2 minute read
LAPORAN UTAMA
from Majalah Unesa 171
LAPORAN UTAMA
KETUM UKM KEWIRAUSAHAAN: PTN BH BIKIN WASWAS
Advertisement
Meskipun sudah menyiapkan berbagai hal dan diyakini sudah matang oleh para pimpinan, namun ternyata perubahan status Unesa ke PTN BH menimbulkan rasa waswas bagi sebagian kalangan di kampus bertagline rumah para juara itu. Salah satunya, disampaikan oleh Rusydi Hafidzh, Ketua Umum UKM Kewirausahaan UNESA periode pertama.
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) secara resmi telah berubah status menjadi PTNBH. Meskipun sudah menyiapkan berbagai hal dan diyakini sudah matang oleh para pimpinan, namun ternyata perubahan status tersebut menimbulkan rasa waswas bagi sebagian kalangan di kampus bertagline rumah para juara itu. Salah satunya, disampaikan oleh Rusydi Hafidzh, Ketua Umum UKM Kewirausahaan UNESA periode pertama.
Mahasiswa S1 Desain Komunikasi Visual itu dalam pernyataannya mengaku berbahagia dan senang dengan apa yang sudah dicapai UNESA, khususnya perubahan status Perguruan Tinggi Negeri dari Badan Layanan Umjum (BLU) menjadi PTN Berbadan Hukum. “Perubahan ini, tentu menjadi branding sangat baik bagi mahasiswa yang sudah lulus maupun yang akan masuk ke UNESA,” terangnya.
Dia juga optimis, dengan status PTN BH itu peluang untuk semakin membuka pintu-pintu kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak baik lembaga maupun dunia industry. Dalam konteks tersebut, tentu bukan hanya pihak birokrasi kampus saja yang diuntungkan tetapi dari sisi mahasiswa juga semakin awareness, sejahtera dan mampu membantu dalam setiap pelaksanaan program-program MBKM seperti magang, kampus mengajar, pertukaran pelajar, studi independent dan sebagainya ke depan.
Namun, berangkat dari kemungkinan-kemungkinan tersebut, dia memiliki kecemasan dan waswas yang akan berdampak bagi mahasiswa, khususnya untuk UKM Kewirausahaan terkait status PTNBH ini. “Saya mengkhawatirkan terjadi kapitalisasi kampus dan menjerat mahasiswa dengan beberapa kebijakan yang berpotensi merugikan,” paparnya.
Mahasiswa kelahiran pulau garam itu berharap hal itu hanya kecemasan saja. Dia berharap meskipun telah berubah status menjadi PTN BH, kampus Unesa yang dikenal sebagai kampus rakyat penghasil guru itu tetap dapat terjangkau pembiayaannya oleh masyarakat. Rusydi Hafidzh berharap, kinerja kampus yang sudah terbilang bagus ini semakin baik dan meningkat. Sarana dan prasarana yang saat ini belum tergarap diharapkan dapat segera dilakukan renovasi besar-besaran beserta sarana yang menyertainya, seperti kelengkapan AC, kursi, meja, gayung kamar mandi, kelistrikan yang tidak menyeluruh penyebarannya, dan pengawasan setiap ruangan. “Selain sarana, SDM yang ada juga harus dapat merawat gedung-gedung tersebut dengan baik,” imbuhnya.
Hal penting lain adalah membenahi segi informasi akademik. Saat ini, UNESA masih belum dapat merespon secara cepat dan tanggap terkait informasiinformasi. Di antaranya, informasi MBKM dan penyebarannya yang kurang merata sehingga masih banyak mahasiswa kebingungan dengan program tersebut.
“Perubahan status PTN BH ini, diharapkan mampu membawa UNESA berkembang lebih pesat dan menjadi kampus bergengsi sejajar dengan kampus-kampus besar lainnya,” pungkasnya. n (PUTRA)