02 juz 01 al baqarah 006 057 al quran wanita

Page 1

JUZ 1

4

2. ALͳBAQARAH

6. Sesungguhnya orang-orang kafir,8) sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. 7. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka,9) penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat. 8. Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. 9. Mereka menipu Allah dan orangorang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. 10. Dalam hati mereka ada penyakit,10) lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta. 11. Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi!”11) Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.” 12. Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari. 13. Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman!” Mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu. 14. Dan apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Tetapi apabila mereka kembali kepada setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok.” 15. Allah akan memperolokolokkan mereka dan membiarkan mereka terombang ambing dalam kesesatan. 16. Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka perdagangan mereka itu tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk.

8. Kafir, jamaknya kuffar, yaitu orang yang tidak percaya kepada Allah, rasul-rasulNya, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya dan hari Kiamat. 9. Sehingga nasihat atau hidayah tersebut tidak bisa masuk ke dalam hati mereka. 10. Penyakit hati misalnya ragu dan tidak yakin akan kebenaran, munafik dan tidak beriman. 11. Melanggar nilai-nilai yang ditetapkan agama akan mengakibatkan alam ini rusak bahkan hancur.

TEBAR HADIS HADIS MESSAGES

Idgām Bilāgunnah Idgām Mutajānisain Idgām Mutamāṡilain Idgām Mutaqāribain Waqaf Lāzim Al-Waqfu Aulā

Idgām Bigunnah Idgām Mīmī, Gunnah Madd Farq Madd Lāzim Mukhaffaf Kilmī Madd Lāzim Muṡaqqal Kilmī Madd Lāzim Ḥarfi Musyabba’

Ikhfā’ Ikhfā’ Syafawī Madd Jā’iz Munfaṣil Madd Ṣilah Ṭawīlah Lā Waqfa Fīh Al-Waṣlu Aulā

Iqlāb Madd Wājib Mu aṣil

Qalqalah Waqaf Mu’ānaqah Waqaf Jā’iz

TAUSIYAH MOTIVATIF UNTUK WANITA MUSLIMAH KESEHATAN MUSLIMAH QS. Al-Baqarah [2]: QS.7Al-Baqarah [2]: 7 TELINGA TELINGA DAN DAN KEAJAIBAN KEAJAIBAN PENDENGARAN PENDENGARAN

Ibnu Qayyim mengatakan, “Allah menciptakan telinga dalam bentuk yang paling indah dan sesuai fungsinya. Dia menjadikan bentuk daun telinga seperti sendok agar dapat mengumpulkan suara hingga masuk ke lubang telinga. Juga agar hewan serangga yang merayap di sana dapat dengan cepat dikeluarkan. Dia menciptakan lipatan, rongga, dan lengkungan-lengkungan yang dapat menahan dan mengontrol udara dan suara yang masuk, mengurangi pedasnya, kemudian baru mengirimkannya ke lubang telinga. Di antara hikmah itu semua, agar jalannya menjadi panjang bagi hewan sehingga ia tidak dapat sampai ke lubang telinga sebelum manusia terbangun atau sadar untuk mencegahnya. Selain itu, Dia menjadikan air telinga amat pahit sehingga hewan tidak dapat melewatinya menuju ke dalam telinga.” (Sumber: Mi āḥ Dāris Sa’ādah)

02 Juz 01 Al-Baqarah 006-057 Al-Quran Wanita.indd 4

QS. Al-Baqarah [2]: 8 Rasulullah bersabda, “Akan dikeluarkan dari neraka siapa saja yang mengucapkan ‘La ilaha illallah’ dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar biji gandum. Akan dikeluarkan dari neraka siapa saja yang mengatakan ‘La ilaha illallah’ dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar biji sawi.” (HR. AlBukhari dari Anas bin Malik)

٤

ASBABUN NUZUL QS. Al-Baqarah [2]: 6–7 Ibnu Abbas mengatakan, ayat 6–7 turun berkenaan dengan orang-orang Yahudi Madinah. (HR. Ath-Thabari). Ada tiga suku Yahudi di Madinah. Pertama, Bani Nadhir. Pemimpinnya bernama Ka’ab bin Asyraf. Ia dan sukunya selalu menghasut dan membantu musuh Islam. Ia juga ingkar dari perjanjian antara bangsa Yahudi dan kaum muslim. Suatu kali setelah Perang Uhud, Ka’ab bin Asyraf pergi ke Mekah dengan sebuah tim delegasi yang terdiri dari empat puluh orang. Ia lalu menghasut para pemimpin Quraizhah melawan kaum muslim. Para penyembah berhala bertanya kepadanya, “Apakah agama kaum muslim lebih baik daripada milik kami?” Ka’ab menjawab, “Agamamu lebih baik dibandingkan kaum muslim.” Kedua, Bani Quraizhah. Bani Quraizhah adalah suku Yahudi yang kaya, kuat dan menetap dekat Madinah. Mereka mengenal saat, tempat dan ciri-ciri seorang Nabi dari Taurat. Mereka juga biasa membual tentang menjadi yang pertama untuk mengikuti Nabi, untuk memukul jatuh semua musuh. Anehnya, ketika Nabi datang membawa petunjuk, mereka menentang Nabi habishabisan. Ketiga, Bani Qainuqa. Bani Qainuqa adalah sebuah suku yang tinggal di dua benteng di bagian barat daya kota Madinah sejak sebelum Nabi hijrah ke kota itu. Meskipun sebagian besar nama mereka menggunakan nama Arab, namun secara etnis, mereka beragama Yahudi.

ASBABUN WURUD ASBABUL WURUD QS. Al-Baqarah [2]: 6 Aisyah berkata, Nabi bersabda, “Sesungguhnya orang kafir apabila diberitahukan tentang siksaan dan kemurkaan Allah, maka ia akan membenci pertemuan dengan Allah sehingga Allah pun membenci pertemuan dengannya.” (HR. Muslim) Ubaidah bin Ash-Shamit mengatakan, Nabi bersabda, “Siapa yang senang untuk bertemu dengan Allah, maka Allah senang untuk bertemu dengannya, dan siapa yang benci untuk bertemu dengan-Nya (Allah), maka Allah benci untuk bertemu dengannya.” (HR. Al-Bukhari)

TAFSIR IBNU KATSIR QS. Al-Baqarah [2]: 8–9 Dua ayat ini berbicara tentang sifat munafik. Nifak artinya “menampakkan kebaikan dan menyembunyikan kejahatan”. Ada dua jenis nifak. Pertama, nifak keyakinan, yaitu nifak yang mengekalkan pelakunya dalam neraka. Kedua, nifak perbuatan. Nifak ini termasuk dosa besar. Sifat-sifat kaum munafik terdapat dalam surah-surah yang turun di Madinah, karena di Mekah tidak ada kemunafikan. Sebaliknya, di antara manusia ada orang yang menonjolkan kekafiran karena kebencian, padahal hati kecilnya beriman. Setelah Perang Badar, Abdullah bin Ubay dan beberapa orang pura-pura masuk Islam. Sejak itulah muncul kemunafikan.

GAYA HIDUP RENUNGAN MUSLIMAH QS. Al-Baqarah QS. Al-Baqarah [2]: 7 [2]: 7 HATI HATI MANUSIA MANUSIA

Dalam Mu’jam Maqāyis Al-Lugah dijabarkan pengertian kata “qalb”. Pertama, hati itu mudah berubah. Sehingga Nabi pernah berdoa, “Ya Allah yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamamu.” (HR. At-Turmudzi dari Anas bin Malik). Kedua, hati adalah bagian paling murni dan mulia. Sehingga Nabi bersabda, “Sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika dia baik maka baik pula seluruh anggota tubuh. Jika rusak maka akan rusak pula seluruh anggota tubuh. Ketahuilah ia adalah hati.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

10/15/2014 9:54:43 AM


٥

JUZ 1

5 ASBABUN NUZUL

QS. Al-Baqarah [2]: 19 Ibnu Mas’ud berkata, dua orang laki-laki munafik Madinah keluar Madinah untuk bergabung dengan orang-orang musyrik. Di tengah jalan, mereka diguyur hujan lebat, diiringi guruh dan petir serta kilat yang berkelebatan. Mereka pun menyumbat telinga mereka dengan ujung jari mereka, karena takut akan tersambar petir. Jika kilat berkelebat, mereka berjalan, tetapi jika kilatnya hilang, mereka berhenti karena tidak melihat apa-apa. Dalam kondisi seperti itu, mereka akhirnya sampai ke tempat tujuan. Di situ, mereka menyesal, “Aduhai, cepatlah pagi datang, hingga kami dapat pulang menemui Muhammad dan membaiatnya.” (HR. Ath-Thabari)

ASBABUN ASBABUL WURUD QS. Al-Baqarah [2]: 19 Abu Sa’id Al-Khudri menuturkan, beberapa orang munafik pada masa Rasulullah selalu tidak ikut serta apabila beliau pergi berperang. Mereka sangat gembira jika tidak ikut beliau. Lalu, apabila beliau telah kembali, mereka mengemukakan alasan kepada beliau sambil bersumpah dan berharap mendapatkan pujian dengan apa yang tidak mereka perbuat. Lalu, turunlah ayat, “Janganlah sekali-kali kamu menyangka, bahwa orangorang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan, janganlah kamu menyangka mereka akan terlepas dari siksa.)”. (HR. Muslim)

TAFSIR IBNU KATSIR QS. Al-Baqarah [2]: 17–18 Kaum munafik diumpamakan dengan orang yang menyalakan api. Setelah api itu menerangi sekitarnya, ia dapat memperoleh manfaatnya, melihat kanan kirinya, dan mulai suka, tiba-tiba api itu padam, sehingga mereka diliputi kegelapan, tidak bisa melihat dan tidak bisa memperoleh petunjuk. Ditambah lagi, dia tuli sehingga tak dapat mendengar, bisu sehingga tak dapat bicara, dan buta sehingga tak dapat melihat walaupun ada cahaya. Karena itu, ia tidak bisa kembali lagi ke tempat semula. Itulah perumpamaan kaum munafik yang telah menukar petunjuk dengan kesesatan.

FIKIH MUSLIMAH QS. Al-Baqarah [2]: 17–18 Perumpamaan orang munafik seperti seorang musafir yang tertinggal dari rombongannya di padang pasir yang gelap, tanpa cahaya atau pelita, atau petunjuk apa pun yang dapat membimbing langkahnya, juga tidak tahu jalan dan tidak punya alat transportasi apa pun. Di satu sisi, dia merasa takut diganggu orang jahat dan binatang buas, di sisi lain ia takut mati kelaparan dan kehausan. Kondisi ini menuntutnya untuk memikirkan cara dan berusaha semaksimal mungkin agar dapat keluar dari masalah tersebut. Lalu ia menemukan sebatang kayu bakar setelah mencarinya ke sana kemari dan menyalakan api, kemudian api itu dijadikan sebagai pelita di tangannya. Namun hembusan angin memadamkan pelita tersebut. Ia pun mencari kayu bakar lainnya untuk dijadikan pelita lainnya, Akan tetapi pencariannya justru membuatnya tersesat dan tersesat lagi.

2. ALͳBAQARAH

17. Perumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api, setelah menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. 18. Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali. 19. Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan, petir dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya, (menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir.12) 20. Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. 21. Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. 22. (Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingantandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui. 23. Dan jika kamu meragukan (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolongpenolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. 24. Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. 12 Pengetahuan dan kekuasaan Allah meliputi orang-orang kafir.

HADIS TEBAR MESSAGES HADIS QS. Al-Baqarah [2]: 21 Pada suatu hari, seorang Arab badui menemui Rasulullah, kemudian berkata, “Tunjukkan kepadaku suatu amal yang bila aku kerjakan akan memasukkanku ke dalam surga.” Beliau bersabda, “Kamu beribadah kepada Allah dengan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, kamu mendirikan shalat yang diwajibkan, kamu menunaikan zakat yang wajib, dan kamu mengerjakan puasa bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah)

DOA SAAT TURUN DOA & ZIKIR HUJAN DOA KETIKA TURUN HUJAN

ً َ ً ّ َ ُ ْ َ ْ ُ َّ َ ‫اﻟﻠﻬ َّﻢ اﺟﻌﻠﻪ ﺻﻴِﺒﺎ ﻧﺎﻓ ِﻌﺎ‬

QS. Al-Baqarah [2]: 22

“Ya Allah jadikanlah hujan ini sebagai curahan yang bermanfaat.” (HR. An-Nasa’i)

RENUNGAN

Idgām Bilāgunnah Idgām Mutajānisain Idgām Mutamāṡilain Idgām Mutaqāribain Waqaf Lāzim Al-Waqfu Aulā

Idgām Bigunnah Idgām Mīmī, Gunnah Madd Farq Madd Lāzim Mukhaffaf Kilmī Madd Lāzim Muṡaqqal Kilmī Madd Lāzim Ḥarfi Musyabba’

Ikhfā’ Ikhfā’ Syafawī Madd Jā’iz Munfaṣil Madd Ṣilah Ṭawīlah Lā Waqfa Fīh Al-Waṣlu Aulā

Iqlāb Madd Wājib Mu aṣil

Qalqalah Waqaf Mu’ānaqah Waqaf Jā’iz

TAUSIYAH MOTIVATIF UNTUK MUSLIMAH QS. Al-Baqarah QS. Al-Baqarah [2]: 21[2]: 7 TAUSIYAH MOTIVATIF UNTUK WANITA MUSLIMAH

QS. Al-Baqarah [2]: 17

API DI DUNIA Rasulullah bersabda, “Panas api di dunia ini (termasuk matahari) hanya sepertujuh puluh panasnya api neraka di akhirat. Kalau sebagian kecil (api neraka) jatuh ke dunia, niscaya mendidihlah air laut karena panasnya.” (HR. Muslim)

02 Juz 01 Al-Baqarah 006-057 Al-Quran Wanita.indd 5

IBADAH ALLAH ADALAH SUMBER KEBAHAGIAAN TELINGAKEPADA DAN KEAJAIBAN PENDENGARAN

Setiap muslimah pasti merindukan kebahagiaan lahir batin, di dunia dan di akhirat kelak. Berbagai cara dicari dan dilakukan untuk itu. Sebagian berhasil, sebagian gagal. Sebetulnya, jika kembali kepada ajaran Islam, akan ditemukan begitu banyak cara yang efektif agar mendapatkan kebahagiaan itu. Salah satunya adalah dengan giat beribadah kepada Allah, mendekatkan diri kepada-Nya dengan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ibadah kepada-Nya adalah sumber kebahagiaan sejati. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan, “Ibadah kepada Allah, makrifat, tauhid, dan syukur kepada-Nya, itulah sumber kebahagiaan hati setiap insan. Itulah kelezatan tertinggi bagi hati. Kenikmatan terindah yang hanya akan diraih oleh orang-orang yang memang layak untuk mendapatkannya.” (Sumber: Aḍ-Ḍau’ Al-Munīr ‘ala At-Tafsīr)

10/15/2014 9:54:52 AM


JUZ 1

6

2. ALͳBAQARAH

25. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi (buahbuahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasanganpasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya. 26. Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkannya sesat,13) dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberinya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orangorang fasik,14) 27. (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. 28. Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepadanyalah kamu dikembalikan. 29. Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. 13 Orang itu sesat karena keingkarannya dan tidak mau memahami petunjukpetunjuk Allah. Dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar, dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat. 14 Orang fasik ialah orang yang melanggar ketentuan-ketentuan agama, baik berupa ucapan maupun perbuatan.

TAFSIR IBNU KATSIR

QS. Al-Baqarah [2]: 25 Abdullah berkata, Rasulullah bersabda, “Allah memasukkan penghuni surga ke surga dan memasukkan penghuni neraka ke neraka, setelah itu penyeru berdiri di antara mereka lalu berkata, ‘Hai penghuni surga, tidak ada kematian dan hai penghuni neraka, tidak ada kematian, masing-masing kekal di mana dia berada.’” (HR. Muslim)

RENUNGAN

Ikhfā’ Ikhfā’ Syafawī Madd Jā’iz Munfaṣil Madd Ṣilah Ṭawīlah Lā Waqfa Fīh Al-Waṣlu Aulā

TAUSIYAH MOTIVATIF UNTUK MUSLIMAH

Iqlāb Madd Wājib Mu aṣil

Qalqalah Waqaf Mu’ānaqah Waqaf Jā’iz

QS. Al-Baqarah [2]: 26

JANGAN MEREMEHKAN CIPTAAN ALLAH Wanita muslimah tidak boleh meremehkan sekecil apa pun ciptaan Allah, karena tidak ada satu pun ciptaan-Nya yang sia-sia. Di balik semua ciptaan Allah terkandung pesan yang mesti digali dan ditemukan bagi kemaslahatan manusia. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan, “Janganlah anda meremehkan pelajaran dari sesuatu yang hina semisal biji sawi dan nyamuk. Sebab, suatu makna yang berharga dapat diambil dari sesuatu yang hina. Meremehkan pelajaran dari sesuatu yang hina adalah warisan dari orang-orang yang akal mereka tidak bisa menerima kenapa Allah membuat perumpamaan dengan lalat, laba-laba, anjing, keledai. Alangkah banyak hikmah yang terkandung pada diri hewan-hewan yang engkau remehkan dan hinakan. Berapa banyak dalil yang terkandung di dalamnya yang menyatakan tentang Sang Pencipta, juga mengenai kasih sayang dan hikmahNya.” (Sumber: Mi āḥ Dāris Sa’ādah)

02 Juz 01 Al-Baqarah 006-057 Al-Quran Wanita.indd 6

ASBABUL WURUD QS. Al-Baqarah [2]: 26 Anas menuturkan, seorang laki-laki datang menemui Nabi, lalu berkata, “Rasulullah! Aku telah melanggar hukum hudud, maka laksanakanlah hukuman itu atas diriku!” Kemudian waktu shalat pun tiba dan ia pun ikut mengerjakan shalat bersama Rasulullah. Setelah menyelesaikan shalat, orang itu berkata lagi, “Rasulullah! Aku benar-benar telah melanggar hukum hudud, maka laksanakanlah hukuman Allah itu atas diriku!” Beliau bertanya, “Apakah engkau ikut mengerjakan shalat bersama kami tadi?” Orang itu menjawab, “Ya!” Beliau bersabda, “Kamu telah diampuni.” (HR. Muslim) Pada hadis lain, Nabi bersabda, “Tidaklah seorang muslim didatangi shalat fardhu, lalu dia membaguskan wudhu, khusyuk, dan shalatnya, melainkan itu menjadi penebus dosa-dosanya terdahulu, selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu (berlaku) pada sepanjang zaman.” (HR. Muslim)

QS. Al-Baqarah [2]: 25 Al-Qur’an disajikan dalam susunan targib (memotivasi) dan tarhib (ancaman), sehingga ia disebut Al-Matsani, menurut para ulama, karena tidaklah Al-Qur’an itu menceritakan kaum mukmin dan nikmat yang disediakan untuk mereka, tetapi juga menuturkan secara langsung kondisi kaum kafir dan azab serta nestapa yang disediakan untuk mereka. Pada ayat ini, Allah memberikan kabar gembira kepada orangorang beriman dan beramal saleh, bahwa mereka mendapatkan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Sungai-sungai itu mengalir dari bawah pohon dan kamar-kamar surga. Dalam hadis disebutkan, sungaisungai surga itu mengalir bukan dalam saluran yang panjang. Ia bermuara di telaga Kautsar yang kedua sisinya dinaungi kubah mutiara yang berongga, dan tidak bertentangan antara kedua sisinya itu. Tanah surga merupakan kesturi yang mengkristal dan humusnya berupa mutiara dan permata. Selanjutnya, para penghuni surga diberi buah-buahan dalam surga. Setiap kali mereka melihat buah, mereka berkata, “Buah ini pernah diberikan kepada kami sewaktu di dunia.” Menurut sebagian ahli tafsir, kemiripan buah itu terjadi di antara buah yang satu dan yang lain pada buah itu sendiri. Warnanya sama, tetapi rasanya berbeda-beda.

QS. Al-Baqarah [2]: 26

Idgām Bigunnah Idgām Mīmī, Gunnah Madd Farq Madd Lāzim Mukhaffaf Kilmī Madd Lāzim Muṡaqqal Kilmī Madd Lāzim Ḥarfi Musyabba’

ASBABUN NUZUL QS. Al-Baqarah [2]: 26 As-Saddi mengatakan, ketika Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang munafik dengan orang yang menyalakan api dan orang yang diguyur hujan lebat, orang-orang munafik mengatakan bahwa Allah terlalu tinggi dan agung untuk membuat perumpamaan seperti ini. Maka, turunlah ayat 26–27. Qatadah mengatakan, tatkala Allah menyebut-nyebut soal lalat dan laba-laba, bahwa orang-orang musyrik merasa heran dengan disebutnya dua jenis binatang itu, maka turunlah ayat ini. (HR. Abdurrazzaq) Hasan mengatakan, tatkala turun ayat 73 surah Al-Ḥajj, orang-orang musyrik berkata, “Perbandingan macam apa itu sehingga dibuat?” Atau, “Peristiwa apa yang serupa dengan perbandingan ini?” Maka turunlah ayat ini. (HR. Ibnu Abi Hatim)

HADIS MESSAGES

KEAJAIBAN NYAMUK Idgām Bilāgunnah Idgām Mutajānisain Idgām Mutamāṡilain Idgām Mutaqāribain Waqaf Lāzim Al-Waqfu Aulā

٦

Wanita muslimah perlu tahu bahwa Allah tidak pernah malu mencipta makhluk-Nya yang bahkan menurut manusia dianggap hina dan remeh, seperti nyamuk. Para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa nyamuk dapat mencari tahu keberadaan seseorang melalui napasnya, Allah telah memberikan kepada nyamuk berbagai teknik yang dapat menemukan gas karbon yang dijadikan napas oleh manusia lalu menganalisa jumlah dan sumbernya, dan para ilmuwan menegaskan bahwa serangga ini sangat sensitif terhadap karbon, bahkan dirinya memiliki kemampuan yang tinggi terhadap perangkat yang paling rumit sekalipun dari buatan manusia!

10/15/2014 9:54:54 AM


٧

JUZ 1

7 ASBABUL WURUD

2. ALͳBAQARAH

QS. Al-Baqarah [2]: 30 Abu Hurairah berkata, Nabi bersabda, “Allah menciptakan Adam dalam bentuknya setinggi 60 hasta. Setelah menciptakannya, Allah berkata, ‘Pergilah dan ucapkanlah salam kepada beberapa malaikat yang sedang duduk, dan dengarkanlah apa jawaban mereka, karena itulah ucapan salam untukmu dan keturunanmu.’ Adam pun menghampiri lalu mengucap, ‘Assalamu alaikum.’ Dijawab, ‘Wa alaikum salam warahmatullah.’” (HR. Muslim)

TAFSIR IBNU KATSIR QS. Al-Baqarah [2]: 34 Ayat ini menjelaskan kemuliaan yang besar bagi Adam dari Allah, dan Allah menganugerahkannya kepada keturunannya. Kemudian, Allah memberitahukan bahwa Dia menyuruh para malaikat untuk bersujud kepada Adam, sebagaimana disebutkan dalam hadis tentang syafaat yang besar, “Allah menjadikan para malaikatNya bersujud kepadamu.” Sujud tersebut merupakan penghormatan, pengagungan, penghargaan, pemberian salam, dan ketaatan kepada Allah, karena malaikat itu menjalankan perintah Allah. Menurut Qatadah, perintah bersujud kepada Adam menunjukkan bahwa ketaatan ditujukan kepada Allah, dan sujud bagi Adam. Demikianlah, para malaikat bersujud kepada Adam sebagai bentuk ketaatan kepada perintah Allah. Semuanya sujud, kecuali Iblis. Dia membangkang dan sombong, dan dia termasuk golongan kafir. Sebelum durhaka, Iblis sebetulnya adalah hamba yang saleh. Dia beribadah bersama para malaikat. Ketika ia dan para malaikat disuruh sujud kepada Adam, ia membangkang dan sombong karena dengki dengan kemuliaan yang diberikan Allah kepada Adam. Kedurhakaan merupakan dosa pertama Iblis yang disebabkan karena kesombongan.

HADIS MESSAGES QS. Al-Baqarah [2]: 34 Ibnu Mas’ud berkata, Nabi bersabda, “Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan.” Seorang laki-laki bertanya, “Sesungguhnya laki-laki menyukai apabila baju dan sandalnya bagus?” Beliau menjawab, “Sungguh Allah itu indah dan menyukai yang indah, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim)

30. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah15) di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memujiMu dan menyucikan namamu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” 31. Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!” 32. Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” 33. Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!” Setelah dia (Adam) menyebutkan namanamanya, Dia berfirman, “Bukankah telah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?” 34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “SujudlahkamukepadaAdam!”Maka mereka pun sujud kecuali Iblis.16) Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir. 35. Dan Kami berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini,17) nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim!”18) 36. Lalu setan memperdayakan keduanya dari surga19) sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di sana (surga). Dan Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.” 37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat20) dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. 38. Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian 15 Khalifah bermakna pengganti, pemimpin atau penguasa. 16 Iblis termasuk kelompok jin dan termasuk yang diperintah untuk sujud. 17 Menurut setan, siapa yang memakan buah pohon itu, akan kekal di dalam surga, lihat Ṭāhā (20) : 120. 18 Zalim artinya aniaya. Orang yang zalim ialah orang yang melakukan perbuatan aniaya, yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. 19 Nabi Adam a.s. dan Hawa memakan buah pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan mereka diusir Allah dari surga dan diturunkan ke dunia. 20 Kalimat itu menurut sebagian mufasir adalah ucapan untuk memohon ampunan (tobat).

RENUNGAN QS. Al-Baqarah [2]: 37

ALLAH MAHA PENERIMA TOBAT Salah satu dari nama Allah (Asmaul Husna) adalah At-Tawwab. Artinya, Maha Penerima tobat. Maka, seorang wanita muslimah harus terus optimis bahwa sebanyak apa pun dosa yang dilakukan, Allah selalu menerima tobatnya. Tentu saja, tobat yang sebenarnya, bukan tobat main-main. Allah berulang-ulang menunjukkan cara yang mudah untuk memotivasi bertobat, dengan jalan menempatkan tanda-tanda kebesaran-Nya, menggiring mereka pada peringatan-peringatanNya serta mengingatkan ancaman-ancaman-Nya. Dengan demikian, apabila menyadari akibat buruk dari dosa-dosa dan merasa takut dari ancaman-Nya, mereka kembali bertobat, dan Allah pun kembali kepada mereka dengan anugerah rahmat-Nya dengan penerimaan. Allah berfirman, “Dan seandainya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu (niscaya kamu akan menemui kesulitan). Dan sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Mahabijaksana.” (QS. An-Nūr [24]:10). Allah juga berfirman, “Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Ḥujurāt [49: 12). Allah juga berfirman, “Sungguh, Dialah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah [2]: 54)

02 Juz 01 Al-Baqarah 006-057 Al-Quran Wanita.indd 7

Idgām Bilāgunnah Idgām Mutajānisain Idgām Mutamāṡilain Idgām Mutaqāribain Waqaf Lāzim Al-Waqfu Aulā

Idgām Bigunnah Idgām Mīmī, Gunnah Madd Farq Madd Lāzim Mukhaffaf Kilmī Madd Lāzim Muṡaqqal Kilmī Madd Lāzim Ḥarfi Musyabba’

Ikhfā’ Ikhfā’ Syafawī Madd Jā’iz Munfaṣil Madd Ṣilah Ṭawīlah Lā Waqfa Fīh Al-Waṣlu Aulā

TAUSIYAH MOTIVATIF UNTUK MUSLIMAH

Iqlāb Madd Wājib Mu aṣil

Qalqalah Waqaf Mu’ānaqah Waqaf Jā’iz

QS. Al-Baqarah [2]: 31–33

KEISTIMEWAAN MANUSIA DIBANDINGKAN MALAIKAT Wanita muslimah harus mengerti bahwa manusia diberikan karunia yang sangat besar oleh Allah berupa ilmu pengetahuan. Karunia besar yang membuatnya berbeda dengan malaikat. Ilmu pengetahuan ini diberikan Allah sebagai bekal manusia meniti jalan yang lurus menuju kepada-Nya. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan, “Allah memberi manusia keistimewaan dengan pengetahuan yang tidak dimiliki para malaikat. Mereka selalu bertasbih dengan memuji-Nya siang-malam. Mereka senantiasa menyembah-Nya meski hawa nafsu, syahwat, dan godaan jiwa serta musuh-musuh mereka selalu merongrongnya. Sedangkan para malaikat, mereka menyembah Allah tanpa ada tantangan yang menghadang, tanpa ada syahwat yang menggoda, dan tanpa ada musuh yang semena-mena, karena ibadah mereka kepada Allah seakan menyatu dengan jiwa mereka.” (Sumber: Mi āḥ Dāris Sa’ādah)

10/15/2014 9:54:57 AM


JUZ 1

8 ASBABUN NUZUL

2. ALͳBAQARAH

QS. Al-Baqarah [2]: 44 Ibnu Abbas mengatakan, ayat ini turun berkenaan dengan sekelompok Yahudi di Madinah. Di antara mereka ada yang berkata kepada saudara kandung, kerabat, dan saudara-saudara sesusunya dari kaum muslimin agar mereka tetap dalam agama Muhammad yang telah dianutnya dan menaatinya. Mereka menyuruh orang lain, tetapi diri mereka tidak melakukannya. (Lubāb An-Nuqūl fī Asbāb An-Nuzūl, As-Suyuthi)

jika benar-benar datang petunjukKu kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” 39. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. 40. Wahai Bani Israil!21) Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu. Dan penuhilah janjimu kepada-Ku,22) niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu, dan takutlah kepada-Ku saja. 41. Dan berimanlah kamu kepada apa (Al-Qur’an) yang telah Aku turunkan yang membenarkan apa (Taurat) yang ada pada kamu, dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya. Janganlah kamu jual ayat-ayatKu dengan harga murah, dan bertakwalah hanya kepada-Ku. 42. Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan23) dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya. 43. Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk. 44. Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti? 45. Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, 46. (yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepadanya. 47. Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu, dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini (pada masa itu). 48. Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun dapat membela orang lain sedikit pun. Sedangkan syafaat24) dan tebusan apa pun darinya tidak diterima dan mereka tidak akan ditolong.

TAFSIR IBNU KATSIR QS. Al-Baqarah [2]: 45 Allah memerintahkan para hamba-Nya agar dapat meraih kebaikan di dunia dan di akhirat seperti yang didambakan, dengan menjadikan sabar dan shalat sebagai sarananya. Demikian penafsiran Muqatil bin Hayyan . Menurut Mujahid, sabar dalam ayat ini bermakna puasa. Karena itulah, menurut Al-Qurtubi, bulan Ramadhan dinamakan dengan “Bulan Sabar”. Dalam hadis disebutkan, seorang lelaki Bani Tamim mendengar Nabi bersabda, “Puasa adalah setengah dari kesabaran.” Menurut pendapat lain, sabar adalah menahan diri dari perbuatan-perbuatan maksiat. Karena itu, pada ayat ini dibarengi dengan menunaikan amal-amal ibadah, dan amal ibadah yang paling tinggi adalah shalat. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Umar bin Al-Khathab, ia mengatakan bahwa sabar itu ada dua macam. Pertama, sabar di saat terkena musibah, dan ini baik. Namun, yang lebih baik dari ini adalah sabar kedua, yaitu sabar terhadap hal-hal yang diharamkan Allah. Ibnul Mubarak meriwayatkan dari Sa’id bin Jubair, ia mengatakan bahwa sabar itu merupakan pengakuan seorang hamba kepada Allah bahwa musibah yang menimpanya itu berasal dari Allah dengan mengharapkan rida-Nya dan pahala di sisi-Nya. Adakalanya seseorang mengeluh, padahal ia tetap tegar, dan tak terlihat dari dirinya kecuali sabar belaka. Menurut Abul Aliyah, sabar di sini adalah sabar dalam melakukan hal-hal yang diridai Allah, dan shalat merupakan amal ketaatan kepada Allah.

21 Israil adalah sebutan bagi Nabi Yakub a.s. Bani Israil adalah keturunan Nabi Yakub a.s. dan sekarang dikenal dengan nama bangsa Yahudi. 22 Di antara janji Bani Israil kepada Allah ialah hanya menyembah Allah, tidak mengadakan tandingan bagi Allah, serta beriman kepada Nabi Muhammad saw. sebagaimana yang tersebut di dalam Taurat. 23 Batil artinya kesalahan, kejahatan, kemungkaran dan sebagainya. 24 Syafaat ialah pertolongan yang diberikan oleh rasul atau orang-orang tertentu untuk meringankan azab atau beban seseorang di akhirat, atas izin Allah.

ASBABUL WURUD QS. Al-Baqarah [2]: 44 Uqbah bin Al-Harits menuturkan: Aku mengerjakan shalat Ashar di Madinah di belakang Rasulullah. Tiba-tiba selesai shalat beliau segera keluar melangkahi barisan saf para sahabat dan menuju kamar salah seorang istrinya. Para sahabat kaget melihat tergesagesanya beliau. Lalu beliau keluar, dan kaget ketika melihat para sahabatnya memandangnya penuh keheranan. Beliau kemudian bersabda, “Aku teringat ada sekeping emas dalam kamar, dan aku tidak suka kalau emas tersebut masih bersamaku. Maka aku segera perintahkan untuk dibagikan kepada yang berhak.” (HR. Al-Bukhari)

HADIS MESSAGES QS. Al-Baqarah [2]: 45 Idgām Bilāgunnah Idgām Mutajānisain Idgām Mutamāṡilain Idgām Mutaqāribain Waqaf Lāzim Al-Waqfu Aulā

Idgām Bigunnah Idgām Mīmī, Gunnah Madd Farq Madd Lāzim Mukhaffaf Kilmī Madd Lāzim Muṡaqqal Kilmī Madd Lāzim Ḥarfi Musyabba’

Ikhfā’ Ikhfā’ Syafawī Madd Jā’iz Munfaṣil Madd Ṣilah Ṭawīlah Lā Waqfa Fīh Al-Waṣlu Aulā

TAUSIYAH MOTIVATIF UNTUK MUSLIMAH

Hudzaifah Iqlāb Madd Wājib Mu aṣil

Qalqalah Waqaf Mu’ānaqah Waqaf Jā’iz

berkata,

“Apabila

Nabi tertekan oleh suatu urusan, beliau mengerjakan shalat.” (HR. Abu Dawud)

QS. Al-Baqarah [2]: 45

٨

RENUNGAN

QS. Al-Baqarah [2]: 45

RAHASIA DI BALIK KESABARAN MENGHADAPI COBAAN

SABAR MEMBUAHKAN SURGA

Wanita muslimah diperintahkan untuk bersabar dalam menghadapi berbagai cobaan, karena di setiap cobaan terkandung nilai pahala dan hal-hal positif bagi mereka. Umar bin Al-Khathab mengatakan, “Kami mendapati keutamaan hidup dengan bersabar, kalau sabar itu adalah berwujud manusia maka tentulah ia sangat mulia.” Ali bin Abu Thalib menuturkan, “Ketahuilah, bahwasanya (perumpamaan) sabar dengan iman seperti kepala dengan badan. Jika kepalanya terpotong maka binasalah badannya.” Hasan Al-Bashri mengatakan, “Sabar adalah perbendaharaan surga yang tidak diberikan Allah kecuali bagi hamba yang mulia di sisi-Nya.” Sulaiman bin AlQasim mengatakan, “Semua amal hamba diketahui pahalanya kecuali sabar. Allah berfirman, ‘Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.’ (QS. As-Zumar [39]: 10).” Lanjut beliau, “Sabar itu bagaikan air yang tercurah.” (Sumber: ‘Uddah Aṣ-Ṣābirīn, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)

Ibnu Abbas pernah berkata kepada Atha bin Abu Rabah perihal wanita ahli surga. Wanita berkulit hitam ini pernah menemui Nabi, lalu berkata, “Sesungguhnya aku menderita penyakit epilepsi dan auratku sering tersingkap (ketika sedang kambuh), maka berdoalah kepada Allah untukku agar aku sembuh.” Beliau bersabda, “Jika kamu berkenan, bersabarlah maka kamu mendapat surga, dan jika kamu berkenan, maka aku akan berdoa kepada Allah agar Dia menyembuhkanmu.” Dia berkata, “Kalau begitu aku akan bersabar.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

02 Juz 01 Al-Baqarah 006-057 Al-Quran Wanita.indd 8

10/15/2014 9:54:58 AM


٩

JUZ 1

9 ASBABUL WURUD

QS. Al-Baqarah [2]: 50 Ketika Nabi tiba di Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa Asyura. Kemudian beliau bertanya, “Hari yang kalian bepuasa ini sebetulnya hari apa?” Orangorang Yahudi tersebut menjawab, “Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini.” Beliau lantas berkata, “Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.” Lalu setelah itu beliau memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa. (HR. Muslim) Ibnu Abbas mengatakan, “Rasulullah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu.” (HR. AlBukhari dan Muslim).

TAFSIR IBNU KATSIR QS. Al-Baqarah [2]: 51–53 Allah menyeru Bani Israil untuk mengingat nikmat yang telah Allah berikan kepada mereka, juga pemaafan dari-Nya ketika mereka menyembah patung anak sapi setelah Nabi Musa meninggalkan mereka untuk memenuhi janjinya kepada Allah selama 40 malam. Hal ini disebutkan dalam ayat lain, “Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa (memberikan Taurat) tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi).” (QS. Al-A’rāf [7]: 142) Menurut satu pendapat, 30 malam itu adalah bulan Zulqa’dah, sedangkan 10 malam selanjutnya jatuh pada bulan Zulhijjah. Hal ini terjadi setelah Bani Israil selamat dari kejaran Fir’aun dan para pasukannya, dapat menyeberangi laut dan selamat. Selanjutnya, Allah memberi Musa Kitab dan Al-Furqan. Kitab di sini adalah Taurat. Adapun AlFurqan adalah keterangan dan penjelasan yang membedakan antara perkara yang haq dan batil, dan dapat membedakan antara jalan hidayah dan kesesatan. Tujuan dari diberikannya Taurat dan Al-Furqan tadi adalah agar mereka mendapat petunjuk. Hal ini pun terjadi setelah mereka diselamatkan dari laut, seperti yang ditunjukkan oleh konteks ayat Al-A’rāf tadi, juga karena firman Allah, “Dan sungguh, telah Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) setelah Kami binasakan umat-umat terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk serta rahmat, agar mereka mendapat pelajaran.” (QS. Al-Qaṣaṣ [28]: 43) Menurut pendapat lain, AlFurqan adalah sifat dari Taurat. Artinya, Taurat yang membedakan antara yang haq dan batil.

ASMAUL HUSNA QS. Al-Baqarah [2]: 54 At-Tawwab. Maha Pengampun. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menerangkan dengan ringkas tentang makna At-Tawwab pada dua bait syair: Demikianlah, AtTawwab itu termasuk sifat-sifatNya / dan tobat dalam sifat-Nya ada dua macam / taufik-Nya kepada hamba untuk bertobat, dan menerima-Nya / setelah tobatnya, dengan karunia Yang Maha Memberi karunia. Muhammad Khalil Harras dalam penjelasannya terhadap dua bait syair itu mengatakan, “Adapun nama At-Tawwab artinya adalah yang banyak tobat, artinya banyak kembali. Maksudnya, menerima tobat hamba dan mengembalikan kepada hamba berupa ampunanNya.”

2. ALͳBAQARAH

49. Dan (ingatlah) ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir’aun dan) pengikut-pengikut Fir’aun.25) Mereka menimpakan siksaan yang sangat berat kepadamu. Mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Dan pada yang demikian itu merupakan cobaan yang besar dari Tuhanmu. 50. Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, sehingga kamu dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir’aun dan) pengikut-pengikut Fir’aun, sedang kamu menyaksikan. 51. Dan (ingatlah) ketika Kami menjanjikan kepada Musa empat puluh malam.26) Kemudian kamu (Bani Israil) menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan) setelah (kepergian)nya, dan kamu (menjadi) orang yang zalim. 52. Kemudian Kami memaafkan kamu setelah itu, agar kamu bersyukur. 53. Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan kepada Musa Kitab dan Furqan, agar kamu memperoleh petunjuk. 27) 54. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Kamu benar-benar telah menzalimi dirimu sendiri dengan menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan), karena itu bertobatlah kepada Penciptamu dan bunuhlah dirimu.28) Itu lebih baik bagimu di sisi Penciptamu. Dia akan menerima tobatmu. Sungguh, Dialah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. 55. Dan (ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan jelas,” maka halilintar menyambarmu, sedang kamu menyaksikan. 56. Kemudian, Kami membangkitkan kamu setelah kamu mati, agar kamu bersyukur. 57. Dan Kami menaungi kamu dengan awan, dan Kami menurunkan kepadamu mann dan salwā.29) Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri.

25 Fir’aun adalah gelar bagi raja-raja Mesir pada masa lalu. Menurut sejarah, Fir’aun pada masa Nabi Musa a.s. ialah Menephthan (1232-1224 SM) anak Ramses. 26 Suatu tenggang waktu yang dijanjikan Allah untuk menerima petunjuk (Taurat); tetapi umat Nabi Musa a.s. tidak sabar menunggunya, sehingga mereka menyembah patung anak sapi yang dibuat oleh Samiri. 27 Yang dimaksud dengan Kitab adalah Taurat. Dan yang dimaksud dengan Furqan adalah keterangan-keterangan lain untuk membedakan yang baik dan yang buruk. 28 “Membunuh dirimu” ada yang mengartikan, orang-orang yang tidak menyembah patung anak sapi itu membunuh orang yang menyembahnya. Ada pula yang mengartikan, orang yang menyembah patung anak sapi itu saling membunuh, dan ada pula yang mengartikan, mereka disuruh membunuh diri mereka masing-masing untuk bertobat. 29 Mann ialah sejenis madu. Salwâ ialah sejenis burung puyuh.

RENUNGAN

Idgām Bilāgunnah Idgām Mutajānisain Idgām Mutamāṡilain Idgām Mutaqāribain Waqaf Lāzim Al-Waqfu Aulā

Idgām Bigunnah Idgām Mīmī, Gunnah Madd Farq Madd Lāzim Mukhaffaf Kilmī Madd Lāzim Muṡaqqal Kilmī Madd Lāzim Ḥarfi Musyabba’

Ikhfā’ Ikhfā’ Syafawī Madd Jā’iz Munfaṣil Madd Ṣilah Ṭawīlah Lā Waqfa Fīh Al-Waṣlu Aulā

Qalqalah Waqaf Mu’ānaqah Waqaf Jā’iz

Iqlāb Madd Wājib Mu aṣil

QS. Al-Baqarah [2]: 56

HAKIKAT SYUKUR Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menjelaskan bahwa hakikat syukur kepada Allah itu adalah tampaknya bekas nikmat Allah pada lisan sang hamba dalam bentuk pujian dan pengakuan, di dalam hatinya dalam bentuk kesaksian dan rasa cinta, dan pada anggota tubuhnya dalam bentuk patuh dan taat. (Sumber: Madārij As-Sālikīn)

02 Juz 01 Al-Baqarah 006-057 Al-Quran Wanita.indd 9

TAUSIYAH MOTIVATIF UNTUK MUSLIMAH

QS. Al-Baqarah [2]: 52

MENSYUKURI NIKMAT ALLAH Betapa banyak anugerah dan nikmat Allah yang diberikan kepada manusia. Seorang muslimah mesti mensyukuri anugerah itu. Syukur yang bukan hanya sekadar ucapan di lisan, tetapi juga berupa laku perbuatannya. Imam AlGhazali mengatakan, “Syukur adalah adalah meyakini, bahwa tidak ada yang memberi nikmat kecuali Allah. Kalau anda telah mengetahui nikmat-nikmat yang diberikan Allah kepada anda secara detail, baik yang ada pada organorgan tubuh anda, tubuh anda, ruh anda dan semua yang anda butuhkan di antara urusan penghidupan, maka akan tampak satu kegembiraan di hati anda, baik kegimbiraan dengan Allah, nikmat-nikmat-Nya dan karuniaNya kepada anda. Dengan begitu, anda akan merasa antusias untuk melakukan sesuatu yang bisa melahirkan syukur, baik dengan hati, mulut maupun semua organ tubuh.” (Sumber: Iḥyā’ ‘Ulūmuddīn)

10/15/2014 9:55:01 AM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.