1 minute read
CLEAR MIND KALAM
from Majalah Unesa 174
Bersih-bersih pikiran itu perlu dilakukan, karena siapa tahu pola pikir kita sudah kadaluwarsa, out off date, kotor, ngeres, ruwet dan mbulet, serta aneka pikiran yang aneh-aneh lainnya. Clear mind.
Mengapa kita harus membersihkan pikiran kita?
Advertisement
Karena menurut para filsuf Timur, berpikir itu harus jernih. Tidak hanya berpikir dengan teknik canggih, tetapi pikiran itu sendiri harus bersih, jernih, dan tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang dianggap negatif.
Ini tentu berbalik dengan gaya berpikir Barat yang cenderung mengutamakan kritis, valid, dan jelas serta tidak mbuletisasi. Jadi bisa dibandingkan sendiri bahwa pemikiran Barat itu lebih mengutamakan teknisnya, sementara pemikiran Timur tentang kejernihan berpikir.
Filosof Timur, Buddha pernah mengatakan, “Hidup kita dibentuk oleh pikiran kita; kita menjadi apa yang kita pikirkan. Kegembiraan mengikuti pikiran jernih seperti bayangan tidak pernah pergi.”
Quotes ini mengandung tiga hal sekaligus. Yang pertama hidup itu dibentuk oleh pikiran kita, yang kedua adalah kita adalah apa yang kita pikirkan, dan yang ketiga; pikiran jernih itu menggembirakan sebagaimana bayangan dengan sesuatu yang menghalau pikiran kotor dan jahat dalam diri kita? Dr Fahruddin Faiz M Ag pernah menyampaikan cara menggusur pikiran kotor itu bisa dilakukan dengan beberapa tahapan, yakni; kenali dan hindari pemicu, abaikan dan ganti fokus, ibadah, olahraga, mengembangkan hobi positif, mencari kesibukan positif, dan berkumpul dengan orang-orang positif pula. dibayanginya. Jadi mengapa kita sering galau? Kemungkinan karena pikiran kita ruwet, sehingga membuat kita sedih. Tapi kalau pikiran kita jernih, pasti bisa membaca mana yang salah dan yang benar dengan tegas, sehingga membuat hati atau pikiran kita gembira atau lega.
Amanah berupa kedudukan atau jabatan itu berat. Bukan hanya saat menjalankannya di dunia, tetapi juga kelak berat pula pertanggungjawabannya di akhirat.
Sekali lagi kegembiraan itu mengikuti yang jernih. Dan diri kita itu dibentuk oleh pikiran kita sendiri.
Maka dari itu, Imam Ghozali mengatakan bahwa pikiran itu merupakan pasukan kita yang paling kuat. Pikiran bisa jadi bukan penentu, tetapi ia yang paling powerfull dan sangat berpengaruh dalam hidup kita. Memang yang banyak menentukan hidup kita adalah hati. Tetapi hati ini informasinya banyak disuplai oleh pikiran.
Lantas bagaimana caranya
Intinya kita harus belajar menguasai pikiran sendiri agar tidak terbawa keburukan pikiran dan sebaliknya mengarahkan pemikiran positif.
Ada kalimat bijak yang patut kita camkan Bersama, “Air di lautan yang luas takkan pernah sanggup menenggelamkan sebuah perahu keci di atasnya, kecuali perahu itu dimasuki oleh air.” Demikian juga dengan kehidupan kita. Segala hal negatif akan selalu ada di sekeliling kita. Namu semua itu takkan mampu menenggelamkan kita, kecuali kita membiarkannya masuk dalam pikiran kita.
Sama seperti yang dikatakn Zhuangzi, “Mereka yang mengikuti Tao memiliki pikiran jernih. Mereka yang tidak membebani pikiran mereka dengan kecemasan dan lentur dalam menyesuaikan diri dengan kondisi eksternal.”
Mari kita bersihkan pikiran kita bersama. m