LAPORAN UTAMA
“Jangan jadikan ini sekadar menggugurkan tugas semata. Belajar yang benar dan nanti ilmunya diimplementasikan untuk membawa perubahan dan kemajuan desa.”
“Ini program yang baik. Saya harap mereka tidak hanya menjadi sarjana, tetapi menjadi lokomotif perubahan dan pelopor transformasi di desadesanya.”
“Setelah kuliah, implementasikan ilmu di desa masing-masing. Warnai desa dengan kreativitas dan inovasi menuju desa-desa yang maju dan unggul.”
Abdul Halim Iskandar
Dr. Anna Mu’awanah
Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes
Menteri Desa dan PDTT
Bupati Bojonegoro
Rektor Unesa
Ratusan Mahasiswa RPL Desa Kuliah di Unesa
SDM UNGGUL, DESA BERDAYA Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Transmigrasi (Kemendes-PDTT) sebagai perguruan tinggi penyelenggara program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Selain Unesa, ada UNY yang juga mendapat kepercayaan menyelenggarakan RPL pada gelombang pertama.
S
ebanyak 619 mahasiswa jalur RPL Desa resmi diterima sebagai mahasiswa di Unesa setelah melalui proses seleksi portofolio dan kesesuaiannya dengan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) terhadap 881 pendaftar. Para mahasiswa baru tersebar di lima prodi yang ada di Unesa. Rinciannya, sebanyak 291 kuliah di prodi S1 Administrasi Negara, 98 mahasiswa kuliah di prodi S1 Manajemen, 75 mahasiswa kuliah di prodi S1 Sosiologi, 29 kuliah di prodi S1 Pendidikan Luar Sekolah, dan 126 kuliah di prodi S1 Akuntansi. Para mahasiswa yang terdiri atas kepala desa, perangkat, pengurus BUMDes, pendamping dan pegiat desa tersebut berasal dari 419 desa di Kabupaten Bojonegoro. Rabu,
30 Maret 2022 beberapa waktu lalu, para mahasiswa RPL mengikuti kuliah umum di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan dibuka langsung oleh Menteri Desa dan PDTT Abdul Halim Iskandar serta dihadiri oleh Bupati Bojonegoro Anna Muawanah sebagai pemateri kuliah umum. Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa PDTT saat membuka program RPL Desa menyampaikan bahwa program itu dihadirkan sebagai upaya untuk mendorong kemajuan desa. Oleh karena itu, menteri yang akrab dipanggil Gus Halim itu mewanti-wanti agar para peserta yang sudah diterima kuliah di Unesa tidak menganggap sebagai formalitas belaka untuk mendapatkan gelar sarjana. “Jangan jadikan sekadar
Majalah Unesa
| Nomor: 165 Tahun XXIII - Mei 2022 |
5