2015
Laporan Tahunan Annual Report
Daftar Isi Table of Content
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Vision, Mission and Values
Sambutan dari Presiden Komisaris Message from President Commissioner
Sambutan dari Presiden Direktur Message from President Director
Profil CTBC Bank Co., Ltd. Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia
Strategi Bisnis Business Strategy
Tinjauan Keuangan Financial Review
Struktur Permodalan Capital Exposure
Tonggak Sejarah Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management
01 02 03 05 08 10 12 19 24 28 31 62
75 77 80 82 84 85 86 87 89 92 93 94
Teknologi Informasi Information Technology
Peristiwa Penting Event Highlights
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility
Produk dan Layanan Products and Services
Jaringan Kantor Office Network
Struktur Organisasi Organizational Structure
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners
Profil Direksi Profile of Directors
Pejabat Eksekutif Executive Officers
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility of Financial Reporting
Laporan Keuangan yang Telah Diaudit Audited Financial Statement
Annual Report 2015
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Dalam milyaran Rupiah
LAPORAN POSISI KEUANGAN Jumlah Aset Kredit yang Diberikan (Bruto) Cadangan kerugian penurunan nilai Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain Jumlah Liabilitas Ekuitas
In billions of Rupiah
2015
2014
12,827.36 8,770.63 128.19 8,206.24 10,293.23 2,534.12
12,328.73 7,851.66 113.33 8,260.25 9,911.39 2,417.34
512.70 101.52 614.21 456.04
458.83 174.59 633.41 308.33
158.17 115.84
325.08 239.18
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional lainnya (Selain Bunga) Pendapatan Operasional Beban Operasional Pendapatan Non Ops Lainnya Laba (Rugi) Sebelum Pajak Laba (Rugi) Setelah Pajak
Total Assets Loans receivable (Gross) Allowance for impairment losses Deposits from customers & other banks Total Liabilitites Equity
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
RASIO KEUANGAN UTAMA Permodalan KPMM (risiko kredit) KPMM (risiko kredit+risiko pasar+risiko operasional) Aktiva tetap terhadap modal
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Net Interest Income Other Operating Revenue (Non Interest) Operating Revenue Operating Expenses Other Non Operating Revenue Profit (Loss) Before Tax Profit (Loss) After Tax
KEY FINANCIAL RATIOS 30.40% 26.28% 4.87%
33.63% 29.24% 4.85%
Capital CAR including credit risk CAR including credit risk, market risk and Operational Risk Fixed Assets to Capital
Kualitas Aktiva Aktiva produktif bermasalah Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif Pemenuhan PPA produktif Pemenuhan PPA non produktif NPL bruto NPL bersih
2.11%
1.25%
1.08% 89.03% 0.00% 2.88% 2.05%
1.01% 72.56% 0.00% 1.82% 0.82%
Earning Assets Non-Performing Productive Assets Impairment loss reserves (CKPN) of financial assets to productive assets Compliance of Allowance for Productive Assets Compliance of Allowance for Non Productive Assets NPL Gross NPL Net
Rentabilitas ROA ROE NIM Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO)
1.28% 4.93% 4.76% 90.33%
3.23% 10.97% 5.23% 80.28%
Rentability ROA ROE NIM Operating Expenses to Operating Revenues
Likuiditas LDR
118.14%
112.16%
Liquidity LDR
Kepatuhan Persentase Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Persentase Pelampauan BMPK Giro Wajib Minimum (Rupiah) Posisi Devisa Neto (PDN)
Compliance nil nil 7.57% 2.18%
nil nil 8.11% 2.28%
Percentage Violation of Legal Lending Limit (LLL) Percentage Lending in Excess of LLL Reserve Requirement (Rupiahs) Net Open Position (NOP)
PT BANK CTBC Indonesia
1
LAPORAN TAHUNAN 2015
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Vision, Mission and Values
Visi
Vision
Menjadi salah satu bank fokus terkemuka dan berkomitmen untuk melayani target pasar yang dipilih di Indonesia.
To become one of the leading focus banks and
Misi
Mission
Bank akan fokus untuk menyediakan solusi keuangan kepada klien Corporate, IOW, dan Segmen Menengah Ritel melalui jasa-jasa yang profesional, peduli, terpercaya, berintegritas dan inovatif.
We will focus to provide financial solution to
commit to serve selected target market in Indonesia.
Corporate, IOW and Retail Middle Segment clients through professional, caring, trustworthy, integrity, and innovative services.
Nilai-Nilai Perusahaan Integritas | Peduli | Profesional | Inovasi | Kerjasama Tim Core Values Integrity | Caring | Professional | Innovation | Teamwork
2
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner
Jack Lee
Presiden Komisaris President Commissioner
Yang Terhormat Para Pemangku Kepentingan,
Dear Shareholders,
Tahun 2015 Indonesia menghadapi sejumlah tantangan
The year 2015, Indonesia was facing a number of challenges
ekonomi secara global dan domestik. Perlambatan ekonomi
in the global and domestic economy. The global economic
global serta rendahnya realisasi anggaran pemerintah pusat
slowdown and the low realization of the central government
dinilai menjadi batu sandungan bergeraknya ekonomi
budget were considered to be a stumbling block movement of
Indonesia ke arah yang positif. Namun demikian, melalui
the Indonesian economy in a positive direction. Nevertheless,
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang dikelola
through macroeconomic stability and financial system which
dengan bijaksana dan konsisten melalui koordinasi yang
are maintained by prudent and consistent through strong
kuat antara Pemerintah dan Bank Indonesia, diharapkan
coordination between the Government and Bank Indonesia,
pada tahun 2016 kondisi ekonomi akan lebih baik.
the economic condition in 2016 is expected to be improved.
Penilaian Komisaris terhadap Kinerja Direksi
Board of Commissioners’ Assessment on the Directors’ Performance
Melalui pemantauan kami selaku Dewan Komisaris, kami
Through our monitoring as Board of Commissioners, we are
berpendapat bahwa walaupun tantangan perekonomian
in opinion that despite economic challenges experienced by
mempengaruhi aktivitas bisnis Bank namun implementasi
all of the Bank’s business activities, but the implementation
strategi bisnis secara umum berjalan dengan baik dan
of the general business strategy going well and realistically.
realistis. Hal ini dapat dilihat dari laporan kinerja keuangan
It can be seen from the statement of financial performance
Bank CTBC Indonesia periode 2015.
Bank CTBC Indonesia in 2015.
Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi Bank telah
Board of Commissioners assessed that the Directors of the
melaksanakan tugas dengan baik dan profesional selama di
Bank has been carrying out duties properly and professionally
periode 2015.
during 2015.
Pandangan atas Prospek Usaha Bank CTBC Indonesia
Views on Business Prospect of Bank CTBC Indonesia
Dewan
2016,
In 2016, Board of Commissioners expects that the global
pertumbuhan ekonomi global berjalan dengan kondusif
economic growth will be in conducive condition with
dengan perkiraan menurunnya risiko penyaluran kredit, dan
prediction of the decrease in the risk of lending, and loan
Komisaris
mengharapkan
di
tahun
PT BANK CTBC Indonesia
3
LAPORAN TAHUNAN 2015
rencana penurunan suku bunga kredit sehingga Bank dapat
interest rate reduction plan so the Bank will be able to
mengembangkan usahanya sesuai dengan target yang telah
expand its business following the the targets that have been
disusun Direksi.
set by Directors.
Dewan Komisaris senantiasa mengingatkan Manajemen
Board of Commissioners will constantly remind the
Bank agar dalam pengembangan produk selalu mengacu
Management in product development always refers to
pada aspek marketability, profitability, penguasaan product
aspects of marketability, profitability, deep understanding of
knowledge dan pengendalian risiko terhadap produk terkait.
product knowledge and risk control related with the product.
Untuk
dengan
Therefore, Board of Commissioners together with Bank’s
Manajemen Bank akan terus melakukan perbaikan yang
management will continue to make necessary improvement
diperlukan. melalui review secara berkelanjutan atas
through ongoing review on the policies, provide counsel
kebijakan-kebijakan yang dibuat, menyediakan nasihat dan
and recommendation, supervise and directing the Bank’s
rekomendasi, mengawasi dan mengarahkan manajemen
management for improvement with prudent expectation.
itu
Dewan
Komisaris
bersama-sama
untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dengan sikap yang lebih prudent.
Apresiasi
Appreciation
Dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016
With Indonesia’s economic growth forecasts in 2016 is higher
lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yaitu berkisar 5,2-5,6%
than 2015, which is ranged from 5.2 to 5.6% (yoy) in 2016,
(yoy) pada tahun 2016, Bank CTBC Indonesia yakin dengan
Bank CTBC Indonesia optimist with Bank’s ability to maintain
kemampuannya mempertahankan kinerja keuangan Bank
stable financial performance and to overcome the challenges
CTBC Indonesia agar tetap stabil dan mengatasi tantangan
ahead.
ke depan. Pada kesempatan ini atas nama Dewan Komisaris, saya ingin
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to take
mengucapkan terima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan
this opportunity to express my gratitude to Financial Service
(OJK), para Direksi dan karyawan atas dedikasinya terhadap
Authority (OJK), all of the Directors and employees for their
perusahaan, kepada para pemangku kepentingan termasuk
dedication to the company, to the stakeholders including
pemegang saham, nasabah, dan masyarakat pada umumnya,
shareholders, customers, and the public at large, for their
atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada
trust and support given to Bank CTBC Indonesia.
Bank CTBC Indonesia.
Jack Lee
Presiden Komisaris President Commissioner
4
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Sambutan Presiden Direktur Message from President Director
Joseph Shih Presiden Direktur President Director
Tantangan ekonomi yang dihadapi di tahun 2015 terkait
The economic challenges faced in 2015 were linked to the
dengan melemahnya permintaan komoditas, depresiasi
weaken commodity demand, depreciation of IDR and the
rupiah and melambatnya perekonomian global.
slowdown of global economy.
Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi di Indonesia
In 2016, economic growth in Indonesia is projected in the
diproyeksikan berada pada kisaran 5,2-5,6% (yoy), lebih
range of 5.2-5.6% (yoy) better than 2015 which is 5.04%
baik dibandingkan tahun 2015 yaitu 5,04% (yoy). Langkah-
(yoy). The implementation of government policy is to attract
langkah kebijakan pemerintah adalah dengan meningkatkan
investment and expand the project of infrastructure.
investasi dan pengembangan proyek infrastruktur. Pertumbuhan kredit dalam industri perbankan diperkirakan
Credit growth in the Indonesia’s banking industries is
akan mengalami perkembangan sedang di kisaran 12-14%
predicted a moderate growth with range of 12-14% in 2016
pada 2016 seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi dan
in line with improved economic condition and expected
kebijakan moneter yang diharapkan.
moneter policy.
Pencapaian Kinerja 2015
Business Performance in 2015
Di Tahun 2015, Bank CTBC Indonesia telah membukukan
In 2015, Bank CTBC Indonesia has recorded profit before tax
laba sebelum pajak sebesar IDR 158,17 miliar. Laba bersih
of IDR 158.17 billion. The net profit amounted to IDR 115.84
tercatat sebesar IDR 115,84 miliar, turun sebesar 51,57%
billion, down by 51.57% compared to the previous year mainly
dibandingkan tahun sebelumnya yang disebabkan karena
due to increase in non-performing loan (NPL) and lower
meningkatnya non-performing loan (NPL) dan menurunnya
trading income. The ratio of NPL Gross has increase from
pendapatan trading. Rasio NPL Bruto mengalami kenaikan
1.82% at 2014 into 2.88% at 2015 due to the deterioration of
jika dibanding dengan tahun sebelumnya dari 1,82%
the quality of some of corporate debtors. Nevertheless, the
di tahun 2014 menjadi 2,88% pada tahun 2015 yang
Bank recorded an increase net interest income IDR 512.70
disebabkan karena memburuknya kualitas beberapa debitur
billion in 2015 which is increase 11.74% than previous year,
korporasi. Walaupun demikian, Bank mencatat peningkatan
total assets grew by 4.04% from IDR 12.33 trillion at the end
pendapatan bunga bersih bank yang mencapai IDR
of 2014 to IDR 12.83 trillion at the end of 2015, bank liabilities
512,70 miliar pada tahun 2015, meningkat sebesar 11,74%
grew from IDR 9.91 trillion at the end of 2014, to IDR 10.29
dibandingkan perolehan tahun sebelumnya, jumlah total
trillion at the end of 2015, equity amounted to IDR 2.53
PT BANK CTBC Indonesia
5
LAPORAN TAHUNAN 2015
aset Bank tumbuh sebesar 4,04% dari IDR 12,33 triliun pada
trillion at the end of 2015. This amount is higher than equity
akhir tahun 2014, menjadi IDR 12,83 triliun pada akhir tahun
at previous year amounted 2.42 trillion.
2015, Jumlah liabilitas bank tumbuh dari IDR 9,91 triliun pada akhir tahun 2014, menjadi IDR 10,29 triliun pada akhir tahun 2015, ekuitas Bank sebesar IDR 2,53 triliun meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar IDR 2,42 triliun. Di tahun 2015, Bank CTBC Indonesia menambahkan
In 2015, Bank CTBC Indonesia adds some services facilities to
beberapa
mempermudah
enable customers to conduct banking transactions with the
pelanggan melakukan transaksi perbankan dengan Bank
Bank, namely ‘CTBC Bill Payment’, which through the facility,
yaitu ‘CTBC Bill Payment’ dimana melalui fasilitas tersebut,
the Bank provides regular bill payments services (electricity,
Bank memberikan pelayanan pembayaran tagihan rutin
water, Telkom phone, internet and TV subscription), purchase
(listrik, air, telepon Telkom, internet dan TV berlangganan),
train tickets and various vouchers, via ATM CTBC and the
pembelian tiket kereta api dan aneka voucher isi ulang,
Bank has enhance ‘CTBC Internet Banking’ for corporate
melalui ATM CTBC serta Bank telah mengembangkan
customer to provide more convenient transactions via
‘CTBC Internet Banking’ untuk pelanggan korporasi dengan
internet banking.
fasilitas
pelayanan
untuk
menyediakan lebih banyak kemudahan transaksi melalui internet banking.
Business Prospect 2016
Prospek Usaha 2016 keras
The Management has committed to work hard through the
melalui produktivitas kerja, meningkatkan produk yang
productivity, upgrading diversified products, improving asset
beragam, meningkatkan kualitas aset, penguatan sumber
quality, strengthening human resources and improving IT
daya manusia dan meningkatkan perkembangan IT untuk
resources to support the bank’s further growth.
Manajemen
Bank
berkomitmen
untuk
bekerja
mendukung pertumbuhan Bank lebih lanjut. Dalam rencana bisnis pada tahun 2016, Bank menargetkan
In the business plan in 2016, the Bank is targeting loan
pertumbuhan pinjaman sebesar 15,5% dan meningkatkan
growth of 15.5% and the enhancement of Bank’s liquidity. In
likuiditas
menerus
addition, continuously improve asset quality and preparation
meningkatkan kualitas aset dan persiapan dalam memenuhi
to meet regulatory requirements regarding International
persyaratan peraturan mengenai International Financial
Financial Reporting Standard 9 (IFRS 9) also become
Reporting Standard 9 (IFRS 9) juga merupakan target yang
important targets for 2016. In terms of improving the service
tidak kalah pentingnya di tahun 2016. Dalam hal peningkatan
to customers, besides online internet banking, the next target
pelayanan kepada pelanggan, selain internet banking sudah
will be followed by mobile banking service.
Bank.
Selain
itu,
secara
terus
online, target berikutnya akan diikuti dengan pelayanan mobile banking.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance (GCG) Implementation
Struktur dan mekanisme tata kelola yang tertata rapi dan
The structure and corporate governance mechanisms
diterapkan secara konsisten dijalankan untuk memastikan
are well administrated and consistently implemented to
terselenggaranya
ensure the reliability and responsiveness implementation of
kegiatan
operasional
yang
handal
dan responsif.
operational activities.
Tuntutan terhadap mutu tata kelola yang baik menjadi suatu
The demands on the improvement quality of governance
keharusan yang harus dipenuhi oleh Dewan Komisaris dan
is a must to be fulfilled by Bank CTBC Indonesia through
Manajemen Bank melalui komitmen untuk melaksanakan
commitment
Good Corporate Governance (GCG).
prevailing principles.
Good Corporate Governance (GCG) merupakan proses
Good Corporate Governance is a multifacet on-going process
berkelanjutan (on-going process) multifacet dan Manajemen
and Bank CTBC Indonesia has committed to enhance the
6
PT BANK CTBC Indonesia
to
implement
the
GCG
according
to
ANNUAL REPORT 2015
Bank berkomitmen untuk senantiasa memperhatikannya
structure, resources and implementation of Good Corporate
baik dari segi struktur, sumber daya dan tata kerja GCG pada
Governance of the Bank.
Bank.
Ucapan Terima Kasih
Acknowledgement
Tahun 2015 merupakan tahun penuh tantangan bagi industri
While 2015 was a very challenging year for the banking
perbankan di Indonesia, namun Bank CTBC Indonesia mampu
industries in Indonesia, Bank CTBC Indonesia was able to
melampaui pertumbuhan rata-rata di industri perbankan dan
outpace the industry average growth and closed the year
mengakhirinya dengan cukup baik. Selanjutnya, Bank harus
with acceptable performance. Going forward, the Bank
tetap menjaga semangat yang baik dan tetap fokus pada
must maintain good spirit and remain focused on improving
peningkatan produktivitas dan terus menumbuhkan kualitas
productivity and the quality of the loan portfolio to further
portofolio pinjaman untuk perkembangan usaha lebih lanjut.
business development.
Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada
On behalf of all of the Directors, I would like to thank the
para pemegang saham atas kepercayaan mereka berikan
shareholders for their confidence in the Directors’ ongoing
kepada para Direksi, kepada Dewan Komisaris dan Otoritas
management of the Bank, to the Board of Commissioners
Jasa Keuangan (OJK) atas pengawasan, bimbingan, dan
and Financial Service Authority (OJK) for their continued
pengarahan yang diberikan selama ini. Kami juga sangat
supervision, guidance and direction throughout the year. We
menghargai segenap karyawan Bank CTBC Indonesia untuk
also highly grateful to the employees of Bank CTBC Indonesia
kerja sama tim, komitmen dan profesionalisme mereka
for their teamwork, commitment and professionalism
dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Terakhir, kepada
in delivering the best services and values. Finally, to our
nasabah dan seluruh mitra usaha atas dukungan yang tiada
customers and all of our business partners for their continued
henti kepada Bank CTBC Indonesia.
support to Bank CTBC Indonesia.
Joseph Shih Presiden Direktur President Director
PT BANK CTBC INDONESIA
7
LAPORAN TAHUNAN 2015
Profil CTBC Bank Co., Ltd. Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
CTBC Bank Co., Ltd. (CTBC Bank) yang sebelumnya dikenal dengan nama yaitu Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. didirikan pada tahun 1966 dan telah berkembang menjadi bank swasta terbesar di Taiwan. CTBC Bank Co., Ltd. (CTBC Bank) formerly known as Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. was established in 1966 and has grown into the largest private bank in Taiwan. Cikal bakal Bank ini yaitu Bank China Securities Investment
The Bank’s predecessor, China Securities Investment
Corporation, telah berganti nama menjadi China Trust
Corporation, was transformed to China Trust Company, Ltd.,
Company, Ltd., dimana lingkup usahanya termasuk trust
which business scope included trust banking, development
banking, development banking dan investment banking.
banking and investment banking. In 1992, it became the first
Pada tahun 1992, merupakan perusahaan yang pertama di
trust company in Taiwan to obtain a commercial bank license
Taiwan yang memperoleh lisensi menjadi bank komersil dan
and later on changed its name to Chinatrust Commercial
selanjutnya berganti nama menjadi Chinatrust Commercial
Bank Co., Ltd. In 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.
Bank Co., Ltd. Di tahun 2013, Chinatrust Commercial Bank
changed its name to became CTBC Bank Co., Ltd.
Co., Ltd. berubah nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd. Dengan kinerja kerjanya yang luar biasa, produk yang
CTBC Bank’s outstanding performances, product innovation,
innovatif, profitabilitas dan berbagai prestasi yang diraihnya,
profitability
CTBC Bank di akreditasi dengan banyak penghargaan dari
accredited CTBC Bank with numerous awards from reputable
berbagai lembaga keuangan, majalah keuangan dan institusi
economic institutions, finance magazines and government
pemerintah. Pada tahun 2015, CTBC Bank mendapatkan
agencies. In 2015 CTBC Bank was awarded “Best Bank in
penghargaan sebagai “Best Bank in Taiwan” oleh The
Taiwan” by The Banker, Euromoney and FinanceAsia, “The
Banker, Euromoney dan FinanceAsia, “The Strongest Bank
Strongest Bank in Taiwan” and “Best Retail Bank in Taiwan”
in Taiwan” dan “Best Retail Bank in Taiwan” oleh The Asian
by The Asian Banker.
and
other
excellent
achievements
have
Banker. Majalah Global Finance memberikan anugerah CTBC Bank
Global Finance magazine recognized CTBC Bank as the
sebagai Global Winner dari “Best in Social Media Bank”,
Global Winner of “Best in Social Media Bank”, Euromoney,
Majalah Euromoney, Global Finance, Asiamoney dan
Global Finance, Asiamoney and FinanceAsia magazines also
FinanceAsia juga memberikan penghargaan kepada CTBC
recognized CTBC Bank as the “Best Private Bank in Taiwan”.
Bank sebagai “Best Private Bank in Taiwan”. Penghargaan lainnya termasuk “Best Trade Finance Bank in
Other awards include “Best Trade Finance Bank in Taiwan”
Taiwan” oleh Global Finance, The Asset, The Asian Banker
by Global Finance, The Asset, The Asian Banker and Global
dan Global Trade Review; “Best Sub-Custodian Bank in
Trade Review; “Best Sub-Custodian Bank in Taiwan” by
Taiwan” oleh Global Finance and The Asian Banker; “Best
Global Finance and The Asian Banker; “Best Treasury & Cash
Treasury & Cash Management Bank in Taiwan” oleh Global
Management Bank in Taiwan” by Global Finance; “Best Local
Finance; “Best Local Currency Cash Management Services”
Currency Cash Management Services” by Asiamoney.
oleh Asiamoney.
8
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Per tahun 2015, dengan total aset lebih dari NT$ 3,51 triliun,
As of 2015, with total assets of more than NT$ 3.51 trillion,
149 kantor cabang di Taiwan dan memiliki jaringan sebanyak
CTBC Bank has 149 branches throughout Taiwan, and over
100 kantor (kantor perwakilan, cabang, anak perusahaan,
100 overseas outlets (office, branch, subsidiary, branch
dan cabang anak perusahaan) yang berlokasi di Amerika
of subsidiary), locating in the US, Canada, Japan, India,
Serikat, Kanada, Jepang, India, Indonesia, Filipina, Thailand,
Indonesia, the Philippines, Thailand, Vietnam, Hong Kong,
Vietnam, Hong Kong, Singapura, Myanmar, Malaysia,
Singapore, Myanmar, Malaysia, Australia, and China make
Australia, dan Cina membuat CTBC Bank Taiwan sangat
CTBC Bank Taiwan’s most international financial institution.
dikenal sebagai menjadi lembaga keuangan internasional. CTBC Bank Co., Ltd. dimiliki sepenuhnya oleh CTBC Financial
CTBC Bank Co., Ltd., is fully owned by CTBC Financial
Holding Company Co., Ltd. (dahulu bernama Chinatrust
Holding Company Co., Ltd. (formerly known as Chinatrust
Financial Holding Co., Ltd.). Per tanggal 31 Desember
Financial Holding Co., Ltd.). As of 31 December 2013, ten
2015, sepuluh (10) pemilik saham terbesar CTBC Financial
(10) major shareholders of CTBC Financial Holding Co.,
Holding Co., Ltd. adalah Nan Shan Life Insurance Co., Ltd.
Ltd., are Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (3.36%), Jeffrey
(3,66%), Jeffrey L. S. Koo (3,59%), Yi Kao Investment Co.,
L. S. Koo (3.59%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (2.87%), Mega
Ltd. (2,87%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd.
International Commercial Bank Co., Ltd. acting as custodian
berlaku sebagai kustodian untuk the Investment Account
for the Investment Account of Morgan Stanley Formosa
of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited
Holdings (Cayman) Limited (2.60%), JPMorgan Chase Bank
(2,60%), JPMorgan Chase Bank N.A. Taipei Branch sebagai
N.A. Taipei Branch in custodian for Saudi Arabian Monetary
kustodian untuk Saudi Arabian Monetary Agency (2,26%),
Agency (2.26%) , Long Bon International Co., Ltd. (2.12%),
Long Bon International Co., Ltd. (2,12%), Government of
Government of Singapore (1.85%), Vanguard Emerging
Singapore (1,85%), Vanguard Emerging Markets Stock Index
Markets Stoct Index Fund, A series of Vanguard International
Fund, A series of Vanguard International Equity Index Funds
Equity Index Funds (1.62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd.
(1,62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,61%), Bank J. Safra
(1.61%), Bank J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch – For
Sarasin Ltd-Singapore Branch–For Clients’ account (1,56%).
Clients’ account (1.56%).
Selain CTBC Bank, anak perusahaan lainnya dari CTBC
Besides CTBC Bank, other subsidiaries of CTBC Financial
Financial Holding adalah CTBC Securities, CTBC Insurance
Holding include CTBC Securities, CTBC Insurance Brokers,
Brokers, CTBC Asset Management, CTBC Venture Capital,
CTBC Asset Management, CTBC Venture Capital, CTBC
CTBC Security, Taiwan Lottery, CTBC Life Insurance dan
Security, Taiwan Lottery, CTBC Life Insurance and CTBC
CTBC Investments.
Investments.
PT BANK CTBC Indonesia
9
LAPORAN TAHUNAN 2015
Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia
PT Bank CTBC Indonesia (d/h PT Bank Chinatrust Indonesia)
PT Bank CTBC Indonesia (formerly named PT Bank Chinatrust
dengan kepemilikan saham sebesar 99% oleh CTBC Bank
Indonesia) is 99% shareholder owned by CTBC Bank Co., Ltd.
Co., Ltd., (sebelumnya dikenal dengan nama Chinatrust
(formerly known as Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.),
Commercial Bank Co., Ltd.), yang merupakan salah satu
one of the leading banks in Taiwan and the remaining 1%
bank terkemuka di Taiwan dan 1% saham dimiliki oleh PT
is owned by PT Bank Danamon Indonesia Tbk, one of the
Bank Danamon Indonesia Tbk, salah satu bank terkemuka
premier Indonesian banks. PT Bank CTBC Indonesia started
di Indonesia. PT Bank CTBC Indonesia mulai beroperasi di
its operation in Indonesia in mid 1997, mainly to serve the
Indonesia pada pertengahan tahun 1997 terutama untuk
Indo-Taiwanese trade, under the name of PT Bank Chinatrust
melayani perdagangan Indo-Taiwan, dengan nama PT Bank
Tamara with shareholding of 85% by Chinatrust Commercial
Chinatrust Tamara, dimana kepemilikan saham 85% oleh
Bank and 15% by Bank Tamara. In year 2001 Chinatrust
Chinatrust Commercial Bank dan 15% oleh Bank Tamara.
Commercial Bank increased its ownership to 99% and
Pada tahun 2001 Chinatrust Commercial Bank meningkatkan
changed the Bank’s name to PT Bank Chinatrust Indonesia.
kepemilikannya menjadi 99% dan merubah nama PT Bank
And In 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. as majority
Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia.
shareholder of PT Bank CTBC Indonesia had changed its name
Di tahun 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. selaku
to CTBC Bank Co., Ltd., PT Bank Chinatrust Indonesia then
pemegang saham mayoritas PT Bank CTBC Indonesia
followed with name change to PT Bank CTBC Indonesia in the
melakukan perubahan nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd.
same year.
dan PT Bank Chinatrust Indonesia juga di tahun yang sama berganti nama menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Dengan modal dasar yang kuat dan kinerja yang konsisten
With a strong capital base and consistent performance since
sejak didirikan, Bank CTBC Indonesia diakui sebagai salah
its establishment, Bank CTBC Indonesia has been recognized
satu bank terkemuka di Indonesia.
as one of the leading banks in Indonesia.
Bank CTBC Indonesia menyediakan ruang lingkup yang
Bank CTBC Indonesia provides a full range of corporate
lengkap untuk jasa perbankan korporasi dan individu di
and consumer services in Indonesia and is committed to
seluruh Indonesia dengan komitmen untuk menjadi bank
become a bank that can be relied upon and trusted. With
yang dapat diandalkan dan dipercaya. Dengan total aset
assets totaling IDR 12.83 trillion, and 14 (fourteen) offices in
sebesar IDR 12,83 triliun dan 14 (empat belas) kantornya di
Indonesia (including 3 Functional Offices Non-Operational),
Indonesia (termasuk 3 Kantor Fungsional Non-operasional),
Bank CTBC Indonesia business activities continue to focus
kegiatan usaha Bank CTBC Indonesia terus difokuskan
on developing cooperation and long-term relationships
untuk mengembangkan kerjasama dan hubungan jangka
with customers.
panjang dengan para nasabah.
10
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
CTBC Financial Holding Co., Ltd.
100%
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
CTBC Bank Co., Ltd.
1%
99%
PT Bank CTBC Indonesia
Catatan:
Note:
•
Data per 31 Desember 2015
•
Data as of December 31, 2015
•
Pemegang saham Pengendali terakhir PT Bank CTBC
•
Ultimate shareholders of PT Bank CTBC Indonesia is
Indonesia adalah CTBC Financial Holding Co., Ltd. yang
CTBC Financial Holding Co., Ltd. which is public company
merupakan perusahaan publik •
Sepuluh pemilik saham terbesar CTBC Financial Holding
•
Ten major shareholders of CTBC Financial Holding Co.,
Co., Ltd. adalah Nan Shan Life Insurance Co., Ltd.
Ltd., are Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (3.36%),
(3,66%), Jeffrey L. S. Koo (3,59%), Yi Kao Investment
Jeffrey L. S. Koo (3.59%), Yi Kao Investment Co., Ltd.
Co., Ltd. (2,87%), Mega International Commercial
(2.87%), Mega International Commercial Bank Co.,
Bank Co., Ltd. berlaku sebagai kustodian untuk the
Ltd. acting as custodian for the Investment Account of
Investment Account of Morgan Stanley Formosa
Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited
Holdings (Cayman) Limited (2,60%), JPMorgan Chase
(2.60%), JPMorgan Chase Bank N.A. Taipei Branch in
Bank N.A. Taipei Branch sebagai kustodian untuk
custodian for Saudi Arabian Monetary Agency (2.26%),
Saudi Arabian Monetary Agency (2,26%), Long Bon
Long Bon International Co., Ltd. (2.12%), Government of
International Co., Ltd. (2,12%), Government of Singapore
Singapore (1.85%), Vanguard Emerging Markets Stock
(1,85%), Vanguard Emerging Markets Stock Index Fund,
Index Fund, A series of Vanguard International Equity
A series of Vanguard International Equity Index Funds
Index Funds (1.62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd.
(1,62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,61%), Bank
(1.61%), Bank J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch – For
J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch–For Clients’
Clients’ account (1.56%).
account (1,56%).
PT BANK CTBC Indonesia
11
LAPORAN TAHUNAN 2015
Strategi Bisnis Business Strategy Bisnis Tresuri
Treasury Business
Tahun 2015 adalah tahun yang penuh tantangan untuk bisnis
Year of 2015 was a very challenging year for Treasury business
Tresuri karena perlambatan ekonomi global. Ketidakpastian
due to global economic slowdown. Uncertainty in US Federal
atas keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS
Reserve rate hike increase unpredictably intense movement
meningkatkan pergerakan tidak terduga yang hebat di pasar
in the market due to global assets and capital reallocations.
karena realokasi aset dan modal secara global. Disamping itu
On the other hand market liquidity condition also has direct
kondisi likuiditas pasar juga berdampak langsung terhadap
impact to Group achievement for full year 2015.
pencapaian Grup sepanjang tahun 2015. Untuk tahun 2015, Grup Bisnis Tresuri membukukan
In the year of 2015, Treasury Business Group recorded the
pendapatan sebesar Rp 102,5 miliar, 34% (tiga puluh empat
revenue as IDR 102.5 billion, 34% (thirty four percent) below
persen) dibawah target. Rendahnya tingkat pencapaian
target. The deficiency mainly generated from loss of IDR
tersebut terutama dikarenakan kerugian pada transaksi surat
6.3 billion in securities trading transactions and significant
berharga sebesar Rp 6,3 miliar and peningkatan signifikan
increment in funding cost. Funding cost through money
pada biaya pendanaan. Biaya pendanaan melalui transaksi
market borrowing increase 244% (two hundred forty four
pinjaman di Pasar uang meningkat sebesar 244% (dua ratus
percent) and swap funding cost increase 150% (one hundred
empat puluh empat persen) dan biaya pendanaan melalui
fifty percent) compared with previous year.
transaksi swap meningkat sebesar 150% (seratus lima puluh persen) dibandingkan tahun sebelumnya. Namun Grup Bisnis Tresuri berhasil meningkatkan efisiensi sebesar
However Treasury Business Group successfully increases
12% (dua belas persen) pada biaya operasional dibandingkan
efficiency to 12% (twelve percent) on operating cost from 9%
dengan 9% (sembilan persen) pada tahun sebelumnya.
(nine percent) in previous year.
Memasuki tahun 2016, Grup Bisnis Tresuri Bank CTBC
Entering 2016, Treasury Business Group of Bank CTBC
Indonesia akan terus berupaya meningkatkan layanan
Indonesia will continue to improve services to customers.
kepada nasabah. Pengembangan basis nasabah untuk
Customer base expansion to grow derivative transactions in
meningkatkan portfolio transaksi derivatif dalam valuta
foreign exchange and interest rate become a major strategy.
asing dan suku bunga masih menjadi strategi utama.
On the other hand, Trading Desk will keep focusing on fixed
Di sisi lain, Trading Desk akan tetap fokus pada pasar
income market and improve FX trading business along with
surat berharga dan meningkatkan bisnis FX dengan lebih
enhance prudent risk management while provide best price
meningkatkan prinsip kehati-hatian juga memberikan
to support customer transactions. Gapping strategies are
dukungan harga terbaik untuk transaksi nasabah. Selain itu
also still become a part of the interbank focus this year to
strategi gapping juga tetap menjadi bagian dari fokus tahun
secure the revenue source.
ini dalam menjaga sumber pendapatan. Grup Bisnis Tresuri siap menyambut tantangan di tahun
Treasury Business Group is ready to embrace the challenges
2016 dengan optimisme yang tinggi.
in 2016 with high optimism.
Perbankan Korporasi
Corporate Banking
Kegiatan pada grup korporasi (CBG) meliputi pemberian
The activities in the Corporate Banking Group (CBG) during
pinjaman dan pendanaan pada segmen menengah hingga
2015 remain covering lending and funding to medium to large
korporasi besar dan ke beberapa sektor industri seperti
corporate segment and to several industry sectors such as
manufaktur, perdagangan, makanan dan minuman, grosir,
manufacturing, trading, food and beverage, wholesale, services,
jasa, bisnis yang berorientasi ekspor dan impor.
export and import business oriented.
12
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Dibandingkan dengan akhir tahun 2014, CBG masih berhasil
Compared to year-end 2014, Corporate Banking Group (CBG)
mencatat surplus 16% dan 14% untuk masing-masing
managed to record surplus of 16% and 14% for revenue and
pendapatan dan laba pada tahun 2015, sementara hanya
profit respectively in 2015, while recorded only slight growth
mencatat sedikit pertumbuhan pada penyaluran kredit
for loan portfolio considering unfavorable and stagnant
mengingat kondisi pasar yang kurang menguntungkan dan
market condition and therefore, our strategy was focused
cenderung stagnan, karenanya salah satu strategi Bank lebih
more to manage good asset quality of our loan portfolio.
difokuskan pada pengelolaan kualitas aset yang baik atas
In addition, CBG successfully achieved deposits growth
portofolio kredit. Disamping itu CBG telah mencatat kenaikan
of 15% from its budget by taping new segment of high
15% pada posisi dana pihak ketiga jika dibandingkan dengan
cash companies.
target dengan pendekatan segmen baru pada perusahaan yang memiliki arus kas likuid. Untuk menghadapi tantangan pada lingkungan bisnis ke
To face such a challenging business environment ahead while
depan sambil memastikan kualitas kredit yang baik, Bank
ensuring good credit quality, Bank will be very selectively
akan sangat selektif dalam melakukan pemberian kredit,
doing lending activities, such as emphasizing on reputable
oleh karena itu, Bank akan menekankan pemberian kredit
companies that show impressive performance and highly
pada perusahaan terkemuka yang telah menunjukan kinerja
reliable track record. Nevertheless, strictly monitoring
yang mengesankan dan memiliki rekam jejak yang bagus.
accounts both performing and non-performing loan will
Namun demikian, pemantauan yang ketat baik pada kredit
continue to be the main focus in 2016.
lancar maupun non-performing akan tetap menjadi fokus utama pada tahun 2016. Lebih lanjut untuk melengkapi produk pinjaman kepada
Furthermore, to complement lending products to Corporate,
perusahaan, Bank akan melaksanakan peningkataan pada
the Bank will continue the enhancement of CBG cash
layanan cash management dan diharapkan dengan demikian
management services and expected to have more transaction
terdapat banyak transaksi yang dilakukan melalui Bank
flows to the Bank to earn more fee-based income and to have
dengan tujuan untuk mendapatkan fee based income yang
more CASA to the bank.
lebih tinggi dan peningkatan CASA pada Bank. Pengembangan internet banking korporasi yang baru
The enhancement of new Corporate Internet Banking (CTBCI
(CTBCI e-Corp) telah di implementasikan pada Q4 2015,
e-Corp) was implemented in Q4 2015, and so the focus in
sehingga fokus pada tahun 2016 adalah migrasi pada
2016 will be to migrate the existing corporate customers who
nasabah-nasabah korporasi yang sudah memakai fasilitas
have been using previous Corporate Internet Banking (e-BCI)
Internet Banking Korporasi generasi sebelumnya (e-BCI)
as well as intensively marketing to new customers.
serta pemasaran yang intensif kepada nasabah baru. Sebagai bank Taiwan di Indonesia yang didukung oleh
Being Taiwanese bank supported by its shareholder presence
keberadaan pemegang saham Bank yang memiliki jaringan
in the global network, the Bank will continue to leverage its
global, Bank akan terus memanfaatkan kehadirannya di
presence in Indonesia. For Taiwanese segment, the Bank
Indonesia. Untuk segmen Taiwan, Bank akan meningkatkan
will enhance its international banking capabilities to provide
kemampuan perbankan Internasional dalam memberikan
good services to existing Taiwanese customers as well as new
pelayanan yang baik kepada nasabah Taiwan yang ada
Taiwanese investors for their investment in Indonesia.
serta investor Taiwan baru untuk rencana investasi mereka di Indonesia. Departemen Lembaga Keuangan (FI) terus mendukung
Financial Institutions (FI) Department continues to support
likuiditas Bank melalui counterparty antar bank sebagai
the Bank’s liquidity from interbank counterparties as an
sumber pendanaan alternatif Bank. Selain itu, FI mengelola
alternative funding source. In addition, we manage both local
hubungan dengan Bank koresponden baik lokal maupun
and overseas correspondent banks to support the Bank’s
asing untuk mendukung transaksi remittance dan trade
international transactions on remittances and trade finance.
PT BANK CTBC Indonesia
13
LAPORAN TAHUNAN 2015
finance. Bank telah menjalin hubungan lebih dari 500 Bank
The Bank has maintained over 500 correspondent banks
koresponden dan terus mengembangkan hubungan baik
and continues to develop more relationship in line with the
yang sejalan dengan pertumbuhan Bank.
Bank’s growth.
Pinjaman Tenaga Kerja Indonesia
Indonesian Overseas Worker Lending
Di tahun 2015, Bisnis Tenaga Kerja Indonesia (TKI/IOW)
In year 2015, IOW Business did not experience significant
masih belum mengalami perkembangan yang signifikan, hal
progress, due to the market competition and Government
ini disebabkan oleh persaingan bisnis serta adanya kebijakan
regulation that oblige all IOW placement financing to go
dari Pemerintah yang mewajibkan pembiayaan penempatan
through Microfinance (KUR) scheme with 21% interest p.a.
TKI ke luar negeri harus melalui pola pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga pinjaman sebesar 21% p.a. Grup Bisnis IOW telah merealisasikan pembiayaan untuk
IOW Business Group has facilitated 3,413 IOWs to realize their
pemberangkatan 3.413 TKI ke luar negeri, dengan pencapaian
goals to work abroad with an achievement drawdown ratio
95% dari target yang ditetapkan untuk tahun 2015, yaitu
95% of the budget set for year 2015 of 3,600 IOWs.
3.600 TKI. Dalam hal kinerja keuangan, Grup Bisnis IOW telah mencapai
In terms of financial performance, IOW Business Group has
pendapatan dan laba bersih sebelum pajak masing-masing
achieved budgeted total revenue and pre-taxed income by
sebesar 68% dan 113% dari target yang dianggarkan.
68% and 113% respectively.
Tahun 2016 diperkirakan masih akan menjadi tahun
Year 2016 will still be a challenging year for IOW Business. The
yang penuh dengan tantangan bagi bisnis pembiayaan
low loan interest on the IOW Microfinance (KUR) placement
TKI. Dengan bunga pinjaman yang rendah pada fasilitas
financing program will give significant impact to the revenue
pembiayaan penempatan TKI ke luar negeri melalui Program
of IOW Business.
Pembiayaan KUR, tentunya akan berdampak signifikan bagi pendapatan Bisnis IOW. Meskipun demikian, Grup Bisnis IOW akan senantiasa
However, IOW Business Group will manage to continuously
berusaha
program
support the IOW placement financing program and make
pembiayaan penempatan TKI serta melakukan penyesuaian
some adjustments needed on the financing program to grab
pada program pembiayaan ini agar pangsa pasar kami dapat
back our market share.
untuk
dapat
terus
mendukung
meningkat kembali.
Perbankan Ritel
Retail Banking
Salah satu strategi bisnis perbankan ritel Bank CTBC di
One of the strategies set by Bank CTBC Indonesia is through
Indonesia adalah melalui pengelompokan usaha yang
retail banking business grouping which includes third party
mencakup dana pihak ketiga (liabilities) dan wealth
liabilities and wealth management, consumer loan, e-channel
management,
and infrastructures and micro, small and medium enterprise
pinjaman
konsumen
(consumer
loan),
e-channel dan infrastruktur serta usaha mikro, kecil dan
(MSME).
menengah (UMKM). Berdasarkan best practice CTBC sebagai bank terbaik
In Taiwan, CTBC is well-known for its best practice in retail
di Taiwan dalam hal inovasi pengembangan produk
banking business, especially in the field of third party liability
dan pengelolaan dana pihak ketiga, demikian pula di
products development and innovation. So is CTBC Bank
Indonesia. Penyediaan tawaran beragam produk simpanan
in Indonesia. The offer of various products of savings and
dan bancassurance bagi nasabah di tahun 2015 ini telah
bancassurance for customers in 2015 has recorded good
menunjukkan hasil pertumbuhan yang baik. Peningkatan
growth results. Increased growth was as seen in low cost
pertumbuhan terlihat pada dana simpanan berbiaya rendah
funds in the form of current and savings account (CASA) by
(low cost fund) dalam bentuk rekening giro dan tabungan
more than 36 percent compared to the previous year. Even
14
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
(Current Accounts and Saving Accounts/CASA) sebanyak
an increase of good composition between CASA and deposit
lebih dari 36 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya.
accounts (Time Deposit) of 41% : 58.4% in 2014 to 52% : 48%
Bahkan terjadi peningkatan komposisi yang baik antara
in 2015 .
CASA dan rekening deposito (Time Deposit) dari 41% : 58,4% di tahun 2014 menjadi 52% : 48% di tahun 2015. Peningkatan tersebut didukung pula dengan pemantauan
The
dalam hal kualitas portofolio, proses operasional dan
also by the activity of monitoring in terms of portfolio
increased
performance
number
was
supported
implementasi kebijakan sesuai peraturan-peraturan yang
quality, operational processes and complied to implement
diterapkan oleh regulator, dalam hal ini Bank Indonesia,
appropriate policy regulations as mandated by the regulator,
Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan.
in this case is Central Bank of Indonesia, the Financial Services
Strategi yang akan dipertahankan dan ditingkatkan terus
Authority and the Deposit Insurance Agency. The strategy
kualitasnya pada kegiatan usaha di tahun 2016.
will continue to be maintained and improved in quality for business activities in 2016.
Bank Indonesia melalui SEBI No. 17/52/DKSP perihal
Through Bank Indonesia’s circular letter, SEBI No. 17/52/
Implementasi
Standar
Nasional
Penggunaan
Personal
Identification
dan
DKSP concerning National Standards Implementation of
Online
Chip Technology and Personal Identification Number 6
6 Digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang
Digit Online Usage for ATM Card and/or Debit Cards Issued
diterbitkan di Indonesia, telah menetapkan kewajiban
in Indonesia set a mandatory on The Implementation of
adanya Implementasi Standar Nasional Teknologi Chip
National Standard of Chip Technology and The Using of 6
dan Penggunaan Personal Identification Number Online
Digits Personal Identification Number Online for any ATM/
Teknologi
Chip
Number
(PIN) 6 Digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang
Debit Cards issued in Indonesia. In conjunction to this
diterbitkan di Indonesia. Sejalan dengan peraturan tersebut,
regulation, Bank CTBC Indonesia became one of among
Bank CTBC Indonesia merupakan salah satu bank yang telah
banks in Indonesia which implement the regulation and
siap dengan penerapan implementasi chip card pada Kartu
ready with this chip technology in its ATM/Debit card by the
ATM/Debet CTBC pada akhir 2015.
end of 2015.
Pada kuartal terakhir, tepatnya bulan Oktober 2015, perbankan
The last quarter of this year, in October 2015, retail banking
ritel Bank CTBC Indonesia meluncurkan fasilitas layanan
business of Bank CTBC Indonesia launched its Bill Payment
Bill Payment melalui jaringan ATM CTBC. Dengan layanan
facility through CTBC ATM networks. With this facility,
ini, Bank CTBC Indonesia mempermudah nasabah dalam
Bank CTBC Indonesia offers its customers the easiness and
melakukan transaksi pembayaran rutin tagihan air (Palyja
convenience of routine bill payment transaction, incl. water
dan Aetra), jaringan telepon PSTN Telkom/Flexi, listrik PLN,
of Palyja and Aetra, fixed phone PSTN Telkom/Flexi, PLN
telepon pasca bayar, TV berlangganan dan Internet. Selain
electricity, post-paid phone service, paid TV and Internet.
itu, nasabah dapat pula melakukan pembelian tiket kereta
Furthermore, customers can also buy public train ticket and
api dan voucher isi ulang untuk pulsa listrik pintar PLN dan
voucher of PLN smart electricity and pre-paid phone. In
telepon pra-bayar. Pada tahun 2016, pengembangan layanan
2016, the Bill Payment facility will be further developed for
ini akan dapat pula dilakukan melalui CTBC Internet Banking.
transaction through CTBC Internet Banking also.
Pada tahun 2015 fokus pengembangan portofolio Kredit
In 2015, the expansion of Unsecured Lending Portfolio
Tanpa Agunan adalah pada peningkatan Strategi Pemasaran
continued on focusing in enhancing the overall Integrated
Terpadu pada produk Salary Loan maupun Public Loan.
Marketing Strategy of both Salary Loan and Public Loan
Strategi ini mencakup lanjutan inovasi produk dengan fokus
products, which consists of: continued on product innovation
pada pangsa pasar sesuai target Bank, peningkatan kapasitas
and focused on segmented target market; increasing sales
SDM, kompetensi dan produktivitas tenaga penjualan serta
force capacity, competency, and productivity; improving
kualitas pelayanan, memperkuat hubungan dengan nasabah
service quality; strengthening Customer Relationship through
dengan Up Selling dan Cross Selling melalui Top-Up dan
Up Selling and Cross Selling through Top-Up and Bundle
Bundle Program, pemberdayaan sumber alternatif untuk
Program, utilize alternative source for leads generation
referensi calon Nasabah melalui online channel dan kanal
through online and branch channel. While at the same time
PT BANK CTBC Indonesia
15
LAPORAN TAHUNAN 2015
cabang. Sejalan dengan kegiatan-kegiatan tersebut, juga
optimizing collection and remedial management strategy to
dilakukan optimalisasi strategi penagihan untuk mendukung
support the desired business growth.
pertumbuhan bisnis yang diinginkan. Di sisi lain, pada bisnis Kredit Beragunan, Bank tetap
On the other side, in the Secured Lending Business,
berfokus pada perbaikan proses yang ada, penguatan
Bank continued to focus on its process improvement,
kerjasama strategis jangka panjang dengan para broker,
strengthening the strategic partnership with Brokers, develop
pengembangan
cabang,
Sales Reference Channel through Branch, utilize alternative
pemberdayaan sumber alternatif untuk referensi calon
source for leads generation through online channel, as
Nasabah salah satunya melalui online channel, serta
well as improving productivity and competency of existing
perbaikan produktivitas sekaligus kompetensi dari tenaga
Sales Officer.
referensi
penjualan
melalui
penjualan yang ada. Pengembangan usaha pemberian kredit khusus bagi segmen
The development of retail banking business unit to specially
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada tahun 2015
offer credit products and services for the micro, small and
tetap difokuskan pada kegiatan usaha melayani UMKM di
medium enterprises (MSME) market segment still focusing on
wilayah Jabotabek. Dalam upaya mendukung perluasan pangsa
businesses in the greater Jakarta area in 2015. To support the
pasar dan pengembangan usaha, setelah penempatan tim
MSME business expansion and development, following the
tenaga pemasaran di Kantor Cabang Pembantu Mangga Dua,
settlement of sales and marketing team in Mangga Dua Sub-
Jakarta, maka pada bulan April 2015 telah ditambah dengan
Branch, Jakarta, so that in April 2015 it was also developed in
penempatan tim di Kantor Cabang Pembantu Pluit, Jakarta. Di
Pluit Sub-Branch, Jakarta. This continuous expansion in 2016
tahun 2016 dan selanjutnya, pengembangan wilayah layanan
and the coming years, including Bandung and Surabaya city
UMKM mencakup pula wilayah kota Bandung dan Surabaya.
areas.
Secara umum, pada tahun 2016, kegiatan perbankan ritel
In 2016, Bank retail banking general business strategy will
Bank akan difokuskan pada upaya peningkatan strategi
remain focus on the improvement of overall integrated
yang terpadu dan lebih efektif antara unit-unit usaha Branch
and effective marketing strategy among its business units
Banking, Kredit Konsumer dan UMKM. Pengembangan usaha
incl. Branch Banking, Consumer Loan and Small Medium
ini akan dilakukan di antaranya melalui Bundle Program yang
Enterprise. It includes the Bundle Program through Up Selling
mencakup Up Selling and Cross Selling serta penetapan
and Cross Selling to its target market and set a credit sales
target komponen pemberian kredit bagi nasabah pada tim
target to all sales team at Bank’s branch offices.
penjualan di seluruh kantor Bank.
Operasional
Operational
Dalam rangka mendukung Unit Bisnis dalam menghadapi
In order to support the Business Unit in facing of challenges
tantangan dan persaingan di lingkungan bisnis ke depan,
and competition in business environment ahead, Operation
Grup Operasi berkomitmen untuk memberikan pelayanan
Group is committed to provide excellence service to
yang memuaskan kepada nasabah dengan meningkatkan
customers by improving work efficiency as well as keep
efisiensi kerja dan tetap melakukan pengawasan terhadap
control on transactions executed by always ensuring the
semua transaksi yang dilakukan dengan selalu memastikan
quality of work, the level of accuracy and comply with the
kualitas kerja, tingkat keakurasian dan sesuai dengan
Policy and Procedure /Standard Operating Procedure, Bank
Kebijakan dan Prosedur standar kerja, serta memenuhi
Indonesia/Financial Services Authority Regulation and any
Peraturan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan
other regulations.
peraturan lainnya yang berlaku. Melanjutkan tahun 2015, Rencana Grup Operasi pada tahun
Continue from 2015, Operation Group Plan in 2016 will still
2016 masih akan fokus untuk meningkatkan produktivitas
focus in increasing productivity and efficiency by enhance
dan efisiensi kerja melalui pengembangan proses kerja
business process and quality service, and develop a
dan kualitas pelayanan, serta mengembangkan sistem
monitoring system to mitigate the risk.
pengawasan untuk mengurangi risiko.
16
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Cakupan Rencana Grup Operasi dan kegiatan yang akan
The coverage of Operation Group Plan and activities to be
dilakukan di tahun 2016:
carried out in year 2016 : melalui
1. Improving the productivity and efficiency by enhance
kerjasama dengan Tim IT dan Unit Bisnis untuk
business process thru collaboration with IT Team and
melaksanakan beberapa pengembangan sistem yang
Business Unit to carry out some enhancement of system
ada untuk meningkatkan proses kerja.
process.
1. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
untuk
2. Working closely with IT and Business Unit to enhance
mengembangkan fungsi tambahan pada sistem internet
the additional function of current internet banking, ATM
banking, ATM dan Mobile Banking untuk memberikan kualitas
and Mobile Banking to provide better service quality and
layanan yang lebih baik dan meningkatkan sistem layanan
expand alternative transaction services for customer in
alternatif bagi nasabah, dalam rangka untuk mengakomodasi
order to accommodate the convenience for customer in
kenyamanan bagi pelanggan dalam melakukan transaksi.
doing transactions. More feature and services are planned
Fitur dan layanan yang direncanakan pada tahun 2016 seperti
in 2016 such as e-Banking Corporate (Trade Finance,
e-Corporate Banking (Trade Finance, Pinjaman Korporasi,
Corporate Loan, Account Opening, FX transaction etc),
Pembukaan Rekening, transaksi FX dll), pembayaran tagihan
billing payment or purchase voucher (telco, electrical etc.)
atau pembelian voucher (telco, dll listrik) melalui ATM
through ATM or mobile banking. It will make customers of
atau mobile banking. Hal ini akan membuat nasabah Bank
Bank CTBC Indonesia get more benefits and easiness to
CTBC Indonesia mendapatkan lebih banyak manfaat dan
do their banking transaction anytime and anywhere with
kemudahan untuk melakukan transaksi perbankan kapan
ATM or their smart phone devices.
2. Bekerja
sama
dengan
IT
dan
Unit
Bisnis
saja dan dimana saja dengan ATM atau perangkat ponsel. 3. Bekerja sama dengan IT dan Unit Bisnis dalam peningkatan
3. Working closely with IT and Business Unit in the
fitur Produk Bank dan terus-menerus memperbarui
enhancement
kebijakan, dan prosedur operasional transaksi sesuai dengan
continually update policies, and operational procedures of
of
Business
Product
features
and
karakteristik bisnis dan produk baru serta memastikan bahwa
the transaction in accordance with the characteristics of
Bank terus memantau untuk mengantisipasi risiko Bank.
business and new products as well as ensure that the Bank is constantly monitoring to anticipate the risk of the Bank.
4. Berkolaborasi dengan IT dan Grup Branch Banking untuk
4. Collaborate with IT and Branch Banking Group in order
menawarkan paket layanan perbankan yang nyaman
to offer convenient financial services and packages fo
untuk memenuhi kebutuhan nasabah, maka di bawah ini
fulfill customer’s needs, below the plan in 2016 include :
adalah rencana pada tahun 2016 yang meliputi: • Peningkatan layanan sistem payroll untuk mempercepat
• Enhancing payroll service to accelerate customer acquisition
akuisisi nasabah. • Pengembangan Sistem Reksadana yang rencananya
• The Mutual Fund system is planned to be implemented
akan dilaksanakan untuk mengantisipasi pertumbuhan
to anticipate the transaction growth and new regulatory
transaksi dan untuk memenuhi persyaratan dari Regulator. • Mengembangkan
prosedur
untuk
UMKM
untuk
meningkatkan proses kredit secara keseluruhan.
requirement • Enhance MSME Procedure to improve the overall loan process
5. Melanjutkan proyek Single Core melalui pengembangan,
5. Continuing Single Core project enhancement through the
tinjauan dan kontrol serta memastikan semua transaksi yang
development, review and oversight as well as to ensure
menggunakan Single Core Banking System berjalan mulus,
all transactions that use the Single Core Banking System
termasuk keakurasian laporan-laporan yang dihasilkan
running smoothly, and reports generated can be used in
sehingga dapat digunakan dalam rangka pengembangan
order to develop a monitoring system to reduce the risk.
sistem pemantauan untuk mengurangi risiko. 6. Bekerja
sama
dengan
IT
pelaporan Bank Indonesia
dalam
pengembangan
6. Working closely with IT in the development of automated
secara
otomasi untuk
reporting of Bank Indonesia to reduce human error and PT BANK CTBC Indonesia
17
LAPORAN TAHUNAN 2015
mengurangi kesalahan (human error) dan meningkatkan
improve the efficiency and accuracy levels.
efisiensi dan tingkat akurasi. 7. Meningkatkan keakurasian dalam proses verifikasi untuk
7. Improve the accuracy in verification process in order to
meminimalkan kesalahan dalam pengumpulan data
minimize error in the data supporting collection and
pendukung dan pelaporan serta menindaklanjuti temuan
reporting as well as follow-up on the findings of external
audit internal dan eksternal.
and internal audit.
8. Grup Operasi dengan dukungan dari IT akan terus mematuhi
8. Operation Group with support by IT continue to comply
rencana Regulator/Pemerintah dan mengimplementasikan
with the plan of Regulator/Government and implement
sistem aplikasi di bawah ini pada tahun 2016 :
the below system application in 2016 :
• Pengembangan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
• Enhance Bank Indonesia National Clearing System
(SKNBI) generasi kedua dengan menerapkan fase 2
(SKNBI) second generation by implementing the phase
sesuai rencana dari BI
2 plan from BI
• Implementasi Modul Penerimaan Negara (MPN) Generasi kedua
• Implement State Receipt Module (MPN) Second generation
• Implementasi sistem baru AML
• Implement new AML system
• Pengembangan sistem FATCA dengan sistem penelusuran
• Enhance FATCA (Foreign Account Tax Compliance Act)
secara elektronik, due diligence serta menghasilkan
system for electronic search, due diligence and produce
laporan FATCA yang diperlukan
FATCA reports required.
• Sistem Pelaporan BI berdasarkan XBRL (eXtensible
• Central Bank reporting system based on XBRL (eXtensible
Business Reporting Language) yang merupakan lanjutan
Business Reporting Language) as the continuity
rencana BI sejak 2014, dimana jadwal pelaksanaan
implementation from 2014 since the implementation
pelaporan mengalami penundaan dari jadwal semula.
schedule had been postponed by Bank Indonesia.
• Laporan SID (Sistem Informasi Debitur) yang diprakarsai
• SID Report, the new project initiated by OJK ( this
oleh OJK. Laporan ini hampir sama dengan laporan yang
credit report is similar to the existing SID report).
ada saat ini. • Penembangan sistem LDMS dengan mengelompokan
• Enhance LDMS (Legal Documentation Management
debitur untuk tujuan pemantauan pengelompokan
System) by adding Borrower’s grouping for the purpose
debitur & batas maksimum pemberian kredit.
of monitoring Borrower’s grouping & legal lending limit.
9. Meningkatkan GCG Bank, dengan melakukan self assessment
9. Improving overall Bank’s GCG, by performing a
yang komprehensif secara berkala terhadap Peraturan BI/
comprehensive self-assessment periodically to the BI/
OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Juga
OJK Regulation and the prevailing law and regulation.
untuk meningkatkan sistem pengendalian risiko dengan
Also to improve risk control system by consistently
konsisten mengembangkan dan terus meningkatkan sumber
developing and continuously improving human resources
daya manusia sebagai elemen kunci dari manajemen risiko.
as key element of risk management. Besides ensuring
Disamping memastikan bahwa setiap strategi, kebijakan dan
that every strategy, policies and operational procedures
prosedur operasional sepenuhnya telah dikomunikasikan
are fully communicated well and adhered to by all units
dan dilaksanakan dengan baik oleh semua unit kerja yang
that handle functional activities.
menangani aktivitas fungsional. 10. Optimasi dan pengembangan sumber daya manusia dengan
10. Optimization and development of human resources by
mendorong kinerja individu dan tim dengan meningkatkan
enhancing the skill and knowledge of employees through
keterampilan dan pengetahuan karyawan melalui pelatihan
internal and external training to develop their capability
internal dan eksternal untuk mengembangkan kemampuan
and operational risk awareness. Co work with HR Team
karyawan dan kesadaran risiko operasional. Berkolaborasi
will continue focus on talent retention and development
dengan Tim Human Resources Department, akan selalu
as well as human resources productivity improvement.
fokus pada retensi bakat dan pengembangan serta peningkatan produktivitas sumber daya manusia.
18
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Tinjauan Keuangan Financial Review
Laba Bersih
Net Income
Industri perbankan masih bergulat dengan situasi perlambatan
Banking industry was still grappling with slowing economic
ekonomi. Pertumbuhan kredit year on year pada Desember
situation. Credit growth year on year in December 2015
2015 memperlihatkan ada sedikit peningkatan dari 9,5%
showed a slightly increase from 9.5% to 10.1% in December
menjadi 10,1% pada Desember 2015. Berbagai faktor
2015. A variety of factors are less favorable for banks ranging
yang kurang menguntungkan bagi perbankan mulai dari
from the slowdown in credit growth, the resources can not be
pelambatan pertumbuhan kredit, sumber daya yang tidak
optimal, the increase in NPLs, and domination type of savings
dapat optimal, kenaikan NPL, dan dominasi jenis simpanan
deposits has led to pressure on the level of profitability.
deposito telah menimbulkan tekanan pada tingkat profitabilitas
Contraction in interest income as well as increased cost of
yang dihasilkan. Kontraksi pada pendapatan bunga serta
funds, making the Bank’s management must find a way to
peningkatan cost of fund, membuat manajemen Bank harus
fix the source of income and expenditure profile. Current
mencari cara untuk memperbaiki profil sumber pendapatan
profit decline is due to two things, namely the decline in
dan pengeluaran. Penurunan laba saat ini disebabkan dua hal,
new lending, accompanied by the increase in the burden of
yaitu turunnya penyaluran kredit baru dengan disertai naiknya
provision for non-performing loans
beban provisi atas kredit bermasalah (NPL). Dengan latar belakang kondisi makro ekonomi yang
Until the end of December 2015, the Bank has posted a profit
penuh tantangan, sampai akhir Desember 2015, Bank
before tax of IDR 158.17 billion. The net profit amounted to
telah membukukan laba sebelum pajak sebesar IDR 158,17
IDR 115.84 billion, 51.57% lower compared to the previous
miliar. Laba bersih tercatat sebesar IDR 115,84 miliar, turun
year. Condition encountered by Bank was a reflection of the
sebesar 51,57% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi
problems faced by majority banks in Indonesia.
yang dihadapi Bank merupakan cerminan dari masalah yang dihadapi hampir seluruh perbankan di Indonesia. Mengelola kualitas aset portofolio kredit, mencari pendanaan
Managing credit quality of the asset portfolio, looking for low
yang murah, dengan jangka waktu yang stabil untuk
cost financing, stable periods to balance the liquidity of the
menyeimbangkan likuiditas portofolio Bank tetap menjadi
Bank’s portfolio were still Bank focus until this time.
fokus Bank hingga saat ini.
Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Income
Pendapatan bunga bersih Bank mencapai IDR 512,70 miliar
The Bank achieved interest income ammounted to IDR 512.70
pada tahun 2015, meningkat sebesar 11,74% dibandingkan
billion in 2015, which was increase 11.74% than previous year.
perolehan tahun sebelumnya. Kontribusi utama pendapatan bunga berasal dari kredit
Interest income mostly derived from loans which reached
yang diberikan. Pendapatan bunga dari kredit yang
to IDR 780.98 billion income and contribute 91.79% of total
diberikan mencapai IDR 780,98 miliar atau 91,79% dari total
interest income.
pendapatan bunga. Beban bunga mencakup beban bunga atas deposito
Interest expense, including interest expenses on time
berjangka, tabungan, giro, simpanan dari bank lain serta
deposits, savings, current accounts, deposits from other
beban bunga lainnya. Beban bunga tahun 2015 mencapai
banks and other interest expenses, reached IDR 338.18 billion
PT BANK CTBC Indonesia
19
LAPORAN TAHUNAN 2015
IDR 338,18 miliar, meningkat sebesar 21,49% dari tahun
in 2015 which was increase 21.49% from the previous year.
sebelumnya.
Pendapatan Operasional Lainnya
Other Operating Revenue
Pendapatan operasional lainnya tercatat sebesar IDR 101,52
The Bank recorded other operating income IDR 101.52 billion
miliar pada tahun 2015, turun sebesar 41,85% dari tahun
in 2015, which is decreased by 41.85% from previous year.
sebelumnya. Pendapatan operasional lainnya meliputi provisi dan komisi
Other operating income includes net fees and commissions
bersih sebesar IDR 72,33 miliar, mengalami penurunan
amounted to IDR 72.33 billion, decreased by 35.37%
sebesar 35,37% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
compared with the previous year. In 2015, Bank loss in net
Pada tahun 2015 Bank mengalami kerugian transaksi
trading transactions was IDR 5.99 billion, whereas in 2014
perdagangan bersih sebesar IDR 5,99 miliar sedangkan pada
recorded a gain of IDR 106,87 billion. The significant reduction
tahun 2014 masih mencatat keuntungan sebesar IDR 106,87
was due to securities transactions of government bonds and
miliar. Penurunan yang signifikan tersebut disebabkan oleh
derivatives transactions.
transaksi surat berharga obligasi pemerintah serta dari transaksi derivatif.
Beban Operasional
Operating Expenses
Beban operasional tahun 2015 mencapai IDR 456,04
Operating expenses in 2015 reached IDR 456.04 billion,
miliar, meningkat 47,91% dari tahun sebelumnya. Kenaikan
increased 47.91% than previous year. The significant
signifikan disebabkan oleh kenaikan beban kerugian
increase is due to increase in impairment losses on
penurunan nilai aset keuangan sebesar IDR 137,82 miliar dari
financial assets amounted to IDR 137.82 billion from
IDR 43,01 miliar di tahun 2014 menjadi IDR 180,82 miliar di
IDR 43.01 billion in 2014 to IDR 180.82 billion in 2015.
tahun 2015. Menurunnya kualitas pinjaman yang diberikan
The decline in the quality of loan was the main factor of
merupakan penyebab utama kenaikan biaya tersebut.
this expenses.
Komponen lain yang ikut menyumbang kenaikan biaya
Another component that contributed the increase in
operasional adalah kenaikan beban karyawan sebesar 7,80%
operating costs is the increase in personnel expenses by
dari IDR 148,88 miliar pada tahun sebelumnya menjadi
7.80% from IDR 148.88 billion in the previous year to IDR
IDR 160,49 milyar di tahun 2015. Hal ini sejalan dengan
160.49 billion in 2015. This is in line with the Bank’s strategy
strategi Bank untuk meningkatkan kualitas sumber daya
to improve the quality of human resources by organizing a
manusia dengan mengadakan berbagai macam program
wide range of employee development programs as well as
pengembangan karyawan serta mengevaluasi kompensasi
evaluating employee compensation and facilities in order to
dan fasilitas karyawan agar tetap kompetitif dengan pasar
remain competitive with the market and maintain a banking
dan mempertahankan tenaga perbankan yang profesional.
professional personnel.
Komposisi Pendapatan Bunga 2015 Interest Income Composition 2015
Dalam Milyar Rupiah/ In IDR bio
Komposisi Beban Bunga 2015
Interest Expenses Composition 2015 Dalam Milyar Rupiah/ In IDR bio
80 00 70 00
250.
60 00 200.
50 00
150.
400 30 00
10 00
20 00 50.
10 00 -
Kredit yang diberikan Loans
20
Efek-efek untuk Tujuan Investasi Effects for Investment
Penempatan pada Bank Lain Placements with Other Banks
PT BANK CTBC Indonesia
Giro pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain
Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks
Securities Purchased Under Resale Agreements
Deposito Berjangka
Tabungan
Giro
Simpanan dari Bank Lain
Pinjaman yang Diterima
Lainnya
Timed Deposits
Saving Accounts
Current Accounts
Deposits from Other Banks
Borrowings
Others
Annual Report 2015
Aset
Assets
Jumlah total aset Bank tumbuh sebesar 4,04% dari IDR
Total assets grew by 4.04% from IDR 12.33 trillion at the end
12,33 triliun pada akhir tahun 2014, menjadi IDR 12,83 triliun
of 2014 to IDR 12.83 trillion at the end of 2015. Bank asset
pada akhir tahun 2015. Pertumbuhan aset Bank terutama
growth was mainly driven by the increase in loans of IDR
didukung oleh kenaikan jumlah kredit yang diberikan
904.11 billion, or 11.68%, and the increase in placements with
sebesar IDR 904,11 miliar atau 11,68% serta kenaikan pada
Bank Indonesia and other banks of IDR 1.21 trillion or 177.54%.
penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain sebesar IDR 1,21 triliun atau sebesar 177,54%.
Kredit
Loan
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang
Impairment losses on loans increased from IDR 113.33 billion
diberikan naik dari IDR 113,33 miliar pada akhir tahun 2014
at end 2014 to IDR 128.19 billion at end of 2015.
menjadi IDR 128,19 miliar pada akhir tahun 2015. Mayoritas kredit yang diberikan untuk tujuan modal kerja
Most of loan intended for working capital purposes which
mencakup masing-masing 77,65% dan 73,81% terhadap total
is represented by ratio 77.65% and 73.81% from total loans
kredit yang diberikan pada tahun 2015 dan 2014.
granted in 2015 and 2014 respectively.
Kredit modal kerja mencapai IDR 6,81 triliun pada akhir
Working capital loans reached IDR 6.81 trillion at the end
tahun 2015, dan mencatat pertumbuhan sebesar 17,51%
of 2015, and recorded a growth of 17.51% compared to the
dibandingkan posisi setahun sebelumnya.
previous year. 22,07%
The consumer loan portfolio recorded a growth of 22.07%
dari IDR 446,91 miliar di tahun 2014 menjadi sebesar IDR
from IDR 446.91 billion in 2014 to IDR 545.55 billion at the end
545,55 miliar di akhir tahun 2015. Kinerja kredit konsumsi
of 2015. Consumer loan performance showed better results
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
compared to 2014. It is closely linked to the business strategy
tahun 2014. Hal tersebut tidak terlepas dari strategi bisnis
that more focused and a new volume sales performance
yang lebih terarah dan kinerja volume penjualan baru yang
continues to increase from year to year.
Kredit
konsumsi
membukukan
pertumbuhan
terus meningkat dari tahun ke tahun. Sektor ekonomi manufaktur masih merupakan sektor yang
Manufacturing sector was still the dominant sector recorded
dominan dengan jumlah kredit yang diberikan sebesar IDR
at IDR 5.25 trillion at the end of 2015. This number increase
5,25 triliun pada akhir tahun 2015. Jumlah ini meningkat
19.81% from the previous year.
19,81% dari akhir tahun sebelumnya. Bank telah memenuhi ketentuan tentang Batas Maksimum
The Bank has fulfilled the requirements of the Legal Lending
Pemberian Kredit (BMPK).
Limit (LLL).
Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai
The ratio of non-performing loan (NPL), calculated in
dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku mengalami
accordance with the applicable regulations of Bank Indonesia,
kenaikan jika dibanding dengan tahun sebelumnya. NPL
have shown increased when compared with previous year
Bruto dari 1.82% di tahun 2014 menjadi 2,88% pada tahun
from 1.82 % into 2.88% at 2015. The cause of this increase was
2015. Penyebab kenaikan ini disebabkan memburuknya
due to the deterioration of the quality of some of corporate
kualitas beberapa debitur korporasi.
debtors
Walaupun demikian NPL Bank masih tetap di bawah batas
Nevertheless, the Bank NPL still remains below the maximum
maksimum yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu
limit set by Bank Indonesia which is 5%.
sebesar 5%.
PT BANK CTBC Indonesia
21
LAPORAN TAHUNAN 2015
Komposisi Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi 2015 Loan Composition by Economic Sector 2015
Dalam juta rupiah / in IDR mio
Dalam Milyar Rupiah/ In IDR bio
Jasa Bisnis / Business Service 857,752
Transportasi / Transportation 89,146
Manufaktur / Manufacture 5,254,533
Konstruksi / Construction 145,855
Perdagangan / Trading 1,499,189
Lainnya / Others 924,150
Jumlah Aset & Kredit yang Diberikan Total Assets & Loan Receivable 2015
14,000 12,000 10,000 8,000 6,000
2009
2010
2011
2012
Assets
2014
Loan
Assets
2013
Loan
Assets
Loan
Assets
Loan
Loan
Assets
Assets
0
Loan
Assets
2,000
Loan
4,000
2015
4,682
5,365
5,987
6,680
8,832
12,329
12,827
3,110
3,457
4,154
4,686
6,313
7,738
8,642
Komposisi Dana Pihak Ketiga 2015 Third Parties Fund Composition 2015 70.00% 60.00% 50.00% 40.00%
Giro / Demand Deposit Deposit
30.00% Tabungan / Saving
20.00% 10.00%
Deposito / Time TIme Deposit Deposit
0.00%
22
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
24.00%
24.00%
29.00%
28.00%
28.00%
37.00%
39.00%
20.00%
18.00%
15.00%
11.00%
11.00%
8.00%
10.00%
56.00%
58.00%
56.00%
62.00%
62.00%
54.00%
51.00%
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Liabilitas
Liabilities
Jumlah liabilitas Bank tumbuh dari IDR 9,91 triliun pada akhir
Bank liabilities grew from IDR 9.91 trillion at the end of 2014
tahun 2014, menjadi IDR 10,29 triliun pada akhir tahun 2015.
to IDR 10.29 trillion at the end of 2015. The growth was mainly
Pertumbuhan dalam jumlah liabilitas terutama didukung
supported by increase of deposits from customers which
oleh kenaikan jumlah simpanan dari nasabah. Hal ini terlihat
reflect by increasing of deposits from customer from IDR
dari kenaikan jumlah simpanan dari nasabah dari IDR 6,99
6.99 trillion at 2014 into IDR 7.41 trillion at 2015.
triliun pada tahun 2014 menjadi IDR 7,41 triliun tahun 2015.
Simpanan dari Nasabah
Ekuitas 2015
Deposits from Customer
Equity 2015
Dalam Milyar Rupiah/ In IDR bio 9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 2008
6,989.
7,410
Dalam Milyar Rupiah/ In IDR bio 2, 3.000
5,064. 2,841
2,841
3,256
3,901
2,000
1,436
1,587
2009
2010
1,764
1,932
2,180
2012
2013
2,417
2,534
2014
2015
1,000 0 2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2008
2011
Simpanan dari nasabah non bank dalam bentuk deposito
Time deposits from non bank relatively stable at IDR 3.81
berjangka relatif stabil di angka IDR 3,81 triliun tahun 2014
trillion in 2014 and 2015.
dan 2015. Giro meningkat dari IDR 2,60 triliun pada akhir tahun 2014
Demand deposits increased from IDR 2.60 trillion at year end
menjadi IDR 2,86 triliun pada akhir tahun 2015.
2014 to IDR 2.86 trillion at the end of 2015.
Ekuitas
Equity
Ekuitas Bank sebesar IDR 2,53 triliun pada akhir tahun 2015.
Bank’s equity amounted to IDR 2.53 trillion at the end of 2015.
Jumlah ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya
This amount is higher than equity at previous year recorded
yang tercatat sebesar IDR 2,42 triliun. Pertumbuhan
at IDR 2.42 trillion. Equity growth is driven solely by the
ekuitas Bank semata-mata didorong oleh laba bersih yang
reinvested net income.
diinvestasikan kembali. Bank memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar
The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) was 26.28% at the
26,28% pada akhir tahun 2015, melebihi ketentuan yang
end of 2015, exceeding the provisions stipulated by OJK. This
ditetapkan oleh OJK. Dengan rasio kecukupan modal
provides a significant opportunity for the Bank to expand its
tersebut tersedia peluang yang sangat besar bagi Bank
business in the future.
untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang.
Posisi Devisa Netto (PDN)
Net Open Position (NOP)
Selama tahun 2015, Bank mengelola PDN dengan baik.
During 2015, the Bank has managed NOP very well and ratio
Pencapaian PDN terhadap modal bank masih dalam batas
was within the regulation of Bank Indonesia which is below
ketentuan Bank Indonesia yaitu di bawah 20%. Rasio PDN
20%. NOP to capital ratio at the end of 2015 was 2.18%, lower
terhadap modal per akhir tahun 2015 turun menjadi 2,18%
than end of 2014 ratio that recorded at 2.28%.
dari 2,28% pada akhir tahun 2014.
PT BANK CTBC Indonesia
23
LAPORAN TAHUNAN 2015
Struktur Permodalan Capital Exposure
I. Qualitative Disclosure
I. Pengungkapan Kualitatif A. Struktur Permodalan Bank
A. Bank Capital Structure
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan
The bank calculates its capital requirements using the
Bank Indonesia/OJK yang berlaku di mana modal yang
prevailing BI/OJK regulation where the Bank’s regulatory
diwajibkan dianalisa dalam 2 tier.
capital is analyzed into two tiers:
i. Modal Inti (Tier 1) , meliputi:
i. Core capital (Tier 1)
Modal Inti Utama (Common Equity Tier 1)
Common Equity Tier 1
Modal Disetor
Capital Paid
Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserved)
Disclosed Reserved
Faktor Penambah
Additional Factor
- Cadangan Umum
-
General Reserve
- Laba Tahun Lalu
-
Retained Earnings
- Laba Tahun Berjalan
-
Current Year Profit
-
Others Comprehensive Income (Gain potential
- Pendapatan
Komprehensif
Lain
(Potensi
of an increase in the fair value of financial
keuntungan dari peningkatan nilai wajar atas aset
assets in the category Available for Sale)
keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual) Faktor Pengurang - Pendapatan
Komprehensif
Less Factor Lain
(Potensi
-
kerugian dari peningkatan nilai wajar atas aset
a decrease in the fair value of financial assets in
keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual) - Selisih kurang antara PPA dan CKPN atas aset
the category Available for Sale) -
produktif - Perhitungan pajak tangguhan - Aset tidak berwujud lainnya ii. Modal Pelengkap (Tier 2), meliputi:
Others Comprehensive Income (Loss potential of
Negative difference between productive assets allowance and productive assets impairment
-
Deferred tax calculation
-
Others intangible assets
ii. Supplementary capital (Tier 2)
Cadangan umum PPA atas aset produktif yang
General reserves of productive assets allowances
wajib dihitung paling tinggi 1,25% dari ATMR
which shall be calculated maximum 1.25% of Credit RWA.
Kredit. Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian
Various limits and criteria are applied to the elements of the
modal yang diwajibkan oleh OJK:
capital base as required by the OJK:
Dalam perhitungan laba rugi tahun lalu dan/atau tahun
Last year’s profit and loss and/or the current year are
berjalan tidak termasuk (dikurangkan) keuntungan
not included (deductible) gains on the sale of assets in a
atas penjualan aset dalam transaksi sekuritisasi (gain
securitization transaction (gain on sale). The Bank’s strategy
on sale). Bank menempuh strategi untuk mengelola
goal is to manage and maintain a strong capital base so as
dan menjaga modal yang sangat kuat untuk menjaga
to maintain investor, creditor and market confidence and to
kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk
sustain future development of the business. The impact of
mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan.
the level of capital on shareholders’ return is also recognized
Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian
and the Company recognizes the need to maintain a balance
ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga
between the higher returns that might be possible with
24
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat
greater gearing and the advantages and security level
pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan
afforded by a strong capital.
gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat. Sumber permodalan bank saat ini berasal dari dana setoran
Bank capital sources are currently from shareholder capital
modal pemegang saham dan laba ditahan perseroan.
and retained earnings.
Dalam perencanaan modalnya, bank mempertimbangkan
The Bank’s capital planning also takes into account both
baik keperluan modal jangka pendek maupun jangka
short-term and long-term capital requirement and also
panjang dengan tetap mempertimbangkan risiko yang
consider to potential risks, environmental changes in financial
potensial, perubahan dalam pasar uang serta kejadian yang
market and other factors influencing the risk tolerance.
mempengaruhi toleransi risiko. Hingga saat ini bank tidak merencanakan pembagian dividen
Up to now the Bank does not have a plan to do any dividend
ke pemegang saham guna mendukung perkembangan
payout, this is to support future business development in
bisnis di masa depan. Bank telah mematuhi semua
the bank. The Bank has complied with all externally imposed
persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal
capital requirements or regulations throughout the year.
sepanjang tahun.
B. Kecukupan Permodalan Bank
B. Bank Capital Adequacy
Penilaian kecukupan modal Bank mengikuti batasan dari
The Bank’s capital adequacy assessment follows the definition
modal yang disyaratkan oleh Bank Indonesia/OJK untuk
of capital required by BI/OJK for evaluating and calculating
mengevaluasi dan menghitung modal guna memastikan
the Bank’s capital to ensure capital level of the bank is able to
tingkat modal. Bank adalah memadai untuk mengatasi
anticipate risk and in line with current operational conditions
risiko dan disesuaikan dengan kondisi operasional saat ini
and long term strategic capital planning.
dan strategi perencanaan modal jangka panjang.
1. METHODS
1. METODE i. Metode pemenuhan KPMM bank menggunakan beberapa
indikator/parameter
yang
mengacu
kepada ketentuan Bank Indonesia mengenai KPMM: a.
Rasio perhitungan modal terhadap ATMR
i. Minimum Capital Requirement method, the Bank is using some indicators/parameters in compliance with BI/ OJK regulations: a.
CAR Ratio (Capital to RWA)
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Risk Weighted Assets are determined according
Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang
to specific requirements that seek to reflect
telah ditentukan yang mencerminkan berbagai
the varying levels of risk attached to assets
tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan
and exposures. Based on BI regulation, the
eksposur. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia,
Bank needs to take into consideration its credit
Bank diharuskan untuk mempertimbangkan
risk, market risk and operational risk. Credit
risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional
Risk standardized approach is being applied
dalam mengukur ATMR Bank. Pada saat ini bank
at present. The basic indicator approach is
menggunakan Pendekatan Standar Risiko kredit
being applied to measure operational risk
untuk menghitung ATMR Risiko Kredit. Risiko
management at present upon pending use of
Operasional menggunakan pendekatan indikator
the advanced measurement approach from BI.
dasar. Bank dalam menghitung risiko pasar
Bank calculates requirements for market risk
untuk portofolio trading menggunakan metode
in its trading portfolios based on the standard
pendekatan standar sesuai dengan peraturan
method under the prevailing BI regulation. CAR
Bank Indonesia yang berlaku. Rasio KPMM bank
bank against Credit Risk, Operational Risk and
terhadap Risiko Kredit, Risiko Operasional dan
Market is 26.28%.
Risiko Pasar adalah sebesar 26,28%. PT BANK CTBC Indonesia
25
LAPORAN TAHUNAN 2015
b. Rasio perhitungan modal inti terhadap ATMR
b. Core capital to RWA Based on regulation from BI,
Berdasarkan peraturan dari Bank Indonesia,
minimum requirement for Core Capital tier 1 is 6%
Bank wajib menyediakan modal inti paling
and Common Equity tier 1 minimum 4.5% from RWA.
kurang 6% dari ATMR dan modal inti utama paling rendah 4,5%. c. Rasio ini digunakan selain untuk persyaratan
This ratio is used by Bank just not for regulatory
regulator dalam pemenuhan KPMM, juga untuk
requirement but also to manage and anticipate future
melihat kemampuan bank dalam mengantisipasi
risk. The Bank Core Capital tier 1 ratio of 25.29% is far
risiko yang akan timbul akibat kegagalan bisnis
above the BI/OJK requirement.
bank di masa yang akan datang. Rasio modal inti (Tier 1) bank yang berada di 25,29 %, jauh berada di atas persyaratan BI/OJK. ii. Perhitungan KPMM sesuai profil risiko dilakukan berdasarkan composite risk profile (CRP): a.
Bank
dengan
peringkat
CRP
ii. Capital Adequacy Assessment based on composite risk profile (CRP):
=
1,
tidak
a.
memperhitungkan “indicative add on capital”.
“indicative add on capital”. In this condition, the
Bank dianggap memiliki manajemen risiko yang
Bank is concluded to have good risk management
baik termasuk mitigasi risiko b. Bank dengan peringkat CRP = 2, memperhitungkan
and mitigation b. Bank with CRP rating = 2, the Bank must calculate
“indicative add on capital” sebesar 1% c.
Bank dengan peringkat CRP = 3, memperhitungkan
“indicative add on capital” = 1% c.
“indicative add on capital” sebesar 2% d. Bank dengan peringkat CRP = 4, memperhitungkan Bank dengan peringkat CRP = 5, memperhitungkan
“indicative add on capital” = 2% “indicative add on capital” = 3% e.
“indicative add on capital” sebesar 4% iii. Perhitungan KPMM sesuai profil risiko dilakukan secara “Building Block”
Bank with CRP rating = 3, the Bank must calculate
d. Bank with CRP rating = 4, the Bank must calculate
“indicative add on capital” sebesar 3% e.
Bank with CRP rating = 1, the Bank can exclude
Bank with CRP rating =5, the Bank must calculate “indicative add on capital” = 4%
iii. Capital Adequacy Assessment is prepared in “Building Block”
2. PROSES
2. PROCESS
Proses perhitungan dalam melakukan penilaian kecukupan
Capital Adequacy Assessment is as follows:
permodalan dikaitkan dengan tingkat risiko antara lain: a.
Bank melakukan pengklasifikasian akun pada
a.
Accounts Classification in Tier 1 and tier 2.
modal tier 1 dan tier 2 . b. Bank melakukan perhitungan ATMR Kredit, ATMR
b. Calculating RWA credit, market and operational
Pasar dan Operasional sesuai dengan format dari
risk based on template from Bank Indonesia.
Bank Indonesia . c.
Bank memasukkan nilai “composite risk profile”
c.
Determining
Composite
Risk
Profile
as
a
(CRP) ke dalam perhitungan KPMM secara “Building
component indicative add on in minimum capital
Block”.
requirement calculation. This calculation is performed in “Building Block” .
d. Bank membandingkan nilai modal aktual dengan
d. Comparing the result between bank actual capital adequacy with the requirement.
modal minimum sesuai profil risiko. e.
Bank menganalisa hasil perhitungan apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
26
PT BANK CTBC Indonesia
e.
Analyzing the result and assure the compliance with regulation requirement.
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO / RISK WEIGHTED ASSET (RWA) ATMR RISIKO KREDIT 3) / RWA FOR CREDIT RISK ATMR RISIKO PASAR / RWA FOR MARKET RISK ATMR RISIKO OPERASIONAL / RWA FOR OPERATIONAL RISK TOTAL ATMR / TOTAL RWA RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO / CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) ACCORDING TO RISK PROFILE
I
PT BANK CTBC Indonesia 9%
8,073,138 175,374 1,089,841 9,338,353
Bank
9%
8,073,138 175,374 1,089,841 9,338,353
Konsolidasi / Consolidation
31 Des 2015 / 31 Dec 2015
9%
6,846,406 133,671 893,556 7,873,633
Bank
9%
6,846,406 133,671 893,556 7,873,633
Konsolidasi / Consolidation
31 Des 2014 / 31 Dec 2014
Modal Inti (Tier 1) / Core Capital (Tier 1) 1 Modal Inti Utama (CET 1) / Common Equity Tier 1 (CET 1) 1.1 Modal disetor (Setelah dikurangi Saham Treasury) / Paid in Capital (after deducting Treasury Stock) 1.2 Cadangan Tambahan Modal 1) / Disclosed Reserves 1.2.1 Agio / Disagio / Additional paid-in capital 1.2.2 Modal sumbangan / Contributed capital 1.2.3 Cadangan umum / General reserves 1.2.4 Laba/Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan / Previous years profit/loss which can be calculated into capital 1.2.5 Laba/Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan / Current year profit/loss which can be calculated into capital 1.2.6 Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan / Excess translation adjustment of financial statement 1.2.7 Dana setoran modal / Fund for paid-in capital 1.2.8 Waran yang diterbitkan / Warrant (50%) 1.2.9 Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham / Stock option issued related to stock compensation program 1.2.10 Pendapatan komprehensif lain / Other comprehensive income 1.2.11 Saldo surplus revaluasi aset tetap / Fixed asset revaluation surplus 1.2.12 Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif / 1.2.13 Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung / Required regulatory provision on non productive asset 1.2.14 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book / 1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan / Non controlling interest 1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama 1) / Deduction factor of Common Equity Tier 1 1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan / Deferred tax 1.4.2 Goodwill 1.4.3 Aset tidak berwujud lainnya / Other intangible assets 1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang / Equity investment which can be calculated as deduction factor 1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi / Shortfall on the capital of insurance subsidiary 1.4.6 Eksposur sekuritisasi / Securitisation exposure 1.4.7 Faktor Pengurang modal inti lainnya / Other deduction factor of Tier 1 1.4.8 Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2) / Investment in AT1 and Tier 2 instruments in other bank 2 Modal Inti Tambahan (AT-1) 1) / Additional Tier 1 2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1 / Capital instrument which can be calculated as AT-1 2.2 Agio / Disagio 2.3 Faktor Pengurang: Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2 / Deduction factor: Investment in AT1 and Tier 2 instruments in other bank II Modal Inti (Tier 2) / Suplementary Capital (Tier 2) 1 Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan / Capital instrument which can be calculated as Tier 2 2 Agio atau disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal inti tambahan / Additional paid-in capital 3 Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1,25% ATMR Risiko Kredit) General reserves of required regulatory provision on productive asset (max. 1,25% of RWA for Credit Risk) 4 Cadangan tujuan / Specific reserves 5 Faktor Pengurang Modal Pelengkap 1) / Tier 2 deduction factor 5.1 Sinking Fund 5.2 Investasi pada instrumen Tier 2 pada bank lain 2) / Investment in Tier 2 instruments in other bank Total Modal / Total Capital
Komponen Modal / Capital Components
CET 1 UNTUK BUFFER
RASIO KPMM Rasio CET1 Rasio Tier 1 Rasio Tier 2 Rasio total
92,248 2,454,154
2,361,906 2,361,906 150,000 2,325,803 30,000 2,207,046 105,680 (952) (15,971) (113,897) (37,151) (76,746) 92,248 -
Konsolidasi / Consolidation
26.28%
25.29% 25.29% 0.99%
Bank
26.28%
25.29% 25.29% 0.99%
Konsolidasi / Consolidation
31 Des 2015 / 31 Dec 2015
92,248 2,454,154
2,361,906 2,361,906 150,000 2,325,803 30,000 2,207,046 105,680 (952) (15,971) (113,897) (37,151) (76,746) 92,248 -
Bank
31 Des 2015 / 31 Dec 2015
2,302,270
29.24%
28.20% 28.20% 1.04%
Bank
29.24%
28.20% 28.20% 1.04%
Konsolidasi / Consolidation
31 Des 2014 / 31 Dec 2014
2,302,270
2,220,670 81,600
Konsolidasi / Consolidation
-
2,220,670 81,600
Bank
31 Des 2014 / 31 Dec 2014
(dalam jutaan rupiah/in millions rupiah)
Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) PT Bank CTBC Indonesia Per 31 Desember 2015 dan 2014 Capital Adequacy of Commercial Banks Calculation Report (CAR PT Bank CTBC Indonesia as of 31 December 2015 and 2014
Annual Report 2015
B. Pengungkapan Kuantitatif / Quantitative Disclosure
27
LAPORAN TAHUNAN 2015
Tonggak Sejarah Milestones 1996
Name changing of PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank Chinatrust Indonesia based on approval letter from Senior
PT Bank Chinatrust Tamara didirikan berdasarkan surat
Governor Deputy of Bank Indonesia Decree No. 3/5/KEP.
persetujuan prinsip pendirian dari Departemen Keuangan
DGS/2001 dated April 5, 2001.
RI No. S-913/MK.17/1996 sebagai Bank Campuran tertanggal 14 Agustus 1996.
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Cikarang, Jawa
Principal Approval for establishment of PT Bank Chinatrust
Barat berdasarkan surat izin pembukaan kantor dari Bank
Tamara as a joint venture bank was granted by Ministry
Indonesia No. 3/699/DPIP/Prz tertanggal 30 November 2001.
of Finance of Republic Indonesia with Decree No. S-913/
The opening of Sub-Branch office in Cikarang, West Java
MK.17/1996 dated August 14, 1996.
based on Bank Indonesia’s approval letter No. 3/699/DPIP/
1997
Prz dated November 30, 2001.
2002
PT Bank Chinatrust Tamara mulai beroperasi berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 160/
Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu di Karawaci,
KMK.017/1997 mengenai Pemberian Izin Usaha tertanggal 4
Tangerang (Surat persetujuan Bank Indonesia No.4/559/
April 1997.
DPIP/Prz tertanggal 9 Oktober 2002) dan Kelapa Gading,
PT Bank Chinatrust Tamara commenced operation after
Jakarta (Surat izin pembukaan kantor dari Bank Indonesia
obtained Business License decree from Ministry of Finance
No. 4/723/DPIP/Prz tertanggal 17 Desember 2002.
of Republic Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated April
The opening of 2 (two) Sub-Branch offices in Karawaci,
4, 1997.
Tangerang (Approval Letter from Bank Indonesia No.4/559/
2000
DPIP/Prz dated October 9, 2002) and Kelapa Gading, Jakarta (Approval Letter from Bank Indonesia No.4/723/DPIP/Prz dated December 17, 2002)
Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang di Surabaya dan Bandung berdasarkan surat persetujuan dari Bank Indonesia
2003
No. 2/145/DPIP/Prz tertanggal 6 Maret 2000. The opening of 2 (two) Branch offices in Surabaya and
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Mangga Dua,
Bandung based on approval letter from Bank Indonesia No.
Jakarta berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No.5/739/
2/145/DPIP/Prz dated March 6, 2000.
DPIP/Prz tertanggal 11 Desember 2003.
2001
The opening of Sub-Branch office in Mangga Dua, Jakarta based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 5/739/ DPIP/Prz dated December 11, 2003.
Chinatrust Commercial Bank meningkatkan kepemilikannya dari 85% menjadi 99%.
2005
Chinatrust Commercial Bank increased its ownership from 85% to 99%.
Penunjukan perusahaan oleh Pemerintah Indonesia untuk membiayai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Taiwan.
Perubahan nama PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT
Government of Indonesia’s appointment regarding the
Bank Chinatrust Indonesia berdasarkan surat Keputusan
financing of Indonesian Overseas Worker (IOW) to Taiwan.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 3/5/KEP. DGS/2001 tertanggal 5 April 2001.
28
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
2006
Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu di Dago, Bandung (Surat Izin Bank Indonesia No.11/53/DPB2/TPB2/
Penggunaan identitas baru dan slogan perusahaan
Bd tertanggal 30 Oktober 2009) dan Pluit, Jakarta (Surat
– “We are Family”.
Izin Bank Indonesia No. 11/719/DPIP/Prz tertanggal 23
The usage of new corporate identity and logo
November 2009).
– “We are Family”.
The opening of 2 (two) Sub-Branch offices in Dago, Bandung (Approval Letter from Bank Indonesia No.11/53/DPB2/TPB2/
2007
Bd dated October 30, 2009) and Pluit, Jakarta (Approval Letter from Bank Indonesia No. 11/719/DPIP/Prz dated
Peluncuran produk pembiayaan konsumen “Salary Loan”. The launching of “Salary Loan” consumer lending product.
November 23, 2009).
2010
Renovasi dan relokasi Kantor Cabang Pembantu Kelapa Gading, Jakarta untuk mendukung pengembangan bisnis
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Darmo, Surabaya
Wealth Management.
berdasarkan Surat Persetujuan Bank Indonesia No 12/17/
Renovation and relocation of Kelapa Gading, Jakarta Sub-
DPIP/Prz/Sb tanggal 22 Maret 2010.
Branch office to support Wealth Management business
The opening of Sub-Branch office in Darmo, Surabaya based
development.
on Approval Letter from Bank Indonesia No. 12/17/DPIP/Prz/ Sb dated March 22, 2010.
2008
Penandatanganan nota kesepakatan dengan PT Asuransi Peluncuran “Factory and Sanitarium Workers Financing” –
Jiwa Manulife Indonesia sebagai upaya memberi kemudahan
produk pembiayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
pelayanan dan perlindungan risiko kepada nasabah.
The launching of “Factory and Sanitarium Workers
MoU signing with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia to
Financing” – financing product for Indonesian Overseas
provide the best service and risk protection for customers.
Worker (IOW). Relokasi Kantor Cabang Bandung untuk mendukung
2009
pengembangan bisnis Perbankan Ritel. Relocation of Bandung Branch office to improve and develop
Peluncuran “Public Personal Loan” – produk kredit tanpa
Retail Banking Business.
agunan; “Family Trust” – produk bancassurance hasil kerjasama dengan perusahaan asuransi PT Asuransi Allianz
Peluncuran 2 (dua) produk pembiayaan – ‘Cicilan Kredit
Life Indonesia, dan layanan Safe Deposit Box.
Barang Tahan Lama’ dan ‘Kredit Pemilikan Rumah’ (KPR)
The launching of “Public Personal Loan” – unsecured
serta fasilitas layanan e-BCI Internet Banking bagi nasabah
loan product; “Family Trust”- bancassurance product as
korporasi.
cooperation with PT Asuransi Allianz Life Indonesia and Safe
The launching of 2 (two) loan products – ‘Durable Goods
Deposit Box service.
Installment Loan’ and ‘Mortgage Loan’; and e-BCI Internet Banking for corporate customers.
Renovasi
Kantor
Cabang
Pembantu
Mangga
Dua,
Jakarta untuk mendukung pengembangan bisnis Wealth
2011
Management. Remodeling of Mangga Dua, Jakarta Sub-Branch office to
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Puri Kencana,
support Wealth Management business development.
Jakarta berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No.13/74/ DPIP/Prz tertanggal 2 Februari 2011.
Pembukaan Kantor Fungsional Non-Operasional di Gedung
The opening of Sub-Branch office in Puri Kencana, Jakarta
Plaza Kaha, Jakarta berdasarkan Surat Persetujuan Bank
based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 13/74/
Indonesia No 11/93/DPB2/TPN2-7 tanggal 16 Juni 2009.
DPIP/Prz dated February 2, 2011.
The opening of Non-Operational Functional office in Plaza Kaha Building, Jakarta based on Approval Letter from Bank
Penerapan sistem perbankan (Core Banking System) ’Finacle’
Indonesia No. 11/93/DPB2/TPN2-7 dated June 16, 2009.
Implementation of ‘Finacle’ Core Banking System.
PT BANK CTBC Indonesia
29
LAPORAN TAHUNAN 2015
2012
Peluncuran ‘Pay+’ – layanan transaksi keuangan bagi nasabah segmen perusahaan berupa pembayaran rutin gaji karyawan.
Peluncuran Kartu ATM/Debet Chinatrust, kerjasama dengan PT
The launching of ‘Pay+’ – payroll solution in terms of financial
Rintis Sejahtera untuk jaringan ATM Prima & Prima Debit.
transaction service created to cater the needs of enterprise/
The launching of Chinatrust ATM/Debit Card – cooperation with
corporate customer segment.
PT Rintis Sejahtera for ATM Prima dan Prima Debit networks Peluncuran ‘CTBC Internet Banking’ – fasilitas layanan Pembukaan
Kantor
Fungsional
Non-Operasional
di
internet banking bagi nasabah perorangan.
Semarang, Jawa Tengah berdasarkan Surat Persetujuan
The launching of ‘CTBC Internet Banking’ - internet banking
Bank
service facility for individual customers.
Indonesia
No.
14/18/DPIP/Prz/Sm
tanggal
24 Februari 2012. The opening of Non-Operational Functional office in Semarang,
Pengembangan usaha pemberian kredit khusus bagi segmen
Central Java based on Approval Letter from Bank Indonesia No.
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
14/18/DPIP/Prz/Sm dated February 24, 2012.
Development of special retail banking business unit to cater
2013
the needs of special credit products and services for the micro, small and medium enterprises (MSME) market segment.
Peluncuran ‘Provesta Optimum’ – produk bancassurance
Pembukaan Kantor Fungsional (Non Operasional) di
berbasis unit link hasil kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa
Semarang, Jawa Tengah berdasarkan Surat izin pembukaan
Generali Indonesia
kantor dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-315/
The launching of ‘Provesta Optimum’ – unit link based
KR.41/2014 tanggal 22 Oktober 2014.
bancassurance product, cooperation with PT Asuransi Jiwa
The opening of Non-operational Functional office in
Generali Indonesia.
Semarang city, Central Java based on Financial Service Authority’s (OJK) approval letter No. S-315/KR.41/2014 dated
Perubahan nama PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 15/98A/KEP.GBI/2013 tertanggal 27
October 22, 2014.
2015
September 2013 The name changing of PT Bank Chinatrust Indonesia to
Penempatan tim tenaga pemasaran di Kantor Cabang
PT Bank CTBC Indonesia based on approval Decree from
Pembantu Pluit, Jakarta untuk mendukung perluasan
Governor of Bank Indonesia No. 15/98A/KEP.GBI/2013 dated
pangsa pasar dan pengembangan usaha pemberian kredit
September 27, 2013
khusus bagi segmen usaha mikro, kecil dan menengah
2014
(UMKM), April 2015. The settlement of sales and marketing team in Pluit Jakarta Sub-Branch, especially to support the expansion and
Peluncuran ‘Tabungan Bambu’ – produk tabungan hasil
development of special credit products and services for the
kerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
micro, small and medium enterprises (MSME) market segment.
The launching of ‘Tabungan Bambu’ – saving account product, cooperation with Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Peluncuran ‘CTBC Bill Payment’ melalui ATM CTBC – fasilitas layanan pembayaran tagihan rutin (listrik, air, telepon
Peluncuran 4 (empat) produk bancassurance sebagai hasil
Telkom, internet dan TV berlangganan) serta pembelian
kerjasama dengan PT ACE Life Assurance, yaitu ACE Medic
tiket kereta api dan aneka voucher isi ulang, Oktober 2015.
Link, ACE Trust Link, ACE Protec+ dan ACE Protek Siaga.
The launching of ‘CTBC Bill Payment’ through CTBC ATM
The launching of 4 (four) bancassurance products, cooperation
– service facility for routine bill payment (electricity, water,
with PT ACE Life Assurance, these are ACE Medic Link, ACE
Telkom phone, internet, paid TV), public mass train ticket
Trust Link, ACE Protec+ and ACE Protek Siaga.
buying and voucher buying, October 2015.
Peluncuran ‘Prime Value’ – produk bancassurance berbasis
Peluncuran ‘CTBC Internet Banking’ – fasilitas layanan
unit link hasil kerjasama dengan PT Commonwealth Life.
internet banking bagi nasabah korporasi.
The launching of ‘Prime Value’ – unit link based bancassurance
The launching of ‘CTBC Internet Banking’ - internet banking
product, cooperation with PT Commonwealth Life.
service facility for corporate customers.
30
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Risiko adalah serangkaian prosedur dan
Risk Management is a set of procedures and methodologies
metodologi
mengidentifikasi,
used to identify, measure, monitor, and control risk arising
mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang
yang
digunakan
untuk
out of the operations of the Bank. Therefore, Bank CTBC
timbul dari kegiatan usaha Bank. Oleh karena itu, Bank CTBC
Indonesia implement Risk Management as an integral
Indonesia menerapkan Manajemen Risiko sebagai bagian
part of the business strategy of the Bank to maintain the
integral dari strategi bisnis Bank untuk mempertahankan
financial health of banks and the integrity and ensure the
kesehatan keuangan bank dan integritas serta memastikan
business activities undertaken by the Bank does not result
aktivitas usaha yang dilakukan oleh Bank tidak menimbulkan
in losses that exceed the ability of the Bank can disrupt
kerugian yang melebihi kemampuan Bank atau yang dapat
business continuity.
mengganggu kelangsungan usaha Bank. Penerapan Manajemen Risiko Bank meliputi pengawasan
Application of Risk Management included active oversight of
aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan
the Board of Commissioners and the Directors, adequacy of
kebijakan, prosedur, dan penetapan limit, kecukupan proses
policies, procedures, and limits, the adequacy of the process
identifikasi; pengukuran, pengawasan, dan pengendalian
of identification, measurement, monitoring and control
risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan sistem
risks as well as Risk Management information systems; and
pengendalian internal yang disesuaikan dengan tujuan,
a comprehensive system of internal control. Bank does not
kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta
have exposure on subsidiaries.
kemampuan Bank. Bank tidak memiliki eksposur pada anak perusahaan.
I. Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum General Risk Management Implementation
Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi
Active oversight from the Board of Commissioners and Directors
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas
Board of Commissioners and Directors are responsible for the
efektivitas pelaksanaan Manajemen Risiko Bank. Oleh karena
effective implementation of Risk Management in the bank.
itu, secara teratur, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan
Therefore, on a regular basis, the Board of Commissioners
antara Dewan Komisaris dengan Direksi, komite – komite
hold meetings with Directors, Committees and Group Head
dan Kepala Manajemen Risiko melakukan pengawasan
of Risk Management to actively oversight, develop a culture
aktif, mengembangkan budaya manajemen risiko, meninjau
of risk management, review the issue of risk management
masalah manajemen risiko dan rencana perbaikan (jika
and improvement plans (if any). In addition, the Board
ada). Selain itu, Dewan Komisaris juga menyetujui Kebijakan
of Commissioners also approved the Risk Management
Manajemen Resiko, mengkaji strategi Manajemen Risiko,
Policy, reviewed the Risk Management strategy, evaluated
mengevaluasi pertanggungawaban Direksi dan memberikan
the accountability of Directors and gave the improvement
arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan Manajemen
directions on implementing Risk Management policies
Risiko secara berkala, memastikan struktur organisasi
periodically, ensure the organizational structure and adequate
dan sumber daya manusia yang memadai dalam rangka
human resources in order to support the implementation of
mendukung penerapan Manajemen Risiko secara efektif
Risk Management in accordance effectively according to
sesua karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank.
Bank’s characteristics, complexity, and risk profile.
PT BANK CTBC Indonesia
31
LAPORAN TAHUNAN 2015
Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit
Policy, Procedure, and Limit Establishment
Penerapan manajemen risiko Bank didukung dengan
The implementation of Bank risk management is supported
kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai
by the framework which covers the policy and procedure of
manajemen risiko serta penetapan limit risiko dengan
the risk management as well as the risk limit in accordance
memperhatikan antara lain jenis, kompleksitas kegiatan
to the types, business complexity, risk profile, risk appetite,
usaha, profil risiko, dan tingkat risiko yang akan diambil,
adequate human resources, capital adequacy and the
kualitas sumber daya manusia, kecukupan permodalan
regulation stipulated by the authority and/or the sound
serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek
banking practice. The risk appetite is reflected in Bank’s
perbankan yang sehat. Tingkat risiko yang akan diambil
business strategy and target.
tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis Bank.
Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, Serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
Process of Identification, Measurement, Monitor, and Risk Control, As Well As Risk Management Information System
Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
Risk identification, measurement, monitoring, and control
risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan
are main part of risk management implementation. Bank risk
manajemen risiko. Identifikasi risiko Bank mencakup
identification covers all business activities by analyzing the
seluruh aktivitas bisnis dengan menganalisa sumber dan
source and possibility of risk occurence as well as its impacts.
kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Pengukuran
Risk measurement according to Bank’s characteristic and
risiko disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas
complexities of the business activity. Risk monitoring is done
kegiatan usaha Bank. Pemantauan dilakukan oleh unit yang
by independent units from parties that do transactions to
independen dari pihak yang melakukan transaksi guna
monitor and control the level and or trend of risk. The Bank
memantau dan mengendalikan tingkat dan atau trend
has developed a management information system that is
risiko. Bank juga telah mengembangkan sistem informasi
adjusted to characteristic, activities, and complexities of
manajemen yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan
Bank’s business activities.
dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Internal Control Systems
Sistem Pengendalian Internal yang
The Bank has an internal control system to guard the Bank’s
membantu menjaga aset Bank, menjamin tersedianya
assets, ensure the availability of financial reporting and
pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya,
trustworthy managerial, increase the Bank’s compliance
meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan
towards the applicable rules and regulations, as well as reduce
peraturan
serta
the risk of loss, irregularities and violations to the prudential
mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan
aspects. The implementation of internal control system is the
dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Penerapan sistem
responsibility of all operational units and support units as
pengendalian intern adalah tanggung jawab semua unit
well as the internal audit.
Bank
memiliki
sistem
pengendalian
perundang-undangan
yang
internal
berlaku,
operasional dan unit pendukung serta audit intern. Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif,
In order to implement an effective risk management, the
Bank
Risiko,
Bank has established a Risk Monitoring Committee, Risk
Komite Manajemen Risiko; dan Grup Manajemen Risiko
Management Committee; and Group Risk Management who
yang independen terhadap satuan kerja bisnis Bank dan
are independent of the Bank’s business unit adapted to the
disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank
size and complexity of the Bank as well as the risks inherent
serta risiko yang melekat pada Bank.
in the Bank.
•
•
telah
membentuk
Komite
Komite Pemantauan Risiko (RMoC)
Risk Monitoring Committee (RMoC)
Komite ini diketuai oleh Komisaris Independen, dengan
This committee is chaired by Independent Commissioner
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
with the following task and responsibilities:
•
•
Mengkaji/menelaah
dan
kebijakan-kebijakan Bank.
32
Pemantauan
PT BANK CTBC Indonesia
menilai
pelaksanaan
Review and evaluate implementation of Bank’s policies.
Annual Report 2015
•
•
Menelaah dan memantau pertanggung-jawaban
•
Review and monitor accountability of Risk
Komite Manajemen Risiko dan Grup Manajemen
Management Committee and Risk Management
Risiko dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan Bank.
Group in implementation of Bank’s policies.
Komite Manajemen Risiko (RMC)
•
Risk Management Committee (RMC)
Komite ini terdiri dari mayoritas Direksi dan Pejabat
The membership of this committee are Directors and
Eksekutif terkait yang memimpin Grup Bisnis, Grup
related Executive Officers who lead the Business
Manajemen Risiko, Grup Operasional, dan Satuan Kerja
Group, Risk Management Group, Operasional Group,
Audit Intern dengan tugas dan tanggung jawab untuk
and Internal Audit with task and responsibilities to
melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi
evaluate and give recommendation to President
kepada Direktur Utama terkait manajemen risiko antara
Director regarding risk management which covers
lain meliputi penyusunan kebijakan manajemen risiko
arranging the policy of the risk management and the
dan perubahannya, termasuk strategi manajemen
changes including the strategy of the risk management,
risiko, tingkat risiko yang diambil, toleransi risiko,
risk appetite and risk tolerance, risk management
kerangka manajemen risiko serta rencana kontinjensi
framework and the contingency plans to anticipate
untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal,
any abnormal conditions, enhancing the process of risk
penyempurnaan proses manajemen risiko berdasarkan
management periodically based on the sufficiency of
kecukupan permodalan, profil risiko Bank, dan hasil
the capital, Bank’s risk profile, and the evaluation result
evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko Bank,
of risk management implementation, establishing the
penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang
policy and/or business decision which deviates from the
menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan
normal procedure, such as the significant exceeding of
ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan
the business expansion comparing to the established
rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya
Bank’s business plan or the Risk position/exposure
atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui
taking which exceeds the established limit, and ensuring
limit yang telah ditetapkan, serta memastikan bahwa
that the processes and procedures in place to monitor
proses dan prosedur yang telah ada untuk memantau
and supervise the risks already met the standards
dan mengawasi risiko sudah memenuhi standar yang
specified in the Bank’s procedures as well as regulations
ditentukan dalam prosedur-prosedur Bank maupun
from outside the Bank.
peraturan-peraturan dari luar Bank.
•
Grup Manajemen Risiko
•
Risk Management Group
Grup Manajemen Risiko independen terhadap satuan
Risk Management Group is independent from the
kerja bisnis dan unit fungsional (seperti tresuri dan
business and functional unit, (such as treasury and
investasi, kredit, pendanaan, akuntansi) dan terhadap
investment, credit, finance, accounting) and Internal
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dengan tugas dan
Audit with the task and responsibilities such as the
tanggung jawab antara lain sebagai berikut memberikan
following providing inputs to the Directors in compiling
masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan,
the policy, strategy, and risk management framework,
strategi, dan kerangka manajemen risiko dan memantau
and monitoring the implementation based on policies
implementasinya berdasarkan yang telah disetujui;
that have been approved; maintain and developing the
memelihara dan mengembangkan prosedur dan alat
procedures and means for identification, measurement,
guna mengidentifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
monitoring, and risk control in the implementation
pengendalian risiko dalam penerapan manajemen
of risk management; providing recommendations to
risiko; memberikan rekomendasi kepada satuan kerja
the business work unit concerning the magnitude or
bisnis mengenai besaran atau maksimum eksposur
maximum exposure of the risk which may be maintained
risiko yang dapat dipelihara Bank; memantau posisi/
by the Bank; monitoring the position/exposure of the
eksposur risiko secara keseluruhan dan kepatuhan
risk in overall and the compliance towards Risk tolerance
terhadap toleransi Risiko dan limit yang telah
and the established limit; conducting the stress testing in
ditetapkan; melakukan stress testing guna mengetahui
order to know the impact of the policy implementation
dampak dari implementasi kebijakan dan strategi
and risk management strategy towards Bank’s portfolio
manajemen risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank
or performance in overall; evaluating the accuracy
secara keseluruhan; mengevaluasi akurasi dan validitas
and validity of the data used by Bank to measure the
data yang digunakan oleh Bank untuk mengukur risiko
risk for Bank which used a model for internal need; and
bagi Bank yang menggunakan model untuk keperluan
arranging and submitting risk profile report on quarterly
PT BANK CTBC Indonesia
33
LAPORAN TAHUNAN 2015
intern; dan menyusun dan menyampaikan laporan
basis as well as executing periodical review to ensure
profil risiko secara triwulanan serta mengkaji ulang
the adequacy of risk management framework, accuracy
secara berkala untuk memastikan kecukupan kerangka
of risk assessment methodology, and adequacy of
manajemen risiko, keakuratan metodologi penilaian
risk management information system; and reviewing
risiko, dan kecukupan sistem informasi manajemen
activity and/or new product suggestions which are
risiko; serta mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk
developed the Bank which is mainly focused to the
baru yang dikembangkan oleh Bank terutama pada
Bank’s ability aspect to manage the activity and/or new
aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan
product including the completeness of the system and
atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan
procedures used and the impact to Bank’s risk exposure
prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap
in overall.
eksposur risiko Bank secara keseluruhan.
II. Penerapan Manajemen Risiko pada Masing - Masing Risiko Risk Management Implementation for Each Type of Risk
Dalam penerapan manajemen risiko, Bank CTBC Indonesia
In risk management implementation, Bank CTBC Indonesia
telah menerapkan 8 (delapan) jenis manajemen risiko
has implemented 8 (eight) types of risk management
seperti di bawah ini:
as below:
1. Risiko Kredit
1. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko yang timbul akibat kegagalan
Credit Risk is the risk caused by the failure of debtor and/
debitur dan atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban-
or other parties in fulfilling the obligation to the Bank.
kewajibannya kepada bank. Bank menghadapi risiko kredit dari pinjaman dan
Bank facing credit risk from lending and various financial
berbagai instrumen keuangan seperti surat berharga,
instrument such as securities, acceptances, transactions
akseptasi, transaksi antar Bank, transaksi pembiayaan
between Banks, trade funding transactions, exchange
perdagangan, transaksi nilai tukar dan derivatif, serta
and derivatives transactions, as well as liability from
kewajiban kontinjensi dan komitmen.
contingency and commitments.
Tujuan utama manajemen risiko kredit adalah untuk
The main purpose of risk management for credit risk
memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana Bank tidak
is to ensure that the Bank’s provision of fund is not
terekspos pada risiko kredit yang dapat menimbulkan
exposed to the credit risk which can cause disadvantages
kerugian pada Bank.
to the Bank.
Pengaturan manajemen risiko Bank selain terdiri dari
Bank’s credit risk management organization beside Board
jajaran Komisaris dan Komite, juga terdiri dari:
of Commissioners and Committee, consists of:
•
•
•
Grup Manajemen Risiko yang terdiri dari Institutional
Institutional Credit Risk Department and Retail Credit
Department. Retail Credit Department meliputi
Risk Department including Retail Credit Risk Unit and
Retail Credit Risk Unit dan SME Unit
SME Unit
Grup Credit Control yang melakukan kajian dan
•
merekomendasikan pemberian kredit dalam rangka Unit bisnis yang melaksanakan aktivitas pemberian
eyes principle together with business unit •
kredit atau penyediaan dana •
Unit pemulihan kredit yang melakukan penanganan kredit bermasalah
34
PT BANK CTBC Indonesia
Credit Control Group who will review and recommend the granting of credit in the framework of 4 (four)
4 eyes principle bersama unit bisnis •
Risk Management Group which divided into
Credit Risk Department dan Retail Credit Risk
Business unit which implements lending activities or provision of funds
•
Credit recovery unit which handling non performing credit
Annual Report 2015
•
Komite Kredit yang bertanggung jawab khususnya
•
Credit Committee which is responsible particularly
untuk memutuskan pemberian kredit dalam jumlah
to decide a lending in a certain amount according to
tertentu sesuai kebijakan masing-masing Bank.
each Bank’s policies.
Strategi manajemen risiko untuk risiko kredit mencakup
Credit risk management strategy is covering the credit risk
strategi untuk seluruh aktivitas yang memiliki eksposur
activities that may have significant credit risk exposures
risiko kredit yang signifikan sesuai dengan tujuan
in line with the Bank’s goal in maintaining strong credit
Bank untuk menjaga kualitas kredit yang kuat, laba,
quality, earnings, business growth, the Bank’s policy and
pertumbuhan usaha, kebijakan dan prosedur bank serta
procedure, as well as applicable laws and regulation.
hukum dan regulasi yang berlaku.
Identifikasi Kredit
Credit Risk Identification
Dalam melakukan identifikasi risiko kredit, baik secara
In doing the credit risk identification, whether individually
individual maupun portofolio, bank mempertimbangkan
or portfolio, the factors which can affect credit risk level
faktor-faktor
tingkat
are needed to be considered, such as the possibility of
risiko kredit seperti kemungkinan perubahan kondisi
yang
dapat
mempengaruhi
economy condition changes, the credit risk exposure
ekonomi, penilaian eksposur risiko kredit dalam kondisi
assessment in a stressed condition, the credit quality
tertekan, hasil penilaian kualitas kredit berdasarkan
assessment based on the analysis towards the business
analisa terhadap prospek usaha, kinerja keuangan, dan
prospect, financial performance, and the ability to pay
kemampuan membayar debitur. Untuk kegiatan tresuri
the debtors. For the treasury and investment activity,
dan investasi, penilaian risiko kredit juga memperhatikan
credit risk assessment also pay attention to the type of
jenis transaksi, karakteristik instrumen, dan likuiditas
transactions, characteristics of instruments, and market
pasar serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
liquidity as well as the other factors which can influence
risiko kredit.
credit risk.
Pengukuran Risiko Kredit
Credit Risk Measurement
Bank mengukur risiko kredit dengan menggunakan
Bank measures credit risk by using some parameters
beberapa parameter memperhatikan karakteristik dan
according to the characteristic and complexity of type
kompleksitas dari jenis transaksi yang terekspos risiko
of transaction with credit risk exposed, such as asset per
kredit antara lain berupa aset per Akun neraca, kredit
balance account, credit concentration to core debtors, per
konsentrasi kepada debitur inti, persektor ekonomi dan/
economic sector and/or per industry sector, low quality
atau per sektor industri, transaksi rekening administratif
asset administrative account transaction, low quality
kualitas rendah, kredit kualitas rendah, kondisi keuangan
asset, the financial condition of debtor/counterparty’s and
debitur/pihak lawan transaksi serta persyaratan dalam
requirements in the credit agreement such as the interest
perjanjian kredit seperti tingkat bunga, jangka waktu
rate, credit tenure is linked to the potential changes
kredit dikaitkan dengan perubahan potensial yang
which happen in the market, security aspect, collateral,
terjadi di pasar, aspek jaminan, agunan, dan/atau garansi;
and/or guarantee, probability of default, either based
potensi terjadinya gagal bayar, baik berdasarkan hasil
on the assessment result of the standard approaches or
penilaian pendekatan standar maupun hasil penilaian
assessment result of internal rating process, and Bank’s
pendekatan yang menggunakan proses pemeringkatan
ability to absorb the failure potential, and etc.
yang dilakukan secara intern, kemampuan Bank untuk menyerap potensi kegagalan dan lainnya.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kredit
Credit Risk Monitoring and Controlling
Bank memiliki kebijakan, prosedur dan sistem untuk
The Bank has policy, procedure and system to monitor
memantau dan mengendalikan risiko kredit, termasuk
and control credit risk, including concentrations of credit
risiko konsentrasi kredit, mendukung penyediaan dana
risk, prudently evaluate new business opportunities,
yang sehat, melakukan evaluasi terhadap peluang
strengthen the management of non-performing loan, the
usaha yang baru sesuai dengan prinsip kehati-hatian
delegation of authority in decision-making procedures of
PT BANK CTBC Indonesia
35
LAPORAN TAHUNAN 2015
dan membuat lebih efektif pengelolaan atas kredit
the provision of funds which must be clearly formalized,
bermasalah, pendelegasian wewenang dalam prosedur
function separations between the ones doing the
pengambilan keputusan penyediaan dana yang harus
analysis, approval, and credit administration in the
diformalkan secara jelas, pemisahan fungsi antara
working framework or the mechanism of the delegations
yang melakukan analisis, persetujuan, dan administrasi
in the provision of funds decision-making procedure,
kredit dalam kerangka kerja atau mekanisme prosedur
the work unit doing a periodic review in order to
pendelegasian pengambilan keputusan penyediaan dana,
establish or update the quality of provision of funds that
satuan kerja yang melakukan review secara berkala guna
are credit risk exposed.
menetapkan atau mengkinikan kualitas penyediaan dana yang terekspos risiko kredit. Bank mendiversifikasi eksposur risiko kredit dengan
The Bank diversified the credit risk exposure by setting
menetapkan limit maksimum pemberian kredit guna
up maximum limit of financing to avoid concentration
menghindari konsentrasi risiko kredit pada peminjam
of credit risk to a single borrower, a group of borrower
tunggal,
tertentu,
or industry, as well as related party. Credit risk limit
maupun pihak terkait. Penetapan limit risiko kredit
determination shall be well documented for the purpose
didokumentasikan secara tertulis untuk memudahkan
of audit trail.
kelompok
atau
pada
industri
jejak audit. Selain bank memiliki Sistem pelaporan yang efisien dan
Besides Bank has the efficient and effective report
efektif untuk menyediakan informasi yang memadai
system to provide sufficient information to the Board of
kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan komite audit,
Commissioners, the Directors, and audit committee, Bank
Bank juga memiliki proses kaji ulang kredit secara
has independent credit review process, independent of
independen,
persetujuan
loan origination and approval functions, to ensure that
kredit yang independen, untuk memastikan kesesuaian
accounts are properly graded and classified according to
pengkategorian dan pengklasifikasian seluruh akun
internal policies and regulator.
fungsi
pemrosesan
dan
terhadap kebijakan internal dan regulator.
Pengelolaan Kredit & Pengelolaan Aset Khusus
Credit and Special Asset Management
Bank mengklasifikasikan portofolio kredit berdasarkan
The Bank classifies its credit portfolios according to
kemampuan debitur dalam memenuhi kewajiban kredit
borrower’s ability to repay the credit facility from
yang berasal dari sumber pendapatan debitur. Setiap
their normal source of income. All borrowing accounts
akun kredit dikategorikan sebagai ”Lancar”, ”Dalam
are categorized into “Current”, ”Special Mention”,
Perhatian Khusus”, ”Kurang Lancar”, ”Diragukan” dan
“Substandard”, “Doubtful”, and “Loss” in accordance to
”Macet” sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang
Bank Indonesia regulation. Upgrading and downgrading
berlaku. Peningkatan dan penurunan kolektabilitas harus
of account collectability must be supported by a credit
didukung oleh penilaian kredit berdasarkan kemampuan
assessment on the repayment capability, cash flows and
bayar, arus kas dan kondisi keuangan debitur.
financial position of the borrowers.
Penurunan Nilai
Impairment
Penurunan nilai untuk aset keuangan dinilai pada
Impairment for financial assets measured at amortized
biaya amortisasi dimana menurut definisi merupakan
cost by definition is the difference between the asset’s
perbedaan jumlah antara nilai aset tercatat dan Present
carrying amount and the present value of the estimated
Value (PV) dari perkiraan arus kas dikurangi dengan suku
future cash flows discounted at the asset’s original
bunga efektif asal, dimana nilai tercatat adalah jumlah
effective interest rate, whereby carrying amount is the
dimana aset yang diakui di neraca keuangan setelah
amount at which an asset is recognized in the balance
dikurangi amortisasi. Semua instrumen derivatif harus
sheet after Net Amortization. All derivatives instruments
diukur pada nilai wajar dengan memperhatikan Credit
have to be measured at fair value by taking into
Risk Adjusment dengan perubahan dalam laba atau rugi.
consideration of the credit risk adjustment with changes in profit or loss.
36
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Aset keuangan akan dipertimbangkan untuk penurunan
Financial assets are considered impaired if, and only if,
nilai, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif
there is an objective evidence of impairment as a result of
mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari
one or more events that occurred after initial recognition
satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
(a “Loss Event”). The definition of “Loss Events” for
awal
yang
Corporate Loans and Receivables shall be when the
Merugikan”). Definisi dari “Peristiwa yang Merugikan”
aset
keuangan
tersebut
(“Peristiwa
account has been classified as EW2, EW3, and “Loss”
untuk pinjaman yang diberikan dan piutang kepada
The descriptions of objective evidence of impairment
korporasi dijabarkan dimana ketika rekening tersebut
are as follows:
telah diklasifikasikan ke dalam EW2, EW3, dan “Macet”. Penjelasan dari bukti objektif pada penurunan nilai adalah sebagai berikut: •
Tanggal jatuh tempo dari pembayaran kembali
•
Maturity date of principal repayment is extended,
pokok diperpanjang dimana kondisi keuangan
whereby
debitur memburuk dan terdapat kemungkinan
deteriorated and it is possible that the principal
bahwa pokok pinjaman tidak dapat dibayarkan
cannot be repaid on schedule. Although the
kembali sesuai jadwal. Meskipun debitur membayar
obligor makes its interest payment on schedule,
bunga sesuai jadwal, tetapi Relationship Manager
but Relationship Manager does not agree or Credit
tidak setuju atau Pejabat Credit Control tidak
Control Officer does not recommend renewing
merekomendasi untuk memperbaharui fasilitas
the facility and only agree or recommend on
dan hanya setuju atau merekomendasi dengan
temporary extension of the principal maturity date.
the
obligor’s
financial
condition
perpanjangan sementara dari tanggal jatuh tempo pokok pinjaman. •
Pelunasan utang pokok atau pembayaran bunga
•
yang telah jatuh tempo selama lebih dari 30 hari.
Principal repayment or Interest payment overdue for more than 30 days.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang kepada
The definitions of “Loss Event” for Financial Institution
lembaga keuangan, HTM, dan AFS, definisi “Peristiwa
Bussiness Loans and Receivables, HTM and AFS, are as
yang Merugikan” adalah sebagai berikut ini:
following:
•
•
Indikasi
pertama
pada
ketidaksanggupan
First indication of default on its payment obligation
memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo
at maturity to any of their counter-parties. The first
pembayaran pada Pihak Lawan. Indikasi pertama
indication of default refers to the warning signals
pada
mengacu
stipulated under the “Financial Institution Policy” and
pada isyarat peringatan yang telah ditetapkan di
“Financial Institution Credit Application Procedure”.
ketidaksanggupan
membayar
dalam “Financial Institution Policy” dan “Financial Institution Credit Application Procedure”. •
Rasio Kecukupan Modal Bank (CAR) kurang dari
•
The Bank’s individual Capital Adequacy Ratio (CAR)
tingkat minimum yang telah ditetapkan sesuai
is less than the minimum level of Bank Indonesia
Peraturan Bank Indonesia tentang Rasio Kecukupan
Regulation on Capital Adequacy Ratio (CAR).
Modal Bank (CAR). •
Tingkat Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL)
•
The Bank’s individual Net Non-Performing Loan (NPL)
melebihi dari tingkat maksimum yang telah
ratio is more than the maximum level of Bank Indonesia
ditetapkan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia
regulation on Net Non-Performing Loan (NPL) ratio.
mengenai Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL). Definisi penurunan nilai aset keuangan pada pinjaman
The definition of “Loss Events” for Retail and IOW
yang diberikan dan Piutang kepada Ritel dan IOW
Business Loans and Receivables shall be when the Days
Business adalah ketika rekening yang sudah jatuh tempo
Past Dues (DPD) is more than 90 days. Especially for IOW
(DPD) melewati lebih dari 90 hari. Khusus untuk pinjaman
Business, the definition of “Loss Events” shall also include
PT BANK CTBC Indonesia
37
LAPORAN TAHUNAN 2015
yang diberikan dan piutang kepada IOW Business,
when there is occurrence of runaway or repatriated of
definisi penurunan nilai juga meliputi bila terjadi IOW
specific IOW.
yang melarikan diri atau dipulangkan kembali. Bank melakukan pendekatan untuk mengatur kriteria
The Bank uses approach to set the criteria to constitute
pada “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” sebagai
the “Loans and Receivables” as significant or insignificant
signifikan atau tidak signifikan pada Bank ditentukan
to the Banks is determined based upon the market
berdasarkan segmentasi pasar dari “Pinjaman yang
segmentations of the “Loan and Receivables”.
Diberikan dan Piutang”. •
Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang”
•
All “Loans and Receivables” shall be treated as
wajib diperlakukan sebagai signifikan terhadap
Significant to the Bank if they are classified under
Bank jika mereka diklasifikasikan ke dalam kriteria
the following criteria of market segmentations:
segmentasi pasar berikut: •
• Peminjam dalam segmen “Usaha Kecil Menengah”
Borrower
in
“Small
Medium
Enterprises”
adalah korporasi dengan total pendapatan
segment is corporate borrower with total annual
tahunan di bawah USD 15 Juta (X<USD 15 Juta)
revenues in any of the past 2 years below USD 15
setahun dalam 2 tahun terakhir dan bukan
Mio (X<USD 15 Mio) and is not public listed;
merupakan perusahan publik yang terdaftar; • Peminjam dalam segmen “Pasar Menengah”
• Borrower in “Middle Market” segment is
adalah korporasi dengan total pendapatan
corporate borrower with total annual revenues
tahunan dalam 2 tahun terakhir sama atau lebih
in the past 2 years are equal to and above
dari USD 15 Juta dan total pendapatan tahunan
USD 15 Mio and below USD 150 Mio (USD 15 Mio
sampai dengan dibawah USD 150 Juta (USD 15
<= X < USD 150 Mio) or total annual revenues in
Juta <= X < USD 150 Juta), atau total pendapatan
any of the past 2 years below USD15 Mio (X < USD
dalam 2 tahun terakhir di bawah USD 15 Juta (X
15 Mio) and is public listed;
< USD15 Juta) dan merupakan perusahan publik yang terdaftar; • Peminjam
dalam
segmen
“Jumbo”
•
adalah
korporasi dengan total pendapatan atau total
borrower with total annual revenues or total
aset dalam 2 tahun terakhir sama dengan atau
assets in the past 2 years are equal to and above USD 150 Mio (X >= USD 150 Mio)
lebih dari USD 150 Juta. (X >= USD 150 Juta); •
• Nasabah yang diklasifikasikan ke dalam Lembaga
Borrower
that
are
classified
as
Financial
Institutions.
Keuangan. •
Borrower in “Jumbo” segment is corporate
Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” yang
•
All “Loans and Receivables” that do not fall into the
tidak jatuh dalam kriteria dari segmentasi pasar di atas
above criteria of market segmentations shall then be
harus dianggap “Tidak Signifikan” terhadap Bank.
treated as “Insignificant” to the Bank.
Penurunan Nilai Individu
Individual Impairment
Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Korporasi”
All of the “Corporate Loans and Receivables”, which
yang sudah di kelompokan ke dalam EW2 atau yang
have been classified under EW2 or worse, shall be
lebih buruk, wajib di tetapkan secara individu dengan
assess individually by using the Individual Assessment
menggunakan
Individu.
Analysis Template. The impairment for “Corporate
Penurunan nilai untuk “Pinjaman yang Diberikan dan
Loans and Receivables” that are individually impaired
Piutang kepada Korporasi” yang mengalami kerugian
is calculated based on the difference between the
secara individu wajib dinilai berdasarkan perbedaan
carrying amount and Present Value of the future
jumlah antara nilai aset tercatat dan Present Value dari
cash flows. The discount rate used for calculating
perkiraan arus kas. Tingkat suku bunga diskonto yang
Present Value is the Effective Interest Rate (EIR).
Format
Analisa
Penilaian
akan digunakan untuk menghitung nilai Present Value adalah suku bunga yang efektif.
38
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Penurunan Nilai Kolektif
Collective Impairment
“Pinjaman yang Diberikan & Piutang Korporasi” yang secara
“Corporate Loans & Receivables” shall be assessed by
individu tidak mengalami penurunan nilai wajib ditetapkan
considering the Loss Identification Period (LIP), which is
dengan mempertimbangkan Periode Identifikasi Kerugian
calculated based on the formula “Impairment = Exposure
(LIP), yang dihitung berdasarkan rumus “Penurunan Nilai
at Default x Probability of Default (PD) x Loss Given Default
Aset = Exposure at Default x Probability of Default (PD) x
(LGD) x LIP”.
Loss Given Default (LGD) x LIP”. Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang
Retail and IOW Business Loans and Receivables shall be
kepada IOW Business dan Ritel dihitung berdasarkan
calculated based on the formula “Impairment = Exposure
rumus “Penurunan Nilai = Exposure at Default (Neraca
at Default (Outstanding Balance) x PD x LGD”. Whereby,
saldo) x PD x LGD”. Dimana Probability of Default (PD)
the Probability of Default (PD) is calculated based on the
dihitung berdasarkan probabilitas dari setiap migrasi
probability of migration from one bucket of DPD to longer
dari satu bucket DPD ke bucket DPD lain dengan waktu
bucket of DPD after 1 month of observation.
yang lebih panjang setelah 1 bulan observasi. Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang
Retail SME Business Loans and Receivables shall be calculated
kepada retail SME dihitung berdasarkan rumus:
based on the formula:
•
Kolektibilitas 1: 1,28% x Outstanding Amount
•
Collectibility 1: 1.28% x Outstanding Amount
•
Kolektibilitas 2: 5% x (Outstanding Amount – nilai
•
Collectibility 2: 5% x (Outstanding Amount – collateral value which refers to internal guideline and regulation)
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan ketentuan internal dan Regulasi) •
Kolektibilitas 3: 15% x (Outstanding Amount – nilai
•
Collectibility 3: 15% x (Outstanding Amount – collateral value which refers to internal guideline and regulation)
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan ketentuan internal dan Regulasi) •
Kolektibilitas 4: 50% x (Outanding Amount – nilai
•
Collectibility 4: 50% x (Outstanding Amount – collateral value which refers to internal guideline and regulation)
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan ketentuan internal dan Regulasi) •
Kolektibilitas 5: 100% x (Oustanding Amount – nilai agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan
•
Collectibility 5: 100% x (Outstanding Amount – collateral value which refers to internal guideline and regulation)
ketentuan internal dan Regulasi) Risiko kredit dengan pendekatan standar Bank mengacu
The Bank’s credit risk standardized approach shall refer to
kepada SE Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18
Bank Indonesia SE No.13/6/DPNP dated February 18, 2011
Februari 2011 mengenai pedoman perhitungan aset
regarding guidelines for the calculation of risk-weighted
tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko Kredit
assets (ATMR) for credit risk using the standardized approach.
dengan menggunakan pendekatan standar.
Agunan
Collateral
Agunan yang dapat diterima oleh Bank adalah yang
Collateral accepted by the Bank shall be legally allowed
diperbolehkan secara ketentuan bagi Bank dan tidak
to the Bank and shall not be against the law, and/or other
melanggar ketentuan hukum dan/atau peraturan lainnya
related regulation. The approval and appraisal of collateral
yang terkait. Persetujuan dan penilaian agunan wajib
shall be with prudence. Fair market value, depreciable
dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Nilai pasar yang
life, and marketability of the collateral shall be taken into
wajar, usia depresiasi, dan nilai pasar agunan antara lain
consideration when conducting appraisal of collateral. The
yang wajib menjadi pertimbangan dalam melakukan
Bank applies the calculation of secured amount for facility
penilaian agunan. Bank menerapkan perhitungan nilai
based on the “Net Appraisal Value” which calculated as
yang dijaminkan untuk fasilitas berdasarkan pada Net
follows: (Appraised value times persentase NAV) minus (rent
PT BANK CTBC Indonesia
39
LAPORAN TAHUNAN 2015
Appraisal Value dimana dihitung berdasarkan formula sebagai
deposit and any other senior rights).
berikut: (harga penilaian x persentase NAV) dikurangi dengan (Deposit penyewaan dan hak–hak senior lainnya).
2. Risiko Pasar
2. Market Risk
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening
Market Risk is the risk on the balance sheet and off balance sheet
administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan
position including the derivative transactions due to the overall
secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko
changes of the market condition, including the option price risk
perubahan harga option. Risiko pasar terdapat pada aktivitas
changes. Market risk is warehoused within the treasury business
bisnis tresuri dari posisi trading book maupun banking book.
from trading book and banking book position.
Trading Book, berlaku terhadap produk-produk yang dimiliki
Trading Book, applicable to products held for trading
untuk tujuan diperdagangkan sebagai suatu usaha utama
purposes as a principal or held as part of a business whose
atau sebagai bagian dari suatu usaha yang strategi bisnis
main business strategy is to trade or make markets;
utamanya adalah perdagangan atau menciptakan pasar; Banking Book, berlaku terhadap produk-produk yang
Banking Book, applicable to products held for investment
dimiliki untuk tujuan investasi yang dapat membuat Bank
purposes which may expose Bank to market risk.
mengalami risiko pasar. Tujuan utama Manajemen Risiko Pasar adalah untuk
The main purpose of the Risk Management for the Market
meminimalkan dampak negatif akibat perubahan kondisi
Risk is to minimize the possibility of negative impact due to
pasar terhadap aktiva dan permodalan Bank.
the market condition changes on Bank’s asset and capital.
Organisasi manajemen risiko pasar selain Dewan Komisaris
Market risk management organization beside Board of
dan Komite terdiri dari:
Commissioners and Committee, consists of:
•
•
Grup Manajemen Risiko – Unit Risiko Pasar dan
Risk Management Group – Market & Liquidity Risk Unit (MLRU)
Likuiditas (MLRU) •
Grup Treasury selaku unit bisnis
•
Treasury Group as business unit
•
Unit pelaksana yang melakukan rekonsiliasi posisi yang
•
The executing unit who do position reconciliation
dikelola dan dicatat dalam sistem informasi manajemen
which is managed and recorded in the management information system
•
Unit pelaksana yang melakukan pengendalian terhadap
•
The executing unit who do control the profit and loss
akurasi laba dan rugi dan kepatuhan pada ketentuan
accuracy and the compliance to the stipulation including
termasuk standar akuntansi yang berlaku.
the relevant accounting standard.
Identifikasi Risiko Pasar
Market Risk Identification
Bank memiliki proses identifikasi risiko yang disesuaikan
Banks has own risk identification process that is adjusted to
dengan risiko pasar yang melekat pada aktivitas bisnis Bank
the market risk attaching to Bank’s business activities which
yang meliputi risiko suku bunga dan nilai tukar, khusus untuk
includes interest rate and exchange rate, especially for the
risiko suku bunga pada banking book (Interest Rate Risk in
Interest Rate in Banking Book, the identification process
Banking Book), proses identifikasi mencakup identifikasi
covers identifying IRRBB risk sources that can affect Bank’s
terhadap sumber risiko IRRBB yang dapat mempengaruhi
interest income and the economic value of Bank’s financial
pendapatan bunga Bank, nilai ekonomis dari posisi keuangan
position, as well as Bank’s capital.
Bank dan modal Bank.
Pengukuran Risiko Pasar
Market Risk Measurement
Bank memiliki sistem atau model pengukuran risiko pasar
Bank has the system or market risk measurement model to
untuk mengukur posisi dan sensitivitas yang terkait risiko
measure the position and sensitivity attached to the market
40
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
pasar baik pada kondisi normal maupun stress.
risk whether in normal condition or stress.
Pengukuran risiko pasar pada Trading Book menggunakan
Measurement of market risk in the Trading Book is using
beberapa paramater antara lain volume dan komposisi
some parameters such as volume and portfolio composition,
portofolio, potensi keuntungan atau kerugian dari aset
potential profit or loss from trading asset, derivative and
trading, derivatif dan FVO, Sensitivitas risiko meliputi Posisi
FVO, Risk sensitivity including Net Open Position (NOP), FX
Devisa Neto, FX Delta, FX Vega dan PVBP.
Delta, FX Vega, and PVBP.
Pengukuran risiko pasar pada Banking Book menggunakan
Measurement of market risk in the Banking Book is using Re-
Laporan Re-pricing Gap antara Aset dan Kewajiban dengan
pricing Gap Report: This report measures the re-pricing gap
berbagai time bucket untuk memahami mismatch suku
between asset and liability by various time buckets in order
bunga dan sensitivitas risiko: mengukur dampak dari
to understand interest rate mismatch and Risk sensitivity:
perubahan 1 basis poin suku bunga pada pendapatan bunga
This measures the impact of 1 basis point change in interest
bersih (NII) dan pada nilai ekonomis dari ekuitas (EVE).
rate on net interest income (NII) and that on economic value
Analisis dampak tersebut pada NII (1bp△NII) berfokus pada
of equity (EVE). The analysis of such impact on NII (1bp△NII)
perubahan pendapatan dan beban bunga dalam waktu
focuses on changes in interest income and expense within a
satu tahun atau perspektif jangka pendek. Analisis dampak
year, hence, a short-term perspective. The analysis of such
tersebut pada EVE (1bp△EVE) adalah perspektif jangka
impact on EVE (1bp△EVE) is of a long-term perspective as it
panjang karena berfokus pada perubahan nilai ekonomi
focuses on changes of economic value which will become net
yang akan menjadi pendapatan bunga bersih yang diterima
interest income received every year later on.
setiap tahun setelahnya. Cakupan portofolio (trading dan banking book) yang
Portfolio coverage (trading and banking book) which is
diperhitungkan
accounted in the Capital Adequacy Ratio (CAR) for market
dalam
Kewajiban
Penyediaan
Modal
Minimum (KPMM) untuk risiko pasar adalah meliputi:
risk are included:
•
Eksposur Surat Berharga pada Trading Book
•
Securities Exposure in Trading Book
•
Eksposur Derivatif pada Trading Book
•
Derivatives Exposure in Trading Book
•
Eksposur Mata Uang Asing pada Banking Book dan
•
Foreign Currency Exposure in Banking and Trading Book
Trading Book
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Pasar
Market Risk Monitoring and Controlling
Bank memiliki kebijakan Manajemen Risiko Pasar yang dikaji
Bank has own Market Risk Management Policy and this
ulang minimal setahun sekali untuk disesuaikan dengan
policy is reviewed at least annually to incorporate significant
perubahan bisnis yang signifikan, arahan manajemen, dan
business changes, management objectives and regulatory
persyaratan peraturan, yang disetujui oleh Komite Aktiva
requirements approved by the Assets and Liabilities
dan Pasiva (ALCO) dan Dewan Komisaris (BOC).
Committee (ALCO) and Board of Commissioners (BOC).
Secara harian, Grup Manajemen Risiko - Unit Risiko Pasar
On daily basis, Risk Management Group – Market Liquidity
dan Likuiditas melakukan pemantauan dan pengendalian
Risk Unit do monitoring and controlling regarding limit
terhadap kepatuhan limit yang telah ditetapkan oleh Dewan
compliance which have been approved by Board of
Komisaris dan ALCO, dan tindak lanjut apabila terjadi
Commissioners and ALCO, and do a follow up for overcoming
pelampauan, yang selanjutnya dilaporkan secara harian
limit overdue, which later on shall be reported daily to the
kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagaimana
interested parties as ruled in the Bank internal policy.
diatur dalam kebijakan internal Bank. Dokumentasi atas pelampauan, pengecualian, termasuk
Documentation of the excess, exceptions, and trigger breaks,
persetujuan atas tindakan koreksi dan tanggal penyelesaian
including the agreed-upon corrective action and the resolution
didokumentasikan dengan baik oleh Grup Manajemen
date has been well documented by Risk Management Group -
Risiko dan Likuiditas Unit Risiko Pasar.
Market and Liquidity Risk Management Unit.
PT BANK CTBC Indonesia
41
LAPORAN TAHUNAN 2015
3. Risiko Likuiditas
3. Liquidity Risk
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank
Liquidity Risk is the risk which is caused by Bank’s inability
untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber
to meet its obligation from cash flow funding sources and/
pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas
or the high quality liquid asset which can be pledged,
tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas
without disturbing the activity and financial condition of
dan kondisi keuangan Bank.
the Bank.
Ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan arus kas
The inability to have the cash flow funding source so that it
sehingga menimbulkan risiko likuiditas dapat disebabkan
causes the liquidity risk which may be caused by inability to
antara lain oleh ketidakmampuan menghasilkan arus kas
produce cash flow which is derived from the earning assets or
yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal
from sale of asset including the liquid asset; and/or inability
dari penjualan aset termasuk aset likuid; dan/atau
to produce cash flow which derived from the fund raising,
ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari
inter Bank transaction, and accepted loans.
penghimpunan dana, transaksi antar Bank, dan pinjaman yang diterima. Sedangkan risiko suku bunga dalam buku bank didefinisikan
While the interest rate risk in the bank’s books is defined as
sebagai risiko potensi pengurangan atau kehilangan
the potential risk reduction or loss of income (net interest
pendapatan (pendapatan bunga bersih) dan modal (nilai
income) and capital (economic value of the Bank) due to
ekonomi dari Bank) karena perubahan suku bunga.
changes in interest rates .
Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko likuiditas
The main purpose of the risk management for the liquidity
dan suku bunga dalam buku bank untuk meminimalkan
and interest rate risk in banking book is to minimize the
kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh
possibility of the Bank’s inability to obtain cash flow funding
sumber pendanaan arus kas dalam kondisi normal dan atau
source in normal condition and or stress as well as protect
stress serta melindungi dan meningkatkan modal melalui
and increase capital through adequate net interest rate
pertumbuhan laba bunga bersih yang memadai, stabil dan
growth, stable, and reliable in various economic condition.
dapat diandalkan dalam berbagai kondisi ekonomi. Organisasi manajemen risiko likuiditas dan suku bunga
Liquidity risk management organization has been adjusted
buku bank telah disesuaikan dengan karakteristik dan
to the characteristics and complexity of the Bank’s business
kompleksitas kegiatan usaha Bank, selain Dewan Komisaris
activities, beside Board of Commissioners and Committee,
dan Komite, terdiri dari:
consists of:
•
•
Grup Manajemen Risiko – Unit Risiko Pasar dan
Risk Management Group - Market & Liquidity Risk Unit (MLRU)
Likuiditas (MLRU) •
Grup Tresuri
•
Treasury Group
•
Seluruh Unit Bisnis termasuk cabang
•
All Business Units including branches
•
Grup Pengendali Keuangan
•
Financial Control Group
Strategi manajemen risiko likuiditas dan suku bunga
Liquidity risk management strategy and the interest rate
buku bank dari Bank CTBC Indonesia difokuskan pada
on the banking book of Bank CTBC Indonesia is focused
memfasilitasi
kerangka
on facilitating business development within a prudent risk
manajemen risiko yang prudent, konsisten dan efisien yang
management framework, consistent and efficient which has a
menyeimbangkan antara risiko dan imbalan. Hal ini dicapai
balance between risk and reward. This is achieved by ensuring
dengan memastikan kerangka kerja risiko yang efektif
a framework for effective risk management principles include
dengan mencakup prinsip-prinsip manajemen risiko utama
the main risk in the form of risk identification, risk assessment,
berupa identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengendalian/
control/monitoring of risk and risk analysis/reporting .
pengembangan
usaha
dalam
pemantauan risiko dan analisis risiko/pelaporan.
42
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Identifikasi Risiko Likuiditas dan Suku Bunga Bank
Liquidity Risk Identification and Bank Interest Rate
Dalam
memperhatikan
In doing identification, bank put attention on some factors
beberapa faktor antara lain faktor pasar eksternal yang
such as external market factor which effects Bank’s ability
dapat
Bank
in funding or cause issue in ability in fulfilling payment
atau menyebabkan masalah pada kemampuan untuk
obligation, internal factor which can cause over dependency
memenuhi kewajiban pembayaran, faktor internal yang
in interbank funding, incompability inter bank repricing,
dapat menyebabkan ketergantungan yang berlebihan pada
repricing mismatch time/amount of assets and liabilities,
pendanaan antar bank, ketidaksesuaian repricing waktu/
risk and interest rate sources, the magnitude of changes
jumlah dari aktiva dan kewajiban, sumber risiko suku bunga,
in interest rates vary for short-term and long-term, various
besarnya perubahan suku bunga bervariasi untuk jangka
index or selection on interest rates of assets and liabilities
pendek dan jangka panjang, berbagai indeks atau pilihan
associated.
melakukan
identifikasi,
mempengaruhi
bank
kemampuan
pendanaan
atas tingkat bunga aset dan kewajiban yang terkait.
Pengukuran Risiko Likuiditas dan Suku Bunga Bank
Liquidity Risk And Bank Interest Rate Measurement
Bank mengukur risiko likuiditas dan suku bunga dalam buku
Bank measures liquidity risk using a variety of early warning
bank dengan menggunakan berbagai indikator peringatan
indicators which according to business strategies, risk
dini yang disesuaikan dengan strategi bisnis, toleransi
tolerance and past performances, gap analysis to measure
risiko dan kinerja masa lalu, analisa gap arus kas mengukur
liquidity and Bank repricing by checking potential cash flow
likuiditas dan repricing Bank dengan memeriksa potensial
according to business scenario, such as Loan to Deposit (LDR)
arus kas sesuai skenario bisnis, antara lain Loan to deposit
and Internal LDR (loan compared with deposit+equity+special
ratio (LDR) dan Internal LDR (loan dibandingkan dengan
borrowings), maturity gap analysis, liquidity ratio, funding
deposito+equity+special borrowing), analisa maturity gap,
concentration, deposit stability, financial market liquidity, risk
rasio likuiditas, konsentrasi pendanaan, stabilitas deposit,
sensitivity, The earnings perspective, and etc.
market liquidity finansial, risk sensitivity, The earnings perspective dan lainnya. Risk Management Group – Market Liquidity Risk Unit
Risk Management Group – Market Liquidity Risk Unit
melakukan stress testing secara berkala untuk menilai dampak
conducted Stress test periodically to assess the impact of
dari skenario stres untuk risiko likuiditas dan suku bunga
stress scenario for liquidity and interest rate in banking book
buku bank terhadap permodalan bank dan memungkinkan
to bank’s capital and enable management to take precaution
manajemen
action to anticipate liquidity problems. If necessary,
mengambil
tindakan
pencegahan
untuk
mengantisipasi potensial masalah likuiditas. Jika diperlukan,
contingency funding plan will be activiated.
rencana pendanaan kontinjensi akan diaktifkan.
Liquidity Risk Monitoring and Controlling
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Likuiditas Pemantauan
risiko
likuiditas
yang
dilakukan
Bank
Liquidity risk monitoring which is done by the Bank should
memperhatikan indikator peringatan dini untuk mengetahui
pay attention to the early warning indicators to know
potensi peningkatan Risiko, penetapan dan pemantauan
the potential increase of the Bank’s liquidity risk, the
limit risiko dengan mempertimbangkan kompleksitas dari
establishment and monitoring of risk limits by considering
aset dan kewajiban.
the complexity of the assets and liabilities.
Ketika risiko muncul, pemilihan metode yang tepat dalam
When risks arise , the selection of appropriate methods to
mengatasinya tergantung pada tingkat risiko, kemampuan
solve it depends on the level of risk , the ability of funding
pendanaan untuk setiap mata uang, kecepatan unit yang
for each currency , the speed of the unit responsible for
bertanggung jawab dalam memperoleh pendanaan dalam
obtaining funding in overcoming the crisis.
mengatasi krisis.
4. Risiko Operasional
4. Operational Risk
Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/
Operational Risk is the risk which is caused by the inadequacy
atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
and/or non-functioning internal process, human error,
PT BANK CTBC Indonesia
43
LAPORAN TAHUNAN 2015
kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian
system failure, and/or external events which influence Bank’s
eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Risiko ini
operational. This risk may come from several sources such as
dapat bersumber antara lain dari Sumber Daya Manusia
the Human Resources (SDM), internal process, system and
(SDM), proses internal, sistem dan infrastruktur, serta
infrastructure, and external events.
kejadian eksternal. Tujuan utama penerapan manajemen risiko operasional Bank
The main purpose of the Bank’s operational risk management
adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif
implementation is to minimize the possibility of negative
dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
impact from the malfunctioning internal process, human
kegagalan sistem dan/atau kejadian-kejadian eksternal.
error, system failure, and/or external events.
Identifikasi Risiko Operasional
Operational Risk Identification
Penerapan manajemen risiko operasional Bank mengikuti
The Bank’s operational risk management implementation
standar internasional yang mengacu pada dokumen Basel II
in line with international standard refers to the Basel II
dalam mengidentifikasi kejadian risiko operasional. Kejadian
document in identifying operational risk events. It divided
risiko operasional tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni
into 7 types of events which consist of internal fraud; external
fraud internal; fraud eksternal; praktek ketenagakerjaan dan
fraud; employment practices and workplace safety; clients,
keselamatan lingkungan kerja; nasabah, produk dan praktek
products and business practices; damage to physical assets;
bisnis; kerusakan aset fisik; gangguan bisnis dan kegagalan
business disruption and system failures and execution;
sistem; dan eksekusi, pengiriman, dan manajemen proses.
delivery and process management.
Pengukuran Risiko Operasional
Operational Risk Measurement
Bank menggunakan metode Risk and Control Self Assesment
Bank use Risk and Control Self Assesment (RCSA method),
(RCSA), Key Risk Indicator, Operasional Risk Report dalam
Key Risk Indicator, Operational Risk Report in order to
rangka menilai dan mengukur risiko operasional pada proses
assess and measure the operational risks related to the
bisnis Bank yang dalam penerapannya juga akan telah
Bank’s business processes which in practice would also have
meningkatkan risk awareness dari seluruh unit kerja.
increased risk awareness of the entire working unit.
Pemantauan & Pengendalian Risiko Operasional
Operational Risk Monitoring and Controlling
Bank
Risiko
The Bank has established an Operational Risk Management
Operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk dilakukan
Policy that will be reviewed periodically for improvement,
penyempurnaan sehingga efektifitas penerapan manajemen
therefore the effectiveness of the Bank’s operational risk
risiko operasional Bank sejalan dengan perkembangan
management implementation will be in line with the Bank’s
usaha maupun kondisi operasional Bank dan juga untuk
business and operational conditions and also to ensure
memastikan kesesuaian dengan ketentuan regulator yang
compliance with prevailing regulation.
telah
memiliki
Kebijakan
Manajemen
berlaku. Organisasi manajemen risiko operasional telah disesuaikan
Operational risk management organization has been
dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank,
adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s
selain Dewan Komisaris dan Komite, terdiri dari:
business activities, beside Board of Commissioners and Committee, consists of:
• •
•
Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko
•
Operasional
•
Unit yang independen dari grup bisnis/pendukung yang
•
Unit is an independent unit from the business/support
melakukan analisa, pemantauan dan pelaporan risiko
group analysis, monitoring and reporting of operational
operasional yang melekat dalam kegiatan Bank baik di
risk inherent in both the Bank’s activities or in the branch
kantor cabang maupun divisi/unit/grup di Kantor Pusat.
office or division/unit/group in Headquarters.
Delegated Operational Risk Officer (unit bisnis dan/atau unit pendukung) yang melakukan kerjasama dengan
44
Risk Management Group - Operational Risk Management
PT BANK CTBC Indonesia
•
Delegated Operational Risk Officer (business unit and/or supporting unit) which collaborate with Risk
Annual Report 2015
Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko
Management Group – Operational Risk Management
Operasional dalam mengimplementasikan kerangka
Unit in implementing operational risk management
kerja dan prosedur Manajemen Risiko Operasional di
framework and procedures in their areas.
area mereka. •
Seluruh Unit Bisnis dan Unit Pendukung
•
All Business Units and Supporting Units
•
Grup bisnis/pendukung merupakan risk owner yang
•
Business/support groups are the risk owner responsible
bertanggung jawab terhadap proses Manajemen Risiko
to the Risk Management for daily Operational Risk
untuk Risiko Operasional sehari-hari serta melaporkan
process and report the problems and Operational
permasalahan dan Risiko Operasional secara spesifik
Risk specifically in the unit according to the relevant
dalam unitnya sesuai jenjang pelaporan yang berlaku.
report level.
5. Risiko Hukum
5. Legal Risk
Risiko Hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan
Legal Risk is the risk arising from legal claims and/or
hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
weakness of juridical aspects.
Tujuan utama manajemen risiko hukum adalah untuk
Risk management main purpose for legal risk is to ensure
memastikan bahwa proses Manajemen Risiko dapat
that risk management can minimize the negative effect from
meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan
the weakness of juridiction acpect, the non-existance and/or
aspek yuridis, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan
amendment of legislation regulation, and litigation process.
perundang - undangan, dan proses litigasi.
Legal Risk Identification
Identifikasi Risiko Hukum Pemantauan
risiko
likuiditas
yang
dilakukan
Bank
Liquidity risk monitoring which is done by the Bank should
memperhatikan indikator peringatan dini untuk mengetahui
pay attention to the early warning indicators to know
potensi peningkatan Risiko, penetapan dan pemantauan
the potential increase of the Bank’s liquidity risk, the
limit risiko dengan mempertimbangkan kompleksitas dari
establishment and monitoring of risk limits by considering
aset dan kewajiban.
the complexity of the assets and liabilities.
Ketika risiko muncul, pemilihan metode yang tepat dalam
When risks arise, the selection of appropriate methods to
mengatasinya tergantung pada tingkat risiko, kemampuan
solve it depends on the level of risk, the ability of funding for
pendanaan untuk setiap mata uang, kecepatan unit yang
each currency, the speed of the unit responsible for obtaining
bertanggung jawab dalam memperoleh pendanaan dalam
funding in overcoming the crisis.
mengatasi krisis.
Pengukuran Risiko Hukum
Legal Risk Measurement
Departemen Hukum, Grup Manajemen Risiko - Unit
Legal Department, Risk Management Group - Operational Risk
Manajemen Risiko Operasional bersama Satuan Kerja
Management Unit together with Operational Unit working
Operasional
hukum
collaborate to measure the risk of legal use of qualitative and
menggunakan beberapa faktor kualitatif dan kuantitatif
bekerja
sama
mengukur
risiko
quantitative factors in assessing the legal risks inherent such
dalam menilai risiko hukum yang melekat antara lain dengan
as the litigation factor, the weakness of engagement factor,
memperhatikan faktor litigasi, faktor kelemahan perikatan,
the absence that cause changes in laws and regulations of
faktor ketiadaan atau perubahan peraturan dan perundang-
Bank products into not in line with the applicable regulations.
undangan yang menyebabkan produk Bank menjadi tidak sejalan dengan ketentuan yang ada. Departemen Hukum berperan sebagai ‘legal watch’ yang
Legal Department acts as a ‘legal watch’ which provides
menyediakan analisis/advis hukum kepada seluruh karyawan
analytical/legal advice to all employees at every level of
pada setiap jenjang organisasi.
organization.
PT BANK CTBC Indonesia
45
LAPORAN TAHUNAN 2015
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Hukum
Legal Risk Monitoring and Controlling
Proses pemantauan dan pengendalian disesuaikan dengan
The process of monitoring and controlling are adjusted to
eksposur risiko atau risk appetite dan toleransi risiko,
the risk exposure or the risk appetite and risk tolerance, the
karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
characteristics and complexity of the Bank’s business activities.
•
•
Departemen Hukum melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan
Legal Department conduct periodic review of contract and agreements between Bank and other parties;
pihak lain; •
•
Semua transaksi bisnis didokumentasikan dengan baik.
All business transactions are well documented
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual Quantitative Disclosure Operational Risk - Bank Individual
No
Pendekatan yang Digunakan / Approach used
(1) (2) 1 Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicator Approach
31 Des 2015 / 31 Dec 2015 Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Beban Modal / Gross Revenue (average last Capital Charges 3 years) (3) (4) 581,249
87,187
ATMR / Risk Weighted Assets (5) 1,089,841
31 Des 2014 / 31 Dec 2014 Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Gross Beban Modal / Revenue (average last Capital Charges 3 years) (6) (7) 476,563
71,484
ATMR / Risk Weighted Assets (8) 893,556
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Quantitative Disclosure Operational Risk - Consolidated Bank and Subsidiary
No
Pendekatan yang Digunakan / Approach used
(1) (2) 1 Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicator Approach
31 Des 2015 / 31 Dec 2015 Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Beban Modal / Gross Revenue (average last Capital Charges 3 years) (3) (4) 581,249
87,187
ATMR / Risk Weighted Assets (5) 1,089,841
31 Des 2014 / 31 Dec 2014 Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Gross Beban Modal / Revenue (average last Capital Charges 3 years) (6) (7) 476,563
71,484
ATMR / Risk Weighted Assets (8) 893,556
6. Strategic Risk
6. Risiko Stratejik Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam
Strategic Risk is risk because of imprecision in taking and/or
pengambilan
executing a strategic decision as well as failure in anticipating
dan/atau
pelaksanaan
suatu
keputusan
stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
business environment change.
lingkungan bisnis. Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko stratejik
The main purpose of risk management for strategic risk is
adalah untuk memastikan bahwa proses Manajemen
to ensure that Risk Management process can minimize the
Risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif
possibility of negative effect from imprecision of strategic
dari ketidaktepatan pengambilan keputusan stratejik dan
decision making and failure in anticipating changes in
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan
business environment.
bisnis.
Identifikasi Risiko Stratejik
Strategic Risk Identification
Bank mengidentifikasi risiko stratejik antara lain dengan
The Bank identified strategic risk by analyzing the deviation
menganalisa penyimpangan dari penerapan strategi bisnis
of unrealized or ineffective business strategy implementation
yang belum direalisasi atau belum efektif yang memiliki
or business plan which has significant impact to the Bank’s
dampak yang signifikan terhadap modal Bank, dan strategi
capital, and strategies that require more resources and/or
yang membutuhkan lebih banyak sumber daya dan/atau
have a high level of risk, such as strategy come into new
memiliki tingkat risiko tinggi, seperti strategi masuk ke dalam
markets, acquisition strategy, or the strategy of diversification
pasar baru, strategi akuisisi, atau strategi diversifikasi dalam
in terms of products and services tailored to the characteristic
hal produk dan jasa yang disesuaikan dengan karakteristik
and complexity of the Bank.
dan kompleksitas Bank.
46
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Pengukuran Risiko Stratejik
Strategic Risk Measurement
Dalam mengukur risiko stratejik, Bank CTBC Indonesia
In measuring the strategic risk, Bank CTBC Indonesia uses
menggunakan beberapa indikator antara lain berupa
some indicators such as the suitability of the strategy
kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis,
with the business environment conditions, deviation from
penyimpangan dari rencana strategis yang telah ditetapkan,
the established strategic plan, the growth rate of assets
yaitu laju pertumbuhan aset dan kewajiban, mengubah
and liabilities, changing dynamics into the competition,
dinamika ke dalam persaingan, perubahan peraturan dan
regulatory changes and changes of macroeconomic in the
perubahan ekonomi makro dalam pencapaian rencana.
achievement plans.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Stratejik
Strategic Risk Monitoring and Controlling
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan
Organizational structure, tools determination and units/
unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen
functions completeness which related to the implementation
Risiko untuk risiko stratejik telah disesuaikan dengan
of Risk Management for strategic risk has been adjusted to the
karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank, selain
characteristics and complexity of the Bank’s business activities,
Dewan Komisaris dan Komite, terdiri dari:
beside Board of Commissioners and Committee, consist of:
•
•
Seluruh unit bisnis dan unit pendukung bertanggung
All business units and supporting units are responsible
jawab membantu Direksi menyusun perencanaan
to assist the Directors to prepare strategic plan and
stratejik, dan mengimplementasikan strategi secara
implement it effectively and efficiently;
efektif dan efisien; •
Grup Manajemen Risiko – Enterprise Risk Management
•
Risk Management Group – Enterprise Risk Management
Unit bertanggung jawab dalam proses Manajemen
Unit is responsible for Strategic Risk Management
Risiko Stratejik khususnya pada aspek-aspek berikut:
process especially in the following aspects:
•
•
Berkoordinasi dengan seluruh unit bisnis dalam
establishment process.
proses penyusunan rencana stratejik. •
•
Memantau
dan
mengevaluasi
Coordinating with all business units in strategic plan
perkembangan
•
Supervising
and
evaluating
strategic
plan
implementasi rencana stratejik, serta memberikan
implementation development, as well as giving
masukan mengenai peluang dan pilihan yang
suggestion relating to opportunity and alternatives
tersedia untuk pengembangan dan perbaikan
for
strategi secara berkelanjutan.
continuously.
Memastikan bahwa seluruh isu stratejik dan
•
development
and
repairing
strategic
Making sure that all strategic issues and effects
pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan stratejik
toward strategic aim accomplishment has been
telah ditindaklanjuti secara tepat waktu.
followed up on time.
7. Risiko Kepatuhan
7. Compliance Risk
Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi
Compliance Risk is the risk when Bank does not obey and/or
dan/atau
implement the relevant rules and regulation.
tidak
melaksanakan
peraturan
perundang-
undangan dan ketentuan yang berlaku. Tujuan utama manajemen risiko kepatuhan adalah untuk
The main purpose of compliance risk is to ensure that the
memastikan
dapat
risk management process may minimize the possibility of
meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku
bahwa
proses
manajemen
risiko
the negative impact from Bank’s behavior which deviates/
Bank yang menyimpang atau melanggar standar yang
violates the general standard, stipulation, and/or the relevant
berlaku secara umum, ketentuan dan/atau peraturan
legislation.
perundang-undangan yang berlaku.
Identifikasi Risiko Kepatuhan
Compliance Risk Identification
Bank melakukan identifikasi dan analisis terhadap beberapa
Banks indentified and analyze several factors that can
faktor yang dapat meningkatkan eksposur risiko kepatuhan,
increase compliance risk exposures, such as the type and
seperti jenis dan kompleksitas kegiatan usaha Bank,
complexity of the Bank’s business activities, including new
PT BANK CTBC Indonesia
47
LAPORAN TAHUNAN 2015
termasuk produk dan aktivitas baru, jumlah dan materialitas
products and activities, the amount and the materiality of non-
ketidakpatuhan Bank terhadap kebijakan dan prosedur
compliance of the Bank’s internal policies and procedures,
intern, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
laws and regulations, and also practice and standard sound
berlaku, serta praktek dan standar etika bisnis yang sehat.
business ethics.
Pengukuran Risiko Kepatuhan
Compliance Risk Measurement
Dalam mengukur risiko kepatuhan, Bank menggunakan
In measuring compliance risk, Bank uses some indicators/
beberapa indikator/parameter antara lain berupa jenis,
parameters of such as the type, significance, and the frequency
signifikansi dan frekuensi pelanggaran yang dilakukan,
of violations to prevailing regulations, type and frequency of
frekuensi pelanggaran yang sama yang diketemukan sama
similar violation find on every year in last 3 (three) years, Bank’s
dalam 3 (tiga) tahun terakhir, tindak lanjut Bank atas
follow up of the finding violations of the applicable regulations.
pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan yang berlaku.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kepatuhan
Compliance Risk Monitoring and Controlling
Grup Manajemen Risiko bekerja sama dengan Satuan Kerja
Risk Management Group collaborate with Compliance Unit
Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal sebagai pihak
and Internal Audit as independent parties in monitoring
- pihak independen dalam memantau dan mengendalikan
and controlling the implementation in Commercial bank
pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank umum guna memastikan
compliance function in order to ensure bank obeys and/or do
bank
the prevailing laws and regulation.
mematuhi
dan/atau
melaksanakan
peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
8. Risiko Reputasi
8. Reputation Risk
Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat
Reputation risk is risk which is caused by the decrease of the
kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang
stakeholder trust level that is caused by negative perception
bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
towards the Bank.
Tujuan utama manajemen risiko reputasi adalah untuk
The main purpose of reputation risk management is to
memastikan
dapat
ensure that the process of risk management can minimize
dari
the possibility of negative impact from negative publicity or
bahwa
meminimalkan
proses
kemungkinan
manajemen
risiko
dampak
negatif
pemberitaan negatif atau keluhan yang disampaikan
direct verbal/written complaint about the Bank.
langsung atau tertulis terhadap Bank.
Reputation Risk Identification
Identifikasi Risiko Reputasi Bank
dengan
Bank identified the reputation risk using some information
menggunakan beberapa sumber informasi antara lain
melakukan
identifikasi
risiko
reputasi
sources such as mass media news, Bank’s sites and social
pemberitaan media massa pengaduan nasabah melalui
media analysis; customer’s complains through customer
layanan nasabah dan kuesioner kepuasan nasabah.
service; and customer’s satisfaction questionnaire.
Setiap kejadian yang terkait dengan risiko reputasi termasuk
All events related to reputation risk including the aggregate
jumlah potensi kerugian yang diakibatkan kejadian tersebut
of potential loss which are caused by the activities referred
dicatat dan didokumentasikan dengan baik oleh bank.
has been recorded and well documented.
Pengukuran Risiko Reputasi
Reputation Risk Measurement
Dalam mengukur risiko reputasi, Bank menggunakan
In measuring reputation risk, Bank use some indicators such
beberapa
pengaruh
as the effect from owner’s reputation and related company,
reputasi dari pemilik bank dan perusahaan terkait,
business ethics violations, frequency, materiality and its
pelanggaran etika bisnis, frekuensi, materialitas dan eksposur
exposure to negative publicity about the Bank and the
atas pemberitaan negatif dan jumlah komplain langsung dari
number of customer’s direct verbal/written complaints
nasabah kepada Bank secara lisan maupun tertulis.
to the Bank.
48
indikator
antara
lain
PT BANK CTBC Indonesia
berupa
Annual Report 2015
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Reputasi
Reputation Risk Monitoring and Controlling
Seluruh pegawai Bank CTBC Indonesia menjadi bagian dari
All employees of Bank CTBC Indonesia are part of the
struktur pelaksana Manajemen Risiko untuk risiko reputasi,
structure for implementing Risk Management for reputation
mengingat reputasi merupakan hasil dari seluruh aktivitas
risk, considering the reputation is the result of all business
bisnis Bank.
activities of the Bank.
Mekanisme pemantauan dan pengendalian Risiko Reputasi
The mechanisms of risk monitoring and controlling has been
Bank disesuaikan dengan kharakteristik dan kompleksitas
adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s
bisnis Bank, antara lain:
business activities, such as:
•
•
Segera menindaklanjuti dan mengatasi adanya keluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan
and litigation that can increase the exposure of
eksposur risiko reputasi. •
•
Pencegahan terjadinya kejadian yang menimbulkan
reputation risk; •
Prevention of the occurrence of the event giving rise
risiko reputasi yang secara umum dilakukan melalui
reputation risk, which is generally done through the
aktifitas Corporate Social Responsibility (CSR).
activity of Corporate Social Responsibility (CSR), and;
Komunikasi/edukasi secara rutin kepada pemangku
•
kepentingan dalam rangka membentuk reputasi positif Tindakan pencegahan di masa depan dan pemulihan
Communication/education on a regular basis to stakeholders in order to establish a positive reputation
dari pemangku kepentingan. •
Immediately follow up and resolve customer complaints
of stakeholders. •
Preventive action in the future and the restoration and
serta perbaikan kelemahan proses dan prosedur yang
improvement the weakness of processes and procedures
dapat memicu terjadinya risiko reputasi.
that can trigger the occurrence of reputation risk.
PT BANK CTBC Indonesia
49
50
PT BANK CTBC Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 70,132 0 0 0 70,132
1,128,797 94,926 29,493 0 415,181 8,299,121 47,269 246,302 0 12,719,492
(4)
(3) 2,365,609 92,794 0
(5)
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0
(6)
Total
1,128,797 94,926 29,493 0
0 415,181 0 8,369,253 0 47,269 0 246,302 0 0 0 12,789,624
0 0 0 0
(7) 0 2,365,609 0 92,794 0 0
Ind. Barat / Ind. Tengah / Ind. Timur / Luar Ind. / West Indonesia Mid Indonesia East Indonesia Overseas
280,631 7,467,055 2,094 224,847 0 11,030,390
1,023,118 125,523 27,261 0
(8) 1,755,825 124,036 0 0 0 0 0
0 0 0
111 23,527 0 0 0 23,638
(9)
(10)
1,023,118 125,523 27,261 0 391,321 7,490,582 19,092 224,847 0 11,181,605
0 0 0 0 0 110,579 0 0 0 16,998 0 0 0 0 0 127,577
0 0 0 0
(12) 1,755,825 124,036 0
(2) Saldo awal CKPN / Initial Provision Balance Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) / Impairment (Reversal) for the current period (Net) a. Pembentukan CKPN pada periode berjalan / Impairment for the current period b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan / Impairment Reversal for the current period CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan / Impairment
Keterangan / Explanation
0 43,581
85,981
0 6,696 0 0
0 7,428 0 0 0
(4) 36,885
CKPN Kolektif / Collective Impairment
(3) 78,553
CKPN Individual / Individual Impairment
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Disclosure of Detailed Impairment Transaction - Individual Bank
(11)
Total
0 0 0 0 0 0
Ind. Barat / Ind. Tengah / Ind. Timur / Luar Ind. / West Indonesia Mid Indonesia East Indonesia Overseas
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Dues based on Regions
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Dues based on Regions
78,553
0
36,885
0
0 0 (5,726) 0
(6) 42,611
(5) 70,746 0 7,807 0 0
CKPN Kolektif / Collective Impairmen CKPN Individual / Individual Impairment
31 Desember 2015 / 31 December 2014
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
(2) Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
Kategori Portfolio / Portfolio Category
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan / Other impairment (reversal) for the current period Saldo akhir CKPN / Ending provision balance
4
3
(1) 1 2
No.
9 10 11 12 TOTAL
4 5 6 7 8
(1) 1 2 3
No.
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2015 / 31 December 2014
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Disclosure of Net Dues Based on Regions - Individual Bank
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
LAPORAN TAHUNAN 2015
3 4 5
(1) 1 2
No.
9 10 11 12
7 8
4 5 6
(1) 1 2 3
No.
0 1,094,360
0 0 0 258,085 12,789,624 7,861,356
0 0 1,956,896 598,310
0 5,934,237
0 4,046,023
4,291 246,302
1,627 0 13,675 1,078,354 122 0
6,769
12,971 5,921,091 172 0
2 428,854 29,992 0
0 0
583
0
415,181 329,312 8,369,253 4,735,730 47,269 17,370 246,302 0
29,493 0
723 0
18,797 0
9,973 0
0 0
0 0
0 1,023,118 0
43,996 351,444 1,879,844 139,463 9,805 3,008 0 0
0 1,128,797 94,926
0 0 0
0 0 85,598
0 0 13,278
0 0 3
0 1,128,797 0
0
0 1,151,550
25,063 1,120,049 301 0
5,137 0
1,000
0
0
0 849,492
23,271 556,449 1,298 0
20,497 0
123,940
0
124,036
Tagihan / Dues Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Dues a. Belum jatuh tempo / Not yet due b. Telah jatuh tempo / Current due Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual / Impairment - individual Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif / Impairment - collective Tagihan yang dihapus buku /
(2)
Kategori Portfolio / Portfolio Category
12,719,492 0 0 0 85,981 43,581 170,206 13,019,260
70,132 0 0 0 0 0 0 70,132
0 0 0 0 0 0 0 0
Total (7)
0 12,789,624 0 0 0 0 0 0 0 85,981 0 43,581 0 170,206 0 13,089,392
Ind. Barat / Ind. Tengah / Ind. Timur / Luar Ind. / West Indonesia Mid Indonesia East Indonesia Overseas (4) (3) (5) (6)
Wilayah / Regions
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Wilayah / Regions
31 Desember 2014 / 31 December 2014
11,030,390 0 0 0 78,553 29,609 41,419 11,179,971
23,638 0 0 0 0 15 0 23,653
0 0 0 0 0 0 0 0
127,577 11,181,605 0 0 0 0 0 0 0 78,553 7,261 36,885 0 41,419 134,838 11,338,462
Total (12)
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
0 0 224,847 11,181,605
0 391,321 0 7,490,582 0 19,092 224,847 224,847
Ind. Barat / Ind. Tengah / Ind. Timur / Luar Ind. / West Indonesia Mid Indonesia East Indonesia Overseas (8) (10) (9) (11)
Disclosure of Dues and Impairment based on Regions - Individual Bank
27,261 0
0 0
0
0 1,023,118 125,523
1,755,825 124,036
Total (14)
0
0
≤ 1 tahun / >1 thn s.d. 3 thn / >3 thn s.d. 5 thn / >5 thn / Non-Kontraktual / ≤ 1 year >1 yr to 3 yr >3 yr to 5 yr >5 yr Uncommitted (9) (10) (11) (12) (13)
2,365,609 1,755,825 92,794 0
0 0
0 0
0 0
0 0
Total (8)
2,365,609 92,768
≤ 1 tahun / >1 thn s.d. 3 thn / >3 thn s.d. 5 thn / >5 thn / Non-Kontraktual / >1 yr to 3 yr ≤ 1 year >3 yr to 5 yr >5 yr Uncommitted (4) (3) (5) (6) (7)
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak / Net Dues based on Remaining Period of Committed Loan
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak / Net Dues based on Remaining Period of Committed Loan
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
(2) Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total
Kategori Portfolio / Portfolio Category
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2014 / 31 December 2014
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Disclosure of Net Dues based on Remaining Period of Committed Loan - Individual Bank
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual
Annual Report 2015
PT BANK CTBC Indonesia
51
LAPORAN TAHUNAN 2015
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Disclosure of Net Dues based on Economic Sectors - Individual Bank
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
Kategori Portfolio / Portfolio Category
No.
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
13 14 15
16 17
18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
13 14 15
16 17
18 19 20
(2) 31 Desember 2015 / 31 December 2015 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry Perikanan / Fishery Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying Industri pengolahan / Manufacture Industries Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water Konstruksi / Construction Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication Perantara keuangan / Financial Intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security Jasa pendidikan / Educational Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector Lainnya / Others Total 31 Desember 2014 / 31 December 2014 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry Perikanan / Fishery Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying Industri pengolahan / Manufacture Industries Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water Konstruksi / Construction Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication Perantara keuangan / Financial Intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security Jasa pendidikan / Educational Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector Lainnya / Others Total
52
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Tagihan Kepada Eksposur di Unit Multilateral Kredit Beragun Usaha Mikro, Tagihan Tagihan Kepada Usaha Syariah Tagihan dan Lembaga Kredit Beragun Properti Kredit Pegawai/Usaha Kecil dan Tagihan yang Tagihan Kepada Entitas Sektor (apabila ada) / Kepada Internasional / Rumah Tinggal / Komersial / Pensiunan / Portofolio Ritel / Telah Jatuh Aset Lainnya / Kepada Bank / Pemerintah / Exposure to Publik / Korporasi / Due to Secured Secured Staff or Retired Due to Micro & Tempo / Other Assets Due to Banks Due to Syariah Due to Public Due to Multilateral Mortgage Loan Commercial Staff Loan Small Current Dues Government Sector Entity Business Units Corporations Development Property Loan Enterprises and (if present) Bank and Retail Portfolio International Institutions
(3)
(4)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
0
0
0
0
0
204,127
0
0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 1,135 0 0 2,195
37,407 19,986 5,085,574 133,622 11,746 1,390,929
0 0 5 0 0 39,375
0 0 0 0 0 0
0
0
0
0
0
-
0
0
0
0
0
0
0
305,499
0
0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
427,130 96,648
0 0
0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0
0
0
0
98
111,461
0
0
0
0
0
0
404,985
121,270
1,403
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
29,493
0
0
0
0
0 1,128,797 1,128,797 0
94,926 0 94,926 0
0 0 29,493 0
6,769 0 415,181 0
423,854 0 8,369,253 121,664
6,486 0 47,269 0
246,302 0 246,302 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 100 0 0 0
34,315 47,203 4,151,477 143,192 16,752 1,000,001
0 0 0 0 0 0
0
0
0
0
1,003
0
0
0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
0
0
0
634,499
0
0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
559,141 76,109
0 0
0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0
0
0
0
1,013
69,977
0
0
0
0
0
0
18,164
174,860
1,280
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 1,023,118 0 1,023,118
125,523 0 0 125,523
27,261 0 0 27,261
362,559 0 8,482 461,393 0 0 391,321 7,490,582
17,812 0 0 19,092
0 224,847 0 224,847
0 2,365,609 2,365,609 0
PT BANK CTBC Indonesia
(5)
0 1,755,825 0 1,755,825
92,794 92,794 0
124,036 0 124,036
0 0 0
0 0
0 0 0
0 0
0 0 0
0 0
Annual Report 2015
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Disclosure of Dues and Impairment based on Economic Sectors - Individual Bank (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
Penurunan Nilai / Impaired Dues No.
Sektor Ekonomi / Economic Sectors
Tagihan / Dues
a. Belum jatuh tempo / Not yet due
b. Telah jatuh tempo / Current due
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry Perikanan / Fishery Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying Industri pengolahan / Manufacture Industries Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water Konstruksi / Construction Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication Perantara keuangan / Financial Intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security Jasa pendidikan / Educational Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector Lainnya / Others Total
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry Perikanan / Fishery Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying Industri pengolahan / Manufacture Industries Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water Konstruksi / Construction Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication Perantara keuangan / Financial Intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security Jasa pendidikan / Educational Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector Lainnya / Others Total
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual / Individual Impairment (6)
Cadangan kerugian Tagihan yang dihapus buku / penurunan nilai (CKPN) Kolektif / Collective Impairment (7)
(8)
204,127 37,407 19,986 5,086,714 133,622 11,746 1,432,498
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 17,880 0 0 68,101
228 210 102 17,740 147 153 4,518
0 0 0 0 0 0 0
0
0
0
0
0
0
305,499 427,130
0 0
0 0
0 0
1,219 1,364
0 0
96,648
0
0
0
513
0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
111,559 527,658
0 0
0 0
0 0
138 8,471
0 0
0 29,493 778,337 3,587,200 12,789,624
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 85,981
0 73 7,294 1,410 43,581
0 0 0 170,206 170,206
121,664 34,315 47,203 4,151,577 143,192 16,752 1,001,004
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 373 0 944 0
265 0 182 2,627 0 598 0
0 0 0 0 0 0 0
0
0
0
0
0
0
634,499 559,141
0 0
0 0
0 0
0 212
0 0
76,109
0
0
0
1,382
0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
70,990 194,304
0 0
0 0
0 0
7,071 5,035
0 0
0 0 533,154 3,597,701
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 77,236
0 0 0 19,513
0 0 0 41,419
11,181,605
0
0
78,553
36,885
41,419
PT BANK CTBC Indonesia
53
54
PT BANK CTBC Indonesia
Kategori Portfolio
(2) Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total
No.
(1) 1 2
9 10 11 12
7 8
4 5 6
3
9 10 11 12
7 8
4 5 6
3
(2) Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total
Kategori Portfolio
(1) 1 2
No.
0 490,447 0 0 0 490,447
0 0 0 0 0 3,021,850
(4)
(3)
2,750,288
224,047
646,380
(5)
0
0
idAAA
1,755,825 124,036
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]AAA
PT ICRA Indonesia
PT Pemeringkat Efek Indonesia
376,676
376,676
(6)
idA+ s.d id A-
A1 s.d A3 A+(idn) s.d. A-(idn)
Aa1 s.d Aa3 AA+(idn) s.d AA-(idn)
Aaa AAA (idn)
Moody's
PT Fitch Ratings Indonesia
idAA+ s.d idAA-
A+ s.d A-
AA+ s.d AA-
AAA
Fitch Rating
A+ s.d A-
0 9,290
0 9,290 0 0
0 0
AAA
AA+ s.d AA-
0 0
0 0
0 0 0
0
0
0 120,088
0 0 0 0
0 0
0
37,164
0
id B+ s.d id B-
id BB+ s.d id BB-
id BBB+ s.d id BBB-
37,164
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
(9)
B1 s.d B3 B+(idn) s.d B-(idn)
Ba1 s.d Ba3 BB+(idn) s.d BB-(idn)
Baa1 s.d Baa3 BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
(8)
B+ s.d B-
BB+ s.d BB-
BBB+ s.d BBB-
Peringkat Jangka Panjang / Long Term Ratings B+ s.d B-
(7)
(10)
(10)
0
Kurang dari B- / Less than BKurang dari B- / Less than BKurang dari B3 / Less than B3 Kurang dari B-(idn) / Less than B- (idn) Kurang dari [Idr]B- / Less than [ldr]BKurang dari idB- / Less than id B-
0 0
0 0 0 0
0 0
0 0 0
0
0
Kurang dari B- / Less than BKurang dari B- / Less than BKurang dari B3 / Less than B3 Kurang dari B-(idn) / Less than B- (idn) Kurang dari [Idr]B- / Less than [ldr]BKurang dari idB- / Less than id B-
Tagihan Bersih / Net Dues
0 0
0 0 0 0
0 0
0 0 0
0
0
BB+ s.d BB-
BBB+ s.d BBB-
0
0
0 120,088 0
31 Desember 2014 / 31 December 2014
0 149,188
0 149,188 0 0
0 0
0 0 0
0 0
(9)
id B+ s.d id B-
(8)
id BB+ s.d id BB-
id BBB+ s.d id BBB-
idA+ s.d id A-
(7)
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
(6)
B1 s.d B3 B+(idn) s.d B-(idn)
Ba1 s.d Ba3 BB+(idn) s.d BB-(idn)
Baa1 s.d Baa3 BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
A1 s.d A3
B+ s.d B-
BB+ s.d BB-
BBB+ s.d BBB-
A+ s.d A-
A+(idn) s.d. A-(idn)
B+ s.d B-
BB+ s.d BB-
Peringkat Jangka Panjang / Long Term Ratings
Tagihan Bersih / Net Dues
BBB+ s.d BBB-
A+ s.d A-
Standard and Poor's
Lembaga Pemeringkat / Rating Institutions
0 0 0
0
92,794
0 563,447 0
0
(5)
idAA+ s.d idAA-
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
(4) 2,365,609
idAAA
PT Pemeringkat Efek Indonesia
(3)
[Idr]AAA
PT ICRA Indonesia
AA+(idn) s.d AA-(idn)
Aa1 s.d Aa3
Aaa AAA (idn)
Moody's
PT Fitch Ratings Indonesia
AA+ s.d AA-
AAA
Fitch Rating
AA+ s.d AA-
AAA
Standard and Poor's
Lembaga Pemeringkat / Rating Institutions
31 Desember 2015 / 31 December 2015
(13)
0 0
0 0 0 0
0 0
0 0 0
0
0
(13)
(12)
0
idA3 s.d id A4 idA2 idA1
0
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3 [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A1+ s.d [Idr]A1
0
P-3 F3(idn)
P-2 F2(idn)
P-1
F3 F2 F1+ s.d F1
F1+(idn) s.d F1(idn)
A-3 A-2
(11)
(14)
(14)
0
Kurang dari A-3 / Less than A-3 Kurang dari F3 / Less than F-3 Kurang dari P-3 / Less than P-3 Kurang dari F3(idn) / Less than F3(idn) Kurang dari [Idr]A3 / Less than [ldr]A3 Kurang dari idA4 / Less than idA4
0 0
0 0 0 0
0 0
0 0 0
0
0
Kurang dari A-3 / Less than A-3 Kurang dari F3 / Less than F-3 Kurang dari P-3 / Less than P-3 Kurang dari F3(idn) / Less than F3(idn) Kurang dari [Idr]A3 / Less than [ldr]A3 Kurang dari idA4 / Less than idA4
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Ratings
0 0
0 0 0 0
0 0
0 0 0
0
0
A-1
0 0
0 0 0 0
0 0
0 0 0
0
0
idA3 s.d id A4
idA2
idA1
(12)
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
(11)
P-3 F3(idn)
P-2 F2(idn)
P-1
F3
F1+(idn) s.d F1(idn)
A-3
F2
F1+ s.d F1
0
0
415,181 8,369,253 47,269 246,302
29,493 0
0 1,128,797 94,926
92,794
(16) 2,365,609
Total
11,181,605
27,261 0 391,321 7,490,582 19,092 224,847 0 0
27,261 0 391,321 6,889,859 19,092 224,847
8,017,477
1,023,118 125,523
1,755,825 124,036 0
(16)
Total
339,574 125,523
(15)
Tanpa Peringkat / Without Ratings
0 0 8,998,760 12,789,624
415,181 7,720,327 47,269 246,302
29,493 0
0 445,262 94,926
(15)
Tanpa Peringkat / Without Ratings
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Ratings A-2
A-1
Disclosure of Detailed Impairment Transaction - Individual Bank
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
LAPORAN TAHUNAN 2015
≤ 1 Tahun / ≤ 1 yr
154,507 1,341,210 0 1,495,717
0 0 0 0
721 14,294 26,812 41,827 669 33,308 85,883 119,860
(2) Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total
(1) 1 2 3
6 7
102,693 0 0 102,693
116,109 130 6,460 1,855,386 0 16,656 23,246 1,971,495
0 0 0 0
> 5 Tahun / >5 Yr
10,321 10,091 12,889 33,301
22,646 299 49,886 72,831
36,427 393 25,357 62,177
Tagihan Bersih sebelum MRK / Net Claims before Credit Risk Mitigation
Tagihan Derivatif / Kewajiban Derivatif / Derivative Claims Derivative Liabilities
31 Desember 2014 / 31 December 2014
(3)
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
(4)
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
0 0
Tagihan Bersih / Net
(5)
0 0 0 0
0 0
0 0
Tagihan ( Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
31 Desember 2015 / 31 December 2015
(6)
0 0 0 0
0 0
0 0
ATMR setelah MRK / Risk-weighted assets after Credit Risk Mitigation
0 0 0 1,094,516
0 0
1,094,516 0
(7)
Tagihan Bersih / Net
0 0 0 0
0 0
0 0
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
(8)
10,321 10,091 12,889 33,301
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Claims after Credit Risk Mitigation
0 0 0 1,094,516
0 0
1,094,516 0
(9)
Tagihan ( Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
(10)
0
-
-
ATMR setelah MRK / Risk-weighted assets after Credit Risk Mitigation
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2014 / 31 December 2014
Disclosure of Counterparty Credit Risk: Reverse Repo Transactions - Individual Banks
Keterangan / Explanation
4 5
130 6,460 16,656 23,246
> 1 Tahun ≤ 5 Tahun / >1 Yr - ≤ 5 Yr
≤ 1 Tahun / ≤ 1 yr
Notional Amount
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual
Suku Bunga / Interest Rate Nilai Tukar / Exchange Rate Saham / Shares Emas / Gold Logam selain Emas / Metals other than Gold Lainnya / Others Total
90,177 0 0 90,177
No.
6
1 2 3 4 5
BANK SECARA INDIVIDUAL / Individual Bank
Suku Bunga / Interest Rate Nilai Tukar / Exchange Rate Lainnya / Others Total
> 1 Tahun ≤ 5 Tahun / >1 Yr - ≤ 5 Yr
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Claims after Credit Risk Mitigation
(
1 2 3
BANK SECARA INDIVIDUAL / Individual Bank
Variabel yang Mendasari / Underlying Variables
Tagihan Bersih sebelum MRK / Tagihan Derivatif / Kewajiban Derivatif / Net Claims before > 5 Tahun / Derivative Claims Derivative Liabilities Credit Risk Mitigation >5 Yr
31 Desember 2015 / 31 December 2015
(
No.
Notional Amount
Disclosure on Counterparty Credit Risk: Derivative Transaction
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif
Annual Report 2015
PT BANK CTBC Indonesia
55
56
(2)
PT BANK CTBC Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
Kredit Pegawai/ Pensiunan /
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Aset Lainnya / Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0 0 0 0 0
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk / Total Counterparty Credit Risk Exposure
5
6
7
Total Eksposur TRA / Total Exposure to Administrative Account Transactions
4
0
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
11
0
0
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
0
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
9
10
3
0
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
8
0
0
Kredit Pegawai/ Pensiunan /
7
0
0
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
6
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
0
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
5
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
0
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
4
2
0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
3
"Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)"
0
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
2
1
0
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
1
C
0
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif / Committed Liabilities/ Contingencies Exposure to Administrative Account Transactions
B
2,365,609
0
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure
0
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
1 2,365,609
(3)
0%
2
Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure
(1)
A
Kategori Portfolio / Portfolio Category
No.
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(6)
40%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
91,589 3,337
(5)
35%
10,736
0
12
0
10,724
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
722,921 91,589 3,337
0
0
0
159,474
0
0
0
0
563,447
(4)
20%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(7)
45%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
29,493
(10)
100%
0
0
0
(11)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
150%
0
0 0
0
4,292 42,977
0 149,332
415,181
(9)
75%
0
0
0
0
246,302
0
8,051,086
0
0
0
0
445,262
(12)
Lainnya / Others
37,733
0
0
0
37,733
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
703
0
0
703
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
25,001
0
0
25,001
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5,076
0
231
0
4,845
0
0
0
294,695
0
0
294,695
0
0
0
0
0
0
0
0
222,243 415,181 183,117 42,977 8,742,650
0
0
0
9,361
0
0
0
0
120,088
0
92,794
(8)
50%
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Dues after Credit Risk Mitigation
31 Desember 2015 / 31 December 2015
0
0
308,643
0
29,493
33,391
261,785
0
46,397
(14)
Beban Modal / Capital Charge
0
191,260
68,758
(16)
20%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(17)
35%
0
0
0
0
0
0
0
0
(18)
40%
0
0
0
224,047
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 124,500 3,337
0 646,380
0
0
1,755,825
(15)
0% (20)
0
50%
0
0
0
0
0
(21)
75%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
27,261
(22)
100%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(23)
150%
0
0
0
0
0 19,204
0 6,889,859
0 391,113
0
0
0 376,676
0
0
0
0
37,164
0
0 124,036
0
124,500
(19)
45%
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Dues after Credit Risk Mitigation
31 Desember 2014 / 31 December 2014
23,246
0
233
527
22,486
0
0
0
319,696
0
0
319,696
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
23,246 1,097,620
0
233
527
22,486
0
0
0 1,097,620
156,521
0
0
156,521
0
0
0
0
0
0
0
0
10,661
0
0
0
10,661
0
0
0
46,190
0
0
46,190
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,939
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
52,308 3,939
0
568
0
51,740
0
0
0
151,015
0
0
150,815
200
0
0
0
0
0
0
0
2,344
0
2,344
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
28,638
7,123,006
293,491
0
27,261
43,984
215,773
0
62,018
(25)
0
0
173,595
28,638
5,853,517
291,397
0
27,261
43,984
215,773
0
62,018
(26)
Beban Modal / Capital Charge
0
0
0
33,301
0
2,344
2,954
28,003
0
0
0
197,155
0
150
197,005
0
0
0
0
0
0
0
0
33,301
0
2,344
2,954
28,003
0
0
0
116,965
0
150
116,815
0
0
0
0
0
0
0
0
339,574 7,794,171 6,696,183
339,574
(24)
Lainnya / Others
ATMR / Riskweighted Assets
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
8,988,204 7,893,371 1,755,825 870,427 124,500 3,337 124,500 537,876 391,113 6,917,120 19,204
0
0
68,758
8,236,994 6,953,644
311,386
0
29,493
33,391
Z261,785
0
46,397
(13)
ATMR / Riskweighted Assets
Disclosure on Net Dues after Credit Risk Mitigation - Individual Bank
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
LAPORAN TAHUNAN 2015
Annual Report 2015
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Disclosure on Net Dues and Credit Risk Mitigation Technique - Individual Bank
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2015 / 31 December 2015
No
Kategori Portfolio / Portfolio Categories
(1)
(2)
Tagihan Bersih / Net Dues
(3)
31 Desember 2014 / 31 December 2014
Bagian yang Dijamin Dengan / Dues Guaranteed by Agunan / Collateral
(4)
Asuransi Garansi/ Kredit/ Guarantee Credit Insurance
(5)
(6)
Lainnya/ Others
Bagian yang Tagihan Tidak Dijamin/ Bersih / Net Dues without Dues Collateral (8) = (3)[(4)+(5)+(6)+(7)]
(7)
(9)
Bagian yang Dijamin Dengan / Dues Guaranteed by Agunan/ Collateral
(10)
Asuransi Garansi/ Kredit/ Guarantee Credit Insurance
(11)
(12)
Lainnya/ Others
Bagian yang Tidak Dijamin / Dues without Collateral (14) = (9)[(10)+(11)+(12)+(13)]
(13)
A. Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure 1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
2
Public Sector Entity 3
2,365,609
0
0
0
0
2,365,609
1,755,825
0
0
0
0
1,755,825
92,794
0
0
0
0
92,794
124,036
0
0
0
0
124,036
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
4 5
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,128,797
1,023,118
0
0
0
0
1,023,118
94,926
0
0
0
0
94,926
125,523
0
0
0
0
125,523
29,493
0
0
0
0
29,493
27,261
0
0
0
0
27,261
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
7
0
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
6
0 1,128,797
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
9
Corporations 10
415,181
3,657
0
0
0
411,524
391,321
2,792
0
0
0
388,529
8,369,253
1,283,350
0
0
0
7,085,903
7,490,582
1,269,489
0
0
0
6,221,093
47,269
0
0
0
0
47,269
19,092
0
0
0
0
19,092
246,302
0
0
0
0
246,302
224,847
0
0
0
0
224,847
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
11
Aset Lainnya / Other Assets
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
246,302
0
0
0
0
246,302
0
0
0
0
0
0
12,789,624
1,287,007
0
0
0
11,502,617
11,181,605
1,272,281
0
0
0
9,909,324
Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure
B. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif / Committed Liabilities/Contingencies Exposure to Administrative Account Transactions 1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit
5
Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
6
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Sta Sta
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
9
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
11
Total Eksposur TRA / Total Exposure to Administrative Account Transactions
C. Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) 1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
5
Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
6
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total (A+B+C)
12,789,624
1,287,007
11,502,617
11,181,605
1,272,281
PT BANK CTBC Indonesia
9,909,324
57
LAPORAN TAHUNAN 2015
Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Disclosure of Asset Exposure on Balance Sheet
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2015 / 31 December 2015 No
Kategori Portfolio / Portfolio Categories
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan /
2 3
4 5 6 7 8
9 10 11
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets TOTAL
31 Desember 2014 / 31 December 2014
Tagihan Bersih / Net Dues
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
Tagihan Bersih / Net Dues
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
2,365,609
0
0
1,755,825
0
0
92,794
46,397
46,397
124,036
62,018
62,018
0
0
0
0
0
0
1,128,797
261,785
261,785
1,023,118
215,773
215,773
94,926
33,391
33,391
125,523
43,984
43,984
29,493
29,493
29,493
27,261
27,261
27,261
0
0
0
0
0
0
415,181 8,369,253 47,269 246,302 12,789,624
311,386 8,236,994 68,758 0 8,988,204
308,643 6,953,644 68,758 191,260 7,893,371
391,321 7,490,582 19,092 224,847 11,181,605
293,491 7,123,006 28,638 0 7,794,171
291,397 5,853,517 28,638 173,595 6,696,183
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
Disclosure of Committed Liabilities/Contingencies Exposure on Administrative Transaction Accounts (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2015 / 31 December 2015 No
Kategori Portfolio / Portfolio Categories
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan /
2 3 4 5 6 7 8
9 10
58
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues TOTAL
PT BANK CTBC Indonesia
31 Desember 2014 / 31 December 2014
Tagihan Bersih / Net Dues
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
Tagihan Bersih / Net Dues
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 319,696 0 319,696
0 319,696 0 319,696
0 156,521 0 156,521
200 197,005 0 197,205
150 197,005 0 197,155
150 116,815 0 116,965
(3)
PT BANK CTBC Indonesia
Risiko Komoditas *) / Commodity Risk
Risiko Option / Option Risk
5
59
0
8,073,138
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Disclosure of Total Credit Risk Measure
14,030
175,374
-
53,503
121,871
-
121,871
(4)
ATMR / riskweighted assets
(5)
Beban Modal / Capital Charge
(6)
ATMR / riskweighted assets
31 Desember 2015 / 31 December 2015 Bank Konsolidasi / Consolidated
10,694
-
4,248
6,446
-
6,446
(7)
Beban Modal / Capital Charge
133,671
-
53,094
80,577
-
80,577
(8)
ATMR / riskweighted assets
(9)
Beban Modal / Capital Charge
(10)
ATMR / riskweighted assets
31 Desember 2014 / 31 December 2014 Bank Konsolidasi / Consolidated
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
-
6,846,449
31 Desember 2014 / 31 December 2014
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah )
2,954 2,344 33,301 2,954 2,344 33,301
3,939 2,344 1,166,305
527 233 23,246
*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud / for banks having subsidiaries exposed to related risks
Total
Risiko Ekuitas *) / Equity Risk
4
4,280
-
9,750
9,750
3
527 233 23,246
703 243 55,800
0 28,003
0 28,003
0 62,401
0 22,486
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
0 0
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
0 0
Tagihan Bersih / Net Dues
1,097,620 0
Disclosure of Market Risk using Standard Method
Beban Modal / Capital Charge
b. Risiko Umum / General Risk
Risiko Nilai Tukar / Exchange Rate Risk
0 22,486
0 53,302
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2014 / 31 December 2014
0 0
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar
a. Risiko Spesifik / Specific Risk
Risiko Suku Bunga /Interest Rate Risk
(2)
Jenis Risiko / Risk Type
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
2
1
(1)
No
6
0 0
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
1,553 0
Tagihan Bersih / Net Dues
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Total
1 2 3
4 5
Kategori Portfolio / Portfolio Categories
No
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Disclosure of Counterparty Credit Risk Exposure
Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan
Annual Report 2015
60
Pos-pos / Items
PT BANK CTBC Indonesia -
(1,109,440)
(1,109,440)
(1,610,914)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / On + Off Balance Sheet Net Gap
Selisih Kumulatif / Cumulative Gap
453,519
811,412
(1,357,299)
4,169,412
Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Off Balance Sheet Assets
811,412 -
1,264,932
1,231,240 33,692
(1,562,960)
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Off Balance Sheet Net Gap
3,846,960 322,452
2,812,113
2,778,421 33,692
B Kewajiban Rekening Administratif / Off Balance Sheet Liabilities 1. Komitmen / Commitment 2. Kontijensi / Contingent
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Off Balance Sheet Assets
II REKENING ADMINISTRATIF / Off Balance Sheet A Tagihan Rekening Administratif / Off Balance Sheet Assets 1. Komitmen / Commitment 2. Kontijensi / Contingent
(253,615)
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / On Balance Sheet Net Gap
3,233,179 407,337 9,510 201,677 135,761 3,987,465
(1,062,331)
47,110
(474,753)
965,262
964,956 307
490,509
490,509 -
521,863
342,930 16,499 142,583 2,866 504,879
165,420 3,068 715,668 142,586 1,026,741
24,044 1,543,920 347,492 6,442 293,682 201,956 6,974 2,424,505
24,044 1,543,920 512,912 9,510 2,930,376 431,921 6,974 5,459,653
3,781,223 407,337 954,102 431,591 139,014 5,713,267
(5)
(4)
1 month
(1,118,135)
(55,804)
(298,732)
531,466
525,461 6,005
232,734
232,734 -
242,928
175,357 372,051 72,471 377 620,256
790,709 72,475 863,184
(6)
(2,114,830)
(996,695)
(901,402)
1,302,370
990,859 311,511
400,968
400,968 -
(95,293)
29,756 552,727 14,442 10 596,935
487,181 14,461 501,642
(7)
(1,610,914)
503,915
(135,932)
558,902
554,272 4,630
422,970
422,970 -
639,847
3,314 418 3,732
643,136 444 643,580
(8)
> 1 month to > 3 months > 6 months > 12 months 3 months and 6 months to 12 months
(3)
Saldo / Balance
B Kewajiban / Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds 2. Kewajiban pada Bank Indonesia / Borrow. From Bank Indonesia 3. Kewajiban pada bank lain / Borrow. From other banks 4. Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities issued 5. Pinjaman yang Diterima 6. Kewajiban lainnya / Other obligations 7. Lain-lain / Other Liabilities Total Kewajiban / Total Liabilities
(1) (2) I NERACA / On Balance Sheet A Aset / Assets 1. Kas / Cash 2. Penempatan pada Bank Indonesia / Place. to Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank lain / Place. to other banks 4. Surat Berharga / Securities 5. Kredit yang diberikan / Loans 6. Tagihan lainnya / Other claims 7. Lain-lain / Other Assets Total Aset / Total Assets
No
31 Desember 2015 / 31 December 2015
-
(1,716,876)
(936,673)
4,821,270
4,792,429 28,840
3,884,597
3,828,843 55,754
(780,203)
3,362,985 784,324 907,543 503,376 65,983 5,624,211
20,883 430,998 637,973 93,630 3,132,019 512,216 16,290 4,844,008
(9)
Saldo / Balance
(1,305,156) (1,305,156)
1,147,802
1,049,173
1,049,173 -
2,196,976
2,141,222 55,754
(2,452,958)
(1,252,718)
52,438
(658,164)
1,142,912
1,142,692 220
484,747
484,747 -
710,602
245,605 25,711 195,719 7,862 474,897
(1,077,812)
174,906
(516,577)
732,322
723,550 8,772
215,745
215,745 -
691,484
122,781 43,752 195,230 286 362,049
90,775 764,585 198,172 1,053,533 1,410 984,469 199,620 1,185,499
20,883 430,998 637,973 1,445 257,342 114,097 16,290 1,479,028
2,967,874 784,324 9,774 112,188 57,826 3,931,986
(12)
(11)
(10)
(1,174,324)
(96,512)
(442,627)
1,067,495
1,047,647 19,848
624,868
624,868 -
346,115
(1,716,876)
(542,552)
(467,106)
829,368
829,368 -
362,261
362,261 -
(75,446)
808,794 209 809,004
733,279 279 733,558 392,344 47 392,391
26,725 19,511 31 9 46,276
(14)
(13)
> 1 month to > 3 months > 6 months > 12 months 3 months and 6 months to 12 months
Jatuh Tempo / Maturity
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2014 / 31 December 2014
1 month
Disclosure of Maturity Profile Foreign Currency - Bank Individual
Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual
LAPORAN TAHUNAN 2015
Pos-pos / Items
4,036,659
(2,412,871)
Total Kewajiban Rekening Administratif / T
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Balance Sheet Net Gap
PT BANK CTBC Indonesia
Selisih Kumulatif / Cumulative Gap
-
358,956
4,001,299 35,360
B Kewajiban Rekening Administratif / 1. Komitmen / Commitment 2. Kontijensi / Contingent
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] /
1,623,788
Total Tagihan Rekening Administratif /
1,616,159 7,629
2,771,828
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / On Balance Sheet Net Gap
II REKENING ADMINISTRATIF / A Tagihan Rekening Administratif / 1. Komitmen / Commitment 2. Kontijensi / Contingent
3,614,965 388,452 250,000 185,828 140,719 4,579,965
30,998 286,077 523,984 530,047 5,807,310 107,465 65,911 7,351,792
(3)
Saldo / Balance
B Kewajiban / Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds 2. Kewajiban pada Bank Indonesia / Borrow. From Bank Indonesia 3. Kewajiban pada bank lain / Borrow. From other banks 4. Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities issued 5. Pinjaman yang Diterima 6. Kewajiban lainnya / Other obligations 7. Lain-lain / Other Liabilities Total Kewajiban / Total Liabilities
(2) (1) II NERACA / On Balance Sheet A Aset / Assets 1. Kas / Cash 2. Penempatan pada Bank Indonesia / Place. to Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank lain / Place. to other banks 4. Surat Berharga / Securities 5. Kredit yang diberikan / Loans 6. Tagihan lainnya / Other claims 7. Lain-lain / Other assets Total Aset / Total Assets
No
(2,363,450)
(2,363,450)
(156,829)
813,260
811,455 1,805
656,431
648,802 7,629
(2,206,621)
3,007,522 388,452 50,000 6,840 67,702 3,520,515
30,998 286,077 263,984 576 756,022 8,941 (32,704) 1,313,894
(4)
1 month
(1,483,557)
879,894
(135,648)
674,479
666,113 8,366
538,831
538,831 -
1,015,543
440,582 200,000 66,568 27,559 734,709
260,000 243 1,466,095 19,914 3,999 1,750,251
(5)
(785,215)
698,341
(537,806)
562,603
556,669 5,934
24,797
24,797 -
1,236,146
73,026 61,265 580 134,871
1,308,763 58,168 4,086 1,371,017
(6)
(1,294,614)
(509,399)
(1,485,620)
1,556,470
1,538,345 18,125
70,850
70,850 -
976,222
93,836 12,529 613 106,977
119,937 912,275 4,395 46,592 1,083,199
(7)
Jatuh Tempo / Maturity
358,958
1,653,572
(96,968)
429,846
428,716 1,130
332,878
332,878 -
1,750,539
-
755,871
(2,457,206)
4,574,045
4,534,063 39,982
2,116,839
2,111,446 5,393
3,213,077
3,609,736 485,669 78,440 137,712 4,311,558
(2,805,122)-
(2,805,122)
(935,365)
1,867,339
1,865,718 1,621
931,973
926,580 5,393
(1,869,757)
3,032,208 485,669 18,064 70,379 3,606,319
(1,002,116)
1,803,006
81,067
466,997
463,008 3,989
548,064
548,064 -
1,721,938
340,002 8,791 25,645 374,438
(293,660)
708,456
(399,283)
409,834
404,492 5,342
10,551
10,551 -
1,107,739
156,291 5,890 1,930 164,110
(852,955)
(559,295)
(1,427,290)
1,481,504
1,455,275 26,228
54,213
54,213 -
867,995
81,236 9,424 742 91,402
755,871
1,608,826
223,664
348,372
345,569 2,803
572,036
572,036 -
1,385,162
36,272 39,017 75,289
143,234 1,277,680 18,518 21,019 1,460,450
906,794 8,514 44,090 959,398 147,147 1,113,954 7,035 3,712 1,271,849 264,890 205,000 991,648 631,488 3,350 2,096,376
30,370 679,218 110,407 398,636 478,453 39,479 1,736,562
30,370 1,091,255 315,407 143,234 4,688,711 1,144,008 111,650 7,524,635
409,291 1,364,156 16,046 43,938 1,833,431
38,627 44,265 82,892
(14)
(13)
(12)
(11)
> 1 month to > 3 months > 6 months > 12 months 3 months and 6 months to 12 months
(10)
1 month
(9)
Saldo / Balance
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2014 / 31 December 2014
(8)
> 1 month to > 3 months > 6 months > 12 months 3 months and 6 months to 12 months
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Disclosure of Maturity Profile Rupiah - Bank Individual
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual
Annual Report 2015
61
LAPORAN TAHUNAN 2015
Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor terpenting dan
Human Resources (HR) is the most important and crucial
sangat menentukan bagi keberhasilan dan kesinambungan
factor for Bank’s business success and sustainability.
usaha Bank.
Sejalan dengan visi Bank untuk menjadi salah satu bank fokus
To be in line with Bank’s vision to become one of the leading
terkemuka dan berkomitmen untuk melayani target pasar
focus banks and commit to serve selected target market in
yang dipilih di Indonesia, SDM yang memiliki kompetensi
Indonesia, human resources with high competencies and
tinggi dan berkinerja unggul sangatlah dibutuhkan untuk
performance are needed to support the vision achievement.
mendukung pencapaian visi tersebut. Bank CTBC Indonesia berkomitmen untuk memperlengkapi
Bank CTBC Indonesia is committed to equip the Bank with
Bank dengan sumber daya manusia yang handal demi
strong human resources to reach its vision to become a
tercapainya visi menjadi bank terkemuka di Indonesia
leading bank in Indonesia through creating engaged and
melalui terciptanya karyawan yang engaged dan berprestasi
high performed employees which increase productivity,
yang dapat meningkatkan produktivitas kerja, tingkat
services and business growth.
layanan serta pertumbuhan bisnis.
Di tahun 2015, manajemen sumber daya manusia Bank CTBC
In
Indonesia difokuskan kepada:
management is focused on:
1. Membangun budaya perusahaan yang mendukung
1. Building corporate culture that encourage a conducive
lingkungan kerja yang kondusif, yang pada akhirnya
working environment, which will eventually promote
akan mendorong kinerja prima yang berkelanjutan 2. Manajemen talent untuk menjamin ketersediaan dan
2015,
Bank
CTBC
Indonesia’s
human
resources
sustained and excellent performance 2. Talent management to ensure talent availability and
pengembangan talent
development
3. Mempertajam fungsi SDM sebagai mitra bisnis
3. Sharpening HR Business Partner function
4. Meningkatkan tingkat pelayanan SDM
4. Improving HR services level
5. Membangun keterikatan karyawan
5. Building employees engagement
Budaya Perusahaan
Corporate Culture
Bank CTBC Indonesia meyakini bahwa perusahaan yang
Bank CTBC Indonesia believes that a successful company
berhasil dan berkinerja tinggi dan terjaga keberlangsungan
with high performance and sustainability is a company with a
usahanya adalah perusahaan yang memiliki budaya
strong corporate culture.
perusahaan yang kuat.
Budaya perusahaan Bank CTBC Indonesia dilandasi oleh
Bank CTBC Indonesia corporate culture is based on the core
nilai-nilai utama perusahaan yang terdiri dari:
values of the Bank, i.e:
Integritas
: jujur, dapat dipercaya
Integrity
: honest, trustworthy
Peduli
: melayani dengan kesungguhan
Caring
: serving attentively
Profesional
: bersikap profesional
Professional
: moving forward in a professional manner
Innovasi
: bersedia berubah melalui inovasi
Innovation
: willing to change through innovations
Kerjasama tim
: bekerja dalam kelompok
Teamwork
: work as a team
62
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Untuk membangun budaya kerja yang lebih baik, Bank telah
To build better working culture, these following things have
melakukan hal-hal sebagai berikut selama tahun 2015:
been done by the Bank in 2015:
Pembentukan HR Ambassador, yang merupakan perwakilan
Appointment of HR Ambassadors, representing every
dari setiap bagian sebagai partner diskusi terkait dengan
function as the discussion partner in regard to organization
issue-issue organisasi maupun ketenagakerjaan. Tujuan dari
and HR issues. The purpose of having the HR Ambassador
pembentukan forum diskusi dengan HR Ambassador ini
discussion forum is to seek for solution together, especially
adalah untuk bersama-sama mencari solusi bagi masalah-
for non technical organization issues across functions.
masalah organisasi, khususnya yang terkait dengan masalahmasalah non teknis lintas bagian. Penyampaian feedback dari HR Ambassador kepada
Communicate the summary of feedback from HR
anggota EXCO agar dapat ditindaklanjuti.
Ambassador to EXCO members to be followed up.
Pengadaan workshop kepemimpinan untuk berbagai level
Leadership workshops were held for several levels that
yang mengarahkan kepada pentingnya perubahan dari
directing to the importance of individual change at every
masing-masing individu di levelnya masing-masing demi
level to achieve better working culture in overall.
tercapainya budaya kerja yang lebih baik secara menyeluruh.
Penunjukkan coach eksternal untuk pendampingan bagi
Engage external coach for senior management coaching in
tim manajemen senior Bank dalam memperbaiki masalah-
improving organization issues to enhance working culture.
masalah organisasi untuk meningkatkan budaya kerja.
HR sebagai Mitra Bisnis
HR Business Partner
Perubahan bisnis perbankan yang sangat cepat memiliki
The rapidly changing banking business has a significant impact
pengaruh yang signifikan terhadap perubahan peran
on the changing role of human resources management. In
dan manajemen SDM. Demi menjaga kemampuan Bank
order to adapt to those changes, HR role as business partner
menyelaraskan diri terhadap perubahan bisnis tersebut,
of the Bank is sharpen.
peran SDM sebagai mitra bisnis terus dipertajam.
Bank CTBC Indonesia melakukan proses perekrutan
Bank CTBC Indonesia conducts recruitment process based on
berdasarkan kebutuhan seiring dengan perkembangan
its need in line with business development and organization
usaha dan pertumbuhan organisasi dengan menerapkan
growth with applying Equal Employment Opportunity (EEO)
prinsip kesetaraan kesempatan bekerja bagi setiap orang
to each person based on qualities and the recruitment
berdasarkan kualitas individu dan proses rekrutmen
process is conducted in a transparent manner.
dilaksanakan secara transparan. Pada tahun 2015, Bank merekrut 100 karyawan baru untuk
In 2015, the Bank recruited 100 new employees to support
mendukung pertumbuhan bisnis, terutama di Bagian Bisnis
business growth, particularly in the Retail Banking and
Ritel dan Corporate Banking. Termasuk perekrutan untuk
Corporate Banking Group. This included recruitment
Management Assosicate (MA) Program sebagai bagian
of Management Associates (MAs) Program as part of a
dari upaya pengembangan bakat muda yang akan terus
young talent development effort which will continue in the
dilakukan pada tahun mendatang dengan memberikan MA
following years, by providing MAs with opportunities to take
kesempatan untuk mengambil bagian dalam proyek-proyek
part in major projects including but not limited to strategic
besar termasuk namun tidak terbatas pada pengembangan
development and organizational change.
strategis dan perubahan organisasi. Untuk mendapatkan orang yang tepat di tempat yang tepat,
To attract the right people in the right place, the recruitment
aktivitas rekrutmen dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
activities is conducted in various ways, such as:
PT BANK CTBC Indonesia
63
LAPORAN TAHUNAN 2015
•
Rekrutmen internal melalui informasi lowongan internal
•
untuk memberikan kesempatan bagi karyawan untuk
give opportunities for the existing employees to develop
mengembangkan kompetensinya •
Rekrutmen
eksternal
bagi
their competencies profesional
yang
•
External recruitment for pro hire or experienced
berpengalaman melalui referensi, perusahaan jasa
professionals from referral, recruitment agencies or
rekrutmen atau media rekrutmen berbasis internet
web-based recruitment
Rekrutmen eksternal bagi fresh graduate melalui job
•
Internal recruitment through internal job posting to
•
fair, rekrutmen kampus atau media rekrutmen berbasis
External recruitment for fresh graduates through job fair, campus hiring or web-based recruitment
internet
Manajemen Talent Proses
pengelolaan
Talent Management talent
merupakan
hal
yang
Talent Management process is very important for maintaining
penting karena bertujuan untuk mempertahankan dan
and developing talent, support change, fulfilling current
mengembangkan SDM unggulan, mendukung perubahan,
and future needs of human resources, support manpower
memenuhi kebutuhan SDM masa kini dan masa depan,
planning, as well as building culture that support maximum
membantu perencanaan sumber daya organisasi, serta
performance.
membangun budaya yang mendorong pencapaian kerja
yang maksimal. Pengelolaan dimulai dengan perencanaan SDM yang
It starts from human resources planning, talent identification
baik, identifikasi dan perekrutan, pemeliharaan serta
and hiring, talent retention and development that are well
pengembangan SDM yang baik dan terstruktur.
planned and structured.
Proses pengelolaan talent yang telah dilakukan Bank
Talent management process that had been done by the
antara lain:
Bank are:
1. Identifikasi kebutuhan SDM yang selaras dengan
1. Talent identification in accordance with Bank strategy
strategi Bank 2. Seleksi SDM dengan mempertimbangkan aspek kinerja dan potensi utama dari suatu jabatan 3. Pengembangan SDM melalui penugasan kerja, mentoring maupun pengembangan kepemimpinan 4. Mempertahankan talent melalui mekanisme penilaian
2. Talent selection, taking consideration of the performance and potential of the positions 3. Talent development through job assignment, mentoring and leadership development 4. Talent retention through performance evaluation and
kinerja serta pemberian bonus, pengkinian fasilitas
bonus mechanism, updating talent benefit, overseas
karyawan, pengembangan talent melalui pelatihan di
training program or profession certification for talent
luar negeri atau sertifikasi profesi
development
5. Mengkategorikan talent pool, memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan talent 6. Menyelenggarakan berbagai aktivitas dan memberikan
5. Talent category for talent pool, to provide special attention for developing talent 6. Conduct various employee activities and give
penghargaan kepada karyawan berprestasi sebagai
recognition and award to talented employees as one
salah satu upaya dalam melakukan program talent
way to create talent engagement & retention program.
engagement & retention.
64
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Komposisi Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan Employee Composition by Education Jumlah karyawan tetap di akhir tahun 2015 adalah 450 orang.
SMA High School
Diploma Diploma
16 4%
10 2%
Total permanent employees by end of year 2015 were 450 people.
450
Sarjana Bachelor
388 86%
100%
86%
Pendidikan Education
350
90% 80% 70%
300
60%
250
50%
200
40%
150
30%
100
8%
50 0
Master Master
2% Sarjana Bachelor
GROUP
33
IOW Business
11
Treasury
10
Taiwanese Business
15
WM & Branch Banking
118
Consumer Lending
SU
SMA High School & Below
41
0%
Tingkat Pengunduran Diri Karyawan Employeeâ&#x20AC;&#x2122;s Turnover 2013
2014
2015
Tingkat pengunduran diri
26.16%
22%
21.24%
30% 25% 20%
228
Risk Management
20
Credit Control
32
Financial Control
21
HR and Administration
18
Internal Audit
6
IT
26
Operation
89
Compliance-AML-Legal
10%
TOTAL
Corporate Banking
Business Unit TOTAL
20%
4%
Diploma Diploma
Komposisi Karyawan Unit Bisnis dan Unit Penunjang Employee Composition By Business Unit (BU) And Supporting Unit (SU)
BU
36 8%
450 100%
Total
400
BU/SU
Master Master
15% 10% 5% 0%
Jan
Feb
2013
Mar
Apr
May
2014
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
2015
10
Supporting Unit TOTAL
222
GRAND TOTAL
450
PT BANK CTBC Indonesia
65
LAPORAN TAHUNAN 2015
Komposisi Karyawan berdasarkan Gender Employee Composition by Gender 237 53%
Pria
450 100%
213 47%
Wanita
Male
TOTAL
Female
Komposisi Karyawan berdasarkan Usia Employee Composition by Age 250
50%
Umur / Age
44%
45% 40%
USIA
TOTAL
%
AGE
Di bawah 30
137
30.4% Under 30
30 -< 40
199
44.2%
30 -< 40
40 -< 50
100
22.2%
40 -< 50
Di atas 50
14
3.1%
Over 50
450
100%
TOTAL
200
35%
30%
30%
150
25%
22%
20%
100
15% 10%
50
3% 0
5% 0%
Under 30
30 -< 40
40 -< 50
Over 50
Komposisi Karyawan berdasarkan Level Employee Composition by Level 250
Employee Level
50%
45%
45%
40%
40%
200
150
SVP ke atas
25%
AVP-VP AM-SM
180
40%
15%
11% 2%
2%
0
10% 5% 0%
MA
66
LEVEL
30%
20%
100
50
35%
AM-MGR
PT BANK CTBC Indonesia
AVP & VP
SVP & Above
MA TOTAL
TOTAL
%
GRADE
11
2%
SVP & above
48
11%
AVP-VP
202
45%
AM-SM
9
2%
450
100%
MA
Annual Report 2015
Pelatihan dan Pengembangan
Training And Development
Tantangan bisnis dan perkembangan teknologi menuntut
Business challenges and technology development require
penyesuaian dan peningkatan kompetensi secara terus
competencies adjustment and improvement on ongoing
menerus. Setiap karyawan diharapkan untuk memiliki
basis. Every employee is required to have leadership,
kompetensi kepemimpinan, teknis dan umum sesuai tingkat
technical, and general competencies according to his/her
dan lingkup tanggung jawabnya.
position and scope of responsibilities.
Bank CTBC Indonesia memiliki program pengembangan
Bank CTBC Indonesia has a structured and continuous
yang terstruktur dan berkelanjutan untuk meningkatkan
development program to improve employee competencies
kompetensi karyawan sejalan dengan sasaran strategis Bank.
in line with Bank’s strategic objectives.
Dengan perubahan yang begitu cepat pada kondisi
The pace of change in the global economy is now so fast
ekonomi secara global, Bank memahami akan kebutuhan
that Bank understands the needs for focused development
pengembangan dan program-program pelatihan yang
and training programs. The competence of staff is so critical
lebih fokus. Kompetensi dari setiap karyawan adalah hal
in gaining and keeping competitive advantage in banking
yang sangat penting dalam meraih dan mempertahankan
industry.
kompetisi di industri perbankan.
Sejalan dengan hal ini, setiap program pengembangan yang
Aligned with this, every development program in Bank is
dilakukan di Bank sudah melalui tahapan diskusi dengan
completely run through several discussions with each of the
masing-masing grup dan unit untuk melakukan analisa
groups and units to do the Training Need Analysis. Therefore,
terhadap kebutuhan pelatihan (Training Need Analysis).
each development program formulized in Bank’s Annual
Dengan demikian, program pengembangan yang disusun
Training Plan can be implemented systematically and aligned
dan dituangkan di dalam Rencana Training Tahunan dapat
with Bank’s mission, vision, strategy and values.
dilaksanakan secara sistematis dan sesuai dengan misi, visi, strategi dan nilai-nilai Bank. program
To optimize the effectiveness of each development programs,
pengembangan yang telah disusun, Bank mengkombinasikan
Bank shall combine two kinds of development methods.
dua
menggunakan
Besides having the in-house training, Bank also send the
metode pelatihan in-house, Bank juga dapat mengirimkan
employees to participate in training program or workshop
karyawannya untuk mengikuti pelatihan public.
organized by vendor through public training.
Program pelatihan in-house dikembangkan untuk kebutuhan
The in-house training were developed to fulfill the training
materi pelatihan yang lebih spesifik baik yang terkait dengan
needs which is more specific with Bank’s needs related to
produk perbankan, soft skills dan termasuk juga kebijakan
banking products, soft skills as well as the knowledge related
atau peraturan bank untuk menunjang kinerja karyawan di
to banking policies and regulations to support employees
dalam menjalankan pekerjaannya. Pelatihan Kepemimpinan
in running their job and responsibilities. Bank also arranged
dan Motivasi juga diberikan kepada seluruh lapisan di Bank
Leadership and Motivational in-house trainings for all
untuk memberikan keseimbangan terhadap pengembangan
employees to give balancing in the development programs.
Untuk
mengoptimalkan metode
efektivitas
pengembangan.
Selain
dari
karyawan. Sementara itu, Bank juga secara aktif mengirimkan
Moreover, Bank has commitment to actively send the
karyawannya untuk mengikuti public training agar dapat
employees to participate in many public trainings to get
lebih mengembangkan wawasan yang sudah ada di Bank,
more updates of knowledge in the Bank, especially related to
khususnya yang berhubungan dengan peraturan dan
the banking regulations and policies organized by vendors,
kebijakan perbankan yang diselenggarakan oleh lembaga
banking institution or regulator.
perbankan ataupun otoritas perbankan/regulator.
PT BANK CTBC Indonesia
67
LAPORAN TAHUNAN 2015
9%
61%
2%
20% 39% 69%
In House Training Public Training
Adapun komposisi pelatihan in-house dan public training
Below is the composition of in-house and public training in
selama tahun 2015 adalah sbb:
2015:
Untuk pelatihan in-house, sebanyak 25% pengajar berasal
For the in-house training, 25% of the trainers are coming
dari internal Bank dan sisanya dari pengajar eksternal/
from internal Bank and the rest are from external trainers/
vendor.
vendors.
Dalam implementasinya, Bank telah menetapkan empat
In the implementation so far, the Bank had defined four types
jenis program Pelatihan, yaitu:
of Training program, which are:
Pelatihan Perilaku
Behavioral Training
Jenis pelatihan yang berhubungan dengan pengembangan
Non-technical training which related with development in
non-teknis seperti kepribadian, cara berpikir dan sikap
personality, thinking and attitudes to support the employee
karyawan agar menjadi lebih efektif dalam menghadapi
working more effective in facing the challenge in their job.
tuntutan pekerjaan.
Pelatihan Pengetahuan
Knowledge Training
Jenis pelatihan yang terkait dengan pengetahuan teknis
Technical Training which related with banking knowledge
perbankan ataupun yang berhubungan langsung dengan
or other technical knowledge to support employee’s
unit kerja karyawan untuk menunjang kinerja karyawan
performance.
dalam bekerja
Pelatihan Ketrampilan
Skills Training
Jenis pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
Training that has purpose to improve employee’s soft skills
ketrampilan kerja karyawan baik yang bersifat soft skills atau
or hard skills
hard skills.
Pelatihan Sertifikasi
Certification Training
Jenis pelatihan teknis yang berkaitan dengan kebutuhan
Technical training which related to the need of certification in
sertifikasi kompetensi maupun profesi
certain competency or profession
Selama tahun 2015, Bank CTBC Indonesia telah melaksanakan
During 2015, Bank CTBC Indonesia has conducted a variety
berbagai macam pelatihan secara internal dan eksternal baik
of local and overseas training, both internal and external. The
dalam negeri maupun luar negeri. Total investasi yang telah
total investment for the training program was IDR 9.1 billions,
dicapai untuk pelatihan dan pengembangan adalah sebesar
and reached 5.38% from total staff expenses.
IDR 9,1 miliar, dan mencapai 5,38 % dari total biaya tenaga kerja. 68
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
secara
The development programs in Banks were completely done
menyeluruh di setiap level jabatan, mencakup pelatihan
in all levels covering all types of training program, which are
perilaku, pengetahuan, ketrampilan dan sertifikasi. Di
behavior training, knowledge training, skills training and
tahun 2015, Bank telah menyelenggarakan pelatihan
certification training. In 2015, Bank had conducted bank-wide
Kepemimpinan dan Motivasi secara bank-wide sebagai satu
Leadership and Motivational training as a tool to develop
upaya untuk mengembangkan karakter karyawan dan nilai-
employee’s character and Bank’s values. This motivational
nilai Bank. Menyadari pentingnya sikap kerja yang positif,
training is not only given to employees in Business Unit
pelatihan motivasi tidak hanya diberikan kepada karyawan
but also in Supporting Unit as the awareness to keep and
di Business Unit tetapi juga karyawan di Supporting Unit.
maintain the spirit and positive working attitude in the Bank.
Program
pengembangan
di
Bank
dilakukan
Selain itu, Bank juga telah menyelenggarakan berbagai
Besides those programs, Bank also conducted various
pelatihan peningkatan pengetahuan dan kinerja karyawan,
trainings
antara lain pengetahuan Banking Product, Banking Services
performance, such as Banking Product, Banking Services and
dan Banking Knowledge di area Marketing, Operation,
Banking Knowledge in Marketing, Operation, Treasury, Legal,
Treasury, Legal, Compliance, Finance dan Human Resources.
Compliance, Finance and Human Resources. Moreover, Bank
Secara berkala Bank juga melakukan pengembangan
continuously upgrading the skills and knowledge in banking
terhadap ketrampilan dan pengetahuan sistem perbankan
system specifically in operational and IT side.
khususnya dari sisi operasional dan IT.
Sementara itu, selain menyelenggarakan pelatihan teknis
Bank also put attention to other supporting skills such
perbankan di masing-masing fungsi, Bank juga memberikan
as English and Mandarin course, instead of development
fasilitas ketrampilan pendukung lain seperti pelatihan
program in each function in the Bank. Moreover, to anticipate
bahasa asing Inggris dan Mandarin. Untuk menyiasati
challenge from different generation, Bank had equipped
tantangan yang timbul dari perbedaan generasi, Bank juga
employees with communication across generation training.
to
improve
employee’s
knowledge
and
telah membekali karyawan dengan pelatihan komunikasi antar generasi. Sejalan dengan peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan
In accordance with banking regulation and policy from
oleh otoritas perbankan, Bank menerapkan prinsip kehati-
regulator, Bank implement prudential banking principles.
hatian dalam pengelolaan bank. Para karyawan dan pejabat
Bank’s employees and executives who have control in
bank yang memegang kendali manajemen dan operasional
management and operational area had participated in Risk
telah mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Resiko.
Management Certification.
Selain sertifikasi Manajemen Resiko, sertifikasi lainnya
In addition to the Risk Management Certification, other
seperti AAJI, Bancassurance dan WAPERD sudah dipenuhi
certifications such as AAJI, Bancassurance and WAPERD
oleh karyawan yang diwajibkan seiring dengan rencana
have been completed by employees who are required to
strategis Bank untuk memiliki berbagai macam produk.
obtain the certification according with the Bank’s strategic
plan to have a wide range of products.
Program pelatihan yang diberikan kepada karyawan tidak
Training program in Bank is designed for several purposes,
hanya menjadi program pengembangan di Bank saja tetapi
the development program as well as retention tool for
juga sebagai salah satu upaya retention bagi karyawan
potential employees.
potensial. Di tahun 2015, Bank memberikan prioritas kepada 31
In 2015, Bank had selected 31 employees as The Best
karyawan di jenjang Staf, Supervisor/Unit Head dan
Employee in Staff, Supervisor/Unit Head and Department
Department Head yang terpilih sebagai Karyawan Terbaik
Head level and they have priority to participate in local or
untuk mendapatkan pelatihan yang bersifat khusus baik di
overseas special development program from Bank.
dalam maupun luar negeri.
PT BANK CTBC Indonesia
69
LAPORAN TAHUNAN 2015
Berikut ini adalah realisasi pelaksanaan program pelatihan
Below is the realization of training program in 2015:
tahun 2015:
70
PT BANK CTBC Indonesia
3
35
18
82
4
38
2
26
6
11
4
346
2
96
5
232
4
4
6
10
10
114
2
3
1
59
1
36
1
82
7
134
17
108
14
285
1
34
1
9
2
3
2
2
7
36
2
5
4
221
3
336
2
2
5
36
4
5
28
221
6
336
1
2
1
3
3
40
2
18
4
15
2
2
2
3
1
1
4
77
1
19
11
228
12
163
1
36
1
325
220
3335
213
3323
7
12
Annual Report 2015
Program Wajib
Mandatory Program
Beberapa program wajib yang dilaksanakan sepanjang
In year 2015, Bank had conducted mandatory programs,
tahun 2015 adalah Program Induction, pelatihan Anti Fraud,
such as Induction Program, Anti-Fraud Training, Anti Money
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
Laundering and Countering the Financing of Terrorism
(APU-PPT), pelatihan sertifikasi manajemen risiko dan
(AML-CFT), Risk Management Certification and also Service
pelatihan Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan Konsumen.
& Settlement of Customer’s Complaints. Mandatory training
Pelatihan APU-PPT dan Manajemen Resiko diberikan bagi
such as AML-CFT and Risk Management training were
karyawan baru dan juga sebagai pelatihan penyegaran bagi
conducted for new employees and has been offered as
karyawan yang sudah ada.
refreshment training for existing employees.
Berikut adalah realisasi Program Wajib yang dilaksanakan
Below is the realization of Mandatory Program in 2015:
tahun 2015: Angkatan / Batch
Jumlah Peserta / Participant
Program Orientasi
3
35
Induction Program
Anti Fraud
2
96
Anti Fraud
APU-PPT
9
309
AML-CFT
Sertifikasi Manajemen Resiko
25
94
Risk Management Certification
Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan Konsumen
5
232
Service & Settlement of Customer Complaints
Program
Program
Engagement Karyawan
Employee Engagement
Sebagai salah satu upaya dalam mendapatkan dan
As one of the efforts to get and retain talented people, Bank
mempertahankan SDM yang berkualitas, Bank telah
had implemented some Employee Engagement programs.
menerapkan program-program Engagement karyawan.
Besides offering equal opportunities for all employees to
Selain memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh
develop their career in Bank CTBC Indonesia, Bank had
karyawan untuk mengembangkan karir di Bank CTBC
also applied some principles as mentioned below to create
Indonesia, Bank juga telah menerapkan prinsip-prinsip di
effective Employee Engagement and Retention program:
bawah ini untuk menciptakan Employee Engagement dan Retention yang efektif: •
Setiap karyawan mendapatkan penghargaan terhadap prestasi
dan
kontribusinya
dalam
•
Every employee is recognized for any achievement or contribution to support Bank’s target,
mendukung
pencapaian target Bank •
Bank telah menerapkan sistem evaluasi yang adil dan
•
performance periodically
berkala terhadap kinerja karyawan •
Bank telah memiliki sistem kompensasi dan benefit
•
Bank has a competitive compensation and remuneration system
yang kompetitif •
Bank implements a fair system to evaluate employee’s
Bank menyediakan jalur komunikasi yang terbuka ke
•
Bank has provided open communication from top-down level through some proper media of communication
atas dan ke bawah melalui sarana komunikasi yang memadai •
Dalam yang
rangka nyaman
menciptakan dan
lingkungan
kondusif,
Bank
kerja
•
In order to create a comfortable and conducive
CTBC
working environment, Bank CTBC Indonesia supports
untuk
the initiative to build communities for employees.
perusahaan.
The Bank believes that such communities will be
Bank percaya bahwa keberadaan komunitas ini akan
beneficial in building relationship and engagement
memberikan manfaat bagi terbentuknya hubungan dan
among employees from different working units,
Indonesia membentuk
mendukung komunitas
inisiatif di
karyawan
dalam
PT BANK CTBC Indonesia
71
LAPORAN TAHUNAN 2015
keterikatan antar karyawan dari berbagai unit kerja,
increase overall employee loyalty, and support the
meningkatkan loyalitas karyawan, dan mendukung
overall performance of Bank CTBC Indonesia.
kinerja Bank CTBC Indonesia secara keseluruhan. Komunitas yang ada di Bank adalah komunitas olah raga,
The community that are available in the Bank is sports
seperti futsal, bulu tangkis, bowling, dan yoga. Dukungan
community, such as futsal, badminton, bowling and yoga. The
yang diberikan dalam bentuk biaya latihan dan biaya untuk
support is given in the form of providing practice expenses
mengikuti kompetisi. Kegiatan dalam komunitas olah raga
as well as expenses to participate in competition. Activities
diharapkan dapat membangun semangat sportivitas dan
through a sport community are expected to build a spirit of
meningkatkan produktivitas karyawan.
sportsmanship and increase overall employee productivity.
Pada tahun 2015, Bank juga telah menyelenggarakan
In 2015, the Bank had conducted several activities to live the
beberapa aktivitas untuk mengaplikasikan nilai-nilai inti
core values and build employee engagement.
perusahaan dan membangun keterikatan, seperti:
The activities were as follows:
1.
1.
Ulang Tahun CTBC Indonesia: Management melayani
CTBC
Indonesia
Anniversary:
management
team
memberikan snack pagi kepada karyawan dan lomba
served morning snack to employees and competition of
membuat kartu ulang tahun untuk CTBC
designing birthday card for CTBC
2. Buka Puasa Bersama
2.
Ramadhan Break Fasting
3. Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus
3.
Indonesia Independence Day Celebration, August 17
4. Team Building
4. Team Building
5. Kegiatan Olah Raga Mingguan, antara lain: Bowling,
5.
Weekly Sport Acitivities such as, Bowling, Futsal, Badminton, Yoga
Futsal, Bulu tangkis, Yoga 6. Townhall Meeting
6. Townhall Meeting
Beberapa program penghargaan yang diberikan kepada
Some awards program that had been given to employees in
karyawan selama tahun 2015 adalah:
2015 were:
1.
1.
Monthly fruit distribution
2.
Angpao distribution to all employees for celebrating
Distribusi buah setiap bulan
2. Pembagian angpao kepada seluruh karyawan dalam
Chinese New Year
rangka Tahun Baru Imlek 3. Penghargaan Masa Kerja: 5, 10,15 dan 20 tahun
3.
Long Service Award: 5, 10, 15 and 20 years
4. Penghargaan Best Employee untuk kategori staff, unit
4. Best Employee Award for staff, unit head/supervisor and department head level
head/supervisor dan kepala departemen 5. Penghargaan Best Business Development Executive
5.
6. Penghargaan Kepala Cabang Terbaik
6. Best Branch Manager Award
7. 7.
7.
Financial Advisor Terbaik
Best Business Development Executive Award Best Financial Advisor Award
8. Penghargaan Business Development Manager Terbaik
8. Best Business Development Manager Award
9. Penghargaan Customer Service Terbaik
9. Best Customer Service Award
10. Perhargaan Sales Terbaik
10. Best Sales Award
11. Penghargaan Collector Terbaik
11. Best Collector Award
Penilaian Kinerja
Performance Appraisal
Bank melaksanakan penilaian kinerja setiap tahun sebagai
The Bank conducts performance evaluation every year to
evaluasi atas kinerja individu karyawan.
evaluate individual performance.
Pengukuran kinerja dilaksanakan berdasarkan prinsip
Performance appraisal is conducted based on objectivity and
obyektivitas dan keadilan. Sistem penilaian yang dibangun
fairness principles. The assessment system should be able
harus mampu menjadi pembeda antara karyawan yang
to distinguish between high performing and low performing
berkinerja tinggi dengan karyawan yang berkinerja rendah.
employees.
72
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Penilaian kinerja mengukur pencapaian kinerja karyawan
Performance assessment measures achievement of individual
terhadap target individu yang merupakan turunan dari
targets that are derived from Bank’s target/goals. Individual
target/sasaran Bank. Target individu karyawan ditetapkan
target is set and agreed with employee’s supervisor at the
dan disepakati bersama atasan di awal tahun.
beginning of the year.
Penilaian kinerja bagi Bank maupun karyawan bertujuan dan
Performance evaluation for Bank and employees has the
bermanfaat untuk:
following objectives and benefits:
•
•
Feedback, sebagai alat untuk memberikan umpan balik bagi atasan dan bawahan
•
•
Performance
Improvement,
and subordinates sebagai
alat
untuk
•
supervisors and subordinates to take appropriate
yang tepat untuk meningkatkan kinerja karyawan
measures to improve employee performance
Compensation Adjustment, menjadi dasar penetapan
•
Training & Development,
Compensation
Adjustment,
as
the
basis
of
compensation setting untuk
mengidentifikasi
•
kebutuhan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan Talent Management, untuk mengidentifikasi karyawan
Training & Development, to identify training and development needs for employees so that their
agar kinerja dan kompetensi dapat ditingkatkan •
Performance Improvement, as a tool to assist
membantu atasan dan bawahan mengambil tindakan
kompensasi •
Feedback, as a tool to provide feedback to supervisors
performance and competencies can be improved •
Talent Management, to identify employees with
yang memiliki kinerja dan kompetensi yang sangat baik
excellent performance and competencies for further
untuk dikelola pengembangan karir berikutnya.
career development management.
Kesejahteraan Karyawan
Employee Welfare
Program kesejahteraan karyawan terus diperhatikan oleh
Employee welfare program gets Bank’s attention along with
Bank seiring dengan pertumbuhan Bank. Bank memberikan
the Bank’s growth. Bank provides competitive remuneration
paket remunerasi yang kompetitif sesuai peraturan yang
package according to the prevailing regulations and market
berlaku dan harga pasar. Fasilitas kesehatan diberikan
prices. Health care facility is provided for employees and
kepada karyawan dan keluarganya melalui perusahaan
their family through the appointed insurance company and
asuransi yang ditunjuk serta BPJS.
BPJS.
Filosofi remunerasi Bank CTBC Indonesia keseluruhan
The overall Bank CTBC Indonesia remuneration philosophy
adalah sebagai berikut:
remains to:
•
Mendukung strategi bisnis dan tujuannya;
•
Support the business strategy and goals;
•
Mendorong kinerja individu dan team;
•
Encourage individual and team performance;
•
Mempertahankan karyawan dengan kinerja yang baik;
•
Retain good performing employees;
•
Tetap sejalan dengan praktek pasar
•
Stay in line with market practice.
Dalam upaya penyetaraan gaji karyawan terhadap market
In order to align our salary structure with the market and
dan agar lebih kompetitif terhadap bank sejenis, Bank
to be more competitive within our peer group, Bank CTBC
CTBC Indonesia telah mengacu kepada hasil salary survey
Indonesia has referred to salary surveys in the banking
di dalam kelompok industri perbankan dalam melaksanakan
industry in implementing the Bank’s salary adjustment and
penyesuaian gaji dan fasilitas karyawan lainnya.
other employee’s benefits.
Komunikasi Internal
Internal Communication
Komunikasi internal dalam Bank sangat penting dilakukan
Internal communication in Bank is very important to build
untuk membangun dan memelihara hubungan yang baik
and maintain good relationship between employees and the
antara karyawan dan Bank.
Bank.
PT BANK CTBC Indonesia
73
LAPORAN TAHUNAN 2015
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank CTBC Indonesia
To achieve the above purpose, Bank CTBC Indonesia has
telah menyediakan sarana/media komunikasi di internal
provided some internal communication media in the Bank.
Bank. Peran dari masing-masing media ini adalah untuk
The role of each media is to bridge the communication and
menjembatani komunikasi dan informasi antara manajemen
information among the Bank’s Management and employees
Bank dengan karyawan atau antar karyawan sendiri.
or even among the employees itself.
Selama beberapa tahun ini, Bank CTBC Indonesia telah
In the last couple years, Bank CTBC Indonesia had
menggunakan berbagai media komunikasi internal yang
implemented various internal communication media which
telah dirasakan efektivitasnya oleh seluruh karyawan, yaitu:
had been evaluated for their effectiveness by all employees, such as:
•
Folder bersama, yaitu media komunikasi internal yang
•
•
dapat diakses oleh seluruh karyawan yang diberikan
can be accessed by all employees who are given the
akses ke sistem. Informasi tentang kebijakan terkini,
access to the system. It consists of the update policy,
formulir internal, dan informasi lain yang perlu diketahui
internal forms, and any other information that need to
bersama ada di dalam folder bersama ini.
be known by all employees.
Email blast, yaitu penyebaran email informasi yang bisa
•
employees depending on the need.
bagian tertentu sesuai dengan kebutuhan. Town Hall Meeting, yang diadakan dua kali dalam
•
Email blast, is the email information deployment that can be addressed to all employees or particular group of
ditujukan kepada seluruh karyawan atau karyawan di •
Public Folder, is an internal communication media that
•
Town Hall Meeting, which is held on semi annually basis,
setahun, merupakan media komunikasi langsung antara
is a direct communication media from employees to
karyawan dengan manajemen senior Bank.
senior management of the Bank.
Newsletter, yang terbit sebulan sekali, merupakan
•
Newsletter, which is issued every month, serves as a
media komunikasi dari karyawan dan untuk karyawan.
communication media from and to employees. Several
Berbagai informasi, baik yang bersifat korporat,
information such as corporate and employees activities
kegiatan perusahaan dan karyawan, maupun informasi
or other.
umum lainnya dapat dibaca melalui media ini. •
Video conference, sebagai fasilitas untuk melakukan
•
Video conference, as the facility to have an on line meeting to easier long distance discussion and coordination.
pertemuan secara online sehingga memudahkan diskusi dan koordinasi jarak jauh. •
Tele
conference,
dilakukan
untuk
diskusi
atau
•
•
Papan informasi dan poster, sebagai media penyebaran
•
the branches or head office.
cabang maupun kantor pusat. Komunikasi internal antar tim yang dilakukan melalui
74
Information Board and poster, is a visual media to disseminate information through information board in
informasi melalui papan informasi yang ada di kantor •
Tele conference, facilitates for off site discussion or monitoring.
pemantauan tanpa tatap muka.
•
Internal communication between teams, that are
pertemuan rutin untuk membahas laporan atau evaluasi
carried out in regular meetings to discuss or evaluate
kegiatan kerja.
the work activities.
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Teknologi Informasi Information Technology
Perkembangan teknologi semakin menunjukkan kemajuan
The growth of technology is improving every year. In 2015,
setiap tahunnya. Tahun 2015 menunjukkan peningkatan
showed the increment of gadget and internet usage society
banyaknya populasi masyarakat yang menggunakan gadget
population that indicated more and more society used to use
dan internet dimana ini mengindikasikan makin banyaknya
digital banking facility.
masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan fasilitas digital banking. Hal ini menjadi salah satu pendorong bagi Bank CTBC
This is one of the driving factor for Bank CTBC Indonesia
Indonesia untuk berevolusi dalam layanan perbankan ke arah
to evolve our banking services into digital banking. Bank
digital banking. Bank CTBC Indonesia telah mengantisipasi
CTBC Indonesia has anticipated it by consolidated multi
sebelumnya dengan mengkonsolidasikan multi aplikasi
core applications to single core banking in 2014, as the
perbankan menjadi aplikasi perbankan tunggal (Single Core
basic foundation to develop banking services toward digital
Banking) pada tahun 2014 lalu. Ini menjadi fondasi utama
banking.
dalam mengembangkan layanan perbankan ke arah digital banking. Sesuai dengan rencana, tahun 2015 Bank CTBC Indonesia
As the plan, in 2015 Bank CTBC Indonesia has launched
telah meluncurkan beberapa layanan perbankan berbasis
several new banking services based on electronic banking,
electronic banking yang memberikan kenyamanan bagi
that give convenience banking transactions, anywhere and
nasabah dalam bertransaksi perbankan dimana saja dan
anytime through the familiar channels of customers.
kapan saja, melalui alat-alat yang familiar bagi nasabah: •
•
Internet Banking Ritel dimana nasabah ritel Bank CTBC
•
Retail Internet Banking that allow Bank CTBC Indonesia’s
Indonesia dapat memantau informasi rekeningnya dan
retail customers to be able to monitor their account
melakukan transaksi perbankan secara realtime online
information and perform real-time online banking
24/7, termasuk pemindah bukuan antar rekening Bank
transactions 24/7, including intra Bank CTBC Indonesia
CTBC Indonesia, transfer online ke rekening bank lain
accounts transfer, inter accounts of PRIMA’s member
anggota jaringan PRIMA, transfer ke bank lain melalui
banks, transfer to other banks through SKNBI or RTGS,
SKNBI atau RTGS, pembayaran tagihan pasca bayar
postpaid bill payment (e.g. electricity, telephone,
(listrik, telepon, telepon selular, transportasi, kabel
cellular phone, transportation, TV-Cable, internet) and
TV, internet) serta pembelian pulsa pra-bayar (listrik,
also prepaid voucher purchase (e.g. electricity, cellular
telepon selular).
phone).
Internet Banking Korporasi yang memberikan layanan
•
Corporate Internet Banking that giving real-time
perbankan secara realtime online kepada nasabah
online banking services to Bank CTBC Indonesia’s
korporasi Bank CTBC Indonesia untuk memantau
corporate customers to be able to monitor their
rekening perusahaan baik rekening giro, tabungan,
corporate accounts (current, saving, deposit and
deposito maupun pinjaman; mendapatkan laporan
loan); receive statement accounts; request to open
mutasi rekening; permintaan pembukaan rekening
loan account, request checkbook; intra Bank CTBC
pinjaman; permintaan buku cek dan/atau buku giro;
Indonesia accounts transfer, inter accounts of PRIMA’s
pemindah bukuan antar rekening Bank CTBC Indonesia,
member banks, transfer instruction to other banks
transfer online ke rekening bank lain anggota jaringan
through SKN, RTGS or international SWIFT, postpaid
PRIMA, instruksi transfer online ke bank lain melalui
bill payment (e.g. electricity, telephone, cellular
PT BANK CTBC Indonesia
75
LAPORAN TAHUNAN 2015
SKN, RTGS maupun internasional SWIFT, pembayaran
phone, transportation, TV-Cable, internet), prepaid
tagihan pasca bayar (listrik, telepon, telepon selular,
voucher purchase (e.g. electricity, cellular phone) and
transportasi, kabel TV, internet) serta pembelian pulsa
also transaction through upload file/bulk payment.
pra-bayar (listrik, telepon selular) dan transaksi melalui upload file/bulk payment. •
Mobile Banking dimana nasabah ritel Bank CTBC
•
•
Mobile Banking that allow Bank CTBC Indonesia’s
Indonesia dapat memantau informasi rekeningnya dan
retail customers to be able to monitor their account
melakukan transaksi perbankan secara realtime online
information and perform real-time online banking
24/7, termasuk pemindah bukuan antar rekening Bank
transactions 24/7, including intra Bank CTBC Indonesia
CTBC Indonesia, transfer online ke rekening bank lain
accounts transfer, inter accounts of PRIMA’s member
anggota jaringan PRIMA, pembayaran tagihan pasca
banks, postpaid bill payment (e.g. electricity, telephone,
bayar (listrik, telepon, telepon selular, transportasi,
cellular phone, transportation, TV-Cable, internet) and
kabel TV, internet) serta pembelian pulsa pra-bayar
also prepaid voucher purchase (e.g. electricity, cellular
(listrik, telepon selular).
phone).
ATM Bank CTBC Indonesia juga telah ditambahkan
•
ATM Bank CTBC Indonesia had been added with new
fitur layanan pembayaran tagihan pasca bayar (listrik,
service feature postpaid bill payment (e.g. electricity,
telepon, telepon selular, transportasi, kabel TV, internet)
telephone, cellular phone, transportation, TV-Cable,
serta pembelian pulsa pra-bayar (listrik, telepon selular).
internet) and also prepaid voucher purchase (e.g. electricity, cellular phone).
Di samping itu, untuk meningkatkan keamanan bagi nasabah
Besides that, to increase the security for Bank CTBC
pemegang kartu ATM/Debet Bank CTBC Indonesia dan sesuai
Indonesia ATM/Debit cardholders and in accordance
dengan peraturan Bank Indonesia mengenai penggunaan
with Bank Indonesia regulation regarding the use of chip
teknologi chip pada kartu ATM dan/atau kartu Debet,
technology at ATM card and/or Debit card, all of Bank CTBC
seluruh ATM Bank CTBC Indonesia dan aplikasi manajemen
Indonesia ATMs and Bank CTBC Indonesia card management
kartu Bank CTBC Indonesia telah diperlengkapi dengan
application had been applied with National Standard of Chip
Standar Nasional Teknologi Chip dan siap untuk digunakan.
Technology and ready to be used. The distribution of Bank
Pendistribusian kartu ATM/Debet Bank CTBC Indonesia
CTBC Indonesia ATM/Debit chip cards based to all Bank
berbasis chip tersebut kepada seluruh nasabah pemegang
CTBC Indonesia ATM/Debit cardholders have been ready
kartu ATM/Debet Bank CTBC Indonesia telah siap dan akan
and will be done as revision of Bank Indonesia Regulation
segera dilakukan sesuai dengan revisi Peraturan dari Bank
in Bank Indonesia SEBI No. 17/52/DKSP concerning National
Indonesia melalui SEBI No. 17/52/DKSP perihal Implementasi
Standards Implementation of Chip Technology and Personal
Standar Nasional Teknologi Chip dan Penggunaan Personal
Identification Number 6 Digit Online Usage for ATM Card
Identification Number Online 6 Digit untuk Kartu ATM dan/
and/or Debit Cards Issued in Indonesia.
atau Kartu Debet yang Diterbitkan di Indonesia. Pengembangan e-banking Bank CTBC Indonesia selanjutnya
Next enhancement of Bank CTBC Indonesia e-banking will
akan dilakukan sesuai dengan hasil analisa dari pengalaman
be done based on analysis result of customer experience in
nasabah dalam menggunakan layanan e-banking.
using e-banking services.
76
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Peristiwa Penting Event Highlights
Info Bank Awards 2015
Infobank Award 2015
Dwi Setyowati, Direktur Bisnis dan Marketing Infobank
Dwi Setyowati, Business and Marketing Director of Infobank
menyerahkan Infobank Award 2015 kepada Joseph Shih,
handed Infobank Award 2015 to Joseph Shih, President
Presiden Direktur Bank CTBC Indonesia di Ritz Carlton Hotel,
Director of Bank CTBC Indonesia at Ritz Carlton Hotel,
Jakarta, tanggal 14 Agustus 2015.
Jakarta, August 14, 2015.
Indonesian Banking Awards 2015
Indonesian Banking Award 2015
Dra. Melani K Harriman, Ak,MBA,CFA - Managing Direktur
Dra. Melani K Harriman, Ak,MBA,CFA - Managing Director
dari Harriman & Associates (Juri Finance) menyerahkan
Harriman & Associates (Juri Finance) handed Indonesian
Indonesian Banking Award 2015 kepada Amandalia Johanes,
Banking Award 2015 to Amandalia Johanes, Risk Management
Risk Management Group Head dari Bank CTBC Indonesia di
Group Head of Bank CTBC Indonesia at Balai Kartini, Jakarta,
Balai Kartini, Jakarta, 5 November 2015.
November 15, 2015.
PT BANK CTBC Indonesia
77
LAPORAN TAHUNAN 2015
Kegiatan Edukasi dan Literasi Keuangan Untuk Murid Sekolah
The Implementation of Financial Education and Literation to Students
Sejalan dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK)
In accordance with the obligations according to SEOJK No. 1/
Nomor 01/POJK.07/2013 tentang tentang Pelaksanaan
SEOJK.07/2014 regarding The Implementation of Education
Edukasi Dalam Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan
In Order to Increase Financial Literacy To Consumers and/or
Kepada Konsumen dan/atau Masyarakat, sepanjang tahun
Community, Bank CTBC Indonesia implement a few activities
2015 Bank CTBC Indonesia telah melakukan kegiatan yang
with students as the main target. The activities were held in
ditujukan utamanya kepada target pelajar/murid Sekolah.
Bandung April 2015, Jakarta April 2015, Surabaya May 2015
Rangkaian kegiatan dilakukan di Bandung pada bulan
and Karawaci Tangerang December 2015.
Februari 2015, Jakarta pada bulan April 2015, Surabaya pada bulan Mei 2015 dan Karawaci Tangerang pada bulan Desember 2015.
Kegiatan Amal Dan Sosial Bersama Yayasan Tzu Chi Indonesia
Joint Social And Charity Events With Indonesian Tzu Chi Foundation
Menindaklanjuti kerjasama Bank CTBC Indonesia dengan
As the continuation of cooperation between Bank CTBC
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melalui produk Tabungan
Indonesia and The Indonesian Buddha Tzu Chi Foundation
Bambu yang diluncurkan pada tahun 2014 lalu, kegiatan amal
through the launching of Bamboo Saving Account in 2014,
dan sosial sepanjang tahun 2015 dilakukan secara bersama
there were joint social and charity events held in 2015.
dan berkesinambungan. Kegiatan di Jakarta, Bandung dan
The activities which were held in Jakarta, Bandung and
Surabaya ini berlangsung dari mulai bazaar amal dalam
Surabaya ranged from charity bazaar of fund raising for the
rangka pengumpulan dana bagi pembangunan Rumah
development of Tzu Chi Hospital in Pantai Indah Kapuk North
Sakit Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, perayaan
Jakarta, Vesak and International Mother Day celebration,
Hari Raya Waisak dan Hari Ibu Internasional, pembagian
distribution of major daily needs for the needy, up to banking
sembako bagi warga kurang mampu, hingga pengenalan
and financial sharing session for the volunteers (through
produk perbankan dan keuangan (melalui produk Tabungan
Bamboo Saving Account).
Bambu) untuk para relawan Tzu Chi.
78
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Kegiatan Untuk Komunitas Pengusaha
Activities With Business Community
Dalam upaya mempererat dan memperluas pangsa pasar
In order to more engage to and penetrate the businessmen
bagi target para pengusaha dan pengambil keputusan
and/or companyâ&#x20AC;&#x2122;s top level management target market, in
penting di perusahaan, pada tahun 2015 Bank CTBC Indonesia
2015 Bank CTBC Indonesia conducted joint activities with
mengadakan
beberapa
these communities. Few to mention were GazPoll automotive
komunitas ini. Di antaranya adalah dengan komunitas golf
kegiatan
bersama
pengurus
and golf lover community, Industrial Golf Club and Surabaya
dan penggemar otomotif GazPoll, Industrial Golf Club dan
Hwa Ie Funi Lien Ie Hwe Club.
Perkumpulan Hwa Ie Funi Lien Ie Hwe Surabaya.
Temu Nasabah Bersama Business Partners
Customer Gathering With Business Partners
Bekerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi, Tzu Chi
As part of customer loyalty and retention activities, Bank
dan partner usaha lainnya di antaranya Prodia Laboratorium
CTBC Indonesia along together with its insurance company
Klinik, Bank CTBC Indonesia mengadakan kegiatan temu
partners, Tzu Chi and other business partner such as Prodia
Nasabah. Kegiatan utamanya ditujukan untuk mempererat
Laboratorium Klinik (Health Clinic Lab) held thematic
dan menjaga hubungan dengan para Nasabah, sekaligus
customer gathering events. These eventsâ&#x20AC;&#x2122; main objectives
menyampaikan info terbaru sehubungan dengan produk,
are to deepen the engagement with customers as well as
jasa dan perkembangan ekonomi, investasi dan keuangan
to update any info related to products, services, general
pada umumnya.
economic, financial and investment condition
Kegiatan Lain Bersama Buruh Pabrik dan di Area Publik
Other Events With Blue Collars and In Public Area
Ini merupakan kegiatan rutin di tahun 2015 dalam rangka
These were regular events held in 2015 to broaden target
memperluas pangsa pasar dan pengenalan Bank CTBC
market and also to introduce and increase the brand
Indonesia beserta produk dan layanannya kepada para
awareness of Bank CTBC Indonesia with its range of products
buruh dan masyarakat luas lain di area publik.
and services especially to blue collars and in public area.
PT BANK CTBC Indonesia
79
LAPORAN TAHUNAN 2015
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) merupakan hal
Good Corporate Governance (GCG) implementation is vital
yang sangat penting bagi integritas bisnis, oleh karenanya
to business integrity, therefore members of the Bank CTBC
segenap jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan
Indonesia’s Board of Commissioners, Board of Directors,
Bank CTBC Indonesia berkomitmen untuk menerapkan
and employees are committed to practice ethical and
praktek-praktek GCG yang mengedepankan prinsip moral
moral principles, as well as transparency and compliance
dan etika serta praktek-praktek transparansi yang dijalankan
with regulations applicable to the bank. The commitment
sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi Bank. Komitmen
is indispensable in building a competitive organization
yang tinggi mutlak diperlukan dalam upaya membangun
which can uphold values of integrity, professionalism, and
organisasi yang kompetitif yang dapat menjunjung tinggi
leadership and enhance stakeholders’ trust.
nilai-nilai integritas, profesionalisme dan kepemimpinan serta meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan. Dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.
By referring to Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006
8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan
dated 30 January 2006 regarding Implementation of GCG
GCG bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/
for Commercial Banks, Bank Indonesia regulation No. 8/14/
PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas
PBI/2006 dated 05 October 2006 concerning Amendment
Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 dan Surat
to Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 and
Edaran Bank Indonesia No. No. 15/15/DPNP tanggal 29 April
Bank Indonesia Circular Letter No. No. 15/15/DPNP dated 29
2013 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Bank CTBC
April 2013 regarding Implementation of GCG for Commercial
Indonesia melaksanakan GCG dengan berlandaskan pada 5
Banks, Bank CTBC Indonesia implements GCG based on 5
(lima) prinsip dasar GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas,
(five) basic principles of GCG that consist of transparency,
pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran.
accountability, responsibility, independency, and fairness.
Penilaian Tata Kelola Perusahaan Secara Mandiri
Corporate Governance Self Assestment
Untuk menilai pelaksanaan tata kelola Bank CTBC Indonesia
To assess Bank CTBC Indonesia’s governance practices
dan kepatuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia dalam
and to comply with Bank Indonesia’s guideline concerning
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik oleh Bank
GCG implementation by Commercial Banks, in 2015 Bank
Umum, pada tahun 2015 Bank CTBC Indonesia mengadakan
CTBC Indonesia conducted a Corporate Governance self
self assessment tentang praktek Tata Kelola Perusahannya
assessment on 11 (eleven) different aspects as follows:
dengan melakukan penilaian terhadap 11 (sebelas) aspek sebagai berikut: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
1. The implementation of the duties and responsibilities of
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
2. The implementation of the duties and responsibilities of
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
3. The completion and implementation of the duties of the
4. Penanganan benturan kepentingan
4. The handling of conflict of interest
5. Penerapan fungsi kepatuhan Bank
5. The implementation of compliance function
6. Penerapan fungsi audit intern
6. The implementation of internal audit function
the Board of Commissioners the Directors Committees
80
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
7. The implementation of external audit function
7. Penerapan fungsi audit eksternal sistem
8. The implementation of risk management including the
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan
9. The facilities to related parties and large exposures
8. Penerapan
manajemen
risiko
termasuk
pengendalian internal
internal control system
dana besar 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan,
10. The transparency of financial and non-financial conditions
laporan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan
of the Bank, the reports on the implementation of GCG
pelaporan internal
and the internal reporting
11. Rencana strategis Bank
11. The Bank’s strategic plan
Pemeringkat dari seluruh aspek di atas dilakukan dengan
Ratings for these aspects will be based on the performance
membandingkan antara kinerja pelaksanaan Tata Kelola
of GCG implementation versus the minimum criteria set up
Perusahaan dan kriteria minimum yang telah ditetapkan
by Bank Indonesia. The self assessment results revealed that
oleh Bank Indonesia. Penilaian secara mandiri tersebut
GCG implementation in Bank CTBC Indonesia has earned
menyimpulkan bahwa pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
score 2 (two) “Good”.
di dalam Bank CTBC Indonesia mendapatkan peringkat 2 (dua) “Baik”. Laporan dan penjelasan lengkap mengenai penerapan
Report
tata kelola perusahaan yang baik disajikan terpisah dalam
implementation
“Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan PT Bank
separately detailed in the “Report of the Implementation of
CTBC Indonesia Tahun 2015”.
Good Corporate Governance PT Bank CTBC Indonesia - 2015”.
and
comprehensive of
good
explanation
corporate
on
governance
PT BANK CTBC Indonesia
the are
81
LAPORAN TAHUNAN 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Di Bank CTBC Indonesia, tanggung jawab sosial perusahaan
At Bank CTBC Indonesia, corporate social responsibility (CSR)
menjadi komitmen Bank untuk meningkatkan kualitas hidup
has become Bankâ&#x20AC;&#x2122;s commitment to improve the quality of
masyarakat melalui beberapa kegiatan sosial. Selama tahun
life of the society through several social events. In 2015, Bank
2015, Bank CTBC Indonesia telah mengadakan 5 (lima)
CTBC Indonesia held five major CSR events in Jakarta and
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di Jakarta
Cirebon, West Java.
dan Cirebon, Jawa Barat. Januari 2015, Tahun Baru Imlek. Sebagai
kegiatan
January 2015, Chinese New Year. As part of Chinese New
merayakan Tahun Baru Imlek dan menunjukkan komitmen
Year celebration and showing the Bank commitment to the
Bank kepada masyarakat, di pertengahan bulan Januari,
society, in the mid of January, Bank CTBC Indonesia made
Bank CTBC Indonesia melakukan kunjungan sosial ke Vihara
a social visit to Vihara Cimonei Matreya at Tangerang. Bank
Cimonei Matreya di Tangerang. Bank menyerahkan bahan
donated basic goods to the Vihara to be distributed to people
pokok ke Vihara untuk selanjutnya didistribusikan kepada
in needs.
yang membutuhkan. Juli 2015, Ramadhan. Pada bulan Ramadhan (bulan
July 2015, Ramadan. In Ramadan month (fasting month for
puasa untuk Muslim), bekerjasama dengan Rohis Bank
Moslem), in collaboration with Bank CTBC Indonesia Moslem
CTBC Indonesia, Bank mengadakan acara berbuka puasa
society, Bank held breakfasting together with 30 (thirty)
bersama dengan 30 (tiga puluh) anak-anak yatim piatu dari
orphans from Bank CTBC Indonesia Sudirman head office
lingkungan sekitar kantor pusat Bank CTBC Indonesia. Acara
surrounding. This event was filled with religious preach,
ini diisi dengan tauziah, berbuka puasa bersama, diakhiri
breakfasting together, and closed with Bank gave basic
dengan Bank memberikan bingkisan berupa kebutuhan
needs to the orphans. Management of Bank CTBC Indonesia
pokok untuk anak-anak yatim piatu. Manajemen Bank CTBC
also attended this event.
Indonesia juga turut serta dalam acara ini. Oktober 2015, Kunjungan ke Pusat Pelatihan TKI. Pada
October 2015, Visit IOW Training Center. In the month of
bulan Oktober 2015, Care Committee Bank CTBC Indonesia
October 2015, Bank CTBC Indonesia Care Committee in
berkolaborasi
melakukan
collaboration with the IOW Business Group made a visit to
kunjungan ke pusat pelatihan TKI di Cirebon, Jawa Barat.
dengan
Grup
Bisnis
IOW
the IOW training center at Cirebon, West Java. At the training
Di pusat pelatihan tersebut, para TKI mendapatkan edukasi
center, IOW received education about the importance of
mengenai kepentingan menabung. Peserta tampak antusias
savings. All participants were showing their enthusiastic to
mendapatkan edukasi mengenai hal tersebut. TKI yang hadir
the education given. The attendees were 100 IOW.
sebanyak 100 orang. Oktober 2015, Donor Darah. Acara donor darah secara
October 2015, Blood Donation. Blood donation is an annual
rutin dilakukan setahun sekali oleh Bank. Target peserta
routine event held by Bank. The blood donation has targeted
donor darah tahun ini merupakan pegawai Bank CTBC dan
bankâ&#x20AC;&#x2122;s employees and tenants at Bank CTBC Indonesia Head
tenants di Kantor Pusat Bank CTBC Indonesia. Sebanyak 100
Office. We have successfully collected 100 blood bags at this
kantong darah terkumpul pada event ini.
event.
Desember 2015, Natal bersama anak yatim piatu. Pada
December 2015, Christmas with the orphans. On this
kesempatan merayakan Natal di bulan Desember, CTBC
Christmas occasion which was happened in December, CTBC
Care Committee dengan didukung oleh seluruh karyawan
Care Committee supported by all employees paid a charity
82
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
mengadakan kunjungan amal ke Panti Asuhan Taman
visit to Taman Fioreti orphanages at East Jakarta. Fifty
Fioreti di Jakarta Timur. Sebanyak 50 anak panti mulai dari
(50) orphan children from babies to high school age were
usia bayi sampai sekolah menengah atas sangat antusias
very enthusiastic welcoming our visit. The charity visit was
menerima kunjungan kami. Kunjungan amal tersebut diisi
filled with education about the importance of savings from
dengan edukasi pentingnya menabung sejak dini, bernyanyi
early age, singing together, and lunch together. Employees
bersama, dan makan siang bersama. Karyawan turut
supported this event in the form of donated clothes, shoes,
mendukung acara ini dengan menyumbangkan pakaian,
school books and notebooks.
sepatu, buku-buku pelajaran dan buku tulis. Bank CTBC Indonesia beserta seluruh karyawan dan
Bank CTBC Indonesia together with all employees and
manajemen
dalam
management will always give full commitment to improve
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan terus
akan
terus
berkomitmen
penuh
the quality of life of the society through the CSR events. In
mengadakan kegiatan CSR. Ke depannya, CSR Bank CTBC
the future, CSR of Bank CTBC Indonesia will be enhanced to
Indonesia akan terus dikembangkan untuk mencakup
cover surrounding society specifically and Indonesian people
masyarakat sekitar pada khususnya dan masyarakat
in general.
Indonesia pada umumnya.
Kunjungan ke Vihara Cimonei Matreya, Tangerang (17 Januari 2015) Visit Vihara Cimonei Matreya, Tangerang (17th January 2015)
Kunjungan ke tempat Pelatihan TKI, PT Sukses Mandiri Utama, Cirebon, Jawa Barat (12 Oktober 2015) Visit IOW training center, PT Sukses Mandiri Utama, Cirebon, West Java (12th October 2015)
Donor Darah (15 Oktober 2015) di Bank CTBC Indonesia, Sudirman, Jakarta Blood Donation, location in Bank CTBC Indonesia, Sudirman, Jakarta (15th October 2015)
Kunjungan ke Panti Asuhan Taman Fioreti, Bekasi (18 Desember 2015) Visit Orphanage Taman Fioreti, Bekasi (18th December 2015)
Buka Puasa Bersama Anak Yatim yang berasal dari sekitar lingkungan Kantor Pusat Bank CTBC Indonesia, Sudirman, Jakarta (9 Juli 2015) Breakfasting with orphanage from CTBC Indonesiaâ&#x20AC;&#x2122;s Head Office neighborhood, Sudirman, Jakarta (9th July2015)
PT BANK CTBC Indonesia
83
LAPORAN TAHUNAN 2015
Produk dan Layanan Products and Services Produk Simpanan
Savings Account
1. 2.
1. 2.
Rekening Giro Rekening Tabungan: a. Tabungan Rupiah b. Tabungan Ekstra CTBC c. Tabungan Bambu 3. Deposito Berjangka 4. Deposito On Call
Produk Wealth Management 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Provesta Optimum Prime Value ACE Medic Link ACE Trust Link ACE Protec+ ACE Protek Siaga Golden Protector Manulife Invest Protector ProLife Plus (USD) Family Estate Protection (USD) Family Trust
Wealth Management 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Provesta Optimum Prime Value ACE Medic Link ACE Trust Link ACE Protec+ ACE Protek Siaga Golden Protector Manulife Invest Protector ProLife Plus (USD) Family Estate Protection (USD) Family Trust
Produk Pinjaman
Loan Product
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pinjaman Modal Kerja Pinjaman Investasi Pinjaman Pembelian Tempat Usaha Pinjaman Sindikasi Pinjaman Pre-export Pembiayaan Piutang Usaha Pembiayaan Pinjaman TKI Kredit Tanpa Agunan: a. Salary Loan b. Public Loan 9. Kredit Beragunan: a. Kredit Pemilikan Rumah b. Kredit Multiguna c. Kredit Alih Pinjam
9.
Working Capital Loan Investment Loan Property Financing Loan Syndication Loan Pre-export Loan Account Receivable IOW Financing Unsecured Loans: a. Salary Loan b. Public Loan Secured Loans: a. Mortgage b. Multipurpose Loan c. Take-over Loan
Produk Tresuri
Treasury Products
1.
1.
2.
3.
Transaksi Valuta Asing a. Today b. TOM c. SPOT d. Forward Transaksi SWAP Interest Rate Swap (IRS) a. b. Cross Currency Swap (CCS) FX Option
Foreign Exchange Transaction a. Today b. TOM c. SPOT d. Forward 2. Forward SWAP a. Interest Rate Swap (IRS) b. Cross Currency Swap (CCS) 3. FX Option
Perdagangan Internasional
International Trade
1. 2. 3.
1. 2. 3.
Ekspor Impor Bank Garansi
Fasilitas Layanan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
84
3. 4.
Current Account Savings Account: a. IDR Savings Account b. CTBC Ekstra Savings Account c. Bamboo Savings Account Time Deposit Deposit On Call
Pay+, pembayaran gaji dan bulk payment Internet Banking CTBC CTBC Bill Payment – melalui ATM CTBC ATM/Debet CTBC Safe Deposit Box CTBC Transfer Domestik Transfer Internasional Transaksi Tunai Transaksi Pemindahbukuan Titipan Cek/Bilyet Giro
PT BANK CTBC Indonesia
Ekspor Impor Bank Guarantee
Services Facility 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Pay+, payroll and bulk payment service CTBC Internet Banking CTBC Bill Payment – through CTBC ATM CTBC ATM/Debit Safe Deposit Box Domestic Remittance International Remittance Cash Transaction Overbooking Cheque/PDC
Annual Report 2015
Jaringan Kantor Office Network
HEAD OFFICE Tamara Center, 15th - 17th Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav. 24 Jakarta 12920, Indonesia Tel : (62-21) 2557 8787 (Hunting) Fax : (62-21) 3040 2286 (General) i-Telex : 760266 CTCB IA SWIFT : CTCBIDJA E-mail : contact@ctbcbank.co.id Website : www.ctbcbank.co.id
Service/Banking Hours ATM Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.212137 , 106.821409)
Dago Sub Branch
JAKARTA Cikarang Sub Branch Komplek Ruko Union, Blok A No. 2 Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang Bekasi 17550, Indonesia Tel : (62-21) 8990 6688 Fax : (62-21) 8990 6868
ATM Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.331390 , 107.135)
ATM Working hour: 08:30 ~15:30 Coordinate: (-6.220279 , 106.622152)
Kelapa Gading Sub Branch Jl. Boulevard Barat Raya Blok XC.09 No. 1-2, Kelapa Gading Jakarta 14240, Indonesia Tel : (62-21) 4587 7078 Fax : (62-21) 4587 7077
ATM, SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.156952 , 106.8996)
Mangga Dua Sub Branch Komplek Ruko Textile Blok E4 No. 2 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 14230, Indonesia Tel : (62-21) 612 5058 Fax : (62-21) 612 5056
SURABAYA Service/Banking Hours
Surabaya Branch
Karawaci Sub Branch Lippo Karawaci 1200 Tangerang 15811, Indonesia Tel : (62-21) 5576 4558 Fax : (62-21) 5576 4556
ATM, SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.311290 , 106.748133)
Jl. Ir. H. Juanda (Jl. Dago) No. 56 Bandung 40115, Indonesia Tel : (62-22) 421 8708 Fax : (62-22) 426 5101
ATM, SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.136214 , 106.82465)
ATM Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-7.289166 , 112.734398)
Wisma Intiland (ex Wisma Dharmala) 6th Floor Jl. Panglima Sudirman 101-103 Surabaya 60271, Indonesia Tel : (62-31) 534 8008 (Hunting) Fax : (62-31) 534 8007 SWIFT : CTCBIDJASBY
Darmo Sub Branch ATM, SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-7.293864 , 112.691908)
Ruko Bukit Darmo Golf B2 No 20-21 Bukit Darmo Boulevard Surabaya 60226, Indonesia Tel : (62-31) 732 22 77 Fax : (62-31) 732 22 66
KANTOR FUNGSIONAL NON OPERASIONAL Non-operational Functional Office
Pluit Sub Branch Ruko CBD Pluit Blok S/11 Jl. Pluit Selatan Raya Jakarta 14450, Indonesia Tel : (62-21) 6667 3100 Fax : (62-21) 6667 3411
ATM, SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.126380 , 106.790835)
Puri Sub Branch Grand Puri Niaga Blok K6 Unit 1A - 1B Jl. Puri Kencana Jakarta 11610, Indonesia Tel : (62-21) 5835-0565 Fax : (62-21) 5835-1501
ATM, SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.190418 , 106.752357)
BANDUNG
jenis aktivitas/activities
JAKARTA Gedung Plaza Kaha, Room 201-202 Jl. KH Abdullah Syafeâ&#x20AC;&#x2122;i No. 20 Casablanca, Jakarta Selatan Indonesia Tel : (62-21) 8370431
SEMARANG Jl. Purwomukti Raya No. 1 RT04/RW07 Kec. Pedurungan Lor, Pedurungan Semarang , Indonesia Tel : (62-24) 6722193
Proses penandatanganan Dokumen TKI (IOW Signing Process documents) Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-7.0119701, 110.4805161)
Jl Kompleks Ruko Simpang Lima Blok C 14 Simpang Lima Semarang Semarang , Indonesia Tel: (62-24) 8314136
Penjualan (Sales) Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.592968 , 110.252448)
Bandung Branch Jl. Jend. Gatot Subroto No.17 Bandung 40262, Indonesia Tel : (62-22) 730 5900 (Hunting) Fax : (62-22) 730 8878 (General) (62-22) 731 6888 (Marketing) SWIFT : CTCBIDJABDG
ATM Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.925368 , 107.631095)
Proses penandatanganan Dokumen TKI (IOW Signing Process documents) Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.2248812, 106.855468)
PT BANK CTBC Indonesia
85
86
PT BANK CTBC Indonesia
Middle Market Surabaya 2 Dept.
Financial Institution Dept.
Surabaya Darmo Sub Branch
Bandung Branch
Bandung Dago Sub Branch
IT Help Desk Dept.
IT Security Dept.
E-Banking Dept.
IT Application Dept.
Middle Market Surabaya 1 Dept.
Funding & Gapping Desk & Business Support
Corp. Affairs Dept.
IT Group
Surabaya Branch
Funding, Product, & Services Support Dept.
Trading Desk Dept.
Treasury Sales Desk Dept.
Group
Treasury
IT Operation Dept.
Salary / Corporate Loan Sales Dept.
SME Business Dept.
Taiwanese Market Bandung
Marketing Team
IOW Business Group
Middle Market 4 Dept.
Middle Market 3 & Bandung Dept.
Product & Marketing Dept.
Business Development Dept.
Taiwanese Market Jakarta
Taiwanese Business Group
General Affairs
HR Services
Talent Development
HR Business Partner
HR and Admin. Group Credit Control Group
Retail Credit Control Dept.
Market & Liquidity Operational Risk Dept.
Retail Credit Risk Dept.
Institutional Credit Risk Dept.
Risk Management Group
Risk Director
Institutional Credit Control Dept.
President Director
Board of Commissioners
Cluster Jakarta Area
Middle Market 2 Dept.
Public Loan Sales Dept.
Channel & Segment Management Dept.
Middle Market 1 Dept.
Consumer Lending Group
Corporate Banking Director
WM & Branch Banking Group
Retail Banking Director
Remuneration & Nomination Committee
Risk Monitoring Committee
Audit Committee
Organization Structure
Struktur Organisasi
Management Accounting Dept.
Financial Accounting Dept.
Financial Control Group
Internal Audit Dept.
Finance Control Director
Institutional Risk Monitoring Dept.
Operation Support Dept.
International Banking Dept.
Credit Processing Dept.
Cash Management Dept.
Operations Group
DEPARTMENT HEAD
GROUP HEAD
BOD
per Desember 2015 / December 2015
Legal Dept.
AML & CFT Dept.
Compliance Dept.
Compliance Director
LAPORAN TAHUNAN 2015
Annual Report 2015
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners
Jack Lee
Presiden Komisaris President Commissioner
Presiden Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak bulan Desember 2011. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit serta Komite Remunerasi dan Nominasi Bank CTBC Indonesia. Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari California State University pada tahun 1979. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus internasional dan manajemen perbankan. Mengawali karir dengan bergabung di Sumitomo Bank of California pada tahun 1980 sebelum bergabung dengan CTBC pada tahun 1983. Sampai saat ini, beliau telah bekerja di CTBC selama 32 tahun dengan pengalaman yang mendalam dalam berbagai posisi. Beliau telah memegang berbagai posisi di CTBC Bank Co., Ltd., termasuk Senior Vice President & General Manager dari International Banking Department, Senior Vice President & General Manager dari Credit Department, dan Executive Vice President & General Auditor. Beliau juga menjabat sebagai Vice Chairman dari CTBC Securities, Chairman dari CTBC Venture Capital Corporation serta sebagai Chairman dari CTBC Assets Management Company. Sejak tahun 2007, beliau menjabat sebagai asisten profesor di Fakultas Ekonomi Universitas Soochow di Taipei, mengajar Program Pascasarjana di bidang manajemen bank umum.
President Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since December 2011. Concurrently, he is the member of both Audit Committee and Remuneration and Nomination Committee of Bank CTBC Indonesia. He received his MBA in Finance from California State University in 1979. He also attended various international banking and management courses. He began his career at Sumitomo Bank of California in 1980 before joining CTBC in 1983. To date, he has been working in CTBC for 32 years with profound experience in various positions. He has held numerous positions with CTBC Bank Co., Ltd., including Senior Vice President & General Manager of the International Banking Department, Senior Vice President & General Manager of the Credit Department, and Executive Vice President & General Auditor. He also served as Vice Chairman of CTBC Securities, Chairman of CTBC Venture Capital Corporation as well as Chairman of CTBC Assets Management Company. Since 2007, he has also been teaching a graduate school course in â&#x20AC;&#x153;Commercial Bank Managementâ&#x20AC;? in the Economics Department of Soochow University, Taipei as an Assistant Professor.
Peter Wei
Komisaris Commissioner
Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak tanggal 27 September 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Bank CTBC Indonesia. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari National Taiwan University pada tahun 1994. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus internasional dan manajemen perbankan. Beliau memulai karirnya di industri perbankan dengan bekerja di ABN Amro (Taiwan) pada tahun 1996. Sebelum bergabung dengan CTBC Bank Co., Ltd., jabatan terakhirnya adalah Senior Vice President di ABN Amro (HK). Posisi beliau saat ini adalah sebagai Senior Vice President di CTBC Bank Co., Ltd.
Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 27 September 2012. Concurrently, he is a member of Risk Monitoring Committee of Bank CTBC Indonesia. He earned his Master of Business Administration degree from National Taiwan University in 1994. He also attended various international banking and management courses. He started his career in banking industry working at ABN Amro (Taiwan) in 1996. Prior to joining CTBC Bank Co., Ltd, he took the post as Senior Vice President at ABN Amro (HK). His current position is the Executive Vice President of CTBC Bank Co., Ltd.
PT BANK CTBC Indonesia
87
LAPORAN TAHUNAN 2015
Imbang Jaya Mangkuto Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak bulan Desember 2008. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko di Bank CTBC Indonesia. Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari University of Oregon pada tahun 1989, dan Magister Sains di bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah dari Universitas Indonesia pada tahun 2004. Beliau mengikuti pelatihan dan kursus-kursus di dalam dan luar negeri. Bekerja di Bank Umum Nasional sebagai FX Trader pada tahun 1984-1987. Selanjutnya bekerja pada Citibank NA cabang Indonesia pada tahun 1989 sebagai Treasury Manager untuk Consumer Banking Group dan ditugaskan ke Citibank Asia Pacific Treasury Office di Singapore pada tahun 1990. Tahun 1995 beliau bergabung dengan Bakrie Finance Corporation Tbk., dan menduduki berbagai posisi diantaranya Vice President Business Planning and Development, Direktur Keuangan dan Kepatuhan, dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya beliau bergabung dengan Muamalat Institute pada tahun 2002 sebagai Senior Advisor. Tahun 2006 â&#x20AC;&#x201C; 2008 beliau menjabat sebagai Dekan di Bakrie School of Management. Saat ini beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer di Bakrie Center Foundation, Dosen Tetap di Universitas Bakrie, partner Mitra Interjasa Consulting dan anggota Masyarakat Profesional Madani.
Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since December 2008. Concurrently, he serves as the Chairman of Risk Monitoring Committee of Bank CTBC Indonesia. He received his MBA degree in Finance from University of Oregon in 1989 and MSc in Syariah Economic and Finance from University of Indonesia in 2004. He attended several short domestic and international courses. He joined Bank Umum Nasional in 1984 serving as Foreign Exchange Trader. He then joined Citibank NA (Indonesia Branch) in 1989 and subsequently served as Treasury Manager at the Consumer Banking Group and was assigned to Citibank Asia Pacific Treasury Office in 1990 in Singapore. In 1995, he moved to Bakrie Finance Corporation Tbk., and served in several capacities, including Vice President Business Planning and Development, Finance and Compliance Director. His latest position at Bakrie Finance Corporation Tbk. was President Director. He joined Muamalat Institute in 2002 as Senior Advisor. From 2006 through 2008, he was the Dean of the Bakrie School of Management. He is currently holding position as Chief Executive Officer in Bakrie Center Foundation, a full time Lecturer at Bakrie University, a partner at Mitra Interjasa Consulting and a member of Madani Professional Society.
Zairyanto Poedjiaty
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit serta Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi di Bank CTBC Indonesia. Beliau memperoleh gelar MBA bidang akuntansi dan keuangan dari Maastricht School of Management di Belanda, dan gelar Doktor bidang ilmu manajemen dari Universitas Indonesia, dimana beliau sekarang adalah Staf Pengajar pada Program Pascasarjana Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas tersebut. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia perbankan dan keuangan Indonesia, beliau bergabung dengan Bank CTBC Indonesia pada tahun 2001 dan menjabat sebagai Komisaris Bank CTBC Indonesia sampai tahun 2006. Terakhir menjabat sebagai Pihak Independen di Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, sebelum diangkat sebagai Komisaris Independen Bank CTBC Indonesia pada bulan Juli 2012. 88
PT BANK CTBC Indonesia
Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 30 July 2012. Concurrently, he serves as Chairman of the Audit Committee and also of the Remuneration and Nomination Committee of Bank CTBC Indonesia. He holds an MBA in Accounting and Finance from Maastricht School of Management, Netherlands, and a Doctoral degree in Management Science from the University of Indonesia where he is currently a lecturer in the Management Graduate Program at its Faculty of Economics. Having over thirty years of experience in banking and financial industry, he joined Bank CTBC Indonesia in 2001 and served as a Commissioner until 2006. Thereafter, he remained as an independent party with its Audit Committee as well as its Risk Monitoring Committee up to July 2012 when he was appointed as an independent commissioner of Bank CTBC Indonesia.
Annual Report 2015
Profil Direksi Profile of Directors
Joseph Shih Presiden Direktur President Director
Resmi menjadi Presiden Direktur PT Bank CTBC Indonesia
President Director of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC
(Bank CTBC Indonesia) sejak Mei 2011. Meraih gelar Sarjana
Indonesia) since May 2011. Hold a BA degree in Accounting
di bidang Akuntansi dari Fu-Jen Catholic University,
from Fu-Jen Catholic University, Taiwan in 1979. He joined
Taiwan pada tahun 1979. Bergabung dengan CTBC Bank
CTBC Bank Co., Ltd. in 2004 as Senior Credit Officer
Co., Ltd. pada tahun 2004 sebagai Senior Credit Officer
(promote a culture of risk awareness), then in 2006-2007,
(mempromosikan budaya sadar risiko), dan dari tahun 2006-
served as Head of Credit Risk Management Institutional
2007 menjabat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko
Banking Division. He became Head of Corporate Finance
Kredit di Institutional Banking Division. Kemudian menjadi
Division in 2008 until 2010. Previously, he had a career in
Kepala Divisi Corporate Finance pada tahun 2008 sampai
HSBC Taiwan from 1997-2004 with his last position as Deputy
awal 2010. Sebelumnya beliau berkarir di HSBC Taiwan
Head of Credit Risk Management. Prior to his appointment
dari 1997-2004 dengan posisi terakhir beliau adalah Wakil
as President Director, he was the Commissioner of PT Bank
Kepala Manajemen Risiko Kredit. Sebelum penunjukkannya
CTBC Indonesia from 14 October 2010.
sebagai President Direktur, beliau adalah Komisaris PT Bank CTBC Indonesia sejak 14 Oktober 2010.
Tantina Repi
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Sejak tahun 1995, telah bekerja di PT Bank CTBC Indonesia
Since 1995, has been working with PT Bank CTBC Indonesia
(Bank CTBC Indonesia). Sekarang ini menjabat sebagai
(Bank CTBC Indonesia). Her current position is the
Direktur Kepatuhan. Sebelumnya Ibu Tantina menjabat
Compliance Director of Bank CTBC Indonesia. She was
sebagai Direktur yang berwewenang di Grup Operasi. Ibu
formerly the Director in-charge in the Operating Group.
Tantina telah memiliki pengalaman lebih dari 24 tahun dalam
Ms. Repi has more than 24 years of banking experiences.
bidang perbankan. Sebelumnya, Ibu Tantina bekerja untuk
Previously, she worked for Arthur Andersen Consulting, IBJ
Arthur Andersen Consulting, Bank IBJ Indonesia dan Bank
Indonesia Bank and UOB Indonesia Bank. Ms. Repi graduated
UOB Indonesia. Ibu Tantina lulus sebagai ‘Sarjana Terbaik’
as ‘The Best Graduate’ from Faculty of Economics, majoring
dari Universitas Diponegoro di bidang Ekonomi Jurusan
in Accounting, Diponegoro University.
Akuntansi.
PT BANK CTBC Indonesia
89
LAPORAN TAHUNAN 2015
Liliana Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur PT Bank CTBC Indonesia (Bank
Since 2007, has been elected as Director of PT Bank CTBC
CTBC Indonesia) sejak 2007. Lulus dari Fakultas Ekonomi
Indonesia (Bank CTBC Indonesia). She graduated from
Bidang Keuangan, Universitas Atmajaya. Memulai karir di
Faculty of Economics, majoring in Finance, Catholic University
Bank Bali pada tahun 1992. Mengelola sebuah tim marketing
of Atmajaya, in 1991. She started her banking career with Bank
dari Divisi Bisnis Korporasi dan Komersial untuk Wilayah
Bali in 1992. She managed a marketing team of Corporate
Jakarta. Ikut serta secara aktif dalam berbagai proyek
and Commercial Banking at Bank Bali, Jakarta Region. She
pengembangan produk, berinisiatif dalam pengembangan
actively involved at various product development projects,
bisnis dan juga sebagai fasilitator dan instruktur dalam
initiated new business and also as facilitator & instructor in
berbagai pelatihan & pendidikan. Sejak tahun 2002
various training courses. Since 2002, she joined Bank CTBC
bergabung dengan Bank CTBC Indonesia sebagai Kepala
Indonesia as Local Marketing Department Head. Her most
Bagian Marketing Lokal. Terakhir menjabat sebagai Kepala
recent position was Head of the Corporate Banking before
Perbankan Korporasi sebelum diangkat sebagai anggota
she was appointed as Director of the Bank.
Direksi.
Inayat Hisyam Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur Retail Banking PT Bank CTBC
Assumed the position as Director of Retail Banking PT
Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Lulus
Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 30 July
dari Fakultas Ekonomi bidang Manajemen, Universitas
2012. He graduated from Faculty of Economics, majoring in
Atmajaya. Memulai karir di Bank Niaga pada tahun 1996.
Management, Catholic University of Atmajaya, in 1996. He
Beliau bergabung dengan Bank Danamon pada Desember
started his banking career with Bank Niaga in 1996. He joined
2002 dengan jabatan terakhir sebagai Retail Banking Head
Bank Danamon in December 2002, with his last position at
of Liabilities, Investment and Banking Services pada tahun
the Bank as Retail Banking Head of Liabilities, Investment
2007. Pada tahun 2007 beliau bergabung dengan Bank BTPN
and Banking Services in 2007. In 2009, he joined Bank BTPN
sebagai Corporate Strategy Head dengan posisi terakhir
as Corporate Strategy Head, with his last position as Sharia
beliau di Bank tersebut sebagai Sharia Business Head pada
Business Head of Bank BTPN in 2011. He joined Bank CTBC
tahun 2011. Beliau bergabung dengan Bank CTBC Indonesia
Indonesia in September 2011 as Retail Banking Group Head.
pada September 2011 sebagai Retail Banking Group Head.
90
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Peter Lien Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur Risk PT Bank CTBC Indonesia
Assumed the position as Risk Director in PT Bank CTBC
(Bank CTBC Indonesia) sejak 1 Juli 2015. Lulus dari Fakultas
Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 1 July 2015. He
Keuangan dengan gelar MBA dari, William E. Simon
earned his MBA degree (major in Finance) from William E.
School, Universitas Rochester tahun 1999. Beliau memulai
Simon School, University of Rochester in 1999. He started his
karir di perbankan sejak tahun 1995 dengan beberapa
banking career in 1995 with different banks in both Taiwan
Bank di Taiwan dan USA. Beliau bergabung dengan CTBC
and USA. He joined CTBC Bank in 2006 as Senior Manager
Bank pada tahun 2006 sebagai Manager Senior di divisi
in Credit Risk Management Institutional Banking Division.
Credit Risk Management Institutional Banking. Sebelum
Before join Bank CTBC Indonesia, he worked as Credit
bergabung dengan CTBC Bank, beliau bekerja sebagai
Administrator in CTBC Bank (USA) in Los Angeles, USA.
Credit Administrator di CTBC Bank (USA), Los Angeles,
He also holds the International Certificate in Banking Risk
USA. Beliau juga memiliki Sertifikasi International Banking
and Regulation (ICBRR) from Global Association of Risk
Risk and Regulation (ICBRR) dari Global Association of Risk
Professionals (GARP).
Professionals (GARP).
PT BANK CTBC Indonesia
91
LAPORAN TAHUNAN 2015
Pejabat Eksekutif Executive Officers
AML & CFT Department Head
Dany Winata
Bandung Branch Manager
Fenny Lendra Putri
Cluster Head Jakarta Area
Lina Suryani
Credit Control Group Head
Suherman
Consumer Lending Group Head
Ari Purnomo
Information Technology Group Head
Benny F Markus
Internal Audit Department Head
Suryanto Santoso
Financial Control Group Head (Act)
Vera Herdianti Tanudjaja
Human Resources & Administration Group Head
Yuliwong
Risk Management Group Head
Amandalia Johanes
Operation Group Head
Ursula Rini Dewanti
Surabaya Branch Manager
Francisca Leonora Wiharjo
Taiwanese Business Group Head
Lai Pei Shuo (Allen Lai)
Treasury Group Head
Simon Christophel
92
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Annual Reporting Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bank CTBC Indonesia dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini.
This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Bank CTBC Indonesia and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Directors whose signatures appear below.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners:
Jack Lee
Peter Wei
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Commissioner
Imbang J. Mangkuto
Zairyanto Poedjiaty
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner Direktur / Directors:
Joseph Shih
Tantina Repi
Presiden Direktur President Director
Liliana
Direktur Director
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Peter Lien Direktur Director
Inayat Hisyam Direktur Director
PT BANK CTBC Indonesia
93
LAPORAN TAHUNAN 2015
Laporan Keuangan yang Telah Diaudit Audited Financial Statement 31 Desember 2015 31 December 2015
PT Bank CTBC Indonesia
94
PT BANK CTBC Indonesia
PT BANK CTBC INDONESIA
HAL/ PAGE
ISI SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
CONTENTS DIRECTORS‘ STATEMENT OF RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015:
FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015:
LAPORAN POSISI KEUANGAN --------------------
1-2
------------ STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN -------------------------
3
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND ------------- OTHER COMPREHENSIVE INCOME
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ---------------
4
-------------- STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
LAPORAN ARUS KAS --------------------------------
5-6
----------------------- STATEMENT OF CASH FLOWS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -------
7 - 77
------- NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ Notes
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31 Desember/December 2015 2014
ASET
ASSETS
Kas
5,28
55.042
51.252
Cash
Giro pada Bank Indonesia
6,28
740.982
733.620
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
7,28,31
235.406
400.680
Current accounts with other banks
1.892.710
681.962
Placements with Bank Indonesia and other banks
286.685
195.790
Financial assets held for trading
802
11.251
Derivative assets held for risk management
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko
8,28 9,28,31 28
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
10,28
-
1.094.516
Securities purchased under resale agreements
Tagihan akseptasi
11,28
496.191
506.879
Acceptance receivables
8.642.431
7.738.323
Loans receivable
13,28
289.953
750.518
Investment securities
16
17.219
17.219
Claim for tax refund
Aset tetap - bersih
31.553
31.364
Fixed assets - net
Aset takberwujud - bersih
76.746
55.159
Intangible assets - net
37.151
12.751
Deferred tax assets - net
24.484
47.443
Other assets - net
12.827.355
12.328.727
TOTAL ASSETS
Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Klaim pengembalian pajak
Aset pajak tangguhan - bersih
12,28,31
16
Aset lain-lain - bersih JUMLAH ASET
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
1
PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ Notes
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued) 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31 Desember/December 2015 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Simpanan dari nasabah
14,28,31
7.410.249)
6.989.192)
Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain
15,28,31
795.989)
1.271.057
Deposits from other banks
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
9,28,31
119.456)
72.426
Financial liabilities held for trading
404)
405
Derivative liabilities held for risk management
11,28
497.559)
508.985
Acceptance payables
16
25.642)
7.475
Current tax liabilities
1.207.195)
907.543
Borrowings
44.265)
39.014
Obligation for post-employment benefits
192.474)
115.294
Accruals and other liabilities
10.293.233)
9.911.391
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Liabilitas pajak kini Pinjaman yang diterima
28
17,28
Liabilitas imbalan pasca-kerja Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain
18
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 juta (nilai penuh) per saham Modal dasar - 2.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.500 saham (Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual bersih Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
EQUITY
19
150.000)
150.000
Share capital - par value per share of Rp 100 million (full amount) Authorized capital - 2,000 shares Fully issued and paid up capital 1,500 shares
(952)
10
Unrealized (loss) gain on available for - sales securities
30.000) 2.355.074)
30.000 2.237.326
Retained earnings Appropriated Unappropriated
2.534.122)
2.417.336
TOTAL EQUITY
12.827.355)
12.328.727
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
13,34
34
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
2
PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga
Catatan/ Notes
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2015 2014
20,31,34 20,31
(Kerugian) keuntungan transaksi perdagangan - bersih Keuntungan (kerugian) dari instrumen keuangan lainnya pada nilai wajar melalui laba rugi - bersih Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih Pendapatan lain-lain
737.197) (278.368)
512.696)
458.829)
Net interest income
78.859) (6.530)
137.554) (25.646)
Fee and commission income Fee and commission expense
72.329)
111.908)
Net fee and commission income
22,34
(5.986)
106.867)
23
7.216)
(18.465)
24
8.904) 19.053) 29.187)
(31.421) 5.693) 62.674)
Net trading (loss) gain Gain (loss) from other financial instruments at fair value through profit or loss - net Gain (loss) from foreign exchange transactions - net Other income
614.212)
633.411)
(180.824)
(43.009)
21 21,31
Jumlah pendapatan operasional Kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih
25
Beban operasional lainnya Beban umum dan administrasi Beban karyawan Beban lain-lain
26 27,31
Jumlah beban operasional LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
16
LABA BERSIH
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Interest income Interest expense
Total operating income Impairment losses on financial assets - net Other operating expenses General and administrative expenses))) Personnel expenses Other expenses
(111.578) (160.487) (3.154) (275.219)
(112.586) (148.879) (3.860) (265.325)
(456.043)
(308.334)
Total operating expenses
158.169)
325.077)
INCOME BEFORE TAX
(42.331)
(85.901)
INCOME TAX EXPENSE
115.838)
239.176)
NET INCOME
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN: Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
OPERATING REVENUE AND EXPENSES
850.876) (338.180)
Pendapatan bunga bersih Pendapatan provisi dan komisi Beban provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi bersih
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX: Items that would be reclassified to profit or loss Changes in fair value of availablefor-sale securities Income tax related to items that would be reclassified to profit or loss
13
(1.282)
945)
16
320) (962)
(236) 709)
2.547)
(3.101)
(637) 1.910)
775) (2.326)
948)
(1.617)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX
116.786)
237.559)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
16
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Items that would not be reclassified to profit or loss Remeasurement of defined benefit liabilities Income tax related to items that would not be reclassified to profit or loss
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
3
PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ Notes
Modal ditempatkan dan disetor penuh/Fully issued and paidup capital
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
(Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual/ Unrealized (loss) gain on available - for sale securities
Saldo laba/Retained earnings Telah Belum ditentukan ditentukan penggunaanya/ penggunaanya/ Appropriated Unappropriated
Jumlah ekuitas/ Total equity
Saldo pada tanggal
Balance as of
31 Desember 2013
150.000
(699)
30.000
2.000.476)
2.179.777)
Laba komprehensif tahun berjalan: Laba bersih tahun berjalan Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual - setelah pajak penghasilan Kerugian aktuaria atas imbalan pasca kerja setelah pajak penghasilan
13
-
)-)
-
239.176)
239.176)
-
709)
-
-)
709)
-
-)
-
(2.326)
(2.326)
-
709)
-
236.850)
237.559)
150.000
10)
30.000
2.237.326)
2.417.336)
31 Desember 2014 Laba komprehensif tahun berjalan:
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015
Comprehensive income for the year: Net income for the year Changes in fair value of available-for-sale securities - net of tax Actuarial loss on ost-employment benefits - net of tax Balance as of
Saldo pada tanggal
Laba bersih tahun berjalan Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual - setelah pajak penghasilan Keuntungan aktuaria atas imbalan pasca kerja setelah pajak penghasilan
31 December 2013
13
-
-)
-
115.838)
115.838)
-
(962)
-
-)
(962)
-
-)
-
1.910)
1.910)
-
(962)
-
117.748)
116.786)
150.000
(952)
30.000
2.354.074)
2.534.122)
31 December 2014 Comprehensive income for the year: Net income for the year Changes in fair value of available-for-sale securities - net of tax Actuarial gain on postemployment benefits - net of tax Balance as of 31 December 2015
1
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
4
PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba bersih Penyesuaian untuk: Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tak berwujud Kerugian penurunan nilai aset keuangan Pendapatan bunga Beban bunga Beban imbalan pasca-kerja Laba yang belum direalisasi dari transaksi valuta asing - bersih Beban pajak penghasilan Arus kas operasi sebelum perubahan aset dan liabilitas Perubahan dalam: Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Utang akseptasi - bersih Aset lain-lain Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Penerimaan bunga Pembayaran imbalan pasca-kerja Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2015 2014
115.838)
239.176)
18.681)
11.520)
25 20 20 27
180.824) (850.876) 338.180) 10.566)
43.009) (737.197) 278.368) 7.976)
16
(198.391) 42.331)
(11.797) 85.901)
(342.847)
(83.044)
(87.622) 10.449) 1.085.061) (1.082.547) (725) 22.959) 423.466) (474.205) 47.030) (1)
26.890) 68.580) (1.085.061) (1.471.547) (353) 15.712) 1.919.162) 1.142.954) (190.146) (5.148)
77.180) 828.766) (2.769) (338.196) (48.881)
25.808) 709.476) (143) (273.102) (96.512)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan efek-efek untuk tujuan investasi Hasil penyelesaian efek-efek untuk tujuan investasi Perolehan aset tetap dan aset takberwujud Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
117.118) )
703.526)
(485.163) 966.822) (40.457)
(1.020.467) 559.293) (67.734)
441.202)
(528.908)
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Net income Adjustments for: Depreciation of fixed assets and amortization of intangible assets Impairment losses on financial assets Interest income Interest expense Post-employment benefits expense Unrealized foreign exchange gain - net Income tax expense Operating cash flows before changes in assets and liabilities Changes in: Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Securities purchased under resale agreements Loans receivable Acceptance payables - net Other assets Deposits from customers Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Accruals and other liabilities Receipts of interest Payments of post-employment benefits Payments of interest Payments of income tax Net cash provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of investment securities Proceeds from settlement of investment securities Acquisition of fixed assets and intangible assets Net cash provided by (used in) investing activities
As restated (Notes 2u,30)*
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
5
PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan atas pinjaman yang diterima Pembayaran kembali atas pinjaman yang diterima Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan Kenaikan bersih dari kas dan setara kas Efek dari fluktuasi kurs terhadap kas dan setara kas Kas dan setara kas, awal tahun Kas dan setara kas, akhir tahun
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2015 2014
1.113.786)
1.354.463)
(817.391)
(1.107.657)
296.395)
246.806)
854.715)
421.424)
201.911)
11.893)
1.867.514) 2.924.140)
1.434.197) 1.867.514)
Kas dan setara kas pada akhir tahun, terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain - jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan Jumlah
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from borrowing Repayments of borrowing Net cash provided by financing activities Net increase in cash and cash equivalents Effect of exchange rate fluctuation on cash and cash equivalents Cash and cash equivalents, beginning of year Cash and cash equivalents, end of year Cash and cash equivalents at the end of year comprised of:
5 6 7
55.042) 740.982) 235.406)
8
1.892.710) 2.924.140)
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30)
51.252) 733.620) 400.680)
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - mature within 3 months from the date of 681.962) acquisition Total 1.867.514)
As restated (Notes 2u,30)*
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
6
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum
a. Establishment and general information
PT Bank CTBC Indonesia (“Bank”) didirikan di negara Republik Indonesia dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 32 tanggal 21 Juli 1995 dengan nama PT Bank Chinatrust Tamara. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dengan Surat Keputusannya No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 tanggal 15 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3871 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 5 September 1997. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 15 tanggal 9 Nopember 2000, pemegang saham memutuskan untuk mengubah nama Bank dari PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-1608.HT.01.04.Th.2001 tanggal 6 Maret 2001, dan diumumkan dalam Tambahan No. 4486 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 10 Juli 2001.
PT Bank CTBC Indonesia (the “Bank”) was established in the Republic of Indonesia by deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 32 dated 21 July 1995 under the name of PT Bank Chinatrust Tamara. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Law and Human Rights) in its Decision Letter No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 dated 15 October 1996 and published in Supplement No. 3871 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 71 dated 5 September 1997. Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders as notarized in deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 15 dated 9 November 2000, the shareholders resolved to change the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank Chinatrust Indonesia. The amended deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-1608.HT.01.04. Th.2001 dated 6 March 2001, and published in Supplement No. 4486 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 55 dated 10 July 2001.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, No. 91 tanggal 14 Juni 2013, pemegang saham menyetujui perubahan nama Bank dari PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Perubahan nama ini sehubungan dengan perubahan nama Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd., (pemegang saham mayoritas Bank) menjadi CTBC Bank Co., Ltd. pada tanggal 4 Juni 2013.
Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders as notarized in deed of Notary Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, No. 91 dated 14 June 2013, the shareholders approved the change in the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia. The change in the Bank’s name relates to the name change of Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd., (the Bank’s majority shareholder) to CTBC Bank Co., Ltd. on 4 June 2013.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH No. 91 tanggal 14 Juni 2013 sehubungan dengan perubahan nama Bank dari PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal 5 July 2013.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was effected by deed of notary public Misahardi Wilamarta, SH No. 91 dated 14 June 2013 in relation to the change in the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia. This amended deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun 2013 dated 5 July 2013.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the Bank operates as a commercial bank. The Bank is engaged in banking activities and other financial services in accordance with the regulations prevailing in Indonesia.
7
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian dan informasi umum (Lanjutan)
a.
Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Wisma Tamara, lantai 16, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada bulan Mei 1997. Bank memperoleh izin untuk melakukan usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 160/KMK.017/1997 tanggal 4 April 1997. Bank memiliki 2 cabang utama dan 8 kantor cabang pembantu pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Establishment and general information (Continued) The Bank is domiciled in Jakarta with its head office located at the 16th floor, Wisma Tamara, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta and started its commercial operations in May 1997. The Bank obtained its license to operate as a commercial bank through the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated 4 April 1997. The Bank had 2 main branches and 8 sub-branches as of 31 December 2015 and 2014.
b. Dewan Komisaris dan Direksi
b. Board of Commissioners and Directors
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The composition of the Bankâ&#x20AC;&#x2122;s Board of Commissioners and Board of Directors as of 31 December 2015 and 2014 was as follows:
2015
2014
Komisaris Utama Komisaris
Jack Lee Peter Wei
Jack Lee Peter Wei
Komisaris Independen
Imbang Jaya Mangkuto Zairyanto Poedjiaty
Imbang Jaya Mangkuto Zairyanto Poedjiaty
Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur
Joseph Shih Tantina Repi Liliana Inayat Hisyam Peter Lien
Joseph Shih Tantina Repi Liliana Donny Widjaja Inayat Hisyam
President Commissioner Commissioners Independent Commissioners
President Director Compliance Director Directors
c. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank mempekerjakan masing-masing 450 dan 446 karyawan tetap.
c. As of 31 December 2015 and 2014, the Bank employed 450 and 446 permanent employees, respectively.
d. Bank, melalui pemegang saham utamanya, CTBC Bank Co., Ltd., Taiwan, merupakan bagian dari Grup CTBC.
d. The Bank, through its majority shareholder, CTBC Bank Co., Ltd., Taiwan, is ultimately part of the CTBC Group.
e. Direksi Bank menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan ini pada tanggal 14 Maret 2016.
e. The Bankâ&#x20AC;&#x2122;s Directors approved the financial statements for issuance on 14 March 2016.
8
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan oleh Bank dalam penyusunan laporan keuangan diterapkan secara konsisten dengan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun berakhir 31 Desember 2014, kecuali untuk penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah direvisi dan berlaku sejak tanggal 1 Januari 2015 seperti yang diungkapkan pada Catatan 2f.
The significant accounting policies applied by the Bank in the preparation of financial statements are consistent with those applied in the preparation of the Bank’s financial statements for the year ended 31 December 2014, except for the adoption of several amended Statements of Financial Accounting Standards effective 1 January 2015 as disclosed in Note 2f.
a. Pernyataan kepatuhan
a.
Laporan keuangan Bank telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”).
Statements of compliance The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK).
b. Dasar pengukuran
b. Basis for measurement
Laporan keuangan disusun atas basis akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali bila standar akuntansi mengharuskan pengukuran pada nilai wajar.
The financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement.
c. Laporan arus kas
c. Statement of cash flows
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang jatuh tempo dalam tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using the indirect method. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and placements with Bank Indonesia and other banks that mature within three months from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted.
d. Mata uang fungsional dan penyajian
d. Functional and presentation currency
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the Bank’s functional currency. Except as otherwise indicated, financial information presented has been rounded to the nearest millions of Rupiah.
e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
e. Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi, dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
The preparation of financial statements in conformity with SAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although those estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from the estimated amounts.
9
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi (Lanjutan)
e. Use of judgments, estimates and assumptions (Continued)
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periodeperiode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbanganpertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan4.
Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 4.
f. Standar akuntansi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015
f. Accounting standards which became effective starting 1 January 2015
Berikut ini adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015 dan relevan terhadap laporan keuangan Bank:
Set out below are PSAKs which become effective starting on 1 January 2015 and are relevant to the Bank’s financial statements:
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”
PSAK No. 1 (2013 Revision), “Presentation of Financial Statements” PSAK No. 24 (2013 Revision), “Employee Benefits” PSAK No. 46 (2014 Revision), “Income Taxes” PSAK No. 48 (2014 Revision), “Impairment of Assets” PSAK No. 50 (2014 Revision), “Financial Instruments: Presentation” PSAK No. 55 (2014 Revision), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” PSAK No. 60 (2014 Revision), “Financial Instruments: Disclosures” PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”
PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan” PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”
Bank telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan Bank kecuali yang dijelaskan berikut ini.
The Bank has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards other than specified below do not have any significant impact to the Bank’s financial statements.
i.
i.
Penyajian pos-pos komprehensif lain
dalam
penghasilan
Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Bank telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan pernah direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama.
Presentation of items of other comprehensive income In connection with the adoption of PSAK No. 1 (2013 Revision), “Presentation of Financial Statements”, the Bank has modified the presentation of items of other comprehensive income in its statements of profit or loss and other comprehensive income, to present items that would be reclassified to profit or loss in the future separately from those that would never be reclassified to profit or loss. Comparative information has been re-presented on the same basis.
10
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Standar akuntansi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015 (Lanjutan)
f.
ii. Pengukuran nilai wajar
Accounting standards which became effective starting 1 January 2015 (Continued) ii. Fair value measurement
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen nonkeuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK No. 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Bank. Bank telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK No. 68 di dalam laporan keuangan.
On 1 January 2015, the Bank adopted PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, which provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of non-financial instruments into the fair value hierarchy disclosure. PSAK No. 68 is applied prospectively. The change had no significant impact on the measurements of the Bank’s assets and liabilities. The Bank has included new disclosures required under PSAK No.68 in the financial statements.
g. Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta asing
g. Foreign currency translation
transactions
and
balances
Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah, mata uang fungsional Bank, dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah, the Bank’s functional currency, using the rates prevailing at the transaction date.
Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB.
Year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters’ middle rates at 16:00 Western Indonesian Time.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam valuta asing dan dari penjabaran aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing diakui pada laba rugi tahun berjalan.
The exchange gains or losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the current year profit or loss.
Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi yang diukur dalam mata uang fungsional pada awal periode, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan dan biaya perolehan diamortisasi dalam valuta asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan.
The foreign currency gain or loss on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost measured in the functional currency at the beginning of the period as adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost measured in foreign currency, as translated at the exchange rate at reporting date.
Aset dan liabilitas non-moneter dalam mata uang asing yang diukur pada nilai historis dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Non-monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies that are measured at historical cost are translated using the rates prevailing at the transaction date.
11
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta asing (Lanjutan)
g.. Foreign currency transactions translation (Continued)
Kurs valuta asing utama pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Dolar Amerika Serikat (USD) Dolar Singapura (SGD) Yen Jepang (JPY) Dolar Taiwan (NTD) Dolar Hong Kong (HKD)
2014 Rupiah penuh/ Whole Rupiah
13.785,00 9.758,95 11.451,50 419,81 1.778,70
12.385,00 9.376,19 10.356,00 391,50 1.596,98
h. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
i.
balances
The major foreign currency exchange rates used as of 31 December 2015 and 2014 were as follows:
2015 Rupiah penuh/ Whole Rupiah 1 1 100 1 1
and
1 United States Dollar (USD) 1 Singapore Dollar (SGD) 100 Japanese Yen (JPY) 1 New Taiwan Dollar (NTD) 1 Hong Kong Dollar (HKD)
h. Transactions with related parties
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
In these financial statements, the term related parties is used as defined in SFAS No. 7 (2010 Revision) regarding “Related Party Disclosures”.
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi yang signifikan, yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam Catatan 31.
Significant transactions and balance with related parties, which were made under the same as well as different terms and conditions with non-related parties, are disclosed in the Notes 31.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
i.
Financial assets and financial liabilities
Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan akseptasi, kredit yang diberikan, dan efek-efek untuk tujuan investasi.
The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, financial assets held for trading, derivative assets held for risk management, securities purchased under resale agreements, acceptance receivables, loans receivable, and investment securities.
Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko, utang akseptasi, dan pinjaman yang diterima.
The Bank’s financial liabilities mainly consist of deposits from customers, deposits from other banks, financial liabilities held for trading, derivative liabilities held for risk management, acceptance payables, and borrowings.
12
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. Aset keuangan (Lanjutan)
dan
AKUNTANSI liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
keuangan
i.
i.1. Klasifikasi
Financial assets (Continued)
and
financial
liabilities
i.1. Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
The Bank classified its financial assets in the following categories on initial recognition:
i.
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading;
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition:
i.
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition and financial liabilities classified as held for trading;
ii. Available-for-sale; iii. Held-to-maturity; iv. Loans and receivables.
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
ii. Financial liabilities measured at amortized cost.
Instrumen keuangan dengan kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
Held for trading financial instruments are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of other categories of financial assets.
Instrumen dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan pembayarannya dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Held-to-maturity instruments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
13
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. Aset keuangan (Lanjutan)
dan
AKUNTANSI liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
keuangan
i.
i.2. Pengakuan
Financial assets (Continued)
and
financial
liabilities
i.2. Recognition
Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan dan simpanan pada tanggal perolehan.
The Bank initially recognizes loans receivable and deposits on the date of origination.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim, diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Regular purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets.
Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah/dikurang (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus/less (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah liabilitas yang diakui pada awal pengakuan liabilitas.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the financial instruments had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of liability recognized initially.
Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
14
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i.
Aset keuangan (Lanjutan)
AKUNTANSI
dan
liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
keuangan
i.
i.3. Penghentian pengakuan
Financial assets and financial liabilities (Continued) i.3. Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or when the Bank transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability.
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.
Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transaction in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposurnya.
The Bank writes off financial assets and any related allowance for impairment losses when the Bank determines that those financial assets are uncollectible. The decision is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of borrower/financial asset issuer such that the borrower/financial asset issuer can no longer pay the obligation or that proceeds from collateral will not be sufficient to cover the entire exposure.
i.4. Saling hapus
i.4. Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are set off and the net amount is presented in the statement of financial position when, and only when, the Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously.
15
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. Aset keuangan (Lanjutan)
dan
AKUNTANSI liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
keuangan
i. Financial assets (Continued)
i.4. Saling hapus (Lanjutan)
and
financial
liabilities
i.4. Offsetting (Continued)
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
i.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
i.5. Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus allowance for impairment losses.
Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih pada saat pengakuan awal. Pada saat menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash flows through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the net carrying amount at initial recognition. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider any future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatanď&#x20AC; 2i.2) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Noteď&#x20AC; 2i.2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
i.6. Pengukuran nilai wajar
i.6. Fair value measurement
Kebijakan berlaku mulai 1 Januari 2015
Policy applicable from 1 January 2015
Nlai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Bank has access at that date. The fair value of a liability reflects its nonperformance risk.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan.
When available, the Bank measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis.
16
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. Aset keuangan (Lanjutan)
dan
AKUNTANSI liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
keuangan
i.
i.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
and
financial
liabilities
i.6. Fair value measurement (Continued)
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi.
If there is no quoted price in an active market, then the Bank uses valuation techniques that maximise the use of relevant observable inputs and minimise the use of unobservable inputs. The chosen valuation technique incorporates all of the factors that market participants would take into account in pricing a transaction.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Bank menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi berdasarkan umur dari instrumen tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is normally the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received. If the Bank determines that the fair value at initial recognition differs from the transaction price and the fair value is evidenced neither by a quoted price in an active market for an identical asset or liability nor based on a valuation technique that uses only data from observable markets, then the financial instrument is initially measured at fair value, adjusted to defer the difference between the fair value at initial recognition and the transaction price. Subsequently, that difference is recognised in profit or loss on an appropriate basis over the life of the instrument but no later than when the valuation is wholly supported by observable market data or the transaction is closed out.
Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga permintaan, maka Bank mengukur aset dan posisi long berdasarkan harga penawaran dan mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan harga permintaan.
If an asset or a liability measured at fair value has a bid price and an ask price, then the Bank measures assets and long positions at a bid price and liabilities and short positions at an ask prices.
Kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang dikelola oleh Bank berdasarkan eksposur netonya baik terhadap risiko pasar ataupun risiko kredit diukur berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual posisi net long (atau dibayar untuk mengalihkan posisi net short) untuk eksposur risiko tertentu. Penyesuaian pada level kelompok tersebut dialokasikan pada aset dan liabilitas individual berdasarkan penyesuaian risiko relatif dari masing-masing instrumen individual di dalam kelompok.
Portfolios of financial assets and financial liabilities measured at fair value, that are exposed to market risk and credit risk that are managed by the Bank on the basis of the net exposure to either market or credit risk, are measured on the basis of a price that would be received to sell a net long position (or paid to transfer a net short position) for a particular risk exposure. Those portfolio-level adjustments are allocated to the individual assets and liabilities on the basis of the relative risk adjustment of each of the individual instruments in the portfolio.
17
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i.
Aset keuangan (Lanjutan) i.6.
dan
AKUNTANSI liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
keuangan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i. Financial assets (Continued)
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
and
financial
liabilities
i.6. Fair value measurement (Continued)
Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2015
Policy applicable before 1 January 2015
Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Prior to 1 January 2015, fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Bank measures the fair value of financial instruments using quoted prices in an active market for that instruments. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include the use of recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in thefinancial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
18
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i.
Aset keuangan (Lanjutan) i.6.
j.
dan
AKUNTANSI liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
keuangan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i. Financial assets (Continued)
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
and
financial
liabilities
i.6. Fair value measurement (Continued)
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laba rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in profit or loss depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktorfaktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktorfaktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the financial instruments and include adjustments to take into account the credit risk of the Bank and counterparty where appropriate. Estimated fair values obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
Aset keuangan dan posisi long diukur dengan menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan posisi short diukur dengan menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian harga penawaran atau harga permintaan hanya terhadap posisi terbuka neto (net open position), mana yang lebih sesuai.
Financial assets and long positions are measured at a bid price; financial liabilities and short positions are measured at an asking price. Where the Bank has positions with offsetting risk, mid-market prices are used to measure the offsetting risk positions and a bid or asking price adjustment is applied only to the net open position as appropriate.
Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
j. Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
19
Subsequent to initial recognition, current accounts with Bank Indonesia and other banks are carried at amortized cost using effective interest method.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) k.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.
Setelah pengakuan awal, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. l.
m.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
Placements with Bank Indonesia and other banks Subsequent to initial recognition, placements with Bank Indonesia and other banks are measured at amortized cost using the effective interest method.
l.
Financial assets and financial liabilities held for trading
Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laba rugi tahun berjalan.
Financial assets and financial liabilities held for trading are initially recognized and subsequently measured recognized at fair value in the statement of financial position, with transaction costs recognized immediately in the current year profit or loss.
Semua perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan diakui sebagai bagian dari pendapatan bersih dari transaksi perdagangan pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
All changes in fair value of financial assets and financial liabilities held for trading are recognized as part of net trading income in profit or loss. Gains or losses which are realized when the financial assets and financial liabilities held for trading are derecognized, are recognized in the current year profit or loss.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan termasuk semua derivatif kecuali derivatif untuk tujuan manajemen risiko.
Financial assets and financial liabilities held for trading include all derivatives except for derivatives that are held for risk management purposes.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal.
Financial assets and financial liabilities held for trading are not reclassified subsequent to their initial recognition.
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko
m.
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko termasuk semua aset dan liabilitas derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan untuk diperdagangkan. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko diukur pada nilai wajar di dalam laporan posisi keuangan. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko digunakan untuk secara ekonomis melindungi eksposur Bank atas risiko valuta asing yang berhubungan dengan posisi tidak untuk diperdagangkan. Bank tidak menerapkan akuntansi lindung nilai (hedge accounting) atas seluruh instrumen derivatif.
20
Derivatives held for risk management Derivatives held for risk management include all derivative assets and liabilities that are not classified as financial assets or financial liabilities held for trading. Derivatives held for risk management are measured at fair value in the statement of financial position. Derivatives held for risk management are used to economically hedge the Bankâ&#x20AC;&#x2122;s exposures to currency risk relating to non-trading positions. The Bank did not apply hedge accounting to all of the derivative instruments.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) m.
Derivatif untuk (Lanjutan)
AKUNTANSI
tujuan
manajemen
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG risiko
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m.
Derivatif dapat melekat pada perjanjian kontraktual lainnya (kontrak utama). Bank memperlakukan derivatif melekat secara terpisah, jika dan hanya jika, instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; persyaratan atas derivatif melekat akan memenuhi definisi derivatif jika persyaratan tersebut ada di dalam perjanjian yang terpisah; dan karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko kontrak utama. Derivatif melekat yang dipisahkan dicatat berdasarkan klasifikasinya, dan disajikan di laporan posisi keuangan bersamaan dengan kontrak utamanya.
n.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
n.
Tagihan dan utang akseptasi
o.
q.
Kredit yang diberikan
risk
management
Securities purchased under resale agreements Securities purchased under resale agreements are presented as receivables and stated at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale price. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortized using the effective interest method as interest income over the year commencing from the acquisition date to the resale date.
Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. p.
for
Derivatives may be embedded in another contractual arrangement (â&#x20AC;&#x153;host contractâ&#x20AC;?). The Bank accounts for embedded derivatives separately from the host contract, if and only if, the hybrid (combined) instrument is not itself carried at fair value through profit or loss; the terms of the embedded derivative would meet the definition of a derivative if they were contained in a separate contract; and the economic characteristics and risks of the embedded derivative are not clearly and closely related to the economic characteristics and risks of the host contract. Separated embedded derivatives are accounted for depending on their classification, and are presented in the statement of financial position together with the host contract.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efekefek tersebut dibeli hingga dijual kembali. o.
Derivatives held (Continued)
Acceptance receivables and payables Subsequent to initial recognition, acceptance receivables and payables are measured at amortized cost using the effective interest method.
p.
Loans receivable
Setelah pengakuan awal, kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, loans receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dicatat sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated in accordance with the risk borne by the Bank.
Efek-efek untuk tujuan investasi
q.
Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal diukur sesuai dengan klasifikasinya masing-masing, sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.
21
Investment securities Investment securities are initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for in accordance with their classification, as either held-to-maturity or available-for-sale.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) q.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
Efek-efek untuk tujuan investasi (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) q. Investment securities (Continued)
q.1. Dimiliki hingga jatuh tempo
q.1. Held to maturity
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo, akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan untuk Bank tidak diperkenankan mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.
Held-to-maturity investments are carried at amortized cost using the effective interest method. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held-tomaturity investment securities not close to their maturity date, would result in the reclassification of all held-to-maturity investment securities as available-for-sale, and prevent the Bank from classifying investment securities as held-to-maturity for the current year and the following two financial years.
q.2. Tersedia untuk dijual
r.
q.2. Available-for-sale
Setelah pengakuan awal, investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya. Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efekefek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laba rugi tahun berjalan.
After initial recognition, available-for-sale investments are carried at fair value. Interest income is recognized in profit or loss using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-forsale debt securities investments are recognized in the current year profit or loss.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lain sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui pada laba rugi tahun berjalan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Other fair value changes are recognized immediately in other comprehensive income until the investment is sold or impaired, where the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income are recognized in the current year profit or loss based on a weighted average method.
Pajak penghasilan
r.
Income taxes
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak kini dan pajak tangguhan diakui pada laba rugi kecuali untuk item yang diakui secara langsung di ekuitas atau dalam penghasilan komprehensif lain.
Income tax expense comprises current and deferred tax. Current tax and deferred tax are recognized in profit or loss except to the extent that they relate to items recognized directly in equity or in other comprehensive income.
Beban pajak kini merupakan estimasi utang atau restitusi pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan penyesuaian- penyesuaian lainnya atas provisi pajak pada tahun-tahun sebelumnya, baik untuk disesuaikan dengan pajak penghasilan yang dilaporkan pada laporan pajak tahunan, atau dengan perbedaan yang timbul dari pemeriksaan pajak.
Current tax is the expected tax payable or refundable on taxable income for the year, using tax rates substantially enacted as of the reporting date, and includes true-up adjustments made to the previous yearsâ&#x20AC;&#x2122; tax provisions either to reconcile them with the income tax reported in annual tax returns, or to account for differences arising from tax assessments.
22
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) r.
s.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Pajak penghasilan (Lanjutan)
r.
Income taxes (Continued)
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes, and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or subtantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carry forwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding itu diterima.
Amendments to tax obligation are recognized when tax assessment is received or if objection and or appeal is applied, when the results of the objection or appeal are received.
Aset tetap
s.
Fixed assets
Aset tetap diakui pada awalnya sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaranpengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung agar aset tersebut siap digunakan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Fixed assets are initially recognized at cost. Cost includes expenditures directly attributable to bring the assets for their intended use. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss.
Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika diperlukan, akan disesuaikan dan diterapkan sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku.
At each reporting date, residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed and if required, they will be adjusted and applied in accordance with the prevailing PSAK.
Penyusutan dihitung sejak bulan aset tetap yang bersangkutan digunakan, dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai berikut:
Depreciation is calculated from the month the respective fixed asset is placed into service, using straight line method over the estimated useful lives as follows:
Tahun/Years Bangunan ruko Perabot, peralatan dan renovasi kantor Komputer perangkat keras
20 4-8 4
Shop house Office furniture, equipment and improvements Computers hardware
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat dipulihkan dan rugi penurunan nilai aset dibebankan pada laba rugi tahun yang bersangkutan.
When the carrying amount of fixed assets is higher than its estimated recoverable amount, the carrying amount of fixed assets shall be reduced to its recoverable amount and the impairment losses are charged to profit or loss for the year.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
When assets are disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the statement of financial position, and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognized in the current year profit or loss.
23
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) t.
u.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
Aset takberwujud
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) t.
Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli dan dikembangkan secara internal oleh Bank yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Intangible assets consist of software acquired and internally developed by the Bank which is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Perangkat lunak yang dibeli pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Software acquired is initially measured at acquisition costs which include all costs directly attributable in preparing the assets for their intended use. Subsequent to initial recognition, software is measured at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemonstrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis di masa mendatang, dan dapat secara andal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam proses pengembangan, dan akan diamortisasi selama masa manfaatnya. Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal dinyatakan sebesar biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai.
Expenditures on internally developed software are recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful lives. Internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Significant subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat ekonomis dari perangkat lunak berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun.
Amortization is recognized in profit or loss on a straight line method over the estimated useful life of the software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software ranging from 4 to 8 years.
Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai
u. Identification and measurement of impairment losses
Aset Keuangan
Financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
24
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) u.
AKUNTANSI
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (Lanjutan)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG kerugian
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) u.
Identification and measurement of impairment losses (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group or economic conditions that correlate with defaults in the group.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan.
The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both specific and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment.
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.
All individually significant financial assets not to be individually impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized are no longer included in a collective assessment of impairment.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari tren probability of default di masa lalu, waktu pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank uses statistical modelling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for managementâ&#x20AC;&#x2122;s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modelling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(Continued)
t.
Aset takberwujud
u.
Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai
t.
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli dan dikembangkan secara internal oleh Bank yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Perangkat lunak yang dibeli pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemonstrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis di masa mendatang, dan dapat secara andal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam proses pengembangan, dan akan diamortisasi selama masa manfaatnya. Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal dinyatakan sebesar biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai. Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat ekonomis dari perangkat lunak berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun.
Aset Keuangan
KEBIJAKAN
Intangible assets
Intangible assets consist of software acquired and internally developed by the Bank which is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Software acquired is initially measured at acquisition costs which include all costs directly attributable in preparing the assets for their intended use. Subsequent to initial recognition, software is measured at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Expenditures on internally developed software are recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful lives. Internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses.
Significant subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred. Amortization is recognized in profit or loss on a straight line method over the estimated useful life of the software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software ranging from 4 to 8 years.
u. Identification and measurement of impairment losses Financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
2. IKHTISAR
AKUNTANSI
YANG
At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
24
25
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) u.
AKUNTANSI
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (Lanjutan)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG kerugian
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) u.
Identification and measurement of impairment losses (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi dan dicatat pada akun cadangan kerugian atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laba rugi tahun berjalan.
Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assetsâ&#x20AC;&#x2122; original effective interest rate. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Losses are recognized in profit or loss and recorded in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the current year profit or loss.
Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or held-tomaturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest before the modification of terms.
Aset non-keuangan
Non-financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting date, the Bank reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of loss. Where it is not the impairment possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi tahun berjalan.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against profit or loss for the year.
26
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) v.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) v.
Setelah pengakuan awal, simpanan dari nasabah dan bank-bank lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. w.
x.
Imbalan pasca-kerja
Deposits from customers and other banks Subsequent to initial recognition, deposits from customers and other banks are measured at their amortized cost using the effective interest method.
w. Post-employment benefits
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pascakerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at the present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unitcredit method.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan komprehensif lain pada periode dimana hal tersebut terjadi.
Actuarial gains or losses are recognized as other comprehensive income in the period in which they arise.
Mulai tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pascakerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu, dibebankan atau dikreditkan segera dalam laba rugi.
Starting 1 January 2015, when the plan benefits change, the portion of the benefits that plan relate to past service by employees is charge or credited immediately to profit or loss.
Sebelum tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan.
Prior to 1 January 2015, when the plan benefits change, the portion of the benefits that relate to past service by employees is reflected in the profit or loss on a straight-line basis over the estimated average remaining vesting period. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in current year profit or loss.
Tidak terdapat dampak yang siginifikan dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) terhadap laporan keuangan.
There is no material effect from the implementation of PSAK No. 24 (2013 Revision) to the financial statements.
Modal saham
x.
Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas jika tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya. y. Pendapatan dan beban bunga
Share capital Shares are classified as equity when there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets.
y.
Interest income and expense
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dari instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
Interest income and expense are recognized in profit or loss using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh biaya transaksi (Catatan 2i.2) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 2i.2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
27
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) y.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
Pendapatan dan beban bunga (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) y.
Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laba rugi merupakan bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dan efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif. z.
Provisi dan komisi
Interest income and expense (Continued) Interest income and expense presented in profit or loss represent the interest on financial assets and financial liabilities at amortized cost and held-to-maturity and available-for-sale investment securities calculated using the effective interest method.
z.
Fees and commissions
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari suku bunga efektif dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku bunga efektif.
Significant fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or financial liability are included in the measurement of the effective interest rate.
Untuk penarikan dan pembayaran (arus kas) pinjaman yang sulit diprediksi, seperti pinjaman yang bersifat revolving dan pinjaman rekening koran, Bank menggunakan metode garis lurus dalam melakukan amortisasi pendapatan dan beban provisi dan komisi.
For loans with unpredicted cash flows such as revolving loans and overdraft, the Bank applies straight-line method in amortizing the fees and commission income and expenses.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait dengan kredit, provisi sebagai pengatur sindikasi, provisi terkait ekspor impor dan provisi jasa diakui pada saat jasa tersebut dilakukan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen.
Other fees and commission income, including credit related fees, syndication lead arranger fees, export import related fees and service fees are recognized as the related services are performed. When a loan commitment is not expected to result in the draw-down of a loan, loan commitment fees are recognized on a straight-line basis over the commitment period.
Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank dan broker, diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
Other fees and commission expense which are mainly related to inter-bank transaction and brokerage fees, are expensed as the services are received.
aa. Keuntungan (kerugian) transaksi perdaganganbersih Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri dari keuntungan atau kerugian bersih terkait dengan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, termasuk seluruh perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang belum direalisasi, bunga dan selisih kurs. ab. Keuntungan (kerugian) dari instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya-bersih Pendapatan dari instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya berkaitan dengan derivatif untuk tujuan manajemen risiko yang bukan merupakan bagian dari kualifikasi hubungan lindung nilai dan termasuk semua perubahan nilai wajar yang sudah dan belum terealisasi, bunga dan selisih kurs mata uang.
28
aa.
Net trading gain (loss) Net trading income comprises of net gains or losses related to financial assets and liabilities held for trading, and includes all realized and unrealized fair value changes, interest and foreign exchange differences.
ab. Gain (loss) from other financial instruments at fair value through profit or loss Net income from other financial instruments at fair value through profit or loss relates to derivatives held for risk management purposes that do not form part of qualifying hedge relationships and includes all realized and unrealized fair value changes, interest and foreign exchange differences.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Pendahuluan dan gambaran umum
Introduction and overview
Bank memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut:
The Bank has exposure to the following risks from financial instruments:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Risiko kredit Risiko likuiditas Risiko pasar Risiko operasional
Credit risk Liquidity risk Market risk Operational risk
Manajemen risiko merupakan bagian integral dari strategi bisnis Bank untuk mempertahankan kesehatan keuangan dan integritas Bank.
Risk management is an integral part of the business strategy of the Bank to maintain the Bank's financial soundness and integrity.
Prinsip manajemen risiko memfasilitasi perkembangan bisnis Bank melalui kerangka manajemen risiko yang menyeimbangkan risiko dan imbalan yang meliputi pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi; kecukupan pada kebijakan, prosedur, dan penetapan limit; kecukupan pada proses identifikasi, pengukuran, pengawasan, dan pengendalian risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko; dan sistem pengendalian internal.
The principle of risk management facilitates the Bank’s business development through a risk management framework that balancing between risks and returns which includes active oversight from the Board of Commissioners and Board of Directors; sufficiency of policy, procedure, and limit establishment; sufficiency of identification process, measurement, surveillance, and risk control, and Risk Management Information System; and internal control system.
Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi
Active oversight from the Board of Commissioners and Board of Directors
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas pelaksanaan manajemen risiko Bank. Oleh karena itu, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan dengan Direksi, Komite Pemantau Risiko, dan Kepala Grup Manajemen Risiko secara teratur untuk meninjau masalah manajemen risiko dan rencana perbaikan (jika ada). Direksi mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan Dewan Komisaris menyetujuinya. Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi mengkaji Laporan Profil Risiko, mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian Bank, memastikan struktur organisasi dan sumber daya manusia yang memadai dalam rangka mendukung penerapan manajemen risiko secara efektif sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank.
The Board of Commissioners and Board of Directors are responsible for the effectiveness of the implementation of risk management in the Bank. Therefore, the Board of Commissioners holds a meeting with the Board of Directors, Risk Monitoring Committee, and Head of Risk Management on a regular basis, to review risk management matters and improvement plans (if any). The Board of Directors evaluates risk management policies and the Board of Commissioners approves it. In addition, the Board of Commissioners and the Board of Directors review Risk Profile Report, evaluate the implementation of the Bank’s control system, ensure the adequacy of the organization structure and human resources in order to support the implementation of risk management effectively in accordance with the characteristics, complexities and risk profile of the Bank.
Bank memiliki struktur organisasi yang secara jelas merumuskan peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, komite-komite, Grup Manajemen Risiko, Satuan Kerja Operasional, Satuan Kerja Audit Internal dan satuan kerja pendukung lainnya. Grup Manajemen Risiko independen dari unit kerja bisnis Bank dan fungsi pengendalian internal (unit audit internal). Bank juga telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Aset dan Kewajiban, dan Komite Manajemen Risiko. Komite-komite tersebut melaporkan aktivitas mereka kepada Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala.
The Bank has a clear organizational structure which formulates the role and responsibility of the Board of Commissioners, the Board of Directors, committees, Risk Management Group, Operational Unit, Internal Audit Unit and other supporting units. The Risk Management Group are independent from the Bank’s business working unit and internal control function (internal audit unit). The Bank has also established Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Asset and Liability Committee, and Risk Management Committee. These committees report their activities to the Board of Commissioners and Board of Directors periodically.
Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit
Policy, procedure, and limit establishment
Penerapan manajemen risiko Bank didukung dengan kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit risiko dengan memperhatikan antara lain jenis, kompleksitas kegiatan usaha, profil risiko, dan tingkat risiko yang akan diambil serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek perbankan yang sehat.
The implementation of the Bank’s risk management is supported by the framework which covers the policy and procedure of the risk management as well as the risk limit in accordance with the types, business complexity, risk profile, risk appetite and the regulation stipulated by the authority and/or the sound banking practice.
Tingkat risiko yang akan diambil tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis Bank.
The risk appetite is reflected in the Bank’s business strategy and target.
29
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
Process of risk identification, measurement, monitoring, and control, also Risk Management Information System
Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan manajemen risiko. Identifikasi risiko Bank mencakup seluruh aktivitas bisnis dengan menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Pengukuran risiko disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Pemantauan dilakukan oleh unit yang independen dari pihak yang melakukan transaksi guna memantau dan mengendalikan tingkat dan atau tren risiko. Bank juga telah mengembangkan sistem informasi manajemen yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Risk identification, measurement, monitoring, and control are the main parts of the implementation of risk management. The Bank’s risk identification covers all business activities by analyzing the source and possibility of risk as well as its impacts. Risk measurement is aligned with the characteristic and complexities of the business activity. Risk monitoring is done by a unit independent from parties that conduct the transactions to monitor and control the level and or trend of risk. The Bank has also developed a management information system that is aligned to the characteristic, activities and complexities of the Bank’s business activities.
Sistem pengendalian internal
Internal control system
Bank memiliki sistem pengendalian internal untuk menjaga aset Bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat diandalkan, meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Penerapan sistem pengendalian internal adalah tanggung jawab semua Unit Operasional dan unit pendukung serta Unit Internal Audit.
The bank has internal control system to guard the Bank’s assets, ensure the availability and credibility of the financial and managerial reporting, increase the Bank’s compliance towards the applicable provisions and regulations, as well as to reduce the risk of loss, deviations and violations to the prudential aspects. The implementation of the internal control system is the responsibility of all the Operational Units and the supporting units as well as the Internal Audit Unit.
Organisasi manajemen risiko
Risk management organization
Direksi memiliki tanggung jawab penuh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko Bank untuk memastikan bahwa risiko-risiko Bank telah dikelola dengan tepat.
The Board of Directors have overall responsibility for the establishment and oversight of the Bank’s risk management framework to ensure that the Bank’s risks are managed in a sound manner.
Selain itu, Manajemen mempunyai: Komite Audit; Komite Pemantau Risiko; Komite Aset dan Liabilitas; Komite Manajemen Risiko;
In addition, the Management has: Audit Committee; Risk Oversight Committee; Asset and Liabilities Committee (ALCO); Risk Management Committee;
yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Bank atas masing-masing areanya. Komite-komite tersebut melaporkan aktivitas mereka secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
which are responsible for developing and monitoring the Bank’s risk management policies in their specified areas. These committees periodically report their activities to the Board of Commisioners and Board of Directors.
30
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Organisasi manajemen risiko (Lanjutan)
Risk management organization (Continued)
Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk:
The Bank’s Audit Committee is responsible for:
Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal, termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan;
Monitoring and evaluating the planning and execution of audit and monitoring the follow-up results of the audit in order to assess the adequacy of internal controls including the adequacy of the financial reporting process;
Membahas dan mengkaji perencanaan audit Satuan Kerja Audit Internal dan menelaah temuan mereka secara berkala.
Discussing and reviewing the audit plan of the Internal Audit Unit and reviewing their findings on a periodical basis.
Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan kebijakan manajemen risiko dan menilai penerapannya. Komite juga memberikan saran mengenai strategi manajemen risiko yang harus diterapkan oleh Bank. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komite Pemantau Risiko akan melakukan pengawasan dan mengevaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko dan Grup Manajemen Risiko.
The Risk Oversight Committee supervises the development of risk management policies and assesses its implementation. The Committee also provides advice on the risk management strategy which should be employed by the Bank. In conducting its oversight role, the Risk Oversight Committee will also monitor and evaluate the performance of the Risk Management Committee and Risk Management Group.
Komite Aset dan Kewajiban (ALCO) dibentuk dengan tujuan untuk mengelola aset dan kewajiban Bank. ALCO juga berkewajiban untuk menyeimbangkan kepentingan dari berbagai unit bisnis yang berbeda dengan memaksimalkan manajemen modal melalui pengelolaan risiko likuiditas dan risiko suku bunga dengan prinsip kehati-hatian.
Asset and Liabilities Committee (ALCO) is established to manage the Bank’s asset and liabilities. ALCO is also responsible to balance the interest of different business units by maximizing the capital management through prudent liquidity risk and interest rate risk management.
Komite Manajemen Risiko dibentuk dengan tujuan, diantaranya adalah:
The Risk Management Committee is established with, among others, the following objectives:
Untuk mengidentifikasi seluruh permasalahan risiko yang terdapat pada seluruh bisnis sejak dini untuk menghindari kerugian yang tidak semestinya terjadi dan untuk memastikan bahwa Bank telah mempertimbangkan seluruh risiko dengan tepat;
To identify all risk issues across all businesses at an early stage to avoid unnecessary losses and to ensure that the Bank has considered all risks properly;
Untuk menjalankan tata kelola dan pengawasan atas sistem penilaian risiko guna meyakinkan bahwa sistem tersebut telah tepat sasaran dan dipergunakan secara memadai untuk pengendalian risiko pada bisnis.
To exercise governance and oversight over the Bank’s risk rating systems to ensure that they are fit for purpose and adequately utilized to control risks in the business.
Grup Manajemen Risiko (RMG) didirikan sebagai pihak yang independen dalam pengelolaan semua risiko Bank dan bertanggung jawab untuk:
Risk Management Group (RMG) was established as an independent unit that should manage all Bank’s risk and responsible to:
Memastikan bahwa bisnis yang dilakukan oleh setiap divisi sesuai dengan risk appetite yang telah ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko; Merumuskan dan melaksanakan kebijakan manajemen risiko dan modal, prosedur dan metodologi manajemen risiko untuk setiap unit kerja; Menyetujui limit risiko Bank; Melakukan penelaahan atas portofolio secara berkala untuk memastikan bahwa portofolio risiko berada dalam parameter yang dapat diterima; dan Mengembangkan dan menerapkan infrastruktur dan sistem manajemen risiko dan modal yang sesuai untuk setiap divisi.
31
Ensure that the business conducted by each division is consistent with the risk appetite set by the Risk Management Committee; Formulate and implement risk and capital management policies, procedures and methodologies that are appropriate to each working unit; Approve Bank’s risk limits; Conduct periodic portfolio reviews to ensure that the portfolio of risks is within acceptable parameters; and Develop and implement risk and capital management infrastructures and systems that are appropriate for each division.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan pihak nasabah atau pihak lawan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya. Risiko ini dikelola pada tingkat transaksi, debitur, kelompok debitur, industri dan portofolio. Kebijakan dan tata cara risiko kredit dirancang untuk menjaga keutuhan independensi dan integritas penilaian risiko kredit dan proses persetujuan kredit.
Credit risk is the risk of financial loss from customers and counterparties being unable to fulfill their contractual obligations. This risk is managed at transaction, obligor, group of obligor, industry and portfolio levels. Credit risk policies and procedures are designed to preserve the independence and integrity of the credit risk assessment and credit approval process.
Bank telah menerapkan manajemen risiko kredit, yang mencakup pembentukan kebijakan kredit, pedoman kredit, standar prosedur operasi dan skema penilaian risiko kredit untuk korporasi. Selain itu, Bank juga telah menerapkan proses pemantauan seluruh portofolio kredit secara berkala yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
The Bank has implemented credit risk management, incorporating the setup of credit policies, guidelines, standard operation procedures and the credit risk rating scheme for corporates. The Bank has also implemented the process of monitoring the total credit portfolio periodically which is to be submitted to the Board of Commissioners and Board of Directors.
Peringkat profil risiko kredit ditentukan melalui pemetaan eksposur risiko ke dalam tabel risk appetite Bank yang memiliki 5 kategori: rendah, rendah ke sedang, sedang, sedang ke tinggi dan tinggi. Selanjutnya, peringkat risiko kredit inheren dikombinasikan dengan hasil pengukuran sistem pengendalian risiko kredit untuk mendapatkan peringkat akhir dari risiko kredit.
The level of credit risk profile was determined by mapping total exposure to the Bankâ&#x20AC;&#x2122;s risk appetite table which has 5 categories: low, low to moderate, moderate, moderate to high and high. Furthermore, the level of inherent credit risk was combined with credit risk controlling system measurement to get the final level of credit risk.
Pada tahun 2015, profil risiko kredit dinilai pada tingkat rendah ke sedang (2014: rendah).
In 2015, credit risk profile was assessed at low to moderate level (2014: low).
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
i. Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui pada laporan posisi keuangan, eksposur maksimum atas risiko kredit setara dengan nilai tercatatnya.
For financial assets recognized in the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount.
Penerbitan bank garansi dan letters of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For bank guarantees and irrevocable letters of credit (L/C) issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the bank guarantees and irrevocable letters of credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers.
32
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued)
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (Lanjutan)
i. Maximum exposure (Continued)
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau jaminan kredit lainnya.
to
credit
risk
The following table presents the Bankâ&#x20AC;&#x2122;s maximum exposure to credit risk of financial instruments in the statement of financial position and administrative accounts, without taking into account any collaterals held or other credit enhancement.
31 Desember/December 2015 2014 Posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Rekening administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan Garansi yang diterbitkan Jumlah
Financial position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
740.982 235.406
733.620 400.680
1.892.710
681.962
286.685
195.790
802
11.251
496.191 8.642.431
1.094.516 506.879 7.738.323
Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables Loans receivable
289.953
750.518
Investment securities
Placements with Bank Indonesia and other banks
Administrative accounts 201.313
233.208
183.438 357.812 13.327.723
230.950 68.822 12.646.519
ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit
Committed credit facilities granted to debtors Outstanding irrevocable L/C Guarantees issued Total
ii. Concentration of credit risk analysis
Bank mendorong adanya diversifikasi portofolio kreditnya pada berbagai wilayah geografis, sektor ekonomi, tipe produk dan pihak lawan sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko kredit.
The Bank encourages the diversification of its credit portfolio among a variety of geographies, economic sectors, type of products and counterparties in order to minimize its credit risk.
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak lawan:
Credit risk concentration by type of counterparty:
31 Desember/December 2015 Giro pada bankbank lain/ Current accounts with other banks
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankAset bank lain/ keuangan Placement untuk with Bank diperdagangkan/ Indonesia Financial and other assets held for banks trading
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Komitmen dan kontinjensi yang memiliki Efek-efek risiko kredit/ Commitment untuk and tujuan investasi/ contingencies Investment with credit securities risk
Jumlah/ Total
%
-
-
-
133
-
406.482
7.977.169
-
741.980
9.125.764
68,47
740.982 -
235.406 -
1.089.026 803.684
245.834 40.718 -
802 -
89.709 -
665.262
289.953 -
583
2.365.795 1.170.319 665.845
17,75 8,78 5.00
740.982
235.406
1.892.710
286.685
802
496.191
8.642.431
289.953
742.563
13.327.723
100,00
33
Corporates Government and Bank Indonesia Banks Retail
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
a. Credit risk management (Continued)
ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit (Lanjutan)
ii.
Concentration (Continued)
of
credit
risk
analysis
31 Desember/December 2014 Giro pada bankbank lain/ Current accounts with other banks
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankAset bank lain/ keuangan Placement untuk with Bank diperdagangkan/ Indonesia Financial and other assets held for banks trading
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased under resale agreements
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Komitmen dan kontinjensi yang memiliki Efek-efek risiko kredit/ Commitment untuk and tujuan investasi/ contingencies Investment with credit securities risk
%
-
-
-
1.603
-
-
439.423
7.127.328
-
532.580
8.100.934
64,06
733.620 -
400.680 -
126.980 554.982 -
144.864 49.323 -
11.251 -
1.094.516 -
67.456 -
610.995
750.518 -
400
1.755.982 2.178.208 611.395
13,89 17,22 4,83
733.620
400.680
681.962
195.790
11.251
1.094.516
506.879
7.738.323
750.518
532.980
12.646.519
100,00
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan di dalam Catatan 12. iii.
Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai.
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai: Penurunan nilai individual: Grade 14 -16: penurunan nilai Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai individual Penurunan nilai kolektif: Telah jatuh tempo 91 - 120 hari Telah jatuh tempo 121 - 180 hari Telah jatuh tempo > 180 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
Credit risk analysis The following table presents the impaired financial assets, past due but not impaired financial assets and neither past due nor impaired financial assets.
31 Desember/December 2015 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Tagihan Placements with akseptasi/ Bank Indonesia Acceptance and other banks receivables
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites Impaired financial assets:
Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Telah jatuh tempo 1 - 30 hari Telah jatuh tempo 31 - 60 hari Telah jatuh tempo 61 - 90 hari
Individually impaired: Grade 14 -16: impaired
-
-
-
-
280.079)
-
-
-
-
-
(85.944) 194.135)
-
-
-
-
-
2.280)
-
91 - 120 days past due
-
-
-
-
9.791) 5.869) 17.940)
-
121 - 180 days past due > 180 days past due
-
-
-
-
(8.625) 9.315)
-
Less: allowance for Individual impairment losses Collectively impaired:
Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 6 - 9: risiko sedang
Corporates Government and Bank Indonesia Banks Retail
The concentration of loans receivable by type of loans and economic sectors is disclosed in Note 12.
iii. Analisa risiko kredit
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Jumlah/ Total
Less: allowance for collective impairment losses Past due but not impaired financial assets:
-
-
-
-
-)
-
-
-
-
-
20.610) 10.702) 10.062) 41.374)
-
-
-
-
-
(6.091) 35.283)
-
34
Based on internal rating (for corporate loans): Grade 6 - 9: medium risk Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: 1 - 30 days past due 31 - 60 days past due 61 - 90 days past due Less: allowance for collective impairment losses
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iii. Credit risk analysis (Continued)
iii.Analisa risiko kredit (Lanjutan) Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
31 Desember/December 2015 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Tagihan Placements with akseptasi/ Bank Indonesia Acceptance and other banks receivables
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 1 - 5: risiko rendah Grade 6 - 9: risiko sedang Grade 10 -13: risiko tinggi Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Lancar Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Neither past due nor impaired financial assets:
740.982 -
235.406 -
-) 262.359) 235.200)
1.892.710 -
81.107) 5.787.664) 2.047.238)
740.982
235.406
1.892.710
-) 497.559)
515.223) 8.431.232)
289.953
740.982
235.406
1.892.710
(1.368) 496.191)
(27.534) 8.403.698)
289.953
740.982
235.406
1.892.710
496.191)
8.642.431)
289.953
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
31 Desember/December 2014 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities Tagihan purchased akseptasi/ Acceptance under resale receivables agreements
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Based on internal rating (for corporate loans): Grade 1 - 5: low risk Grade 6 - 9: medium risk Grade 10 - 13: high risk
289.953 -
Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: Current Less: allowance for collective impairment losses
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai: Penurunan nilai individual: Grade 14 -16: penurunan nilai Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai individual Penurunan nilai kolektif: Telah jatuh tempo 91 - 120 hari Telah jatuh tempo 121 - 180 hari Telah jatuh tempo > 180 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Impaired financial assets: -
-
-
-
226.982)
-
-
-
-
-
-
(78.553) 148.429)
-
-
-
-
-
-
5.385)
-
91 - 120 days past due
-
-
-
-
-
8.263) 13.035) 26.683)
-
121 - 180 days past due > 180 days past due
-
-
-
-
-
(7.292) 19.391)
-
Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Telah jatuh tempo 1 - 30 hari Telah jatuh tempo 31 - 60 hari Telah jatuh tempo 61 - 90 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Less: allowance for Individual impairment losses
Collectively impaired:
Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 6 - 9: risiko sedang
Individually impaired: Grade 14 -16: impaired
-
Less: allowance for collective impairment losses
Past due but not impaired financial assets:
-
-
-
-
-
37.817
-
-
-
-
-
-
37.656) 18.109) 9.263) 102.845)
-
-
-
-
-
-
(4.029) 98.816)
-
35
Based on internal rating (for corporate loans): Grade 6 - 9: medium risk Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: 1 - 30 days past due 31 - 60 days past due 61 - 90 days past due Less: allowance for collective impairment losses
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
b. Credit risk management (Continued) iii. Credit risk analysis (Continued)
iii.Analisa risiko kredit (Lanjutan)
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
31 Desember/December 2014 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities Tagihan purchased akseptasi/ under resale Acceptance agreements receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 1 - 5: risiko rendah Grade 6 - 9: risiko sedang Grade 10 - 13: risiko tinggi Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Lancar Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Neither past due nor impaired financial assets:
733.620 -
400.680 -
681.962 -
1.094.516 -
18.296) 350.216) 140.473)
-) 5.384.744) 1.606.345)
750.518 -
1.094.516
-) 508.985)
504.056) 7.495.145)
750.518
-
-
-
733.620
400.680
681.962
-
-
-
733.620
400.680
681.962
1.094.516
(2.106) 506.879)
(23.458) 7.471.687)
750.518
733.620
400.680
681.962
1.094.516
506.879)
7.738.323)
750.518
Proses penentuan grading kredit internal yang diterapkan oleh Bank untuk kredit korporasi (grade 1-16) membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Peringkat kredit setiap debitur ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secepatnya. Peringkat kredit yang diterapkan atas setiap debitur juga mempertimbangkan kualitas kredit dari debitur tersebut yang telah ditentukan oleh bank-bank lain.
Based on internal rating (for corporate loans): Grade 1 - 5: low risk Grade 6 - 9: medium risk Grade 10 - 13: high risk Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: Current Less: allowance for collective impairment losses
The Bank’s internal credit grading determination processes for corporate loans (grade 1-16) differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit rating for each debtor is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly. The credit rating applied for each debtor also considered credit quality of the respective debtor as determined by other banks.
Kredit yang mengalami penurunan nilai
Impaired loans
Penurunan nilai kredit secara individu adalah kredit dimana Bank menentukan bahwa terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan tidak dapat diharapkan untuk mendapatkan pengembalian pada semua pokok dan bunga yang jatuh tempo sesuai dengan persyaratan di dalam kontrak perjanjian kredit.
Individually impaired loans are loans for which the Bank determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the loan agreements.
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Past due but not impaired loans
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah kredit yang pembayaran bunga dan pokok berdasarkan kontraktual telah jatuh tempo, namun atas dasar nilai jaminan/agunan yang tersedia dan/atau tahap penagihan jumlah yang terhutang, Bank yakin bahwa penurunan nilai belum terjadi.
Past due but not impaired loans are those for which contractual interest or principal payments are past due, but the Bank believes that there was no impairment yet on the basis of the value of security/collateral pledged on those loans and/or the stage of collection on outstanding loans.
36
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iv.
iv. Agunan
Collaterals
Bank memiliki agunan terhadap kredit korporasi dan konsumen [diluar kredit yang diberikan kepada Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”)] yang diberikan dalam bentuk kas, properti, aset tetap lainnya dan garansi. Agunan pada umumnya tidak ditujukan atas giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain, efek-efek yang diperdagangkan, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan efek-efek untuk tujuan investasi. Persyaratan agunan digunakan untuk mengurangi eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Bank juga memiliki hak hukum atas aset yang mendasarinya seandainya terjadi gagal bayar.
The Bank holds collaterals against corporate and consumer [other than Indonesian Overseas Worker (“IOW”) loan] loans in the form of cash, property, other fixed assets and guarantees. Collaterals generally are not held over current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, trading securities, securities purchased under resale agreements and investment securities. The Bank’s requirement for collaterals is to reduce maximum exposures to credit risk. The Bank will also hold legal title on the underlying assets should a default take place.
Agunan telah dipertimbangkan ke dalam pengukuran risiko kredit Bank dalam hal penilaian terhadap kualitas aset dan perhitungan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan. Nilai agunan yang digunakan dapat disesuaikan untuk merefleksikan kondisi pasar terkini. Tergantung pada situasi dan tipe dari aset keuangan, Bank juga menggunakan nilai dari agunan tersebut untuk mengidentifikasi, memantau dan mengendalikan risiko.
Collaterals have been considered in the Bank’s measurement of credit risk in form of assessment of credit quality and calculation of impairment losses for its financial assets. The values of collaterals used in the assessment are adjusted to reflect the current market conditions. Depending on the circumstances and type of financial asset, the collateral values have also been used by the Bank in its risk identifcation, monitoring and control.
Bank melakukan penilaian dan pemantauan terhadap nilai agunan secara berkala. Frekuensi penilaian berbeda-beda untuk berbagai jenis agunan, berdasarkan tingkat volatilitas harga dan sifat dari agunan tersebut. Penentuan kredit dengan jaminan penuh atau sebagian bergantung dari nilai wajar agunan berdasarkan penilaian agunan yang terakhir, apakah jumlah penilaian agunan tersebut sama atau lebih besar dari jumlah baki debet yang terakhir.
The Bank conducts appraisal and monitors the collateral value on a regular basis. The frequency of valuation varies for various types of collaterals, based on the level of price volatility of the collaterals and the nature of the collaterals. The designation of fully or partially secured loans depends on whether the fair value of the collaterals based on the latest appraisal, is equal to or greater than the latest outstanding loans.
Komposisi nilai wajar agunan terhadap jumlah seluruh kredit yang diberikan oleh Bank (diluar kredit yang diberikan kepada TKI) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 68,90% dan 76,73%. Bank juga melakukan mitigasi atas risiko kredit lainnya yang tidak tercakup di atas dengan memusatkan pemberian kredit kepada nasabah dengan kualitas kredit yang lebih baik.
The composition of fair value of collaterals against total loans receivable provided by the Bank (other than IOW loans receivable) as of 31 December 2015 and 2014 was 68.90% and 76.73%, respectively. The Bank also mitigated the credit risk for other exposures that are not covered as above by focusing on providing lending to customers with better credit quality.
Untuk kredit yang diberikan kepada TKI, Bank mendapatkan jaminan penggantian pinjaman dari Penyedia Jasa Tenaga Kerja Indonesia (“PJTKI”) apabila terjadi gagal bayar selama periode masa jaminan. Bank juga memiliki hak hukum atas jaminan tersebut jika terjadi gagal bayar.
For IOW loans receivable, the Bank receives loan repayment guarantee from the Indonesian Manpower Agency (“IMA”) when there is payment default over the guarantee period. The Bank will also hold legal title on the guarantee should a default take place.
37
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) v.
v. Aset keuangan untuk diperdagangkan Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki aset keuangan untuk diperdagangkan masing-masing sebesar Rp 286.685 dan Rp 195.790. Analisa atas kualitas kredit dari eksposur maksimum risiko kredit, berdasarkan lembaga peringkat dari Standard & Poor’s International, jika ada, adalah sebagai berikut:
Financial assets held for trading As of 31 December 2015 and 2014, the Bank had financial assets held for trading amounting to Rp 286,685 and Rp 195,790, respectively. An analysis of the credit quality of the maximum credit exposure, based on rating agency Standard & Poor’s International, where applicable, was as follows:
31 Desember/December 2015 2014 Obligasi pemerintah: Rated BB+
245.660
vi. Risiko penyelesaian
144.864
Government bonds: Rated BB+
vi. Settlement risk
Kegiatan Bank dapat memiliki risiko antara tanggal transaksi sampai dengan tanggal penyelesaian dan pada tanggal penyelesaian transaksi. Risiko penyelesaian adalah risiko kerugian akibat kegagalan dari suatu entitas untuk menyelesaikan kewajibannya untuk memberikan uang tunai, surat berharga atau aset lainnya yang telah disetujui.
The Bank’s activities may give rise to risk between the deal date to settlement date and as of the settlement date of transactions/trades. Settlement risk is the risk of loss due to the failure of an entity to honor its obligations to deliver cash, securities or other assets as contractually agreed.
Untuk jenis transaksi tertentu, Bank melakukan mitigasi risiko ini dengan melakukan penyelesaian melalui lembaga penyelesaian/kliring untuk memastikan bahwa suatu transaksi diselesaikan hanya bila kedua belah pihak telah memenuhi kewajibannya sesuai kontrak. Batas penyelesaian merupakan bagian dari proses persetujuan/batas kredit pemantauan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada transaksi yang gagal untuk diselesaikan.
For certain types of transactions, the Bank mitigates this risk by conducting the settlements through a settlement/clearing agent to ensure that a trade is settled only when both parties have fulfilled their contractual settlement obligations. Settlement limits form part of the credit approval/limit monitoring process described earlier. As of 31 December 2015 and 2014, there was no failed settlement.
b. Manajemen risiko likuiditas
b. Liquidity risk management
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is the risk which is caused by the Bank’s inability to meet its obligation from cash flow funding sources and/or the high quality liquid asset which can be pledged, without disturbing the activity and financial condition of the Bank.
Tujuan utama manajemen risiko likuiditas adalah untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas.
The main purpose of the liquidity risk management is to minimize the possibility of the Bank’s inability to obtain cash flow funding sources.
Penilaian eksposur risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator yang mengacu kepada parameter-parameter yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk menilai tingkat kesehatan Bank sebagai berikut: rasio likuiditas, analisa jatuh tempo aset dan liabilitas, arus kas, konsentrasi dan ketergantungan pada pendanaan, akses ke pasar serta stabilitas pendanaan dan lainnya.
The assessment of the exposure of liquidity risk is conducted by using liquidity indicators that refer to parameters used by Bank Indonesia to assess the level of the Bank’s soundness as follows: liquidity ratio, maturity gap analysis between assets and liabilities, cash flows, concentration and dependency of funding, market accessibility and funding stability and etc.
38
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b. Liquidity risk management (Continued)
Bank telah menetapkan limit manajemen risiko likuiditas sejalan dan sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil, kecukupan permodalan, kemampuan sumber daya manusia dengan memperhatikan kapasitas pendanaan Bank secara keseluruhan dengan mempertimbangkan perubahan eksternal dan internal. Stress testing dilakukan guna mengetahui kemampuan Bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas pada kondisi krisis. Dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 26,28% pada tanggal 31 Desember 2015 dan aset likuid berkualitas tinggi yang cukup maka diharapkan Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas dalam keadaan normal dan kondisi stres.
Bank has established the limit of liquidity risk management in accordance with the risk appetite, the adequacy of the capital, human resources capability through paying attention to the Bankâ&#x20AC;&#x2122;s funding capacity as a whole by considering external and internal changes. Stress testing is performed in order to determine the ability of the Bank to meet liquidity needs during crisis. With Capital Adequacy Ratio of 26.28% as of 31 December 2015 and sufficient high-quality liquid assets, it is expected that the Bank can meet the liquidity needs in normal and stress conditions.
Bank juga telah menyusun rencana likuiditas darurat dengan menggabungkan prosedur dan petunjuk untuk menjalankan bisnisnya dalam situasi darurat. Selama tahun 2015 dan 2014, profil risiko likuiditas secara keseluruhan dinilai rendah.
The Bank has also established the liquidity contingency plan which incorporates procedures and guidelines to run its business in the emergency situation. In 2015 and 2014, the overall liquidity risk assessment was low.
Tabel di bawah ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan dan rekening administratif Bank berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The following table presents the contractual undiscounted cash flows of the Bankâ&#x20AC;&#x2122;s financial liabilities and administrative accounts based on the remaining period to contractual maturity as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai nominal bruto masuk (keluar)/Gross nominal inflow (outflow)
Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month
1 - 3 bulan/ months
>3 - 12 bulan/ months
>12 bulan/ months
Liabilitas keuangan nonderivatif:
Non-derivative financial liabilities:
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain
(7.410.249)
(7.432.086)
(6.260.040)
(795.989)
(796.393)
(796.393)
-)
-)
Utang akseptasi
(497.559) (1.207.195)
(497.559) (1.222.335)
(204.599) (60.661)
(155.126) (221.489)
(137.834) (936.785)
-) (3.400)
(9.910.992)
(9.948.373)
(7.321.693)
(1.172.162)
(1.451.118)
(3.400)
Pinjaman yang diterima
(795.547)
(376.499)
-)
-) Deposits from other banks
Liabilitas keuangan derivatif: Untuk diperdagangkan
Untuk manajemen risiko
(119.456)
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Garansi yang diterbitkan L/C yang tidak dapat dibatalkan
Borrowings
Held for trading (2.006.144) 1.883.670) (122.474)
(516.079) 505.494) (10.585) ()
(807.431) 744.920) (62.511)
(462.837) 423.833) (39.004)
(219.797) 209.423) (10.374)
(404)
Arus kas keluar Arus kas masuk
Acceptance payables
Derivative financial liabilities: (119.456)
Arus kas keluar Arus kas masuk
Deposits from customers
Cash outflow Cash inflow
Held for risk management
(404)
(13.324) 12.882) (442)
(3.765) 3.666) (99)
(5.775) 5.595) (180)
(3.784) 3.621) (163)
-) -) -)
-)
(201.313)
(2.514)
-)
-)
(198.799)
-)
(357.812)
(1.805)
(8.673)
(341.574)
(5.760)
-) -)
(183.438) (742.563)
(65.109) (69.428)
(73.622) (82.295)
(44.707) (386.281)
-) (204.559)
(10.030.852)
(10.813.852)
(7.401.805)
(1.317.148)
(1.876.566)
(218.333)
39
Cash outflow Cash inflow
Unused credit facility granted to debtors Guarantees issued Outstanding irrevocable L/C
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
b.
Liquidity risk management (Continued)
31 Desember/December 2014
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai nominal bruto masuk (keluar)/Gross nominal inflow (outflow)
Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month
1 - 3 bulan/ months
>3 - 12 bulan/ months
>12 bulan/ months
Liabilitas keuangan nonderivatif: Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima
Non-derivative financial liabilities: (6.989.192)
(7.020.138)
(6.029.579)
(595.706)
(394.853)
-))
(1.271.057)
(1.271.346)
(1.271.346)
-))
-))
(508.985) (907.543)
(508.985) (928.991)
(114.461) (9.744)
(195.933) (25.669)
(198.591) (63.130)
(830.448)
(9.676.777)
(9.729.460)
(7.425.130)
(817.308)
(656.574)
(830.448)
-)) Deposits from other banks
Liabilitas keuangan derivatif: Untuk diperdagangkan Arus kas keluar Arus kas masuk
Untuk manajemen risiko
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Garansi yang diterbitkan L/C yang tidak dapat dibatalkan
Acceptance payables Borrowings
Derivative financial liabilities: (72.426)
Held for trading (3.304.768) 3.217.537)
(1.491.578) 1.474.913)
(615.417) 608.875)
(334.415) 316.382)
(863.358) 817.367)
(87.231)
(16.665)
(6.542)
(18.033)
(45.991)
(405)
(47.961) 47.464) (497)
(24.738) 24.537) (201))
(19.418) 19.186) (232)
(3.805) 3.741) (64)
-) -) -)
-)
(233.208)
(400)
(50.525)
(63.963)
(118.320)
) -) (72.426) (405)
Arus kas keluar Arus kas masuk
Deposits from customers
Cash outflow Cash inflow
Held for risk management
-)
(68.822)
(1.621)
(4.209)
(60.190)
(2.802)
-) -)
(230.950) (532.980)
(111.771) (113.792)
(75.610) (130.344)
(43.569) (167.722)
-) (121.122)
(9.749.608)
(10.350.168)
(7.555.788)
(954.426)
(842.393)
(997.561)
Tabel di atas disusun dengan menggunakan asumsiasumsi sebagai berikut:
Cash outflow Cash inflow
Unused credit facility granted to debtors Guarantees issued Outstanding irrevocable L/C
The above table was prepared using the following assumptions:
Untuk simpanan dari bank-bank lain, deposito berjangka dari nasabah dan pinjaman yang diterima, Bank memperhitungkan seluruh bunga yang akan dibayar.
The Bank includes the interest implied for deposits from other banks, time deposits from customers and borrowings.
Giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain yang tidak mempunyai jatuh tempo kontraktual masuk dalam kelompok kurang dari 1 bulan.
Current and saving accounts from customers and deposits from other banks which do not have contractual maturities are included in the bucket less than 1 month.
Ekspektasi Bank atas arus kas dari instrumeninstrumen tersebut berbeda secara signifikan dari analisa di atas. Sebagai contoh, giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain diprediksi mempunyai saldo yang stabil atau meningkat atau fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan tidak seluruhnya diharapkan untuk segera digunakan.
40
The Bank’s expected cash flows from these instruments vary significantly from the above analysis. For example, current and saving accounts from customers and deposits from other banks are expected to have a stable or increasing balance or unused credit facility granted to debtors are not all expected to be draw down immediately.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
3.
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b.
Liquidity risk management (Continued)
Analisis jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan
Maturity gap analysis of financial assets and financial liabilities
Jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
The table below presents the carrying amount of financial assets and financial liabilities as of 31 December 2015 and 2014 based on remaining period to contractual maturity:
31 Desember/December 2015 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
1 - 3 bulan/ months
> 3 -12 bulan/ months
> 1 - 5 tahun/ years
Nilai tercatat/ Carrying amount
> 5 tahun/ years
55.042)
-)
-)
-)
-
55.042)
740.982)
-)
-)
-)
-
740.982)
235.406)
-)
-)
-)
-
235.406)
1.465.835)
426.875)
-)
-)
-
1.892.710)
204.333) 1.215.444)
154.548) 2.122.204)
137.310) 3.339.998)
-) 1.767.826)
196.959
496.191) 8.642.431)
-) 3.917.042)
-) 2.703.627)
120.401) 3.597.709)
169.552) 1.937.378)
196.959
289.953) 12.352.715)
Liabilitas keuangan
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Acceptance receivables) Loans receivable Investment securities
Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Acceptance payables
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima
(6.254.762)
(783.512)
(371.975)
-)
-
(7.410.249)
(795.989) (204.598)
-) (155.126)
-) (137.835)
-) -)
-
(795.989) (497.559)
(60.311) (7.315.660)
(218.792) (1.157.430)
(924.778) (1.434.588)
(3.314) (3.314)
-
(1.207.195) (9.910.992)
Borrowings
Perbedaan jatuh tempo
(3.398.618)
1.546.197)
2.163.121)
1.934.064)
196.959
2.441.723)
Maturity gap
31 Desember/December 2014 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
1 - 3 bulan/ months
> 3 -12 bulan/ months
> 1 - 5 tahun/ years
Nilai tercatat/ Carrying amount
> 5 tahun/ years
51.252
-
-
-
-
51.252
733.620
-
-
-
-
733.620
400.680
-
-
-
-
400.680
475.822
206.140
-
-
-
681.962
470.702
623.814
-
-
-
1.094.516
114.118 752.369
195.108 1.944.405
197.653 3.090.274
1.767.267
184.008
506.879 7.738.323
249.617 3.248.180
264.890 3.234.357
236.011 3.523.938
1.767.267
184.008
750.518 11.957.750
41
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchase under resale agreements Acceptance receivables) Loans receivable Investment securities
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
3.
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b.
Liquidity risk management (Continued)
31 Desember/December 2014 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima
Perbedaan jatuh tempo
1 - 3 bulan/ months
> 3 -12 bulan/ months
> 1 - 5 tahun/ years
Nilai tercatat/ Carrying amount
> 5 tahun/ years
Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Acceptance payables
(6.010.933)
(588.259)
(390.000)
-)
-
(6.989.192)
(1.271.057) (114.461)
-) (195.933)
-) (198.591)
-)
-
(1.271.057) (508.985)
(9.775) (7.406.226)
(25.685) (809.877)
(63.041) (651.632)
(809.042) (809.042)
-
(907.543) (9.676.777)
Borrowings
(4.158.046)
2.424.480)
2.872.306)
958.225)
184.008
2.280.973)
Maturity gap
Untuk akun yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, seperti kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, giro dan tabungan dari nasabah dan bank-bank lain, akun-akun tersebut dikelompokan dalam kelompok kurang dari 1 bulan. c. Manajemen risiko pasar
For accounts which have no maturity date, such as cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, current and saving accounts from customers and other banks, those accounts are included in the bucket of less than 1 month. c. Market risk management
Secara substansi, semua bisnis mempunyai risiko dimana harga pasar dan tingkat bunga berubah dan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Terdapat 4 tipe risiko pasar: Risiko nilai tukar Risiko suku bunga Risiko harga saham Risiko harga komoditas
In substance, all businesses are subject to the risk that market prices and rates will move and result in profit or loss. There are 4 types of market risk:
Foreign exchange risk Interest rate risk Equity price risk Commodity price risk
Karena Bank tidak diperbolehkan untuk mempunyai posisi saham dan komoditas, maka Bank hanya akan terpapar pada risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko suku bunga terdiri dari 2 komponen yaitu risiko umum yang merupakan perubahan nilai karena pergerakan variabel umum pasar, dan risiko spesifik yang terkait dengan penerbit surat berharga.
Since the Bank is not allowed to have positions on equity and commodity, the Bank will only be exposed to interest rate and foreign exchange risks. Interest rate risk consists of 2 components which are the general risk that represents changes in value which is caused by general market movements, and the specific risk which relates to the issuer of securities.
Kerugian potensial nilai tukar valuta asing diperhitungkan dengan menggunakan pendekatan Posisi Devisa Neto (”PDN”) yang sederhana. Kerugian potensial suku bunga diperhitungkan melalui analisa laporan re-pricing gap dan dilanjutkan dengan pendekatan Earning and Economic Value (nilai produktif dan ekonomis). Pengukuran risiko pasar dilakukan pada saat kondisi normal dan kondisi krisis. Pengukuran kondisi krisis dilakukan secara berkala dengan menggunakan beberapa skenario guna mengetahui kemampuan modal Bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas pada kondisi krisis.
Foreign exchange rate potential loss is calculated by simple Net Open Position (“NOP”) approach. Interest rate potential loss is calculated through repricing gap report and continues with Earnings and Economic Value approach analysis. Market risk measurement is performed at normal and stress conditions. Measurement stress condition is conducted periodically by using several scenarios to determine the ability of the Bank's capital to meet liquidity needs in time of crisis.
Selain itu, tingkat risiko pasar (risiko inheren) digabungkan dengan hasil penilaian Sistem Pengendalian Risiko. Pada tahun 2015 dan 2014, profil risiko pasar dikaji pada tingkat risiko rendah.
In addition, the level of market risk (inherent risk) was combined with the assessment result of Risk Controlling System. In 2015 and 2014, market risk profile was assessed at low level.
42
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) i.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Market risk management (Continued)
Risiko nilai tukar
i.
Foreign currency exchange risk
Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam valuta asing. Bank memonitor posisi yang terjadi untuk setiap nilai tukar valuta asing sehubungan dengan konversi valuta asing terhadap Rupiah.
The Bank is exposed to foreign currency exchange risk through transactions in foreign currencies. The Bank monitors any position in relation to any individual currency with regards to the translation of foreign currencies into Indonesian Rupiah.
PDN Bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bank harus memenuhi ketentuan PDN keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal.
The Bank’s NOP was calculated based on Bank Indonesia’s prevailing regulations. In accordance with the prevailing regulations, the Bank is required to maintain its aggregate NOP at the maximum of 20% of its capital.
PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Bank’s NOP as of 31 December 2015 and 2014 was as follows:
PDN pada laporan posisi keuangan (selisih bersih aset dan liabilitas)/NOP in the statement of financial position (net differences between assets and liabilities) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Taiwan Dolar Australia Euro Dolar Singapura Jumlah
31 Desember/December 2015
Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts
(302.179) 262 1.427 1.630 15.607 359 (34) 934
254.908 (1.467) (19.439) (779)
Jumlah modal (Catatan 32) Persentase PDN terhadap jumlah modal
47.271 262 1.427 163 3.832 359 34 155 53.503
United States Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Yen Hong Kong Dollar New Taiwan Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar Total
2.454.154
Total capital (Note 32) Percentage of NOP to total capital
2,18%
PDN pada laporan posisi keuangan (selisih bersih aset dan liabilitas)/NOP in the statement of financial position (net differences between assets and liabilities) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Taiwan Dolar Australia Euro Dolar Singapura Jumlah
PDN secara keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate NOP (absolute amount)
31 Desember/December 2014
Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts
(874.871) 63 418 (5.527) 22.349 261 (2.130) 509
913.884 482 5.653 (33.220) 1.505 20
Jumlah modal (Catatan 32) Persentase PDN terhadap jumlah modal
PDN secara keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate NOP (absolute amount) 39.013 545 418 126 10.871 261 625 529 52.388
United States Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Yen Hong Kong Dollar New Taiwan Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar Total
2.302.270
Total capital (Note 32) Percentage of NOP to total capital
2,28%
43
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
c. Market risk management (Continued)
ii. Risiko tingkat suku bunga
ii. Interest rate risk
Kegiatan usaha Bank dipengaruhi oleh risiko fluktuasi tingkat suku bunga sepanjang aset berbunga dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) jatuh tempo atau re-price pada saat yang berbeda-beda atau dalam jumlah yang beragam.
The Bankâ&#x20AC;&#x2122;s operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) mature or re-price at different times or in different amounts.
Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Bankâ&#x20AC;&#x2122;s interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:
Nilai tercatat/ Carrying amount Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Pinjaman yang diterima
740.982)
-)
-)
-)
740.982)
-)
-)
-)
235.406)
-)
-)
-)
235.406)
-)
-)
-)
1.892.710) 8.642.431)
-) 6.848.766)
-) -)
-) -)
1.892.710) 447.830)
-) 775.122)
-) 142.923)
-) 427.790)
289.953) 11.801.482)
-) 6.848.766)
-) -)
-) -)
-) 3.316.928)
120.401) 895.523)
169.552) 312.475)
-) 427.790)
(7.410.249)
(3.595.743)
-)
-)
(3.442.531)
(371.975)
-)
-)
(795.989)
(408.289)
-)
-)
(387.700)
-)
-)
-)
(1.207.195) (9.413.433)
(1.125.722) (5.129.754)
(30.673) (30.673)
-) -)
(50.800) (3.881.031)
-) (371.975)
-) -)
-) -)
2.388.049)
1.719.012)
(30.673)
-)
(564.103)
523.548)
312.475)
427.790)
Nilai tercatat/ Carrying amount Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Pinjaman yang diterima
31 Desember/December 2015 Suku bunga mengambang/Floating interest rate Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang Kurang dari 3 bulan Lebih dari dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan/ 1 tahun/ 1 tahun/ 3 bulan/ 1 tahun/ 2 tahun/ Less than 1 - 2 tahun/ 3 months More than Less than 3 months More than 3 months 1 - 2 years 1 year 1 year 3 months 1 year 2 years Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivable Investment securities Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings
31 Desember/December 2014 Suku bunga mengambang/Floating interest rate Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang Kurang dari 3 bulan Lebih dari dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan/ 1 tahun/ 1 tahun/ 3 bulan/ 1 tahun/ 2 tahun/ Less than 3 months More than Less than 3 months 1 - 2 tahun/ More than 3 months 1 year 1 year 3 months 1 year 1 - 2 years 2 years
733.620
-)
-)
-)
733.620)
-)
-)
-
400.680
-)
-)
-)
400.680)
-)
-)
-
681.962
-)
-)
-)
681.962)
-)
-)
-
1.094.516 7.738.323
-) 6.218.805)
-) -)
-) -)
1.094.516) 332.864)
-) 802.262)
-) 99.395
284.997
750.518 11.399.619
-) 6.218.805)
-) -)
-) -)
514.507) 3.758.149)
236.011) 1.038.273)
99.395
284.997
(6.989.192)
(3.180.615)
-)
-)
(3.418.577)
(390.000)
-
-
(1.271.057)
-)
-)
-)
(1.271.057)
-)
-
-
(907.543) (9.167.792)
(860.798) (4.041.413)
(46.745) (46.745)
-) -)
-) (4.689.634)
-) (390.000)
-
-
2.231.827)
2.177.392)
(46.745)
-)
(931.485)
648.273)
99.395
284.997
44
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchase under resale agreements Loans receivable Investment securities Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 3.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c.
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)
Market risk management (Continued) ii. Interest rate risk (Continued)
Untuk akun yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, seperti giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain, akun-akun tersebut termasuk di dalam kelompok kurang dari 3 bulan.
For accounts which have no maturity date, such as current and saving accounts from customers and deposits from other banks, those accounts are included in the bucket less than 3 months.
Tabel profil re-pricing suku bunga dapat berbeda dengan analisa jatuh tempo yang disusun berdasarkan tanggal jatuh tempo kontraktual yang tersisa atas aset keuangan dan liabilitas keuangan.
The interest rate re-pricing profile table may differ from maturity gap analysis which is prepared based on residual contractual maturities of financial assets and financial liabilities.
Analisa sensitivitas
Sensitivity analysis
Pengelolaan risiko suku bunga terhadap limit gap suku bunga dilengkapi dengan memantau sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Bank terhadap berbagai skenario standar dan nonstandar tingkat suku bunga. Skenario standar yang dilakukan secara bulanan meliputi 100 basis point penurunan atau kenaikan paralel semua yield curve. Analisis sensitivitas Bank terhadap penurunan atau kenaikan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi tidak ada gerakan asimetris di yield curve dan posisi keuangan yang konstan, adalah sebagai berikut:
The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Bank’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 100 basis point (bp) parallel fall or rise in all yield curves. An analysis of the Bank’s sensitivity to increase or decrease in market interest rates, assuming no asymmetrical movement in yield curves and a constant financial position, is as follows:
2015 Sensitivitas terhadap pendapatan bunga bersih Kenaikan paralel 100bp Penurunan paralel 100bp
2014 Sensitivity to the net interest income
22.133) (22.133)
d. Manajemen risiko operasional
22.721) (22.721)
100 bp parallel increase 100 bp parallel decrease
d. Operational risk management
Bank mendefinisikan risiko operasional sebagai risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadiankejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank.
Bank defines operational risk as the risk which is caused by inadequacy and/or non-functioning internal process, human error, system failure, and/or external events which influence Bank’s operational.
Tujuan utama penerapan manajemen risiko operasional Bank adalah untuk meminimalisir kemungkinan dampak negatif dari ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau faktor eksternal. Untuk mendukung tujuan tersebut, penerapan fungsi manajemen operasional Bank adalah sebagai berikut:
The main purpose of the implementation on the Bank’s operational risk management is to minimize the possibility of negative impact from inadequate or failed internal process, human error, system failure, and/or external events. To support this, the implementation of the Bank’s operational risk is as follows:
45
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
d. Manajemen risiko operasional (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d. Operational risk management (Continued)
a.
Mengembangkan metode Risk and Control Self Assessment (“RCSA”) dalam rangka mengidentifikasi dan menilai risiko pada proses bisnis Bank yang dalam penerapannya juga telah meningkatkan risk awareness dari seluruh unit kerja.
a.
Develop Risk and Control Self Assessment (“RCSA”) method in order to identify and assess the risks related to the Bank’s business process which in the implementation also enhances risk awareness from each working unit.
b.
Mengembangkan dan menerapkan proses dan prosedur Key Operational Risk Indicators (“KORIs”), laporan kejadian risiko dan kerugian operasional, program produk baru dan lainnya.
b.
Develop and implement Key Operational Risk Indicators (“KORIs”) process and procedure, operational risk events and losses reporting, new product program, etc.
c.
Mengembangkan dan menerapkan proses dan prosedur pelaporan kejadian/kerugian risiko operasional untuk membangun database kejadian/kerugian risiko operasional.
c.
Develop and implement process and procedure of operational risk events/losses reporting to establish operational risk event/losses database.
d.
Untuk memastikan bahwa Bank memiliki kemampuan menjalankan bisnisnya pada saat terjadi bencana (Business Continuity Management).
d.
To ensure that the Bank is capable to operate its business when disaster occurs (Business Continuity Management).
Penerapan manajemen risiko operasional Bank mengikuti standar internasional yang mengacu pada dokumen Basel II dalam mengidentifikasi kejadian risiko operasional. Kejadian risiko operasional tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni kecurangan internal; kecurangan eksternal; praktek ketenagakerjaan dan keselamatan lingkungan kerja; nasabah, produk dan praktek bisnis; kerusakan fisik aset; gangguan bisnis dan kegagalan sistem; dan eksekusi dan manajemen proses.
Implementation of the Bank's operational risk management is in line with international standard which refers to the Basel II document in identifying operational risk events. It is divided into 7 types of events which consist of internal fraud; external fraud; employment practices and workplace safety; clients, products and business practices; damage to physical assets; business disruption and system failures; and execution delivery and process management.
Bank telah memiliki kebijakan manajemen risiko operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk dilakukan penyempurnaan, sehingga efektifitas penerapan manajemen risiko operasional Bank sejalan dengan perkembangan usaha maupun kondisi operasional Bank, serta memastikan kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
The Bank has established Operational Risk Management Policy which is periodically reviewed for improvement; therefore, the effectiveness of the Bank's operational risk management implementation will be in line with the Bank's business growth and operational conditions, and to ensure compliance with prevailing regulation.
Tingkat risiko operasional Bank pada akhir tahun 2015 dan 2014 berada pada tingkat risiko rendah ke sedang. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, tingkat risiko operasional masih stabil.
Bank’s operational risk level at the end of 2015 and 2014 was at low to moderate risk level. Compared to the previous quarter, the level of operational risk was stable.
Bank berkomitmen untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko operasional secara konstruktif, antara lain dengan mengikuti ketentuan-ketentuan OJK terbaru.
The Bank is fully committed to always develop and enhance its ability to manage operational risk constructively by, among other, adjusting to OJK’s new regulation.
46
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
e. Manajemen risiko operasional (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) e. Operational risk management (Continued)
Bank juga secara berkelanjutan memperkuat pengawasan bisnisnya secara menyeluruh. Salah satu kegiatannya adalah dengan mengadakan rapatrapat komite. Secara keseluruhan, rapat-rapat komite ditujukan untuk mendukung Manajemen baik Dewan Komisaris maupun Direksi dalam memantau isu-isu terkait dengan risiko operasional Bank dan membangun budaya manajemen risiko di setiap kegiatan operasional Bank.
The Bank also continuously strengthens the overall monitoring of its business. One of their activities is to conduct committee meetings. In overall, committee meetings are held to support Board of Commissioners and Board of Directors in monitoring operational risk issues and building risk management culture in Bankâ&#x20AC;&#x2122;s operational activities.
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
4.
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 3).
These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 3).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
a. Key sources of estimation uncertainty
a.1. Cadangan keuangan
kerugian
penurunan
nilai
aset
a.1.
Allowances for financial assets
impairment
losses
of
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2.u.
Evaluation on allowances for impairment losses of financial assets accounted for at amortized cost are described in Note 2.u.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai realisasi bersih dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali secara independen disetujui oleh Direktur Risiko.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment losses applies to claims evaluated individually for impairment and is based upon managementâ&#x20AC;&#x2122;s best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterpartyâ&#x20AC;&#x2122;s financial situation and the net realizable value of any underlying collaterals. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Director.
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan faktor-faktor ekonomi.
Evaluation on the collectively assessed allowance for impairment losses cover credit losses inherent in portfolios of claims with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired claims, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the amount of collective allowance for loan losses, management considers factors such as credit quality and economic factors.
47
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00. .(Lanjutan) a.0Sumber utama oo.(Lanjutan)
atas
ketidakpastian
a.1. Cadangan kerugian keuangan (Lanjutan)
penurunan
4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued)
estimasi nilai
aset
a.0Key sources oo(Continued) a.1.
of
AND
JUDGMENTS
estimation
Allowances for impairment financial assets (Continued)
Dalam mengestimasi cadangan yang diperlukan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini tergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
uncertainty losses
of
In order to estimate the required allowance, assumptions are made to determine the inherent losses on the model and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimated future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
a.2. ..Penentuan nilai wajar
a.2. o. Determining fair values
Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2.i.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.
The determination of fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2.i.6. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include:
b.1.
b.1.
Penilaian instrumen keuangan
Valuation of financial instruments
Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2.i.6.
The Bank’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2.i.6.
Informasi mengenai nilai wajar dari instrumen keuangan diungkapkan pada Catatan 28.
Information about fair value of financial instruments is disclosed in Note 28.
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
b.2.. Financial asset and liability classification
Kebijakan akuntansi Bank memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu:
The Bank’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated on inception into different accounting categories in certain circumstances:
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dalam kelompok “diperdagangkan”, Bank telah menetapkan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan di Catatan 2.i.1.
In classifying financial assets as “trading”, the Bank has determined that it meets the description of trading assets set out in Note 2.i.1.
48
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00. .(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued)
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
AND
b.2.. Financial asset and liability classification (Continued)
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (lihat Catatan 2.i.1).
5. KAS
5.
Akun ini terdiri dari:
In classifying financial assets as “heldto-maturity”, the Bank has determined that it has both the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as required (see Note 2.i.1).
CASH This account consists of the following:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Dolar Amerika Serikat Valuta asing lainnya Jumlah
30.998 23.736 308 55.042
30.370 20.175 707 51.252
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas diungkapkan pada Catatan 28.
Rupiah United States Dollars Other foreign currencies Total
Information on the classification and fair value of cash was disclosed in Note 28.
6. GIRO PADA BANK INDONESIA
6.
Akun ini terdiri dari:
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA This account consists of the following:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing Jumlah
286.077 454.905 740.982
302.622 430.998 733.620
Rupiah Foreign currencies Total
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia’s requirements on minimum reserve requirements.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Giro pada Bank Indonesia (sebagai GWM Primer) masingmasing sebesar 7,57% dan 8,11% dari jumlah ratarata dana pihak ketiga untuk mata uang Rupiah serta sebesar 8,02% dan 8,02% dari jumlah rata-rata dana pihak ketiga untuk valuta asing.
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank’s current account with Bank Indonesia (as Primary GWM) represented 7.57% and 8.11% of total average third party deposits in Rupiah currency and 8.02% and 8.02% of total average third party deposits in foreign currency, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank complied with Bank Indonesia's regulation regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of current accounts with Bank Indonesia was disclosed in Note 28.
49
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN
7.
Akun ini terdiri dari:
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS This account consists of the following:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing
11.984 223.422 235.406
Jumlah
10.407 390.273 400.680
Rupiah Foreign currencies Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh giro pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2015 and 2014, all outstanding current accounts with other banks were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing
0,44% 0,01%
0.62% 0.02%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 28.
8. PENEMPATAN PADA BANK-BANK LAIN
BANK
INDONESIA
Rupiah Foreign currencies
Information on the classification and fair value of current accounts with other banks was disclosed in Note 28.
DAN
8.00PLACEMENT WITH OTHER BANKS
Akun ini terdiri dari:
BANK
INDONESIA
AND
This account consists of the following: 31 Desember/December 2015 2014
Rupiah Valuta asing Jumlah
1.603.198 289.512 1.892.710
434.233 247.729 681.962
Rupiah Foreign currencies Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh penempatan pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2015 and 2014, all outstanding placements with other banks were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing
8,44% 0,41%
6,53% 0,22%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 28.
Rupiah Foreign currencies
Information on the classification and fair value of placement with Bank Indonesia and other banks was disclosed in Note 28.
50
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9.0 ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN UNTUK DIPERDAGANGKAN a.
Aset keuangan yang dimiliki diperdagangkan terdiri dari:
untuk
9.
tujuan
FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES HELD FOR TRADING a.
FINANCIAL
Financial assets held for trading consisted of the following:
31 Desember/December 2015 2014 Efek-efek Obligasi pemerintah Aset derivatif Kontrak swap valuta Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga Kontrak valuta berjangka Kontrak valuta spot
Jumlah
b.
245.660 245.660
144.864 144.864
13.168 26.812 720 89 236 41.025
22.747 25.357 393 1.841 588 50.926
286.685
195.790
Liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan terdiri dari:
Securities Government bonds Derivative assets Currency swap contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Currency forward contracts Currency spot contracts
Total
b. Financial liabilities held for trading consisted of the following:
31 Desember/December 2015 2014 Liabilitas derivatif Kontrak swap valuta Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga Kontrak valuta berjangka Kontrak valuta spot
32.329 85.883 669 292 283 119.456
Derivative liabilities Currency swap contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Currency forward contracts Currency spot contracts
21.670 49.885 299 76 496 72.426
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of financial assets and financial liabilities held for trading was disclosed in Note 28.
10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
10. SECURITIES PURCHASED AGREEMENTS
UNDER
RESALE
Akun ini merupakan tagihan kepada bank-bank lain atas pembelian efek-efek dengan janji dijual kembali.
This account represents receivables to other banks for securities purchased under resale agreements.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank tidak memiliki efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali.
As of 31 December 2015, the Bank did not have securities purchased under resell agreements.
Pada tanggal 31 Desember 2014, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali memiliki perincian sebagai berikut:
As of 31 December 2014, securities purchased under resell agreements have details as follows:
31 Desember/December 2014 Rentang tanggal pembelian/ Range of purchase date Transaksi dengan bankbank lain: Obligasi pemerintah Surat Perbendaharaan Negara
14 Oktober/October 8 Desember/ December 2014 2 Desember/ December 2014
Rentang tanggal penjualan/ Range of sale date
Harga penjualan kembali/ Resale price
Pendapatan bunga yang belum diakui/ Deferred interest income
Nilai tercatat/ Carrying value Transactions with other banks:
2 Januari/January 9 Maret/March 2015 2 Maret/March 2015
51
1.014.624
(5.974)
1.008.650
86.827
(961)
85.866
1.101.451
(6.935)
1.094.516
Government bonds Indonesia treasury bills
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (Lanjutan)
10. SECURITIES PURCHASED AGREEMENTS (Continued)
UNDER
RESALE
Semua efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2014 adalah dalam mata uang Rupiah, dan merupakan obligasi pemerintah dengan peringkat â&#x20AC;&#x153;investment gradeâ&#x20AC;?.
All securities purchased under resale agreements as of 31 December 2014 were government bonds denominated in Rupiah currency with investment grade ratings.
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2014, all outstanding securities purchased under resale agreements were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar 6,68%.
Weighted average effective interest rates per annum of securities purchased under resale agreements as of 31 December 2014 was 6.68%.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of securities purchased under resale agreements is disclosed in Note 28.
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI a.
11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
Menurut mata uang
a. By currency 31 Desember/December 2015 Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Rupiah Valuta asing Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
b.
Utang akseptasi/ Acceptance Payables
2014 Tagihan Utang akseptasi/ akseptasi/ Acceptance Acceptance receivables payables
66.668 430.891 497.559
(66.668) (430.891) (497.559)
5.925) 503.060) 508.985)
(5.925) (503.060) (508.985)
(1.368) 496.191
(497.559)
(2.106) 506.879)
-) (508.985)
Cadangan kerugian penurunan nilai
Rupiah Foreign currency Total Less: allowance for impairment losses Total - net
b. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for impairment losses was as follows:
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December
Saldo, awal tahun (Pemulihan) penambahan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 25)
Rupiah/ Rupiah
2015 Valuta asing/ Foreign currencies
22
2.084
128
Selisih kurs Saldo, akhir tahun
150
Jumlah/ Total 2.106
2014 Valuta asing/ Foreign currencies
Rupiah/ Rupiah 37)
2.554)
Jumlah/ Total 2.591
(853)
(725)
(15)
(338)
(353)
(13)
(13)
-)
(132)
(132)
1.218
1.368
22)
2.084)
2.106)
52
Balance, beginning of year (Reversal) addition of impairment losses during the year (Note 25) Exchange rate difference Balance, end of year
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12. KREDIT YANG DIBERIKAN a.
12.
LOANS RECEIVABLE
Berdasarkan jenis kredit dan mata uang
a. By type and currency
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Modal kerja Investasi TKI Konsumen lainnya Valuta asing Modal kerja Investasi Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian (((penurunan nilai Jumlah - bersih b.
Rupiah Working capital Investment IOW Other consumer
4.650.466) 605.972) 25.004) 545.549) 5.826.991)
3.324.567) 805.406) 132.544) 446.909) 4.709.426)
2.160.049) 783.585) 2.943.634)
2.470.936) 671.293) 3.142.229)
8.770.625)
7.851.655)
Total
(128.194) 8.642.431)
(113.332) 7.738.323)
Less: allowance for impairment losses
Berdasarkan sektor ekonomi
Foreign currencies Working capital Investment
Total - net
b. By economic sector 31 Desember/December 2015 2014
Jasa bisnis Manufaktur Perdagangan Transportasi Konstruksi Lainnya Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih c.
857.752) 5.254.533) 1.499.189) 89.146) 145.855) 924.150) 8.770.625)
1.015.796) 4.385.758) 1.048.996) 334.787) 161.710) 904.608) 7.851.655)
Business services Manufacturing Trading Transportation Constructions Others Total
(128.194) 8.642.431)
(113.332) 7.738.323)
Less: allowance for impairment losses Total - net
Cadangan kerugian penurunan nilai
c. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for impairment losses was as follows:
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 Cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective allowance for individual/Individual allowance for impairment losses impairment losses Valuta Valuta asing/ asing/ Foreign Foreign Rupiah/ Jumlah/ Rupiah/ Jumlah/ Rupiah currencies Sub-total Rupiah currencies Sub-total Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 25) Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo, akhir tahun
23.011)
11.768)
34.779)
14.004)
64.549)
78.553)
Jumlah/ Total 113.332)
Balance, beginning of year Addition (reversal) of impairment losses during the year (Note 25)
39.418)
(2.897)
36.521)
122.872)
22.156)
145.028)
181.549)
(28.767)
-)
(28.767)
(68.653)
(72.786)
(141.439)
(170.206)
-)
(283)
(283)
-)
3.802)
3.802)
3.519)
33.662)
8.588)
42.250)
68.223)
17.721)
85.944)
128.194)
53
Write-off during the year Exchange rate difference Balance, end of year))))
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
12.
LOANS RECEIVABLE (Continued)
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 Cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective allowance for individual/Individual allowance for impairment losses impairment losses Valuta Valuta asing/ asing/ Foreign Foreign Rupiah/ Jumlah/ Rupiah/ Jumlah/ Rupiah currencies Sub-total Rupiah currencies Sub-total Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 25) Penghapusbukuan selama tahun berjalan
27.239)
40.020)
323
70.423)
70.746
110.766
Balance, beginning of year Addition (reversal) of impairment losses during the year (Note 25)
37.191)
(1.363)
35.828)
13.681
(6.147)
7.534
43.362)
(41.419)
-)
(41.419)
-
-)
-
(41.419)
-)
350)
350)
-
273)
273
623)
23.011)
11.768)
34.779)
14.004
64.549)
78.553
113.332
Selisih kurs Saldo, akhir tahun
12.781)
Jumlah/ Total
d. Kredit direstrukturisasi
Write-off during the year Exchange rate difference Balance, end of year))))
d. Restructured loans
Selama tahun 2015 dan 2014, Bank melakukan restrukturisasi kredit dengan mengubah persyaratan pokok dan bunga, serta perpanjangan jangka waktu kredit. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 281.419 dan Rp 118.449 atau 3,21% dan 1,51% dari jumlah kredit yang diberikan, dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 30.908 dan Rp 58.528.
During 2015 and 2014, the Bank restructured its loans through modification of terms of principal and interest, and extension of period. As of 31 December 2015 and 2014, restructured loans amounted to Rp 281,419 and Rp 118,449 or 3.21% and 1.51% of the total loans, respectively, with the respective allowance for impairment losses amounted to Rp 30,908 and Rp 58,528, respectively.
e. Kredit sindikasi
e.
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi masing-masing berkisar antara 1,15% sampai dengan 16,67% dan 1,55% sampai dengan 20,00% dari setiap fasilitas kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Syndicated loans Syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. Total participation of the Bank in syndicated loans in which the Bank acted as a member ranges from 1.15% to 16.67% and 1.55% to 20.00% of each syndicated loan facility as of 31 December 2015 and 2014, respectively.
54
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12. KREDIT YANG DIBERIKAN(Lanjutan) f.
12. LOANS RECEIVABLE (Continued)
Kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI")
f.
Indonesian Overseas Workers ("IOW") loans
Kredit TKI merupakan kredit yang diberikan kepada TKI melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia ("PJTKI") yang ditujukan untuk mendanai pengembangan keahlian dan surat-surat administratif sebelum mereka bekerja di Taiwan, Hong Kong dan Singapura. Kredit yang diberikan kepada TKI adalah dalam mata uang Rupiah dengan jumlah ekuivalen dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura seperti yang ditentukan dalam struktur biaya yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ("BNP2TKI"). Pencairan kredit dalam mata uang Rupiah sejumlah equivalen dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura seperti yang tercantum pada struktur biaya yang ditentukan oleh BNP2TKI dikalikan dengan kurs pada tanggal pencairan. Sedangkan cicilannya berdasarkan skedul pembayaran dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura yang telah ditentukan oleh BNP2TKI.
IOW loans represent loans provided to IOW through Indonesian Manpower Agency ("IMA') which were designated to finance their skills development and administrative papers before they are working in Taiwan, Hong Kong and Singapore. The loans provided to IOW are in Indonesian Rupiah with an equivalent amount in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar as determined at the cost structure issued by Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (“BNP2TKI”). The loan was drawdown in Rupiah currency at amount equivalent to New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar stated in the cost structure determined by BNP2TKI times the exchange rate as of the date of drawdown. Meanwhile, the installment is based on the payment schedule in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar which has also been determined by BNP2TKI.
Karena pembayaran dari TKI diterima dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura, Bank melakukan transaksi derivatif dengan bankbank lain untuk meminimalisir risiko nilai tukar. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kredit TKI masing-masing sebesar Rp 25.004 dan Rp 132.544, dilindung nilai secara ekonomis dengan kontrak forward sebagai berikut:
As the repayments from IOW will be received in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar, the Bank entered into derivative transactions with other banks to minimize the foreign exchange risk. As of 31 December 2015 and 2014, IOW loans amounted to Rp 25,004 and Rp 132,544, respectively, was economically hedged with forward contracts as follows:
Value/ Currency NTD HKD SGD
Jumlah nosional/ Notional amount 2015 2014 44.273.134 2.698.251 101.702
Rentang periode kontrak (hari)/Range of contract period (days) 2015 2014
227.517.584 10.498.415 598.755
26 - 305 26 - 183 28 - 244
Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai wajar asset dan liabilitas derivatif dari kontrak diatas adalah sebesar Rp 324 dan Rp 275 (31 Desember 2014: Rp 2.031 dan Rp 223) yang merupakan bagian dari aset dan liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko.
26 - 305 28 - 183 28 - 244
As of 31 December 2015, fair value of derivative assets and liabilities of the above contracts are amounted to Rp 324 and Rp 275 (31 December 2014: Rp 2,031 and Rp 223) which are part of derivative assets and liabilities held for risk management purpose.
g. lnformasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan
g.
Other significant information relating to loans
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit ("BMPK") baik untuk pihak berelasi maupun untuk pihak ketiga sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia.
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank complied with Legal Lending Limits (“LLL”) requirements for both related parties and third parties as required by Bank Indonesia regulations.
Pinjaman kepada karyawan Bank terdiri dari kredit kendaraan bermotor, kredit kepemilikan rumah dan kredit untuk tujuan lain masing-masing sebesar Rp 38.220 dan Rp 37.985 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Loans to Bank's employees consist of car loans, housing loans and loans for other purposes amounted to Rp 38,220 and Rp 37,985 as of 31 December 2015 and 2014, respectively
55
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
12. LOANS RECEIVABLE (Continued)
g. lnformasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan (Lanjutan)
g. Other significant information relating to loans (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2015 and 2014, the nonperforming loan (NPL) ratios calculated based on prevailing Bank Indonesia regulation were as follows:
31 Desember/December 2015 2014 NPL bruto NPL neto
2,88% 2,05%
1,82% 0,82%
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Gross NPL Net NPL
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing
12,01% 5,03%
12,05% 5,14%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of loans receivable was disclosed in Note 28.
13. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI
Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo: Obligasi pemerintah
Rupiah Foreign currencies
13. INVESTMENT SECURITIES
31 Desember/December 2015 2014 69.516
661.653
Rupiah Held-to-maturity: Government bonds
Tersedia untuk dijual: Obligasi pemerintah
220.437
-
Available-for-sale: Government bonds
Valuta asing Tersedia untuk dijual: Obligasi pemerintah Jumlah
289.953
88.865 750.518
Foreign currency Available-for-sale: Government bonds Total
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rate per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing
8,63% -
6,93% 7,25%
Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
Saldo, awal tahun- sebelum pajak penghasilan tangguhan Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi selama tahun berjalan bersih Jumlah sebelum pajak penghasilan Pajak tangguhan (Catatan 16) Saldo, akhir tahun- bersih
Rupiah Foreign currency
The movement of unrealized gain (loss) from the change in fair value of available-for-sale investment securities was as follows:
Tahunan berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 13)
(932)
Balance, beginning of year before deferred income tax
(1.282) (1.269) 317) (952)
945) 13) (3) 10)
Unrealized gain (loss) during the year - net Total before income tax Deferred tax (Note 16) Balance, end of year- net
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi diungkapkan pada Catalan 28.
Information on the classification and fair value of investment securities was disclosed in Note 28.
56
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14. SIMPANAN DARI NASABAH
Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Valuta asing Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS 31 Desember/December 2015 2014 929.167 628.244 2.069.240 3.626.651
535.537 496.693 2.592.277 3.624.507
1.932.480 105.852 1.745.266 3.783.598
2.067.971 80.414 1.216.300 3.364.685
7.410.249
6.989.192
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Valuta asing Giro Tabungan Deposito berjangka
Rupiah Current account Saving accounts Time deposits Foreign currencies Current account Saving accounts Time deposits Total
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 1,98% 6,00% 7,82%
1,94% 5,32% 8,33%
Rupiah Current account Saving accounts Time deposits
0,50% 0,72% 1,51%
0,57% 0,73% 1,98%
Foreign currencies Current account Saving accounts Time deposits
Jumlah giro dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 1.293.294 dan Rp 1.278.112 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Total current accounts and time deposits pledged as security for loans receivable amounted to Rp 1,293,294 and Rp 1,278,112 as of 31 December 2015 and 2014, respectively.
lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari nasabah diungkapkan pada Catalan 28.
Information on the classification and fair value of deposits from customers was disclosed in Note 28.
15. SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN
Rupiah Giro Call money Valuta asing Giro Call money Jumlah
15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 31 Desember/December 2015 2014 952 387.700 388.652
669 486.015 486.684
407.337 407.337
363.234 421.139 784.373
795.989
1.271.057
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Rupiah Giro Call money Valuta asing Giro Call money
Rupiah Current account Call money Foreign currencies Current account Call money Total
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 1,82% 9,41%
1,50% 6,12%
Rupiah Current account Call money
0,75% -
0,75% 0,30%
Foreign currencies Current account Call money
lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari bank-bank lain diungkapkan pada Catalan 28.
Information on the classification and fair value of deposits from other banks was disclosed in Note 28.
57
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16. PAJAK PENGHASILAN a.
16. INCOME TAX
Liabilitas pajak kini terdiri dari
a.
Current tax liabilities consist of:
31 Desember/December 2015 2014 Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 25
b.
Komponen beban sebagai berikut:
pajak
23.552 2.090 25.642
penghasilan
7.475 7.475
adalah
b.
Corporate income tax Income tax article 25
The components of income tax expense were as follows:
Tahun berakhir/year ended 31 Desember/December 2015 2014 Pajak kini Pajak tangguhan: Pembentukan dan pemulihan perbedaan temporer Jumlah
c.
67.048)
73.534
(24.717) 42.331)
12.367 85.901
Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
c.
Current tax Deferred tax: Origination and reversal of temporary differences Total
The reconciliation between accounting income before tax multiplied by the tax rate and income tax expense was as follows:
Tahun berakhir/year ended 31 Desember/December 2015 2014 Laba sebelum pajak tangguhan Tarif pajak Perbedaan permanen dengan tarif pajak 25% Beban pajak
d.
158.169 25% 39.542
325.077 25% 81.269
Income before tax Tax rate
2.789 42.331
4.632 85.901
Permanent differences at 25% Tax expense
Aset (liabilitas) pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2013
Diakui pada laba rugi periode berjalan/ Recognized in current period profit or loss
d.
Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income
2014
The items that gave rise to significant portion of deferred tax assets (liabilities) as of 31 December 2015 and 2014 were as follows: Diakui pada laba rugi periode berjalan/ Recognized in current period profit or loss
Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income
2015
Aset (liabilitas) pajak tangguhan:
Deferred tax assets (liabilities):
Liabilitas imbalan pasca-kerja
5.646)
3.333)
775)
9.754)
1.950)
(637)
11.067
Obligation for postemployment benefits
Beban yang masih harus dibayar
6.273)
(449)
-)
5.824)
(61)
-)
5.763
Accrued expenses
Pendapatan dan biaya transaksi yang ditangguhkan sehubungan dengan kredit yang diberikan Dipindahkan
626) 12.545)
1.768) 4.652)
-) 775)
58
2.394) 17.972)
1.413) 3.302)
-) (637)
Deferred fees and transaction costs related to 3.807 loans 20.637 Carry forward
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) Diakui pada laba rugi periode berjalan/ Recognized in current period profit or loss
2013 Pindahan Rugi yang belum direalisasikan dari perubahan nilai aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan
16. INCOME TAX (Continued) Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income
Diakui pada laba rugi periode berjalan/ Recognized in current period profit or loss
2014
Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income
2015
12.545)
4.652)
775)
17.972)
3.302)
(637)
16.301)
(13.618)
-)
2.683)
17.258
-
Carried forward Unrealized loss from changes in fair value of financial assets held for trading 19.941
20.637)
Rugi (laba) yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi (Catatan 13)
233)
-)
(236)
(3)
-
320)
317
Unrealized loss (gain) from changes in fair value of investment securities (Note 13)
Depresiasi aset tetap
2.275)
(1.017)
-)
1.258)
(2.791)
-)
(1.533)
Depreciation of fixed assets
Biaya transaksi yang ditangguhkan sehubungan dengan pinjaman yang diterima
-)
(641)
-)
(641)
340
-)
(301)
Transaction cost related to borrowing
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
(6.775)
(1.743)
-)
(8.518)
6.608
-)
(1.910)
Allowance for impairment losses of financial assets
Aset pajak tangguhan bersih
24.579)
(12.367)
539)
12.751)
24.717
(317)
37.151
Deferred tax assets - net
e.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahuntahun mendatang.
e.
The management believes that total deferred tax assets arising from temporary differences are probable to be realized in future years.
f.
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/ mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
f.
Under the taxation laws in Indonesia, the Bank submits its corporate tax returns on a selfassessment basis. The tax authorities may assess amend taxes within the statute of limitations under prevailing regulations.
Posisi pajak Bank dapat dipertanyakan oleh fiskus. Manajemen dapat mempertahankan posisi pajak Bank yang diyakini berdasarkan pada teknik dasar yang kuat dan telah sesuai dengan peraturan perpajakan. Oleh karena itu, manajemen yakin bahwa akrual atas liabilitas pajak telah memadai untuk semua tahun pajak terbuka berdasarkan evaluasi atas berbagai faktor, termasuk interpretasi atas undang-undang perpajakan dan pengalaman sebelumnya. Penilaian ini didasarkan pada estimasi dan asumsi dan dapat melibatkan keputusan atas kejadian mendatang. Informasi baru yang tersedia dapat menyebabkan perubahan keputusan oleh manajemen atas kecukupan dari liabilitas pajak. Perubahan atas liabilitas pajak tersebut dapat mempengaruhi beban pajak pada periode dimana keputusan dibuat.
The Bankâ&#x20AC;&#x2122;s tax positions may be challenged by the tax authorities. Management vigorously defends the Bankâ&#x20AC;&#x2122;s tax positions which are believed to be grounded on sound technical basis and in compliance with the tax regulations. Accordingly, management believes that the accruals for tax liabilities are adequate for all open tax years based on the assessment of various factors, including interpretations of tax law and prior experience. This assessment relies on estimates and assumptions and may involve judgment about future events. New information may become available that causes management to change its judgment regarding the adequacy of existing tax liabilities. Such changes to tax liabilities will impact tax expense in the period in which such determination is made.
59
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) g.
16. INCOME TAX (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, terdapat Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak yang telah diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak sehubungan dengan tahun-tahun fiskal berikut ini: (1)
(2)
g.
Tahun fiskal 2007
(1) Fiscal year 2007
Pada bulan Juni 2008, Bank mengajukan kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp 16.684. Pada bulan Juni 2009, Bank menerima hasil pemeriksaan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 masing-masing sebesar Rp 907 dan Rp 10, serta Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 12.091. Bank menyetujui hasil pemeriksaan atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 dan membayar sebesar Rp 917. Namun, Bank tidak setuju dengan hasil pemeriksaan pajak penghasilan badan dan mengajukan keberatan ke Kantor Wilayah Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan pada bulan Agustus 2009.
In June 2008, the Bank claimed for 2007 corporate income tax overpayment of Rp 16,684. In June 2009, Bank received tax assessment result letter of underpayment for income tax article 23 and 26 amounting to Rp 907 and Rp 10, respectively, and overpayment of corporate income tax amounting to Rp 12,091. The Bank agreed with the assessment related to income tax article 23 and 26 and paid the amount of Rp 917. However, the Bank disagreed with the assessment of corporate income tax and submitted an objection letter on such assessment to South Jakarta District Tax Service Office in August 2009.
Pada bulan Mei 2010, Direktorat Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan yang diajukan Bank sejumlah Rp 83. Atas hasil keputusan ini, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada bulan Agustus 2010 sejumlah Rp 4.501 dan menyetujui untuk mengakui Rp 9 sebagai beban lain-lain.
In May 2010, Directorate General of Taxation partially accepted the Bank's objections amounted to Rp 83. Following this result, the Bank filed appeal letter to the Tax Court in August 2010 amounted to Rp 4,501 and agree to recognize an amount of Rp 9 as other expense.
Pada tanggal 26 Pebruari 2014, Bank menerima hasil Keputusan Pengadilan Pajak yang mengabulkan sebagian pengajuan banding sebesar Rp 4.366 dan atas sisanya sebesar Rp 135, Bank menerima Keputusan Pengadilan Pajak tersebut. Pada tanggal 9 Oktober 2014, Bank menerima kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan tersebut.
On 26 February 2014, the Bank received the Tax Court Decision which partially accepted the tax appeal amounted to Rp 4,366 and for the remaining amount of Rp 135, the Bank accepted that Tax Court Decision. On 9 October 2014, the Bank received the overpayment of corporate income tax.
Tahun fiskal 2011 dan 2012
(2) Fiscal year 2011 and 2012
Berdasarkan surat KPP Madya Jakarta Selatan tanggal 22 Agustus 2014 tentang Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas seluruh pajak Bank untuk tahun fiskal 2011 dan 2012. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, proses pemeriksaan tersebut masih berlangsung. (3)
As of 31 December 2015 and 2014, there was tax assessment letters (SKP) and Tax Audit Notification Letter which had been issued by Tax Office related to the following fiscal years:
Based on the Tax Audit Notification Letter from Tax Office dated 22 August 2014, the tax authorities performed tax audit for the Bank`s all taxes for fiscal year 2011 and 2012. Up to 31 December 2015, the tax audit is still in process.
Tahun fiskal 2014
(3) Fiscal year 2014
Pada bulan April 2015, Bank mengajukan kelebihan bayar atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2014 sebesar Rp 17.219.
In April 2015, the Bank submit claim for tax refund for overpayment of 2014 Corporate Income Tax amounting to Rp 17.219.
Berdasarkan surat KPP Madya Jakarta Selatan tanggal 18 Agustus 2015 tentang Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas Pajak Penghasilan Badan Bank untuk tahun fiskal 2014. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, proses pemeriksaan tersebut masih berlangsung.
Based on the Tax Audit Notification Letter from Tax Office dated 18 August 2015, the tax authorities performed tax audit for the Bank`s Corporate Income Tax for fiscal year 2014. Up to 31 December 2015, the tax audit is still in process.
60
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
17. PINJAMAN YANG DITERIMA
17. BORROWINGS
Pinjaman yang diterima terdiri dari:
The borrowings consist of: 31 Desember/December 2015 2014
Export Import Bank of the Republic of China, fasilitas kredit revolving, fasilitas maksimum 2015 dan 2014: USD 30.000.000, jatuh tempo fasilitas 2015 dan 2014: 20 Maret 2016 (diperbaharui setiap 15 bulan), saldo pinjaman 2015 dan 2014: USD 4.181.800 dan USD 8.365.978, tingkat suku bunga 2015 dan 2014: LIBOR 6 bulanan + 0,375% setahun, jatuh tempo 2015 dan 2014: 7 Januari 2016 - 2 Nopember 2018 dan antara tanggal 2 Januari 2015 16 September 2016 PT Bank Negara Indonesia Tbk, fasilitas Banker Acceptance, tingkat suku bunga: 9% setahun, jatuh tempo: 29 Januari 2016 PT Bank Central Asia Tbk, fasilitas Pinjaman Jangka Pendek, tingkat suku bunga: JlBOR 3 bulanan + 1,5% setahun, jatuh tempo: 21 November 2016 Commerzbank AG., Hong Kong, fasilitas Pinjaman Jangka Panjang, saldo pinjaman: USD 40.000.000, tingkat suku suku bunga: LIBOR 3 bulanan + 1,5% setahun, jatuh tempo: 23 September 2016 lNG Bank, Taipei, fasilitas Pinjaman Jangka Panjang, saldo pinjaman: USD 25.000.000, tingkat suku bunga: LIBOR 3 bulanan + 1.6% setahun, jatuh tempo: 5 Mei 2016
57.788
103.845
Export Import Bank of the Republic of China, revolving credit facility, maximum facility 2015 and 2014: USD 30,000,000, facility due in 2015 and 2014: 20 March 2016 (renewed every 15 months), outstanding amount 2015 and 2014: USD 4,181,800 and USD 8,365,978, interest rate 2015 and 2014: 6 month LIBOR + 0.375% per annum, due date 2015 and 2014: ranging on 7 January 2016 - 2 November 2018 and ranging on 2 January 2015 16 September 2016
-
PT Bank Negara Indonesia Tbk, Banker Acceptance, interest rate: 9% per annum, due date: 29 January 2016
-
PT Bank Central Asia Tbk, Short Term Loan, interest rate: 3 month JIBOR + 1.5% per annum, due date: 21 November 2016
493.075
Commerzbank AG., Hong Kong, Long Term Loan, outstanding amount: USD 40,000,000, interest rate: 3 month LIBOR + 1.5% per annum, due date: 23 September 2016
50.800
202.293
550.517
345.797 1.207.195
310.623 907.543
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
lNG Bank, Taipei, Long Term Loan, outstanding amount USD 25,000,000, interest rate: 3 month LIBOR+ 1.6% per annum, due date: 5 May 2016
The weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing
9,66% 1,97%
1,66%
lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 28.
Rupiah Foreign currencies
Information on the classification and fair value of borrowings was disclosed in Note 28.
18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAINNYA
18. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
31 Desember/December 2015 2014 Setoran jaminan Bonus Pajak pasal 4(2), 21, 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai Liabilitas segera Liabilitas lainnya Jumlah
143.485 23.052
60.847 23.298
7.212 3.591 15.134 192.474
10.531 4.499 16.119 115.294
61
Guarantee deposits Bonus Tax articles 4(2),21,23,26 and Value Added Tax Liabilities on demand Other liabilities Total
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
19. MODAL SAHAM
19. SHARE CAPITAL
Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
The details of share ownership of the Bank as of 31 December 2015 and 2014 were as follows:
Jumlah lembar saham ditermpatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase kepemilikan/ Pecentage of ownership (%)
Jumlah/Total
Shareholders
1.485 15 1.500
99 1 100
148.500 1.500 150.000
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei PT Bank Danamon Indonesia Tbk Total
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei PT Bank Danamon Indonesia Tbk Jumlah
20. PENDAPATAN BUNGA BERSIH
20. NET INTEREST INCOME Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014
Pendapatan bunga Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Beban bunga Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank-bank lain Pinjaman yang diterima Premi penjaminan pemerintah
780.980) 22.952)
653.193) 34.350)
29.507)
30.382)
2.007)
1.690)
15.430) 850.876)
17.582) 737.197)
(201.500) (33.982) (25.074) (59.852) (2.431) (15.341) (338.180)
(192.048) (20.842) (22.753) (29.381) (1.505) (11.839) (278.368)
512.696)
458.829)
Termasuk dalam pendapatan bunga adalah bunga dari efek diskonto aset keuangan yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 27.946 dan Rp 18.483.
Interest income Loans receivable Investment securities Placements with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Interest expense Time deposits Saving accounts Current accounts Deposits from other banks Borrowings Government guarantee
Included in interest income is interest from the effect of discounting (unwinding interest) of impaired financial assets for the years ended 31 December 2015 and 2014 amounting to Rp 27,946 and Rp 18,483, respectively.
62
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
21. PROVISI DAN KOMISI - BERSIH
21. FEES AND COMMISSIONS - NET Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014
Pendapatan provisi dan komisi Provisi dan komisi kredit Komisi letters of credit Komisi pengiriman uang Komisi lainnya Beban provisi dan komisi Beban jasa penagihan Pihak berelasi (Catatan 31) Pihak ketiga Beban komisi lainnya
Provisi dan komisi - bersih
46.962) 19.870) 3.092) 8.935) 78.859)
106.993) 20.244) 5.809) 4.508) 137.554)
(2.245) (337) (3.948) (6.530)
(6.990) (7.258) (11.398) (25.646) ) 111.908)
72.329)
22. (KERUGIAN) KEUNTUNGAN TRANSAKSI PERDAGANGAN - BERSIH
Fees and commissions income Loans fees and commissions Letters of credit commissions Remittance commissions Other commissions Fees and commissions expenses Collection fees expenses Related party (Note 31) Third parties Other commissions expenses
Fees and commissions - net
22. NET TRADING (LOSS) GAIN Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014
Keuntungan dari instrumen derivatif (Kerugian) keuntungan dari obligasi pemerintah Lain-lain
345)
84.951
Gain from derivative instruments
(24.924) 18.593) (5.986)
4.369 17.547 106.867
(Loss) gain from government bonds Other
23. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) DARI INSTRUMEN KEUANGAN LAINNYA PADA NILAI WAJAR MELALUI LABA RUGI - BERSIH
23. GAIN (LOSS) FROM OTHER FINANCIAL INSTRUMENTS AT FAIR VALUE THROUGH PROFIT OR LOSS - NET
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Keuntungan (kerugian) dari kontrak valuta berjangka Keuntungan (kerugian) dari kontrak valuta spot Keuntungan dari kontrak valuta Non Delivery Forward (NDF)
4.995
(29.594)
1.219
(6.946)
1.002 7.216
18.075) (18.465)
63
Gain (loss) from currency forward contracts Gain (loss) from currency spot contracts Gain from currency Non Delivery Forward (NDF) contracts
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24. PENDAPATAN LAIN-LAIN
24. OTHER INCOME
Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan recovery yang telah diterima oleh Bank atas pembayaran kredit TKI, korporasi dan konsumen lainnya yang telah dihapus-bukukan sebelumnya. 25. PENAMBAHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
Other income consists of recovery income received by the Bank for the payment of IOW, corporate and other consumer loan which have been previously written-off. 25. ADDITION OF IMPAIRMENT FINANCIAL ASSETS
LOSSES
ON
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Beban selama tahun berjalan: Tagihan akseptasi (Catatan 11) Kredit yang diberikan (Catatan 12) Jumlah
(725) 181.549 180.824
(353) 43.362) 43.009)
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Charges for the year: Acceptance receivables (Note 11) Loans receivable (Note 12) Total
26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014
Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Amortisasi aset takberwujud Komunikasi Beban pendidikan dan pelatihan Perjalanan dan transportasi Penyusutan aset tetap Iklan dan promosi Pungutan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) Keperluan kantor Jasa tenaga ahli Jasa konsultan sehubungan dengan kredit yang diberikan kepada TKI Lainnya Jumlah
18.969 15.729 11.125 9.020 8.334 8.092 7.556 6.991
17.513 10.616 3.411 8.706 7.136 8.602 8.109 19.834
6.475 3.410 3.096
2.342 3.871 2.497
Rental Repair and maintenance Amortization of intangible assets Communication Educational and training expenses Travelling and transportation Depreciation of fixed assets Advertisement and promotion Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)’s levies Office expenses Professional fees
12.781 111.578
5.079 14.870 112.586
Consultant fees related to IOW loans Others Total
27. BEBAN KARYAWAN
27. PERSONNEL EXPENSES Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014
Gaji Tunjangan dan bonus Imbalan pasca-kerja Lain-lain Jumlah
103.531 33.795 10.566 12.595 160.487
96.717 33.998 7.976 10.188 148.879
64
Salaries Allowances and bonuses Post-employment benefits Others Total
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. INSTRUMEN KEUANGAN
28. FINANCIAL INSTRUMENTS
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing. Kebijakan akuntansi yang signifikan dalam Catatan 2.i menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui.
In the table below, the financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting policies in Note 2.i describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognized.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan utama Bank berdasarkan kategori masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The table below sets out the carrying amount of the Bankâ&#x20AC;&#x2122;s main financial assets and financial liabilities based on their respective category as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015
Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Jumlah
Diperdagangkan/ Trading
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative held for risk management
-)
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Tersedia untuk dijual/ Available-forSale
-)
-
-
55.042
-)
55.042)
-)
-)
-
740.982
-
-)
740.982)
-)
-)
-
235.406
-
-)
235.406)
-)
-)
-
1.892.710
-
-)
1.892.710)
286.685)
-)
-
-
-
-)
286.685)
-) -) -)
802 -) -)
-
496.191 8.642.431
-
-) -) -)
802) 496.191) 8.642.431)
-) 286.685)
-) 802
69.516 69.516
12.007.720
220.437 275.479
-) -)
289.953) 12.640.202)
-)
-)
-
-
-
(7.410.249)
(7.410.249)
-)
-)
-
-
-
(795.989)
(795.989)
Deposits from customers Deposits from other banks
(119.456)
-)
-
-
-
-)
(119.456)
Financial liabilities held for trading
-) -)
(404) -)
-
-
-
-) (497.559)
(404) (497.559)
Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables
-) (119.456)
-) (404)
-
-
-
(1.207.195) (9.910.992)
(1.207.195) (10.030.852)
Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable Investment securities Total Financial liabilities
65
Borrowings Total
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Classification of financial assets and financial liabilities (Continued)
31 Desember/December 2014
Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Jumlah
Diperdagangkan/ Trading
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative held for risk management
-)
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Tersedia untuk dijual/ Available-forSale
-)
-
-
51.252
-)
51.252)
-)
-)
-
733.620
-
-)
733.620)
-)
-)
-
400.680
-
-)
400.680)
Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading
-)
-)
-
681.962
-
-)
681.962)
195.790)
-)
-
-
-
-)
195.790)
-)
11.251)
-
-
-
-)
11.251)
-) -) -)
-) -) -)
-
1.094.516 506.879 7.738.323
-
-) -) -)
1.094.516) 506.879) 7.738.323)
-) 195.790)
-) 11.251)
661.653 661.653
11.155.980
88.865 140.117
-) -)
750.518) 12.164.791)
-)
-)
-
-
-
(6.989.192)
(6.989.192)
-)
-)
-
-
-
(1.271.057)
(1.271.057)
Deposits from customers Deposits from other banks
(72.426)
-)
-
-
-
-)
(72.426)
Financial liabilities held for trading
-) -)
(405) -)
-
-
-
-) (508.985)
(405) (508.985)
Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables
-) (72.426)
-) (405)
-
-
-
(907.543) (9.676.777)
(907.543) (9.749.608)
Derivative assets held for risk management Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables Loans receivable Investment securities Total Financial liabilities
Borrowings Total
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair values of financial instruments
Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut:
The Bank measures fair values using the following hierarchy of methods:
Level 1: Input yang berasal dari harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk instrumen yang identik yang dapat diakses Bank pada tanggal pengukuran.
Level 1: Inputs that are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical instruments that the Bank can access at the measurement date.
Level 2: Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung atau tidak langsung. Dalam kategori ini termasuk instrumen yang dinilai dengan menggunakan: harga kuotasian untuk instrumen yang serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk instrumen yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung dari data pasar.
Level 2: Inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable either directly or indirectly. This category includes instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for identical or similar instruments in markets that are not active; or other valuation techniques in which all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
Level 3: Input yang tidak dapat diobservasi. Dalam kategori ini termasuk semua instrumen dimana teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi ini memberikan dampak signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasian untuk instrumen serupa yang memerlukan penyesuaian atau asumsi signifikan yang tidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan diantara instrumen tersebut. 66
Level 3: Inputs that are unobservable. This category includes all instruments for which the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments for which significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan)
Fair values of financial instruments (Continued)
Nilai wajar dari aset keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup model nilai kini bersih dan arus kas yang didiskontokan, perbandingan dengan instrumen yang sejenis yang harga pasarnya tersedia dan dapat diobservasi, serta model penilaian lainnya. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta volatilitas, dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah pengukuran nilai wajar yang mencerminkan harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transactions) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran.
Fair values of financial assets that are traded in active markets are based on quoted market prices or dealer price quotations. For all other financial instruments, the Bank determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist and other valuation models. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price that would be received to sell the asset or paid to transfer the liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Bank menerapkan model penilaian yang diakui secara luas untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan yang umum dan yang lebih sederhana, seperti kontrak berjangka valuta asing yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan hanya membutuhkan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan input dalam model mengurangi kebutuhan untuk pertimbangan dan estimasi manajemen dan juga mengurangi ketidakpastian yang terkait dengan penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan input bervariasi tergantung pada produk dan pasar, dan mudah berubah berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum di pasar keuangan.
The Bank uses widely recognized valuation models for determining the fair value of common and more simple financial instruments, such as foreign exchange forward contracts that use only observable market data and require little management judgment and estimation. Availability of observable market prices and model inputs reduces the need for management judgment and estimation and also reduces the uncertainty associated with determination of fair values. The availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets, and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets.
Untuk instrumen yang lebih kompleks, Bank menggunakan model penilaian proprietary, yang biasanya dikembangkan dari model penilaian yang telah diakui. Beberapa atau semua input yang signifikan dalam model ini mungkin tidak dapat diobservasi di pasar, dan berasal dari harga pasar atau harga atau estimasi berdasarkan asumsi. Contoh instrumen yang memerlukan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan meliputi beberapa pinjaman tertentu dan efek yang tidak memiliki pasar aktif. Model penilaian yang menggunakan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan memerlukan tingkat pertimbangan dan asumsi manajemen yang lebih tinggi dalam penentuan nilai.
For more complex instruments, the Bank uses proprietary valuation models, which are usually developed from recognized valuation models. Some or all the significant inputs into these models may not be observable in the market, and are derived from market prices or rates or are estimated based on assumptions. Examples of instruments involving significant unobservable inputs include certain loans and securities for which there is no active market. Valuation models that employ significant unobservable inputs require a higher degree of management judgment and estimation in the determination of value.
Pertimbangan dan estimasi manajemen biasanya memerlukan pemilihan model yang sesuai untuk digunakan, penentuan arus kas masa depan yang diharapkan pada instrumen keuangan yang dinilai, penentuan probabilitas kegagalan pihak lawan dan pembayaran dimuka dan pemilihan tingkat diskonto yang tepat.
Management judgement and estimation are usually require for selection of the appropriate valuation model to be used, determination of expected future cash flows on the financial instrument being valued, determination of the probability of counterparty default and prepayments and selection of appropriate discount rates.
67
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan)
Fair values of financial instruments (Continued)
Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model disesuaikan dengan faktor-faktor lain, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model, sepanjang Bank berkeyakinan bahwa pelaku pasar pihak ketiga akan memperhitungkan dalam menentukan harga transaksi. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit instrumen termasuk penyesuaian untuk memperhitungkan risiko kredit Bank dan pihak lawan. Untuk mengukur derivatif yang klasifikasinya mungkin berubah dari aset menjadi liabilitas atau sebaliknya seperti swap suku bunga, nilai wajar memperhitungkan Credit Valuation Adjustment (“CVA”) dan Debit Valuation Adjustment (“DVA”) ketika pelaku pasar mempertimbangkan hal ini dalam harga derivatif. Bank menggunakan model standard untuk mengukur CVA dan DVA.
Fair values estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes that a third party market participants would take them into account in pricing a transaction. Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Bank and the counterparty where appropriate. For measuring derivatives that might change classification from being an asset to a liability or vice versa such as interest rate swaps, fair values take into account both credit valuation adjustment (CVA) and debit valuation adjusment (DVA) when market participants take this into consideration in pricing the derivatives. The Bank uses standard model to measure the CVA and DVA.
Kerangka Penilaian
Valuation Framework
Penilaian aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank dikaji secara independen dari bisnis oleh Grup Manajemen Risiko dan Grup Credit Control pada Bank. Grup Manajemen Risiko dan Grup Credit Control pada Bank bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penilaian telah dilakukan secara tepat dan hasil penilaian telah didiskusikan dengan masing-masing unit bisnis untuk mendapat persetujuan. Selain itu, komunikasi juga diperlukan untuk memberikan kepastian kepada masing-masing unit bisnis bahwa hasil penilaian telah menggunakan data pasar yang dapat diandalkan dari sumber-sumber independen (misalnya harga perdagangan dan kuotasi pialang) berdasarkan konsensus sumber data. Model penilaian diajukan dan didiskusikan dengan masing-masing unit bisnis serta disetujui oleh Direktur Bisnis dan Direktur Risiko.
Valuation of financial assets and financial liabilities of the Bank are subject to an independent review by Risk Management Group and Credit Control Group of the Bank. Risk Management Group and Credit Control Group of the Bank are responsible to ensure that valuation has been properly accounted for and the assessment results have been discussed with each business unit to obtain an approval. Furthermore, the communication is needed in order to assure each business unit that the assessment uses reliable market data from independent sources (e.g. traded prices and broker quotes) based on consensus data sources. Valuation model is proposed and discussed with each of business unit and approved by Business Director and Risk Director.
Sepanjang terdapat kelayakan sumber data pasar, Grup Manajemen Risiko melakukan pengkajian secara berkala sekurang-kurangnya secara tahunan. Data pasar yang digunakan untuk validasi harga mencakup pula sumber data perdagangan terkini yang melibatkan pihak lawan eksternal atau pihak ketiga seperti Bloomberg, Reuters, pialang, pricing providers dan lain sebagainya. Data pasar yang digunakan harus sedapat mungkin mencerminkan pasar yang secara berkesinambungan dapat berevolusi mengikuti perkembangan pasar dan instrumen keuangan. Untuk menentukan kualitas dari input data pasar, faktor-faktor seperti independensi, relevansi, kehandalan, ketersediaan berbagai sumber data dan metodologi yang digunakan oleh pricing provider harus dipertimbangkan.
If there were reliable sources of market data, Risk Management Group performs periodic review at least on annually basis. The market data used for price validation may include those source from recent trade data involving external counterparties or third parties such as Bloomberg, Reuters, brokers, pricing providers and etc. The market data used should be representative of the market as much as possible, which can evolve over time as markets and financial instruments develop. To determine the quality of the market data inputs, factors such as independence, relevance, reliability, availability of multiple data sources and methodology employed by the pricing provider are taken into consideration.
68
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
Financial instruments measured at fair values
Tabel di bawah ini menyajikan analisa instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal pelaporan, berdasarkan hirarki nilai wajar:
The table below presents financial instruments measured at fair value as of the reporting date, based on fair value hierarchy:
31 Desember/December 2015 Level/ Level/ Jumlah/ Level 1 Level 2 Total Aset keuangan Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek untuk tujuan investasi
245.660
41.025
286.685
220.437
802 -
802 220.437
-
119.456
119.456
-
404
404
Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
Financial assets Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Investment securities Financial liabilities Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management
31 Desember/December 2014 Level/ Level/ Jumlah/ Level 1 Level 2 Total Aset keuangan Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek untuk tujuan investasi
144.864
50.926
195.790
88.865
11.251 -
11.251 88.865
-
72.426
72.426
-
405
405
Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
Financial assets Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Investment securities Financial liabilities Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan efek-efek untuk tujuan investasi diprioritaskan untuk menggunakan harga kuotasi penawaran di Bloomberg pada tanggal pelaporan, kecuali untuk nilai wajar forward, swap suku bunga (IRS) dan cross currency swap (CCS), yang penilaiaannya ditentukan dengan teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi.
The fair value of financial assets and financial liabilities held for trading and investment securities were prioritizied to use quoted bid price in Bloomberg as of reporting date, except for fair value of the forward, interest rate swap (IRS) and cross currency swap (CCS), which was determined using valuation techniques based on observable inputs.
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
Financial instruments not measured at fair value
Tabel dibawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar dan analisa atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing level pada hirarki nilai wajar. Tabel ini tidak termasuk informasi nilai wajar untuk aset dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar jika nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya.
The following table sets out the fair values of financial instruments not measured at fair value and analysis on those financial instruments by level in the fair value hierarchy. The table does not include fair value information for financial assets and liabilities not measured at fair value if the carrying amount is a reasonable approximation of fair value.
31 Desember/December 2015 Nilai wajar/Fair value Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Aset keuangan Kredit yang diberikan Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah
Level 1/ Level 1
Level 2/ Level 2
Level 3/ Level 3
Jumlah/ Total
8.642.431 8.642.431
-
-
8.632.946 8.632.946
8.632.946 8.632.946
7.410.249 7.410.249
-
7.410.249 7.410.249
-
7.410.249 7.410.249
69
Financial assets Loans receivables Financial liabilities Deposits from customers
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada -nilai wajar (Lanjutan)
Financial instruments not measured at fair value (Continued)
31 Desember/December 2014 Nilai wajar/Fair value
Aset keuangan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah
Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount
Level 1/ Level 1
Level 2/ Level 2
Level 3/ Level 3
Jumlah/ Total Financial assets
1.094.516 7.738.323 8.832.839
-
1.094.516 1.094.516
7.708.371 7.708.371
1.094.516 7.708.371 8.802.887
6.989.192 6.989.192
-
6.989.192 6.889.192
-
6.989.192 6.989.192
Securities purchased under resale agreements Loans receivables Financial liabilities Deposits from customers
Sebagian besar dari instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar, diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Instrumen keuangan berikut ini merupakan instrumen keuangan jangka pendek atau yang secara berkala ditinjau ulang menggunakan harga pasar. Oleh karenanya, nilai wajar instrumen keuangan tersebut mendekati nilai tercatatnya.
Majority at the financial instrument not measured at fair value are measured at amortized cost. The following financial instruments represent financial instruments which are short term in nature or reprice to current market rates frequently. Therefore, the fair value of these financial instruments approximate to the carrying amount.
Aset keuangan: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Tagihan akseptasi Efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Financial assets: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks
Liabilitas keuangan: Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima
Financial liabilities: Deposits from other banks Acceptance payables Borrowings
Nilai wajar kredit yang diberikan diestimasi dengan menggunakan model penilaian, seperti teknik diskonto arus kas. Input dalam teknik penilaian termasuk arus kas yang akan diterima di masa datang dan suku bunga pasar yang mempunyai risiko nilai wajar dinilai dengan menggunakan diskonto arus kas. Input dalam teknik penilaian termasuk arus kas yang akan diterima di masa datang dan suku bunga.
The fair value of loans receivable is estimated using valuation models, such as discounted cash flows techniques. Input into the valuation techniques include expected future cash flows and market interest rates with fair value risk was determined by discounting cash flows techniques. Input into the valuation techniques include expected future cash flows and market interest rates.
Nilai wajar simpanan dari nasabah tanpa jatuh tempo adalah jumlah yang terutang pada saat penarikan.
The fair value of deposits from customers with no stated maturity is the amount repayable on demand.
Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak pada pelaporan posisi atau kinerja keuangan Bank. Nilai wajar yang dihitung oleh Bank mungkin berbeda dengan jumlah aktual yang akan diterima/dibayar pada saat penyelesaian atau jatuh tempo instrumen keuangan. Mengingat kategori tertentu instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan, maka terdapat pertimbangan 70
The fair values calculated are for disclosure purposes only and do not have any impact on the Bankâ&#x20AC;&#x2122;s reported financial performance or position. The fair values calculated by the Bank may be different from the actual amount that will be received/paid on the settlement or maturity of the financial instrument. As certain categories of financial instruments are not traded, there is management judgment involved in
-
Acceptance receivables Held-to-maturity investment securities
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
manajemen dalam perhitungan nilai wajar.
calculating the fair values.
29. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
29. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014, komitmen dan kontinjensi Bank adalah sebagai berikut:
KOMITMEN Tagihan komitmen Fasilitas kredit diterima dari bank lain yang belum digunakan Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan
Jumlah liabilitas komitmen - bersih KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Bunga atas kredit yang mengalami penurunan nilai Garansi yang diterima
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank’s commitments and contingencies were as follows:
31 Desember/December 2015 2014 ) 355.904
267.937
(201.313) (183.438) (384.751)
(233.208) (230.950) (464.158)
(28.847)
(196.221)
COMMITMENTS Committed receivables Unused credit facilities received from other banks Committed liabilities Unused credit facilities granted to debtors Outstanding irrevocable L/C
Total committed liabilities - net CONTINGENCIES Contingent receivables
Liabilitas kontinjensi Garansi yang diterbitkan
8.237 33.084 41.321
15.570 45.577 61.147
(357.812)
(68.822)
Contingent liabilities Guarantees issued
Jumlah liabilitas kontinjensi - bersih
(316.491)
(7.675)
Total contingent liabilities - net
Interest on impaired loans Guarantees received
Jumlah fasilitas kredit (uncommitted) kepada nasabah yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 3.413.053 dan Rp 3.206.604.
Unused credit facilities (uncommitted) granted to debtors as of 31 December 2015 and 2014 were Rp 3,413,053 and Rp 3,206,604, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, garansi yang diterima dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 20.678 dan Rp 18.578 (Catatan 31).
As of 31 December 2015 and 2014, guarantees received from related parties amounted to Rp 20,678 and Rp 18,578, respectively (Note 31).
Bank menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan atau likuiditas Bank.
The Bank is a party to various unresolved legal actions, administrative proceedings, and claims in the ordinary course of its business. It is not possible to predict with certainty whether or not the Bank will ultimately be successful in any of these legal matters or, if not, what the impact might be. However, the Bank’s management does not expect that the results in any of these proceedings will have a material adverse effect on the Bank’s results of operations, financial position or liquidity.
71
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30. KUALITAS ASET PRODUKTIF
30. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS
Di bawah ini adalah rangkuman dari kualitas aset produktif sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang disajikan pada nilai tercatat sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Summarized below is the quality of productive assets in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations which are presented at their carrying amounts before allowance for impairment losses as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Giro pada Bank Indonesia
740.982
-
-
-
-
740.982
Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
235.406
-
-
-
-
235.406
1.892.710
-
-
-
-
1.892.710
286.685
-
-
-
-
286.685
802
-
-
-
-
802
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management
497.559 8.431.229
87.068
160.142
68.880
23.306
497.559 8.770.625
Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables Loans receivable
289.953
-
-
-
-
289.953
742.563 13.117.889
87.068
160.142
68.880
23.306
742.563 13.457.285
Komitmen dan kontinjensi Jumlah
Investment securities Commitments and contingencies ) Total
31 Desember/December 2014
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Giro pada Bank Indonesia
733.620
-
-
-
-
733.620
Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
400.680
-
-
-
-
400.680
681.962
-
-
-
-
681.962
195.790
-
-
-
-
195.790
11.251
-
-
-
-
11.251
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management
1.094.516 508.985 7.533.218
175.350
48.287
47.936
46.864
1.094.516 508.985 7.851.655
Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables Loans receivable
750.518
-
-
-
-
750.518
532.980 12.443.520
175.350
48.287
47.936
46.864
532.980 12.761.957
Komitmen dan kontinjensi Jumlah
72
Investment securities Commitments and contingencies ) Total
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
31. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
Laporan posisi keuangan
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
The details of significant balances and transactions with related parties were as follows:
31 Desember/December 2015 2014 Statement of financial position
Aset Giro pada bank-bank lain CTBC Bank Co., Ltd., Taipei CTBC Bank Co., Ltd., cabang Hongkong CTBC Bank Co., Ltd., cabang Tokyo
Aset keuangan untuk diperdagangkan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Assets 14.837
16.062
4.670 1.282 20.789
3.706 1.987 21.755
678
264
Liabilitas
Current account with other banks CTBC Bank Co., Ltd., Taipei CTBC Bank Co., Ltd., Hongkong branch CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch
Financial assets held for trading CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Liabillities
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
41
91
Financial liabilities held for trading CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Simpanan dari bank-bank lain CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
102
366
Deposits from other banks CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Rekening administratif Bank garansi CTBC Bank Co., Ltd., OBU Branch
Administrative accounts 20.678
18.578
Bank guarantees CTBC Bank Co., Ltd., OBU Branch
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Beban provisi dan komisi: Beban jasa penagihan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Statement of profit or loss and other comprehensive income
2.245
6.990
Transaksi dengan personil manajemen kunci
Laporan posisi keuangan Aset: Kredit yang diberikan Liabilitas: Simpanan dari nasabah
Fees and commissions expenses: Collection expenses CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Transactions with key management personnel
31 Desember/December 2015 2014
Statements of financial position
8.257
7.050
Assets: Loans receivable
18.006
6.224
Liabilities: Deposits from customers
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Pendapatan bunga Beban bunga
Statement of profit or loss and other comprehensive income 416 185
Tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai spesifik yang dibukukan atas saldo kredit yang diberikan kepada personil manajemen kunci pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 73
228 106
Interest income Interest expenses
There was no specific allowance for impairment losses which was recorded for key management personnel loans as of 31 December 2015 and 2014.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
31. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (Continued)
Personil manajemen kunci mencakup Dewan Komisaris, Direksi dan Group Head. Kompensasi yang dibebankan bagi personil manajemen kunci untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari:
Key management personnel includes Board of Commissioners, Board of Directors and Group Head. The compensation of key management personnel for the years ended 31 December 2015 and 2014 consisted of:
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca-kerja
36.221 1.844 38.065
28.518 2.068 30.586
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Short term employee benefits Post-employment benefits
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of 31 December 2015 and 2014 were as follows:
Jenis hubungan/ Nature of relationship
No.
Pihak berelasi/Related party
1
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Pemegang saham mayoritas/ Majority shareholder
Giro pada bank-bank lain, simpanan dari bank-bank lain, transaksi derivatif dan beban jasa penagihan/Current accounts with other banks, deposits from other banks, derivative transactions and collection expenses
2
CTBC Bank Co., Ltd., Hongkong branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
3
CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Giro pada bank-bank lain/Current account with other banks
4
CTBC Bank Co., Ltd., OBU branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Bank garansi/Bank guarantees
32. MANAJEMEN PERMODALAN
Jenis transaksi/Type of transactions
32. CAPITAL MANAGEMENT
Sejak 31 Desember 2013, fungsi pengawasan dan pengaturan atas Bank telah dialihkan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). OJK menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan yang berlaku dalam hal modal yang diwajibkan oleh regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial.
Since 31 December 2013, the Bank Indonesia’s role as the supervisor and regulator of the Bank have been transferred to Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). OJK sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing regulation in respect of regulatory capital. The Bank’s approach to capital management is driven by the Bank’s strategic and organizational requirements, taking into account the regulatory, economic and commercial environment.
Mulai 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No.15/12/PBI/2013, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:
Starting 1 January 2015, the Bank calculates its capital requirements in accordance with BI regulation No. 15/12/PBI/2013, where the regulatory capital is analyzed into two tiers as follows:
a.
a.
Modal inti (tier 1), yang terdiri dari modal inti utama dan modal inti tambahan. Modal inti utama antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, laba tahun-tahun lalu dan tahun berjalan (100%), penghasilan komprehensif lainnya berupa potensi keuntungan/kerugian yang berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, selisih kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia dan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif yang diperbolehkan.
74
Core capital (tier 1), which consists of core and additional core capital. Core capital includes issued and fully paid-up capital, additional paidin capital, general reserve, specific reserve, retained earnings and profit for the year (100%), other comprehensive income deriving from potential gain/loss from the changes in fair value of financial assets classified as availablefor-sale, shortfall between allowable amount of allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia guideline and allowance for impairment losses on productive assets. Deferred tax assets, intangible assets (including goodwill) and share
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
32. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
32. CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
Aset pajak tangguhan, aset takberwujud (termasuk goodwill) dan penyertaan (100%) merupakan faktor pengurang modal inti utama. Modal inti tambahan antara lain terdiri dari saham preferen, surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi dimana ketiganya bersifat non-kumulatif setelah dikurangi pembelian kembali. b.
Modal pelengkap (tier 2) antara lain meliputi surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi serta penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia.
investments (100%) are deducted from core capital. Additional core capital includes noncumulative preference shares, subordinated securities and subordinated debts net of buyback portion.
b.
Supplementary capital (tier 2), which includes subordinated securities and subordinated debts and allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia guideline.
Bank tidak mempunyai modal inti tambahan yang memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku.
The Bank does not have any additional core capital which meets the criteria under prevailing BI regulation.
Beberapa batasan berlaku untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator, antara lain bank-bank wajib menyediakan modal inti (tier 1) paling rendah sebesar 6% dari ATMR dan modal inti utama (Common Equity tier 1) paling rendah sebesar 4,5% dari ATMR, baik secara individual maupun secara konsolidasi dengan entitas anak.
Various limits have been set to the elements of regulatory capital, such as banks are required to provide core capital (tier 1) at a minimum of 6% from Risk Weighted Assets and Common Equity tier 1 at a minimum of 4.5% from Risk Weighted Assets, both individually and consolidated level with subsidiary.
Sebelum 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisa dalam 2 tier:
Prior to 1 January 2015, the Bank calculates its capital requirements using the prevailing regulation where the Bank’s regulatory capital is analyzed into two tiers:
Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, cadangan umum, saldo laba dan laba tahun berjalan.
tier 1 capital, which includes issued and fully paid-up share capital, general reserve, retained earnings and profit for the year.
Modal tier 2, meliputi cadangan umum aset produktif yang diperbolehkan.
tier 2 capital, which includes the amount of allowable general allowance for productive assets.
Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi kriteria modal tier 3 sesuai dengan peraturan yang berlaku.
The Bank does not have any other supplementary capital which meets the criteria of tier 3 capital under prevailing regulation.
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; hanya 50 persen laba tahun berjalan sebelum pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlah cadangan umum aset produktif yang boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2.
Various limits are applied to the elements of the regulatory capital. The effect of deferred taxation has been excluded in determining the amount of retained earnings for tier 1 capital; only 50 percent of the profit for the year before deferred taxation being included in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount of general allowances for productive assets that may be included as part of tier 2 capital.
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang menceminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur, yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan yang berlaku, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR.
The Bank’s Risk Weighted Assets (“RWA”) are determined according to specified requirements that seek to reflect the varying levels of risk attached to assets and exposures not recognized in the statement of financial position. Based on the prevailing regulations, the Bank needs to take into consideration its credit risk, market risk and operational risk in measuring the RWA.
75
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
32. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
32. CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat.
The Bank’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the business. The impact of the level of capital on shareholders’ return is also recognized and the Bank also recognizes the need to maintain a balance between the higher returns that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital position.
Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Bank has complied with all externally imposed capital requirements as of 31 December 2015 and 2014.
Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai dengan peraturan yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Bank’s regulatory capital position under prevailing regulation as of 31 December 2015 and 2014 was as follows:
31 Desember/December 2015 2014 Modal tier 1 Modal tier 2
2.361.906 92.248
2.220.670 81.600
Tier 1 capital Tier 2 capital
Jumlah modal
2.454.154
2.302.270
Total capital
Aset Tertimbang Menurut Risiko: Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko
8.073.138 175.374 1.089.841 9.338.353
6.846.449 133.671 893.556 7.873.676
Risk Weighted Assets: Credit risk Market risk Operational risk Total Risk Weighted Assets
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Rasio CET 1 Rasio Tier 1 Rasio Tier 2 Rasio total Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
Capital Adequacy Ratio (CAR) 25,29% 25,29% 0,99% 26,28%
28,20% 28,20% 1,04% 29,24%
CET 1 Ratio Tier 1 Ratio Tier 2 Ratio Total Ratio
9,00% - 10,00%
9,00% - 10,00%
Required Capital Adequacy Ratio
Sebagaimana diungkapkan pada tabel diatas, Bank telah mematuhi peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang mengatur KPMM pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
As disclosed on the above table, the Bank had complied with prevailing Bank Indonesia regulation governing CAR as of 31 December 2015 and 2014.
33. STANDAR AKUNTANSI YANG DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
33. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Beberapa perubahan standar dan interpretasi akuntansi telah terbit tetapi belum berlaku efektif untuk tahun berakhir 31 Desember 2015, dan belum diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan ini. Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) berikut ini, yang akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2016 dan 1 Januari 2017, mungkin memiliki pengaruh signifikan atas laporan keuangan Bank di masa yang akan datang, dan akan membutuhkan penerapan secara retrospektif sebagaimana diatur dalam PSAK No. 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntasi, dan Kesalahan”:
Certain amendments and interpretation have been isued but not yet effective for the year ended 31 December 2015, and have not been applied in preparing these financial statements. The following PSAK and ISAK, which will become effective starting 1 January 2016 and 1 January 2017, may have a significant effect on the Bank’s future financial statements, and may require retrospective application under PSAK No. 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors”:
a. PSAK No. 1 (Revisi 2015), “Penyajian Laporan Keuangan”
a. PSAK No. 1 (2015 Revision), “Presentation of Financial Statements”
76
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 33.
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
STANDAR AKUNTANSI YANG DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (Lanjutan)
33. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (Continued)
b. PSAK No. 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi” c. PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap”
b. PSAK No. 7 (2015 Revision), “Related Party Disclosures” c. PSAK No. 16 (2015 Revision), “Property, Plant and Equipment” d. PSAK No. 19 (2015 Revision), “Intangible Assets” e. PSAK No. 24 (2015 Revision), “Employee Benefits” f. PSAK No. 25 (2015 Revision), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” g. PSAK No. 68 (2015 Revision), “Fair Value Measurement” h. ISAK No. 30 (2015), “Levies”
d. PSAK No. 19 (Revisi 2015), “Aset Takberwujud” e. PSAK No. 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja” f.
PSAK No. 25 (Revisi 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”
g. PSAK No. 68 (Revisi 2015), “Pengukuran Nilai Wajar” h. ISAK No. 30 (Revisi 2015), “Pungutan” Pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Bank belum menentukan dampak dari pengaruh retrospektif, jika ada, atas penerapan standar ini terhadap posisi keuangan dan hasil operasi Bank.
As of the issuance of these financial statements, the Bank has not determined the extent of retrospective impact, if any, that the future adoption of these standards will have on the Bank’s financial position and operating results.
34. REKLASIFIKASI AKUN
34. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tanggal dan tahun berakhir 31 Desember 2014 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan pada tanggal dan tahun berakhir 31 Desember 2015.
Certain accounts in the statement of financial position and the statement of profit or loss and other comprehensive income as of and for the year ended 31 December 2014 have been reclassified to conform with the presentation of the financial statements as of and for the year ended 31 December 2015.
31 Desember/December 2014 Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Before After reclassification Reclassification reclassification Laporan posisi keuangan Ekuitas Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - bersih Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya
Statement of financial position Equity -
10)
10
Unrealized gain on available-forsales securities
2.237.336
(10)
2.237.326
Retained earnings - unappropriated
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Before After reclassification Reclassification reclassification Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Pendapatan bunga Keuntungan transaksi perdagangan bersih
754.744
(17.547)
737.197
Statement of profit or loss and other comprehensive income Interest income
89.320
17.547)
106.867
Net trading gain
77
LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN
Laporan Keuangan Publikasi PT Bank CTBC Indonesia dan Laporan Keuangan Konsolidasi CTBC Bank Co., Ltd. Publication Financial Report of PT Bank CTBC Indonesia and Consolidated Financial Report of CTBC Bank Co., Ltd.
31 Desember 2015 (yang telah diaudit) 31 December 2015 (audited)
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
| APPENDIX
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014
(dalam jutaan rupiah) No.
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9.
10. 11. 12.
13. 14. 15.
16. 17. 18. 19.
POS - POS
31 Des 2015
ASET Kas Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Tagihan spot dan derivatif Surat Berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi b. Tersedia untuk dijual c. Dimiliki hingga jatuh tempo d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) Tagihan akseptasi Kredit a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi b. Tersedia untuk dijual c. Dimiliki hingga jatuh tempo d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pembiayaan syariah Penyertaan Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/a. Surat berharga b. Kredit c. Lainnya Aset tidak berwujud Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/Aset tetap dan inventaris Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/Aset non produktif a. Properti terbengkalai b. Aset yang diambil alih c. Rekening tunda d. Aset antarkantor i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia ii. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia Cadangan kerugian penurunan nilai dari aset non keuangan -/Sewa pembiayaan Aset pajak tangguhan Aset lainnya TOTAL ASET
31 Des 2014
55.042 1.829.997 1.036.891 41.827 539.556 240.757 219.223 69.248 10.328 -
51.252 860.600 953.380 62.177 898.517 143.234 87.634 661.653 5.996 -
497.559 8.737.685 8.737.685 129.562 42 128.152 1.368 115.970 39.224 119.475 87.922 22 22 37.151 72.888
1.085.061 508.985 7.820.733 7.820.733 115.438 18 113.314 2.106 83.258 28.100 111.775 80.411 12.750 104.260
12.827.355
12.328.799
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
18.
19.
20. 21. 22. 23. 24.
25.
POS - POS
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Giro Tabungan Simpanan berjangka Dana investasi revenue sharing Pinjaman dari Bank Indonesia Pinjaman dari bank lain Liabilitas spot dan derivatif Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) Utang akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Setoran jaminan Liabilitas antar kantor a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas lainnya Dana investasi profit sharing TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal disetor a. Modal dasar b. Modal yang belum disetor -/c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/Tambahan modal disetor a. Agio b. Disagio -/c. Modal Sumbangan d. Dana setoran modal e. Lainnya Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual c. Bagian efektif lindung nilai arus kas d. Selisih penilaian kembali aset tetap e. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi f. Keuntungan (kerugian) aktuarial program manfaat pasti g. Pajak penghasilan terkait dengan laba komprehensif lain h. Lainnya Selisih kuasi reorganisasi Selisih restrukturisasi entitas sepengendali Ekuitas lainnya Cadangan a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan Laba/rugi a. Tahun-tahun lalu b. Tahun berjalan TOTAL EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK Kepentingan non pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
31 Des 2015
31 Des 2014
2.858.272 737.497 3.800.419 795.789 119.860 497.559 1.204.102 143.484 136.250 10.293.232
2.603.446 577.173 3.792.102 1.269.993 72.831 508.985 907.543 60.847 118.543 9.911.463
150.000 200.000 50.000 9.245
150.000 200.000 50.000 8.295
(1.272) 10.833 (316) 30.000 30.000 2.344.879 2.229.040 115.838 2.534.123 2.534.123 12.827.355
10 8.285 - 30.000 30.000 2.229.041 1.989.864 239.177 2.417.336 2.417.336 12.328.799
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As Of 31 December 2015 And December 2014
(in millions of rupiah) No.
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9.
10. 11. 12.
13. 14. 15.
16. 17. 18. 19.
ITEMS
ASSETS Cash Placement at Bank Indonesia Placement at other banks Spot and derivative receivables Securities held a. Fair value through profit and loss b. Available for sales c. Held to maturity d. Loans and receivables Securities sold under repurchase agreement (repo) Securities Purchase under Resell Agreement (reverse repo) Acceptance receivables Loans a. Fair value through profit and loss b. Available for sales c. Held to maturity d. Loans and receivables Sharia financing Participation Allowance for impairment losses on financial assets -/a. Securities held b. Loans c. Others Intangible assets Accumulated amortization of intangible assets -/Fixed assets Accumulated depreciation of fixed assets -/Non productive assets a. Abandoned property b. Foreclosed assets c. Suspense accounts d. Interbranch asset accounts i. Operating in Indonesia ii. Operating outside Indonesia Allowance for loss impairment on other assets -/Leasing Deferred tax assets Other assets TOTAL ASSETS
31 Dec 2015
31 Dec 2014
55,042 1,829,997 1,036,891 41,827 539,556 240,757 219,223 69,248 10,328 497,559 8.737,685 8.737,685 129,562 42 128,152 1,368 115,970 39,224 119,475 87,922 22 22 37,151 72,888 12,827,355
51,252 860,600 953,380 62,177 898,517 143,234 87,634 661,653 5,996 1,085,061 508,985 7,820,733 7,820,733 115,438 18 113,314 2,106 83,258 28,100 111,775 80,411 12,750 104,260 12,328,799
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
18.
19.
20. 21. 22. 23. 24.
25.
ITEMS
LIABILITY AND EQUITY LIABILITY Demand deposits Savings deposits Time deposits Investment fund for revenue sharing Liabilities to Bank Indonesia Deposits from others banks Derivatives payables Liabilities on Securities sold under Repurchase Agreement (repo) Acceptance payables Securities issued Borrowings Guarantee Deposits Interbranch liabilities accounts a. Operating in Indonesia b. Operating outside Indonesia Deferred tax liabilities Other Liabilities Investment funds for profit sharing TOTAL LIABILITIES EQUITY Equity participation a. Paid in capital b. Unpaid in capital -/c. Repurchase capital (treasury stock) -/Additional paid in capital a. Agio b. Disagio -/c. Capital contribution d. Funds for paid-up capital e.Others Other comprehensive income (loss) a. Adjustments due to translation of financial statements in foreign currencies b. Gains (losses) from changes in the value of financial assets as available for sale c. Effective portion of cash flow hedges d. Revaluation of fixed assets e. Part of other comprehensive income of associates f. Gains (losses) actuarial defined benefit program g. Income tax related to other comprehensive income h. Others Quacy reorganization difference Restructuring difference in entity under common control Others equity Reserves a. General reserves b. Appropriated reserves Retained earnings a. Previous years earnings b. Current year profit and loss TOTAL EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNER Minority interests TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
31 Dec 2015
31 Dec 2014
2,858,272 737,497 3,800,419 795,789 119,860 497,559 1,204,102 143,484 136,250 10,293,232
2.603,446 577,173 3,792,102 1,269,993 72,831 508,985 907,543 60,847 118,543 9,911,463
150,000 200,000 50,000 9,245
150,000 200,000 50,000 8,295
(1,272) 10,833 (316) 30,000 30,000 2,344,879 2,229,040 115,838 2,534,123 2,534,123 12,827,355
10 8,285 - 30,000 30,000 2,229,041 1,989,864 239,177 2,417,336 2,417,336 12,328,799
PT BANK CTBC Indonesia
i
LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
STATEMENTS OF COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014
As Of 31 December 2015 And December 2014
(dalam jutaan rupiah) No.
POS - POS
31 Des 2015
31 Des 2014
ITEMS
31 Dec 2015
31 Dec 2014
I.
TAGIHAN KOMITMEN
4.394.578
5.940.288
I.
COMMITMENT CLAIMS/RECEIVABLES
4,394,578
5,940,288
1.
Fasilitas pinjaman yang belum ditarik a. Rupiah b. Valuta Asing Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan Lainnya KEWAJIBAN KOMITMEN Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik a. BUMN i. Committed - Rupiah - Valuta Asing ii. Uncommitted - Rupiah - Valuta Asing b. Lainnya i. Committed ii. Uncommitted Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik a. Committed i. Rupiah ii. Valuta Asing b. Uncommitted i. Rupiah ii. Valuta Asing Irrevocable L/C yang masih berjalan a. L/C luar negeri b. L/C dalam negeri Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan Lainnya
355.904 355.904 3.952.524 86.150 7.848.259 3.614.366 3.614.366 201.313 3.413.053 183.438 100.462 82.976 4.050.455 -
267.937 267.937 5.605.780 66.571 9.326.493 3.439.812 3.439.812 233.208 3.206.604 230.950 178.014 52.936 5.655.731 -
1.
Unused Borrowings a. Rupiah b. Foreign currencies Outstanding purchase of spot dan derivative Others COMMITMENT PAYABLES Undisbursed Credit Line a. BUMN i. Committed - Rupiah - Foreign currencies ii. Uncommitted - Rupiah - Foreign currencies b. Others i. Committed ii. Uncommitted Undisbursed Credit Line to other banks a. Committed i. Rupiah ii. Foreign currencies b. Uncommitted i. Rupiah ii. Foreign currencies Outstanding irrevocable trade L/C's a. Foreign L/C b. Domestic L/C Outstanding Selling of spot and derivative Others
355,904 355,904 3.952,524 86,150 7,848,259 3,614,366 3,614,366 201,313 3,413,053 183,438 100,462 82,976 4,050,455 -
267,937 267,937 5,605,780 66,571 9,326,493 3,439,812 3,439,812 233,208 3,206,604 230,950 178,014 52,936 5,655,731 -
41.321 33.084 33.084 8.237 8.237 -
61.147 45.577 45.577 15.570 15.570 -
III. 1.
41,321 33,084 33,084 8,237 8,237 -
61,147 45,577 45,577 15,570 15,570 -
357.811 357.811 35.359 322.452 -
68.822 68.822 39.982 28.840 -
IV. 1.
357,811 357,811 35,359 322,452 -
68,822 68,822 39,982 28,840 -
2. 3. II. 1.
2.
3. 4. 5. III. 1. 2. 3. IV. 1. 2.
TAGIHAN KONTINJENSI Garansi yang diterima a. Rupiah b. Valuta Asing Pendapatan bunga dalam penyelesaian a. Bunga kredit yang diberikan b. Bunga lainnya Lainnya KEWAJIBAN KONTINJENSI Garansi yang diberikan a. Rupiah b. Valuta Asing Lainnya
LAPORAN RASIO KEUANGAN RASIO
No.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif 3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 5. NPL gross 6. NPL net 7. Return on Asset (ROA) 8. Return on Equity (ROE) 9. Net Interest Margin (NIM) 10. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 11. Loan to Deposit Ratio (LDR) Kepatuhan (Compliance) 1. a. Persentase pelanggaran BMPK i. Pihak terkait ii. Pihak tidak terkait b. Persentase pelampauan BMPK i. Pihak terkait ii. Pihak tidak terkait 2. Giro Wajib Minimum (GWM) a. GWM Utama Rupiah b. GWM Valuta Asing 3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan
31 Des 2015
31 Des 2014
26,28%
29,24%
1,25% 2,11%
0,69% 1,25%
1,08% 2,88% 2,05% 1,28% 4,93% 4,76% 90,33% 118,14%
1,01% 1,82% 0,82% 3,23% 10,97% 5,23% 80,28% 112,16%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00%
7,57% 8,02% 2,18%
8,11% 8,02% 2,28%
LAPORAN TRANSAKSI SPOT DAN DERIVATIF Per 31 Desember 2015
A. Terkait dengan Nilai Tukar 1. Spot 2. Forward 3. Option a. Jual b. Beli 4. Future 5. Swap 6. Lainnya B. Terkait dengan Suku Bunga 1. Forward 2. Option a. Jual b. Beli 3. Future 4. Swap 5. Lainnya C. Lainnya JUMLAH
3. 4. 5.
2. 3.
2.
CONTINGENCIES CLAIMS Guarantees Received a. Rupiah b. Foreign currencies Interest income in settlement process a. Interest income on loan b. Other interest income Others CONTINGENCIES PAYABLES Guarantees issued a. Rupiah b. Foreign currencies Others
As Of 31 December 2015 And December 2014 RATIO
No.
(in %)
31 Dec 2015
31 Dec 2014
26.28%
29.24%
1.25% 2.11% 1.08% 2.88% 2.05% 1.28% 4.93% 4.76% 90.33% 118.14%
0.69% 1.25% 1.01% 1.82% 0.82% 3.23% 10.97% 5.23% 80.28% 112.16%
0.00% 0.00%
0.00% 0.00%
0.00% 0.00%
0.00% 0.00%
7.57% 8.02% 2.18%
8.11% 8.02% 2.28%
Performance Ratio
1. 2.
TRANSAKSI
2.
(dalam %)
Rasio Kinerja
No.
2. 3. II. 1.
STATEMENTS OF FINANCIAL RATIOS CALCULATION
Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014
ii
(in millions of rupiah) No.
Nilai Notional
Tujuan Trading
Capital Adequacy Ratio (CAR) Non performing productive assets and non performing non productive assets to total productive assets and non productive assets 3. Non performing productive assets to total productive assets 4. Allowance for impairment of financial assets to productive assets 5. Gross NPL 6. Net NPL 7. Return on Asset (ROA) 8. Return on Equity (ROE) 9. Net Interest Margin (NIM) 10. Operating Expenses to Operating Income (BOPO) 11. Loan to Deposit Ratio (LDR) Compliance 1. a. Percentage violation of Legal Lending Limit i. Related parties ii. Non-related parties b. Percentage of lending in excess of the Legal Lending Limit i. Related parties ii. Non-related parties 2. Reserve requirement a. Primary reserve requirement rupiah b. Reserve requirement foreign currencies 3. Overall Net Open Position
STATEMENTS OF SPOT AND DERIVATIVE TRANSACTIONS As Of 31 December 2015
(dalam jutaan rupiah)
Hedging
Tagihan dan Liabilitas Derivatif Liabilitas Tagihan
459.057 90.005 2.001.927 -
454.905 63.411 2.001.927 -
4.152 26.594 -
435 692 13.168 -
387 593 32.328 -
479.718 996.196 4.026.903
479.718 996.196 3.996.157
30.746
720 26.812 41.827
669 85.883 119.860
PT BANK CTBC Indonesia
1. 2.
Notional Amount A. Related to Foreign Currencies 1. Spot 459,057 2. Forward 90,005 3. Option a. Sold b. Bought 4. Future 5. Swap 2,001,927 6. Others B. Related to Interest Rate 1. Forward 2. Option a. Sold b. Bought 3. Future 4. Swap 479,718 5. Others C. Others 996,196 TOTALS 4,026,903
No.
TRANSACTIONS
Trading
Purpose Hedging
(in millions of rupiah)
Derivative Receivable & Payable Payable Receivable
454,905 63,411 2,001,927 -
4,152 26,594 -
435 692 13,168 -
387 593 32,328 -
479,718 996,196 3,996,157
30,746
720 26,812 41,827
669 85,883 119,860
Annual Report 2015
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Periods Ended 31 December 2015 and 2014
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014
(in millions of rupiah)
(dalam jutaan rupiah)
No.
POS - POS
31 Des 2015
31 Des 2014
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah b. Valuta Asing 2. Beban Bunga a. Rupiah b. Valuta Asing Pendapatan (Beban) Bunga Bersih B. Pendapatan dan Beban Operasional Selain Bunga 1. Pendapatan Operasional Selain Bunga a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan i. Surat berharga ii. Kredit iii. Spot dan derivatif iv. Aset keuangan lainnya b. Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan c. Keuntungan penjualan aset keuangan i. Surat berharga ii. Kredit iii. Aset keuangan lainnya d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised) e. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method f. Dividen g. Komisi/provisi/fee dan administrasi h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai i. Pendapatan lainnya 2. Beban Operasional Selain Bunga a. Penurunan nilai wajar aset keuangan i. Surat berharga ii. Kredit iii. Spot dan derivatif iv. Aset keuangan lainnya b. Peningkatan nilai wajar liabilitas keuangan c. Kerugian penjualan aset keuangan i. Surat berharga ii. Kredit iii. Aset keuangan lainnya d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised) e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) i. Surat berharga ii. Kredit iii. Pembiayaan syariah iv. Aset keuangan lainnya f. Kerugian terkait risiko operasional g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method h. Komisi/provisi/fee dan administrasi i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan) j. Beban tenaga kerja k. Beban promosi l. Beban lainnya Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih LABA (RUGI) OPERASIONAL PENDAPATAN DAN (BEBAN) NON OPERASIONAL 1. Keuntungan (Kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris 2. Keuntungan (kerugian) pejabaran transaksi valuta asing 3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya LABA (RUGI) NON OPERASIONAL LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SEBELUM PAJAK 4. Pajak penghasilan a. Taksiran pajak tahun berjalan -/b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK BERSIH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 1 Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi a. Keuntungan revaluasi aset tetap b. Keuntungan (kerugian) aktuarial program imbalan pasti c. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi d. Lainnya e. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 2 Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual c. Bagian efektif dari lindung nilai arus kas d. Lainnya e. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba yang dapat diatribusikan kepada : PEMILIK KEPENTINGAN NON PENGENDALI TOTAL LABA TAHUN BERJALAN Total Penghasilan Komprehensif lain yang dapat diatribusikan kepada : PEMILIK KEPENTINGAN NON PENGENDALI TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN TRANSFER LABA (RUGI) KE KANTOR PUSAT DIVIDEN LABA BERSIH PER SAHAM
| APPENDIX
No.
ITEMS
31 Dec 2015
31 Dec 2014
OPERATING REVENUES AND EXPENSES 869.469 705.249 164.220 322.839 257.695 65.144 546.630
754.745 607.909 146.836 266.529 220.477 46.052 488.216
953.008 2.629 67 2.562 10.158 10.158 803.843 76.846 37.109 22.423 1.323.317 71.614 1.673 69.941 33.475 33.475 702.247 217.934 29 217.777 128 237 6.877 160.786 7.494 122.653 (370.309) 176.321
1.127.223 202.991 3.528 199.463 22.042 22.042 750.272 135.569 7.993 8.356 1.244.279 148.317 148.317 21.454 21.454 721.360 51.003 51.003 233 25.473 149.248 21.144 106.047 (117.056) 371.160
2 (17.752) (402) (18.152) 158.169 (42.331) (67.048) 24.717 115.838
(44.740) (1.342) (46.082) 325.078 (85.901) (73.534) (12.367) 239.177
2.547 -
(3.101) -
(637)
775
-
-
(1.282) -
945 -
320
(236)
948 116.786
(1.617) 237.560
115.838 115.838
239.177 239.177
948 948 -
(1.617) (1.617) -
A. Interest Revenue and Expense 1. Interest revenue a. Rupiah b. Foreign Currencies 2. Interest expense a. Rupiah b. Foreign Currencies Net Interest Income (Expense) B. Operating Revenues and Expenses other than Interest 1. Operating Revenues other than Interest a. Increase in mark to market financial assets i. Securities ii. Loans iii. Spot and derivatives iv. Other financial assets b. Decline in mark to market Financial Liabilities c. Gain on sales of Financial Assets i. Securities ii. Loans iii. Other financial assets d. Spot transaction and derivative gains (realised) e. Gain from the inclusion of the equity method f. Dividend g. Commissions / provisions / fee and administration h. Recovery of impairment loss reserves i. Other revenues 2. Operating expenses other than Interest a. Decline in mark to market financial assets i. Securities ii. Loans iii. Spot and derivatives iv. Other financial assets b. Increase in mark to market Financial Liabilities c. Loss on sales of Financial Assets i. Securities ii. Loans iii. Other financial assets d. Realized loss on spot and derivatives e. Impairment loss on financial assets i. Securities ii. Loans iii. Sharia Financing iv. Other financial assets f. Actual Loss on operational risk g. Losses from investments in equity method h. Commission/provision/fee dan administration i. Impairment loss of other assets (non financial) j. Personel expenses k. Promotion expenses l. Others expenses Operating Revenues and Expenses other than Interest - Net OPERATING INCOME (EXPENSE) NON OPERATING REVENUES AND EXPENSES 1. Gain (loss) on sales of Fixed Assets 2. Gain (loss) on foreign currencies translation 3. Other non operationg revenue (expense) NON OPERATING INCOME (EXPENSE) CURRENT PROFIT (LOSS) BEFORE TAX - NET 4. Income tax a. Current income tax provision b. Deferred tax income/expense CURRENT PROFIT (LOSS) AFTER TAX - NET OTHERS COMPREHENSIF INCOME 1 Accounts will not be reclassified to profit or loss a. Gain from fixed asset revaluation b. Gains (losses) actuarial defined benefit program c. Part of other comprehensive income of associates d. Others e. Income tax related items that will not be reclassified to profit or loss 2 Accounts will be reclassified to profit or loss a. Adjustments due to translation of financial statements in foreign currencies b. Gains (losses) from changes in the value of financial assets as available for sale c. Effective portion of cash flow hedges d. Others e. income tax related items that will be reclassified to profit or loss OTHER COMPREHENSIVE INCOME OF THE CURRENT YEAR NET OF RELATED INCOME TAX TOTAL - CURRENT YEAR COMPREHENSIVE INCOME Profit attributable to: OWNER MINORITY INTEREST CURRENT YEAR PROFIT-TOTAL Total Comprehensive Profit attributable to: OWNER MINORITY INTEREST CURRENT YEAR COMPREHENSIVE PROFIT - TOTAL TRANSFER PROFIT (LOSS) TO HEAD OFFICE DIVIDEN EARNINGS PER SHARE***)
869,469 705,249 164,220 322,839 257,695 65,144 546,630
754,745 607,909 146,836 266,529 220,477 46,052 488,216
953,008 2,629 67 2,562 10,158 10,158 803,843 76,846 37,109 22,423 1,323,317 71,614 1,673 69,941 33,475 33,475 702,247 217,934 29 217,777 128 237 6,877 160,786 7,494 122.653 (370,309) 176,321
1,.127,223 202,991 3,528 199,463 22,042 22,042 750,272 135,.569 7,993 8,356 1,244,279 148,317 148,317 21,454 21,454 721,360 51,003 51,003 233 25,473 149,248 21,144 106,047 (117,056) 371,160
2 (17,752) (402) (18,152) 158,169 (42,331) (67,048) 24,717 115,838
(44,740) (1,342) (46,082) 325,078 (85,901) (73,534) (12,367) 239,177
2,547 -
(3,101) -
(637)
775
-
-
(1,282) 320
945 (236)
948 116,786
(1,617) 237,560
115,838 115,838
239,177 239,177
948 948 -
(1,617) (1,617) -
PT BANK CTBC Indonesia
iii
LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN
LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014
No.
I.
1. 2. 3. 4.
5.
6. 7.
8. 9. 10. 11. 12. II. 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7.
8. 9. 10. 11. 12.
(dalam jutaan rupiah)
31 Des 2015
POS - POS
L
DPK
KL
31 Des 2014 D
M
Jumlah
L
DPK
KL
D
M
Jumlah
PIHAK TERKAIT
Penempatan pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing Tagihan spot dan derivatif a. Rupiah b. Valuta asing Surat berharga a. Rupiah b. Valuta asing Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) a. Rupiah b. Valuta asing Tagihan atas Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) a. Rupiah b. Valuta asing Tagihan Akseptasi Kredit a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) i. Rupiah ii. Valuta asing b. Bukan debitur UMKM i. Rupiah ii. Valuta asing c. Kredit yang direstrukturisasi i. Rupiah ii. Valuta asing d. Kredit properti Penyertaan Penyertaan modal sementara Tagihan Lainnya Komitmen dan Kontinjensi a. Rupiah b. Valuta asing Aset yang diambil alih PIHAK TIDAK TERKAIT Penempatan pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing Tagihan spot dan derivatif a. Rupiah b. Valuta asing Surat berharga a. Rupiah b. Valuta asing Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) a. Rupiah b. Valuta asing Tagihan atas Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) a. Rupiah b. Valuta asing Tagihan Akseptasi Kredit a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) i. Rupiah ii. Valuta asing b. Bukan debitur UMKM i. Rupiah ii. Valuta asing c. Kredit yang direstrukturisasi i. Rupiah ii. Valuta asing d. Kredit properti Penyertaan Penyertaan modal sementara Tagihan Lainnya Komitmen dan Kontinjensi a. Rupiah b. Valuta asing Aset yang diambil alih
20.790 20.790 676 676 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11.468
-
-
-
-
11.468
11.468 11.468 11.348 1.053 -
-
-
-
-
1.016.101 523.984 492.117 41.151 40.798 353 539.556 530.046 9.510
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20.790 20.790 676 676 -
21.754 21.754 264 264 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9.494
-
-
-
-
9.494
11.468 11.468 11.348 1.053 -
9.494 9.494 9.390 -
-
-
-
-
9.494 9.494 9.390 -
1.016.101 523.984 492.117 41.151 40.798 353 539.556 530.046 9.510
931.626 315.407 616.219 61.913 53.022 8.891 898.517 804.887 93.630
-
-
-
-
931.626 315.407 616.219 61.913 53.022 8.891 898.517 804.887 93.630
-
-
-
-
-
-
-
-
21.754 21.754 264 264 -
-
497.559 8.388.419
85.469
160.142
68.880
23.307
- 1.085.061 - 1.085.061 497.559 508.985 8.726.217 7.509.627
158.523
48.288
47.936
46.865
1.085.061 1.085.061 508.985 7.811.239
523.711 229.117 294.594 7.864.708 5.250.854 2.613.854 118.381 8.962 109.419 156.630 8.204.070 4.034.658 4.169.412 -
3.991 3.991 81.478 76.926 4.552 4.557 5 4.552 10.182 2.000 2.000 -
160.142 160.142 157.871 157.871 -
68.880 68.880 6.450 -
23.307 5.932 17.375 4.244 -
527.702 233.108 294.594 8.198.515 5.562.734 2.635.781 280.809 166.838 113.971 177.506 8.206.070 4.036.658 4.169.412 -
158.523 136.675 21.848 3.451 158 3.293 22.823 -
48.288 35.358 12.930 5 5 -
47.936 8.372 39.564 39.564 39.564 -
46.865 12.715 34.150 34.150 34.150 1.923 -
358.821 74.807 284.014 7.452.418 4.604.415 2.848.003 118.235 41.228 77.007 193.340 9.395.315 4.574.045 4.821.270 -
-
-
-
129.562 145.535
115.438 159.103
6,04%
4,59%
III. INFORMASI LAIN 1. Total aset bank yang dijaminkan : a. Pada Bank Indonesia b. Pada pihak lain 2. Total CKPN aset keuangan atas aset produktif 3. Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif 4. Persentase kredit kepada UMKM terhadap total kredit 5. Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total kredit 6. Persentase jumlah debitur UMKM terhadap total debitur 7. Persentase jumlah debitur Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total debitur 8. Lainnya a. Penerusan kredit b. Penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah c. Aset produktif yang dihapus buku d. Aset produktif dihapus buku yang dipulihkan/berhasil ditagih e. Aset produktif yang dihapus tagih
-
-
-
-
-
-
-
358.821 74.807 284.014 7.150.806 4.411.295 2.739.511 41.065 41.065 168.594 9.395.315 4.574.045 4.821.270 -
0,00%
0,00%
0,23%
0,12%
0,00%
0,00%
440.133
246.189
27.306 23.339
14.657 20.678
CADANGAN PENYISIHAN KERUGIAN Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014
(dalam jutaan rupiah)
31 Des 2015 No
POS - POS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Penempatan pada bank lain Tagihan spot dan derivatif Surat berharga Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) Tagihan atas Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) Tagihan akseptasi Kredit Penyertaan Penyertaan modal sementara Tagihan Lainnya Komitmen dan kontinjensi
PPA wajib dibentuk
CKPN Individual 85.981 -
31 Des 2014
Kolektif 42 1.368 42.171 -
Umum 10.369 418 103 4.741 72.548 11 4.058
Khusus 53.207 80
CKPN Individual 78.553 -
PPA wajib dibentuk
Kolektif 18 2.106 34.761 -
Umum 9.534 622 60 4.919 64.111 2.354
Khusus 74.321 3.182
Catatan : 1. Informasi keuangan di atas disusun berdasarkan laporan keuangan PT Bank CTBC Indonesia pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan, anggota KPMG International (Rekan penanggung jawab: Kusumaningsih Angkawijaya, CPA) dengan opini wajar tanpa pengecualian dalam laporannya tertanggal masing-masing 14 Maret 2016 dan 23 Maret 2015. 2. Informasi keuangan di atas diterbitkan untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan disajikan sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 11/SE OJK.03/2015 tanggal 17 April 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional. 3. Nilai tukar 31 Desember 2015: 1 USD = Rp 13.785,00 dan 31 Desember 2014: 1 USD = Rp 12.385,00
iv
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
| APPENDIX
STATEMENTS OF ASSETSâ&#x20AC;&#x2122; QUALITY AND OTHER INFORMATION As Of 31 December 2015 And December 2014
No.
Current
I.
1. 2. 3. 4.
5.
6. 7.
8. 9. 10. 11. 12. II. 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7.
8. 9. 10. 11. 12. III. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
(dalam jutaan rupiah)
31 Dec 2015
ITEMS Special Mention
Sub Standard
31 Dec 2014
Doubtfull
Loss
Total
Current
Special Mention
20,790 20,790 676 676 -
21,754 21,754 264 264 -
Sub Standard
Doubtfull
Loss
Total
RELATED PARTIES
Placement at other banks a. Rupiah b. Foreign currencies Spot and derivative receivables a. Rupiah b. Foreign currencies Securities held a. Rupiah b., Foreign currencies Securities Sold under agreement to repurchase (repo) a. Rupiah b. Foreign currencies Securities purchased under agreement to resell (reverse repo) a. Rupiah b. Foreign currencies Acceptance receivables Loans a. Small Medium Enterprice (SME) Debtors i. Rupiah ii. Foreign currencies b. Non SME Debtors i. Rupiah ii. Foreign currencies c. Restructured Loans i. Rupiah ii. Foreign currencies d. Loans properti Participation Investment in share of stock Others receivables Contingency and Commitments a. Rupiah b. Foreign currencies Foreclosed assets NON RELATED PARTIES Placement at other banks a. Rupiah b. Foreign currencies Spot and derivative Receivables a. Rupiah b. Foreign currencies Securities held a. Rupiah b. Foreign currencies Securities Sold under Agreement to repurchase (repo) a. Rupiah b. Foreign currencies Securities Purchased under Agreement to resell (reverse repo) a. Rupiah b. Foreign currencies Acceptance Receivables Loans a. Small Medium Enterprice (SME) Debtors i. Rupiah ii. Foreign currencies b. Non SME Debtors i. Rupiah ii. Foreign currencies c. Rrestructured Loans i. Rupiah ii. Foreign currencies d. Properties Loans Participation Investment in share of stock Others receivables Contingency and Commitments a. Rupiah b. Foreign currencies Foreclosed assets OTHER INFORMATION Total guaranteed Assets: a. At Bank Indonesia b. At other parties Total Impairment of financial assets on productive assets Total required allowances for possible losses of productive assets Percentage of SME to total loans Percentage of Small Scale Business to total loans Percentage of SME debtors to total debtors Percentage of Small Scale Business debtors to total debtors Others a. Chanellings of loan b. Mudharabah Muqayyadah financing c. Written off productive assets d. Recovery of written off productive assets e. Claimed off productive assets
20,790 20,790 676 676 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11,468 11,468 11,468 11,348 1,053 -
-
-
-
-
11,468 11,468 11,468 11,348 1,053 -
1,016,101 523,984 492,117 41,151 40,798 353 539,556 530,046 9,510
-
-
-
-
1,016,101 523,984 492,117 41,151 40,798 353 539,556 530,046 9,510
-
-
-
-
-
-
160,142 160,142 160,142 157,871 157,871 -
68,880 68,880 68,880 6,450 -
23,307 23,307 5,932 17,375 4,244 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21,754 21,754 264 264 -
-
-
-
-
-
9,494 9,494 9,494 9,390 -
-
-
-
-
9,494 9,494 9,494 9,390 -
931,626 315,407 616,219 61,913 53,022 8,891 898,517 804,887 93,630
-
-
-
-
931,626 315,407 616,219 61,913 53,022 8,891 898,517 804,887 93,630
-
-
-
-
-
-
-
85,469 3,991 3,991 81,478 76,926 4,552 4,557 5 4,552 10,182 2,000 2,000 -
-
-
-
497,559 8,388,419 523,711 229,117 294,594 7,864,708 5,250,854 2,613,854 118,381 8,962 109,419 156,630 8,204,070 4,034,658 4,169,412 -
-
-
-
-
497,559 8,726,217 527,702 233,108 294,594 8,198,515 5,562,734 2,635,781 280,809 166,838 113,971 177,506 8,206,070 4,036,658 4,169,412 -
1,085,061 1,085,061 508,985 7,509,627 358,821 74,807 284,014 7,150,806 4,411,295 2,739,511 41,065 41,065 168,594 9,395,315 4,574,045 4,821,270 -
158,523 158,523 136,675 21,848 3,451 158 3,293 22,823 -
48,288 48,288 35,358 12,930 5 5 -
47,936 47,936 8,372 39,564 39,564 39,564 -
46,865 46,865 12,715 34,150 34,150 34,150 1,923 -
1,085,061 1,085,061 508,985 7,811,239 358,821 74,807 284,014 7,452,418 4,604,415 2,848,003 118,235 41,228 77,007 193,340 9,395,315 4,574,045 4,821,270 -
-
-
129,562
115,438
145,535 6.04% 0.00% 0.23%
159,103 4.59% 0.00% 0.12%
0.00%
0.00%
440,133 27,306 23,339
246,189 14,657 20,678
ALLOWANCES FOR IMPAIRMENT As Of 31 December 2015 And December 2014
(dalam jutaan rupiah)
31 Dec 2015 No
ITEMS
Impairment Loss Allowance
Individual 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Interbank placement Spot & derivative claims Securities Securities sold under repurchase agreement (repo) Claims on securities bought under reverse repo Acceptance claim Loans Equity investment Temporary equity investment Others claim Commitmen and Contingencies
85,981 -
Collective 42 1,368 42,171 -
31 Dec 2014
Required Regulatory General
Specific
10,369 418 103 4,741 72,548 11 4,058
53,207 80
Impairment Loss Allowance
Individual 78,553 -
Required Regulatory
Collective
General
Specific
18 2.106 34,761 -
9,534 622 60 4,919 64,111 2,354
74,321 3,182
Notes : 1. The above financial information is based on the financial statements of PT Bank CTBC Indonesia as of and for the year ended December 31, 2015 and December 31, 2014 which were audited by Public Accounting Firm Siddharta Widjaja & Rekan, a member of KPMG International (Partners in charge: Kusumaningsih Angkawidjaja , CPA) with an unqualified opinion in their reports dated March 14, 2016 and March 23, 2015. 2. The above financial information is published to fulfill the Financial Services Authority Regulation No. 6 / POJK.03 / 2015 dated March 31, 2015 on Transparency and Publication of Bank Reports and presented in accordance with the Financial Services Authority Circular Letter No. 11 / SE OJK.03 / 2015 dated 17 April 2015 on Transparency and Publication of Conventional Commercial Bank Reports. 3. The exchange rate at 31 December 2015 : 1 USD = Rp 13,785.00 and 31 December 2014: 1 USD = Rp 12,385.00.
PT BANK CTBC Indonesia
v
LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN
I
LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM)
STATEMENTS OF CAPITAL ADEQUACY RATIO COMMERCIAL BANK CALCULATION
Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014
As Of 31 December 2015 And December 2014
31 Des 2014
Modal Inti (Tier 1)
2.361.906
2.220.670
1 Modal Inti Utama (CET 1)
2.361.906
-
150.000
-
1.1 Paid in Capital (after deducting Treasury Stock) 1.2 Disclosed Reserves
1.1 Modal disetor (Setelah dikurangi Saham Treasury) 1.2 Cadangan Tambahan Modal 1)
I
(in millions of rupiah)
31 Dec 2015
31 Dec 2014
Core Capital (Tier 1)
2,361,906
2,220,670
1 Common Equity Tier 1 (CET 1)
2.361,906
-
150,000
-
2.325.803
-
2,325,803
-
1.2.1
Agio / Disagio
-
-
1.2.1
Additional paid-in capital
-
-
1.2.2
Modal sumbangan
-
-
1.2.2
Contributed capital
-
-
1.2.3
Cadangan umum
30.000
-
1.2.3
General reserves
1.2.4
Laba/Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan
2.207.046
-
1.2.4
1.2.5
Laba/Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan
105.680
-
1.2.6
Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan
-
-
1.2.7
Dana setoran modal
-
-
1.2.8
Waran yang diterbitkan
-
-
1.2.9
Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham
-
-
(952)
-
1.2.10 Other comprehensive income
-
-
1.2.11 Fixed asset revaluation surplus
(15.971)
-
1.2.12 Negative differences between regulatory provision and impairment of productive asset
1.2.10 Pendapatan komprehensif lain 1.2.11 Saldo surplus revaluasi aset tetap 1.2.12 Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif 1.2.13 Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung
-
30,000
-
Previous years profit/loss which can be calculated into capital
2,207,046
-
1.2.5
Current year profit/loss which can be calculated into capital
105,680
-
1.2.6
Excess translation adjustment of financial statement
-
-
1.2.7
Fund for paid-in capital
-
-
1.2.8
Warrant (50%)
-
-
1.2.9
Stock option issued related to stock compensation program
-
-
(952)
-
-
-
(15,971)
-
-
1.2.13 Required regulatory provision on non productive asset
-
-
1.2.14 Negative differences on adjustment of fair value on financial instrument in the trading book
-
-
-
-
(113,897)
-
(37,151)
-
-
-
1.2.14 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book
-
-
1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan
-
-
1.3 Non controlling interest
(113.897)
-
1.4 Deduction factor of Common Equity Tier 1
(37.151)
-
1.4.1
Deferred tax
-
-
1.4.2
Goodwill
(76.746)
-
1.4.3
Other intangible assets
1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama 1) 1.4.1
Perhitungan pajak tangguhan
1.4.2
Goodwill
1.4.3
Aset tidak berwujud lainnya
1.4.4
Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang
-
-
1.4.4
1.4.5
Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi
-
-
1.4.6
Eksposur sekuritisasi
-
-
1.4.7
Faktor Pengurang modal inti lainnya
-
1.4.8
Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2)
-
2 Modal Inti Tambahan (AT-1) 1)
(76,746)
-
Equity investment which can be calculated as deduction factor
-
-
1.4.5
Shortfall on the capital of insurance subsidiary
-
-
1.4.6
Securitisation exposure
-
-
-
1.4.7
Other deduction factor of Tier 1
-
-
-
1.4.8
Investment in AT1 and Tier 2 instruments in other bank
-
-
2 Additional Tier 1
-
-
-
-
2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1
-
-
2.1 Capital instrument which can be calculated as AT-1
-
-
2.2 Agio / Disagio
-
-
2.2 Agio / Disagio
-
-
2.3 Deduction factor: Investment in AT1 and Tier 2 instruments in other bank
2.3 Faktor Pengurang: Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2)
-
-
92.248
81.600
1 Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan
-
-
2 Agio atau disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal inti tambahan
-
-
II Modal Pelengkap (Tier 2)
3 Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1.25% ATMR Risiko Kredit)
92.248
-
4 Cadangan tujuan
-
-
5 Faktor Pengurang Modal Pelengkap 1)
-
-
5.1 Sinking Fund
-
-
5.2 Investasi pada instrumen Tier 2 pada bank lain 2)
-
-
2.454.154
2.302.270
31 DES 2015
31 DES 2014
Total Modal 31 DES 2015
31 DES 2014
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO ATMR RISIKO KREDIT 3) ATMR RISIKO PASAR
KETERANGAN
8.073.138 175.374
6.846.406 133.671
1.089.841
893.556
TOTAL ATMR
9.338.353
7.873.633
9%
9%
PT BANK CTBC Indonesia
Rasio CET1 Rasio Tier 1
-
-
92,248
81,600
1 Capital instrument which can be calculated as Tier 2
-
-
2 Additional paid-in capital
-
-
II Suplementary Capital (Tier 2)
3 General reserves of required regulatory provision on productive asset (max. 1,25% of RWA for Credit Risk)
92,248
-
4 Appropriated reserves
-
-
5 Tier 2 deduction factor
-
-
5.1 Sinking Fund
-
-
5.2 Investment in Tier 2 instruments in other bank
-
-
2,454,154
2,302,270
31 DEC 2015
31 DEC 2014
Total Capital 31 DEC 2015
31 DEC 2014
RISK WEIGHTED ASSET (RWA)
RASIO KPMM
ATMR RISIKO OPERASIONAL
RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO
vi
(dalam jutaan rupiah) 31 Des 2015
25,29% 25,29%
28,20% 28,20%
Rasio Tier 2
0,99%
1,04%
Rasio total
26,28%
29,24%
RWA FOR CREDIT RISK
DESCRIPTION
CAR RATIO
8,073,138
6,846,406
CET1 Ratio
25.29%
28.20%
175,374
133,671
Tier 1 Ratio
25.29%
28.20%
RWA FOR OPERATIONAL RISK
1,089,841
893,556
Tier 2 Ratio
0.99%
1.04%
TOTAL RWA
9,338,353
7,873,633
Total Ratio
26.28%
29.24%
9%
9%
RWA FOR MARKET RISK
CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) ACCORDING TO RISK PROFILE
Annual Report 2015
| APPENDIX
CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY (Audited) FOR THE YEAR ENDED December 31, 2015 AND 2014 (Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars) Stockholders' Equity - Parent company Retained earnings
Capital stock
Common Capital surplus stock Balance—January 1, 2014 Retrospective adjustment of equity attributable to former owner due to reorganization of entities under common control Equity at beginning of period after adjustments Net income Other comprehensive income Total comprehensive income Earnings appropriation and distribution Legal reserve appropriated Special reserve appropriated Cash dividends-commom stock Stock dividends-commom stock Capital increase by cash Balance—December 31, 2014 Net income Other comprehensive income Total comprehensive income Earnings appropriation and distribution Legal reserve appropriated Special reserve appropriated Cash dividends-commom stock Stock dividends-commom stock Reversal from special reserve Reorganization Balance—December 31, 2015
78,622,897
-
17,182,059
Legal reserve
Special reserve
39,662,592
-
299,935
-
Other items in stockholders’ equity
Undistributed earnings
Exchange differences of overseas subsidiaries’ financial reports translation
15,692,181
-
(4,119,096)
-
-
Unrealized (losses) gains on available-for-sale financial assets
Changes in designated as financial liabilities measured at fair value through profit or loss attributable to credit risk
(489,806)
-
-
-
Stockholders' equity - parent company
Equity attributable to former owner of business combinations under common control
146,850,762
Non-controlling Total equity interest
-
-
70,964
146,921,726
2,330,437
-
2,330,437
78,622,897 -
17,182,059 -
39,662,592 -
299,935 -
15,692,181 34,262,178 (260,486) 34,001,692
(4,119,096) 581,980 581,980
(489,806) (285,830) (285,830)
464,012 464,012
146,850,762 34,262,178 499,676 34,761,854
2,330,437 2,605,970 8,781 2,614,751
70,964 6,301 3,416 9,717
149,252,163 36,874,449 511,873 37,386,322
6,469,878 6,000,000 91,092,775 -
9,000,000 26,182,059 -
4,707,654 44,370,246 -
4,514,552 4,814,487 -
(4,707,654) (4,514,552) (6,469,878) 34,001,789 31,906,816 (525,214) 31,381,602
(3,537,116) 1,817,415 1,817,415
(775,636) 14,087 14,087
464,012 1,150,729 1,150,729
15,000,000 196,612,616 31,906,816 2,457,017 34,363,833
(2,227,892) 2,717,296 2,333,452 (2,543) 2,330,909
(2,227,892) 15,000,000 80,681 199,410,593 4,261 34,244,529 (3,955) 2,450,519 306 36,695,048
14,113,004 523,500 105,729,279
1,910,977 28,093,036
10,278,654 54,648,900
(10,278,654) 10,369,908 (10,369,908) (14,113,004) (760,162) 760,162 14,424,233 31,381,987
(1,719,701)
(761,549)
1,614,741
(2,613,728) (2,434,477) -
80,987
2,434,477 233,410,926
(2,613,728) 233,491,913
CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIES Major commitments and contingencies (Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars)
31-Dec-15
Contingent liabilities from guarantee and letter of credit business Promissory note to Central Bank for bank’s clearance Client notes in custody Marketable securities and debts in custody Consigned travellers’ cheques in custody Designated purpose trust accounts Other items in custody Total
CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Audited)
31-Dec-15
62,629,544
1,793,032
2,124,206
98,204,393
92,353,292
482,388,251
452,164,076
361,597
350,251
836,715,001
819,397,816
456,473
402,644
1,496,227,157
1,429,421,829
CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (Audited)
DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars)
ASSETS Cash and cash equivalents Due from Central Bank and call loans to bank Financial assets measured at fair value through profit or loss Available-for-sale financial assets-net Derivative financial assets-hedging Securities purchased under reverse resell agreements Receivables-net Current income taxes assets Assets held for sale-net Loans-net Held-to-maturity financial assets-net Investment under equity method-net Other financial assets-net Premises and equipment-net Intangible assets-net Deferred income tax assets-net Other assets-net TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITIES: Deposits from Central Bank and other banks Due to Central Bank and other banks Financial liabilities measured at fair value through profit or loss Derivative financial liabilities-hedging Securities sold under repurchase agreements Payables Current income tax liabilities Deposits and remittances Financial debentures Other financial liabilities Provisions Deferred tax liabilities Other liabilities Total Liabilities Stockholders’ Equity - Parent Company: Common stock Capital surplus: Capital premium Others Retained earnings: Legal reserve Special reserve Undistributed earnings Other items in stockholders’ equity Equity attributable to former owner of business combinations under common control Non-controlling interest Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
31-Dec-14
76,308,410
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars)
31-Dec-14
81,203,890 402,006,003 140,602,123 455,708,300 107,526 146,674,654 900,269 2,011,474,309 147,667,106 2,220,425 17,643,309 49,743,813 14,788,651 8,829,447 39,647,893 3,519,217,718
109,030,159 274,292,402 108,400,254 550,798,180 1,499,486 2,774,393 176,298,463 946,049 6,323,343 1,820,196,154 71,154,327 2,010,966 20,725,575 42,828,737 14,600,763 9,181,990 26,551,301 3,237,612,542
45,634,274 19,735,029 127,592,578 441,428 50,648,083 60,103,477 2,981,280 2,734,383,611 81,270,573 151,058,510 6,033,425 469,291 5,374,246 3,285,725,805
49,934,428 54,087,143 92,816,247 916,322 60,230,776 76,956,875 3,397,373 2,421,898,970 98,457,298 167,097,644 5,501,723 887,134 6,020,016 3,038,201,949
105,729,279
91,092,775
26,911,545 1,181,491
25,000,568 1,181,491
54,648,900 14,424,233 31,381,987 (866,509)
44,370,246 4,814,487 34,001,789 (3,848,740)
80,987 233,491,913 3,519,217,718
2,717,296 80,681 199,410,593 3,237,612,542
Interest income Less: Interest expenses Net interest income Net income except interest Service fee and commission income Gains on financial assets or liabilities measured at fair value through profit or loss Realized gains on available-for-sale financial assets Realized gains on held-to-maturity financial assets Foreign exchange losses Impairment loss Proportionate share of gains(losses) from associates or joint ventures under equity method Other net non-interest income Gains on disposal of property - Assets held for sale Losses on retirement of assets Gain from bargain purchase Public-welfare lottery payment Net Revenue Provisions for bad debt expenses and guarantee reserve Operating expenses: Employee benefits expenses Depreciation and amortization expenses Other general and administrative expenses Total operating expenses Net Income Before Tax from Continuing Operations Income tax expenses Net Income Other comprehensive income: Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss Remeasurement gains related to defined benefit plans Changes in designated as financial liabilities measured at fair value through profit or loss attributable to credit risk Proportionate share of other comprehensive losses from associates or joint ventures under the equity method -items that will not be reclassified subsequently to profit or loss Income tax related to items that will not be reclassified to profit or loss Subtotal Items that are or may be reclassified subsequently to profit or loss Exchange differences of overseas subsidiaries' financial reports translation Unrealized valuation losses on available for sale financial assets Proportionate share of other comprehensive income from associates or joint ventures under the equity method -items that are or may be reclassified to profit or loss Income tax related to items that are or may be reclassified to profit or loss Subtotal Other Comprehensive Income(net amount after tax) Total Comprehensive Income Net Income Attributable to: Parent company Equity attributable to former owner of business combinations under common control Non-controlling interest Comprehensive Income Attributable to: Parent company Equity attributable to former owner of business combinations under common control Non-controlling interest
31-Dec-15
31-Dec-14
63,933,741 (20,859,945) 43,073,796
58,833,173 (20,566,889) 38,266,284
34,694,886
31,717,738
11,207,543 1,339,931 409 (4,387,604) (67,391)
11,292,188 1,658,179 67,073 (4,427,132) (28,568)
89,166 2,040,712 10,229,800 (3,071,131) (2,700,000) 92,450,117 (1,158,337)
(17,192) 838,588 (10,398) 14,814,154 (2,700,000) 91,470,914 (3,037,977)
(26,359,037) (2,979,215) (22,164,127) (51,502,379) 39,789,401 (5,544,872) 34,244,529
(24,410,697) (2,090,721) (19,332,034) (45,833,452) 42,599,485 (5,725,036) 36,874,449
(632,497)
(311,379)
1,150,729
464,012
(3,075) 110,393 625,550
(662) 59,456 211,427
1,914,014 (304,720)
459,782 (471,264)
41,367 174,308 1,824,969 2,450,519 36,695,048
43,590 268,338 300,446 511,873 37,386,322
31,906,816
34,274,780
2,333,452 4,261 34,244,529
2,605,970 (6,301) 36,874,449
34,363,833 2,330,909 306 36,695,048
34,761,854 2,614,751 9,717 37,386,322
PT BANK CTBC Indonesia
vii
Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank.
www.ctbcbank.co.id
PT Bank CTBC Indonesia Tamara Center, 15th - 17th Fl, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 24 Jakarta 12920, Indonesia
Tel : (62-21) 2557 8787 (Hunting) Fax : (62-21) 3040 2286 (General)