5A_M. DANIL_FINAL ARSITEKTUR KOTA

Page 1


TUGAS FINAL

PERANCANGAN ARSITEKTURKOTA

KEL. GUNUNG SARI, RAPPOCINI, MAKASSAR

OLEH:

M. DANIL (105831101722)

DOSEN PENGAMPU : FITRAWAN UMAR, ST. MSC

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

LATAR BELAKANG

urban sering diartikan sebagai wilayah perkotaan yang memiliki karakteristik sosial, ekonomi, dan berbeda dengan daerah pedesaan. Karakteristik ini biasanya berkaitan dengan perkembangan perdagangandiwilayahtersebut.

Urban design merupakan pendekatan terhadap desain bangunan dan ruang yang menitikberatkan pa hasildesainspesifik.Selainmengarahkanbentukfisikkotakecil,kotabesar,desainperkotaanjugamemp aspek ‘gambaran lebih besar’ terkait nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta aspek desain sosial. S urban design berarti perencanaan sebuah kota secara menyeluruh dengan memeprtimbangkan aspek danperkembangan.

Urban landscape sendiri merupakan representasi visual dari keadaan suatu kawasan. Ini mencakup be seperti bangunan, jalan raya, jalan kecil, lapangan, taman, dan berbagai fasilitas lain yang menduku sehari-hari.Urbanlandscapemencerminkanidentitaskawasantersebut,menunjukkankarakteristikbuda ekonomi yang ada di dalamnya. Dalam konteks pembangunan kota, penting untuk memperhatikan penduduk, kebutuhan layanan, dan pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan. Melalui perencana kawasan urban dapat berkembang secara seimbang, menciptakan lingkungan yang nyaman, fungsion lingkunganuntukpenduduknya.

IDENTIFIKASI

elurahanGunungSariadalahsalahsatuKelurahandiKecamatanRappociniKotaMakassar,Provinsi ulawesi Selatan. Kelurahan Gunung Sari memiliki kode wilayah 73.71.03.1009. Memiliki luas sekitar + 05 km² dan terdiri dari 59 RT 9 RW. Kawasan ini adalah salah satu kawasan yang mengalami etidakteraturan dengan pola grid yang kurang terstruktur. Survey serta analisis eksisting yang ilakukanmenunjukkanbahwasejumlahpermasalahanyangbelumteratasi.Sepertijalurpedestrian angmasihkurangmemadaiuntukKawasantersebut.

ANTujuanSurveyanalisiseksisitingKawasaniniadalah: •MengetahuimasalahpadaKawasanKel.GunungSari,Rappoccini,Makassar •MemberikanSolusiberupakonsepdesignterhadapmasalahyangada.

ANALISIS

FIGUREGROUND

Teori figure ground membahas tentang hubungan antara elemen-elemen bangunan (figure) dengan ruang terbuka (ground) dalam perancangan kota. Figure didefinisikan sebagai objek ataubentuk,sedangkangroundadalahruanglatarbelakang.Teori-teorifigure/grounddiketahui

dari tata kota sebagai hubungan tekstural antara bentuk yang dibangun (Building Mass) dan Ruang Terbuka (Open Space) dan merupakan analisis yang sangat baik untuk mengidentifikasikan sebuah tekstur dan pola-pola sebuah Tata Ruang perkotaan, serta mengidentifikasikanmasalahketeraturanperkotaan.

Teori figure ground adalah teori yang menggambarkan total suatu kawasan. Sedangkan fungsi teori ini adalah untuk menunjukkan tekstur kota melalui bentuk massa bangunan (building massa)sebagaisoliddanruangterbuka(openspace)sebagaivoid.

Figure Ground Plan Figure Ground Plan merupakan suatu peta hitam putih yang memperhatikan dan menjelaskan suatu komposisi yang menarik antara ruang luar (eksterior) dan ruang dalam (interior):

•Figure:Lahanterbangun(urbansolid)

•Ground:Lahanterbuka(urbanvoid).

LOKASI: KEL. GUNUNG SARI, RAPPOCINI, MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

BENTUKDAN MASSABANGUNAN

TINJAUANINTENSITASBANGUNANDANSEMPADAN

AnalisisIntensitasBangunan&SempadanSesuaidengan

PerDaKotaMakassar

IntensitasBangunan:Tinjauaninimemperhatikantingkat kepadatan pembangunan dan pemanfaatan lahan dalam suatu kawasan. Hal ini mencakup rasio antara luas lahan yang dapat dibangun dengan total luas lahan, serta tinggi bangunan dan jumlah lantai yang diizinkan.

RUH LANTAI BANGUNAN
KAVLING /LAHAN
LUAS RUANG TERBUKA
LUAS KAVLING /LAHAN

URBAN SOLID

UrbanSolidBerupablok-blokmassabangunandarisuatuelemenunsur masif yang mempunyai fungsi wadah aktivitas manusia sehingga memberikan suatu kehadiran massa dan obyek pada jalan atau tapak yang cenderung bersifat ‘private domain’. Figure - Urban Solid digambarkandenganteksturwarnahitam

•Tipeurbansolidterdiridari:Massabangunan,monument

•Persillahanblokhunianyangditonjolkan

•Edgesyangberupabangunan

Massa Bangunan dengan warna hitam,Massa bangunan terlihat padat danrapih.SehinggahmemunculkankesantatananKawasanyangbaik.

URBAN

VOID

Urban Void Merupakan latar yang berupa ruang terbuka jalan (urban space, open space), plasa, poche, taman, dan sebagainya, yang digambarkan dengan tekstur warna putih Terdiri dari : • Ruang terbuka berupa pekarangan yang bersifat transisiantara publik dan privat • Ruang terbuka di dalam atau dikelilingi massa bangunanbersifat semi privat sampai privat • Jaringan utama jalan dan lapangan bersifat publik karena mewadahi aktivitas publik berskala kota • Area parkir publik bisa berupa taman parkir sebagai nodesyang berfungsi preservasi kawasan hijau • Sistem ruang terbuka yang berbentuk linier dancurvalinier.Tipeiniberupadaerahaliransungai,danaudansemua yang alami dan basah. Kurangnya ruang terbuka pada Kawasan GunungSari,ruanghijaubagimasyarakatpuntidakada,dankurangnya lahanparkirbagikendaraan,sehinggabanyakkendaraanyangparkirdi bahubahkanbadanjalan.

TIPOLOGI

SOLID

Tipologi Solid Ada 3 (tiga) Tipologi Blok Massa Bangunan (Solid) : • Blok Tunggal : terdapat satu massa bangunan dalam sebuahblokyangdibatasijalanatauelemenalamiah•BlokYangMendefinisiSisi:konfigurasimassabangunanyangmenjadi pembatassebuahruang•BlokMedan:konfigurasiyangterdiridarikumpulanmassabangunansecaratersebarsecaraluas.

Pada Kawasan Kel. Gunung sari, terbentuk blok yang mendefinisi sisi/Blok sebagai Tepi, konfigurasi massa bangunan yang menjadi pembatas sebuah ruang. Blok-Blok Tunggal yang mendefinisi sisi Dalam pembangunan blok perkotaan Blok yang mendifinisi sisi berfungsi sebagaipembatas secara linear, pembatas tersebut dapat dibentuk oleh elemendarisatu,duaatautigasisi.

TIPOLOGI VOID

TipologiVoidAda4(empat)TipologiRuang(Void):•SistemTertutupLinier:Ruangyangdibatasiolehmassabangunanyang memanjangdengankesanterutup,biasanyaadalahruangberadadidalamataubelakangbangunandanumumnyabersifat

private atau khusus • Sistem Tertutup Sentral : ruang yang dibatas oleh massa bangunan dengan kesan terutup • Sistem

Terbuka Sentral : ruang yang dibatasi oleh massa dimana kesan ruang bersifat terbuka namun masih tampak terfokus(misalnya alun-alun, taman kota, dan lain-lain) • Sistem Terbuka Linier : tipologi ruang yang berkesan terbuka dan linear(misalnyakawasansungaidanlain-lain)

Sistem Tertutup

angmemilikielemen eh massa bangunan

Sistem Tertutup Sentral

TEKSTUR PERKOTAN

TeoriFigureGroundseringdisebutdenganTeori‘BlackandWhite’Pemakaiananalisisfiguregroundsangatmembantudalampembahasanpola-polateksturalsebuah tempat. Pola-pola tersebut selalu dapat menggambarkan suatu kesesuaian antara organisasi ruang fisik dan organisasi ruang sosial.Pola tekstur sebuah tempat sangat penting di dalam perancangan kota dan secara teknis sering disebut sebagai landasan pengumpulan informasi.Pola-pola tekstur perkotaan dapat sangat berbeda karena perbedaan tekstur pola-pola tersebut mengungkapkan perbedaan rupa kehidupan dan kegiatan masyarakat perkotaan secara arsitektural.Tekstur Perkotaan merupakan derajat keteraturan dan kepadatan massa dan ruang.Menurut variasi massa dan ruangnya.Di dalam pola-pola kawasan kota secara tekstural mengekspresikanrupakehidupandankegiatanperkotaansecaraarsitekturaldapatdiklasifikasikandalamtigakelompok:•Tekstureperkotaanbersifathomogenyang jelas, dimana ada satu pola penataan.konfigurasi yang dibentuk oleh massa dan ruangnya yang realtif sama baik dari ukuran, bentuk dan kerapatan • Teksture perkotaan yang bersifat heterogen, dimana dua atau lebih polaberbenturan. konfigurasi yang dibentuk oleh massa dan ruangnya yang ukuran,bentuk dan kerapatannya berbeda, • Teksture perkotaan yang bersifat tidak jelas dengan kecenderungan menyebar.konfigurasi yang dibentuk oleh massa dan ruangnya yang ukuran,bentukdankerapatannyasangatheterogensehinggasulitmendefinisikannya.

Tekstur perkotaan Kel. Gunung sari, rappocini yang bersifat homogen jelas, dimana pola kota berbentuk grid/blok. Pola Grid adalah system pola jalan bersudutsikuataugrid,padakotadengandimanabagian-bagiankotanya dibagi sedemikian rupa menjadi blok-blok empat persegi Panjang dengan jalan-jalanyangparallel.

POLAMASSA DANRUANG

Secarateoritikada6(enam)tipologipolayangdibentukolehhubunganmassadanruang(UnitPerkotaan):

•Polaangularadalahkonfigurasiyangdibentukolehmassadan

• Pola aksial adalah konfigurasi massa bangunan dan ruan monumentalis.

•Polagridadalahkonfigurasimassadanruangyangdibentukp

•Polakurvalinieradalahkonfigurasimassabangunandanruan

•Polaradialkonsentrisadalahkonfigurasimassadanruangyan

•Polaorganismerupakankonfigurasimassadanruangyangdib

bentuk dan
Angular Aksial
Grid Kurvilinear Radial Konsentris Organis

ANALISIS LINGKAGE

1.)LINGKAGEVISUAL

teori tentang hubungan sebuah tempat dengan yang lain. Linkage artinya garis semu yang menghubungkan antara elemen yang satu dengan yang lain, nodes yang satu dengan nodes yang lain, atau distrik yang satu dengan yang lain. Pada teori linkage perhatian lebih mengarah kepada hubungan sebuah tempat dengan yang lain dari berbagai aspek sebagai suatu generator perkotaan.

Pohon adalah salah satu objek dari elemen linkage visual yang terlihat pola hubungan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai penghubung antar kedua kawasan.Persebaran titiktitik pohon terdapat di tiap segmen yang tumbuh sepanjang koridor pada kiri dan kanan jalan dan termasuk dalam elemen lansekap kota yang berfungsi sebagai jalur hijau; vegetasi pada bentang jalan ini juga mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai tanaman peneduh atau pelindung, peredam kebisingan,pemecah angin Oleh karena itu, pohon termasuk dalam elemen linkage visual dengan bentuk dan pola penghubung yang bervariasi serta menghasilkan hubungan secara visual, seperti pola dengan bentukkoridor,irama’ dan ‘sisi’. Jalan sebagai sarana mobalisasi penghubung antarkedua kawasan, pola hubungan elemen linkage visual yang terbentuk, yaitu pola ‘garis’ dan pola ‘koridor’. Pola dengan bentuk ‘garis’ 5 elemen linkage visual:

•Garis: menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu deretan massa (bangunan ataupohon). •Koridor: dibentuk oleh dua deretan massa (bangunan atau pohon) yang membentuk sebuah ruang.

•Sisi menghubungkan dua kawasan dengan satu massa. Mirip dengan elemen garus namun sisi bersifat tidak langsung

•Sumbu: mirip dengan elemen koridor namun dalam menghubungkan dua daerah lebih mengutamakan salah satu daerah saja.

•Irama: menghubungkan dua tempat dengan variasi massa dan ruang

ANALISIS LINGKAGE

2.)LINGKAGESTRUKTURAL

Secara struktural kawasan ini jelas sehingga menyebabkan orang merasa tidak tersesat dengan adanya hierarki yang memberikan stabilitas dengan menghubungkankawasansatudenganlainnya

Menggabungkan dua atau lebih bentuk struktur kota menjadi satu kesatuan tatanan. Menyatukan kawasan kawasan kota melalui bentuk jaringan struktural yang lebih dikenal dengan sistem kolase (collage).Tidak setiap kawasan memiliki arti struktural yang sama dalam kota, sehingga cara menghubungkannya secara hierarkis juga dapat berbeda. Fungsi linkage struktural di dalam kota adalah sebagai stabilisatordan koordinator di dalam lingkungannya, karena setiap kolaseperlu diberikan stabilitas tertentu serta distabilisasikanlingkungannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memprioritaskan sebuah daerah yang menjelaskan lingkungannyadengansuatustruktur,bentuk,wujud,ataufungsi yangmemberikansusunantertentudidalamprioritaspenataan kawasan. Trancik (1986) mengemukakan pembentukan perkotaan tidak terlepas dari suatu pola hubungan sirkulasi yang disebut sebagai network circulation. Pola tersebut dapat berupa jalur pedestrian, jalur hijau ataupun bentukbentuk fisik yangterwakiliolehbangunanyangdapatmenjadipenghubung antar kawasan. Rowe (1979) mengemukakan teori linkage merupakan suatu hubungan yanng menghubungkan elemen satu dengan elemen yang lain, di mana memiliki pengertian terhadap suatu pola kawasan, massa bangunan serta ruang terbukasecaratekstural.

jalan yang berfungsi sebagai linkage struktural. Dimana jalan ini mampu sebagai penghubung yang memadukan antara dua tipe grid yang berbeda, mampu sebagai stabilisator atau penyeimbangan untuk membentuksebuahstrukturlingkungan.

ANALISIS LINGKAGE

3.)LINGKAGEKOLEKTIF

Hasil analisis menunjukan bahwa elemen linkage kolektif sepanjang koridor kedua kawasan dengan bentuk kolektif yang ditentukan berdasarkan wujud hubungan yang tampak dari elemen linkage visual dan elemen linkage struktural sehingga bentuk kolektifdapatdigambarkansecaraspatial,

LOKASI: KEL. GUNUNG SARI, RAPPOCINI MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

Terdapat tiga elemen bentuk kolektif menurut Fumihiko Maki, antara lain: •Komposisi Digunakan untuk merancang objek-objek yang hubungannya cenderung abstrak. •Megaform Kerap digunakan untuk menghubungkan struktur-struktur yang linear atau grid dengan hierarki yang masih bisa berkembang. Groupform Elemen ini kerap muncul dari penambahan bentuk dan struktur yang biasanya berdisi di dekat ruang terbuka publik yang bentuknya organis dan sering digunakan untuk mengekspresikan suatu persamaanbangunandidalamkawasannyamelaluipolastrukturyangsalingterikat.

1.)PATS PLACE ANALISIS

Teori Place berkaitan dengan space terletak pada pemahaman atau pengertian terhadap budaya dan karakteristik manusia terhadap ruang fisik. Space adalah void yang hidup mempunyai suatu keterkaitan secara fisik.Space akan menjadi place apabila diberikan makna kontekstual dari muatan budaya atau potensi muatan lokalnya

lebar jalan sudah sesuai standar namun masih banyak kendaraan yang parkir sembarangan, baik itu di bahu ataupun badan jalan, sehinggah dapat berdampak kemacetan pada Kawasan tersebut Beberapa Jalur pedestrian pada Kawasan Gunung Sari juga harus diperbaiki melihat kondisinya sangat jauh dari standar dan banyaknya jalur pendestrian yang sudah rusak dan sangatamatberbahayabagipengguna.

Jalanan Utama
Jalanan Lorong
Kondisi Pendestrian

ANALISIS

2.)EDGES(TEPIKAWASAN) PLACE

LOKASI: KEL. GUNUNG SARI, RAPPOCINI, MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

Edges ( Tepi Kawasan) Adalah elemen yang berupa jalur memanjang tetapi tidak berupa paths yang merupakan batas antara 2 jenisfase kegiatan.Edges berupa dinding, pantai, hutan kota, dan lain-lain. Edges juga merupakan elemen linier yang dikenali manusia pada saat dia berjalan, tapi bukan merupakan jalur/ paths. Batas bisa berupa pantai, dinding, deretan bangunan, atau jajaran pohon/ lansekap. Batas juga bisa berupa barrier antara dua kawasan yang berbeda, seperti pagar, tembok, atau sungai. Fungsi dari elemen ini adalah untuk memberikan batasan terhadap suatu area kota dalam menjaga privasi dan identitas kawasan, meskipun pemahaman elemen ini tidak semudah memahami paths. Edges berada pada batas antara dua kawasan tertentu dan berfungsi sebagai pemutus linear. Edges merupakan penghalang walaupun kadang-kadang ada tempat untuk masuk. Juga merupakan pengakhiran dari sebuah district yang lebih baik jika kontinuitas tampak jelas batasnya. Demikian pula fungsi batasnya Edges sering merupakan path juga. Jika pengamat tidak berhenti si nampak merupakan gambaran yang dominan. Unsur ini biasanya an oleh karakteristikkarakteristik perbatasan.

Pembatas Kawasan Gunung Sari dengan kelurahan lain yaitu jalan raya.

serta ada kanal sebagai pembatas pada beberapa kawasan di Gunung

Sari

3.)LANDMARK ANALISIS PLACE

LOKASI: KEL. GUNUNG SARI, RAPPOCINI, MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

Kawasan Gunung sari dapat dikenal dengan pola kota yang teratur dan rapih. Untuk landmark pada kawasan ini yaitu Universitas Muhammdiyah MakassardanPlasaTelkomPettarani.

Landmark merupakan titik referensi seperti elemen node, tetapi orang tidak masuk didalamnya karena bisa dilihat dari luar letaknya. Landmark adalh elemen eksternal dan merupakan bentuk visual yang menonjol dari kota. Beberapa landmark letaknya dekat, sedangkan yang lainnya jauh sampai di luar kota. Beberapa landmark hanya mempunyaiartididaerahkecildandapatdilihathanyadidaerahitu.

Sedangkan landmark lain mempunyai arti untuk keseluruhan kota dan bisa dilihat dari mana-mana. Landmark adalah elemen penting dari bentuk kota karena membantu orang untuk mengorientasikan diri di dalam kota dan membantu orang mengenali suatu daerah. Landmark mempunyai identitas yang lebih baik jika bentuknya jelas dan unik dalam lingkungannya, dan ada sekuens dari beberapa landmark (merasanyamandalamorientasi),sertaadaperbedaanskalamasingmasing.

ANALISIS PLACE

4.)NODES

Adalah berupa titik dimana orang memiliki pilihan untuk memasuki districts yang berbeda. Sebuah titik konsentrasi dimana transportasi memecah, paths menyebar dan tempatmengumpulnyakarakterfisik.

ElemenNodespadaKawasanGunungSariadalahpersimpanganjalandanpertokoan seperti,TokoKenariSuper,UniversitasMuhammadiyahMakassardimanapadatempat ini merupakan lokasi berkumpulnya masyarakat dimulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas. Menurut Lynch "Node adalah fokus strategis dimana pengamat Dapat masuk,biasanyapersimpanganjalan,ataukonsentrasibeberapakarakteristik"(Lynch, 1960: 72). Mereka adalah titik temu seperti kotak, stasiun kereta api, plaza dan persimpangan bahkan persimpangan jalan biasa adalah simpul. Simpul bisa berupa persimpangan,makakaitannyadenganjalur,sebagaikonvergensidarijaluriniseperti kotak;Ataukonsentrasitematiksepertikonsentrasibelanja;Ataukeduapersimpangan dankonsentrasi.

LOKASI: KEL GUNUNG SARI, RAPPOCINI, MAKASSAR, SULAWESI SELATAN
Universitas Muhammadiyah Makassar
Toko Kenari Super

ANALISIS PLACE

5.)DISTRICT

LOKASI: KEL GUNUNG SARI, RAPPOCINI,

Districts hanya bisa dirasakan Ketika orang memasukinya, atau bisa dirasakan dari luar apabila memiliki kesan visual.Artinya districts bisa dikenali karena adanya suatu karakteristik kegiatan dalam suatu wilayah. Elemen ini adalah elemen kota yang paling mudah dikenali setelah jalur/ paths, meskipundalampemahamantiapindividubisaberbeda.Districtsmerupakanwilayahyangmemiliki kesamaan (homogen). Kesamaan tadi bisa berupa kesamaan karakter/ ciri bangunan secara fisik, fungsi wilayah, latar belakang sejarah dan sebagainya. Sebuah kawasan district memiliki ciri khas yang mirip (bentuk, pola, wujudnya) dan khas pula dalam batasnya, dimana orang merasa harus mengakhiri 34 atau memulainya. District dalam kota dapat dilihat sebagai referensi interior maupun eksterior. Distrik mempunyai identitas yang lebih baik jika batasnya dibentuk dengan jelas tampilannya dan dapat dilihat homogen, serta fungsi dan posisinya jelas (introver/ ekstrover atau berdiri sendiri atau dikaitkan dengan yang lain). Karakteristik-karakteristik fisik yang menentukan district adalah kontinuitas tematik yang terdiri dari berbagai komponen yang tidak ada ujungnya: yaitu tekstur, ruang, bentuk, detail, simbol, jenis bangunan, penggunaan, aktivitas, penghuni, tingkat pemeliharaan, topografi. Di sebuah kota yang dibangun dengan padat, homogenitas facade merupakan petunjuk dasar dalam mengidentifikasi district besar. Petunjuk tersebut tidak hanya petunjukvisual:kebisingandanketidakteraturanbisadijadikansebagaipetunjuk.Nama-namadistrict jugamembantumemberikanidentitas,jugadistrik-distriketnikdarikotatersebut.

MAKASSAR, SULAWESI SELATAN
Universitas Muhammadiyah Makassar
Toko Kenari Super

BEFORE TITIKPERMASALAHAN

RUSAKNYA PENDESTRIAN
DAN TIDAK ADANYA
JALUR DIFABEL
TIDAK ADANYA DREINASE JALAN
TIDAK ADANYA PENUTUP PADA
DREINASE, DAN DREINASE RUSAK
TIDAK ADANYA TEMPAT DUDUK

AFTER TITIKPERMASALAHAN

AFTER TITIKPERMASALAHAN

DREINASE SETELAH

DIREDESAIN

PENDESTRIAN SETELAH DI REDESAIN SERTA TEMPAT DUDUK
DREINASE PADA JALAN
MENAMBAHKAN
JALUR DIFABEL

PERSPEKTIF GAMBAR

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.