Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Mimbar Untan
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
1
Mimbar Untan
Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Dapur Redaksi
Diskriminasi Terhadap Mahasiswa Terima kasih kepada Miun yang telah memberikan ruang kepada saya untuk menyampaikan unek-unek saya. Saya hanya kecewa dengan dosen yang berkarena rajin bertanya di kelas beberapa mahasiswa tidak ikut UAS, karena sudah dipastikan dapat nilai A dari dosen itu. Padahal untuk kriteria penilaian yang sudah ditentukan di tingkat Fakultas bahkan Universitas, aktivitas di kelas 10%, tugas terstruktur 20%, UTS 30%, dan UAS 40%. Jika ada salah satu dari komponen itu tidak dipenuhi apalagi sampai komponen yang paling menentukan itu adalah UAS, maka sudah pasti mahasiswa itu tidak lulus alias dapat nilai E.
Salam Juang Pers Mahasiswa!
Yang paling parah lagi, mahasiswa yang
jarang aktif di kelas bahkan bertanyapun jarang, ditunjuk sebagai mahasiswa yang sudah pasti dapat nilai A. Kami merasa ini tidak adil bagi kami
Hellooww...!! nice to meet you again guys dalam tabloid kali ini! atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan berkat kerja keras dari teman – teman crew LPM Untan, akhirnya pada tahun 2012 ini, tabloid edisi yang ke 15 bisa terbit lagi setelah tabloid ke 14 yang diterbitkan oleh kepengurusan sebelumnya. Dalam Tabloid edisi kali ini, diisi oleh berbagai macam artikel menarik, misalnya cerpen, puisi, info pengetahuan umum, tempat – tempat wisata, dan tentu saja berita tentang Universitas kita yang tercinta ini. Semuanya dikemas semenarik mungkin dalam tabloid kali ini untuk kalian semua.
Terimakasih kepada Mimbar Untan atas kesempatan yang diberikan. Saya cukup puas dengan fasilitas yang ada di
sikap tidak adil terhadap mahasiswanya. Hanya
“Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia.“ –Nidji
bali
dan kami tidak ingin ada kejadian serupa terulang kembali. Mahasiswa Fisip Untan 2010
Fakultas Hukum. Tapi sangat disayangkan ada beberapa fasilitas yang kurang diperhatikan padahal mempunyai peranan penting terutama bagi mahasiswa. Diantaranya lab komputer, hanya terdapat 3-4 komputer saja yang dapat digunakan, padahal terdapat banyak layar monitor disana, tapi sayang CPU nya tidak ada, untuk apa ditaruh disana? Mengenai tempat parkir yang berada diruang belakang tepatnya di depan ruang dosen yang sedang dalam pengerjaan itu , sudah cukup baik, namun tidak ada pos jaga. Pos jaga mempunyai peranan penting dalam mencegah orang yang berniat jelek, misalnya saja pelaku pencurian helm, yang sampai sekarang belum ditemukan siapa pelakunya. Kasiankan sama pak satpamnya, kalau hujan kehujanan, kalau panas kepanasan. Macam mana satpam mau kerja maksimal sedangkan ia kurang diperhatikan. Mohon kejelasan pihak yang berwenang dalam hal ini. Terimakasih... Mahasiswa Hukum 2010
Temukan Jalan Sarjanamu....berusaha dengan sabar...Tekun dan Rajin Belajar untuk mencapainya, SELAMAT MENCOBA.....!!!!
Tiada gading yang tak retak, begitu pula tabloid LPM Untan pada edisi ini. Maaf apabila nantinya ada hal - hal yang kurang berkenan. LPM juga menerima kritik dan saran dari kalian loh, kirim langsung di kantor redaksi kami?? “Gantungkan keinginan lo 5 cm di depan jidat lo, biarkan mengambang, mengambang seakan akan lo meraihnya.” Selamat Membaca. siswa........!!!!!!
Salam
Pers
Maha-
SUSUNAN REDAKSI Tabloid Mimbar Untan di terbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak. Pelindung : Tuhan Yang Maha Esa Penasehat : Rektor Universitas Tanjungpura Pembina : Pembantu Rektor III DPL : Alumni Mimbar Untan Pengurus LPMU 2012/2013 Ketua Umum : Irwan Kurniawan Sekretaris Umum : Asmadi Bendahara Umum : Nabu
Divisi PSDM Divisi Penerbitan Divisi Penyiaran Divisi Litbang Divisi Perusahaan Anggota Tetap Anggota Biasa
: Wisda Seprima, Sam’an : Tan Erwin, Zulfian, Fiqa (Tidak Aktif) : Happy Resa, Helen : Anwar, Rahman : Nicodemus Niko, Atem : Helda, Gusti Eka F, Ratna, Putri S, Dody A, Talino, Arin S, Anggi, Utin, Yuyun, Alvina, Anjel, : Pita, Rusnani, Puput, Tiwi, Julius, Reno, Lia, Chintya, Cahyani, Maryadi, Nani, Putri, Hasry Miranty
Pimpinan Redaksi : Asmadi. Sekretaris Redaksi: Anwar. Redaktur: Irwan Kurniawan. Karikatur: Dodi, Fotografer: Wisda. Reporter: Nabu, Helda, Niko, Utin. Kontributor : Sri Pujiyani S. Pd. Layouter/ Artisitik: Ikur Alamat Redakasi: Jl. Daya Nasional. Komp. MKU Untan Pontianak 78124, HP: 0853 476 74 666, Blog: persmauntan.blogspot.com, Email: lpm_untan@yahoo.com. Redaksi menerima tulisan berupa Opini, Essay, Laporan kegiatan kampus, Puisi, Cerpen, Pantun, Hasil Investigasi beserta Foto dan caption. Tulisan diketik minimal 2 lembar A4. Redaksi berhak mengedit isi tulisan tanpa merubah makna.
2
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
Surat Pembaca
Fasilitas Cukup Baik Tapi Perlu Peninjauan Kem-
Editorial
Mimbar Untan
Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Seriuskan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kalimantan Barat FOTO : MIUN WISDA
P
PEMANDANGAN coretan dinding bertuliskan “ HUTAN HABIS KARENA SAWIT� dipojokan Jl. Nusa Indah II Pontianak menjadi bukti gerahnya masyarakat terhadap pembabatan hutan untuk perkebunan sawit di Kalimantan Barat. (Miun/ Ikur)
ermasalahan lingkungan hidup di Kalimantan
jadi penyebab utama kematian orangutan bukan luka bakar
Meskipun sudah jelas Aturan dalam undang-undang
Barat cukup banyak seperti kebakaran hutan,
yang dialaminya. Karena, walaupun terluka bakar hingga
tentang tentang lingkungan hidup (Satwa & Flora), tetap
penebangan liar/ illegal Logging dan pemba-
70 persen, itu terjadi hanya pada jaringan paling luar. Drh
tidak bisa menghalangi niat jahat dan membuat pelaku keja-
batan hutan untuk lahan perkebunan, Per-
Yudhamengatakan penyebab utamanya adalah kekurangan
hatan lingkungan hidup, takut dan jera. Kurangnya fasilitas
Tambangan Tanpa Izin (PETI), perburuan liar, perusakan
oksigen. Menurut warga setempat, masuknya satwa berjenis
dan pengawasan dari pemerintah daerah atau pemerintah
kawasan pelestarian alam (KPA) dan perusakan kawasan
pongo pygmaeus-pygmaeus ke daerah ini merupakan per-
pusat turut andil dalam melancarkan niat pelaku kejahatan
suaka alam (KSA). Salah satu masalah kerusakan lingkun-
tama kalinya terjadi. Bahkan pertama kali terjadi di Kaliman-
lingkungan hidup. Adanya tumpang tindih antara kebija-
gan adalah degradasi lahan yang besar, yang apabila tidak
tan Barat. Undang-undang saja sudah dengan jelas mengatur
kan pemerintah daerah dan peraturan-peraturan mengenai
ditanggulangi secara cepat dan tepat akan menjadi lahan kri-
tentang perlindungan terhadap satwa langka ini tepatnya
lingkungan hidup menambah ruang gerak oknum-oknum
tis sampai akhirnya menjadi gurun. Lahan kritis umumnya
melalui undang-undang perlindungan terhadap lingkungan
pelaku kejahatan lingkungan bertopeng investor dandengan
banyak terjadi di dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) di se-
hidup, UU No. 5 tahun 1990 pasal 21 dan pasal 40 yaitu:
peran palsu sebagai pembantu umum pembangunan ekono-
luruh Indonesia. Data Departemen Kehutanan menunjukkan lahan kritis di luar kawasan hutan mencapai 15,11 juta hektar dan di dalam kawasan hutan 8,14 juta hektar. Hutan rusak dalam areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) sudah mencapai 11,66 juta hektar dan lahan bekas HPH yang diserahkan ke PT. Inhutani 2,59 juta hektar. Mangrove yang rusak dalam kawasan hutan telah mencapai luasan 1,71 juta hektar dan di luar kawasan hutan sebesar 4,19 juta hektar.Total hutan yang rusak sudah mendekati angka 57 juta hektar. Ironisnya, kapasitas lembaga yang bertanggung jawab merehabilitasi hutan dan lahan dengan inisiatif pemerintah tak cukup kuat menangani kerusakan yang terjadi. Realisasi lahan kritis yang dilakukan oleh Departemen Kehutanan dari tahun 1999 sampai tahun 2001 mencapai
mi daerah.
UU No. 5 tahun 1990 pasal 21
Hutan dan pepohonan di kawasan Universitas Tanjun-
(1) Setiap orang dilarang untuk : 1. mengambil, menebang, memiliki, merusak, memusnahkan, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan tumbuhan yang dilindungi atau bagian-bagiannya dalam keadaan hidup atau mati; 2. mengeluarkan tumbuhan yang dilindungi atau bagianbagiannya dalam keadaan hidup atau mati dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia. a. menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup; b. menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan
kawasan hutan dan 1.144.175 hektar di luar kawasan hutan.
memperniagakan satwa yang dilindungi dalam kead-
Sumber dana untuk merehabilitasi pun amat terbatas pada-
aan mati;
juta. Untuk merehabilitasi lahan kritis 57 juta hektar maka negara perlu menyediakan dana hingga Rp 285 trilyun. Kerugian bukan hanya karena negara harus menyediakan dana untuk rehabilitasi lahan kritis tetapi juga kerugian akibat penebangan ilegal (illegal logging). Menteri Kehutanan Prakosa (2002) mengatakan tiap tahun diperkirakan negara rugi hingga Rp 31 trilyun akibat illegal logging (pencurian, penebangan, peredaran, serta perdagangan kayu secara ilegal). Selain kasus diatas, masih banyak kasus lain yang terjadi yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Akhir Agustus 2012 saja telah terjadi kasus pembakaran orang utan di Parit Wak Dongkak, Wajok Hilir, Siantan, Kabupaten Pontianak . Kondisinya sangat mengenaskan, tubuhnya sebagian besar terbakar. Setelah dilakukan outopsi di klinik hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Kalimantan Barat pada Kamis 30 Agustus 2012. Outopsi memakan waktu tujuh jam. Hasilnya? Menurut keterangan Drh Yudha Dwi Harsanto, yang men-
ini di karenakan semakin berkembang pesatnya pembangunan yang katanya sesuai dengan semakin bertambahnya intensitas mahasiswa yang berefek pada sempitnya ruang untuk aktivitas mereka. Tapi itu bukan satu-satunya alasan penyebab berkurangnya keberadaan hutan dan pepohonan di kawasan Untan, baru-baru ini telah tampak pembabatan hutan di sekitar fakultas Ekonomi yang telah dijadikan perkebunan sawit.
(2) Setiap orang dilarang untuk :
1.271.571 hektar yang terdiri dari 127.396 hektar di dalam
hal tiap hektar lahan yang rusak butuh dana minimal Rp 5
gpura (Untan) saja semakin berkurang setiap tahunnya. Hal
Perkebunan sawit ini dikelola oleh pegawai untan yang berkerjasama dengan PTPN XIII. Untuk pembiayaannya sendiri dibiayai oleh pihak perusahaan. Rencananya perkebunan ini akan menjadi kebun pendikan serta tempat penelitian dan wisata. Dari sisi negatifnya, tanaman yang bernama latin Elaeis guineensis ini berdampak pada rusaknya struktur tanah jika
c. mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tem-
ditanam terus-menerus dalam jangka waktu panjang. Tanah
pat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar
menjadi tandus dan gersang karena jenis tanaman ini meny-
Indonesia;
erap terlalu banyak air dari sekitar keberadaannya, akibatnya
d. memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian
tanah yang pada awalnya subur tidak bisa lagi dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan dan pertanian, hanya bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur kampus.
tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di
Berkurangnya sebagaian tanaman (Pohon), menyebab-
Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indo-
kan pemanasan global (global warming) bukan hanya kampus
nesia;
yang terasa semakin gersang tetapi Pontianak secara keselu-
e. mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur dan atau sarang
Nah pertanyaannya sekarang bagaimana peran mahasiswa dalam lingkungan hidup?
satwa yang dillindungi.
Untuk mahasiswa kehutanan serta mahasiswa pencinta
UU No. 5 tahun 1990 pasal 40 ayat 2 “Barang siapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 33 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).�
ruhan bahkan efeknya juga mendunia.
alam dan juga mahasiswa aktivis lingkungan lainnya tentunya sudah sangat paham sebagian besar tentang lingkungan hidup. Akan tetapi bagaimana mahasiswa lain yang bukan tergolong aktivis lingkungan? Redaksi
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
3
Mimbar MimbarUntan UntanTabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Mimbar Utama Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Penyuku Malang, Diambil Orang Oleh: Nabu Paloh, Upaya menekan laju perdagangan telur penyu masih belum berhenti maksimal. Pemburuan penyu dan pencurian telur penyu di Pantai kemuning di peraiaran Laut Natuna, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas rawan terjadi. Hal ini dikemungkinkan karena tidak ada kesadaran dari masyarakat untuk menjaga dan melestarikan penyu. Padahal di Pantai Kemuning itu menjadi tempat salah satu persinggahan penyu untuk bertelur dan menetas.
S
uasana sore ditemani angin sepoi-sepoi membuat perjalanan di pantai KemuÂning Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas menjadi semakin asyik . Deburan ombak mengiringi langkah kaki saat menyusuri pantai dan matapun tertuju pada hamparan air Laut Natuna. Pasir putih yang terinjak meninggalkan jejak kaki dan tak lama kemudian terhapus oleh sapuan air laut. Sebuah
pondok kecil minimalis masih di sekitar pantai dengan plang berwarna putih bertuliskan (World Wide Foundatioan) WWF -Indonesia menjadi tujuan perjalanan ini. Terlihat Mulyadi yang sedang duduk menanti di kursi di depan pondok. Mulyadi merupakan Ketua Mentoring Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kambau Borneo yang berada di bawah koordinator site Paloh WWF-Indonesia Program Kalbar. Di awali sapa dan senda gurau dengan Mulyadi yang akarab
FOTO : MIUN NABU
dipanggil Mul ini, akhirnya perbincangan mulai pada intinya. Mencari tahu tentang informasi tentang keadaan telur penyu yang ada di Pantai Kemuning. Upaya menekan laju perdagangan telur penyu masih belum berhenti maksimal. Pemburuan penyu dan pencurian telur penyu di Pantai kemuning,rawan terjadi. Hal ini karena tidak ada kesadaran dari masyarakat untuk menjaga dan melestarikan penyu. Padahal Pantai Kemuning merupakan salah satu tempat persinggahan penyu untuk bertelur dan menetas. Puncak penyu bertelur pada awal Mei, dihantui dengan kekhawatiran penjarahan. Pada bulan ini, pantai Kemuning dipenuhi oleh 900 hingga 1.500 ekor penyu. Penyu ini naik ke pantai untuk bertelur. “Dalam satu musim bertelur antara Juni hingga Desember, penyu naik di sepanjang Pantai Paloh. Seekor penyu biasanya mengeluarkan telur antara 100 hingga 200 butir. Tetapi tidak semua penyu yang naik ke pantai untuk bertelur,� kata Mul. Matahari mulai menegelamkan dirinya ke ufuk barat. Langit yang tadinya biru berubah menjadi kemerah-merahan. Angin sudah mulai terasa sejuk sewaktu menerpa kulit. Sesekali Mul menghirup air kopi yang ada didepannya. Setelah itu dia melanjutkan pembicaraan.
PENYU HIJAU, sedang naik ke tepi pantai Kemuning di Kecamatan Paloh untuk bertelur. (Miun/ Nabu)
44
Edisi Edisi1515Th ThXXIX/LPM XXIX/LPMUntan/2012 Untan/2012
Mimbar Utama
Mimbar Untan
Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
FOTO : MIUN NABU
“
KRU MIMBAR UNTAN BERSAMA POKMASWAS KAMBAU BORNEO, sedang mengecek dan mengaman telur-telur penyu yang baru ditinggalkan sang induk. (Miun/Nabu)
Dari semua telur sepanjang musim itu, hampir 100 persen terancam dijarah. Jika ada yang selamat pun jumlahnya tinggal sedikit. Data yang kami dapat setiap tahunnya tidak ada yang berhasil ditetaskan. “Itu baru telurnya, belum lagi predator yang memakan anak penyu atau tukik jika menetas nanti menjadikan fauna itu makin hari jumlahnya kian berkurang. Karena setiap malam sepanjang musim bertelur ada saja penjarah yang berkeliaran di pantai. Ketika penyu naik dan bertelur biasanya penjarah sudah menunggu di tempat itu,” ungkap Mul. Hari pun mulai gelap, angin pantai yang semakin menusuk kulit sudah kami rasakan. Penulis pun mengajak Mul untuk melanjutkan perbincangan di dalam. Setiba d idalam, ternyata teman yang lainya lagi masak. Kami pun melanjutkan perbincangan sambil menonton televise. Jarak yang dikelola oleh WWF untuk lokasi penyu sekitar delapan belas kilometer dan sisanya yang menuju Desa Temajok itu dikelola oleh masyarakat setempat. Setahun yang lalu, pantai masih menjadi jalan utama bagi masyarakat Temajok untuk menuju pusat Kecamatan Paloh. “Sebab itulah penyu jarang naik dan biasa terjadi penjarahan oleh orang yang lewat sewaktu pulang ke desa Temajok”, ungkapnya. Tidak lama berselang waktu, apa yang dikatakan Mul benar adanya. Kami mendengarkan suara motor, yang melewati pondok kami. Ia menuju ke pantai dan mengarah ke Desa temajok.
Seharusnya ade perhatian khusus buat perlindungan penyu ini. Karena penyu adalah hewan langka yang berasal dari jaman dinosaurus yang perlu dilndungi
Jamaludin Anggota Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kambau Borneo kurang. Selain telurnya dijarah, ada beberapa predator yang juga memakanya seperti kucing batu, babi, musang, dan anjing. Taklama kemudian hidangan malam sudah disiapkan, kami pun segera mengelilingi hidangan dan segera menyantapnya. Dari luar mulai terdengar suara jengkrik, ombak yang semakin besar dan suara daun kelapa yang bergesekan satu sama lainnya. Setelah selesai makan, kami berdua melanjutkan perbincangan lagi. Penulis bertanya lagi soal mengapa tidak dijaga dan dipelihara saja telurnya, semacam penangkaran buatan?
Penulis mulai bertanya lagi, tentang hilangnya telur penyu yang dijarah. Lalu Mul berbicara, “Kami sebenarnya sudah berusaha untuk melakukan penyelamatan, bahkan anggota kami sekitar dua puluh enam orang. Kami dibagi lima kelompok, setiap kelompok di bagi tiga orang”.
“Hahahaha….”, tawa Mul mengencang. Lalu dia berkata, kalau di pelihara dan ditangkar secara buatan itu sangat tidak boleh, karena penyu kalau sudah besar mempunyai insting atau naluri pulang ke tempat asal. Dia pun tidak akan mendapatkan naluri alamnya, bahkan tidak bisa pergi jauh. “Jadi penyu ini hewan yang sangat berbeda, disitu dia dilahirkan dan bila waktunya dia ingin bertelur pasti kembali di mana dia dilahirkan”, tambah Mulyadi yang berasal dari Desa Setinggak ini.
Ia juga mengatakan, kesadaran masyarakat sangat
Hal ini juga senada dengan Jamaludin (30) yang
“Tu kan…baru kita bicarakan tadi”, kata Mul menunjuk ke arak suara motor itu.
berasal dari Dusun Jeruju. Dia pun berkata, penjarah telur penyu sekarang semakin berani dan pintar. Sebab apa, dia bisa nekat masuk keluar hutan malam-malam supaya dia bisa tembus ke pantai dengan membuat jalan tikus. “Bahkan sewaktu penyu lagi bertelur dia (Penjarah Telur) menunggu disitu juga, sewaktu kami turun melihat keadaan, penjarah itu bersembunyi di hutan. Setelah kami pergi dia keluar dan menjarah telur penyu” imbuh Jamaludin yang baru dua tahun menjadi anggota ini. Ternyata jam dinding sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB. Penulis sudah beberapa kali menguap, mata pun terasa berat dan sering mengeluarkan air. Tapi penulis melihat Jamaludin semangat untuk melanjutkan pembicaraanya. Penulis pun memaksakan diri tetap untuk tetap terjaga. Dia mengatakan, penjarah juga pernah menggunakan motor air melalu laut. Untuk mengelabui kami, dia mengaku pergi ngelayan. Tapi diikuti ternyata disebalik batu besar dia berhenti dan menuju tempat penyu bertelur. “Pernah kami jumpai, penjarah yang lagi menjarah telur penyu. Kami kejar, tapi celakanya dia lolos dari kami”, tambahnya dengan nada bersemangat. Dia juga mengatakan, masalah infrastruktur yang sangat mini, motor cuma ada tiga buah. Itu pun sering rusak. Kami pun biasa menghutang untuk membetulkannya. “Seharusnya ade perhatian khusus buat perlindungan penyu ini. Karena penyu adalah hewan langka yang berasal dari jaman dinosaurus yang perlu dilndungi” ungkapnya. Ternyata mata tidak lagi bisa di ajak kompromi, penulis pun minta izin untuk tidur dan memimpikan, andai ada yang mau peduli dengan keberadaan hewan langka ini. Dengan ditemani suara ombak dan jengkrik, penulis pun tertidur dengan harapan pemerintah lebih memperhatikan soal konservasi penyu ini.[Mj]
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
5
Mimbar Kampus
Mimbar Untan
Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Denda Naik, Fasilitas Oke Nggak? Oleh: Nikodemus Niko perpustakaan Fisip Untan saat ditemui di ruang kerjanya. Beliua juga menambahkan bahawa uang denda jelas kegunaannya yaitu untuk membeli kertas, membeli tinta dan juga pembuatan kartu anggota perpustakaan. Kenai-
denda nya Rp10.000, saya tekejut kan. Padahal saya perlu benar buku itu untuk ngerjakan tugas saya. Dah gitu uang pun cuma sisa segitu di dompet, terpaksa lah dikeluarkan buat bayar denda”, ungkapnya saat di wawancarai.
kan denda ini semata-mata agar pola pikir mahasiswa bisa
Beberapa mahasiswa mengeluh dengan kenaikan pem-
berubah, mahasiswa tepat waktu dalam mengembalikan
bayaran denda ini. “Di perpustakaan Untan jak punya saya
buku. Hal itu diberlakukan tidak untuk merugikan maha-
kemarin terlambat kembalikan 9 hari, cuma bayar Rp.2.700,
siswa, bukan juga untuk mengejar uang. “kita juga memberi
makanya saya heran waktu kembalikan buku di perpus-
toleransi kepada mahasiswa, misalnya dia denda anggaplah
takaan kampus kok sampai kena Rp10.000 gitu kan”, ungkap
Rp.50.000, itu kita tawarkan dulu seberapa mampunya dia,
Radit lagi.
keikhlasan dia. Kita beri solusi 50% pengurangan, kalau dia masih keberatan, silahkan berapa mampunya. Yang penting buku kembali”, tambah Junaidi kemudian. Hal senada juga diungkapkan Lilis (bukan nama sebe-
Kebijakan perpustakaan fakultas tidak berpatokan pada kebijakan perpustakaan Universitas. Wajar saja jika denda yang diberlakukan di perpustakaan kampus berbeda dengan yang ada di perpustakaan Untan.
narnya), mahasiswa Fisip yang terlambat mengembalikan buku sudah setahun lebih. Hal ini dikarenakan ia sempat putus kuliah satu tahun. “Saye tu kena denda dua ratus lebeh, tapi di potong 50% jadi denda nya seratus lebeh”, ungkap FOTO : MIUN NICO Susunan buku disalah satu rak di dalam perpustakaan Fisip Untan. (Miun/ Niko)
D
Lilis kepada miun Pendapat Junaidi, kenaikan denda itu sendiri diharapkan
enda buku sebesar Rp.500/hari diberlakukan
Misalnya dari segi fasilitas, bisa semakin dibenahi. Peran
oleh Manajemn Perpustakaan Fakultas Ilmu
mahasiswa juga sangat diperlukan dalam hal ini. Dari data
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjung
yang ada dalam evaluasi tiga bulan terakhir ini, sebanyak
pura, menuai banyak pertanyaan dan protes
58 orang mahasiswa yang terlambat mengembalikan buku.
berikan kepada mahasiswa yang terlambat mengembalikan buku adalah Rp.200/hari. Kebijakan ini diajukan oleh pihak pengelola perpustakaan kepada pembantu dekan dua Fisip Untan, hingga akhirnya mendapat persetujuan dan diberlakukannya denda tersebut. Alasan kenaikan tarif denda keterlambatan pengembalian buku ditanggapi oleh pihak pengelola. “Karena kita lihat dia menganggap kalau Rp.200 itu kan kecil, jadi dia mengembalikan itu kadang-kadang tidak pernah tepat waktu, sehingga dilarutkan sampai dua bulan, tiga bulan. Dengan kita coba, dengan Rp.500, ada suatu perubahan. Kadang-kadang mereka dua minggu sudah kembalikan. Nah, kadang-kadang tepat waktu”, ungkap Junaidi, kepala
“Menurut saya, denda Rp500 itu sudah standar kantong mahasiswa. Bagus juga sih kalau dinaikkan, kalau masih Rp200 mereka menganggapnya remeh”, ungkap Arin mahasiswa angkatan 2011 dari prodi ilmu politik. Dilihat dari segi fasilitas buku yang ada di perpustakaan Fisip Untan, koleksi buku masih banyak terbitan tahun 90an bahkan masih ada buku terbitan 1988. “Untuk fasilitas di perpustakaan ini agak kurang memadai, dari segi bukunya masih banyak yang terbitan dibawah tahun 2000-an. Bukubuku yang ada kan untuk mahasiswa ngerjakan tugas dan
Pembayaran denda ini bisa di cicil oleh mahasiswa, bisa
menyelesaikan suatu masalah. Seharusnya buku-buku yan-
dua kali atau tiga kali bayar. “Kemaren waktu saye bayar,
ga ada sesuai dengan perkembangan masyarakat kita seka-
uang panjar nye tu harus Rp.50.000, tadak boleh kurang dari
rang ini”, ungkap Ahmad salah seorang mahasiswa prodi
itu. Padahal saye dah tak ade duit agik waktu itu, saye mau
sosiologi.
bayar Rp.20.000, tapi tak bise”, lontar Lilis kemudian.
Sementara di perpustakaan Magister Ilmu Sosial Untan,
Kenaikan denda itu sudah ada sosialisasi tertulis melalui
denda yang diberlakukan bagi mahasisiwa S2 yang terlam-
kartu anggota perpustakaan yang dibagikan kepada setiap
bat mengembalikan buku juga Rp. 500. “di perpustakaan sini
mahasiswa. Namun itu hanya tertulis pada kartu anggota
sih denda perbuku nya Rp500, dan itu khusus mahasiswa
baru saja, sementara anggota lama yang masih tertera denda
S2 saja. Mahasiswa S1 tidak boleh minjam”, ungkap Wu-
Rp200 harus segera meng-update kartu perpustakaannya.
lan salah satu Staff di perpustakaan Magister Ilmu Sosial.
Radit (bukan nama sebenarnya) merupakan satu diantara
Buku-buku yang ada disana juga tergolong lengkap dan ke-
mahasiswa Fisip yang belum tahu ada kenaikan denda di
banyakan terbitan tahun 2000 keatas. Suasana disana sangat
perpustakaan. “saya pernah kena denda terlambat mengem-
tenang, serta fasilitas AC yang semakin memanjakan setiap
balikan 10 hari, waktu itu ada dua buku yang saya pinjam
pengunjung yang datang.[]
“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang
nian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka,
percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa
bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk
penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain,
bersikap berani. (Mario Teguh).
padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong”
Bersikap ramahlah, karena setiap orang yang Anda
(Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)
temui sedang menghadapi perjuangan yang berat. (Plato) Seseorang yang ingin menjadi murid Barat atau ma-
“Jangan-
nusia, hendaklah ingin merdeka dengan memakai senjata
lah melihat ke
Barat yang rasionil. Apabila sudah dapat barulah dapat
masa
ia menciptakan satu pergaulan hidup yang baru dan ra-
dengan mata
sionil. - Aksi Massa 1926 (Tan Malaka)
buta!
Bahwa dalam suatu perjuangan kita harus berjuang terus sampai habis-habisan. - Naar de ‘Republiek [Tan Malaka] “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno)
6
depan Masa
yang lampau adalah guna
bersekali
untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno)
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
REFRO
Hanya orang takut yang bisa berani, karena kebera-
naikan ini, ada juga yang menyambut positif kebijakan itu.
mampu memberikan suatu perubahan pada perpustakaan fakultas ini untuk memenuhi kebutuhan mahasiswanya.
dari mahasiswa. Bagaimana tidak? Dulu denda yang di-
Tidak semua mahasiswa yang mengeluh dengan ke-
Mimbar Khusus
Mimbar Untan
Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Oplet,...Riwayat mu Kini.. Oleh: Helda
FOTO : MIUN HELDA Oplet dalam kondisi prima,sayangnya tidak beroperasi. Miun Helda.
Matahari tepat diatas kepala,dikejauhan terlihat sebuah pondokan kecil berisi beberapa orang yang sedang asyik menyantap mie instan dengan segelas minuman teh dingin diatas meja kayu. Sapa hangat terlontar dari salah seorang diantara mereka,tampak raut wajah yang lelah menanti kedatangan kendaraan putih yang hendak bergiliran mencari penumpang. Ya, itulah keseharian wanita paruh baya bernama Supiah ini dalam mencari lembaran rupiah.Pekerjaan sebagai pencatat oplet sudah dijalaninya selama hampir satu dekade terakhir. Perempuan yang tetap setia pada profesinya ini mengaku sudah mulai akrab dengan terminal oplet sejak sembilan tahun lalu.
S
modal setoran kepada juragan oplet. Disisi lain Agil dan para pemilik oplet pribadi lainnya tidak perlu bekerja dibawah tekanan karena sebagai pemilik sekaligus penarik oplet mereka dapat dengan sesuka hati mereka datang dan pergi untuk bekerja. Perlahan namun pasti terdengar suara hentakan kaki mendekat,Agil pun berucap syukur karena datang satu penumpang tetap mendekat kearahnya.Penumpang yang
udah hampir pukul setengah satu tetapi hanya
pembalakan liar.Hanya tersisa deretan-deretan parkir
sebelas oplet saja yang “narek hari ini� tutur wan-
oplet yang tak terisi.�Gini lah dek,kadang kalau ramai
ita berambut pendek ini.Kendaraan yang dulu
pas lebaran jak,peningkatan bise dua puluh persen.Kalau
menjadi primadona bagi warga Pontianak di era
hari-hari biase merosot agek lima belas persen’’,ujar Agil.
sembilan puluhan ini kini keberadaannya mulai tergerus zaman.Beralihnya sebagian pengguna kendaraan umum ke kendaraan pribadi membuat oplet kehilangan pamornya.
Pendapatan pria yang berkali-kali pindah tempat mangkal oplet ini menurun drastis jika dibandingkan dengan beberapa tahun silam.Menilik kebelakang,dahulu pria
Ditambah lagi tidak adanya perhatian dari instansi terkait
berambut lurus dengan kulit sawo matang ini mengaku
tentang kondisi ini menyebabkan para supir oplet mulai
pendapatannya sebagai supir oplet sungguh menjanjikan.
melepaskan jari jemari mereka dari setir mobil yang du-
Namun kini,selembar uang merah bertuliskan seratus
lunya menjadi pundi-pundi rupiah bagi mereka.Sebagian
ribu rupiah sulit mereka dapatkan.Ini belum lagi ditam-
dari mereka memilih mencari pekerjaan baru yang dinilai
bah potongan uang untuk membeli bensin,biaya tamba-
lebih memberikan jaminan bagi kelangsungan hidup
han perawatan dan biaya mogok dadakan.Keadaan ini
mereka sekeluarga.Namun,tak sedikit pula yang tetap
semakin diperparah dengan adanya aturan diterminal
setia pada pekerjaan mereka sebagai sopir oplet.Sebagian
utama MENARA membatasi para supir oplet hanya boleh
besar yang bertahan ditengah ketatnya persaingan men-
menggangkut penumpang sepuluh orang sekali per satu
cari penumpang umumnya memiliki oplet pribadi.Seperti halnya Agil,Pria yang sejak belasan tahun lalu menjadi supir oplet ini mengaku semakin hari omset mereka semakin menurun akibat dari semakin sesaknya jalanan dengan kendaraan pribadi khususnya roda dua. Benar saja disisi kiri dan kanan hanya ada dua oplet yang tak beroperasi.Dua oplet ini molor akibat dari sepinya
A
putaran,dan dalam sehari para supir oplet hanya boleh narik dua kali sehari. gil yang kala itu bercerita sembari menyantap hidangan makan siangnya di pondokan kecil menambahkan bahwa keadaan
dirinya dan beberapa supir lain di Terminal Parit Mayor ini jauh lebih beruntung dari pada teman seperjuangan
penumpang.Terminal Parit Mayor ini kosong melom-
mereka yang lain karena mereka memiliki oplet pribadi.
pong bak hutan yang kehilangan pohon-pohonnya akibat
Mereka tidak perlu kejar setoran untuk mengembalikan
telah lama menjadi penumpang setia oplet jurusan parit mayor ini lebih memilih naik kendaraan umum karena telah merasa menjadi bagian dari terminal parit mayor. Pekerjaannya sebagai petugas kesehatan yang letakknya didekat terminal oplet ini menjadi salah satu faktor ia memilih menjadi langganan tetap oplet di Terminal ini.Tidak dipungkiri ada alasan mengapa orang lebih memilih kendaraan pribadi daripada kendaraan umum.Banyak hal terutama masalah rupiah yang harus dikeluarkan,alasan kenyamanan serta alasan keefektifan waktu menjadi
O
beberapa faktor orang mulai meninggalkan oplet. plet, Mobil angkutan dengan ciri khas bagian pintu menyamping ini mungkin akan menjadi bagian tak terlupakan dalam diri siapapun yang pernah menaikinya.Oplet
pernah menaiki tahta tertinggi dalam kelasnya sebagai angkutan umum.Menjadi Raja di Jalanan kota Pontianak dan sekitarnya,menjadi bagian tak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat dimasa jayanya dahulu.Entah apa yang akan terjadi bila kita berfikir jauh kedepan,masih adakah jejak-jejak King of Roadbeberapa tahun dimasa yang akan datang. Kita hanya dapat berdoa dan berharap,dimasa yang akan datang dapat melihat AgilAgil berikutnya yang dapat menjadi penerus tonggak oplet dijalanan Pontianak tentu saja dengan garis peruntungan yang jauh lebih baik.[].
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
7
Mimbar Lingkungan
Mimbar Untan
Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Rebutan Lahan Mangrove Desa Kubu BLH Minta Laporan Resmi Warga Oleh: Sri Pujiyani butuhan sehari-hari, nelayan desa kubu
jang S. Radak-S. Sepada.
memperluas daerah pencarian hingga keluar dari wilayah desa. ”Bahkan ade yang mengahabiskan 35 liter solar perhari untuk mencari kepiting,” ungkap ayah empat anak ini. Persentase nelayan kepiting mencapai 85%. Nelayan mencari kepiting di hutan bakau pada saat nyorong/air pasang. Dalam Sebulan kepiting dapat dicari dalam 14 hari. Nelayan kepiting biasanya laki-laki. Untuk menambah pendapatan keluarga, para istri dari nelayan kepiting memilih mencari kepah. Pencarian kepah dilakukan saat air kundah/surut. Air surut berlangsung selama enam hari. Dalam
Hutan Bakau di Kubu Raya. (Refro)
Kelompok Tani Desa Kubu Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya sudah sebelas kali mengadakan pertemuan baik bersama perusahaan maupun dinas kehutanan. Mereka berharap hutan dari Sungai Radak, Gunung Terjun, Temiang dilindungi dari penebangan dan dijadikan Hutan Bibit Rakat (HBR).
W
sebulan terjadi dua kali menurunnya volume air. Menurut nelayan kepah, Haryani dalam sehari ia mampu mencari kepah 7-8 canting. ”kepah secanting tuh lima ribu,” kata ibu dua anak ini. Hal senada diungkapkan Rena. ”Biase pendapatan 50 (ribu), sekarang 20 (ribu) pun payah,” kata ibu anak empat ini. Selain itu Dusun Tokaya desa kubu sudah mendapat kanan. Menurut kepala dusun tokaya Bantuan itu dibangunkn puluhan kolam tambak kepiting. Menurutnya air,
arga Desa Kubu menentang keras Pen-
mangrove. ”Kalau hutan rusak, program kame’pun gagal,”
ebangan hutan mangrove oleh PT.
katanya.
Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalim-
antan Barat. Warga merasa sulit mencari nafkah karena penebangan di Sui. Radak Guntung-Sui Sepada yang berada di selatan desa kubu dekat dengan pemukiman warga. Nelayan sering bersitegang dengan penebang perusahaan saat mencari kepiting, kepah, udang dan ikan. Nelayan merasa getah hasil tebangan merusak habitat tangkapan mereka. “Dulu kame’ sehari bise dapat 10- 20 Kg kepiting, tapi sekarang 6-7 kg jak susah,” kata Suroso.
Guru Besar Fakultas Kehutanan Abdurani Muin mengatakan hutan bakau dibabat efeknya banyak. Hutan bakau tempat berpijaknya penghasil ikan , kepiting dan udang. ,”Kalau dia (hutan mangrove) terganggu, biota laut juga terganggu. Humas PT. Kadalia alam, Lutfi mengatakan warga Desa Kubu Kabupaten Kubu Raya sudah beberapa kali melayangkan protes dan menghentikan aktivitas perusahaan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.249/ MENHUT-II/2008 tentang pemberian izin usaha peman-
Nelayan sebenarnya sudah bosan cekcok dengan 40
faatan hasil hutan kayu dalam hutan alam kepada PT. Kan-
rombong penebang mangrove. Untuk tetap mencukupi ke-
delia Alam atas areal produksi seluas + 18.130 Ha di sepan-
8
Alam melakukan sosialisasi rencana kerja. masyarakat yang diundang hanya melalui SMS bahkan dari mulut kemulut sehingga banyak tokoh-tokoh masyarakat bahkan nelayan sendiri tidak mengetahui akan pertemuan di Hotel 95 Pontianak itu. Pertemuan itu mendapat penolakan dari warga desa kubu pada 25 November 2008. Pernyataan penolakan ditandatangani langsung oleh masyarakat ditujukan ke PT. Kandelia Alam dengan tembusan Kepala Desa Kubu, Camat Kubu, Kapolsek Kubu, Danramil Kubu. Namun perusahaan tetap beroperasi dengan membuat bagan pekerja didaerah Sungai Rusong. Kegiatan perusahaan ini membuat Ibu-ibu nelayan kepah geram. Tepat 18 Mei 2009 mereka melakukan aksi. Namun karena tidak ada izin aksi, para ibu ini dihalangi polisi. Dua hari kemudian masyarakat kembali melakukan aksi damai di kantor Desa dan Kantor Camat. Masyarakat menuntut penghentian proses penebangan hutan bakau karena sudah mendekati wilayah pemukiman. Tidak hanya sampai disitu, dua hari kemudian perwakilan masyarakat menghadap Bupati dan Kepala Dinas Kehutanan KKR dengan tuntutan serupa.
bantuan progeram penangkaran kepiting dari dinas peri-
umpan dan kepiting untuk penangkaran berasal dari hutan
Kandelia Alam di Kecamatan Kubu,
Ditahun yang sama tepatnya pada Agustus PT. Kandelia
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
Dinas Kehutanan KKR rencananya akan menurunkan tim peninjau pada 1 Juni 2009. Tapi tim yang dijanjikan tidak kunjung datang sehingga emosi masyarakat meledak dan membakar kamp-kamp pekerja. Sekitar pukul 15.00 semua bagan telah ludes dimakan Api, team kabupaten baru sampai. Perusahaan lantas berdialog dengan warga. ”Dialognya di Pontianak, bahkan sudah sampe ke tingkat dinas kehutanan,” kata lutfi ketika dikunjungi fellowship awak media di camp perusahaan yang berlokasi di Sungai Radak (24/10). Kepala BLH Provinsi Kalbar Darmawan mangatakan hak masyarakat harus dilindungi. ”Buat saja laporan resminya nanti ke BLH,” katanya saat menjadi pembicara seminar sehari lingkungan hidup pengendalian dan konservasi lingkungan mewujudkan kalbar go green di gedung rektorat senin (19/12). []
Mimbar Lingkungan
Mimbar Untan
Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Pengerukan Pin’t Pan’t Berujung Langkanya Air Bersih Oleh: Nikodemus Niko
“
fungsi APBN adalah mensejahterakan rakyat dengan memenuhi hak-hak dasar rakyat yang tersebar di berbagai daerah
Marzuki Alie Ketua MPR-RI
mengajukan pipa peralon ke pihak desa melalui musyawarah rencana bangunan desa (musrenbangdes), tetapi jika pengajuan itu dilakukan pada tahun 2012, realisasinya pada tahun 2013. Jadi, kita harus menunggu satu tahun. Itupun kalau dana anggarannya cukup”, ungkap Viktorianus SeFOTO : MIUN NICO SUNGAI “PIN’T PAN’T” dengan air yang keruh dan asih digunakan sebagai sumber untuk MCK. (Miun/Niko).
P
madi (31), kepala dusun Manang. Masyarakat sangat mengharapkan air bersih bisa mengalir lancar, karena tidak mungkin warga bisa mengembalikan kejernihan sungai seperti dulu lagi. “masyarakat san-
agi itu embun mulai perlahan menguap dan
“kami sekeluarga saja sudah minum air sungai. Meskipun
terserap tanah, tampak sebuah jembatan melin-
keruh, ya mau gimana lagi. Daripada kita tidak minum air”,
tang diatas permukaan sungai yang airnya ber-
tutur cuncen (54), tokoh masyarakat di RT pejalu. Ia juga
warna kuning kecoklatan. Tak jauh dari sana
mengaku bahwa tidak hanya keluarga mereka saja yang su-
pohon-pohon berdiri kokoh, itulah “Pin’t pan”t” sebutan
dah memasak air keruh untuk diminum, tetapi masih ban-
sungai oleh warga setempat. Sungai yang dulunya jernih
yak warga yang lainnya.
gat ingin, air bersih berjalan lancar”, tutur Jaban. Sampai saat ini belum ada tindakan serius yang dilakukan pihak desa. Saat di komfirmasi pada pihak desa, masyarakat harus menunggu satu tahun lagi untuk mewujudkan air bersih itu berjalan lancar. Itupun kalau dana anggaran dari desa mencukupi untuk memenuhi permintaan
kini telah menjadi kolam susu yang tak layak guna lagi (5/8).
Semboyan warga papua yakni “sekarang sumber air
masyarakat di RT pejalu. “akan tetap dipikirkan mengenai
“pin’t pan’t” ini terletak di RT Pejalu Dusun Manang,
sudekat”, yang artinya adalah sumber air sudah dekat. Tidak
air bersih itu dari anggaran dana desa (ADD) tahun 2013
Desa Cowet, Kecamatan Balai Batang Tarang, Kabupaten
berlaku untuk warga pejalu namunistilahtersebutmenjadi
mendatang. Kita juga berpatokan dengan anggaran, kalau
Sanggau. Sungai yang menjadi sumber penghidupan war-
“sekarang sumber air sudah dekat, namun keruh bak air
sudah ada anggaran, apapun pekerjaan bisa kita lakukan”,
ga tersebut, sedang digarap oleh CV. Setia Pembangunan
susu”, sungguh miris sekali didengar.
ungkap Fransikus Akong, sekretaris Desa Cowet saat dite-
dibawah naungan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat dalam program Normalisasi Sungai. Proyek yang
Sejak tujuh tahun lalu, tepatnya pada tahun 2005 pemer-
mui di kantor desa (9/8).
intah desa mulai menyalurkan bantuan dari dana ADD ke-
Jika berbicara mengenai anggaran, ADD berasal dari
pada masyarakat di RT pejalu berupa pipa peralon untuk
anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Sedang-
mengalirkan air bersih. Dengan bergotong royong warga
kan APBD bearasal dari anggaran pendapatan dan belanja
menyambungkan pipa peralon itu sampai di kampung mere-
Pusat (APBN). “fungsi APBN adalah mensejahterakan raky-
Kegiatan ini memang sudah mendapat perijinan dari
ka dan mulai menikmati air bersih yang dialirkan dari bukit
at dengan memenuhi hak-hak dasar rakyat yang tersebar di
pemerintah setempat, seperti Bupati, Camat dan Pejabat
segila’k. Namun kekurangan pipa peralon kerap membuat
berbagai daerah”, dikutip dari pidato Marzuki Alie, ketua
Desa. Setelah itu barulah kemudian dilakukan sosialisasi
aliran air itu tidak berjalan normal, bahkan sering di bongkar
MPR-RI pada saat pembukaan persidangan I dalam peny-
oleh pihak terkait kepada warga. Sebelum kegiatan ini dimu-
oleh masyarakat karena kesal. Sebab mereka tidak menda-
ampaian R-APBN tahun sidang 2012-2013. Lalu yang men-
lai dilakukan ritual adat setempat yang menandakan kegia-
patkan air bersih. “Pipa air bersih memang sudah ada tetapi
jadi pertanyaan kita bersama adalah, sudah sejahterakah
tan akan dimulai.
keseringan macet, jadi kita di RT pejalu ini sering tidak da-
rakyat yang berada di pelosok-pelosok daerah?
menelan anggaran biaya Rp.1,2 M, dengan areal yang dikerjakan sepanjang 21 km itu seolah merenggut ‘keperawanan sungai’ yang dahulu dijaga dan dirawat masyarakat.
Dalam sosialisasinya dikatakan bahwa tidak ada biaya ganti rugi kepada masyarakat yang lahannya akan digu-
pat air bersih”, ungkap Jaban (50) mantan ketua umat di RT pejalu, saat berbincang-bincang.
sur. Masyarakat yang bermata pencaharian pokok sebagai
Pipa peralon saat ini sudah terpasang kembali tetapi
petani, yaitu ladang dan karet, hanya bisa gigit jari saat dua
tidak sampai di ujung kampung. Kampung dalam di RT
eskapator menumbangkan karet mereka yang letaknya be-
pejalu ini hanya terdapat satu tunggul peralon saja yang ter-
rada dipinggir sungai. Disahuti suara singso menggonggong
pasang. Masyarakat masih tetap bersyukur walau tengah
yang seolah memotong sumber penghidupan penduduk.
malam harus turun untuk mengangkut air bersih, itu pun
Kegiatan yang dikatakan bermanfaat untuk mengurangi kebanjiran itu justru membuat masyarakat kehilangan sumber air, dengan menyulap air sungai yang bersih menjadi keruh dan tidak layak untuk digunakan lagi. Kemana lagi masyarakat harus mencari sumber mata air? “apalagi sekarang sudah ada pengerukan sungai disini, terpaksalah kita mandi dan n yuci di air yang keruh”, imbuh Jaban kembali. Warga terpaksa memanfaatkan air sungai yang keruh untuk dimasak dikala air ledeng tidak mengalir. Sebelum ada air ledeng yang dialirkan di kampung inipun, masyarakat sudah sejak lama menggunakan air sungai untuk dimasak.
harus menunggu 1-2 jam untuk menunggu dirigen penuh. Tetapi terkadang pula air ledeng tidak mengalir sama sekali. Seperti beberapa minggu di akhir bulan agustus ini, warga mengaku biasanya sampai satu atau dua minggu air tidak mengalir bahkan juga berbulan-bulan “disini air ledeng biasanya sampai berbulan-bulan tidak ngalir. Mau musim kemarau, tidak kemaraupun sama saja”, ujar Adel (44), salah seorang dari warga pejalu. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh pihak dusun, kepala dusun mengatakan kalau pengajuan pipa peralon untuk air bersih di RT Pejalu sudah ia lakukan. “kita sudah
FOTO : MIUN NICO Warga mengambil air di telaga berair keruh dan kotor karena tidak ada pilihan lain. (Miun/Niko).
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
9
Mimbar Opini
Mimbar Untan
Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Organisasi Mahasiswa Vs Kebijakan Oleh: Irwan Kurniawan
K
ehidupan kampus, identik juga dengan berb-
dimiliki. Begitu juga dengan sarjana, masih saja ditanya
Didalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945 pasal 28
agai kegiatan intra dan ekstrakulikuler, yang
punya pengalaman sejauh mana akan hal pekerjaan. Un-
yang berbunyi “ kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
menciptakan dinamika kehidupan maha-
tuk portofolio, seorang guru saja harus memilki sertifikat-
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan seba-
siswa. Namun sayangnya, kegiatan ini mulai
sertifikat dan penghargaan baik itu dari pelatihan, seminar ,
gainya ditetapkan dengan undang-undang”, mengisyarat-
meredup, sehingga membuat roh dunia kampus juga me-
lomba ataupun kegiatan lainnya agar mencupi syarat untuk
kan bahwa warga Negara Indonesia bebas untuk berorgan-
disertifikasi. Tidak menyalahkan pendidik dalam
isasi selama tidak melanggar undang-undang yang tidak
mentransferkan dan mendidik
sepihak. Dasar hukum Ormawa tidak saja itu, tetapi ada
mudar. Padahal, dinamika intra dan ekstra kampus, punya arti yang sangat penting, yakni membuat mahasiswa menjadi “siap pakai” bila terjun ke
mahasiswa dengan gaji
masyarakat. Dunia mahasiswa dewasa
yang rendah, tentu
ini, diuji dengan adanya peratu-
saja membuat
ran dan kebijakan yang men-
motivasi
garahkan agar mahasiswa
mereka
menjadi siswa sekolah me-
dan/atau yang mengatasnamakan perguruan tinggi”.
kapitalis yang patuh
2. UU RI No. 12 Th. 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
pada setiap perin tah
Pasal Pasal 77
membatasi maha-
siswa dalam organ-
1. Mahasiswa dapat membentuk organisasi kemaha-
isasi kampus. Tidak
siswaan.
ada lagi yang pecaya sebuah
kata
perguruan tinggi ditetapkan melalui kesepakatan antara
penanggungjawab segala kegiatan di perguruan tinggi
untuk menjadi buruh
gerak
“ Derajat kebebasan dan mekanisme tanggungjawab organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi terhadap
berpedoman bahwa pimpinan perguruan tinggi merupakan
hasiswa mulai dibentuk
ruang
1. KEP. MEN DIKBUD RI NO. 155 /U/1998 Pasal 6:
mahasiswa dengan pimpinan perguruan tinggi dengan tetap
nengah atas (SMA). Ma-
dengan
beberapa yaitu:
2. Organisasi kemahasiswaan paling sedikit memiliki fung-
yang
si untuk:
pernah terlontah dari
a. mewadahi kegiatan Mahasiswa dalam mengembang-
seorang pendidik “
kan bakat, minat, dan potensi Mahasiswa;
Kalian kuliah diben-
b. mengembangkan kreativitas, kepekaan, daya kritis, ke-
tuk untuk mencipta-
beranian, dan kepemimpinan, serta rasa kebangsaan;
kan lapangan pekerjaan,
c. memenuhi kepentingan dan kesejahteraan Mahasiswa;
bukan untuk menjadi tena-
dan
ga kerja yang monoton dan bodoh”.
d. mengembangkan tanggung jawab sosial melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.
Pada umumnya, pembatasan itu secara tersirat melalui beberapa peraturan
3. Organisasi kemahasiswaan sebagaimana dimaksud pada
sepihak oleh para petinggi pendidikan negara ini
ayat (1) merupakan organisasi intra Perguruan Tinggi.
dan jajaran dibawahnya. Pembatasan itu juga melalui beberapa pengajar di perguruan tinggi yang tidak mentolerir kegiatan organisasi mahasiswa (Ormawa), meski dengan surat permohonan izin atau face to face. Adanya sistem-sistem pembelajaran yang diterap di SMA diterapkan pada pembelajaran mahasiswa sehingga mengakibatkan
habisnya
waktu dengan sia-sia dan juga berakibat malas berfikirnya mahasiswa. Pengahambat maju Ormawa juga disebabkan
dalam menjalankan
kewajiban menjadi menurun sehingga untuk men-
cukupi pendanaan keluarga harus honor sana sini. Akibatnya kewajiban sebagai PNS di PTI di abaikan malah di PTS/PTI tempat honor di utamakan. Mahasiswa diatur sesuai jadwal mangajar pribadi dan kebanyakan hanya memberikan tugas sebagai ganti untuk waktu jam mengajar.
oleh pengetahuan mahasiswa akan dasar hukum Ormawa
Di dalam perkuliahan tidak akan mendapatkan pen-
(KEP. MEN DIKBUD RI NO. 155 /U/1998) dan fungsi Or-
galaman yang berarti dibandingkan pengalaman dalam Or-
mawa serta manajemen organisasi yang belum tersitematis.
mawa. Cepat selesai kuliah belum tentu cepat mendapatkan
.Sadarkah mereka para mahasiswa,bahwa sebenarnya mere-
pekerjaan yang didambakan. Akan tetapi lebih baik cepat
ka tertindas? Mereka tergolong orang yang manut-manut
selesai kuliah dengan bekal ilmu organisasi dan pengalaman
saja ketika mereka ditindas, hak mereka diambil, walaupun
yang mantap. Tentunya bukan untuk mahasiswa Kupu-
bukan dengan cara kekerasan. Peraturan-peraturan menge-
Kupu (Kuliah-Pulang) tetapi bukan juga Kura-kura (Kuliah-
kang pun tidak mereka sadari.Tapi ini lah realita nya,mereka
Rapat) yang di drop out.
tidak peduli,enggan untuk peduli,atau bahkan tidak mengetahui hal seperti itu. IP 4.00 apakah menjamin mahasiswa mampu bertahan dalam kehidupan bermasyarakat tanpa pengalaman dan skill? Contohnya saja pada waktu dibangku SMA, siswa dituntuk harus lulus dengan nilai yang tinggi dan sesuai
P
aradigma berfikir harus dibentuk bagaimana kuliah atau masuk kedunia kampus bukan hanya untuk menjadi budak orang lain atau mengejar nilai akan tetapi bagaimana pola berfikir
mampu bertahan dalam situasi apapun dan mampu berkreatifitas serta militan. Apakah perkuliahan mampu memben-
4. Perguruan Tinggi menyediakan sarana dan prasarana serta dana untuk mendukung kegiatan organisasi kemahasiswaan. 5. Ketentuan lain mengenai organisasi kemahasiswaan diatur dalam statuta perguruan tinggi. Masih banyak lagi peraturan perundangan yang melindungi Ormawa baik dalam negeri mapun dunia internasional. Jika ada ancaman mengenai kegiatan mahasiswa tanpa adanya musyawarah terhadap pihak terkait artinya telah berlangsung praktek kediktatoran yang tidak jelas apa tujuannya apalagi tidak ada dasar hukumnya untuk berlaku demikian. Sudahkah Perguruan Tinggi sekarang memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk duduk bersama menciptakan keteraturan dan kesepakatan untuk ke arah yang lebih baik? Sudahkah para pengelola perguruan tinggi dan para pemangku jabatan, melibatkan mahasiswa dalam menentukan peraturan atau kebijakan yang diterapkan pada mahasiswa? Semua hal lebih indah bila telah dimusyawarahkan secara mufakat tanpa embel-embel kepentingankepentingan yang tidak baik. Hidup hanya sementara lebih baik hidup secara damai dan bijaksana sebelum hidup yang
standar yang telah ditentukan. Akan tetapi, untuk apa hal
tuk pola seperti itu? Artinya disamping perkuliahan, wajib
demikian? Masih saja masuk ke perguruan tinggi harus
hukumnya keorganisasian mahasiswa itu dianggap penting.
melalui proses yang sangat panjang dan melelahkan serta
Karena Mahasiswa bukanlah siswa. Salahkah mahasiswa
dengan biaya yang cukup besar. Untuk masuk kedunia
jika mengkritik? Salahkah mahasiswa ingin mengajak duduk
kerja, yang pertama di wawancarai adalah sejauhmana pen-
satu meja? salahkah mahasiswa menetukan caranya sendiri
Penulis adalah Ketua Umum Lembaga Pers
galaman di dalam dunia kerja atau keterampilan apa yang
untuk berusaha memenuhi “ Tri Dharma Perguruan Tinggi?
Mahasiswa Universitas Tanjungpura
10
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
dijalani terasa berat karena orang-orang yang ingin hidup abadi dengan kenistaan
Mimbar Resensi
Mimbar Untan
Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Berbagi Kisah Nyata Lewat Tulisan Oleh: Nabu
SINOPSIS Anak-Anak Langit adalah kisah me-
kesalahan sebelumnya. Prinsipnya: ‘jika sungguh-sungguh
nakjubkan tentang anak-anak rantau di
berusaha, pasti berhasil’. Dan pesantren adalah salah satu
pesantren modern binaan pemerintah di
tempat di mana kemandirian itu dibangun.”
Koto Baru, sebuah kawasan sejuk di kaki
--Rida K Liamsi, Direktur Utama Jawa Pos National Net-
Gunung Singgalang dan Gunung Merapi di Padang Panjang. Anak-anak penuh bakat ini sejak awal dijanjikan bakal mene rima pendidikan unggul yang akan menempa mereka menjadi ulama, pemimpin, dan manusia berguna di masa depan. Namun, sistem dan praktik pendidikan yang dijanjikan itu hanyalah bumbu harapan yang tak serasa dengan kenyataan. Bagaimana ‘anak-anak langit’ itu mengatasi rasa putus asa mereka menghadapi keadaan yang jauh dari harapan? Bagaimana pula mereka dapat terus memelihara impianimpian mereka untuk meraih kesuksesan di masa depan? Terinspirasi kisah nyata, novel ini mampu menggambarkan dengan baik kisah unik kehidupan remaja dalam menggapai cita-cita mereka. Sebagaimana novel Melayu lainnya, narasi-narasi yang berpadu peribahasa dan metafora merupakan kekuatan utama novel ini. Bercerita tentang si tokoh aku yang bernama Simuh yang menuntut ilmu di Madrasah Aliyah Khusus (MAK) Koto Baru, Sumatera Barat. Sebenarnya MAK ini adalah
work (JPNN) ‘’Jika Anda terpesona pada Ayat-Ayat Cinta dan takjub pada Laskar Pelangi, novel ini adalah gabungan keduanya.’’ --Prie GS, budayawan, penulis buku Catatan Harian Sang Penggoda Indonesia. ‘’Kekuatan novel ini terletak pada setting-nya. Dengan bahasa yang mengalir rancak dan kaya kosakata, Amin memeragakan kisah remajanya ketika berlabuh di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK); sebuah proyek intelektual Departemen Agama. Amin berhasil menceritakan mimpi intelektual anak-anak MAPK disertai bumbu-bumbu cinta remaja yang terhalang tembok asrama. Layak dibaca dan penuh insipirasi!’’ --Burhanuddin Muhtadi, pengamat politik, alumni MAPK Solo ‘’Ada tiga kekuatan dahsyat budaya Minang, yaitu kemampuan diplomasi tingkat tinggi, pepatah yang sarat filosofi, dan adat yang bersendikan syar’i. Tiga kekuatan ini saya rasakan saat menempuh studi selama tiga tahun di MAPK Koto Baru dan mewarnai kehidupan saya hingga saat ini. Novel ini dengan cukup baik menggambarkan tiga kekuatan tersebut. Sayang sekali jika dilewatkan...!’’ --Dr. Iswandi Syahputra, M.Si, anggota KPI Pusat
pilihan terakhirnya karena sebenarnya ia ingin melanjut-
DATA BUKU
kan pendidikan SMA-nya di Perguruan Wahidin yang terkenal. Tapi ditentang oleh ayahnya yang tidak menyu-
Judul
: Anak-Anak Langit
Penulis
: Mohd Amin MS
Editor
: Wiyanto Suud
Baru. Madrasah yang menjanjikan masa depan cerah un-
Penerbit
: Alvabet
tuk anak-anak didiknya. Simuh hanya menerima tawaran
Genre
: Novel
Cetakan
: I, Juli 2011
Ukuran
: 13 x 20 cm (flap 8 cm)
Tebal
: 508 halaman
ISBN
: 978-602-9193-04-6
Harga
: Rp. 69.900,-
========================= PT Pustaka Alvabet (Penerbit) Jl. SMA 14 No. 10, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Indonesia 13610
kai etnis Tionghoa. Gagal memasuki Perguruan Wahidin, Simuh ditawari memasuki sebuah Madrasah di Koto
itu dengan acuh tak acuh. Ia mengikuti ujian masuk dan tidak berharap untuk lulus. Tak disangka, ternyata ia lulus berkat keberaniannya berdebat dengan tim penguji
Mohd Amin MS adalah alumni Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Koto Baru, Padang Panjang, Sumatera Barat, angkatan ke-5 (1991-1994). Kisah dalam novel ini terinspirasi dari semua romantika remaja di sekolah unggulan Departemen Agama tersebut.
saat tes wawancara. Simuh akhirnya berangkat ke Koto
Setelah tamat MAPK Koto Baru, ia melanjutkan pendidi-
Baru bersama 10 orang rekan lainnya yang ikut lulus. Dan
kan di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan lulus dengan
dimulailah perjalanannya di MAK tersebut.
predikat cum laude. Dia kemudian memutuskan kembali ke daerah asalnya, Pekanbaru. Atas permintaan sang ibu, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di IAIN Suska Riau,
ENDORSEMENT “Muatan tekad, perjuangan, dan keinginan untuk maju menjadikan karya ini sangat inspiratif, menggugah, mendidik, dan mencerahkan. Sebagai Negeri Shahibul Kitab, Riau pernah melahirkan penulis-penulis besar seperti Raja Ali Haji dan Suman Hs. Saya yakin, Negeri
Telp. +62 21 8006458
Para Pujangga ini akan terus melahirkan penulis dan sas-
Fax. +62 21 8006458
trawan andal. Karya ini setidaknya mengangkat kembali
www.alvabet.co.id
BIODATA PENULIS
nama Riau sebagai sumber inspirasi penulis Nusantara.” --HM Rusli Zainal, Gubernur Riau “Novel-novel semi biografi memang menarik, karena bagian yang diambil adalah sisi hidup yang membangkitkan semangat kemandirian. Semangat kemandirian inilah esensi dari spirit entrepreneurship, di mana kita selalu
sekaligus memimpin adik-adiknya yang memerlukan bimbingan. Dia pun harus mengubur mimpinya dalam-dalam untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri. Karya buku yang telah terbit adalah Dilema Demokrasi (2007) dan Mengislamkan Kursi dan Meja (2009). Sedangkan Anak-Anak Langit yang ada di tangan Anda ini merupakan novel perdananya dari rencana trilogi. Pria ini pernah mengabdi sebagai guru bahasa Inggris di Madrasah Tsanawiyah almamaternya, dosen luar biasa UIN Suska Riau, dan pernah pula menjadi anggota Panwas Pilkada Provinsi Riau. Saat ini, Amin tunak sebagai jurnalis di Riau Pos, dan bermastautin di Pekanbaru. Hobinya menulis dan main catur. Obsesinya keliling dunia dan menantang Gary Kasparov.
menemukan jalan hidup yang sukses setelah belajar dari
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
11
Mimbar Ceremonianal
Mimbar Untan
Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Batas dan Semangat Pemuda Paloh
Oleh: Nabu
membuat berita sebelum waktu deadline. “Kami merasa senang karena bisa memilih apa pun tema yang ingin dituliskan, biar panas dan gugup, kami tetap semangat”, kata Jhoni siswa SMK Negeri 1 Paloh. Yesi (18) bercerita tentang salah satu tulisan yang dibuat kelompoknya. Tulisan itu berkisah tentang kebiasaan siswa SMK berkunjung ke perpustakaan untuk membaca dan belajar bahkan ngumpul bareng. “Terutama kalau lagi istirahat dan guru tidak mengajar”, katanya menjelaskan. Menulis memang tak hanya menulis, tetapi kita pun harus memikirkan angle yang diambil dan ilustrasi panjang tulisan. Selain itu, keserasian komposisi keseluruhan tulisan pun mesti dipikirkan agar menarik perhatian pembaca. Akhir yang Menyenangkan Ketika semua berita sudah di presentasikan oleh semua kelompok. Pemateri dan juri dari Ismapal membuat penilai an menyangkut isi berita, bahasa, judul dan variasi tema berita dan keaktifan kelompok. Hasilnya tak terduga, berita siswa begitu beragam ada FOTO : MIUN NABU
”Terlihat bangunan yang dominan berwarna putih dis-
Pemateri mulai menyampaikan ma-
elingi warna kecokelatan yang penuh dengan hiruk pikuk
terinya dibantu Slide demi slide di layar
orang-orang didalamnya. Bangunan itu adalah Sekolah
infokus Terlihat jelas kebinggungan di
Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Paloh, Kabupaten
mimik peserta, saat mendengarkan istilah
Sambas. Saat itu, Udara dingin masih terasa, diikuti angin
seperti Straight news, feature dan jurnal-
sepoi-sepoi terus menerpa tubuh kami yang sedang menuju
istik.
ke sekolah tersebut dalam rangka pelatihan jurnalistik untuk siswa Paloh.
Detik demi detik dan berganti jam,
Bunyi derap kaki kami saat melangkah ke ruang pelati-
teri menjelaskan arti dari materi yang disampaikan. Mereka pun beransur-ansur
berkumpul di dalam ruangan pelatihan. Terdengar jelas gu-
mengerti apa yang disampaikan.
maman suara para siswa yang sesekali diwarnai dengan suara rentak alas kaki yang berjalan cepat atau berlari dari arah luar ruangan. Suara-suara itulah yang menghiasi suasana pelatihan. Dinding yang bewarna ungu, lantai keramik bewarna orange dihiasi bunga, langit-langit ruangan bewarna putih dan seng (genteng) bewarna merah membuat keadaan semakin asyik. Tidak hanya SMK setempat ada juga dari SMP 2 Paloh dan SMP 1 paloh yang mengikuti pelatihan ini. Pelatihan ini juga berkerja sama antara LPM Untan dengan ISMAPAL (Ikatan Mahasiswa Paloh) serta didukung oleh masyarakat dan kecamatan setempat. “Kami sangat mendukung pelatihan ini,karena baru kali ini kami ada pelatihan jurnalistik masuk ke sekolah”, kata Mulyadi sebagai Kepsek SMK Negeri 1 Paloh. Dia juga mengatakan, kami sangat bersedia, apabila ingin memerlukan fasilitas lain selain ruangan. “Silahkan pakai semua fasilitas yang ada di SMK ini”, tambahnya sewaktu kami ngobrol-ngobrol diruang Guru sebelum kami masuk di ruang pelatihan. Mulai Pelatihan Tapat pukul 08.30 kami pun memulai pelatihan jurnalistik, tapi sebelum memulai, dari ISMAPAL dan LPM Untan Zulfian dan penulis sendiri sebagai pemateri memperkenalkan diri. Begitu juga siswa SMK dan SMP ikut memperkenal-
12
dan SMP mampu membuat satu berita yang tebilang cukup
serta seiring dengan hati-hatinya pema-
han, mencuri pandangan sepasang mata 42 siswa yang
kan diri.
rnalistik dasar, membuat siswa yang datang dari SMK, SMA
FOTO : MIUN NABU
PEMATERI, sedang memberikan materi jurnalistik kepada peserta pelatihan jurnalistik dasar di SMK Negeri 1 Paloh .(Miun/Nabu).
staratsnews, feacure dan opini. Sekitar tiga jam pelatihan ju-
Tawa pun terlontar dari mulut peserta, saat pemateri membuat lolucon untuk memecahkan ketegangan dan kebosanan. Sehingga mereka terlihat asyik mengikuti pelatihan. Pertanyaan pun sering terucapkan dari mereka. Salah satunya Reksi dari SMP 2 Paloh.
PESERTA, menjawab pertanyan dari pemateri tentang jurnalistik. (Miun/Nabu).
bagus.
Dia bertanya, apa perbedaan straight news dan Fea-
Matahari mulai meninggi, panas juga sudah terasa. Ini
ture? Pemateri segera menjawab, “ perbedaannya terletak
saatnya pemateri mengumumkan satu pemenang yang aktif
di judul serta isi dan masing-masing berita. Kalau straight
dalam pelatihan juga berita yang bagus. mereka juga akan
news adalah berita singkat, padat dan jelas. Begitu juga den-
mendapatkan satu buah buku kumpulan cerpen “Hidup-
gan beritanya yang mengandung unsur kebaharuan, terkini,
ku” penulisnya Nabu Mj dan Tan Erwin. Juaranya adalah
cepat basi serta singkat. Sedangkan feature merupakan ber-
kelompok empat dengan judul “Perpustakaan Itu Gudang
ita deskripsi dengan gaya bahasa mirip bahasa cerpen na-
Ilmuku”’
mun isinya berisi Non-fiksi serta tidak cepat basi”, ungkap pemateri.
Sangat miris sekali, sebuah kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara Tetangga dan merupakan cermin dari Negara Indonesia di Dunia Internasional malah kurang
Pengalaman yang Mengesankan Setelah selasai memberi materi, saatnya untuk mempraktekannya dilapangan. Para siswa lalu dibagi dalam delapan kelompok. Tiap kelompok diminta membuat satu berita yang harus dipresentasikan. Peserta diperbolehkan ke luar kelas untuk mewawancarai narasumber. Tak sampai satu jam, deadline yang telah disepakati berhasil mereka wujudkan. Bahkan ada kelompok yang selesai wawancara dan
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
diperhatikan sebagai contoh infrastruktur (jalan yang rusak berat, dll.) dan sarananya sangat terbatas (seharusnya disediakan pemerintah) seperti saluran internet yang tidak ada, informasi yang terbatas. Stasiun televisi dan barang dagangan saja bermerk Negara Jiran. Tapi dengan keadaan tersebut tidak menyurutkan semangat juang para siswa untuk maju hingga bisa diakui di mata dunia.[Mj]
Mimbar Sastra
Mimbar Untan
Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Tuhan Ajari aku tersenyum..... Awan tampak marah pada bumi sore ini. Terlihat gumpalan hitam menyelimuti langit dengan serakahnya. Matahari tak tampak sedikitpun. Menandakan sebentar lagi akan turun hujan. Di sudut jendela terlihat monic sedang melamun. Wajahnya sendu, matanya sembab, nampaknya dia sedang habis menangis. Ditangannya tergenggam sebuah bingkai foto. Ternyata itu adalah foto Lukman, laki-laki yang sangat dicintainya. Dari mata itu, terus mengalir butiran bening yang membasahi pipinya. Monic sangat terpukul dengan kepergian Lukman dari hidupnya. Sejak itu Monic sering mengurung diri di kamar. Keterpurukan dalam cinta, membuat Monic kehilangan semangat dalam hidupnya. Hari-hari hanya ia lalui dengan kesedihan. Ia merasa sebagian dari hidupnya telah pergi meninggalkannya. Kemurungan selalu menyelimuti wajahnya, entah itu di rumah, di kampus dan dimanapun ia berada. Sampai-sampai ia sering membuat Nadia cemas karena gak mau makan. Nadia adalah sahabat monic dari kecil, mereka selalu bersama. Sampai kuliah pun mereka masih satu kelas.
Oleh: Nikodemus Niko
“Iya Nic, aku tahu kamu sangat mencintai Lukman, tapi kamu jangan terus-terusan nyakitin perasaan kamu kayak gini dong”, Nadia berusaha menenangkan Monic. Semenjak kepulangan dari sawah, Nadia tidak mau membiarkan sahabatnya sendirian dalam keadaan seperti itu. Ia selalu menemani Monic, sampai Monic merasa perasaannya tenang. Dan tidak dihantui masa lalunya bersama Lukman. “Move on, move on, and move on”, itu lah kata-kata yang diucapkan Monic saat menjelang pagi. Foto-toto Lukman tidak tampak lagi terpajang di meja kamarnya. Dan kenangan tentang Lukman sudah ia simpan rapi di tempat yang tidak diketahui oleh siapapun. Meski sakit yang harus ia rasakan, namun ia sudah bisa menerima dengan ikhlas kepergian Lukman dari hidupnya. Meski demikian, monic tidak putus komunikasi dengan Lukman. Mereka tetap berteman seperti dulu, “persahabatan itu lebih indah”, ucapan itu yang pernah mereka ikrarkan di tengah sawah waktu mereka masih bersama.
“Dooorrrrr” sambil Nadia memukul kecil pundak Monic.
“Hai, pagi Nadia”, sapaan itu sudah lama sekali tidak pernah terucap dari mulut Monic. Pagi itu Monic terlihat tampak sedang gembira. Namun, senyum itu belum terlahir kembali mengambang di wajahnya. Monic tidak bisa membohongi hatinya yang benarbenar sedang terluka.
“Eh, Nadia”, kata Monic luruh, ia tampak tidak terlihat kaget sama sekali.
“Ehem, ehem.... Tumben nih, pagi-pagi udah nyapa aku. Biasanya kan manyun aja tuh”, ujar Nadia sambil menyolek pipi Monic.
Malahan ia membalikkan tubuhnya membelakangi Nadia. Nadia gagal membuat Monic seperti dulu lagi, Monic yang selalu ceria, Monic yang selalu bawel, yang nyerocos sana sini. Nadia tampak lesu,
“Ikh, apaan sih Nad. Biasa aja kok”, Monic menjawab ketus.
“Kamu kenapa sih, Nic? Dari kemarin kamu terlihat murung terus. Cerita dong ama aku, kalau kamu lagi ada masalah”.
“Nic, aku udah lama banget gak ngeliatin kamu seceria pagi ini. Tetapi kenapa senyum yang dulu pernah ada, belum aku dapetin sampe saat ini?”, nada suara Nadia agak menurun.
Di sebuah taman yang terletak di halaman kampus, Monic tampak sendirian sedang asik membaca buku di bawah pohon. Dari belakang Nadia membuatnya kaget,
“Aku gak apa-apa kok, Nad. Hari ini aku bad mood aja mau ngapangapain”, jawab Monic lemes. “Kita kekelas yuk, bentar lagi mau masuk ni”, Monic menarik tangan nadia. Belum sempat mereka melangkah kan kaki, tiba-tiba selembar
“Nic, kamu gak apa-apa kan?”, sambil Nadia melambai-lambai tangannya didepan wajah Monic. Monic masih kelihatan kaku, hingga akhirnya ia mendekatkan tangannya pada sesuatu itu, perlahan tangan Monic menggapainya. Dan ternyata sesuatu itu adalah selembar foto seorang laki-laki yang tak asing lagi dimata Nadia.
“Udah, udah, muka nya biasa aja dong. Masuk kelas yuk. Bentar lagi dosen masuk nih”, Monic sembari berdiri dan menarik tangan nadia.
Di tepi sawah ini adalah tempat kenangan yang manis saat Monic dan Lukman masih bersama dulu. Disinilah Monic menumpahkan semua rasa yang ia rasakan saat ini, ia menangis dipelukan sahabatnya Nadia. Nadia dari tadi tidak mengerti kenapa Monic tiba-tiba jadi seperti itu. “Kamu kenapa Nic, kenapa tiba-tiba nangis gitu sih? Kamu cerita ma aku kalau ada masalah. Kamu bertengkar ama orang tuamu?”, nadia agak ketus. Monic tidak dapat berkata apa-apa, ia hanya menggelengkan kepala.
Monic kini sudah terdiam membisu. Ia kini sudah terbuai dalam mimpi indahnya. Tak ada lagi terdengar isakan, dia benar-benar terlihat pulas. Nadia hanya menarik nafas panjang, di kamar kost ia hanya membolak-balikkan halaman demi halaman buku yang dibacanya. Tanpa sengaja ia menemukan sebuah tulisan yang berisikan curahan hati monic, Dear Tuhan, “Tuhan, kenapa masalah terus menghampiri hidupku?. Aku mohon pada-Mu, peluk aku sebentar saja. Aku sangat lelah dengan keadaan ini, Tuhan. Hati ini sungguh tak sanggup lagi tuk bisa tersenyum. Tuhan, beri aku kekuatan untuk memulai hari esok tanpa dirinya lagi. Meski perih, Tetapi aku mohon, ajari aku tuk bisa tersenyum kembali”. Buliran bening membasahi pipi nadia setelah membaca lembaran di hadapannya itu, sambil ia menatap wajah monic yang kini telah terlelap.
REFRO
Setelah selesai kuliah, nadia dan monic tidak langsung pulang ke rumah. Mereka mampir dulu di perpustakaan. Di perpustakaan monic terlihat murung. Entah apa yang ada dalam pikiran nya. “Nic, kamu gak apa-apa kan?”, tegur Nadia sambil membolak-balikkan buku yang diambilnya dari rak buku perpustakaan. “Aku gak apa-apa Nad, tiba-tiba aja aku ingat ma Lukman”, mata Monic terlihat berkaca-kaca. “Udah ah, jangan nangis ya. Malu dilihatin orang ramai”, Nadia mengelus pundak sahabatnya itu.
“terus apa? Kamu jangan bikin aku makin tambah khawatir gini dong. Kamu ada masalah ama Lukman?”, Nadia semakin agak kesal. Tanpa menjawab, Monic langsung memeluk sahabatnya itu. Monic semakin terisak dalam pelukan Nadia.
“Aku mau pulang Nad, sekarang”, Monic langsung bangkit bergegas menuju pintu keluar. Cepat-cepat Nadia mengikuti langkah Monic, dia takut terjadi apa-apa sama sahabat yang dicintainya itu.
“Monic, udah dong. Kamu jangan kayak gini terus. Kamu cerita ma
Setibanya di kost, Monic lang-
aku, sebenarnya ada apa?”, tutur Nadia bijak. Monic melepaskan pelukannya dari Nadia,
sung merebahkan tubuhnya yang amat terasa sangat berat ia baringkan. Tidak ada yang bisa membendung air mata Monic, ia kembali terisak dalam buaian bantal
“Nad, Lukman Nad. Lukman ninggalin aku. Aku gak sanggup menghadapi semua ini sendirian, aku butuh Lukman nad, aku sangat mencintai dia”, ungkap Monic dengan nada terbata-bata.
“Udah ya, jangan nangis lagi. Tuh, kan, aku jadi ikut nangis juga”, ujar Nadia dengan nada melemah sambil ia mengusap air matanya.
“Nad, aku udah berusaha untuk bangkit dari keterpurukan ini. Tapi aku gak bisa ngebohongin hati aku. Aku udah mencoba untuk mengikhlaskan apa yang udah terjadi. Toh, percuma kan aku berusaha tuk tersenyum, sementara hati aku menangis”, murung kembali menyelinap di wajah Monic. “Nic, maafin aku kalau aku menyinggung perasaan mu. Aku gak bermaksud untuk mengungkit masalahmu”, Nadia merasa bersalah pada sahabat nya.
“Nic, Monic, kamu mau kemana? Monic tunggu aku dong Nic”, Nadia mengejar Monic yang tiba-tiba menangis tanpa sebab.
“Nic, udah dong nangisnya. Udah cukup kamu menyiksa perasaanmu seperti ini”, Nadia sembari memeluk Monic yang masih tenggelam dalam tangisan.
Mereka langsung menuju bangku yang terletak di loby kampus, sebelum mereka masuk kelas di lantai dua.
sesuatu terjatuh di antara selipan buku yang dibaca Monic barusan. Monic memandang sesuatu itu dengan tatapan kosong. Sementara Nadia memandang kewajah Monic.
“Foto lukman?”, Nadia seperti terheran. Monic langsung pergi dan menangis.
yang di peluknya. Nadia hanya bisa membisu, tak ada yang bisa ia lakukan selain menemani sahabatnya, dalam keadaan apapun.
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
13
Mimbar Ilmiah
Mimbar Untan
Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Jahe Sebagai Pestisida Oleh: Helda
S
iapa tak kenal jahe, sekilas tanaman berwarna
dahulu orang Indonesia sudah memanfaatkan jahe sebagai
tif�, ujar Selamet. Meskipun penab bekerja relatif lebih lam-
putih kekuningan dan berbau khas ini memanglah
apotek hidup yang murah meriah. Pembuatan pestisida jahe
ban dibandingkan dengan pestisida kimia yang dijual bebas
sejenis bumbu dapur.Namun, seiring berkembangÂ
sangatlah mudah untuk dilakukan dan dipraktekkan, tak
dipasaran tetapi pestisida nabati tidak menimbulkan efek
nya pengetahuan dibidang pertanian, tanaman
perlu merogoh kocek dalam untuk meracik pestisida tum-
residual yang tinggi seperti pada pestisida kimia. Pestisida
yang termasuk golongan tanaman rempah dan obat-obatan
buhan rimpang-rimpangan ini. Hanya dibutuhkan 1kg jahe
nabati jika dalam konsentrasi tinggi dapat membunuh hama
ini diteliti memiliki khasiat ganda yaitu sebagai pestisida
untuk area 0,4 ha tentu saja harus ditambahi dengan berba-
dengan cepat, namun perlu diperhatikan dosis penggunaan-
nabati. �Pestisida nabati adalah bahan aktif tunggal atau
gai jenis bahan alami tumbuhan lainnya.
nya. Dosis harus sesuai dengan kebutuhan dan perhitungan
majemuk yang berasal dari tumbuhan (daun,buah,biji,akar yang berfungsi sebagai penolak,penarik ,pemandul atau pembunuh yang digunakan sebagai pengendali organisme pengganggu tumbuhan (OPT)� ujar selamet selaku kepala laboratorium pengendalian hama dan penyakit tumbuhan (UPTPH )Provinsi Kalbar.
Disamping tanaman jahe dikembangkan pula berbagai pestisida nabati (Pesnab) dari tumbuhan lain seperti pesnab daun pepaya, buah sereh dan lain ke-
mengkudu, akar tuba, daun sebagainya.� Saya anjurkan pada petani meng-
yang jelas, karena seperti pada halnya manusia jika mengkonsumsi obat dalam dosis tinggi maka dapat berakibat buruk pada dirinya, begitu pula tanaman harus tepat takaran dosisnya agar yang hanya hamanya saja yang mati tetapi tidak pada tanamannya.
g u n a -
Nah pembaca jangan sesekali meremehkan apa yang
Tumbuhan yang berasal dari Asia Pasifik ini memiliki
ada didepan anda, inovasi tidak harus dengan
kandungan kimia berupa minyak asiri.minyak asiri jahe ter-
teknologi yang mutakhir dan biaya selan-
diri atas n-nonylaldehide, methyl heptenone, cineol,
git. Di Laboratorium kecil di daerah Kakap
d-borneol, geraniol, linalool, acetates, caprylate,
ini kita dapat belajar banyak, bahwa satu
citral, chavicol dan zingiberene serta mengandung
ruas jahe mempunyai manfaat yang luar
resin dan serat.
biasa bagi kelangsungan hidup kita. Berawal dari obat pengusir kem-
Khasiatnya dalam mengendalikan
bung pada zaman dahulu,
serangan hama telah diujikan pada
kini
tanaman sawi. Dalam waktu dua hari,tanaman anti rematik ini dapat
sebagai
lainnya. Namun yang perlu diwaspadai
man
menurut Selamet adalah efektifitas dari tum-
hama.
buhan tersebut berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain.ini dikarenakan sifat bioaktif atau sifat racunnya tergantung pada kondisi tumbuh. Sebagai contoh perbedaan antara tanah di Jawa dan di Kalbar, di Jawa tiang rumah yang berasal dari batang pohon kelapa dapat awet hingga bertahun-tahun sedangkan di Kalbar tidak demikian, dikarenakan kandungan tanah
Tanaman ini di Pontianak dikenal dengan nama liak sangat bermanfaat sebagai obat anti masuk angin. Sejak zaman
14
offici-
keeksisannya
tertentu dan campuran beberapa bahan
Kalbar,tanah cenderung asam.
bernama
Zingiber
nale membuktikan
membunuh hama sawi dengan dosis
Jawa lebih banyak mengandung mineral, sedangkan di
tanaman
latin
kan akar tuba untuk mengendalikan hama cabai, dan ternyata efek-
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
FOTO : MIUN HELDA
tana-
pengusir
Mimbar Profil
Mimbar Untan
Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura
Miss Angela
mengajar Cross Culture Understanding dan membantu orang-orang untuk mempelajari budaya baru. Menurut Angela, motivasi terbesar baginya adalah
Dosen Bule Yang Menyenangkan, Mengabdi Dengan Tulus
siapa Anda sebenarnya. Perlakukan siswa Anda seperti teman Anda. Kedua, jika Anda tidak akan membiarkan teman Anda menunggu tanpa me-
banyak keterampilan. Se-
siswa senang untuk berinteraksi dengannya. Itulah kele-
lain itu sebagai guru, sese-
bihan dari seorang Angela. Angela Elizabeth Potts adalah
orang juga harus memiliki
seorang dosen bahasa Inggris yang berasal dari USA. Be-
perencanaan yang baik dan
liau biasa dipanggil dengan sebutan Miss Potts oleh maha-
selalu memiliki rencana B
siswanya. Dosen muda yang telah kembali ke Amerika ka-
disetiap saat.
mengajar di FKIP Untan selama beberapa bulan, terutama di Program Studi Bahasa Inggris untuk kelas reguler. Dengan segenap kesibukan yang dimilikinya, Angela
Ketika
ditanyai
menjadi dasar untuk seorang guru yang
dang pendidikan sejak berusia 14 tahun dengan membantu
kita sendiri. Ketika Anda
disebuah sekolah yang memiliki program musim panas.
ada di tempat yang baru
Beliau mengajarkan olahraga di perkemahan musim panas.
dan Anda tidak tahu apa-
Setelah lulus dengan gelar Bachelors dibahasa Inggris dan
apa, akhirnya Anda akan
memiliki sertifikasi mengajar di sekolah menengah, beliau
tahu
menjadi tenaga honorer. Saat Angela tengah berusia 22 ta-
Anda belajar untuk men-
hun, beliau mengajar disebuah sekolah menengah khusus
gatasinya.
laki-laki dan menurutnya itu sulit.
dengan membaca. Den-
seperti yang diungkapkannya, “Saya menggunakan pola
bagaimana
cara
Begitu
juga
gan memperluas imajinasi melalui membaca, kita bisa meningkatkan kemampuan kita menulis dan menciptakan sesuatu”.
bermain guru ketika saya masih kecil, dan selalu berusaha
Melalui profesinya men-
dekat dengan guru saya agar lebih mudah belajar dan ber-
jadi seorang guru, Angela
prestasi karena jika mereka bangga pada saya, saya merasa
memiliki kesempatan untuk
begitu istimewa. Sekolah sangat menyenangkan dan me-
keliling dunia dan bertemu
muaskan bagi saya dan saya merasa beruntung karena pen-
dengan
galaman pertama saya di dunia pendidikan adalah positif “,
luar biasa dengan budaya
ujar dosen cantik berambut pirang itu.
yang berbeda. Beliau men-
Wanita yang mengaku sangat suka makan gado-
gado ini menambahkan, “Saya suka bidang karir ini karena biasanya Anda bisa membantu orang dengan lebih dari sekedar subyek. Melalui Bahasa Inggris atau Matematika, Anda dapat menjelajahi kehidupan bersama siswa. Anda dapat membantu mereka mencari tahu “siapa mereka” dan “apa yang mereka sukai”, ini merupakan pengalaman yang sang at berharga bagi saya”. Salah satu motivasi dosen favorit di program studi bahasa Inggris di FKIP Untan ini karena orang tua, guru, dan teman-temannya sangat mendukung beliau untuk menjadi seorang guru. Beliau juga berteman baik dengan guru-guru lain dan mereka biasa berbagi ide, tantangan dan keberhasilan. “Guru saya yang lebih tua telah membantu karir saya dengan menulis surat rekomendasi untuk membantu saya menemukan pekerjaan dan siswa-siswa saya”, ujar Angela. Menurut wanita asal Amerika ini, memiliki pengalaman positif dengan siswa adalah motivasi besar untuk tetap mengajar apalagi ketika ada siswa yang menghargai Anda sebagai guru. Itu adalah hal yang sangat inspiratif. Angela merasa sangat senang saat menceritakan pengalaman mengajarnya untuk pertama kali. Saat itu beliau tidak yakin dengan siswa-siswanya yang hiperaktif. Beliau selesai mengajar hanya dalam waktu 15 menit untuk 50 menit jam pelajaran dan bingung harus melakukan apa lagi. Saat itulah beliau tahu bahwa seorang guru perlu memiliki
menghormati, tujuan akan tercapai dan belajar akan terasa menyenangkan”.
gian dan membaca. Kedua hal tersebut bisa
bisa belajar banyak tentang diri
seorang guru dan beliau senang melakukan hal tersebut,
menghormati siswa Anda, mereka akan menghormati Anda kembali. Saat kita saling
wajah berseri-seri, “Saya senang beper-
lebih baik. Melalui hobi bepergian, kita
mengajar”. Semenjak kecil, Angela suka memerankan sosok
gu Anda tanpa menelepon. Ketiga, jika Anda
hobinya, Angela menjawab dengan
mengenai kehidupan karirnya. Beliau memulai karir dibi-
Ini adalah titik awal bagi saya untuk menambah semangat
nelepon, jangan biarkan siswa Anda menung-
mengenai
menyempatkan diri untuk diwawancara. Angela bercerita
“Sebagai mahasiswa, saya bersemangat untuk belajar.
arganya untuk melakukan yang terbaik dan bekerja keras. “Yang pertama adalah tunjukkan pada siswa Anda,
Kepribadiannya yang santai membuat semua maha-
bagian dari jajaran pendidik di FKIP Untan. Beliau sempat
pendidikan yang terbaik. Beliau juga termotivasi oleh keluSaat akan mengakhiri wawancara, Angela berbagi tips.
Oleh: Utin Novianti
rena programnya di Indonesia telah berakhir ini merupakan
siswa-siswanya. Beliau ingin memberikan siswa-siswanya
orang-orang
yang
gaku banyak belajar dari siswa-siswanya
tentang
bagaimana menjadi berani ketika berbicara bahasa kedua. “Saya juga terinspirasi mempelajari bahasa lain ketika melihat siswa-siswa saya sangat bekerja keras untuk bisa berbahasa asing. Terkadang
saya
mereka
terpikir
menjadikan
saya contoh, untuk itu saya harus menjadi teladan
yang
ber-
perilaku baik”, ujar wanita cantik yang menguasai beberapa bahasa ini. Angela juga berbagi
mengenai
rencananya
di dunia pendidikan. Beliau berencana mendapatkan sertifikat lanjutan atau PhD. Beliau juga tertarik untuk bekerja dengan siswa internasional di Amerika atau di luar Amerika. Beliau ingin fokus
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
15
Mimbar Untan
16
Edisi 15 Th XXIX/LPM Untan/2012
Tabloid Mahasiswa Universitas Tanjungpura