Surat Gembala Prapaskah 2019 Uskup Keuskupan Tanjung Selor

Page 1

Surat Gembala Prapaskah 2019 Uskup Keuskupan Tanjung Selor �Bijak Menggunakan Teknologi dan Bijak Memilih Pemimpin Bangsa�

SEGENAP umat katolik se-keuskupan Tanjung Selor yang terkasih dan dikasihi Tuhan. 1. Hari Rabu, 6 Maret 2019 adalah Hari Rabu Abu, saat semua orang katolik memasuki masa Pra-Paskah, yaitu masa pertobatan. Secara khusus masa itu disediakan untuk melakukan pertobatan agar makna Paskah, kebangkitan Kristus, dihayati dengan sungguhsungguh. Dalam masa tobat diharapkan bahwa renungan atas sengsara, wafat dan kebangkitan tetap bertumbuh, berkembang dan bahkan bisa berbuah dalam kehidupan sehari-hari. Betapapun besar dan banyaknya kekurangan dan dosa yang kita lakukan, kita tidak perlu takut untuk datang kepada Allah dan mohon ampun, karena kepercayaan kita akan Allah yang penuh kasih sayang, seperti seorang ibu menyayangi anak kandungnya (bdk. Yes. 49:15). Dengan bertobat berarti kita ingin kembali kepada Allah, bersatu dengan Dia dan bersamasama mewujudkan kehendak Allah yang menyelamatkan. Masa tobat, pantang dan puasa diharapkan melahirkan pembaharuan hidup di tengah-tengah dunia yang membutuhkan pembaharuan sikap.

2. Pada masa tobat ini umat katolik di Regio Kalimantan diajak untuk merenungkan tema: �Bergerak dan Berjuanglah: Bijak berteknologi menuju Kalimantan Baru.� (APP Regio Kalimantan 2019). Pokok permenungan itu mengajak kita semua untuk mensyukuri betapa manusia, ciptaan Tuhan itu mendapatkan karunia yang besar dari Tuhan. Bahkan manusia diciptakan secitra dengan Allah. Karunia dan martabat yang ada pada diri manusia sebagai ciptaan yang paling luhur telah menghasilkan banyak karya dalam hidup di bumi ini. Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang salah satunya tampak pada alat-alat komunikasi menunjukkan betapa manusia sungguh bertumbuh dan berkembang. Seiring dengan perkembangan tersebut, kita mesti tetap menyadari bahwa kemajuan yang ada, khsususnya di bidang teknologi hendaknya dimanfaatkan untuk membantu manusia mengalami keselamatan yang direncanakan oleh Allah. Kemajuan teknologi mesti dimanfaatkan semaksimal mungin supaya manusia semakin merasakan keselamatan sesuai dengan rencana Allah.


3. Kita harus mengakui bahwa pada saat ini, hampir seluruh aspek kehidupan manusia tergantung pada teknologi. Teknologi menjadi sarana yang sangat membantu manusia dalam seluruh aspek kehidupan setiap hari. Paus Fransiskus memuji dan bersyukur atas kemajuan teknologi yang dicapai oleh manusia demi kebaikan dan kesejahteraan manusia. Sekaligus kemajuan teknologi ini mencerminkan kebaikan Allah melalui manusia sebagai citra Allah. Dalam dokumen-dokumen Gereja, jauh sebelum Paus Fransiskus sudah ditegaskan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern tidak mungkin dihindari tetapi penggunaannya harus selaras dan sejalan dengan kehendak Allah untuk semakin meningkatkan kualitas manusia dan ciptaan yang lain, demi kebahagiaan dan kesejahteraan bersama. 4. Maka kendati ada begitu banyak nilai positif dari teknologi kita perlu tetap bijak berteknologi menuju Kalimantan Baru. Jika terjadi penyalahgunaan teknologi, maka martabat manusia yang begitu luhur pun dijatuhkan dan keterpisahan manusia dengan Tuhan semakin besar. Melalui masa tobat ini, kita diharapkan bangkit dan bergerak dari kejatuhan itu. Kita akan membaharui diri dan mengusahakan cara hidup yang baru dengan bijak dalam mempergunakan teknologi demi keselamatan manusia dan keutuhan ciptaan. 5. Buah-buah dari pertobatan kita adalah mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan di Bumi Kalimantan ini dengan bantuan teknologi. Nilai-nilai kemanusiaan itu bisa berbentuk keadilan, kesehatan, demokrasi, keamanan, pendidikan dan diwujudkan melalui sikap kebersamaan, gotong royong, saling menolong, persatuan, kebanggaan, rekreasi, berbagi, persaudaraan dan komunikasi serta hiburan yang sehat.

6. Pada masa tobat tahun ini, negara kita pun sedang menjalani suatu peristiwa politik yang penting yakni: akan menyelenggarakan Pemilu untuk memilih anggota legislatif di semua tingkatan dan memilih Presiden-Wakil Presiden. Kita umat Katolik pun menyadari adanya “panggilan Gereja dalam hidup berbangsa: menjadi Gereja yang relevan dan signifikan” (Nota Pastoral KWI, 2018). Menjadi Gereja yang relevan dan signifikan dapat diwujudkan melalui keterlibatan Gereja untuk “ikut memperbaiki dan menyempurnakan dunia…merasuki dan menyempurnakan tata dunia dengan semangat Injili” (bdk. AA. no.5). Atas dasar itu, kami mendorong umat Katolik se Keuskupan Tanjung Selor untuk secara aktif mendukung dan sekaligus menerangi niat-niat baik yang dicanangkan oleh


Pemerintah, khususnya di wilayah Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Berau di Kalimantan Timur. Umat sekalian berhak dan berkewajiban untuk terlibat dan menyukseskan pelaksanaan Pemilu dengan cara memilih para pemimpin dengan bijak. Patutlah dipilih pemimpin-pemimpin yang sungguh dapat memperjuangkan kesejahteraan bersama (bonum commune) dan bukanlah mereka yang hanya membela kepentingan pribadi atau kelompoknya. Karena itu, jadilah pemilih yang cerdas dan menggunakan hati nurani. Perlu ditingkatkan sikap kritis untuk dan menghindari berita bohong, golput, dan “money politics� (politik uang). Dengan demikian wujud pertobatan kita membawa dampak bagi kemajuan Negara kita. 7. Kita bersyukur dan berbangga, karena dalam masa prapaskahh ini Bunda Gereja mengajak seluruh putra-puterinya mengungkapkan pertobatannya melalui Aksi Puasa Pembangunan (APP). Kalau kita lihat nilai nominalnya, seperti persembahan janda miskin dalam Injil, sering kita merasa prihatin karena hasil APP sangat kecil. Namun di balik jumlah yang kecil itu, hendaklah kita menyadari bahwa pemberian dalam wujud pengumpulan dana adalah buah dari pertobatan dan mengandung semangat berbagi serta bukti adanya pengorbanan diri. Hasil dari puasa dan pantang yang dilakukan dapat menolong dan membantu Gereja dalam karya pelayanan yang membutuhkan dukungan dana. 8. Akhirnya, patut diingatkan bahwa rapat para imam Keuskupan Tanjung Selor pada awal tahun ini telah memutuskan bahwa tahun 2019 adalah Tahun Tertib Administrasi. Tujuannya ialah agar kredibilitas Gereja semakin diakui karena di sana ada akuntabilitas dan transparansi. Tertib administrasi, baik dalam mengelola administrasi kesekretariatan maupun mengelola aset/harta benda Gereja akan meningkatkan pelayanan pastoral. Maka dibutuhkan semangat dan gerak bersama dalam mewujudkan pastoral berbasis data melalui kerja keras, pengorbanan diri dan kerelaan untuk saling berbagi, termasuk berbagi data dan informasi. Dengan dukungan dan penggunaan teknologi secara bijak serta dukungan dana yang diberikan oleh seluruh umat, kita akan mencapai tujuan tersebut. Semoga masa tobat yang ditandai ajakan untuk menggunakan teknologi secara bijak ini memampukan kita untuk menggunakannya pula untuk berpastoral berbasis data.


Sikap bijak yang sama semoga menuntun kita untuk merayakan pesta demokrasi melalui pemilihan para pemimpin bangsa sebagai bagian dari pertobatan kita.

Tanjung Selor, 14 Februari 2019 Uskup Keuskupan Tanjung Selor Mgr. DR. Paulinus Yan Olla MSF ------------------Peraturan Puasa dan Pantang 2019 Keuskupan Tanjung Selor 1. Hari Puasa Ada 2 (dua) hari puasa yaitu Hari Rabu Abu, 6 Maret 2019, dan Jumat Agung, 19 April 2019. Puasa artinya makan kenyang hanya satu kali dalam sehari. Yang wajib berpuasa adalah mereka yang telah genap berusia 16 tahun s/d genap 60 tahun. 2. Hari Pantang Ada 7 (tujuh) hari pantang yaitu hari Rabu Abu dan 6 (enam) hari Jum’at selama masa Pra-Paskah. Yang wajib pantang adalah mereka yang berusia 14 tahun ke atas. Pantang artinya selama hari itu tidak makan makanan tertentu yang ditetapkan. Pilihlah salah satu atau dua yang paling sesuai untuk mengungkapkan pertobatan: daging, garam atau rokok. Pantang ini bisa dilakukan secara pribadi atau oleh keluarga atau kelompok secara bersama-sama. Anjuran Karena kewajiban puasa dan pantang itu sangat ringan, sebagai ungkapan yang jelas akan pertobatan, setiap pribadi dianjurkan untuk melakukan cara puasa dan pantang yang dipandang sesuai dengan maksud itu, misalnya puasa secara penuh: tidak makan dan minum sepanjang hari (24 jam). Tentu saja puasa dan/atau pantang yang dilakukan dengan cara itu, tidak dikenai sanksi dosa bila melanggarnya. Penggunaan APP Aksi Puasa Pembangunan (APP) adalah suatu aksi selama masa Pra-Paskah sebagai ungkapan pertobatan dan solidaritas kita bagi kepentingan sesama dan Gereja yang kita wujudkan dengan pengumpulan dana.


Dana itu dikumpulkan selama masa Pra-Paskah, termasuk kolekte hari Minggu Palma, 14 April 2019. Sebagaimana biasa, hasil Aksi Puasa Pembangunan itu akan diatur sebagai bertikut.

Semua dana yang terkumpul di paroki, komunitas dan lembaga lain, diserahkan ke Keuskupan. Untuk kemudian:  

30% dikirim ke Panitia APP Nasional. 70% dipakai untuk membantu mereka yang paling membutuhkan pertolongan, kebutuhan pastoral khusus dan keperluan administratip lainnya.

Untuk tahun 2019 ini, dana yang terkumpul di Keuskupan akan kita gunakan untuk membiayai penataan dan penertiban aset-aset Keuskupan. Pada hari Jum’at Agung, mohon diadakan kolekte yang akan dikumpulkan untuk kepentingan Tanah Suci. Dana yang terkumpul harap segera dikirim ke Keuskupan lewat BRI Cab. Tanjung Selor, Norek: 0306-01-015890-50-9, a.n. Keuskupan Tanjung Selor.

-----------

Doa Sepanjang Tahun 2019

Ya Allah Pencipta semesta alam, kami bersyukur atas karunia Alam Semesta di Bumi Kalimantan. Rumah bersama kami yang berlimpah dengan kekayaan alam, budaya, adat, suku dan bahasa. Kami bersyukur juga atas karunia Akal Budi yang Engkau berikan kepada kami. Berkat Akal Budi inilah kami selalu berusaha untuk memuliakan Nama-Mu dengan segala usaha hidup kami. Berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi merupakan tanda kemuliaanMu dan buah dari karunia Akal Budi-Mu. Pada Masa Tobat, Pantang dan puasa ini, bantulah kami untuk belajar menjadi orang yang bijaksana dalam memanfaatkan teknologi. Bijaksana terhadap lingkungan hidup di sekitar kami. Bijaksana dalam membangun komunikasi yang sehat dalam dunia sosial media.


Jauhkanlah kami dari sikap serakah dan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, atau sekedar mencari keuntungan pribadi. Buatlah kami semua menjadi orang-orang yang selalu membawa berkat dan sukacita bagi sesama dan dunia dalam memanfaafkan teknologi sehingg kami semakin mengarah dalam cita-cita kami menuju Kalimantan Baru. Demi Kristus, Sang Kebijaksanaan Ilahi. Amin.

Tanjung Selor, 14 Februari 2019 Mgr. DR. Paulinus Yan Olla MSF Uskup Keuskupan Tanjung Selor


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.