INSPIRASI ALUMNI Kiprah KH Mulyadi alumnus Unesa yang Kini Ketua PCNU Gresik
‘MENYULAP’ KANDANG AYAM JADI PESANTREN TERNAMA Selain menjadi Ketua PCNU Gresik, alumnus program studi S1 Matematika IKIP Surabaya (kini Unesa) juga mengelolah pondok pesantren Darul Ihsan dan lembaga pendidikan formal jenjang kelompok belajar (KB) hingga perguruan tinggi (PT)
S
iapa yang tidak mengenal Pondok Pesantren Darul Ihsan yang berdiri kokoh di Menganti, Gresik, Jawa Timur? Sebuah pesantren ternama yang tidak hanya memberikan pendidikan nonformal untuk generasi masa depan. Akan tetapi, juga dilengkapi dengan fasilitas pendidikan formal mulai dari kelompok belajar (KB) hingga perguruan tinggi (PT). Sebuah bukti nyata dari pendirinya dalam mencintai ilmu dan dedikasi diri untuk kemajuan bangsa dan negara. Dia adalah KH Mulyadi. Pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Darul Ihsan ini lahir pada Kamis, 9 Desember 1965 di Kedamean, Gresik. Masa kecilnya dihabiskan di tempat kelahirannya. Baru pada 1985 dia hijrah ke Kota Surabaya untuk memperkuat keilmuannya di bidang agama dan ilmu pengetahuan umum. Dia menimba ilmu di Pondok Pesantren At-Taqwa Karangrejo Surabaya dan program studi S-1 matematika IKIP Surabaya (kini Unesa). Setelah kembali ke kota kelahirannya dan menikah, keinginan KH Mulyadi mengabdikan diri untuk kepentingan umat semakin besar. Pada 1995, dia memiliki ide untuk mendirikan tempat mengaji. Sebuah bekas kandang ayam diubahnya
18
KH Mulyadi (kiri) bersama Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.
menjadi kawah candradimuka bagi anak-anak di lingkungannya dalam menimba ilmu agama. KH Mulyadi berusaha keras mengamalkan semua ilmu yang dimiliki, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum. Dengan
| Nomor: 165 Tahun XXIII - Mei 2022 |
Majalah Unesa
tekad yang kuat, dia terus melangkah. Dia percaya bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk membangun peradaban Islam yang lebih maju. Siapa sangka, pesantren itu ternyata berkembang sangat pesat. Lima tahun kemudian, KH Mulyadi mendaftarkan