[ KOLOM REKTOR ]
Merefleksikan 57 Tahun Unesa, Bersiap Menjadi PTN BH Oleh Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes (Rektor Universitas Negeri Surabaya) Unesa sadar betul bahwa ke depan, tantangan akan semakin berat. Apalagi di tengah keterbukaan informasi seperti saat ini, semua perguruan tinggi, tak terkecuali Unesa harus benar-benar mampu berbenah dengan cepat dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi di era 4.0 menuju era 5.0.
U
niversitas Negeri Surabaya, Desember 2021 ini genap berusia 57 tahun dari awal mula lahirnya IKIP Surabaya. Pertambahan umur tersebut tentu menjadi penanda kedewasaan dan kematangan sebuah lembaga sehingga diharapkan semakin mandiri dan penuh prestasi. Tentu saja, untuk mewujudkan kemandirian dan prestasi tersebut harus ditunjang dengan meningkatkan kedisplinan, ketertiban, kerja keras dan berintegritas tinggi bagi semua sivitas akademika Unesa, termasuk mahasiswa di dalamnya. Bagi Unesa, usia ke-57 tahun merupakan usia yang sangat berarti. Pertambahan usia itu akan dimaknai Unesa sebagai penanda
30
tingkat kedewasaan untuk terus berkarya, berinovasi dan berbuat semaksimal mungkin sebagai wujud kontribusi dan sumbangsih bagi negeri. Terutama, sumbangsih dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak bangsa. Selain itu, keberadaan Unesa yang sudah lebih dari setengah abad itu menjadi bukti bahwa Unesa masih memiliki daya tarik bagi masyarakat di tengah persaingan antarperguruan tinggi negeri maupun swasta yang semakin ketat dan kompetitif. Unesa sadar betul bahwa ke depan, tantangan akan semakin berat. Apalagi di tengah keterbukaan informasi seperti saat ini, semua perguruan tinggi, tak terkecuali Unesa harus benar-benar mampu
| Nomor: 160 Tahun XXII - Desember 2021 |
Majalah Unesa
berbenah dengan cepat dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi di era 4.0 menuju era 5.0 tersebut. Membangun reputasi dan citra lembaga, harus dilakukan dengan strategi yang canggih dengan memanfaatkan berbagai platform media sosial dan teknologi informasi lain. Agar Unesa mampu mengejar ketertinggalan dan bersiap sejajar dengan perguruan tinggi yang sudah maju, tentu caranya tidak cukup hanya dengan berpikir dan bekerja biasa-biasa saja. Seluruh sivitas akademika, harus bekerja dengan ekstra luar biasa sehingga akan menghasilkan output yang diinginkan. Ke depan, persaingan dalam penyediaan jasa pendidikan