Majalah Unesa 122

Page 1



WARNA REDAKSI

S

ebagai salah satu kampus yang memiliki Fakultas Ilmu Olahraga (FIO), sudah sewajarnya Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan kontribusi penuh dalam memajukan prestasi olahraga baik di tingkat nasional maupun internasional. Komitmen salah satunya terlihat di peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 7 Oktober 2018 lalu. Unesa mengukuhkan kepeduliannya lewat berbagai macam kegiatan meliputi lomba gerak jalan beregu, funwalk, senam meraih bintang, festival dan eksebisi olahraga disabilitas, bazar kewirausahaan, serta di akhiri dengan pentas musik hiburan rakyat. Rangkaian kegiatan di hari puncak Haornas itu tidak hanya dinikmati jajaran sivitas akademik. Namun, manfaatnya juga dirasakan oleh masyarakat sekitar yang juga terlibat aktif dalam acara seharian penuh itu. Mereka tidak hanya sebagai penonton, namun juga sebagai peserta yang terlibat aktif dalam perlombaan. Bahkan, para

penyandang disabilitas ikut ambil bagian dalam perlombaan itu. Keterlibatan masyarakat dalam acara yang ditunggu-tunggu tiap tahunnya itu tentu bukan tanpa alasan. Hal itu, merupakan salah satu strategi Unesa dalam berbagi semangat keolahragaan

lewat berbagai sarana dan prasarana yang dimiliki tidak hanya dimanfaatkan warga kampusnya saja, tapi juga bisa digunakan pihak luar untuk mengembangkan potensinya secara gratis. Komitmen itu telah dibuktikan, satu diantaranya adalah penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes dengan Direktur SOINA (Special Olympics Indonesia Association) propinsi Jawa Timur yang dilaksanakan pada puncak peringatan Haornas di Unesa. Kerja sama tersebut sebagai salah satu upaya Unesa dalam memberikan konstribusi dalam mendorong para atlet yang berasal dari kalangan disabilitas agar mereka bisa berkompetisi di ajang nasional maupun internasional. Unesa memiliki keyakinan bahwa dengan meningkatkan kualitas di bidang olahraga yang menyasar semua pihak termasuk kalangan disabilitas, masyarakat bisa menjadi manusia yang sehat dan kuat menuju tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara. n

BERKARAKTER DAN IDAMAN JELITA kepada semua lapisan masyarakat. Selain itu, juga untuk menebarkan kesadaran kepada masyarakat bahwa olahraga itu penting baik sebagai kebutuhan maupun gaya hidup. Selain itu juga untuk mengajak masyarakat sebagai salah satu elemen utama untuk menyemangati generasi dalam meraih prestasi. Unesa menyadari bahwa meraih prestasi olahraga itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kerja keras, kerja ikhlas, dan kerja sama. Oleh karena itu, perlu usaha yang berkesinambungan dari semua pihak. Unesa memeloporinya

Majalah Unesa

ARM

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

3


DAFTAR RUBRIK

19 EDISI OKTOBER 2 01 8

FOTO: DOK/ISTIMEWA

Edisi Ini

07

KEMERIHAN PERINGATAN HAORNAS 2018 DI UNESA

10

TESTIMONI WARGA UNESA TENTANG HAORNAS

12

WAWANCARA KHUSUS

14

25

17

PUSAT HAKI, PATEN, DAN PUBLIKASI UNESA, TAHUN 2018 DAFTARKAN 91 HAK PATEN, 73 HAK CIPTA, DAN SATU DESAIN INDUSTRI

INSPIRASI ALUMNI

KIPRAH LEMBAGA

UNESA BANJIR KUNJUGAN

08

LAPORAN UTAMA

18

LENSA UNESA l HARI KESAKTIAN PANCASILA l PRESTASI PEKSIMINAS XIV l TALK SHOW CENDIKIA FISH

Majalah Unesa ISSN 1411 – 397X Nomor 122 Tahun XIX - Oktober 2018 PELINDUNG: Prof. Dr. Warsono, M.S. (Rektor), Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si. (WR Bidang I), Drs. Tri Wrahatnolo, M.Pd., M.T. (WR Bidang II), Dr. Ketut Prasetyo, M.S. (WR Bidang III), Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M. Litt. (WR Bidang IV) PENANGGUNG JAWAB: Dra. Ec. Ratih Pudjiastuti, M.Si (Kepala BAAK) PEMIMPIN REDAKSI: Dra. Titin Sumarti, M.Pd (Kabag. Kerja Sama dan Humas) REDAKTUR: A. Rohman, Basyir Aidi PENYUNTING BAHASA: Syaiful R REPORTER: Wahyu Utomo, Syaiful H, Inayah, Suryo Waskito, Emir Musa, Mira Carera, Nely Eka, Tarida, M. Rizki, Titan, Hasna, Intan, Jumad, Fibrina, Intan, Royyan. FOTOGRAFER: Sudiarto Dwi Basuki, M. Wahyu Utomo, DESAIN/ LAYOUT: Abdur Rohman, Basyir Aidi ADMINISTRASI: Roni, ST. (Kasubbag. Humas), Supi’ah, S.E. DISTRIBUSI: Lusia Patria, S.Sos, Hartono PENERBIT: Humas Universitas Negeri Surabaya ALAMAT REDAKSI: Kantor Humas Unesa Gedung Rektorat Kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya

4

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

Majalah Unesa


LAPORAN UTAMA

SEMARAK HAORNAS 2018

MOMENTUM EVALUASI OLAHRAGA NASIONAL

PERAYAAN HARI OLAH RAGA NASIONAL (HAORNAS) KE-35 2018 DIPUSATKAN DI TERNATE, MALUKU UTARA. MELALUI EVEN OLAHRAGA TERSEBUT, DIHARAPKAN BISA MENJADI MOMENTUM UNTUK MENGEVALUASI OLAH RAGA INDONESIA. APALAGI, TAHUN INI MERUPAKAN TAHUN YANG MENGGAIRAHKAN BAGI OLAHRAGA NASIONAL KARENA CAPAIAN PRESTASI YANG APIK DI ASIAN GAMES 2018 DAN ASIA PARA GAMES 2018.

Majalah Unesa

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

5


LAPORAN

UTAMA

R

aden Isnata, Deputi III Pemberdayaan Olahraga Kemenpora mengatakan bahwa Haornas 2018 kali ini mengusung tema Ayo Olahraga Bangun Indonesia. Dengan tema itu, diharapkan olahraga dapat membangun semua lini dan menjadi ajang pemersatu bangsa. Tema tersebut, terang Raden Isnata, sudah ditetapkan pemerintah melalui kementerian Pemuda dan Olahraga di bawah kepemimpinan Menpora Imam Nahrawi. Dalam sambutannya, Raden Isnata mengatakan bahwa pemerintah dalam 3-4 tahun ini sangat intens melakukan pembangunan infrastruktur olahraga, di antaranya 1000 lapangan desa, ruang publik untuk olahraga dan kini pembangunan GBK dan fasilitas lain menyambut perhelatan Asian Games dan Asian Para Games. Melalui bangunan fisik itu, terang Raden Isnata, pemerintah berhasil meyakinkan dunia internasional bahwa Indonesia telah sukses menggelar Asian Games, termasuk prestasi gemilang di peringkat empat besar dalam perhelatan tersebut. Selain gencar membangun infrastruktur olahraga, pembangunan spirit dan membangun pembudayaan olahraga sebagai gaya hidup sehat juga dilakukan melalui gerakan secara massif. Hal itu bisa dilihat dari berbagai even seperti pemecahan rekor dunia Poco-poco, Sepeda Nusantara, Gala Desa, dan Liga Sepakbola Pelajar Berjanjang yang meluas di lebih 386 Kab/Kota. “Jadi membangun olahraga itu tidak hanya fisik semata, namun juga membangun jasmani dan rohani,” ungkapnya. Pria asal Kulon Progo itu menambahkan, Haornas tahun ini memiliki makna lain di tengah pemerintah pusat sedang gencargencarnya melakukan pembangunan fisik, baik fasilitas umum maupun untuk olahraga. Haornas memberikan rasa keseimbangan pembangunan olahraga yang berdimensi kesetaraan antara Asian

6

“JADI MEMBANGUN OLAHRAGA ITU TIDAK HANYA FISIK SEMATA, NAMUN JUGA MEMBANGUN JASMANI DAN ROHANI.”

nusantara, senam SKJ untuk para lansia, hingga pawai obor Asian Para Games. Yang pasti, melalui Haornas masyarakat Indonesia diharapkan bisa terbantu untuk hidup sehat dan bugar serta berprestasi.

Raden Isnata (Deputi III Pemberdayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga)

PAWAI OBOR Salah satu rangkaian kegiatan Haornas 2018 adalah pawai obor. Di Ternate, pawai obor dimulai dari Kedaton Kesultanan Ternate. Lalu, api yang berada di dalam lentera, akan dinyalakan ke Obor oleh Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari dan diserahkan kepada torch bearer untuk kemudian dibawa keliling ke dalam kota Ternate. Pada saat pelaksanaan Haornas, api akan diserahkan kepada Presiden RI Joko Widodo yang direncanakan akan membuka pelaksanaan Haornas nanti. Setelah, itu obor api kemudian akan langsung diberangkatkan ke Makassar untuk menjalani proses pawai obor pada 12 September mendatang. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berharap Haornas 2018 menjadi momentum olahraga Indonesia bangkit. Perayaan Haornas tahun ini terasa amat spesial. Selain Indonesia sukses menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games 2018, Haornas juga dirayakan bersamaan dengan kirab obor Asian Para Games yang berlangsung di Ternate. Menteri asal Bangkalan, Jawa Timur itu berharap kirab obor Asian Para Games menjadi simbol berkobarnya kebersamaan dan kesatuan olahraga tanpa memandang status apapun. Ternate dipilih, sudah tentu bukan sembarang karena Ternate adalah kota sultan. “Para sultan ada di sini, dan tentu pengembangan kebudayaan, dan tradisi betul-betul diagungkan di tempat ini,” kata Imam. Semangat kirab obor bermakna mengobarkan semangat sebagai bangsa untuk menyatukan diri dalam sebuah keberagaman dengan menjunjung tinggi dan menghormati siapapun, termasuk kaum disabilitas.n (SIR)

Games dan Asian Para Games. “Keseimbangan yang dimaksud bahwa pemerintah tidak hanya terfokus untuk mengejar olahraga prestasi seperti Asian Games, tetapi juga dipadukan dengan olahraga unsur lain, semisal Asian Para Games yang lebih menonjolkan sisi kemanusiaan,” ungkapnya. Pun, demikian dengan Haornas ke-35 ditonjolkan momentum olahraga berbasis tradisional, ada penghargaan, gebyar olahraga, ada festival olahraga lansia dan sebagainya. Artinya, semua itu menyeluruh untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia bahwa membangun olahraga, harus utuh mulai dari olahraga pendidikan, rekreasi dan prestasi. KALI PERTAMA DI LUAR JAWA Haornas kali ini terbilang spesial karena untuk kali pertama, puncak acaranya digelar di luar Pulau Jawa, yakni Ternate. Menurut Ketua Pelaksana Teguh Raharjo, ada empat alasan kenapa Ternate dipilih sebagai lokasi puncak perayaan Haornas 2018. Pertama karena mereka satusatunya daerah di luar Jawa yang melamar menjadi tuan rumah. Kedua, Ternate menjadi wakil Wilayah Timur Indonesia. Ketiga, olahraga harus digelorakan hingga ke pelosok sesuai amanat Presiden RI Joko Widodo. Keempat, Ternate sudah banyak menghasilkan atlet nasional maupun dunia, sebut saja Albert Papilaya dan keluarga Mainaky. ‘ Masih menurut Teguh Raharjo, Haornas 2018 diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari pameran olahraga, gala desa, goes

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

Majalah Unesa


LAPORAN UTAMA

GELIAT & KEMERIAHAN HAORNAS DI UNESA

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MENJADI SALAH SATU KAMPUS YANG IKUT MEMERIAHKAN HARI OLAHRAGA NASIONAL (HAORNAS) 2018 SEBAGAI WUJUD KEPEDULIAN TERHADAP OLAHRAGA. PUNCAK PERINGATAN HARI OLAHRAGA NASIONAL (HAORNAS) DI UNESA DIGELAR PADA 7 OKTOBER 2018 DI HALAMAN KAMPUS UNESA LIDAH WETAN DENGAN MERIAH.

B

erbagai macam jenis kegiatan dilaksanakan tim panitia yang berasal dari Fakultas Ilmu Olah Raga (FIO). Lomba tersebut meliputi lomba gerak jalan beregu, funwalk, senam meraih bintang, festival dan eksebisi olahraga disabilitas, bazar kewirausahaan, dan pentas musik hiburan rakyat. Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes menyempatkan berduet dengan seorang bule Amerika Serikat bernama Andrea yang saat ini sedang melakukan riset tentang dangdut dan gender di Indonesia. Selain itu, ada juga penandatanganan nota

kesepahaman (MOU) antara Rektor Unesa dengan Farida dari Special Olympics Indonesia Association (SOINA) propinsi Jawa Timur. Kerja sama tersebut meliputi komitmen Unesa memberi pelatihan olahraga kepada para atlet yang berasal dari kalangan disabilitas agar mereka bisa berkompetisi di ajang internasional. Dalam rangkaian acara Haornas tersebut, Rektor Unesa sekaligus melaunching kegiatan Diesnatalis Unesa yang tahun 2018 ini memasuki usia ke-54. Prof Nurhasan dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan meningkatkan kualitas di bidang olah raga berarti masyarakat

Majalah Unesa

ikut mewujudkan pembangunan manusia Indonesia guna menjadi manusia yang sehat dan kuat. Di sela acara tersebut, Unesa menggelar penggalangan donasi untuk korban gempa Palu dan Donggala Sulawesi Tengah. Unesa juga menunjukkan kepedulian terhadap korban gempa dengan menerima mahasiswa dari Universitas Tadulako yang menjadi korban gempa dan tsunami untuk kuliah “Sit In� di Unesa secara gratis. Selain itu, Unesa juga memberi bantuan beasiswa sebesar 1.000.000 rupiah kepada para mahasiswa dan fasilitas asrama secara gratis.

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

7


LAPORAN

UTAMA

MENGGELAR BERBAGAI KEGIATAN

K

etua Pelaksana Haornas 2018 sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Olahraga, Dr. Setiyo Hartoto, M.Kes, mengatakan, Haornas yang dilaksanakan Unesa tahun ini sudah direncanakan dan disiapkan sebelum hari Haornas itu sendiri. “Kita sudah ada perencanaan kegiatan. Fakultas dan dekanat mengatakan bahwa itu harinya kita, karena kita kan lembaga olahraga,” tutur Setiyo. Menurut Setiyo, kegiatan Haornas merupakan kegiatan yang melibatkan internal dan eksternal. Internal di antaranya pihak Unesa sendiri seperti rektorat, fakultas, dekanat, BEM, dan lainnya. Sementara pihak eksternal di antaranya masyarakat luar yang turut memeriahkan acara, juga terdapat penyandang disabilitas yang hadir. Ada pula kegiatan pawai keolahragaan yang dibantu oleh BEM fakultas. Puncak Haornas sendiri dilaksanakan dengan Gebyar Haornas yang sudah dilaksanakan pada 7 Oktober lalu. Kegiatan Gebyar Haornas juga dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis Unesa ke-54. Dosen, mahasiswa, dan disabilitas terlibat pada kegiatan ini. Puncak acara Haornas 2018 juga terdapat “Basic Sport Life” bekerja sama dengan R.S. dr. Soetomo Surabaya. Basic Sport Life merupakan kegiatan yang berkaitan dengan penanganan dasar dalam olahraga. “Kegiatan itu sangat luar biasa, karena teman-teman kedokteran juga terlibat langsung. Semoga dapat terus menjalin kerja sama ini,” ucap Setiyo. Menurut Setiyo, serangkaian kegiatan Haornas sendiri dilaksanakan untuk menggerakkan masyarakat agar lebih bergelora dalam olahraga. “Melalui Haornas kita bisa menggerakkan olahraga, pola hidup sehat, dan kesehatan.” jelasnya. Untuk diketahui, kegiatan Haornas

8

Dr. Setiyo Hartoto, M.Kes

MENURUT DR. SETIYO HARTOTO, M.KES, SERANGKAIAN KEGIATAN HAORNAS SENDIRI DILAKSANAKAN UNTUK MENGGERAKKAN MASYARAKAT AGAR LEBIH BERGELORA DALAM OLAHRAGA. “MELALUI HAORNAS KITA BISA MENGGERAKKAN OLAHRAGA, POLA HIDUP SEHAT, DAN KESEHATAN.” JELASNYA.

diawali oleh pawai olahraga, kemudian dilanjutkan dengan kejuaran futsal, karate, bola tangan, karambol, gerak jalan, jalan sehat, basic life support, dan lain-lain. Ia juga menyatakan Haornas 2018 mengambil tema terkait dengan kebugaran dan olahraga. Terkait panitia Haornas, Setiyo menjelaskan bahwa setiap kegiatan memiliki panitia sendiri. Total panitia yang tergabung kurang lebih 11 orang, belum termasuk anggota BEM FIO, karena BEM fakultas juga terlibat. Perencanaan kegiatan Haornas,

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

Majalah Unesa

disiapkan selama kurang lebih satu bulan. Setiyo juga menyatakan bahwa ketua Pelaksana Haornas berganti setiap tahunnya. “Tahun lalu Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, tahun ini giliran Wakil Dekan Bidang Akademik,” tuturnya. Ia juga berharap Haornas ke depan bisa dilaksanakan dengan lebih meriah lagi. Misalnya dengan melibatkan fakultas ikut dalam lomba ataupun rangkaian kegiatan tersebut. n (WHY/SIR/FBR/IC)


LAPORAN UTAMA

HAORNAS TAHUN INI LIBATKAN DISABILITAS

Drs. Gatot Darmawan, M.Pd

F

akultas Ilmu Olahraga (FIO) merupakan salah satu lembaga olahraga yang memeringati Haornas. Drs. Gatot Darmawan, M.Pd selaku Plt Dekan Fakultas Ilmu Olahraga Unesa mengatakan, Haornas sudah selayaknya diperingati setiap tahun karena Haornas merupakan hari olahraga di Unesa dan di manapun. Menurutnya, pelaksanaan Haornas memiliki tujuan utama untuk mengenalkan hari olahraga beserta serangkaian kegiatannya pada masyarakat luas, terutama warga Unesa. “Kita insan olahraga, maka siapa lagi kalau bukan kita yang akan mengenalkan dan merayakan Haornas. Olahraga itu bisa membawa nama negara, misalnya atlet mendapatkan medali emas, bisa mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di negara asing,” jelasnya. Menurut Gatot, Haornas tahun ini memiliki inovasi yakni kerja sama dengan kaum disabilitas. Mereka yang memiliki keterbatasan tetap bisa melaksanakan kegiatan

olahraga seperti orang normal. “Kami mendukung itu, dan berusaha memfasilitasi mereka. Bahkan, rektor Unesa mempersilakan agar lapangan-lapangan di FIO dipinjamkan secara gratis kepada kaum disabilitas,” paparnya. Rangkaian kegiatan Haornas sendiri, tentunya difokuskan pada kegiatan olahraga. Kegiatan sangat banyak dan beragam, mulai dari perlombaan olahraga, seminar, dan masih banyak lagi. Kegiatan yang juga menjadi puncak Haornas adalah kegiatan yang bekerja sama dengan R.S. dr. Soetomo Surabaya, terkait dengan pertolongan pertama pada cedera dalam olahraga. “Kegiatan kerja sama itu penting sekali, terutama bagi orang awam karena terkategori murah. Biasanya dipatok harga hingga jutaan namun kita hanya 250 ribu,” jelasnya. Menurut Gatot, Haornas untuk tahun mendatang memang belum ada perencanaan. Namun, mungkin saja olahraga tradisional seperti panjat pinang, atau lainnya akan dimasukkan pada peringatan Haornas mendatang. Ia berharap agar Haornas ke depan lebih baik, meriah dan bisa melibatkan seluruh warga Unesa,” pungkasnya. n (FBR/IC)

Majalah Unesa

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

9


LAPORAN

UTAMA

TESTIMONI DOSEN DAN MAHASISWA TERKAIT HAORNAS 2018 Vinda Maya Setianingrum, S.Sos, M.A, Dosen Ilmu Komunikasi Unesa

Olahraga Menyatukan Kita Semua VINDA Maya Setianingrum, dosen di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum mengapresiasi diadakan acara Haornas di Unesa. Apalagi, kegiatan tersebut tidak hanya dirasakan warga Unesa tetapi juga melibatkan masyarakat luar. Ada kegiatan jalan sehat, senam untuk kesehatan jantung dan lainnya. “Yang menarik di sini adalah ketika ada lomba gerak jalan yang diikuti kalangan disabilitas oleh komunitas disabilitas dari Surabaya, gerak jalannya sebenarnya bebas untuk umum tetapi ada 2 regu peleton yang di dalamnya adalah anak-anak disabilitas,” ujar Vinda. Vinda juga mengatakan bahwa olahraga adalah untuk semua orang. Olah raga itu bukan hanya untuk orang-orang yang sehat, dan bukan untuk orang-orang yang normal, tetapi orang disabilitas yang memiliki kebutuhan khusus juga berhak memiliki hak yang sama. Kegiatan Haornas di Unesa yang berlangsung dari pagi hingga sore melibatkan masyarakat sekitar kampus. Hal itu menunjukkan bahwa Unesa peduli dengan olahraga. Apalagi, Unesa menjadi salah satu kampus di Jawa Timur yang memiliki fakultas olahraga. “Di Jawa Timur tidak banyak kampus yang memiliki fakultas ilmu olahraga,” imbuhnya Menurut Vinda, kegiatan seperti itu sangat bernilai positif karena olahraga merupakan kegiatan yang dapat menyatukan berbagai unsur. Vinda berharap Unesa terus

10

memajukan bidang olahraga. “Kita berharap acara-acara olahraga tidak hanya pada saat Haornas saja dan untuk ke depan Unesa bisa melahirkan atlet yang bisa mengharumkan nama Indonesia di masa yang mendatang,” pungkasnya. QQ

............................................................. Zainur Rahman, SE., M. Sc, dosen Manajemen FE

Selain Olahraga Ada Juga Kegiatan Kemanusiaan ZAINUR Rahman, SE., M. Sc, dosen Manajemen FE mengatakan, dalam rangka peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) kali ini, Unesa telah melaksanakan agenda yang cukup padat. Tidak hanya sebatas olah raga saja, tetapi juga ikut serta dalam membantu saudara-saudara yang sedang tertimpa musibah. Salah satunya, Unesa menerima mahasiswa Universitas Tadulako yang terdampak musibah gempa bumi dan tsunami untuk kuliah di Unesa secara gratis serta mendapat bantuan beasiswa sebesar 1 juta per bulan, dan disediakan fasilitas asrama secara gratis. “Ini adalah salah satu wujud Unesa pada masyarakat dan kegiatan ini sangat baik sekali. Dosen asal Madura itu berharap ke depan, HAORNAS yang diselenggarakan Unesa dapat meneruskan kegiatan postif yang sudah dilakukan. Bahkan, ke depan, di era revolusi industri 4.0 Unesa diharapkan dapat menyelenggarakan festival olahraga yang berbasis digital. n (INAYAH)

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa

Agnes Widyastuti, Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi

Tumbuhkan Kecintaan terhadap Unesa AGNES, yang juga sebagai peserta dalam kegiatan Hari Olahraga Nasional yang dilaksanakan Unesa mengungkapkan bahwa hari olahraga nasional yang biasa diperingati pada sepanjang bulan September-Oktober, dimeriahkan dengan berbagai even seperti futsal, volly, karate dan sebagainya. Menurutnya, Haornas Unesa cukup menyenangkan dan seru. Ada Funwalk yaitu jalan sehat dengan kupon gratis, ada senam, hiburan dan juga penyerahan hadiah. Namun, ia sedikit menyayangkan karena peserta kebanyakan dari mahasiswa kampus Lidah, sedangkan mahasiwa dari Ketintang hanya sedikit. “Mungkin publikasi di Ketintang kurang sehingga sedikit yang tahu,” paparnya. Agnes menegaskan bahwa memperingati hari olahraga nasional memiliki manfaat karena dapat menumbuhkan cinta Unesa, bisa menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar karena acara ini terbuka untuk umum sehingga dapat menjalin hubungan dan komunikasi yang baik terhadap masyarakat khususnya masyarakat di Lidah Wetan. Ia juga bangga karena selain kegiatan olahraga, pada perayaan Haornas Unesa juga menunjukkan kepedulian sosial dengan memberikan beasiswa bagi mahasiswa terdampak bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala. n (QQ)


LAPORAN UTAMA Deddi Yusron, Ketua Pelaksana Kegiatan Haornas Unesa

Gelar Kejuaraan Karate Pelajar seJawa-Bali DALAM rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-35, Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) Unesa menggelar kejuaraan karate pelajar (SD, SMP, SMA) se- Jawa-Bali. Kejuaraan merebutkan Piala Dekan FIO Unesa ke-3 ini digelar dua hari, Sabtu -Minggu (22-23/9/2018). Ketua pelaksana kegiatan, Deddi Yusron mengungkapkan kegiatan dilangsungkan di gedung olah raga (GOR) Futsal Internasional, Unesa merupakan kali ketiga sejak 2016. Bedanya, di tahun 2018 ini skup areanya diperluas. “Kompetisi ini jelas lanjutan dari kompetisi yang kita adakan setiap tahun sejak 2016, Haornas satu dan dua kita mulai dari Jawa Timur dulu, ketiga ini sudah kita kembangkan menjadi Jawa-Bali, ditambah ada satu kontingen dari Malaysia,” terang Dedi. Secara umum, seperti disampaikan oleh Deddi, tiap jenjang pendidikan dijadikan satu kategori, hanya jenjang SD saja dibagi dua, yaitu

untuk kelas 1-3, dan 4-6, kesemua jenjang dikuti secara kelompok dan perorangan. “Tingkat SD saja yang dijadikan dua, 1-3 dan 4-6, SMP dan SMA tetap,” tambah Dedi. Sementara, untuk keikutsertaan kontingen asal negara tetangga, Malaysia, diakui mahasiswa asal Jombang itu, mereka bukan undangan khusus, tapi daftar secara mandiri melalui email. Tidak hanya diikuti oleh kontingen lintas negara, peserta yang mengikuti kompetisi ini diakui Dedid terus meningkat setiap tahunnya, bahkan di tahun ini diikuti oleh 1.085 peserta dengan jumlah kontingen 57. “Jumlah peserta mengalami peningkatan setiap tahunnya, tahun ini mencapai 1085, yang berasal dari 57 kontingen, salah satunya dari Malaysia,” tambah mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga tersebut. Tidak hanya dari jumlah, di kompetisi tahun ini berdasarkan keterangan Dedi, juga sudah melingkupi setiap kota di area Jawa, sementara untuk Bali masih belum maksimal, karena disaat bersamaan juga sedang berlangsung kompetisi bergengsi lainnya. “Peserta lingkup Jawa Timur target sudah terpenuhi, mulai dari ujung

Moh. Rizal Arifin, Ketua BEM Fakultas Ilmu Olahraga Unesa

Ormawa FIO Unesa Gelar Parade Mahasiswa Olahraga MOMEN peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-35 yang jatuh pada 9 September disikapi Ormawa Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) Unesa dengan membuat kegiatan yang sangat menarik perhatian, yakni parade mahasiswa olahraga yang dihelat pada Senin, 10/09/2018. Parade tersebut menempuh rute jalan di kampus Unesa Lidah Wetan sampai dengan jalan Citraland. Bentuk kegiatan parade mahasiswa dengan peragaan cabang olahraga masing-masing, orasi olahraga, pembagian pernyataan sikap Ormawa Fakultas Ilmu Olahraga tentang peringatan Haornas terhadap pengguna jalan. Selain itu, juga ada 1000 tanda tangan petisi untuk mendukung Asian Para Games 2018. Kegiatan itu diikuti oleh sekitar 600 orang dari berbagai elemen baik dari insan olahraga maupun masyarakat umum.

timur hingga ujung barat pulau Jawa, sudah semuanya hampir mengikuti. Bali masih kurang, karena konsentrasi atlet terbagi, pertandingan kita bersamaan dengan Piala panglima yang ada di Jakarta,” ujar Dedid. Dedid berharap, kejuaraan ini menjadi wadah bagi para atlet, juga sebagai ajang meningkatan prestasi olahraga karate. Rektor Unesa Nurhasan menambahkan dihelat kejuaraan tersebut bertujuan memberi ruang kepada para siswa dan siswi tingkat sekolah dasar, menengah, dan atas, terutama atlet karate untuk berprestasi. “Kami menggelar kegiatan ini sebagai ruang para siswa atlet karate untuk berprestasi, disamping itu untuk mencetak atlet yang berprestasi dan memiliki kualitas, disiplin, bertanggung jawab dan berjiwa nasionalis. Kedepannya melalui kegiatan ini kami berharap dapat membangun bangsa menuju Indonesia emas dicabang olah raga karate,” terang Rektor. Gelaran ini mengundang atletatlet karate terbaik yang berada di Perguruan Karate Pengurus Provinsi, Pengurus Cabang, Dojo, maupun Sekolah yang ada di Jawa dan Bali. n (SIR)

Moh. Rizal Arifin selaku Ketua BEM Fakultas Ilmu Olahraga Unesa mengatakan, pernyataan sikap Ormawa Fakultas Ilmu Olahraga dalam momen Haornas 2018 adalah mengapresiasi pemerintah Republik Indonesia dan KOI atas terselenggaranya Asian Games 2018 dengan sukses dan mendukung pelaksanaan dan kesuksesan Asian Para Games 2018. Ormawa Fakultas Ilmu Olahraga membuat gerakan mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga dengan cara turun ke masyarakat secara langsung untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat pentingnya budaya berolahraga. Meminta dan mendukung pemerintah provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya untuk sering mengadakan multievent olahraga untuk mengangkat harkat dan martabat daerah. “Semoga kita semua memaknai bahwa olahraga adalah alat pemersatu bangsa dan budaya dari masyarakat yang sehat dan hebat,” tegasnya. n (SIR/VIN/WHY)

Majalah Unesa

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

11


BINCANG

UTAMA WAWANCARA DENGAN PAKAR OLAHRAGA YANG JUGA GURU BESAR FIO, PROF. DRS. H. TOHO CHOLIK MUTOHIR, M.A, PH.D

EVEN OLAHRAGA WADAH MENINGKATKAN BRANDING DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 SEBAGAI SALAH SATU UNIVERSITAS YANG MEMILIKI FAKULTAS ILMU OLAHRAGA (FIO), RASANYA LEBIH AFDHAL JIKA MEMBAHAS TERKAIT DUNIA OLAHRAGA. APALAGI, MOMENNYA BERDEKATAN DENGAN PERINGATAN HARI OLAHRAGA NASIONAL YANG JATUH PADA 9 SEPTEMBER. BERKAITAN DENGAN OLAHRAGA, ADA SALAH SATU TOKOH YANG PUNYA PERAN PENTING DAN IKUT MENGINISIASI BERDIRINYA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN BERDASARKAN DEKRIT SURABAYA 1998. BELIAU ADALAH PROF. DRS. H. TOHO CHOLIK MUTOHIR, M.A, PH.D. BELIAU MEMILIKI HARAPAN BESAR PADA MASA DEPAN ILMU KEOLAHRAGAAN, KHSUSNYA UNTUK MENGHASILKAN LULUSAN YANG MELEK DIGITAL DAN MAMPU MENJADI SOLUSI SEGALA MASALAH YANG TIMBUL DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. BERIKUT CUPLIKAN WAWANCARANYA. Bagaimana Bapak memandang dunia olahraga di zaman sekarang? Zaman sekarang, olahraga sudah mulai dikenal di masyarakat. Olahraga sekarang sudah multifungsi. Selain untuk menunjukkan jati diri, olahraga juga bisa digunakan untuk meningkatkan branding suatu negara. Kita ambil contoh Indonesia yang belum lama ini menjadi tuan rumah Asian Games. Pada event ini, tidak hanya prestasi di bidang olahraga yang bisa ditunjukkan oleh Indonesia. Event ini memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan eksistensinya, menunjukkan kebisaannya di mata dunia, sehingga dunia tahu bahwa Indonesia merupakan bangsa yang sehat, bangsa yang cerdas, dan bangsa yang cerdas, memiliki produk yang unggul. Secara tidak langsung, ini akan memengaruhi marketing produk-produk buatan Indonesia.

12

Inovasi apa yang seharusnya dilakukan dunia olahraga untuk mengimbangi revolusi industri 4.0? Inilah tantangan ke depan yang perlu kita pikirkan. Kalau zaman saya dulu, saya punya SDI (Sport Development Index) yaitu sistem yang digunakan untuk mengukur bagaimana kemajuan ilmu keolahragaan, dimana di dalamnya ada 4 komponen yang harus dipelajari. Pada zaman sekarang, kita tidak bisa mencetak tenagatenaga keolahragaan yang tidak berorientasi pada digital. Oleh karena itu, mahasiswa kita harus diberikan pengetahuan dan keterampilan tentang dunia digital, tentang teknologi informasi. Mereka harus kreatif, harus pintar membaca tandatanda zaman, dan harus pandai beradaptasi, dan bahkan mencari solusi baru. Maka kita harus melatih anak-anak kita untuk melek digital.

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

Majalah Unesa

Tentang teknologi informasi, zaman sekarang, olahraga sudah bisa dilakukan dengan imagery, sehingga tanpa kita bergerak, hanya duduk, memegang gawai, kita sudah mampu melakukan cabang olahraga tertentu. Mimpi saya, kita harus membuat Unesa ini menjadi cyber university, sekaligus untuk melatih anak-anak agar siap menghadapi tantangan di era revolusi industri 4.0. Untuk mewujudkan semua itu, tentunya kita harus membangun kerja sama, baik dalam universitas itu sendiri maupun luar universitas, baik dalam negeri maupun luar negeri. Kerja sama dalam universitas misalnya dengan jurusan teknologi, yang mana kita bisa menerjemahkan salah satu cabang olaharaga tertentu, sementara mereka bisa merealisasikannya dalam bentuk aplikasi yang bisa kita mainkan dalam gawai.


BINCANG UTAMA Apa saja kiat-kiat yang harus dilakukan Unesa untuk mempertahankan eksistensinya di bidang olahraga? Setiap universitas memiliki keunggulan. Kalau boleh saya usulkan, saya sebenarnya ingin menjadikan Unesa menjadi pusat ilmu keolahragaan. Pada waktu itu saya buat S3 Ilmu Keolahragaan, dengan harapan saya bisa melahirkan doktor-doktor/ahli-ahli dalam bidang keolahragaan, dengan menggunakan lab yang ada. Nah, pada waktu itu kita punya SSFC. Itu lab termegah yang dijadikan contoh/ panutan, jadi itu yang membedakan. Itu icon kita, disamping S3 yang merupakan satu-satunya jurusan yang bisa melahirkan ilmu keolahragaan. Jadi, dari situ kita desain bisa menghasilkan segala aspek ilmu dalam bidang keolahragaan. Saya berharap paling tidak Surabaya menjadi center untuk pembinaan olahraga. Saya berharap program ke depan ini bagaimana supaya prodi kita, Ilmu Keolahragaan benar-benar dimantapkan, kita kembangkan kembali,

kita revitalisasi kembali supaya posisinya lebih mantab dan bisa menghasilkan alumni yang bisa dibanggakan, disamping kita menampung atlet-atlet muda berbakat yang bisa dikembangkan dan dipasok menjadi atlet nasional. Itu yang membedakan Unesa dengan yang lain. Dari segi akademiknya, saya harap ke depan, baik itu S1, S2, S3, bisa menghasilkan produk riset, artikel jurnal yang terindeks dari dosen maupun mahasiswa, sehingga akreditasi kita tidak dipertanyakan. Menurut bapak, apa kontribusi Unesa bagi prestasi olahraga nasional? Saya pikir kontribusi kita, bisa langsung bisa tidak langsung. Ketika saya menjadi Dirjen Olahraga, kemudian menjadi Sekretaris Menteri, menjadi peletak dasar, karena UU No. 3 th. 2005 itu, ketuanya saya. Kan sebagai basis untuk pembinaan prestasi juga, disamping itu juga pedoman-pedoman dan kebijakan yang kita wariskan itu menjadi

penting untuk upaya pencapaian prestasi yang sekarang. Di KONI Jawa Timur, orang-orang Unesa, tenaga-tenaga Unesa juga berkecimpung di dalamnya. Saya juga di sana sebagai direktur sport science, Pak Nurhasan sebagai direktur penataran, kontribusinya untuk membina atlet-atlet Jawa Timur sangat signifikan. Sebagai contoh atlet-atlet Jawa Timur kemarin dikirim untuk mengikuti Asian Games. Ada temanteman dari Unesa yang menjadi tenaga aktif yang langsung melakukan pembinaan di sana. Menurut saya, keberadaan Unesa dalam pembangunan olahraga di Indonesia itu luar biasa. Unesa akan maju dan bisa bersaing dengan perguruan tinggi lain yang sudah mapan hanya di dua bidang, yaitu seni dan olahraga. Jadi untuk bisa menonjol, kita harus kembangkan 2 hal itu, diprioritaskan, dijadikan icon. Beberapa perguruan tinggi di luar negeri juga memprioritaskan olahraga menjadi icon. n (AY/LUS)

“

SAYA PIKIR KONTRIBUSI KITA, BISA LANGSUNG BISA TIDAK LANGSUNG. KETIKA SAYA MENJADI DIRJEN OLAHRAGA, KEMUDIAN MENJADI SEKRETARIS MENTERI, MENJADI PELETAK DASAR, KARENA UU NO. 3 TH. 2005 ITU, KETUANYA SAYA.

Majalah Unesa

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

13


INSPIRASI

ALUMNI Nuri Maulidi Zuhri, Alumnus Teknik Sipil Unesa, Pemilik 5 Perusahaan Konstruksi

“SAYA LULUS 7,5 TAHUN, JANGAN DICONTOH YA!”

ALUMNI: Nuri Maulidi Zuhri berada di salah satu proyek yang ditanganinya.

SEMANGAT DAN LUWES. DEMIKIANLAH KESAN PADA DIRI NURI MAULIDI ZUHRI, ALUMNUS TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNESA KELAHIRAN SURABAYA 27 MEI ITU. LAHIR DAN DIBESARKAN DI SURABAYA, NURI KECIL PERNAH BERSEKOLAH SD DI LAMONGAN, LALU BERPINDAH KE SD DI TIMOR-TIMUR HINGGA SMP, KEMBALI LAGI KE JAWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH DI STM JURUSAN BANGUNAN HINGGA AKHIRNYA MENEMPUH STUDI DI JURUSAN TEKNIK SIPIL UNESA SELAMA 7,5 TAHUN.

Saya selalu malu kalau ditanya studi saya, karena saya menempuh studi 7,5 tahun di Unesa,” ungkap Nuri. Menurutnya ada dua hal yang menyebabkan mahasiswa itu lulus lama. Pertama, karena ada yang kuliah dengan kesibukan bekerja sehingga kuliahnya tidak bisa diselesaikan. Kedua karena bodoh dan malas. Orang bodoh tapi rajin, bisa berusaha menutupi

14

kekurangannnya dan berusaha meneyelesaikan studi dengan obsesi ingin cepat lulus. “Penyebab saya kuliah 7,5 tahun karena bodoh dan malas, jangan dicontoh ya,” jelas Nuri sembari tersenyum. Pada umumnya, mahasiswa akan di-dropout jika dalam 7 tahun tidak dapat menyelesaikan studinya, namun karena Nuri sempat mengalami kecelakaan dan patah

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

Majalah Unesa

tulang, sehingga Unesa memberikan keringannya untuk dirinya. Setiap ada kesempatan diundang untuk mengisi materi. Nuri selalu menceritakan kejelekan dan kegagalannya agar tidak dicontoh. Menjadi mahasiswa dan aktivis itu bukan alasan untuk mengganggu kuliah. “Jadi, kalau ada seorang aktivis yang kuliahnya lama beralasan karena memimpin gerakan


INSPIRASI ALUMNI mahasiswa, no no no itu bukan alasan,” terangnya MOTIVASI KELUARGA Ibu asli Lamongan, ayahnya asli Pemalang. Sang ayah pernah bekerja sebagai pedagang, buruh pelabuhan, penjahit, dan banyak lagi. Ayah Nuri tidak pernah mendorongnya untuk kuliah. “Tapi orang tua saya juga membuat situasi untuk mendorong saya. Ayah saya juga tidak pernah menyuruh saya untuk sholat, tapi menciptakan keadaan agar saya menemukan Tuhan melalui contoh,” jelas Nuri. Kedua orangtuanya memotivasi Nuri untuk kuliah. Sejak lulus STM, Nuri ingin segera bekerja, ingin mendapatkan gaji dan lainlain. ”Namun, saya mempunyai tanggung jawab kepada orang tua minimal apa yang bisa kita lakukan untuk membuat orang tua bangga,” ungkapnya. TANGANI 5 PERUSAHAAN BIDANG KONSTRUKSI Sekarang, Nuri terbilang sudah sukses. Setidaknya, saat ini ia telah memiliki 5 perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, yakni 2 perusahaan konsultan dan 3 perusahaan kontraktor. Semua perusahaan berada di Surabaya Ia juga menjadi direktur utama di PT PARADIGMA NUSANTARA MEMBANGUN, Komisaris Utama di PT Pembangunan Graha Bumi Nusantara Komanditer, Penanggung Jawab Teknis dan Project Manager di CV. Raya Ilmi, serta menjadi Owner CV Jaya Karya dan CV Transformasi Rahayu. Mengenai awal membangun karier, Nuri mengatakan tidak semudah membalik telapak tangan, awalnya, ia minder dengan temantemannya yang sudah banyak memiliki pengalaman kerja 3 tahun atau 4 tahun, sedangkan Nuri baru lulus kuliah. Nuri pada mulanya bekerja sebagai praktisi dengan bimbingan dari team leader yang merupakan seniornya di

Majalah Unesa

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

15


INSPIRASI

ALUMNI

Unesa. Nuri bekerja merajut karir dari menjadi pengawas, lalu estimator, membantu administrasi dan akhirnya pindah ke konsultan lain, ke pekerjaan lain pula. Nuri juga pernah bekerja sebagai tenaga ahli untuk untuk melakukan analisis dan kajian seperti analisis amdal, analisis transportasi dan kajiankajian lain. Semua itu dilakukan untuk membangun mental kerja. Proses itu dijalaninya selama 4,5 tahun hingga akhirnya Nuri membangun perusahaannya sendiri. Selama itu juga dia membangun kepercayaan, membangun performa, membangun relasi kerja. “Ketika seseorang punya ‘kapasitas’ maka terserah anda berada dimana, namun yang dipakai (butuhkan) adalah anda. Hal tersebut juga berlaku di dunia konsultan. Jadi, terserah anda ada dimanapun, pokoknya anda yang mengerjakan. Anda bekerja di perusahaan manapun, tidak mau tahu pokoknya anda yang mengerjakan perkerjaan ini. Untuk membangun ‘kapasitas’ seperti itu butuh waktu untuk berinvestasi pada diri sendiri dan butuh waktu untuk membangun performa,” paparnya. Memanfaatkan investasi itu, akhirnya Nuri memutuskan membangun suatu perusahaan pada tahun 2011. Sehingga setelah perusahaannya berdiri, dia sudah mendapatkan proyek dari relasi yang didapatkan. JATUH BANGUN DIRIKAN PERUSAHAAN Awal mula membangun perusahaan, Nuri ingin membangun perusahaan sebesar-besarnya. Tapi, dirinya juga ingin perusahaanya bermanfaat bagi masyarakat dengan ikut membangun negeri dan menyerap tenaga kerja. “Saya ingin banyak orang yang bekerja di bawah perusahaan saya dan mempunyai manfaat untuk banyak orang. Saya tidak membangun sistem dulu, tapi membangun substansi. Kalau sudah tertata dan sudah memiliki banyak

16

BIODATA SINGKAT Nama : NURI MAULIDI ZUHRI (S.Pd., ST.) Panggilan: Nunk Tempat lahir: Surabaya, 27 Mei 1980 Riwayat Pendidikan SD Negeri III Bidau, Dili, Timor-Timur 1992 SMP Negeri I, Dili, Timor-Timur 1995 SMK Negeri I (STM) Tuban 1998 Jurusan Teknik Sipil (keairan), Unesa 2006 Jurusan Teknik Sipil (umum) Unsuri 2009 Jurusan Teknik Sipil S2 Untag Surabaya

stakeholder maka kita mulai membuat sistem,” jawab Nuri. Membangun perusahaan bukan tanpa hambatan. Adakalanya ketika berekspektasi terhadap kinerja SDM, tapi ternyata di lapangan tidak sesuai harapan. Kadang pula perusahaan kurang modal, sehingga untuk memenuhi modalnya perlu bergulirgulir. Lalu, administrasi untuk tagihan pekerjaannya terkadang cukup seret. Terlepas dari itu semua, semuanya akan terbayarkan saat pekerjaannya sukses, saat operasionalnya berjalan baik, saat adnimistrasinya berjalan baik, dan keuangannya sukses. Tentu saja, kesuksesannya merupakan kesuksesan timnya pula. Saat ini Nuri sudah memiliki 5 perusahaan berbeda yang semuanya bergerak di bidang konstruksi. 5 perusahaan ini lahir karena ada proyek pekerjaan tertentu harus memiliki perusahaan yang spesifik untuk menangani pekerjaannya. Ia mencontohkan 2 perusahaan konsultan dengan manajemen berbeda, pertama CV dan kedua PT. Untuk CV, memiliki kualifikasi adalah K1 sampai K2 dengan maksimal

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

Majalah Unesa

pekerjaannya adalah 750 juta. Sedangkan untuk nilai proyek lebih dari 750 juta harus dikerjakan oleh konsultan yang memiliki kualifikasi N1 yang artinya itu adalah PT. “Sehingga yang proyek kecil dikerjakan CV dan yang cukup besar dikerjakan PT,” paparnya. DUNIA KERJA Bagi Nuri, saat lulus studi dan masuk dunia kerja tidak semata-mata bergantung pada nilai akademik saja yang dijadikan bahan pertimbangan. Bukan berarti akademik tidak peting, namun akademik tidak mendominasi kebutuhan yang ada di lapangan. Karena ada aspek-aspek lain yang harus dipertimbangkan. “IPK tinggi harus, tapi itu tidak menjadi dominan dan utama. Pintar saat kuliah bagus, tapi ada aspek lain juga yang dibutuhkan mahasiswa yaitu aktif berkomunikasi, berwawasan dan membangun karakter,” tegasnya. Dulu, Nuri adalah seorang aktivis mahasiswa. Ia pernah menjabat sebagai ketua Hima Teknik Sipil dan sekjen BEM Unesa. Dari situ, Nuri belajar untuk membangun relasi, membangun banyak teman, mengenal karakter orang lain, bagaimana bersosialisasi dan bagaimana memahami orang. Disamping itu, kuliah (akademik) juga tidak kalah penting. Ia menandaskan, jika lulusan teknik sipil, minimal harus dapat merencanakan beton, harus bisa merencana struktur beton. “Kalau lulusan teknik sipil tapi tidak menguasai aspek seperti itu, maka tidak ada bedanya dengan siswa lulusan STM,” tandasnya. Nuri menyarankan jika bekerja di dunia teknik sipil, maka harus mampu menemukan nilai-nilai apa yang diperlukan sebagai seorang alumni Teknik Sipil Unesa. Begitupun untuk jurusan lain. Penguasaan akademik sangat diperlukan, terlebih lagi jika menjadi seorang praktisi. “Yang akan menggilas kita adalah waktu dan tidak bisa diulangi,” pungkasnya. n (EMIR)


LAPORAN KHUSUS

UNESA BANJIR KUNJUNGAN Gali Informasi SNMPTN, Beasiswa dan Lain-lain

SELAMA BULAN OKTOBER 2018 INI, UNESA MENDAPATKAN BERBAGAI KUNJUNGAN DARI ROMBONGAN SMA/MAN. SELAIN BERSILATURAHMI, MEREKA JUGA INGIN MENDAPATKAN BANYAK INFORMASI DARI UNESA, TERUTAMA TERKAIT DENGAN SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN), BEASISWA DAN LAIN-LAIN. BERIKUT BEBERAPA SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI YANG BERKUNJUNG KE UNESA.

R

KUNJUNGAN MGBK KOTA BOJONEGORO

abu, 10 Oktober 2018, tim Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) SMA Negeri/Swasta Kota Bojonegoro berkunjung ke Unesa, tepattnya di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Tim MGBK Kota Bojonegero yang dikordinatori Ida Nuraini itu diterima Wakil Dekan Bidang Akademik FIP Prof. Dr. Mustaji, M.Pd, Kepala Bagian Akademik Sugeng Waluyo, S.ST, S.Pd, dan Kasubbag Registrasi, Lebi Kristinaningsih, S.E., M.Pd. Ida Nuraini mewakili rombingan mengucapkan terima kasih karena sudah diterima dengan baik oleh pihak

Unesa. Ia mengatakan, kunjungan dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai Unesa seperti jalur penerimaan mahasiswa, beasiswa, dan masih banyak lagi. Ida berharap dengan kunjungan tersebut, para guru Bimbingan Konseling di wilayah Kota Bojonegoro mampu memberikan wawasan dan arahan kepada para siswa agar tidak salah memilih program studi di perguruan tinggi nantinya. n (SH/AY)

Majalah Unesa

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

17


LENSA

UNESA

FOTO: AROHMAN

PERINGATAN UPACARA HARI SUMPAH PEMUDA

U

niversitas Negeri Surabaya menggelar upacara bendera dalam rangka memeringati Hari Sumpah Pemuda ke-90 di Halaman Gedung LP3M, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Senin, 29 Oktober 2018. Upacara diikuti mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan petinggi universitas. Bertindak sebagai pembina upacara adalah Rektor Unesa, Prof.

18

Dr. Nurhasan, M.Kes. Tema yang diusung dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 adalah Bangun Pemuda Satukan Indonesia. Tema itu diambil sebagai bentuk pentingnya para pemuda dalam pembangunan bangsa serta mempertahankan keutuhan bangsa dan negara. Pemuda diharapkan mampu mengeluarkan gagasan dan ide-ide yang bertujuan untuk memajukan bangsa. n (WHY/TNI)

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

Majalah Unesa


M

Prestasi di Ajang Peksiminas ke-14

P

LENSA UNESA

ahasiswa Unesa yang mewakili Provinsi Jawa Timur mengikutI beberapa tangkai perlombaan yakni lomba tari, lomba dangdut, lomba seriosa, lomba seni lukis, lomba poster, dan lomba komik strip di ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) ke-14 yang diselenggarakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam even tersebut, mahasiswa Unesa berhasil menyabet gelar juara. Di antaranya, tangkai dangdut putri meraih juara 1 atas nama Della Tiara Paramitha, tangkai lomba komik strip atas nama M. Irsyadul Masluchi memeroleh juara 2, dan tangkai lomba tari yang diwakili oleh Hapsari, Prameiswara, Ayoga, Robithoh dan Nanda memperoleh juara 3. Sedangkan untuk BPSMI Jawa Timur, meraih juara 2 umum. Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes mengapresiasi atas daya juang yang dilakukan oleh mahasiswa Unesa. Unesa juga mengucapkan banyak terima kasih kepada official yang terdiri dari Djoko Tutuko, Trisakti, Indah Chrysanti, Welly Suryandoko, Winarno, Budi Dharmawan, Indra Himawan, dan Suyanto yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada kontingen mahasiswa Unesa. n (WHY/TNI)

Talkshow Cendekia Bersama FISH

rogram talkshow Cendekia TVRI Jawa Timur hadir kembali bersama Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Unesa dengan mengusung tema “Peluang dan Tantangan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum di Era Industri 4.0�, (15/10). Talkshow yang diselenggarakan di Auditorium Gedung Srikandi ini dihadiri oleh Dekan FISH, Prof. Dr. Sarmini, M.Hum., Wakil Dekan, Ketua Program Studi, dan Ketua Jurusan selingkung FISH. Dalam paparannya, Sarmini mengungkapkan bahwa kita berada di era masyarakat ekonomi Asia, dimana salah satu pilar yang harus ada adalah mengalirnya tenaga terampil yang bebas. Untuk mewujudkan hal tersebut, FISH memiliki 103 dosen yang 80% di antaranya merupakan dosen dengan usia produktif, yang mana di usia tersebut mereka lebih mumpuni untuk senantiasa meng-update pengetahuan, khususnya di bidang teknologi. Dr. Agus Suprijono, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik juga

mengungkapkan bahwa kurikulum berbasis problem dinilai mampu dijadikan jalan pintas untuk mengimbangi era industri 4.0. Untuk menunjang itu support yang dilakukan yakni senantiasa berusaha menyediakan fasilitas yang mumpuni guna mendukung proses pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa. Tamsil, S.H., M.H., selaku Wakil Dekan

Majalah Unesa

Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mengungkapkan bahwa mahasiswa di zaman sekarang merupakan generasi milenial yang terbiasa menggunakan gadget untuk mengakses informasi. Oleh karena itu, inovasi pendidikan dalam teknologi informasi merupakan bagian dari proses pembelajaran yang dijalani mahasiswa. n (AY/WHY)

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

19


LAPORAN

S

KHUSUS

KUNJUNGAN SMA AL-ISLAM KRIAN SIDOARJO

MA Al-Islam Krian Sidoarjo melakukan kunjungan ke Unesa pada Selasa, 16 Oktober 2018. Rombongan diterima pihak Unesa dari Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerja Sama di Gedung Serbaguna kampus Unesa Ketintang. Hadir dalam penerimaan tersebut sebagai narasumber adalah Wakil Dekan Bidang Akademik FIP Prof. Dr. Mustaji, M.Pd, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Dr. Mochamad Cholik, M.Pd, dan Wakil Dekan Bidang Akademik FISH, Dr. Agus Suprijono, M.Si. Muhammad Nawawi selaku guru pendamping dalam kunjungan tersebut berharap agar melalui kegiatan tersebut anak didiknya bisa memperoleh informasi mengenai Unesa dan berbagai hal tentang jalur seleksi. Apalagi, selama ini, banyak alumni dari SMA Al-Islam yang melanjutkan studi ke Unesa. Sementara itu, ketiga narasumber dari Unesa juga memberikan banyak informasi mengenai prodi di Unesa dan bagaimana persaingannya. Prof. Mustaji, misalnya, menghimbau agar siswa memperhatikan tingkat persaingan yang ada di setiap prodi. “Tahun 2018, sebanyak 92.001 mendaftar di Unesa. Tentu persaingan di tiap prodi berbeda-beda. Harapannya, setelah mengetahui jumlah persaingan ini bisa lebih ditingkatkan lagi semangat untuk terus belajar,” pesan Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan tersebut. n (SURYO)

20

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktobber 2018 |

KUNJUNGAN MAN 1 BLITAR DAN SMA KHADIJAH SURABAYA

B

ertempat di Gedung Serba Guna (GSG, Kampus Ketintang, Kamis, 18 Oktober 2018 dua sekolah sekaligus yakni MAN 1 Blitar dan SMA Khadijah Surabaya melakukan kunjungan ke Unesa. Selain diikuti siswa-siswi serta guru pendamping dari kedua sekolah, turut hadir perwakilan dari Unesa sebagai narasumber yakni Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Dr. Agus Suprijono, M.Si dan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi, Susi Handayani S.E, Ak, M.A, CA. Drs. H. Khusnul Khuluk, M.Pd, Kepala MAN 1 Blitar mengatakan, sangat berharap pihaknya mendapatkan informasi yang bermanfaat agar siswa di sekolah bisa memperoleh semangat belajar dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sementara itu, SMA Khadijah menggandeng beberapa sekolah untuk mengirimkan siswanya mengikuti acara kunjungan ini, diantaranya SMA Hang Tuah, SMA Bina Taruna, SMA Kartika Wijaya, dan SMA Al-Falah. Sama halnya dengan Kepala Madrasah MAN 1 Blitar, Siti Hayunah, M.Pd, perwakilan guru SMA Khadijah juga mengungkapkan harapan agar peserta didiknya mampu dan bersemangat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Suprijono menyampaikan bahwa pada 2018, Unesa membuka pendaftaran untuk para hafidz yang menghafal 15 juz. Terkait dengan pemilihan jurusan, Wakil Dekan Bidang Akademik FE, Susi Handayani S.E, Ak, M.A, CA menghimbau agar tidak memilih jurusan karena jurusan tersebut tengah menjadi tren atau sekedar ikut teman. “Pilihlah jurusan yang menonjol sesuai kemampuan, itu masih ada peluang untuk bisa masuk. Jika unggul di sains, pilihlah Prodi di FMIPA atau FT, jika unggul di bidang bahasa, pililah Prodi di FBS,” paparnya. n (SURYO/AY)

Majalah Unesa


LAPORAN KHUSUS

KUNJUNGAN SMAN 1 PACE NGANJUK

S

enin 22 Oktober 2018, Unesa mendapat kunjungan dari SMAN 1 Pace Nganjuk. Sebanyak 200 siswa dan 12 guru pendamping memenuhi Gedung Serba Guna Unesa Kampus Ketintang. Rombongan disambut hangat oleh jajaran Biro Akademik,Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerja Sama (BAKPK), Wakil Dekan Bidang Akademik Fakutlas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Dr. Agus Suprijono, M.Si dan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik (FT), Dr. Mochamad Cholik, M.Pd. Perwakilan rombongan dari SMAN 1 Pace, Dra. Nuril Masrikah menjelaskan bahwa kunjungan kali ini ke Unesa adalah kali pertama. Pihaknya ingin mengenal lebih dekat tentang Unesa. Pihaknya juga ingin menjalin kerja sama dalam bidang terkait agar anak didik mempunyai kesempatan lebih besar untuk bisa diterima di jalur SNMPTN maupun SBMPTN. Dr. Agus Suprijono, M.Si berpesan kepada sekolah maupun para siswa untuk lebih cermat dalam mengikuti proses pelaksanaan ujian masuk di perguruan tinggi. Misalnya, jangan sampai 1 prodi dipilih oleh lebih dari 2 siswa dari kelas yang sama, bahkan mengundurkan diri ketika dinyatakan lolos SNMPTN.. Dosen pendidikan Sejarah tersebut menghimbau agar siswa lebih berhati-hati memilih prodi maupun melakukan unggah seretfikat. Menurutnya, akan lebih relevan jika siswa dari latar belakang IPA memilih prodi yang berhubungan dengan Ilmu IPA/sains, dan siswa yang berlatar belakang IPS memilih prodi yang berkaitan dengan ilmu sosial humaniora. Untuk sertifikat, Dr. Agus juga menegaskan agar mengunggah sertifikat yang terkait dengan prodi yang dituju atau sertifikat yang sudah memiliki bobot dalam penilaian masuk perguruan tinggi. Kegiatan kunjungan diakhiri dengan sesi tanya jawab. Peserta maupun guru terlihat sangat antusias menggali lebih dalam lagi perihal Unesa, maupun jalur masuk perguruan tinggi. n (SURYO)

KUNJUNGAN MAN 4 JOMBANG

M

AN 4 Jombang berkunjung ke Unesa pada Kamis, 25 Oktober 2018. Sebanyak 305 siswa dan 20 guru pendamping diterima di Gedung Serba Guna (GSG) Unesa Kampus Ketintang. Turut hadir dari Unesa Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Dr. Agus Suprijono, M.Si dan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Prof. Dr. Madlazim, M.Si. Wakil Kepala Kurikulum MAN 4 Jombang, Zainudin M.Pd mengungkapkan, pihaknya ingin berkunjung ke Unesa untuk observasi kampus agar nanti para siswi yang ikut bisa memiliki motivasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Menurut data dari pihak sekolah, tahun 2018 alumnus MAN 4 Jombang yang diterima di Unesa sebanyak 25. Dr. Agus, Wakil Dekan Bidang Akademik FISH menghimbau kepada sekolah agar tetap berkomunikasi dengan alumni. Menurut Agus, alumni juga menentukan apakah adik tingkatnya layak diterima atau tidak di suatu perguruan tinggi. “Nilai Indeks Prestasi Kumulatif dari alumni MAN 4 Jombang yang saat ini menempuh pendidikan di Unesa juga diperhitungkan untuk penerimaan mahasiswa baru. Untuk itu tetap beri alumni MAN 4 Jombang motivasi dan semangat untuk meningkatkan IPK,� papar Dosen Pendidikan Sejarah tersebut. n (SURYO)

Majalah Unesa

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

21


Kabar

PRESTASI

JUARA: Para pemenang Duta FISH tahun 2018 saat penganugerahan dan penyerahan hadiah dan piagam penghargaan .

Bella Ayu Damayantidan Renaldy Setyo Nugroho Raih Duta FISH

KEDUANYA, IMPIKAN JADI DUTA KAMPUS SEJAK MABA BELLA AYU DAMAYANTI MAHASISWI SOSIOLOGI DAN RENALDY SETYO NUGROHO MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI DINOBATKAN SEBAGAI DUTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM 2018. BELLA MENJADI DUTA PUTRI FISH, SEDANGKAN RENALDY MENJADI DUTA PUTRA FISH. PENGHARGAAN DIBERIKAN PADA PUNCAK ACARA GRAND FINAL PEMILIHAN DUTA FISH 2018 DI AULA SRIKANDI GEDUNG I6. SEPERTI APA KIPRAH KEDUANYA?

B

ella Ayu Damayanti, Putri Duta Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum tahun 2018 dikenal sebagai mahasiswi yang aktif sebagai penyiar radio. Mahasiswi Prodi Sosiologi angkatan 2017 itu mengaku sejak menjadi mahasiswa baru (maba) sudah terbersit keinginan untuk menjadi Duta FISH. Menurutnya, duta merupakan gambaran kecil dan

22

sederhana dari sebuah instansi. Duta merupakan representasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum itu sendiri. “Sejak maba sudah ada keinginan untuk mendaftar menjadi duta, apalagi dari Sosiologi banyak yang menjadi pemenang duta. Tetapi karena persyaratan untuk mengikuti duta minimal semester tiga, jadi pada saat maba belum bisa untuk mendaftar duta”, jelas Bella.

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

Majalah Unesa

Walaupun pada saat itu belum bisa ikut pendaftaran, tetapi Bella sudah ikut kepanitiaan Fish Fest, dimana pada acara tersebut juga diselenggarakan pemilihan Duta FISH 2017. Di kepanitiaan itu, Bella belajar bagaimana cara menjadi seorang duta. Tidak hanya itu, Bella juga banyak bertanya kepada kakak-kakak Sosiologi yang pernah ikut, sampai detail. Bahkan, terkait sepatu pun ia


KABAR PRESTASI tanyakan. Bella yang juga aktif di HIMA Sosiologi menambahkan, sebulan sebelum pemilihan duta, ia sudah mempersiapkan diri, mulai dari mengurangi makan agar badannya tetap proporsional, belajar kelembagaan di FISH, bahkan membuka buku pedoman yang diperoleh pada saat maba. “H-2 pendaftaran Duta FISH, saya buka web FISH, buku pedoman, saya menghafal jumlah dosen, tenaga kependidikan, jumlah pegawai yang PNS dan bukan PNS, serta visi misi yang juga saya tuangkan ke dalam esai yang dijadikan sebagai salah satu persyaratan pendaftaran,” ujarnya. Awalnya, target Bella hanya masuk 10 besar. Setelah mengikuti serangkaian tes, mulai dari tes tulis, wawancara, cat walk, dan penampilan bakat, Bella pun dinyatakan lolos masuk 10 besar dan berhasil bersaing dengan 26 peserta lainnya. “Setelah karantina target saya masuk 3 besar. Entah juara 1, juara 2, atau juara 3 terserah Allah saja yang penting sudah masuk tiga besar”, ungkapnya. Menjelang malam grand final, Bella mengatakan sudah mulai melakukan banyak persiapan, mulai dari belajar cara menjawab pertanyaan dan cara cat walk yang benar. “Saya membuka youtube channel Bak Alsya (Putri Jawa Timur 2018) untuk belajar cara menjawab pertanyaan. Kemudian, untuk cat walk saya minta diajarin sama mama, karena dulu waktu muda mama adalah model. Saya juga minta diajarin kakak-kakak Sosiologi yang udah pernah ikut duta,” ujarnya. Perjuangan Bella pun membuahkan hasil. Berkat kerja keras dan kesungguhannya, ia pun dinobatkan sebagai Duta Putri FISH Unesa 2018. Meski demikian, ia berharap tidak hanya menyandang gelar duta saja, tetapi akan bertanggung jawab untuk terus berprestasi menuju pemilihan PutraPutri Unesa. Sementara itu, Reynaldy Setyo

DUTA: Bella Ayu Damayantidan Renaldy Setyo Nugroho (nomor 3-4 dari kanan) terpilih sebagai Duta FISH 2018.

Nugroho mahasiswa Ilmu Komunikasi (2016) yang berhasil menjadi putra Duta FISH 2018 dikenal telah banyak meraih prestasi gemilang. Rey, demikian panggilan akrab mahasiswa kelahiran Ponorogo, 15 Januari 1999 tercatat pernah menjadi Duta Genre Ponorogo 2018, nominasi 5 besar Duta Genre Jawa Timur 2018, Best Coustume, dan masuk 10 besar duta Pariwisata di Ponorogo. Selain prestasinya yang gemilang, Rey yang kini tengah menempuh perkuliahan di semester 5 juga sangat aktif dalam berorganisasi. Rey mengatakan, berorganisasi merupakan hobinya.Beberapa organisasi yang pernah diikuti di antaranya Hima Prodi Ilmu Komunikasi, Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) Unesa, komunitas Insan genre ponorogo, dan lain-lain. Rey mengatakan, sejak mahasiswa baru (maba) sudah ada keinginan untuk mengikuti duta, karena masih maba belum bisa karena harus ada IPK, tahun kedua ikut duta wisata, akhirnya tahun ketiga ini ikut duta genre dan duta FISH.

Majalah Unesa

“Setelah mendapatkan izin dari orang tua, saya pun mendaftar. Pada awalnya, saya masih ragu-ragu karena belum menemukan kegiatan yang membuat ke kampus banget. Selama ini saya sering pulang karena ada banyak kegiatan yang ada di kampung. Saya masih mikir smpai H-2, hingga pada akhirnya, ya wes dicoba saja,” ujar Rey. Rey menambahkan, ikut duta itu bukan sekadar ikut lomba-lomba biasa. Beda dengan ikut ajang yang lain. Kalau pada ajang yang lain kita menang ya sudah tugasnya sudah selesai, tetapi beda dengan duta, kalau kita menng itu menjadi hal terberat bagi kita, karena kita mengemban amanah 1 tahun ke depan. Menang adalah awal untuk berkortribusi di tempat tersebut. “Ke depan karena sekarang jadi duta FISH, semoga bisa berprestasi, semoga lebih produktif dan bisa memberi contoh bagi orang sekitar,” harapnya. n (INAYAH)

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

23


Kabar

PRESTASI

JUARA: Tim Fustsal Unesa yang berhasil menembus lima besar nasional.

Liga Mahasiswa Futsal McDonald’s East Java Conference 2018

TIM FUTSAL UNESA LOLOS LIMA FUTSAL NASIONAL

M

ahasiswa Unesa kembali menorehkan prestasi. Kali ini, dari Liga Mahasiswa Futsal McDonald’s East Java Conference 2018 (Surabaya Subconference). Tim futsal menjadi juara setelah mengalahkan Universitas Surabaya (Ubaya) dengan skor 4-1 di babak final. Bertempat di Ubaya Sport Center, Unesa tampil Mengesankan. Melawan Ubaya yang merupakan tuan rumah, tim futsal Unesa tampil

24

tanpa beban. Gol pembuka dicetak oleh Ahmad Al Barezi melalui gol cepat di menit ke-1. Unesa kembali menambah gol dari kaki Muhammad Afifuddin Nur Lutfillah melalui free kick di menit ke-13. Babak pertama berakhir dengan skor 2-0 untuk keunggulan Tim Futsal Unesa. Pada babak kedua, meski telah unggul Unesa tidak mengendorkan serangan. Melalui serangan balik cepat, Unesa mampu membobol gawang Ubaya melalui aksi ciamik dari Gusti Candra Dwi Satria Putra pada menit ke-21. Ketinggalan 3-0, Ubaya tampil

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

Majalah Unesa

menekan. Permainan pun berjalan semakin seru. Jual beli serangan diperagakan kedua tim. Upaya keras Ubaya berbuah hasil. Pada menit ke-35, Januar Nur Arrizal Saifullah berhasil mengubah keadaan menjadi 3-1. Namun, Unesa berhasil menambah gol di menit akhir melalui sepakan Ahmad Al Barezi sehingga skor menjadi 4-1 hingga berakhir babak kedua. Kemenangan tersebut mengantarkan Tim Putra Futsal Unesa lolos ke LIMA FUTSAL Nasional yang akan diselenggarakan pada 7-16 Desember 2018. n (JUM/WHY)


SEPUTAR UNESA

SEPAKAT: Perwakilan anggota konsorsium perguruan tinggi menandatangani nota kesepahaman pada International Joint Conference on Science and Technology (IJCST) di Bali Nusa Dua Hotel tanggal 18-19 Oktober 2018.

UNESA AJAK AKADEMISI DAN PRAKTISI DISKUSIKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

B

erkembangnya paradigma pembangunan berkelanjutan mendorong Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bersama konsorsium sembilan perguruan tinggi di sejumlah wilayah Indonesia menyelenggarakan kegiatan bertajuk International Joint Conference on Science and Technology (IJCST) di Bali Nusa Dua Hotel tanggal 18-19 Oktober 2018. Dengan tema besar “Social Science Humanities, Innovation, and Education for Sustainable Development to Support Community Empowerment�, konferensi yang berlangsung kali ketiga ini mempertemukan 600 akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai disiplin ilmu dari beberapa negara di dunia. Dalam sambutan sebagai host acara, Djodjok Soepardjo M.Litt, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan

Kerja Sama, mewakili Rektor Unesa bercerita tentang latar belakang acara. Ia menyebut kegiatan ini sebagai hasil diskusi antara kesembilan konsorsium perguruan tinggi yang terdiri atas, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Universitas Trunojoyo Madura, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Jember, Universitas Negeri Makasaar, Universitas Negeri Manado, Universitas Hairun Ternate, dan Yayasan Pengembangan Hukum Indonesia. Kegiatan ini dibuka langsung oleh I Wayan Koster, Gubernur Bali. Dalam sambutannya, ia sempat bernostalgia mengenang pengalamannya sebagai akademisi sebelum menjadi anggota DPR dan terpilih Sebagai Gubernur. Politisi PDIP ini adalah peneliti dan pengajar statistik dan matematika di Universitas Tarumanegara dan beberapa kampus lain. Terkait acara ini ia turut mengapresiasi pemilihan tema.

Majalah Unesa

Hadir pula dalam forum ini, Prof. Ocky Karna Radjasa, Direktur Riset dan Pengabdian Kementerian Riset dan Perguruan Tinggi, mewakili Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Dalam paparannya, ia mengapreasiasi kegiatan ini dengan merelasikannya tujuan Kemristekdikti. Ia menyebut ada empat misi direktoratnya yaitu meningkatkan pengakuan hak kekayaan intelektual, meningkatkan jumlah publikasi, meningkatkan jumlah riset dan pengabdian masyarakat yang didanai dan purwarupa industri. Konferensi yang dimotori oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa ini diikuti oleh ilmuwan dan praktisi lintas bidang mulai ilmu sosial, humaniora, seni, dan pendidikan. Selama dua hari, mereka akan mempresentasikan hasil penelitian dan mendiskusikannya dalam ruang kelas parallel.n (GIL/VIN)

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

25


SEPUTAR

UNESA

TUAN RUMAH: Unesa menjadi tuan rumah Raker Wakil Rektor atau Pembantu Rektor II Perguruan Tinggi Negeri Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum, (PTN PK-BLU) Se-Indonesia di Hotel Sangri-La Surabaya Kamis, 4 Oktober 2018.

UNESA TUAN RUMAH FORUM WAKIL REKTOR II SE-INDONESIA Melalui Forum PTN-BLU se-Indonesia dikupas tuntas masalah keuangan yang ada di perguruan tinggi mulai dari, masalah utang-piutang, penetapan tarif, dan juga kerja sama dengan bank mitra.

W

akil atau Pembantu Rektor II Perguruan Tinggi Negeri Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum, (PTN PK-BLU) SeIndonesia mengadakan kegiatan yang bertema, “Rapat Kerja Nasional Wakil atau Pembantu Rektor II Perguruan Tinggi Negeri Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum, (PTN PK-BLU) Se-Indonesia� bertempat di Hotel Sangri-La Surabaya pada Kamis, 4 Oktober

26

2018. Forum wakil rektor II itu diikuti lebih kurang 190 PTN-BLU. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unesa, Drs. Tri Wrahatnolo, M.Pd, M.T, sekaligus Ketua Koordinasi Forum PTN-BLU se-Indonesia mengatakan, melalui forum tersebut bisa mengupas tuntas terkait masalah keuangan yang ada di perguruan tinggi mulai dari, masalah utang-piutang, penetapan tarif, dan juga kerja sama dengan bank mitra. Dalam kegiatan tersebut turut menghadirkan narasumber langsung

| Nomor: 120 Tahun XIX - Agustus 2018 |

Majalah Unesa

dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia diantaranya, Ari Wahyuni, SH., MPM Direktur PPLBLU, Bayu Andy Prasetya Kepala Subdirektorat Tarif Remunerasi dan Informasi BLU, Direktorat Pembinaan PK-BLU, Muhammad Rusna Kepala Subdirektorat Pembinaan Keuangan BLU II, Direktorat Pembinaan PKBLU, dan Suwigyo Kepala Seksi Pembinaan PK-BLU II-A, Direktorat Pembinaan PK-BLU. n (TNI)


SEPUTAR UNESA

PELATIHAN: Suasana diklat bertema “Pelatihan bagi Pendidik untuk Memenuhi Standart Kompetensi, (Bimtek Pendidikan Inklusi Untuk Guru TK, SD, dan SMP) bertempat di Pendopo Pemkab Pacitan pada Jumat, 12 Oktober 2018.

UNESA JALIN KERJA SAMA PELATIHAN PENDIDIK ABK DENGAN PACITAN

M

enindaklanjuti MoU, Pemkab Pacitan dan Unesa mengadakan kegiatan diklat bertema “Pelatihan bagi Pendidik untuk Memenuhi Standart Kompetensi, (Bimtek Pendidikan Inklusi Untuk Guru TK, SD, dan SMP) bertempat di Pendopo Pemkab Pacitan pada Jumat, 12 Oktober 2018. Rombongan Unesa yang dipimpin Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Drs. Sujarwanto, M.Pd membawa lebih kurang 12 Dosen Jurusan Pendidikan Luar Biasa, (PLB).

Sujarwanto menyampaikan terima kasih kepada Bupati Pacitan berserta jajarannya yang telah menerima rombongan Unesa dengan sangat baik. Sujarwanto mengatakan, kedatangan Unesa untuk menindaklanjuti kerja sama yang telah disepakati tahun lalu. Melalui pelatihan yang nantinya akan dilaksanakan diharapkan bisa memberikan bekal kepada guru-guru dalam menangani ABK. Sujarwanto juga berpesan untuk lulusan ABK dari SMA/SMK jangan ragu untuk didaftarkan kuliah di Unesa karena akan ada beasiswa

Majalah Unesa

khusus bagi ABK. Sedangkan untuk ABK yang memiliki potensi, nantinya akan ditangani secara khusus untuk mengembangkan potensinya. Sementara itu, Bupati Pacitan Drs. Indartato, MM menyampaikan bahwa MoU tersebut berawal dari kegundahan teman-teman dalam menangani ABK. “Semoga dengan adanya pelatihan ini mampu memberikan hasil yang maksimal dalam penanganan ABK dan semoga kerja sama ini bisa lebih baik lagi,”ujarnya. n (TNI)

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

27


SEPUTAR

UNESA

DIKLAT: Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Trenggalek dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Namira Syariah Hotel Surabaya, 6-12 Oktober 2018.

DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH TK DAN SD TRENGGALEK

U

nesa berdasarkan Surat Keputusan Dirjen GTK Nomor: 23195/B. B13/HK/2018 telah ditetapkan sebagai Lembaga Penyelenggara Diklat Calon Kepala Sekolah dan Penguatan Kepala Sekolah. Menindaklanjuti hal itu, pada 6-12 Oktober 2018 bertempat di Namira Syariah Hotel Surabaya,dilaksanakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Trenggalek dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Tujuan diklat penguatan kepala sekolah adalah untuk menguatkan kompetensi kepala sekolah pada

28

ranah Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi, Kepemimpinan, Penguatan Pendidikan Karakter dan Pengembangan Sekolah Berdasarkan 8 SNP. Kegiatan tersebut diikuti 100 peserta yang terdiri atas Kepala TK dan SD dari Kabupaten Trenggalek yang belum memiliki sertifikat kepala sekolah yang dikeluarkan oleh LPPKS sebagai UPT Dirjen GTK. Dalam pelatihan tersebut, para peserta harus mengikuti beberapa materi. Di antaranya: 1) Manajerial yang meliputi teknik analisis manajemen, pengembangan RKSRKAS, pengelolaan kurikulum, pengelolaan keuangan, pengelolaan PTK, pengelolaan peserta didik dan pengelolaan sarana

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

Majalah Unesa

prasarana. 2) Kewirausahaan yang meliputi pengantar dan konsep kewirausahaan dan pengembangan kewirausahaan. 3) Supervisi guru dan tenaga kependidikan. 4) Kepemimpinan yang meliputi kepemimpinan pembelajaran dan kepemimpinan perubahan, dan 5) Pengembangan sekolah berdasarkan 8 SNP. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek Drs. Kusprigianto, M.M., Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd, selaku Ketua Tim Penyelenggara Diklat Unesa yang sekaligus sebagai ex officio Ketua Pelaksana kegiatan. n (TNI)


SEPUTAR UNESA

CINDERAMATA: Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt menyerahkan cinderamata kepada Prof. Hideko Kitagaki (Rector of Kaichi Internasional University, Japan) dalam Seminar Nasional “Eksistensi Bahasa Jepang dalam 60 Tahun Hubugan Kerja sama Indonesia dan Jepang” Sabtu 20 Oktober 2018 di Auditorium Prof. Leo Idra Adriana FBS Unesa..

SEMINAR NASIONAL EKSISTENSI BAHASA JEPANG

J

urusan Bahasa dan Sastra Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Eksistensi Bahasa Jepang dalam 60 Tahun Hubugan Kerja sama Indonesia dan Jepang” pada Sabtu 20 Oktober 2018 di Auditorium Prof. Leo Idra Adriana FBS Unesa. Seminar yang diikuti ratusan peserta dari unsur dosen, guru SMU/SMA yang mengajar Bahasa Jepang dari berbagai daerah yakni Kalimantan, Jawa, dan Sumatra, mahasiswa FBS, dan Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) itu dibuka Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof.

Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt. Dua Keynote Speaker di bidang Bahasa Jepang dihadirkan dalam seminar tersebut yakni Prof. Hideko Kitagaki (Rector of Kaichi Internasional University, Japan) dan Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt (Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Unesa sekaligus sebagai Ketua ASPBJI (Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia) periode 2018-2022). Dalam paparannya, Prof. Djodjok Soepardjo mengatakan bahwa hubungan pemerintah Jepang dengan Indonesia sekarang semakin baik dan saling mengembangkan inovasi baru. Menurut Djodjok, ada tiga hal yang membuat orang

Majalah Unesa

asing tertarik ke Jepang yakni perkembangan ekonomi, budaya dan nasionalisme. “Walaupun jumlah penduduk Jepang sekarang menurun tapi nasionalismenya semakin kuat. Maka kita perlu belajar dari nasionalismenya Jepang itu. Jangan sampai kita berpecah belah dan jangan sampai ada paham-paham radikalisme yang akan memecah belah kita,” tandasnya. Usai seminar dengan dua narasumber utama, acara dilanjutkan sesi presentasi paralel yang dibagi dua season. Selanjutnya, dilakukan MoU antara Unesa dengan Kaichi International University Japan. n (SH)

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

29


KIPRAH

LEMBAGA KIPRAH LEMBAGA PUSAT HAKI, PATEN, DAN PUBLIKASI UNESA

2018, SUDAH DAFTARKAN 91 HAK PATEN, 73 HAK CIPTA, DAN 1 DESAIN INDUSTRI

KOMANDO: Dr. Andre Dwijanto Witjaksono, S.T., M.Si yang mengawal keberadaan Pusat Haki, Paten dan Publiksi (Haki, PP) Unesa di ruang kerjanya.

AWALNYA, PUSAT HAKI,PP MERUPAKAN BAGIAN YANG TERPISAH-PISAH ATAU PARSIAL. HAKI SENDIRI. PATEN SENDIRI. DAN, PUBLIKASI SENDIRI. PADA 2016, DIJADIKAN TERPUSAT DI GEDUNG REKTORAT UNESA LIDAH WETAN, LANTAI 6. MESKI DIBILANG BARU, NAMUN PUSAT HAKI, PP UNESA TELAH MEMBERIKAN BANYAK KONTRIBUSI UNTUK SEGENAP SIVITAS AKADEMIKA UNESA.

K

etua Pusat Haki, Paten, dan Publikasi (Haki,PP) Unesa, Dr. Andre Dwijanto Witjaksono, S.T., M.Si menerangkan, paten atau hak paten adalah bagian dari HaKI (Hak Kekayaan Intelektual).

30

Sejak tahun 2000, HaKI berubah namang menjadi HKI berdasarkan Kepres No. 177 tahun 2000. Kemudian, pada 2015, HKI berubah menjadi KI (Kekayaan Intelektual), berdasarkan Kepres No. 44 tahun 2015.

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

Majalah Unesa

“Kekakaayan intelektual itu ada banyak, di antaranya ada hak paten, hak cipta, merk, desain industri, indikasi geografis, dan lain sebagainya. Kekayaan intelektual itu sebenarnya untuk menunjukkan kepada khalayak publik bahwa


KIPRAH LEMBAGA

STUDI BANDING: Tim Publikasi (Haki,PP) Unesa, dimpimpin sang ketua, Dr. Andre Dwijanto Witjaksono, S.T., M.Si saat melakukan studi banding di Sentra Kekayaan Intelektual (Sentra KI) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya.

kekayaan intelektual itu akan lebih bermakna bagi penciptanya jika diakui dan dilindungi,” terang Andre. Pusat Haki PP, tidak hanya mengurusi bidang hak kekayaan inteleltual saja, tetapi juga mengurusi publikasi ilmiah. Menurut Andre, publikasi berperan penting dalam penelitian. Kalau hasil penelitian itu tidak dipublikasikan, maka masyarakat pun tidak akan tahu. Oleh karena itu, hasil-hasil penelitian itu harus dipublikasikan kepada masyarakat melalui artikel ilmiah, kemudian diterbitkan ke jurnal. Di Unesa sendiri sudah ada jurnal untuk umum yang bisa diakses melalului https://journal.unesa.ac.id/. “Alhamdulillah, Unesa pada 2018 ada tiga jurnal yang sudah terakreditasi nasional. Ketiga jurnal itu yakni Jurnal BISMA (Bisnis dan Managemen), Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), dan Jurnal Penelitian Pendidikan Sains (JPPS). Bahkan, dalam waktu dekat ini sudah ada satu lagi jurnal yang akan distandarisasi nasional, yakni jurnal Akuntasi (AKRUAL) dari Jurusaan Akuntasi FE,” ujar dosen FE itu. Dalam mengemban tugasnya sebagai ketua Pusat Haki,PP Unesa, Andre tidak sendirian. Andre ditemani Prof. Dr. Titik

Taufikurohmah, S.Si., M.Si., selaku sekretasis, dan dibantu oleh dua staf ahlinya yakni Arinto Nugroho, S.H., S.Pd., M.H., (Dosen Hukum FISH) dan Biyan Yesi Wilujeng, S.Pd., M.Pd.,(Dosen Tata Rias FT). SYARAT HAKI TIDAK SULIT Syarat-syarat untuk mendaftar haki pun sebenarnya tidak sulit. Andre mengatakan, semuanya gratis, mulai dari pendaftaran sampai benar-benar mendapatkan sertifikat hak paten dan bukti hak cipta. Mahasiswa juga bisa mendaftarkan hasil penelitiannya, bisa berupa hasil penelitian seperti PKM, LKTI, dan hasil penelitian skripsi atau tugas akhir. Sedangkan syarat utama pendaftar adalah sivitas akademika Unesa. Sementara ini, karena semua didanai oleh Unesa, terang Andre, yang diprioritaskan adalah warga Unesa. Walaupun sebenarnya, beberapa universitas sudah ada yang membuka untuk umum. “Kami sangat berterima kasih kepada Unesa karena sudah membantu dalam pendanaan dan pendaftaran. Semoga tetap berlanjut,” tambahnya. Terkait peningkatan kinerja mutu, Andre menjelaskan bahwa lembaganya bekerja berdasarkan target. Tahun 2016-2017, targetnya

Majalah Unesa

100 yang terdaftar. Kemudian, tahun 2018, targetnya 150 yang mendaftar. “Alhamdulillah, semua target sudah terlampaui. Tahun 20162017 kita berhasil mendaftarkan 100, dan tahun 2018 kita sudah mendaftarkan 171. Tahun 2018, kami sudah mendaftarkan 91 hak paten, 73 hak cipta, dan 1 desain industri. Sedangkan yang sudah mendapat sertifikat itu total dari tahun 2005 sampi 2018 yakni, hak paten 9, hak cipta 316, merk 2. Kalau Hak paten memang agak lama 18-36 bulan, hampir tiga tahun bakan kalau tidak kita kawal bisa jadi lebih dari itu,” ujar dosen lulusan S-3 Ilmu Ekonomi Unair. Ada beberapa harapan bagi Andre terkait Haki,PP Unesa ke depan. Pertama, lembaga ini tetap memberikan dukungan kepada dosen, mahasiwa, maupun karyawan yang memiliki hasil-hasil kekayaan intelektual, baik dukungan secara moril maupun pendanaaan. Kedua, sivitas akademika Unesa tetap melakukan penelitian yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sedangkan untuk publikasi Ilmiah, Andre berharap jurnal Unesa arahnya tidak hanya nasional tetapi juga internasional, yakni jurnal yang terindeks scopus. n (INAYAH)

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

31


ARTIKEL

POPULER

HAORNAS DAN KOMITMEN UNESA MENDORONG GENERASI BERPRESTASI Vinda Maya Setianingrum., M.A UNESA MENYADARI BAHWA MERAIH PRESTASI OLAHRAGA ITU TIDAK SEMUDAH MEMBALIKKAN TELAPAK TANGAN. PERLU KERJA KERAS, KERJA IKHLAS, DAN KERJA SAMA. OLEH KARENA ITU, PERLU USAHA YANG BERKESINAMBUNGAN DARI SEMUA PIHAK. UNESA MEMELPORINYA.

S

ebagai salah satu kampus yang memiliki Fakultas Ilmu Olahraga (FIO), sudah sewajarnya Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan kontribusi penuh dalam memajukan prestasi olahraga baik di tingkat nasional maupun internasional. Komitmen salah satunya terlihat di peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 7 Oktober 2018 lalu. Unesa mengukuhkan kepeduliannya lewat berbagai macam kegiatan meliputi lomba gerak jalan beregu, funwalk, senam meraih bintang, festival dan eksebisi olahraga disabilitas, bazar kewirausahaan, serta di akhiri dengan pentas musik hiburan rakyat. Rangkaian kegiatan di hari puncak Haornas itu tidak hanya dinikmati jajaran sivitas akademik. Namun, manfaatnya juga dirasakan oleh masyarakat sekitar yang juga terlibat aktif dalam acara seharian penuh itu. Mereka tidak hanya sebagai penonton, namun juga sebagai peserta yang terlibat aktif dalam perlombaan. Bahkan, para penyandang disabilitas ikut ambil bagian dalam perlombaan itu. Keterlibatan masyarakat dalam acara yang ditunggu-tunggu tiap tahunnya itu tentu bukan tanpa

32

alasan. Hal itu, merupakan salah satu strategi Unesa dalam berbagi semangat keolahragaan kepada semua lapisan masyarakat. Selain itu, juga untuk menebarkan kesadaran kepada masyarakat bahwa olahraga itu penting baik sebagai kebutuhan maupun gaya hidup. Selain itu juga untuk mengajak masyarakat sebagai salah satu elemen utama untuk menyemangati generasi dalam meraih prestasi. Unesa menyadari bahwa meraih prestasi olahraga itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kerja keras, kerja ikhlas, dan kerja sama. Oleh karena itu, perlu usaha yang berkesinambungan dari semua

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

Majalah Unesa

pihak. Unesa memeloporinya lewat berbagai sarana dan prasarana yang dimiliki tidak hanya dimanfaatkan warga kampusnya saja, tapi juga bisa digunakan pihak luar untuk mengembangkan potensinya secara gratis. Komitmen itu telah dibuktikan, satu diantaranya adalah penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes dengan Direktur SOINA (Special Olympics Indonesia Association) propinsi Jawa Timur yang dilaksanakan pada puncak peringatan Haornas di Unesa. Kerja sama tersebut sebagai salah satu upaya Unesa dalam memberikan konstribusi dalam mendorong para atlet yang berasal dari kalangan disabilitas agar mereka bisa berkompetisi di ajang nasional maupun internasional. Unesa memiliki keyakinan bahwa dengan meningkatkan kualitas di bidang olahraga yang menyasar semua pihak termasuk kalangan disabilitas, masyarakat bisa menjadi manusia yang sehat dan kuat menuju tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejauh ini sudah banyak yang dilakukan Unesa, dan yang terakhir adalah membangun kerja sama dengan SOINA. Artinya, Unesa berkomitmen semua sarprasnya


ARTIKEL POPULER bisa digunakan oleh seluruh atlet termasuk atlet disabilitas. Agar para generasi yang juga meliputi atlet berkebutuhan khusus punya kesempatan untuk mengembangkan diri dan meraih prestasi. Menyadari olahraga merupakan keterampilan yang harus dilatih secara terus menerus dan membutukah segunung semangat untuk memboyong prestasi, maka dalam acara Dies Natalis yang ke54, Unesa full mengisinya dengan even olahraga baik dalam bentuk perlombaan maupun seminar keolahragaan. Kendati demikian, bukan berarti yang memiliki tugas dan yang terlibat dalam even tersebut hanya dari Fakultas Ilmu Olahraga saja. Namun, seluruh fakultas juga ikut mengambil bagian dalam acara yang puncaknya pada 19 Desember 2018. Lewat Haornas dan Dies Natalis itu. Selain menjadi sarana sosialisasi kesadaran keolahragaan. Kampus juga bisa mencari dan menyeleksi generasi yang berbakat dan berpotensi dalam bidang olahraga baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat. Melalui Fakultas Ilmu Olahraga, sarpras dan even-even olahraga di dalamnya, Unesa ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua generasi yang berbakat dan berprestasi untuk mempersiapkan dan mengembangkan diri di even nasional maupun internasional. Agar nantinya, bisa membawa dan mengharumkan nama daerah di tingkat nasional maupun negara di tingkat Internasional. Selain itu juga, karena kecenderungan masyarakat hanya tertuju pada beberapa cabang olahraga saja dan diminati saat ada kompetisi saja, maka Unesa menularkan kesadaran bahwa olahraga tidak hanya dilakukan saat ada kompetisi, tetapi juga menjadi bagian terdekat dari masyarakat dan menjadi bagian dari gaya hidup. Dengan demikian, diharapkan masyarakat tidak hanya tumbuh sehat dan kuat. Kuat fisiknya, dan

kuat jiwanya. Selama ini, kita bisa melihat dan mengamati bahwasannya olahraga yang dekat dengan masyarakat adalah sepakbola karena mereka memiliki ribuan suporter fanatik masing-masing dan seringkali menjadi cekcok dan bahkan tidak jarang makan korban. Unesa merasa terpanggil meluruskan paradigma dalam mendukung tim di setiap kompetisi olahraga. Berbeda pilihan dan dukungan terhadap tim tertentu bukan alasan untuk saling bersinggungan apalagi cekcok. Karena sejatinya olahraga adalah sarana untuk melatih fisik dan mendidik mental agar dewasa menghadapi dan menyelesaikan masalah. Bukan malah membuat masalah. Unesa ingin menjadi kampus terdepan menebarkan kesadaran olahraga yang “berjiwa� damai, sehingga tidak terjadi permusuhan hanya karena perbedaan dukungan. Justru lewat pertandingan yang harus dilakukan adalah membangun hubungan

Majalah Unesa

persahabatan yang kuat antar sesama. Itulah sportifitas. Kalah menang bukan tujuan, namun kerja sama dan menjalin persatuan antar tim yang berbeda adalah intinya. Olahraga selalu punya cara untuk menyatukan tim, membangun solidaritas dan kekompakan. Sejatinya, sampai kapanpun olahraga diharapkan akan terus berkemajuan, melahirkan generasi-generasi baru yang akan bertumbuh. Para atlet tentu menjadi tumpuan penyemangat bangsa, untuk terus memupuk prestasi dengan gelora juang yang tinggi. Dari olahraga kita belajar bagaimana kebersamaan itu adalah suatu kunci untuk menguatkan tim. Olahraga itu bukan talenta yang bisa tumbuh dengan sendirinya seiring waktu yang berjalan. Olahraga adalah keberanian untuk terus berlatih, belajar tanpa henti, dan berusaha tanpa kenal lelah. Semoga dengan olahraga, bisa mengharumkan nama Unesa dan Indonesia di mata dunia. n

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

33


POJOK KETINTANG

KEJEPIT-BELAJAR DARI PROF GOPINATAN OLEH MUCHLAS SAMANI

P

rof Gopinatan adalah penasihat akademik di The Head Foundation Singapura dan adjunct professor pada Lee Kuan Yew of Public Policy NUS. Dia mantan Dean School of Education Nanyang Institute of Education NTU. Dari tampilan fisik, maupun nama, saya menduga beliau keturunan India. Saya mengenal beliau belum lama. Pertama ketemu sambil sarapan pagi di hotel Century sekitar 3 bulan lalu. Kesan pertama saya, Prof Gopinatan banyak pengalaman dalam bidang pendidikan guru. Tanggal 15-18 Oktober 2018, saya mendapat kesempatan berpartisipasi dalam workshop di The Head Foundation, bahkan saya diberi kesempatan mengisi acara itu bersama dengan Prof Gopinatan. Berinteraksi seharian pada tanggal 15 Oktober, termasuk makan malam di restoran vegetarian, saya mendapat kesan mendalam. Bicaranya pelan tetapi menunjukkan kesungguhan serta bijak, yang menggambarkan pengalamannya yang panjang, mulai sebagai guru sampai menjadi dekan di NIE, pensiun dan sekarang aktif sebagai adviser The Head Foundation, sebuah NGO yang bergeran dalam bidang pendidikan dan peningkatan SDM. Salah satu yang sangat berkesan, ketika beliau bercerita tentang keluarganya. Beliau bercerita memulai karier sebagai guru Kimia dengan kehidupan pas-pasan, dan setahap demi setahap membaik. Anak-anaknya tidak mengalami itu, sehingga pandangannya berbeda dengan beliau. Tampaknya beliau ingin mengatakan, daya juang anak

34

sekarang berbeda dengan generasi beliau karena tidak mengalami susahnya kehidupan. Pola itu tampaknya disadari oleh pemerintah Singapura, sehingga secara terprogram menumbuhkan keyakinan kepada anak-anak Singapura bahwa Singapura itu “tidak punya apa-apa”, sehingga hanya dapat mengandalkan “kepandaian”. Orang Singapura harus pandai agar bisa “bersaing” dengan negara lain yang memiliki sumberdaya alam lebih baik. Kesadaran itu tampaknya telah menjadi program nasional, sebagaimana diuraikan oleh LIM Siong Guan, dalam bukunya berjudul “Can Singapura Fall: Making the Future for Singapura”. Mendengar cerita itu, saya jadi ingat “filosofi kejepit”. Orang rantau pada umumnya lebih sukses dibanding orang lokal. Orang Jawa yang dikenal “malas” ternyata menjadi rajin dan pekerja keras ketika merantau keluar Jawa. Sebaliknya orang Banjar yang konon juga malas ketika tinggal di Kalimantan ternyata menjadi pekerja keras ketika hidup di Jawa. Mengapa demikian? Tampaknya “rasa tidak aman”, takut kelaparan, takut tidak punya apa-apa menyebabkan mereka kerja keras, memutar otak untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Sementara ketika tinggal di kampung halaman, mereka merasa aman, toh sudah punya ini dan itu, banyak keluarga di sekitarnya. Nah, karena merasa aman tidak tumbuh jaya juang dalam kehidupan sehari-hari. Saya juga ingat sebuah lagu yang dibawakan oleh Koes Plus, yang menyebutkan “bukan lautan

| Nomor: 122 Tahun XIX - Oktober 2018 |

Majalah Unesa

hanya kolam susu....”, yang seakan mengatakan kalau Indonesia sangat makmur. Semuanya ada, sehingga kita tidak perlu risau dan secara tidak sadar terselip pesan kita tidak perlu kerja keras, toh tongkat dan kayu bisa jadi tanaman yang bisa dimakan. Toh, dengan kail saja orang sudah bisa hidup dengan cukup. Saya juga ingat konon, sekali lagi konon, dalam keluarga pengusaha, generasi pertama dan kedua memiliki daya juang sangat kuat. Generasi pertama yang memulai, generasi kedua yang membantu generasi pertama sehingga tahu susah payahnya mengelola usaha. Tiba pada generasi ketiga, mereka lahir ketika usaha sudah besar, sehingga tidak mengalami sulitnya kehidupan bahkan tinggal menikmatinya. Nah, konon mulai generasi ketiga inilah daya juang menurun. Jadi, rasa aman, tidak pernah mengalami kesulitan hidup dan kondisi seperti itu dapat membuat daya juang orang tidak kuat. Pertanyaannya, lha kalau memang kondisi nyatanya seperti itu bagaimana? Misalnya, memang terlahir sebagai anaknya orang kaya. Memang, terlahir di negara makmur seperti di Indonesia. Nah, mereka yang menamakan diri sebagai ahli pendidikan, praktisi pendidikan dan pemerhati pendidikan, yang harus memikirkan. Bagaimana menciptakan situasi belajar yang dapat menumbuhkan daya juang. Semoga. n *http://muchlassamani.blogspot.co.id




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.