MAYAA KHOLIDATUL M 14150057
1
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
2
DUNIA DAN E-LEARNING A.
Prolog
3
B.
Pengertian E-Learning
3
C.
Karakteristik E-Learning
4
D.
Unsur-Unsur E-Learning
2
E.
Aplikasi E-Learning dalam Kehidupan Sehari-hari
2
F.
Epilog
9
2
DUNIA DAN E-LEARNING
A. PROLOG Memasuki abad ke-21 sekarang ini teknologi komputer sangat dirasakan kebutuhan dan kepentingannya untuk perbaikan dan peningkatan kualitas Pembelajaran. Melalui pemanfaatan teknologi tersebut kita dapat meningkatkan kualitas SDM dan IPM, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Terutama penerapan high tech dan high touch approach. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Perkembangan teknologi komputer telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya revolusi dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Sebagaimana dikemukakan Eric Ashby (1972) yang menyatakan bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima. Revolusi kelima ini, ditandai dengan adanya pemanfaatan komputer dan internet dalam kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat lebih bervariasi seperti dengan menggunakan multimedia interaktif berbasis komputer (pembelajaran berbasis komputer), pembelajaran berbasis web/internet seperti: e-learning, blended learning, m-learning, e-library, e-book, ejournal, dan sebagainya. Pemanfaatan teknologi komputer dalam suatu sistem yang dikenal dengan pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran berbasis web (e-learning) diharapakan dapat mengatasi permasalahan kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran. Pembelajaran tersebut merupakan suatu sistem yang dapat memfasilitasi guru dan siswa belajar secara menantang, mandiri, bervariasi, dan menyenangkan. Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem tersebut, guru dan siswa dapat belajar kapan dan di mana saja tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Bahan dan sumber belajar yang dapat mereka pelajari lebih bervariasi, tidak hanya dalam bentuk sajian verbal/kata-kata (ceramah), tetapi dapat lebih kaya dengan variasi multimedia dan multisumber seperti media visual, audio, dan audio-visual (AVA) serta digital konten yang tidak terbatas dalam internet/web. B. PENGERTIAN E-LEARNING Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (situs web) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan “web-based learning� merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning). Hendak kita ketahui bersama ada beberapa pemaparan definisi dari e-learning itu sendiri, yakni sebagai berikut: 3
يعرف التعليم اإللكتروني بأنه منظومة تعليمية لتقديم البرامج التعليمية أوالتدريبية للمتعلمبن .أوللمتدربين في أي وقت وأي مكان “definisi pembelajaran elektronik adalah sistem pembelajaran untuk mengembangkan program pembelajaran atau pelatihan untuk para peserta didik dan trainer saat kapanpun dan kapanpun” Definisi lain dikemukakan oleh Himpunan Masyarakat Amerika untuk Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan (The American Society for Training and Development/ ASTD) (2009), dalam salah satu publikasinya di situs about-elearning.com (dalam Rusman, 2009: 115), sebagai berikut: E-learning is abroad set of application and processes which include web-based learning, computer-based learning, virtual, and digital classrooms. E- learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web-based learning), pembelajaran berbasis komputer (computer based learning), kelas virtual (virtual classroms) dan/atau kelas digital (digital classrom).
Definisi E-learning sendiri sebenarnya sangatlah luas bahkan sebuah portal yang menyediakan informasi tentang sebuah topik dapat tercakup dalam lingkup e-learning ini. Namun, istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses pembelajaran yang ada di sekolah atau perguruan tinggi ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.
C. KARAKTERISTIK E-LEARNING E-learning tidaklah sama dengan pembelajaran konvensional. E-learning memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut (Rusman, 2012: 144) : 1. Interactivity (interaktivitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list, atau buku tamu. Berdasarkan sifat interaktivitas e-learning dapat dibagi menjadi dua karakteristik, yaitu: a. Sistem yang bersifat statis Untuk aplikasi sistem yang bersifat statis ini, yaitu: 1) Pengguna hanya dapat men-download bahan belajar yang diperlukan 2) Seorang administrator, hanya dapat meng-upload file-file materi 3) Pada sistem ini suasana belajar yang sebenarnya tak dapat dihadirkan, misalnya jalinan komunikasi 4) Sistem ini cukup berguna bagi mahasiswa atau siswa yang mampu belajar otodidak dari sumber-sumber bacaan yang disediakan dalam sistem ini, baik yang berupa HTML, power point, PDF, maupun yang berupa video 4
5) Sistem ini berfungsi untuk menunjang aktivitas pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka di kelas b. Sistem yang bersifat dinamis Untuk aplikasi sistem yang bersifat dinamis ini, yaitu: 1) Fasilitas yang tersedi pada sistem ini lebih bervariasi, seperti forum diskusi, chat, e-mail, dan lain-lain 2) Mahasiswa mampu belajar dalam lingkungan belajar yang tidak jauh beda dengan suasana di kelas perkuliahan 3) Sistem e-learning digunakan untuk membantu proses transformasi pengetahuan dengan paradigma student-centered 4) Dosen aktif memberikan materi, meminta mahasiswa bertanya mengenai sesuatu yang belum dipahami dan mahasiswa dilatih belajar secara kritis dan aktif 5) Sistem e-learning dapat dikembangkan dengan menggunakan pendekatan metode belajar kolaboratif (collaborative learning) maupun belajar dari proses memecahkan problem yang disodorkan (problem-based learning) 2. Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi terpusat kepada siswa (student-centered learning). 3. Accessibilty (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah di akses melalui pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional. 4. Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulation, dan animation. D. UNSUR-UNSUR E-LEARNING Oetomao (dalam Patmanthara, 2006) menyatakan bahwa pembelajaran melalui internet harus mengandung beberapa unsur, antara lain: 1. Silabus berbasis web, siswa dapat mengetahui dengan pasti kurikulum yang akan diikuti selama masa pendidikannya. 2. E-mail, siswa dapat berkonsultasi secara elektronik dengan guru atau dosen. 3. Diskusi beralur, fasilitasnya melengkapi diskusi kelas biasa dengan model debat online yang hidup dan dapat dijalankam dengan teknologi. 4. Diskusi elektronik, peserta didik seakan dapat hadir untuk mengunjungi masing-masing peserta untuk memberikan pekerjaan rumah (PR) atau baham diskusi untuk topik yang menarik. 5. Bahan ajar secara online, mengarah pada digitalisasi dari materi ajar yang disusun oleh pendidikan. 6. Buku nilai secara online, untuk melihat hasil belajar dan evaluasi pribadi atas prestasi. 5
7. Ujian berbasis komputer, dimungkinkan untuk diakses oleh para siswa bilaman telah menyelesaikan pemahaman terhadap materi dari suatu topik atau mata pelajaran yang telah ditekuninya. E. APLIKASI E-LEARNING DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Berdasarkan pemahaman kita terhadap pengertian dari pemanfaatan e-learning yaitu pembelajaran yang berbasis elektronik. Segala macam sumber pembelajaran, program pembelajaran ataupun penyajian pembelajaran menggunakan elektronik mencakup dari pemahaman tentang e-learning. Dalam aplikasi keseharian kita menggunakan elektronik dalam pembelajaran seperti halnya penggunaan laptop dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah maupun kuliah, pemanfaatan internet dalam mencari sumber belajar dan pembelajaran, dapat berkomunikasi interaktif dengan secara online antara guru dan siswa yang berada di beda tempat dan jarak yang berbeda. E-learning bukan hanya diartikan sempit pembelajaran berbasis komputer atau web saja, melainkan elektronik seperti radio, vcd/kaset, televisi dan sebagainya. Pada era digital saat ini sangat banyak sekali pengaruh e-learning ini. Karena hampir di seluruh instansi pendidikan formal maupun non formal sudah banyak memanfaatkan sistem e-learning dalam menunjang keberhasilan hasil dan juga tujuan pendidikan. Hal ini sudah tak heran lagi kita ketahui bersama, bahwa pentingnya penggunaan e-learning di era digital ini karena mengikuti arah pemikiran dari manusia yang semakin berkembang dan teknologi yang semakin canggih. Bahkan, ujian standar nasional yang diadakan oleh KEMENDIKNAS pada tahun 2017 sudah mulai menggunakan sistem berbasis komputer. Sehingga ujian dilaksanakan secara online serentak di seluruh Indonesia yang sudah maju dalam pemanfaatan komputer ini. Jika dulu ujian standar nasional masih berupa kertas ujian dan manual, semuanya sudah terserver dalam satu komputer satu siswa. Ujian ini disebut dengan UNBK (ujian nasional berbasis komputer). Ini adalah salah satu contoh real dalam pengembangan pemanfaatan e-learning. F. EPILOG Dunia dan e-learning saling terlibat dan saling membutuhkan. Perkembangan e-learning juga didasari atas berkembangnya dunia, dan adanya e-learning orang-orang bisa lebih mengenal dunia secara luas. Pentingnya pemanfaatan pembelajaran berbasis komputer dan juga web yang bisa kita sebut dengan pembelajaran elektronik ini dapat mengatasi permasalahan kualitas pendidikan yang dipusatkan pada kebutuhan siswa yang semakin kompleks. Untuk itu hadirnya perkembangan pembelajaran yang semakin maju dan canggih ini dapat memfasilitasi seluruh siswa dalam bersaing dalam dunia pendidikan di seluruh dunia.
6
IDENTITAS DIRI
Mayaa Kholidatul Muallifah adalah mahasiswi yang sedang menempuh semester enam strata satu di jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Maliki Malang. Lahir di Madiun pada tanggal 25 Juni 1996. Riwayat pendidikan formal dimulai dari RA Roudhotul Muallimin setemon tahun 2002, MI Roudhotul Muallimin setemon tahun 2008, MTsN Kembangsawit 2011, MAN Kembangsawit 2014, dan S1 Pendidikan Bahasa Arab 2014-sekarang. Saat ini penulis selain aktif sebagai mahasiswa semester 6 ia juga tengah aktif diberbagai organisasi yang ada di kampus maupun ma’had, diantaranya menjadi pengurus HTQ, JDFI dan juga musyrifah Pusat Ma’had Al-Jami’ah. Sekarang berdomisili di salah satu mabna di Ma’had yakni mabna Fatimah Azzahra. Hal disukai ialah merangkai kata-kata berupa tulisan, membaca dan menonton film atau tontonan komedi. Bagi pembaca yang ingin bertukar informasi dan berkomunikasi dengan penulis dapat menghubungi lewat e-mail mayda.alifa256@gmailcom dan Fb : Mayaa Kholidatul M.
7
Ini sebagaimana terkisah tanpa tahu semua alasannya... Kalian bertemu denganku. Kalian menyapa dan bahagia berbagi kisah bersama... Sebuah persembahan tanpa kurang rasa syukur.. Untuk kalian yang ingin sukses dan berhasil dengan wajah penuh cita-cita itu... Kita akan bersama dengan toga dan senyum kebahagiaan di tahun 2018 mendatang... Amiiin.... 8