KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV.49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424 021-5228371 Faksimile: 022-7216444, 021-5228372 E-mail: geologi@bgl.esdm.go.id
Nomor Sifat Lampiran Hal
: 2417/45/BGL.V/2010 29 November 2010 : Segera :: Laporan Aktivitas G. Merapi 28 November 2010 pukul 00:00-24:00 WIB
Yang terhormat, 1. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta 3. Gubernur Jawa Tengah 4. Bupati Sleman 5. Bupati Magelang 6. Bupati Klaten 7. Bupati Boyolali
Bersama ini disampaikan laporan aktivitas G. Merapi tanggal 28 November 2010 pukul 00:00 sampai dengan pukul 24:00 WIB. I.
Hasil Pemantauan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pukul 00:00-24:00 WIB erupsi masih berlangsung meski dengan intensitas yang menurun. Berikut disajikan rangkuman hasil pemantauan terkini, meliputi data pemantuan secara instrumental dan visual. 1. Kegempaan Berdasarkan hasil pemantauan kegempaan diperoleh jumlah kegempaan sebagai berikut:
Jenis Gempa
26 Nov 2010 27 Nov 2010 28 Nov 2010 00:00-24:00 WIB 00:00-24:00 WIB 00:00-24:00 WIB Vulkanik 11 3 MP 37 51 40 LF 3 1 Tremor beruntun beruntun 13 Guguran 14 26 11 AP (Awanpanas) Tektonik 1 3 6 Tele 1 2
2. Visual Kabut dan mendung teramati dari seluruh pos pengamatan G. Merapi mulai pukul 00:0024:00 WIB. Saat cuaca cerah, teramati asap putih tebal dengan tinggi 200 m, bertekanan lemah condong ke Barat hingga Barat Daya. Hujan teramati di pos pengamatan G. Merapi dengan intensitas rendah hingga sedang sepanjang malam hari. CCTV Deles dan Museum merekam kabut diselingi beberapa saat cuaca cerah sejak pukul 00:00-24:00 WIB. CCTV Deles merekam sinar api pada pukul 03:05 WIB. Hujan berintensitas rendah terekan di CCTV Musem pada pukul 22:50-23:46 WIB. II.
Awas Lahar
Secara umum, endapan lahar telah teramati di semua sungai yang berhulu di puncak G. Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, hingga Barat Laut, meliputi K. Woro, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Tringsing, dan K. Apu. Kecuali K. Gendol. III.
Kesimpulan
Berdasarkan pemantauan instrumental dan visual, aktivitas G. Merapi masih tinggi. Maka stastus aktivitas G. Merapi pada tingkat AWAS (Level 4). Ancaman bahaya langsung erupsi G. Merapi berupa awanpanas dan ancaman tidak langsung berupa lahar. Terhitung tanggal 19 November 2010 pukul 12:00 WIB, wilayah yang aman bagi para pengungsi adalah sebagai berikut: Kab. Sleman: sebelah Timur K. Boyong di luar 15 km, sebelah Barat K. Boyong di luar 10 km dari puncak G. Merapi. Kab. Magelang di luar 10 km dari puncak G. Merapi. Kab. Boyolali di luar 5 km dari puncak G. Merapi. Kab Klaten di luar 10 km dari puncak G. Merapi. IV.
Rekomendasi
Sehubungan masih tingginya aktivitas vulkanik G. Merapi dan status masih ditetapkan pada level Awas, maka direkomendasikan sebagai berikut: 1. Tidak ada aktivitas penduduk di sekitar alur sungai (ancaman bahaya awanpanas dan lahar) yang berhulu di G. Merapi sektor Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Barat Laut meliputi, K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Trising, dan K. Apu. 2. Ancaman bahaya erupsi G. Merapi untuk masing-masing wilayah kabupaten sebagai berikut: No.
Kabupaten
Ancaman Bahaya Erupsi G. Merapi dalam radius dari puncak (km)
1 2 3 4
Sleman Sebelah Barat K. Boyong Sebelah Timur K. Boyong Magelang Boyolali Klaten
10 15 10 5 10
Ancaman bahaya lahar adalah wilayah yang berada pada jarak 300 m dari bibir semua sungai yang berhulu di puncak G. Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat hingga Barat Laut meliputi, K. Woro (Kab. Klaten), K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong (Kab.
Sleman), K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Trising (Kab. Magelang), dan K. Apu (Kab. Boyolali). 3. Masyarakat di sekitar G. Merapi agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi G. Merapi. 4. Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan landaan awanpanas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat. 5. Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh dengan isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas G. Merapi dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. 6. Pemerintah daerah diharapkan melakukan diseminasi tentang aktivitas terikini G. Merapi yang disampkaikan dalam laporan ini. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Tembusan: 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral 2. Kepala Badan Geologi 3. Sekretaris Badan Geologi 4. Direktur Manajemen Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, KEMENDAGRI 5. Deputi I Menko Kesra Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial 6. Biro Hukum dan Humas, KESDM 7. Mabes TNI 8. Pusat Data dan Informasi, KESDM 9. Kepala Pusat Krisis, Kementerian Kesehatan 10. Badan Kesbanglinmas, Provinsi DIY 11. Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Provinsi Jawa Tengah