[ KOLOM REKTOR ]
PTMTB di Unesa Oleh Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes (Rektor Universitas Negeri Surabaya) Di tengah Pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung mengharuskan berbagai sektor kehidupan sosial masyarakat senantiasa dengan cepat beradaptasi. Demikian pula, sektor pendidikan yang sudah lebih dari satu tahun terdampak sehingga harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar dari rumah. Kini, angin segar datang. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberi lampu hijau bagi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa pandemi, termasuk di perguruan tinggi.
L
ampu hijau tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, dan Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. SKB tiga menteri tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022. Dalam edaran tersebut, Dirjendiktiristek
26
menginstruksikan perguruan tinggi di wilayah PPKM level 1 hingga 3 dapat melaksanakan PTM terbatas. Atas dasar itulah, lembaga pendidikan tinggi seperti Unesa pun menindaklanjuti dengan menerbitkan surat edaran rektor. Dorongan pemerintah kepada institusi perguruan tinggi di wilayah PKKM level 1 sampai dengan 3 untuk memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dilakukan untuk menekan risiko learning loss atau menurunnya kemampuan belajar mahasiswa. Selain itu, juga dimaksudkan untuk menjaga kualitas pembelajaran mahasiswa. Namun, jika dalam pelaksanaan terdapat kasus positif di kampus, maka pemimpin perguruan tinggi harus menghentikan sementara
| Nomor: 158 Tahun XXII - Oktober 2021 |
Majalah Unesa
aktivitas pembelajaran tatap muka di area terkonfirmasi. Dalam menyelenggarakan PTM terbatas, kampus harus menerapkan protokol kesehatan yang disiplin kepada mahasiswa dan dosen. Selain itu, kampus juga wajib menerbitkan pedoman aktivitas kampus dan menyediakan ruang isolasi sementara serta dukungan tindakan kedaruratan bagi sivitas akademika di kampus. Juga, memastikan mahasiswa dari luar daerah dalam keadaan sehat dan telah melakukan karantina mandiri 14 hari atau tes swab. Setidaknya, demi menjalankan PTM, perguruan tinggi harus menyiapkan enam hal. Pertama, perguruan tinggi dapat melaksanakan persiapan pelaksanaan PTM disesuaikan dengan