anak menyukai apa yang mereka lakukan. Setelah itu berjalan, barulah nanti psikomotorik yang sudah menjadi skill itu gampang dibentuk dan dikembangkan. Kemudian, Jasper De Greef menegaskan bahwa keterampilan merupakan yang terpenting dalam bidang olahraga. Menurutnya, kalau anak sudah memiliki keterampilan mereka hanya butuh sedikit
pengembangan lewat latihan-latihan. Selain itu, menurutnya, mendidik mental yang atletik juga perlu diprioritaskan. Karena skill bagus juga didukung mental yang bagus pula. Dekan Fakultas Ilmu Olahraga Unesa Drs. Gatot Dharmawan, M.Pd mengatakan bahwa kuliah tamu tersebut salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) baik tenaga dosen, pelatih, maupun mahasiswa yang bernaung di FIO. “Kami bisa mendengar penjelasan mengenai tehnik mendidik dan melatih para atlet langsung dari para pakar yang tentunya tidak diragukan kepakarannya,� ujar Gatot. Selain itu, kuliah tamu tersebut sebagai langkah awal membangun kerja sama baik dengan Belgia maupun dengan Belanda dalam peningkatan SDM FIO berstandar Internasional. Sudah ada beberapa kampus dari dua negara tersebut yang
akan diajak kerja sama, termasuk kampus dari kedua pembicara itu berasal. Selain kampus-kampus lainnya, yang terakhir Unesa menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan HAN University Applied of Science, Netherlands pada acara wisuda Unesa yang ke-93 pada Sabtu, 17 November 2018. Drs. Gatot Dharmawan, M.Pd berharap, lewat jejaring kerja sama dengan berbagai kampus luar negeri itu mempercepat target Unesa menuju kampus berstandar Internasional. Tumbuh dan berkembangnya pendidik dan pelatih professional yang siap mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan bangsa. “Kita optimis bisa melahirkan banyak pelatih dan atlet yang nantinya bisa mengharumkan nama Unesa, daerah, dan negara di kancah Internasional.n (VIN/WHY)
BAGI ILMU: Pembicara dari mancanegara turut berbagi ilmu dalam Kuliah Tamu di FIO bersama pakar dari Belgia dan Belanda.
Majalah Unesa
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
33
POJOK KETINTANG
HOTEL BINTANG LIMA MAKAN KAKI LIMA
S
aya yakin pembaca mengenal restoran De Cost, yang tersebar di berbagai kota. Restoran tersebut punya slogan, kalau tidak salah “Rasa Bintang Lima, Harga Kaki Lima”. Slogan itu dipasang di name board restoran, seakan menunjukkan ke orang lewat “makanlah di Restoran De Cost, karena rasanya top tetapi harganya murah. Nah, hari ini saya mengalami mirip slogan itu, tepatnya “Hotel Bintang Lima Makan Kaki Lima”. Ceritanya, saya mengikuti acara workshop yang diadakan The Head Foundation bersama Word Bank di Singapore. Keberangkatan saya diatur oleh World Bank, sehingga saya tidak banyak mengurus. Saya hanya berpesan, dari Surabaya ingin naik Garuda via Jakarta. Via Jakarta, karena memenuhi pesan beberapa teman yang ingin bareng, sehingga bisa bertemu di bandara Cengkareng dan terbang samasama ke Changi Singapore. Mengapa naik Garuda, semata-mata karena maskapai milik pemerintah Indonesia. Dari Surabaya ada dua peserta, yaitu Bu Lutfi dan Bu Rooselyne, keduanya dari Unesa. Saya menginap di Hotel Grand Park City Hall. Mbak Petra, staf World Bank, yang memilihkan hotel tersebut. Saya tidak tahu mengapa dipilihkan hotel itu, mungkin dicarikan yang dekat tempat acara. Saat Mbak Dyah, staf World Bank, yang biasa mengurus tiket pesawat dan hotel mengurusnya, ternyata tidak dapat menggunakan voucher seperti biasanya di dalam negeri. Oleh karena itu, menggunakan cara reimbers, yaitu saya harus membayar sendiri terlebih dahulu nanti diganti oleh World Bank. Mbah Dyah mengatakan nanti travel agent BCD (travel agent langganan World Bank) akan minta nomor kartu kredit. Ketika Mbak Lidia dari Travel
34
Agent BCD mengirim email, saya menanyakan apakah room rate hotel tersebut tidak melampai plafon World Bank. Maksudnya jangan sampai saya nombok. Aturan Wolrd Bank itu aturan besi, tidak bisa ditawar sama sekali. Jadi kalau kita nginap di hotel yang tarifnya diatas plafon harus nomboki kekurangannya. Mbak Lidia meyakinkan bahwa harga itu masih dalam plafon Word Bank. Akhirnya saya bilang OK, tanpa melihat berapa harganya. Saya berangkat dan menginap di Hotel Grand Park City Hall bersama dengan Bu Luthfiah dan Bu Rooselyne dari Unesa. Teman-teman dari Indonesia lainnya menginap di Hotel Robinson. Semula saya tidak tahu mengapa. Namun, setelah tiba di hotel dan kedua ibu menanyakan room rate (tarif kamar), saya baru sadar bahwa ternyata sangat mahal. Dan ternyata hotel tersebut bintang lima, sehingga room ratenya sangat mahal untuk ukuran orang seperti saya. Untunglah, saya dibayari oleh World Bank, sehingga mungkin untuk ukuran mereka harga itu masih normal. Bu Luthfi dan Bu Rooselyne risau apakah Unesa mau membayari hotel yang tarifnya mahal. Saya berkelakar, kan ibu satu kamar untuk berdua, jadi Unesa tentu mau. Kan bisa dianggap separo tarif per orang. Memang agak repot, jika kemudian dibandingkan dengan tarif di Indonesia. Apalagi di Singapura yang terkenal semua mahal. Toh, banya orang Unesa yang sering ke luar negeri yang tarif hotelnya juga sangat mahal, misalnya di Jepang. Moga-moga saja Unesa mengerti, apalagi WR 1 yang menugasi kedua ibu tersebut, alumni Jerman yang pasti paham tentang tarif hotel di negara lain. Ketika, sore hari harus mencari makan malam, saya dengan Bu Luthfi
| Nomor: 123 Tahun XIX - November 2018 |
Majalah Unesa
dan Bu OLEH MUCHLAS SAMANI Rooselyne menjalankan slogan pada judul tulisan ini. Ketika keluar dan melihat kiri-kanan, saya baru paham mengapa tarif hotel tersebut mahal. Karena lokasinya di daerah elite dan di sekitar hotel-hotel kelas atas. Kemanamana dekat dan mudah, karena dekat dengan jalur MRT. Juga banyak mall di dekat hotel. Keluar dari hotel bintang lima, tetapi mencari tempat makan yang yang murah, sehingga terjangkau oleh saku kami. Itu menjadi tidak mudah, karena di area pusat kota Singapura tidak mudah menemukan restoran halal dengan harga murah. Pertama kami menemukan food court di basement sebuah mall dan ramai sekali. Kami masuk dan ternyata tidak menemukan makanan yang “aman”. Akhirnya kami keluar mencari yang lain. Bu Luthfi dan Bu Rooselyne yang sibuk googling mencari rumah makan yang halal. Ditemukan ada Indonesian Halal Food tetapi jauh. Untungnya ada orang yang membawa gelas McDonald, sehingga Bu Rooselyne menanyakankan dimana McDonald yang terdekat. Ternyata cukup dekat, sehingga kami memutuskan makan malam di McDonald saja. Jalan kaki sekitar 15 menit. Sampai di Mc Donal, kami memilih menu yang cocok yang kira-kira dapat membuat perut kenyang. Tidak ada nasi, sehinga akhirnya memilih menu kentang goreng plus chiken wing dan minuman cokelat panas dengan harga 6 dolar satu porsi atau sekitar 70 rb rupiah. Harga kali lima untuk ukuran Singapura. Jadilah tidur di Hotel Bintang Lima tetapi Makan di Kaki Lima. n *http://muchlassamani.blogspot.co.id