Majalah Indonesia Mengajar - Hulu Sungai Selatan

Page 1

FEBRUARI 2022

BEKANTAN (BELAJAR, BERKAWAN, BERKEGIATAN) Sebuah kegiatan yang bertujuan sebagai alternatif dalam kegiatan belajar mengajar yang di kemas secara kreatif.

IBU MARSINAH : "CAHAYA DARI SINDAWAK" Sebagai seorang petani dan ibu rumah tangga ternyata tidak mematahkan semangat beliau dalam memberi pengetahuan.

ANA MUSLIMAH : SINERGI INKLUSI HSS Harapan saya bahwa pendidikan inklusi dapat terimplementasi dengan baik tidak hanya di sekolah saja, tetapi menyeluruh ke seluruh lapisan masyarakat.

Keberlanjutan kami maknai sebagai tumbuhnya para penggerak, terciptanya jejaring antar mereka serta tumbuhnya ekosistem yang percaya bahwa pendidikan adalah urusan bersama.


Daftar Isi

Majalah Indonesia Mengajar

04

06

08

Selayang Pandang

Korps Pengajar Muda XX

Cerita Pengajar Muda

16

18

20

Kelas Inspirasi

BEKANTAN (Belajar,Berkawan, Berkegiatan)

Semua bis jadi Guru

21

22

26

Sinergi Inklusi di Hulu Sungai Selatan

Komunitas Pendidikan

Semangat Guru di Pegunungan Meratus

28

30

31

Sosok inspiratif dari perbatasan HSS

Selalu berani mencoba, tak ada yang tak mungkin

Menjadi guru yang apa seharusnya

Tim Redaksi : Pimpinan Redaksi& Layouter :Misbahul Falah Editor :Diah Ayu Siska Y. Rini Wulandari Humas & Reporter :Adhianty Siti M. |Mela Aprianti Fifit Cholifah |Muhamad Dedi Sanjaya P.

2 | INDONESIA MENGAJAR


Prakata Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah melimpahkan rahmat dan kekuatannya bagi kita semua sehingga Pengajar Muda XX Hulu Sungai Selatan dapat menyelesaikan penerbitan majalah ini dengan waktu yang sudah direncanakan. Majalah ini kami beri judul “Indonesia Mengajar” sesuai dengan nama Yayasan yang menaungi kami selama berada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Turut kami sajikan program-program Pengajar Muda yang telah diselenggarakan selama 5 tahun yaitu mulai dari Pengajar Muda Angkatan XII, XIV, XVI, XVIII, dan XX di kabupaten Hulu Sungai Selatan. Terdapat berbagai komunitas yang bersinggungan langsung dengan para Pengajar Muda serta cerita-cerita inspiratif yang kami temukan di kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kami menyadari bahwa majalah ini jauh dari kata sempurna, mohon maaf jika terdapat salah kata maupun penulisan gelar dan lain sebagainya. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca majalah Indonesia Mengajar. Semoga majalah ini dapat semakin memberikan motivasi, inspirasi, dan kontribusi yang bermanfaat bagi kita semua terutama di bidang pendidikan. Selamat membaca. Hulu Sungai Selatan, 15 Februari 2022

Pengajar Muda XX Hulu Sungai Selatan

INDONESIA MENGAJAR | 3


Selayang Pandang Saat pengantar ini ditulis, para Calon Pengajar Muda angkatan ke-22 sedang sibuk berlatih di Camp untuk diberangkatkan di akhir Februari ini. Kemarin saya bertemu mereka dalam refleksi tengah pelatihan dan mendapati satu angkatan lagi yang meminjam istilah “Little Pony Nervouscited”. Nervous yet excited. Deg-degan tapi juga bersemangat. PM XXII akan dikirimkan ke 5 daerah baru dan ini juga berarti mengakhiri pengabdian kami di 8 Daerah yang sudah kami dampingi selama 4-5 tahun terakhir. Berbeda dengan perasaan soal angkatan baru ini, kami semua khususnya Pengajar Muda Angkatan ke-20 dan kantor Indonesia Mengajar sedang galau berisikan kesedihan sekaligus kebahagiaan. Beberapa hari ke depan, Indonesia Mengajar akan berpamitan dan meninggalkan tempat tugas yang telah menerima kami dengan baik selama ini. Sedih karena harus berpisah dengan tanah tumpah darah kami juga bersama seluruh isinya, yaitu para saudara, orang tua, teman, guru, kepala sekolah, para pimpinan kabupaten dan seluruh penggerak pendidikan di daerah. Namun kami juga merasa bahagia bahwa kabupaten-kabupaten itu, termasuk juga khususnya Hulu Sungai Selatan, telah tumbuh dan berkembang menjadi suatu ekosistem gerakan pendidikan yang berlanjut. Keberlanjutan kami maknai sebagai tumbuhnya para penggerak, terciptanya jejaring antar mereka serta tumbuhnya ekosistem yang percaya pendidikan adalah urusan bersama di mana tiap aktor saling mendukung dalam berbagai wujudnya.

4 | INDONESIA MENGAJAR


Hebatnya lagi, para penggerak pendidikan di Hulu Sungai Selatan terus setia dengan kesabaran untuk menemukan cara - cara belajar mengajar dalam tantangan pandemi. Indonesia Mengajar tetap mengirimkan Pengajar Muda tapi para pemangku kepentingan juga telaten dan sabar untuk terus bekerja dalam situasi rumit ini. Guru, kepala sekolah, Dinas Pendidikan dan para orang tua berjibaku menyiasati tantangan pandemi dan menyesuaikannya dengan berbagai pendekatan demi terus mengejar kemajuan anak-anak kita. Kita bisa saksikan juga berbagai adaptasi dalam situasi pandemi ini dalam inisiatif seperti Kelas Inspirasi, RUBI dan BEKANTAN. Bahkan dalam tantangan pandemi yang sangat kuat dan dalam skala global ini ekosistem gerakan pendidikan di Hulu Sungai Selatan sanggup menghadapinya, sehingga tampaknya tantangan-tantangan berikutnya hanya sekuat angin lalu. Tiupan yang tidak akan mengganggu teguhnya ekosistem ini terus berjalan dan bekerja. Dan dalam rasa optimisme itu, izinkan kami pamit dari Hulu Sungai Selatan. Terima kasih atas segala budi baik Bapak Ibu semua dalam menerima kami ikut mengabdi di tanah ini. Mohon dimaafkan segala kekurangan kami selama ini. Dan terakhir, mohon doa restu bahwa kami akan meneruskan pengabdian di daerah lain di tanah air kita juga. Salam terus bekerja,

Hikmat Hardono Ketua Yayasan Indonesia Mengajar

INDONESIA MENGAJAR | 5


Korps Pengajar Muda XX Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Diah Ayu Siska Y.

Adhianty Siti Maulani

Mela Aprianti

Muhamad

Desa Muning Dalam

Desa Kamawakan

Desa Bajayau Tengah

Desa Baru

6 | INDONESIA MENGAJAR


Dedi Sanjaya

Fifit Cholifah

Rini Wulandari

Misbahul Falah

Desa Hamak Utara

Desa Loklahung

Desa Haratai

INDONESIA MENGAJAR | 7


Cerita Pengajar Muda

17 Agustus di Desa (Rini Wulandari - PM XX Desa Loklahung) Kali ini aku mau bercerita tentang bagaimana masyarakat desaku terkhusus anak-anakku desa Loklahung Kecamatan Loksado merayakan perayaan 17 Agustus. Sebenarnya bentuk perayaanya sama saja sepertii perayaan peringatan 17 Agustus pada umumnya, tetapi cara mereka menikmati perayaan itu yang berbeda. Satu hari sebelum tanggal 17 Agustus aku di datangi oleh murid-muridku “ibu esok ayo upacara bendera, sudah lawas kadada upacara bu ai” ternyata anak-anak merindukan upacara bendera yang sudah beberapa tahun tidak bisa terlaksana dikarenakan pandemi dan lain sebagainya. Malam 17 Agustus kami bergadang untuk mempersiapkan acara buat keesokan harinya, murid-muridku begitu semangat ada yang meniup balon, menggambar, menyalin teks proklamasi, mencuci baju merah putih, latihan membaca undang-undang dan lain halnya. Hari yan dinantikanpun tiba, hari ini upacara tidak bisa dilaksanakan di sekolah dikarenakan pandemi, jadi kami bersama-sama memutuskan untuk mengalihkannya di desa tepatnya di sebelah balai Adat Monotoy. Dan hari ini begitu sangat ramai, murid-muridku dari dusun lainnya yang jalan dari rumah mereka menuju Balai harus mendaki, turunan, jauh juga tetapi tidak menghalangi semangat mereka demi mengikuti upacara bendera sebagai wujud memperingati kemerdekaan, ditambah lagi para orangtua pada saat itu menunda jadwal pergi ke hutan demi menyaksikan anak-anak melakukan perayaan ini. Dulu aku masih bertanya-tanya apakah makna kemerdekaan sudah dirasakan di seluruh penjuru negeri, tetapi sekarang aku menemui jawabannya bahwa makna kemerdekaan republik ini tidak hanya soal berbicara penyebaran diseluruh wilayah, tetapi bagaimana hiruk pikuk makna kemerdekaan telah benar-benar sampai pada sanubari tombak masa depan bangsa melalui rasa rindu dan semangat akan Upaca Bendera .

8 | INDONESIA MENGAJAR


Aku dan Kapuhunan (Adhianty Siti Maulani - PM XX Desa Kamawakan) Desa Kamawakan adalah sebuah desa yang terletak cukup jauh dari kecamatan Loksado, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Mungkin hanya ribuan orang yang mengetahui keberadaan desa Kamawakan, tetapi keindahannya akan selalu tersimpan dihati. Ratusan kejadian aku alami di desa ini. Hal pertama yang mengingatkan aku dengan desa ini adalah keramahan orang-orang desa. Ada satu kejadian yang akhirnya membuatku selalu sarapan. Saat hari pertama aku masuk sekolah aku menginap di rumah Opet (teman desaku). Saat akan berangkat ke sekolah Uma Opet bilang “Adhi makan dulu, nanti kapuhunan. Ada nasi itu di dapur!”, jadi kapuhunan itu sebuah mitos masyarakat lokal di Kalimantan, istilah ini digunakan ketika seseorang ingin pergi dan ditawari makanan atau minuman tetapi tidak mencicipi dan akhirnya tertimpa musibah. Aku menjawab sambil lewat membawa motor kesayanganku “Si black”. Aku berkata pada Uma Opet, “ Aku gak bisa makan pagi, Uma”. Berselang 3 menit dari rumah Opet, “Duaarr” aku terjatuh dan hampir terperosok ke sungai. Saat itu, aku ditolong oleh kepala sekolahku (Bapak Yohanes) untuk bangkit dan akupun kembali pulang ke rumah Opet. Tanganku berdarah, bajuku kotor, dan badanku sedikit sakit. Setelah kejadian itulah aku percaya bahwa kapuhunan itu benar adanya. Namun hingga saat ini aku masih menyandang nominasi kapuhunan paling banyak dalam kelompokku.

Satu Kampung, Satu Keluarga (Fifit Cholifah - PM XX Desa Hamak Utara) Aku tinggal di dusun Sindawak, dibawah kaki pegunungan Meratus. Aku tinggal bersama mamak dan abah di tengah masyarakat Banjar. Beradaptasi dengan banyaknya perbedaan memang tidak mudah bagiku. Jauh dari orangtua menjadikan hari-hariku sedikit lebih berat diawal masa penempatan. Tapi rasa itu hilang karena kehangatan mamak, abah, dan seluruh masyarakat Sindawak. Aku diterima dengan sangat baik. Mereka semua memperlakukanku seperti keluarga sendiri. Mereka sering menawariku singgah dirumah maupun sekadar mampir makan. Anak-anak di dusun Sindawak

membuat

hariku lebih berwarna. Mereka selalu menyambutku dengan riang gembiara saat aku datang kembali ke desa. Mereka mengajakku berenang, mencari buah, mencari ikan di sungai. Banyak aktifitas-aktifitas sederhana yang menyenangkan dilakukan bersama anak-anak. Satu kampung adalah keluargaku. Satu kalimat untuk merangkum dari berbagai kenangan yang telah aku lalui selama satu tahun.

INDONESIA MENGAJAR | 9


Lomba Cerdas Cermat Tingkat Kabupaten (Mela Aprianti - PM XX Desa Bajayau Tengah) Cerita ini bermula ketika sekolahku SDN Bajayau Tengah 1, terpilih untuk mewakili kecamatan Daha Barat sebagai perwakilan Lomba Cerdas Cermat (LCC) yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan HSS. Hari sebelum perlombaan dimulai, Marwah, Yapi dan Risky merekalah murid-muridku yang akan bertanding nanti. Dikarenakan jarak antara Bejayau dengan Kandangan sekitar 2 jam, aku berinisiatif untuk membawa murid-muridku bermalam di SKB yang merupakan basecamp kami Pengajar Muda XX.

Ketika Aku

membawa mereka dari perjalanan sampai kadangan mereka sangat bahagia, begitu pula ketika aku dan teman-teman mengajak mereka untuk berkeliling Kandangan. Sederhana memang, tapi senyum mereka tak lepas-lepas, dan yang membuatku semakin terharu ketika orangtua Marwah, Risky dan Yapi mempersiapkan seluruh seragam sekolah hingga sepatu sekolah semuanya baru, katanya agar anak-anak semakin semangat dalam mengikuti lomba. LCC tingkat kabupaten dilaksanakan bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional, meskipun sekolahku tidak lolos ketahap tiga besar, tetapi mereka sudah menjadi juara. Juara dengan semangat belajarnya, juara dimata guru serta orangtua karena murid - muridku sudah berani dan percaya diri untuk ikut berkompetisi sampai ke tingkat Kabupaten.

10 | INDONESIA MENGAJAR


Saruan : "Syukuran ala Urang Banjar"

(Muhamad Dedi Sanjaya Putra - PM XX Desa Baru)

Saruan, begitulah orang di desa menyebutnya. Ini

Ada dua hal unik yang saya temukan di desa terkait

merupakan salah satu tradisi yang ada di Desa

saruan, yang pertama adalah saat acara pernikahan,

Baru. Acara apapun jika bentuknya syukuran atau

semua warga desa diundang dari hulu ke hilir tanpa

peringatan kematian mereka akan menyebutnya

ada selebaran undangan seperti pada umumnya di

dengan “Saruan”. Tradisi ini sudah dilakukan

kota. Mereka hanya keliling dari rumah ke rumah,

secara turun temurun dan masih berlangsung

cukup dengan menyampaikan dan mengajak warga

hingga saat ini.

bahwa di rumahnya akan ada acara pernikahan. Begitu pula dengan acara Maulid, biasanya yang saya alami,

“Pak... pian hendak umpatkah ke acara saruan di

Maulid itu hanya dilaksanakan di Masjid ataupun

kapal?” Seru salah satu anak.

Musholla. Tetapi tidak dengan di desaku yang

Saruan itu apa ? Jawabku...

sekarang, disini mereka merayakan Maulid selama

“itu pak.. Acara syukuran karena besok kapalnya hendak berangkatke Banjar untuk membawa iwak (ikan), nanti sekalian sholat maghribnya di atas kapal pak ai. “okee..kalian duluan ke sana bapak mau mandi dan siap-siap nanti bapak segera menyusul”.

sebulan penuh dan bukan hanya di masjid/musholla, tetapi

perayaan tersebut dilaksanakan di masing-

masing rumah juga. Ini merupakan pengalaman dan hal unik yang belum saya temui dimanapun, dan di desaku Desa Baru saya menemukannya. Jadi di desa ketika ada yang Maulidan pasti kerap jadi langganan yang diundang. INDONESIA MENGAJAR | 11


Bertemu Orang Baik

(Diah Ayu Siska Y. - PM XX Desa Muning Dalam) Dari awal semangatku level 80% maklum aku tipikal manusia yang tidak mudah 100% dengan segala hal tapi rasa pesimis sebenarnya sangat kuat saat melihat lapangan yang aku hadapi seperti apa. Sering kali meditasi dan menulis jadi jalan ninjaku untuk hal-hal yang hanya aku putar-putar di kepala. Aku selalu bertemu dengan peristiwa-peristiwa tak terduga, salah satunya jukung (perahu) sekolah yang aku tumpangi bersama guru-guru mogok di tengah hamparan rawa yang tak berbatas. Disaat seperti itu, sungguh aku tak mampu berpikir karena aku tidak bisa berenang. Saat itu posisi jukung kami tepat disetengah perjalanan, kemana-mana jauh dan sudah pasti tidak ada rumah warga. Hampir satu jam menanti keajaiban lewat. Kebetulan sekali ada si Paman pencari ikan yang terlihat sudah lelah mendatangi jukung kami. Dia menarik jukung kami yang lebih besar dibandingkan jukung nya. Dalam batinku berkata “ternyata masih ada ya, orang baik ditengah dunia yang seperti sekarang ini”. Aku hanya tersenyum dan memandangi paman itu dalam-dalam “semoga Paman sehat selalu ya dan selalu dilancarkan rezekinya”. Kami berpisah di pertigaan sungai karena jukung si Paman tidak mampu menarik jukung kami di rawa yang sempit di belakang rumah pangkalan. Kami

melambaikan

tangan

seraya

mengucapkan terima kasih dan memaksa si Paman menerima uang dari kami.

12 | INDONESIA MENGAJAR


Parak ala Anak Meratus (Misbahul Falah - PM XX Desa Haratai) Dusun Kadayang adalah dusun yang terletak di Desa Haratai. Dusun ini berada di ujung Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan dekat Gunung HalauHalau. Keseharian anak – anak dusunku bila pulang sekolah adalah membantu abah ataupun umanya di pahumaan (ladang), menjaga adik, dan pastinya juga bermain dengan anak – anak lainnya baik di halaman rumah maupun kedalam hutan. Hal yang tak akan pernah ku lupakan disini adalah saat bajalanan dengan anak – anak. Ketika bajalanan ke hutan atau ke bukit biasanya mereka akan bilang kepadaku : “Pak, umpat ka bukit kah? Parak haja pak ai” “Pak, gani’i kami mancari buah kasana parak haja, pak" Mendengar kata itu kukira jarak yang ditempuh benar – benar parak (dekat), tetapi ternyata jauh sekali. Parak bagi mereka adalah 1 – 2 jam, sedangkan bagiku parak itu 10 menitan atau 30 menit. Awalnya aku kaget tapi lambat laun sudah mulai terbiasa dengan hal tersebut. Terlebih jika diajak bajalanan dengan anak – anak itu, pasti aku akan menemukan banyak hal mulai dari pemandangan bukit yang indah, buah khas yang hanya ada disini seperti kapul, luying, dan rerawa, ataupun sekadar menikmati

aliran

sungai

yang

bersih

dan

menyegarkan. Walau setelah bajalanan ada rasa sedikit lelah, namun segala hal yang hadir selama bajalanan membayar semua lelahku saat di jalan.

INDONESIA MENGAJAR | 13


"Karakter bukan diajarkan lewat teori dan wejangan. Karakter diajarkan pakai teladan, dengan contoh nyata." - Anies Baswedan -

14 | INDONESIA MENGAJAR


Festival Kampung Anak 2017 Festival Kampung Anak (FKA) merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Pengajar Muda angkatan pertama di kabupaten HSS. Kegiatan dilaksanakan pada bulan April 2017. Kegiatan ini juga melibatkan Dinas Sosial dan pihak-pihak terkait lainnya yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Pelaksanaan kegiatan ini diaksankaan tepatnya dilapangan lambung Mangkurat, Kandangan. Ini merupakan kegiatan yang tersedia khusus bagi zona anak-anak. Dimana didalam kegiatan ini terdapat diantaranya permainan tradisional seperti menyumpit kelereng dan juga kegiatan belajar kreatif bagi anak-anak. Pada

kesempatan ini juga terdapat penampilan dari SanggarTtari Meratus Kecamatan

loksado, dan juga penampilan murid-murid dari perwakilan sekolah penempatan Pengajar Muda .

Ruang Berbagi Ilmu (RuBI) Rubi adalah gerakan kerelawanan yang mengajak masyarakat dari berbagai latar belakang untuk terjun langsung dalam usaha peningkatan kualitas Penggerak pendidikan di seluruh indonesia. Untuk di Hulu Sungai Selatan sendiri RUBI dilaksanakan oleh Pengajar Muda yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan PGRI Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah mendorong para penggerak pendidikan untuk terus mengembangkan dan saling berbagi ilmu kepada rekan sejawat serta membangun jejaring relawan yang peduli terhadap pendidikan indonesia. Kegiatan RuBI Hulu Sungai Selatan melibatkan 14 relawan Panitia, 24 relawan narasumber dan dokumentator, serta 173 peserta yang terdiri atas guru SD se Kabupaten HSS. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, yaitu 17-18 November 2017.

INDONESIA MENGAJAR | 15


Mini Kelas Inspirasi SDN Batu Laki Kecamatan Padang Batung

KELAS INSPIRASI Kelas Inspirasi adalah gerakan yang diinisiasi oleh Yayasan Indonesia Mengajar dengan tujuan mengajak para profesional Indonesia yang ingin berkontribusi dengan mengajar di lingkungannya. Kelas Inspirasi pertama kali digelar Hulu Sungai Selatan, pada tanggal 27 April 2017 di 6 sekolah dasar, dan dilanjutkan pada tahun-tahun selanjutnya. Pada tahun kelima Pengajar Muda disini, Para penggerak kabupaten Hulu Sungai Selatan yang berkolaborasi dengan Pengajar Muda telah dengan mandiri berinisiasi untuk membuat Kelas Inpirasi kembali. Akan tetapi dikarenakan pandemi covid-19 maka kegiatan kelas inspirasi dilakukan menjadi Mini Kelas Inpsirasi 2, sekolah yang disasar yaitu di SDN 1 Jambu Hilir dan SDN Batu Laki. 16 | INDONESIA MENGAJAR


Dilihat dari awal dilaksanakannya Kelas Inspirasi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, antusias relawan pada setiap tahunnya meningkat. Hal ini terbukti dari keikutsertaan relawan yang berasal dari luar daerah seperti Martapura, Banjarmasin, Tanjung, bahkan dari luar provinsi seperti Berau, Jakarta, dan Bandung. Profesi yang turut sertapun semakin beragam, mulai dari polisi, TNI, dokter, perawat, banker, pustakawan, penyuluh kehutanan, dosen, petugas BNN, pengusaha sampai auditor. Pak M. Mochtar Mandala, selaku salah satu dosen di STIA Bina Banua mengaku sangat senang mengikuti kegiatan kerelawanan seperti Kelas Inspirasi. “Bagi ulun dengan mengikuti kegiatan Kelas Inspirasi ini menjadi salah satu kesempatan ulun memberikan kontribusi kecil untuk anak-anak secara langsung”. Ujar beliau saat berbincang-bincang dengan Pengajar Muda. INDONESIA MENGAJAR | 17


BEKANTAN SDN Haratai 1

BEKANTAN ( B E L A J A R , B E R K A WA N , B E R K E G I A T A N ) Bekantan atau lebih lengkapnya adalah belajar, berkawan dan berkegiatan. Bekantan sendiri diinisiasi oleh Pengajar Muda angkatan ke 2 di HSS. Kegiatan ini bertujuan sebagai alternatif kegiatan belajar mengajar yang dikemas dalam pembelajaran kreatif sehingga dapat diadopsi di sekolah maupun di rumah. Selain itu bekantan juga menjadi wadah relawan dan seluruh penggerak pendidikan untuk ikut serta mengajar di sekolah terpencil. Sampai saat ini bekantan sudah beberapa kali dilakukan di sekolah-sekolah penempatan Pengajar Muda dan juga sekolah-sekolah lain yang ada di HSS, diantaranya SDN Muning Dalam, SDN Loklahung, SDN Riam Talo 2, SDN Bajayau Tengah 1, SDNBedaun, SDN Kamawakan, SDN Bajayau Tengah 2, SDN Hamak Timur, SDN Haratai 1, SDN Haratai 2. Dalam setiap proses pelaksanaan bekantan tentunya membutuhkan relawan untuk kelancaran kegiatan dilapangan, olehnya itu Pengajar Muda bersama Sahabat HSS Cerdas membuka Open recruitment untuk mengajak para relawan. Relawan -relawan yang terkumpul kemudian bersama-sama untuk melakukan persiapan kegiatan di sekolah, mulai dari merancang kegiatan, mengevaluasi serta mengeksekusi kegiatan. Bekantan ini tidak hanya mengajarkan pelajaran-pelajaran umum seperti matematika, bahasa indonesai dan lain-lain, akan tetapi kegiatan ini mengajarkan anak-anak untuk mengasah kemampuan bahkan skill. Kegiatan-kegiatan yang sudah terlaksana antara lain mendongeng,mengecat botol, belajar membuat sasirangan dan keterampilan-keterampilan lain yang jarang di dapatkan di kelas.

18 | INDONESIA MENGAJAR


INDONESIA MENGAJAR | 19


Semua Bisa Jadi Guru Ramadhatil Mauraty, perempuan kelahiran 1995 ini

berasal dari Rantau, Kabupaten

Tapin. Profesi utama beliau adalah sebagai perawat disalah satu pelayanan kesehatan masyarakat di Tapin. Dikarenakan rasa kecintaan beliau terhadap dunia pendidikan, sejak saat itu beliau memutuskan untuk belajar bercerita untuk menambah skill barunya menjadi seorang pendongeng, hingga pada akhirnya beliau mendapatkan mendongeng

kesempatan di

suatu

untuk

acara

”Petrosea

Bakisah” di Tapin. Pada acara tersebut beliau juga berkesempatan untuk berkolaborasi dengan salah satu pendongeng nasional yaitu Rona Mentari. Pandemi Covid -19 tidak menghentikan beliau

berkontribusi

untuk

pendidikan.

Beliau dan teman-temannya menginisiasi program ”Kirim Pesanku” untuk menjadi salah satu wadah yang menarik dan aman untuk anak-anak di pelosok agar dapat bercerita dan bertukar pesan keseluruh penjuru negeri. Bersama dengan penggerak Kabupaten Hulu Sungai selatan dan

berkolaborasi dengan

Pengajar Muda Indonesia Mengajar, akhirnya beliau bisa merealisasikan Kegiatan Kirim Pesanku

disalah

satu

SD

penempatan

Pengajar Muda yaitu SDN Loklahung. Harapan beliau kegiatan ini bisa terus berjalan dan mereka (anak-anak) bisa terus saling bertukar cerita dan menceritakan halhal yang ingin disampaikan dalam bentuk tulisan

pulpen

dan

kertas.

Serta

juga

memberikan kesempatan kepada orang lain yang ingin ikut andil terlibat di dalam pendidikan melalui Kirim Pesanku.

20 | INDONESIA MENGAJAR

Ramadhatil Mauraty, Sahabat HSS Cerdas


Ana Muslimah: Sinergi Inklusi di Hulu Sungai Selatan Ana Muslimah, atau kerap disapa Anna merupakan Kabupaten

kepala Hulu

sekolah

Sungai

termuda

Selatan.

di

Beliau

dipercaya menjadi kepala sekolah di SD Alam Muhammadiyah sejak akhir tahun 2019. Beliau juga merupakan salah satu tokoh penggagas pendidikan inklusi di kabupaten Hulu Sungai Selatan. Tahun 2020, beliau berinisiatif untuk membuat Komunitas Sahabat Inklusi dengan mengajak guru-guru yang mempunyai latar belakang program

yang yang

sama

untuk

bertujuan

membuat

mensinergikan

pendidikan inklusi di sekolah-sekolah di Kabuapaten Hulu Sungai Selatan. Beberapa kegiatan yang dijalankan oleh Komunitas

Sahabat

Inklusi

diantaranya

seperti membuat forum pembelajaran Anak Bekubutuhan Khusus (ABK) untuk berbagi metode pembelajaran, membuat seminar parenting

untuk

mengedukasi

pada

orangtua, dan juga memberikan pelayanan untuk mengidentifikasi dan mengasesmen anak didik yang teridentifikasi sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). "Harapan saya bahwa kedepannya pendidikan inklusi dapat terimplementasi dengan baik tidak hanya di sekolah saja, tetapi menyeluruh ke seluruh lapisan masyarakat. Sehingga anak-anak yang Ana Muslimah, Kepala Sekolah Alam Muhammadiyah Kandangan

berkebutuhan

khusus

mendapatkan

penyamarataan hak-hak yang sama seperti anakanak lain pada umumnya." (Ana Muslimah)

INDONESIA MENGAJAR | 21


Komunitas Pendidikan di Hulu Sungai Selatan

Sahabat Inklusi

Posko La - Bastari

Komunitas ini terbentuk di kecamatan

Posko La-Bastari (Pusat Olah Seni dan

Kandangan pada bulan Januari 2020,

Komunikasi La-Bastari), salah satu komunitas

karena banyak permasalahan pendidikan

seni tertua di kabupaten HSS. Komunitas ini

inklusi

untuk

berdiri pada tahun 1969. Para pendirinya antar

masyarakat,

lintas seni, seperti sastrawan, teater, dan

di

HSS.

memunculkan

Komunitas

kesadaran

ini

mengajak terlibat langsung dan peduli

musisi.

dengan pendidikan inklusi. Komunitas ini

Darmansyah Zauhidie, Alm. Quarazadi, dan

juga memberikan pelayanan assessment

Alm. Roestam Riles. Pada tahun 2017 hingga

anak didik yang teridentifikasi sebagai

sekarang Posko La-Bastari dipimpin oleh bapak

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Namun

Moh Zakir Maulidi, SH yang juga menjabat

saat ini masih terkendala SDM yang kurang

sebagai kepala bidang di Dinas Pariwisata

mencukupi sehingga belum terlaksana

Pemuda dan Olahraga HSS.

secara maksimal. Pendidikan inklusi ini

Beberapa

pendirinya

yaitu

Alm.

Komunitas ini berfokus pada pembinaan

merupakan ketukan hati nurani untuk

untuk

menyamakan

anak-anak

kompetensi berkesenian baik. Hal ini untuk

bangsa yang luar biasa sebab mereka

menumbuhkan semangat seni seperti tari,

memiliki potensinya masing-masing.

musik, teater, dan sastra.

Kontak: 082148321981 (Ana Muslimah)

Kontak: 081372867898 (M. Zakir Maulifi, S.H.)

22 | INDONESIA MENGAJAR

pendidikan

generasi

muda

yang

memiliki


Komunitas Pemuda Kreatif

Komunitas Guru Cerdas dan Inspiratif

Berdiri pada bulan Januari 2020 di

Komunitas ini terbentuk pada tahun 2019

khususkan untuk pemuda Daha. Bapak

karena

Sarbini sebagai founder yang berprofesi

pendidikan terutama dalam pengembangan

guru di jurusan tata busana SMKN Daha

potensi guru. Saat ini diketua oleh ibu

Selatan dan memiliki kemampuan membuat

Ariyati, S.Pd. (guru SDN Tumbukan Banyu).

kain sasirangan. Beliau menyadari bahwa

Beliau memiliki banyak inovasi hingga

banyak

mampu

pemuda

Daha

yang

memiliki

banyak

kesenjangan

berkolaborasi

tingkat

dengan

KKG

keahlian dan komunitas ini sebagai wadah

kecamatan Daha Selatan dan melakukan

pemuda untuk belajar mengembangkan

kegiatan seperti workshop motivasi guru,

keterampilan, berwirausaha dan membuka

management kelas, pembelajaran kreatif

lapangan

termasuk karya tulis.

pekerjaan

seperti

membuat

sasirangan.

Komunitas ini ada untuk meningkatkan kemampuan

Kontak: 081347689893 (Sarbini, S.Pd)

pendidik, tersebut

dan dengan

guru

akan

kesadaran adanya

tenaga kesadaran

semangat

berlatih

bersama, sharing dan berinisiatif dalam menyalurkan

pengalaman

dan

ilmunya

terutama di daerah pedalaman. Kontak: 085248432132 (Ariyati)

Anggotanya didominasi oleh pelajar SMA. Komunitas ini sudah menghasilkan 3 film, karya siswa SMAN 1 Kandangan dan SMAN 2

Sineas HSS Komunitas

ini

November

2019,

Kandangan. berdiri

pada

kegiatan

yang

tanggal

16

dilakukan

Kontak : 082251372010 (Dimas Jay)

seperti pembuatan film, iklan dan mengadakan nonton

bareng.

Pendiri

dan

penggagas

komunitas ini terdiri dari 10 orang INDONESIA MENGAJAR | 23


Sahabat HSS Cerdas Sahabat HSS Cerdas merupakan wadah bagi siapapun yang peduli dan mau bergerak untuk pendidikan di kabupaten Hulu Sungai Selatan. Wadah ini ada sejak tahun 2016. Para pemuda-pemudi HSS ikut membantu Pengajar Muda dari Yayasan Indonesia Mengajar untuk melakukan kegiatan pendidikan. Hingga saat ini belum menjadi komunitas secara legalitas. Namun telah banyak melakukan kegiatan bersama Pengajar Muda seperti BEKANTAN (Belajar, Berkawan, Berkegiatan), Kelas Inspirasi, dan RuBI (Ruang Berbagi Ilmu). Kegiatan yang pernah dilakukan akan terus berjalan dan selalu berkomitmen untuk lebih melebarkan sayapnya bersama para pemuda-pemudi HSS dalam kepedulian terhadap pendidikan di daerah tersebut. Kontak : Masbudi (082256080830) Komunitas ini berkecimpung didunia seni dan budaya khusus kecamatan Loksado guna

melestarikan

tari-tarian

Dayak

Meratus Loksado. Sanggar ini awalnya berada di SMPN 1 Loksado. Pada tahun 2016,

Bapak

(kepsek)

(Alm)

meminta

Rohansyah sanggar

ini

S.Pd ikut

berpartisipasi dalam perlombaan nasional. Anggota komunitas ini berasal dari anakanak

Loksado

karena

ingin

mengembangkan bakat anak Loksado serta ingin mengenalkan tarian Loksado ke luar daerah. Saat ini Sanggar Seni dan Budaya Pusaka

Meratus

menjadi

salah

ekstrakulikuler di SMPN 1 Loksado. 24 | INDONESIA MENGAJAR

satu

Sanggar Seni & Budaya Pusaka Meratus


“Sendiri kita bisa melangkah lebih cepat, tetapi bersama-sama kita bisa melangkah lebih jauh.”

INDONESIA MENGAJAR | 25


Ibu Yohana, Guru SDN Haratai 1 Kecamatan Loksado

Se mangat Gur u di P e gunungan Me r at us Ibu Yohana Agustina, beliau adalah seorang guru kelas 3 di SDN Haratai 1 kecamatan Loksado. Mengajar di SDN Haratai 1 baru 2 bulan, sebenarnya ibu Yohana sudah lulus dari tahun 2020 tetapi baru mendapatkan kesempatan mengajar pada tahun ajaran baru di SD Haratai 1. Beliau tinggal di Desa Tanuhi yang membutuhkan waktu 30 - 45 menit untuk sampai di sekolah. Pada bulan September 2021 beliau mengikuti webinar selama 3 hari yang diselenggarakan oleh Yayasan Taman Bacaan Pelangi bekerjasama dengan Pengajar Muda di kabupaten HSS. Karena di sekolah dan di rumah tidak ada jaringan, ibu Yohana harus mencari sinyal di bukit Batu Kihing hingga masuk ke hutan. Beliau juga tidak menggunakan earphone dan tripod, jadi beliau membawa ponselnya dan me-loudspeaker ponselnya yang tidak jarang menarik perhatian orang-orang yang lewat ke ladang. Alasan beliau tetap mengikuti webinar tersebut untuk mencari pengalaman baru karena beliau menyadari bahwa beliau masih perlu belajar banyak untuk menjadi guru yang kompeten. Beliau merasa terinspirasi dan mendapatkan ilmu baru dengan materi membaca nyaring dalam webinar tersebut dan ini adalah pengalaman pertama beliau menggunakan aplikasi zoom. Beliau sangat bahagia karena dapat menerapkan ilmu baru yang didapatkannya kepada para siswanya di SDN Haratai 1. 26 | INDONESIA MENGAJAR


Kegiatan Al - Qur'an di Dusun Sindawak

Cahaya dar i " Si ndawak " Ibu Marsinah adalah seorang ibu rumah tangga yang berasal dari Dusun Sindawak Hamak Utara. Beliau mempunyai tiga anak laki-laki. Dua diantaranya sudah bekerja dan satu anaknya yang bungsu sedang mempersiapkan diri untuk masuk ke Pondok Pesantren pada jenjang SMP. Kesibukan beliau selain menjadi ibu rumah tangga yakni bertani. Sebagai seorang petani dan ibu rumah tangga ternyata tidak mematahkan semangat beliau dalam memberi pengetahuan. Hal ini terlihat dengan mengabdinya beliau sebagai “guru mengaji” selama kurang lebih 21 tahun di dusun Sindawak. Awal mula beliau menjadi guru mengaji adalah karena keingian dan kesadaran warga untuk bisa mengaji. Mereka mendatangi rumah beliau untuk belajar mengaji. Ibu Masinah sangat senang hati dan tidak mengharapkan apa-apa dari kegiatan tersebut. Dikarenakan ketekunan dan ketulusan beliau, sudah banyak melahirkan wisudan dan wisudawati khatam AL-Quran dan sebagian dari mereka juga telah dapat mengajari orang lain untuk mengaji. Selain itu, Ibu Masinah juga sangat mendukung pendidikan. Ibu memberikan ruang tamu dirumahnya untuk dijadikan tempat baca anak-anak. Semangat, konsistensi dan dedikasi beliau terhadap anak-anak di dusun Sindawak telah memberikan cahaya-cahaya baru dusun Sindawak.

INDONESIA MENGAJAR | 27


Bapak Hamkani, Sosok Inspiratif dari Perbatasan Hulu Sungai Selatan Bapak Hamkani, lahir 47 tahun yang lalu. Beliau memulai karirnya sebagai seorang pendidik di tahun 1995 hingga sekarang. Dalam kurun waktu tersebut sudah banyak kontribusi dan prestasi yang didapatkan beliau di dunia pendidikan, beberapa prestasinya seperti menemani siswanya hingga meraih juara 3 Olimpiade Matematika ditingkat provinsi dan berlanjut ketingkat Nasional, pernah meraih guru & calon kepala sekolah terbaik hingga mampu membawa sekolahnya (SDN Sungai Raya Tengah) menjadi sekolah model di kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Sejak Tahun 2019, beliau menjabat sebagai kepala sekolah SDN Sungai Raya Tengah. Banyak perubahan yang beliau tularkan kepada guru-guru hingga siswa, seperti guruguru piket diwajibkan untuk menyambut siswa di depan sekolah, menjaga kebersihan sekolah, memotivasi para guru untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk siswa-siswi di kelas. Meskipun beliau menjabat sebagai kepala sekolah, beliau selalu memposisikan diri menjadi teman sekaligus rekan kerja bagi para guru. Intinya, hal pertama yang ingin beliau tumbuhkan adalah karakter.

28 | INDONESIA MENGAJAR


Selain menjadi kepala sekolah beliau juga sering terlibat aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Pengajar Muda. Salah satunya adalah saat Kelas Inspirasi yang pertama di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, beliau

turut

berkontribusi

mulai

dari

dan

aktif

persiapan hingga hari inspirasi. Motivasi

beliau

tertarik

dikegiatan Pengajar Muda karena menurut beliau kegiatan Pengajar Muda ini adalah salah

satu

terobosan

baru

di

dunia

pendidikan yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Beliau pun berharap kepada dinas maupun pemerintah agar programprogram

yang

pernah

Pengajar

Muda

dapat

dilakukan terus

oleh

dilanjutkan.

Beliau juga pernah ditunjuk oleh Dinas Pendidikan untuk mengikuti FKPD di Bima, Nusa Tenggara Barat pada tahun 2019. Dari hasil itu beliau melihat bahwa program ini perlu dilanjutkan sebagai salah satu program daerah.

Besar

harapan

beliau

agar

pendidikan di Hulu Sungai Selatan bisa terus maju. Oleh karena itu beliau mengajak kepada para kepala sekolah, guru dan semua yang berperan dalam pendidikan untuk terus belajar meningkatkan kemampuan diri agar tidak hilang tergerus zaman.

INDONESIA MENGAJAR | 29


Ibu Hartati : Selalu berani mencoba, tak ada yang tak mungkin! Ibu Hartati, S.Pd., M.Pd. atau lebih akrab dipanggil dengan Bunda Tati. Merupakan sosok insiratif yang menemani Pengajar Muda dari angkatan awal hingga angkatan terakhir di kabupaten Hulu Sungai Selatan. Semangat untuk memajukan pendidikan di HSS

dilakukan

dengan

ikut

bergerak

bersama. Di awal kedatangan PM di HSS Bunda Tati ikut mensukseskan Kelas Insirasi HSS bersama bapak Hamkani. Saat ini bunda Tati bertugas sebagai pengawas SD kecamatan Daha Utara. Beliau memiliki prinsip selalu berani mencoba dan tidak ada yang tidak mungkin. Dari prinsip itu bunda Tati selalu ikut dalam perlombaan tingkat kecamatan maupun kabupaten. Beliau pernah menjadi guru berprestasi tingkat kabupaten HSS. Saat menjadi guru bunda Tati menanamkan rasa percaya diri kepada anak-anak untuk mengambil segala kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dalam lomba-lomba yang diselenggarakan. Melawan rasa takut dan kekhawatiran akan kekalahan dan sia-sia dalam mengikuti lomba tersebut, bunda Tati pelan-pelan menepis semua hal-hal buruk tersebut dengan melihat dan memaksimalkan potensi anak-anak yang ternyata sangat luar biasa. Mereka memiliki potensi besar namun jarang diketahui oleh guru-gurunya dan saat itulah guru-guru di sekolah sadar bahwa potensi anak-anak sangat beragam.

Syihabuddin : yang muda yang bergerak Syihabudin, seorang pemuda peduli pendidikan di kabupaten Hulu Sungai Selatan. Syihab mulai tertarik dengan dunia pendidikan pada akhir tahun 2016 saat mengikuti Kelas Inspirasi dan masih menjadi mahasiswa di sebuah sekolah tinggi Islam di kabupaten HSS. Dia sering ikut andil dalam kegiatan pendidikan di HSS bersama dengan

Pengajar

Muda.

Dia

merasa

bahwa

hidupnya akan lebih berarti dan berwarna jika terus aktif dalam pendidikan. Selama ini Bekantan dan

Kelas

Inspirasi

menjadi

kegiatan

yang

berkesan untuknya. Tanpa disadari dunia pendidikan sudah menjadi bagian dari dirinya. Dia ingin tetap aktif dan terus peduli dengan pendidikan di sekitarnya sebab dia juga seorang guru karena pendidikan itu berguna bagi siapapun. 30 | INDONESIA MENGAJAR


Ibu Ariyati : Menjadi guru apa yang seharusnya, bukan "Apa Adanya" Ibu Ariyati merupakan guru SDN Tumbukan Banyu yang memiliki semangat yang

luar

Pendidikan

biasa

didunia

menurut

ibu

pendidikan.

sendiri

adalah

sebuah kehidupan, karena proses kita hidup dari lahir hingga akhir hayat merupakan suatu proses pendidikan, dan sekolah bukan satu-satunya tempat mencari ilmu bahkan dilingkungan sekitar bisa menjadi tempat terbaik mencari ilmu. Selain itu Bu Ariyati menjadi ketua FK4GK (Forum Komunikasi dan Koordinasi Kelompok Kerja Guru Kelas Kabupaten) Kabupaten Hulu Sungai

Selatan

yang

bertujuan

untuk

menggerakkan KKG (Kelompok Kerja Guru) yang tidak aktif secara serentak di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dengan memberikan beberapa penugasan yang harus dilaksanakan pertahunnya. Di KKG Kecamatan Daha Selatan, bu Ariyati memberikan wadah kepada guru-guru untuk mengembangkan melakukan

kompetensinya

system

pembelajaran

dengan yang

kolaboratif serta sistem permodelan. "Sebagi seorang guru, ibu memegang teguh prinsip . untuk menjadi guru apa yang seharusnya bukan apa adanya. Karena jika hanya menjadi guru yang apa adanya mengajar dengan seadanya pastinya tidak menjadi guru yang seutuhnya untuk anakanak di sekolah." (Ibu Ariyati - Guru SDN Tumbukan Banyu, Daha Selatan) .

INDONESIA MENGAJAR | 31


Read Me Online!

32 | INDONESIA MENGAJAR



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.