[ FILOSOFI ]
Hubungan Ilmu Drama dan Kehidupan Manusia Ilmu memiliki keterkaitan dan keterikatan sangat erat dengan kehidupan manusia. Karakter dalam ilmu pengetahuan laksana kembar. Namun, tak berarti harus sama persis satu sama lain. Ada yang harus menjadi pembeda, bisa dari segi paradigma, cara pandang maupun hal lain. Hal ini yang biasanya menimbulkan konflik. Bagaimana cara manusia memandang sebuah kehidupan itu seperti harmoni yang harus berimbang. Sisi baik dan buruk maupun hitam dan putih, semua bergantung pada cara manusia menyikapinya. perbuatannya. Intinya, dalam ilmu drama adan manajemen konflik, cara menyeimbangkan kehidupan sosial dan bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui tontonan. Ilmu tidak hanya didapat dari pengetahuan, namun juga dari apa yang telah dijalani manusia yang sering disebut dengan pengalaman. Orang yang jauh lebih muda dengan berbagai ilmu yang dikuasai, belum
Arif Hidajad, S.Sn.,M.Pd, Dosen Bahasa Jawa Fakultas Bahasa dan Seni Unesa)
S
ama halnya dengan bidang keilmuan. Dalam bidang ilmu drama, misalnya, dibahas mengenai karakter-karakter manusia yang berlatar belakang filter psikologi, sosiologi dan bidang ilmu lainnya. Dalam ilmu drama, juga dibahas mengenai kecenderungankecenderungan manusia melakukan sesuatu dan sebab akibat dari
tentu menguasai secara pengalaman. Oleh karena itu, tidak mungkin orang muda meninggalkan generasi yang lebih dulu darinya. Karena ilmu dihasilkan dari orang-orang yang telah memiliki pengalaman, tetapi ilmu belum tentu menghasilkan pengalaman. Untuk sampai pada titik tersebut, dibutuhkan riset dan analisa tertentu.
Majalah Unesa
Keterkaitan ilmu dan pengetahuan sangatlah erat. Hal tersebut bisa didapatkan melalui ilmu-ilmu yang berasal dari training atau latihan. Tentunya, bagaimana cara manusia mengungkapkan kembali pengalaman-pengalaman batin melalui permainan di atas panggung. Cara mengungkapkan perasaan di atas panggung melalui media-media itulah terkadang perlu latihan. Dari latihan-latihan itu, maka akan hadir pengalaman. Berbeda lagi jika manusia menyalahgunakan ilmu pengetahuan untuk melakukan hal-hal yang merugikan kehidupan. Orang yang menyalahgunakan ilmu tidak bisa disebut sebagai ilmuwan. Ia layak disebut sebagai penjahat. Seorang ilmuwan sejati akan selalu melakukan dan memikirkan kepentingan kemanusiaan. Jika terdapat manusia yang menyalahgunakan ilmu pengetahuan, maka itu bukan ilmuwan. Manusia yang berilmu harus mampu mempertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.
| Nomor: 142 Tahun XXI - Juni 2020 |
25