[ FILOSOFI ]
KETERIKATAN ILMU DAN KEHIDUPAN Roda kehidupan manusia terus berputar, dalam setiap bagian perjalanan umat manusia selalu ada perkembangan dan penemuan yang timbul sebagai upaya untuk memajukan kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan menjadi salah satu bidang yang akan selalu berkembang dan dibutuhkan oleh manusia. Bagaimana keterkaitan ilmu dalam kehidupan manusia? kehidupan manusia. Secara idealistis, pada tingkat epistemologis ilmu harus diperoleh sesuai kaidah kebaikan dan pada tingkat aksiologis ilmu harus dimanfaatkan untuk kebaikan kehidupan manusia. Dalam beberapa kejadian di dunia, ilmu yang didapat manusia terkadang memiliki dampak yang buruk bagi kehidupan manusia itu sendiri. Jika benar analisis Conie Rahakundini, pakar persenjataan Indonesia,
Drs. Sugeng Adipitoyo, M.Si, Dosen Bahasa Jawa Fakultas Bahasa dan Seni Unesa)
I
lmu dan kehidupan manusia memiliki hubungan resiprositas (kesalingan). Ilmu memetik sumber secara epistemologis dari kehidupan. Kehidupan memungut berbagai hal secara aksiologis dari ilmu. Dengan begitu, jelas antara ilmu dan kehidupan manusia saling memberi dan menerima. Epistemologi dan aksiologi merupakan bidang filsafat. Epistemologi mengkaji pemerolehan ilmu, dan aksiologi mencermati pemanfaatan ilmu untuk
tentang virus corona 2019 yang menggemparkan dunia pada tahun 2020 ini diciptakan oleh seseorang dari negara tertentu sebagai bentuk senjata biologis. Hal tersebut dinilai oleh Conie jauh lebih murah dan lebih efektif daripada senjata nuklir untuk pemusnah manusia; senjata biologis itu diletuskan tahun ini dengan maksud supaya negara-negara yang berdampak segera lumpuh dan bergantung kepada IMF dan World Bank. Sekali lagi jika analisis itu benar,
Majalah Unesa
temuan baru tentang senjata biologis tersebut sangat berdampak buruk terhadap kehidupan manusia, dan siapa pun akan mengecamnya. Serupa dengan hal itu, ada contoh dalam cerita Jawa pada masa Raja Airlangga di Kediri berjaya pada abad XI ada seorang janda Calon Arang yang menggunakan senjata biologis (dengan bahan utama benda biologis) berupa teluh untuk menjadikan pandemi (baca: pageblug) berkepanjangan di tanah Jawa. Setelah ilmu teluh dalam kitab Calon Arang dimusnahkan oleh Empu Barada lenyaplah pandemi tanah Jawa saat itu. Calon Arang dan ilmu teluh sangat dikutuk saat itu oleh raja Airlangga dan rakyatnya. Akan tetapi, sayangnya ilmu teluh yang berdampak buruk terhadap manusia itu sampai kini masih saja bergulir sebagai solusi jika terdapat permusuhan di antara orang Jawa. Berdasarkan ilustrasi tersebut bisa dicatat bahwa proses penemuan ilmu apa pun oleh seseorang yang membuat senjata biologis virus corona seperti yang diduga Conie Rahakundini atau juga teluh oleh Calon Arang-- tidak ada yang bisa membatasi; hanya pada tingkat aksiologis pemanfaatan ilmu tersebut
| Nomor: 142 Tahun XXI - Juni 2020 |
19