Mp2811

Page 1

SABTU

Korane Arek Malang

28 NOVEMBER 2015

HARGA Rp 4.000

SERASA DUEL PARTAI FINAL! Malam Ini, Arema v Persija Berburu Kado Ulang Tahun MALANG–Malam ini, laga penuh gengsi antara Arema Cronus dan Persija Jakarta bakal tersaji di Stadion Kanjuruhan. Tim

penghuni Malang dan tim asal ibu kota, berebut poin di Jenderal Sudirman Cup 2015 demi gengsi prestisius untuk fase lanjutan delapan besar. Kick off pukul 19.30 WIB, akan menandai pertemuan penting antara Singo Edan dan Macan Kemayoran. Pelatih Arema, Joko “Gethuk” Susilo menyebut bahwa malam ini tim

asuhannya menganggap Persija sebagai lawan di partai final. “Bagi kami, tiap laga adalah final. Kita ingin memberi kemenangan buat Aremania di setiap laga. Karena itu, tidak ada kata mengalah meski Persija sedang ultah,” kata Gethuk kepada Malang Post, kemarin. Persija Jakarta sedang merayakan ulang tahun ke-87 saat menghadapi

Arema di Kanjuruhan. Praktis, tim asuhan Bambang Nurdiansyah ingin mendapat kado kemenangan dari tim Arema. Meski demikian, Gethuk tidak membiarkan hal tersebut mudah terwujud. “Kita mengucapkan selamat ulang tahun buat Persija. Tapi, Kabupaten Malang pun sedang berulang tahun. Baca Serasa... Hal. 11

FOTO-FOTO: GUEST GESANG/MP

Bupati Malang, Ir Hadi Prasetyo ME

100 Halaman yang Luar Biasa KEPANJEN – Pada hari jadi ke 1255 Kabupaten Malang, Malang Post Korane Arek Malang, menorehkan sejarah baru terbit 100 halaman. Ini merupakan momen monumental dalam sejarah koran di Malang Raya. Hal tersebut, mendapat apresiasi dari PJ Bupati Malang, Ir Hadi Prasetyo ME. Terlebih edisi 100 halaman tersebut, khusus mengulas Kabupaten Malang bertepatan hari jadi ke 1255 tahun. “Tentunya luar biasa koran Malang Post dalam sehari terbit dengan 100 halaman. Dibutuhkan kerja keras dalam menerbitkannya. Saya ucapkan selamat dengan kesuksesan yang telah diraih ini,” ujarnya kepada Malang Post, kemarin. Dijelaskannya, tidak sembarang koran maupun media yang bisa melakukan hal ini. Baca 100... Hal. 11

Karya Terbaik untuk Malang Raya HARI ini, Sabtu 28 November 2015, Harian Pagi Malang Post mencetak sejarah baru. Sebagai koran lokal terdepan di Malang Raya, kami yang pertama menerbitkan edisi 100 halaman! Sebuah penerbitan yang menguras kreatifitas dan energi seluruh awak redaksi. Edisi ini sebagai kado Hari Jadi ke 1255 Kabupaten Malang. Selain itu juga sebagai persembahan untuk Malang Raya dan pembaca setia. Terima kasih telah percaya dengan Malang Post. Kami yang akan terus menyajikan karya terbaik untuk anda. Karya yang bisa membanggakan Malang Raya.(redaksi) IKUTI LOMBA FOTO KREATIF Edisi khusus 100 halaman ini, juga telah didesain sedemikian rupa oleh tim kreatif Malang Post. Gabungkan bagian cover depan bundel koran, jumlahnya 12 cover. Setelah disusun, silahkan berfoto dan bergaya paling kreatif bersama tampilan desain utuh cover 100 halaman itu. FACEBOOK Kirim foto ke Fanpage Facebook Malang Post. Caranya, like fanpagenya dan kirim fotonya paling lambat 5 Desember 2015. Foto dengan like terbanyak mendapat hadiah total Rp 1 juta, untuk juara 1, 2 dan 3.

Wali Kota Malang, H. Moch Anton

Ini Sangat Luar Biasa

INSTAGRAM Kirim foto ke Instagram @MALANG_POST. Caranya, follow official instagram accountnya. Kirim foto terakhir pada 5 Desember 2015. Hashtag #100HALAMANMALANGPOST, tag ke @MALANG_POST. Foto dengan love terbanyak mendapat hadiah total Rp 1 juta, untuk juara 1, 2 dan 3.

MALANG – Jumat (28/11), rencananya Malang Post akan terbit 100 halaman. Rencana tersebut langsung diapresiasi oleh Wali Kota Malang H Moch Anton. Kemarin dihubungi Malang Post, orang nomor satu di Pemerintah Kota Malang ini langsung mengatakan luar biasa. Saat ini, belum ada media di Jawa Timur mampu menerbitkan koran 100 halaman. Namun Malang Post bisa. “Ini sangat luar biasa,’’ katanya. Pria yang akrab disapa dengan panggilan Abah Anton juga mengatakan rencana penerbitan 100 halaman merupakan rencana spektakuler. Rencana tersebut tentu saja berisi inovasi, kreasi. Baca Ini... Hal. 11

KA BU PA

NB : Foto yang di ikut sertakan lomba di Facebook dan Instagram tidak boleh sama. Pengkhususan penghitungan love di Instagram yang telah di repost oleh akun @Malang_post

Bersaing dan Dipercaya Masyarakat Kota Batu, Eddy Rumpoko. Ma­lang Post menurutnya ha­ rus mem­berikan informasi yang

berkualitas, aktual, dan aku­rat de­ ngan mengutamakan in­de­pen­­densi. Baca Bersaing... Hal. 11

E

BATU- Malang Post yang me­ ner­bitkan 100 halaman edisi 28 November 2015 diapresiasi Wali

12 55

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko

@malang_post

Hari Jadi Kabupaten,

21 atau 28 November Urgensi Prasasti Kanjuruhan

ADA hal menarik terkait nama stadion di Kota dan Kabupaten Malang, yaitu Stadion Kanjuruhan di Kepanjen dan Stadion Gajayana di Kota Malang. Nama “Kanjuruhan” juga digunakan untuk menamai perguruan tinggi (universitas), dan nama “Gajayana” unit Kereta Api (KA) jurusan MalangJakarta. Sebenarnya, Oleh: Kanjuruhan adalah nama suatu kerajaan di lembah M. DWI Kali Metro pada sub-area CAHYONO barat Kota Malang. Adapun Gajayana merupakan salah Arkeolog satu diantara tiga raja yang Pada memerintah di kerajaan ini. Universitas Sebagaimana diberitakan oleh Negeri Malang prasasti bertarikh 760 Masehi. Penanggalan dalam prasasti ini dijadikan petanda waktu Hari Jadi Kabupaten Malang. Konon, prasasti yang kini lazim disebut “Prasasti Kanjuruhan” tersebut acap dinamai “Prasasti Dinoyo”. Atau

RI JA DI K

HA 20 15 www.malang-post.com

N E T

M

AL

G N A

2

O N 8

B M VE

lebih spesifik lagi “Dinoyo I”. Dinamai demikian karena salah satu pecahan dari prasasti ini, yakni pecahan yang terbesar, ditemukan di Dinoyo. Berikut ditemukan dua pecahan lainnya yang lebih kecil di Desa Merjosari dan di dusun kuno “Kejuron” Desa Karangbesuki. Baca Hari... Hal. 11

email: redaksi@malang-post.com


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 2

Senam Rampal

Makin Heboh Bersama Energen MALANG - Senam Aerobic bersama Malang Post dan Kodim 0833 Kota Malang akan kembali hadir di Lapang­ an Rampal, Minggu (29/11) besok pagi. Senam Rampal yang diadakan rutin setiap minggu ini, dipastikan akan semakin meriah dan heboh dengan kehadiran Energen. Ribuan masyarakat Malang Raya dan member senam akan berkumpul menjadi satu. Koordinator Senam Rampal H Edi Iswanto, mengatakan

senam aerobic di Lapangan Rampal, dipastikan ramai dan meriah. Karena senam aerobic Minggu besok, didukung oleh Energen. Produk minuman suplemen ini, akan bergabung menjadi satu dengan peserta senam. “Senam Rampal Minggu besok akan meriah. Makanya rugi jika tidak datang dan bergabung. Karena selain senam, juga ada kegiatan jalan sehat,” ujar Edi Iswanto. Ditambahkannya, dalam

kegiatan Senam Rampal dan Jalan Sehat nanti, selain bertabur hadiah peserta senam dan jalan sehat akan diajak sarapan pagi bareng Energen. “Pokoknya setiap minggu pasti akan selalu ada yang beda di Lapangan Rampal,” tuturnya. Untuk semakin memeriahkan kegiatan Senam Rampal Minggu besok, drescode yang digunakan adalah warna kuning. Dengan warna kuning, peserta akan terlihat kompak dan semakin bersemangat.

Instruktur Senam Rampal untuk Minggu besok tetap akan dipercayakan pada tiga instruktur dari Malang Post, yaitu Sugeng Bahenol, Ellen Yuliana serta Farida Ariani. Selain itu juga akan ada beberapa instruktur lainnya yang akan mengajak ribuan senamers bergoyang. “Untuk menambah semangat peserta senam dan jalan sehat, nantinya juga akan ada hiburan musik dangdut,” katanya. (agp/feb)

GUEST GESANG/MALANG POST

MAKIN SERU: Senam Rampal yang diadakan rutin setiap minggu dipastikan akan semakin meriah dan heboh dengan kehadiran Energen.

Minta Penyempurnaan Arus Jalan Panjaitan Warga Penanggungan Datangi DPRD MALANG – Warga, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, terus mendesak Pemerintah Kota Malang untuk menyempurnakan jalur dua arah di Jalan Mayjend Panjaitan. Desakan itu kemarin disampaikan Feri Al Kahfi, salah satu warga Kelurahan Penanggungan. Ditemui Malang Post saat menyerahkan surat ke DPRD Kota Malang, Feri menyebutkan jika pernyempurnaan marka sangat mendesak. “Di surat ini semuanya dijelaskan. Isinya kami meminta DPRD Kota Malang menjembatani, untuk audiensi, antara warga dengan Forpimda dan Pemkot Malang, terkait masalah jalur ini,’’ katanya. Feri menuturkan, jika warga mendesak penyempurnaan jalur dua arah alasannya adalah seiring dengan banyaknya korban akibat kecelakaan yang disebabkan marka yang tidak sempurna di jalan tersebut. Desakan itu kemarin disampaikan oleh warga Kelurahan Penanggungan, Feri Al Kahfi saat

IRA RAVIKA/MALANG POST

PERMOHONAN: Feri Al Kahfi menunjukkan data surat permohonan warga Kelurahan Penanggungan kepada Walikota Malang H M Anton untuk menyempurnakan dua arah di Jalan Mayjen Panjaitan

mendatangi Kantor DPRD Kota Malang. Feri yang mewakili warga Kelurahan Penanggungan ini mengatakan, dalam kurun waktu dua bulan, dua kecelakaan merengut nyawa warga Jalan Mayjend Panjaitan. Pertama korban meninggal dunia atas nama Suharti, warga Jalan Panjaitan no 62. Dia meninggal 22 September lalu, setelah ditabrak motor saat menyebrang jalan di depan Gg 13. “Korban kedua adalah Wu-

lan Cahyani, warga Jalan Mayjend Panjaitan. Dia meninggal kare­na kecelakaan 21 November lalu akibat kecelakaan di depan rumahnya. Wulan ditabrak motor saat menyeberang jalan,’’ kata Feri. Selain itu, juga banyak kecelakaan mengakibatkan kerugian materi. Dianta������� rannya adalah kecelakaan angkutan kota dengan mobil pribadi be­berapa waktu lalu. “Terus terang kami sudah sangat resah. Kami minta Pemkot untuk mengembalikan

dan menyempurnakan dua arah Jalan Mayjen Panjaitan,’’ katanya. Feri sendiri mengaku, jika pihaknya sudah tiga kali melayangkan surat permohonan kepada Pemkot Malang Kota terkait hal ini. Tapi begitu, ti­dak satupun surat permohonan yang dilayangkan tersebut menuai balasan. Dia yang datang bersama dengan beberapa warga lainnya ini menyebutkan, surat permohonan pertama dilayangkan 26 Mei 2015, surat permohonan kedua dilayangkan 18 Juni 2015 dan Surat Permohonan ke tiga dilayangkan 24 November lalu. “Tidak ada yang dibalas. Makanya kami ke sini. Kami ingin menghadap ketua DPRD Kota Malang untuk minta audiensi dengan Forpimda dan Pemkot Malang,’’ katanya. Menurut Feri, keinginan warga sebetulnya tidak muluk-muluk. Pertama adalah Pemkot Malang mengembalikan marka sesuai dengan aturan dua arah, kedua penyempurnaan traffic light, dan ketiga adalah Jalan Bo-

gor dijadikan satu arah. “Kalau Pemkot tidak mampu untuk mengecat, atau anggarannya tidak ada, warga siap melakukan swadaya. Tapi kami tidak mau terburuburu, kami menunggu audiensi. Kalau Pemkot tidak merespon, barulah kami bertindak,’’ tandasnya. Sementara terpisah Ketua DPRD Kota Malang M Arief Wicaksono menanggapi positif permohonan warga untuk melakukan audiensi terkait dua arah di Jalan Mayjend Panjaitan. “Memang seharusnya ada audiensi. Ketemu dulu dengan komisi C yang membidangi,’’ katanya saat dihubungi Malang Post kemarin. Yang jelas, dia berharap dengan sharing yang dilakukan, nanti akan menghasilkan rekomendasi. “Tapi pada intinya saya setuju dan mendukung upaya warga, yaitu Jalan Mayjen Panjaitan menjadi dua arah. Dan meminta Pemkot mengembalikan marka di jalan tersebut menjadi dua arah,’’ tandasnya. (ira/feb)

Motor Rp 2000 Mobil Rp 3000 Tarif Parkir Baru Diterapkan Mulai Hari Ini

Putusan PN Tak Hentikan Penyidikan KSU Montana MALANG – Putusan hakim Pengadilan Negeri (PN) Malang Yustiar Nugroho, yang mengabulkan tuntutan pemohon, dan menyatakan penetapan Dewi Maria dan Eko Handoko Widjaja sebagai tersangka oleh penyidik Polres Malang Kota tidak sah, tidak akan menghentikan penyidikan kasus penipuan yang melibatkan KSU Montana. Kasus penipuan dengan pelapor Yohanes Halim, warga Jalan Bareng Tenes, Kecamatan Klojen akan tetap dilanjutkan. “Hakim boleh mengabulkan praperadilan yang diajukan pemohon. Tapi itu tidak akan menghentikan penyidikan AKBP Singgamata perkara yang kami tangani,’’ kata Kapolres Malang Kota, AKBP Singgamata. Bahkan, perwira dengan dua melati di pundak ini juga memastikan penyidikan kasus ini tidak mulai dari nol. Sebaliknya, melanjutkan penyidikan yang sudah berjalan. Sementara itu terkait putusan hakim tersebut, Singgamata memilih bersikap tenang. Alasannya, jika memang putusan hakim tersebut tidak tepat, maka pihaknya pun memiliki kesempatan untuk melakukan perlawanan, dengan mengajukan Peninjauan Kembali (PK). Pria yang ditemui Malang Post disela-sela kegiatan Rapimsus II GM FKPPI Suites Resort & Convention Malang kemarin memilih tidak terburu-buru. Termasuk memberikan statemen di media. Sebaliknya dia memilih menunggu salinan putusan hakim. Karena menurut dia dari salinan tersebut dapat dipelajari isinya, termasuk pertimbangannya. “Karena ini menyangkut hukum, saya tidak mau hanya sekadar katanya. Tapi harus melihat riil fakta putusannya. Barulah bisa bersikap,’’ katanya. Dia juga menguraikan, PK untuk putusan praperadilan bisa dilakukan. Dan itu diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). “PK bisa diajukan jika ada novum atau bukti baru. Makanya, kami saat ini menunggu. Dan disela menunggu anggota tetap melanjutkan penyidikan,’’ katanya. Praperadilan wajar dilakukan. Siapapun sambung Kapolresta boleh mengajukan Praperadilan. Tapi begitu, praperadilan yang diajukan harus objektif. Seperti yang diberitakan koran ini sebelumnya Putusan Hakim Sarpin yang mengabulkan praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan terhadap KPP, nampaknya menjadi yurisprodensi Pengadilan Kota Malang, pemeriksa praperadilan yang diajukan Eko Handoko Widjaya. Hakim Yustiar Nugroho pun, Kamis kemarin mengabulkan tuntutan pihak pemohon dan menyatakan penetapan Dewi Maria dan Eko Handoro sebagai tersangka oleh penyidik Polres Malang Kota, adalah tidak sah. (ira/feb)

Siswa SD Arjowinangun I Hanyut MALANG – Seorang bocah dikabarkan hanyut di gorong-gorong Jalan Babatan, Kelurahan Arjowinangun, sore kemarin. Korban adalah Habil Nadif Ibrahim, 8 tahun warga setempat. Hingga berita ini diturunkan, tubuh bocah kelas 2, SDN 1 Arjowinangun ini belum ditemukan. Warga bersama anggota Polsekta Kedungkandang dan tim SAR terus melakukan pencarian tubuh anak kedua dari Budi Sulistyono, 43 tahun ini. Namun begitu, kondisi cuaca yang gelap dan derasnya arus di dalam gorong-gorong tersebut membuat pencarian tubuh bocah mungil tersebut terkendala. “Saat ini proses pencarian masih dilakukan. Kami menelusuri gorong-gorong tempat korban terjatuh,’’ kata Agus Demit anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Malang. Agus menguraikan, sore kemarin sekitar pukul 15.30 WIB, korban baru saja pulang mengaji. Tapi begitu, meskipun cuaca mendung dan hujan gerimis, Habil tidak mau di rumah. Terbukti, pukul 16.00 di pamit kepada orang tuanya untuk bermain. 30 menit berselang, hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Kedungkandang. Kondisi ini membuat Budi ayah korban kawatir. Itu sebabnya, dia menyuruh anak pertamanya untuk mencari. Sang anak pun menurut. Dalam guyuran hujan, dia mencari Habil. (ira/feb)

IPUNK PURWANTO/MALANG POST

BARU: Baliho penerapan tarif parkir baru sudah dipasang di beberapa tempat.

MALANG – Hari ini tarif baru parkir untuk kendaraan roda dua maupun roda empat resmi diterapkan, yakni Rp 2000 untuk motor dan Rp 3000 untuk mobil. Kenaikan tarif parkir ini sesuai dengan Perda no 3 tahun 2015 tentang Retribusi Jasa Umum yangn sudah ditetapkan Pemkota Malang bersama peraturan walikota yang mengaturnya. “Iya besok tarif parkir baru sudah diterapkan,’’ kata Kabid Parkir Dishub Kota Malang, M Syamsul Arifin. Kepada Malang Post. Untuk kenaikan tarif

parkir ini pihaknya juga memasang baliho-baliho di beberapa tempat. Salah satunya di Jalan Trunojoyo. Di area parkir jalan tersebut, baliho tersebut tertulis tarif parkir yang diterapkan mulai 28 November 2015. “Di baliho ini tertulis motor Rp 2000, mobil Rp 3000, truk Rp 5000 dan trailer Rp 10 ribu,’’ kata Syamsul. Tidak hanya menuliskan tarif reguler. Di baliho tersebut juga tertera tarif insidentil, yaitu Rp 3000 untuk motor, Rp 5000 untuk mobil, truk dan trailer Rp

20 ribu setiap kali parkir. “Bagi warga yang dipungut parkir tidak sesuai dengan tarif di atas bisa mengadu ke kami,’’ tambahnya. Pengaduan diuraikan Syamsul, tidak perlu disampaikan dengan datang ke kantor Dishub, tapi warga bisa menyampaikan peng­ aduannya dengan menelpon ke nomor 0858 5580 5464, atau 0813 3 3218 717. Dishub pun berjanji akan melakukan tindakan kepada para jukir nakal. Bukan itu saja, Syamsul juga mengatakan terkait dengan penerapan tarif baru

ini, petugas parkir wajib memberikan karcis parkir. Dan jika petugas tidak memberikan karcis, warga bisa meminta. “Karcis parkir adalah hak warga yang parkir. Karcis itu tidak boleh diminta kembali. Dan warga boleh menuntut itu. Jika ada jukir marah, langsung dilaporkan saja,’’ sambung Syamsul. Sayamsul setelah memasang baliho, pihaknya juga mengambil karcis parkir di Bagian Umum, Pemkot Malang yang bertanggung jawab mencetak karcis. Karcis tersebut kemudian didis-

tribusikan kepada petugas. Dia berharap, penerapan tarif parkir ini dapat diterima oleh warga. Sementara itu di beberapa tempat meskipun tarif parkir baru belum diterapkan, sejumlah petugas parkir sudah menaikkan tarif parkir lebih awal. Di Alun-alun Kota Malang contohnya tarif parkir Rp 2000 untuk motor setiap kali parkir. Di Jalan Trunojoyo juga demikian, petugas parkir langsung mengucapkan Rp 2000 untuk motor. “Rp 2000 mbak, naik sekarang,’’ kata petugas parkir. (ira/feb) REDAKTUR: MAHMUDI, LAYOUTER: KURDI


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 3

Berburu Diskon untuk Koleksi Natal MALANG - Jelang berakhirnya November ini, pesta diskon Matahari kian memanjakan pelanggan setianya. Potongan harga mencapai 70 persen diberikan, baik untuk koleksi anak, remaja hingga orang dewasa di tengah

meningkatnya kebutuhan masyarakat yang sedang mempersiapkan Natal, Desember mendatang. Supervisor Matahari Department Store Matos, Riza Firmansyah mengatakan, akhir pekan ini, diskon diberikan untuk

berbagai macam produk termasuk koleksi terbaik menyambut Natal. “Diskon fashion ini juga berlaku untuk produk spesial Natal yang sejak awal November sudah menjadi buruan. Diskon mulai dari 20 persen,” katanya.

DICKY BISINGLASI/ MALANG POST

MANJAKAN PELANGGAN: Aneka diskon diberikan untuk ragam produk hingga Minggu besok.

Menurut dia, diskon paling rendah itu berlaku untuk produk new arrival. Misalnya dari brand Triset, St Yves dan Annisa untuk koleksi wanita. Sementara brand seperti Surf The Earth, American Jeans atau Nevada berlaku pada koleksi anak muda. “Koleksi formal seperti dari Cole dan Stanley Adam juga ada diskon mulai 20 persen sejak tengah pekan ini,” papar dia kepada Malang Post. Harga spesial ini, akan berlaku sampai dengan Minggu (28/11/15) besok. Selain diskon, beberapa program spesial lain seperti Beli 2 Gratis 1, Beli 1 Gratis 1 dan jika jeli, pelanggan akan mendapatkan double discount. “Akhir pekan, pasti promonya berbarengan, dan itu disukai pelanggan setia Matahari,” tambahnya. Sementata itu, terkait menyambut Natal, koleksi Matahari Department Store kini juga sudah maksimal. Nuansa merah dan hijau mendominasi di setiap brand, dipadukan dengan warna pesta yang netral seperti putih dan hitam. “Warna pesta juga menonjol, kami display terdepan. Terkadang, pelanggan juga menyukai warna selain hijau dan merah yang identik dengan Natal,” tambahnya. Menurut Riza, untuk koleksi pria, Natal ditonjolkan dengan koleksi casual dan semi formal. Sementara bagi koleksi wanita, lebih pada nuansa meriah. “Biasanya ditonjolkan dengan warna, ornamen hingga motif. Saat ini, banyak koleksi itu yang didiskon,” tandasnya.(ley/han)

Launching Tabungan Emas Bulan Depan MALANG – Tabungan Emas yang resmi diluncurkan PT Pegadaian (Persero) pada pertengahan tahun ini dijadwalkan segera menghampiri masyarakat Malang Raya. Jika tidak ada halangan, bulan depan program terbaru ini dilaunching di Malang. “Saat ini kami tinggal menunggu keputusan dari dewan direksi untuk memperoleh izin. Untuk menuju itu, kami juga tengah berkonsentrasi mengedukasi masyarakat melalui serangkaian seminar,” tutur Deputi PemimpinWilayah Bidang Bisnis Area Malang, Elvi Rofiqotul

Hidayah kepada Malang Post, di selasela Seminar Investasi Emas Dengan Cara Ampuh, di Green Leaf Malang, Jumat (27/11/15), kemarin. Menurutnya, produk tabungan emas memiliki banyak keistimewaan, di antaranya nasabah hanya perlu mena­ bung paling sedikit Rp 5.000 dan ketika uang tabungan sudah mencukupi untuk membeli emas, maka mereka dapat memperoleh emas tersebut. Selain itu, mereka juga akan dimudahkan dengan buku tabungan Pegadaian yang dapat digunakan untuk menabung di semua

kantor cabang Pegadaian. Namun, untuk pengambilan emas atau hasil tabungannya ini, nasabah harus kembali ke kantor tempat asal menabung. Cabang yang telah dipersiapkan untuk tabungan emas ini adalah kantor cabang Blimbing, Malang Kota, dan Kepanjen. “Pemberian fasilitas ini tidak diperuntukkan bagi semua kantor cabang, namun lebih dipersiapkan pada beberapa saja,” jelasnya. Akhir tahun ini, Pegadaian juga memberikan promo, di antaranya adalah gratis emas seberat 1 gram

bagi nasabah yang melakukan gadai seberat Rp 100 juta, dan ini berlaku kelipatannya. Selain itu nasabah yang belum mengoptimalkan biaya pinjamannya dapat mengoptimalkannya, dan akan mendapat bonus berupa pulsa Rp 100 ribu. Dalam kesempatan kemarin, Elvy juga menuturkan angka Outsanding Loan (OSL) di bulan ini telah mencapai 95 persen. Target yang tinggal sedikit ini terus dikejar dengan berbagai wawasan menarik yang disuguhkan kepada masyarakat.(mg2/han)

KELUARGA BESAR

PAULUS OLIVER YOESOEF, SH Jl. Telomoyo 5 Kota Malang Jl. Ki Ageng Gribig - Malang

MPC PEMUDA PANCASILA KABUPATEN MALANG DR. Hasan Abadi, MAP Husnul H. Syadad, MH SEKRETARIS PC GP ANSOR

APERSI

KETUA PC GP ANSOR

Korane Arek Malang

REDAKTUR: dewi yuhana, LAYOUTER: siti


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 4

Selamat Ulang Tahun Kabupaten Malang

SANTOSA

Didongengkan dan dilukis

oleh:TEGUH

Bersambung

HARI ini Kabupaten Malang merayakan ulang tahun yang ke-1255, sebuah usia yang cukup tua untuk sebuah daerah. Ukuran keberhasilan sebuah daerah bukan pada usianya, tapi sejauh mana para pemimpin dan segenap komponen masyarakat bersatu membangun daerahnya. Meskipun sudah berusia cukup tua, kabupaten Malang masih menghadapi problem yang akan terus muncul, karena selama manusia masih hidup, dia akan terus menghadapi masalah. Begitu juga sebuah daerah, akan terus ada masalah yang ditimbulkan oleh kehidupan manusia. Perayaan HUT Kabupaten Malang kali ini berbeda dengan sebelumnya, karena hampir bersamaan dengan suksesi kepala daerah 9 Desember 2015 mendatang. Saat perayaan HUT dilaksanakan, kabupaten Malang tidak memiliki kepala daerah definitive yang sudah habis masa kerjanya sejak bulan November. Saat ini jabatan bupati itu dipegang oleh pelaksana tugas yang ditunjuk oleh gubernur Jatim. Berbagai masalah yang dihadapi akan menjadi PR bagi kepala daerah baru yang berhasil memenangkan Pilkada tersebut. Siapa pun pemenang Pilkada, masalah yang dihadapi kabupaten Malang tetap saja, tapi tentu berbeda cara pendekatan dan penanganannya. Kita bisa menyimak program para calon bupati dan wakilnya yang disampaikan dalam berbagai kesempatan kampanye. Masingmasing sudah menyampaikan visi-misinya soal kabupaten Malang dan apa yang akan dilakukan bila menjadi kepala daerah. Biasanya dalam kampanye itu selalu disampaikan janji yang indah untuk menarik simpati para calon pemilih, tapi apakah janji itu akan ditepati saat menjabat nanti ? Itulah yang harus ditunggu dan dibuktikan. Masyarakat harus ikut mengawal visi misi kepala daerah terpilih untuk memastikan arah kebijakan sesuai dengan janjinya. Tapi sayang, kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerahnya masih belum menggembirakan. Mereka enggan ikut terlibat dalam kegiatan yang merepotkan sekaligus berisiko, karena berhadapan dengan kekuasaan. Siapa pun yang akan terpilih dalam Pilkada 9 Desember mendatang harus punya kemauan yang sungguh-sungguh untuk memajukan kabupaten Malang, terutama dalam bidang SDM. Dibanding kota Malang, tetangganya, kabupaten Malang masih tertinggal terutama dalam bidang pendidikan. Untuk tahap awal yang perlu dipercepat adalah memberi kesempatan sebanyak mungkin warga kabupaten Malang untuk mengenyam pendidikan di semua jenjang. Untuk pendidikan dasar dan menengah mungkin tidak masalah, tapi untuk pendidikan tinggi masih perlu ditingkatkan lagi. Ini penting agar terjadi akselerasi pembangunan yang diharapkan. Kekayaan sumber daya alam harus diimbangi dengan kemampuan SDM yang mumpuni. Persoalan klasik yang kerap dikemukakan adalah terbatasnya anggaran harus dicarikan solusi, bukan dijadikan alasan terus menerus atas kondisi kabupaten Malang yang perlu pembenahan. Pembangunan memang tidak bisa dipisahkan dari anggaran, tapi anggaran itu tidak semuanya dari pemerintah. Partisipasi masyarakat perlu digerakkan agar mereka mau membangun daerahnya secara swadaya mengingat keterbatasan anggaran Pemda. Mengajak pihak swasta dalam pembangunan perlu dilakukan dengan prinsip saling menguntungkan, bukan dominasi dan saling mengalahkan. Berdasarkan pengalaman, dalam kerja sama pemerintah dan swasta, biasanya swasta terlalu dominan menghilangkan peran pemerintah. Kita berharap bupati mendatang mampu mengatasi kendala anggaran agar pembangunan tetap berjalan. (redaksi@malang-post.com)

Info Penting a Redaksi menerima tulisan artikel dan foto lepas dari pembaca. a Topik artikel tentang masalah yang sedang aktual, baik nasional maupun lokal. a Panjang artikel minimal 850 kata.

@malang_post

@malang_post

#malangpost

#komiknusantara

#teguhsantosa

#komikwayang

#komikmalangan

a Artikel dan foto dikirim ke email redaksi@malang-post.com

Enkripsi Komunikasi Siber Serangan teroris di Paris yang dilakukan kelompok Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) memunculkan beragam analisa. Serangan mematikan yang menewaskan 129 orang dan 300 orang luka-luka itu nampak dilakukan secara terencana. Beragam platform komunikasi lewat media internet (siber) digunakan para teroris. Kondisi ini mengindikasikan lemahnya keamanan komunikasi di internet (cyber security). Untuk itu upaya melakukan enkripsi komunikasi siber menjadi penting dilakukan. Enkripsi komunikasi siber merupakan satu-satunya cara untuk melindungi diri dari serangan para peretas (hacker) dan penyadapan (intersepsi). Penggunaan enkripsi telah lama dilakukan kelompok teroris, termasusk ISIS. Hingga tidak mengherankan jika kini kemampuan komunikasi dan perencanaan yang dilakukan teroris sulit untuk dilacak badan intelijen. Sementara itu banyak praktik komunikasi di dunia siber yang tidak diamankan dengan enkripsi sehingga menjadi lahan serangan empuk para teroris. Enkripsi atau Encryption berasal dari bahasa Yunani Kyptos yang artinya tersembunyi atau rahasia. Secara

teknis enkripsi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengkodekan data sedemikian rupa sehingga keamanan informasinya terjaga dan tidak dapat dibaca tanpa di dekripsi. Enkripsi merupakan proses dengan melakukan perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak mudah dipahami (rahasia). Enkripsi akan memroses data komunikasi siber dengan pengacakan tertentu sehingga tidak terbaca oleh pihak yang tidak mempunyai otoritas. Hanya pihak sah yang berkepentingan yang mempunyai kunci untuk membacanya. Enkripsi ini bisa dilakukan oleh siapa saja, lembaga ataupun personal yang ingin aman berkomunikasi siber. Kejahatan Siber Layaknya di dunia nyata, praktik kejahatan juga marak di dunia maya. Melalui teknologi internet para perusuh dan penjahat justru seperti menemukan surganya. Lewat kemampuan utak-atik teknologi komunikasi yang bisa diakses secara global, para teroris semakin melebarkan pengaruhnya. Lihat saja cara rekruitmen yang sejak dulu dilakukan ISIS. Telah lama

SIUPP No: 369/SK MENPEN/SIUPP/1998 Tanggal 17 Juli 1998 Penerbit: PT. Malang Pos Cemerlang Rekening BCA KCP Gatot Subroto no. 400.310.35 98 Rekening BRI Cab. Martadinata no. 0344.01.000333.304 REDAKSI / SIRKULASI / IKLAN Jl. Raya Sawojajar Ruko WOW Cluster Apple No. 1-9 Malang Telp. 0341-725077 (Iklan, Sirkulasi) 0341-723444 (Redaksi)

J

BIRO BATU Jalan Diran 1B Telp: (0341) 592967 Batu

J

PERWAKILAN JAKARTA Gedung Graha Pena Lt VI, Jl. Kemayoran Lama No. 12 Telp/Faks (021) 53699683 (Hendra)

J

ISIS menggunakan jaringan teknologi siber untuk merekrut dan menilai calon jihadis dengan menggunakan komunikasi terenkripsi. Indonesia tidak steril dari pengaruh kelompok ISIS. Kondisi masyarakat negeri ini dengan mayoritas beragama Islam, sering menjadi target ISIS dalam menggalang massa. Terbukti, beberapa WNI juga dikabarkan telah lama bergabung dengan kelompok radikal itu. Walaupun Indonesia secara geografis jauh dari Irak dan Suriah, namun melalui media internet terpaan propaganda ISIS menyebar di sekitar kita. Untuk itu sikap hati-hati dan waspada perlu dimiliki oleh seluruh pengguna Internet di Indonesia. Melalui media siber, ISIS telah lama menunjukkan beragam aksi-aksinya. Lihat saja Youtube, tidak sedikit aksi brutal ISIS dipublikasikan melalui media audio visual yang mendunia itu. Melalui media sosial ISIS juga gencar menggalang kekuatan dan melakukan propaganda. Lewat akun Facebook, Twitter, dan Youtube, ISIS menebar bujuk rayu guna mendapat simpati dalam usahanya merekrut anggota baru. Tidak hanya warga kota yang disasar, tetapi seran-

PEMBINA: Dahlan Iskan WAKIL PEMBINA: H Zainal Muttaqien KOMISARIS UTAMA: Hj Dewanti Rumpoko WAKIL KOMISARIS UTAMA: H Imawan Mashuri KOMISARIS: H Husnun N Djuraid DIREKTUR UTAMA: H Juniarno D Purwanto DIREKTUR: H Sudarno Seman Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: R Sri Nugroho Senior Editor: Sunavip Ra Indrata Manajer Iklan: H Edi Iswanto

terjangkau oleh masyarakat. Perkembangan teknologi komunikasi berwujud internet ini mempunyai andil yang cukup signifikan pada penyebaran pengaruh ISIS.

Oleh:

SUGENG WINARNO Pegiat Literasi Media, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang

gan dan pengaruh ISIS telah merasuk ke pelosok-pelosok kampung. Paham ISIS menyebar begitu cepat dan menjangkau hingga kawasan pelosok dimungkinkan karena koneksi internet. Melalui internet jarak memang tidak lagi menjadi penghambat. Aksesibilitas warga pada media yang menghubungkan dunia maya ini semakin hari juga semakin tinggi. Beragam jenis gadget yang terkoneksi internet sekarang juga semakin

Kenali Kejahatan Siber Fenomena kejahatan siber memang harus diwaspadai karena kejahatan ini berbeda dengan kejahatan lain pada umumnya. Kejahatan siber dapat dilakukan tanpa mengenal batas teritorial dan tidak diperlukan interaksi langsung antara pelaku dengan korban kejahatan. Bisa dipastikan dengan sifat global internet, semua negara yang melakukan kegiatan internet hampir pasti akan terkena imbas perkembangan kejahatan siber ini. Kejahatan siber merupakan realitas yang membuka cakrawala keilmuan dalam dunia hukum, betapa suatu kejahatan yang sangat dasyat dapat dilakukan dengan mengutak-atik handphone atau hanya duduk manis di depan komputer. Kejahatan siber merupakan sisi gelap dari kemajuan tehnologi komunikasi dan informasi yang membawa implikasi sangat luas dalam seluruh bidang kehidupan karena terkait erat dengan kejahatan secara ekonomi dan kejahatan

Manajer Pracetak: Yudi Armadioka Manajer Umum dan Keuangan: Laily Junaida Manajer Pemasaran: Buari Redaktur Pelaksana: Bagus Ary Wicaksono, Dewi Yuhana, Slamet Prayitno Sekretaris Redaksi : Jon Soeparijono Redaktur: Mahmudi Muchid, Samsulyono, , Muhaimin, Febri Setyawan, Noer Adinda Zaeni, Sumarga Nurtantyo, Abdul Halim Staf Redaksi: Lailatul Rosida, Hary Santoso,

secara kelembagaan. Bagi para pengguna media jejaring sosial juga perlu waspada. Platform komunikasi siber semacam facebook, twitter, dan blog juga tidak aman dari serangan malware. Serangan malware ini dapat mencuri data pribadi baik secara personal maupun institusional. Misalnya ketika seseorang sedang terhubung internet melalui koneksi kantornya, malware tidak saja bisa mengacak-acak dokumen pribadi seseorang namun juga data-data penting institusinya. Mengutip Edmon Makarim (2001) yang menyatakan bahwa kriminalitas di internet atau kejahatan siber pada dasarnya adalah suatu tindak pidana yang berkaitan dengan ruang di dunia maya, baik yang menyerang fasilitas umum di dalam ruang siber ataupun kepemilikan pribadi. Ada beragam bentuk kejahatan siber, mulai dari pencurian data, penipuan (fraud), carding ilegal, pencurian identitas (phising), hingga perusakan website, pembajakan perangkat lunak (software piracy), hingga serangan worm, virus, dan sebagainya. Kebanyakan ancaman di internet berawal dari perolehan atau pengaksesan malware, perangkat lunak

Ira Ravika, Vandri Battu, Agung Priyo, Tommy Yuda P, Yudistira Satya WW, Stenly Rehardson, Binar Gumilang Redaktur Foto: Guest Gesang Fotografer: Dicky Bisinglasi, Ipunk Purwanto Information & Technologi: Jl Junaedi (koordinator), Nyono Juari Tim Artistik: Kurdiyanto, Achmad Muzamil, Eko Abdi Hasyim, Siti Nurchasanah, Angga Wijanarko, Tri Haryanto

perusak yang wujudnya bisa berupa worm, virus, spyware, bahkan mungkin adware. Keamanan di dunia siber harus selalu ditingkatkan. Perang yang senantiasa dilancarkan para hacker membuktikan bahwa kejahatan siber akan terus menjadi ancaman para pengguna media internet. Kejahatan siber dan keamanan siber akan terus menjadi kisah menarik yang tidak akan pernah berakhir. Solusi melawan kejahatan model ini tidak selesai dengan penangkal dan melalui penegakan hukum semata. Semakin rumit dan mutakhirnya metode serangan kejahatan memerlukan perpaduan yang solid antara keamanan dan manajemen sistem. Untuk itu kemampuan berinternet sehat harus dimiliki oleh para pengguna media siber, lembaga pemerintah, swasta, institusi sosial, bisnis, agama, pendidikan, dan semua pihak yang bersentuhan dengan teknologi internet. Pemahaman perihal modus operandi yang biasa dilakukan para penjahat siber harus diketahui dan diantisipasi. Sikap waspada dan hati-hati perlu dibangun oleh semua pihak agar komunikasi lewat media siber berjalan aman. Mari melek media siber. (*)

Iklan: H Iswanto, Ismadi, Zainal Arifin, Imam Wahyudi Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr Harris Arthur Hedar SH MH Sirkulasi: Wiyono (koordinator), Sirhan Sahri, Ronny, Hendro, Moch Suadi, Lutfi, Yunindra, Arief Nur Handika Pengembang Usaha: Taufikur Rahman (koordinator), Sinyo Suwignyo Umum dan Keuangan: Syafiudin (koordinator), Huda, Nur Towilir (Iklan), Reni SP (sirkulasi), Siti Muzayanah, Sujono, Bambang TL.

Wartawan Malang Post dilengkapi tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta uang dan barang apa pun dari narasumber. Redaksi menerima Artikel dan Opini. Panjang naskah artikel tidak lebih dari satu Halaman dan tidak mengandung SARA. Kirim bersama Flash Disk/CD ke Malang Post, Jl. Raya Sawojajar Ruko WOW Cluster Apple No. 1-9 Malang Telp. 0341-723444 atau lewat e-mail: redaksi@malang-post.com, Website: www.malang-post.com Tulisan atau foto dengan kode sirkulasi, advertorial dan society adalah iklan. Percetakan: PT Temprina Media Grafika Malang, Jl. Raya Pepen, Pakisaji Kabupaten Malang REDAKTUR: husnun n djuraid, LAYOUTER: hary


sabtu, 28 november 2015

5

REDAKTUR: shuvia rahma, LAYOUTER: siti/angga


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 6

Oneng - Dewi - Helmy

Tiga Broadcaster Ngehits

Berbagi Cerita

Perkembangan dunia entertain dan broadcast di Malang, tidak kalah dengan kota besar seperti Surabaya atau Jakarta. Event seperti pameran hingga pernikahan, kerap membutuhkan jasa pemandu acara atau Master of Ceremony. Selain itu, radio dan TV pun, berkembang pesat di kota ini.

Sayang, terkadang dengan bekal sekadarnya, banyak MC baru yang nekat terjun ke dunia broadcast. Padahal sebenarnya membutuhkan bekal serta kerja keras untuk sukses di dalamnya. Hal itu memantik tiga MC yang cukup mempunyai nama di Malang, Oneng Sugiarta, Helmy Adrian Tann dan Ida Ayu Wadanthi Purnama Dewi terlibat dalam sebuah karya yang kini sedang dikebut untuk segera diterbitkan. Dengan spesifikasi keahlian dan pengalaman yang berbeda, tiga broadcaster ini memberikan tips dan trik untuk mampu menarik perhatian audiens dalam setiap pekerjaan mereka. "Ya, kami sekarang sedang terlibat dalam sebuah karya. Saya berbagi tips MC, Helmy tips jadi penyiar radio dan Dewi lebih ke presenter televisi," ujar Oneng Sugiarta. Menurutnya, ketiganya akan disatukan dalam sebuah karya, yang diyakininya siap membantu generasi muda dalam terjun menjadi MC, penyiar radio maupun presenter TV. "Konsep dan isi detail, coming soon ya," goda Oneng.

Menurut dia, tidak ada salahnya berbagi pengalaman. Saat ini, dia pun tidak jarang membagi pengalaman dan tips terkait MC di Instagram lewat akun @onengsugiarta98. Beberapa upload fotonya ketika menjadi MC baik pernikahan, ulang tahun, product knowledge, dia beri caption panjang tentang tips menjadi MC. Mulai dari persiapan wardrobe, manajemen waktu hingga berkomunikasi dengan audience. "Saya beri hastag #tipsmconeng. Biar lebih gampang mencarinya. Instagram juga bisa menjadi portofolio pekerjaan," beber dia kepada Malang Post. Menurut Oneng, dia tidak mau, jika wawasan dan ilmu yang dimilikinya terkubur ketika mati kelak. Selain itu dia meyakini jika job banyak, karena teman-teman dan orang yang baik kepadanya. "Makanya aku jaga sebaik mungkin hubungan ini dengan siapapun, termasuk yang baru saya kenal dari golongan apapun," tegasnya. Sementara itu, Ida Ayu Wadhanti Purnama Dewi membagikan tips jika ingin menjadi preesenter. Menurutnya, seorang presenter harus tahu banyak akan hal-hal yang sedang happening. "Jadi harus banyak baca, wawancara, agar isi kepala nggak kosong ketika di depan kamera," ujarnya. Menurut Dewi, disiplin waktu menjadi hal penting

yang akan berpengaruh pada kondisi tubuh. Pasalnya, presenter tidak pernah tahu kapan liputan akan berlangsung dan mendadak, di segala situasi. "Jaga kondisi penting agar tampil prima di depan kamera. Pemirsa tidak peduli kita sakit, yang mereka pedulikan

nampilkan sesuatu yg berbeda dengan reporter atau lresenter lainnya. "Harus ada ciri khas. Caranya adalah selalu evaluasi tiap reportase, dan temukan karakter apa yg paling cocok untuk diri sndiri.Tidak meniru orang lain. Role model boleh sebagai

presenter membawakan berita atau melaporkan berita dengan baik," terang dia. Dia menambahkan, tidak harus cantik atau tampan untuk menjadi presenter. Penyampaian berita yang berangkat dari hati. "Hal ini saya sampaikan juga kepada teman-teman yang lain serta dalam proyek yang kini kami garap," paparnya. Dewi menyarankan, hadir dengan sesuatu yang berbeda. Be unique be different, me-

motivasi namun bukan sebagai copy," urai perempuan yang pernah meliput pertandingan sepak bola hingga ke Italia ini. Terpisah, Helmy Adrian Tan yang juga moncer di dunia broadcast sebagai penyiar radio, menyiapkan tips di bidang yang merupakan keahliannya. "Ya tips jadi penyiar, scheduling, hingga memikat pendengar. Mereka kan tidak bisa melihat wajah kita," ujarnya. (ley/han)

FOTO : RickyPortrait for malang post

SIAPKAN KARYA: Helmy, Dewi dan Oneng saat ini sedang menyiapkan sebuah karya spesial yang mereka persembahkan pada generasi muda yang berminat pada dunia broadcasting.

Luna Maya SUKA MENTAS: Dulu Hemalia rajin ikut pementasan Lenong budaya Betawi.

Cari Desainer Busana Muslim Selama ini aktris cantik Luna Maya memiliki brand fashion atas namanya sendiri yaitu Luna Habit. Saat ini ia tengah sibuk untuk mengembangkan bisnisnya tersebut. Luna pun berniat untuk menambah desainer busana Muslim untuk melengkapi koleksinya. “Bingung, lagi nyari desainer Muslim biar bisa buat hijabers. Karena (saat ini) ada 4 desainerku dan semua non Muslim. Tapi baju kita bisa di-mix n match pakai outer atau apa pun buat dipakai Muslimah,” ucap Luna Maya di Empirica, SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (26/11). Banyak desain terbaru yang dikeluarkan oleh Luna dan timnya dalam brand tersebut. Untuk pembuatannya, mereka memilih memakai size internasional. “Size Luna Habits itu bukan size Asia tapi size internasional,” tuturnya. Tren busana yang ada terus berganti setiap

saat, begitu juga apa yang disukai dan apa yang tidak. Luna pun tidak ingin sampai ketinggalan zaman, dan berusaha untuk up to date. “Setiap season update terus, nggak ketinggalan. Semua orang kan ingin tampil modis, kita ikut, semisal celana kulot atau outer panjang yang lagi tren. Kita melihat fashion trendnya apa biar bisa bersaing. lihat dunia sedang ke mana langkahnya. Kira-kira apa yang ngetren,” tuturnya. Selain mengembangkan secara online dari produk tersebut, Luna Maya juga mengembangkan bisnis offline. Bahkan barang-barangnya pun hingga masuk pasar Internasional yaitu di Singapura. “Kita juga lagi banyak-banyak distribusi, lagi memperluas beberapa tempat di Bandung, tempat offline. Ada permintaan juga dari Singapore untuk taruh barang di mereka,” tandasnya.(kpn/han)

net

Helmalia Putri

net

Cinta Budaya Betawi Artis cantik Helmalia Putri rupanya sangat mencintai budaya Betawi. Hal tersebut diakui oleh wanita 33 tahun itu di saat menghadiri acara peluncuran dan bedah buku karya mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) yang berjudul Eksistensi Lenong dalam Modernitas Ibu Kota di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sejak SMA, pemain sinetron Semau Gue ini sudah mulai ikut pementasan budaya Betawi. Padahal, wanita yang sering disapa Puput itu tidak mempunyai keluarga keturunan Betawi. Pemain Aku Ingin Pulang ini mengatakan, kecintaannya terhadap budaya Betawi karena sangat unik. Bukan hanya itu ternyata Helmalia juga rajin ikut pementasan. "Aku cinta budaya Betawi karena Betawi itu punya kebudayaan yang unik. Kayak lenong Betawi. Lenong itu kan kayak mengangkat cerita sejarah yang dikemas lebih bagus," kata Helmalia Putri. Helmalia sangat menyayangkan saat ini pementasan budaya Betawi sudah tak rutin seperti dulu. Ketika dirinya masih sangat aktif ikut pagelaran Betawi dulu, pementasan untuk budaya satu ini rutin digelar. "Kalo kemarinkemarin sih (pementasan) agak rutin, tapi sekarang sudah agak kurang rutin," tandasnya. Semoga saja pementasan Betawi bisa rutin digelar lagi ya.(kapanlagi/han)

Choi Siwon

Wow, Idol Terpandai! Tak ada yang meragukan ketampanan Choi Siwon. Selain tampan, Siwon juga dikenal mampu bernyanyi dan memiliki kemampuan akting yang bagus. Tak cukup sampai di situ, Siwon membuat fansnya makin kagum ketika dia dinobatkan sebagai idol pria terpandai di SM Entertainment. Hal itu diungkapkan oleh Key ‘SHINee’ dalam acara Problematic Man. “Choi Siwon adalah laki-laki terpandai di SM Entertainment. Untuk artis wanita, aku pikir BoA punya otak paling seksi,” tutur Key seperti dilansir dari Soompi. Selain menyebutkan artis-artis cerdas di SM Entertainment, Key juga menyebut nama Jonghyun ‘SHINee’ cocok tampil di Problematic Men. Menurutnya, Jonghyun yang merupakan fans berat novel detektif akan cocok untuk menyelesaikan puzzle dan permainan di acara tersebut.(dtc/han)

net

Naysila Mirdad

Sering Kangen Sang Papa Perceraian yang terjadi antara Jamal Mirdad dan Lydia Kandou tahun 2013 silam sempat membuat publik tak percaya. Bagaimana tidak, pasangan itu sudah membangun bahtera rumah tangga bersama selama sekitar 26 tahun lamanya. Perceraian Jamal dan Lydia sendiri berimbas pada perasaan anakanaknya. Salah satu yang paling terlihat susah move on dan sedih dengan perpisahan kedua orangtuanya adalah Naysila Mirdad. Entah berapa kali ia mengunggah foto kebersamaan bersama sang ayah ke akun Instagram-nya dengan caption bernada rindu. “Kalau sama papa jujur aku nggak sesering net bertemu sama mama. MaEFEK PERCERAIAN: kanya, sekalinya ketemu Naysila saat ini jarang kayak anak kecil. Kenapa ketemu dengan Jamal Mirdad semenjak aku sering posting sama perceraiannya dengan papa, karena memang jaLydia Kandou. rang bertemu. Papa seru banget. Dia bisa ngapain aja. Papa seneng ke salon, jadi aku seneng ke salon sama papa. Papa bisa diajak ke mana-mana, makan restoran, nonton bisa. Bahkan untuk sekadar nemenin aku jalan,” ujar Naysila. Bintang sinetron Cahaya ini memang ingin kedua orangtuanya rujuk lagi. Namun Naysila juga mencoba untuk realistis dan menghormati keputusan mereka sebagai pasangan yang menjalani hubungannya. “Sejauh ini hanya doa (supaya orangtua rujuk). Itu kan urusan papa mama. Ada jarak yang menurut aku, aku nggak mau menerobos itu. Mereka punya cerita sendirisendiri. Paling aku suka ledek-ledekin aja. Cuma balik lagi kan, keputusan di tangan mereka,” sambungnya. Karena jarang bertemu, Nay sendiri jadi sangat terbuka dengan sang papa. Ia juga bercerita mengenai perlakuan berbeda yang ia terima dari kedua orangtuanya. “Kalau soal terbuka sama papa mama, sama aja. Kalau mama kan ketemu tiap hari, kalau sama papa, biasanya aku kumpulin cerita dulu terus pas ketemu baru cerita, masing-masing beda. Mereka punya personality yang beda, pola pikir dan lain-lain, jadi aku bisa ambil tengahnya. Aku dimanjain banget sama papa. Diperlakukan kayak anak kecil,” pungkasnya.(kpn/han) REDAKTUR: dewi yuhana, LAYOUTER: hary


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 7

Dorong Transparansi, Pengelola BOS Dilatih Sistem Pelaporan Online MALANG – Dinas Pendidikan Kota Malang tengah mengadakan pelatihan tata kelola Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SMP. Seluruh SMP Negeri maupun swasta di Kota Malang diwajibkan mengikuti kegiatan ini. Dari seluruh SMP dibagi menjadi lima kelas. Pelatihan ini diikuti oleh seluruh kepala sekolah, bendahara, dan komite sekolah pada masing-masing SMP. Salah satu tempat yang digunakan untuk melaksanakan pelatihan ini yakni di SMPN 5 Malang. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk membimbing komponen sekolah untuk mengelola dana BOS dengan baik. Selain itu, mulai tahun depan, pengelolaan BOS akan dilakukan secara online. “Agar lebih transparan, akan lebih baik jika pengelolaan dilakukan

secara online,” ungkap salah satu pengawas SMP sekaligus pemateri pelatihan, Mamik Srimulyani. Pelatihan di SMPN 5 Malang diikuti oleh 19 SMP negeri dan swasta. Sedangkan SMP lainnya mengikuti pelatihan di beberapa tempat lain yang juga digunakan sebagai tempat pelatihan. Pelatihan dipecah menjadi beberapa tempat dikarenakan banyaknya jumlah SMP di Kota Malang. “Sebelum di SMP 5, kami juga telah mengisi materi di beberapa tempat,” tambahnya. Harapannya, dengan adanya pembagian tempat seperti ini pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan efektif. Menurut Mamik, pengelolaan dana BOS yang dilakukan oleh setiap sekolah sejauh ini sudah cukup baik. Hanya saja, pada tahun ini pengelolaannya masih manual,

LAILIL HIDAYAH / MALANG POST

LATIHAN : Pengawas SMP Kota Malang menyampaikan materi pelatihan pelaksanaan BOS.

belum secara online. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menginstruksikan Dinas Pendidikan pada masing-masing kota dan kabupaten untuk melaksanakan pelatihan. Tujuannya agar semua dapat melakukan pengisian konten yang ada pada website kementerian pendidikan terkait dengan pengelolaan dana BOS. Materi pelatihan kali ini adalah penyusunan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dan penjelasan mengenai Aplikasi Laporan Pertanggungjawaban Keuangan BOS (Alpeka). Alpeka inilah yang selanjutnya digunakan sebagai sistem pengelolaan dana BOS secara online. Tak hanya itu, pada kegiatan tersebut

Waduh, Ada Guru TK yang Tak Paham Komputer Malang- Hari terakhir pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) di kota Malang berlangsung lancar tanpa kendala, beberapa TUK mulai belajar dari kesalahan, seperti pemadaman listrik dan jaringan yang bermasalah, yang kerap terjadi di hari pertama hingga kelima. Jianto, Kasi Fungsional Pendidikan (fungdik) Diknas kota Malang, menjelaskan permasalahan utama adalah pemadaman listrik bergilir dan juga kurangnya keahlian guru di bidang IT. Dari 8930 peserta UKG, hanya 1 peserta yang tidak dapat hadir dikarenakan cuti melahirkan. Jianto mengarahkan guru tersebut untuk mengikuti UKG kedua yang akan berlangsung tanggal 11 – 14 Desember 2015. Ia menambahkan kemarin (27/11/15) adalah hari terakhir verifikasi. Fungdik memperkirakan terdapat kurang lebih 2500 guru yang akan mengikuti UKG sesi kedua, yang akan di tempatkan di sembilan TUK. Jianto berharap pelaksanaan UKG bulan Desember kelak, dapat berkaca dari kendalakendala yang terjadi di bulan November, terutama berkaitan dengan kematangan guru dalam bidang teknologi. “Dari pengamatan saya selama ini, guru-guru masih gagap IT. Harapannya UKG bulan Desember peserta bisa belajar IT dulu, minimal bisa membuka dan mematikan komputer,” tegasnya.

Ipunk Purwanto/Malang Post

DIUJI: Para guru Kota Malang mengikuti UKG tahap satu, rencananya tahap dua akan segera digelar.

Semenjak tahun 2012 pihak Fundik sudah memberikan arahan kepada MKKS ataupun pengawas untuk memberikan pembelajaran terkait IT dan online. Selain itu Diknas Provinsi Jawa Timur juga telah memfasilitasi tenaga pendidik, dengan kisi-kisi pembelajaran UKG yang telah disebar-luaskan melalui internet. Sebagian besar guru yang masih belum menguasai teknologi komputer adalah guru TK. “Karena mungkin di dunia anak-anak belum diajarkan terkait IT, bisa dimaklumi,

hanya saja untuk kedepannya guru TK juga harus aktif mempelajari IT,” pinta Jianto. Ia juga mengimbau kepada seluruh guru, baik dari jenjang TK hingga SMA untuk mau belajar IT, karena semua pembelajaran dapat diakses melalui internet. “Sekarang kan teknologi semakin maju, pembelajaran via internet juga semakin banyak, kalau guru tidak mau belajar teknologi bisa kalah sama perkembangan jaman,” tegas Jianto. Selama ini ketidak-pahaman guru tentang teknologi komputer

dirasa Jianto sebagai salah satu faktor penghambat pelaksanaan UKG, banyak diantara mereka yang belum mahir mengoperasikan komputer. “Bahkan untuk membuka dan mematikan komputer saja masih banyak yang kebingungan, menggerakkan mouse pun banyak yang kurang lihai,” terang Jianto. Kemudian kendala kedua adalah masalah pemadaman listrik, banyak laboratorium TUK yang tidak memiliki genset, sehingga berakibat pada kemunduran pelaksanaan jadwal kegiatan. Meskipun

sebagian besar TUK sudah menyediakan genset, hanya saja ada beberapa sekolah yang masih belum sigap dengan keadaan darurat seperti itu. “Beberapa TUK sudah menyediakan genset, hanya saja kemarin Rabu di SMAN 9 mati lampu dan tidak ada genset,” terangnya. Akibat dari kejadian tersebut, pelaksanaan UKG terpaksa mundur hingga beberapa jam. Pihak fungdik telah berkoordinasi dengan pusat agar tidak menutup sistem online, hingga peserta UKG dapat menyelesaikan ujian. (mg6/oci)

juga diberikan materi mengenai sekolah sehat, sekolah ramah anak, dan sekolah aman. Setelah penyampaian materi tersebut, akan diberikan salah satu contoh penerapannya di sekolah selama ini. Sebelum penyampaian materi, pemateri memberikan pre-test kepada peserta untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka mengenai pengelolaan dana BOS. Sebagai alat evaluasi, pada akhir acara setelah penyampaian materi, peserta juga harus mengerjakan post-test. Tes ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana wawasan peserta pelatihan setelah diberikan pelatihan pengelolaan dana BOS ini. Setelah mengikuti kegiatan ini, harapannya semua sekolah dapat mengelola dana BOS dengan baik. (mg1/oci)

ujian nasional

Lelang Naskah untuk 7,3 Juta Peserta Dimulai Proses lelang pengadaan penggandaan dan pendistribusian naskah ujian nasional (UN) tahun 2016 dimulai, Jumat (27/11/15). Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Dadang Sudiyarto mengatakan, terdapat 24 paket naskah UN yang akan dilelang di 34 provinsi. Ada beberapa provinsi yang lelangnya digabungkan, misalnya Provinsi Gorontalo bergabung dengan Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Maluku. Lelang pengadaan naskah UN ini ditujukan untuk penyelenggaraan ujian nasional berbasis kertas atau paper based test (PBT). Dadang mengatakan, total peserta UN 2016 mencapai 7,3 juta siswa yang terdiri dari siswa SMP, SMA/SMK, dan UN Pendidikan Kesetaraan (Paket B dan Paket C). Dari total 7,3 juta siswa itu, sebanyak 6,3 juta siswa menjadi peserta UN berbasis kertas, sedangkan sisanya adalah peserta UN berbasis komputer ataucomputer based test (CBT). Besarnya anggaran untuk mengadakan dan mendistribusikan naskah UN 2016 ini mencapai Rp94 miliar. Anggaran tersebut turun sekitar Rp20 miliar dibandingkan pada tahun lalu. Tahun 2015, anggaran UN untuk pelaksanaan ujian nasional berbasis kertas mencapai Rp114 miliar. Penurunan anggaran ini disebabkan meningkatnya jumlah peserta UN berbasis komputer pada UN 2016 mendatang. Sebagai proses awal tanda dimulainya lelang pengadaan penggandaan dan pendistribusian naskah ujian nasional (UN) tahun 2016, Balitbang Kemendikbud mengundang perwakilan dinas pendidikan dari 34 provinsi untuk melakukan rapat koordinasi (rakor) mengenai dokumen pengadaan. Rakor tersebut diselenggarakan pada 26-27 November 2015 di Kantor Kemendikbud. Dalam rakor dibahas beberapa kriteria calon penyedia jasa untuk melakukan pengadaan naskah UN 2016. Rakor juga membahas evaluasi pekerjaan pengadaan naskah UN tahun lalu. “Kita menetapkan standar-standarnya, misalnya standar mesin cetak, ruang pengepakan dari proses cetak sampai distribusi, standar keamanan dan ketersediaan CCTV,” ujar Dadang usai pembukaan resmi dimulainya lelang pengadaan naskah UN 2016, di Kantor Kemendikbud, Jakarta, (27/11/16). Untuk keamanan, pada UN 2015 lalu, Balitbang Kemendikbud ikut memantau proses pencetakan naskah UN melalui CCTV yang tersambung ke perusahaan-perusahaan percetakan. Karena itu pada lelang pengadaan UN 2016, dipertegas kembali klausul tentang surat pernyataan dari pimpinan perusahaan yang mewakili seluruh pegawai di perusahaan tersebut, untuk menjaga kerahasiaan ujian nasional. (kmd/oci)

Kampus Dorong Profesionalisme Laboran MALANG- Guna meningkatkan peran dan fungsi pranata laboratorium pendidikan, Persatuan Pranata Laboratorium Pendidikan (PPLPI) kota Malang dan Politeknik Negeri Malang (Polinema), mengadakan workshop dengan tema peningkatan sumber daya pranata laboratorium pendidikan dalam konteks sebagai pengelola laboratorium

pendidikan, (27/11/15). Dalam workshop tersebut, PPLPI menjabarkan manfaat yang diambil, jika bergabung dengan PLPI. Imam Saukani, selaku ketua persatuan PPLPI menuturkan, pranata sendiri sebelum ada jabatan fungsional, jenjang karirnya masih sebagai fungsional umum. Oleh karena itu perlu peningkatan sertifikasi yang

jelas dengan adanya jabatan fungsional. “Setelah adanya PPLPI ini jenjang karirnya semakin luas,” jelas pria yang juga bertugas sebagai dosen Polinema tersebut. Lebih lanjut lagi ia menjelaskan, karena sudah fungsional maka pangkat yang disandang oleh anggotanya bisa naik.

“Jika sebelumnya jabatannya 3B bisa naik ke 4C,” tegas Imam. Belum lagi jenjang tunjangan fungsional akan sama dengan jabatan fungsional lain seperti pustakawan, dosen, dan dokter. “Sehingga jabatan fungsional ini merupakan sebuah wadah atau komunitas yang perlu untuk dibangun dan

dikembangkan dikemudian hari,” terang Imam. Adapun pangkat terendah dari pranata laboratorium saat ini terendah adalah minimal yang sudah berpangkat 2C yakni dengan ijazah minimal D3, yang mana bidang ilmunya linier dengan bidang pekerjaan di laboratorium. (mg6/oci)

Rektor Akui Laporan Keuangan UB Masih Bermasalah MALANG- Pihak Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) berharap 150 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia, bersih dari segala tindak korupsi, agar menjadi PTN yang bersih dan berwibawa. Hal itu dapat dilakukan dengan melaporkan keuangan secara detil mulai 1 Januari hingga 31 Desember. Dr. Harry Azhar Azis, M.A, selaku ketua BPK RI, menjelaskan APBN yang digunakan untuk dana pendidikan sebanyak 20 persen, sehingga dalam pengelolaannya harus benar-benar teliti dan transparan. Dibutuhkan komitment kuat dari para sivitas akademika yang terlibat dalam pengelolaan dana agar selalu berhati-hati, agar terhindar dari jerat kasus korupsi. Ia juga berharap sebagai salah satu pengelola keuangan negara, PTN diminta untuk semakin meningkatkan Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang memadai, agar uang negara

yang dikelola digunakan secara benar. “Pengelolaan yang benar dalam arti digunakan dengan baik, baik dari perencanaan pelaksanaan dan pertanggung-jawabannya,” ujar Azhar, sapaan akrab. Pria berusia 59 tahun tersebut juga menegaskan, tugas BPK untuk mewujudkan tata kelola keuangan yang akuntabel dan transparan yakni dengan melakukan pemeriksaan. “Pemeriksaan tersebut bisa dalam bentuk pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, ataupun pemeriksaan dengan tujuan tertentu,” ujar Pria mantan ketua Badan Anggaran DPR RI tahun 2009 -2010 tersebut. Dalam beberapa pemeriksaan BPK di PTN, masih ditemukan adamya kasus pengadaan barang atau jasa fiktif, kekurangan volume pekerjaan, pemahalan harga (mark up), penggunaan barang untuk kepentingan pribadi, pembayaran honorarium,

alfinia / malang post

TRANSPARANSI: Dr. Harry Azhar Azis, M.A (kiri) bersama Rektor UB M. Bisri dalam acara seminar, kemarin. dan atau perjalanan dinas ganda, serta beberapa temuan kelemahan SPI lainnya.

“Masih adanya kasus-kasus tersebut menandakan bahwa PTN masih harus bekerja keras untuk mencegah

dan menanggulangi kemiskinan, karena kalau dana dikorupsi, yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin,” tegas Azhar. Menindak lanjuti adanya kecurangan tersebut, pihak BPK telah menangani baik secara langsung maupun tidak langsung. “Hasil dari laporan keuangan akan di lakukan review secara terpisah dengan track record universitas, jika ditemukan indikasi semacam pelannggaran akan diberikan hukuman,” Tegas Azhar. BPK melihat perguruan tinggi memiliki tiga peranan penting y a i t u s e b a g a i p e n c e t a k s u mber daya manusia anti korupsi, pengelola keuangan negara dan pusat pengembangan ilmu untuk mencegah dan memberantas korupsi. Oleh karenanya, perguruan tinggi harus menjadi pioner dalam menciptakan kejujuran, terutama terkait laporan keuangan kegiatan

universitas. Prof Dr Ir Mohammad Bisri, MS, Rektor Universitas Brawijaya mengaku, telah ditemukan beberapa item temuan pelanggaran di UB. Diantaranya adalah kelebihan staff pengajar, pemanfaatan aset yang tidak maksimal, seperti lahan di Lampung, unit-unit usaha yang belum berkembang dengan baik dan pendapatan yang belum masuk ke rekening rektor. Meskipun di internal kampus terdapat Satuan Pengawasan Internal (SPI), dan juga dewan-dewan pengawasan yang mengawasi unit-unit usaha. Bisri tetap berharap adanya kesadaran pribadi dari kepala unit terkait pengawasan keuangan. Ia berharap dengan adanya temuan dari BPK ini, pihak-pihak terkait dapat segera instropeksi diri dan segera memperbaiki laporan keuangan mereka, “Mudah-mudahan di UB semakin bersih dari korupsi dan semakin menjadi PTN yang berwibawa,” harapnya. (mg6/oci) REDAKTUR: lailatul rosida, LAYOUTER: hary


sabtu, 28 november 2015

8


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 9

Praja Pukuli Taruna Akmil

ppp

Pengasuh dan Pejabat IPDN Harus Evaluasi

Setuju Capim KPK Dikembalikan Presiden

Jakarta - Mendagri Tjahjo Kumolo bereaksi keras atas kasus pemukulan yang dilakukan oknum praja IPDN kepada taruna Akmil. Tjahjo meminta agar para pengasuh sampai pejabat melakukan evaluasi. “Para pengasuh pembina sampai pejabat IPDN harus evaluasi klarifikasi,” jelas Tjahjo, Jumat (27/11/2015). Tjahjo menegaskan, dia begitu mendapat laporan soal kekerasan itu segera memerintahkan agar praja yang melakukan pemukulan dipecat. “Yang tanggung jawab ya maaf terpaksa saya berhentikan,” urai dia. “Kelalaian kesalahan pasti pengawasaan pembinaan dari pengasuh dan pejabat IPDN juga lemah,” tegas dia. Kasus pemukulan ini terjadi pada 19 November lalu. Taruna Akmil junior itu bersama rekan-rekannya tengah melakukan studi banding. Namun pada malam hari, ada dua taruna Akmil yang dibawa senior Praja IPDN dan dipukul. Alasannya kedua taruna itu foto-foto di area yang dilarang. Mendagri Tjahjo Kumolo menerima laporan adanya Praja IPDN yang memukuli taruna Akmil. Pemukulan terjadi pada pekan lalu. “Sudah ada laporan,” jelas Tjahjo, Jumat (27/11/2015). Pemukulan itu terjadi pada 19 November lalu. Saat itu taruna Akmil tersebut tengah melakukan kunjungan ke IPDN Jatinangor. Hingga di malam kunjungan, taruna Akmil itu berbincang dengan rekan satu daerahnya di IPDN asal Magelang. Entah bagaimana, taruna Akmil dan rekannya itu dianggap bersalah melakukan tindakan berbincang di lokasi yang dianggap tak layak. Taruna Akmil itu mendapat pukulan di perut dan ulu hati dari oknum senior IPDN. Kasus ini kemudian dilaporkan adanya kontak fisik. IPDN melakukan penyelidikan dan mendapatkan adanya oknum-oknum Praja yang melakukan kekerasan pada taruna Akmil. Sementara itu Kepala Humas IPDN Bisri yang dikonfirmasi mengenai peristiwa ini belum bisa berkomentar. Sedang Kepala Bagian Pengasuhan Amrin yang dikonfirmasi hanya memberi jawaban singkat. “Ini masih diproses. Nanti ya telepon lagi,” ujar Amrin yang mengaku tengah berkendara ini. (dtc/feb)

Jakarta - Ada fraksi yang disebut ingin mengembalikan semua nama capim KPK yang sudah diajukan oleh presiden. PPP pun menolak secara tegas pandangan tersebut. “Sikap PPP yakni minta agar proses fit and proper test dilanjutkan dan menolak pengembalian capim kepada presiden,” kata anggota Komisi III dari F-PPP Arsul Sani kepada wartawan, Jumat (27/11/2015). Arsul memang tidak membocorkan fraksi apa yang dia maksud itu. Sikap itu bermunculan sejak rapat Komisi III pada Rabu (25/11) lalu. Sejumlah hal yang dipermasalahkan Komisi III dari Capim KPK adalah soal nihilnya unsur jaksa, ada capim dengan latar belakang sesuai bidang kurang dari 15 tahun, hingga pembidangan yang dibuat pansel. Perpanjangan pendaftaran capim juga dipersoalkan Komisi III. PPP sendiri tidak mempermasalahkan ketiadaan unsur jaksa di capim KPK. Komisi III rencananya akan mengadakan rapat pleno untuk mengambil keputusan pada Senin (30/11) mendatang. “PPP berpandangan tidak harus Pimpinan KPK ada yang harus dari Kepolisian dan Kejaksaan,” ungkap Arsul. (dtc/feb)

badan legislasi dpr

Revisi UU KPK Mulai Dibahas Tahun Ini Jakarta - Rapat Badan Legislasi DPR dan pemerintah menyetujui dua RUU untuk masuk di program legislasi nasional (Prolegnas) prioritas 2015. Salah satunya yaitu revisi UU KPK disepakati menjadi usul inisiatif DPR. Kesepakatan itu diambil dalam rapat Baleg bersama Menkum HAM Yasonna Laoly di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/2015). Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Baleg Firman Soebagyo dan dihadiri 9 fraksi. Pertama-tama, Yasonna menyampaikan pandangan pemerintah untuk mengambil alih RUU Tax Amnesty menjadi usul inisiatif pemerintah. Sebagai gantinya, revisi UU KPK yang awalnya merupakan usul pemerintah dijadikan usul inisiatif DPR. Pandangan pemerintah ini mendapat sejumlah tanggapan dari peserta rapat. Anggota F-PDIP Hendrawan Supratikno meminta RUU Tax Amnesty dan Revisi UU KPK dibahas bersamaan agar cepat selesai. “Kami minta pembahasan tidak bertele-tele. Ada baiknya dilakukan pembahasan bersama-sama. Supaya kita betul-betul fokus lah,” ucap Hendrawan. Sementara itu anggota F-PKS Muzammil Yusuf meminta KPK menjadi lembaga pertama yang diundang dalam membahas. Usulan ini disambut baik oleh Yasonna agar pembahasan cepat selesai. “Pemerintah sepakat. Ikan sepat ikan bagus, disimpan dalam kulkas. Makin cepat makin bagus, dibahas berkualitas,” ujar Yasonna berpantun. Rapat tidak berjalan lama. Firman selaku pimpinan rapat pun mengesahkan keputusan Baleg untuk menjadikan RUU Tax Amnesty dan Revisi UU KPK masuk di prolegnas prioritas 2015. Dengan demikian, pembahasan dua RUU itu dimulai tahun ini. “RUU Pengampunan Pajak usulan pemerintah. Usulan revisi UU KPK yang semula usulan penerintah, menjadi usulan DPR, dengan mengundang KPK utk sumbang pemikiran,” ucap Firman membacakan keputusan. Masa sidang DPR di 2015 sendiri hanya bersisa 3 minggu. Para anggota dewan akan kembali reses pada 18 Desember 2015 mendatang. Revisi UU KPK sudah berulang kali menuai pro dan kontra. Terakhir, ada draf dari sejumlah fraksi di DPR yang pasalpasalnya dianggap melemahkan KPK, mulai dari pembatasan usia KPK sampai pengurangan kewenangan. (dtc/feb)

cyber crime

net

MARAH: Gubernur DKI, Basuki T Purnama atau Ahok marah-marah dalam pelantikan camat dan lurah, kemarin.

Ahok Marah Lurah-Camat Siap Dilantik Langsung dibubarkan Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) memasuki Balai Agung, Balai Kota, untuk melantik pejabat eselon II, III, dan IV. Ruangan sudah dipenuhi calon pejabat. Mereka-mereka ini adalah pejabat-pejabat yang hendak dilantik di posisi baru. Ahok memasuki tepian Balai Agung, Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Barat, Jumat (27/11/2015) pukul 14.30 WIB. Sejenak, dia berdiskusi dengan Sekretaris Daerah Saefullah. Akhirnya Ahok maju ke depan mikrofon dengan langkah sigap untuk membubarkan barisan calon lurah dan camat yang sudah berbaris menunggu dilantik. “Mohon maaf, lurah dan camat batal, nanti kita atur. Kita tidak pernah diskusikan ada pergeseran lurah dan camat,” kata Ahok di depan mikrofon tanpa berucap salam terlebih dahulu. Sejurus kemudian, belasan calon camat dan lurah yang berseragam putih-putih itu membubarkan barisan. Ahok merasa rencana pelantikan ini disisipkan tanpa sepengetahuannya. “Seolah-olah disisipkan. Enggak bisa ini. Jadi saya bukan orang yang malu-malu. Saya bubarin!” kata Ahok membatalkan pelantikan calon

JK: Super Puma Masih Sangat Bagus Rencana Pembelian Helikopter Kepresidenan

net

BAGUS: Helikopter Super Puma yang masih nampak sangat bagus

camat dan lurah. Namun demikian barisan calon pejabat lain sementara tetap pada posisinya. Ahok kini memastikan bahwa yang sekarang digeser dan dilantik adalah tingkatan staf saja. Beberapa staf camat dan lurah dipanggil satu per satu. Di antara mereka ada yang sudah meninggalkan arena pelantikan, karena kadung bubar barisan ikut calon camat dan lurah yang tak jadi dilantik. “Saya mau kontrol sampai Eselon IV, kalau mau saya lantik di sini, semua mesti masuk ke meja saya. Karena kami juga punya data lapangan,” kata Ahok. Ahok tak ingin pelantikan pejabat disisipi begitu saja tanpa sepengetahuannya. Ahok juga menanyakan kepada salah seorang Wali Kota apa benar para pejabat yang akan dilantik sudah sesuai keinginannya. “Lain kali, lapor sama saya!” kata dia. Ahok juga mengabsen satu per satu calon pejabat. Mereka yang disebut namanya oleh Ahok lantas menyahut, ada yang sekonyong-konyong maju dari luar barisan sambil mengacungkan jari. Ahok merasa jumlah calon pejabat yang akan dilantik kali ini terlalu banyak dibanding dengan

daftar yang dia pegang. “Ini kacau ini. Tadi cuma satu lembar lhoo yang digeser (jabatan). Semua yang tidak disebutkan namanya, geser dulu (dari barisan),” kata Ahok. Ahok memperingatkan agar bawahannya jangan cobacoba memasukkan calon nama pejabat tanpa sepengetahuan dirinya. Soalnya, Ahok sering kecolongan soal siapa saja yang berganti jabatan, dalam hal ini camat dan lurah (Eselon III dan IV). “Ini saya sudah kayak main anak kecil saja ini. Percuma dong ada staf (untuk mendata calon pejabat),” kata Ahok. Pada era sebelumnya, biasanya memang calon pejabat hanya diundang datang oleh pihak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI untuk hadir di pelantikan, tanpa tahu jabatan apa yang akan dia isi selanjutnya. Namun kini, Ahok ingin agar calon pejabat bisa mengetahui jabatan apa selanjutnya yang akan diisi. Dia lantas mempersilakan satu per satu calon pejabat untuk berbicara soal jabatan selanjutnya dan penggantinya di jabatan yang lama. “Anda harus ngomong! Ngomong saja enggak bisa, bagaimana mau kerja?” kata Ahok dengan tegas menyuruh calon pejabat berbicara. (dtc/feb)

Jakarta - TNI AU akan mengganti helikopter kepresidenan Super Puma dengan AgustaWestland AW101. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku tak tahu mengenai rencana pembelian tersebut. “Saya belum tahu itu, saya tidak tahu proses pembelian (helikopter),” kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/2015). JK menilai helikopter Super Puma yang digunakan saat ini masih sangat bagus kondisinya. Helikopter ini disebutnya dibeli di Era Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gusdur). “Helikopter sekarang masih bagus, baru kurang lebih 15 tahun. Tidak benar tahun 80-an, itu tahun 2000-an,” ucapnya. JK mengaku tak tahu rencana apa di balik pembelian helikopter kepresiden tersebut. Namun menurutnya, persoalan

membeli helikopter bukan tentang memilih buatan dalam negeri atau buatan luar. Ditambahkan JK, helikopter Super Puma buatan PT DI tidak sepenuhnya buatan dalam negeri. PT DI menurutnya hanya merakit komponen helikopter produsen asal Prancis itu. “Itu buatan Prancis. Kita kan baru mengassembly helikopter, belum membuat,” sambungnya. Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriyatna sebelumnya menjelaskan soal rencana pembelian helikopter ini. Pilihan jatuh ke helikopter AW 101 dengan beberapa pertimbangan. Antara lain, heli ini memiliki kabin yang tinggi sehingga penumpang tak perlu menunduk saat akan masuk. Selain itu, heli ini memiliki tiga mesin sehingga lebih aman saat digunakan.(dtc/feb)

net

GEREBEK: Markas penipuan cyber jaringan warga negara China yang digerebek polisi

Gerebek Markas Penipuan WNA Jakarta - Tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggerebek sebuah ruko di Blok B No 17 Mangga Dua Square, Jakarta Utara. Ruko tersebut dijadikan sebagai tempat penipuan cyber online sindikat WN China. Kanit III Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Dhany Aryanda mengatakan, pengungkapan tersebut berkat informasi masyarakat yang menaruh curiga atas aktivitas di ruko 4 lantai tersebut. “Masyarakat melaporkan di ruko sini sering keluar masuk WN China dengan aktivitas yang tidak jelas,” kata Dhany kepada wartawan di lokasi, Jumat (27/11/2015). Petugas kemudian melakukan penggerebekan di lokasi pada siang tadi. Di lokasi tersebut, polisi menemukan seperangkat peralatan komunikasi seperti pesawat telepon PSTN dilengkapi antena pemancar sinyal. “Para pelaku melakukan aktivitas tindak kejahatan penipuan terhadap WN China dengan mengaku-aku sebagai pejabat polisi, jaksa dan kehakiman,” imbuhnya. Pantauan detikcom, ruko yang ditempati para pelaku tidak memiliki plang khusus. Ada dua lantai untuk tempat istirahat para pelaku dan ada satu lantai sebagai ‘kantor’ mereka. Total ada 25 WN China yang diamankan di lokasi, yang terdiri dari 18 orang pria dan 7 orang wanita. Sementara di lokasi polisi menyita puluhan pesawat telepon PSTN, puluhan handy talkie, sejumlah berkas, modem, sejumlah laptop, dan lainnya. Pengungkapan ini bukan pertama kalinya. Selama beberapa bulan terakhir, Polda Metro Jaya telah menangkap ratusan WN China dan Taiwan yang melakukan penipuan cyber. Para pelaku yang digerebek di ruko tersebut sudah melakukan aktivitasnya selama 3 bulan terakhir. Ruangan di dalam ruko dibuat kedap suara agar kegiatan para pelaku saat menghubungi calon korban tidak didengar oleh masyarkat sekitar. Pihak imigrasi Jakarta Utara menyebut, para pelaku datang ke Indonesia dengan menggunakan visa on arrival. Selanjutnya, para pelaku ditahan oleh pihak imigrasi untuk proses selanjutnya. (dtc/feb)

REDAKTUR: febri setyawan, LAYOUTER: gga


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 10

Tampilkan Berbagai Sajian Apik dan Menarik MALANG – Sederetan sajian apik dan menarik bakal bisa disaksikan masyarakat Bumi Arema dalam rangkaian HUT ke-9 d’Kross Community di depan Balaikota Jalan Tugu Malang,hari Sabtu 28 November ini. Puluhan band ternama Kota Malang antara lain Hocky Rocky, Bettermen, KOKR, Crymson Diary, Kiev, Spektra, d’Kross berkolaborasi dengan DJ, house musik dan tari tradisional reog siap menghibur penonton mulai pagi hingga malam hari. ‘’Beragam sajian ini tidak sekedar mewadahi banyaknya

band asal Kota Malang, tetapi juga bagaimana bersamaan dengan itu melestarikan budaya dan seni tradisional sebagai salah satu missi HUT ke 9 d’Kross Community,’’ tegas Ir. H. Ade Herawanto pentolan band d kross yang juga Kepala Dispenda Kota Malang.Kepada Malang Post, ia berharap semakin banyak kolaborasi seni semacam ini sehingga yang modern tetap bisa tumbuh dan ber­kembang berdampingan

dengan seni tradisional. Ditambahkan, acara digelar pagi ini mulai pukul 09.30 dengan penampilan beberapa grup band, DJ dan Reog hingga pukul 11.30.(istirahat). Kemudian dilanjut penampilan beberapa lagu dari bandcryson diary, dan DJ, tauziah bersama Gus Wachid, juga dihadiri yatim piatu dari yayasan Sunan Kalijogo, dan yatim piatu binaan silat Cimande. Dilanjutkan dengan penyerahan bantuan 20 kantong

mayat kepada PPMR. ‘’Sedangkan penganugerahan Gatra Pajak ‘Tax Idol 2015” bukan sekedar formalitas seremonial penganugerahan. Akan tetapi acara puncak yang sangat ditunggu tunggu para finalis tersebut juga diisi dengan tari tarian perform dari 22 finalis Gatra Pajak 2015,’’ ujar Ade d’Kross. Pria ramah ini memaparkan bahwa rangkaian acara dikemas spektakuler berlangsung mulai pagi hingga malam hari ini sekaligus merupakan Pesta Rakyat.Menariknya,seluruhnya

disajikan secara gratis sehingga menjadi hiburan yang sangat menyenangkan bagi masyarakat di Bumi Arema. Pria berkacamata ini juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang selama ini selalu mensuport keluarga besar d’Kross Community. ‘’Semoga kebersamaan yang selama ini telah terjalin dengan baik,dapat semakin berkembang secara maksimal dalam semua hal setelah ini.Demi kejayaan dan keharuman Bumi Arema tercinta,’’ demikian Ade d’Kross. (ira/sir/nug)

Kebersamaan, Bertekad Lahirkan Petinju Juara Dunia MALANG – Mengusung semangat kebersamaan dan persaudaraan.Serta memiliki misi merekatkan seluruh warga Malang Raya,Arek Malang dimanapun berada. Hal tersebut dikedepankan oleh d’Kross Community yang hari Sabtu 28 November 2015 ini genap berusia 9 tahun.‘’Kami bersyukur karena di usia 9 tahun, d’Kross Community terus berkembang pesat. Semoga kami semakin solid menjaga eksistensi panji arek-arek Malang dan d’Kross,’’ harap front-

mant d’Kross,Ir.H.Ade Herawanto,MT. Ade d’Kross,sapaan akrabnya, menambahkan selain aktif dalam bidang musik dan olahraga ,mereka juga memiliki hubungan erat dengan berbagai komunitas maupun lembaga sosial di Bhumi Arema. Pria asli Celaket ini bangga karena kiprah d’Kross Community selama ini juga mendapat respon positif dan dukungan dari berbagai pihak. ‘’Dalam usia ke-9,d’Kross Community sekarang bertekad terus mengukir prestasi

tidak saja dalam skala nasional.Tetapi juga internasional. ‘’Saya ingin sekali petinju kami Hero Tito berhasil menjadi juara dunia. Untuk itu,kami akan berusaha maksimal mewujudkan keinginan tersebut menjadi kenyataan,’’ ucapnya. Upaya ditempuh termasuk mengirim Hero Tito berlatih di Australia dan melakoni beberapa laga internasional sebelum melakukan kejuaraan dunia di Bumi Arema.(ira/sir/nug)

Ipung/MalangPost

MEGAH : Panggung megah di depan Balaikota Malang untuk rangkaian acara HUT ke-9 d’Kross Community.

ANDALAN : Ade d’Kross bertekad menjadikan petinju Hero Tito menjadi juara dunia.

Selamat HUT ke-9

d’Kross

Jl. Aries Munandar 44 Malang

CV. KARSA PUTRA JAYA HA. MUSIRAN S.SOS

CV. ruas bambu Emby susilo

CV. aa Jl. Meyjend Panjaitan 2C Malang

REDAKTUR: shuvia rahma, LAYOUTER: siti/angga


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

11

HALAMAN SAMBUNGAN

Membedah Desain Juara Sayembara Sempadan Saluran Induk Molek

PENGEROYOKAN ANAK POLISI

Sediakan Jalur Penyandang Difabel dan Taman Selfie

Upayakan Jalur Diversi

HARI ini pada hari jadi ke 1255 Kabupaten Malang. Dua orang pemuda hebat memberikan kado istimewa. Mereka mempersembahkan desain Saluran Induk Molek yang mengusung konsep Molek River Fornt Park (MORIFA). Konsepnya jadi pemenang dalam Sayembara Sempadan Saluran Induk Molek. Dua mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UB ini Agus Sulistio dan Faizah Tri Rakhmawati. Mereka bersaing melawan peserta lain, untuk menjadi yang terbaik dalam sayembara yang diadakan Dinas Pengairan Kabupaten Malang bersama dengan Malang Post. Sayembara ini bertujuan menata Sempadan Saluran Molek sesuai dengan kaidah lingkungan. Keduanya menyisihkan dua finalis lainnya dan meraih poin tertinggi 585 pada tes wawancara di Kantor Dinas Pengairan Kabupaten Malang. Wajah grogi ditunjukan mereka bedua pada awal-awal presentasi. Namun, mereka cepat menguasai keadaan dan menghilangkan nervousnya tersebut. Faizah yang kali pertama melakukan presentasi. Menggunakan program Microsoft Power Point, dia menjelaskan konsep desain yang diusung di hadapan dewan juri. “Desain ini, saya namakan MORIFA atau kepanjangan dari Molek River Fornt Park,” ujar Faizah. MORIFA, merupakan identik dengan Saluran Molek dan Kota Kepanjen. “Ketika mendengar nama MORIFA langsung tertuju pada Saluran Molek yang ada di Talangagung, Kepanjen,” tuturnya. Sedangkan konsep desain yang mereka usung lebih modern. Meski demikian, tidak meninggalkan estetika kaidah lingkun-

BINAR GUMILANG / MALANG POST

MEMBANGGAKAN: Agus Sulistio dan Faizah Tri Rakhmawati menunjukkan desain mereka yang jadi juara sayembara.

gan. Termasuk tujuan utamanya adalah konservasi lingkungan dan terhindar dari pencemaran. Implementasinya, yakni dengan semakin memperbanyak tumbuhan hijau. Selain itu, juga terdapat drainase untuk mencegah luapan air ketika banjir. “Seperti yang dilihat dalam desain ini, juga banyak sekali gambar tumbuhan. Sehingga, tumbuhan yang ada tetap dipertahankan, bahkan ditambah jumlahnya,” kata Agus menambahkan. Sedangkan yang menjadi andalan dari desain itu adalah, terdapat tempat atau taman selfie. Pengunjung bisa melakukan foto selfie di tempat tersebut. Mengingat selfie saat ini sangat digandrungi oleh masyarakat, uatamanya para remaja. Taman maupun sekitar Saluran Molek dinilai tempat yang

daan itu perlu disikapi bijak oleh Pemkab Malang, agar tidak dari tahun ke tahun (sejak tahun 1984) tadak terjerembab ke dalam peringatan Hari Jadi yang salah. Sebagai suatu sumber data masa lampau, Prasasti Kanjuruhan penting artinya: (1) sumber data sejaman tentang Kerajaan Kanjuruhan, satu-satu sumber data tekstual tentangnya; (2) prasasti tertua dan sekaligus memberitakan kerajaan tertua di Jawa Timur; (3) kendati masih memakai bahasa Sanskreta, namun prasasti ini yang terawal menggunakan aksara Jawa Kuna -- prasastiprasasti lain yang lebih awal menggunakan aksara Pallawa dari India Selatan. Berdasarkan temuan prasasti inilah, terhitung sejak tahun 760 M itulah Jawa Timur beranjak memasuki “Jaman Sejarah”nya atau “mengawali tradisi literal (keaksaraan)”-nya. Posisi Peran Kerajaan Kanjuruhan Sistem pemerintahan arkhais di Nusantara yang berupa “nagara” atau “karajyan (kerajaan)” adalah buah pengaruh pemerintahan dari Jambudwipa (India). Tidak semua daerah di Indonesia bersamaan waktu dalam mengawali era kemonarkiannya. Jawa Timur misalnya, baru memulainya pada medio abad VIII, dengan Kanjuruhan sebagai yang perdana. Kehadirannya hampir besamaan waktu dengan awal kerajaan Mataram, yakni berselisih wakfu sekitar setengah abad -- bermula pada akhir abad VII atau awal abad VIII M. Pelansiran sistem pemerintahan kerajaan di Kajuruhan boleh jadi berlangsung pada pemerintahan Raja Dewa Simha, yakni ayah dari Gajayana. Menilik unsur namanya yang berkosa kata Sanskreta dan disebut paling awal diantara deretan tiga raja yang memerintah Kanjuruhan, cukup alasan untuk menyatakan

Dewa Simha sebagai cikal bakal (vansakreta atau vamsakara) kerajaan Kanjuruhan. Beliailah prnguasa pertama di Jawa Timur yang pertamakali mrnjadi penangku budaya Hindu dan sekaligus pemimpin kerajaan yang bercorak India. Jika kita hanya menilik informasi dalam Prasasti Kanjuruhan, ada kesan bahwa kerajaan ini hanya berdurasi pendek, yakni tiga generasi penguasa: (1) Dewa Simha, (2) Gajayana -- semula bernama (abhisekanama) “Limwa”, dan (3) Uttejana. Prasasti ini ditulis atas perintah Gajayana, bertepatan dengan: (a) purna buat arca Rsi Agastya dari batu hitam -- mungkin jenis batu andesit berwarna kehitaman, sebagai pengganti arca Agastya terdahulu yang telah rusak dari kayu cendana; (b) bangunan suci (candi) yang dikuduskan oleh “Api Putikeswara (Lingga)” -- ada dua pendapat candi dimaksud, yaitu Candi Badut ataukah Candi Gasek, ataukan keduanya, yang lokasinya berdekatan; serta (c) asrama (srama) bagi rokhaniawan pengelola bangunan suci itu dan para peziarah. Paparan data di atas memberi kita gambaran bahwa embrio pengaruh Hindu sekte Saiwa di lembah barat Kali Metro atau lereng bawah timur Gunung Kawi telah berlangsung pada pra-pemerintahan Gajayana. Amat boleh jadi sejak pemerintahan ayahnya (Dewa Simha). Oleh karena itu, dapat dipahami bila pada masa pemerintahan raja Gajayana arca Agastya dari kayu cendana tesebut telah dalam kondisi rusak. Bisa juga ditafsir bahwa bangunan suci (candi) telah terdapat pada masa pra-Gajayana, sehingga dharmma yang dilakukan oleh raja ke-2 Kanjuruhan itu lebih tepat untuk dikatakan “renovasi” terhadap bangunan suci yang telah ada dan penambahan fasilitas peribadatan yang berupa srama. Degradasi Status Pemerintahan Kanjuruhan

Apakah Uttejana adalah raja terakhir di Kanjuruhan? Jika dijawab dengan “ya”, bararti Kerajaan Kanjuruhan runtuh atau berakhir pasca pemeintahan Uttejana, yaitu sekitar akhir abad VIII. Jika kita mencermati data epugrafis dari masa yang lebih kemudian, diperoleh gambaran bahwa setidaknya masih terdapat dua hingga tiga raja lagi pasca Uttejana yang memerintah di Kanjuruhan sebagai kerajaan otonom, yakni hingga sekitar medio abad IX ketika Kanjuruhan turun status dari kerajaan otonom menjadi daerah bawahan (vasal) kerajaan Mataram dalam statusnya sebagai watak/watek yang dipimpin oleh pejabat rakai atau rakyran. Kendati terjadi “turun” status dari kerajaan menjadi watak, namun nama awal masih dipertahankan. Hanya saja, ada sedikit beda penyebutan dari “Kanjuruhan” menjadi “Kanuruhan” atau “Kanyuruhan”. Pemimpin watak tersebut karenanya disebut dengan “Rakryan Kanuruhan” Bisa jadi juga, semenjak itu pusat pemerintahan turut digeser dari lembah barat Metro ke arah utara di areal antara Brantas-Metro. Degradasi status Kanjuruhan itu terjadi lantaran ekspansi wilayah kekuasaan kerajaan Mataram yang berpusat di Jawa Tengah ke Jawa Timur, yang terjadi pada masa pemerintahan Balitung. Dalam perjalanan pemerintahan Mataram, Balitung tercatat sebagai yang mengawali ekspansi kekuasaan Mataram ke Jawa Timur. Salah satu kerjaan yang dianeksasi oleh Mataram itu adalah Kanjuruhan, yang terjadi pada medio VIII M. Indikator mengenai itu adalah adanya prasasti bertarikh 851 M dari daerah Singosari dan prasasti Kubu-kubu (905 M). Pada masa pemerintahan Balitung ini wilayah Malang Raya dibagi ke dalam dua watak, yaitu: (1) Watak Kanuruhan,

100 Halaman yang Luar Biasa Sambungan dari Halaman 1

Hanya media yang berkompeten dan berpengalaman dapat menerbitkan 100 halaman dalam satu edisi. “Apa yang dilakukan Malang Post ini, merupakan suatu bentuk kontribusi kepada Kabupaten Malang,” ujar Pras sapaan akrabnya. Sedangkan ketika disinggung hari jadi Kabupaten Malang ini, merupakan momentum menjadi lebih baik.

Terutama kepada seluruh stake holder Pemerintah Kabupaten (Pemkab), supaya bekerja lebih maksimal dalam melayani masyarakat. Termasuk juga berupaya untuk meraih prestasi sebanyak mungkin dalam segala bidang. “Prestasi yang telah diraih sebelumnya, harus dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan menjadi lebih baik lagi,” tegasnya.

Menurutnya, Kabupaten Malang merupakan daerah yang bersejarah. Kabupaten Malang telah ada di zaman sejarah dan sebagai daerah berdirinya kerajaan-kerajaan terdahulu. Hal ini dibuktikan dengan usia Kabupaten Malang yang sudah sangat tua, yakni 1255 tahun. Terlepas dari sejarah panjang itu, dia berharap supaya ke depannya Kabupaten

Malang menjadi lebih baik lagi. Termasuk dia yang hanya sementara memimpin Kabupaten Malang ini, akan memberikan yang terbaik. “Tantangan ke depan semakin berat. Terlebih sebentar lagi menyambut MEA 2016. Untuk itu, saya mengajak seluruhnya untuk terus bekerja keras dan mempersembahkan yang terbaik,” pungkasnya. (big/ary)

Bersaing dan Dipercaya Masyarakat Sambungan dari Halaman 1

Sebab Malang Post merupakan media yang terbit di Malang Raya , bertujuan untuk memberikan suatu informasi kepada masyarakat. Malang Post bisa bersaing dengan media lain dan dipercaya di masyarakat Malang Raya pada

MALANG–Tim penyidik Polres Malang Kota belum meminta keterangan kepada Dani Bagus Tya H (13 tahun), sebagai korbannya pengeroyokan. Siswa kelas VII SMPN 19 Malang, ini masih dalam kondisi sakit, kemarin. “Laporannya sudah kami terima, anggota juga langsung datang ke TKP untuk melakukan penyelidikan, dengan meminta keterangan sejumlah saksi,’’ kata Kapolres Malang Kota AKBP Singgamata. Ditemui Malang Post saat memantau aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa asal Maluku di depan kantor DPRD Kota Malang, Singgamata mengatakan, karena yang terlibat dalam kasus ini semuanya masih di bawah umur, maka pihaknya pun berupaya untuk melakukan pendekatan Diversi. “Diversi ini artinya penyelesaian hukum tidak melalui proses peradilan,’’ ujarnya. Upaya Diversi tersebut bisa dilakukan jika kedua belah pihak terutama pihak korban setuju. Tapi jika tidak setuju, maka proses peradilan pun lanjut. Proses Diversi sendiri dikatakan Singgamata, pihaknya hanya sebagai fasilitator. Sebaliknya, penentuannya diserahkan kepada masing-masing pihak yang terlibat. “Saya dengar katanya pihak sekolah akan datang ke Polresta untuk mendamaikan yang terlibat. Kami masih menunggu itu. Tapi sekali lagi, kami hanya fasilitator, bukan yang mendamaikan lho ya,’’ tandasnya. (ira/ary)

Hari Jadi Kabupaten, 21 atau 28 November

Sambungan dari Halaman 1

Menilik kesamaan toponiminya, ada kemungkinan lokasi awalnya di Dusun Kejuron. Bahkan, bukan tidak mungkin ibu kota kerajaan (kadatwan) Kanjuruhan berada di dusun ini. Sayang semenjak awal tahun 1980-an Dusun Kejuron digusur paksa, lantas dijadikan areal perumahan oleh PT. Sarana Tidar Indah. Ironisnya, stuktur bangunan bata, Yoni beserta sejumlah artefaknya lumat abadi lantaran sengaja dibolduser. Sejauh telah ditemukan, Prasasti Kanuruhan adalah prasasti tertua di wilayah Jawa Timur. Tarikh yang tercantum berupa angka tahun (kromigram) 682 Saka (760 Masehi) dan berupa candrasangkala limbo “nayana (2) vasu (8) rasa (6) -- dibaca dan dituliskan terbalik menjadi 6-8-2”. Pertanggalan rincinya adalah “tahun Saka nayana-vasu-rasa bulan Margasirsa pada hari Jumat (Sukra), hari pertama dari pertanggalan bulan baru pada kumpulan bagian-bagian bulan yang gelap dan terang .......” (Poerbatjaraka, 1952:61-64). Prasasti batu (linggoprasasti) yang pernah dibicarakan F.D.K. Bosh dalam TBG LVII 1916, dan TBG LIV 1924 dan OV 1933; R.M. Ng. Poerbatjaraka th. 1926, J.G de Casparis dalam TKNAG LXXXI 1941 maupun R.A Kern th. 1943 ini dibicarakan lebih lanjut oleh Tim Penggali Hari Jadi Kab. Malang (1984). Penanggalan dalam prasasti ini dikonversikan ke dalam tarikh Masehi oleh Habib Moestopo dkk menjadi “ 28 November 760”, dan kemudian direkomendasikan sebagai petanda waktu bagi Hari Jadi Kabupaten Malang. Ternyata, terdapat konversi lain dalam buku resmi dan standard “SNI (Sejarah Nasional Indonesia”Jilid II, edisi pemutakhiran 2008-2010 hal. 124 menjadi ‘21 November 760”. Dengan demikian, ada selisih waktu tujuh hari antara dua konversi tersebut. Perbe-

cocok untuk foto selfie tersebut. Selain taman selfie, juga ada jembatan yang berdiri di atas Saluran Molek. Masyarakat, pengunjung, maupun wisatawan bisa menikmati keindahan Saluran Molek beserta tetumbuhannya di atas jembatan tersebut. Fasilitas bagi penyandang cacat, juga menjadi perhatian dari mereka dalam mendesain tempat tersebut. “Ada jalur khusus yang aman bagi penyandang difabel,” imbuhnya. Selain itu, bisa juga nantinya ditambahkan tempat penangkaran satwa, salah satunya burung. Karena untuk membangun penangkaran burung, tidak memerlukan lahan yang luas. Tidak hanya itu, para pengunjung juga bisa menikmati fasilitas perahu dayung yang disediakan.

Nuansa modern semakin kental terasa, ketika taman tersebut dilengkapi dengan Wifi yang mempermudah untuk mengakses internet. Perpaduan konsep modern serta ramah lingkungan ini, membuat keduanya memenangkan sayembara tersebut. Sedangkan untuk mendesain itu, mereka membutuhkan waktu kurang dari dua minggu. Meski waktunya terbilang singkat, namun karya yang mereka ciptakan sangat luar biasa. “Yang membutuhkan waktu lama itu menentukan namanya. Karena yang menjadi ciri khas suatu tempat itu, bermula dari namanya. Sehingga, kami memutuskan untuk memakai nama MORIFA ini,” terang Agus. Menurutnya, soal desain bangunan serta tata ruang kota, merupakan keahlian mereka. Mengingat mereka saat ini berada pada semester akhir jurusan Arsitek FT UB. Keduanya memang selalu bekejasama mendesain suatu proyek pembangunan. Sementara itu, Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Malang, Ir Wahyu Hidayat MM mengapresiasi apa yang dilakukan keduanya. “Mereka berdua adalah pemuda hebat yang telah mempersembahkan desain ini saat hari jadi ke 1255 Kabupaten Malang,” urainya. Selanjutnya, desain yang mereka tawarkan tersebut, akan diimplementasikan dalam pembangunan yang sesungguhnya. Sedangkan atas prestasi yang diraih tersebut, mereka diganjar hadiah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang berupa piagam. Rencananya penghargaan itu akan diserahkan malam ini saat resepsi hari jadi. “Melalui sayembara ini, terdapat peran serta masyarakat dalam melakukan pembangunan. Sehingga, terdapat rasa memiliki,” cetusnya. (Binar Gumilang/ary)

umumnya. Khusus untuk hari jadi Kabupaten Malang, ER menegaskan, kabupaten memilki sejarah kerajaan dan perjuangan, dan ini bisa dilanjutkan masyarakat di Kabupaten Malang. Kabupaten

harus memberikan kontribusi terhadap Malang Raya baik dari segi ekonomi, sosial dan pariwisata dengansinergitas. Menurut ER, Kabupaten Malang mempunyai potensi di sektor pertanian kuat. Di sektor pendidikan harus

bersinergitas bersama demi kemajuan Malang Raya. “Selamat Hari Ulang Tahun Kabupaten Malang Semoga lebih makmur, sejahtera dan berkembang sesuai dengan potensinya,” ucapnya.(mg12/ ary)

yang berpusat di sub-area barat Kota Malang pada lembah antara Metro-Brantas, dan (2) Watak Hujung, yang bisa jadi berpusat di daerah Singosari -- terdapat dusun yang bernama “Ngujung”, sebagai pergeseran penyebutan dari “Hujung”. Setelah pusat pemerintahan Mataram direlokasi dari Jawa Tengah ke Jawa Timur --tepatnya di Tamwlang, yang berlokasi pada lembah utara Bulu Brantas, yakni di kampung Tembalangan Kota Malang, oleh Pu Sindok (Sri Isana), jumlah watak di wilayah Malang Raya pun dimekarkan sebuah, yakni Watak Tugaran. Pada masa pemerintahan selanjutnya jumlah watak tersebut kian ditambah, sehingga Kanuruhan tinggal menjadi satu diantara beberapa watak di Malang Raya. Konsekuensinya, luas watak Kanuruhan tentulah menjadi lebih menciut dan posisi birokrasi Rakryan Kanuruhan tak sestrategis masa Mataram. Meski demikian, sebagai institusi pemerintahan, entah berstatus kerajaan otonom ataukah watak, Kanjuruhan/Kanuruhan mampu eksis hingga lintas masa (abad VIII-XV M). Kontribusi Peran Kanuruhan Kilas paparan terdahulu memberi kita cukup gambaran bahwa sebenarnya Kanjuruhan memiliki kontribusi yang penting. Bukan saja bagi kesejarahan Malang, namun juga bagi sejarah regional Jawa Timur Masa Hindu-Buddha. Namun demikian, Kerajaan dan Watak Kanjuruhan beserta peristiwa.dan tinggalan historiarkeoligisnya kurang familier

pada publik jika dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan lain di Jawa seperti Tarumanagara, Mataram, Kadiri, Singhasari dan Majapahit. Ironisnya, dalam buku pembelajaran sejarah di sekolah (SD - SLTA) kerajaan ini tidak dicantumkan, atau jika tercantum hanya sumir dibicarakannya Kontribusi penting Kanjuruhan antara lain: (a) Prasasti 760 M yang ditulis atas perintah dari raja Gajayana adalah prasasti tertua di Jatim, b) tonggak waktu awal bagi Jatim untuk memasuki jaman sejarahnya, (c) petanda awal dari tradisi literal di Jatim. Demikian pula, (d) Kerajaan Kajuruhan, sejauh telah didapati data tekstual dan artefaktualnya merupakan kerajaan tertua di Jatim. Selain itu, (e) jejak tertua pengaruh religi Hindu dan sistem pemerintahan berbentuk nagara atau karajyan pun melekat pada kerajaan Kanjuruhan. Cukup alasan untuk menyatakan bahwa Kanjuruhan adalah peletak dasar dan pencipta sistem sosial dan budaya yang teratur di Malang Raya. Fondamen inilah yang antara lain menjadi pertimbangan Pu Sindok untuk menempatkan kadatwan Mataram pada tahun 939 M di Tamwalang yang terletak di lembah utara Brantas wilayah Kota Malang. Lebih jauh lagi, modal sosio-kultural yang dibuahkan awal oleh kerajaan dan watak Kanjuruhan menjadi modal dasar dari masyarakat dan pemerintah di Malang untuk membangun pusat pemerintahan kerajaan Singhasari, pusat negara vasal Majapahit maupun pusat pemerintahan kerajaan Sengguruh di wilayah Malang.

Kehadiran Kerajaan Kanjuruhan menjadi picu bagi lahirnya areal perkotaan di lembah Metro dan Brantas, yang dalam lintas masa menjadi sentra pemerintahan dan peradaban. Oleh karena itu, tidaklah tepat bila dikatakan bahwa perkotaan di Malang baru hadir setelah Pemerintah Hindia-Belanda membentuk Gemeente (Kotapraja) Malang pada tahun 1914. Kota ini hanyalah salah satu etape kota dalam sejarah Malang, yang bercorak Kota Kolonial. Lebih dari kurun satu milineum sebelumnya, yakni pada abad VIII, telah lahir ancient city (kota kuno) yang dibidani oleh Kanjuruhan. Peran Kanjuruhan yang demikian menjadi alasan tepat untuk menjadikan pertanggalan dalam Prasasti Kanjruhan sebagai petanda waktu bagi Hari Jadi Kapupaten Malang. Hanya saja, makna strategis dari isi prasasti ini sebagai latar historis bagi Hari Jadi tersebut jangan dilemahkan dengan kesalahan penetapan tanggal, yaitu tanggal 21 ataukah 28 November 760. Pemkab Malang mustilah tergerak untuk menghitung ulang konversi pertanggalan Prasasti Kanjuruhan ke dalam tarikh Masehi. Bisa jadi tanggal 28 November, yang selama tiga dasawarsa ini terlanjur diperingati sebagai petanda Hari Jadi Kabupaten Malang, merupakan konversi pertanggalan yang salah. Jika terbukti demikian, maka kiranya memperbaiki SK Hari Jadi adalah jauh lebih elegan berpihak pada akurasi perhitungan konversi ketimbang bersikeras untuk terus memakai hasil konversi yang ternyata salah.(*)

Serasa Duel Partai Final! Sambungan dari Halaman 1

Karena itu, Arek Malang akan memberikan hadiah terbaiknya buat ultah Kabupaten Malang tercinta,” kata pelatih berlisensi B AFC tersebut. Secara teknis, Arema mewaspadai Pacho Kenmogne sebagai mantan topskor Persija di saat liga masih berjalan. Sebagai striker tipikal pembunuh di kotak penalti, Dengan ketajamannya yang mirip dengan Cristian “El Loco” Gonzales, Gethuk berpikir keras untuk mencari cara menghentikan suplai bola buat Pacho. Pemain yang pernah satu tim

dengan Kiko di Royal Antwerp Belgia ini, disupport pemain naturalisasi Raphael Maitimo dan Ramdani Lestaluhu. Pemain andalan Persija tersebut juga diwaspadai oleh Gethuk. Karena, kreasi serangan juga berasal dari dua pemain ini. “Pacho adalah striker berbahaya. Begitu juga, Raphael Maitimo dan Ramdani yang berpengalaman sebagai gelandang di second line. Kita harus mewaspadai serangan wing mereka, serta bola-bola mati yang menguntungkan Pacho,” kata Gethuk.

Demi mengatasi serangan Persija, line up Arema tampaknya akan kembali dengan formasi terbaik. Yakni, I Made “Kadek” Wardana, Alfarizi, Kiko Insa, Purwaka Yudhi dan Junda Irawan (U-21). Sedangkan, lini tengah yang sudah kehilangan Toni Espinosa, bakal diisi pemain-pemain yang kuat menguasai bola. Ahmad Bustomi, Juan Revi dan Dio Permana (U-21). Sementara, lini depan dihuni Arif Suyono, Samsul Arif dan Cristian “El Loco” Gonzales dalam formasi 4-3-3.(fin/ary)

Ini Sangat Luar Biasa Sambungan dari Halaman 1

“Ini menjadi sebuah gerakan baru Malang Post, yang berani menerbitkan koran 100 halaman,’’ tambahnya. Tentu ide ini sangat menginspirasi dan sealur dengan semangat Pemerintah Kota Malang yang selalu meletakkan nafas inovasi dan kreasi dalam membangun kemandirian daerah menuju kota bermartabat. “Oleh karenanya selamat

dan penghargaan saya sampaikan kepada keluarga besar Malang Post atas langkah cerdasnya ini. Meskipun penerbitan 100 halaman dilakukan dalam rangka memperingati 100 tahun Kabupaten Malang, namun saya percaya konten berita yang disajikan juga mampu menjadi media edukasi dan informasi yang konstruktif serta memberi pencerahan bagi warga Malang Raya,” urainya.

Anton juga mengucapkan selamat atas kreasi yang smart untuk Malang Post dan Selamat HUT Ke 100 untuk Kabupaten Malang. “Semoga Berkah Allah SWT memayungi Pemerintah Kabupaten dan Warga Kabupaten Malang dalam menggapai kemakmuran dan kedamaian menuju kabupaten yang berdaulat,” tandasnya. (ira/ary) REDAKTUR: BAGUS ARY. LAYOUTER: SLATEM


SABTU

RONCE NGALAM

HALAMAN 12

28 NOVEMBER 2015

DICKY BISINGLASI/MALANG POST

SALAM KOMANDO: Kasum TNI Laksamana Madya Didit Hardiawan dan Ketua PD XIII GM FKPPI Jatim Ir.R.Agoes Soerjanto usai pembukaan Rapimpus II GM FKPPI kemarin.

Perangi Terorisme dan Radikalisme Pagi ini,GM FKPPI Gelar Apel Siaga di Lapangan Rampal MALANG – Keluarga besar GM FKPPI (Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri) diharapkan menjadi garda terdepan dalam memerangi terorisme dan radikalisme. Demikian ditegaskan Kasum TNI Laksamana Madya Didit Hardiawan MPA.MBA saat membuka Rapimsus (Rapat Pimpinan Pusat) II GM FKPPI di Ijen Suites Resort & Convention Malang kemarin. Ditambahkan, GM FKPPI selama ini memiliki peran yang sangat besar, dalam menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).’’Karena itu,kami

juga mengharapkan GM FKPPI selalu semakin solid lagi. Dan bersama-sama dengan TNI/Polri selalu satu tujuan dan satu pandangan. Hal ini juga merupakan perintah langsung dari Panglima TNI,’’ tandas Didit Hardiawan. Ketua Umum GM FKPPI Hans Silalahi memaparkan melalui Rapimpus II diikuti para pimpinan Pengurus Daerah (PD) GM FKPPI se-Indonesia ini,keluarga besar GM FKPPI terus melakukan konsolidasi dan menyolidkan langkah. ‘’Selain melakukan Rapimpus, kami juga melaksanakan apel siaga nasional pada Sabtu pagi besok (pagi ini,red) di Lapangan Rampal diikuti

ribuan kader GM FKPPI seIndonesia,’’ tuturnya. Ketua PD XIII GM FKPPI Jatim Ir.R.Agoes Soerjanto memaparkan pelaksanaan Rapimsus dan apel siaga tingkat nasional pagi ini merupakan bukti bahwa GM FKPPI selalu solid,kuat dan militan. ‘’Kader militan kami tersebar dari penjuru DI Aceh hingga Papua. Kami selalu siap mempertahankan keutuhan NKRI dan mempertahankan Empat Pilar Kebangsaan deng­an menggelar apel siaga di Lapangan Rampal. Dilanjutkan pengarahan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurma­ntyo kepada ribuan kader kami di GOR Ken Arok,’’ paparnya. (ira/nug)

RW 04 Rampal Celaket Kampung Bersinar MALANG-RW 04 Kelurahan Rampal Celaket benar-benar luar biasa dalam mengikuti Lomba Kampung Bersinar yang digelar Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang. Dari segi penghijauan, gang-gang yang ada di wilayah ini hampir penuh dengan tanaman hias maupun tanaman sayuran. Kondisinya makin asri dengan keberadaan tanaman pergola yang cukup rindang dan asri. Tanaman di gang-gang ini juga dilakukan penyiraman secara otomatis. Dengan hanya memutar kran, seluruh tanaman bisa tersirami melalui pipa-pipa air. ‘’Ini hasil dari swadaya masyrakat. Kita memang belum dapat CSR namun tetap kami usahakan. Memang ada bantuan dari perusahaan atau hotel, namun jumlahnya tidak besar,’’ kata Ketua RW 04 Rampal Celaket Sodiki kepada tim juri Lomba Kampung

Bersinar. Begitupula untuk lampu penerangan jalan, menurut Sodiki tidak ada yang illegal. Lampu penerangan jalan diambilkan dari rumah penduduk. ‘’Lampunya kita ambil dari rumah penduduk. Gang-gang ini akan menyala di malam hari,’’ tambah pria yang tahun lalu mendapat penghargaan sebagai salah satu pengiat lingkungan. RW 04 Rampal Celaket ini, dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan di Lomba Kampung Bersinar. Bahkan ada slogan di beberapa tempat dengan tulisan ‘’Pantang Pulang Sebelum Bersinar’’. Pasalnya, RW 04 ingin benarbenar lingkungannya jadi Ber-

Jon soeparijono/malang post

BERSINAR: Gang-gang yang ada di RW 04 Rampal Celaket penuh dengan tanaman hias dan makin asri.

Marga nurtantyo/malang post

LIHAT : Wahyu, tim juri dari DKP saat melihat imbauan menjaga tanaman.

sinar (Bersih, Sehat, Indah, Asri dan Rapi). Pengolahan sampahnya juga sudah cukup bagus. Sedangkan penilaian di wilayah RW2, RW3 dan RW4 Kelurahan Oro-Oro Dowo dan RW 01, RW 02 dan RW 07 Kelurahan Penanggungan, penghijauan juga terlihat merata, utamanya di beberapa sudut gang. “Namun warga harus lebih banyak berbenah lagi untuk mengisi tempat-tempat yang kosong dengan tanaman,” kata staf DKP Kota Malang, Wahyu. Namun demikian, menurutnya, rata-rata hampir semua RW yang dinilai sudah sadar pentingnya penghijauan di lingkungan masing-masing. “Kebersihan juga sudah terjaga. Dan perlu ditingkatkan lagi untuk masalah pemilahan sampah,” papar pria asal Mergosono itu kepada perwakilan warga yang mendampingi tim juri. (mar/jon)

Pemkot Malang for Malang Post

RAKOR TPID : Walikota Malang H Moch Anton bersama pimpinan Bank Indonesia Malang, BPS Kota Malang, dan anggota TPID Kota Malang usai rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah.

Inflasi Oktober Terendah Selama 10 Bulan di Tahun 2015 MALANG – Medio Oktober 2015 lalu, Kota Malang mencatatkan inflasi terendah sepanjang tahun ini. Capaian 0,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121.83. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Inflasi pada September lalu, sebesar 0,21 dengan IHK 121.79.Membuat peluang menurunnya inflasi tahun ini ketimbang tahun lalu terbuka, sehingga menjadi catatan yang bagus di tengah tren penurunan ekonomi. Inflasi Oktober ini, menjadi catatan inflasi terendah selama 10 bulan terakhir di tahun 2015, mulai Januari hingga Oktober. Pada Januari 2015, angka inflasi tercatat 0,04 persen dengan IKH sebesar 119.21. Penurunan angka inflasi ini karena adanya penurunan harga beberapa komoditas. Ada 10 sepuluh komoditas besar yang mengalami penurunan harga pada Oktober, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam, semen, minyak goreng, bayam, emas perhiasan, jagung manis, tauge/ kecambah, dan ketimun. “Inflasi terlalu tinggi akan mempengaruhi tingkat beli masyarakat karena harga tidak terjangkau. Sehingga daya beli masyarakat menurun, ” kata Wali Kota Malang H. Moch Anton. Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, Dra. Rinawati, MM. menambahkan, TPID Kota Malang berusaha untuk dapat mengendalikan inflasi dengan langkah 4 K, yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif. Langkah itu bukan sematamata demi mengendalikan laju inflasi, tetapi juga mencegah aksi spekulan. Dengan demikian masyarakat tak semakin

dirugikan dengan aksi spekulan yang mempermainkan harga. “Seperti yang kami lakukan bersama Forpimda beberapa waktu lalu, mengecek langsung ke distributordistributor besar untuk memastikan ketersediaan pasokan barang kebutuhan untuk Kota Malang, baik beras, jagung, minyak goreng dan lainnya, besama Bapak wali Kota Malang,” terang Rinawati. Laju inflasi tahun ini, tertinggi medio Juli lalu, atau berbarengan dengan momen Hari Raya Idul Fitri. Pada saat itu, kenaikan tiket angkutan udara, daging ayam ras, angkutan dalam kota, beras, tarif kereta api, cabai rawit, udang basah, angkutan antar kota, kelapa dan lele. “Paling banyak terpengaruh karena transportasi yang sulit dikendalikan karena tingginya permintaan untuk lebaran,” papar dia. Pada masa tersebut, tingkat inflasi tahun kalender Juli 2015 sebesar 1,71 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2015 terhadap Juli 2014) sebesar 7,25 persen. Secara nasional, laju inflasi juga berada di titik tertinggi di bulan tersebut. “Nasional angka inflasi mencapai 0,93 persen, sementara Jawa Timur sebesar 0,51 persen,” tambahnya. Dia mengatakan, data laju inflasi Kota Malang sepanjang 2015 ini, menunjukkan kesuksesan TPID dalam mengendalikan inflasi pada bulan Januari hingga Oktober.

Sementara untuk capaian deflasi berada di bulan Februari lalu. Kota Malang mencapai deflasi 0.57 dengan IHK sebesar 118.53. Dari delapan kota IHK di Jatim, tercatat semuanya mengalami deflasi. Hal ini pun berlaku secara nasional, yang tercatat deflasi 0,36 persen, Jawa Timur sebesar 0,52 persen. Periode Maret sampai dengan Juni, laju inflasi tercatat 0,34 persen dan April 0,49 persen. Tingkat konsumtif yang tinggi, pada masa itu membuat lajunya melebihi inflasi Jawa Timur dan nasional. “Inflasi Jatim di bulan Maret sebesar 0,31 persen dan nasional hanya 0,17 persen. Sedangkan April, Jawa Timur 0,39 persen dan nasional 0,36 persen,” urainya. Rinawati menuturkan, untuk periode Mei dan Juni, laju inflasi tercatat 0,45 persen dan 0,38 persen. Sementara itu, Agustus laju inflasi sebesar 0,28 persen dan kian turun di bulan berikutnya, September sebesar 0,21 persen. Dia menambahkan, untuk catatan data inflasi Oktober sebesar 0,03 persen tadi, secara year on year (Yoy) sebesar 6,61 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,83. Semakin turun, ketika dibanding bulan selanjutnya memiliki tingkat Yoy 6,99 persen dengan IHK 121,79 dan Agustus sebesar 7,05 persen. (ley/aim)

Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Malang REDAKTUR: nugroho, LAYOUTER: gga


AREMA SPORT SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 13

BANUR WASPADA CRISTIAN &ESTEBAN

MALANG – Pelatih Persija Jakarta, Bambang Nurdiansyah mewaspadai duet latin yang kemungkinan besar akan menghuni lini depan Arema Cronus saat dihadapinya nanti malam di Stadion Kanjuruhan. Mereka yakni, Cristian “El Loco� Gonzales dan Esteban Vizcarra. Banur, sapaan akrabnya, meyakini duo latin ini bisa merepotkan pertahanan Macan Kemayoran. “Pemain yang diwaspadai tentu saja Esteban Vizcarra,� kata Banur. Menurut pelatih yang pernah membesut Arema era Bentoel tersebut, Persija harus disiplin dan waspada selama 90 menit

FOTO-FOTO: GUEST GESANG/MALANG POST

R A H

5 1 0

K I D A J I

2 1 E

pertandingan bila tak ingin kebobolan dua pemain tersebut. Apalagi, lini depan Arema ketambahan si belut Samsul Arif Munip yang jadi pembongkar lini pertahanan Sriwijaya FC dalam laga sebelumnya. Tanpa OK John yang diganjar kartu merah oleh wasit Iwan Sukoco saat melawan SFC Rabu lalu, Persija tampaknya akan mengandalkan senioritas tiga pemain di lini belakang. Yakni,

B A K 55

Maman Abdurahman, M Roby dan Ismed Sofyan. Sebab, Persija ingin menekan serangan Arema yang akan bertumpu pada pergerakan tiga pemain ini. Lalu, lini tengah Persija mungkin diperkuat para pemain senior. Yakni, Syahroni, Amarzukih dan Raphael Maitimo. Baca Banur... Hal. 14

N E T A UP

VEM O N 8 2 G N M A LA

2 SWEEPING EKSTRA R E B

M

MALANG – Panpel lokal grup A Jenderal Sudirman Cup 2015 tampaknya tidak mau kecolongan seperti laga Arema lawan Sriwijaya FC. Meskipun Stadion Kanjuruhan penuh, jumlah tiket yang terhitung hanya 27 ribu saja. Praktis, Ketua panpel lokal Abdul Haris geram dan akan melakukan sweeping ekstra untuk membasmi oknum nakal yang memainkan tiket pertandingan Singo Edan. “Bagi Aremania Aremanita yang tiketnya tidak disobek saat masuk gate tribun, silakan lapor saya. Kita sedang bekerja keras membasmi tiket putar yang merugikan klub. Kalau pelakunya ketemu dan tertangkap tangan, akan dihakimi sendiri oleh Aremania,� kata Haris kepada Malang Post, kemarin. Panpel lokal getol memburu para pemain tiket putar di Kanjuruhan karena memang sudah kelewatan. Stadion Kanjuruhan yang berkapasitas 40 ribu sangat penuh saat lawan SFC. Namun, jangankan mencapai 30 ribu penonton, jumlah tiket yang masuk hanya 27 ribu. Haris menyebut bahwa oknum pemain tiket putar

Â

‚ �� �‚

­ ­

ƒ ‚ˆ

� �ƒ

memainkan tiket di loket. Sehingga, loket selalu habis walaupun masih banyak Aremania yang belum mendapat tiket. Tiket tersebut, menyebar keluar di sekitaran Stadion Kanjuruhan dan ada di tangan oknum. “Kita akan awasi lonjakan harga tiket. Kalau sampai ada oknum yang menjual dengan harga yang sangat tidak wajar, Aremania berhak dan didorong untuk lapor ke panpel. Tunjuk pelakunya, dan akan ditangkap oleh pengamanan, serta diserahkan pada pihak berwajib,â€? sambung Haris. “Kita sendiri juga menyebar tim untuk menangkap tangan oknum penjual tiket yang menjual dengan harga tidak wajar. Mereka itu musuh Aremania yang hanya ingin mencari keuntungan pribadi. Aremania jangan segan, silakan lapor ke panpel apabila ada oknum nakal seperti ini,â€? ­ tutupnya.(fin/jon)

Â? Â…

�‚

­

Â?

ˆ‚

ˆ

­Â?Â? ‚Â?

­

€

Â?Â?Â?Â?Â

† � …

Â?Â?

‚

Â?

­ Â? €

­

‚ƒ

ini bukanlah Aremania. “Kalau dia Aremania, tentu tidak akan merugikan timnya. Saya tahu, Aremania itu suporter yang bondo duit. Mereka juga tahu, setiap uang tiket yang masuk, adalah investasi untuk membantu perkembangan klub. Aremania pun harus tegas saat ada oknum yang mau memainkan tiket putar,� papar pria domisili Kendalpayak tersebut. Haris juga akan menyebar tim siluman untuk mengawasi lonjakan harga tiket di sekitaran Stadion Kanjuruhan. Dia menyebut ada oknum yang

‡

­

Â

Â?

­

„�…

“Pemain yang diwaspadai tentu saja Esteban Vizcarra.�

GR

AF

IS:

HA

R,

GG

A/M

P

BANUR Esteban Vizcarra REDAKTUR: JONS. LAYOUT: SLATEM


AREMA SPORT KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 14

Persija Belum Puas

MALANG – Persija Jakarta sudah lolos ke fase lanjutan Jenderal Sudirman Cup 2015. Meski demikian, Pelatih Persija Bambang Nurdiansyah punya catatan penting buat performa anak-anak asuhnya. Banur, sapaan akrabnya tidak mau Macan Kemayoran puas begitu saja setelah melenggang ke 8 besar JSC 2015. “Kemenangan yang kita dapat di dua pertandingan pertama sangat penting. Namun, jangan dilupakan kalau sekarang ini kita sedang turnamen. Tidak boleh puas. Kita harus selalu ada perbaikan dalam setiap performa di lapangan,” kata Banur. Persija saat ini mengoleksi 6 poin dari 2 kemenangan laga penyisihan grup A. Poin Persija tidak akan terkejar oleh Sriwijaya FC dan PBR. Andai dua tim ini menyamai poin di akhir penyisihan, Persija tetap tak terkejar karena unggul head to head. Sesuai regulasi JSC dari Mahaka Sports dan TNI, head to head menjadi sistem pertama yang dipakai untuk menentukan klasemen andai ada kesamaan poin. Pelatih yang pernah membesut Arema era Bentoel tersebut melanjutkan, ia menganggap dua kali laga di JSC 2015 menjadi bukti kematangan skuad Persija. Menang 2-0 atas PBR dan menekuk SFC 1-0 menjadi catatan penting buat tim pujaan The Jakmania yang tak pernah kebobolan sama sekali di JSC 2015. Secara teknis, Banur sudah melihat adanya bentuk permainan yang jelas dan punya visi. “Instruksi yang kita berikan berjalan dengan baik. Begitu juga, skema permainan yang mampu dijalankan dengan cukup bagus oleh pemain. Kita bersyukur karena skema kita bisa mengungguli tim muda seperti PBR atau tim matang seperti SFC,” kata Banur. Meski demikian, pelatih yang juga mantan pemain timnas senior itu mengharapkan para pemainnya bisa menjaga faktor non teknis, yakni emosi dan mental. Jelang lawan Arema, Banur tidak mau ada pemain yang mengulangi insiden OK John yang kena dua kali kartu kuning sehingga memaksa Persija turun dengan 10 pemain. “Ya itulah sepakbola. Pemain bisa bermain dengan sangat baik, atau bisa lakukan hal yang bodoh di lapangan. Saya tidak pernah menyalahkan pemain. Hanya saja, saya menyayangkan, harusnya tidak perlu. Pemain harus cool, harus tenang. Terutama kapten,” tutupnya.(fin/jon)

Raphael Maitimo

Surabaya United Singkirkan Persela SIDOARJO - Surabaya United melanjutkan tren positif usai menekuk Persela Lamongan 4-3 dalam laga lanjutan Piala Jenderal Sudirman, Jumat (27/11) sore di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Gol tim yang kerap berganti-ganti nama itu dicetak oleh Otavio Dutra menit ke-11, Rudi Widodo (42’ an 54’), dan Evan Dimas menit ke-85. Sementara itu, gol Persela dicetak oleh Emile Mbamba menit ke-31 dan 58 via penalti, Yogi Novrian menit ke-68. Menanggapi hasil ini, pelatih Ibnu Grahan menilai performa pemainnya memang sempat menurun. Tapi, saat skor imbang, motivasi pemainnya kembali bangkit dan berhasil menutup laga dengan kemenangan. “Tadi anak-anak sempat terlena dengan keunggulan 3-1 dan lengah. Tapi saya senang mereka bisa kembali lagi dan menutup laga dengan hasil positif,” katanya usai laga. Dengan hasil ini, Surabaya United mengantongi enam poin dan semakin membuat kans mereka lolos ke babak selanjutnya terbuka. (dkk/jpnn/jon)

Ibnu Grahan

Tahun 2016 Pembagian Anggaran ke Cabor Merata MALANG – KONI Kota Malang telah mengadakan rapat koordinasi dan konsultasi pelaksanaan anggaran cabang olahraga tahun 2015 pada Kamis (26/11) malam kemarin. Sekretaris KONI Kota Malang, Husni Ali memimpin jalannya rapat tersebut. Rapat ini digelar di kantor KONI Kota Malang yang dihadiri oleh pembina dan bendahara seluruh cabang olahraga di Kota Malang. Akan tetapi, ada beberapa pengurus cabang olahraga yang tidak hadir. Pelaksanaan rapat ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan koordinasi antara pihak KONI dengan pengurus cabang olahraga terkait pelaksanaan anggaran. Selain itu, pengurus cabang olahraga juga diberikan kesempatan untuk melakukan konsultasi atau tanya jawab terkait pelaksanaan anggaran. “Harapannya, kami dapat membantu mereka untuk mengelola organisasi dengan baik,” ungkap salah satu pengurus KONI Kota Malang, Rahman Nurmala. Pada kesempatan tersebut ia memberikan materi mengenai pembuatan proposal yang baik dan benar. Sebagai salah satu pengurus yang bergerak di bidang perencanaan, ia menjelaskan langkah-langkah pembuatan proposal kepada seluruh peserta rapat. Menurutnya, pembuatan proposal harus mencakup semua hal yang berkaitan dengan kegiatan. Tak hanya itu, ia juga menyampaikan ketentuan pemerintah mengenai penggunaan anggaran dan bukti yang harus disertakan di dalamnya. Tak hanya Nurmala, dalam rapat itu juga disampaikan hasil rekapan laporan anggaran yang telah diserahkan oleh bendahara masing-masing cabang olahraga.

LAILIL HIDAYAH / MALANG POST

RAPAT : Sekretaris KONI Kota Malang membuka rapat evaluasi pelaksanaan anggaran. “Hanya sekitar empat persen saja sisa keseluruhan anggaran tahun 2015,” ungkap bendahara KONI Kota Malang, Imam Buchori. Menurutnya sisa anggaran harus dihabiskan pada tahun 2015 ini. Tidak diperbolehkan ada sisa anggaran. Hal ini dilakukan agar semua anggaran KONI dapat terealisasi dalam bentuk kegiatan. Selain untuk melakukan koordinasi pelaksanaan anggaran, rapat ini dilakukan untuk menunjukkan kepada semua pengurus cabang olahraga mengenai penggunaan anggaran tahun 2015. “Agar terlihat akuntabilitas penyerapan anggaran,” tambahnya. Dalam rapat tersebut, bendahara masing-masing cabang olahraga juga diberikan kesempatan untuk menanyakan mengenai pengelolaan anggaran di dalam cabang olahraganya. Imam juga telah memeriksa sebagian laporan pelaksanaan anggaran pada masing-masing cabang olahraga. Menurutnya, masih ada yang perlu

diperbaiki ke depannya. Dengan adanya sisa anggaran yang belum terserap tersebut, pihak KONI ingin melaksanakan kegiatan atau even olahraga untuk memanfaatkan sisa anggarannya. Sebagai tindak lanjut kegiatan rapat ini, pada tanggal 7-8 Desember 2015 mendatang, masing-masing cabang olahraga harus melakukan verifikasi laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran. Selain itu, dalam rapat juga dijelaskan bahwa anggaran untuk tahun 2016 adalah sebesar sepuluh milyar rupiah. Jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2015. Akan tetapi, pihak KONI Kota Malang menyampaikan kepada semua cabang olahraga bahwa penggunaan anggaran akan tetap dibagi secara merata sesuai dengan kegiatan. Oleh karena itu, mereka meminta pengurus cabang olahraga untuk mengajukan proposal dengan susunan yang baik dan benar. (mg1/jon)

Tim

Main M

S

K

Gol

Poin

Arema Cronus Persija Jakarta Sriwijaya FC Persipasi BR Gresik United

3 2 3 3 3

0 0 0 0 0

0 0 2 2 3

10-3 3-0 1-3 5-8 3-8

9 6 3 3 0

3 2 1 1 0

Arema tanpa Hasim Kipuw. Saat El Loco absen dari pertandingan, Samsul Arif dan Sunarto main bagus. Jadi, keliru kalau kita anggap hanya satu dua orang saja yang berbahaya. Mereka semua harus diwaspadai,” sambung Banur. Secara teknis, Persija bisa jadi bermain lebih menunggu dan menumpuk

Tim

Main M

S

K

Gol

Poin

Persipura Jayapura Semen Padang Mitra Kukar PSM Makassar Bali United Pusam

3 4 3 3 3

0 0 0 0 0

1 1 1 1 2

10-10 14-15 10-9 8-7 5-5

6 6 4 4 2

2 2 2 2 1

Grup C (Surabaya) Tim

Main M

S

K

Gol

Poin

PS TNI Pusamania BFC Surabaya United Persib Bandung Persela Lamongan

3 3 3 3 4

0 0 0 0 0

0 1 1 2 4

14-10 10-8 6-5 3-5 7-12

9 7 6 3 0

3 2 2 1 0

Hasil Pertandingan 4

Surabaya United

vs Persela Lamongan

3

0

Persib Bandung

vs Pusamania BFC

2

Jadwal Pertandingan Tanggal 28 November 2015 Grup A (Malang) PBR Vs Sriwijaya FC Arema Cronus Vs Persija

Pkl 15:00 Wib Pkl 19:30 Wib

Tanggal 29 November 2015 Grup B (Bali)

Sambungan dari Halaman 13

bila ingin mendapat gol ke gawang Kadek Wardana. Pacho juga bertemu dengan mantan rekan satu timnya Kiko Insa di Royal Antwerp, tim asal Belgia. Meski beda generasi, Pacho dan Kiko sudah tahu gaya permainan masing-masing. “Kita sudah melihat sendiri, Benny Wahyudi bisa main bagus walaupun

Grup A (Malang)

Grup B (Bali)

Banur Waspada Cristian dan Esteban Tiga gelandang yang dipimpin Maitimo ini bakal menguasai lini tengah dan berhadapan langsung dengan Ahmad Bustomi dkk. Banur sejatinya menyadari, lini belakang Arema punya kekuatan yang merata. Sehingga, peran Pacho Kenmogne harus sangat istimewa di lini depan apa-

Klasemen Jenderal sudirman cup 2015

gelandang dan bek di lini belakang sembari meninggalkan Pacho sendirian di depan. Sebab, pertahanan Persija kurang solid karena ditinggalkan OK John akibat sanksi kartu merah. Jual beli serangan lawan Arema pun hanya jadi solusi terakhir andai sudah tak ada opsi taktik lain.(fin/jon)

Bali United Vs PSM Makassar Semen Padang Vs Persipura

Pkl 16:00 Wita Pkl 20:30 Wita

Tanggal 30 November 2015 Grup C (Surabaya) Surabaya Inited Vs Pusamania BFC Persib Vs PS TNI

Pkl 15:00 Wib Pkl 19:30 Wib REDAKTUR: jons, LAYOUTER: dj amiel


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 15


KOTA WISATA BATU KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 16

LINTAS KOTA WISATA

GOR Ganesha jadi Sarang Anjal

MUHAMMAD DHANI RAHMAN/MPG

SARANG ANJAL: Para anjal yang terjaring dalam razia yang dilakukan oleh Sabhara Polres Batu, di GOR Ganesha, kemarin

IMAM SYAFII/MALANG POST

JAWARA: Ketua Panitia Kajari Cup, Solah Badar berfoto dengan kapten SDN Pendem 1 dan tim SDN Pendem 1 bangga setelah menjadi jawara

Turnamen SD/MI Kajari Cup

Gol Injury Time, SDN Pendem 1 Jawara BATU - SDN Pendem 1 berhasil merebut jawara turnamen sepak bola SD/MI se-Kota Batu bertajuk Kajari Cup 2015. Dalam partai final yang berlangsung di lapangan Bumiaji Kota Batu, Jumat (28/11) kemarin, SDN Pendem 1 mengalahkan SDN Tulungrejo 2 dengan skor 2-1. SDN Pendem 1 melaju ke final setelah mengalahkan SDN Sisir 1 di semifinal dengan skor 3-1. Sedangkan SDN Tulungrejo 2 sebelumnya mengalahkan SDN Tulungrejo 3 dengan skor 3-1 di semifinal. SDN Pendem 1 melawan SDN Tulungrejo 2 disebut-sebut sebagai final ideal kedua tim me-

miliki kekuatan berimbang. Dalam pertandingan final, kedua tim saling ngotot untuk memenangkan pertandingan. Strategi demi strategi yang diinstruksikan pelatih langsung dimainkan para pemain cilik tersebut di lapangan. Pertandingan pun berlangsung seru dan menarik. Serangan cepat yang dibangun SDN Pendem 1 membuahkan hasil lewat pemain bernomor punggung 10, Adit. Melalui tendangan kerasnya penjaga gawang SDN Tulungrejo 2 tidak mampu menghalau bola sehingga skor berubah 1-0. Kedudukan tersebut bertahan hingga babak pertama

usai. Memasuki babak kedua, pemain SDN Pendem 1 melakukan pelanggaran di dalam kotak pinalti. Wasit Gilang memberikan hadiah tendangan pinalti kepada SDN Tulungrejo 2 yang diambil oleh Fanju Mico. Dengan tenang dia mengecoh penjaga gawang lawan untuk membuat gol sehingga skor imbang 1-1. Hasil skor imbang, tempi permainan semakin cepat. Jelang pertandingan usai, pertahanan SDN Tulungrejo 2 mulai melemah. Kelemahan tersebut dimanfaatkan pemain SDN Pendem 1 untuk terus menyerang. Akhirnya Rafli

mencetak gol pada menit-menit akhir. Gol tersebut mengantarkan SDN Pendem 1 menjadi juara Kajari Cup 2015. Asisten Pelatih SDN Pendem 1, Iwan Adi Pratama mengatakan, kemenangan ini berkat hasil kerja keras pemain mengadakan latihan rutin, terpenting dukungan dari sekolah dan orangtua. ”Dukungan itulah membuat pemain lebih semangat untuk bertanding,” terangnya. Menurutnya, tahun ini SDN Pendem 1 pertama kalinya menjadi juara, setelah tahun sebelumnya hanya masuk delapan besar. “Saya berpesan kepada seluruh pemain

lainnya, rajin berlatih,” pungkasnya. Sementara itu, pertandingan perebutan juara ke-3 antara SDN Sisir 1 melawan SDN Tulungrejo 3 hasil akhir pertandingan dimenangkan tim SDn Sisir 1 dengan skor 3-0. Sementara itu Ketua Panitia Kajari Cup 2015, Solah Badar menjelaskan, pihaknya sangat senang dengan antusiasme pemain, pelatih, sekolah hingga orang tua. Dengan antusiasme seperti itu, turnamen menjadi semakin semarak. ‘’Selain itu sudah terlihat bibit-bibit pemain bola Kota Batu yang sekarang masih berada di bangku SD/ MI,’’ tegasnya. (mg12/feb)

Kota Batu Kekurangan Penghulu Hanya Ada Lima Orang, Pengantin Harus Antre BATU-Sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia, ternyata Kemenag Kota Batu, tetap dirundung masalah, yakni kurangnya tenaga penghulu yang berwenang menikahkan calon kemanten. Dari 3 kecamat, hanya ada 2 penghulu ditambah 3 kepala KUA (Kantor Urusan Agama) yang memiliki kewenangan menikahkan warga muslim ini. Kedua penghulu ada di Kecamatan Batu dan Kecamatan Bumiaji. Sedangkan calon pengantin di Kecamatan Junrejo, harus mengantri agar bisa dinikahkan kepala KUA setempat lantaran di kecamatan ini tidak mempunyai penghulu. Permasalahan baru muncul, karena dalam waktu dekat Kepala KUA Bumiaji, Syaifullah Hikmah dimutasi ke Pasca Sarjana UIN Malang. Sedang­ kan Kepala KUA Junrejo, Imam Zainal Arifin memasuki masa pensiun pada Agustus tahun depan. Kasi Binmas Islam, Kemenag Kota Batu, H M Rosyad mengungkapkan, minimnya tenaga penghulu terjadi lantaran di Kota Batu sudah lama tidak melakukan perekrutan tenaga khusus ini. ‘’Kota Batu memang

HIDUP BARU : Calon pengantin saat diberikan sosialisasi tentang pernikahan.

sudah lama tidak ada pengadaan pegawai penghulu,” ujarnya. Padahal jumlah pernikahan setiap tahunnya cukup besar. Data tahun 2014 dan 2015 diperkirakan ada 1200 hingga 1400 pernikahan pertahunnya. Idealnya dengan jumlah pernikahan tersebut di setiap KUA yang ada pada masing-masing kecamatan ada 2 orang penghulu. Untuk menjadi penghulu, pegawai Kemenag Kota Batu ini harus mengikuti diklat penghulu

terlebih dahulu di Balai Diklat Keagamaan milik Kemenag Provinsi Jatim di Surabaya. ‘’Dalam kondisi seperti ini kita tidak punya pilihan lain selain mengoptimalkan tenaga yang ada, sambil menunggu persetujuan Kemenag Pusat untuk mengisi personil penghulu di Kota Batu,’’ terang Rosyad. Meski jumlah petugas peng­ hulu sangat minim, menurut Rosyad, yang terpenting pelayanan kepada masyarakat

tidak sampai mandeg. “Yang terpenting semua terlayani, meskipun personil sedikit kalau terlayani semua kan malah lebih baik,” urinya. Permintaan Nikah Melonjak Sementara itu, sejak adanya kebijakan gratis biaya nikah di kantor KUA, permohonan menikah di kantor KUA Kota Batu meningkat cukup signifikan. Hingga November 2015 sudah tercatat 677 pernikahan

di kantor KUA. ‘’Dahulu sebelum ada kebijakan ini, jumlah pengantin yang menikah di kantor KUA hanya 10 persen, sekarang melonjak menjadi 70 persen,” ungkap Kepala KUA Kecamatan Batu, H Arif Syaifuddin. Menurut Arif, calon pengantin berbondong-bondong menikah di kantor KUA agar tidak perlu mengeluarkan dana sebesar Rp 600 ribu. Apalagi pelayanan nikah di kantor KUA dengan nikah di luar kantor KUA tidak ada bedanya. ‘’Pelayanannya sama, tidak ada yang berbeda,” kata Arif. Calon pengantin yang akan nikah di kantor KUA cukup mendaftarkan waktu pernikahannya, sementara pengantin yang akan nikah di luar kantor harus membayar biaya pernikahan terlebih dahulu ke 4 bank yang sudah ditunjuk, yakni BRI, BTN, Mandiri dan BRI. Karena itu setiap hari kerja, mulai hari Senin hingga Jumat pada jam kerja, KUA Kota Batu selalu dipenuhi calon pengantin. ‘’Sehari bisa 5 pengantin dinikahkan, kalau pas ramai bisa sampai 10 pernikahan sehari,” beber Arif. (muh/lyo)

BATU-Waduh... ternyata GOR Ganesha bila malem dijadikan sarang tidur anak-anak jalanan (Anjal). Kondisi itulah yang mendorong petugas kepolisian, Jumat pagi kemarin menerobos masuk gedung olahraga itu untuk melakukan razia. Langkah polisi inipun sempat mengagetkan para pebulutangkis yang sedang latihan di lokasi. Polisi yang rata-rata masih berusia muda ini, langsung mendatangi beberapa anak jalanan yang tidur pulas di dalam gedung olahraga tersebut. Ada yang nampak kebingungan, karena baru tersadar dari tidur lelapnya. Dengan pasrah mereka mengikuti polisi, yang menggelendeng mereka menuju ke truk pasukan pengendali massa (Dalmas) milik Polres Batu. “Saat kami datang, mereka (anjal) tidur disela-sela tempat duduk tribun penonton. Kami saja tidak menyangka kalau polisi akan datang apalagi para anjal, mereka kaget sekali,” ujar Andik, salah seorang PNS yang sedang bulu tangkis. Beberapa saksi mata menjelaskan, bahwa para anjal ini sudah terlihat berkeliaran di sekitar GOR Ganesha sejak dua hari lalu. Juga sudah dua malam mereka tidur di dalam GOR Ganesha. Seluruh anjal ini bukan berasal dari Kota Batu, melainkan dari luar kot ulai i Kediri, Pasuruan, Tegal dan Pekalongan. Polisi mengamankan 12 laki-laki dan tiga perempuan. “Saya belum pernah ke Batu, baru ini kami ke kota ini karena ada acara musik yang akan diselenggarakan hari Minggu (29/11), makanya kita ke sini,” ujar Ervis, salah seorang anjal yang diamankan petugas kemarin. Mereka rata-rata putus sekolah, dibawa ke Polres untuk didata identitasnya. AKP Waluyo, Kasubag Humas Polres Batu mengatakan bahwa razia anak jalanan ini rutin dilakukan. “Hal ini untuk cipta kondisi, sasarannya anak jalanan dan gepeng. Mereka kami data identitasnya, kemudian kami beri embinaan setelah itu mere­ka dpulangkan ke kota asal,” terang Waluyo. (muh/lyo)

Dinkes Beri KIS Sarankan Kaki Manda Tetap Diamputasi BATU-Respon cepat dilakukan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Batu, dalam menyikapi permasalahan keluarga Raun, warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji. Bahkan, dua SKPD ini telah menerjunkan pegawainya menemui pria yang anaknya, Manda Junaika Pi­­lianti siswi kelas V SDN 4 Tulungrejo, kaki kanannya terancam diamputasi ini. Sri Rahati, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Batu mengatakan bahwa Raun sudah mendapatkan KIS (Kartu Indonesia Sakti), sehingga menyangkut biaya pengobatan sudah tidak menjadi masalah lagi. Bahkan, petugas dari Dinas Kesehatan akan melakukan pendampingan dan memberikan motivasi utamanya soal langkahlangkah pengobatan yang bisa ditempuh oleh keluarga Raun. “Kami anjurkan untuk me­lakukan kontrol kesehatan rutin ke RSSA Malang, karena di instalasi kesehatan ini yang bisa mendiagnosa kondisi Man­da dengan benar,” ujar Sri. Jika memang RSSA mengajurkan untuk melakukan amputasi, menurut Sri, hal itu bisa dilakukan oleh Raun. Dinas Kesehatan tidak bisa berbuat apa-apa ketika dia tetap memilih menggunakan pengobatan alternatif. “Kalau biaya untuk pengobatan alternatif kan tidak bisa dicover oleh KIS,” ujar Sri. Karena itulah ia menyaran­kan agar Raun mau membawa anaknya ke RSSA. Sementara itu Raun mengucapkan terima kasihnya kepada Kepala Sekolah SDN 4 Tulungrejo, Kades dan BPD setempat, maupun Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan yang sudah peduli dengan problem yang dialaminya. (muh/lyo)

Ketua RT Rame-Rame Kembalikan KIS BATU-Problem baru muncul ditengah pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS), kepada masyarakat kurang mampu di wilayah Kota Batu. Yakni, sejumlah ketua RT dan RW di wilayah Kelurahan Sisir, rame-rame mengambalikan kartu tersebut ke kantor lurah. Pemicunya tak lain, semrawutnya data penerima. Salah satu contoh yang mengembalikan KIS itu, dilakukan oleh pengurus RT di Rukun Warga 3, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu. Mereka sepakat mengembalikan kartu ini agar penyerahannya dilakukan sendiri oleh pihak kelurahan untuk mengantisipasi terjadinya konflik diinternal warga. Alasan pengembalian ini, pihak kelurahan memberikan instruksi warga yang mening-

MUHAMMAD DHANI RAHMAN/MPG

MASALAH BARU: FX Soemedi menunjukkan daftar KIS yang sudah dikembalikannya ke Kelurahan Sisir.

gal dunia, pindah alamat dan berubah status miskin menjadi tidak miskin, kartunya harus dikembalikan.“Penilaian orang

mampu dan tidak mampu kan relatif, kalau nanti yang menarik (mengembalikan) kartu itu ketua RT atau RW, nanti ketua

RT dan Rw-nya bisa diuberuber warganya,” ujar Soemedi, Ketua RW 3. Karena itulah, dalam rapat pengurus RT di lingkungan RW 3, diputuskan kartu tersebut dikembalikan ke kelurahan dengan harapan petugas kelurahan turun ke lapangan membagikan sendiri kartu tersebut, dengan pendampingan ketua RT dan RW agar kelurahan tahu persis keadaan masing-masing penerima kartu. Kartu yang dikembalikan berjumlah ratusan lembar dari 43 Kepala Keluarga (KK) penerima di 6 RT. Ia berharap pasca pengembalian ini, pihak kelurahan mengerahkan pegawainya untuk memberikan langsung kepada warga yang berhak menerima. Jika memang ada warga yang sudah mampu dan diang-

gap tidak berhak menerima, biarlah penarikan ini dilakukan oleh pihak kelurahan. Pasalnya ada instruksi, bahwa warga yang mampu namun mendapatkan KIS sebaliknya ditarik. Jika penarikan ini dilakukan oleh pengurus RT atau RW, dikhawatirkan terjadi kesalahpahaman yang berujung pada konflik di lingkungan kampung. “Jadi kalau memang ada kartu yang harus ditarik, biarlah yang menarik pihak kelurahan bukan Ketua RT dan RW, agar tidak terjadi kesalahpahaman antara warga,” terang Soemedi. Keputusan mengembalikan KIS ini menyusul dari hasil pemeriksaan ternyata banyak keluarga tidak mampu yang tidak mendapatkan kartu untuk kesehatan ini. (muh/lyo) REDAKTUR: SAMSULIONO/FEBRI S, LAYOUTER: KURDI


IKLAN BARIS MALANG POST

17

• Iklan Baris: Rp 25.000,-/baris (minimal 2 baris), • Iklan Dagang/ Umum: (Warna) Rp 50.000,-/mmk,

IKLAN TEPAT

(Hitam putih) Rp 40.000,-/mmk, • Halaman 1: Rp 100.000,-/mmk • Iklan duka cita/ Sosial: (Warna) Rp 25.000,-/mmk, (Hitam putih) Rp 20.000,-/mmk, • Iklan Halaman 1 & Kreatif : Tambah 100%, • Advertorial: (Warna) Rp 50.000,-/mmk, (Hitam putih) Rp 40.000,-/mmk, tambah PPn 10%

sabtu, 28 november 2015 MALANG

MOBIL - MOTOR DICARI Titipan/Investor mobil Innova & Avanza utk Travel aman setoran Bagus 085338332888, 081944952888 WWW.MALANGJUANDATRAVEL.com BG-04/09 • daihatsu • daihatsu : DP murah angsuran ringan. PU DP 9Jt,angs. Xenia 2,1Jt. Ayla 1,4Jt. Hub: 082234637145/ 294946A9 BG-21/12 PROMO AKHIR TAHUN:XENIA ANGS:2,1JT,AYLA,ANGS 1,4JT GRANDMAX DP:9JT-RANI 082232980151 BG-7/12 AYLA angsuran 1,4Jt, Xenia angsuran 2,1Jt, PU DP 6Jt. Gudang LA Sucipto. Hub: 081333009212 BG-7/11 CUCI GUDANG LA.SUCIPTO ALYA ANGS.1,4JT-AN,XENIA ANGS.2,1JT-AN PU DP 9JT-AN DYAH 081333477968/74A3743D BL-7/12 dijual all nevy Xenia thn 2012 M Sporty 1000 cc KM 33000N Full Fariasi sprti baru wrna putih Hub: 081334039489 No SMS BG-29/10 PROMO DAIHATSU DP terkecil #XENIA 10 JTAN #PICKUP 5JTAN #AYLA 14JTAN #TERIOS 32 JTAN# GRANMAX 20JTAN #BLIND VAN 10JTAN #SIRION 27JTAN #LUXIO 23JTAN , HUB: HENDRI (0341)2384414, 081246359287. BG-22/05 Langsung Gudang Astra Dapatkan Spesial Harga Sirion. Terios, Pick Up . Khusus Customer Prioritas. Hub: 085335819475 BADAR ASTRA. BG-29/04 promo november Daihatsu pahlawanku Ayla DP cuma 5Jt, Xenia 1300 cc DP 15Jt, Granmax DP 8,5Jt, Terios DP 14Jt, Sirion DP 13,320. Hub: 081235722766 (Hanif) BG-12/12 PROMO DP Murah, Xenia Dp 8Jt, PU 9Jt, Ayla 13Jt, Terios 20Jt, Luxio 20Jt. Hub: 085100572750/ BBM: 2836E2A6 BG-11/10 • SUZUKI • gratis konsultasi kredit Ertiga, Wagon R, pick up dll. DP/angsuran terserah Anda. Hub: Hadi: 085239073708 BG-17/07 DIJUAL SATRIA FU TH’10 KONDISI 95% SURAT LENGKAP 13JT HUB: 083849329288 (SMS) NEGO BG-12/07 “PROMO SUZUKI DISCON SUPER BESAR” APV, Swift, Sx 4, Pick Up, DP & Angsran termurah Hub. 085649806900 BG-31/10 DI JUAL SUZUKI KATANA SC zWD. TH 1993. N 1746 AH. WARNA BIRU METALIC . MALANG KOTA HUB. BP TOTOK HP. 081252012386 BG-13/09 PICK UP, NEW ERTIGA, APV, SPLASH, SWIFT. KARIMUN MT/AT. HUB 081217161578/ 081252612612/ BB 54100470 BG-31/11

• SUZUKI • TERMURAH PROMO SUZUKI DPTKAN DISKON PULUHAN JUTA READY STOCK, ERTIGA, KARIMUN PICK UP. DP MULAI 5 JUTA RAFIK 082232374466/ 529AF4EI BG-31/11 • TOYOTA • Dijual mbl Kijang Th 1991 wrn putih Nopol N873AS bgs hrg 45jt Nego. Hub : 081252476944 BG-13/12 d i j ual i n n ova m at i c G 2011 hitam N kota istimewa. Tlp: 082257832888, pajak baru, hrg 177Jt BG-30/11 DIJUAL starlet merah’89 orisinil cat, N kota, AC, Tape, Centrallock ban dpn baru, VC 1.300cc msn alus. Hrg 37,5Jt Nego. Hub: 081233927893/ 081615600557 BL-2/12 • honda • DIJUAL CPT HONDA CRV 2004 MATIC ex-Dokter, brang bagus, nmr msh lama, Ori, Hrga 110Jt Nego. Hub: 081331430929 BL-8/11 Di jual cpt spd mtr Honda supra fit new 06/Revo 2010/mio 07 (semua L SRBY) siap pakai hub : 081230807672 BL-30/11 • mitsubhisi • kuda diesel gls 2000, silver, AC dingin, ban baru, no baru, PW, VR RT. hrg 65jt nego. Telp: 08123381587 BL-21/11 tanah dijual tanah cpt 320m2 pinggir jalan di Tumpang Malang Ds.Kenongo. HUb: 081333777929 BL-22/11 JUAL cpt TNH luas 5 hek tar 1m=350.000. Hub: 081333321130 BL-28/10 jual tanah Kav.Ls 692M strategis hanya 10M dari jln raya Abd.Saleh 750rb/m Nego. Hub: 081233222547 / 085746969547 BG-13/10 Guest house Amalia guest house jl. merbabu 18 malang tlp. 0341 349660 BG-22/12 Bandoeng guest House Jl. Bandung No.20 Malang/ www. bandoengguesthouse.net/ bandoengguesthouse2012@gmail. com/ (0341)551824 BG-30/10 OMAHKOE GUEST HOUSE jalan Bendungan Sigura-gura 4 no 1 malang. Telp (0341)556244 BG-7/10 GITA HOMESTAY Jl D. Gita Sawojajar Mlg. 600 Rb 1 Rmh. 5KT, 2KM, Hot Shower, R.Tamu, R.Makan, LED, Dapur, R.Sholat. 085859709236/ 9999527/ 0818384771 BG-2/11 RUKO dijual ruko dua lantai di daerah Dampit. Luas 8 x 15 x 2. Serius Hub. 081 705 098 89. BU cepat BG-27/11 take over Toko Olahraga beserta isinya Ruko Tuma pel Singosari 2LT, SHM, PLN, PDAM, 1KM. Hub: 08113600188/ 081945711888 (TP) BG-22/11

RUMAH

LOWONgan

RUPA-RUPA

JUAL RMH & TNH DKT PASAR PAKIS LS. 210 M, HRG : 285 JT NEGO,1500 M HRG 425 RB/M NEGO HUB : 081233222547 BG-19/12

dicari supir & wanita pembukuan toko. Dtg ke Brigjen S. Riadi 45/ 1-2 Mlg BL-24/11

CV. abadi mlyani kuras WC & sluran buntu tangki plg bsr 5000 liter buka 24 jam Hub. Jl. Lombok / Yulius Usman Gg. 3/216 Mlg Tlp. (0341) 329517, hari libur tetap buka BG-07/12

d i j ual ru m ah Jl. Sisingamanganraja No.266 A Luas Tnah: 215 m2 Luas bangunan: 150m2 SHM. Harga Nego. Hub: 08155136397/ 085774992000 BG-17/12 Info rumah dan tnh kavling se Malang Raya (Kota dan Kabupaten), bs KPR umum, Subsidi 5% flat dan inhouse k kantor, btuh info sekedar tnya2 & cek lokasi. Hub tlp: 087857257207 WA : 085852871637 PIN : 572E7B1E BG-14/12 Djl rmh Puri Kartika Asri Blok M-10 Arjowinangun Kota Mlg, dkt kntr trpadu, dkt msjd, shm, 1rt, 1dpr, 3kt, 2km, hrg 240jt nego. Hp : 08123301788, pin BB : 28C2650A, WA : 089692078270 BL-14/11 Dijual rumah strategis/lokasi bisnis Jl. Raya Jalur Sukarno Hatta dan UB luas 215m2 KT 4, KD 1, RT, RK. Mobil masuk, shm , butuh uang. Lngsung hubungi : 081945399899 tanpa perantara. BG-14/12 jl rmh AJB 6x100m2, 2KT, 1KM, Dpr, R.Tamu, R.Klrga, teras. PLN 900W, pompa air dkt depo bngunan msjd Karanglo. 1Km dari masjid msk gapura Balong: dkt servis elektro. Hub: 085733221627 (B.Heri) Hrga: 125jta. BG-4/12 jl rmh SHM 4x9m2, 2LT, 1KM, DPR, 2KT, R.Tamu, R.Jemur LT Ats, Balkon, PLN 1300w, Pompa air. Alamat Jl.Simpang Borobudur 2 No.24 lokasi strategis dkt Pasar Blimbing Widyagama Hwa-Ind. Hub: 085733221627. Hrg 375Jt. BG-4/12 dijual rumah Araya Golf: LT/LB: 200m/180m , Cipunegara: LT/LB: 540m/173m . Hub: Global RID’S Property : 081 838 2385 BG-3/12 jual / kpr rmh asri & aman SHM 3KMR, 3KMR MND, 1 garasi. LB:.180m2 Singosari Malang. Hub: 081216706060 tdk SMS BG-20/11 LOWONgan dicari sales marketing & supir, wanita, jjur, ulet, mahir komputer & menguasai wilayah Malang & sekitarnya. Hub: 087859747088 - 0817382061 BL-13/11 dicari karyawati minim SMA/ SMK, SI, punya spd mtr (SIM C), bs komputer, jujur, blm mnikah. Lmaran ditls tgn. Tlp: 085102667669 BL-12/11 DIBTHKN SGR SALES WNT MAX 35 TH, PEND MIN SLTA LMR JL. INDUSTRI NO. 100 BEDALI LWG. HUB: SISKA 420020 BL-31/11

kehilangan STNK S T NK S p d a m o t o r H o n d a SupraFit N-3117-XA Noka: MH1HB4N06K480950 Nosin: HB41E1479674 a/n: Drs.BAsuki d/a: Jl.P. Sudirman No.190 RT.02 RW.05 Kebonagung Purworejo Pasuruan BL-28/11 Stnk honda 2012, n-2999-an a/n SOEGITO JL. WIROTO 6 Malang, NOKA: MH1JFD2013CK141907, NOSIN: JFD2E1145740. BG-28/11 dana tunai Butuh Dana? Jaminan BPKB Terima Bersih Tanpa Potongan Admin Cair Tinggi Proses Kilat. Hub. 089634418897 - Juga terima SHM BG-08/10 Bth Biaya Sekolah,Renov rmh,Modal Usaha? Kami Solusinya,Jaminan BPKB MTR/ MBL & SHM. Hub : 085101473683/ 571890 BG-17/11 kartu kredit jasa tutup kartu kredit/ KTA hanya bayar 1% hutang lunas 100% LEGAL Tinah 081281539552 BG-24/11 RUPA-RUPA TOKO HERBAL BUNUL (samping alfamart Bunul) Sedia aneka madu & herbal madu kuat / madu jos, madu tongkatceng, maduceng, madu hitam/ pahit, dll SMS/WA : 08121738388 BG-19/12 E d y la s T e r i m a G a r a p a n Baru/Renovasi Pagar Besi Teralis,Kanopy,Tangga PTR, Dll. Model & Harga Sesuai Kantong Anda 081937768897 PIN BB : 327D7286. BG-17/11 TIARA BUANA Membantu Mengembangkan Bisnis Anda Melalui Investasi Di Bidang Trading Dan Property PBI Araya Blok E5/11 Malang Hub : 082232386666/085850204299 BG-17/11

AERRO Laundry & SERVICE spesialis cuci sofa, springbed, kursi kantor, karpet, jok mobil dll. SERVICE: Mesin Cuci, Water Heater, AC, Sanyo dll. Juga melayani service spring bed, ganti kain, per & pesan baru. Hub: 085100077376 / 085646604841 BG-26/12 Pratama ahli sedot WC melayani sedot WC , got buntu dll. JL.Dirgantara VI B no.23 Sawojajar Mlg. Tlp 0851 0263 0312/ 0851 0064 7878. Hr libur tetap buka. BG-27/11 Sofa & SpringBed anda kotor? “THATA LAUNDRY’’ solusinya. Spesialist : Cuci sofa, Springbed, kursi kantor, karpet permanent, gordyn, jok mobil dll. Siap melayani dgn hasil yg maksimal & memuaskan 24 jam nonstop/hari libur tetap buka. Office: Jl. Teluk Bayur 61 Malang. Hub: 085101822506 – 085100418889 (085645478106 ,WA) BG-26/12 ANda bth interior rmh, kntr, hotel mlpti: Gorden, vitras, spending, wallpaper, vertikal & horisontal Blind, karpet, kasa nyamuk, taplak meja, canopi tanpa di las (New Produk). Hub: Galery gorden jl. Ranugrati 33 / sawojajar 081 945 193 444 BG-26/12 kuliner Depot Maninjau sedia ma­sa­kan Jawa & madura mnrima p­s­nn nasi Bung­­kus, rantang, ko­tak, ku­ning, tum­ peng. Buka se­tiap hari mulai 05.30. Jl. Danau Ma­nin­­jau No. 91/ 711842 BG-31/12 TOUR & TRAVEL Bali prima travel lynan antr jmput & krim brang tiap hri jln. Almt: Candi Mendut Sltn VII/6. Tlp 0341412591, 404512, 081233687828. rute: Denpsr, Singaraja, Bnyuwngi, Jember, Lumajang, SBY BG-17/12

TOUR & TRAVEL Venus Tour & Travel Harian, Mingguan, Bulanan.Pembayaran cash dan kredit/visa master. Jl Galunggung 86 B/7747474/ 081555888385 BG-11/10 Sanjaya Rent Car sewa mobil+ supir:veloz,innova,avanza,dll.Carter sgl jurusan.Hub:081332241024/082 132620024/089687298415 BG-15/10 airlanggarentcar.com (0341716458/ 085100056458/ 081838 6458) menyewakan mobil pngan tin, tamu VIP dan travel mlg-sby/ju­an­da(PP), dgn driver peng­alaman, sabar,tepat waktu, & tdk merokok, Alphard, Velfire, Camry, Mercy, Altis, Fortuner, Innova, Avanza, Xenia, Dll. Jl. Danau Toba E1-27 Mlg Hotline: 081 730 1000 BG-26/10 “YONO TRANS” Mlg-Sby-Prk PP. Bondowoso 1B Mlg 0341-2194639/ 081334614154 .Tiket Pesawat/ Laut, Tour Wisata, Rent Car BG-30/12 SURYA TOUR & TRAVEL PUSAT NYA TRAVEL SGL JU­R USAN Me­layani Bis mlm, Pswt, Kapal laut, Carter mbl, pkt ke sgl juru­san. Jl. Trunojoyo 10 E telp. 0341-354117. Web­site: www. su­rya travel. com. BG-29/11 JAGUAR TRANS Jl Ter Danau Kerinci 2C-4. Air Port Shuttle Juanda Mlg-Sby PP, Mlg-Perak PP. CarterTour Wisata -Rent Car Tdriver 7532 36/082333711779/081333322779 BG-28/10 sriwijaya Abadi sewa mobil + sopir drop charter. Travel Mlg-BatuJuanda Sby PP 80rb, Innova, Avanza, Xenia, Luxio, Mobilio, Ertiga. Hub: 085100139555 / 082335585758 BG-15/10

TOUR & TRAVEL “BOROBUDUR TRANS” “Pen­­jor” = mlg-dps PP “Bu­ana” = mlg-blt, TL Agung Tre­­n­gg­­alek PP “Surya”= mlgjem­­­ber PP 346966 / 359155/ 7751155 BG-30/10 cateran cateran pick up dalam kota/ luar kota. Hub: 081354109046/ 085791658734 Jl.Raya Kapisraba J-II No. 4 Sawojajar 2 Malang BG-23/11 pijat “MILENIUM MASSAGE” Dengan Tenaga Wanita Muda Profesional Khusus Panggilan ke Hotel hub:085774410568 no sms. BG-17/12 Kalau badan capek2 dan punya keluhan vitalitas hub : Mbak Evi 081252749612 BL-11/12 TNG Wanita Muda profesional Panggilan Kehotel. Hub: 085791995917 BL-28/11 pengobatan PENGOBATAN alternative pijat refleksi mngobati sgala sgala mcm pnyakit, stroke, darah tinggi, kanker dll Jl. Kbnsari 2 skun (dpn Gg. salak) T. 0341­4333882 / 081234847030 BG-04/03 KOMPUTER Kredit Laptop/ Komputer, Hu b:085853874151/082140703452/817 4510/564537.Infomedia Komputama. Jl Galunggung Ruko Blok 58m BG-27/10

RUPA-RUPA java production, Rental dan pengadaan peralatan konser dan event lengkap harga bersaing. Hub: 0816553540 Jl.LA Sucipto 280 B Malang BG-15/12 BERKAH JAYA AC, service AC kulkas, mesin cuci, wtr heater, pe­ ngering dll. Jl. Panji Suroso No. 8E 082234458959/ 081937986494 BG-30/12

MALANG POST “Korane Arek Malang” : Jl. Raya Sawojajar (Ruko WOW) Cluster Apple 1- 9 Kota Malang


CAMAT KABUPATEN MALANG SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 18

DIRGAHAYU KE-1255 TAHUN

SUROTO, SH. MM. Camat Karang Ploso

MUMUK HADI MARTONO, SH, M.SI.

DRS. AHMAD MUWASSI ARIF

DRS. ERU SUPRIJAMBODO

DRS. ACHMAD YAZID, MSI.

Camat Lawang

Camat Dau

Camat Tumpang

DRS. SUKARLIN, MSI.

MULYONO HS, SSOS.

Camat Poncokusumo

Camat Pujon

Camat Singosari

DRS. CHOLIK, MM.

DRS. SULKAN

Camat Pakis

Camat Jabung

RAHMAD ICHWANUL MUSLIMIN, SH. MSI.

MOCHAMMAD SHOLEH, SSOS.

HADI WIYANTO Camat Bululawang

EKO MARGIANTO, AP. SSOS. Camat Tajinan

Camat Kasembon

Camat Ngantang

DRS. FIRMANDO HASIHOLAN MATONDANG

DRA. ELISABETH KAMTI ASTUTI Camat Gondanglegi

Camat Wajak

MUHAMMAD SHODIQ, SH. MM.

BAGUS SULITYAWAN, AP. MSI.

Camat Kepanjen

Camat Turen

Camat Pagelaran

DRS. SULIADI, MSI.

HARIYONO, SSOS.

Camat Dampit

Camat Tirtoyudo

Camat Sumbermanjing Wetan

DRS. SUWADJI, S.IP., M.SI.

DRS. SUYITNO EFFENDI, MM.

ABDUL RACHMAN, SH. Camat Ampelgading

HARI KRISPRIYANTO, SOS. MSI.

LAMBOK SIHOMBING Camat Wagir

Camat Pakisaji

TITO FEBRIANTO HADI PRASETYA, S.SOS, M.AP. Camat Sumberpucung

DRS. EKO WAHYU WIDODO, M.SI.

WAHYU KURNIATI, SS. MSI.

DRS. SUMARDI, MM.

SUGENG PRAYITNO, S.SOS

Camat Ngajum

Camat Kromengan

Camat Wonosari

Camat Pagak

DRS. TRISULAWANTO, MSI.

DRS. MARDIYANTO

MOCH. ARIFIN, S.SOS. MM.

INDRA GUNAWAN, S.SOS. Camat Kalipare

Camat Bantur

Camat Donomulyo

Camat Gedangan


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 19

pringgitan

Dewanti Sasar Tiga Kecamatan Sekaligus

BINAR GUMILANG / MALANG POST

KETELADANAN: Pj Bupati Malang Ir Hadi Prasetyo ME menyerahkan penghargaan PGRI kepada Dr H Rendra Kresna.

Apresiasi Guru Berprestasi Peduli Pendidik, Rendra Diberi Penghargaan KEPANJEN-Tokoh dan pendidik di Kabupaten Malang mendapat penghargaan karena dedikasi mereka. Nugroho Catur Wijayanto SPd MPd dan Dwi Sasmito SPd mendapat apresiasi karena berprestasi. PGRI juga memberi penghargaan kepada Bupati Malang periode 2010-215, Dr H Rendra Kresna. Penghargaan itu diserahkan Pj Bupati Malang Ir Hadi Prasetyo ME saat apel HUT ke 70 PGRI dan Hari Guru Nasional di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, kemarin pagi. Rendra Kresna mendapat penghargaan karena dinilai

sebagai sosok peduli kaum guru dan dunia pendidikan. “Penghargaan ini menandakan, beliau (Rendra) konsen terhadap guru dan dunia pendidikan. Untuk itu, PGRI memberi penghargaan,” kata Ir Hadi Prasetyo ME. Sedangkan Nugroho Catur Wijayanto SPd MPd merupakan peraih juara dua nasional Tutor Paket A. Sementara Dwi Sasmito SPd sebagai peraih juara pertama Lomba Penilik Dikmas Berprestasi Provinsi Jawa Timur. Mereka mendapat penghargaan karena telah membuktikan sumbangsihnya di dunia pendidikan melalui prestasi. “Apa yang diraih oleh para penerima penghargaan ini menjadi pemicu bagi para guru untuk meraih prestasi

dan tidak kenal lelah mendidik anak didiknya,” ungkapnya kepada Malang Post. Lebih lanjut dia mengatakan, guru memiliki tugas mulia. Yakni memberikan ilmu kepada peserta didik dan memberikan pengetahuan yang luas. Sehingga, para peserta didik menjadi lebih pintar, meraih prestasi dan terbentuk generasi penerus yang dapat diandalkan dalam pembangunan di masa mendatang. “Menurut saya guru memiliki tiga tugas berat.Yakni persiapan pengajaran, memberikan ilmu dan melakukan evaluasi,” tandas Pras sapaan akrab Hadi Prasetyo. Karena mengemban tugas berat itu, lanjut dia, pemerintah memberi perhatian

serius kepada guru berupa kesejahteraan yang layak. “Alhamdulillah semua guru sudah mendapatkan kesejahteraan yang sangat layak dan sesuai dengan upah minimum guru begitu saya menyebutkannya,” kata Pras yang juga Assisten 2 Setda Provinsi Jawa Timur ini. Ketua PGRI Kabupaten Malang, Drs Suwandi, MM. MSc mengatakan, apel peringatan HUT ke 70 PGRI dan Hari Guru Nasional tak hanya sebatas seremonial belaka. “Melalui apel ini diharapkan seluruh guru dapat meningkatkan dedikasi, loyalitas, serta kualitasnya dalam bidang keilmuan,” ujarnya. Sehingga kualitas pendidikan di Kabupaten Malang terus meningkat. (big/van)

BNN Ajak Siswa SMK NU Bululawang Perangi Narkoba KEPANJEN - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Malang melanjutkan kegiatan sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan, Pe­ nyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan pendidikan. Beberapa waktu lalu digelar di SMK NU Bululawang diikuti 100 siswa. Program itu merupakan wujud informasi penerangan P4GN yang menjadi agenda rutin BNN Kabupaten Malang tahun ini. Kasubag Umum BNN Kabupaten Malang, Endah Kristianingsih sekaligus pemateri kegiatan mengatakan, latar belakang diadakannya sosialisasi sebagai antisipasi sejak dini agar para pelajar mengetahui dampak penyalahgunaan narkoba. Sebab masa remaja merupakan usia labil dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Hal tersebut dibuktikan dengan tingginya angka korban penyalahgunaan narkoba di kalangan para pelajar merujuk pada data BNN RI. Tak sedikit para korban awalnya hanya ingin coba-coba karena bujuk rayu dan penasaran. Apalagi saat ini banyak modus baru yang diciptakan pengedar sebagai kamuflase dan lebih menarik. Contohnya narkoba dikemas dalam bentuk kue ataupun permen. “Kami ingin para pelajar ini mengetahui secara seksama jenis-jenis dan bahaya penyalahgunaan narkoba. Sehingga para pelajar bisa menangkal penyalahgunaan narkoba dari diri sendiri. Dengan demikian mereka tetap berkonsentrasi untuk belajar dan mengejar cita-citanya. Sekaligus menjadi harapan bagi masa depan bangsa ini kelak,” terang Endah.

BNN Kabupaten Malang for Malang Post

GENERASI SEHAT : Kegiatan sosialisasi P4GN yang diselenggarakan BNN Kabupaten Malang untuk mencegah peredaran narkoba di kalangan pelajar. Ia menambahkan, sebe­ narnya banyak hal positif yang bisa dilakukan para pelajar ketimbang mengkonsumsi

narkoba. Seperti bergabung dengan kegiatan OSIS ataupun ekstrakurikuler semacam klub bola basket

atau bermain musik dengan membentuk grup band. Selain membentuk karakter individu yang lebih unggul, juga dapat menyehatkan tubuh serta terhindar dari kegiatan yang tidak bermanfaat. Wakasek Kesiswaan SMK NU Bululawang, Cicik mengatakan dirinya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan BNN Kabupaten Malang. Karena dengan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa dan nantinya juga berimbas ke nama baik sekolah. “Kami sangat senang dan mendukung kegiatan ini. Karena dengan adanya kegiatan ini para peserta paham dan sangat membantu jajaran guru di SMK NU Bululawang untuk mengawasi para siswa agar tidak terjerumus ke dalam peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” jelasnya.(agp/van)

Hari Ini 1255 Tahun Kabupaten Malang

Pagi Nyekar dan Upacara, Malam Pagelaran Wayang KEPANJEN - Peringatan HUT ke 1255 Kabupaten Malang, Sabtu (28/11) hari ini diwarnai berbagai rangkaian kegiatan. Melalui beragam kegiatan, warga diajak merefleksikan kembali sejarah penting dan strategisnya Kabupaten Malang. Berbagai rangkaian kegiatan itu diantaranya nyekar ke makam bupati terdahulu, upacara di pendopo Kabupaten Malang di Kepanjen dan resepsi. DPRD Kabupaten Malang juga menggelar sidang paripurna istimewa. Saat malam resepsi nanti diisi dengan berbagai kegiatan. Diantaranya penyerahan penghargaan dan hadiah

kepada pemenang berbagai lomba, termasuk pemenang sayembara desain sempadan Saluran Induk Molek. Sayembara ini diadakan oleh Dinas Pengairan Kabupaten Malang bekerjasama dengan Malang Post. Setelah itu dilanjutkan hiburan dan ramah tamah. “Acara berlanjut hingga malam hari. Karena ada pagelaran wayang kulit yang mengambil lakon ‘Semar Mbangun Kahayangan’ oleh dalang Ki Tantut Sutanto,” jelas Ketua Panitia Hari Jadi ke 1255 Kabupaten Malang, Ir Helijanti Koentari. Khusus resepsi, Pemkab Malang mengundang Wali Kota Malang H

Moch Anton dan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko. Tak hanya itu saja, sejumlah tokoh penting dari berbagai kalangan juga diundang. “Kami mengundang Pangdiv 2 Kostrad, Danlanud, Danlanal, Kapolres Malang dan pejabat TNI Polri lain di Malang Raya,” ujarnya. Pj Bupati Malang, Ir Hadi Prasetyo ME mengaku bangga bisa menjadi bagian dari Hari Jadi ke 1255 Kabupaten Malang. Kabupaten Malang menurut dia, memiliki sejarah panjang dan sentral kesenian serta kebudayaan. “Kabupaten Malang merupakan daerah bersejarah. Daerah ini bagian

dari Kerajaan Majapahit, Kerajaan Kanjuruhan dan Kerajaan Singhasari,” katanya. Hal ini lanjut dia, dibuktikan dengan usia Kabupaten Malang yang mencapai 1255 tahun. Pras, sapaan akrab Hadi Prasetyo berharap seturut bertambah usia semakin menjadikan Kabupaten Malang yang lebih maju. Warganya pun kian guyup, rukun dan sejahetra. “Meski hanya sementara di sini, saya bertekad berbuat yang terbaik untuk Kabupaten Malang. Karena Kabupaten Malang tanah kelahiran saya. Saya ingin mempersembahkan yang terbaik,” pungkasnya. (big/van)

KEPANJEN - Sisa waktu masa kampanye yang tinggal beberapa hari terus dimaksimalkan paslon nomor urut 2, Dra Hj Dewanti Rumpoko-Dra Hj Masrifah Hadi. Target menang tebal yang dicanangkan mendorong tim untuk terus bergerak melakukan kampanye di sejumlah kecamatan. Calon Bupati Dra Hj Dewanti Rumpoko, Jumat (27/11) kemarin menggelar kampanye di tiga kecamatan. Yaitu Kecamatan Kepanjen, Pakisaji dan Bantur. Sedangkan Cawabup Masrifah Hadi bersama politisi PDI Perjuangan Kota Batu, Punjul Santoso menggelar kampanye di Kecamatan Ngajum. Relawan Kecamatan Bantur menggelar kampanye di lapangan Wonokerto. Dalam kampanyenya, Dewanti Rumpoko harus rela berhujan-hujanan menyapa warga Dusun Sikon, Desa Wadung Kecamatan Pakisaji. Kampanye blusukan Dewanti di Dusun Sikon menghadirkan seni tari Sakera Marlena. Namun saat kampanye baru akan berlangsung hujan berlangsung cukup deras, sehingga memaksa tim kampanye berhenti sebentar. Karena banyak masyarakat yang menunggu di sepanjang jalan, maka Dewanti kemudian berjalan kaki menyapa warga yang menanti kehadirannya sejak siang. Dalam kondisi gerimis, warga antusias bersalaman dengan istri Wali Kota Batu Eddy Rumpoko itu. Suparlan salah satu warga Sikon mengaku kagum terhadap Dewanti Rumpoko yang sabar dan telaten menyalami warga dusunnya. “Dia sosok yang mau berbaur dengan rakyat. Sosok pimpinan seperti ini mengingatkan masyarakat kepada Pak Sujud Pribadi,” ungkapnya. Sementara itu, ribuan warga memadati lapangan Desa Wonokerto mengikuti kampanye sembari menikmati acara hiburan musik dangdut. Lapangan desa tersebut berubah menjadi lautan manusia sejak siang hingga malam hari. “Kita memang mengoptimalkan waktu kampanye yang tersisa, sehingga kampanye digelar di banyak titik dalam setiap harinya,” tutur Dewanti. ”Waktu kampanye yang tinggal delapan hari ini akan dilaksanakan secara optimal dan digeber di banyak titik,” tandas Dewanti.(agp/van)

Ist/Malang Post

RAMAH: Calon Bupati Malang, Dra Hj Dewanti Rumpoko menyalami warga satu persatu saat kampanye blusukan kemarin.

Desa Jadi Basis Pemenangan Rendra KEPANJEN - Masa kampanye Pilkada Kabupaten Malang tinggal sembilan hari lagi sebelum memasuki masa tenang pada 6 Desember 2015. Untuk itu, pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Dr H Rendra Kresna-Drs H Sanusi memaksimalkan waktu yang tersisa untuk berkampanye dan menjarig simpati warga. Ketua Tim Pemenangan Rendra-Sanusi dari Partai Golkar, H Achmad Andi mengatakan, sisa waktu yang semakin sedikit dimaksimalkan dengan kampanye. “Tentunya mengajak masyarakat untuk membeirkan suaranya pada Pilkada dan mencoblos nomor urut satu,” ujarnya kepada Malang Post, kemarin. Sedangkan untuk kampanye yang dilakukan yakni terjun langsung ke masyarakat. Selain itu, juga berinterkasi dengan masyarakat yang nota bene adalah pemegang suara. Materi sosialisasinya penjabaran program-program yang akan dilakukan. Selain itu, juga melanjutkan programprogram yang telah ada sebelumnya dan menjadikannya lebih baik lagi. “Kami akan terus menerus menguatkan basis konstituen ke bawah. Desa-desa yang terpencil juga akan kami kunjungi,” tegasnya. Dia menuturkan, semua mesin partai politik digerakkan untuk menangkan pasangan nomor urut satu itu. Baik partai politik yang mengusung maupun partai politik yang mendukung Rendra-Sanusi. Bahkan seluruh anggota legislatif partai-partai politik mitra koalisi ikut bergerak menggalang dukungan. “Kami punya koalisi partai yang jumlahnya besar. Kami mengonsentrasikan masing-masing, supaya mereka koordinasi. Tetapi di lapangan mereka punya strategi sendiri-sendiri,” tegasnya. Lanjut dia, anggota legislatif mempunyai konstituen pada pemilihan legislatif lalu. Suara seluruh konstituen yang memilih seluruh caleg tersebut diupayakan untuk memilih paslon Rendra-Sanusi. “Bahkan anggota legislatif Provinsi Jawa Timur dan pusat turun ke Kabupaten Malang. Bila seluruh anggota legislatif ini bekerja dengan baik, maka kami yakin kemenangan akan tercapai,” paparnya. Namun dia menggaris bawahi, langkah untuk memenangkan Rendra-Sanusi tetap dalam satu komando. Yakni di bawah Tim Pemenangan Madep, Manteb, Manetep (M3). “Yang perlu ditekankan di sini, seluruh mitra koalisi harus bersatu padu dan bergotong royong untuk memenangkan RendraSanusi,” pungkasnya. (big/van) REDAKTUR: vandri battu, LAYOUTER: dj amiel


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 20


SEJARAH KABUPATEN MALANG SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 21

PUSAT KERAJAAN NUSANTARA Dari Singhasari, Kepanjen hingga Sengguruh KETIKA kerajaan Singhasari dibawah kepemimpinan Akuwu Tunggul Ametung yang beristrikan Ken Dedes, kerajaan itu di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri. Pusat pemerintahan Singhasari saat itu berada di Tumapel. Baru setelah muncul Ken Arok yang kemudian menghilangkan Tunggul Ametung dengan cara membunuhnya dan menikahi Ken Dedes yang cantik jelita, pusat kerajaan berpindah ke Malang. Setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri, dan saat jatuh ke tangan Singhasari statusnya menjadi kadipaten. Sementara Ken Arok mengangkat dirinya sebagai raja bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1227). Kerajaan ini mengalami jatuh bangun. Semasa kejayaan Mata-

ram, kerajaan-kerajaan yang ada di Malang jatuh ke tangan Mataram, seperti halnya Kerajaan Majapahit. Sementara pemerintahan pun berpindah ke Demak disertai masuknya agama Islam yang dibawa oleh Wali Songo. Malang saat itu berada di bawah pemerintahan Adipati Ronggo Tohjiwo dan hanya berstatus kadipaten. Pada masa-masa keruntuhan itu, menurut Folklore, muncul pahlawan legendaris Raden Panji Pulangjiwo. Ia tertangkap prajurit Mataram di Desa Panggungrejo yang kini disebut Kepanjen (Kepanji-an). Hancurnya kota Malang saat itu dikenal sebagai Malang Kutho Bedhah. Bukti-bukti lain yang hingga sekarang merupakan saksi bisu adalah nama-nama desa seperti Kanjeron, Balandit, Turen, Polowijen, Ketindan, Ngantang dan Mandaraka.

MBE R 2 0 1 5

1

Peninggalan sejarah berupa candi-candi merupakan bukti konkrit seperti : Candi Kidal di Desa Kidal kecamatan Tumpang yang dikenal sebagai tempat

HARI JA DI

penyimpanan jenazah Anusapati. Candi Singhasari di kecamatan Singosari sebagai penyimpanan abu jenazah Kertanegara. Candi Jago atau Jajaghu di kecamatan Tumpang merupakan tempat penyimpanan abu jenazah Wisnuwardhana. Pada zaman VOC, Malang

KE 12

Bupati Notodiningrat I Berakhir di Rendra Kresna BUPATI Malang I adalah Raden Tumenggung Notodiningrat I yang diangkat oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan resolusi Gubernur Jenderal 9 Mei 1820 Nomor 8 Staatblad 1819 Nomor 16. Kabupaten Malang merupakan wilayah yang strategis pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan. Bukti-bukti yang lain, seperti beberapa prasasti yang ditemukan menunjukkan daerah ini telah ada sejak abad VIII dalam bentuk Kerajaan Singhasari dan beberapa kerajaan kecil lainnya seperti Kerajaan Kanjuruhan seperti yang tertulis dalam Prasasti Dinoyo. Prasasti itu menyebutkan peresmian tempat suci pada hari Jum`at Legi tanggal 1 Margasirsa 682 Saka, yang bila diperhitungkan berdasarkan kalender kabisat jatuh pada tanggal 28 Nopember 760. Tanggal inilah yang dijadikan patokan hari jadi Kabupaten Malang. Sejak tahun 1984 di Pendopo Kabupaten Malang ditampilkan upacara Kerajaan Kanjuruhan, lengkap berpakaian adat zaman itu, sedangkan para hadirin dianjurkan berpakaian khas daerah Malang sebagaimana ditetapkan.(big/ary)

DAFTAR NAMA BUPATI MALANG 1820-1839 : 1839-1854 : 1854-1898 : 1898-1934 : 1934-1945 : 1945-1950 : 1950 : 1947-1950 : 1950-1958 : 1958-1959 : 1959-1964 : 1964-1969 : 1969-1980 : 1980-1985 : 1985-1995 : 1995-2000 : 2000-2002 : 2002-2010 : 2010- :

R.A. Notodiningrat I tahun 1825 merangkap sebagai Bupati Bangil R.A. Notodiningrat II R.A. Notodiningrat III R.A.A. Soerioadiningrat Raden Adipati Ario Sam R. Soedono H. Said Hidajat 1950 R.M.T. Ronggo Moestedjo bupati Federal Mas Ngabehi Soentoro Soendoro Hardjoamidjojo Mas Djapan Notoboedojo Moch. Sun’an SH R. Soewignjo Kol. Inf. Eddy Slamet Kol. Inf. H. Abdul Hamid Mahmud Kol. Inf. Muhammad Said Ir. Moch. Ibnu Rubianto, M.BA H. Sujud Pribadi, S.Sos H. Rendra Kresna

2

55 K

merupakan tempat strategis sebagai basis perlawanan seperti halnya perlawanan Trunojoyo (1674 - 1680) terhadap Mataram yang dibantu VOC. Menurut kisah, Trunojoyo tertangkap di Ngantang. Awal abad XIX ketika pemerintahan dipimpin oleh Gubernur Jenderal, Malang seperti halnya daerah-daerah di nusantara lainnya, dipimpin oleh Bupati. (big/van/ary)

ABU

PAT

EN

Berdasarkan catatan Tim Ekspedisi Samala Malang Post pada tahun 2014, Kerajaan Sengguruh bagai kerajaan yang hilang. Belakangan, penanda eksitensi kerajaan yang diduga berbasis di sekitar Jenggolo, Kepanjen itu tersibak kembali. Tim Ekspedisi Samala Malang Post menemukan jejak tersisa dari kerajaan yang diduga memiliki relasi kuat dengan Majapahit itu. Bersama tim ahli ekspedisi yang juga arkeolog UM, Dwi Cahyono, Tim Ekspedisi Samala mengeksplore lebih dalam tentang Sengguruh. Batu bata kuno berserakan di area pemakaman umum Desa Jenggolo. Jika menggali tanah di area tersebut, pasti menemukan tumpukan batu bata kuno di kedalaman sekitar 50 cm. Batu bata kuno memiliki ciri khusus, ukurannya lebih besar, lebih tebal dan lebih berat jika dibandingkan batu bata era sekarang. Lempengan batu andesit juga tampak menutup mulut sumur windu yang terletak di salah satu sisi area pemakaman. Di sekitarnya terdapat lumpang batu. Sebaran material zaman dulu itu menjadi penanda bahwa Jenggolo pernah menjadi tempat aktivitas masyarakat dari sebuah kerajaan. Apalagi lima pohon nogosari berusia ratusan tahun masih kokoh tumbuh menjulang. Dua di anta-

MA

Umpak Kerajaan yang Tertinggal

Tak jauh dari Sumber Songo, Tim Ekspedisi Samala menelusuri Dusun Krapyak yang juga masih berada di wilayah administrasi Desa Jenggolo. Di dusun ini terdapat tiga umpak dari empat umpak. Salah satunya disimpan dalam sebuah rumah di kaki pohon beringin dan dua lainnya terdapat di pesarehan Eyang Jawil Kasut dan Eyang Johar Manik. “Tiga umpak ini memiliki motif yang sama. Seharusnya terdapat satu umpak lagi, yang berarti ada satu satu umpak yang belum diketahui keberadaannya,” kata Dwi Cahyono. Motif yang menghiasi umpak tersebut terdiri dari motif kelopak teratai yang terpangkas di bagian atas, kelopak tangkai teratai. Persis di permukaan umpak terdapat lubang yang merupakan pengunci tiang. “Dilihat dari motifnya yang artistik dan simbolik, maka ini merupakan umpak untuk tiang bangunan yang memiliki keistimewaan atau memiliki kesucian,” katanya. Bisa jadi, umpak yang tersisa itu merupakan tempat tiang untuk bangunan penting seperti keraton atau sejenisnya. Di balik keberadaan tiga umpak tersebut, warga memiliki cerita tersendiri tentang salah satu umpak. Saminanto berkisah, sekitar 60 tahun lalu ramai jadi cerita warga. “Waktu itu dibawa ke pendopo Kabupaten Malang. Tapi kemudian umpak itu kembali lagi ke tempatnya di kaki pohon beringin Dusun Krapyak,” katanya. T i m

Kerajaan Sengguruh di Kepanjen

LA

NG

ranya tumbuh di depan pesarehan Mbah Rekso dan tiga lainnya di belakang pesarehan Mbah Rekso. Pesarehan Mbah Rekso berupa sebuah bangunan kuno dengan gaya arsitektur Hindis. “Orang sini menyebutnya pohon Jenggolo. Setahu saya, hanya ada di sini,” kata Saminanto, juru kunci di pemakaman Jenggolo. “Usia pohon ini sudah ratusan tahun. Kokoh, angin kencang pun tetap aman. Pohon ini kuat,” sambung pria 69 tahun ini meyakinkan. Dwi Cahyono menyebut pohon yang dimaksud Saminanto itu merupakan pohon nogosari (nagasari). Saminanto tak menampik kalau orang tua dulu juga menyebut pohon dengan sedikit dedaunan itu sebagai pohon nogosari. Pohon nogosari merupakan jenis pohon yang disebut dalam Kitab Negaraketragama yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Hal ini pula yang menjadi salah satu penunjuk bahwa Sengguruh merupakan sebuah kerajaan di akhir massa Hindu-Budha dan Majapahit. Hanya sekitar 300 meter dari area pemakaman Jenggolo terdapat Sumber Songo. Jika dilihat dari peruntukannya, maka Sumber Songo merupakan sumber pasokan air untuk pemukiman yang kini telah menjadi makam itu. Keberadaan Sumber Songo sekaligus menjadi penunjuk tentang keberadaan pemukiman penduduk di era Sengguruh.

28

IPUNK PURWANTO/MALANG POST

Ekspedisi Samala yang awalnya mendapat penuturan warga bahwa terdapat serakan batu-batu kuno di areal persawahaan mencoba melakukan penelusuran lanjutan. Hasilnya terdapat tumpukan batu bata kuno yang membentuk formasi tembok memanjang hingga ke sekitar Kali Metro.

3

Pusat Kerajaan di Pertemuan Sungai Brantas-Metro

Sejumlah warga yang ditemui Tim Ekspedisi Samala menyebutkan tentang cerita-cerita yang berkembang di warga soal keberadaan batu bata kuno. Mereka menyebut dulu pernah berdiri pagar tembok besar yang terbuat dari batu bata kuno untuk area sebuah kerajaan. Temuan itu semakin menguatkan bahwa Kerajaan Sengguruh memang pernah ada. Apalagi sebaran batu bata kuno banyak ditemukan di sekitar sudut pertemuan atau tempura Sungai Brantas dan Kali Metro. Pada zaman kerajaan dulu, kedaton atau kadatuan atau keraton dan pusat-pusat kerajaan biasanya dibangun di kawasan yang memiliki barier alam. Pertemuan Sungai Brantas dan Kali Metro merupakan barier alam yang paling strategis.

Dwi Cahyono mengatakan, keberadaan Kerajaan Sengguruh merupakan tantangan untuk mengeksplorasi lebih lanjut. Diakuinya memang sampai saat ini belum menemukan prasasti tertentu di sekitar pusat Kerajaan Sengguruh. Namun dalam tulisan kumpulan penuturan kerajaan, Th Pigeaud menyebutkan tentang adanya kerajaan Sengguruh di kawasan Jenggolo, tak jauh dari Kepanjen. Sumber data tekstual tentang kerajaan Sengguruh memang terbatas. Hal ini menjadi tantangan Tim Ekspedisi Samala Malang Post mengggali tentang kerajaan yang pernah berbasis tak jauh dari Kepanjen itu. Arkeolog UM yang juga tim ahli Ekspedisi Samala Malang Post, Dwi Cahyono mengatakan, Sengguruh dan Pa(-Malang) atau nama lain Malang pada zaman dulu, memang terdapat dalam Serat Kanda. Namun hanya memuat sekilas saja. Informasi cukup rinci justru didapatkan dalam legenda lokal mengenai “Sengguruh dan Gibik” (Codex Lor No. 3035), yang termaktub dalam buku berseri (4 jilid) karya Pigeaud, terbit tahun 19671980, dengan judul ’Literature of Java’. Kedua tradisi lisan atau oral traditions itu saling terkait.

GUEST GESANG/ MALANG POST

KHAS JAWA TIMUR : Candi Kidal yang arsitekturnya khas Jawa Timur ini, dibangun untuk menghormati Raja Kedua Singosari yakni Anusapati.

4

UMPAK SENGGURUH: Arkeolog M. Dwi Cahyono dan Redaktur Pelaksana Malang Post Bagus Ary Wicaksono di depan umpak Kerajaan Sengguruh yang ditemukan di pinggir Sungai Metro Kepanjen. Sengguruh Kantong

NO VE

Hindu Majapahir Terakhir

Tradisi lisan atau dapat juga disebut ‘sejarah lisan’ mengisahkan, bersama dengan Tigang Juru dan Blambangan, Sengguruh merupakan kantong kerajaan bercorak Hindu yang terakhir di Jawa. Sengguruh, kata Dwi, baru berhasil ditundukkan oleh Sultan Trenggono dari Kasultanan Demak tahun 1545. Padahal menurut H.J. de Graaf dan Pigeaud (1986) Pasurun (Gamda) Sengguruh telah berhasil dikalahkan pada 1435, menyusul Balitar tahun 1542 dan kemudian Mamenang pada 1544. “Penguasa Sengguruh bernama Raden Pramana, yakni putera dari patih Majapahit bernama Udara (Guste Pate), yang kala itu berkedaton di daerah Kediri. Pramana juga bersaudara ipar dengan raja Gamda di Pasuruan,” papar Dwi. Kerajaan Sengguruh, kata dia, terbilang kuat. Hal itu terbukti dalam dua hal. Pertama, Sengguruh baru berhasil ditaklukkan oleh Demak pada tahun 1545, setelah sebagian besar penguasapenguasa otonom lain di Jawa Timur berhasil ditundukkan oleh Sultan Trenggono. “Kedua, tradisi lokal mengisahkan bahwa untuk beberapa lama Sengguruh berhasil menduduki Giri, yang kala itu merupakan basis kekuasaan bercorak Islam yang terbesar di Jawa Timur. Pasukan Giri di bawah pimpinan Jagapati tak kuasa menghentikan serangan Sengguruh,” ungkapnya. Hal itu membuat Sunan Dalem meninggalkan Giri Kedaton untuk menuju kediaman pamannya, yakni Syeh Manganti atau Syeh Koja, di Gumena – yang kala itu diperintah oleh Ki Dang Palih. Sebelum menyerang Giri, kata dia, terlebih dulu pasukan Sengguruh menyerang sekelompok kecil Cina Muslim di bawah pimpinan Panji Laras dan

Panji Liris di dekat Lamongan. Pendudukan atas Giri baru diakhiri setelah Demak mengalahkan Pasuruan (tahun 1535). Sebab dengan demikian akses Sengguruh-Giri terpotong di tengah oleh pengusaan Demak atas Pasuruan. Dalam legenda lokal dikisahkan bahwa ketika bala tentara Sengguruh membuka dan merusak makam Sunan Satmata yang saleh itu, sekawanan lebah keluar dari dalam makam dan lantas menggusur pasukan Sengguruh dari Giri Kedaton. Penaklukan atas Pasuruan (1535 M), Balitar (1541/42 M) dan Mamenang (di daerah Kediri tahun 1544 M) meratakan jalan bagi Sultan Trenggana untuk dapat menyerang Sengguruh dari arah barat dan utara. Serangan dari utara memperoleh bala bantuan dari Gribik atau Ngibik. Hal ini dapat dipahami, sebab pemimpin di Gribik beralih untuk memeluk agama Islam berkat jasa Syeh Manganti, yakni paman Sunan Giri. Sayang sekali, seperti biasanya, cerita yang demikian acap tidak menyebut watunya. Namun dengan membandingkan daerah-daerah pedalaman lainnya, seperti Singkal di Kediri, Tembayat di Klaten, Pasir di barat daya Tanah Jawa, ada kemungkinan bahwa masa berlangsungnya di sekitar tahun 1500-an, yang kala itu daerah-daerah tertentu di pedalaman Pulau Jawa telah terbentuk kelompok-kelompok Islam berkat pengaruh orang-orang alim dari Pantura Jawa. Penempatan murid Syeh Manganti di Gribik dimaksudkan untuk mengontrol kantong kerajaan Hindu terkhir di Sengguruh. Tokoh legendaris sekaligus keramat, yang disemayamkan di kompleks makam Gibik di lembah barat Bukit Buring (nama lama ’Gunung Malang’), yang oleh warga Malang diperidikati ’Ki Ageng Gribik’ adalah pionir Islamisasi untuk wilayah Malang pada periode awal. Besar kemungkinan daerah Gribik sama dengan Pa(Malang) yang diberitakan dalam Serat Kanda, sebab Gribik berada di lembah barat Gunung Malang atau Buring.(big/ van/ary)

REDAKTUR: BAGUS ARY. LAYOUT: SLATEM

M


EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

KHUSUS

HALAMAN 22

WISATA AIR : Taman wisata air di Wendit menjadi andalan pariwisata di Kabupaten Malang yang selalu ramai dikunjungi wisatawan.

Berpikir Maju, Bertindak Nyata, Berhasil Bersama Sesuai Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Malang menetapkan misi visi Kabupaten Malang untuk tahun 2010-2015, yakni “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Malang yang mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan Berdaya Saing (MADEP MANTEB).”v Selama kurun waktu lima tahun berjalannya misi visi itu, Pemkab Malang dianggap telah sukses mewujudkan misi visi Madep Manteb di Kabupaten Malang. Selama lima tahunm dipimpin H. Rendra Kresna, visi misi Madep Manteb menjadi menjadi dasar pembangunan di wilayah yang memiliki 33 kecamatan itu. Keberhasilan misi visi itu juga dilihat

PRESTASI OLAHRAGA : Sekda Kabupaten Malang Dr H Abdul Malik M.Si melepas atlet Porprov Jatim ke Banyuwangi beberapa waktu lalu, dengan meraih banyak prestasi. dari banyaknya penghargaan yang telah diraih Kabupaten Malang selama lima tahun berjalan misi visi itu, baik tingkat regional, nasional hingga internasional. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Dr H Abdul Malik M.Si menjelaskan, pencapaian visi misi

Madep Manteb sudah sesuai dengan target yang diharapkan. Selama dibawah kepemimpinan Rendra, Kabupaten Malang tidak kering penghargaan. Diakuinya, staf tidak hentinya mendapat arahan, agar sesuai target bekerja. Kalaupun dalam perjalanannya terjadi berbagai

dinamika. Semua itu sebagai lecutan semangat para SKPD dan jajaran ke bawah untuk meningkat kinerja. “Komitmen kami satu, yakni ambil bagian untuk mensejahterahkan masyarakat. Serta pertumbuhan dan pembangunan Kabupaten Malang yang lebih baik lagi,” ujarnya kepada Malang Post. Selain itu, kata dia, juga mendorong masyarakat lebih mandiri, seperti meningkatkan kemandirian melalui pemberdayaan masyarakat kalangan wong cilik di Kabupaten Malang untuk keperluan pemanfaatan potensi sosial dan ekonomi serta untuk mengoptimalkan prakarsaprakarsa cerdas dalam kehidupan masyarakat “Pembangunan lebih megutamakan kepentingan umum dan masyarakat. Sehingga, masyarakat bisa merasakan pembangunan yang telah dilakukan selama ini,” tegasnya. Berbagai program dilakukan berdasarkan misi visi yang telah ditetapkan dengan moto berfikir maju, bertindak nyata, berhasil bersama, mulai dari program percepatan pembangunan dengan kegiatan Bina Desa, dialog langsung dengan masyarakat, dan programprogram lainnya untuk mewujudkan misi visi Madep Manteb. (big/aim)

Menjadi Kabupaten Malang yang Lebih Agamis Meningkatkan pembinaan mental spiritual masyarakat di Kabupaten Malang, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari misi visi Madep Manteb. Kualitas kehidupan beragama tidak hanya ditumpukan pada kesalahan pribadi, tetapi juga tercermin pada menguatkan kesalehan ritual sesai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. “Agamis, terdapat pada poin Madep

Manteb yang A. Sehingga, Kabupaten Malang harus berlandaskan agama,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Dr H Abdul Malik MSi. Menurutnya, itu selaras dengan kondisi masyarakat Kabupaten Malang yang lebih agamis. Hal itu ditandai dengan banyaknya rumah ibadah, pondok pesantren, organisasi keagamaan dan lembaga pendidikan berbasis keagaamaan. Sehingga,

SEMANGAT : Untuk memecahkan rekor MURI membakar sate untuk menjadikan Kabupaten Malang berdaya saing.

masyarakat Kabupaten Malang lebih religius. Karena itu merupakan bagian dari kepercayaan yang harus dilakukan oleh seluruh umat beragama “Terutama agama Islam lebih banyak di Kabupaten Malang. Juga terdapat tokoh maupun pemuka agama. Selain itu, juga terdapat kiai dan habaib yang menjadi panutan dan pengayom masyarakat,” terangnya. Untuk itu, kata dia, pembangunan dan kebijakan yang dilakukan

harus berlandaskan agama untuk kesalamatan dan kebaikan Kabupaten Malang kedepannya. “Poin A atau Agamis ini tidak bisa terpisahkan dari Kabupaten Malang. Sehingga, kedepannya kami berupaya mewujudkan Kabupaten Malang yang lebih agamis lagi. Selain itu, juga menjaga kerukunan antar umat beragama dan menjaga kondisifitas merupakan hal yang paling penting,” pungkasnya. (big/aim)

SURPLUS : Produk jagung di Kabupaten Malang selalu surplus.

Visi Pada Tahun 2015. Terwujudnya Kabupaten Malang Yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan Berdaya Saing. “MADEP MANTEB” Misi Misi adalah implementasi dari keinginan menyatukan langkah dari gerak dalam melaksanakan visi yang telah ditetapkan.

UNGGULAN : Jeruk yang dihasilkan di Dau menjadi unggulan agrowisata di Kabupaten Malang. REDAKTUR: muhaimin , LAYOUTER: dj amiel


EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

KHUSUS

HALAMAN 23

Tutup Lokalisasi Tanpa Gejolak

PEMIMPIN : Sekda Kabupaten Malang, Dr. H. Abdul Malik, SE MSi menyerahkan foto nahkota Madep Mantep, Dr H Rendra Kresna sebagai tanda kenangan.

Madep Mantep, Gagasan Nyata Sejahterakan Rakyat

Akses Terbuka, Lingkungan Lestari MADEP MANTEP telah menjadi visi dan misi Kabupaten Malang yang nyata. Warga menikmati keberhasilan pembangunan dan berbagai kebijakan dalam periode lima tahun terakhir. Berbagai aspek kehidupan telah tersentuh melalui delapan kata kunci Mandep Mantep. Dan kini terwujudlah masyarakat Kabupaten Malang yang mandiri, agamis, demokratis, produktif, maju, aman, tertib dan berdaya saing. Pemanfaatan gas metan di TPA Talangagung merupakan secuil kisah Madep Mantep yang dinikmati warga Kabupaten Malang. Melalui program ini, warga menjadi mandiri memanfaatkan gas metan. Dan kini, terwujudlah kemandirian dalam energi alternatif. Saat ini terdapat sedikitnya 263 kepala keluarga (KK) yang memanfaatkan gas buang sampah di TPA Talangagung. “Warga telah memanfaatkan gas metan sebagai sumber energi untuk memasak. Mereka kini tak lagi memakai tabung gas elpiji,” kata mantan Bupati Malang Dr H Rendra Kresna. Pemanfaatan gas metan merupakan salah satu bentuk nyata terobosan Rendra Kresna saat menjabat bupati Malang periode 2010-2015. Warga tak lagi mengeluarkan biaya membeli gas elpiji untuk memasak. Mereka memanfaatkan gas metan melalui instalasi pipa distribusi. Memasak di rumah menjadi lebih aman karena gas metan tak mudah tersulut api. Disisi lain, gas metan di TPA Talanga-

PRO LINGKUNGAN: Kabupaten Malang saat dipimpin Dr H Rendra Kresna rutin meraih Adipura. Sebelum mengakhiri jabatannya, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan Adipura kepada Dr H Rendra Kresna.

ENERGI ALTERNATIF : Kebijakan yang inovatif membantu warga memasak menggunakan energi gas metan.

gung tak terbuang secara percuma dan membahayakan lingkungan. Setidaknya ini merupakan cara nyata mencegah pemansan global. Untuk diketahui, gas metan yang terbuang berkontribusi terbesar terhadap pemanasan global. Karena itulah tak berlebihan ketika kebijakan ini dinyatakan memecahkan rekor MURI dalam hal pemanfaatan gas metan terbanyak. Tak hanya itu saja, Kabupaten Malang ketika dipimpin Rendra Kresna telah tercatat berkali-kali meraih Adipura.

Prestasi bergengsi dibidang lingkungan itu diraih ibu kota Kabupaten Malang, Kepanjen. Adipura bukan sekadar sebuah gengsi. Lebih dari itu, Adipura merupakan puncak kebijakan lingkungan yang nyata dan dirasakan oleh warga. Terwujudnya lingkungan yang nyaman, asri dan sehat merupakan manifestasi dari penghargaan bergengsi tersebut. Penghargaan Adiwiyata bagaikan langganan Pemkab Malang. Sejumlah sekolah sukses meraih Adiwiyata.

Lingkungan sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Malang asri, bersih, sehat dan rindang oleh rimbunnya. Sementara itu dalam bidang lingkungan, penghargaan bidang perumahan juga diraih Dr H Rendra Kresna saat menjabat Bupati Malang. Terakhir yakni penghargaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Penghargaan itu berkat kerja kerasnya menyediakan rumah berbasis masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Penghargaan ini sekaligus mensukseskan program pembangunan satu juta rumah untuk rakyat yang dicanangkan Presiden RI, Joko Widodo. Disisi infrastruktur, Rendra Kresna sukses membuka akses warga secara merata. Jalan Lingkar Barat merupakan sebuah terobosan inovatif untuk meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan tersebut juga ditunjang dibukanya berbagai akses berupa jalan diberbagai kawasan. Meraih prestasi dan memberi manfaat kepada warga melalui Madep Mantep, Rendra Kresna tak membusung dada. Bagi dia, semua prestasi dan capaian keberhasilan merupakan buah perjuangan dan kebersamaan dengan semua elemen masyarakat. “Ini bukan semata-mata kerja keras Pemkab Malang secara sendirian. Tapi semua prestasi dan keberhasilan itu merupakan hasil kerja sama banyak pihak,” katanya. (big/van)

PENUTUPAN tujuh lokalisasi di Kabupaten Malang menjadi catatan keberhasilan Dr H Rendra Kresna selama lima tahun menjalankan roda pemerintahan. Seluruh tempat prostitusi ditutup pada November tahun 2014 lalu tanpa gejolak. Turun tangan menutup lokalisasi, Rendra mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai kalangan. Mulai dari kalangan ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat hingga tokoh pendidikan. “Alhamdulillah, seluruh lokalisasi yang ada di Kabupaten Malang sudah berhenti beroperasi. Ini merupakan langkah mendukung visi misi Kabupaten Malang, Madep Mantep poin A yakni Agamis,” terangnya. Langkah berani dan smart Rendra itu merupakan cita-cita untuk membebaskan Kabupaten Malang dari segala bentuk prostitusi. Kini, lokalisasi yang sudah ditutup itu dijadikan tempat yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan kalangan pemuda. Seperti di eks lokalisasi Girun, dijadikan tempat aktivitas karang taruna dan kegiatan kepemudaan desa setempat. Terbebasnya Kabupaten Malang dari bisnis prostitusi demi mewujudkan masyarakat yang agamis. Selain itu menjaga situasi lingkungan warga yang kondusif. Penutupan lokalisasi yang dinilai sukses itu tidak lepas dari pendekatan persuasif yang dilakukan Pemkab Malang. Menggunakan pendekatan dari hati membuat PSK lebih sadar dan mau meninggalkan pekerjaan tersebut. Tak sekadar menutup, Pemkab Malang dibawah kepemimpinan Rendra Kresna juga mencari solusi bagi eks PSK. Diantaranya memberi santunan, pembinaan hingga pendampingan pengelolaan usaha kecil menggunakan modal yang diberikan Pemkab Malang. “Mari kita wujudkan Kabupaten Malang yang agamis. Melalui agama, maka nantinya akan membawa ketentraman dan berkah,” tandasnya. (big/van)

Prestasi Kabupaten Malang Adipura Tahun 2011 Adipura Tahun 2013 Adipura Tahun 2014 Adipura Tahun 2015 Adiupaya Puritama Tahun 2011 Adipuya Puritama Tahun 2013 Adiupaya Puritama Tahun 2014 Penghargaan AMPL dari BAPPENAS Tahun 2011 dan Tahun 2015 RSUD Kanjuruhan Juara II Nasional Kategori Rumah Sakit Ramah Ibu, Tahun 2013. Wahana Tata Nugraha (WTN) Tahun 2012 Wahana Tata Nugraha (WTN) Tahun 2013 Wahana Tata Nugraha (WTN) Tahun 2014 Energi Prabawa dari Kementerian ESDM Tahun 2013 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK Tahun 2014 Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Awards Raih Muri kader Posyandu terbanyak Tahun 2014 Juara II Perpustakaan Desa Terbaik Tingkat Provinsi Jatim Tahun 2014 Raih Rekor Muri Pemanfaatan Gas Metan Terbanyak Tahun 2015 Kabupaten Layak Anak (KLA) Tahun 2013 Kabupaten Layak Anak (KLA) Tahun 2014 Kabupaten Layak Anak (KLA) Tahun 2015 Anubhawa Sasana Desa Bidang Desa Sadar Hukum Tahun 2014 oleh Menteri Hukum dan HAM RI kepada Bupati Malang, Dr Rendra Kresna, Camat Pakisaji dan Kades Kendalpayak Pemenang Khusus Indonesia Open Source Award (IOSA) Bidang Keunggulan Sukses dalam Membangun Kerjasama dengan Komunitas Tahun 2010 Kategori Kabupaten/Kota oleh Kemenkominfo Pemenang Otonomi Award Bidang Special Category Region In A Leading Profile On Public Accountability oleh The Jawa Pos Institute of Pro Otonomi kepada Bupati Malang Dr H Rendra Kresna, Tahun 2012 ICT Pura Kategori Utama Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi tahun 2013 oleh Kemenkominfo Tahun 2013 REDAKTUR: vandri battu, LAYOUTER: dj amiel


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 24

BINAR GUMILANG/MALANG POST

DILANTIK : Para guru yang mendapat tugas tambahan, berpose bersama Rendra Kresna usai pelantikan, sekaligus juga mendapatkan SK PNS.

Badan Kepegawaian Daerah

Tingkatkan Profesionalisme PNS “BKD juga bertanggungjawab menyusun formasi serta mutasi pegawai di lingkungan Kabupaten Malang. Tujuannya, agar semua lini SKPD dan pemerintah desa dan setingkat camat, tertata dengan baik,” paparnya. Tugas BKD adalah mengawasi serta mengatur formasi PNS Kabupaten Malang yang berjumlah 17 ribu. BKD juga bertanggungjawab mengawasi dan mengawal langsung proses CPNS yang selalu digelar tiap tahun. Sebab, sekitar 600-700 PNS di lingkungan Kabupaten Malang, selalu pensiun tiap tahun, utamanya “Tugas penyelenggaraan dan pengelolaan kepegawaian dari lingkungan tenaga pendidik atau guru. Sehingga, BKD Kabupaten Malang, getol daerah sudah diatur dalam tupoksi. melakukan koordinasi untuk terus Kita punya banyak tugas, utamanya menggelar tes CPNS yang kini penyusunan rencana kerja dan anggaran menggunakan tes CAT. BKD. Kita pun bertugas melaksanakan BKD Kabupaten Malang rencana kerja yang telah disusun,” kata berkoordinasi dengan BKD Suwandi Kepala BKD. Provinsi, lalu akan diteruskan Dalam tupoksi, PNS di lingkungan kepada Kemenpan-RB dan BKN. Kabupaten Malang wajib memiliki etos “BKD bertugas menyelenggarakan kerja, disiplin serta mental spiritual pengadaan dan seleksi calon positif untuk profesionalisme di pegawai, namun dengan approval lingkungan Pemkab Malang. dari pemerintah pusat, dalam hal ini Selama masa pemerintahan Madep Kemenpan-RB dan BKN serta BKD Mantep, BKD terus bekerja untuk Provinsi,” sambungnya. membantu kelancaran siklus abdi BKD juga bertugas menggelar negara di lingkungan Kabupaten kegiatan pengembangan pegawai, Malang. Mulai dari perencanaan, Suwandi seperti pelatihan, serta mengadakan pengadaan, pengembangan, Kepala BKD penilaian atau pengujian untuk deskripsi penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan, disiplin serta pemberhentian pegawai. kompetensi pegawai.(fin/ary)

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang memiliki tupoksi jelas dalam lingkungan Pemkab Malang. Badan yang dipimpin oleh Suwandi tersebut menekankan profesionalisme dalam pengembangan pegawai negeri sipil di lingkungan Kabupaten Malang.

BALITBANG

Jadi Percontohan Jawa Timur IST/MALANG POST

TINJAU : Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Drs. Edy Suhartono, SH. MPd saat mendampingi Bupati periode 20102015 saat meninjau pusat layanan data.

Bappeda Miliki “Google” Super Lengkap KEPANJEN – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang memaksimalkan layanan pusat data yang dapat diakses melalui internet. Layanan data itu dapat diakses melalui situs resmi Pemkab Malang di www.malangkab.go.id. Pusat layanan data itu, terletak di lantai 6 Pendopo Kabupaten Malang di Jalan Panji, Kepanjen “Layanan pusat data ini, harap ini mampu menjadi ‘google’ nya Kabupaten Malang. Saat mengakses web tersebut, masyarakat bisa mengetahui secara detail alias lengkap tentang kabupaten,” ujar Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Drs. Edy Suhartono, SH. MPd. Ditambahkannya, karena pusat data nantinya tidak bisa dengan sendirinya menjelajah setiap pertanyaan, dukungan data dari setiap SKPD untuk mengisi pusat data sangat diperlukan, agar layanan yang baru diresmikan itu dapat maksimal.

“Misalkan ada wisatawan yang ingin menginap di hotel bintang dua di kabupaten, nantinya bisa diakses juga. Jadi harus diisi dahulu oleh dinas atau SKPD yang bersangkutan,” jelasnya. Selanjutnya, web atau situs resmi milik SKPD bisa tetap diaktifkan. Jangan sampai, karena sudah ada pusat data, web yang sudah ada dan bahkan sudah bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat di Kabupaten Malang ditinggalkan. “Sekalian saya mengingatkan, web yang sudah ada di setiap SKPD, agar tetap aktif. Bahkan, dalam setiap menjawab pertanyaan dari warga masyarakat, harus dijawab dengan cepat dan segera. Sehingga, warga yang bertanya tidak menunggu lama dan langsung segera mendapatkan jawaban,” paparnya. Ditambahkannya, pusat data ditargetkan akan menjadi wadah dan media untuk mengakses data, informasi, referensi, Pembelajaran Pembangunan dan hasil

pembelajaran kegiatan pembangunan. Terutama, untuk dokumen perencanaan dan penganggaran dari lembaga pemerintah dan non pemerintah. “Untuk tahap awal ini, sementara dioperasionalkan oleh bidang statistic dan Renstra Bappeda. Mengenai web atau situsnya, masih memakai malangkab. go.id. Sedangkan untuk masyarakat yang akan berkunjung, bisa datang ke Lantai 6,” kata mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang ini. Untuk bisa masuk ke situs, tambahnya, pengunjung harus melakukan registrasi di web. Kemudian, tinggal memilih layanan yang dicari. Atau, cukup melakukan search. “Layananya ada BPS (Badan Pusat Statistik), RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), 8 kelompok data dan indikator kinerja. Masingmasing item itu, memiliki data yang luas,” pungkasnya. (big/ary)

BADAN PENELITIAN dan PENGEMBANGAN Kabupaten Malang, memiliki peran sentral dalam pembangunan dan pengembangan wilayah Kabupaten Malang. Sesuai tugas pokok dan fungsi, Balitbang adalah pelaksana kebijakan Pemerintah Daerah di bidang penelitian dan pengembangan. Balitbang memiliki tugas melakukan penelitian, analisis dan kajian secara makro, dalam hal perencanaan sebelum ditetapkan. Hal tersebut dilakukan, supaya program pembangunan lebih akurat. Ini sesuai amanah Menteri Dalam Negeri dan Riset Teknologi tentang program berbasis sistem inovasi daerah. Pada 2012, Kabupaten Malang menjadi leading sector dalam sistem inovasi daerah. Kabupaten Malang, menjadi percontohan kota/kabupaten di Jawa Timur, karena mampu mensinergikan seluruh SKPD dalam menetapkan zona atau kapling wilayah Bumi Agro Ekowisata yang terkemuka. Ya i t u z o n a y a n g d i b e r i n a m a Poncowesmojatu. Adalah singkatan dari enam wilayah yang masuk dalam wilayah Bumi Agro Ekowisata yang terkemuka. Yakni, Poncokusumo, Wajak, Tumpang, Jabung, Pakis serta kawasan Bromo. “Poncowesmojatu, menjadi wilayah Bumi Agro Ekowisata yang terkemuka, karena memiliki beberapa cluster seperti peternakan, pertanian dan agrowisata. Termasuk memiliki karakteristik berbeda, yang menunjang untuk menjadikan Bumi Agro Ekowisata terkemuka di Jawa Timur,” jelas Kepala Balitbang, Kukuh Banendro. Dijelaskan Kukuh, enam wilayah tersebut, masing-masing memiliki keunggulan. Untuk wilayah Kecamatan Poncokusumo daerah pertanian dan perkebunan yang sangat bagus, seperti penghasil apel Malang. Bromo dikenal

Kukuh Banendro Kepala Balitbang Kabupaten Malang dengan kondisi alam dan wisata yang menjadi daya tarik wisatawan. Kemudian Jabung, sudah memiliki suplemen pakan ternak untuk wilayah Jawa Timur. Termasuk juga penghasil susu sapi siap saji. Pakis terkenal dengan kerajinan tangannya, seperti border. Tumpang dikenal dengan penghasil madu kelengkeng, dan Wajak terkenal dengan minapolitan. “Ke depan kami juga akan melakukan pengembangan di daerah barat seperti Pujon dan Ngantang. Karena berdasarkan analisis dan hasil survei, mempunyai daya dorong peningkatan kewilayahan untuk memajukan daerah sangat akurat. Selain wisata alam yang mendukung, produksi apel dan sayur mayur sangat bagus. Sedangkan di Ngantang, juga dikenal dengan peternakannya,” papar Kukuh.(agp/ary) REDAKTUR: bagus ary wicaksono, LAYOUTER: dj amiel


BAKESBANGPOL, BLH & BKP3 KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 25

Kabupaten Malang Sebagai Kabupaten Peduli HAM BAKESBANGPOL Kabupaten Malang merasakan hari bersejarah dalam masa pemerintahan Madep Manteb. Pada Desember 2014 lalu, Bakesbangpol mewakili pemerintah Kabupaten Malang untuk menerima gelar sebagai Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia dari Kemenkumham. Kepala Bakesbangpol Kab Malang, Ch Fathoni menerima penghargaan tersebut di kantor Kemenkumham di Jakarta. “Saya merasa bangga, dalam masa pemerintahan Madep Manteb, Kabupaten Malang menerima penghargaan sebagai kabupaten peduli HAM. Kita yang jadi leading sector HAM Kabupaten Malang, merasa

ISTIMEWA

SOSIALISASI: Kegiatan Bakesbangpol dalam rangka menciptakan iklim politik yang kondusif di masyarakat Kabupaten Malang. bangga,” kata Fathoni. Menurut Fathoni, prestasi

ini adalah bukti berjalannya program Madep Manteb lewat

agenda kerja Bakesbangpol. Apalagi, ini adalah kali pertama Kabupaten Malang menerima penghargaan nasional di bidang kemanusiaan. Meski demikian, dia menyebut bahwa tak pernah menyangka bisa menyabet pencapaian ini. “Kami bersyukur karena kami selalu serius dalam mengerjakan tupoksi. Kalau dapat penghargaan seperti ini, tentu saja itu hanyalah bonus dari apa yang sudah kami kerjakan selama masa pemerintahan Madep Manteb,” sambung pria berkacamata tersebut. Selama masa pemerintahan Madep Manteb, Bakesbangpol juga masuk dalam panitia RANHAM atau Rencana Aksi Nasional HAM.

Bakesbangpol Kab Malang ditugasi sebagai sekretaris panitia, dan harus melaporkan banyak hal kepada Menkumham dan Pemprov Jatim terkait HAM di Kabupaten Malang. Menurutnya, Kabupaten Malang sudah sukses menjalankan Hak Hidup, Hak Mengembangkan Diri, Hak Atas Kesejahteraan, Hak Rasa Aman dan Hak Atas Perempuan. “Parameter inilah yang jadi penilaian Kemenkumham. Sesuai visi Madep Manteb, waga harus bekerja dan mengembangkan potensi tanpa batasan. Hak kesejahteraan pun diwadahi oleh pemkab, sehingga masyarakat bisa berkembang dengan baik,” sambung Ch

BADAN LINGKUNGAN HIDUP

Rencanan-

Kalpataru untuk Suyit Sang Penyelamat Lingkungan KEPANJEN – Suyit, Petani dari Kelompok Tani (Poktan) Sumber Rejeki, Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, meraih penghargaan sebagai nominator Kalpataru kategori Penyelamat Lingkungan. Penghargaan diserahkan pada malam Anugerah Lingkungan di Jakarta, oleh Menteri Lingkungan Hidup, Dr Ir Siti Nurbaya M.Sc, Jumat (5/6/15) lalu. Kepala Badan Lingkungan (BLH) Kabupaten Malang Tridiyah Maistuti mengatakan, Suyit melalui Poktan Sumber Rejeki, dinilai sukses menyelamatkan lahan kritis menjadi hijau kembali. Dia menerima penghargaan Kalpataru dalam kategori penyelamat lingkungan. “Bapak Suyit bersama anggota Poktannya menyelamatkan lahan kritis yang luasnya mencapai leb-

ih dari 90 hektare,” ujar Tridiyah kepada Malang Post, kemarin. Dijelaskannya, kiprah Suyit bersama poktannya dilakukan mulai tahun 2005 yang lalu. Lahan kritis itu mulanya adalah hutan produksi dan hutan rakyat. Namun, tidak ditanami lagi oleh pemanfaatnya. Lahan tersebut tandus, kering dan sulit untuk ditanami tumbuhan hijau dan pohon. “ Bapak Suyit bersama poktannya mengolah lahan yang semula tandus dan gersang menjadi subur,” tutur wanita berkacamata ini. Suyit menggunakan kotak bambu yang diisi tanah serta pasir, kemudian ditanami bibit pohon sengon. Bibit pohon sengon itu dibiarkan tumbuh subur. Ada ribuan bibit sengon yang telah berhasil ditanami. Selain itu, Suyit bersama Poktannya tersebut, juga melakukan konservasi

hargaan itu, akan diserahkan Gubernur Jawa Timur, Pakde Karwo, pada puncak peringatan Hari Lingkungan yang akan datang,”

Tridiyah Maistuti

Tridiyah Maistuti KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) KABUPATEN MALANG

Lingkungan Berseri, Dua Desa Raih Penghargaan

Penghargaan Kalpataru diperoleh Kecamatan Kepanjen atas kepedulian membangun desa yang ramah lingkungan.

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUH (BKP3)

BKP3 Raih Juara Lomba Cipta Menu Pangan Bergizi yang dibuat, sudah memenuhi kaidah kesehatan dan gizi, sehingga aman dikonsumsi. Selain itu, masakan yang dibuat, juga bagus untuk pertumbuhan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. “BKP3 tidak hanya fokus pada penyuluhan dan berupaya komoditi pokok supaya tetap surplus, tapi juga terus berinovasi, salah satunya dalam hal pengolahan bahan pangan menjadi aneka masakan bergizi,” paparnya. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan. Agar kebutuhan gizi masyarakat di Kabupaten Malang dapat terjaga dengan baik. Selain itu, juga mendukung program pemberian gizi yang baik yang dicanangkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. “Program semacam ini, kedepannya akan kami galakan. Sehingga, kondisi gizi di Kabupaten Malang ini terjaga dengan baik, yang paling penting, aman dikonsumsi untuk masyarakat,” pungkasnya.(big/aim)

ya, peng-

Hidup Provinsi Jawa Timur

sumber daya air. Dari semula hanya lima mata air menjadi 18 mata air dengan debit air yang tidak sedikit. “Berkat kiprahnya itu, dia menerima penghargaan nominator Kalpataru. Prestasi dan semangat mengabdi ini patut ditiru oleh petani maupun poktan lainnya,” terangnya. Hal ini, menurutnya, merupakan penghargaan bagi masyarakat atau siapapun yang menjadi penggerak dan peduli dengan lingkungannya. Sebelumnya, Kabupaten Malang, juga pernah menerima penghargaan ini. Pada tahun 2013 lalu, salah seorang PNS Kabupaten Malang, bernama Koderi, meraih piala Kalpataru, kategori Pengabdi Lingkungan. Hanya saja, tahun ini masih sebatas penghargaan nominator Kalpataru.(big/oci)

SUKSES:

MALANG - Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh (BKP3) Kabupaten Malang berhasil meraih dua juara dalam Hari Pangan Sedunia yang diadakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Diantaranya juara I Lomba Cipta Menu Pangan dalam aspek keamanan dan gizi, dan Juara II Kawan Rumah Pangan Lestari. Peringatan Hari Pangan Sedunia XXXV diadakan sekaligus dalam rangka Hari Jadi ke-70 Provinsi Jawa Timur. Kepala BKP3 Kabupaten Malang Made Anggreini mengatakan, juara itu merupakan prestasi yang membanggakan. Apalagi diterima dalam tingkat Provinsi Jawa Timur yang harus bersaing dengan daerah lainnya. “Tentunya kami bersyukur dapat meraih juara ini. Hal ini menandakan, ibu-ibu di Kabupaten Malang kreatif dalam mengolah bahan pangan menjadi masakan,” ujarnya kepada Malang Post. Dijelaskannya, masakan atau makanan

Fathoni. Kesuksesan ini juga menjadi cermin perwujudan visi-misi Bakesbangpol yang tercantum dalam tupoksi. Yakni, menjaga komunikasi politik dan sosial yang baik dan kondusif. Lalu, menjaga stabilitas dan hak politik masyarakat yang diwujudkan lewat sosialisasi pemilukada yang saat ini tengah berjalan. “Selain itu, misi kita adalah keterwakilan semua umat beragama di Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk menjaga kerukunan umat beragama. Kita pun ikut berperan menjaga semangat kebangsaan, agar tak ada paham di luar Pancasila yang meracuni masyarakat Kabupaten Malang,” tutupnya.(fin/oci)

BKP3 FOR MALANG POST

PRESTASI : Kepala BKP3 Kabupaten Malang Made Anggreini menerima penghargaan terbaik Lomba Cipta Menu Pangan Bergizi tingkat Provinsi Jatim beberapa waktu lalu.

KEPANJEN – Berbagai prestasi bidang lingkungan diraih Kabupaten Malang. Terbaru, dua desa di Kecamatan Kepanjen, yakni Desa Mojosari dan Desa Cepokomulyo, meraih Apresiasi Desa Berseri Tingkat Pratama Provinsi Jawa Timur. “Rencananya, penghargaan itu, akan diserahkan Gubernur Jawa Timur, Pakde Karwo, pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur yang akan datang,” ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Malang, Tridiyah Maistuti, kepada Malang Post. Dijelaskannya, dua desa tersebut dinilai sukses menjaga lingkungan. Diantaranya menambah tanaman hijau, mengolah sampah menjadi bermanfaat dan terdapat Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). Selain itu, di dua desa tersebut juga terdapat bank sampah dan pegolahan pupuk organik. Sehingga, mengantarkan kedua desa tersebut, meraih penghargaan prestisius tingkat provinsi Jawa Timur. “Ada 23 desa yang menerima penghargaan ini, mengalahkan ribuan desa yang berada di Provinsi Jawa Timur ini,” terang wanita berkacamata itu. Ditambahkannya, penghargaan itu terbagi tiga kategori, yakni pratama, madya dan mandiri. Dia mengharapkan kedepannya, dapat mengupgrade penghargaan itu ke tingkat lebih tinggi. Salah satu implementasinya, terus berupaya untuk mengembangkan pengolahan sampah. Selain itu, memaksimalkan keberadaan TPST. Termasuk memberdayakan masyarakat dalam hal pengolahan sampah. “Yang paling utama adalah mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan. Selain itu, memperbanyak tanaman hijau di lahan kritis yang tidak dimanfaatkan dan juga di depan rumah masing-masing warga,” pungkasnya. (big/oci) REDAKTUR: OCI-AIM, LAYOUTER: ABDEE


bpm-badan diklat-bkbn KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 26

Gilang Gumilang/Malang Post

PRO DESA: Lomba dan pelatihan kepada kalangan ibu dari berbagai desa merupakan salah satu program Badan Pemberdayaan Masyarakat untuk penguatan ekonomi rumah tangga pedesaan.

Badan Pemberdayaan masyarakat

Berdayakan Masyarakat Berbasis Desa DESA merupakan napas Pemerintahan Kabupaten Malang. 378 desa di Kabu­ paten Malang bersentuhan langsung de­ ngan Badan Pemberdayaan Masyarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat berba­ sis pedesaan menjadi prioritas. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Malang, Eko Suwanto mengatakan, desa meru­ pakan potensi untuk jadi kekuatan

penggerak ekonomi bawah yang saat ini sedang berkembang pesat. “BPM terus mendorong desa-desa di Kabupaten Malang agar memben­ tuk BUMDes. Sebab, banyak potensi yang dapat dikelola dengan baik oleh desa untuk jadi sumber pendapatan desa,” kata Suwanto. Menurutnya, Madep Mantep memberi wadah yang tepat kepada

masyarakat Kabupaten Malang selama lima tahun belakangan agar makin berkembang. Ekonomi bawah berbasis ekonomi desa merupakan salah satu fokus kebijakan Badan Pemberdayaan Masyarakat. Potensi asli daerah yang belum terjamah pun harus diman­ faatkan oleh masyarakat desa demi mengangkat ekonomi lokal. “Potensi asli daerah adalah aset yang

berharga untuk mengangkat ekonomi bawah. Dengan begitu, pemerataan ekonomi akan membuat desa-desa berkembang, tanpa perlu bergantung pada ekonomi pusat kota yang sudah penuh sesak,” sambung Suwanto. Salah satu desa di Kabupaten Ma­ lang, sukses masuk empat besar lomba desa Badan Pemberdayaan Provinsi Jatim. Wirotaman di Kecamatan Am­

pelgading, sukses menembus empat besar lomba desa tingkat provinsi. Setelah bersaing dan mendapat pe­ nilaian, Desa Wirotaman akhirnya dinobatkan sebagai juara dua lomba desa tingkat provinsi. Tema desa 3 Menara 1 Desa Siaga Aktif tersebut menjadi kebanggaan Badan Pember­ dayaan Masyarakat. Desa Wirotaman hanya kalah dari Ka­

bupaten Pacitan yang merebut juara satu. Sedangkan, Wirotaman mengalahkan pesaing dari Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Magetan. “Wirotaman bisa juara dua, karena mampu memenuhi delapan indikator penilaian. Yakni, pen­ didikan, kesehatan, ekonomi, partisipasi masyarakat, pemerintah desa, lembaga masyarakat, keamanan hingga PKK,” paparnya.(fin/van)

Badan Keluarga Berencana Kabupaten Malang

Respons Cepat Situasi Genting dengan Sutera Emas

SEMANGAT: Bupati Rendra Kresna saat bersama pegawai Badan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Malang.

Badan Pendidikan dan Pelatihan

Terus Tingkatkan SDM Aparatur Sipil APARATUR Sipil Negara di Kabupaten Malang, terus dituntut untuk memberikan dan meningkatkan pelayanan yang baik kepada publik atau masyarakat. Karenanya setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang bagus. Sebab dengan pelayanan yang baik, maka masyarakat akan senang dan puas. Tugas untuk meningkatkan SDM Aparatur Sipil Neg­ ara ini, diemban oleh Ba­ dan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Malang. Selama ini selain mengawasi, Badan

Diklat juga memberikan materi pelayanan publik yang baik, kepada ASN yang memiliki tugas bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Salah satu contohnya, ada­ lah pemberian pendidikan dan pelatihan kepada Kepala Puskesmas yang ada di Kabu­ paten Malang. Mereka kami berikan materi pelayanan pub­ lik, dengan harapan bisa mem­ berikan layanan yang baik ke­ pada masyarakat,” ujar Kepala Badan Diklat, Holidin. Pemberian materi diklat menurutnya dilakukan selama enam hari. Kegiatan diklat,

berdasarkan dengan permint­ aan dan inventarisir kebutuhan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Setelah mendapat pendidikan dan pelatihan, se­ tiap ASN akan dievaluasi dan dianalisis kinerjanya. “Apakah setelah mendapat materi Diklat, ada perubahan dalam pemberian pelayanan publik kepada masyarakat atau tidak. Karena tujuan dari program Diklat ini, adalah untuk memberikan dan men­ ingkatkan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Holidin. Ia mengatakan, materi Diklat tentang pelayanan publik, tidak

diberikan langsung oleh Badan Diklat. Sebaliknya mendatang­ kan pemateri dari perguruan tinggi yang selama ini sudah bekerjasama. Seperti pemateri dari Universitas Negeri Ma­ lang ataupun dari Universitas Brawijaya Malang, dengan menyesuaikan tugas pokok dan fungsi peserta diklat. “Pendidikan dan pelatihan kepada Aparatur Sipil Negara ini akan terus kami lakukan un­ tuk tahun berikurnya. Biasanya dalam setahun Diklat kami lakukan dua kali, sesuai dengan data dan analisis kebutuhan diklat,” ucapnya.(agp/jon)

BADAN Keluarga Berencana Kabupaten Malang sukses menjalankan program pen­ dukung untuk Dinas Kes­ ehatan. Di bawah komando dr Hadi Puspita atau yang akrab disapa dr Kapit ini, Badan Keluarga Berencana Kab Malang, menelurkan program Sutera Emas. Sesuai namanya, Sutera Emas adalah kepanjangan dari Surveil­ lance Epidemiology Terpadu Berbasis Masyarakat. “Program ini dirintis tahun 2004 saat saya masih jadi Kepala Puskesmas Kepan­ jen,” kata dr Kapit. Prinsip utama dari Sutera Emas adalah kecepatan respons terhadap gejala epidemik yang melanda masyarakat. Sistem ini men­ dorong kader kesehatan un­ tuk merespons cepat situasi genting dalam masyarakat. Penggunaan SMS Gateway sejak 2009, serta telepon dan handie talkie pada awal dirin­ tis tahun 2004, menjadi cara kerja Sutera Emas. “Dengan Sutera Emas, pen­ anganan kesehatan di level bawah bisa lebih cepat ter­ espons,” sambungnya. Tak hanya menangani kes­ ehatan keluarga, kader kes­ ehatan Sutera Emas juga membantu aplikasi program KB. Sebagai Kepala Badan Keluarga Berencana Kab Malang, dr Kapit menerapkan Sutera Emas di program KB sejak 2014. Program tersebut dilabeli Contra War, atau kepanjan­ gan dari Contraceptive for Woman at Risk. Contra War ini lahir karena kasus kema­ tian ibu hamil pada tahun sebelumnya. Ada 39 kasus

ibu hamil meninggal yang tercatat di dinas kesehatan ka­ bupaten Malang. Terinspirasi dari tingginya jumlah ibu hamil yang meninggal, Sutera Emas memanfaatkan database kesehatan masyarakat untuk langkah preventif. “Dari database Sutera Emas, kita manfaatkan untuk preventif wanita-wanita yang sudah menikah, belum hamil dan belum pakai KB. Lewat data ini juga, kami lakukan penyuluhan lapangan serta home visit demi langkah pre­ ventif,” sambung suami dari Ni Wayan Ekawati ini. Para wanita yang menderita penyakit bakal diobati, lalu

diminta memakai kontrasepsi. Alat anti kehamilan pun dise­ suaikan dengan jenis penyakit. Biasanya, alat kontrasepsi ini baru bisa dilepas setelah wanita tersebut sembuh. Jika hamil dalam kondisi sakit, maka hal tersebut membahayakan janin yang akan dilahirkan. “Kalau wanitanya sehat saat hamil, peluang hidupnya pun lebih tinggi, baik sang ibu maupun sang jabang bayi,” tuturnya. Contra War sukses menekan angka kematian ibu hamil di tahun 2014 lalu. Tahun ini pun, dr Kapit cukup optimis jumlah bumil meninggal pun bisa makin ditekan. (fin/nug)

fino/mp

INOVATIF: dr Hadi Puspita, Kepala Badan Keluarga Berencana Kabupaten Malang tak henti melahirkan inovasi baru untuk dunia kesehatan khususnya ibu dan anak. REDAKTUR: vandri, jon, nugroho, LAYOUTER: siti


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 27

Wow, Punya 214 Perpustakaan Desa Aktif BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP dan DOKUMENTASI Kabupaten Malang, selama ini ikut berperan aktif dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Melalui program ‘Gemar Membaca’, terus meningkatkan kecerdasan masyarakat. Program ini, menyasar seluruh masyarakat desa, mulai dari anak PAUD sampai masyarakat yang sudah bekerja. Bentuk ajakan Gemar Membaca kepada masyarakat ini, dengan mendirikan perpustakaan desa. Dari 390 desa/kelurahan di Kabupaten Malang, ada 214 Perpustakaan Desa yang saat ini aktif. Termasuk juga menyediakan fasilitas mobil perpustakaan keliling (MPK), yang selama ini digunakan menyasar anak-anak SD dan SMP. “Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) tersebut adalah bantuan dari Pemerintah Pusat. Sayangnya, MPK yang kami miliki hanya satu. Padahal idealnya untuk bisa menyasar seluruh masyarakat, minimal lima MPK,” ujar Kepala Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Malang, Endang Retnowati. Buku yang disediakan di Perpustakaan Desa dan MPK ini, adalah buku bacaan non pelajaran. Misalnya seperti buku fiksi, agama dan keterampilan. Dengan rajin membaca, diharapkan bisa menam-

IST

AYO BACA: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Malang sangat aktif dalam membina Perpustakaan Desa. bah keterampilan masyarakat, untuk menciptakan peluang usaha yang bisa meningkatkan penghasilan. Selain Perpustakaan Desa dan MPK, Badan Perpusta-

kaan, Arsip dan Dokumentasi juga memiliki Perpustakaan Umum Daerah yang ada di Kecamatan Kepanjen. Perpustakaan Umum Daerah ini, untuk menunjang kebutuhan

buku bacaan untuk masyarakat sekitar Kepanjen, termasuk memfasilitasi mahasiswa. Sekaligus nantinya, akan ada ruang ramah anak lengkap video untuk meningkatkan

kecerdasan anak. “Progam Gemar Membaca ini sangat digemari oleh masyarakat. Terbukti setiap kegiatan Bina Desa, banyak sekali masyarakat dan anak-

anak yang memanfaatkan buku bacaan yang kami sediakan,” tuturnya. Untuk meningkatkan program Gemar Membaca ini, Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi setiap tahunnya juga menyalurkan seribu buku serta dua rak buku bantuan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Jatim. Selain itu, juga terus mengadakan beberapa kegiatan lomba untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Seperti lomba Perpustakaan Desa, lomba perpustakaan sekolah, lomba bercerita dan lomba aplikasi Gemar Membaca untuk tingkat anak SMA. Selain program Gemar Membaca yang selama ini sudah berjalan dengan baik, untuk penyimpanan arsip, Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi sudah memiliki Depo Arsip yang ada di Desa Wandanpuro, Kecamatan Bululawang. Depo Arsip ini, adalah menerima, memilah, mengolah, menyimpan dan merawat semua arsip SKPD. “Tetapi Depo Arsip dengan luas 300 meter persegi ini, masih belum bisa mencukupi untuk menyimpan arsip statis SKPD. Karenanya ke depan harus ada penambahan gedung baru untuk penyimpanan arsip,” jelas Endang. Pada 2015, Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi juga memberikan dus arsip ke 33 kecamatan, yang nantinya akan diteruskan ke semua desa di Kabupaten Malang. Pemberian dus untuk arsip tersebut, adalah menindaklanjuti kegiatan Bimtek sebelumnya. (agp/oci)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang

Selalu Siaga Hadapi Bencana PARA pahlawan tanpa tanda jasa bukan hanya guru. Abdi negara, seperti Badan Penang­gulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang pun layak masuk dalam kategori pahlawan. Sebab, mereka harus siap 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu, bersiaga untuk mengantisipasi kedatangan bencana. “Kesiagaan itu bagian dari tupoksi kami. Kalau kami tidak siap bergerak cepat untuk tindakan di lokasi bencana, Kabupaten Malang dan masyarakatnya akan merugi,” kata Kepala BPBD Kabupaten Malang, Drs. Ek.Hafi Lutfi, MM kepada Malang Post. Menurutnya, BPBD memang memiliki tupoksi layaknya petugas penyelamat jiwa. Sebab, BPBD punya standarisasi kerja untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana. Demi menyelamatkan jiwa dan merehabilitasi daerah yang terkena bencana, BPBD menjadi badan yang turun langsung untuk membantu masyarakat. BPBD berperan dalam penanganan darurat ke-

IST/MALANG POST

SIAGA: Personil BPBD Kabupaten Malang yang selalu siap siaga menghadapi bencana di wilayah Kabupaten Malang. tika Kabupaten Malang terjadi bencana. “Kita punya tupoksi untuk usaha penanggulangan bencana, mulai dari pencegahan, penanganan darurat, rehabilitasi hingga rekonstruksi daerah paskabencana. Kita juga yang punya tugas menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan

bencana,” sambungnya. Dikatakan, BPBD juga punya empat program yang menjadi acuan selama pemerintahan Madep Mantep. Yakni, program rehabilitasi dan rekonstruksi, pencegahan serta kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik serta kesekertariatan. Empat program ini adalah acuan pe-

laksanaan penanggulangan bencana BPBD. Hal tersebut harus dilakukan dan dipersiapkan. Seperti mulai dari bencana banjir, tanah longsor, gunung meletus hingga bencana kekeringan yang sejatinya baru saja melanda Kabupaten Malang pada tahun 2015. (fin/udi)

Bersama TNI dan PMI

BPBD Rekontruksi Dampak Letusan Kelud BPBD mempunyai standarisasi kerja untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana, terutama tanggap bencana kekeringan, sejak musim kemarau berkepanjangan pertengahan tahun 2015 ini. Badan yang dipimpin Drs. Ek. Hafi Lutfi, MM ini telah melakukan dua kali penyaluran air bersih kepada daerah yang mengalami dampak kemarau panjang. “Kami telah menyalurkan total 3,9 juta air bersih untuk daerah di seluruh Kabupaten Malang yang terkena bencana kekeringan,” katanya. Pada paruh semester kedua 2015, BPBD mengirimkan air bersih dalam dua kali periode. Yakni, pada 30 September dan 19 Oktober. Pada pengiriman pertama, BPBD Kabupaten Malang bekerjasama dengan PDAM dan PMI sebagai tenaga dropping menyalurkan 1,485 juta liter air bersih. Daerah yang mendapat bantuan air bersih BPBD adalah desa Wonorejo, Putukrejo, Karangkates, Pagak, Sumberejo, Kucur dan Pringgodani. “Kami menyalurkan air bersih dengan penggunaan mobil tangki. Hampir setiap hari kami menyalurkan air ke

desa-desa yang kesulitan air bersih. Tangki dipakai karena mampu menjangkau daerah-daerah kering tersebut,” ujarnya. Pada pengiriman kedua, BPBD mengirim sekitar 2,4 juta liter air bersih. Jangkauan pengiriman air bersihnya pun makin luas. Yakni, Wonorejo, Putukrejo, Karangkates, Pagak, Sumberejo, Kucur, Pringgodani, Tempursari, Kedung Banteng, Sumberagung, Kemiri hingga Gunung Kunci. Selama kurun waktu pemerintahan Madep Mantep, BPBD sudah berkolaborasi dengan banyak pihak untuk menanggulangi bencana di Kabupaten Malang. “Mulai dari banjir, gempa, tanah longsor, hingga letusan gunung Kelud yang dahsyat,” paparnya. Dalam penanggulangan gempa dan letusan gunung Kelud, BPBD bekerjasama dengan hampir seluruh pemangku kekuatan seperti TNI dan PMI. Kolaborasi apik dari badanbadan termasuk BPBD, mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi daerah terdampak letusan gunung. (fin/udi)

BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Asal Lengkap, Pelayanan Cepat MALANG- BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPPT) Kabupaten Malang, terus melakukan terobosan inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya adalah dengan menerapkan sistem perizinan secara online yang mudah diakses oleh masyarakat. “Pelayanan online ini, untuk memberi kemudahan kepada masyarakat. Semua perizinan bisa dilakukan lewat online. Namun untuk pengambilannya, tetap di Kantor BPPT,” ujar Kepala BPPT Kabupaten Malang Bambang Sumantri. Selain program pelayanan online, BPPT Kabupaten Malang juga membuat sistem pelayanan on the spot and speed service. Program ini adalah pelayanan jemput bola kepada pemohon, dengan cara pelay-

anan keliling di kecamatan dan desa di Kabupaten Malang. “Kami langsung mendatangi customer atau pemohon yang mau mengurus perizinan. Program ini berjalan maksimal dan masyarakat merasakan pelayanan yang memuaskan,” tutur Bambang. Tidak hanya itu, dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, BPPT juga melakukan perubahan pelayanan dan penambahan fasilitas perizinan. Mulai dari area parkir kendaraan pemohon, tempat smoking area, tempat ibu menyusui, ruang bermain anak serta jalan untuk disabelitas. BPPT juga, memperketat pemohon atau customer masuk ke dalam ruang perizinan di lantai dua. Hal ini, dilakukan untuk mengindari adanya percaloan serta kejadian yang tidak

BPPT FOR MALANG POST

CEPAT : Proses penyerahan SIUP oleh Bupati Malang. diinginkan. “Termasuk juga ada Help Des, yaitu petunjuk tentang perizinan,” katanya. Bambang menambahkan, un-

tuk mempermudah proses pelayanan perizinan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan), su-

dah tidak lagi dilakukan di BPPT. Tetapi pemohon bisa mengurus ke kecamatan. Hanya saja IMB yang dilimpahkan ke kecamatan, yaitu izin yang luasannya di bawah 100 meter persegi. Sedangkan untuk izin yang luasannya di atas 100 meter persegi tetap di BPPT. Sedangkan untuk SIUP, terbagi atas tiga kategori yaitu kecil, sedang dan besar. Kategori yang dilimpahkan kepada kecamatan adalah untuk kategori kecil yang bentuk usaha maksimal senilai Rp 200 juta. Lebih dari Rp 200 juta, masih ditangani BPPT. “Pelayanan perizinan di BPPT sudah berstandart ISO, dengan save asisment. Dimana pemohon bisa menghitung sendiri biaya pengurusan perizinan,” jelasnya. Bambang menegaskan, bah-

wa pendapatan PAD untuk 2015 sampai bulan Oktober telah melebihi target. Dari target awal Rp 7.113.000.000, sampai Oktober sudah Rp 8.319.063.400. Terdiri dari izin sewa pemakaman, IMB, izin gangguan (HO) dan izin trayek. Dengan kemudahan pelayanan yang diterapkan tersebut, telah banyak investor yang masuk ke Kabupaten Malang. Terbukti, setiap tahunnya jumlah perizinan yang dikeluarkan oleh BPPT Kabupaten Malang terus bertambah. “Sebetulnya pengurusan perizinan tidak sampai lama. Bisa dilakukan satu jam saja, asalkan semua persyaratan lengkap. Dan kami akan terus memberi kemudahan, cepat, murah dan tidak diskriminatif serta mempunyai legalitas,” paparnya. (agp/bua) REDAKTUR: ROSIDA, LAYOUTER: KURDI


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 28

foto-foto: binar gumilang/malang post

BANGGA: Rendra Kresna bangga dengan Kepala Disperindagsar Kabupaten Malang, Ir Helijanti Koentari yang melakukan berbagai kegiatan membantu masyarakat.

Bantu Petani,

Bangun Jembatan Timbang Tebu MALANG- Disperindagsar Kabupaten Malang telah membangun jembatan timbang di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak. Jembatan timbang khusus tebu itu telah difungsikan sejak pertengahan tahun ini. Jembatan timbang tebu senilai Rp 200 juta ini berfungsi untuk memudahkan petani mengetahui hasil panen sebelum dijual. Kepala Disperindagsar Kabupaten Malang, Ir Helijanti Koentari

mengatakan, jembatan timbang tebu ini dikelola Kelompok Tani (poktan) Sari Tebu. “Para petani bisa mengetahui berat tebu mereka sebelum dijual. Hal itu untuk mengetahui jumlah pendapatan yang diperoleh sebelum tebu dijual,” katanya. Dijelaskannya para petani tebu itu juga di bawah binaan Poktan Sari Tebu. Secara otomatis, mereka menjual hasil panennya

melalui poktan tersebut. Sedangkan tebu nantinya diolah menjadi gula merah. Jadi mereka sendiri yang menanam tebu kemudian diolah melalui Poktan Sari Tebu. “Ini merupakan bentuk kemandirian para petani tebu itu sendiri,” imbuh wanita berkacamata ini. Lebih lanjut dia mengatakan, petani yang akan menjual tebu ke pabrik gula juga bisa menimbang hasil panennya di jembatan timbang

tersebut. Supaya mereka mengetahui berat tebu hasil panen dan membandingkan saat ditimbang di pabrik gula. Menurutnya, bantuan pembangunan jembatan timbang ini juga bersinergi dengan anggota Poktan Sari Tebu. Mereka yang mencari lahan untuk dibangun jembatan timbang tersebut. “Sedangkan kami menyediakan alat timbang ini dan juga memberi-

kan bantuan tambahan pembangunan,” kata Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Malang ini. Pembangunan jembatan timbang khusus tebu itu merupakan permintaan Poktan Sari Tebu. Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna menyanggupinya lalu memberi instruksi kepada Disperindagsar untuk membangun jembatan timbang itu. Waktu pembangunan selama

Rajin Beri Pelatihan Pelaku IKM MALANG – Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Malang harus mampu menjawab tantangan perdagangan bebas dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Salah satunya dengan meningkatkan daya saing produk-produk unggulan Kabupaten Malang. Untuk meningkatkan daya saing produk IKM, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Malang, memberikan pelatihan kepada pelaku IKM. “Mulai dari IKM makanan minuman olahan, kerajinan, pembuatan biting dupo, tusuk sate, semuanya terus kami beri pelatihan menjelang menghadapi MEA ini,” kata Kepala Disperindagsar Kabupaten Malang, Ir Helijanti Koentari kepada Malang Post. Dijelaskannya, pelatihan tersebut juga tetap dilakukan sepanjang bulan puasa kali ini. Untuk melakukan penguatan ekonomi masyarakat dengan sasaran pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran serta mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat. “Melalui pelatihan ini, mereka kami dorong untuk meningkatkan kualitas dan produktivitasnya. Agar mereka dapat bersaing pada pasar bebas ASEAN nantinya,” terang

PELATIHAN: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar rutin melakukan kegiatan pelatihan kepada masyarakat. wanita berkacamata ini. Menurutnya, pasar bebas ASEAN sudah tidak bisa dihindari lagi akan diberlakukan akhir tahun ini. Untuk itu, seluruh pelaku IKM, ditingkatkan kualitas dan produktivitasnya. Supaya produk mereka, tidak kalah dengan serbuan produk dari negara ASEAN lain. Dia yakin, produk unggulan di Kabupaten Malang, tidak kalah dengan produk dari luar negeri. “Di Kabupaten Malang ada aneka

makanan dan minuman olahan. Seperti keripik buah, minuman sari buah, keripik singkong dan sebagainya. Beberapa produk ini, mendapatkan minat cukup tinggi di masyarakat. Sebagiannya lagi, juga ada yang diekspor ke luar negeri,” papar wanita berjilbab ini. Meski produk unggulan Kabupaten Malang diyakni tidak kalah saing, namun pihaknya menegaskan tidak boleh lengah. Untuk itu, latihan pen-

ingkatan kualitas dan produktivitas terus diupayakan. “Yang menjadi kendala saat ini, kurang kraetivitas IKM dalam hal pengemasan. Bila dikemas lebih cantik lagi, peminat produknyaa akan lebih banyak,” yakinnya. Selain memberikan pelatihan, pihaknya juga memberikan bantuan berupa peralatan. Bantuan itu diberikan, dengan catatan IKM itu telah dinilai telah lulus pelatihan yang diadakannya. (big/jon)

TERAMPIL: Dengan berbagai pelatihan yang dilakukan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar, warga makin memiliki berbagai ketrampilan.

tiga bulan. Sedangkan peresmiannya dilakukan oleh Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna saat mengunjungi Kecamatan Wajak beberapa waktu lalu. “Harapannya melalui jembatan timbang dapat meningkatkan pendapatan para petani tebu yang tergabung dalam Poktan Sari Tebu. Sehingga, mereka dapat mandiri dan meningkatkan pendapatan,” pungkasnya. (big/jon)

Pasar Sayur Karangploso Makin Nyaman MALANG– Harapan pedagang sayur di Karangploso untuk menghuni tempat berjualan yang representative akhirnya terwujud. Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna pun meresmikan penggunaan Pasar Grosir Sayur Karangploso, yang pembangunannya menghabiskan anggaran APBD sebesar Rp 2,1 miliar. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna, beberapa waktu lalu. Usai diresmikan, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ini, meninjau kondisi pasar grosir sayur yang ramai dengan para penjual dan pembeli itu. “Keberadaan pasar grosir sayur Karangploso ini, semakin membuat nyaman para pedagang dan pembeli untuk bertransaksi. Tempatnya bagus dan tertata rapi,” ujar Bung Rendra kepada Malang Post. Dijelaskannya, keberadaan pasar sayur yang memadai ini, sebagi wujud kepedulian Pemkab Malang kepada para pedagang. Dengan memberikan tempat berjualan yang kondisinya bagus dan nyaman, para pedagang semakin bersemangat untuk menjual dagangannya. “Pasar grosir sayur yang mememadai ini, juga atas permintaan dari para pedagang,” terang Bung Rendra. Diapun mengapresiasi kepedulian para pedagang yang juga turut andil membangun pasar grosir sayur ini, dengan ikut swadaya membantu pembangunan pasar. “Saya berpesan supaya pasar grosir sayur ini agar dirawat,” kata politisi asal partai Golkar ini. Sebagai informasi, pasar grosir sayur ini dibangun Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperidagsar) Kabupaten Malang bersama para pedagang sayur. Kepala Disperindagsar Kabupaten Malang, Ir Helijanti Koentari mengatakan, para pedagang akan membayar retribusi saat bertransaksi. “Biaya retribusinya untuk mobil Rp 3 ribu per hari, warung, Rp 2.500 per hari dan lesehan Rp 1.500 per hari,” ujarnya. Dijelaskannya, terdapat 401 lapak dari keseluruhan untuk kategori mobil, warung dan lesehan di pasar grosir sayur tersebut. “Melalui pasar grosir sayur ini, kami berharap aktivitas para pedagang semakin bergairah. Sehingga, menambah pendapatan para pedagang dan dagangannya laku terjual,” tambahnya. Sebelumnya, para penjual sayuran itu hanya berjualan di pasar tanpa atap. Kebanyakan mereka berjualan langsung dari atas mobil pickup yang dibawanya. Jualannya pun grosiran, tidak dilakukan eceran. (big/jon)

REDAKTUR: soeparijono, LAYOUTER: siti


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 29

Irigasi Bagus,

Petani Gemuyu IRIGASI menjadi salah satu kunci sukses di bidang pertanian. Saluran irigasi yang baik didukung manajemen air yang tertata rapi, akan mendukung petani dalam meningkatkan roduktivitas hasil pertanian yang ujung-ujungnya menghasilkan panen yang berlimpah. Jika itu terwujud, Ketahanan Pangan Nasional serta Swasembada Pangan bukan lagi sekedar slogan dan impian belaka. “Saluran irigasi merupakan kebutuhan mutlak para petani, untuk mengaliri sawah mereka. Jika kondisi saluran irigasi yang baik, maka akan menghasilkan produktivitas panen yang baik pula,” ujar Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Malang, Ir Wahyu Hidayat MM kepada Malang Post. Wahyu mengatakan, pihaknya terus berupaya membangun saluran irigasi, serta menata pengelolaan air yang ideal sesuai kebutuhan petani. ‘’Upaya pengembangan pertanian

dalam arti luas merupakan salah satu visi dan misi Kabupaten Malang yakni Madep Manteb. Sehingga pemerintah mendukung sepenuhnya upaya pembangunan pertanian dalam arti luas itu,” paparnya. Untuk mewujudkannya Dinas Pengairan membutuhkan patner dari SKPD lain, salah satunya bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Malang dalam mensukseskan irigasi pertanian yang baik. Apalagi Kabupaten Malang memiliki banyak sumber mata air , dengan ketersediaan air melimpah. Bahkan, di musim kemarau pun tidak perlu khawatir akan kekeringan. “Tentunya hal itu harus didukung dengan saluran irigasi pertanian yang baik. Supaya pasokan air untuk lahan pertanian, tidak terganggu,” beber Wahyu. (big/lyo)

TINJAU: Bupati Malang Periode 2010-2015 Dr H Rendra Kresna saat meninjau kerja bakti dan susuk wangan Dinas Pengairan Kabupaten Malang.

EM BE R

Normalisasi Kanal

Galakkan 20

DISAMPING memperpanjang pembangunan saluran irigasi, Dinas Pengairan juga gencar melakukan normalisasi kanal / saluran air. Dari pemantauan petugas, di beberapa lokasi ditemukan titik –titik saluran irigasi yang mengalami pendangkalan bahkan buntu akibat banyaknya endapan lumpur, tanah dan sampah, yang mengendap di dasar kanal. Endapan yang cukup tebal ini harus segera dibersihkan, sehingga aliran air akan mengalir normal dan lancar. ‘’Saat ini, banyak saluran irigasi yang kondisinya mengalami pendangkalan. Karena banyaknya

Susuk Wangan dan Konservasi

15 HA

DINAS Pengairan Kabupaten Malang melakukan konservasi Sumber Daya Air (SDA) dan Susuk Wangan. Beberapa tempat sudah dilakukan kedua kegiatan tersebut. Diantaranya di Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen dan Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang. Konservasi SDA bertujuan menjaga ketersediaan air yang dipergunakan untuk mengaliri area pertanian. Implementasi dari Konservasi SDA dan Susuk Wangan dengan kerja bakti, membersihkan saluran irigasi pertanian. Kegiatan itu menjadi sangat penting untuk mendukung pengelolaan irigasi pertanian secara baik dan teratur. Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Malang Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, saluran air yang teratur kunci kesuksesan suburnya pertanian. “Untuk itu, kami juga mengadakan kerja bakti dan konservasi, supaya keberadaan air di desa-desa yang ada di Kabupaten Malang tetap terjaga dengan baik,” ujarnya kepada Malang Post. Kegiatan itu, melibatkan, masyarakat desa, juru air dan karyawan UPTD Dinas Pengairan . “Kami juga mengerahkan satu alat berat berupa ekscavator untuk membersihkan saluran irigasi pertanian. Sehingga, aliran air menuju lahan pertanian itu dapat teratur dan dipasok secara rutin,” terang mantan Kepala Badan Perumahan Kabupaten Malang ini. Selain itu, dibangun pintu air itu untuk mencegah luapan air di musim hujan dan meningkatkan produktivitas pertanian. Dijelaskannya, selain membangun pintu air pembagi yang baru, pihaknya akan memperbaiki beberapa pintu air pembagi yang telah rusak. Kerusakan pintu air pembagi itu, lantaran usianya sudah cukup lama dan kondisi berkarat. Sehingga, mendesak untuk segera diperbaiki ataupun diganti yang baru. ‘’Kalau rusaknya parah, maka harus diganti yang baru. Karena kondisinya memang tidak memungkinkan lagi untu diperbaiki,” pungkasnya. (big/lyo)

RI J

AD IK

kotoran maupun lumpur yang mengendap di dasar saluran irigas,” terang Wahyu. Mantan kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Malang ini mengatakan, pendangkalan di dasar saluran irigasi dapat menyebabkan kendala berupa berkurangnya pasokan air ke area sawah atau lahan. Dijelaskannya, persawahan mutlak membutuhkan suplai air yang sesuai dengan takaran dan konsisiten. Pasalnya, lahan padi membutuhkan pasokan air yang cukup, untuk menghasilkan panen dengan produktivitas tinggi dan berkualitas. Maka dari itu,

keberadaan pasokan air yang mencukupi menjadi hal yang penting. Disisi lain, endapan di dasar saluran irigasi bisa menyebabkan tinggi air meningkat. Buntutya bakal terjadi banjir di musim penghujan. Untuk itu, tindakan normalisasi saluran irigasi harus segera dilakukan. Caranya dengan melakukan pengerukan menggunakan escavator. Saat ini, Dinas Pengairan Kabupaten Malang, mempunyai dua alat escavator guna menunjang kegiatan normalisasi tersebut. ‘’Saat ini, normalisasi melalui cara pengerukan merupakan langkah yang paling tepat,’’

imbuhnya. Selain pengerukan, juga dilakukan susuk uwangan atau kerja bakti membersihkan saluran irigasi. Rogram ini dengan mengajak serta seluruh lapisan masyarakat. Bentuknya yakni membersihkan sampah yang ada di pinggiran saluran irigasi dan mencabut rumputnya. ‘’Peningkatan produktivitas beras dan menjaga surplusnya, merupakan atensi dari Bapak Bupati Malang, H Rendra Kresna. Sehingga untuk melakukan hal tersebut, kami juga bersinergi dengan Dinas Pertanian dan BKP3,’’terangnya.(big/lyo)

KERJA BAKTI: Pegawai Dinas Pengairan Kabupaten Malang

E

saat melakukan susuk wangan dan irigasi

55 12 KA

BU

PA

TE N MA

LA

NG 28 V NO

APRESIASI: Bupati Malang Periode 2010-2015 Dr H Rendra Kresna, mengapresiasi hasil pertanian yang melimpah berkat irigasi teratur.

REDAKTUR: SAMSUL. LAYOUT: SLATEM

E


KANTOR DAN BADAN KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 30

Badan Perumahan

Sukses Bedah Rumah Tidak Layak Huni

BINAR GUMILANG/MALANG POST

BINAR GUMILANG/MALANG POST

PENGHARGAAN : Bupati Malang periode 2010-2015 Dr H Rendra Kresna saat menerima penghargaan rumah MBR dari Kemen PU dan Pera.

TINJAU: Bupati Malang periode 2010-2015 Dr H Rendra Kresna, saat meninjau perumahan PNS Bhumi Kanjuruhan.

MALANG–Sebanyak 300 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Lawang direhab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Program Rehab tersebut, melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya ( BSPS ) dan Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tak Layak Huni (RS-RTLH) Kementerian PU. Kepala Badan Perumahan Kabupaten Malang, Ir. Sri Meicharini, MM mengatakan, total alokasi dana rehab RTLH senilai Rp 4,6 Miliar. “Masing-masing rumah, mendapatkan nilai bantuan yang berbeda-beda. Alokasi dana rehab itu, mulai dari sebesar Rp 10 juta, Rp 20 juta dan Rp 30 juta,” ujarnya kepada Malang Post. Dijelaskan, nominal yang berbeda-beda tersebut disesuaikan

dengan kategori kerusakan. Sedangkan penerimanya, adalah masyarakat miskin. Bantuan rehab rumah tersebut, tidak boleh diuangkan. Seluruhnya dibelanjakan untuk membeli bahan bangunan dan peralatan untuk melakukan rehab rumah tersebut. “Program ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan daerah dan pembangunan nasional pada umumnya,” terang wanita berhijab ini. Program ini dilaksanakan secara terencana, terarah, bertahap dan kesinambungan. Tentunya bertujuan penanggulangan kemiskinan yang membutuhkan upaya konsisten. “Bantuan ini sudah kami verifikasi. Sehingga penerimanya dipastikan tepat sasa-

ran,” tegasnya. Dikatakan, bantuan ini merupakan bantuan dari pemerintah, maka harus dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan, mulai dari rencana sampai dengan pelaksanaannya. Sedangkan pelaksanaannya dimulai dan diharapkan pada akhir Desember 2015 sudah terselesaikan. Apabila dalam penggunaan dana bantuan tersebut ditemui ada yang menyalahi aturan, maka akan dikenakan sanksi untuk mengembalikan uang negara atau dikenakan sanksi hukum lainnya. “Kami mengajak masyarakat untuk mengawasi pelaksaannya di lapangan,” imbuhnya. Sedangkan pelaksanaan pembangunan, dilakukan secara swadaya dan gotong

KP3A

royong, dengan melibatkan masyarakat sekitar, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan, organisasi sosial dan prajurit TNI. “Yang patut ditekankan dalam program ini, adalah kebersamaan dan gotong royong. Seluruh masyarakat dan pihak-pihak yang peduli maupun memiliki rasa sosial yang tinggi, juga ikut bahu membahu mengerjakan renovasi rumah tersebut,” pungkasnya. Kabar Gembira PNS Kabar gembira bagi para PNS di Kabupaten Malang, Pemkab Malang bersama PT Kharisma Karangploso, pengembang perumahan pegawai negeri sipil (PNS) akan kembali membangun sebanyak 245 unit rumah di Perumahan PNS Bumi Kan-

juruhan Kepanjen, tahap kedua. Tahap pertama lalu, sudah berhasil membangun sebanyak 126 unit rumah. Direktur PT Kharisma Karangploso, Tri Wediyanto mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemkab Malang untuk melakukan pembangunan tahap ke dua. “Tahap pertama ini, hanya tersisa sembilan unit rumah. Untuk itu, harus segera dilakukan pembangunan tahap kedua,” ujar Tri kepada Malang Post. Dijelaskannya, tingkat penjualan rumah PNS belakangan ini memang cenderung positif. Apalagi, saat ini hanya tersisa sembilan unit rumah PNS. Hal itu terjadi, lantaran beberapa kemudahan yang diberikan oleh pemerintah pusat. Salah satunya, baru-baru ini pemerintah pusat menyediakan fasilitas

pembelian rumah PNS tanpa uang muka. Hal itu sudah diimplementasikan melalui Kementerian Rumah Rakyat (Kemenpera) melalui peraturan Nomor 28/ KPTS/M/2015, tentang mekanisme pembelian rumah PNS. “Jadi, saat ini merupakan kesempatan PNS untuk memiliki rumah. Karena telah terdapat kemudahan dalam hal pembeliannya,” terangnya. Selain itu, harga perumahan PNS di Bumi Kanjuruhan tergolong murah. Yakni harga satu unit rumah PNS dipatok Rp 93 juta. Sedangkan kreditnya, paling murah Rp 587.710 perbulan, jangka waktu 20 tahun. Sehingga, PNS dapat menjangkau membeli rumah itu. “Untuk itu, pembangunan tahap kedua harus secepatnya

teralisasikan. Kami prediksi, semakin banyak PNS yang akan membeli rumah,” terangnya. Untuk mendongkrak penjualan rumah PNS tahap dua itu, pihaknya siap melakukan sosialisasi yang melibatkan Pemkab Malang, melalui Badan Perumahan Kabupaten Malang. “Kalau dari sisi kami selaku pengembang, siap merealisasikan pembangunan tahap kedua tersebut,” imbuh pria berkacamata ini. Lanjut dia, sudah terdapat PNS yang memesan pembangunan rumah PNS tahap kedua tersebut. “Sedangkan untuk yang lolos BI Checking pada pembangunan tahap dua ini, terdapat 35 orang PNS. Semakin banyak PNS yang memesan rumah, maka hal itu lebih baik lagi,” pungkasnya. (big/ary)

KANTOR PENANAMAN MODAL

Rebut Gelar Terbaik Gerakan Sayang Ibu KANTOR Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A) Pemkab Malang merebut gelar terbaik I pelaksana Gerakan Sayang Ibu (GSI) yang diprakarsai Pemprov Jatim. KP3A yang beralamat di Jalan Nusa Barong itu, merangsek naik sebagai pelaksana terbaik setelah tahun 2014 lalu masih jadi pelaksana terbaik III. Kepala KP3A, Dra Pantjaningsih, SR membenarkan bahwa capaian ini adalah yang terbaik setelah beberapa kali menjalankan program GSI. “Pada tahun 2014 kita dapat gelar pelaksana terbaik III GSI. Tahun ini, kita kembali jadi yang terbaik setelah pelaksanaan GSI di Desa Sindurejo Kecamatan Gedangan,” ujarnya. KP3A pun kembali meraih penghargaan setelah menjadi pelaksana terbaik I pada

tahun 2010. KP3A cukup getol menjalankan program GSI sejak terlibat mulai tahun 2009. Pada tahun itu, KP3A meraih penghargaan pelaksana terbaik II tingkat provinsi usai pelaksanaan GSI di Desa Tegalweru Kecamatan Dau. Tahun 2010, KP3A mendapat gelar pelaksana terbaik I dalam pelaksanaan Gsi di Desa Pait Kasembon. Tahun 2011, lagi-lagi KP3A meraih gelar pelaksana terbaik I GSI tingkat provinsi usai pelaksanaan di Desa Randugading Tajinan. KP3A mengulangi prestasi tingkat provinsi dan lolos dengan nilai terbaik dalam beberapa kategori penilaian. GSI memakai beberapa komponen penilaian, seperti satgas revitalisasi GSI, pendataan ibu hamil, organisasi tabulin-dasolin, ambulan desa, donor darah, kemitraan

dukun bayi-bidan, liaison pengembangan tata cara rujukan, suami siaga, pondok sayang ibu, penyuluhan, pemantauan, pencatatan, pelaporan-evaluasi, desa siaga hingga pembinaan desa-kelurahan. Sebelumnya, KP3A juga merebut gelar pelaksana terbaik I dalam Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) 2015. Kabupaten Malang, menyingkirkan dua nominasi lain, yakni Kabupaten Jombang dan Kabupaten Ngawi. “Penilaian P2WKSS 2015 dilaksanakan di Desa Sidoluhur Lawang,” tambahnya. Dengan capaian-capaian KP3A di tingkat Jatim, tidak salah bila predikat kabupaten layak anak tingkat madya 2015 pantas disematkan kepada Kabupaten Malang. (fin/ary)

GUEST GESANG/MALANG POST

DORONG INVESTASI: Keberadaan bandara baru Abd. Saleh ini turut mendorong investasi di Kabupaten Malang.

Investasi Berdatangan ke Kabupaten Malang KABUPATEN Malang adalah lahan pengembangan investasi yang masih subur dan menggiurkan buat investor. Tak heran, Kantor Penanaman Modal Kabupaten Malang menyebut kekayaan sumber daya alam (SDA), budaya, pertanian serta pariwisata terus naik daun dan mulai jadi primadona daerah di provinsi Jawa Timur. “Malang punya banyak potensi untuk investasi. Di bidang wisata misalnya, kami punya banyak pantai seperti Pantai Banyu Anjlok. Ada Lembah Teletubbies di Bromo. Hasil perkebunan berupa klengkeng mutiara dan masih banyak lagi,”

ujar Dwi Ilham, Kepala Kantor Penanaman Modal Kabupaten Malang. Kehadiran pariwisata, potensi pertanian, kelautan hingga transportasi di Kabupaten Malang, mendorong pertumbuhan investasi. Apalagi, Kabupaten Malang saat ini sedang berkembang pesat menjadi salah satu destinasi penanaman modal asing yang mulai mengimbangi pemodal dalam negeri. Selama masa Madeb Mantep, investasi di Kabupaten Malang sangat berimbang antara penanam modal asing (PMA) dan penanam modal dalam negeri. Puluhan peru-

sahaan BUMN dan perusahaan swasta menggerakkan dan menopang ekonomi lokal Kabupaten Malang. Seperti PT Agro Mitra Alementare, Beiersdorf Indonesia, Dupont Inodnesia, Lion Super Indo, Otsuka Indonesia, Bentoel Internasional Investama, Molindo Inti Gas, Kebon Agung hingga. Krebet Baru. Apalagi, saat ini Kabupaten Malang sudah membangun dua akses transportasi yang memudahkan pergerakan ekonomi. Yakni, jalur lintas selatan serta wajah baru Bandara Abd Saleh yang makin luas. Dengan senjata infrastruktur,

penanaman modal di Kabupaten Malang bakal semakin menggeliat. Angka kriminalitas yang rendah serta kinerja optimal kepolisian Kabupaten Malang juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi secara bertahap dan pasti. Demi menjaga komunikasi dan iklim positif para investor, Kantor Penanaman Modal Kabupaten Malang juga rutin menggelar pertemuan PMA dan PMDN serta UMKM. Para pelaku usaha di semua level, makro dan mikro, terus bersinergi untuk membangun Kabupaten Malang, utamanya dari segi ekonomi dan investasi bisnis. (fin/ary)

DATA INVESTASI KABUPATEN MALANG

PENGHARGAAN : Kepala KP3A, Dra Pantjaningsih, SR saat menerima penghargaan dari perwakilan Provinsi Jawa Timur.

Pada Tahun 2012 nilai investasi sebesar

Rp. 6.126,142,408,745

Pada Tahun 2013 nilai investasi sebesar

Rp. 6.326,227,158,745

Pada Tahun 2014 nilai investasi sebesar

Rp. 6.346,227,158,745

Dan bertambahnya tenaga kerja sejumlah 250 orang

Pertambahan nilai investasi disebabkan adanya PMA baru dari Korea Selatan masuk yaitu PT, Hong In Rubber yang berlokasi di jalan Insp. Kol. Suwoto No. Sumberwuni Desa Bedali Lawang, dengan Bidang Usaha Industri alas kaki untuk keperluan sehari hari dengan nilai investasi sebesar Rp. 20,000,000,000,REDAKTUR: BAGUS ARY, LAYOUTER: KURDI


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

KHUSUS

EDISI

HALAMAN 31

IPUNK PURWANTO/Malang Post

SEMANGAT BELAJAR: Peningkatan mutu menjadi target besar Diknas Kabupaten Malang dengan memaksimalkan pengelolaan anggaran.

Kelola Anggaran Rp 57 M,

Rehab Gedung SD KEPANJEN - Dana alokasi khusus Dinas Pendidikan Kabupaten Malang terus dimaksimalkan. Jika di tahun 2014 anggaran pusat yang diberikan sebesar Rp 63 miliar, maka di tahun ini mencapai Rp 57 miliar atau mengalami penurunan Rp 6 miliar. Meski DAK turun, pembangunan fisik tetap diupayakan maksimal. “Untuk DAK tahun 2015, dari petunjuk teknis yang sudah saya peroleh, turun sampai sekitar Rp 6 miliar. Tahun ini, Dinas Pendidikan akan memperoleh DAK sekitar Rp 57 miliar,” kata Kepala Disdik Kabupaten Malang, Budi Iswoyo

kepada Malang Post. Ditambahkannya, meski pada tahun ini anggaran yang diberikan mengalami penurunan, namun untuk program pemberian anggaran DAK tetap berjalan seperti biasa. Yaitu, sasaran alokasi dana tersebut untuk pembangunan fisik sekolah dan peningkatan mutu. “Untuk fisik, tetap sasarannya kepada rehab ruang kelas, pembuatan ruang kelas baru (RKB) hingga pembuatan perpustakaan sekolah. Sedangkan untuk peningkatan mutu, pengadaan buku untuk sekolahsekolah di Kabupaten Malang,” terangnya.

Ditanya mengenai prosentase dana, Budi mengatakan, untuk pembangunan fisik akan menjadi prioritas. Yaitu, dari besarnya gerojokan anggaran yakni Rp 57 miliar, maka 80 persen akan diarahkan kepada pembangunan fisik. “Pembangunan fisik nantinya, sekolah dasar yang akan mendapatkan jatah lumayan besar dibandingkan SMP atau SMA sederajat. Untuk jumlahnya, sementara masih terus dilakukan pendataan. Targetnya, di tahun ini bangunan SD menjadi lebih baik,” paparnya. Masih menurut kepala dinas, untuk pembangunan

Pacu Mutu, Bergandeng Tangan dengan Dewan Pendidikan SINERGI berbagai pihak terus dijalin demi peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Malang. Keberadaan Dewan Pendidikan diharapkan memberikan kontribusi nyata terhadap kemajuan dunia pendidikan. Pemkab Malang tidak bisa bekerja sendiri untuk membangun dunia pendidikan, dibutuhkan kerja sama dari seluruh pihak, mulai dari lembaga pendidikan swasta maupun negeri, seluruh guru, komite sekolah dan Dewan Pendidikan “Keberadaan Dewan Pendidikan adalah sebagai mitra kerja pemerintah dalam peningkatan mutu dan kualitas pendidikan yang ada di Kabupaten Malang,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Budi Iswoyo. Menurutnya, ada beberapa aspek yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Malang, mulai dari perencanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan. Masyarakat dapat berperan serta melalui komite sekolah/madrasah yang ada di masing-masing sekolahan. “Tidak mudah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Malang. Diperlukan kerja keras dari seluruh komponen dalam bidang pen-

didikan untuk mewujudkan hal ini,” ujar mantan Kepala ESD ini.. Komite sekolah sebagai lembaga mandiri, juga berkewajiban untuk mencari cara maupun langkah strategis, untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Tentunya harus bersinergi dengan pemerintah dan juga Dewan Pendidikan. Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan berupaya meningkatkan kualitas peserta didik dan tenaga pengajar yang ada di sekolah-sekolah. “Bila bersinergi dengan baik, maka kedepannya kualitas pendidikan di Kabupaten Malang akan semakin meningkat,” tuturnya Dewan Pendidikan Kabupaten Malang ini mempunyai peranan penting. Terutama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Malang. Termasuk melakukan tugasnya untuk mengawasi dan mengontrol kondisi pendidikan yang ada. “Pembentukan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah diharapkan dapat memacu usaha pemberdayaan masyarakat. Tujuannya untuk meningkatkan mutu pendidikan, selaras dengan konsepsi partisipasi berbasis masyarakat,” pungkasnya. (big/oci)

fisik di tahun 2015, tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun 2014. Yaitu, pe­l aksanaan pem­ bangunan memakai sis­t em swa­k elola. “Ta­h un ini tetap sama, swa­k e­l ola untuk pem­b a­n gunannya,” pung­k asnya. Di masa Rendra Kresna, kesejahteraan guru mendapatkan perhatian besar. Terbukti, sebanyak 246 tenaga guru K 2 bisa mendapatkan kesempatan menjadi pegawai negeri sipil. Pada 2015, tenaga K2 Kabupaten Malang berjumlah 2.850, diantaranya hampir seribu orang sudah diangkat menjadi PNS, dan sebanyak 246 orang adalah guru. (big/oci)

DATA K2 Kabupaten Malang Jumlah K2 Umum Lolos PNS Umum Kategori Guru

: 2.850 orang : 961 orang : 246 orang

Terapkan Pendaftaran Online PENDAFTARAN peserta didik baru (PPDB) online untuk SMP, SMA dan SMK Negeri di Kabupaten Malang sudah memakai sisitem online. Sistem pendaftarannya tidak jauh beda dengan tahun lalu. Evaluasi terus dilakukan untuk pembenahan layanan ini. Kalau tahun lalu, pendaftaran hanya boleh memilih tiga sekolah saja. Jika tiga-tiganya tidak diterima, maka harus ke swasta. ”Karena banyak orangtua yang berkeluh kesah, akhirnya setelah kami evaluasi pendaftar bisa memilih empat sekolah sekaligus saat PPDB online,” terang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Budi Iswoyo. Namun Budi mengingatkan agar masyarakat tetap memilih dengan cerdas, terutama memilih sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya. Terkait penentuan nilai grade masuk masingmasing sekolah, Budi mengatakan saat ini masih dilakukan penghitungan. Tetapi syarat penentuannya adalah gabungan antara nilai ujian nasional (NUN) dengan nilai ujian sekolah. Sementara sejumlah sekolah yang memiliki nilai grade tertinggi, adalah mantan sekolah RSBI. Contohnya untuk sekolah menengah pertama adalah SMP Negeri 4 Kepanjen dan SMP Negeri 1 Singosari. Sedangkan untuk sekolah menengah atas adalah SMA Negeri 1 Kepanjen dan SMK Negeri 1 Singosari. “SMA Negeri 1 Lawang, bisa jadi tahun ini juga menentukan nilai grade tertinggi. Karena pada ujian nasional kemarin, salah satu siswanya bisa menjadi yang terbaik di tingkat Jawa Timur,” tambahnya. Selain melalui jalur PPDB online, penerimaan siswa baru juga dilakukan melalui jalur prestasi. Baik prestasi akademik ataupun non akademik. ”Karena kami ingin mendorong wajib belajar 12 tahun,” paparnya. (big/oci)

KUNJUNGAN: Rendra Kresna ketika masih menjabat Bupati Malang dalam sebuah acara di sekolah. REDAKTUR: lailatul rosida, LAYOUTER: dj amiel


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 32

Transparansi Keuangan Daerah DINAS Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Malang berkomitmen untuk mewujudkan tertib administrasi. Untuk itu, bendahara di lingkungan SKPD, terus diberi pembekalan dan pelatihan peningkatan kapasitas serta kualitas. Sehingga, bendahara menjadi semakin andal serta meminimalisir kesalahan administrasi. Kepala DPPKA Kabupaten Malang Willem Petrus Salamena mengatakan, pembekalan dan pelatihan kapasitas serta kualitas bendahara SKPD itu penting. “Hal ini sebagai bentuk penyegaran kepada para bendahara yang bertugas di seluruh SKPD di Pemkab Malang,” ujarnya kepada Malang Post. Menurutnya, posisi bendahara paling penting untuk mengelola keuangan APBD yang akan dipergunakan seluruh SKPD. “Para bendahara ini, memegang uang negara. Sehingga, posisi mereka tidak main-main dan harus dipertanggungjawabkan,” tuturnya. Dia menyatakan, pencatatan pemasukan dan pengeluaran keuangan, menjadi hal yang penting dijalankan oleh para bendahara.

RINTIS PEMBAYARAN PAJAK ONLINE

FOTO-FOTO : BINAR GUMILANG / MALANG POST

BIMTEK : Pegawai DPPKA Kabupaten Malang saat bimtek mengasah kemampuan dan meningkatkan kualitas. Lantaran hal ini merupakan tugas para bendahara. “Pengeluaran uang negara, harus sesuai dengan administrasinya dan dicatat. Selain itu, penggunaanya harus sesuai apa yang telah direncanakan dan ditentukan,” terangnya. Menurutnya, hal itu harus

diketahui serta dilakukan oleh para seluruh bendahara SKPD yang berada di lingkungan Pemkab Malanng. Sehingga, dia mengharapkan tidak terjadi permasalahan yang timbul kemudian harinya. Permasalahan yang dimaksud yakni, penggunaan uang

negara, tidak sesuai dengan apa yang tercatat dalam administrasi. “Tentunya, kami mengharapkan hal itu tidak terjadi. Apalagi kalau disengaja, nantinya bisa di bawa ke ranah hukum,” tuturnya. Diharapkan melalui kegiatan ini, kata dia, akan semakin

menambah wawasan dan meningkatkan kualitas bekerja dari seluruh bendahara. “Bendahara wajib melakukan pencatatan yang baik dan sesuai prosedur. Sehingga, hal ini menjadikan Pemkab Malang tertib administrasi,” pungkasnya. (big/nug)

Persembahan Batik untuk Guru TK MALANG- Bantuan kain batik kepada Guru TK tahap dua kembali dilakukan Pemkab Malang. Kali ini, bantuan itu diperuntukan 886 guru TK yang tergabung dalam Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Malang. Bantuan itu melengkapi 4.408 guru IGTKI yang sudah menerima bantuan batik bulan Juni lalu. Bantuan batik sekaligus ongkos menjahitnya tersebut, disalurkan melalui Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset (DPPKA) Kabupaten Malang. Kepala DPPKA Kabupaten Malang Drs Willem Petrus Salamena mengatakan, pemberian penambahan bantuan kain tersebut atas permintaan IGTKI Kabupaten Malang. “Sebelumnya, penerima bantuan itu adalah Guru TK yang telah bersertifikasi. Karena IGTKI ingin bantuan dite-

SAMBUTAN : Kepala DPPKA Kabupaten Malang Willem Petrus Salamena saat me­ nyam­paikan sambutan pada kegiatan Bimtek. rima secara menyeluruh, maka mengajukan tambahan kepada kami,” ujarnya kepada Malang Post kemarin. Karena itu bertujuan baik, bupati mengabulkan permin-

taan dari IGTKI Kabupaten Malang.Terhitung mulai kemarin, seluruh guru TK yang tergabung dalam IGTKI Kabupaten Malang bisa mengambil bantuan kain tersebut di

Pendopo Agung Kabupaten Malang. “Pengambilan bantuan kain batik beserta ongkosnya tersebut, dikoordinir oleh masing-masing pengu-

rus IGTKI yang ada di tiaptiap kecamatan,” terangnya. Dia mencontohkan, IGTKI Kecamatan Singosari yang mengajukan tambahan bantuan kain batik untuk 78 anggotanya. Sebelumnya pada tahap per­tama, IGTKI Kecamatan Singosari mendapatkan bantuan kain batik untuk 300 orang. Dijelaskannya, panjang kain batik yang diberikan sama yang diberikan pada tahap pertama lalu, yakni 2,5 meter. Lanjut dia, pemberian bantuan kain batik tersebut sebagai bentuk apresiasi atas peran serta kinerja para Guru TK dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Malang. “Guru TK sendiri telah banyak berbuat dalam pembangunan di Kabupaten Malang, khususnya dalam bidang pendidikan usia dini,” terangnya. (big/nug)

Tak Penuhi UMK Diincar Pidana BUKAN gertak sambal, melainkan sudah menjadi tekad Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Malang, yang berancang-ancang mempidanakan perusahaan nakal tidak membayar pegawai sesuai upah minimum kabupaten (UMK) sesuai ketetapan gubernur. Bahkan, tim pun telah diterjunkan untuk mengawasi pelaksanaan UMK 2015 di masing-masing perusahaan. Kepala Disnakertrans Kabupaten Malang, Drs Razali M.Si menegaskan pemantauan itu dilakukan untuk mengantisipasi perusahaan nakal. Bulan ini, merupakan bulan pertama pembayaran gaji pegawai di perusahaan-perusahaan dalam penerrapan UMK tersebut. “Kami melakukan pemantauan pembayaran UMK di seluruh perusahaan,’’ tandas Razali kepada Malang Post. Sesuai Surat Keputusan Gubernur Jatim, Soekarwo, tertanggal 21 November 2014 lalu, UMK Kabupaten Malang tahun 2015 sebesar Rp 1.962.000. Angka itu lebih rendah dibanding yang diusulkan serikat pekerja sebesar Rp 1.994.700, atau lebih tinggi dari usulan Pemkab Malang, yakni 1.952.000 dan usulan Apindo Rp 1.815.000. Sampai akhir tahun lalu, me-

SOSIALISASI : Disnakertrans Kabupaten Malang saat melakukan sosialisasi di kecamatan. nurut Razali, hanya ada tujuh perusahaan saja yang penangguhan pembayaran UMK lantaran disesuaikan dengan kondisi tujuh perusahaan tersebut. “Pemantauan ini memang kami lakukan untuk mengantisipasi adanya perusahaan-perusahaan nakal, yang melakukan penangguhan pembayaran UMK secara terselubung,’’ urainya. Agar UMK betul-betul bisa dipenuhi perusahaan sesuai aturan, Razali mengajak para pekerja untuk proaktif dengan membuat

laporan ke Disnaker. “Laporan pasti langsung kami tindak lanjuti. Pekerja juga tidak perlu khawatir saat melapor, dijamin identitasnya dirahasiakan dan tidak akan mendapat masalah dikemudian hari,’’ urainya. Perusahaan yang tidak membayar upah sesuai UMK Kabupaten Malang, tahap pertama akan diberi peringatan. Bahkan, Razali pun mengancam mempidanakan bila sampai besaran upah tidak sesuai UMK. “Ya jangan macam-macam, jika

tidak bisa membayar dan sebelumnya tidak mengajukan penangguhan, sanksi pidana pun menanti. Ini harus diperhatikan oleh para pengusaha,’’ ujar dia. Sebelumnya, dia juga sudah memanggil para pengusaha untuk mendapatkan sosialisasi terkait masalah tersebut. Sekretaris Apindo, Kabupaten Malang, Samuel Molindo mendukung upaya Pemkab Malang untuk melakukan pemantauan. Dia juga mengamini jika ada perusahaan tidak memanuhi ke-

wajibannya itu ke rana hukum. “Membayar upah sesuai UMK yang berlaku, menjadi kewajiban pengusaha. Ada tanggungjawab di situ. Itu sebabnya saat UMK ini diumumkan, kami para pengusaha juga merapatkan barisan,’’ kata Samuel. Pembayaran Upah sesuai UMK, merupakan tanggungjawab moral yang harus ditaati. “Aturanya jika tidak bisa membayar mengajukan penangguhan, meski itu tidak kami sarankan,’’ tandas Samuel. (big/lyo)

TEROBOSAN baru diterapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Malang yang memaksimalkan pelayanan pembayaran pajak secara online atau e-tax untuk perhotelan Pada tahap awal, kebijakan anyar ini diberlakukan untuk lima hotel di Kabupaten Malang. Kepala DPPKA Kabupaten Malang Willem Petrus Salamena mengatakan, setelah sukses pada pajak perhotelan, maka program tersebut nantinya di waktu yang akan datang, berlanjut ke sektor pajak lainnya. Diberlakukan E-Tax itu, bukan semata-mata tentang bagaimana mendapatkan pajak untuk disetorkan. Namun, lebih kepada sikap fair tentang kewajiban yang harus dilakukan wajib pajak, untuk turut serta membangun Kabupaten Malang. “Ini hanya permulaan. Pada akhirnya nanti, e-tax akan diberlakukan untuk semua yang terkait dengan pajak. Di beberapa daerah kota atau kabupaten, metode ini mampu dijalankan,” kata Willem kepada Malang Post. Ia menambahkan, nantinya restoran juga bakal menjadi target penerapan e-tax. Sebab yang disetorkan kepada pemerintah, memang kewajiban yang harus disalurkan oleh pihak restoran. “Pola penyetorannya menggunakan e-tax, pengunjung makan, maka pajak langsung masuk usai membayar, jadi yang disetor bukan uang atau pendapatan milik restoran,” tambahnya. Dijelaskannya, beberapa hotel yang telah menerapkan E-Tax antaralain Hotel Solaris di Singosari, Hotel Agro Wonosari di Lawang, El Hotel di Karangploso, Best Hotel di Lawang dan Hotel Antariksa di Singosari. Sesuai instruksi Bupati Malang, tentu dalam perkembangannya akan berlanjut ke sektor pajak lain. ”Tinggal nanti, Bank Jatim selaku penye­dia piranti dari sistem ini,” urainya. Menurut Willem, sektor pajak di Kabupaten Malang tak hanya pajak hotel, juga ada pajak restoran, pajak hiburan dan pajak parkir. Tahun ini realisasi pajak hotel sebesar Rp 1,5 miliar, pajak restoran sebesar Rp 1,4 miliar, pajak hiburan sebesar Rp 6,1 miliar dan pajak parkir sebesar Rp 350 juta. Sehingga realisasi pendapatan pajak secara keseluruhan tahun ini berhasil melebihi target. “Secara keseluruhan, untuk target pajak tahun 2014 yang besarnya mencapai Rp 128 miliar, terealisasi sebesar Rp 147 miliar,” ujarnya. (big/nug)

SIMBOLIS : Launching Pajak Online ditandai dengan penyerahan plakat.

Zero Accident, Disnaker Genjot Kampanye K3 KESEHATAN dan Keselamatan Kerja (K3), sudah menjadi kebutuhan primer bagi setiap karyawan sebuah perusahaan. Namun kenyataannya kerapkali dipandang remeh, sehingga mendorong Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakrertrans) Kabupaten Malang, terus mengampanyaken (K3) dengan tema ’’Demi Mewujudkan Perlindungan, Kesehatan, Perluasan Kesempatan Kerja dan Peduli Terhadap Sesama’’. “Kesehatan dan keselamatan kerja ini wajib menjadi perhatian bagi seluruh industri dan perusahaan,” ujar Kepala Disnakertrans Kabupaten Malang, Drs Razali kepada Malang Post. Drs Razali Razali memandang K3 cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua pengusaha punya kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat, tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktek keselamatan kesehatan kerja, meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan. “K3 juga terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri. Sehingga seluruh pekerja yang termasung dalam bidang tersbeut, wajib dilindungi dan terlindungi,” tuturnya Program K3 ini, kata dia tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggungjawab semua pihak, yakni pekerja serta pengusaha. “Karena jika nanti sempat terjadi kecelakaan kerja, sudah pasti pekerja tidak bisa bekerja lagi, sementara bagi pengusaha akan merusak citra perusahaannya,” terangnya. (big/lyo) REDAKTUR: NUG, SAMSUL, LAYOUTER: KURDI


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

Ekstra Keras Kurangi Keluarga Sangat Miskin

HALAMAN 33

Lokalisasi Tutup, Bina Eks PSK PEMERINTAH Kabupaten Malang getol membasmi prostitusi dan penjaja seks di 2014 akhir. Terbukti, lokalisasi Soko yang terletak di Sumberpucung juga ditutup. Namun, langkah lanjutan dari Pemkab adalah pembinaan untuk eks PSK pada tahun 2015. Dinas Sosial Kabupaten Malang turun langsung dalam membina serta mengentaskan eks PSK dari dunia hitam. Kadinsos Kabupaten Malang, Yayuki Sripujiastuti menyebut bahwa perhatian Dinsos terhadap eks pekerja seks komersial diwujudkan lewat pencairan dana bantuan Kemensos. “Bersama Kemensos, Dinsos Kabupaten Malang menyalurkan dana bantuan untuk 270 eks PSK Kabupaten Malang pada tahun 2015,” kata Yayuk kepada Malang Post. Pada tahun 2015, Dinsos memantau pencairan dana sebesar Rp 1,36 miliar buat 275 eks PSK Kabupaten Malang. Mereka mendapatkan dana bantuan tersebut berupa Bantuan Usaha Ekonomi Produktif. Bantuan dana ini akan jadi dorongan bagi eks PSK untuk mencari penghidupan yang lebih layak dan beradab. “Bantuan Usaha Ekonomi Produktif itu dibuat agar eks PSK dapat membuka usaha sendiri sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Lalu, ada pula Bantuan Jaminan Hidup untuk membantu kehidupan sehari-hari eks PSK sebelum usahanya berkembang dan membuahkan hasil,” papar Yayuk. Meski demikian, Yayuk tak mau hanya fokus pada ‘pengobatan’ terhadap kaum marjinal dan terpinggirkan. Dinsos juga getol menggelar upaya preventif. Satu di antaranya adalah menggelar pelatihan dan pembinaan eks PSK. Kasus yang ditangani oleh Dinsos baru-baru ini adalah eksodus eks PSK Tanjung Elmo Sentani dengan 78 eks PSK berasal dari Kabupaten Malang. Pelatihan menjahit, memasak, membuat kue kering, aneka kerajinan hingga perbengkelan juga masuk dalam program pengentasan eks PSK dari dunia hitam. Lalu, upaya preventif lain dari Dinsos adalah dengan operasi simpatik untuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Program ini adalah program percepatan penanganan PMKS dan menjaring anak jalanan, pengamen, gelandangan, pengemis serta orang terlantar. Sebagai dinas yang berhubungan langsung dengan PMKS, Yayuk berharap upaya-upaya Dinsos bisa menurunkan jumlah kaum marjinal dan terpinggirkan di Kabupaten Malang. (fin/feb)

IST

PROGRAM: Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang, Yayuk Sripujiastuti memaparkan programnya demi peningkatan kesejahteraan warga. DINAS Sosial Kabupaten Malang bekerja ekstra keras membantu masyarakat yang kekurangan dan di bawah garis ekonomi sejahtera. Selama satu tahun terakhir, Dinsos sudah melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH) mencakup kecamatan-kecamatan di Kabupaten Malang. Termasuk, melaksanakan pencairan PKH tahap III bulan Oktober lalu. “Kita sudah melaksanakan pencairan PKH tahap III di beberapa kecamatan seperti

Kromengan, Pagak, Jabung, Karangplos, Dau dan Pagelaran. Gelombang berikutnya juga dicairkan di kecamatan-kecamatan yang sudah terdata sebelumnya,” kata Kepala Dinsos Kabupaten Malang, Yayuk Sripujiastuti kepada Malang Post. Sebagai Pengarah Tim Koordinasi UPPKH Kabupaten Malang, PKH menjadi program yang terus digelar secara berkesinambungan. Secara konsisten, pencairan PKH sudah dilakukan sejak awal tahun 2015. Sebab, Dinsos sudah

bersinergi dengan Kemensos untuk pencairan alokasi PKH sekitar Rp 48 miliar yang terbagi jadi empat tahap. Setelah ini, Dinsos berencana mengakhiri PKH 2015 dengan pencairan tahap akhir. Namun, PKH bukan hanya soal pencairan bantuan. Sebab, pembentukan mental serta pengarahan juga jadi visi dinas yang bersentuhan langsung dengan kaum terpinggirkan dan marjinal ini. Dinsos menggalakkan PKH lewat banyak kegiatan. Oktober lalu misalnya, PKH

digelar dalam bentuk bimbingan dan motivasi kepada Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang dihelat di Kecamatan Singosari, tepatnya, di Balai Desa Gunungrejo. “Dengan begitu, KSM mendapat semangat serta motivasi agar mengentaskan diri dari kemiskinan,” papar Yayuk. PKH sendiri menjadi program yang terus diawasi dan dipantau oleh Dinsos. Sebab, penggunaan alokasi dana untuk KSM juga harus tepat sasaran. Dana PKH harus dipakai untuk pendidikan dan

kesehatan KSM. Perbaikan kesehatan dan gizi anak-anak juga menjadi perhatian dari Dinsos yang mengawasi langsung pencairan PKH. “Misi kita adalah terus mengurangi KSM. Semoga lewat keseriusan dalam pengawasan PKH, masyarakat Kabupaten Malang kategori KSM bisa makin berkurang. Kita pun pastikan pencairan PKH lewat Pos Indonesia. Dengan begitu, transparan dan akuntabel serta sulit diselewengkan,” tutup Yayuk. (fin/feb)

IST

CAIR: Petugas Dinas Sosial membagikan dana Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayahnya.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Permudah Masyarakat Urus Dokumen

TARGET: Dispendukcapil Kabupaten Malang menargetkan seluruh warga sudah memiliki e-KTP tahun ini.

CAPAIAN kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kab Malang selama masa Madep Mantep sudah terbukti lewat dua indikator. Dalam beberapa tahun terakhir pencatatan kinerja administrasi masyarakat, Dispendukcapil Kab Malang sukses meningkatkan cakupan e-KTP serta penerbitan akta kelahiran. Kepala Dispendukcapil, Purnadi dalam laporan capaian kinerja tahun 2014 membenarkan hal tersebut. “Selama masa

Madep Mantep, utamanya di tahun keempat, cakupan eKTP kita tercapai sekitar 98 persen dari target di rancangan kerja,” kata Purnadi. Dalam laporan kerja Dispendukcapil, jumlah masyarakat Kabupaten Malang yang memiliki KTP adalah 2.285.769 jiwa. Target Dispendukcapil selama Madep Mantep, adalah menyediakan 2.034.335 lembar e-KTP. Dispendukcapil bisa memenuhinya hingga 1.993.648 lembar. “Kita mencapai target 98 persen

pemenuhan e-KTP di tahun 2014. Untuk tahun 2015, kita masih belum data lagi karena masih belum tutup laporan kerja 2015. Targetnya tahun ini masyarakat Kabupaten 100 persen e-KTP,” sambung Purnadi. Selain e-KTP, pencapaian Dispendukcapil adalah penyediaan akta kelahiran. Menurut Purnadi, Dispendukcapil melampaui target penyediaan akta hingga tahun 2020. Jika rencana kerjanya menargetkan 90 persen ketersediaan lembar akta kelahiran pada masa

Madep Mantep, Dispendukcapil mampu merealisasikannya 123 persen atau melebihi target yang ditentukan. “Selama masa Madep Mantep, kita punya target menyediakan sekitar 314.000 lembar persediaan akta kelahiran yang dibagi dalam lima tahun. Tiap tahun, kita selalu over target,” paparnya. Selain itu, Dispendukcapil hingga akhir tahun 2015 sedang jemput bola kepada masyarakat Kabupaten Malang untuk mempermudah pembua-

tan dokumen kependudukan, mulai dari Kartu Keluarga, KTP dan akta kelahiran. Menurut Purnadi, langkah Dispendukcapil ini adalah langkah pro aktif demi tertib administrasi Madep Mantep. “Dengan jemput bola, masyarakat akan dapat kemudahan pengurusan dokumen. Sekaligus, masyarakat Kabupaten Malang bisa lebih tertib dalam administrasi. Tujuannya tentu tak lain untuk pelayanan masyarakat, seperti BPJS,” tutupnya. (fin/han)

Anti Mbulet, Tingkatkan Profesionalitas Layanan

JEMPUT BOLA: Dispendukcapil mempermudah masyarakat dalam memberikan pelayanan pengurusan dokumen. DINAS Kependudukan dan Catatan Sipil punya tupoksi serta visi misi ujung tombak pelayanan publik. Sebagai aparatur negara yang bertugas melayani masyarakat, Dispendukcapil Kab Malang berusaha mengejar pelayanan administrasi yang baik dan tidak ‘mbulet’. “Sesuai tupoksi dan visi misi yang sudah dirancang sejak awal Madep Mantep, Dispendukcapil punya tugas peningkatan pelayanan yang profesional, cepat, tepat dan mudah dalam situasi normal, maupun darurat,” kata Purnadi, Kepala Dispendukcapil. Ungkapan Purnadi menjurus kepada pelayanan penggantian dokumen rusak buat masyarakat Ngantang, Pujon dan Kasembon yang sempat terkena erupsi Gunung Kelud beberapa waktu lalu. Menurut Purnadi, Dispendukcapil sudah memiliki mekanisme UU pelindung untuk membantu administrasi warga paska bencana. “Permendagri 11 tahun 2010 sudah mengatur mekanisme dalam membantu administrasi yang hilang akibat bencana. Jadi, masyarakat yang kena bencana dan dokumennya rusak, dibebaskan dari biaya pembuatan dokumen seperti eKTP-KK,” sambungnya. “Dalam situasi darurat, seluruh pendaftaran dan penerbitan dokumen kependudukan tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis. Ini sudah jadi tupoksi dan standar kerja pemerintah dalam situasi bencana alam,” sambung Purnadi. Menurut Purnadi, pelayanan adalah kunci dari kinerja Dispendukcapil Kab Malang. Sehingga, peningkatan kualitas SDM yang jadi ujung tombak pelayanan, juga menjadi perhatian dinas. Dengan tenaga profesional serta pelayanan optimal, Dispendukcapil menutup tahun Madep Mantep dengan lebih baik. “Administrasi itu akan lebih cepat tertata dan terselesaikan dengan tenaga yang profesional. Kita meningkatkan kualitas mereka dalam pelatihan-pelatihan secara berkala untuk peningkatan kinerja dan etos pelayanannya,” tutup Purnadi. (fin/han) REDAKTUR: DEWI YUHANA, LAYOUTER: KURDI


EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

KHUSUS

HALAMAN 34

panen Penghargaan nasional

GAS METAN: Bupati Rendra Kresna saat menyaksikan gas metan di Kepanjen.

MALANG -Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Malang, ikut menorehkan beberapa penghargaan untuk Kabupaten Malang yang diterima sepanjang lima tahun terakhir. Pada 2010, DCKTR mendapat dua penghargaan. Pertama dari Menteri Dalam Negeri sebagai juara II tingkat nasional, tentang inovasi manajemen perkotaan bidang sanitasi perkotaan sub bidang pengelolaan air limbah. Kedua, juara III tingkat nasional, penghargaan dari Gubernur Jatim dari lomba HIPPAM se-Jatim dalam rangka hari jadi ke-65 tahun Provinsi Jatim. Kemudian pada 2011, DCKTR mendapat delapan penghargaan. Dua penghargaan diberikan pada bulan Juni dan Juli, lainnya pada bulan Oktober. Delapan penghargaan yang diterima dari Kementerian Lingkungan Hidup, Gubernur Jawa Timur, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional serta dari Kementerian Dalam Negeri. Penghargaannya adalah tentang Eco Creative Festival Pekan Lingkungan Hidup Indonesia, Pameran Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Lomba HIPPAM se-Jatim kategori besar dan sedang. Lalu penghargaan dari lomba Sanimas se-Jatim, penghargaan inisiatif AMPI di bidang pengembangan teknologi di bidang sanitasi. Penghargaan komunitas pengelola air minum tingkat masyarakat serta pameran gelar teknologi tepat guna (TTG) Nasional XIII.

REKOR: Kementrian PU saat penyerahan rekor MURI kepada Bupati Malang pemanfaatan gas metan terbanyak. Pada 2012, DCKTR mendapatkan lima penghargaan dari Gubernur Jatim, Badan Pengembangan dan Penelitian Provinsi Jatim serta dari Majalah SWA dan Radio RKB 68. Bentuk penghargaan lomba HIPPAM se-Jatim saat hari jadi ke67 Provinsi Jatim, lomba Sanimas se-Provinsi Jatim, pengembangan inovasi teknologi bidang energi di TPA Paras Poncokusumo serta Indonesia Green Region Award (IGRA). Kemudian pada 2013, ada empat penghargaan dari Kantor Utusan Khusus Presiden RI, Kementerian ESDM serta dari Gubernur Jatim. Penghargaannya MDG’s Award sub bidang persampahan kategori layanan air bersih dan sanitasi. Lalu penghargaan Energi Prabawa di bidang program ketahanan pangan dan keamandirian energi untuk desa

dengan pemanfaatan gas metan. Juga lomba HIPPAM se-Jatim dan Anugerah Inovasi teknologi. Selanjutnya tahun 2014 mendapat dua penghargaan dari Gubernur Jatim dan British Cuncil Indonesia. Yaitu lomba HIPPAm se-Provinsi Jatim dan Winner of Community Enterpreneurs Challenge Wave IV (TPST 3R berbasis masyarakat). Kemudian 2015 mendapat penghargaan dari Gubernur Jatim, Bappenas dan Kementterian Pendayagunaan Aparatus Negara dan Reformasi Birokrasi. Yaitu penghargaan dari top 25 pelayanan publik atas inovasi pempat pemrosesan akhir (TPA) sampah wisata edukasi Talangagung Kepanjen. Dari HIPPAM se-Jatim, nominasi unggulan nilai tertinggi penilaian administrasi lomba BKM/ LKM PNPM Mandiri perkotaan dan

OMS PPIP. Juga nominasi novasi pengahargaan Inisiatif AMPL Award 2015 bidang sanitasi. Kepala DCKTR Kabupaten Malang, Romdhoni, mengatakan selain semua penghargaan tersebut, juga sudah beberapa program pembangunan yang dilakukan. Diantaranya adalah pembangunan Pasar Tumpang dan Pasar Sumedang Kepanjen. Juga penambahan kapasitas Stadion Kanjuruhan Kepanjen menjadi 34 ribu penonton. “Kami juga membangun kolam renang international yang sekarang sudah 60 persen pengerjaannya,” ujar Romdhoni. DCKTR juga merombak kusala di Pendopo Kabupaten Malang menjadi sebuah masjid. Termasuk juga mendirikan masjid baru di perkantoran block office. “Juga melanjutkan pembangunan gedung Satpol PP yang sudah 90 persen. Juga membangun beberapa kantor kecamatan salah satunya kantor Kecamatan Wagir, sekaligus membangun sebuah rest area di Karangploso,” tuturnya. Untuk tempat wisata, DCKTR juga sudah membangun Taman Puspa dan Kehati, taman media jalan serta taman drainase lingkungan. DCKTR juga telah membuat prasarana dasar lingkungan, sekaligus pengelolaan sampah mandiri berbasis masyarakat (TPST). “Ada sekitar 30 TPST, yang sudah kami bentuk. Disampingi itu kami juga melakukan pembinaan HIPPAM,” paparnya.(agp/jon)

Bangun Kepanjen Convention Center Hingga Alun-alun PADA 2014, ada peraturan daerah (Perda) rencana detail tata ruang Kota Kepanjen. Isi dari Perda tersebut diantaranya adalah tentang master plan drainase kota, pola ruang yang diperuntukan ruang Kota Kepanjen serta pengawasan ketat terhadap dua yang melintas di Kepanjen. “Dengan pengawasan ketat, harapan kami sungai tidak sampai tercemar. Ke depan sungai tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk tempat rekreasi,” terang Kepala DCKTR Kabupaten Malang, Romdhoni. Ia mengatakan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang, kini juga telah merampungkan pembangunan lokasi jongging track. Lokasinya di bawah Taman Puspa pinggir Sungai Metro. Jongging track dibangun sepanjang 1,2 kilometer yang menghubungkan antara Taman Puspa dengan Taman Kehati. “Sekarang ini tinggal penanaman pohon di pinggir kanan kiri area jogging track. Tempat ini akan menjadi lokasi olahraga dan rekreasi yang murah,” ujarnya. Pengunjung yang datang ke lokasi jogging track bisa berwisata air. Selain memancing, juga melakukan olahraga rafting dari aliran sungai di Taman Puspa sampai TPA Talangagung,

Kepanjen. DCKTR, akan menjadikan Kota Kepanjen yang berwawasan lingkungan dengan pengelolaan lingkungan yang teritegrasi. Karenanya ke depan akan dibangun gedung serba guna, yaitu Kepanjen Convention Center. “Pembangunan gedung ini untuk melengkapi prasarana kota yang bisa dijadikan untuk acara-acara besar. Termasuk kami juga akan menawarkan pembangunan hotel-hotel kepada investor,” paparnya. Tidak hanya itu, untuk pemerintahan yang akan datang, DCKTR juga berencana membangun alun-alun. Rencananya akan ditempatkan di sekitar komplek perkantoran Bupati. “Pembangunanya sudah terkonsep dan sudah kami ajukan,” katanya. Program lainnya, adalah universal akses kebutuhan masyarakat tentang air minum, kawasan kumuh serta akses limbah domestik. Yaitu dengan konsep 100-0-100. Artinya 100 persen air minum, 0 kawasan kumuh dan 100 akses limbah domestik. “Ke depan tidak ada lagi kawasan yang tidak bersanitasi. Ini untuk menyehatkan lingkungan. Misalnya buang air besar (BAB) tempat terbuka harus nol atau tidak ada lagi,” paparnya.(agp/jon)

Raih WTN, Terus Bina Pengemudi KOTA KEPANJEN kembali meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2015 kategori lalu lintas untuk Kota Sedang. Ini merupakan salah satu prestasi yang diraih Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Malang. Untuk mendapat penghargaan ini, Kota Kepanjen harus melewati tiga tahapan penilaian oleh tim penilai dari Kementerian Perhubungan. Penilaian tahap pertama dilakukan awal tahun 2015 lalu hingga pertengahan tahun. Administrasi, ujian datadata, kelengkapan sarana dan prasarana angkutan merupakan obyek penilaian tahap pertama. Saat melakukan penilaian, tim penilai melakukan chek data lapangan. Selain itu, penilaian juga meliputi karakteristik pengemudi semua kendaraan, tata tertib berkendaraan, keberadaan rambu dan masih banyak lagi. Kepala Dishubkominfo Kabupaten Malang, Drs. Abdul Rachman Firdaus, MS mengatakan, prestasi itu menjadi semangat mewujudkan ketertiban dan kenyamanan berlalu lintas. Selain meraih prestasi, Dishubkominfo terus berinovasi dalam berbagai kebijakan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Salah satunya pembinaan pemilik angkutan melalui

kebijakan izin usaha angkutan wajib berbadan hukum. Ini membuat para pemilik angkutan yang tergabung dalam paguyuban angkutan di Kabupaten Malang membentuk badan hukum. Seperti Paguyuban angkutan Lawang-Arjosari (LA) akan membentuk koperasi. “Kami mau membentuk koperasi. Ini sesuai dengan PP 9 tahun 2014 dan UU no 22 tahun 2009, bahwa surat izin penyelenggaraan angkutan harus berbadan hukum,’’ kata ketua Paguyuban LA, Radi. Radi mengatakan, koperasi dipilih karena adminstrasi pembentukannya tidak seribet lembaga lain. Bukan itu saja, dengan terbentuknya koperasi ini akan banyak kemudahan yang didapat. Salah satunya kemudahan dalam pengurusan pajak kendaraan. “Kemudahan pertama adalah saat mengurus surat-surat kendaraan. Melalui koperasi nanti, kepengurusannya akan sangat dimudahkan,’’ tambahnya. Selain itu pembayaran pajak kendaraan akan lebih murah. Sebab mendapat subsidi dari pemerintah hingga 70 persen. Kepala Dishubkominfo Drs. Abdul Rachman Firdaus, MS mendukung niat paguyuban LA untuk membentuk koperasi. Bahkan, Firdaus juga menyarankan paguyuban lain untuk membentuk koperasi. (big/van)

PEMBINAAN : Dishubkominfo juga menggelar lomba blog sebagai salah satu pembinaan masyarakat berbasis teknologi informatika. (inset) Kepala Dishubkominfo Kabupaten Malang, Drs. Abdul Rachman Firdaus, MS REDAKTUR: jons - vandri battu, LAYOUTER: mil


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 35

Menoreh Prestasi Olahraga Level Dunia DINAS Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang terus melakukan pembinaan atlet, olahraga dan kepemudaan secara maksimal. Prestasi internasional kini sudah diraih melalui para atlet dayung di SEA Games 2015 yang sukses menyumbang medali emas. Di SEA Games 2015, tim atlet dayung penyumbang medali emas itu terdiri dari Spen Tuber Mahue, Rusmin Sina, Mugi

Harjito, M Yakin dan Ihram. “Kita bangga karena prestasi atlet dan olahraga Kabupaten Malang bisa berprestasi di level ASEAN. Ini adalah prestasi tertinggi selama pemerintahan Madep Mantep. Tentu saja, ini adalah peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun,” kata Kadispora Kabupaten Malang, Nurcahyo, SH. M.Hum. Menurut Cahyo, sapaan akrab

Nurcahyo, prestasi di level internasional menjadi prestasi gemilang. Apalagi, cabang olahraga (cabor) yang dimenangkan oleh atlet Kabupaten Malang di tim nasional adalah cabor yang tak terduga bisa mendulang medali. Selain tim dayung, Kabupaten Malang juga mendulang perak dan perunggu, masing-masing dari dayung individu atas nama Ardi Isadi

dan Yunita Kadop. “Kita juga meraih prestasi di banyak bidang, terutama, senam, atletik, panahan, tenis meja dan renang yang masuk level nasional dan provinsi. Deretan prestasi itu tak lepas dari pembinaan sejak usia dini,” sambung Cahyo. Menurut pria berkumis ini, pembinaan usia dini juga dilakukan lewat kegiatan POR SD. Baru-baru ini, Dispora Kabupaten

Malang tampil di POR SD 2015 dan merebut prestasi sebagai tiga besar Provinsi Jawa Timur. Cahyo mengatakan, Kabupaten Malang disegani di level usia dini. Dalam POR SD 2015, Kabupaten Malang hanya kalah dari Surabaya dan Banyuwangi. “Kita merebut juara tiga di POR SD 2015. Kita meraih 8 emas, 6 perak dan 4 perunggu. Kita bersaing dengan 38 kabupaten dan kota di seluruh Provinsi

Jawa Timur. Ini bukti pembinaan usia dini berjalan positif,” kata Cahyo. Barometer pembinaan usia dini di Kabupaten Malang berkaca pada prestasi di POR SD sebelumnya, tahun 2013. Pada tahun tersebut, Kabupaten Malang hanya berada di peringkat 6. Sehingga, ada progress atau peningkatan prestasi yang signifikan diraih Kabupaten Malang di level pembinaan usia dini.(fin/van)

KEBANGAAN : Perhatian terhadap atlet, termasuk atlet renang terus digenjot.

FOTO-FOTO : DISPORA KABUPATEN MALANG FOR MALANG POST

Bina Atlet Difabel, Giatkan Olahraga Tradisional

Gudangnya Pemuda Kreatif BICARA Dinas Pemuda dan Olahraga tak akan lepas dari aktivitas anak muda. Dispora Kabupaten Malang menjadi peserta tetap Jambore Pemuda Indonesia (JPI). Wakil Kabupaten Malang selalu ikut dalam event nasional yang dilaksanakan tiap tahun ini dan menjadi duta kebanggaan Jatim. “Sejak tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2015, Kabupaten Malang sukses mengirimkan pemudanya di Jambore Pemuda Indonesia. Tak hanya itu, kita juga mengirim para pemuda Kabupaten Malang ke event anak-anak muda lainnya,” kata Kadispora Kabupaten Malang, Nurcahyo, SH, MHum. Pada tahun 2010, Dispora mengirim pemuda ke JPI dan Bakti Pemuda Antar Provinsi. Yakni, atas nama Bayu Jati Prasetyo yang dikirim ke Sulawesi Selatan. Lalu, pada tahun 2011, Dispora mengirim Rahayu Widyanti dari Donomulyo mengikuti JPI di Bangka Belitung. “Kita kirim Fajar Edi Utomo ke Bakti Pemuda Provinsi di Papua, Mulyana Devi ke Bakti Pemuda antar provinsi di Lampung. Tahun 2012, Kartika Ayu berkesempatan ke JPI di Palu, Sulteng. Diah Ayu

PEMBINAAN : Peserta POR SD asal Kabupaten Malang telah melewati proses pembinaan sejak dini untuk meraih prestasi.

Eka Fitriani, ikut Kapal Pemuda Nusantara Sail Morotai,” sambung Cahyo sembari menyebut para pemuda itu berasal dari Donomulyo, Pakisaji, Tirtoyudo dan Pagak. Tahun 2013, Fahrurizal dari Kepanjen dikirim Dispora Kabupaten Malang menuju JPI di Balikpapan, Kaltim. Begitu juga, Eki Rosiana dari Singosari. Prestasi impresif di bidang pemuda juga diraih Kabupaten Malang pada tahun 2014. Muhammad Arif M dari SMAN 1 Lawang, menembus seleksi tingkat nasional dan menjadi Paskibraka Istana Negara tahun 2014. “Ini salah satu pencapaian terbaik Kabupaten Malang, yakni mengirim Muhammad Arif dari SMAN 1 Lawang ke Paskibraka nasional,” sambungnya. Terakhir, tahun 2015, Dispora menjadikan Leni Novitasari dari Sumbermanjing Wetan sebagai duta Kabupaten Malang di JPI 2015. “Selain mengirim pemuda berprestasi ke konferensi pemuda, kita juga rajin menggelar pelatihan kewirausahaan. Sebab, mereka yang dikirim ke JPI, kebanyakan adalah anak-anak muda yang punya bakat di bidang kebudayaan dan kesenian,” tutup Cahyo.(fin/van)

OLAHRAGA dan kegiatan komunitas pemuda tak sekadar berburu prestasi. Demikianlah ungkapan Kadispora Kabupaten Malang, Nurcahyo, SH, M.Hum. Sebab, Program Dispora Kabupaten Malang juga fokus pada pembinaan olahraga kaum difabel atau penyandang cacat, olahraga tradisional hingga komunitas anak muda yang punya kegemaran spesifik. “Kita terus menggerakkan program yang menjangkau pemuda di semua lapisan. Bahkan yang menyandang cacat sekalipun. Kita bahkan sukses membina atlet paralimpik Kabupaten Malang dan mewakili Jatim untuk memenangkan medali di kompetisi level nasional,” papar Nurcahyo. Ruli Alkahfi Mubarok, salah satu atlet penyandang cacat memenangkan cabor atletik lompat jauh 100 meter tuna netra. Dia mendapat medali perak di Perpanas Riau. Cahyo percaya, keikutsertaan para atlet penyandang cacat di kompetisi bisa mengembalikan kepercayaan diri serta semangat hidup. “Olahraga bukan hanya milik mereka yang sempurna secara fisik, tapi juga yang

LAYANG-LAYANG: Pembinaan olahraga tradisional terus digiatkan Dispora Kabupaten Malang.

berkebutuhan khusus. Dengan pembinaan serta keikutsertaan di kompetisi, mereka memiliki semangat serta kepercayaan diri yang positif,” katanya. Selain membangkitkan olahraga modern, Dispora Kabupaten Malang tetap getol melaksanakan instruksi Bupati Malang untuk menggiatkan olahraga tradisional. Kasti, terompah panjang atau klompen, egrang, balap karung, tarik tambang, dagongan, gasing, gobak sodor hingga

layang-layang tetap masuk dalam program kerja pembinaan pemuda. “Kita menjaga pelaksanaan olahraga tradisional, supaya kita tidak lupa dengan asal muasal kita, sejarah dan budaya yang diwariskan para pendahulu kita,” sambung Cahyo. Olahraga hobi juga masuk dalam kegiatan dan event dari Dispora. Kanjuruhan Sport Day yang bertema senam massal menggelar lomba senam tiap tahun yang

diikuti masyarakat dan sanggar senam. Begitu juga, komunitas rally jeep yang sudah menggelar gathering selama lima kali berturut-turut selama masa pemerintahan Madep Mantep. “Tujuan kita dalam kegiatankegiatan ini adalah peningkatan wawasan kebangsaan, untuk menjaga pilar Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI meresap dalam pemikiran pemuda Kabupaten Malang,” pungkasnya.(fin/van)

KOMUNITAS : Gathering rally merupakan salah satu pembinaan komunitas jeep di wilayah Kabupaten Malang.

MENUJU PRESTASI: Cabang olahraga Panahan menjadi salah satu cabang olaharaga yang dibina untuk menggenjot prestasi.

REDAKTUR: VANDRI, LAYOUTER: ABDE


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 36

BANGGA: Dr. H. Rendra Kresna bersama Kepala Dinkop Sukowiyono SH MM saat meninjau pameran.

Promosikan Kerajinan Melalui Internet

Sukowiyono SH MM

MALANG-Guna meningkatkan kualitas para pelaku UMKM dalam menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016 mendatang, sebanyak 22 pelaku UMKM Kabupaten Malang mendapatkan pelatihan internet dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang. Pelatihan dihelat di Plaza Telkom Kepanjen, beberapa waktu lalu. Kepala Dinkop dan UMKM Kabupaten Malang Sukowiyono SH MM mengatakan, pelatihan internet tersebut bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia.

“Pelatihan ini merupakan tindak lanjut penandatangan MOU antara PT Telkom Indonesia dengan Pemkab Malang bebe­ rapa waktu lalu,” ujarnya kepada Malang Post. Melalui pelatihan tersebut pihaknya berharap pelaku UMKM di Kabupaten Malang melek internet. Pelatihan internet sangat banyak manfaatnya bagi para pelaku UMKM. Salah satu manfaat yang bisa dirasakan yakni dapat mempromosikan produk maupun kerajinan dengan harga yang sangat terjangkau.

Meski harga terjangkau atau murah, ditegaskannya, promosi pada internet terbukti sangat ampuh serta tepat sasaran. “Melalui internet, produk maupun karya yang mereka hasilkan bisa dilihat oleh pengguna internet di seluruh Indonesia bahkan dunia,” kata mantan kepala Badan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Malang ini. Masih kata Sukowiyono, seluruh peserta pelatihan akan mendapatkan materi berupa cara membuat email, cara membuat website hingga melakukan

promosi di internet. Sehingga dia menghimbau kepada seluruh peserta pelatihan supaya memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik mungkin. “Mereka nantinya juga akan mendapatkan sertifikat yang menyatakan telah mengikuti pelatihan internet ini,” kata pria berkacamata ini. Menyambut MEA pada tahun 2015 mendatang, pelaku UMKM harus semakin meningkatkan kualitasnya. Mereka harus bersaing dengan pelaku UMKM dari negara ASEAN lainnya.

Selain menyambut MEA 2015, pelatihan juga diadakan untuk menyambut Pekan Nasional Kelompok Tani Nasional Andalan (Penas KTNA) bulan Juni mendatang. Kabupaten Malang dalam even bergengsi kali ini menjadi tuan rumahnya. PT Telkom Indonesia juga berkomitmen mensukseskan kegiatan akbar ini. “Nantinya PT Telkom sudah berkomitmen untuk menyediakan jaringan internet 2 GB saat Penas KTNA. Hal itu untuk mempermudah aktivitas para peserta selama berlangsungnya kegiatan itu,” tuturnya.(big/jon)

FOTO-FOTO: IST

Penghargaan Koperasi Berprestasi KEPANJEN - Tiga koperasi di Kabupaten Malang mendapatkan kado peringatan HUT Koperasi di Stadion Kanjuruhan Kepanjen. Ketiga koperasi itu mendapatkan kejelasan status hukum berupa surat keputusan badan hukum dari Pemkab Malang. SK badan hukum itu diserahkan Bupati Malang periode 2010-2015 Dr H. Rendra Kresna kepada tiga koperasi baru. Yakni Koperasi Kawula Muda Bersatu (KMB) Kabupaten Malang, Koperasi Komunitas Pemuda Kabupaten Malang (Kompak) dan Koperasi Pedagang Kreatif Lapangan Berseri (PKLB) Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. Tiga koperasi itu menambah jumlah koperasi di Kabupaten Malang menjadi 1.100 unit. “Hal itu menandakan koperasi memang memberikan manfaat bagi masyarakat dan UMKM Kabupaten Malang. Sehingga tingkat perekonomian ikut meningkat pula,” kata Rendra dalam sambutan saat peringatan Harkop di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, beberapa waktu lalu. Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Malang, Sukowiyono. “Kami mencatat sebelumnya terdapat 1.097 koperasi berbagai jenis di Kabupaten Malang. Bertambahnya tiga koperasi ini, menggenapi jumlah menjadi 1.100 koperasi,” ujar kepada Malang Post. Dijelaskannya, Dinkop dan UMKM Kabupaten Malang berkomitmen memfasilitasi seluruh lapisan masyarakat maupun kelompok masyarakat untuk mendirikan koperasi. Semakin bertambahnya jumlah koperasi, maka akan mendongkrak perekonomian masyarakat kecil, utamanya pelaku UMKM. “Hal ini sebagai bukti masyarakat sangat merasakan manfaat dari berkoperasi ini. Kami harapkan melalui koperasi ini dapat semakin mensejahterakan masyarakat dan pelaku UMKM,” kata mantan kepala Badan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Malang ini. Dia berharap, koperasi juga sebagai gaya hidup masyarakat. Selain terdapat tiga koperasi baru, dalam perayaan HUT ke-67 Koperasi Pemkab Malang juga memberikan penghargaan terhadap koperasi berprestasi, diantaranya Koperasi SAE Pujon sebagai juara nasional koperasi jenis produsen. Kemudian Juara satu tingkat provinsi koperasi berprestasi dan kelompok koperasi berprestasi yang juga diraih Kopeasi SAE Pujon. “Siswa-siswi SMKN Turen, kami juga beri penghargaanya atas prestasi meraih juara jambore Koperasi Tingkat SLTA sederajat, yang kami ada bulan lalu,” terang pria berkacamata ini.(big/jon)

Akses Kemudahan Penguatan Modal

AKTIF KEGIATAN: Berbagai kegiatan yang dilakukan Dinas Koperasi untuk memajukan masyarakat Kabupaten Malang.

UPAYA Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memacu pertumbuhan usaha mikro kecil menengah (UMKM) seakan tidak pernah berhenti. Selama Tahun 2013 misalkan, Dinkop dan UMKM Kabupaten Malang mengucurkan sedikitnya Rp 8,8 M dalam membantu para pelaku UMKM untuk dana bergulir atau pinjaman lunak. Kepala Dinkop dan UMKM Kabupaten Malang Sukowiyono SH MM menuturkan, dengan penguatan modal tersebut, para pelaku UMKM diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan kualitasnya agar mampu bersaing dengan usaha lain. “Dengan catatan, dana bergulir ata pinjaman lunak itu, harus dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM,” ujar Sukowiyono SH MM kepada Malang Post. Untuk UMKM yang mengalami persoalan permodalan, bisa melakukan pinjaman melalui program KUR (Kredit Usaha Rakyat) lewat beberapa bank yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Dia memaparkan, Program KUR adalah kredit modal kerja atau investasi kepada UMKM dan koperasi di bidang usaha yang produktif dan layak namun belum bankable. “Di situlah nantinya usaha mikro dan koperasi bisa mengakses modal ke bank seperti Bank Jatim, Bank UMKM, dan lain-lain,” kata Sukowiyono.

Namun, untuk mendapatkan akses permodalan dari beberapa bank tersebut, UMKM harus melengkapi beberapa syarat teknis yang sudah diatur oleh pihak bank. Suko juga menuturkan bahwa pihak UMKM bisa mendapatkan modal yang mereka butuhkan dengan mempertimbangkan kondisi, kebutuhan dan progres usaha masing-masing. “Semua UMKM di Kabupaten Malang bisa mengakses program permodalan tersebut. Nominalnya tergantung pada kelayakan usahanya,” ujar Suko. Akses kemudahan penguatan modal itu, menurutnya, tak lepas dari hasil kerja keras Pemkab Malang dalam membangun jaringan dengan beberapa instansi, dalam hal ini perbankan. Kerjasama dengan perbankan itu menurutnya, menunjang dan mendukung perkembangan usaha masyarakat dalam bidang UMKM. “Selain dari perbankan, instansi lain juga membantu permodalan UMKM. Salah satunya dari Kementrian Koperasi juga turut memberikan kemudahan permodalan melalui Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB),” tuturnya. Melalu beberapa fasilitas kemudahan yang diberikan, pihaknya mengharapkan agar dunia UMKM di Kabupaten Malang mengalami perkembangan yang sangat pesat.(big/jon) REDAKTUR: JONS, LAYOUTER: ABDEE


R BE

28 N OV EM

HALAMAN 37

HARI JADI KE 1255 KA BUPAT EN M ALAN

G

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

WISATA MUSEUM : Museum Singhasari menjadi destinasi baru di Kabupaten Malang bagi wisatawan yang ingin lebih banyak tahu peninggalan bersejarah di Kabupaten Malang.

TARGET TIGA JUTA WISATAWAN Malang meningkat. Catatan terakhir tahun 2014, jumlah wisatawan bertambah 50 persen dari jumlah tahun awal Madep Manteb 2010,” kata Made Arya. Dari data Disbudpar Kabupaten Malang, tahun pertama Madep Manteb, jumlah wisatawan adalah 1.942.253 jiwa. Tahun 2011, jumlah tersebut meningkat jadi 2.111.805 pengunjung. Tahun 2012 dan tahun 2012 pun demikian, meningkat jadi 2.385.472 dan 2.550.474. Terakhir, pada tahun 2014, jumlah wisatawan mencapai 2.905.536 pengunjung.

15 0 2 R E B M E V O 28 N

DINAS Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang mencatat perkembangan jumlah wisatawan selama lima tahun terakhir terus berkembang. Hal itu berdampak pada kunjungan wisatawan yang mendatangi pusat-pusat wisata di Kabupaten Malang, meroket. Kepala Disbudpar Kab Malang, Made Arya Wedanthara mengatakan bahwa tahun 2010, jumlah wisatawan yang datang masih sekitar 1,9 juta orang. “Dari tahun ke tahun, jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten

Prediksinya, pada akhir Madep Mantep 2015, jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Malang bisa melebihi jumlah 3 juta wisatawan. Dari catatan Disbudpar pada semester pertama 2015, jumlah wisatawan yang sudah mendatangi Kabupaten Malang adalah 1.535.500. Jelang akhir tahun, ada peluang jumlah wisatawan sudah menembus angka 3 juta pengunjung. Dengan besarnya potensi wisata, Disbudpar menyebut bahwa Madep Manteb sukses menjaga

animo terhadap pusat wisata di penjuru Kabupaten Malang. Menurut Made Arya, animo ini menjadi tanda pertumbuhan wisata Kabupaten Malang. “Pengembangan dan penguatan destinasi wisata unggulan semakin kokoh karena diimbangi dengan perbaikan infrastruktur jalan. Penyelenggaraan event di objek wisata juga ikut mengatrol pertumbuhan pengunjung,” kata Made. Selain memperbaiki infrastuktur yang bersifat pengembangan in-

ternal, Made Arya juga menyebut bahwa aktivitas promosi eksternal sedikit banyak ikut mendorong jumlah pengunjung. Beberapa event nasional dan internasional yang diikuti oleh Kabupaten Malang menjadi pemicu pertumbuhan wisata. “Kita sudah ikut pameran wisata level provinsi, nasional bahkan internasional. Kita sudah ikut Majapahit Travel Fair, Gebyar Wisata Nusantara di Jakarta hingga Internationale Tourismus Bosse (ITB) di Berlin Jerman,” tutupnya.(fin/aim)

WISATA CANDI : Kabupaten Malang memiliki banyak candi peninggalan bersejarah. Berbagai pagelaran tari digelar untuk menarik lebih banyak wisatawan (kiri). Dan Kadisbudpar melarung sesaji di Taman Wisata Air Wendit

Andalkan Five Paradise

G N A L A NM

KABUPATEN Malang adalah gudangnya potensi wisata di Jawa Timur. Dengan besarnya potensi kunjungan wisata di Kabupaten Malang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang mengusung konsep Five Paradise. Konsep ini menjangkau semua potensi wisata yang ada di seluruh penjuru Kabupaten Malang. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara mengatakan, Five Paradise dilaunching sejak 2014 lalu dan masih terus dikembangkan serta dijalankan sampai sekarang. “Dalam motto kunjungan wisata Kabupaten Malang Five Paradise, wisata yang diperkenalkan adalah wisata alam, eco wisata, wisata buatan, wisata budaya hingga wisata minat khusus,” kata Made Arya. Wisata alam, tentu saja fokus pada warisan bumi Kabupaten Malang yang luas dan kaya. Pantai Balekambang, Sendangbiru, Lenggoksono, Tamban dan

Gua Cina masuk dalam wisata-wisata ini. Tak ketinggalan, air terjun seperti Coban Rondo, Coban Sumberpitu, Coban Glotak hingga Coban Pelangi. Ada pula, eco wisata yang menjunjung tinggi nilai ramah lingkungan dan agronomis. Sebut saja, wisata petik buah Dau, Wisata Bunga Poncokusumo, Desa Wisata Pujon Kidul, hingga eco wisata andalan Desa Wisata Gubuklakah yang mulai naik daun sebagai destinasi alternatif baru. Eco wisata yang terakhir disebut, menyabet gelar Juara I Pokdarwis Nasional. Bukan hanya wisata alam dan ramah lingkungan saja yang didatangi oleh wisatawan. Kabupaten Malang juga kaya akan budaya. Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah , Turen menjadi destinasi spiritual yang terkenal hingga penjuru nasional. Begitu juga, wisata sejarah purbakala yang diwakili oleh puluhan situs serta candi-candi di Kabupaten Malang.

Selain itu, ada pula wisata buatan seperti Taman Wisata Air Wendit, Pemandian Dewi Sri Pujon, pemandian Kendedes Singosari hingga Bungpring Sanankerto Turen. “Sejatinya, Kabupaten Malang itu punya tujuan dan destinasi wisata yang lengkap. Wisata alam ada, wisata ramah lingkungan atau eco wisata ada, wisata buatan ada, wisata budaya pun tersedia. Bahkan, wisata minat khusus masih sangat mumpuni di Kabupaten Malang,” kata Made Arya. Wisata minat khusus ini adalah Kasembon Rafting dan Paralayang Pujon Kidul yang tersohor. Lalu, Graha Wiyata Flora Fauna Lawang, Outbond P-Wec Dau, Wisata Petik Madu lawang, Wisata Agro Wonosari hingga Wisata Tekstil La Gross Lawang. “Five Paradise ini bisa makin berkembang apabila dikelola baik, berbasis kerjasama pemerintah masyarakat dan stakeholder wisata Kabupaten Malang,” tutupnya.(fin/aim)

E T A P U B KA

Ajak Masyarakat Sadar Wisata

5

Drs. H. Rendra Kresna, BcKU, SH, MM, MPM

SELAMA lima tahun menjalankan program kerja, Dinas Pariwisata Kabupaten Malang telah mencapai beberapa outcome yang dirangkum dalam laporan tahunan. Kepala Disbudpar Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara mengatakan, pengembangan serta penguatan destinasi wisata sudah terjadi, utamanya lewat perbaikan infrastruktur. “Destinasi unggulan semakin berkembang karena infrastruktur mulai diperbaiki. Namun, kesuksesan program kerja bukan hanya pada sisi teknis saja. Pemberdayaan masyarakat pun cukup sukses karena warga ambil bagian dalam pengembangan wisata,” kata Made Arya kepada Malang Post. Dalam laporan pembangunan 2010-

2015 Madep Manteb, masyarakat ikut ambil bagian dalam pengembangan wisata lewat Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), di sekitar objek wisata. Dengan kehadiran Pokdarwis, pusat wisata di Kabupaten Malang bisa terjaga, tetap dinamis dan mampu menggerakkan ekonomi secara nyata, khususnya buat masyarakat. Pemilihan duta wisata Joko Roro Kabupaten Malang juga menjadi bagian penting dalam memancing minat anak-anak muda untuk pengembangan wisata Kabupaten Malang. Event ini pun digelar secara berkala tiap tahun dan menarik animo anak-anak muda. Selain itu, pelestarian budaya lokal seperti 72 karakter topeng dilakukan untuk menjaga pembinaan seni

budaya lokal Malang. “Dari situ, kita bisa mengirim dutaduta kesenian Kabupaten Malang dalam event seni budaya antar daerah, tingkat provinsi hingga nasional. Kita juga bisa menampilkan seni budaya dalam hari jadi Kabupaten Malang lewat pawai dan pesta rakyat Gumebyar Bumi Kanjuruhan,” sambungnya. Selama lima tahun Madep Manteb, Disbudpar Kab Malang juga mencatatkan prestasi dari berbagai event perlombaan dan kompetisi seni budaya dan wisata. Menurut Made Arya, saat ini Kabupaten Malang harus terus berpacu agar tetap punya daya saing dengan daerah-daerah wisata lain yang potensial.(fin/aim) REDAKTUR: BAGUS ARY. LAYOUT: SLATEM


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

KHUSUS

EDISI

HALAMAN 38

PENUHI KEBUTUHAN: Produksi padi di Kabupaten Malang selalu surplus dalam lima tahun terakhir dan mampu memenuhi kebutuhan beras masyarakat.

Surplus Beras, Ekspor Kopi ke Amerika dan Eropa Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang, setiap tahun mampu memenuhi kebutuhan pokok pangan untuk masyarakat Kabupaten Malang. Dalam waktu lima tahun terakhir, Kabupaten Malang surplus beras, jagung dan komoditi lain seperti umbi-umbian, ketela pohon dan lainnya. “Peningkatan produksi hasil beras setiap tahunnya adalah 5-7 persen, dari luas sawah

46 ribu hektare di Kabupaten Malang,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang, Tomie Herawanto. Sedangkan potensi tebu untuk pemenuhan kebutuhan gula, Kabupaten Malang mampu memenuhi 2,5 persen untuk Provinsi Jatim. Hasil tersebut diperoleh dari luas tanaman tebu 40 ribu hektare. Sementara dari Jatim untuk kebutuhan nasional, mampu memenuhi 20-30 persen. Tomie mengatakan, beras Kabupaten Malang memiliki kualitas terbaik di Jawa Timur. “Jika berbicara rendemen, sebesar 65 persen. Misalnya ketika digiling 65 persen menjadi beras,” tuturnya. K a r e n a n y a , m e n u r u t To m i e , tantangan ke depan untuk beras adalah mengembangkannya dengan sebaik

Tomie Herawanto

mungkin di tengah potensi alam sekarang ini. Namun, lanjutnya, permasalahan kemudian muncul pada Bulog, yang kesulitan menyerap beras hasil panen d e n g a n h a rg a t i n g g i . B u l o g h a n y a mampu membeli dengan harga pokok pemerintah. Potensi besar lain yang tidak bisa diremehkan dari Kabupaten Malang, lanjut Tomie, adalah kopi. Menurutnya, kopi Amsterdam (Ampelgading, Sumawe, Tirtoyudo dan Dampit) adalah yang terbaik. Kopi Amesterdam bahkan sudah ekspor ke Amerika dan Eropa. Setiap tahun, kuota kopi yang diekspor mencapai 45 ribu ton, namun baru 1/3 saja yang bisa dipenuhi. “Kopi Kabupaten Malang sudah terkenal, sehingga untuk memenuhi

kuota tersebut terpaksa mengambil kopi dari Lampung, Timor dan Vietnam,” jelas Tomie. Untuk memenuhi kuota kopi yang diekspor, tanaman kopi akan diperluas 3-4 ribu hektar setiap tahun. “Yang menarik Kopi Robusta asal Kabupaten Malang ini, sudah memiliki sertifikasi dari Eropa bahwa kopinya layak untuk diekspor,” urainya. Dia menambahkan, Dinas Pertanian dan Perkebunan juga telah mengedarkan surat resmi ke seluruh Camat untuk disampaikan ke semua desa, yaitu supaya sawah yang ada di Kabupaten Malang tidak sampai terjadi alih fungsi. Langkah ini dilakukan untuk menjaga sekaligus meningkatkan kebutuhan pokok di sektor pertanian dan perkebunan.(agp/han)

Tingkatkan Produktivitas Siapkan Toko Tani Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Malang mencapai Rp 50 triliun per tahun. Padahal jumlah anggaran dari APBD hanya sebesar Rp 3 triliun. Sisanya Rp 47 triliun berasal dari Kabupaten Malang yang 27 persennya disumbang sektor Pertanian dan Perkebunan. Merujuk pada data ini, maka sektor pertanian dan perkebunan akan tetap menjadi andalan untuk mewujudkan Kabupaten Malang sebagai Bumi Agro Eko Wisata terkemuka. Dinas Pertanian dan Perkebunan pun akan terus mengembangkan produk-produk pertanian. “Salah satunya dengan peningkatan hasil produktivitas, seperti tanaman padi. Saat ini, padi yang dihasilkan di Kabupaten Malang sebesar 8 ton per hektar. Target ke depan, harus bisa mencapai 10-12 ton per hektar,” jelas Tomie Herawanto. Untuk mewujudkan target tersebut, lanjut Tomie, ada beberapa langkah yang akan dilakukan, yaitu lebih mengetatkan alih fungsi tanah. Menjaga lahan pertanian yang berkelanjutan, meningkatkan pemahaman industri pertanian pada masyarakat serta pemakaian alat mesin pertanian dengan pola brigade tanam. “Termasuk kami juga akan mengalokasikan 60 unit hand tractor untuk petani setiap tahun. Sehingga petani tidak harus bergantian menunggu hand tractor,” terangnya. Ia menambahkan, ke depan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang juga akan meningkatkan jaringan irigasi. Karena secara umum 45 persen sawah di Kabupaten Malang perlu adanya peningkatan. Dengan begitu diharapkan nantinya Ka-

bupaten Malang siap bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Caranya, selain menghasilkan produk yang baik dari segi kualitas dan kuantitas. Untuk itu, juga akan dilakukan upaya untuk lebih mengurangi unsur-unsur bahan kimia dan buatan dalam proses perkebunan dan pertanian. Sebaliknya akan lebih menggunakan unsur organik. Sebab menurut Tomie, sawah irigasi teknis yang bagus, minimal dalam setahun bisa tiga kali tanam. “Nantinya kami juga akan menyosialisasikan kepada petani, dengan menggunakan pola singgang. Yaitu setelah panen (ditebang) langsung dialiri dan diberi pupuk, seperti model tanaman tebu. Dengan begitu tanam padi setahun bisa empat kali tanam, seperti yang sudah dilakukan di Kecamatan Pakis,” paparnya. Tidak hanya pembangunan fisik, namun peningkatan sektor pertanian ini juga bisa dengan mendirikan Bumdes (Bumbung Desa) yang mengelola hasil pertanian. Langkah ini nantinya akan bersinergi dengan Pemerintah Pusat, untuk pengembangan toko tani Indonesia dan asuransi usaha tani. Hal tersebut, dikatakan Tomie, sebagai antisipasi terjadinya musibah, seperti elnino yang berkepanjangan, dimana petani bisa mendapatkan klaim ke asuransi usaha tani. “Toko tani ini kami usahakan ada satu di setiap kecamatan, yang akanbekerjasama dengan Bulog, dimana Bulog membeli hasil tani kepada petani atau lumbung tani. Ini untuk mengantisipasi harga komiditi mahal, sehingga tidak sampai menyengsarakan masyarakat,” terangnya.(agp/han)

INSEMINASI: Salah satu program sukses inseminasi buatan yang dilakukan DPKH Kabupaten Malang, selain aktif memberikan pelayanan kesehatan hewan ternak kepada para peternak di desa-desa.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang

Tingkatkan Populasi Ternak, Program Inseminasi Buatan Jawabannya KEPANJEN – Jumlah populasi hewan ternak di Kabupaten Malang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah populasi hewan ternak tersebut tidak lepas dari kesuksesan beberapa program yang diterapkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang. “Salah satu program sukses adalah inseminasi buatan. Selain itu, kami juga aktif memberikan pelayanan kesehatan hewan ternak kepada para peternak di desa-desa,” ujar Kepala DPKH Kabupaten Malang, Sudjono, kepada Malang Post, kemarin. Dijelaskan, peningkatan populasi ternak itu juga berkat kinerja para peternak. Mereka secara rutin aktif memeriksakan hewan ternak mereka. Selain itu, faktor kebersihan kandang juga menjadi salah satu prioritas. “Kalau kondisi kandangnya bersih, maka hewan ternak akan sehat. Selain itu, dilaku-

kan vaksin secara rutin, untuk membunuh bakteri dan kuman yang bisa menimbulkan penyakit hewan ternak,” paparnya. Dari data yang dirilis DPKH Kabupaten Malang, kesuksesan selama lima tahun memang ada pada peningkatan populasi hewan ternak. Seperti pada 2010, jumlah sapi potong sebanyak 124.451 ekor dan naik pada tahun 2011 menjadi 225.895 ekor. Hingga pada September 2015 ini, jumlah sapi potong ada sebanyak 203.971 ekor. Sedangkan jumlah kambing, tahun 2011 sebanyak 190.180 ekor dan naik menjadi 194.269 ekor pada 2012. Sedangkan 2015 ini, jumlahnya menjadi 236.653 ekor. Untuk burung puyuh pada tahun 2011 sebanyak 64.153 ekor dan naik menjadi 65.045 ekor pada 2012. Sedangkan pada 2015 naik menjadi 154.431 ekor. “Beberapa hewan ternak itu, tersebar di 33 kecamatan yang ada di Kabupaten

Malang. Seperti di Kecamatan Karangploso yang terkenal akan populasi hewan ternak sapi potong,” terangnya. Menurutnya, selain inseminasi buatan dan juga manajemen kesehatan hewan ternak terdapat faktor lainnya peningkatan jumah populasi. “Sistem manajemen pakan juga semakin baik dengan adanya teknologi pakan, termasuk faktor peningkatan jumlah hewan ternak,” imbuhnya. Sementara itu, untuk 2016, dia memperkirakan, jumlah populasi hewan ternak akan terus meningkat mengingat sejumlah program untuk meningkatkan produktifitas hewan terus berjalan. “Kami mencanangkan peningkatan populasi berbagai jenis hewan ternak sebanyak lima persen. Untuk mendukung itu, kami tingkatkan kualitas SDM yakni peternak dan penyuluh, melalui pelatihan maupun bimtek,” pungkasnya. (big/udi) REDAKTUR: dewi yuhana - mahmudi, LAYOUTER: dj amiel


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 39

Menuju Produk Kayu Bersertifikat SVLK DINAS KEHUTANAN Kabupaten Malang terus mendorong kelompok tani hutan dan industri primer hasil hutan untuk mengurus sertifikat. Hal ini, selain untuk menertibkan penjualan kayu hutan, sekaligus untuk melegalkan semua jenis kayu hutan yang ada di Kabupaten Malang. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Malang Djaka Ritamtama mengatakan, aturan terbaru semua industri kayu harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh Menteri Lingkungan Hidup. Karena nantinya, asal usul kayu yang dijadikan bahan dalam sebuah industri akan dipertanyakan. “Misalnya industri mebel. Asal usul kayu yang dijadikan usaha mebel itu harus jelas dari mana. Karenanya, selama ini kami terus melakukan pembinaan terhadap industri kayu yang belum memiliki sertifikat, supaya segera bersertifikat,” terang Djaka Ritamtama. Jumlah kelompok tani yang mengelola hutan rakyat di Kabupaten Malang saat ini ada 215 kelompok. Dari jumlah tersebut, baru tiga kelompok tani yang sudah memiliki sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK). Yaitu kelompok tani dari Kecamatan Ngajum, Bantur serta Donomulyo. Sedangkan untuk industri primer hasil hutan

di Kabupaten Malang ada sekitar 48 industri. Dari jumlah tersebut, 7 industri sudah mengurus SVLK secara mandiri. 17 industri lainnya sekarang sedang dalam proses pengurusan sertifikasi. ”Mereka sudah mengikuti ujian, tinggal menunggu SVLK-nya keluar saja,” tuturnya. Untuk penertiban, bagi kelompok tani hutan, yang sudah memiliki SVLK, pengiriman kayu hutan harus ke perusahaan industri yang juga memiliki SVLK. Selain itu, dengan sertifikat SVLK yang dimiliki, kelompok tani bisa menjual kayu hasil hutan kemana-mana, termasuk bisa diekspor. SVLK merupakan program baru. Karenanya, Dinas Kehutanan akan terus mendorong industri dan kelompok tani hutan untuk segera mengurus sertifikat ini. Proses pengurusan SVLK melalui beberapa tahap. Pertama Dinas Kehutanan akan melakukan inventarisir kepada kelompok tani hutan dan industri kayu. Setelah terdata, proses selanjutnya adalah penyerahan dokumen atau administrasi. Baru kemudian dilakukan audit oleh tim internal dan tim eksternal, sebelum didaftarkan ke Kementrian Lingkungan Hidup.(agp/nug)

TIM: Jajaran Dinas Kehutanan yang terus aktif melakukan sosialisasi SVLK kepada industri dan masyarakat.

Target Rehabilitasi 500 Hektare Lahan Kritis LUAS lahan kritis di Kabupaten Malang, ternyata cukup memprihatinkan. Berdasarkan data dari BPDAS Brantas, luas lahan kritis pada 2014 seluas 87.485 hektare. Karenanya, untuk menekan dan mengembalikan sebagai lahan produktif, Dinas Kehutanan Kabupaten Malang melakukan kegiatan rehabilitasi lahan kritis. Target rehabilitasi lahan kritis ini, tiap tahunnya harus mampu mengembalikan lahan kritis menjadi lahan produksi seluas 500 hektare. “Untuk 2015 ini, meskipun anggarannya minim namun sampai akhir 2015, kami sudah melebihi target yaitu 675 hektare,” ujar Djaka Ritamtama. Kategori yang masuk dalam lahan kritis di Kabupaten Malang ini, adalah lahan yang tidak bisa

produksi. Tanaman musim yang ditanam hasilnya tidak menguntungkan. Lahannya rusak sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Rata-rata lahan kritis ini berada di daerah perengan. Faktor penyebab lahan kritis ada beberapa alasan. Diantaranya adalah karena curah hujan, jenis tanah dan lahan plengsengan. Langkah untuk mengembalikan lahan menjadi hijau kembali, adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penghijauan. Dinas Kehutanan Kabupaten Malang, juga membentuk kelembagaan masyarakat. Ini untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) dan mempermudah akses pengelolaan hutan. Dimana Dinas Kehutanan sebagai fasilitator, memasukkan 136 kelompok tani hutan rakyat ke dalam

Lembaga Kemitraan Desa Pengelola Hutan (LKDPH) yang bekerjasama dengan Perhutani. Tujuannya adalah untuk memberi wadah masyarakat sekitar hutan, agar ikut berperan dalam pengelolaan hutan negara. Yang mana kerja sama ini, untuk menguntungkan kelompok tani mendapat penghasilan hutan. Di Kabupaten Malang ini, luas hutan negara ada 110.830,46 hektare. Terdiri dari hutan produksi seluas 45.662,6 hektare, hutan lindung seluas 41.310,9 hektare yang dikelola oleh Perhutani. Lalu Pulau Sempu yang dikelola BKSDA seluas 877 hektare, TNBTS seluas 18.692,96 hektare dan Tahura Provinsi Jatim seluas 4.287 hektare. Sedangkan hutan rakyat di luar kawasan, seluas 43.848,4 hektare. Kawasan hutan rakyat inilah,

yang nanti akan dimaksimalkan dalam pengawasan oleh Dinas Kehutanan. Yaitu dengan cara melakukan pembinaan kepada masyarakat sekitar, untuk peduli risiko adanya kebakaran hutan, dengan membentuk masyarakat peduli api (MPA). “Kami berikan pelatihan dan kesadaran kepada masyarakat, bagaimana supaya tidak terjadi kebakaran hutan. Karena pada tahun ini (2015, red) sudah diketahui banyak terjadi kebakaran hutan di beberapa daerah,” tuturnya. Untuk tahun berikutnya, Dinas Kehutanan Kabupaten Malang menargetkan, akan memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan hutan, untuk bisa mendapatkan nilai ekonomi tinggi. Caranya dengan memanfaatkan hasil hutan

Jamin Jaringan Listrik Semua Dusun KEPANJEN – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Malang terus melakukan trobosan dan inovasi. Terbaru, ESDM melakukan terobosan dengan membangun gardu trafo tiang jaringan listrik di Dusun Gombangan, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan. Pembangunan ini sebagai komitmen memberikan pelayanan kepada masyarakat Kepala ESDM Kabupaten Malang, MT Wardhana mengatakan, keberadaan gardu trafo ini sangat penting untuk distribusi listrik ke daerah tersebut. “Melalui gardo trafo ini, suplai maupun aliran listrik tempat tersebut, nantinya menjadi lancar. Sehingga, tidak lagi terjadi byar pet lsitrik lagi,” ujarnya kepada Malang Post. Dijelaskannya, proses instalasi tersebut sudah berjalan hingga saat ini. Selain itu Pemkab Malang dalam lima tahun terakhir mengalokasi anggaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) untuk pembangunan jaringan listrik baru setiap tahun. “Sehingga, kami mempunyai komitmen seluruh wilayah Kabupaten Malang teraliri listrik. Tidak cukup teraliri

IST

ENERGI: Petugas ESDM Kabupaten Malang di sela-sela melakukan sosialisasi dan pengendalian elpiji. listrik saja, namun, konsisten dan tidak byarpet,” tegasnya. Dia menambahkan, sejak 2008 hingga 2010 pemerintah pusat juga telah membantu pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ke daerah itu dengan jumlah 284 unit. PLTS

tersebut dipasang di daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik, lalu diprediksi dalam lima tahun ke depan belum bisa masuk listrik PLN dan tidak memiliki potensi untuk dibangun pembangkit listrik. “Pembangkit listrik tenaga surya,

merupakan salah satu solusi pengganti listrik. Apalagi keberadaan sinar matahari di Kabupaten Malang sangat bagus. Sehingga, bisa mengatasi permasalahan daerah yang belum teraliri listrik,” pungkasnya. (big/feb)

yang ada di sekitarnya. “Yaitu dengan melakukan penanaman bibit, yang tidak hanya tanaman keras. Tetapi juga menanam tanaman yang mudah dipanen. Termasuk melakukan penghijauan di sekitar hutan. Karena ada sekitar 150 unit persemaian kebun bibit rakyat yang berasal dari dana APBN, yang bisa dimanfaatkan oleh kelompok tani hutan. Dimana setiap unit ada 50 ribu batang (bibit tanaman) untuk menanami sekitar 100 ribu hectare lahan,” paparnya. Djaka menambahkan, Dinas Kehutanan Kabupaten Malang setiap tahunnya juga melakukan penanaman jutaan pohon. Untuk tahun 2015 ini, ada 15 juta bibit pohon yang ditanam dalam jangka waktu setahun. Sekitar 3 ribu pohon, akan ditanam pada Hari Jadi Kabupaten

Malang, yang lokasinya di Taman Puspa dan Kehati Jalinbar Kepanjen. Dinas Kehutanan juga mendapat penghargaan dari Bupati Malang, lewat kelompok tani Bumi Agung Lestari, Desa Randuagung, Singosari. Dimana menjadi juara I tingkat nasional kategori pengembangan perhutanan masyarakat pedesaan berbasis konservasi 2014. Lalu mendapat penghargaan dari Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui kelompok tani hutan rakyat KPHR Alam Makmur, atas kepeduliannya dalam pembangunan hutan rakyat dalam rangka penyediaan bahan baku industry kehutanan, melalui kerja sama kemitraan dengan industry primer hasil hutan kayu, dengan kategori perunggu.(agp/nug)

Pembuatan Biogas Hingga Jamin Ketersediaan Elpiji KEPALA Dinas ESDM, MT. Wardhana Widhijanto, SH, MM mengatakan, beberapa kegiatan infrastruktur di bidang ESDM tahun anggaran 2015 antara lain, pembuatan biogas 10 unit, pembangunan sumur bor untuk penyediaan air bersih di daerahdaerah yang rawan air. Penyediaan air antara lain, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo sebanyak 1 unit, Desa Putukrejo Kecamatan Kalipare sebanyak 1 unit, Desa Sindurejo, Kecamatan Gedangan sabanyak satu unit. Sedangkan pembangunan jaringan distribusi listrik untuk dusun-dusun yang belum berlistrik ada enam lokasi yakni, Kampung Mbarek Desa Tumpakrejo, Kecmatan Gedangan dan Dusun Bantur Timur, Desa/Kecamatan Bantur, Dusun Wonorejo Desa Argotirto dan Dusun Gunung Sudo Desa Sumberagung di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Dusun Kalitimbang Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan,

Dusun Aran-Aran Desa Sumberejo Kecamatan Poncokusumo, Dusun Sumberdewo Desa Sumberejo, Kecamatan Poncokusumo, dan SMPN 1 Pagelaran Desa Sidorejo Kecamatan Pagelaran. Masih menurut Kadis ESDM, jumlah masyarakat yang sudah dapat manfaat langsung dari pembangunan sumur bor sebanyak 600 KK. Sedangkan untuk kegiatan pembangunan jaringan distribusi listrik sudah dapat memberikan manfaat langsung kepada 350 KK yang belum berlistrik. “Kedepannya kami berupaya untuk terus memberikan fasilitas kemudahan listrik. Sehingga, seluruh daerah di Kabupaten MAlang teraliri listri,” pungkasnya. Selain itu, ESD juga selalu melakukan sosialisasi, pengenndalian elpiji. Dengan pembinaan ini, ESDM menjamin masyarakat bisa menggunakan elpiji dengan baik serta tidak mereka tidak akan kesulitan stok gas untuk keperluan memasak. (big/feb) REDAKTUR: NUGROHO, LAYOUTER: SLATEM


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 40

BIMBINGAN: Bimtek yang digelar oleh Satpol PP di Poncokusumo. Mereka melatih bagaimana cara menangani kebakaran dan memberikan pertolongan pertama pada korban yang membutuhkan.

Tegakkan Perda,

Bantu Polisi Amankan Daerah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Malang, menjadi garda terdepan dalam penegakan Peraturan Daerah (Perda) dan kebijakan pemerintah daerah. Utamanya membantu ketertiban serta memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Demikian dikatakan Kasatpol PP Kabupaten Malang, Bambang Istiawan. “Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Satpol PP perlu didukung sarana dan prasarana yang cukup. Sedangkan saat ini personil Satpol PP Kabupaten Malang masih sangat minim,” ujarnya kepada Malang Post. Dia menjelaskan, Satpol PP mempunyai tugas penting dalam menegakkan Peraturan Daerah. Selain itu juga menjaga situasi keamanan di daerah agar tetap kondusif dan tugas-tugas yang lainnya. Walaupun SDM masih minim, Bambang mengapresiasi kinerja Satpol PP dalam usahanya meningkatkan peran dan fungsinya dalam

jalannya roda pemerintahan “Kami juga melakukan penertiban reklame yang tidak ada izinnya dan dipasang di tempat yang terlarang,” tegasnya. Untuk beberapa program, Satpol PP tidak bekerja sendirian tapi bersinergi dengan satuan dari instansi lain untuk memaksimalkan kinerja. Misalnya saja, dalam melakukan inspeksi mendadak terkait Narkoba, maka Satpol PP mensupport kerja BNN Kabupaten Malang beserta Polres Malang. Demi mendukung semua program kerja tersebut, anggota Satpol PP dituntut unutk

meningkatkan kompetensi dan kemampuan mereka, melalui latihan fisik secara rutin maupun latihan terkait dengan proses penyelamatan dan keamanan yang digelar berkala. Harapannya, lanjut Bambang, anggota Satpol PP juga bisa membantu Polri dalam hal menjaga keamanan daerah dengan lebih maksimal. “Meski membantu Polri, bukan berarti kapasitasnya sama dengan Polri. Yang perlu digaris bawahi, hanya membantu saja. Bila ada penanganan hukum, wajib dilaporkan kepada polisi atau yang berwenang,” pungkasnya. (big/han)

PENERTIBAN: Satpol PP menertibkan reklame tak berizin atau sudah habis masa izinnya.

Rencana Kerja Tahunan a. Peningkatan SDM Polisi Pamong Praja dengan mengadakan kerjasama Pen­ didikan dan Pelatihan. b. Penyempurnaan rekruitmen anggota Polisi Pamong Praja Pria / Wanita. c. Peningkatan efisiensi dalam peng­ gunaan anggaran yang berorientasi kepada kinerja. d. Peningkatan kualitas perencanaan, ketatausahaan dan pelayanan ke­ sejahteraan pegawai. e. Pembinaan dan penyuluhan tramtib masyarakat. f. Peningkatan kelancaran pelayanan proses rekomendasi pemberian peri­ zinan. g. Peningkatan operasi pengawasan dan penertiban pelanggaran Perda serta operasi yustisi bersama PPNS dan instansi terkait. h. Peningkatan kesamaptaan petugas Keamanan Dalam dan petugas Pe­ ngawalan pimpinan. i. Penertiban pelaksanaan Apel Pagi PNS di lingkungan kantor Bupati maupun di lapangan. j. Peningkatan Pemeriksaan, Penyidikan dan Penindakan terhadap pelanggar Perda.

k. Peningkatan kerja sama dengan aparat penegakn hokum dan instansi terkait (Polisi Militer, Korwas Polri/Kejaksaan/ Pengadilan Tipiring, Polisi Wisata, Polisi Hutan, Polisi PJKA dll). l. Penyempurnaan administrasi pe­ nyidikan, pemberkasan dan pengiriman berkas perkara ke Jaksa Penuntut Umum. m. Peningkatan penunjang saran kerja dan perlengkapan Polisi Pamong Praja dan atau Belanja Modal. n. Pelayanan Administrasi Perkantoran. o. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. p. Peningkatan Disiplin Aparatur. q. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuan­ gan. r. Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. s. Peningkatan Keamanan dan Kenya­ manan Lingkungan. t. Peningkatan Kesadaran Hukum dan Hak Azasi Manusia. u. Peningkatan Kualitas Pelayanan Admi­ nistrasi Perijinan, dan v. Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana Alam.

Ubah Citra Menjadi Lebih Humanis Satpol PP sebagai penjaga wibawa Praja, memang selalu berada di garis depan ketika Peraturan Daerah (Perda) hendak ditegakkan. Namun tak jarang, kala menjalankan tugas, personil Satpol PP dihadapkan pada situasi dilematis. satu sisi peraturan mesti ditegakkan, tapi di sisi lain mereka berhadapan dengan pelanggar yang sebagian besar adalah masyarakat kelas bawah. Untuk itu, Kasatpol PP Kabupaten Malang, Bambang Istiawan memerintahkan anak buahnya untuk bersikap bersahabat dan ramah kepada masyarakat. “Meski saat penindakan, personil harus bersikap ramah. Megutamakan pendekatan kepada masyarakat,” ujarnya kepada Malang Post. Dia menjelaskan, Satuan penegak Perda itu harus bisa bersikap lebih humanis. Karena itu, pendekatan preventif harus lebih didahulukan. Terutama dalam dalam menjaga ketertiban, kenyamanan dan melindungi warga, serta dalam menegakkan Perda. “Berikan pemahaman dulu tentang Perda itu ke para pedagang, lakukan dialog, jangan langsung represif, kontraproduktif itu,” terangnya. Selanjutnya, dia meminta kepada seluruh

jajarannya untuk menerapkan isntruksi yang telah diberikan tersebut. Tujuannya, supaya stigma buruk Satpoll PP yang terkesan represif dapat dihilangkan. “Stigma atau cap buruk seperti itu, tentu harus kita hilangkan, antara lain melalui

peran media massa sebagai jembatan informasi kepada masyarakat luas, dengan cara memberikan informasi yang sebenarbenarnya mengenai eksistensi serta tugas pokok dan fungsi Satpol PP,” pungkasnya. (big/han)

BRIEFING: Personil Saptol PP mendapatkan pengarahan sebelum bekerja. REDAKTUR: dewi yuhana, LAYOUTER: siti


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 41

RSUD Kanjuruhan

Kepuasan Pasien Jadi Tujuan Utama RSUD Kanjuruhan Kepanjen, yang memili motto ‘Kepuasan Anda adalah Tujuan Utama Pelayanan Kami’ ini, tidak hanya puas dengan RS tipe B. Ke depan, RSUD milik Pemerintah Daerah ini, akan terus mengembangkan dan meningkatkan pelayanan untuk mencapai target sebagai RS tipe B Pendidikan. Untuk mewujudkan target tersebut, RSUD Kanjuruhan Kepanjen terus melakukan perubahan dan melengkapi semua sarana dan prasarana. Termasuk setiap tahunnya, juga akan melakukan penambahan tenaga medis. Khususnya adalah dokter spesialis. Karena idealnya minimal untuk penyakit spesialis, harus dua dokter. “Dengan rumah sakit tipe B Pendidikan, maka RSUD Kanjuruhan Kepanjen bisa menerima pelatihan pendidikan kesehatan bagi maha� siswa,” kata Suwarno, Humas RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Suwarno mengatakan, selain peningkatan kelas menjadi RS tipe B Pendidikan, juga akan melakukan peningkatan SDM, sarana dan prasarana serta peralatan yang mendukung pelayanan sesuai dengan kelas RS. RSUD Kanjuruhan Kepanjen, juga akan siap menjadi RS rujukan untuk daerah lainnya. “RSUD Kanjuruhan Kepanjen, sebetulnya saat ini sudah siap untuk menerima rujukan pasien dari daerah lain. Tetapi selama ini, rujukan selalu ke RSSA Malang. Ke depan, dengan pening� katan pelayanan maka kami siap untuk pasien rujukan dari daerah manapun,” terangnya. Tidak hanya itu, RSUD Kanjuruhan juga akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tentang perkembangan pelayanan baru yang ada. Sehingga masyarakat sekitar, yang sakit tidak harus jauh-jauh ke rumah sakit lain, tetapi bisa mendapatkan pelayanan di RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Sebagai RS milik Pemerintah Daerah Kabupaten Malang yang besar, juga akan melakukan perbaikan soal pengelolaan limbah medis. Seperti limbah incerinator (B3), yang selama ini masih dikerjasamakan dengan pihak ketiga, akan mengu� rus izin ke Kementerian Lingkungan Hidup, sehingga bisa mengelola sendiri. “Kami juga menargetkan untuk memiliki alat MRI (Magnetic Resorance Imaging), yang digunakan untuk mendeteksi kelainan fungsi tubuh seperti otak dan tulang belakang dengan menggu� nakan medan magnet,” harapnya. (agp/udi)

SIDAK: Rendra Kresna sewaktu menjabat Bupati Malang mendengarkan penjelasan tentang kemajuan yang dicapai RSUD Kanjuruhan Kepanjen.

PEMBINAAN: Rendra Kresna sewaktu menjabat Bupati Malang bersama Kadinkes Kabupaten Malang dr H. Abdurrahman rutin melakukan pembinaan untuk peningkatan pelayanan pada RSUD Kanjuruhan Kepanjen.

Berobsesi Jadi Rumah Sakit Pendidikan yang Berkualitas RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) Kanju� ruhan Kepanjen, merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Malang. Rumah sakit ini, berdiri se� jak 1952 lalu. Saat itu masih bernama Rumah Sakit Per� tolongan (BKIA). Kemudian beralih menjadi Balai Kes� ehatan pada 1958, sebelum akhirnya pada 1966 menjadi Puskesmas dan Puskesmas Pembina pada 1971. Karena peningkatan pe� layanan dan kebutuhan tempat kesehatan untuk masyarakat, pada 1983 berubah menjadi Rumah Sakit tipe C. Selanjut� nya pada 2003 menjadi RSUD Kabupaten Malang. Dan 2004 berubah menjadi Rumah Sakit tipe B non pendidikan. Kemudian pada 2008 RSUD

Kabupaten Malang, berubah menjadi RSUD Kanjuruhan Kepanjen sampai sekarang. Dengan perubahan itu, juga sekaligus ditetapkan sebagai SKPD yang menerapkan PPK BLUD status penuh. Selama berdiri sampai sekarang, ada sekitar sembi� lan penghargaan yang sudah diterima oleh RSUD Kanju� ruhan Kepanjen. Mulai peng� hargaan tingkat nasional, tingkat provinsi dan tingkat SKPD (Satuan Kerja Perang� kat Daerah). Untuk tingkat nasional, mendapat penganugerahan Piala Citra Pelayanan Prima tahun 2008 oleh Presiden RI. Kemudian lulus akreditasi penuh tingkat lengkap dengan 16 pelayanan, oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit tahun

2010 yang diberikan Dirjen Bina Pelayanan Medik Ke� menterian Kesehatan RI. Dan pada Agustus 2014 lalu, sudah bersertifikat ISO 9001:2008 oleh SAI GLOBAL. Sedangkan untuk tingkat provinsi, mendapat piagam penghargaan sebagai icon atau unggulan terbaik Citra Pelayanan Prima tingkat Ba� korwil Malang, Provinsi Jatim. Lalu, piagam penghargaan kelompok uda kerja ‘SMART’ RSUD Kanjuruhan Kepajen dengan predikat terampil III. Kemudian penghargaan stand pameran berpenampilan terbaik dalam gelar pelayanan public Jawa Timur pada 2010. Selanjutnya piaga penghar� gaan sebagai pelaksana terbaik III Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) tingkat

RSUD Lawang

Komitmen Layanan, Bersiap Jadi RS Tipe B DOK

MEGAH: RSUD Lawang yang megah memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap.

LAWANG – Peningkatan kualitas serta fasilitas keseha� tan di RSUD Lawang, terus dilakukan. Sejak tahun 2013 lalu, RS yang terletak di Jalan Kartini Kecamatan Lawang tersebut menyandang predikat RS tipe C. Target menjadi RS Tipe B menjadi mimpi besar rumah sakit ini. Dirut RSUD Lawang drg Marhendrajaya MM menga� takan, untuk meningkatkan status menjadi RS tipe B harus memenuhi berbagai syarat. Salah satunya wajib mempu� nyai 200 tempat tidur.

“Kalau menambah tempat tidur, otomatis harus menam� bah bangunan kamar. Sedang� ������� kan luas lahan RS ini sangat terbatas,” ujarnya kepada Ma� lang Post. Dia menerangkan, RSUD Lawang mempunyai total lahan seluas 6.600 meter per� segi. Seluruh lahan itu kata Marhendrajaya, sudah terisi penuh oleh bangunan yang dipergunakan sebagai tempat pelayanan kesehatan pasien. Sedangkan luas lahan yang kosong, dipergunakan untuk lahan parkir, tanaman, dan

tempat upacara. Diperoleh informasi, saat ini RSUD tersebut, hanya mem� punyai 85 tempat tidur. “Sudah tidak bisa dikembangkan lagi lahan yang ada di tempat ini. Bila mau upgrade ke RS tipe B, ya harus pindah tempat,” urainya. Meski begitu, pihaknya terus berupaya untuk mencari cara supaya RS tersebut segera naik tingkat. Selanjutnya, dia juga berupaya untuk dapat memperluas area lahan untuk mengupgrade menjadi RS Tipe B. Selain pindah tempat,

salah satu caranya mendirikan bangunan fasilitas pendukung lainnya, di sekitar RSUD La� wang tersebut. Disinggung persyaratan lainnya untuk menjadi RS tipe B, dia mengatakan bisa diraih dengan seiring berjalan� nya waktu. Beberapa syarat itu seperti pelayanan medik spesialis dasar terdiri dari pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, obstetri dan ginekologi, diyakinnya bisa dipenuhi nantinya. Keberadaan RSUD Lawang ini sangat penting bagi masy�

arakat. Terutama yang tinggal di Malang bagian utara, tidak perlu jauh-jauh ke RSUD Ke� panjen untuk berobat. Cukup ke RSUD Lawang, semua penanganan kesehatan akan dapat dilakukan. “Keberadaan RSUD La� wang ini tidak hanya mengco� ver warga yang berada di Malang utara saja. Melainkan juga melayani warga Kabu� paten Pasuruan dan sekitar� nya, lantaran lebih cepat jangkauannya kalau mau berobat ke RSUD Lawang,” paparnya. (big/nug)

Provinsi Jatim pada 2011. Terakhir piagam penghargaan sebagai pelaksana terbaik II RSSIB tingkat Provinsi Jatim pada 2013. “Sedangkan satu-satunya penghargaan tingkat SKPD adalah RSUD Kanjuruhan dengan tampilan kinerja ter� baik I untuk kategori SKPD Eselon II tahun 2014,” ujar Suwarno, Humas RSUD Kan� juruhan Kepanjen. Selain beberapa penghar� gaan tersebut, RSUD Kanju� ruhan Kepanjen yang memi� liki visi menjadi Rumah Sakit Pendidikan yang berkualitas dan mandiri dengan pelayanan Paripurna 2015 ini, juga telah melakukan perbaikan sarana dan prasarana sesuai dengan standart yang diterapkan oleh Permenkes nomor 56 tahun

2014, tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit. RSUD Kanjuruhan Kepan� jen, juga melakukan pelatihan sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan pengeta� huan dan keterampilan, sehing� ga bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Ter� masuk penambahan ruangan dan alat-alat medis. “Kami juga melakukan reha� bilitasi gedung yang ada. Seka� ligus melanjutkan pembangu� nan sesuai dengan master plan yang ada. Juga perbaikan lantai, tempat tidur, penge� catan ruangan hingga penye� diaan transportasi pasien,” jelasnya sembari mengatakan bahwa pendaftaran pasien yang sebelumnya normal, sekarang sudah mengguna� kan computer. (agp/udi)

USUNG MISI SOSIAL, SUKSESKAN PROGRAM BPJS LAWANG - RSUD Lawang berkomitmen penuh dalam hal pelayanan kepada masyarakat, terutama yang tidak mampu. Termasuk juga meningkatkan pelayanan kesehatan, supaya caku� pannya lebih luas lagi, dalam hal memberikan fasilitas berobat dan kesehatan bagi Masyarakat. Dirut RSUD Lawang drg Mahendrajaya MM mengatakan, pi� haknya sekarang fokus memperbaiki layanan kesehatan, terutama penerapan BPJS Kesehatan yang sudah diberlakukan. “Pelayanan kepada masyarakat kami utamakan ketimbang meraup keuntungan,” ujar Mahendrajaya kepada Malang Post. Menurutnya, meningkatkan pelayanan kesehatan dan mengus� ung misi sosial lebih penting ketimbang memburu prestasi dan meraih keuntungan. Khususnya layanan kepada pasien miskin, selalu akan dioptimalkan sebaik mungkin. “Untuk BPJS sudah tercover oleh RSUD Lawang,” tegasnya. Keramahan sosial yang menjadi komitmen rumah sakit ini, se� banding dengan capaian prestasinya. RSUD Lawang baru saja meraih sertifikat ISO 9001 : 2008. “Beberapa fasilitas di RS ini sudah lengkap. Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga peduli ter� hadap keberadaan RS ini. Buktinya segala pengadaan fasilitas maupun sarana prasarana, juga dialokasikan melalui APBD,“ tutupnya. (big/nug)

drg Mahendrajaya MM REDAKTUR: NUG, LAYOUTER: KURDI


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

KHUSUS

EDISI

HALAMAN 42

TINJAU : Bupati Malang periode 2010-2015, Dr H Rendra Kresna saat meninjau Puskesmas Sumbermanjing Wetan (Sumawe).

Optimalkan Fungsi Posyandu, Gelar Safari Kesehatan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang berhasil memecahkan rekor MURI dalam kategori Pemberdayaan Posyandu Serentak Terbanyak yang diikuti 2.186 Posyandu. Prestasi itu menjadi pemicu Dinkes Kabupaten Malang untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Kepala Dinkes Kabupaten Malang, dr. H. Abdulrachman M.Kes

“Diraihnya Rekor MURI ini menjadi bukti komitmen

kami dalam mengimplementasikan kesehatan bervisi misi Madep Manteb,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Malang dr Abdurachman kepada Malang Post. Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah getol melakukan reformasi dalam bidang kesehatan. Implementasinya dengan menciptakan serangkaian program guna mempercepat pembangunan kesehatan di Kabupaten Malang. Di antaranya mengadakan Safari Kesehatan Madep Manteb, menyejahterakan perawat, membenahi serta menambah fasilitas kesehatan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. “Sesuai dengan arahan Bupati Malang,

juga harus dilakukan percepatan pembangunan dalam bidang kesehatan. Untuk melakukan hal itu, harus mengacu pada visi misi yang dicanangkan yakni Madep Manteb,” kata dia. Untuk kesejahteraan perawat, dia berkomitmen meningkatkan pendapatan maupun tunjangan honorer. Dari yang sebelumnya Rp 500 ribu per bulan menjadi Rp 1 juta per bulan per perawat. “Selain itu, kami telah memperbaiki serta menambah fasilitas yang ada di puskesmas di tiap kecamatan,” kata Ketua STIKES Kepanjen ini. Pihaknya juga berkomitmen untuk menyukseskan safari kesehatan Madep

Manteb yang menurutnya, merupakan langkah tepat untuk menjaring aspirasi masyarakat. “Melalui kegiatan itu pula, kami bisa mengevaluasi terkait perkembangan kesehatan yang berada di Kabupaten M a l a n g , ” k a t a Wa d i r R S U D Kanjuruhan ini. Menurutnya, percepatan pembangunan kesehatan tersebut, untuk mempersiapkan diri sekaligus menyukseskan implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Semua individu yang ada di Dinkes Kabupaten Malang berkomitmen untuk melakukan perbaikan secara kontinyu demi kehidupan dan kesehatan masyarakat yang lebih baik,” urainya (big/han)

Beri Penghargaan Tokoh Berprestasi dalam Kesehatan

PENGHARGAAN: Dinas Kesehatan dengan piagam Rekor MURI kategori Pemberdayaan Posyandu Serentak Terbanyak yang diikuti 2.186 Posyandu.

Optimalkan SDM Kader Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang secara intensif membina kader kesehatan melalui pemberian motivasi dan pelatihan peningkatan kemampuan. Kepala Dinkes Kabupaten Malang, dr. Abdurachman, M.Kes mengatakan, pembinaan kader kesehatan sangat penting untuk membantu kinerja mereka dalam melayani masyarakat sekaligus menyiapkan para tenaga ini dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Saat MEA digulirkan, dunia kesehatan juga bersaing terutama dengan tenaga medis dari luar,” ujarnya kepada Malang Post. Dia menjelaskan, kunci sukses dalam persaingan dunia kesehatan, tenaga medis atau kader kesehatan dituntut meningkatkan kemampuan mereka. Sedangkan implementasi yang dilakukan Dinkes untuk membantu adalah melakukan pembinaan kader kesehatan di tujuh Koordinator Wilayah (korwil). “Saat pembinaan tersebut, mereka diberi motivasi dan pelatihan,” kata Ketua STIKES Kepanjen ini. Sedangkan untuk meningkatkan motivasi, kata dia, mereka diberi game maupun permainan seperti lomba bermain kelereng, lomba paduan suara dan yel-yel. Materi lain yang mereka peroleh terkait keposyanduan, Puskesmas, penanganan kesehatan umum dan meteri penangangan ibu hamil.

“Paling penting bagi pembinaan seperti ini adalah kebersamaan dari seluruh kader kesehatan tersebut,” kata Gus Dur, sapaan akrabnya. Melalui pelatihan, mereka diharapkan dapat meningkatkan kemapuannya sehingga saat kembali ke daerahnya masing-masing, dapat bertugas lebih maksimal. Mereka harus tetap memiliki rasa sosial

tinggi untuk membantu masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan. “Kami tidak sekadar memberikan materi peningkatkan kemampuan, tapi juga menanamkan jiwa kebersamaan dan sosial. Melalui kedua hal itu, para kader dapat mengabdi dan memberikan manfaat bagi yang membutuhkan,” pungkasnya. (big/han)

Sebanyak 12 tokoh berprestasi dalam bidang kesehatan di Kabupaten Malang, mendapat penghargaan Bupati Malang, H Rendra Kresna. Penghargaan diberikan bersamaan dengan upacara memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-50 di Stadion Kanjuruhan (luar) Kepanjen, Kabupaten Malang. “Penghargaan ini digunakan sebagai bentuk apresasi Pemkab Malang atas keberhasilan mereka meraih prestasi,” ujar Bupati Malang H Rendra Kresna kala itu kepada Malang Post. Dia menjelaskan, 12 orang serta tokoh yang menerima penghargaan tersebut, memiliki peranan penting bagi perkembangan dunia kesehatan di Kabupaten Malang. Pasalnya, mereka mempunyai inovasi maupun terobosan untuk memajukan dunia kesehatan. Selain itu, mereka memiliki kepedulian sosial yang tidak perlu diragukan lagi. “Seluruh penerima penghargaan ini, mendedikasikan diri mereka untuk kesehatan masyarakat. Mereka terjun ke desa-desa untuk memberi bimbingan kesehatan, sosialisasi, ke puskesmas serta posyandu,” kata Bung Rendra sapaan akrabnya. Penerima penghargaan itu di antaranya Subagjono S.Kep M.Kes sebagai tenaga kesehatan teladan. Drs Imam Sibaweh sebagai tokoh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) berbasis Masjid. Rupiyani dari Posyandu Bougenvile Desa Talangsuko Kecamatan Turen yang menerima penghargaan Kader Posyandu Lestari. Penghargaan Bintang Satu Keamanan Pangan yang diberikan PT Jaya Agung Makmur, perusahaan Sari Jahe Keraton. Serta beberapa penghargaan dalam bidang kesehatan lain. (big/han)

PENGHARGAAN : Sri Sukesti yang meraih penghargaan di dunia kesehatan sebagai pegabdian kader Posyandu. REDAKTUR: dewi yuhana, LAYOUTER: dj amiel


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 43

Mudah, Jual Dagangan ke Kota Malang

Pangkas Perjalanan Delapan Kilometer MALANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang segera membangun jembatan penghubung antara Dusun Bulurejo, Desa/Kecamatan Kromengan dengan Dusun Pakel, Desa/Kecamatan Sumberpucung. Pembangunan jembatan penghubung itu, bertujuan untuk mempermudah aktivitas masyarakat yang berada di dua wilayah tersebut. “Saya sudah melakukan peninjauan di lokasi yang akan dibangun jembatan tersebut. Selanjutnya, akan dilakukan pengkajian teknis,” kata Kepala Dinas Bina Marga, M Anwar kepada Malang Post. Dijelaskannya, kajian itu dilakukan untuk menentukan titik lokasi yang nantinya akan dibangun jembatan tersebut. Jembatan itu nantinya melintasi di atas waduk Karangkates. “Kalau dilihat dari geografisnya, jarak daratan kedua wilayah itu sangat dekat. Berbeda dengan yang ada di Dusun Sumberkombang,” katanya.

Menurutnya, pembangunan jembatan itu atas permintaan dari masyarakat yang ada di dua wilayah tersebut. Sedangkan ketika disinggung waktu pembangunan jembatan ini, dia mengatakan akan dilakukan secepatnya. Sedangkan tersirat, paling cepat pembangunan akan dilakukan pada tahun 2016 mendatang. “Nantinya masyarakat yang memanfaatkan jembatan ini, tidak hanya berasal dari dua dusun tersebut. Melainkan masyarakat dari Blitar yang akan pergi ke Gunung Kawi, nantinya bisa melewati jembatan ini,” paparnya. Dana yang dibutuhkan membangun jembatan itu masih akan dihitung. Sementara itu, Camat Kromengan, Wahyu Kurniati, SS. MSi mengatakan, keberadaan jembatan ini sangat dibutuhkan masyarakat. Karena masyarakat Dusun Bulurejo, Desa/ Kecamatan Kromengan yang ingin ke

Sumberpucung harus memutar jauh. Setidaknya masyarakat harus menempuh jarak lebih dari 10 kilometer untuk menuju ke Sumberpucung maupun ke Kabupaten Blitar. “Kalau jembatan ini nantinya dibangun, maka akan menghempat jarak tempuh. Yang sebelumnya harus menempuh jarak 10 kilometer, dengan adanya jembatan ini hanya menjadi dua kilometer,” ujarnya. Lanjut dia, masyarakat Dusun Bulurejo, Desa/Kecamatan Kromengan yang ingin menuju ke Sumberpucung harus memakai perahu getek. Masyarakat juga membawa motor mereka menaiki di atas perahu getek tersebut. Walhasil, kondisi seperti ini tentunya mem­ bahayakan jiwa dan juga keselamatan masyarakat itu sendiri. (big/feb)

M A S YA R A K AT D e s a Te g a l w e r u sebentar lagi tidak perlu memutar jauh menuju ibu kota Kecamatan Dau. Pasalnya jembatan penghubung di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau sudah selesai dibangun oleh Dinas Bina Marga Kabupaten Malang. Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang, M Anwar mengatakan, selesai dibangunnya jembatan itu lantas bukan berarti pekerjaanya selesai juga. Masih ada tugas lain yakni membangun jalan baru menuju Desa Tegalwaru. Saat ini masih proses pengerukan tanah. “Sebelumnya tanah ini milik desa dan warga. Kemudian atas kesepakatan bersama, tanah masyarakat itu dibuat jalan tembus menuju Tegalweru,” ujarnya. Menurut Anwar, untuk mempermudah proses pembangunan jalan tembus, pihaknya menuntaskan pembangunan jembatan terlebih dahulu. Sebab jembatan memiliki fungsi penghubung. Pembangunan jembatan menelan alokasi dana sebesar Rp 689 juta. Menurutnya, keberadaan jembatan dan jalan yang ada di kawasan itu sangatlah penting. Utamanya untuk mempermudah aktivitas masyarakat. Selain itu meningkatkan gairah perekonomian masyarakat. “Melalui jembatan dan jalan tembus ini, masyarakat Desa Tegalweru tidak perlu lagi memutar jauh menuju Kecamatan Dau. Begitupula dengan masyarakat Sumbersekar, tidak perlu memutar jauh menuju Dinoyo, Kota Malang,” paparnya. Lebih lanjut dia mengatakan, masyarakat akan semakin mudah menjual dagangan dan hasil bumi ke Kota Malang. Sehingga akan berimbas kepada peningkatan kesejahteraan warga. Bila program akses tersebut tuntas, warga akan menghemat waktu tempuh selama 30 Pembangunan jembatan dan jalan itu atas permintaan masyarakat. Sehingga Pemkab Malang melalui Dinas Bina Marga berupaya merealisasikannya. “Pada intinya, keberadaan jembatan dan jalan ini sangat penting bagi masyarakat. Selanjutnya, kami konsentrasi membangun jalan, supaya seluruh fasilitas dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” pungkasnya. (big/feb)

M Anwar

GOTONG ROYONG: Dinas Bina Marga mengajak masyarakat dan TNI untuk membangun jalan desa sebagai fasilitas masyarakat.

Bangun Delapan Jembatan SEBANYAK delapan buah jembatan baru dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, selama tahun 2015 ini. Pembangunan jembatan baru itu, bertujuan untuk peningkatan infrastruktur dalam bidang kebinamargaan. Harapanya, keberadaan jembatan baru mempermudah aktivitas masyarakat. Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang, M Anwar mengatakan, untuk satu titik pembangunan jembatan yang baru, dibutuhkan sedikitnya dana lebih dari Rp 1 Miliar. “Alokasinya melalui APBD Kabupaten Malang. Saat ini, pengerjaan pembangunan jembatan baru itu, sedang berlangsung,” ujarnya kepada Malang Post, kemarin. Dijelaskannya, delapan jembatan yang dibangun itu tersebar di enam kecamatan, yakni Donomulyo, Pakis, Kepanjen, Bululawang,

PERMUDAH AKSES: Dalam kurun tahun 2015 Pemkab Malang telah membangun delapan jembatan baru untuk peningkatan infrastruktur kebinamargaan. Ngantang dan Pujon. Delapan jembatan baru yang saat ini sedang dibangun itu, keberadaanya sangat dibutuhkan masyarakat. Sehingga, dia berharap dapat menyelesaikan pembangunannya lebih cepat dari target. “Ada beberapa faktor dibangunnya

jembatan yang baru ini. Salah satunya keinginan masyarakat untuk memiliki jembatan baru, uuntuk mempermudah akses perjalanan,” terangnya. Masih kata Anwar, keberadaan jembatan yang baru, mempermudah aktivitas masyarakat. Dia menyebutkan

salah satunya di Desa Tlogosari Kecamatan Donomulyo. Masyarakat desa tersebut, harus memutar melewati Kecamatan Donomulyo, untuk menuju ke ibukota Kepanjen. Padahal, masyarakat desa tersebut sangat dekat dengan Kecamatan

Pagak, hanya saja belum ada akses jembatan yang memadai. Untuk itu, pihaknya membangun jembatan baru yang ada di tempat tersebut. “Bila ingin ke Kepanjen, masyarakat desa tersebut sebenarnya tidak perlu memutar ke

Donomulyo. Cukup dekat, apabila melewati Desa Sumbermanjing Kulon Kecamatan Pagak. Untuk itulah kami membangun jembatan penghubung dua desa ini,” paparnya. Lanjut dia, sebenarnya sudah ada jembatan penghubung kedua desa itu, Namun, kondisinya sudah tidak layak dan berusia tua. Dikutirkan sewaktu-waktu bisa ambrol, lantaran kondisinya rapuh. Bila musim hujan, jembatan itu tidak mampu menahan debit air. “Jembatan lama itu, nantinya tidak dipergunakan. Lantaran jalur kendaraan kami ubah langsung menuju jembatan baru yang sedang dibangun itu,” tuturnya. Melalui jembatan baru itu nanti, dia berharap aktivitas masyarakat semakin bergairah. Utamanya aktivitas berdagang dan menjual hasil bumi dan pertanian ke ibukota Kepanjen. (big/feb) REDAKTUR: febri setiawan, LAYOUTER: dj amiel


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 44

Produktivitas Nelayan Kian Ok

foto-foto: dokumen Malang Post

MERIAH: Kegiatan petik laut yang diadakan masyarakat Sendang Biru selalu ramai diikuti baik penduduk setempat maupun wisatawan dari luar Kabupaten Malang.

Hasil Ikan Tangkapan Tembus 11.400 Ton

Ir Nasri Abdul Wahid, M. Eng.Sc

MALANG - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Malang, menargetkan produktivitas ikan tangkap meningkat lima persen pada akhir tahun 2015. Artinya, hasil tangkapan nelayan akan bertambah menjadi 11.400 ton, dari tahun sebelumnya 10.694 ton. Kepala DKP Kabupaten Malang, Ir Nasri Abdul Wahid, M. Eng.Sc, optimis target tersebut bakal terealisasi. Sebab, hingga Agustus lalu hasil tangkapan ikan laut di pesisir pantai Malang selatan sudah mencapai 8.089 ton. Artinya, hanya butuh sekitar 3.000 ton ikan lagi untuk mencapai target tersebut. Keberuntungan Agustus sebagai puncak penangkapan ikan, terus berlanjut hingga September-Oktober. Kedua bulan tersebut, menjadi bulan bagus bagi nelayan Sendangbiru dan nelayan daerah lainnya di Kabupaten Malang.

POTONG PITA: Bupati Malang periode 2010-2015, Dr H Rendra Kresna memotong pita sebagai tanda peresmian pagar TPI Pondok Dadap. Nasri pun yakin, Kabupaten Malang mampu merealisasikan target produksi ikan tangkapan sebanyak 11.400 ton pada tahun ini. ‘’Tren produktivitas ikan tangkap sedang bagus, khususnya di Sendangbiru. Apalagi musim hujan diprediksi mulai November nanti. Sehingga nelayan bisa memanfaatkan musim kemarau ini dengan sebaik mungkin,” ujarnya kepada Malang Post.

Sebenarnya, lanjut dia hasil tangkapan nelayan masih bisa dimaksimalkan lagi karena potensi perikanan laut di sepanjang pesisir pantai selatan Kabupaten Malang, sangat besar. Nasri menjelaskan dari 13 pantai penghasil ikan tangkapan, Pantai Sendangbiru masih menjadi andalan. Terlebih, pantai di kecamatan Sumbermanjing Wetan, itu sudah dilengkapi tempat pelelangan ikan

(TPI) . Khusus tangkaan bulan Agustus lalu, nelayan Sendangbiru berhasil menangkap sekitar 1.050 ton. Blan Agustus merupakan puncak produktivitas para nelayan. ‘’Tentunya hal ini membuat aktivitas pelelangan di TPI Pondok Dadap semakin bergairah,’’ ujar mantan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh (BKP3) Kabupaten Malang tersebut. (big/lyo)

Retribusi TPI Pondok Dadap Dekati Target

AGENDA: Petik laut selain merupakan pesta rakyat Kabupaten Malang, juga sebagai bentuk rasa syukur terhadap hasil laut yang melimpah.

Ritual Petik Laut Sendangbiru Petik Laut. Inilah sebenar-benarnya pesta rakyat bagi masyarakat Kabupaten Malang, khususnya di pesisir pantai selatan. Tradisi yang rutin digulirkan tiap tahun itu, sebagai bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan ikan yang melimpah ruah selama ini. Tak heran jika ritual petik laut dari nelayan Sendangbiru menjadi satu program yang menjadi andalan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Malang. Kegiatan itu selalu dipadati puluhan ribu wisatawan baik domestic maupun manca negara. Petik laut tak sekadar prosesi melarung sebagian hasil laut kembali ke laut, banyak prosesi yang dilalui sebelum melarung sebagian rejeki ke laut. Sebelum ritual larung digelar, warga mengawalinya dengan pawai budaya. Dalam kegiatan itu, aneka hasil bumi dikirab keliling kampung. Ada yang berupa hasil pertanian, hasil perkebunan, makanan, dan peternakan. Tak ketinggalan

gunungan nasi tumpeng dan juga aneka macam sesajian atau sesajen. Warga yang mengiringi pun tampak antusias Mereka mengenakan pakaian tradisional dan menampilkan aneka kesenian yang sudah mengakar. Sedangkan penonton di sepanjang jalan pun tak kalah heboh. Mereka berjejalan di pinggir jalan untuk menonton aneka sesajen yang dikirab. Begitu rombongan kirab tiba di TPI Pondok Dadap, hasil bumi tersebut dikumpulkan, untuk kemudian dibacakan doa syukur. Dari kemeriahan kirab, suasana menjadi lebih hening. Kemudian, seluruh sesajen di letakkan di puluhan perahu nelayan yang sudah siap berlayar ke tengah laut. Jauh dari tepi pantai, seluruh hasil bumi dan pertanian itu dilarung. Puluhan kapal nelayan begitu bersemangat mengambil bagian dalam larung sesaji ini. Setelah sekitar dua kilometer di

dari bibir pantai, hasil bumi tersebut dilepas dan jadi rebutan para nelayan di tengah laut. Kepala DKP Kabupaten Malang, Ir M Nasri Abdul Wachid mengatakan, kegiatan petik laut tersebut, terlaksana atas partisipasi masyarakat secara swadaya, bantuan Pemkab dan sponsor. “Peran serta dari masyarakat dan nelayan sangat bagus. Karena petik laut ini merupakan icon Kabupaten Malang, yang wajib disukseskan secara bersama-sama pula,” terangnya. Diapun mengharapkan melalui petik laut ini, produktivitas ikan dari para nelayan terus meningkat dari tahun ke tahun. “Karena petik laut ini, merupakan sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya, para nelayan juga berdoa dan berharap, supaya tetap diberi kelimpahan hasil ikan tangkap di tahun depan,” pungkasnya. (big/lyo)

AKTIVITAS nelayan di Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan terus menggeliat. Produktivitas ikan tangkap dari para nelayan juga semakin menjanjikan. Hal tersebut dibuktikan pencapaian retribusi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok Dadap di pelabuhan Sendangbiru, yang terus mengembirakan. Tahun lalu, retribusi yang dihasilkan mencapai Rp 2,2 miliar. Dan tahun ini, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Malang, mencatat hasil retribusi sampai September, sudah tembus Rp 1,96 miliar. Raihan itu, hampir mendekati capaian pada tahun 2014 lalu. Pencapaian retribusi ditarget meningkat hingga akhir tahun, sekitar Rp 2,3 miliar. Namun prediksi ini juga menunggu perkembangan, mengingat masih tersisa tiga bulan dan didukung cuaca yang belum turun hujan. ‘’Salah satu faktornya adalah cuaca perairan laut sedang bersahabat. Sehingga para nelayan dapat mudah mencari ikan dan ketersediaan ikan tangkap cukup banyak,’’ jelas Kepala DKP Kabupaten Malang, Ir M Nasri Abdul Wahid M.Eng. Sc, kepada Malang Post, kemarin. Hal positif dari itu, membuat retribusi TPI Pondok Dadap dari nelayan terus meningkat. Dari data yang ada sepanjang tahun 2015 ini, sambung Nasri, pada bulan Mei retribusi mencapai Rp 139 juta. Jumlah itu melonjak hampir 3 kali lipat menjadi Rp Rp 421 juta. Dan terus meningkat hingga bulan Juli. Reribusi dari

para nelayan mencapai Rp 689 juta. Tingginya perolehan restribusi juga tidak terlepas dari cuaca yang mendukung, lantaran tidak terjadi hujan dan ombak tidak tinggi di lautan. ‘’Puncak pendapatan retribusi dari para nelayan pada bulan Juli yang mencapai Rp 689 juta. Saat itu memang merupakan puncak-puncaknya produktivitas dari para nelayan Sendangbiru,” kata mantan kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh (BKP3) Kabupaten Malang Naiknya retribusi yang masuk, juga diiringi dengan pemberian bantuan kepada para nelayan yang tidak mampu maupun membutuhkan. Itu sebagai bentuk kepedulian DKP Kabupaten Malang terhadap para nelayan yang masuk kategori menengah ke bawah. ‘’Beberapa bantuan telah kami berikan kepada para nelayan Sendangbiru,” imbuh Nasri.. Bantuan yang diberikan, diantaranya perahu, peralatan ikan tangkap, akses maupun kemudahan peningkatan modal usaha dan bantuan sertifikat tanah kepada para nelayan. Khusus untuk sertifikat tanah untuk nelayan Sendangbiru ini, bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Malang. “Semoga melaui bantuan yang kami berikan ini, dapat sebagai pemicu para nelayan untuk menggariahkan aktivitasnya. Utamanya dapat meningkatkan produktivitas ikan tangkap dan semakin mensejahterkan mereka,” pungkasnya. (big/lyo)

MELIMPAH: Cuaca yang bersahabat membuat hasil laut dari TPI Pondok Dadap sangat banyak. REDAKTUR: samsuliyono, LAYOUTER: dj amiel


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 45

KEHIDUPAN BERAGAMA JADI MODAL PEMBANGUNAN A M PELGADING– Kecamatan Ampelgading salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Malang yang berbatasan dengan Kabupaten Lumajang. Tidak banyak orang tahu jika Kecamatan Ampelgading dahulu pernah menjadi satu dengan Tirtoyudo. Sejak 1986 Kecamatan Ampelgading mulai pisah dengan Tirtoyudo. Asal mula nama Ampelgading diambil dari tokoh atau sesepuh desa pesanggrahan di Desa Pesanggrahan yang konon mendirikan Pesanggrahan dibawah rumbunan Bambu Ampel yang Gading. Seiring berjalanannya waktu masyarakat menjuluki Desa dengan nama Ampelgading. Bambu. “Ampelgading tersebut dijadikan sebagai ikon kecamatan sebagai cikal bakal berdirinya Kecamatan Ampelgading,” ungkap Abdul Rachman S.H., Camat Kecamatan Ampelgading kepada Malang Post. Ada hal unik dari Kecamatan Ampelgading ini, nama Desa Ampelgading tidak ada di Kecamatan Ampelgading, malah ada di Kecamatan

Tirtoyudo. Karena Desa Ampelgading masuk pembagian wilayah Kecamatan Tirtoyudo. Kecamatan Ampelgading terletak dibagian paling selatan timur, berbatasan dengan Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang, di sebelah selatan gunung tertinggi di Pulau Jawa, yaitu Gunung Semeru. Secara administrasi Kecamatan Ampelgading memiliki batas-batas wilayah dengan sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Wajak, timur dengan Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang, Selatan dengan Samudra Indonesia, dan terakhir sebelah barat dengan Kecamatan Tirtoyudo. Luas wilayah Kecamatan Ampelgading sekitar 15.022,77 Ha, dengan kebanyakan tanah tegalan yang dibuat perkebunan. Bentuk wilayah Kecamatan Ampelgading kebanyakan berbukit sampai bergunung, dengan rata-rata ketinggian wilayah 0 sampai dengan 1700 Meter. “Suhu disini sangat sejuk, ketenangan dapat dirasa saat memasuki kawasan Kecamatan Ampelgading, karena suhu disini berkisar 10 derajat sampai dua puluh delapan derajat Celcius,” tambah Abdul Rachman. Terdapat 13 Desa dengan 39 Dusun 97 RW dan 317 RT. Sedangkan jumlah penduduk semua Desa tercatat 59.548 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 29.896 jiwa dan perempuan 29.652 jiwa. Masyarakat Kecamatan Ampelgading sangat

mematuhi peraturan yang ditetapkan pemerintah. “Kami bangga dengan masyarakat Kecamatan Ampelgading yang tidak pernah telat dan selalu memenuhi dalam pembayaran pajak PBB,” paparnya. Setiap tahun atau setiap musim menghasilkan bidang pertanian dan perkebunan. Salah satunya pisang, salak, durian, dan pohong yang menjadi andalan Kecamatan Ampelgading. Selain itu, produksi andalan masyarakat ada juga salak pondo dan pisang kirana. Bahkan sampai saat ini salak dan pisang hasil Kecamatan Ampelgading telah diekspor keluar daerah dikemas apik dan saat sampai tujuan sudah matang serta bisa dinikmati. Selain itu salak dapat diolah menjadi jenang salak, sari salak, dan masih banyak olahan lain dapat dijumpai. Kambing Ettawa juga menjadi andalan kedua. Hal ini bisa dilihat dari rumah-rumah penduduk sebagian besar beternak kambing Ettawa untuk diambil daging atau susunya. Ada beberapa olahan susu yang ada yang tidak kalah dengan olahan susu lainnya. “Kambing Ettawa Ampelgading sudah sangat terkenal, banyak kejuaraan atau pelatihan yang ada di Ampelgading yang kita raih,” tuturnya. Candi Jawar merupakan candi sebagai simbol kerukunan antar umat beragama di Kecamatan Ampelgading. Uniknya

di Kecamatan Ampelgading semua pemeluk agama Islam, Hindu, Buddha dan agama lain selalu guyup rukun. Terbukti dengan acara besar keagamaan selalu merayakan bersama di tempat Candi Jawar. ‘’Semua membawa bekal untuk dinikmati bersama saat acara keagamaan. Masyarakat selalu menjungjung tinggi kerukunan antar umat beragama,” jelas Abdul Rachman. Kerukunan yang terjalin ini tidak lepas dari peran serta pemerintah Kecamatan Ampelgading. Pemerintah selalu memberikan penyuluhan agar tetap waspada terhadap aliran atau ajaran tidak jelas, seperti ISIS yang saat ini masuk di Indonesia, yang dapat memecah persatuan. (mp1/sir/udi)

KECAMATAN AMPELGADING FOR MALANG POST

KUNJUNGAN: Rendra Kresna didampingi Camat Ampelgading saat meninjau Coban Sewu.

Coban Sewu Jadi Wisata Andalan AMPELGADING– Kecamatan Ampelgading mempunyai destinasi andalan yang patut dicoba oleh para pendatang yang sedang berkunjung. Coban Sewu, Coban Ciblungan dan Pantai Licin menjadi wisata andalan untuk Kecamatan ini. Cukup mudah mencapai akses menuju tempat wisata tersebut karena pemerintah setempat telah memperbarui sarana dan prasana. Coban Sewu merupakan wisata air terjun dengan ketinggian 100 m lebih dengan dikelilingi air terjun kecil di sekelilingnya yang keluar dari tembok tebing. Keelokan Coban Sewu yang terletak di Desa Sidorenggo Kecamatan Ampelgading tersebut bisa dinikmati dengan harga yang dibilang sangat murah. Secara administrasi Coban Sewu terletak di aliran sungai Glidih yang menjadi perbatasan Kecamatan Ampelgading dan Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang. “Coban Sewu adalah destinasi wisata dari Kecamatan Ampelgading dengan harga tiket sangat

murah,” kata Abdul Rachman S.H, Camat Kecamatan Ampelgading. Akses menuju Coban Sewu sangat mudah, semua jalan sudah teraspal dengan sangat baik. Hal ini bisa dibuktikan dengan letak air terjun Coban Sewu yang di pinggir jalan raya penghubung antara Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang. Setelah itu perjalanan dengan jalan kaki cukup membuat jantung berdebar karena siapa saja yang lewat harus menuruni jalanan setapak dan tangga terbuat dari kayu serta bambu di pinggiran tebing sepanjang kurang lebih 300 m. Tiket masuk hanya Rp. 5.000,00 untuk memakirkan kendaraan saja. “Bisa dibilang masuk Coban Sewu ini gratis, hanya membayar parkir kendaraan saja,” ujar Rachman. Pengunjung bisa menikmati kuliner sambil melihat eksotika Coban Sewu. Puas dengan kuliner di area Point View Coban Sewu Ampelgading terdapat sumber air, yang konon berbasuh muka dengan air tersebut

bisa awet muda dan diberikan jodoh. Selain Coban Sewu ada air terjun lain yang bernama Coban Ciblungan yang terletak di Desa Purwoharjo. Air terjun ini masih benarbenar alami belum ada campur tangan pihak lain. Bentuk Coban Ciblungan ini mirip Coban Sewu. Namun ketinggiannya mencapai lima belas sampai dua puluh meter. Eksotika Coban Ciblungan bisa dibilangan tidak kalah seru dengan Coban Sewu. Demikian juga Pantai Licin yang berada di Desa Lebakharjo. Akses menuju obyek wisata itu terbilang cukup sulit dengan medan pegunungan lebar jalan hanya satu mobil. Jika menggunakan mobil mungkin harus lebih berhati-hati karena jika berpapasan dengan mobil lain harus bergantian. Perjalanan sebelum mencapai pantai, pengunjung akan disuguhi pemandangan tebing di sisi kanan dan sungai aliran lahar Gunung Semeru di sebelah kiri yang sangat memukau. Uniknya di pantai licin ini semua pasir

berwarna hitam, hal ini disebabkan pasir yang ada pada aliran lahar Gunung Semeru. Di Pantai Licin para pengunjung dapat melihat aktifitas para nelayan mencari ikan. Pantai Licin di Dusun Licin, Desa Lebakharjo menyimpan potensi hasil laut yang menjanjikan karena dari pantai inilah nelayan menghasilkan sejumlah ikan melimpah yang biasa digunakan sebagai bahan sarden di antaranya, ikan lemuru, salem, dorang, kakap dan kerapu. Banyaknya nelayan di pantai ini terlihat dari sejumlah jenis perahu jenis jungkung bermesin kecil berjajar di tepi pantai.

(mp1/sir/udi)

Desa Lebakharjo, Desa Pramuka AMPELGADING– Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang menorehkan banyak prestasi yang membanggakan dalam beberapa kurun waktu dekat ini. Salah satunya dalam Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke70 Republik Indonesia (RI) tahun ini, menjadi momen membanggakan bagi Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading karena menjadi jawara dua dalam Lomba Desa tingkat Provinsi. Dengan program Tiga Menara Satu Desa Siaga itu menjadi penentu torehan prestasi desa yang berada di jantung Kecamatan Ampelgading. Tiga menara itu bermaksud, yakni tiga menara bangunan ibadah tiga agama yang bermukim di desanya. Yakni Islam, Kristen dan Hindu. ‘’Penduduk muslim mayoritas dengan jumlah pemeluk Islam 3.232 jiwa, Kristen 548 jiwa dan Hindu 269 jiwa. Namun seluruhnya akur berbaur berdampingan, toleransi inilah yang kami kedepankan dalam Lomba Desa,” ujar Abdul Rachman S.H, Camat Kecamatan Ampelgading. Selain jawara nomor dua se-Jawa Timur, Desa Lebakharjo juga dijuluki sebagai Desa Pramuka. Lebakharjo dijuluki seperti itu bukan datang seketika, melainkan karena proses yang dialaminya semenjak menjadi tuan rumah PW Aspac 1979, sebuah perkemahan wirakarya se-Asia Pacifik. Nenek moyangnya pernah menjadi tuan rumah

perkemahan sekitar 3 bulan lebih, dari pra-PW sampai PW yang sebenarnya. Apalagi, tahun 1996, Desa Subur di pesisir selatan itu, menjadi tuan rumah Comdeca (Community Development camp) se dunia. Desa penghasil padi dan kopi itu telah dicatat di buku kepanduan dunia menjadi tempat bersejarah. Jika melihat pengalaman seperti itu, sangat layak jika dikatakan bahwa penduduknya sangat mendarah daging dengan kepramukaan. Jadi, wajarlah kalau Desa Lebakharjo menjadi Desa Pramuka di Indonesia. Desa Pramuka layak disandangkan di Desa Lebakharjo yang damai. Apalagi, jalan-jalan gang sejak lama bernama pramuka, seperti jalan siaga, jalan penggalang ramu, jalan penegak, jalan pembina, dan lainnya. Di pojok jalan terpampang berbagai tugu Dasa Dharma dan Pancasila. “Terdapat rumah singgah Presiden RI waktu itu, Soeharto, yang pernah menginap untuk membuka PW ASPAC dan Comdeca. Sri Sultan Hamengku Buwono IX membuktikan pernyataannya bahwa pramuka harus juga membangun masyarakat melalui Desa Lebakharjo,” ungkap Abdul Rachman. (mp1/sir/udi)

BANGGA: Camat Ampelgading Abdul Rachman Bersama PASKIBRAKA.

SERIUS: Camat Ampelgading Abdul Rachman Saat Inspeksi ke Coban Ciblungan.

REDAKTUR: MAHMUDI. LAYOUT: SLATEM


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 46

Kyai Radiman,

Tentara Pangeran Diponegoro Babat Alas Bantur BANTUR- Kecamatan Bantur adalah salah satu Kecamatan terbesar ketiga di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Bentuk Topografi Kecamatan Bantur sebagian besar perbukitan dan dataran rendah. Wilayah Kecamatan Bantur sebelah utara berbatasan langsung dengan Kecamatan Pagelaran, timur dengan Kecamatan Gedangan, selatan dengan Samudra Indonesia, dan sebelah barat berbatasan langsung dengan Kecamatan Pagak. Pantas disebut sebagai terbesar ke tiga karena mempunyai luas 158,9 kilometer persegi atau 15.897 ha. Terdiri dari 10 Desa, 105 Rukun Warga (RW) dan 247 Rukun Tetangga (RT), yang tersebar pada wilayah perdesaan dan terletak antara 0–300 m dari permukaan laut. Wilayah datar sebagian besar terletak di Desa Wonokerto, Rejoyoso, Rejosari dan sebagian Karangsari, Wonorejo, wilayah bergelombang Pringgodani, Bantur, Srigonco dan Sumberbening. “Tidak banyak orang tahu asal mula nama dari Kecamatan terbesar ketiga ini” ujar Drs. Trisulawanto, M.Si Camat Bantur. Asal mula Kecamatan Bantur berwal di tahun 1830, saat itu masih hutan belukar yang belum bernama. Tokoh yang membuka hutan dikenal dengan nama Kyai Radiman, muslim taat sekaligus tentara Pangeran Diponegoro. Di Tahun 1840, pembabatan hutan yang dilakukan oleh Kyai Radiman beserta pengikutnya tersebut diketahui oleh Pemerintah Hindia Belanda yang berkedudukan di Ma-

lang, sehubungan dengan itu Bupati Malang datang dengan Polisi Hindia Belanda akan mengadakan penangkapan. Mendengar hal itu, pengikut Kyai Radiman merasa cemas dan memohon untuk tampil sebagai pemuka atas kedatangan Bupati Malang. “Ojo kuatir mengko ingsun kang ngembani catur (jangan kawatir nanti saya yang bertanggung jawab)” begitu ucapan Kyai Radiman. Atas pertanyaan Bupati Malang kepada Kyai Radiman tentang nama desa tersebut, Kyai Radiman menjawab, Desa Bantur yang mempunyai arti Ngembani Catur. Sejak itulah ditetapkan Desa ini bernama Desa Bantur dengan kepala desa pertama ditetapkan pula oleh Bupati Malang yakni Kyai Sontani. Bantur saat ini jumlah penduduk sudah mencapai total 72.256 jiwa terdiri dari 36.020 laki-laki dan 36.237 perempuan. Sebagian besar penduduk Bantur terjun di bidang pertanian. Hasil pertanian yang terkenal di Bantur adalah Padi. Tidak hanya beras, ada juga seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, talas, pisang, salak, kacang tanah, kacang panjang, pepaya, terong, tomat, cabe kecil, cabe besar, tebu, kelapa, kakao, dan kopi. “Kondisi sumber air di Kecamatan Bantur sudah dibilang baik untuk mencukupi kebutuhan air seluruh desa,” jelas Tri. Tidak hanya di sektor pertanian saja yang unggul, tetapi juga didukung di sektor peternakan. Kebanyakan penduduk juga beternak sapi, terutama sapi potong untuk dikirim ke

SERIUS: Camat Bantur Trisulawanto dalam memaparkan rencana pembangunan desa. luar Kecamatan Bantur. Selain sapi potong juga ada sapi perah, kambing dan domba. Sektor penambangan juga masih sangat eksis. Kebanyakan penambangan batu kapur dan yang kedua adalah pasir sungai Lesti. “Perkembangan ke depan daerah ini membutuhkan perencanaan dan penataan yang sinergis dan berkesinambungan, dengan harapan agar nantinya wilayah ini dapat benar – benar mampu mandiri utamanya dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan swasembada pangan yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi besar dalam mendukung pemasukan Pendapatan Asli Daerah,” jelas Tri. Secara geografis wilayah Kecamatan Bantur

mempunyai Pantai sepanjang 16 Km , membujur dari arah Timur yakni Pantai Wisata Balekambang di Srigonco, Kondang merak di Sumberbening dan Pantai Tamanayu di Desa Bandungrejo. “Balekambang merupakan destinasi wisata andalan Kecamatan Bantur sudah terkenal hingga luar Malang,” ucap Tri. Wisata Balekambang merupakan ikon wisata yang telah terkenal di Jawa Timur dengan spesifikasi panorama keindahan alam berupa laut lepas, pantai pasir putih sepanjang 4.000 Meter dengan kegiatan meliputi Upacara adat 1 syura, Tahun baru Masehi, Hari Raya ketupat serta upacara adat Jalani Dipuja yakni 3 hari sebelum nyepi. Wisata Kondangmerak salah satu ikon wisata dengan luas pantai areal 3.000

MERIAH: Salah satu penampilan kelompok warga memukau seluruh penonton dalam perhelatan karnaval hari kemerdekaan beberapa waktu lalu.

Balekambang dan Kondang Merak Jadi Wisata Andalan

GIAT: Warga desa bersama pemerintah kecamatan membersihkan selokan. BAKSOS: Pemerintah Kecamatan Beserta PMI memberikan bantuan kepada warga Bantur yang membutuhkan.

Sinergi Warga Kecamatan Bantur dengan TNI BANTUR – Gerakan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 93 digelar di Desa Srigonco Kecamatan Bantur, Rabu (29/10/15). Bupati Malang H. Rendra Kresna didampingi Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Arm Totok Imam S.,S.IP.,S.Sos.,M.Tr (Han) di Desa Srigonco Kec. Bantur Kab. Malang menutup acara tersebut. Tema kegiatan ini yakni Dengan Program TMMD, TNI Bersama-sama Polri, Kementrian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), Pemda dan Seluruh Komponen Bangsa Lainnya, Optimalkan Pembangunan Pedesaan, Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. “Tema tersebut telah memotivasi Prajurit Korem 083/Bdj dan Kodim 0818 Kabupaten Malang untuk dekat dengan rakyat, bersama seluruh komponen untuk bergotong royong menyelesaikan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) selama 21 hari dengan sukses” ujar Drs. Trisula-

wanto, M.Si Camat Bantur. Kesemuanya itu semata-mata untuk mendorong pembangunan masyarakat Jawa Timur yang lebih makmur dan sejahtera. “Masyarakat pun berterimakasih kepada TNI serta Pemkab Malang atas terselenggaranya TMMD ini,” ungkap Tri. Dalam program ini, TNI melakukan bedah rumah milik Sami, 50 tahun, yang tinggal bersama dua orang cucunya. Kondisi rumahnya hampir roboh, namun sekarang telah dibedah dan direnovasi sehingga menjadi rumah tinggal layak huni. Dengan adanya Program TMMD seperti ini, tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat sehingga diharapkan Desa Srigonco Kecamatan Bantur ini secepatnya mentas dari kategori desa tertinggal. Dengan telah dibangunnya akses jalan sebagai penggerak perekonomian di desa tersebut, dengan kondisi infrastruktur jalan yang bagus akan mempermudah masyarakat menjalani

aktivitasnya. Yang sebelumnya, akses jalan di desa tersebut terutama di pedalaman mengalami kerusakan. Selain jalan, infrastruktur lainnya juga dibangun diantaranya renovasi rumah tak layak huni (RTLH), pipanisasi, renovasi mushala dan perbaikan jembatan. Selain pembangunan fisik, juga diadakan berbagai kegiatan pembangunan non fisik seperti sosialisasi bahaya narkoba, wawasan kebangsaan, sosialisasi Keluarga Berencana (KB), sosialisasi kesehatan dan sosialisasi mendaftar menjadi prajurit TNI. Dalam sambutan Gubernur Jatim yang dibacakan Rendra Kresna, ucapan terimakasih diberikan kepada prajurit TNI dan seluruh komponen yang telah melaksanakan kegiatan TMMD ini dengan optimal sesuai target waktunya. Kegiatan ini semata-mata untuk pembangunan Indonesia yang lebih makmur dan sejahtera. Kegiatan pembangunan TMMD dilakukan secara gotong royong oleh prajurit

Meter mempuyai ciri khas ombaknya yang tenang sehingga aman untuk mandi sampai dengan radius 50 Meter, kaya dengan ikan hias, untuk ski boat, tempat pelelangan ikan nelayan kecil perhari 500 Kilogram, dengan kuliner khas aneka masakan sea food, sehingga daerah ini cocok untuk wisata keluarga. Wisata Tamanayu, merupakan wisata rintisan sejalan dengan dibukanya jalan lintas selatan dengan ciri khas pantai pasir putihnya yang sangat luas dan sangat bersih. Tri menjelaskan, untuk memudahkan dalam pengembangan wilayah serta efektifitas dan efisiensi percepatan dan pemerataan pembangunan di Kecamatan Bantur maka dapat dibagi menjadi 3 wilayah pengembangan. Bantur bagian Utara terdiri dari Desa Wonokerto, Rejoyoso, Karangsari dan Pringgodani dengan ketinggian diatas 300 dpl, dimana daerah ini merupakan daerah pengembangan tanaman pertanian ladang kering seperti tebu dengan pusat pengembangan sentra ekonomi di Wonokerto. Bantur bagian tengah terdiri dari Desa Bantur, Rejosari, dan Wonorejo yang merupakan daerah perkotaan dengan sasaran program adalah pengembangan agribis dengan andalan pengelolaan salak. Bantur bagian barat terdiri dari Desa Srigonco, Sumberbening dan Bandungrejo yang merupakan daerah pertanian ladang kering dengan sasaran pengembangan program adalah pengembangan wisata pantai serta pasar desa. (mp1/sir/nug)

TNI, Pemerintah dan Masyarakat. Dengan semangat kegotong royongan dan kemanunggalan TNI-Rakyat yang bermuara pada terwujudnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh, hal ini patut dipertahankan. “Sesuai dengan visi Jawa Timur lebih sejahtera, berkeadilan, mandiri, berdaya saing dan berakhlak” ungkap Tri. Sebelum mengakhiri kegiatan TMMD, Bupati Rendra menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba melukis dan mewarna dengan mengusung tema Dengan semangat TMMD siswa SD dan PAUD Kecamatan Bantur Kabupaten Malang siap tingkatkan prestasi dan karakter bangsa yang berbudi luhur. Hadir dalam acara tersebut para pejabat Forpimda Malang, Para pejabat TNI dan Polri, Tokoh Masyarakat, Pemuda, serta pasukan dari Yonif 512/ QY, Paskhas, Marinir, Linmas, Ormas (SAR, Polhut), Pramuka dan Pelajar. (mp1/sir/nug)

BANTUR – Kecamatan Bantur memiliki potensi wisata yang sudah sangat terkenal hingga luar Malang. Salah satunya adalah Pantai Balekambang. Pantai Balekambang adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Indonesia masuk wilayah Dusun Sumber Jambe, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan merupakan salah satu wisata andalan Kabupaten Malang sejak 1985 hingga kini. Daya tarik Balekambang utamanya tentu panorama alam, gelombang ombak yang memanjang hampir dua kilometer, serta hamparan pasir nan luas. Area pasir putih terlihat bersih dari sampah maupun kotoran sehingga cukup nyaman bagi pengunjung untuk bermain dan berolahraga. “Tak jarang di pantai ini menjadi tempat latihan sejumlah klub sepakbola seperti Arema dan Persema” ujar Drs. Trisulawanto, M.Si, Camat Bantur. Tidak hanya Balekambang terdapat juga Pantai Kondang Merak tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Pantai Kondang Merak adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Indonesia berada di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pantai Kondang Merak sangat dikenal wisatawan. Bahkan pantai ini sudah menjadi jujugan wisatawan lokal maupun asing untuk bermain snorkeling. “Keunggulan sebagai tempat snorkeling inilah yang menjadi salah satu daya tarik yang ditawarkan pantai tersebut” ungkap Tri.(mp1/nug)

ADAT: Warga Kecamatan Bantur dalam perayaan Suro di Pantai Balekambang. REDAKTUR: sri nugroho, LAYOUTER: dj amiel


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 47

PROFIL KECAMATAN KECAMATAN Bululawang adalah salah satu wilayah dari 33 Kecamatan di Kabupaten Malang. Tahun 2015 ini, Kecamatan Bululawang dipimpin oleh Camat Hadi Wiyanto. Wilayah Bululawang diapit oleh Kecamatan Tajinan di sebelah utara, Kecamatan Pakisaji dan Kecamatan Kepanjen sebelah Barat, Kecamatan Wajak sebelah timur, serta Kecamatan Gondanglegi dan Turen di sebelah selatan. Secara topografi Kecamatan Bululawang berada di ketinggian >400 meter diatas permukaan laut. Kontur tanahnya adalah perbukitan landai dengan mayoritas luas lahan digunakan untuk bertani tebu. Secara kualitatif, laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Bululawang relatif stabil dan meningkat walau tidak terlalu tinggi. Sebagian besar penduduk Bululawang bermataperncaharian petani. Berbagai Potensi yang ada di Bululawang antara lain tebu, lilin, jaket kulit, buah naga serta olahan, dan beragam jenis ikan air tawar. (*) IST/MALANG POST

CAMAT BULULAWANG: Hadi Wiyanto (kanan) bersama sang istri (kiri) mengapit tokoh budaya dalam acara Bersih Desa 2015.

Lilin Eksis Sejak 70 Tahun

SANDI PRATAMA/MALANG POST

BANGGA: Seorang staff CV Sujaru memegang hasil produksi lilin di pabrik yang berusia sangat tua.

BULULAWANG - Industri perumahan lilin Sujaru di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang sudah berjalan selama beberapa dekade. Lilin dengan berat puluhan ton selama ini sudah dipasarkan hingga luar pulau. Hanya saja, keterbatasan teknologi untuk memproduksi dalam jumlah besar menjadi tantangan industri ini. Ditemui di pabriknya di Desa Bululawang, Agus Abdurrohman, salah seorang staf manajemen mengatakan, Usaha Kecil Menengah (UKM) lilin Sujaru (Sumber Jaya Baru) telah berdiri sejak tahun 1945. “Saat itu masih belum ada yang memproduksi lilin. Melihat peluang tersebut teknologi pembuatan lilin diimpor dari

negeri Tiongkok, yang hingga sekarang masih kami gunakan,” ujar Agus. Usaha yang sebagian besar sahamnya kini dimiliki oleh Tio Effendi Pradito, Geng Wahyudi, dan Ny Tedjo berkembang hingga memiliki pasar hingga berbagai daerah di Indonesia. “Pengiriman lilin kami lakukan sampai Indonesia paling timur. Pasar Bali, Makassar, sampai Papua sudah kami kirim secara berkala,” katanya. Agus mengatakan dalam setahun produksi lilin Sujaru mencapai 15 hingga 30 ton. Musim-musim kenaikan permintaan adalah awal dan akhir bulan, seperti tahun baru Masehi, Imlek, serta Natal. Sedang di pertengahan tahun, produksi cenderung datar un-

tuk pemenuhan agen. “Karena kami masih memiliki segmen pasar yang lain dan juga tetap produksi di pertengahan tahun relatif stabil. Bentuk grafiknya menyerupai lembah yang relatif datar di pertengahan tahun.,” ungkap Agus. Lanjutnya, penggunaan lilin Sujaru meliputi berbagai macam. Mulai dari peribadatan berbagai umat beragama lalu pelengkap di berbagai resort (hotel, spa dan restoran). ���� Tradisi ulang tahun bagi kalangan menengah ke atas hingga yang terakhir untuk penerangan saat mati lampu. “Kalau ditelisik, pasar paling stabil itu adalah segmen untuk ulang tahun, peribadatan, dan wisata seperti di Bali, ” terangnya. Ukuran lilin dan bentuknya juga beragam tergantung dari

Petik Buah Naga di Keboen Nogo BULULAWANG –. Desa Wandanpuro Kecamatan Bululawang terdapat pusat budidaya dan pengembangan buah naga Super Red. Dari desa tersebut, buah naga telah menembus pasar lokal hingga luar pulau. Tak sampai di sana, Kebun Buah Naga dari desa tersebut juga digadang-gadang sebagai kawasan Agrowisata. Kebun Buah naga yang dinamakan Keboen Nogo ini, didirikan oleh UD Naga Jaya Makmur tahun 2006 lalu. Dalam perkembangannya kebun ini terbagi menjadi dua lokasi di Desa Wandanpuro. Lokasi pertama menempati 3.5 Hektar yang ditanami 3000 lebih batang bibit buah Naga. Sedangkan lokasi kedua yang dibangun pada tahun 2010 lalu, mempunyai luas 6.5 Hektar. Lailatus Isiqomah, Kepala Bidang Operasional Keboen Nogo mengatakan, pendirian Keboen Nogo semula bertujuan untuk mendorong budidaya Buah Naga di Kabupaten Malang. “Yakni dengan memberikan penyuluhan kepada para petani serta masyarakat akan keunggulan buah naga. Lalu juga menyampaikan teknologi pengembangan Buah Naga. Kami juga menyediakan saran pertemuan bagi petani,” jelas Laili, panggilannya kepada Malang Post. Keboen Nogo juga menyediakan bibit Buah Naga Super Red bagi kalangan petani. Laili mengatakan bibit yang disediakan di Keboen Nogo ini masih terbatas karena banyaknya permintaan dan lamanya waktu pembibitan. “Kami menyediakan bibit buah naga super red disini. Bibitnya dapat dibeli langsung di Keboen Nogo, harganya Rp 10 ribu (>50cm) hingga Rp 20 ribu (satu meter)” kata Laili. Ia melanjutkan, lokasi Keboen Nogo juga dekat dari

pemukiman dan juga jalan raya sehingga memudahkan transportasi. “Selang waktu berjalan, Keboen Nogo yang awalnya hanya menjadi pusat pengembangan buah naga kini dikembangkan potensi agrowisatanya” jelasnya. Laili melanjutkan mereka yang datang ke Keboen Nogo tidak hanya bertujuan untuk membeli bibit. Ketika buah naga sedang ranum masa panen, pengunjung juga dapat memetik buah langsung dari pohonnya. “Masa panen dimulai pada awal tahun, sedangkan untuk harga dihitung dari berat dan jenis, yang pasti bisa lebih murah dibanding supermarket,” ujarnya. Keboen Nogo juga menyediakan berbagai macam produk olahan dari buah asal benua Amerika itu. “Olahan kami semuanya berasal dari buah naga. Seperti sirup buah naga, selai, sari buah, dodol, jus, serta manisan buah naga super red,” jelasnya. Tak hanya sejenis. Buah Naga yang dikembangkan di Keboen Nogo jenisnya beraneka ragam. Selain Super Red ada jenis lain, kuning, putih serta jenis hybrid hasil kawin silang dua jenis Buah Naga. “Untuk buah naga super red sendiri juga banyak varietasnya, ada Nagawana, Handayani, Mahardika dan Sabila Merah,” tutupnya. Hadi Wiyanto Ssos MM, Camat Bululawang berharap, Keboen Nogo yang dikelola oleh UD Naga Jaya Makmur dan dipertanggungjawabkan oleh BKP3 Kab Malang dapat menjadi motivator bagi pelaku bisnis buah di Bululawang. “Khususnya untuk mengembangkan agribisnis buah naga dari hulu hingga hilir Kecamatan Bululawang ini,” imbuhnya. (san/feb)

kebutuhan. Untuk kebutuhan peribadatan di klenteng yang digunakan adalah berukir naga. Sedangkan untuk gereja digunakan lilin berukuran besar. Lilin ulang tahun mempunyai ukuran paling kecil, warna dan bentuknya juga beragam mulai berulir, hingga berupa angka. “Jadi ukuran lilin, kami produksi mulai lilin yang berukuran millimeter, hingga semeter lebih,” terang Agus. Untuk memenuhi kebutuhan puluhan agen tersebar di berbagai daerah, rupanya masih menjadi kendala bagi home industri ini. Agus �������������� berpendapat hal ini karena kurangnya dukungan dari sisi teknologi. “Dalam produksi, mesin yang kami gunakan masih berteknologi konvensional. Pengoprasian juga secara ma-

nual. ������������������� Berbeda dengan pembuatan lilin impor yang semuanya dibuat serba modern, ” terangnya. Agus, juga menambahkan bahan baku lilin rupanya juga harus diimpor dari Cina karena tidak diproduksi lagi di Indonesia. “Selama ini kita impor karena belum ada produsen dari lokal. Bahan baku aftur yang dulu diproduksi oleh Pertamina kini tidak lagi diproduksi,” pungkasnya. Yuyun Kasi Ekonomi Pembangunan, Kecamatan Buluawang, mengatakan Industri lilin Sujaru sudah lama ada di Bululawang, hanya saja skalanya industri perumahan dan belum layaknya pabrik besar. “Dari sisi peluang sepertinya masih terbuka lebar untuk dikembangkan,” pungkasnya. (san/feb)

Menu Sehat Juara Provinsi

IST/MALANG POST

TIM CIPTA MENU: Perwakilan dari Kecamatan Bululawang saat beradu kuliner sehat di Lomba Cipta Menu Kabupaten

SANDI PRATAMA/MALANG POST

KEBOEN NOGO: Suasana kebun buah naga di Desa Wandanpuro yang dinilai punya potensi Agrowisata.

SANDI PRATAMA/MALANG POST

HASIL PANEN: Produk Buah Naga Super Red dari Keboen Nogo, Desa Wandanpuro Kecamatan Bululawang. Buah ini juga diolah menjadi berbagai produk, seperti sirup dan sari buah.

BULULAWANG– Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang mendapatkan prestasi dalam Lomba Cipta Menu Nasional, 2015 ini. Perwakilan ibu-ibu PKK, menciptakan puluhan menu sehat dari hasil panen setempat. Alhasil, mereka yang sebelumnya Juara tingkat Kabupaten, berhasil mewakili Kabupaten Malang hingga Juara I Provinsi. Indra Rusmiati, salah satu pengurus PKK Kabupaten Malang mengatakan, sebelum melaju di tingkat provinsi, timnya menjadi jawara di Kabupaten Malang. Kontingen Bululawang terdiri dari delapan orang, beradu kuliner dengan 33 Kecamatan lainnya. kontingen Kecamatan ini diketuai oleh Hj Siti Hadi Wiyanto, istri Camat Bululawang. “Penilaiannya di tingkat Kabupaten dilihat dari berbagai aspek. Jika dijabarkan maka harus memiliki kriteria bergizi, beragam, sehat dan aman (B2SA),” ujarnya kepada Malang Post di Kantor Kecamatan Bululawang. Indra menambahkan, menu makanan terdiri dari khusus sarapan, makan siang,danmalam.Semuanyajugadihitung,mulaidariberatbahanbakuserta takaran gizi, vitamin, mineral, dan juga karbohidrat sesuai petunjuk ahli gizi. Riyah, anggota PKK lainnya dari Kecamatan Bululawang mengatakan, menu yang inovatif juga menjadi penilaian khusus di kompetisi sebelumnya. Dalam pencarian menunya para ibu-ibu dituntut untuk kreatif dalam mengolah bahan. “Bahan yang digunakan ini semuanya asli dari kecamatan Bululawang, salah satu tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa hasil panen setempat juga dapat menjadi berbagai menu yang menarik dan tentunya mencukupi kebutuhan gizi masyarakat,” ujar Riyah. Beberapa bahan makanan yang digunakan berasal dari panen Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN). “Misalnya ikan gabus yang ternyata punya khasiat mempercepat regenerasi sel, dan kaya protein serta vitamin, dan juga sayur-sayuran,” jelasnya. Dari teknik masak serta tampilan sajian juga dibuat sebaik mungkin. Riyah mengatakan ada teknik-teknik tertentu yang digunakan untuk memperbaiki aroma dan menambah rasa tanpa menghilangkan kandungan gizi makanan. (san/feb) REDAKTUR: FEBRI, LAYOUTER: SLATEM


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 48

Penyangga Pusat Perdagangan Produk Unggulan Kopi Tembus Pasaran Dunia PEMERINTAH Kabupaten Malang terus mendorong percepatan pembangunan di kawasan Malang Selatan. ‘Kue’ hasil pembangunan harus bisa dinikmati rakyat secara mera­ta, termasuk daerah-daerah pesisir. Agar jalur distribusi tak terlalu jauh dari ibukota Kepanjen, Tak salah jika kemdian kecamatan Dampit menjadi ‘bayang-bayang’ untuk mempermudah komunikasi dan distribusi barang dengan kawasan pesisir. Dan, Dampit pun tumbuh sebagai pusat perdagangan bagi kecamatan yang ada di sekitarnya seperti kecamatan Sumbermanjingwetan, Tirtuyudo, dan Turen. Dilihat dari sisi etimologi kata ‘Dampit’ sudah terasa unik untuk diucapkan. Kata ‘Dampit’ pun sangat mudah diingat. Bayangan orang akan lokasi dan situasi di kecamatan ini langsung terkesan dalam ingatan. Kendati demikian tidak banyak orang tahu asal usul nama ‘ Dampit ‘. Dahulu kecamatan ini merupakan sebuah desa kecil, kemudian beralih menjadi kelurahan. Kelurahan Dampit inilah, yang kemudian dijadikan sebagai pusat pemerintahan kecamatan. Dari penuturan turun temrun, Munculnya nama Kecamatan Dampit, berawal dari dua orang prajurit pangeran Diponegoro bernama Ki Tompo Karso, yang dikenal dengan sebutan Mbah Tugu, dan Ki Joko Bodo dikenal dengan Mbah Koplo. Pada saat pangeran Diponegoro ditangkap kompeni Belanda, dua prajurit tersebut melarikan diri ke arah timur. Mereka kemudian membuka hutan untuk dijadikan pemukiman. Konon, di pusat pemukiman tersebut ada dua pohon Aren yang tumbuh berhimpitan

KUNJUNGAN: Mantan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel didampingi Bupati Malang, H Rendra Kresna meninjau pabrik kopi di kecamatan Dampit. atau dempet. Area di sekitar dua pohon itu, sering dipakai berteduh dan pertemuan Mbah Tugu dan Mbah Koplo. Untuk mengingat lokasi pertemuan itu, dinamailah dempet. Namun seiring perkembangan jaman, pengucapan dempet lambat laut berubah menjadi Dampit, hingga sekarang. Seiring berjalannya waktu, pemukiman kecil itu terus berkembang, banyak pendatang tinggal di wilayah arah timur Kecamatan Turen ini, sehingga kawasan itu semakin ramai dan menjadi pusat perdagangan . Kecamatan Dampit secara geografis, terletak di sebelah Tenggara, sekitar 36 Kilometer dari Kota Malang. Dengan batas-batas wilayah sebe-

lah Utara Kecamatan Wajak, Sebelah Selatan Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Sebelah Timur Kecamatan Tirtoyudo, Sebelah Barat Kecamatan Turen. Luas wilayah 135.300 Km2 kilometer persegi, terbagi menjadi sebelas desa. Secara umum struktur tanah di kawasan ini merupakan jenis tanah pedsolik dengan topografi sebagian merupakan daratan dan pegunungan, dengan ketinggian 300 – 460 m di atas permukaan laut, kemiringan kurang dari 40%. Curah hujan rata-rata 1.419 mm setiap tahun. ‘’Terlebih jalan menuju ke sebelas desa, semua sudah diaspal dengan baik, sehingga

Sabet Satya Lencana Donor

memudahkan untuk proses kegiatan mobilitas warga seperti perekonomian khususnya “ jelas Camat Dampit, Drs. Suliadi, M.Si Dahulu memang Kecamatan Dampit merupakan pusat perdagangan, dimana kebanyakan para penjualnya adalah orang Cina yang akhirnya banyak banyak mempersunting orang pribumi, sehingga kebanyakan penduduk kecamatan berketurunan orang Cina. Sampai saat ini, tercatat penduduknya mencapai 116.533 jiwa dengan komposisi 57.556 laki-laki dan 58.977 perempuan dan semuanya terbagi menjadi tiga puluh delapan kepala keluarga. Penduduk di Kecamatan Dampit, sebagian besar adalah

bermata pencaharian petani khususnya kopi. Kopi, utamanya jenis Robusta memang menjadi salah satu produk primadona yang diunggulkan di kecamatan ini. “Peran serta pemerintah kecamatan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk kopi, sangat besar,’’ ucap Sul sapaan akrabnya kepada Malang Post. Kualitas produk kopi asal Dampit dengan penyangga kopi dari Tirtoyudo, Ampelgading dan Kecamatan Sumbermanjing Wetan sudah lama memasuki pasar ekspor sekaligus mendapat pengakuan dunia, apalagi dengan diperolehnya sertifikat The Common Code for The Coffee Community (4C) Association.

Rendra Kresna mengatakan, bahwa sertifikat tersebut menjadi bukti jika kopi asal Kabupaten Malang telah diakui penikmat kopi dunia yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah pun mendirikan balai pelatihan bagi para petani khususnya kopi, dan yang ingin memajukan dan mening­ katkan penghasilannya bisa langsung mengikuti pelatihan setiap Minggu di Asal Jaya. ‘’Respon positif ditunjukkan masyarakat Kecamatan Dam­ pit, untuk mengikuti pelatihan tersebut,’’terangnya. Kuaitas dan wanginya kopi dari empat wilayah kecamatan yang bersinergi itupun, telah meunculkan produk kemasan kopi luwak Amtirs-

dam. Nama ini diadopsi dari daerah penghasil kopi, yakni Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, Sumbermanjing dan Dampit. Disamping kopi, penduduk setempat juga menanam cengkeh, kayu jati, kelapa, tebu dan tanaman lain yang bernilai ekonomi tinggi. Pemerintah kecamatan terus menggenjot sektor lain tersebut, dengan membuka luas bagi penduduk untuk berkonsultasi meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan mereka. ‘’Dari segi pendidikan, di kecamatan ini juga tidak ketinggalan dengan daerah lainnya. Bahkan, pemerintah selalu mengadakan lomba untuk memacu kreatifitas dan bakat siswa,’’timpal Sekretaris Camat Dampit, Dra. Lies Indra Cahya. Seiring dengan kemajuan sektor pertanian dan perdagangan, pelestarian budaya tinggalan nenek moyang, juga tetap terawat bahkan secara rutin jadi suguhan masyarakat melalui kegiatan Agustusan, Bersih Desa, tradisi uri-uri, walaupun memang kesenian yang ada lebih banyak mengadopsi dari daerah lain seperti Reog, Tarian Sakera, dan terbaru ada Trontong Dor.’’ Trontong Dor memang hanya ada di kecamatan Dampit,’’ ujar Lies. Uri-Uri di kecamatan ini kemasannya seperti pesta rakyat, yang di dalamnya terdapat makna mendalam dalam mengenang jasa leluhur. Sedangkan tarian Trontong Dor, terinspirasi oleh produk andalan, yakni kopi. Tarian ini diperagakan oleh gadis-gadis yang sedang memetik buah kopi. “Sangat membanggakan, bahkan tarian ini sudah diperkenalkan ke daerah lain seperti Gresik maupun Surabaya,’’pungkas Lies. (mp1/sir/lyo)

Pemandian Umbulan, Sarana Wisata Keluarga

KECAMATAN DAMPIT FOR MALANG POST

KHIDMAT: Camat Kecamatan Dampit Bapak Suliadi dalam Serah Terima Jabatan di SMAN 1 Dampit. LIMA warga Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, mendapat penghargaan Satya Lencana Donor. Penghargaan itu diberikan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, karena telah melakukan donor darah di atas 100 kali. Kelima pendonor itu, Martoyo, Subagja dan Endro Supatmo asal Kecamatan Turen, Florentinus Hari Sutrisno asal Tajinan, dan Dhari (alm) dari Kecamatan Dampit. Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, Aprilianto mengatakan, lima pendonor tersebut menerima penghargaan

Satya Lencana Donor karena mendonorkan darahnya hingga 100 kali. Para pendonor ini dianggap konsisten dan rutin menyumbangkan darahnya. ‘’Tahun lalu jumlah pendonor rata-rata sebanyak 1.200 per bulan, tahun ini meningkat menjadi 1.400 per bulan, sehingga setiap bulannya ada tambahan 200 pendonor. Untuk tahun 2015, target kami ada tambahan sekitar 100 pendonor dan menjadi 1.500 pendonor,’’ kata Camat Dampit Drs. Suliadi, M.Si Untuk mengoptimalkan perolehan darah dari pendonor, pihaknya akan memaksimalkan peran kelompok donor yang berjumlah 130 kelompok

dan tersebar di 33 kecamatan yang ada di wilayah itu. Kelompok donor bertugas memberikan motivasi kepada warga untuk bergabung menjadi pendonor dan menjadikan donor darah sebagai tren dan gaya hidup modern. Anggota kelompok donor, berasal dari berbagai elemen masyarakat, seperti institusi pendidikan, kesehatan, dan kantor kecamatan. Setiap hari petugas PMI datang ke lokasi kelompok donor dua sampai tiga tim secara bergiliran. PMI menargetkan dalam satu bulan sedikitnya 40 kali turun lapangan. Selain itu, PMI juga membuka layanan bagi pendonor yang ingin donor di kantor PMI. (mp1/sir/lyo) KECAMATAN DAMPIT FOR MALANG POST

SERIUS: Camat Kecamatan Dampit Memberikan Bendera Pusaka Kepada PASKIBRAKA untuk Dikibarkan dalam Peringatan Hari Kemerdekaan Beberapa Waktu Lalu.

KECAMATAN DAMPIT FOR MALANG POST

SEMANGAT: Camat Kecamatan Dampit (Dua dari Kiri) Memimpin dan Ikut Langsung dalam Kerja Bakti Desa Umbulrejo. SEBAGAI pusat perdaga­ ngan bagi wilayah kecamatankecamatan lain di Malang selatan, Kecamatan Dampit pun mempunyai obyek wisata tersembunyi. Yakni, Wisata Pemandian Umbulan. Daerah tujuan rekreasi keluarga ini, berada di Desa Umbul Rejo, sekitar 2 Km dari pusat kecamatan. Wisata Umbulan, merupakan pemandian bernuansa pegunungan. Pengunjung disuguhi sumber air sangat bersih, jerni dan dingin. Wisatawan pun juga dapat menikmati udara segar, pemandangan indah dan nuana pedesaan yang masih alami. Serta lingkungan alam yang masih benar-benar terjaga kelestarianya. Selain sebagai kawasan wisata, sumber air Umbulan biasanya juga di manfaatkan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Kesegaran dan kejernihan air Sumber Umbulan, sudah sangat terkenal. Terbukti, pada saat musim liburan tiba, banyak wisatawan luar kota yang

datang menikmati obyek ini. Di obyek wisata ini, memang hanya tersedia satu kolam renang asli yang langsung dari mata air tersebut. Hati-hati bagi pengunjung yang tidak bisa berenang, karena kedalaman kolam ini kurang lebih 3 meter. Disamping itu juga ada aliran sungai yang tidak terlalu deras dan dangkal. sehingga tidak membahayakan anak-anak. Mereka bisanya menikmati sumber Umbulan dengan berendam sepuas hati. ‘’Obyek Wisata Umbulan ini memang sering digunakan warga untuk sejenak melepaskan penat atas aktivitas mereka sehari-hari,’’ ujar Camat Dampit.. Suliadi, M.Si. Sumber air disini sangatlah bersih, jernih dan airnya sangat terasa dingin karena asli dari sumber mata air. Bagi pengunjung yang tak bisa berenang, jangan kuatir tak bisa menikmati kesegaran air di Wisata Pemandian Umbulan. Sebab di taman wisata itu tersedia tempat persewaan

ban/pelampung yang bisa digunakan untuk pengunjung hanya Rp. 2.000/buah ukuran besar ataupun kecil. Bagi pengunjung yang ingin memanjakan lidah, bisa pula menikmati wisata kuliner Umbulan. “Di Umbulan ini sebaiknya mengajak sanak keluarga, untuk makin mengakrabkan,’’ sambung Sekretaris Camat Dampit, Lies Indra Cahya .

Disekeliling Wisata Pemandian Umbulan ini wisatawan disuguhi pemandangan bukit pohon sengon yang di tanam oleh warga sekitar. Inilah yang membuat obyek wisata ini emakin sejuk dan segar. ‘’Serunya saat menikmati kuliner bisa menikmati pemandangan alam yang asri dengan pepohonan yang menjulang tinggi,’’ pungkas Lies. (mp1/sir/lyo)

KECAMATAN DAMPIT FOR MALANG POST

MEMUKAU: Penampilan Salah Satu Peserta yang Memukau Para Penonton dalam Acara Kirab Budaya Kecamatan Dampit. REDAKTUR: SAMSUL, LAYOUTER: KURDI


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 49

foto-foto: kecamatan Dau for Malang Post

Dari Susu

HASIL BUMI: Buah jeruk menjadi andalan Kecamatan Dau. Di wilayah ini, buah jeruknya sangat tersohor karena manis dan segar.

Hingga

Jeruk Keprok

MALANG - Kecamatan Dau memiliki potensi yang menjadi unggulan di kawasan tersebut. Ini dikarenakan wilayah yang strategis yang diapit oleh dua kota menjadikan peluang baik dalam menunjang perekonomian masyarakatnya. Beberapa potensi tersebut baik berupa potensi pertanian, perikanan, dan peternakan potensi industri dan UKM serta potensi wisata di Kecamatan Dau. Adapun beberapa contoh potensi industri yaitu Industri Produksi Mesin Pengolah, merupakan industri yang berlokasi di Dusun Dermo Desa Mulyoagung, melayani penjualan aneka mesin dan alat untuk pengolahan hasil pertanian, mesin industri, mesin agroindustri, mesin pertanian, Mesin Teknologi Tepat Guna (TTG). Ada juga Produksi kripik ketela pohon,yang beralamat di dusun BanjarTengah Desa Sumbersekar, dengan hasil produksi kurang lebih 6 kwintal/hari. Souvenir keramik di Dusun Semanding, Desa Sumbersekar. Sanitaire merupakan macam-macan hiasan rumah maupun taman terbuat dari beton, yang berlokasi di Desa Petungsewu. Souvenir dengan memakai pelepah pisang kering, daun kering, biji-bijian, tali rami yang berada di desa Mulyoagung. Selain itu, potensi pertanian, perikanan, dan peternakan diantaranya Koperasi

Unit Desa “DAU” memproduksi 2 macam susu yaitu susu segar dan susu pasteurisasi terletak di Dusun Sengkaling, Desa Mulyoagung. Jeruk Keprok Batu 55, yang berlokasi di empat desa antara lain Desa Selorejo, Gadingkulon, Petungsewu dan Tegalweru dengan luas lahan + 740 Ha. Hasil produksi 31.080 ton per tahun. Keunggulan sudah melaksanakan GAP (Good Agricultural Practices) sehingga aman untuk dikumsumsi dan merupakan andalan Varietis Nasional. Sentra pembenihan ikan nila, yang berlokasi di Dusun Banjartengah, Desa Sumbersekar, Pasteurisasi Susu Kambing Etawa di Dusun Krajan, Desa Sumbersekar, pengembangan budidaya lele, yang terpusat di dusun Krajan, Desa Sumbersekar, yang tersebar di semua desa se-Kecamatan Dau dan masih banyak potensi lainnya. Tidak kalah dengan potensi lain yang ada di Kecamatan Dau yaitu potensi wisata yang menjadi andalan. Beberapa contoh Candi Badut, yang berlokasi di Dusun Ndoro Desa Karangwidoro, merupakan peninggalan bersejarah periode abad ke 8 hingga ke 10. Candi ini ditemukan pada tahun 1921 dimana bentuknya pada saat itu hanya berupa gundukan bukit batu, reruntuhan lahan dan tanah. Di sekitar wilayah desa ini juga ada Museum Zoologi tepatnya di lokasi pendidikan SAAT.

SEMANGAT: Camat Dau Drs Eru Suprijambodo bersama perangkatnya siap melayani masyarakat dengan baik Museum ini merupakan salah satu museun tentang binatang darat dan laut yang telah diawetkan yang sudah sangat langka untuk dijumpai, yang antara lain kupu-kupu, kerang, kura-kura, hingga ular. Agrowisata Petik Jeruk, Wisata Alam Bedengan, merupakan tempat wisata untuk keluarga, pelajar dan mahasiswa. Lokasi sekitar 8 kilometer dari jalan utama menuju Kota Batu, tepatnya ke selatan dari Taman Rekreasi Sengkaling.

“Dalam mendukung pengembangan potensi di Dau, kami juga memberikan pelatihan kepada warga desa wisata tentang kepariwisataan dan dunia usaha,” ujar Camat Dau Drs. Eru Suprijambodo, M.Si. “Kami juga memberikan program pembinaan dan pelatihan kepada aparatur pemerintahan desa untuk meningkatkan kapasitas dan disiplin di semua bidang,” sambungnya.(mp3/jon)

Segudang Prestasi MALANG - Kecamatan Dau merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Malang yang telah meraih berbagai bentuk prestasi. Prestasi yang telah diraih selama empat tahun terakhir ini adalah pada tahun 2011 diantaranya Juara II lomba cipta menu non beras tingkat PKK Kabupaten Malang, juara harapan II lomba Kader berprestasi tingkat PKK Kabupaten Malang, prestasi dalam Panji-Panji Keberhasilan Pembangunan Kabupaten Malang juga antara lain juara I Bidang Pendidikan, juara I Bidang Partisipasi Masyarakat, juara I Bidang Pertanian & ketahanan pangan, juara II Bidang K3, juara II Bidang Lingkungan Hidup, juara II Bidang Keluarga Berencana, dan juara III Bidang Koperasi & UMKM. Selain itu di tahun 2011 juga, Kecamatan Dau juga mendapat penghargaan di beberapa kategori kepada Tim Pengelola, Pemelihara Sarana dan Prasarana PNPM MP Terbaik tingkat Kabupaten Malang untuk Desa Kucur, Anugerah Citra pelayanan Prima Tingkat Pratama tahun 2011 tingkat Kabupaten Malang. Selain itu, Unit Pelayanan Publik Percontohan predikat baik tingkat Provinsi untuk Puskesmas Wisata Dau, juara II Kelompok Usaha Bersama (Kube) Tingkat Provinsi Jawa Timur untuk Desa Kucur. Koperasi berprestasi tahun 2011 Kelompok Produsen Tingkat Nasional untuk KUD DAU, Koperasi Penerima Award

tahun 2011 Tingkat Nasional Nasional untuk KUD DAU, serta Gapoktan Terbaik Tingkat Nasional untuk Gapoktan Desa Gadingkulon. Pada tahun 2012, prestasi yang telah diraih yaitu sebagai Kecamatan Penggagas Lingkungan Hidup Tingkat Kabupaten Malang, juara II Lomba PKK KB Kes Tingkat Kabupaten Malang, dan juara III Lomba Vokal Grup Tingkat Kabupaten Malang. Sedangkan di tahun 2013 tidak lepas dari prestasi juga seperti juara I Lomba Layang-layang Hias Tingkat Kabupaten Malang, Nominasi Kecamatan ODF (Bebas buang air besar sembarangan), mengikuti Lomba PKK KB Kes Tingkat Nasional mewakili Provinsi Jawa Timur, Lokasi Study banding antara lain TPS Terpadu Mulyoagung, Pembenihan Ikan Nila di Desa Sumbersekar, Administrasi Desa di Desa Kalisongo dan Landungsari dan Agrowisata Petik Jeruk Desa Selorejo. Tidak pernah absen dari prestasinya, Kecamatan Dau pada tahun 2014 lalu juga meraih prestasi yang cukup membanggakan. Antara lain Nominasi Kelembagaan Desa Terbaik Tingkat Kabupaten Malang untuk Desa Kalisongo, Juara 1 Tingkat Provinsi Jawa Timur dan Juara 2 Tingkat Nasional Si Kompak Award untuk TPST Mulyoagung, Juara Harapan 1 Yel-Yel Jambore PKK Tingkat Kabupaten Malang. Juara 1 Swadaya

Masyarakat tentang Pembangunan Tingkat Kabupaten Malang untuk Desa Selorejo, Juara 1 Tingkat Nasional Lomba Kesatuan Gerak PKK, KB dan Kesehatan, Juara 1 Yel-Yel Laskar Anak Tingkat Kabupaten Malang, Juara Harapan 1 Lomba Cipta Menu Tingkat Kabupaten Malang. Juara III Lomba Perpustakaan Tingkat Kabupaten Malang oleh Perpustakaan Cahaya Dunia Desa Sumbersekar, Juara 2 Panji-Panji Keberhasilan Pembangunan Kabupaten Malang bidang Keluarga Berencana serta Juara Harapan I Vokal Grup Madep Manteb Tahun 2014 Kabupaten Malang. Untuk menjaga kekompakan dan kerukunan antar beragama di kecamatan Dau, sering diadakannya forum rapat antar umat beragama. Dengan demikian kehidupan sosial di masyarakat dapat terjalin baik. Camat Dau Drs. Eru Suprijambodo, M.Si. berharap prestasi yang telah diraih dapat dipertahankan ke depannya dengan menjaga kekompakan aparatur pemerintahan maupun dengan masyarakat yang majemuk di kecamatan Dau. “Semoga prestasi yang telah diraih di Kecamatan Dau ini bisa terus dipertahankan dan berdampak positif terhadap pelayanan kepada masyarakat ke depannya.”, tuturnya. (mp3/jon)

Diapit Dua Kota MALANG - Kecamatan Dau merupakan salah satu kecamatan di wilayah kabupaten malang yang terletak di bagian barat yang berjarak sekitar 7 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Malang (Kantor Bupati di Kota Malang) dan 28 Km dari ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen. Secara geografis wilayah Kecamatan Dau terletak pada ketinggian antara 600-2100 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 1297 s/d 1925 mm/tahun dan posisi koordinat terletak antara 112 derajat 133 – 112 35 Bujur Timur. Dengan wilayah yang strategis, Kecamatan Dau dengan visi “Penyelenggaraan fungsi pemerintahan kecamatan yang akan tampil untuk mendukung terwujudnya visi Kabupaten Malang Madep Manteb di kecamatan Dau” memiliki jalur utama yang menghubungkan Kota Batu dan Kota Malang. Secara geografis batas-batas wilayah kecamatan Dau yaitu sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Karangploso, sebelah timur berbatasan dengan Kota Malang. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Wagir, dan sebelah barat berbatasan dengan Kota Batu. Nama Dau sendiri yang berkembang di masyarakat merupakan arti dari singkatan Dadiyo Ayeme Urip (Jadilah tenang/damainya Hidup). Secara administratif wilayah Kecamatan Dau terdiri dari sepuluh desa. Yakni Dau bagian atas terdiri dari Desa Kucur, Kalisongo, Karangwidoro, Petungsewu, Selorejo, Gadingkulon dan Tegalweru. Wilayah berada di daerah dataran tinggi dan pegunungan dengan ketinggian 700 mdpl yang sangat cocok untuk pengembangan peternakan, hortikultura (buah dan sayur), dan pengembangan wisata agrobisnis serta wisata alam. Sedangkan Dau bagian bawah terdiri dari Desa Landungsari, Mulyoagung dan Sumbersekar yang merupakan wilayah lingkar Kota Malang. Daerah tersebut berpotensi untuk pengembangan jasa, perdagangan, industri dan pariwisata karena didukung oleh posisi strategis yang merupakan wilayah di antara dua perkotaan yakni Kota Malang dan Kota Batu. Di wilayah Kecamatan Dau terdiri dari sepuluh Desa, 38 Dusun, 79 RW dan 338 RT dengan jumlah penduduk Kecamatan Dau sampai dengan keadaan bulan Juli 2015 sebanyak 63.865 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 31.907 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 31.958 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 22.160. Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah di bidang pertanian. Hamparan lahan yang luas dengan tingkat kesuburan yang tinggi dengan curah hujan yang rata-rata mencapai 1297 s/d 1925 mm per tahun, menjadi asumsi atau alasan kuat mengapa sektor pertanian dipilih menjadi yang utama mata pencaharian penduduk. Sedangkan sektor mata pencaharian lain penduduk adalah sektor industri, perdagangan, jasa angkutan, dan lain-lain, dengan distribusi mata pencaharian penduduk yakni petani 6.214 orang, buruh tani 4.236 orang, usaha perikanan 37 orang, usaha peternakan 6.152 orang, buruh bangunan 1.635 orang, pedagang 3.414 orang, jasa 1.015 orang, PNS 3.790 orang, TNI/Polri 392 orang, pekerja industri 1.279 orang dan lain-lain 1.728 orang. Dalam menjalankan visinya Kecamatan Dau mempunyai misi “Menyelenggarakan tugas untuk pemerintahan, pelayanan masyarakat dan melakasanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati yang meliputi perijinan, rekomendasi, koordinasi, pembinaan, pengawasan dan fasilitasi”. Fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Dau diantaranya TK 34 sekolah, SD/MI 31 sekolah, SLTP 11 sekolah, dan SLTA 2 sekolah. Untuk jenjang pendidikan tinggi di wilayah Kecamatan Dau terdapat perguruan tinggi swasta yaitu Universitas Machung. ”Masyrakat sudah menganggap pendidikan sebagai suatu kebutuhan dan pendidikan sudah menjadi simbol status sosial dan merupakan sarana yang diharapkan mampu menyelesaikan banyak permasalahan,” ungkap Camat Dau Drs. Eru Suprijambodo, M.Si. Selain itu, fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Dau proporsi terbesar adalah posyandu yaitu sebanyak 79 lokasi. Semua RW di Kecamatan Dau mempunyai Posyandu yang diharapkan aktif melakukan kegiatan terutama pemantauan kesehatan ibu dan balita. Fasiltas lainnya seperti puskesmas/pusban sebanyak 3 buah, apotek 8 buah, praktek dokter 29 buah, polindes 8 buah, praktek bidan 10 buah, rumah sakit umum 1 buah dan rumah sakit khusus 1 buah, sedangkan untuk tenaga medis di Kecamatan Dau terdapat sebanyak 30 dokter, 17 mantri, 21 bidan dan 17 dukun bayi. Eru juga menyatakan bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan terus ditingkatkan, diimbangi dengan penyediaan sarana kesehatan sebagai tempat rujukan bila masyarakat mengalami gangguan kesehatan. (mp3/jon)

WISATA: Salah satu obyek wisata di Kecamatan Dau yang digunakan untuk out bond.

REDAKTUR: jons, LAYOUTER: dj amiel


EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

KHUSUS

HALAMAN 50

TRADISI : Tradisi Labuhan ini merupakan tradisi di Pantai Ngliyep yang sudah menjadi atraksi wisata andalan Kabupaten Malang.

Pesona Wisata Lima Pantai SEKTOR AGRARIS DIPERKUAT PERTANIAN TEMBAKAU DONOMULYO- Kecamatan Donomulyo merupakan salah satu dari 33 kecamatan yang terletak paling selatan barat dari kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan samudera Hindia. Kondisi tersebut memberikan dampak positif tersedianya berbagai macam wisata pantai yang menawan. Ada 6 dari 10 desa yang memiliki kawasan pantai. Kecamatan Donomulyo sebagian besar wilayahnya mempunyai kontur bergunung,. Wilayah Kecamatan Donomulyo mempunyai luas 19.259 Ha atau 19259 Km2 terdiri dari 10 Desa 39 dusun dengan ketinggian kurang lebih 480 Mdpl. Sebelah utara kecamatan Donomulyo berbatasan dengan Kecamatan Kalipare. Sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pagak, dan di sebelah selatan berbatasan langsung Samudera Indonesia serta di sebelah baratnya berbatasan dengan Kecamatan Wates Kabupaten Blitar Hingga tahun ini kecamatan Donomulyo telah mendapatkan berbagai prestasi diantaranya Desa Siaga aktif, Juara 2 gerakan sayang ibu seprovinsi tahun 2014 dan lain lainnya.

Banyaknya prestasi tersebut dikarenakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang selalu gencar dilakukan tiap tahunnya. Pembangunan dan pemberdayaan yang diterapkan di kecamatan Donomulyo juga telah nampak hasilnya. Salah satunya adalah munculnya berbagai potensi usaha dan produk – produk unggulan. Tembakau misalnya. Hasil produksi tembakau di kecamatan Donomulyo kini semakin meningkat. Bahkan di tiap desa terdapat petani tembakau yang serius menggarap usaha tersebut. “Setelah tebu, yang saat ini nampak sekali peningkatannya yaitu tembakau. Bahkan panen raya juga sekaligus dihadiri oleh bupati,” ujar Mardiyanto,Camat Donomulyo. Lahan tembakau yang ada di Kecamatan Donomulyo kini total sekitar 600 hektar yang tersebar di tiap desa. Masa panen yang cukup singkat menyebabkan bisnis tembakau menjadi primadona petani saat ini. Para petani tembakau telah bekerjasama dengan distributor yang biasanya dipasarkan ke seluruh wilayah Jawa Timur Selain tembakau, potensi ekonomi

yang ada di Kecamatan Donomulyo adalah kelapa, pisang dan kelapa sawit. Kelapa hasil produksi Donomulyo dipasarkan hingga ke luar Jawa. Sedangkan pisang pemasarannya mencakup wilayah Malang dan Surabaya. Kelapa sawit masih dalam pengembangan pasar karena beberapa waktu yang lalu sempat ada kendala produksi. “Kalau kelapa sawit ini dulu memang sempat meredup, itu dikarenakan tempat produksinya pindah. Sekarang mulai berkembang lagi, karena sekarang ini sudah ada tempat produksinya” terang Mardiyanto. Selain potensi ekonomi juga terdapat potensi wisata yang banyak terdapat di Kecamatan Donomulyo. Potensi wisata di Kecamatan Donomulyo berupa wisata alam pantai. Kecamatan Donomulyo memilki lima pantai yang cukup terkenal di masyarakat luas yaitu Pantai Ngliyep yang berada di Desa Kedungsalam, Pantai Bantol yang terletak di Desa Banjarejo, Pantai Kondang Iwak Desa Tulungrejo, Pantai Jonggring Saloko di Desa Metaraman dan Pantai Modangan Desa Sumberoto. “Sebagian besar pantai yang ada di Kecamatan Donomulyo masih alami dan sangat indah, akan tetapi akses jalan masih terbilang cukup sulit untuk dilalui” ujar Mardiyanto.(mp2/adv)

PANEN TEMBAKAU : Sebagai salah satu komiditi andalan Donomulyo, tembakau jadi primadona untuk sektor pertanian, panen rayanya pun saat itu dihadiri Bupati Malang Rendra Kresna.

FOTO-FOTO: IST

PERAN PEMUDA : Para anggota Karang Taruna ikut cancut taliwanda membedah rumah warga di Donomulyo.

Labuhan Jaga Kearifan Lokal INDONESIA kini semakin berkembang mengikuti era globalisasi dan modernisasi. Banyak pengaruh berupa teknologi, budaya, agama dan pemikiran yang mulai dianut oleh sebagian pihak. Bila hal tersebut semakin meluas, bukan tidak mungkin Indonesia akan kehilangan identitasnya sebagai negara dengan berbagai warisan budaya. Warisan budaya dan kearifan lokal merupakan kekayaan dan identitas suatu negara. Indonesia memiliki beragam budaya dan kearifan lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sudah menjadi tugas bagi semua elemen masyarakat untuk dapat menjaga kekayaan budaya tersebut. Salah satu kearifan lokal yang terdapat di Kecamatan Donomulyo adalah upacara Labuhan. Kegiatan ini merupakan salah warisan budaya yang masih dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat dan didukung penuh pemerintah kabupaten Malang. Upacara labuhan biasanya dilakukan di Pantai Ngliyep yang berada di Desa Kedungsalam dan juga di Pantai Kondang Iwak Desa Tulungrejo.

Camat Donomulyo, Mardiyanto mengungkapkan bahwa warisan budaya tersebut menambah ragam kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat di kecamatan Donomulyo. “Selain kegiatan gotong royong yang selalu dinomorsatukan, di Kecamatan Donomulyo memiliki berbagai warisan budaya seperti upacara labuhan yang menambah kearifan lokal masyarakat Donomulyo” ungkapnya. Upacara Labuhan tersebut dilangsungkan sebagai tanda syukur dan pemanjatan doa agar mendapatkan limpahan rezeki. Kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap satu tahun sekali berdasarkan penanggalan Jawa. Selain upacara Labuhan, juga terdapat giat bersih desa yang rutin dilakukan oleh masyarakat di Donomulyo. Tiap desa selalu mengadakan bersih desa tanpa terkecuali di tiap tahunnya. Bersih desa diisi dengan kegiatan doa bersama yang kemudian dilanjutkan dengan pentas budaya seperti pertunjukan wayang dan seni tari. “Bersih desa memiliki rangkaian kegiatan yang bermacam – macam.

Sebelum doa bersama dan pertunjukan wayang, sehari sebelumnya diadakan kirab budaya yang diikuti oleh seluruh warga yang kemudian dilanjutkan dengan berbagai acara menarik lainnya seperti pasar murah, gelar seni budaya dan lain lain” urai Mardiyanto. Seperti pada bersih desa yang dilangsungkan beberapa waktu yang lalu, bersih desa mampu menarik perhatian banyak pihak hingga dihadiri Bupati Rendra Kresna (kini mantan Bupati) dan juga dimeriahkan oleh pelawak Topan. Kegiatan bersih desa tersebut dapat dilangsungkan hingga tengah malam dikarenakan antusiasme warga mengikuti kegiatan tersebut sangat besar. “Acara tahunan kegiatan bersih desa ini, merupakan salah satu cara nguri-uri leluhur dan salah satu tekad serta wujud dalam hal menghormati para pendiri bangsa. Dengan pelestarian warisan budaya seperti ini merupakan langkah nyata dalam mempertahankan identitas bangsa yang ditonjolkan dengan ragam dan kekayaan budaya yang dimiliki,”pungkasnya.(mp2/adv)

Kiprah Anak Muda Lewat Karang Taruna MASYARAKAT yang unggul adalah masyarakat yang mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki baik dari sumber daya manusianya maupun dari sumber daya alamnya. Memasuki era serba teknologi ini, sebagian masyarakat saat ini mengalami tren penurunan dalam kegiatan bersosial bermasyarakat. Mengantisipasi hal tersebut, pemerintah daerah di kecamatan Donomulyo kini semakin gencar melancarkan berbagai program kegiatan kemasyarakatan. Karang taruna merupakan salah satu organisasi yang mulai dimanfaatkan dalam program tersebut. Organisasi kepemudaan tersebut menjadi sarana terlaksananya berbagai program kemasyarakatan, contohnya adalah bedah rumah. Program tersebut mulai berjalan semenjak tahun 2014 lalu, para pemuda sangat antusias dalam pengerjaan bedah rumah dikarenakan solidaritas yang kuat yang terjalin sejak dulu. Dengan dibantu oleh masyarakat sekitar, program bedah

rumah tersebut dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif cepat. “Kegiatan ini dilakukan dengan gotong royong oleh para pemuda karang taruna dan juga dengan seluruh warga” ujar Mardiyanto, Camat Donomulyo. Selain bedah rumah, juga ada kegiatan yang rutin dilangsungkan oleh karang taruna di Kecamatan Donomulyo, yaitu kompetisi bola plastik. Kompetisi ini diadakan semata mata agar terjalin kerukunan antar warga khususnya para pemuda di Kecamatan Donomulyo. Tak ketinggalan, di Kecamatan Donomulyo juga memiliki komunitas yang cukup aktif dalam kegiatan sosial seperti yang dilakukan oleh karang taruna. Komunitas tersebut adalah Donomulyo Trail Community (DTC) yang selalu aktif melakukan kegiatan social. Seperti pengecatan sarana ibadah, kerja bakti dan lain lainnya. Bahkan pada bencana erupsi Kelud tahun lalu, DTC juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial tersebut. Untuk masyarakat secara umum juga terdapat program yang bertu-

juan untuk pemberdayaan, yaitu gotong royong dalam pembangunan sarana dan prasarana yang ada di kecamatan. Bahkan untuk program tersebut, telah diberikan bantuan dari Pemkab senilai Rp 60 juta rupiah dan juga ditambah dengan swadaya masyarakat. “Untuk pembenahan jalan lingkungan di 10 desa di kecamatan Donomulyo ini ada sharing dana dari pemkab senilai Rp 60 juta tiap desa dan juga ditambah dengan swadaya dari masyarakat” ungkap Mardiyanto. Kegiatan pembenahan jalan lingkungan tersebut merupakan salah satu langkah nyata dalam memperbaiki akses jalan atau sarana dan prasarana di tiap desa. Akses jalan di beberapa tempat di desa – desa memang sebagian masih perlu ada perbaikan dan pembangunan. Bahkan untuk akses ke beberapa lokasi wisata juga masih perlu dimaksimalkan agar kontribusi ekonomi dari sektor wisata juga mampu berdampak positif kepada masyarakat sekitar.(mp2/adv) REDAKTUR: ARY, LAYOUTER: ABDEE


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 51

Selamatkan Lahan Kritis, Suyit Raih Kalpataru MESKI berada di wilayah yang cukup jauh dari Ibukota Kabupaten Malang, Kepanjen, petani di Kecamatan Gedangan memiliki banyak prestasi diberbagai tingkatan. Salah satunya Suyit dari Kelompok Tani (Poktan) Sumber Rejeki, Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, meraih penghargaan sebagai nominator Kalpataru kategori Penyelamat Lingkungan. Penghargaan diserahkan pada malam Anugerah Lingkungan di Jakarta, oleh Menteri Lingkungan Hidup, Dr Ir Siti Nurbaya M.Sc, Jumat (5/6/2015) lalu. Suyit melalui Poktan Sumber Rejeki, dinilai sukses menyelamatkan lahan kritis menjadi hijau kembali. Dia menerima penghargaan Kalpataru dalam kategori penyelamat lingkungan. “Bapak Suyit bersama anggota Poktannya menyelamatkan lahan kritis yang luasnya mencapai lebih dari 90 hektare,” ujar “Bapak Suyit bersama anggota Poktannya menyelamatkan lahan kritis yang luasnya mencapai lebih dari 90 hektare,” ujar Camat Gedangan Moch. Arifin, S.Sos, MM selaku kepada Malang Post. Kiprah Suyit bersama poktannya dilakukan mulai tahun 2005 yang lalu. Lahan kritis itu mulanya adalah hutan produksi dan hutan rakyat.

Namun, tidak ditanami lagi oleh pemanfaatnya. Lahan tersebut tandus, kering dan sulit untuk ditanami tumbuhan hijau dan pohon. “Oleh Bapak Suyit bersama poktannya, mengolah lahan yang semula tandus dan gersang menjadi lahan yang subur,” terangnya. Suyit menggunakan kotak bambu yang diisi tanah serta pasir, kemudian ditanami bibit pohon sengon. Bibit pohon sengon itu dibiarkan tumbuh subur. Ada ribuan bibit sengon yang telah berhasil ditanami. Selain itu, Suyit bersama Poktannya tersebut, juga melakukan konservasi sumber daya air. Dari semula hanya lima mata air menjadi 18 mata air dengan debit air yang tidak sedikit. “Berkat kiprahnya itu, dia menerima penghargaan nominator Kalpataru. Prestasi dan semangat mengabdi ini patut ditiru oleh petani maupun poktan lainnya,” terangnya. Penghargaan ini merupakan penghargaan bagi masyarakat atau siapapun yang menjadi penggerak dan peduli dengan lingkungannya. Sebelumnya, Kabupaten Malang, juga pernah menerima penghargaan ini. Pada tahun 2013 lalu, salah seorang PNS Kabupaten Malang, bernama Koderi, meraih piala Kalpataru, kategori Pengabdi Lingkungan.(big/mp1/aim)

Tanaman jenis pertanian juga cocok ditanam di sini, seperti: padi, jagung, kacang, tebu dan lain-lain” Teguh Susetyo S.Sos KASI ETBANG

GUYUB : Masyarakat Kecamatan Gedangan selalu guyub dalam setiap kegiatan yang digelar di tingkatan desa hingga di tingkat kecamatan, seperti kegiatan bersih desa dan peringatan 1 Suro. GEDANGAN FOR MALANG POST

Pantai Batu Bengkung Wisata Surga Tersembunyi KECAMATAN GEDANGAN memiliki potensi wisata pantai eksotis yang cukup indah, Pantai Batu Bengkung. Pantai yang berlokasi di Desa Gajahrejo ini banyak dikunjungi wisatawan, meski keberadaanya tersembunyi di balik pantai Malang Selatan. Pantainya yang indah banyak yang mengungkapkan seperti surga yang tersembunyi yang berada di kawasan Malang Selatan. Untuk mencapai pantai ini, perjalanan yang ditempuh kira-kira sekitar dua setengah jam dari pusat Kota Malang atau 57 km dari Kota Malang. Untuk menuju pantai ini tidaklah sulit karena akses jalannya mudah untuk dilalui.. “Jalur Pantai Selatan sedang terus dibenahi jika nanti sudah selesai akan terus bertambah ramai” ujar Moch. Arifin, S.Sos, MM selaku Camat Gedangan. Masuk ke kawasan Pantai Batu Bekung pengunjung hanya membayar tiket masuk Rp. 5000 per orang. Kamar ganti untuk bilas sudah disediakan di

setiap warung atau ada terpusat di satu lokasi. “Harga masuk yang sangat murah untuk eksotika pantai yang tidak ada duanya,” ungkap Arifin Pemandangan yang ditawarkan di Pantai Batu Bekung sangat memanjakan mata. Kawasan ini tersembunyi dibalik perbukitan semakin memuat pengunjung yang berjiwa petualang terpacu andrenalinnya untuk mencoba menaiki bukit Batu Bekung untuk melihat view pantai yang lebih luas. Pengunjung diharap tetap hati-hati ketika tracking di bukit ini meskipun sudah ada pengamanannya. Pengunjung bisa naik lagi memanjat karang dengan bantuan tali pengaman hingga sampai ke puncak bukit. Pantai ini memang merupakan spot terbaik untuk menyaksikan matahari tenggelam. Dengan bukit yang sedikit menjorok ke laut dan menghadap ke barat pengunjung juga bisa bermalam di sini. Pengunjung juga bisa berenang sesuka hati dan tidak

takut tergulung ganasnya ombak pantai selatan. Ada kolam yang terhalang karang dengan kedalaman yang bervariasi. “Jika kesini wajib membawa baju ganti dan mengajak keluarga atau teman ramai-ramai ke sini,” tambah Teguh Susetyo S.Sos Kasi Etbang Kecamatan Gedangan. Penduduk sekitar pun sangat memperhatikan kebersihan pantai. Sore hari menjelang malam, biasanya beberapa pemuda penduduk sekitar kompak

membersihkan area pantai dari sampah yang ditinggalkan pengunjung. Mereka mengumpulkan sampah-sampah untuk dipisahkan dan dibakar serta api pembakarannya untuk memasak sesuatu sehingga tidak terbuang percuma. “Para penduduk sudah menerapkan untuk terus menjaga lingkungan mereka sehingga tetap terjaga alam di sekitarnya” terang Teguh.(mp1/aim)

INDAH : Pesona Pantai Batu Bengkung yang ada di Kecamatan Gedangan memiliki keindahan yang akan memiliki kesan tersendiri bagi wisatawan.

Penghasil Pisang Unggulan KECAMATAN GEDANGAN merupakan Kecamatan paling Selatan dari Kabupaten Malang. Kontur wilayah Kecamatan Gedangan bergunung dan samudra, dengan letak geografis sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang, Timur dengan Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang, Selatan Laut Selatan, Barat dengan Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. Desa Gedangan menjadi cikal bakal lahirnya Kecamatan Gedangan. Asal kata Gedangan, karena desa banyak di tumbuhi tanaman pisang. Desa ini sangat terpencil, jauh dari desa yang lain dan sulit untuk dicari karena di desa ini dulunya banyak sekali tanaman pisang dan rumput ilalang yang besar dan tinggi. Seiring berjalannya waktu dibersihkanlah rumput ilalang tersebut hingga bersih dan menjadi sebuah desa yang kini menjadi Gedangan sekaligus Kecamatan Gedangan. Tanahnya yang subur cocok sebagi lahan pertanian dan pekebunan. Tidak heran, jika di wilayah in banyak terdapat perkebunan, perkebunan kelapa, kopi robusta, kebun tebu, dan yang paling di unggulkan adalah perkebunan pisang. “Penduduk sebagian besar di seluruh Kecamatan Gedangan adalah pertanian dan perkebunan karena tanahnya yang subur,” kata Camat Kecamatan Gedangan.Moch. Arifin, S.Sos, MM. Kecamatan Gedangan memiliki delapan desa, yakni Desa Gajahrejo, Desa Gedangan, Desa Segaran, Desa Sidodadi, Desa Sindurejo, Desa Sumberejo, Desa Tumpakrejo dan Desa Girimulyo. Di Desa Tumpakrejo secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan tanah hitam dan tanah liat yang cocok sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Tanaman keras cocok ditanam didesa kami seperti: kayu jati, sengon, mahoni, akasia dan lain-lain. “Tanaman jenis pertanian juga cocok ditanam di sini, seperti: padi, jagung, kacang, tebu dan lain-lain” ujar Teguh Susetyo S.Sos Kasi Etbang. Berdasarkan hasil pengamatan tanaman buah seperti pisang juga mampu menjadi sumber pemasukan yang cukup handal bagi penduduk desa ini. Kondisi alam yang demikian ini dapat mengurangi angka pengangguran di desa karena untuk pengelolaan tanaman tebu dan pisang membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak. Jenis tanah hitam dan tanah liat Desa Tumpakrejo ini menjadi kurang bagus sebagai lahan pemukiman dan jalan, karena cenderung labil. “Pemerintah Kecamatan terus berusaha untuk melakukan inovasi agar Tumpakrejo ini bisa lebih maju lagi” ungkap Teguh.(mp1/sir/aim)

REDAKTUR: AIM, LAYOUTER: ABDEE


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 52

Kawasan Strategis, Penyangga Ibu Kota Kabupaten K E C A M ATA N G O N D A N G L E G I merupakan salah satu kecamatan yang populer di Malang Raya dan luar Malang Raya. Kecamatan berpenduduk 81.301 jiwa, 48.545 jiwa penduduk laki-laki dan 42.765 jiwa ini terletak diselatan Kabupaten Malang. Masyarakatnya bekerja pada sektor perkebunan dan pertanian. Luas wilayah Kecamatan Gondanglegi 6.584,44 Ha. Terdiri dari 14 desa, 31 dusun, 59 RW dan 385 RT. Kecamatan ini terletak pada ketinggian 300 s/d 400 meter diatas permukaan laut (mdpl). Sebelah utara Kecamatan Gondanglegi berbatasan dengan Bululawang. Disebelah timur, berbatasan dengan Kecamatan Kepanjen, sebelah selatan berbatasan dengan Keca-

matan Pagelaran. Sedangkan disebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Turen. Rata-rata curah hujan yakni 1.328 sampai dengan 1.448 mm/tahun. Sebagai salah satu dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang, Gondanglegi memiliki peranan strategis dalam pembangunan. Terutama sebagai salah satu wilayah penyangga percepatan pengembangan Kepanjen sebagai ibu kota Kabupaten Malang. Karena itu, diharapkan mampu mengikuti percepatan pembangunan Kabupaten Malang terutama pada sektor yang berpotensi. Untuk mewujudkan percepatan pembangunan, diperlukan inovasi dan percepatan penanganan pembangunan infrastruktur wilayah dan penataan kawasan

yang terencana secara mendasar. Sehingga arah pengembangan wilayah tertata dengan baik. “Penataan seluruh aspek terus dilakukan. Seperti meliputi bidang lingkungan hidup, pertanian, perkebunan, permukiman, industri dan pariwisata, serta desa binaan,” terang Camat Gondanglegi, Dra Kamti Astuti. Tata ruang wilayah Kecamatan Gondanglegi saat ini masih menggunakan tata ruang peninggalan era Belanda. Dulunya wilayah ini merupakan areal perkebunan maka penataan infrastruktur pada saat ini juga masih peninggalan jaman Belanda berupa jalan perkebunan. Karena terjadi perubahan sebagian besar fungsi perkebunan menjadi desa maka banyak permukiman dibangun

Sumber Sirah Andalan Gondanglegi SUMBER SIRAH merupakan salah satu wisata andalan Kecamatan Gondanglegi. Obyek wisata yang terletak di Desa Sumber Jaya ini merupakan sumber air dengan pemandangan alami dikelilingi sawah nan hijau. Air di Sumber Sirah sangat jernih. Di dasar sumber air ini terdapat tanaman kecil berwarna hijau dengan pasir hitam halus, bebatuan kecil serta dihiasi ikan-ikan kecil. “Air di Sumber Sirah sangat jernih, bahkan untuk dijadikan cermin bisa,” tutur Camat Gondanglegi, Dra Kamti Astuti. Kedalamannya hanya sekitar 80 cm hingga 1,5 meter. Karena itu, pengunjung bisa puas bermain dan berenang di Sumber Sirah. Tidak disarankan untuk lompat dari atas karena berbahaya lantaran terlalu dangkal. Pengunjung juga harus berhati-hati berenang di Sumber Sirah karena tanaman ganggang sangat mudah patah dan terlepas dari dasar. Karena dasarnya pasir maka pengunjung yang terlalu banyak bergerak berakibat air keruh. “Disarankan bagi pengunjung untuk terus mandi secara berkala di Sumber Sirah dikarenakan bisa awet muda,” ungkap Kamti. Tak hanya itu, pesona alam disekitarnya memanjakan mata. Sebelum sampai di Sumber Sirah, pengunjung menengok ke sekeliling terlihat hamparan kebun tebu dan kelapa milik warga sekitar. Jika ingin berkunjung ke Sumber Sirah dari arah Malang, pengunjung bisa mengambil arah Bululawang. Kemudian menuju arah pabrik gula Krebet dengan mengambil arah lurus lalu menemui pabrik Pioneer. Setelah pabrik Pioneer pengunjung bisa menengok sebelah kanan jalan, terdapat sebuah pertigaan pertama dan setelahnya lagi ada pertigaan ke dua. Nah disitu pengunjung berbelok ke kanan memasuki gerbang kecil. Karena tidak ada petunjuk jalan yang jelas, disarankan untuk berjalan pelanpelan agar tidak terlewat ketika masuk ke gang Sumber Sirah. Setelah masuk gang,

POTENSI : Sumber Sirah merupakan salah satu potensi wisata andalan Kecamatan Gondanglegi. pengunjung bisa mengikuti jalan lurus sampai nanti jalan tersebut menyempit dan hanya tanah, paving serta hanya bisa dilewati motor atau sepeda. Pengunjung disarankan membawa kamera tahan air. Sebenarnya tidak membawa kamera dengan tahan air bisa karena terdapat warga yang berjualan wadah untuk kamera handphone, digital atau selebihnya dengan harga bervariasi. Sumber Sirah memiliki sejumlah fasilitas pendukung. Diantaranya toilet dan tempat ganti. Terdapat juga warga berjualan minuman dan penyewaan ban pelampung. Tidak dikenakan biaya sepersen pun untuk berenang di Sumber Sirah. Namun jika menyewa ban pelampung maka pengunjung dikenakan ongkos Rp. 2.000 untuk anak-anak dan Rp 3.000 untuk orang dewasa. Rencananya pemerintah Kecamatan Gondanglegi dan beberapa investor yang

hendak berinvestasi di Sumber Sirah mempunyai program membuat lokasi ini semakin memanjakan pengunjung. Sejumlah program yang sudah disiapkan diantaranya pembangunan jalan setapak mengitari areal sumber, taman bermain anak, tempat penjualan souvenir dan tempat parkir dengan pembebasan lahan. “Nantinya jika ini sudah berjalanan otomatis warga juga akan terdorong secara ekonomi, karena akan banyak penjual baru dari warga sekitar yang akan berjualan,” jelas Kamti. Selain Sumber Sirah, terdapat Sumber Buntung. Seperti Sumber Sirah, tempat ini digunakan untuk pengairan ke sawah dan rumah penduduk yang membutuhkan air. “Pengunjung masuk disini tidak dipungut biaya apapun, hanya berkontribusi membayar parkir kendaraan saja” ujar Kasipem Kecamatan Gondanglegi, Imam Budiono, SH. (mp1/van)

di tepian jalan bekas perkebunan tersebut. Kondisi lahan yang datar sehingga penataan jalan teratur dan cukup rapi. Peninggalan infrastruktur masa Belanda tampak pada rel kereta api (lory) di areal perkebunan tebu. Bahkan lory pada jalur-jalur tertentu masih berfungsi saat musim tebang tebu. Yakni sebagai angkutan tebu untuk di bawa ke Pabrik Gula Krebet Baru yang dibangun pada masa penjajahan Belanda. “Hal seperti ini memang dilestarikan karena merupakan peninggalan sejarah yang tersisa dan supaya masyarakat bisa melihat model transportasi masa lalu” jelas Kamti sapaan akrabnya. Potensi pariwisata yang dimiliki wilayah Kecamatan Gondanglegi yakni Sumber Sirah, Telaga Bureng, sumber sepanjang

wisata perkebunan dan pabrik gula dengan fasilitas rel dan lorry peninggalan Belanda. Sebagai gambaran umum, usulan rencana pengembangan pariwisata di wilayah Kecamatan Gondanglegi dan sekitarnya diarahkan sebagai wisata keluarga, wisata budaya, wisata Religi dan wisata Pendidikan serta desa binaan pariwisata. “Dari empat potensi wisata yang ada, semuanya belum dikelola dengan baik sehingga belum menghasilkan pendapatan. Kedepan apabila dikelola dengan managemen pariwisata modern diharapkan menjadi sumber pendapatan asli daerah Kabupaten Malang,” tambah Kasipem Kecamatan Gondanglegi, Imam Budiono, SH. (mp1van)

Kecamatan Berprestasi GONDANGLEGI-Kecamatan Gondanglegi merupakan salah satu kecamatan berprestasi di Kabupaten Malang. Sederet prestasi pernah diraih kecamatan ini. Capaian prestasi dan keberhasilan yang diraih merupakan hasil sinergi semua komponen masyarakat. Kecamatan yang memiliki 14 desa ini mencatat prestasi gemilang dengan meraih sederet panji keberhasilan pembangunan dari Pemkab Malang. Diantaranya dibidang pendidikan, bidang kesehatan dan bidang lingkungan hidup. Selain itu juga masuk 10 besar bidang leadership. Tak hanya itu saja, Kecamatan Gondanglegi juga meraih juara dua penghargaan Bidang Partisipasi Masyarakat, juara tiga Pelayanan Publik sekaligus menerima penghargaan sebagai juara umum di Kabupaten Malang. Masih terdapat sejumlah penghargaan lain yang diraih dari Pemkab Malang. Diantaranya bidang Leadership (Kepemimpinan), Pendidikan, Seni Budaya, Partisipasi Masyarakat, Pertanian dan Ketahanan Pangan. Juga Panji Koperasi dan UMKM, Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3), Lingkungan Hidup, Kesehatan, Keluarga

Berencana, dan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Berbagai prestasi itu diraih pada berbagai kesempatan. Bahkan hampir setiap tahun menyabet penghargaan karena prestasi yang dicapai. Diantaranya diserahkan saat peringatan HUT ke 1252 Kabupaten Malang pada tahun 2012 lalu. Camat Gondanglegi, Kamti Astuti mengatakan, prestasi yang diraih merupakan hasil kerjasama semua pihak. “Prestasi ini semakin memacu kami untuk bekerja lebih baik untuk masyarakat dan antar pegawai yang ada di lingkup Kecamatan Gondanglegi,” katanya. Kini lanjut Kamti, pihaknya punya cita-cita meraih panji kesehatan, pendidikan dan ketahanan pangan. “Semoga ke depan, bisa meraih prestasi lebih baik lagi dan Gondanglegi bisa terangkat lagi namanya,” tandasnya. Kasipem Kecamatan Gondanglegi, Imam Budiono, SH menambahkan, keberhasilan yang diraih sebagai juara umum merupakan kerja sama yang baik antar berbagai kalangan. Berbagai panji itu dikirap ke 14 desa. “Perlu kerja keras untuk mendapatkan semua ini hingga mencapai hasil yang memuaskan,” tuturnya. (mp1/van)

MERIAH: Bupati Malang periode 2010-2015, Dr H Rendra Kresna membuka Pesona Gondanglegi pada tahun lalu. FOTO-FOTO : KECAMATAN GONDANGLEGI FOR MALANG POST REDAKTUR: VANDRI, LAYOUTER: SLATEM


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 53

SEGARNYA SUSU SAPI JABUNG DILIRIK NESTLE JABUNG- Kecamatan Jabung sangat potensial di sektor alamnya, mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah bertani. Namun yang menjadi produk unggulannya adalah beternak sapi perah.

PANEN RAYA: Camat Jabung Drs. Sulkan bersama kelompok tani Bina Makmur II Desa Sukolilo Kecamatan Jabung dalam acara panen raya. (fotokanan) Pekerja di KAN Jabung sedang sedang memerah susu.

Ketekunan warga Jabung beternak sapi perah menuai kesuksesan. Ini dilihat dari hasil produksi susunya yang semakin melimpah. Ditambah inovasi-inovasi yang sering dilakukan para peternak sapi yang kreatif. Faktor lain yang mendukung produktivitas para peternak ini adalah kondisi alam kecamatan Jabung yang sebagian besar merupakan perbukitan dengan curah hujan yang tinggi, sehingga mempermudah mendapatkan makanan ternak. Sekretaris Camat Jabung Dra. Erni Agustin Swinarsih, MM mengatakan, hasil produksi susu perah ini kemudian diproduksi dan dipasarkan sebagai bahan konsumsi masyarakat. Bahkan hasil produksi susu perah masyarakat Jabung yang melimpah dan berkualitas, menarik perusahaan Nestle untuk mengambil bahan utama produk susunya di kecamatan ini. “Kerja sama ini sudah lama. Alhamdulillah produk susu perah kecamatan ini dipercaya oleh perusahaan sebesar Nestle, yang akhirnya memberikan banyak kontribusi bagi warga,” ujarnya. Keberadaan Nestle memberikan kontribusi tersendiri buat warga jabung. Selain memberikan banyak peluang pekerjaan bagi warga jabung, KAN yang mengelola produk olahan sapi perah ini juga seringkali mengadakan acara sosial. Seperti sunatan masal, bakti sosial, santunan anak yatim, utamanya saat perusahaan ini berulang tahun. Yang membanggakan, olahan produk susu sapi yang telah difermentasi di Kecamatan Jabung mendapat predikat paling higienis se Jawa Timur. Ini menjadi bukti kesungguhan masyarakat setempat

menjalankan bisnis susu perah yang sehat dan memberikan manfaat sebagai nutrisi penting bagi kesehatan. “Sertifikatnya kami simpan di koperasi, sebagai bukti akan prestasi yang patut untuk dipertahankan,” imbuhnya. Selain menekuni bisnis susu perah, sebagai wilayah yang juga memiliki lahan pertanian yang cukup luas, masyarakat Jabung juga bercocok tanam. Yang paling banyak dalam

hal ini, mereka menanam singkong yang kemudian didistribusikan ke berbagai daerah baik sebagai bahan mentah maupun produk olahan. Hasil panen singkong yang melimpah dan berkualitas tak luput dari kondisi tanah sawah atau ladang yang subur. Erni menjelaskan, melimpahnya hasil tani singkong mendorong masyarakat Jabung untuk berinovasi menciptakan industri rumahan. Kebanyakan hasil olahan singkong ini berupa kripik. “Produknya sudah banyak dipasarkan di beberapa daerah, dan kripik yang terkenal gurih dan renyah itu daerah Jabung. Itu karena hasil tanaman singkongnya yang bagus dan unggul,” tuturnya. Mengolah tanah agar subur bukan hal sulit bagi warga Jabung. Pupuk alami dari kotoran sapi yang banyak diternak warga sangat bagus untuk menjadikan tanah subur. Ini langkah dan cara yang efektif untuk memperoleh manfaat dari ternak mereka. Selain susu dan daging, kotoran hewan ternak dapat menjadi pupuk yang menyuburkan tanah persawahan. “Jadi selain hasil perah susu sapinya yang melimpah, kotoran yang dihasilkan sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk penyubur tanah ladang dan perkebunan,” terangnya. Selain dimanfaatkan sebagai pupuk, kotoran hewan yang dihasilkan dari ternak sapi juga bisa dimanfaatkan sebagai biogas, dan ini sudah dimanfaatkan oleh banyak warga. Dari pemanfaatan ini mereka tidak perlu membeli gas LPG untuk memasak dan keperluan lain. Hal ini terbilang kreatif, karena suatu saat biogas bisa jadi bahan alternatif saat pengunaan gas LPG dibatasi atau berkurang. “Ini salah satu hasil inovasi warga. Ketika terbukti berhasil maka kita mencoba untuk memfasilitasi agar dapat dikembangkan dan memberikan manfaat lebih banyak lagi kepada warga,” tukas Erni. Kecamatan Jabung, secara administratif termasuk wilayah Kabupaten Malang berjarak kurang lebih 38 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Malang. Batas-batas wilayah Kecamatan Jabung sebelah utara Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan, sebelah timur Kecamatan Tumpang, sebelah selatan Kecamatan Pakis, sebelah barat Kecamatan Singosari dan Lawang. Luas wilayah Kecamatan Jabung 13.568,55 Ha dengan rincian tata guna tanah 1.160,137 Ha untuk persawahan, 948,520 Ha untuk pemukiman, 3.471,957 Ha untuk tegalan dan 7.931,800 Ha adalah Hutan. Dalam pelaksanaan tugas Pemerintahan desa Kecamatan Jabung terbagi dalam 15 Desa, 49 Dusun, 87 RW dan 457 RT. Lima belas desa tersebut diantaranya Desa Jabung, Kemiri, Slamparejo, Argosari, Kemantren, Gadingkembar, Sidomulyo, Sidorejo, Kenongo, Sukopuro, Pandansarilor, Ngadirejo, Taji, Gunungjati dan Desa Sukolilo. Jumlah penduduk di Kecamatan Jabung bulan September tahun 2015 sebanyak 72.085 orang terdiri dari 20.565 KK. Penduduk laki-laki sebanyak 36.460 orang dan perempuan 35.625 orang. Mata pencaharian penduduknya rata-rata bertani sebanyak 25.320 orang. Sebagai pengrajin atau

home industri 130 orang, Pegawai Negeri 552 orang, pedagang 197 orang, buruh bangunan 3.145 orang, peternakan 3.439 orang dan TNI 2.400 orang. “Kebanyakan penduduk Jabung pekerjaannya bertani. Ada yang mengolah sawah dan kebunnya sendiri, tapi juga banyak yang bekerja sebagai buruh,” ungkap Camat Jabung, Drs. Sulkan kepada Malang Post. Adapun sarana perekonomian diantaranya difaslitasi oleh 1 Pasar Kabupaten di Desa Jabung, 1 Pasar Desa di Desa Kemantren, 2 Koperasi KAN dan UKB PGRI di Desa Kemantren, 15 unit Koperasi Wanita di semua desa, 1 KSP-UPK PNPM-MPD di Desa Sukolilo dan 1 unit BKMP2KP di Desa Kemantren. “Sarana ini akan terus kita kembangkan jumlah pemanfaatannya untuk menunjang perekonomian warga,” ujarnya. Di sektor kesehatan, jumlah prasarananya juga telah memadai. Selama hampir lima tahun bertugas di Jabung, Sulkan telah mengembangkan 1 unit puskesmas, puskesmas pembantu 7 unit, posyandu 63 unit dan polindes 13 unit. Kesehatan dinilai sektor yang sangat penting untuk terus dikembangkan. Mengingat hal ini berkaitan erat dengan kemaslahatan dan keselamatan jiwa. “Kita terus pantau pelayanan kesehatan yang ada di unit-unit desa. Tentu kita berharap pelayanan terbaik bagi masyarakat,” kata dia. Sektor lain yang tak kalah penting diperhatikan untuk kemakmuran masyarakat Jabung adalah sarana pendidikan. Di Kecamatan Jabung ada 34 lembaga SD, 9 MI, 6 SMP, 4 MTs dan 4 SMA/SMK/ MA. Pendidikan yang menjadi penggerak utama kemajuan harus menjadi prioritas. Camat Jabung, Drs. Sulkan mengatakan jika pendidikan menjadi bidang yang terbengkalai maka pasti bidang-bidang lainnya akan mengalami kemerosotan. Termasuk masalah kepribadian yang menjadi dasar tatanan masyarakat yang agamis dan sosialis. “Kita tidak memungkiri hal itu. Segala upaya terus kita lakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Setidaknya mereka bisa menulis dan membaca bagi yang sudah tua,” katanya. Pelaksanaan Program pemerintah wajib belajar 9 tahun sangat penting untuk direalisasikan. Hal ini dimaksudkan agar pemerintah meningkatkan sektor pendidikan. “Untuk mengantisipasi angka anak putus sekolah kami bersama Muspika melalui rapat koordinasi yang tiap bulan rutin dilaksanakan di kecamatan memberikan arahan kepada kepala desa, instansi terkait dan kepala sekolah. Kami juga mendatangi sekolah-sekolah agar peserta didik berupaya setinggi mungkin melanjutkan sekolahnya minimal SMP,” imbuhnya. Salah satu upaya Kecamatan Jabung untuk mencerdaskan masyarakatnya yaitu dengan adanya perpustakaan. Meski terbilang lokasinya dipinggir Kabupaten Malang, namun semangat maju dan berpendidikan masyarakat Jabung patut diapresiasi. Keberadaan perpustakaan desa untuk meningkatkan minat baca masyarakat menjadi bukti akan hal ini. Dengan membaca masyarakat sadar dapat membuka dan memperluas wawasan. (imm/oci)

Kecamatan dengan Seribu Coban JABUNGBanyak yang tidak tahu bahwa Kecamatan Jabung memiliki potensi alam yang layak dijadikan jujukan wisata. Kebanyakan potensi alamnya amat memesona berupa air terjun yang indah. Sebuah potensi alam yang luar biasa. Bahkan, sebagian masyarakat yang mengetahui hal ini menyebut Jabung sebagai kecamatan dengan Seribu Coban. Namun sayang, pihak kecamatan tidak bisa mengelola sepenuhnya potensi yang ada karena terbentur dengan wewenang perhutani, yang areanya masuk wilayah pemerintahan Kecamatan Jabung. Ini menjadi sebuah kendala untuk dapat mengembangkan potensi wisata di daerah

timur Kabupaten Malang ini. “Sampai saat ini hanya beberapa wisata air terjun yang bisa dipotensikan menjadi wisata yang bisa dinikmati masyarakat,” ujar Camat Jabung, Drs. Sulkan. Ia yakin seandainya ada sebuah kordinasi dan kerja sama dengan pihak perhutani, tentu potensi ini dapat dikembangkan sebagai tempat wisata. Dan harapannya dapat memberikan banyak manfaat bagi warga Jabung sendiri. Apalagi jalur transportasi daerah timur Kabupaten Malang menjadi salah satu rute utama para wisatawan yang hendak ke Gunung Bromo dan Semeru sebagai tempat wisata yang memang sudah terkenal. Jika potensi wisata di Kecamatan Jabung dapat dikelola dengan baik tidak menutup kemungkinan juga akan menjadi objek wisata andalan. “Ya semoga ke depan potensi alam yang ada di Jabung dapat kita optimalkan, sehingga memberikan banyak manfaat

bagi warga,” harapnya. Seni budaya yang menjadi tradisi masyarakat Kecamatan Jabung berupa kesenian tradisional. Misalnya kuda lumping di Desa Argosari, desa Ngadirejo dan Desa Slamparejo. Tari Topeng di Desa Jabung, OM. Mahadiva, Jam’iyah Sholawat Banjari Al Anshor di desa Pandansarilor. Faktor yang menjadi kendalan terhadap perkembangan Kesenian dan Kebudayaan di Jabung diantaranya kurangnya dukungan dana. Hal ini disebabkan kurangnya kepedulian masyarakat pada kesenian tradisional. Dan yang menjadi kurang eksisnya kesenian ini dikarena hanya tertumpu pada momen - momen tertentu. “Kalau tidak ada kegiatan atau peringatan hari-hari tertentu jarang sekali kita melihat penampilan seni di tengah masyarakat. Sehingga kecintaan masyarakat khususnya kalangan muda pada seni tradisonal menjadi luntur,” ungkap Sulkan.(imm/oci)

MENANTANG: Seorang pengunjung begitu menikmati tantangan rafting di Coban Jahe yang ada di Kecamatan Jabung.

REDAKTUR: BAGUS ARY. LAYOUT: SLATEM


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 54

MOU: Setiap siswa di Kecamatan Kalipare wajib menyertakan piagam mengaji saat mendaftar ke sekolah formal. Kesepakatan tersebut tercantum dalam MoU antara Kecamatan Kalipare, UPTD TK, SD, SMP, KUA dengan PG-TPQ.

Daftar Sekolah, Wajib Lampirkan Sertifikat Mengaji Salah satu visi Kabupaten Malang adalah menjadikan masyarakat di wilayah ini agamis melalui Madep Mantep-nya (Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan Berdaya Saing). Visi tersebut dimaknai dengan kondisi masyarakat yang senantiasa menerapkan nilai–nilai agama dalam kehidupan sehari–hari dan senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YMS serta berakhlak mulia.

Pernak-Pernik a Kecamatan Kalipare bagian barat berbatasan langsung dengan Ka­ bupaten Blitar, sebelah utara de­ ngan Sumberpucung, timur de­ngan Kecamatan Pagak dan selatan berbatasan dengan Donomulyo. a Memiliki luas wilayah 105.39 km2, terbagi dalam 37 Dusun , 60 RW dan 482 RT. Masyarakatnya cu­ kup heterogen, memiliki semangat gotong-royong tinggi dan masih memegang tradisi leluhur seperti budaya Selamatan, Bersih Desa, Sadranan dan lainnya. a Sebagian penduduk ada yang be­k erja ke luar negeri, ke Ko­ rea, Hongkong, Taiwan, Jepang, Amerika Serikat, Australia, juga ke Saudi, Mesir dan lainnya. a Ada desa yang dijuluki Kampung TKI (Desa Arjowilangun), di mana mayoritas penduduknya bekerja di luar negeri dan setelah pulang membangun desa mereka, sehing­ ga menjadi desa yang maju. Ter­ bukti juga dengan perolehan Juara II Lomba Desa Tingkat Provinsi Jawa Timur, dengan mengangkat TKI sebagai sumber devisa untuk mengembangkan desa. a Potensi ekonomi yang dimiliki Ka­ lipare antara lain pertanian tebu, sentra produksi keripik, rengginang, produsen jamur tiram, peternakan sapi dan bahkan industri mebel.

Di Kecamatan Kalipare, penerapan visi agamis ini diwujudkan melalui beragam kegiatan yang selalu disi­ nergikan dengan filosofi keagamaan. Sebagian besar masyarakat yang merupakan pemeluk Islam mampu berdampingan dengan baik bersama pemeluk agama lain. Mendukung visi tersebut, sejak 2014 lalu Kecamatan Kalipare, UPTD TK, SD, SMP dan KUA membuat MoU dengan PG-TPQ. Nota kesepahaman ini menyebut­ kan. Siswa beragam Islam wajib melampirkan piagam pernah me­

ngaji yang diterbitkan oleh TPQ, saat mendaftar dalam penerimaan siswa baru. Mereka yang non mulism, dapat disesuaikan dengan lembaga keagamaan masing–masing. Menurut Sekretaris Kecamatan Kalipare Trilambang Santoso, MoU ini awalnya diinisiasi oleh beberapa tokoh masyarakat, kades serta BPD berdasarkan keresahan masyarakat atas perilaku anak-anak generasi penerus yang rawan terpengaruh budaya bebas. “Semakin banyaknya pengaruh dari luar yang kurang bagus dan

mulai ditiru anak-anak sekarang ini, menginspirasi berbagai pihak untuk mewujudkan MoU tersebut. Masyarakat juga sangat mendukung terwujudnya nota kesepahaman ini,” tandas Trilambang Santoso. Sekarang ini, jumlah siswa TPQ sudah mencapai 788 siswa yang tersebar di 9 desa di Kecamatan Ka­ lipare. Di TPQ, anak–anak menda­ patkan pengajaran tentang nilai–nilai akhlakul karimah disertai dengan pembelajaran menulis dan meng­ hafal Alquran serta mengamalkan doa–doa pendek.

Tri mengungkapkan, MoU seperti ini merupakan pertama kalinya di Kabupaten Malang. “Saya rasa MoU seperti ini hanya ada di Kecamatan Kalipare ini saja. Gebrakan ini bisa dijadikan contoh untuk diterapkan di tempat lain,” ungkap Tri Dengan tercapainya kesepaha­ man tersebut, diharapkan semua anak–anak generasi penerus di Kalipare memiliki pondasi kuat se­ jak dini dengan cara mengikuti ke­ giatan–kegiatan TPQ. Setidaknya melalui pondasi ini, anak memiliki bekal positif dalam proses tumbuh

kembangnya. Menurut Tri, kecanggihan teknolo­ gi saat ini selain memunculkan pe­n garuh positif juga membawa dampak negatif, yang jika anak tidak dibekali benteng sejak dini bisa ter­ pengaruh. Ia mencontohkan layanan situs–situs terlarang dan pelangga­ ran etika yang dapat menimbulkan tindakan melawan hukum. “Kami mencoba membentengi dan membekali anak-anak generasi penerus dengan sebaik mungkin, semoga hasilnya juga begitu,” pung­ kasnya.(mp2/han)

Juara Satu Lomba Poskamling Setiap Keluarga Harus Piket, Mangkir Kena Denda Pembangunan desa kini menjadi perhatian utama oleh pemerintah di daerah. Mulai dari akses jalan, sarana dan prasarana penunjang agar masyarakat lebih sejahtera. Pemerintah Kecamatan Kalipare pun secara cepat me­ respon program pembangunan desa dan bidang keamanan menja­ di salah satu bidang yang menjadi perhatian utama. Harapannya, melalui jaminan keamanan, maka masyarakat tidak akan merasa was–was dalam men­ jalankan roda ekonomi setiap harinya. Kalipare memaksimalkan kembali fungsi Poskamling (Pos Keamanan Lingkungan) di setiap desa. Saat ini total ada sekitar 125 pos yang tersebar di 37 dusun di Kalipare. Setiap pos memiliki sarana dan prasarana yang cukup mumpuni, di­ lengkapi dengan berbagai peralatan tradisional dan modern. Misalnya saja, peralatan standar yang ada di setiap pos mulai dari kentongan, tongkat, peralatan pemadam keba­ karan, serta pelengkap seperti TV, Radio, HT dan lain–lain. “Setiap pos memiliki peralatan yang cukup lengkap. Ke depan kita ingin di dalam Poskamling ada monitor CCTV

yang memantau lingkungan sekitar agar keamanan lebih maksimal,” ujar Sekretaris Kecamatan Kalipare Trilambang Santoso. Tidak heran jika konsep Poskam­ ling yang diterapkan di Kalipare menjadi juara satu dalam lomba poskamling se Kabupaten Malang tahun ini. Menurut Tri, penilaian dilakukan pada seluruh aspek se­ perti sarana prasarana dan juga SDM yang terlibat di dalamnya. “Saya salut dan sangat bersyu­ kur kepada seluruh warga yang terlibat pada Poskamling ini. Semuanya antusias mengikuti kegiatan. Poskamling didekorasi sedemikian rupa oleh warga den­ gan warna yang menarik khas militer,” ungkap Tri “Bahkan untuk merenovasi Poskamling tersebut mereka meng­ gunakan dana swadaya warga. Ya mungkin antusiasme warga turut menjadi faktor kita bisa meraih prestasi ini,” imbuhnya. Di setiap Poskamling terdapat 6 – 7 warga yang berjaga dita­ mbah dengan 1 orang Linmas. Setiap warga sudah dijadwalkan untuk piket menjaga Poskamling, dengan demikian diharapkan tidak

JUARA SATU: Masyarakat di Kalipare serius dalam mendandani Poskamling mereka. Bahkan menjuarai Lomba Poskamling se Kabupaten Malang.

ada yang merasa keberatan dalam memaksimalkan fungsi Poskam­ ling tersebut. “Setiap keluarga wajib ikut ber­ partisipasi untuk piket, bahkan kalau ada yang tidak mengikuti piket tanpa ada alasan yang jelas, untuk beberapa kali setelah peri­

ngatan akan diberikan sanksi berupa denda,” ujar Tri. Dia menambahkan, untuk me­ maksimalkan fungsi Poskamling tersebut, selalu dilakukan koor­ dinasi dari tingkat RT hingga kecamatan. Kemudian dilanjutkan dengan rapat yang diadakan di

tiap desa dan pihak kecamatan di­ wakili oleh Kasie (Kepala Seksie) dalam memberikan sosialisasi dan informasi. Keberadaan Poskamling tersebut diharapkan dapat mencegah berbagai tindak kejahatan dan memunculkan rasa aman di masyarakat. (mp2/han)

a Tebu hasil produksi Kalipare men­ embus 70 ton per hektar per tahun. Produksi keripik singkong dari desa Arjowilangun dengan mencapai 5 kwintal per hari. a Kalipare juga memiliki potensi pariwisata yang masih terus di­ maksimalkan. Di antaranya wisata pemancingan yang berlokasi di Sumber Rono Sumitro di Desa Kalipare. “Nantinya akan segera dibangun tempat rekreasi yang rencananya diintegrasikan dengan jembatan penghubung yang baru saja dibangun dan diresmikan tahun ini,” ujar Sekcam Kalipare Trilambang Santoso.

PENILAIAN: Juri sedang menilai Poskamling di Kalipare.

KARYA WARGA: Salah satu usaha warga Kalipare adalah membuat mebel.

PRODUK: Keripik singkong merupakan salah satu produk yang menjadi ciri khas Kalipare. REDAKTUR: dewi yuhana, LAYOUTER: siti


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

KHUSUS

EDISI

KECAMATAN KARANGPLOSO FOR MALANG POST

MEGAH: Pendopo Kecamatan Karangploso yang menjadi kebanggaan dan menjadi pusat pemerintahan.

Andalkan Hasil Pertanian Dan Peternakan

KARANGPLOSO- Kecamatan Karangploso merupakan salah satu dari 33 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Terletak di belahan utara Kabupatren Malang serta dilalui jalur Utama Kota Surabaya dan kota Batu, dengan batas wilayah diantaranya sebelah utara dibatasi Kecamatan Singosari, sebelah timur dibatasi Kecamatan Singosari dan Kota Batu, sebelah selatan dibatasi Kecamatan Dau dan Kecamatan Junrejo-Batu, serta sebelah barat dibatasi Kecamatan Bumiaji-Batu. Wilayah Kecamatan Karangploso terletak pada ketinggian 675 M, suhu rata-rata 25 derajat C – 31 derajat C dan curah hujan rata-rata 1.250 MM/tahun. Kecamatan Karangploso memiliki luas wilayah 5.957,898 Ha. Peruntukan wilayah tersebut memiliki rincian, yaitu pemukiman 885.419 Ha, Sawah 1.393.900 Ha, Tegal / Kebun 1.885.380 Ha, Perkebunan 141.000 Ha, Hutan 1.516.000 Ha, dan lain-lain 166.199 Ha. Luas wilayah tersebut terbagi dalam 9 Desa, 42 Dusun, 102 Rukun Warga dan 460 Rukun Tetangga. Desa-desa yang ada di

Kecamatan Karangploso adalah Girimoyo, Ngijo, Kepuharjo, Bocek, Ngenep, Donowarih, Tawangargo, Ampeldento, dan Tegalgondo. Menurut Camat Karangploso Suroto, SH. MM., sebagai daerah yang wilayahnya terdiri dari dataran dan pegunungan, Kecamatan Karangploso menjadi jalur alternatif untuk melanjutkan perjalanan menuju Kota Wisata Batu. Selama melalui Kecamatan Karangploso pengguna jalan dapat menikmati beberapa fasilitas yaitu Pasar Wisata Kepuharjo, Pasar Induk Sayur dan Buah, Wisata Kuliner serta Wisata Religi Gunung Mujur. Jumlah penduduk hingga saat ini sekitar 79.411 jiwa, diantaranya laki-laki sebanyak 40.127 jiwa dan perempuan sebanyak 39.284 jiwa. Diurutan pertama mayoritas penduduk Karangploso bekerja sebagai karyawan swasta, dan diikuti pekerjaan berikutnya sebagai petani, dan wiraswasta serta buruh tani. ‘’Agama yang dianut masyarakat mayoritas memeluk agama Islam. Karena itu sarana peribadatan yang banyak dibangun yaitu masjid dan musalla. Dengan semakin

banyaknya sarana peribadatan maka rutin diadakan kegiatan keagamaan,’’ ujarnya. Banyak masyarakat yang berperan aktif dalam organisasi, sehingga terbentuklah organisasi sosial kemasyarakatan yang berkembang di Kecamatan Karangploso baik yang bergerak di bidang agama, sosial, maupun pelestarian Hidup. ‘’Organisasi kesenian juga yang berkembang diantaranya Orkes Melayu, Campursari, Kuda Lumping, Bantengan, Terbang Jidor, Pencak Silat, Samroh, Wayang Kulit, Banjari, Keroncong, dan Drumband,’’ tambahnya. Adapun Potensi Sumber Daya Alam di Karangploso yaitu di sektor pertanian dan peternakan. Di sektor pertanian yang dikelola masyarakat seperti padi, sayu mayur, dan buah-buahan pertahunnya dapat memproduksi hingga puluhan ribu ton dalam menopang roda perekonomian di Kecamatan Karangploso. Selain itu dalam menopang roda perekonomian lainnya di sektor peternakan juga banyak dikembangbiakan hewan ternak seperti Sapi Potong, Sapi Perah, Kambing, Domba, dan Unggas

KECAMATAN KARANGPLOSO FOR MALANG POST

KEBANGGAN: Kerajinan fiber dan akrilik di Desa Ngenep yang menjadi kebanggan.

Di tahun 2014 prestasi yang dicapai Kecamatan Karangploso yaitu Juara I lomba KB lestari tingkat Kabupaten Malang, Juara II Lomba Administrasi Kelompok UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keuarga Sejahtera) Tingkat Kabupaten Malang, Juara I Lomba Cerdas cermat Koperasi Wanita Tingkat Kabupaten Malang, dan Juara I Lomba Panji-panji Keberhasilan Pembangunan di Bidang Koperasi dan UMKM. Tidak pernah absen dari pres­ tasinya Kecamatan Karangploso pada tahun 2015 ini memperoleh Juara I Lomba Mars Koperasi Tingkat Kabupaten Malang. Prestasi-prestasi yang telah diraih selama ini adalah bukti suksesnya pembangunan yang ada di kecamatan Karangploso. Camat Karangploso Suroto, menyatakan keinginan dalam laporannya bahwa tidak hanya

prestasi pembangunan saja yang ingin terus ditingkatkan, namun Kecamatan Karangplosojuga terus berusaha meningkatkan peran untuk melakukan

Jadi Andalan, Anyaman Rotan Tembus Amerika

KECAMATAN KARANGPLOSO FOR MALANG POST

SOUVENIR: Pembuatan souvenir tiruan kupukupu, yang sekilas seperti kupu-kupu nyata yang diawetkan, dengan berbagai macam bentuk dan ukuran yang dibuat warna-warni. yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan. Sesuai dengan potensi Kecamatan Karangploso, andalan perekonomian masyarakat adalah hasil pertanian dan peternakan serta didukung peran serta dunia usaha dalam menunjang pertumbuhan ekonomi. Peranserta bidang usaha tersebut bergerak di bidang Perbankan, Koperasi, dan Industri yang mendukung dari segi kebutuhan permodalan, kebutuhan bahan, pelatihan dan pemasaran kepada masyarakat. Letak geografis Kecamatan Karangploso yang berupa daerah-daerah pegunungan dan beberapa desa terpencil menyebabkan akses pendidikan menjadi kendala dalam melaksanakan Wajib Belajar 9 Tahun. Pemerataan dan percepatan pendidikan merupakan program utama pendidikan di Kecamatan Karangploso. Dengan didirikannya SMP Negeri Satu Atap yang berada di 3 desa terpencil, yaitu SMP Negeri 2 Satu Atap di Dusun Borogragal Desa Donowarih, SMP Negeri 3 Satu Atap di Dusun Supiturang Desa Bocek, SMP Negeri 4 Satu Atap di Dusun Tumpangrejo Desa Ngenep maka program wajib belajar 9 tahun dapat

terlaksana dengan baik. “Setiap orang tua di masing-masing desa yang memiliki anak antara usia 7 sampai 15 tahun diwajibkan mengikutsertakan anaknya dalam proses belajar 6 tahun di SD dilanjutkan proses belajar 3 tahun di SMP,” kata Camat Karangploso Suroto, SH.MM kepada Malang Post. Dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat maka penyelenggaraan bidang kesehatan di Kecamatan Karangploso mengutamakan pendekatan pelayanan masyarakat. Dimana kegiatannya meliputi upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif yang implementasinya tidak hanya dilakukan di Puskesmas tetapi juga dilaksanakan di lembaga pendidikan, pondok pesantren, tempat-tempat keramaian dan di taman Posyandu. Dengan senantiasa berusaha berperan untuk melakukan pengembangan dan pelaksanaan pelayanan yang berkualitas, cepat dan akurat serta bertanggung jawab kepada masyarakat luas agar sesuai dengan visi. “Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Karangploso yang Kreatif dan Inovatif Dalam Mewujudkan Masyarakat yang Madep Manteb”. (adv/mp3/udi)

Camat Suroto: Terus Tingkatkan Pelayanan Berkualitas KARANGPLOSO- Kecamatan Karangploso memiliki prestasiprestasi yang cukup membanggakan bagi masyarakatnya. Prestasi-prestasi yang telah ditorehkan 4 tahun terakhir ini diantaranya juara II dan menerima penghargaan Lomba Panji-panji Keberhasilan Pembangunan di Bidang Pendidikan Tahun 2012. Mengulang kesuksesan kembali pada tahun 2013, dengan predikat juara I Lomba Panjipanji Keberhasilan Pembangunan di Bidang Pendidikan. Selain itu prestasi lain ditahun 2013 yang diraih diantaranya juara I dalam pencapaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) tingkat Kabupaten Malang, Juara II Lomba Posyandu TAT (Tumbuh-Aktif-Tanggap) Tingkat Provinsi Jawa Timur, Juara II Lomba Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Tingkat Provinsi Jawa Timur.

HALAMAN 55

pengembangan dan pelaksanaan pelayanan yang berkualitas, cepat dan akurat serta bertanggung jawab kepada masyarakatnya. ‘’Dengan memaksimalkan ki-

nerja Sumber Daya Aparatur Pemerintahan sehingga pelayanan terhadap masyarakat dapat berjalan dengan lancar,’’ katanya. (adv/mp3/udi)

KECAMATAN KARANGPLOSO FOR MALANG POST

KEBERSAMAAN: Aparatur Pemerintahan Kecamatan Karangploso yang kompak menjadi kekuatan untuk membangun wilayah Karangploso.

KECAMATAN KARANGPLOSO FOR MALANG POST

TEMBUS AMERIKA: Produksi anyaman rotan yang dibentuk perlengkapan rumah tangga, dan pemasarannya sampai ke Jakarta hingga pasar luar negeri ke Amerika. KARANGPLOSO- Ada banyak produk yang menjadi andalan Kecamatan Karangploso dalam menunjang pembangunan ekonomi masyarakat di daerahnya. Bermacam-macam produk berasal dari berbagai sektor seperti dari UMKM, sektor kehutanan, peternakan maupun sektor pertanian. Sedangkan produk unggulan Kecamatan Karangploso adalah industri rumah tangga dalam memproduksi suttlecock dan tempat suttlecock, yang dijalankan warganya di desa Ngijo dan desa Ngenep. Dalam mempromosikan kepada masyarakat sudah mengikuti pameran produk unggulan daerah beberapa kali dan promosi lewat media massa. Distribusi suttlecock ini juga sudah sampai keluar kota bahkan sampai di luar pulau juga seperti Lamongan, Jakarta, Jember, Jambi, Kalimantan dan Ujung Pandang. Produksi lain yang berada di desa Ngijo juga pembuatan souvenir tiruan kupu-kupu. Sekilas seperti kupu-kupu nyata yang diawetkan, dengan berbagai macam bentuk dan ukuran yang dibuat warna-warni semakin terlihat kreasi keindahannya. Selain dijual dalam bentuk satuan, kupu-kupu ini juga dikemas dalam bentuk bros magnet, vas bunga, dan pigura. Banyak pesanan dari berbagai kota seperti Jakarta, Bali, Jogjakarta. Tidak hanya itu saja, produk ini sudah menjangkau pasar luar negeri seperti Singapura dan Malaysia. Camat Karangploso Suroto, SH.MM., mengatakan, di Desa Kepuharjo ada produksi anyaman rotan dalam pembuatan perlengkapan rumah tangga. Pemasaran produk ini biasanya dikirim ke Bali dan juga dieksport jika ada pesanan ke luar negeri. ‘’Di desa Kepuharjo juga ada kerajinan pembuatan arca dan sepeda dari bambu yang sering juga kita jumpai dalam pameran produk unggulan daerah maupun kita lihat dari media elektronik. Pemasaran kerajinan ini sampai ke kota Jakarta dan Surabaya hingga pasar luar negeri ke Amerika,’’ ujarnya. Ada pula produk-produk industri rumah tangga yang pemasarannya secara lokal maupun ke luar kota yang tersebar di seluruh desa di Kecamatan Karangploso yang menjadi andalan seperti produksi kerupuk singkong, budidaya jamur, peternakan kelinci yang ada di desa Ngijo, kerajinan kain perca di desa Girimoyo, kerajinan fiber dan akrilik di desa Ngenep, produsen tape ketangi dan produksi alat-alat-olahraga di desa Tegalgondo, aneka olahan snack berbahan casava dan ubi ungu di desa Ampeldento, serta produksi tahu, susu segar sapi perah, dan lombok merah di desa Bocek. Dikatakan, produk yang berasal dari sektor perhutanan seperti lebah madu di desa Donowarih dengan jangkauan pemasaran ke kota Malang, Solo, dan Jakarta. Produksi minyak atsiri di desa Ngenep yang nantinya disetor ke perhutani untuk diolah lebih lanjut. ‘’Selain itu, produksi getah pohon pinus dari desa Tawangargo, Donowarih, Ngenep, Bocek yang menjangkau pasar luar negeri seperti Jepang dan Hongkong,’’ paparnya. Produk lain yang berasal dari sektor pertanian yang jangkau pemasarannya hingga sebagian besar wilayah Jawa Timur dan Bali. Produk tersebut diantaranya jagung manis, tomat, dan bawang daun yang berasal dari desa Tawangargo dan Donowarih. (adv/mp3/udi) REDAKTUR: MAHMUDI, LAYOUTER: KURDI


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 56

Durian Desa Pait Dijamin Enak dan Murah Sejuta Potensi dari Kecamatan Kasembon

KASEMBON- Udara sejuk menyambut ketika memasuki gerbang Desa Pait Kecamatan Kasembon. Aroma durian dari deretan pohon yang tumbuh di perbukitan langsung menusuk hidung. Apalagi, sekarang sedang memasuki musim durian masak di pohonnya.Bagi yang sudah pernah merasakan durian dari desa Pait, sekaranglah momen terbaik untuk berburu durian. Segera saja meluncur ke desa yang wilayahnya di Malang barat ini. Kualitas rasa jelas enaknya luar biasa rasa lokal kelasnya nasional, bisa di nikmati di kebunnya langsung. Karena akses jalan masuk ke kebun durian di desa Pait, sudah aspal hanya lima menit dari jalan raya Kasembon. Sehingga turis mancanegara yang menuju kota Batu dan Malang selalu berburu durian di desa Pait, karena selain rasanya enak harganya juga murah. Asyiknya lagi, pembeli bisa mencicipi dulu durian sebelum memborongnya, bisa ditawar lagi.

Rasa durian asal desa Pait sudah terbukti sangat enak, di ajang pameran tingkat Malang raya, Jawa Timur bahkan di tingkat nasional durian dari desa Pait selalu juara 1.Durian ini juga banyak di jual warung-warung di pinggir jalan raya desa Pait Kasembon, sehingga mudah di jumpai wisatawan luar kota yang menuju Kabupaten Malang dan yang mau rekreasi ke Kota Wisata Batu dari arah Malang barat. Semakin terkenalnya durian dari desa Pait ini juga berkat usaha dari Kepala Desa Pait, Narto bersama kelompok tani yang selalu mengikuti ajang pameran hasil pertanian di tingkat Jawa Timur maupun tingkat Nasional. Ada lagi hasil kebun yang juga di jadikan andalan masyarakat desa Pait, adalah pete yang kualitasnya baik. Enak untuk di buat lalapan sambal pete, nikmat disantap dengan nasi panas. Harganya juga murah bisa beli langsung kepada pemilik

kebun pete di desa setempat. Juga di jual di warung-warung di pinggir jalan raya Kasembon, pete ini mendampingi buah durian yang samasama hasil dari perkebunan desa Pait. Obyek wisata juga ada di desa Pait yang letaknya di pinggir jalan raya, adalah Coban Kethak mirip Coban Rondo yang menawarkan wisata air terjun. Saat ini fasilitas Coban Kethak terus di lengkapi, dengan membangun hall, tempat bermain anak, gasebo, tempat kuliner, penginapan dan memperluas tempat parkir. Coban Kethak termasuk destinasi wisata baru di Malang barat Kabupaten Malang, selain air terjun yang memesona terdapat batu berbentuk kepala Singo Edan. Batu ini benar-benar sangat mirip kepala Singo Edan, nyata dan bukan mistis. Harga tiket masuk cuma lima ribu rupiah, Anda penasaran buruan berkunjung bersama teman-teman, sangat cocok di buat rekreasi bareng keluarga. (yun/nug)

HARUM: Durian Desa Pait jadi buruan wisatawan yang datang kesana. foto dan teks: yunindra/malang post

Bersama masyarakat dengan semangat Madep Manteb Kabupaten Malang, agenda karnaval 1 Suro akan kami siapkan lebih ­meriah

PADI: Tanaman padi menjadi salah satu andalan desa Kasembon.

Nurhadi Santoso Kades Kasembon

Desa Kasembon

Terus Bersolek

Tak Hanya Rafting, Desa Bayem Punya Padi ”Pak Tiwi” KASEMBON- Jenis tanaman padi yang satu ini namanya mirip dengan nama orang, ya Pak tiwi adalah nama padi yang menjadi andalan masyarakat desa Bayem Kecamatan Kasembon. Mayoritas petani di sini menanam padi Pak Tiwi karena hasilnya bagus, apalagi di bulan November, Desember sampai awal Januari, dipastikan hasil panennya melebihi target. Satu hektar bisa panen 15 ton padi jenis Pak Tiwi,`sedangkan dalam setahun petani padi di desa Bayem bisa panen sampai tiga kali. Itu di dukung dengan irigasi pengairannya sangat bagus, air yang mengaliri sawah melimpah, dan debit airnya selalu besar

meskipun di musim kemarau. Luas lahan sawah yang di tanami padi di desa setempat mencapai 148 hektar, sisanya untuk kebun 160 hektar ditanami berbagai jenis sayuran. ”Berbagai macam potensi di desa Bayem ini semoga dapat meningkatkan ekonomi bagi masyarakat, seperti rafting Kasembon yang sudah sangat dikenal,” ujar Kepala Desa Bayem Nunung Nyamini. Masih ada lagi produk unggulan hasil produksi masyarakat desa Bayem yaitu krupuk sarmiler, jajanan lawas ini makin jadi incaran wisatawan maupun tengkulak. Tingkat produksi

krupuk sarmiler di desa Bayem semakin meningkat karena permintaan dari luar kota semakin banyak. Dampak makin larisnya krupuk sarmiler semua ibu-ibu tidak ada yang mengganggur. Sarmiler dijual murah, 10 biji hanya Rp 2500. Yang lebih dulu di kenal dari desa Bayem Kecamatan Kasembon, bahkan terkenal ke tingkat nasional adalah Rafting Kasembon, dengan debit air yang melimpah serta airnya bisa di atur sesuai adrenalin peserta rafting. Kelebihan itu yang membedakan dengan rafting-rafting di daerah lain. Didukung fasilitas yang lengkap

dan area luas, tak kalah bagusnya yaitu pemandangan alam pedesaan. Karena lokasi Rafting Kasembon tepat di pinggir persawahan, dipastikan udara sejuk segar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin Rafting bersama-sama kawan maupun keluarga. Fasilitas Rafting di Kasembon diantaranya, hall luas, penginapan di tengah sawah, musala, gerai souvenir, warung makanan, dan tempat parkir luas. Biaya rafting per orang hanya Rp 175 ribu, sudah termasuk makan sepuasnya plus memanfaatkan fasilitas yang ada. (yun/nug)

KASEMBON- Masyarakat desa Kasembon tengah gencar melakukan penanaman pohon sengon. Sebagai pintu gerbang Malang barat yang terdapat banyak gunungnya dan rawan longsor, dengan kesadaran tinggi masyarakat desa Kasembon menanam pohon sengon. Selain harga jualnya tinggi, juga berfungsi menahan air hujan yang dari pegunungan. Memang umur pohon sengon ini agak lama untuk memasuki masa tebang yaitu 4 tahun, sangat bagus pohon sengon di tanam di lahan kering. Saat ini, banyak warga desa Kasembon menanam pohon sengon di lahan produktif. Meski demikian tanaman padi di desa Kasembon tetap mendominasi, karena irigasinya sangat lancar meski musim kemarau seperti sekarang debit airnya tetap melimpah. Desa Kasembon terus bersolek untuk menyambut tamu yang masuk ke Malang. Paling baru, membuka akses jalan tembus sepanjang 2 km yang menghubungkan Kasembon Krajan sampai perempatan jalan raya desa Kasembon. Jalan tembus dipastikan selesai di akhir bulan Desember 2015. Kepala desa Kasembon Nurhadi Santoso menuturkan, potensi wisata juga terus dimaksimalkan. Tahun depan, agenda karnaval 1 Suro diusahakanan lebih meriah lagi. ”Bersama masyarakat dengan semangat Madep Manteb Kabupaten Malang, agenda karnaval 1 Suro akan kami siapkan lebih meriah,” ujarnya. Sebagai pintu gerbang wilayah Malang, ia juga akan mempromosikan potensi wisata dan jajanan oleh-oleh khas Kasembon. Oleh-oleh jajanan khas Kasembon yang banyak di buru wisatawan luar kota diantaranya, krupuk gadung, krupuk sermiler karena bahannya asli organik, dan diproduksi masyarakat setempat. Cara membelinya mudah, banyak dijual di warung-warung pinggir jalan raya Kasembon. (yun/nug)

binar gumilang / malang post

DIKERINGKAN: Kerupuk sarmiler menjadi sumber penghasilan ibu-ibu di desa Bayem.

FOTO BERSAMA: Bupati Malang Periode 2010 -2015 H. Rendra Kresna saat berfoto bersama dengan anggota Muslimat NU Desa Pait Kecamatan Kasembon.

AIR TERJUN: Indahnya wisata andalan Coban Kethak di desa Paid Kasembon.

REDAKTUR: oci, LAYOUTER: hary


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 57

Harus Perhatikan Lingkungan Hidup

ist

HANGAT: Warga Kepanjen menyambut hangat Rendra Kresna yang bertekad menjaga ketahanan pangan sekaligus lingkungan dari kerusakan.

KEPANJEN - Masalah umum dan isu yang kadang terjadi pada perkotaan adalah tentang kurang maksimalnya ruang terbuka hijau (RTH) dan berbagai permasalahan kualitas lingkungan hidup. Implikasi dari menurunnya kualitas lingkungan hidup adalah terjadinya berbagai macam perubahan perilaku masyarakat yang cenderung akan bersifat kontra produktif dan pada level tertentu akan berdampak menjadi sebuah bencana yang tidak diharapkan. Menanggapi hal tersebut, kini berbagai daerah mulai melakukan aksi nyata dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Kecamatan Kepanjen sebagai wilayah yang dikategorikan perkotaan telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi isu kualitas lingkungan hidup. Berbagai upaya yang telah ditempuh adalah dengan memberdayakan kembali

masyarakat untuk kerja bakti lingkungan, penambahan ruang terbuka hijau dan penanaman pohon di berbagai wilayah di kecamatan Kepanjen hingga diadakannya bank sampah. “Tentunya dengan peran serta semua elemen masyarakat agar tercapainya peningkatan kualitas lingkungan hidup. Contohnya dengan kerja bakti membersihkan lingkungannya masing – masing” ujar Taufiq, Sekcam Kepanjen. Selain itu, pihak kecamatan telah membentuk kader – kader yang memiliki banyak kegiatan untuk memaksimalkan pelestarian lingkungan hidup. “Gerakan kader ini lebih variatif kegiatannya, bisa penghijauan, bisa bank sampah, daur ulang dan bersih bersih sungai. Bahkan yang ngetrend sekarang tentang hydroponik kita adakan pelatihannya” tuturnya Ketersediaan lahan di perkotaan

tentunya semakin lama semakin terbatas, tetapi kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat dalam memaksimalkan kualitas lingkungan hidup. Upaya yang dilakukan adalah dengan memperbanyak ruang terbuka hijau dimanapun ada tempat yang potensial. “Misalkan contoh ada perusahaan atau perkantoran yang didepannya atau disekitarnya ada lahan yang kita pandang sangat potensial, kita bisa wajibkan untuk dibangun. paling tidak berbentuk seperti taman” ujar Taufiq Berbagai upaya yang ditempuh tersebut berbuah pada banyaknya prestasi yang diraih Kepanjen. Kecamatan Kepanjen telah berkali – kali mendapatkan Piala Adipura sebagai penghargaan tertinggi dalam bidang lingkungan hidup. Di bidang pendidikan, pihak kecamatan Kepanjen selalu berupaya untuk mengajukan sekolah

yang berbeda untuk diikutkan dalam penilaian sekolah adiwiyata. Penghargaan Adiwiyata secara umum bertujuan untuk membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan. Penghargaan Adiwiyata Mandiri sebagai Adiwiyata tertinggi diraih oleh lembaga pendidikan SDN Panggungrejo 04, Kepanjen Banyaknya prestasi yang telah dicapai terus memotivasi pihak kecamatan untuk selalu meningkatkan upaya upaya yang terkait dengan pelestarian lingkungan hidup. “Tentunya akan terus kita tingkatkan, walaupun dengan banyaknya tantangan yang kita hadapi. ” terang Suwadji, Camat Kepanjen “Harapan kedepan Kepanjen bisa menjadi semakin maju akan tetapi lingkungannya tetap terjaga” imbuh Suwadji (mp2/adv/feb)

Dilem Sebagai Kampung Kulit KEPANJEN – Salah satu desa di Kepanjen terkenal akan hasil produk kerajinan berupa kulit, yakni tepatnya di Desa Dilem. Desa tersebut bahkan dikenal dengan Kampung Kerajinan Kulit. Itu karena mayoritas masyarakat desa tersebut menggantungkan kehidupannya produksi kerajinan dari kulit. Banyak masyarakat di desa Dilem yang membuat berbagai olahan kerajinan kulit. Beragam olahan kulit dari desa tersebut bisa berupa dompet, jaket, sabuk dan sepatu. Desa tersebut bisa menjadi andalan produksi maupun sentra kerajinan kulit karena banyaknya galeri maupun perajin kulit. Salah perajin kulit tersebut ada-

lah galeri Lufas yang telah cukup terkenal akan produk dan kualitasnya. Selain itu masih banyak usaha yang memproduksi kulit, karena memang sebagian besar masyarakat sekitar telah menekuni kerajinan tersebut. Galeri maupun masyarakat yang membuat kerajinan kulit tersebut dapat dijumpai di Jalan Sido Luhur Desa Dilem Kecamatan Kepanjen. “Galeri kerajinan kulit yang besar, mulanya berawal dari home industry kecil,” ujar Camat Kepanjen, Suwadji. Sentra kerajinan kulit itu, terbukti dapat menyejahterakan masyarakat, karena semakin berkembang dari waktu ke waktu. Pemasarannya pun sudah mampu menembus pasar

nasional dan bahkan hingga negaranegara di Asia Tenggara. Beberapa kota atau kabupaten yang menjadi sasaran penjualan di antaranya, Jakarta, Bandung, Semarang, Bali dan Palembang. Sejak lama, kawasan tersebut memang dikenal sebagai pembuatan aneka kerajinan kulit. Mulanya, dimotori oleh perajin bernama Saiful Ghozi yang juga owner Galeri Lufas Collection. Di tempat itu pula, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menyeriusi perkembangannya. Karena kualitas kerajinan kulit di sentra tersebut, tidak kalah dengann buatan negara ASEAN lain, seperti Vietnam dan Thailand, Pemkab Malang melalui Dinas Per-

industrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) sengaja menyiapkan kawasan tersebut untuk dapat bersaing pada MEA 2015. Tampak usaha Kampung Kerajinan Kulit Dilem Kepanjen, semakin bergairah seiring datangnya MEA 2015 ini. Para perajin semakin antusias dengan terus meningkatkan produktivitas maupun kualitas karya mereka. Sedangkan Disperindagsar Kabupaten Malang telah memfasilitasi pemasaran di luar negeri. (mp2/feb) ist

BERGAIRAH: Salah satu sentra kerajinan kulit Dilem Kepanjen menjadi jujukan para wisatawan lokal maupun internasional.

Kepanjen Pusat Pemerintahan

ist

ADIPURA: Piala Adipura untuk Kepanjen diarak keliling kota setelah berada di ibukota Kabupaten Malang ini.

KEPANJEN - Kepanjen adalah sebuah Kecamatan yang juga merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan Kepanjen terletak 20 kilometer sebelah selatan Kota Malang. Sejak Tahun 2008, Kepanjen merupakan ibu kota dan pusat pemerintahan Kabupaten Malang. Kecamatan ini dikenal sebagai kota satelit penyangga utama Kota Malang. Jalur Transpotasi di Kecamatan Kepanjen merupakan jalur utama perlintasan Surabaya-Malang-Blitar. Kepanjen juga akan dihubungkan dengan Malang dengan jalur kereta komuter yang menghubungkan Lawang-Malang-Kepanjen. Antara Kepanjen dengan kota-kota lainnya di Pulau Jawa, termasuk Surabaya, Malang, Blitar, Jakarta, dan kota lainnya, dihubungkan dengan Stasiun Kepanjen dan terminal Kepanjen. Perbatasan wilayah Kecamatan Kepanjen di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pakisaji, sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Gondanglegi dan Bululawang. Kemudian selanjutnya di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pagak serta sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kromengan dan Ngajum. Terdiri dari 14 Desa dan 4 Kelurahan kini Kecamatan Kepanjen semakin maju. 14 Desa tersebut terdiri dari Desa Curungrejo, Desa Dilem, Desa Jatirejoyoso, Desa Jenggolo, Desa Kedung Pedaringan, Desa Kemiri, Desa Mangunrejo, Desa Mojosari, Desa Ngadilangkung, Desa Panggungrejo, Desa Sengguruh, Desa Sukoharjo, Desa Tegalsari, dan yang terakhir adalah Desa Tulangagung. Sedangkan Kelurahannya antara lain Kelurahan Ardirejo, Kelurahan Cempokomulyo, Kelurahan Kepanjen dan Kelurahan Penarukan. Drs. Suwadji Camat Kecamatan Kepanjen memaparkan Visi Kecamatan Kepanjen, yakni Kecamatan Kepanjen Tertib dan Prima dalam Pelayanan Publik. “Misi Kecamatan Kepanjen Mengoptimalkan dalam Pelaksanaan Tupoksi Kecamatan Kepanjen,” kata Suwadji. Beranjak masalah prestasi paling membanggakan Kecamatan Kepanjen saat ini adalah diadopsinya

program Sutera Mas (Surveilans Epidemiologi Terpadu Berbasis Masyarakat) oleh Kementerian Kesehatan RI yang digagas Puskesmas Kepanjen. Program tersebut bertujuan untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) serta angka kematian akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular. Program sutera mas telah difasilitasi dengan software SMS gateway yang mumpuni dan didukung dengan bantuan kader tiap desa. Kader bertugas melaporkan temuan penyakit menular dan tidak menular, mendata ibu hamil, serta mendata wanita subur bersuami di wilayahnya kepada tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan akan datang ke rumah warga yang melapor. Jika kasus yang dilaporkan benar, bidan desa akan mengirim laporan ke server milik Pemerintah Kabupaten Malang, baik melalui SMS maupun situs web. Server berfungsi menampung data dan melakukan perhitungan-perhitungan dan analisa data. tenaga manusia diperlukan untuk mengawasi dan mendampingi sistem jika sewaktu-waktu terjadi masalah yang tidak dapat ditangani oleh server secara mandiri. Dengan sistem SMS gateway, tim reaksi cepat harus tiba di lapangan paling lama 15 menit sejak menerima SMS peringatan kejadian luar biasa jika lokasi kasus dekat. Jika lokasi jauh, korban harus dibawa ke RS paling lama satu jam agar kasus bisa ditangani dengan cepat dan pasien selamat. Selain prestasi Kecamatan Kepanjen terdapat salah satu wisata untuk masyarakat. Wisata tersebut adalah taman hiburan anak-anak ada kolam renang dan taman lalu lintas yang berada dikawasan Stadion Kanjuruhan diperuntukan khusus anak-anak. Taman Lalu lintas yang diperkenalkan kepada anakanak TK tersebut supaya kelak bisa memahami rambu-rambu lalu lintas yang ada dijalan-jalan. “Bagi warga Kepanjen bisa menikmati fasilitas yang diperuntukkan keluarga untuk menambah kerharmonisan hubungan dengan keluarga” ujar Suwadji. (mp2/feb) REDAKTUR: febri, LAYOUTER: hary


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 58

Tari Topeng Jadi Ikon Kromengan Sinergi dengan G Kawi Berpotensi Dulang Wisatawan MALANG- Kemungkinan tak banyak yang mengatahui, bila Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang, memiliki potensi luarbiasa yang bisa mendatangkan wisatawan. Potensi itu tak lain wilayah ini menjadi gudangnya seniman tari topeng. Embrio seniman ini, adalah Sanggar Tari Topeng Galuh Candra Kirana berlokasi di Desa Jambuwer. Desa Jambuwer, terletak di lereng

Gunung Kawi sebelah Selatan atau 35 Km dari Kota Malang. Dan Sanggar Tari Topeng Galuh impinan Djiono Bardjo, memang sudah lama kesohor. ‘’Desa ini cukup dikenal di lingkungan para seniman topeng Malangan, karena di desa ini ada kelompok kesenian wayang topeng,’’ ungkap Camat Kromengan Wahyu Kurniati. Awal berdirinya kelompok topeng ini, mendapat dukungan besar dari Ranu Dihardjo yang kala itu menjabat kepala desa setempat. ‘’Kepala Desa menyediakan banyak fasilitas untuk perkembangan kesenian topeng di Desa Jambuwer ini, antara lain gamelan, tempat

latihan dan membantu pembelian kostum topeng,’’ terangnya. Pada tahun 2006, kelompok seni topeng ini ditunjuk Dinas Pariwisata Kabupaten Malang untuk mengisi anjungan Jawa Timur di TMII Jakarta, dengan menampilkan wayang topeng mngambil lakon Kayu Apyun. ‘’Bagi kelompok kesenian dari desa, bisa tampil di ibu kota merupakan prestasi yang luar biasa,’’ tutur Kurniati Kecamatan Kromengan, merupakan salah satu diantara 33 kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Terletak di koordinat 8 derajat – 7 derajat lintang Selatan dan 112 derajat – 35

derajat bujur Timur, kecamatan ini secara definitif diresmikan pada 11 Agustus 1992. Luas wilayahnya mencapai 38.627 Km^2. Jika dibedah secara umum, pertanian masih menjadi andalan utama dengan luas sawah 1.704.158 Ha, tegaan seluas 1.373.060 Ha. Pemukiman dan pekarangan, luasnya ditaksir 694.786 Ha dengan lahan lainnya mencapai 90.696 Ha. Kromengan sendiri berbatasan dengan empat kecamatan. Yakni Kecamatan Wonosari di sebelah Utara, Kecamatan Kepanjen di sebelah Timur, sebelah Selatan

berbatasan dengan Kecamatan Sumberpucung, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar. Jumlah penduduk sampai saat ini terdaftar sebanyak 38.934 jiwa, terbagi oleh penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 19.256 jiwa, sedangkan penduduk berjenis kelamin perempuan sebanyak 19.678 jiwa. Ada 7 wilayah desa, 20 Dusun, 49 Rw dan 244 RT, yang membagi wilayah Kromengan. Yakni, Desa Jatikerto yang terbagi 2 Dusun, Cupak dan Dusun Bedali. Sedangkan Desa Slorok yang juga cukup terkenal, hanya ada 1 Dusun

Slorok. Desa lainnya, Ngadirejo terdiri oleh Dusun Krajan, Cendol dan Dusun Karangtengah. Sementara Desa Kromengan, juga terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Ringinanom, Dusun Krajan, dan Dusun Balokan. Desa Peniwen juga terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Ringinpitu, Dusun Kertorejo dan Dusun Purwosari. Desa Jambuwer memiliki dusun terbanyak, yakniu Dusun Krajan, Glagaharum, Dusun Bulupogog, Cakruan Klopo Kuning, dan Dusun Rekesan. Desa Karangrejo, terdiri atas 3 Dusun. Yakni, Dusun Jatirejo, Dusun Krantil dan Dusun Blado.(mp1/lyo)

kec. kromengan for malang post

MENARIK: Pertunjukan tari topeng Galuh Candra Kirana.

kec. kromengan for malang post

MEGAH: Penduduk merayakan bersih desa.

kec. kromengan for malang post

SERIUS: Camat Kromengan meninjau hasil panen raya tembakau.

Tak Disangka Mampu Raih

Sentana Adi Prangasa MALANG –Tak disangkasangka bila Sentana Adi Prangasa tahun ini, bisa ditorehkan oleh Kecamatan Kromengan. Keberhasilan raihan penghargaan kecamatan terbaik se wilayah Kabupaten Malang, ini sekaligus mematahkan dominasi Kecamatan Gondanglegi yang selama tiga tahun berturut-turut menggenggam penghargaan itu. Kado membanggakan bagi masyarakat Kromengan itu, diumumkan 23 Oktober lalu di halaman belakang Pendopo Kabupaten Malang, diserahkan langsung oleh Bupati Rendra Kresna kepada Camat Kromengan Wahyu Kurniati. Untuk meraih penghargaan

Sentana Adi Prangasa, bukanlah gampang lantaran penilaiannya dilakukan selama empat bulan dari Juli hingga Oktober 2015 oleh tim independent . Ada 10 kategori penilaian ditambah satu kategori khusus, yakni leadership. Sedang 10 bidang yang menjadi rimer penilaian, yakni Bidang Pendidikan, Seni Budaya, Partisipasi Masyarakat, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Koperasi dan UMKM, Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan. Adapula Bidang Lingkungan Hidup, Kesehatan, Keluarga Berencana, serta Pemberdayaan Perempuan. ‘’Penilaian ini dilihat seberapa besar usaha pelayanan yang di-

lakukan oleh kecamatan dalam hal inovasi, kreativitas, capaian dan sustainability programprogram yang ada di Kecamatan Kromengan,’’ ungkap Camat Kromengan Wahyu Kurniati. Kunci kesuksesan meraih penghargaan itu, tambah dia, tak lain bahwa pemimpin harus bisa menjalin komunikasi dengan staf dan berbagai pihak. ‘’Kerjasama dan komunikasi, menjadi kunci kesuksesan menjalankan kepemimpinan yang baik. Saya berharap semua penduduk Kromengan bisa mengikuti semua program yang diadakan oleh pemerintah tingkat kecamatan, maupun kabupaten untuk kemajuan daerah ini,’’ ucapnya (mp1/lyo)

kec. kromengan for malang post

BANGGA: Camat Kromengan menerima penghargaan camat terbaik dan juara umum panji-panji keberhasilan.

REDAKTUR: samsuliono, LAYOUTER: hary


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 59

Kecamatan Lawang for Malang Post

Agro Tawon Jadi Andalan

GUNTING PITA: Bupati Malang periode 2010 - 2015, Dr H Rendra Kresna saat meresmikan jalan di Kecamatan Lawang setelah proses pengaspalan.

Pintu Masuk Malang MALANG- Kecamatan Lawang salah satu wilayah di Kabupaten Malang yang menjadi pintu gerbang masuk yang memiliki jalur utama yang menghubungkan wilayah Kabupaten Pasuruan dengan Malang Raya. Dengan batas wilayah diantaranya di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan, di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Jabung, serta di sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kecamatan Singosari. Lawang merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 485-560 meter di atas permukaan laut, memiliki kemiringan 15 perseb, dan suhu rata-rata 22 derajat C – 32 derajat C serta curah hujan rata – rata 349 mm per tahun. Kecamatan dengan luas wilayah 68,23 kilometer persegi ini secara administratif terbagi dalam sepuluh desa dan dua kelurahan yaitu desa Sido­luhur, Srigading, Sidodadi, Bedali, Ketindan, Wonorejo, Turirejo, Sumberporong, Sumberngepoh dan Mulyoarjo serta dua kelurahan tersebut adalah Kelurahan Lawang dan Kelurahan Kalirejo. Di dalamnya terdapat 43 dusun 147 Rukun Warga (RW) dan 610 Rukun Tetangga (RT). Jumlah penduduk di Kecamatan Lawang hingga saat ini sekitar 99.694 jiwa yang terdiri dari penduduk jenis kelamin laki-laki sebanyak 48.054 jiwa dan perempuan sebanyak 51.640 jiwa tersebar di seluruh pelosok wilayah tersebut. Mayoritas pen-

SEMANGAT: Camat Lawang Drs. Achmad Muwassi Arif, M.Si bersama tim penilaian P2WKSS di Desa Sidoluhur Kecamatan Lawang. duduk Lawang adalah beragama Islam dengan urutan pertama berjumlah 91.980 jiwa yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan di kecamatan tersebut. Masyarakat yang memeluk Agama Kristen berada diurutan kedua yaitu sebanyak 5.430 jiwa. Diikuti selanjutnya pemeluk Agama Katholik sebanyak 1910 jiwa, Agama Buddha sebanyak 262 jiwa, Agama Hindu sebanyak 112 jiwa. Mata pencaharian penduduknya bermacam-macam. Persentase secara umum berdasarkan jenis pekerjaan diantaranya 28,29 persen swasta dan wiraswasta, 3,62 persen bekerja sebagai petani, 3,3 persen bekerja sebagai buruh, 2,1 persen sebagai PNS, purnawirawan dan pensiunan, 1,1

persen sebagai TNI dan Polri, sisanya 58,26 persen sebagai pelajar, guru, dosen, tenaga medis, dan lain-lainnya. Apabila dilihat dari tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Lawang, presentase berdasarkan lulusan pendidikannya diantara­ nya 8,14 persen tamatan sarjana/ pasca sarjana, 25,73 persen tamatan SLTA, 16,28 persen tamatan SLTP, dan 31,19 persen tamatan SD, serta sebanyak kurang lebih 17,57 persen belum sekolah atau tidak tamat SD. Untuk menunjang pelayanan di bidang kesehatan diperlukan sarana kesehatan yang dapat dijangkau bagi masyarakat. Dengan dibangunnya sarana dan prasarana kesehatan di seluruh wilayah Kecamatan lawang sehingga kualitas ke­

sehatan seluruh masyarakat terwujud dengan baik. Di bidang pertanian, Sebagian besar wilayah di Lawang dibuka sebagai lahan pertanian. Maka daripada itu masyarakat masih banyak yang berprofesi sebagai petani. Desa Sumberngepoh dan Mulyoarjo sebagian besar wilayahnya merupakan hamparan pertanian yang sangat subur yang terkenal dengan penghasil beras yang rasanya punel dan enak karena memakai pupuk organik. Tingkat produktivitas yang tinggi di sektor pertanian secara keseluruhan di wilayah kecamatan ini menjadikan salah satu potensi yang tidak kalah unggulnya dengan kecamatan lainnya. Di bidang peternakan, hewan ternak juga dibudidayakan yang mendukung

perekonomian di lawang antara lain sapi potong, kuda, kambing, ayam ras dan ayam buras. Salah satu infrastruktur yang sangat menunjang kegiatan perekonomian masyarakat, di kecamatan Lawang adalah tersedianya sarana perhubungan yang mema­dai dan menjamin kemudahan serta kelancaran mobilitas penduduk dalam setiap aktivitas sehari-hari. Dengan demikian potensi-potensi yang ada di Kecamatan Lawang dapat berkembang dengan baik yang memiliki daya saing dengan daerah lainnya. Maka daripada itu Kecamatan Lawang memiliki visi yang ditinjau berdasarkan letak geografisnya yaitu “Menuju wilayah perbatasan yang mandiri, maju, tertib dan berdaya saing” dapat terwujud dengan baik. Camat Lawang Drs. Achmad Muwassi Arif, M.Si. menjelaskan dalam laporannya bahwa visi dapat diartikan sebagai cara pandang jauh ke depan tentang ke mana dan bagaimana suatu pemerintahan harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten, eksis, antisipatif, dan inovatif, serta produktif. “Visi pemerintahan yang baik adalah visi yang memberikan gambaran aspirasi masa depan, berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan jaman, memiliki nilai yang diinginkan dan mudah dimengerti oleh seluruh jajaran pemerintah, dan berorientasi pada pencapaian hasil,” ungkapnya. (adv/mp3/jon)

MALANG- Setiap kecamatan di Kabupaten Malang memiliki potensi wisata maupun produk unggulan daerahnya masing-masing, tak terkecuali Kecamatan Lawang. Satu wisata yang ada di Lawang adalah Agro Tawon Wisata Petik Madu. Berlokasi di Desa Bedali yang mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan jalur utama penghubung Malang-Surabaya. Tempat wisata ini merupakan peternakan Rimba Raya yang digunakan untuk memelihara dan mengembangbiakkan lebah. Juga menyediakan wisata edukasi yang memperkenalkan jenis lebah dan hasil produk serta bagaimana proses produk yang dihasilkan lebah kepada wisatawan. Bahkan para wisatawan juga dapat melakukan pengobatan dengan sengatan lebah. Selain itu, ada pula produk unggulan dari masyarakat Desa Wonorejo yang menghasilkan produk olahan dari susu kambing Etawa. Pengolahannya mirip dengan keju atau yoghurt yaitu diperoleh dari hasil fermentasi susu kambing. Produk fermentasi susu kambing atau yang disebut keffir ini bisa bertahan hingga satu minggu, jauh lebih lama dibandingkan dengan susu segar yang hanya bertahan selama seharisetelah diperah. Keffir bila disimpan di lemari es bisa bertahan lama kurang lebih tiga bulan dan tidak boleh disimpan di freezer. Berbeda dengan susu yang bisa disimpan di freezer. Budidaya ikan lele yang ada di Kelurahan Kalirejo dikelola langsung oleh kelompok tani Subur Makmur I, Subur Makmur II, dan Wanodyo. Karena budidaya ikan lele sangat mudah dan tidak terlalu banyak membutuhkan air bersih dan juga ikan lele dapat hidup lebih lama. Dikarenakan ikan ini memiliki sistem pernapasan selain insang juga bisa bernapas melalui kulitnya sehingga biarpun di darat lama bisa tetap hidup. Guna efisiensi lahan, kolam ikan lele juga dimanfaatkan di atasnya membudidayakan tanaman anggrek oleh para petani. Di Desa Sumberngepoh kelompok tani Sumber Makmur I dan II juga memiliki produk unggulan tersendiri yaitu beras organik dan produk olahan sereal beras merah dan hitam. Untuk padi organik yaitu menggunakan pupuk organik yang alami dari kotoran sapi. Dengan cara meletakkan jerami di sawah lalu diberi kotoran sapi di atasnya. Dengan penyubur alami dari kotoran sapi padi dapat tumbuh dengan subur tanpa ada unsur pupuk dari bahan kimia. Untuk produk beras merah dan hitam, disamping harga jual yang lumayan mahal dibanding dengan harga beras biasa juga memiliki manfaat herbal yang dihasilkan. Ada beberapa khasiat dari beras hitam yaitu meningkatkan ketahanan tubuh, mencegah gangguan fungsi ginjal, tumor, diabetes hingga asam urat dan masih ada manfaat lainnya. sedangkan khasiat beras merah seperti pencegahan sembelit dan penyakit saluran pencernaan, menurunkan kolesterol, hingga baik untuk menyehatkan jantung. Ada pula buah alpukat yang diproduksi oleh petani di Desa Wonorejo. Alpukat yang memiliki ciri khas berdaging tebal, rasa buah yang gurih dan memiliki biji kecil yang menjadikan daya tarik tersendiri untuk mengembangkan buah unggulan tersebut. Selain produk unggulan di atas, Kecamatan Lawang masih ada produk lain yang dikembangkan seperti halnya pupuk organik granul dan pupuk organik curah yang ada di desa Sidoluhur dan Wonorejo. Budidaya jamur tiram dan pengmebangan penggemukan sapi di Desa Srigading, aneka olahan keripik yang diolah secara konvensional ataupun vacumm frying dan pengembangan sayuran organik yang ada di desa Sumberngepoh. (adv/mp3/jon)

Desa Sidoluhur Juarai P2WKSS se Jatim MALANG- Guna meningkatkan peran wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera maka pemerintah mengadakan satu program terpadu yang diberi nama Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (P2WKSS). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui peran perempuan di keluarga mempergunakan pola pendekatan lintas bidang pembangunan secara koordinasi. Di Kabupaten Malang juga mengikuti program P2WKSS karena menyadari bahwa peranan wanita di wilayah tersebut saat ini sangat unggul baik secara prestasi maupun peran serta di kehidupan bersosial. Untuk tahun 2015, Desa Sidoluhur dari Kecamatan Lawang menjadi wakil untuk Kabupaten Malang dalam program lomba P2WKSS tingkat provinsi Jawa Timur. Dalam

lomba P2WKSS tersebut, Sidoluhur masuk sebagai nominator di tiga besar yang mewakili Kabupaten Malang. Dua diantara nominator lainnya yaitu dari Jombang dan Kabupaten Ngawi. Seluruh pemerintahan di Kabupaten Malang ikut terlibat dalam menyukseskan program ini. Keterlibatan tersebut berupa pembinaan baik berupa sosialisai ataupun bantuan lainnya. Pembinaan program ini dilaksanakan pada Pebruari sampai dengan September yang di akhiri dengan penilaian tingkat Provinsi Jawa Timur. Pada tanggal 8 September 2015 dilaksanakan Presentasi Tim P2WKSS Desa Sidoluhur Selaku Wakil Kabupaten Malang di tingkat Provinsi Jawa Timur. Dari hasil presentasi dimaksud, Desa Sidoluhur menempati nominasi tiga besar. Selanjutnya, pada tanggal 21 September 2015 dilaksanakan penilaian

lapangan di Desa Sidoluhur oleh tim penilai dari Provinsi Jawa Timur. Dipilihnya desa Sidoluhur sebagai desa sasaran P2WKSS karena memiliki beberapa acuan yang mendasari diantaranya adalah desa tertinggal, ada partisipasi masyarakat yang cukup besar, dan ada peran wanita di sana. Tahun kemarin Sidoluhur masih merupakan desa tertinggal, akan tetapi berkat antusiasme masyarakat sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Camat Lawang Drs. Achmad Muwassi Arif, M.Si. mengutip dari pernyataan Ketua Tim penilai yaitu Drs. Ananda Hermanto, M.Si bahwa peran wanita dalam pembangunan tidak dapat disepelekan. “Dengan melibatkan peran perempuan dalam Program P2WKSS ini, selain meningkatkan ekonomi keluarga, juga dapat meningkatkan keharmonisan baik

di lingkungan keluarga maupun lingkungan bermasyarakat.”, ungkapnya. Sedangkan pada tanggal 23 Oktober lalu, Desa Sidoluhur mendapatkan kunjungan kerja dari Pemerintah Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan (kunjungan kerja ini atas rekomendasi dari KP3A Provinsi Jawa Timur) yang dalam kesempatan tersebut, perwakilan tim juri sempat memberitahukan bahwa Desa Sidoluhur berhasil mendapatkan juara 1 dalam lomba P2WKSS tinkat Provinsi Jawa Timur. Achmad Muwassi mengungkapkan harapannya melalui program terpadu P2WKSS tersebut kedepannya dapat membuat perubahan baik yang berarti secara fisik lokasi maupun kehidupan masyarakatnya di wilayah kegiatan lomba P2WKSS khususnya Desa Sidoluhur. (adv/mp3/jon)

UNGGULAN: Keffir (susu fermentasi kambing etawa dan buah adpokat menjadi salah satu andalan Kecamatan Lawang.

MAKIN MAJU: Kantor Kecamatan Lawang dan berbagai kegiatan yang dilakukan sering meraih prestasi. REDAKTUR: soeparijono, LAYOUTER: siti


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 60

Tapenya Paling Manis, Lele Juara Nasional Kecamatan Ngajum For Malang Post

CERIA: Camat Ngajum Drs. Eko Wahyu Widodo (berkacamata) berfoto di Air Terjun Coban Baung.

Pesona Keraton Gunung Kawi hingga Coban Baung NGAJUM-Kecamatan Ngajum memiliki destinasi wisata yang sudah terkenal hingga Internasional yaitu Wisata Keraton Gunung Kawi. Keraton Gunung kawi ini terletak di Dusun Gendugo Desa Balesari yang memang mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Berbagai wisatawan yang berada di luar Malang bahkan nasional antusias ke wisata Keraton ini. Wisata Keraton ini sudah terkenal sejak dahulu, banyak wisatawan ke sini khususnya bagi keturunan orang Tionghoa untuk berwisata religi. Tidak heran jika di komplek wisata ini dibangun juga Klenteng untuk beribadah. Di dalam komplek wisata Keraton ini sangat cocok untuk berwisata keluarga khususnya berwisata sejarah yang ingin mengetahui sejarah dan asalusul Keraton tersebut. Selain itu juga nanti juga bisa berdoa dengan khusuk di tempat ini. Rencana ke depan di sekitar Keraton akan dibangun villa atau penginapan agar pengunjung tidak jauh-jauh mencari penginapan. Selain itu juga dibangun arena outbond atau perkemahan seperti wisatawisata lain sehingga pengunjung betah berada di lokasi. “Kontur tanah dan pemandangan di sekitar Keraton memang sangat cocok untuk wisata outbond” ungkap Supardianto Kasie Ekonomi Pembangunan. Untuk menuju akses ke Keraton ini tidak sulit, semua kend-

Kecamatan Ngajum For Malang Post

ANTUSIAS : Bapak Rendra Kresna menaiki Motor Trail Saat peresmian Air Terjun Coban Baung beberapa waktu lalu. araan bisa masuk. Kecuali untuk kendaraan besar berukuran jumbo seperti truk dan bus tidak bisa. Sebab jalan menuju akses ini cukup untuk kendaraan pribadi saja roda empat atau roda dua bisa lancar. Meskipun kendaraan pribadi bisa masuk, diharap pengunjung bisa lebih berhati-hati. Dikarenakan jalan memang sempit dan jika ada berpapasan dengan kendaraan lagi harus bergantian. “Tiket masuk sendiri untuk ke Keraton tidak ditarik biaya apapun, pengunjung bisa masuk dan keluar sesuka hati,” terang Supardianto. Hal ini dikarenakan pengunjung

yang ke sini memang kebanyakan berwisata religi untuk meningkatkan Iman dan Taqwa mereka kepada Sang Pencipta. Jika pengunjung beruntung datang pada saat momen tahun baru Islam atau dalam istilah jawa adalah Suro pengunjung bisa menikmati kegiatan tradisi masyarakat mengadakan Grebeg Suro. Selain Wisata religi juga ada Coban Baung yang baru-baru ini diresmikan oleh Bupati Malang Rendra Kresna. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 60 meter lebih dengan tiga tingkatan air terjun. Keindahan Air Terjun

ini tidak banyak orang yang mengetahuinya, karena memang tergolong baru dan masih sedikit orang yang mengetahuinya. Coban Baung ini dikelola oleh kelompok pemuda yang dibina oleh Perhutani. Coban Baung ini memang terletak di kawasan milik Perhutani, tidak heran jika Coban Baung juga peminatnya kebanyakan anak-anak muda. Meskipun sedikit namun banyak orang yang mulai mengetahui pesona keelokan Coban Baung ini. Bertempat di Desa Balesari, aliran air Coban Baung ini bersumber dari Gunung Kawi. Coban Baung ini

juga termasuk cocok untuk wisata air bersama keluarga yang ingin sejenak melepas penat dengan aktifitas harian. “Jika berkunjung ke Coban Baung ini diharap bisa membawa keluarga atau teman-teman karena udara di air terjun ini sangat sejuk,” ujar Supardi. Untuk akses menuju Coban Baung ini masih tergolong lumayan sulit, namun pengunjung tetap bisa membawa kendaraan pribadi mereka untuk sampai ke Coban Baung ini. Setelah sampai di Coban Baung ini pengunjung hanya ditarik tiket cuma Rp. 5.000. Harga yang sangat murah untuk mendapatkan pemandangan yang alami. Coban Baung ini sangat alami, jadi pengunjung bisa merasakan sejuknya udara dan rindangnya tanaman yang ada di sini. Tanaman di sini kebanyakan tanaman berbentuk seperti payung, Pohon Payung ini banyak dijumpai di sekitar Coban Baung. Sangat rileks jika bersama keluarga atau teman untuk berekreasi di bawah pohon sekedar makan bersama dan bercengkrama. “Terbesar ada pohon Payung berdiameter hingga 4-5 meter,” jelas Supardi. Ke depan rencananya Coban Baung ini menjadi obyek wisata andalan Kecamatan Ngajum. Akan dibangun beberapa fasilitas outbond untuk melatih ketangkasan dan kekompakkan pengunjung bersama keluarga atau teman. (mp1/ary)

Kecamatan Ngajum memiliki produk andalan yang sudah meluas hingga ke seluruh Malang Raya bahkan sampai ke luar. Produk tersebut adalah Tape dari olahan Ketela lereng Gunug Kawi. Tidak banyak orang tahu memang jika Ketela Gunung Kawi yang dijual di Gunung Kawi tersebut ditanam di Kecamatan Ngajum. Ketela Gunung kawi ini memang berbeda dengan Ketela yang lainnya. Ketela Gunung Kawi ini memiliki rasa yang manis dan tanpa ada pemanis tambahan. Setiap bulan penduduk di Desa Balesari dan Desa Babadan yang merupakan sentra Ketela Gunung Kawi mampu menghasilkan 2-5 ton per bulan. Harga tersebut di Kecamatan Ngajum sangat murah, hanya Rp. 7.500,00 untuk setiap ikat Ketela Gunung Kawi. Dengan kualitas Ketela yang sangat bagus para penduduk memanfaatkan olahan Ketela tersebut menjadi Tape yang saat ini sudah terkenal ke seluruh Malang Raya. Keunikan Tape ini berbeda dengan tape yang lain, kalau yang lain jika dijual masih sedikit ada airnya. Namun Tape Kecamatan Ngajum ini kering manis dan lezat. “Tape olahan penduduk Kecamatan Ngajum ini jika dibandingkan dengan Tape Bondowoso tidak kalah enak, bahkan rasanya lebih enak dengan Tape Bondowoso” ungkap Supardianto Kasi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Ngajum. Pemasaran tape Kecamatan Ngajum sendiri saat ini masih di lingkup Malang Raya dan dijual di supermarketsupermarket yang ada di Malang Raya. Sangat mudah dijumpai di Supermarket karena wadah Tape ini terbuat dari daun rotan atau bahasa Jawa besek dengan dibubuhi label. “Produksi Tape Kecamatan Ngajum saat ini masih dikelola oleh perorangan atau perkeluarga dan masih belum adanya pembentukan kelompok para pembuat tape,” ujar Supardi sapaan akrabnya. Jika ada suatu kelompok yang terbentuk khususnya pembuat tape ini maka tidak menutup kemungkinan Pemerintah Kabupaten akan memberikan bantuan berupa dana maupun penyuluhan secara rutin. Setiap harinya para pembuat tape per keluarga mampu memproduksi tape hingga 75 kg dengan omzet per hari mampu mencapai Rp. 225.000. “Angka ini bisa bertambah besar lagi jika adanya penyuluhan olahan produksi tape dari Pemerintah Kabupaten untuk pembuat tape,” imbuhnya. Pihak Pemerintah Kecamatan saat ini secara langsung telah memberikan pengawasan dan penyuluhan secara rutin ke pengusaha pembuat tape terus meningkatkan produksi. Tape di Kecamatan Ngajum paling terkenal adalah Tape milik dari Ibu Nur. Harga tape olahan Kecamatan Ngajum saat ini dibanderol per besek hanya Rp. 4.000. Di Kecamatan Ngajum ini selain sentra pembuatan Tape juga terkenal dengan pembibitan Lele. Hal ini tidak mainmain, pembibitan lele ini sudah sangat terkenal hingga luar malang Raya bahkan luar pulau Jawa. “Pembibitan Lele ini sudah sangat terkenal hingga luar Malang Raya dan bisa menjadi contoh untuk kecamatan lain,” ungkap Camat Ngajum Drs. Eko Wahyu Widodo. Daerah pemasaran ini sudah mencapai luar pulau Jawa seperti Sumatera, Jakarta, dan kota-kota besar lainnya. Sentra pembibitan lele ini ada di Desa Maguan Kecamatan Ngajum. Inovasi pembibitan lele ini awalnya muncul di kelompok Tani Wanita dan terus berkembang hingga besar saat ini. Tidak hanya itu, Kelompok Tani Wanita juga berinovasi untuk menciptakan kripik lele. Pembibitan Lele ini untuk dikirim ke luar Malang Raya memiliki klasifikasi tersendiri, tidak semua Lele bisa dikirim. Untuk dikirim sendiri paling kecil memiliki panjang 1 cm kedua 2 cm seterusnya hingga 4 cm namun dengan kualitas Lele yang sangat baik dan sehat. Sentra Pembibitan Lele di Kecamatan Ngajum pernah mendapat penghargaan Juara Nasional ke 2 Pembibitan Lele pada tahun 2013. Tidak heran jika banyak orang-orang luar mengetahui kualitas pembibitan Lele ini. Semua telah diatur dan dijaga oleh sebuah kelompok bernama Unit Pembibitan Lele (UPL). “Pembibitan Lele ini juga merupakan Sentra Pembibitan Lele terbesar ke 2 se Jawa Timur,” imbuh Eko. Dari sentra pembibitan Lele ini tenaga kerja terserap dengan baik, banyak golongan muda yang menekuni bidang ini dengan telaten. Bahkan sampai saat ini sudah hampir 100 rumah sudah membudidayakan pembibitan Lele ini. Omzet ini pun tidak main-main, setiap bulan tercatat bisa mencapai Rp. 62.500.000 bisa didapatkan dari pembibitan Lele ini. Selain itu masih ada sentra pembuatan Tahu yang juga merupakan produksi terbesar selanjutnya di Kecamatan Ngajum. Tahu Kecamatan Ngajum ini dalam penyerapan tenaga kerja sudah sangat maksimal, bisa dilihat dari setiap pembuat tahu ada para pemuda yang sudah cekatan. “Pembuatan Tahu ini juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja yang ada di Kecamatan Ngajum ini” tandas Eko.(mp1/ary)

Miliki Seribu Potensi Ngajum adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini terletak di sebelah Barat di lereng Gunung Kawi. Kecamatan ini memiliki penduduk kurang lebih sekitar 50 ribu jiwa dengan luas wilayah kurang lebih 1.055.636 Ha. Tidak banyak orang mengetahui asal mula dinamakan Ngajum ini. “Awal keberadaan istilah NGAJUM tidak ada sumber atau catatan yang pasti hanya bersumber cerita dari mulut ke mulut para orang tua atau sesepuh yang dilahirkan di kawasan tersebut” ungkap Gianto Setya selaku Sekretaris Camat Ngajum. Konon di tepi jalan yang saat ini sebagai komplek perkantoran Kecamatan dan Koramil tumbuh dua beringin yang besar. Di bawah pohon beringin tersebut selain digunakan mangkalnya alat transportasi pada saat itu yaitu dokar juga banyak warga yang berjualan makanan karena kondisinya yang Ayum yang dalam bahasa jawa berarti Iyup. “Lambat laun dengan perjalanan waktu maka istilah ayum bergeser

Kecamatan Ngajum For Malang Post

Kecamatan Ngajum For Malang Post

SERIUS : Pemerintah Kecamatan Ngajum melakukan kunjungan ke Petani Singkong Gunung Kawi serta memberikan penyuluhan.

MEGAH : Perayaan Adat Tahunan diselenggarakan di Pelataran Wisata Keraton Gunung Kawi Kecamatan Ngajum.

menjadi Ngayum, dari istilah Ngayum biasanya orang Jawa dicari mudahnya dalam mengucap menjadi Ngajum,” ujar Gianto. Melihat perkembangan jaman dan perkembangan penduduk yang begitu pesat, Kecamatan Ngajum pada

Perwakilan Kecamatan Ngajum yang beribu Kota di Wonosari yang membawahi delapan desa. Seiring berjalannya waktu akhirnya pada tahun 1992 pada waktu itu Kecamatan Ngajum di jabat oleh Camat Drs. Abdul Rajak, secara resmi dipecah menjadi dua

tahun 1985 dipimpin oleh Camat bernama Tony Suharnanto mengusulkan pemecahan wilayah. “Hal ini mengingat ada salah satu desa yang jauh dari ibu kota Kecamatan Ngajum” ujarnya. Pada akhirnya terbentuk Kantor

kecamatan yaitu Kecamatan Ngajum dan Kecamatan Wonosari. Beralih ke potensi ekonomi wilayah dicerminkan dengan komoditas produk unggulan Desa meliputi, Tebu, Kopi, Padi, Cengkeh, Jagung, Ubi Jalar, dan yang sangat terkenal Pembibitan Ter-

nak Lele. Masalah pengairan di Kecamatan Ngajum hingga saat ini tidak ada kendala, semua sumber mengambil di Umbulan. Semua sudah diatur sangat teratur dan hasil panen juga bisa mencapai tiga kali dalam setahun. Pendidikan di Kecamatan Ngajum ini juga berkembang pesat, hal ini dengan ditandai salah satu Sekolah Dasar Negeri 1 Ngajum memperoleh Adi Wiyata tingkat Provinsi. Terdapat suatu kelompok dan organisasi yang bertugas untuk memberantas buta huruf. Camat Ngajum Drs. Eko Wahyu Widodo mengungkapkan dengan adanya organisasi atau kelompok ini angka akan buta huruf bisa berkurang secara drastis. Industri pengolahan Kecamatan Ngajum juga beragam seperti yang paling terkenal adalah Tape Singkong, Bipang, Tahu, Jahe Instan, Minyak Daun Cengkeh dan kripik talas dan lain-lain. Sedangkan di bidang kerajinan terdapat Keropak dari bambu, pembuatan Biting duporatus, pengolahan emas dan perak, juga mempunyai sarana wisata Ritual Keraton Gunung Kawi. (mp1/ary) REDAKTUR: bagus ary, LAYOUTER: siti


OV EM

R2 BE

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 61

015

PANEN RAYA : Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang pada pertengan tahun ini, menghadiri panen raya cabai di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang.

HAR

I J AD

I KE 1

255 KA

PENGHASIL CABAI DAN KENTANG TERBAIK Ngantang. Cabai yang dihasilkan di Desa Ngantru tidak hanya untuk memasok wilayah Malang raya, tapi juga ikut menjadi pemasok kebutuhan nasional. Luas lahan cabai rawit merah di Desa Ngantru ini mencapai 350 hektare. Dengan kemampuan panen berkisar 10 ton per hari, diharapkan produksi dapat terus stabil hingga bulan November ini. “Di sini kami dapat memanen 10 ton cabai setiap harinya. Kami perkirakan kondisi tersebut dapat stabil hingga bulan November ini”, ujar Kepala Desa

Ngantru Solikin. Di bulan Juli hingga September harga cabai di tingkat nasional menembus kisaran Rp 100 ribu. Kondisi menjadi berkah bagi para petani cabai di Ngantru. Sehingga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakatnya. ”Selain menghasilkan cabai, desa kami juga menghasilkan kentang yang berkualitas bagus. Petani kami sudah bekerjasama dengan Indofood yang membeli kentang hasil pertanian di sini,” ungkapnya. Tanaman kentang ditanam di arel

seluas 124 hektar. Dapat di pastikan hasil panennya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa setempat, karena Indofood membeli skala besar mencapai 410 ton. Dari total panen kentang yang mencapai ribuan ton, 30 persen di kontrak pembelian langsung oleh Indofood. ”Kita akan terus meningkatkan hasil panen cabai maupun kentang yang lebih bagus lagi secara kualitas,dengan kerja keras semangat gotong royong agar taraf perekonomian di desa Ngantru ini semakin meningkat,” tambahnya.

Jadikan Puskesmas Satu Area dengan Kantor Kecamatan TEROBOSAN baru dilakukan di Kecamatan Ngantang dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yaitu dengan membangun Puskesmas di area kantor Kecamatan Ngantang. Bangunan baru Puskesmas saat ini masih akan di perbesar lagi oleh kecamatan setempat. Tidak hanya bangunannya saja, kualitas dokter dan para medis yang melayaninya juga akan terus ditingkatkan untuk memberikan pelayanan terbaik untuk warga yang berada di Kecamatan Ngantang. ”Sejatinya semangat Madep Manteb lah yang terus menjadi motivasi kerja abdi masyarakat yang bernaung di Kecamatan Ngantang ini,” kata Camat Ngantang R. Ichwanul Muslimin ini. Baginya pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Ngantang ini sangat penting. Jika semua masyarakatnya sehat, pasti program apapun dari pemerintah akan cepat di pahami dan di laksanakan masyarakat khususnya di Kecamatan Ngantang ini. Sengaja Puskesmas dijadikan satu area dengan Kantor Kecamatan Ngantang supaya lebih dekat berinteraksi langsung

dengan masyarakat di sini dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat. ”Kalau berada dalam satu area akan memudahkan masyarakat,” terangnya. Selain prasarana kesehatan akan di tingkatkan lagi, dia bersama jajarannya dan masyarakat akan membangun jembatan baru. Jembatan itu akan menghubungkan banyak desa yaitu, Desa Sumberagung, Desa Purworejo, Desa Banjarrejo, Desa Mulyorejo, dan Selorejo serta tiga Dusun Sukoanyar,Kuwung,dan Mlagi. ”Jembatan ini di beri nama Hari Mulyo,seperti menjadi berkah bagi warga desa karena mempermudah akses untuk mengangkut hasil panen pertanian.Sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat desa yang ada di Kecamatan Ngantang,” terangnya. Jembatan ini menjadi jalur alternatif menuju tempat wisata Waduk Selorejo dan tembus jalan raya lagi apabila jalur utama ada kemacetan. Melalui program Madep Manteb, pembangunan di tingkat desa se kecamatan Ngantang sudah merata,dan sudah di rasakan manfaatnya oleh masyarakat. (yun/aim)

HADI PRASETYO BUPATI MALANG

BUPATEN MALANG 28 NOVEMBER 2 0 1 5

SEBAGAI wilayah yang berada di daerah pegunungan, Kecamatan Ngantang memiliki lahan yang subur. Tidak heran, jika banyak produk hasil pertanian yang dihasilkan dari wilayah ini. Salah satunya menjadi penghasil cabai terbesar di Malang raya. Tepatnya berada di Desa Ngantru. Keberadaan Desa Ngantru sebagai penghasil cabai mendapat apresiasi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang pada pertengan tahun ini, menghadiri panen raya cabai di Desa Ngantru, Kecamatan

Tanaman sayur kubis juga banyak ditanam warganya. Hasil sayuran ini banyak dikirim ke Jakarta,Kalimantan karena kualitasnya bagus. Untuk mewujudkan rasa syukurnya kepada Sang Maha Pencipta, setiap setahun sekali di Desa Ngantru mengadakan bersih desa dengan berbagai acara. Dengan puncak acara bersih desa ditutup dengan karnaval secara besarbesaran. ”Sebuah ungkapan syukur karena di Desa Ngantru di limpahi tanah yang subur,sehingga hasil panen melimpah,” tandasnya. (yun/aim)

Camat Ngantang, R. Ichwanul Muslimin

HAR I J A D I K E 1 25 5K A B U P

KESENIAN TRADISIONAL: Kesenian tradisional yang banyak berkembang di Kecamatan Ngantang.

REDAKTUR: MUHAIMIN. LAYOUT: SLATEM


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 62

Gatot dan Tiwul Tembus Pasar Luar Negeri TERDAPAT beragam produk makanan olahan di Kecamatan Pagak. Gatot dan tiwul merupakan produk makanan olahan tradisional yang sedang dikembangkan. Salah satunya dikembangkan oleh UD Riang. Kini Pemerintah Kecamatan Pagak terus mengembangkan potensi yang tersebar di seluruh wilayahnya. UD Riang di Desa Tlogorejo RT 16 RW 06 Kecamatan Pagak mampu produksi beragam ‘Traditional Java Food’. Antara lain gatot dan tiwul instant, gerit jagung, tepung cassava yang sudah terkenal di Jawa Timur dan kota besar diberbagai daerah di Indonesia. Pasar luar negeri yang berhasil ditembus seperti Thailand, Jepang, Cina, Hongkong dan beberapa kota besar yang ada di Indonesia.

Usaha milik Yosea Suryo Widodo ini berdiri sejak tahun 1994 dengan surat ijin Depkes terbit tahun 1996. Awalnya Yosea memproduksi gatot dan tiwul tawar instant saja. Ia lalu terus berinovasi untuk menyajikan thiwul dengan tiga rasa. Yakni rasa pandan, manis dan rasa tawar. Seiring berjalannya waktu, Yosea terus berinovasi hingga mencoba memproduksi gerit jagung dan tepung cassava. Gerit jagung merupakan campuran pelengkap nasi yang bahan bakunya terbuat dari jagung. Tepung cassava terbuat dari ubi kayu yang diolah secara fermentasi dan dihaluskan. Tepung Cassava bisa di buat sebagai bahan baku atau campuran cake, tart, mie, sanghae, kenthucky dan lainnya. “Gatot dan tiwul yang telah dike-

mas menjadi tiwul instan diklaim lebih awet dan tahan lama. Kalau sudah diolah menjadi tiwul instan ini umurnya bisa lebih lama lagi,” kata Sekretaris Kecamatan Pagak, Saifun Nuha. Produk tiwul bahkan telah diinovasikan menjadi nasi goreng tiwul. Produk hasil inovasi tersebut mendapat respon. Bahkan selama pameran pembangunan yang digelar di halaman Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu, pengunjung pameran antusias berburu olahan makanan tradisional. “Expo pembangunan lalu kita memperkenalkan berbagai produk tiwu. Tak disangka respon pengunjung sangat bagus. Selama tiga hari expo selalu habis terjual,” ungkap Saifun.

Pemerintah Kecamatan Pagak mendukung penuh setiap usaha yang dikembangkan masyarakat. Sebab Kecamatan Pagak memiliki ragam produk dan karya hasil usaha kecil dan menengah yang terus berkembang Selain tiwul dan gatot sebagai produk unggulan makanan olahan, ada juga produk unggulan berupa peralatan rumah tangga. Seperti pisau, panci dan perlatan dapur lainnya. “Kedepan akan lebih dikembangkan lagi agar semakin banyak produk unggulan dari Kecamatan Pagak. Dengan semakin banyak usaha yang berkembang, akan semakin banyak pula tenaga kerja yang terserap sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Saifun. (mp2/van)

PEMASARAN : Stand expo produk unggulan Kecamatan Pagak menjadi tempat akses informasi dan penjualan hasil usaha kecil dan menengah milik

Foto-foto : Kecamatan Pagak for Malang Post

yepemalang

Warga Menikmati Geliat Pembangunan Pembangunan desa yang digencarkan Pemkab Malang mulai tampak. Pembangunan jalan di seluruh wilayah Kabupaten Malang berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga. Desa Sumberkerto, Kecamatan Pagak adalah salah satu desa yang kini menikmati pembangunan. Desa yang sebelumnya masih terbilang tertinggal tersebut pada Oktober lalu membangun kantor desa. Sebelumnya kondisi kantor desa tersebut

terbilang memprihatinkan. Bahkan rumah kepala desa sempat menjadi tempat urusan administrasi desa dan kependudukan. Sekretaris Kecamatan Pagak, Saifun Nuha, mengatakan pembangunan kantor Desa Sumberkerto segera dimulai agar semua urusan pemerintahan desa dan pelayanan masyarakat berjalan maksimal. “Kalau dulu untuk mengurus KTP saja masih dilakukan

di rumah kepala desa, bahkan sebagian peralatan ada di rumah warga. Dengan dibangunnya kantor desa ini segala kegiatan administrasi dapat dilakukan di kantor desa,” jelas Saifun Peresmian pembangunan kantor desa tersebut dihadiri Bupati Malang saat masih dijabat Dr H Rendra Kresna. Pembangunan kantor desa merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap seluruh warganya.

Selain kantor desa, masih perlu dilanjutkan pembangunan balai desa yang rencananya segera diwujudkan dalam waktu dekat. Balai desa merupakan sarana yang penting, mengingat desa Sumberkerto memiliki berbagai kegiatan kemasyarakat. “Setelah kantor desa dan balai desa, nantinya akan dioptimalkan akses jalan yang masih sulit dilewati kendaraan. Dengan akses jalan yang baik, seluruh kegiatan akan dapat

UNTUK RAKYAT: Peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan kantor Desa Sumberkerto sebagai tanda menggeliatnya pembangunan.

berjalan dengan lancar,” imbuh Saifun Desa Sumberkerto memiliki usaha kecil menengah di bidang peternakan ayam potong. Selain itu telah dirintis peternakan sapi. Pendidikan pun diharapkan akan semakin berkembang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi warga. Di desa Sumberkerto terdapat 3 SD, 1 MI dan 1 SMP yang diharapkan akan muncul banyak prestasi dari peserta didiknya. (mp2/van)

Lembah Kera Menantang Wisatawan TERLETAK disebelah utara Kecamatan Kepanjen dan sebelah barat Kecamatan Kalipare membuat Kecamatan Pagak menjadi wilayah yang strategis. Apalagi kecamatan yang terdiri dari pegunungan berkapur ini berada pada selatan Donomulyo dan sebelah timur Kecamatan Bantur. Kecamatan Pagak seluas 90,08 km² atau sekitar 3,03 persen dari total luas Kabupaten Malang. Memiliki delapan desa dan 21 pedukuhan atau dusun, 77 RW, 330 RT. Jumlah penduduknya sekitar 50 ribu jiwa. Desa yang berada di wilayah administratif Kecamatan Pagak yakni Desa Pagak, Desa Sumbermanjing Kulon, Desa Sumberejo, Desa Sempol, Desa Tlogorejo, Desa Sumberkerto, Desa Pandanrejo dan Desa Gampingan. Punya potensi produksi gatot dan tiwul karena memiliki lahan dan hasil produksi singkong yang maksimal. Panen singkong pertahun di Kecamatan Pagak cukup menjanjikan. Yakni luas lahan 141 ha dengan produktivitas 903,76 kwintal/ha. Produksi setiap tahun mencapai 12.743 Ton. Kecamatan ini juga memiliki potensi wisata. Salah satunya yakni Lembah Kera yang merupakan obyek wisata olahraga panjat tebing dengan ketinggian kurang lebih 50 meter. Lokasinya di Dusun Dempok, Desa Gampingan. Lembah kera sering dimanfaatkan untuk “rock climbing training” oleh tim pencinta alam hingga wisatawan asing. (mp2/van)

SEMARAK : Berbagai kegiatan di Kecamatan Pagak selalu melibatkan warga.

POTENSI : Lembah Kera yang merupakan obyek wisata olahraga panjat tebing menjadi salah satu potensi wisata Kecamatan Pagak. REDAKTUR: vandri, LAYOUTER: hary


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 63

Kecamatan Pagelaran for Malang Post

CAKAP: Camat Pagelaran Bagus (Tengah) bersama jajaran kepala desa dalam HUT RI.

Kecamatan Termuda di Kabupaten Malang PAGELARAN- Tidak banyak yang tahu, bahwa Kecamatan Pagelaran pernah menjadi satu dengan Kecamatan Gondanglegi. Pada 1999 lalu, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49, dilakukan pemekaran wilayah Kecamatan Gondanglegi dengan membentuk kecamatan baru yaitu Pagelaran. Kecamatan Pagelaran meliputi beberapa wilayah seperti Desa Pagelaran, Desa Banjarejo, Desa Brongkal, Desa Kanigoro, Desa Kademangan, Desa Sidorejo, Desa Suwaru, Desa Clumprit, Desa Karangsuko dan terakhir Desa Balearjo. Pusat pemerintahan ditempatkan di Desa Pagelaran. Peresmian dilakukan tanggal 20 Juli 1999, sedangkan pengisian/ pelantikan aparat kecamatan dilakukan tanggal 25 Juli 1999.

Visi Kecamatan Pagelaran adalah Pelayanan yang berkualitas, mudah, tertib dan bertanggungjawab, menuju masyarakat yang agamis, produktif, maju dan aman. Sedangkan misinya yaitu mengoptimalkan tugas pokok dan fungsi kecamatan. Meskipun masih relatif muda, aparat berupaya dengan sekuat tenaga bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal sesuai dengan visi dan misi untuk bisa sejajar dengan kecamatan lain yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Kecamatan Pagelaran terletak di koordinat 112º 34′ 50,2″ – 112º 38′ 48,7 ” Bujur Timur dan 8º 10′ 0,54″ – 8º 13′ 83,3″ Lintang Selatan dengan ketinggian 500 -1000 M di atas permukaan laut. Jarak tempuh dari Ibu

BANGGA: Camat Pagelaran menerima Penghargaan Panji-Panji dari Bupati Rendra Kresna.

Kota Kabupaten Malang + 26 Km dan + 7 Km dari Kota Kepanjen pada bagian selatan dari wilayah Kabupaten Malang. Topografi wilayah Kecamatan Pagelaran sebagian besar datar dan sedikit berbukit merupakan daerah agraris dengan curah hujan rata-rata 1.297 – 1.925 mm setiap tahunnya dengan suhu rata-rata 20-26 º C. Kecamatan Pagelaran sebelah utara berbatasan langsung dengan Kecamatan Gondanglegi, sebelah selatan Kecamatan Gedangan dan Bantur, sebelah barat Kecamatan Pagak dan Kepanjen, dan terakhir sebelah timur berbatasan langsung dengan Kecamatan Turen. Luas wilayah Kecamatan Pagelaran 4.821 ha. Keadaan tanah sebagian besar merupakan tanah rata dan sebagian besar adalah lahan yang produktif. Kebanyakan penggunaan lahan Kecamatan Pagelaran digunakan untuk irigasi teknis, kedua digunakan untuk perumahan, pekarangan, tegal, kebun dan lain-lain. Sampai akhir tahun 2013 kemarin, wilayah ini didiami penduduk kurang lebih sebanyak 80.510 jiwa. Jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki tercatat 39.259 jiwa sedangkan penduduk dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 41.251 jiwa. Kecamatan Pagelaran terdiri dari 24 dusun, 52 RW, 394 RT. Penduduk yang tinggal sebagian besar bermata pencaharian adalah petani, pedagang, jasa, TKI, petani perkebunan, petani peternak, pegawai negeri, industri kecil, pensiunan,dan TNI / Polri. Meski termasuk kecamatan paling muda di Kabupaten Malang, Kecamatan Pagelaran menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. (mp1/sir/oci)

Warga Berpotensi, Bupati Beri Penghargaan PAGELARAN – Meski terbilang kecamatan paling muda di Kabupaten Malang, namun Kecamatan Pagelaran memiliki segudang prestasi yang membanggakan. Yang terbaru, Juara Umum II Lomba Panji-Panji Keberhasilan Pembangunan Kabupaten Malang Tahun 2015 dan Juara Umum Lomba Blog Tingkat Kabupaten Malang Tahun 2015 atas nama KIM Arkatif Karangsuko. Selain itu, ada beberapa prestasi yang membanggakan. Salah satunya dalam rangka memperingati hari jadi ke 1253 Kabupaten Malang beberapa waktu lalu, ada dua warga Pagelaran yang mendapat penghargaan dari Bupati Rendra Kresna. Penghargaan diberikan saat acara resepsi di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jalan K.H. Agus Salim No. 7 Malang. Bupati Malang menyerahkan penghargaan kepada putra-putri terbaik yang karena ketokohannya ikut memajukan Kabupaten Malang di berbagai bidang. “Diantara para tokoh yang menerima penghargaan dari Bupati Malang tersebut, dua orang berasal dari Kecamatan Pagelaran yaitu Dr. K.H. Mudhlofir, S.H. dan Sayid Muhammad, S.E.” ungkap Bagus Sulistyawan, AP, M.Si, Camat Pagelaran. Dr. K.H. Mudhlofir, SH, merupakan putra kelahiran Tuban, berhasil meraih gelar

Doktor dari Universitas Kebangsaan di Malaysia serta gelar Doktor Honoris Causa dari Amerika Serikat. Beliau merupakan salah pakar Tafsir Alquran yang dimiliki oleh Kabupaten Malang dan merupakan dosen dan narasumber Ilmu Tafsir Alquran dari beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta, baik yang ada di Malang serta luar Provinsi Jawa Timur. Mudhlofir merupakan pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzil Qur’an, yang terletak di Desa Sidorejo. Beberapa kekhasan pondok pesantren ini adalah dalam hal kajian Ilmu Tafsir Alquran yang dilaksanakan setiap hari oleh para ustad maupun santri yang ada di lembaga tersebut. Kesibukan lain dari Dr. K.H. Mudhlofir, SH lainnya adalah sebagai Pembimbing Jamaah Haji pada KBIH Al Haromain, yang terletak di Kecamatan Gondanglegi. Sementara Sayid Muhammad, SE, merupakan putra kelahiran Sampang, Madura. Putra mantan Kadispenda Kabupaten Sampang tersebut mengakui lebih senang memilih dunia swasta, termasuk mengabdikan diri kepada masyarakat. Salah satu inovasinya adalah dalam hal kemandirian penyediaan air bersih bagi masyarakat di desa Karangsuko dan desa-desa lain di sekitarnya, melalui lembaga

swadaya yang dibentuknya yaitu Badan Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi (BP. SAB&S) Sumbermaron. Selain menyuplai air bersih ke empat desa, ia juga berhasil mewujudkan impiannya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Sumbermaron, dimana sebagian besar dananya ditanggung oleh BP.SAB&S. Selain menjadi Ketua BP.SAB&S Sumbermaron, ia juga sering menjadi pengajar dan konsultan di bidang pengelolaan air bersih, baik di Malang maupun luar Malang. Salah satu prestasi yang diterimanya pada tahun 2013 ini adalah sebagai Nominasi Penerima Kalpataru

Tingkat Provinsi Jawa Timur untuk kategori Penyelamat Lingkungan. Di kecamatan ini, sudah terbentuk 6 Kelompok Masyarakat (POKMAS) Perempuan, masing-masing POKMAS beranggotakan 10 sampai dengan 30 orang yang melakukan kegiatan pengolahan produk unggulan buah salak (jenang , brownis, dodol, kopi, sari buah dll) dan saat ini sudah mempunyai galeri/ tempat memasarkan produk di Desa Suwaru. Terbentuknya 3 POKMAS Perempuan yang beranggotakan 10 orang yang melakukan kegiatan pembuatan kerajinan gerabah di Desa Pagelaran.(mp1/sir/oci)

PRESTASI: Juara umum Lomba Blog bersama Camat Pagelaran Bagus.

SERU: Sejumlah pengunjung Sumber Maron bermain air menyusuri sungai.

Ayo, Nikmati River Tubing di Sumber Maron! PAGELARAN – Kecamatan Pagelaran memiliki destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Terletak di Dusun Adiluwih, Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, wisata ini bernama Sumber Maron. Sumber Maron kini menjadi salah satu destinasi pilihan wisata favorit warga Malang maupun luar Kota Malang untuk mengisi akhir pekan dan hari libur. Sumber Maron merupakan tempat wisata alam sumber mata air jernih dengan pemandangan pedesaan yang begitu indah dan masih terkesan alami. Pengunjung akan dimanjakan akan udara yang bersih dan keramah tamahan penduduk yang siap menyambut para pengunjung. Untuk menuju ke tempat wisata air Sumber Maron ini tidak begitu sulit, akses jalan menuju lokasi sudah layak bahkan dapat dilalui kendaraan bermotor maupun mobil. Jika berangkat dari Stadion Kanjuruhan Kepanjen, waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 15 menit dengan estimasi jarak sekitar tiga km. Lokasi parkiran dan Sumber Maron sendiri tidak berada dalam satu kawasan atau berjarak sekitar 500 meter, jadi bagi para pengunjung diharuskan berjalan kaki untuk menuju ke lokasi utama Sumber Maron. Namun tidak perlu khawatir, selama perjalanan menuju Sumber Maron Gondanglegi para wisatawan akan disuguhkan pemandangan sungai dengan alunan suara angin yang menghembuskan tanaman padi di persawahan milik warga sekitar. Jangan heran jika mood pengunjung tiba-tiba akan terasa nyaman dan gembira. Sampai di lokasi utama, terdapat air terjun yang biasa disebut Grojogan Sewu oleh masyarakat sekitar. Dengan ketinggian hanya sekitar 5-6 meter dan kemiringan sekitar 60 derajat memberikan akses para pengunjung untuk mengabadikan momen dengan berfoto di tebing-tebing air terjun Sumber Maron. Namun ketika ingin berfoto disarankan untuk

tetap berhati-hati dikarenakan bebatuan di area air terjun juga sedikit licin dan berlumut. Pengunjung juga dapat menikmati sekaligus menelusuri area sungai Sumber Maron dengan melakukan river tubing dengan hanya menyewa sebuah ban sebagai medianya. Menikmati sesuatu yang menarik dan indah tidak harus mengeluarkan dana yang banyak, hal tersebut yang dirasakan ketika berkunjung ke Sumber Maron Malang ini yang hanya membayar tiket masuk seharga Rp. 1000/orangnya. Selain menjadi tempat wisata alternatif, di Sumber Maron terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) yang juga dapat dijadikan tempat wisata edukasi untuk instansi pendidikan yang ingin study tour di kawasan Malang Raya. Masih ada lagi destinasi wisata yang terletak di Kecamatan Pagelaran yaitu Pemandian Sumber Taman yang terletak di perbatasan antara Desa Brongkal dan Desa Karangsuko. Untuk menuju ke tempat wisata ini sangat mudah, bila berangkat dari Kota Malang hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit saja dengan menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat. Namun jika berangkat dari Kota Kepanjen hanya membutuhkan waktu lebih sebentar lagi karena hanya berjarak lima kilometer ke arah timur atau dari Kecamatan Gondanglegi menuju arah Barat sekitar 15 menit. Letak yang berada diantara dua desa inilah yang menyebabkan Sumber Taman memiliki dua pintu masuk. Tetapi biasanya warga sekitar atau pengunjung masuk lewat Desa Karangsuko dikarenakan jalan lebih lebar dan bisa dimasuki oleh kendaraan roda empat. Keadaan jalan sebelum masuk ke Sumber Taman masih makadam, maka para pengunjung bisa lebih berhati-hati. Hampir sama dengan Sumber Maron, di sepanjang perjalanan di kiri dan kanan masih terbentang sawah dan pepohonan yang menghijau serta udaranya sangat sejuk. (mp1/sir/oci) REDAKTUR: lailatul rosida, LAYOUTER: siti


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 64

RAMAI: Wisata Pemandian Wendit kecamatan Pakis yang selalu ramai pengunjung di hari libur

Lokasi Strategis,

Jadi Gerbang Lintas Daerah Pakis berada di wilayah yang strategis, berbatasan dengan Kota Malang dan menjadi gerbang untuk memasuki daerahdaerah potensial di Kabupaten Malang. Sekretaris Kecamatan Pakis, Ahmad Sovie Nuralam, S.STP mengatakan, tanah di Pakis selain dimanfaatkan untuk perumahan dan pekarangan, sebagaian besar merupakan persawahan dan ladang. Ini menjadi gambaran masyarakat di kecamatan ini mayoritas adalah petani. “Penduduk sini memang bercocok tanam, tapi tidak sedikit yang tekun di bidang industri dan kesenian,” kata dia. Kecamatan Pakis memiliki 15 desa dengan 60 dusun untuk membantu roda pemerintahan Kabupaten Malang. Dari jumlah itu terdapat 151 RW dan 840 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 146.307 jiwa. Terdiri dari 72.627 lakilaki dan 73.680 perempuan. Sebagai daerah yang topografi seluruh wilayahnya dataran, Pakis merupakan jalur transit yang menjadi pilihan untuk melanjutkan perjalanan melalui jalur selatan menuju Kabupaten Lumajang

dan Jember. Kecamatan ini juga menjadi pintu bagi warga Malang yang hendak keluar kota. Di Pakis setiap warga dapat menikmati beberapa fasilitas yang tidak ada di kecamatan lain di Kabupaten Malang. Misalnya Bandara Abd Saleh. Fasilitas umum di bidang transportasi ini menjadi salah satu sarana yang diandalkan. Untuk menikmati sarana ini pengunjung yang hendak menuju atau meninggalkan Malang harus melalui Kecamatan Pakis. “Keberadaan bandara ini tentu memberikan dampak yang sangat positif terhadap kondisi perekonomian warga Pakis sendiri,” imbuh Sovie. Potensi wisata di Pakis juga menarik perhatian pengunjung wisata. Misalnya Wisata Pemandian Wendit yang pada momen tertentu ramai dikunjungi wisatawan. Wisata ini juga banyak membantu meningkatkan kondisi ekonomi warga. Sebenarnya masih banyak kekayaan alam Pakis yang berpotensi untuk menunjang kesejahteraan masyarakat.

Pakis memiliki satu rumah sakit, satu RS bersalin, satu Puskesmas pusat, dua Puskesmas pembantu, Poliklinik, 8 tempat praktek dokter, 23 tempat praktek bidan, 119 Posyandu dan 15 Polindes.

Namun hingga saat ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. “Sekiranya kekayaan alam ini dapat dioptimalkan, maka pertumbuhan ekonomi di wilayah ini berpeluang dapat lebih ditingkatkan,” sambungnya. Selain memprioritaskan sektor pendidikan dan kesehatan, Kecamatan Pakis juga sangat mengapresiasi warganya yang tekun dan hobi di bidang seni dan olahraga. Hal ini dibuktikan dengan adanya sarana dan fasilitas yang memadai di wilayah Pakis. Termasuk jumlah tim olahraga, di mana ada 12 tim sepakbola, 8 tim voli, empat tim bulutangkis, 8 kelompok tenis meja, satu tim renang dan tiga grup beladiri. “Semua kelompok olahraga ini terus kita pantau dan diberikan fasilitas agar terus berkembang,” tuturnya. Sementara di bidang kesenian, Kecamatan Pakis memiliki 15 tim tari, 14 grup musik dan 1 kelompok pedalangan. “Kita harus mengakui warga Kabupaten Malang memiliki jiwa eksotis di bidang seni. Termasuk warga Pakis,” tukasnya. (imm/han)

Perkebunan di Pakis dapat menghasilkan kelapa 1.130 kwintal, kapok randu 40 kwintal, kopi 100 kwintal dan tebu 916.300 kwintal.

TAHAN PANGAN: Dr. H. Rendra Kresna, bersama Camat Pakis, Drs. Cholik, M.M, Dandim 0818 dan Kapolsek Pakis dalam program ketahanan pangan di Kecamatan Pakis

KUNJUNGAN: Dr. H. Rendra Kresna saat berkunjung ke Pakis disambut hangat oleh warga Asri Katon.

Pertanian menghasilkan padi 10.160 ton, jagung 1.348 ton dan ubi jalar 3.480 ton. “Pakis termasuk daerah agraris. Sebagian besar wilayahnya dimanfaatkan untuk bercocok tanam,” terang Camat Pakis, Drs. Cholik, MM.

PENDIDIKAN: Camat Pakis Drs. Cholik, M.M bersama Hj. Jajuk Rendra Kresna, SE., MM Ketua TP PKK Kabupaten Malang berfoto dengan guru-guru PAUD dalam kegiatan Bunda Paud Kabupaten Malang.

Sentra Bordir Angkat Nama Kecamatan Beberapa tahun terakhir Pakis mengalami perkembangan cukup signifikan. Menurut Sekretaris Camat Pakis, Ahmad Sovie Nuralam, S.STP hal ini ditunjang dari keberadaan jalan tol yang akan segera dioperasikan sebagai jalan penghubung antara Pandaan dan Malang dimana Pakis merupakan sumbu yang menghubungkan jalan tol ke Malang. Sementara perluasan bandara Abd Saleh dengan bertambahnya maskapai penerbangan semakin berdampak pada kemajuan infrastruktur dan sarana lainnya. Faktor ini juga berdampak pada pendidikan dan semakin banyak orang tertarik untuk tinggal di Pakis. Taraf sosial ekonomi masyarakat menjadi semakin meningkat. Apal-

agi Pakis termasuk daerah yang menyanggah wisata Bromo yang tak hanya dikenal oleh wisatawan domestik tapi juga mancanegara. Di bidang ekonomi, imbas yang paling terasa ada pada sentra kerajinan dan kuliner. “Harapannya mereka yang melewati Pakis, bisa singgah sekadar mengetahui dan menikmati potensi yang ada. Ini yang menyebabkan kondisi ekonomi masyarakat meningkat,” ujar Sovie. Sentra kerajinan yang paling terkenal di Pakis adalah rumah bordir. Pemasarannya yang mampu menembus tingkat nasional bahkan internasional, menjadi salah satu produksi yang mengangkat nama kecamatan. Tidak hanya itu, aneka makanan ringan seperti keripik singkong sebagai

hasil industri UMKM masyarakat, merupakan salah satu hasil pertanian unggulan di Pakis tepatnya di Desa Sukuanyar. Sedangkan kerajinan tangan dan anyaman ada di Desa Tirtomulyo. Sovie menuturkan, daerah Pakis dari sisi mata pencaharian masyarakatnya dibagi menjadi dua. Daerah selatan termasuk area pertanian dan sebelah utara area kerajinan. Termasuk di wilayah utara ada industri dan perusahaan. Seperti PT. Gabriel, PT. AMA dan lainnya. “Keberadaan industri dan perusahaan ini kita dukung untuk CSR-nya. Kerjasama dengan desa sebagai sarana lapangan pekerjaan,” imbuhnya. Sejauh ini kecamatan berupaya

agar tenaga kerja di industri-industri tersebut tidak sampai mengambil tenaga dari luar Kecamatan Pakis. Meskipun di beberapa bidang menuntut pada spesifikasi skill tertentu yang harus mengambil SDM dari luar kecamatan. Menurut Sovie, yang bisa dilakukan kecamatan adalah memberikan pelatihan kerja bekerjasama dengan pihak BLK yang dilakukan secara berkala dan berarah pada pembentukan jiwa entrepreneur. Ia berharap, warga Pakis semakin terampil dan kreatif dalam menciptakan usahausaha yang menunjang taraf hidup mereka. “Pendampingan langsung dari Disperindag. Termasuk bantuan peralatan dari dinas terkait,” tukasnya. (imm/han)

Majukan Pendidikan, Sektor Lain Mengikuti Sarana pendidikan di Kecamata Pakis termasuk proporsional. Sebagai kecamatan yang memprioritaskan pendidikan bagi wargannya, Pakis memiliki beberapa lembaga pendidikan formal terdiri dari 57 TK, 53 SD, 12 SMP dan 4 SMA. Camat Pakis, Drs. Cholik, MM mengatakan, kemajuan di berbagai sektor di suatu daerah dimulai dari majunya pendidikan dan peradaban masyarakat. Maka menjadi hal yang teramat penting untuk memajukan pendidikan lebih dulu. “Upaya pertama tentu kita lihat dari jumlah lembaga dan bagaimana agar keberadaannya memberikan imbas positif dan efektif bagi kemajuan masyarakat,” ucapnya. Menurut Cholik, jika pedidikan sudah maju tentu akan berimbas pada sektor lain. Bidang ekonomi, kesehatan dan seni budaya juga akan ikut maju. Sebaliknya, jika sektor pendidikan tertinggal maka langkah untuk memakmurkan kehidupan masyarakat akan terasa sulit. “Tapi menurut saya, kemajuan pendidikan tidak hanya bergantung pada keberadaan lembaga, namun yang terpenting adalah kesadaran masyarakat itu sendiri akan pentingnya pendidikan,” urainya. Hingga 2015, dia bisa menegaskan 100 persen masyarakat Pakis terbebas dari buta huruf. Meskipun sebanyak 15.309 warganya belum mengenyam pendidikan formal, namun mereka sudah bisa menulis dan membaca. Ini berkat bimbingan dan penyuluhan yang dilakukan kecamatan berkoordinasi dengan desa-desa untuk memberantas buta huruf. “Alhamdulillah masyarakat sudah melek huruf semua. Sehingga akses informasi dapat dengan mudah mereka cerna untuk kemajuan bersama,” ungkapnya. Cholik menilai lembaga pendikan SD dan SMP di Pakis sudah maju karena adanya pendampingan yang dilakukan secara terus menerus. Salah satunya ketika kantor kecamatan ada kegiatan upacara selalu memanfaatkan pasukan Paskibra yang dibina sekolah. “Bahkan lomba MTQ tingkat kabupaten sukses digelar di Kecamatan Pakis,” pungkasnya. (imm/han) REDAKTUR: dewi yuhana, LAYOUTER: hary


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 65

Lebih Dekat Dengan Potensi Kecamatan Pakisaji

Pabrik Gula Kebonagung Jadi Ikon Industri Lestarikan Seni Budaya Tari dan Wayang Topeng

BANGGA: Komunitas seni Padepokan Panji Asmorobangun merasa bangga karena mendapat kunjungan dari Andy F Noya, presenter televisi swasta nasional. PAKISAJI- Salah satu kecamatan di kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan Kota Malang adalah kecamatan Pakisaji. Berjarak hanya sekitar 10 km dari pusat kota Malang, wilayah kecamatan Pakisaji sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Ngajum, sebelah utara berbatasan dengan kota Malang, sebelah timur berbatasan dengan Bululawang dan sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Kepanjen. Secara administratif keca­ matan Pakisaji terdapat 12 desa, yaitu desa Pakisaji, desa Karangpandan, desa Glanggang, desa Wonokerso, desa Sutojayan, desa Karangduren, desa Kendalpayak, desa Genengan, desa Wadung, desa Kebonagung, desa Permanu dan desa Jatisari. Yuniati, Kepala Seksi Eko­ nomi dan Pembangunan Kecamatan Pakisaji, mengatakan, masyarakatnya memiliki profesi yang beraneka ragam. ‘’Sebagian masyarakat berprofesi sebagai karyawan swasta, petani, dan wirusaha,’’ katanya.

Kecamatan Pakisaji memiliki berbagai potensi unggulan baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Dengan pengolahan sumber daya alam yang dilakukan secara efisien akan dapat mendorong upaya peningkatan pendapatan daerah yang pada gilirannya masyarakat akan terdorong untuk melakukan kegiatan ekonomi lainnya secara sinergis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sumber daya alam potensial yang banyak terdapat di kecamatan Pakisaji merupakan area persawahan, pekarangan, tegalan, hutan dan perkebunan. Sedangkan potensi sumber daya manusianya memiliki beragam produk seni dan produk kreatif, seperti seni topeng dan batik tulis yang terus mengalami pengembangan dan inovasi akan tetapi tetap menjaga ciri khas dan originalitas produk. ‘’Di kecamatan Pakisaji terdapat banyak kawasan industri yang cukup berarti bagi perekonomian masyarakatnya. Beberapa diantaranya industri seperti Pabrik Gula Kebonagung sebagai salah satu

sentra industri gula yang cukup penting di Jawa Timur, industri perakitan sepeda motor merek Happy di Karangpandan, serta beberapa pabrik rokok yang tersebar di banyak wilayahnya seperti Pakisaji, Kendalpayak, dan Karangduren,’’ jelasnya. Selain itu ada pula sentra

produksi rumahan yang mempunyai cakupan pasar hingga regional Jawa Timur. Salah satu industri yang banyak ditemui di kecamatan Pakisaji adalah industri Jamur Tiram. Bahkan hampir di setiap desa memiliki produsen jamur tiram tersebut. Kapasitas produksi tiap desa

rata– rata mampu menghasilkan produksi jamur tiram sebanyak 18.250 kg per tahun. Wilayah cakupan pemasarannya pun hingga mencapai luar kota Malang. Produk unggulan lainnya adalah kerajinan topeng, sepatu dan kerajinan kuningan. (mp2/adv/udi)

Produsen / Industri di Kecamatan Pakisaji

Desa

Usaha dan Pemilik Produksi Topeng milik Tri Karangpandan Handoyo, Mariono dan Jumadi

Kapasitas Produksi

Wilayah Pemasaran

180 set/th

Mancanegara / Internasional

Wonokerso

Produksi Jamur Tiram milik Gunawan

18.250 kg/th

Malang Raya

Genengan

Jamur Tiram milik Toyib Rotan milik Patimah

1.825kw/th 730 dosen/th

Antardaerah

Kebonagung

Produksi bebek-bebekan dari serabut kelapa dan lukisan milik Joko

18.250 biji/th

Antarkota

Jatisari

Produksi jamur tiram milik Samsul

28.800 kg/th

Malang Raya

permanu

Jamur Tiram milik Mugik dan Darmaji Singkong milik Bariman

136.875 kg/th 10.950 kg/th

Malang Raya

Sumber: pakisaji.malangkab.go.id

UMKM Jadi Andalan Masyarakat Pakisaji

PAMERAN: Rendra Kresna sewaktu melakukan kunjungan dan pembinaan pada pengusaha kecil UMKM yang menggelar pameran.

JAMUR TIRAM: Sentra produksi rumahan yang mempunyai cakupan pasar hingga regional yakni industri Jamur Tiram.

PAKISAJI – Peningkatan perekonomian terhadap masyarakat terus dilakukan oleh pemerintah dengan menerapkan berbagai program–program yang saat ini telah disosialisasikan kepada masyarakat. Mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah rutin mengkampanyekan berbagai program andalan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Pemerintah kecamatan Pakisaji juga telah melakukan berbagai upaya agar masyarakat di wilayahnya mampu bersaing dibidang ekonomi. Salah satunya dengan membina koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang banyak terdapat di tiap desa di kecamatan Pakisaji. Dengan pembinaan yang rutin dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkop) telah banyak UMKM yang telah berhasil memasarkan produknya hingga ke luar daerah, seperti produk kerajinan berupa piala yang berada di Wonokerso yang mampu mencapai pasar luar Jawa Timur. Jenis UMKM yang ada di kecamatan Pakisaji antara lain usaha sepatu kulit, kerajinan, meubel, budidaya jamur hingga aneka olahan makanan. Pembinaan yang dilakukan pemerintahan kecamatan Pakisaji rutin diadakan pada saat pertemuan PKK atau bisa juga 3 bulan sekali. Upaya tersebut dilakukan agar masyarakat merasakan kemudahan dalam berkoperasi ataupun menjalankan usahanya. “Masyarakat tidak perlu khawatir, kita akan bantu dan terus mensosialisasikan setiap ada info – info baru dari pemerintah kabupaten” ujar Yuniati, Kepala Seksi

Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Pakisaji. Pada tahun ini, jumlah koperasi aktif yang ada di kecamatan Pakisaji ialah sebanyak 53 koperasi, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak 51 koperasi aktif. Beragam jenis koperasi yang aktif hingga saat ini dan telah mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten Malang, Dinas Perindustrian Perdagangan Pasar (Disperindag), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dan juga Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkop). Bantuan yang diterima oleh tiap koperasi bermacam – macam tergantung jenis produk / usaha yang dikelola tiap koperasi. Seperti salah satu koperasi yang berada di desa Karangpandan memiliki produk dan karya batik tulis, belakangan akan menerima bantuan dari disperindag berupa mesin jahit. Tiap koperasi direncanakan akan mendapatkan bantuan untuk modal dari pemerintah daerah sebesar Rp. 25 juta agar dapat mengembangkan usahanya. Di kecamatan Pakisaji juga terdapat koperasi wanita atau disingkat Kopwan. “Sebagian besar produk usaha kopwan di kecamatan Pakisaji ini merupakan produk olahan makanan, seperti Jamu instan, keripik, telor asin, dan lain sebagainya” terang Yuniati. Salah satu Kopwan yang sukses mengembangkan usahanya adalah koperasi wanita Pergiwo Pergiwati yang berada di Kebonagung yang mempunyai modal usaha Rp 128 juta dan berhasil mencapai sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp 17.647.000. (mp2/adv/udi)

MEMBINA: Camat Pakisaji Hari Krispriyanto berkacamata (kanan) didampingi Sekcam sewaktu melakukan kunjungan dan pembinaan pada perajin. PAKISAJI– Seni dan budaya merupakan sebuah identitas dan ciri khas yang bisa dibanggakan bagi suatu wilayah. Kecamatan Pakisaji patut berbangga karena di wilayahnya terdapat padepokan yang selalu melestarikan seni budaya, berupa tari dan wayang topeng Malang. Pemerintah kecamatan selalu memberikan perhatian lebih agar kesenian dan budaya tersebut dapat terus berkembang sehingga dapat menjadi suatu alternatif sarana penyaluran minat dan bakat yang positif dan bisa dibanggakan. Seni wayang topeng di kecamatan Pakisaji ini bahkan mendapatkan banyak apresiasi dari wisatawan mancanegara. Keindahan dan keunikan yang ditunjukkan dari topeng Malang menjadikannya magnet tersendiri selain ragam karakter topeng. Selain itu kualitas dari bahan dan detail ukiran merupakan hal spesial yang ditawarkan. Padepokan yang giat melestarikan seni budaya wayang topeng Malang tersebut adalah padepokan seni Panji Asmorobangun, yang berlokasi di desa Karangpandan. Seni topeng tersebut sudah sampai pada generasi kelima. Diawali oleh Ki Serun, kemudian Ki Man, Mbah Karimun, Taslan, hingga sekarang ini dipegang oleh Handoyo. Seni topeng dan wayang yang ditunjukkan dari padepokan Asmorobangun merupakan asli dari Malang dan tidak ada perpaduan dari unsur lain. Seni topeng dan wayang di padepokan tersebut mengangkat tema tentang cerita kepahlawanan kerajaan Kediri. “Ada 4 kegiatan inti yang dilakukan di padepokan Asmorobangun yaitu, latihan tari untuk anak – anak, latihan karawitan untuk dewasa biasanya sepekan 2 kali, kemudian pembuatan topeng dan yang terakhir pertunjukan wayang rutin sebulan sekali biasanya pada saat gebyar malam senin legi” ujar Handoyo kepada Malang Post.

Sebagai generasi penerus, Handoyo mengungkapkan bahwa seni topeng dan wayang yang ditekuninya boleh dipelajari oleh siapa saja. Bahkan untuk wisatawan mancanegara bisa diberikan paket lengkap dalam mempelajari topeng dan wayang. “Biasanya kalau wisatawan mancanegara ada paket pembelajaran, durasinya 2 jam. Mulai dari sejarah, cara menari, kemudian belajar alat music hingga membuat topeng akan ditunjukkan dalam paket tersebut” ungkap Handoyo. Sejauh ini anggota dari padepokan Panji Asmorobangun berkisar 80 orang dengan rincian 50 orang usia anak anak atau remaja dan sekitar 30 orang dewasa. Di padepokan tersebut, anggotanya tidak ditarik biaya alias gratis. Padepokan Panji Asmorobangun mencari sumber dana dengan memasarkan produk produk topengnya. ‘’Di pasaran topeng dari padepokan tersebut dapat mencapai kisaran harga Rp 5 juta keatas, tergantung kualitas bahan. Untuk pembuatan topeng itu dapat memakan waktu hingga 3 hari dari awal berbentuk kayu hingga menjadi topeng,’’ jelasnya. Handoyo dapat memasarkan produknya hingga mencapai pasar internasional. Dirinya mengaku untuk sekali ekspor bisa mencapai 30 buah topeng dengan harga yang tinggi. Namun begitu Handoyo mengungkapkan yang menjadi pokok utama adalah pelestarian budaya topeng dan wayang tersebut. “Sebenarnya orientasinya bukan materi, dari awal pun seni topeng ini karena hobby dan minat. Jadi memang semata mata karena mempertahankan tradisi dan budaya dan juga agar topeng ini disenangi oleh anak muda sekarang,” paparnya “Kami berharap nantinya desa ini bisa menjadi desa wisata, khususnya tentang topeng dan wayang Malang. Semoga nantinya juga bisa berdampak positif kepada masyarakat sekitar,” pungkasnya. (mp2/adv/udi)

Handoyo REDAKTUR: MAHMUDI, LAYOUTER: SLATEM


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

KHUSUS

EDISI

HALAMAN 66

Pertahankan Gelar Sentana Adi Makmur Sukses Hasilkan Ragam Produk Pertanian Unggulan PONCOKUSUMO- Sekali lagi Kecamatan Poncokusomo meraih penghargaan Sentana Adi Makmur sebagai kecamatan terbaik di bidang pertanian dan ketahanan pangan. Penghargaan ini diperoleh dalam rangka penilaian Panji-panji Keberhasilan Pembangunan Kabupaten Malang, bulan lalu. Ini berati kecamatan Poncokusomo berhasil mempertahankan kejuaraan yang sama selama dua tahun berturut-turut. “Terimakasih kepada seluruh tim terutama warga Kecamatan Poncokusumo yang telah kerja keras sehingga prestasi ini dapat dipertahankan,” ujar Camat Poncokusumo, Drs. Sukarlin, M.Si kepada Malang Post. Keberhasilan Poncokusumo mempertahankan gelar tersebut menjadi bukti bahwa komitmen untuk membangun sektor pertanian terus dijalankan. Hal ini diakui Sukarlin tidaklah mudah. Dibutuhkan waktu yang lama, kreatifitas yang tinggi, ketelatenan, keuletan dan inovasi. “Kuncinya adalah komiten untuk mencapai visi misi kita bangun sejak awal,” katanya. Berprestasi di bidang pertanian dan ketahanan pangan memang pantas diraih Kecamatan Poncokusumo. Pasalnya produk unggulan di kecamatan ini berasal dari hasil sektor pertanian. Desa-desa penghasil produk unggulan di Kecamatan Poncokusumo diantaranya Desa Ngadas yang menghasilkan Kentang, Brambang dan kobis bermutu tinggi. Desa Karanganyar menghasilkan buah Jeruk dan pepaya. Desa Ngadireso penghasil buah Kelengkeng, desa Argosuko penghasil Belimbing, desa Belung penghasil sayuran kobis, tomat, cabe besar, padi dan tebu. Desa Pajaran penghasil tembakau, lele dan pepaya. Desa Pandansari penghasil ketela pohon, krupuk gaplek dan labu siam. Desa Poncokusumo penghasil apel, bunga krisan, sari apel dan kripik apel. Desa Jambesari penghasil susu sapi, kobis, tomat dan cabe. Desa Sumberejo penghasil kopi dan labu siam. Dawuhan pengha-

KEBERSAMAAN: Dr. H. Rendra Kresna foto bersama Camat Poncokusumo Drs. Sukarlin, M.Si dan anggota komunitas kendaraan Jeep sebagai angkutan wisata Bromo Tengger Semeru.

ORANG BILANG PONCOKUSUMO TANAH SURGA

Penggalan lagu tersebut rasanya pantas disematkan untuk Kecamatan Poncokusumo. Bisa dibilang kawasan ini adalah surganya kabupaten Malang. Karena semua yang ditanam di sini bisa tumbuh. Keahlian dan ketekunan para petanilah yang menjadikan kecamatan ini tampil sebagai kecamatan dengan pertanian dan ketahanan pangan terbaik di Kabupaten Malang. Poncokusumo adalah kawasan agraris. Dari potensi yang ada, telah dihasilkan ragam produk kreatif yang berkembang dalam sentra usaha kecil dan menengah (UKM). Masyarakatnya berhasil mengolah potensi usaha industri dengan menghasilkan produk olahan makanan dan minuman, sebagian besar merupakan olahan dari hasil perkebunan. “Kami melatih warga agar terampil memanfaatkan hasil perkebunan. Salah satunya dengan cara memproduksi olahan makanan dan minuman,” ujar Camat Poncokusumo Drs. Sukarlin, M.Si. Produk yang dihasilkan antara lain olahan sari apel, kripik apel, sari blimbing, kripik singkong, kripik jamur, marning jagung, permen, tiwul instan, sari salak, kripik salak, carang mas apel tahu dan tempe. Beberapa warga di desa tertentu juga tekun di dunia kerajinan. Diantaranya menghasilkan entong, eros kayu, tas dompet, lante tirai bambu, lampu lampion, keranjang buah dan tusuk sate. “Memang beberapa industri kecil juga memanfaatkan perkebunan dari kayu dan bambu sebagai hasil dari kerajinan tangan,” ujarnya. Salah satu program unggulan di kecamatan Poncokusumo adalah mengembangkan potensi wisatanya. Kondisi alam yang sangat mendukung terhadap pengembangan tempat wisata, dibidik Kecamatan Poncokusomo dengan ikut ambil bagian untuk memaksimalkan potensi tersebut. Lokasi yang dekat dengan wisata gunung Bromo, dinilai akan memberikan imbas yang lebih cepat dan potensial. Apalagi Poncokusumo memang menjadi jalur para wisatawan yang hendak ke gunung Bromo. Maka sengat memungkinkan jika para wisatawan juga ingin menikmati indahnya alam wisata yang ada di Poncokusumo. Tak salah jika kecamatan Poncokusumo mendeklarasikan sebagai kecamatan Agro Eco Wisata.

“Kita komitmen membangun agro eco wisata disini dengan memaksimalkan potensi-potensi alamnya yang luar biasa,” ucap sekretaris Kecamatan Poncokusumo, Bayu Jatmiko, SSTP. Beberapa tempat yang kini semakin mapan untuk dijadikan tempat wisata antara lain Perkemahan Ledok Ombo di desa Poncokusumo. Biasanya wisata ini dijadikan tempat digelarnya outbond. Selanjutnya ada Air Terjun Pelangi dan Arung Jeram di desa Gubuglakah, Air Terjun Coban Trisula dan Wisata Budaya Tengger di Desa Ngadas, Wisata Religious Pertapaan Karmel di Desa Ngadireso, Pemandian Sumber Agung dan Wisata petik belimbing di Desa Argosuko serta Wisata Petik Apel di Desa Poncokusumo. Selain sektor pertanian, potensi wisata dan budaya masyarakat Poncokusumo juga luar biasa. Stabilitas sosial politik juga berjalan sesuai tatanan masyarakat pedesaan yang majemuk. Selama tiga tahun menjalankan tugas pemerintahannya di Poncokusumo, Drs. Sukarlin, M. Si selaku Camat menuturkan, ada lima program unggulan yang selama ini ditekuninya. Yaitu Gerbang Intan, Parikesit, Insulin, Pendidikan dan Bidanku Tercinta. Gerbang Intan merupakan singkatan dari Gerakan Membangun Industri dan Pertanian. Melalui gerakan ini industri yang di bangun di Poncokusumo harus berbasik pada pengolahan hasil pertanian dari bahan mentah menjadi bahan yang memiliki nilai produk yang bisa dipasarkan. Misalnya dari hasil perkebunan belimbing. Buah belimbing yang besar dan bagus dipasarkan di super market. Sedangkan yang kecil diolah menjadi produk minuman sari Blimbing. Termasuk buah-buah lainnya. “Jadi semuanya termanfaatkan. Tidak ada yang terbuang sia-sia” ujarnya. Parikesit atau Pariwisata dan Kesenian Tradisonal, antara pariwisata dan kesenian keduanya tidak bisa dipisahkan. Kesenian tradisonal harus terus dikembangkan tidak boleh sampai terkikis apalagi sampai hilang. Seperti kuda lumping, remong, topeng dan sebagainya. Termasuk diantaranya budaya budaya slametan karo, tayop yang ada di Desa Ngadas. Pihak kecamatan sendiri telah memberikan kebijakan agar sekolah-sekolah mengajarkan seni budaya tradisonal kepada siswa. Di Desa Ngadas sendiri ada budaya upacara Betean. Upacara ini

sering dilakukan untuk mempertahankan norma-norma adat. Orientasinya agar anak tidak kawin dini atau berhubungan suami istri diluar nikah. Agar tidak kawin muda generasi di Ngadas diajarkan budaya bercocok tanam kepada mulai sejak dini. Usia tujuh tahun sudah bisa menanam. “Hasilnya luar biasa. Jika dulu kentang saja bisa menghasilkan 8 ton, sekarang sudah bisa sampai 20 ton setelah dilakukan beberapa kali pembinaan oleh dinas terkait” terangnya. Program ketiga, Infrastruktur Sarana Umum dan Lalu Lintas disingkat dengan insulin. Pertimbangannya adalah meskipun Poncokusumo memiliki hasil pertanian yang melimpah, tapi tidak ditunjang dengan sarana infrastruktur yang bagus maka nilai hasil produknya juga akan rendah. Karena banyak dihabiskan oleh beban angkutan yang tinggi. Oleh karena itu jalan-jalan di Poncokusumo saat ini sudah dibenahi. Tujuannya untuk mengurangi beban angukutan. “Kami harus membuat akses yang memperpendek arus, sehingga kendaraan bisa masuk ke area perkebunan atau persawahan,” lanjutnya. Untuk menata lembaga pendidikan, Kecamatan Poncokusumo memulainya dari kesehatan para siswanya. Karena pendidikan akan berhasil jika civitasnya sehat. Untuk mewujudkan individu yang sehat tentu diawali dari lingungannya yang bersih. Motto ‘annadzafatu minal iman’ selalu didengung-dengungkan dan benar-benar dijewentahkan dalam kehidupan seharhari, tidak hanya sekedar motto yang ditulis di dinding sekolah. Kelima, Bidanku Tercinta. Ini merupakan bagian dari bidang kesehatan yang membina para bidan. Tercinta merupakan singkatan dari tertib, cerdas, inovativ, tanggap dan akuntable. Sifafsifat inilah yang diharapkan ada dalam diri bidan yang mengabdikan dirinya di Poncokusumo. Selain itu, sarana kesehatan masyarakat di kecamatan Poncokusumo juga sudah terbilang bagus. Rumah sakit dan puskesmas sudah memadai dan beroperasi dengan palayanan yang baik. Sukarlin berharap masyarakat dapat menikmati program dan fasilitas kesehatan yang ada. “Bidang kesehatan ini termasuk yang kita prioritaskan. Karena masyarakat manapun tentu membutuhkan pelayanan kesehatan terbaik,” pungkasnya.(imm/nug)

SOSIALISASI: Kunjungan DPRD Kabupaten Malang dalam sosialisasi program kedaerahan dan program unggulan kecamatan Poncokusumo sebagai kota agrowisata.

TANAM BIBIT: Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna menanam bibit pohon dalam acara Jambore Saka Pariwisata di Kecamatan Poncokusumo.

FOTO-FOTO: IST

Bukan Lautan Hanya Kolam Susu, Kail dan jala cukup menghidupimu…

sil labu siam, gypsum, durian dan cabe kriting. Desa Wonorejo penghasil tomat, kobis, brambang dan cabe. Desa Karangnongko penghasil tomat, kobis dan cabe. Desa Wonomulyo penghasil tomat, kobis, jagung, sari apel dan cabe. Desa Wringinanom penghasil susu sapi dan apel. Desa Ngebruk penghasil tomat, kobis dan cabe. Desa Gubuglakah penghasil jamur tiram, wortel, kubis, bawang pre, tomat, cabe dan sari apel. Di kecamatan Poncokusumo hasil perkebunan yang terkenal dan favorit masyarakat saat ini adalah jeruk. Bahkan pemasarannya hingga mencapai pasar induk Jakarta. Sukarlin mengatakan, keberhasilan pertanian dan perkebunan di Poncokusumo tak lepas dari inovasi dan kegigihan para petaninya. Padalah kondisi Pocokusumo sendiri berlahan kering. “Oleh karena itu harus banyak inovasi, dan harus pinter mengolah tanah,” imbuhnya. Sukses mengolah tanah kering menjadi tanah yang produktif menghasilkan beragam hasil tanaman menjadi satu keberhasilan yang nyata. Bahkan tanaman yang membutuhkan banyak kandungan air sekalipun. Seperti selada air dan bermacam sayuran lainnya, dengan luas tanah mencapai 30 ha. Produksi sayu­ ran ini sendiri sudah melibih produksi perkebunan tebu. Strateginya dengan menyalurkan pipa ke seluruh penjuru perkebunan hingga air dapat menjangkau di seluruh area kebun. Dana yang dibutuhkan tidak sedikit, mencapai ratusan juta. “Ini kearifan lokal yang dilakukan oleh petani kita sendiri,” sambungnya. Poncokusumo juga dikenal sebagai gudangnya bibit tanaman. Untuk mendapat bibit-bibit unggul kebanyakan para petani di kabupaten bahkan luar Kabupaten Malang mengambil di kecamatan ini. Sepeti cabe, tomat, kubis dan sebagainya. “Sayangnya belum ada tim yang dapat mensertifikasi mutu dan kualitas dari bibitbibit tanaman yang dihasilkan oleh warga disini,” tukasnya.(imm/oci)

REDAKTUR: OCI, LAYOUTER: ABDEE


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 67

Pos Kamling Dilengkapi CCTV

Kecamatan Sumbermanjing Wetan For Malang Post

CERIA: Pengunjung menikmati keindahan Pantai 3 Warna.

Kecamatan Sumbermanjing Wetan for Malang Post

BANGGA: Hasil Panen Ikan Kecamatan Sumbermanjing Wetan Bersama Rendra Kresna

Sumbermanjing Wetan,

Kawasan Seribu Pantai MALANG – Destinasi wisata Kecamatan Sumbermanjing Wetan tidak perlu diragukan sebagai potensi Kabupaten Malang. Destinasi andalan Sumbermanjing Wetan, tentu pantai. Di kecamatan ini terdapat 16 pantai, baik sudah dikelola maupun belum terjamah para pengunjung. Wisata Pulau Sempu di Malang adalah salah satu objek wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Pulau Sempu memiliki daya tarik utama nan memikat, yakni Laguna Segara Anakan, sebuah pantai di dalam pulau dengan hamparan pasir putih dan memiliki luas empat hektar. “Air di laguna ini adalah air laut yang dipisahkan oleh bebatuan karang,” jelas Muhammad Shodiq, SH MM, Camat Sumbermanjing Wetan. Kawasan wisata Pulau Sempu secara dominan ditumbuhi oleh pepohonan tropis seluas 877 hektar ini adalah sebuah cagar alam yang langsung dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA) dan Departemen Kehutanan Indonesia. Dengan menikmati wisata di Pulau Sempu, pengunjung akan mendapatkan pengalaman petualangan yang berkesan di hati. Mengunjungi laguna di Pulau Sempu, lalu membentangkan kemah untuk bermalam di tepi laguna tersebut akan menghadirkan suasana intim di tengah hutan tropis yang lebat. “Berenang di air laguna yang tenang serta bermain-main di tepiannya adalah kegiatan menarik tak terlewatkan,” ujar Shodiq.

Wisata Pulau Sempu adalah bagian dari Desa Tambak Rejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Untuk dapat sampai di Pulau Sempu, pengunjung harus tiba terlebih dahulu di Pantai Sendang Biru, Malang. Dari pantai Sendang Biru inilah pengunjung dapat mengurus izin masuk ke Pulau Sempu, lalu menyewa perahu yang akan mengantarkan pengunjung tiba di kawasan wisata Pulau Sempu. Tidak ada hotel atau penginapan bahkan guest house di dalam kawasan wisata Pulau Sempu ini. Ini adalah kawasan hutan tropis yang dipenuhi pepohonan lebat. Justru berkemah di Pulau Sempu adalah hal yang menarik. Berkemah di pinggiran laguna, bersantai, bermain dan berenang, serta menikmati panorama sekitar adalah bagian dari sejumlah kegiatan menarik di tempat yang terpencil tersebut. Pengunjung seolah mendapatkan suasana private nan intim di tengah alam. Jika Pengunjung telah tiba di Pulau Sempu, pengunjung dapat mengunjungi beberapa tempat-tempat menarik di Pulau Sempu, di antaranya Pantai Waruwaru, Telaga Lele, Tiger Cave, Pantai Pasir Panjang, Pantai Pasir Kembar, dan Pantai Fresh Water. “Kesemuanya akan menyuguhkan kepada pengunjung sebuah petualangan alam yang begitu mengesankan” terang Nasuki Kasi Ekbang PP Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Tidak kalah seru, terdapat Pantai

Sendiki terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Seratus meter dari bibir pantai adalah lokasi terakhir yang nyaman untuk parkir kendaraan. Di sebuah lokasi sedikit datar tak lebih dari sepuluh meter persegi. Hanya untuk roda dua. Dari tempat ini birunya sebagian ujung pantai sudah terlihat, termasuk suara ombak khas pantai selatan yang teredam gugusan karang dan pasir. Sebuah pohon besar dengan ayunan dari balok kayu yang menggantung di atas pasir tebal bersih akan menyambut pengunjung. Beberapa onggok balok kayu maupun buah kelapa juga membuat warna pasir semakin kontras. “Dari dalam gundukan kecil yang menutup lubang pasir, sesekali muncul kepiting pucat yang seperti biasanya-kawanan lain dengan malu-malu mengikuti sang pendahulu untuk berjemur,” ungkap Nasuki. Kejauhan nampak dua gugusan pulau karang begitu terasing di antaranya birunya air laut. Mirip sebuah teluk, luasnya hamparan Pantai Sendiki dikelilingi oleh sabuk hijau vegetasi pepohonan yang masih cukup terjaga, baik dari segi kepadatan maupun ukuran tumbuhannya. Tak hanya suasana sangat sepi, pasir putih dan hijaunya pepohonan, Pantai Sendiki ternyata memiliki karang unik berbentuk mirip batu besar yang sering kita temui di sungai-sungai di pegunungan. Bukan karang-karang berbentuk

keju berlubang yang tajam. Di sisi selatan, pemandangan seperti ini membentang sebatas pandang. “Menjadikan Sendiki pantai dengan 2 wajah. Birunya horizon di laut selatan akan terhalang Pulau Sempu, mirip tembok raksasa yang seolah masih menjadi bagian Pantai Sendiki” ujar Muhammad Imam, Staff Trantip Pot PP. Selanjutnya Pantai Goa China adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di Dusun Tumpak Awu, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Nama asli pantai ini adalah Pantai Rowo Indah, namun karena pernah terjadi peristiwa kematian seorang China yang sedang bertapa di dalam goa yang ada di kawasan pantai ini, nama Rowo Indah kalah popular daripada Goa China sampai sekarang. Tidak ada catatan resmi tahun berapa tragedi itu terjadi, namun warga sekitar pantai meyakini sekitar 20 tahunan silam. Dari Pantai Bajulmati, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan menuju Pantai Goa China ini hanya perlu waktu 15 menit saja karena kedua pantai ini hanya berjarak tak lebih dari 7 km. Aksesnya pun sangat mudah karena melewati jalur lingkar selatan (JLS) dengan aspal yang mulus. Terdapat petunjuk arah dan rambu yang akan memandu pengunjung untuk menuju lokasi. “Tetapi pengunjung harus tetap berhati-hati karena jalannya berkelokkelok dan berada di sisi jurang” terang Imam. (mp1/sir/feb)

MALANG – Kecamatan Sumbermanjing Wetan sudah lama memiliki berbagai prestasi yang membanggakan. Salah satu prestasi yang dimiliki oleh Sumbermanjing Wetan adalah memenangkan lomba Pos kampling hingga beberapa kali. Lomba Pos Kampling ini memang rutin diadakan setiap tahunnya. Sumbermanjing Wetan sudah menjadi langganan untuk menyabet juara selama bertahun-tahun. “Semua memang sudah lama dipersiapkan sebelum tim juri dating ke Sumber Manjing Wetan” Muhammad Shodiq, SH.MM selaku Camat Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Kecamatan Sumbermanjing Wetan memliki jurus jitu, seperti setiap Pos Kampling memiliki fasilitas yang tidak biasa seperti Pos Kampling pada umumnya. Disini Pos kampling di Kecamatan Sumbermanjing Wetan memiliki CCTV, Televisi, Alarm untuk warga Handie Talkie dan masih banyak peralatan alin untuk mendukung keamanan seluruh Desa di Sumbermanjing Wetan. Selain itu terdapat kiprah Saptoyo dalam hal pelestarian lingkungan pantai selatan di Kabupaten Malang, tidak perlu diragukan lagi. Ketua Pokmaswas Gatra Olah Alam Lestari (Goal) di Pantai Sendang Biru Kecamatan Sumbermanjing Wetan ini sudah puluhan tahun melakukan konservasi mangrove untuk meminimalisir dari bahaya abrasi. Saptoyo sering melakukan pengecekan akan lahan mangrove dengan perahu kecilnya. “Dia selalu mengecek di setiap siang hari meski hari sedanga panas dan panas menyengat” ungkap Shodiq. Luas lahan mangrove di tempat ini, tiap tahunnya terus berkurang. Tahun 1997, luasnya 120 hektar dan sekarang tinggal 81 hektar saja. Saptoyo telah puluhan tahun tetap menjaga dan melakukan konservasi hutan mangrove dan dia juga merupakan penduduk asli Dusun Sendang Biru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Karena luas lahan mangrove terus menurun, maka timbul idenya untuk mengajak masyarakat sekitar untuk melakukan konservasi. Namun, memang diakui itu tidak mudah. Apalagi masyarakat dan nelayan mempunyai tujuan berbeda-beda dalam hal pemanfaatan alam di pesisir pantai. “Dulunya , Saptoyo bersama dua sampai lima orang masyarakat dan nelayan melakukan konservasi ini. Namun, tahun 2012 lalu, membentuk Pokmaswas atas arahan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Malang,” ujar Shodiq. (mp1/sir/feb)

Sumbermanjing Wetan for Malang Post

KAGUM: Tim juri takjub akan kreatifitas peserta Lomba Cipta Menu Non Beras

Abon Tuna jadi andalan MALANG - Kecamatan Sumbermanjing Wetan terletak di bagian selatan wilayah Kabupaten Malang. Batas wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan sebelah utara adalah Kecamatan Turen, selatan Samudra Indonesia, timur Kecamatan Dampit dan sebelah Barat dengan Kecamatan Gedangan. Luas wilayah Kecamatan ini 27.218,49 Hektare dengan ketinggian + 600 m diatas permukaan laut. Kecamatan Sumbermanjing Wetan terdiri dari 15 desa, dengan jumlah penduduk sebanyak 100.065 Jiwa atau 31.691 Kepala Keluarga (KK). Mata pencaharian utama masyarakat adalah petani dan buruh tani. “Kecamatan ini memiliki sejumlah sumberdaya alam potensial seperti Pertambangan, Perikanan dan Perkebunan Adapun produk unggulan pertanian k e camatan ini adalah Tebu, Kopi, Kelapa, Pisang dan Cengkih dan

unggulan produk lain seperti Minyak daun cengkeh,” ungkap Muhammad Shodiq, SH.MM, Camat Sumbermanjing Wetan. Wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan yang terdiri dari pegunungan memliliki kekayaan alam yang cukup banyak. Di bidang Pertambangan terdapat beraneka ragam tambang berupa Batu Gamping, Pherophilite, Seolite, Bentonite. “Pertambangan di Sumbermanjing Wetan sudah diawasi dengan baik sesuai dengan peraturan daerah yang ditetapkan” Nasuki, Kasi Ekbang PP. Beranjak ke produk unggulan, sudah terkenal se Malang Raya atau bahkan sampai keluar Malang adalah Abon Ikan Tuna. Untuk masalah rasa sendiri memang tidak ada yang bisa menyamai produk khas Sumbermanjing Wetan ini dan cocok untuk lauk makanan serta pembuatan kue-kue. Baso I k a n Tu n a

juga tidak kalah menarik, makanan ini cocok untuk pelengkap makan atau camilan sehari-hari. “Olahan Tuna lain ada Naget Ikan Tuna dan Petis Ikan Tuna yang kedua juga cocok untuk teman makan sehari-hari atau sekedar untuk camilan,” ujar Muhammad Imam Staff Trantip Pot PP. Tidak hanya Abon Tuna saja, ada produk lain yang tidak kalah menarik seperti, Batik Sutra, Cobek Glugu, Tas Monte, Gantungan Kunci, Smoke, Brose, Kripik Pisang, Kripik Ketela Pohon, Kripik Sale Pisang, Jamu Jawa, dan Sari Muris. Untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat kurang mampu di Kecamatan Sumbermanjing Wetan sejak Tahun 2001 hingga sekarang menerima program bantuan PPK yang sejak tahun 2008 berganti nama PNPM Mandiri Perdesaan yang membangun sarana prasarana serta memberikan bantuan modal

usaha untuk peningkatan usaha masyarakat ( UEP dan SPP ). Sedangkan sejak tahun 2007 hingga sekarang kecamatan Sumbermanjing Wetan mendapatkan bantuan program PNPM Mandiri Generasi sehat dan cerdas yang diperuntukkan untuk kegiatan bidang kesahatan seperti pemberian PMT, PMT BGM, transport kader, tarnsport melahirkan dan perlengkapan posyandu serta pembangunan polindes. Dibidang pendidikan, diperuntukkan untuk membiayai pendidikan bagi siswa dari keluarga rumah tangga sangat miskin, bantuan transport, perlengkapan sekolah, sarana pendidikan, dari surplus perguliran UPK dapat memberikan bantuan dana sosial untuk RTSM. “Dengan adanya program ini pemerintahan merasa sangat terbantu dalam peningkatan kesejahteraan masyarakatnya” ungkap Mariyono Staff Pemerintah.(mp1/sir/feb)

Ipunk Purwanto/Malang Post

KUNJUNGAN: Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti sempat mengunjungi tempat pelelangan ikan di Pantai Sendangbiru Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

REDAKTUR: febri, LAYOUTER: hary


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 68

Kian Mantap Jadi Tujuan Wisata Sejarah SINGOSARI - Bupati Malang pernah berobsesi, bahwa wilayah Kecamatan Singosari sangat pas jadi tujuan wisata sejarah karena daerah ini dulunya merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Singhasari, cikal bakal kerayaan besar Mojopahit. Sisa-sisa benda-benda purbakala yang terawat, bisa menjadi pengantar emajinasi wisatawan terhadap kejayaan duet Ken Arok-Kendedes, Raja dan Ratu Singghasari. Obsesi tersebut sebenarnya bisa diwujudkan kendati membutuhkan waktu lama, mengingat wilayah ini menjadi pintu masuk wisatawan dari arah Surabaya, Jember, Bali ataupun kota-kota besar lainnya yang akan menikmati liburan ke Kota/Kabupaten Malang maupun Kota Batu. ‘’Memang mustahil bila mencari ataupun menggali pusat kota Kerajaan Singhari, yang sudah terpendam tanah mungkin juga porak poranda. Namun sangat mungkin jika

pemukinan penduduk di sekitaran candi-candi ataupun petilasan Kendedes, desainnya ada yang disulap menyerupai rumah tempo dulu. Hal ini sangat perlu dilakukan, untuk mendukung oyek wisata bersejarah dengan peningalan purbakala itu,’’ujar H Alfan, warga Kelurahan Pagentan, Singosari. Banyaknya pondok pesantren di wilayah yang dulunya penghasil buah Langsep yang sekarang tinggal kenangan ini, juga sangat berpotensi menjadi tujuan wisata relegi. Model wisata relegi ini mulai diminati warga kota-kota besar, yang sengaja indekos beberapa hari di ponpes, maupun yang datang stimulant khusus hari Minggu untuk menyejukan hati meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT. Sektor pertanian yang menjadi unggulan di wilayah kecamatan yang terbagi oleh 14 desa ini, bisa menjadi kontribusi kebutuhan wisatawan. Apalagi UMKM yang jumlahnya cukup banyak, memiliki ragam hasil produksi mulai makanan dan minuman ringan, kerajinan hingga cendera mata. Wilayah kecamatan di bagian utara Kota Malang inipun juga memiliki keunggulan lain yang tak kalah potensial. Yakni sektor perkebunan the di Dusun Wonosari Desa Toyomarto seluas 300 Ha. Sektor perkebunan lain yang mendukung, didominasi pada usaha tebu rakyat serta tanaman holtikultura. ‘’ Pemerintah bersama warga Singosari terus berbenah, membangun untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap mengedepankan keaifan lokal dan kaidah agama maupun norma-norma yang telah hidup di masyarakat,’’jelas Camat Singosari, Mumuk Hadi Martono,

Singosari makin lengkap jadi tujuan wisata alternative oleh kehadiran pusat kerajinan Ken Dedes. Lokasinya di pingaran jalur utama Surabaya-Malang, yakni menggunakan gedung dan pendopo bekas Kantor Kawedanan Singosari, sangat memudahkan wisatawan untuk mampir. Di tempat ini, tersaji ragam hasl kerajinan ekspor hasil rangkaran tangan pengrajin se Kabupaten Malang. Pusat Kerajinan Ken Dedes juga disebut sebagai pusat UKM atau Usaha Kecil Mandiri di wilayah terluas nomor dua di Jawa setelah Kabupaten Bandung ini. Ada sekitar 56 stand kerajinan yang menempati Graha Tumapel, Graha Ken Umang dan Graha Gayatri, yang setiap hari siaga melayani pengunjung. Disisi lain, kemandirian warga Kecamatan Singosari juga bisa dilihat dari kehadiran banyak UMKM sebagai sumber mata pencaharian. UMKM yang menonjol diantaranya pengrajin sandal spon di Desa Toyomarto, pengrajin cobek batu dan lumpang di desa sama, pengrajin sandal Klompen di Desa Gunungrejo. Ada pula pengrajin shutlecok di desa Gunungrejo, pengrajin keset dari limbah di desa Gunungrejo, pengrajin pakaian bayi di Desa Gunungrejo. Ada lagi, pengrajin batik di Kelurahan Losari dan desa Randuagung. Tak hanya itu, pengrajin genteng dan lambang garuda bisa ditemui di Desa Randuagung. Di Desa Tamanharjo terdapat pengrajin kulit, pengrajin tahu dan tempe. Kemudian ada pengrajin kain perca di Kelurahan Pagentan. Distribusi pemasaran hasil UMKM tersebut, sudah tersebar di wilayah kota-kota besar di Jawa Timur, Jakarta, bahkan sampai luar Pulau Jawa seperti Kalimantan dan Bali. (mp3/adv/lyo)

foto-foto: dokumen malang post

ANDALAN: Candi Singosari merupakan wisata andalan Kecamatan Singosari. Pagelaran seni yang sering diadakan disana sangat menarik minat wisatawan baik lokal maupun asing.

Tak Silau Gelamor Kota, Pertahankan Pertanian Wilayah Kecamatan Singosari yang berhimpitan dengan Kota Malang, bisa jadi mempengaruhi tingginya kebutuhan primer maupun tingkat pertumbuhan penduduknya. Hal itu diiringi pula oleh banyaknya pengalihan fungsi lahan yang semula pertanian dan perkebunan, berubah menjadi industri dan perumahan. Pesatnya perkembangan ini, mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja di wilayah berpenduduk 175.725 jiwa itu. Meski peningkatan tenaga kerja di berbagai sector meningkat pesat, namun mayoritas masyarakatkatnya tetap mempertahankan sebagai daerah berkomoditas utama sektor pertanian. Dalam struktur perekonomian Kabupaten Malang, sektor pertanian masih mempunyai peranan paling penting untuk menumbuhkan tingkat perekonomian masyarakat. Dilihat dari kontribusinya dalam pembentukan produk domestik regional bruto tahun 2014, sektor ini menyumbang sekitar 30 % atau menempati urutan pertama. Daya serap sektor pertanian terhadap kesempatan kerja di Kabupaten Malang, juga dominan dibandingkan sektor lainnya.

TINJAU : Bupati Malang periode 2010-2015, Dr H Rendra Kresna disambut saat berkunjung ke SMAN 1 Singosari. Sejalan dengan dominasi sektor pertanian, pemerintah kecamatan ini memiliki visi ”Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Singosari yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan Berdaya Saing Berbasis Pariwisata dan UMKM” Misinya pun cukup keren, yakni “Mengoptimalkan Peran Masyarakat Melalui Koordinasi, Fasilitasi dan Motivasi yang Mantap”. Misi ini sangat

dominan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi makro di level wilayah, baik itu tingkat kecamatan maupun kabupaten. “Sesuai data dari Dinas Pertanian, sektor pertanian Kecamatan Singosari dinyatakan surplus. Artinya dalam mencukupi kebutuhan pangan masyarakat, sudah sangat mencukupi,” ungkap Camat Singosari, Mumuk Hadi Martono. Sektor lain yang mendukung, adalah perkebunan yang didominasi pada

usaha tebu rakyat serta tanaman holtikultura, sambungnya. Infrastruktur di bidang pendidikan, akan terus dibangun agar merata disemua wilayah desa maupun kelurahan. Dengan demikian pemenuhan kebutuhan pendidikan masyarakat dan pemenuhan kewajiban wajib belajar 9 tahun, semakin meningkat mengingat masih banyak penduduk di wilayah ini berpendidikan lulus sekolah dasar atau sederajat. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, diimbangi penyediaan sarana kesehatan sebagai tempat rujukan bilamana masyarakat mengalami gangguan kesehatan. Sarana kesehatan tersebut, tersebar di seluruh kelurahan maupun desa berupa penyediaan sarana Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu dan lain-lain. Dengan begitu, tujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, bisa optimal. Mumuk berharap, rakyatnya bisa menumbuhkembangkan semangat dan ikut berperan aktif dalam mempercepat pertumbuhan pembangunan di semua sector. (mp3/adv/lyo)

SEJARAH: Candi Sumberawan salah satu potensi wisata sejarah di Kecamatan Singosari.

Segudang Prestasi Tetap Rendah Hati Kecamatan Singosari, ternyata memiliki segudang prestasi membanggakan bagi masyarakatnya. Antara lain, juara I penghargaan Panji bidang pembangunan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta bidang pembangunan pendidikan. Penghargaan ini diperoleh dalam rangka HUT HUT Kabupaten Malang ke 1249 tahun 2009. Sementara prestasi warga, Slamet asal Kelurahan Candirenggo berhasil menyabet Juara I Rumah Sehat Tingkat Kabupaten. Prestasi lainnya, Pilot Project Kecamatan dan Desa / Kelurahan Layak Anak mewakili Kabupaten Malang dari Kementerian Nasional Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Juara I Lomba Karang Taruna se Kabupaten Malang tahun 2011. Pernah pula meraih juara I Baku dan Pembayaran PBB, dalam Penilaian DPPKA atas Baku PBB terbesar dan terbayar se Kabupaten Malang. Tahun 2012, prestasi yang diraih juara I Lomba Balita Sehat tingkat Kabupaten Malang dan Juara Umum Lomba PORKAB. Prestasi lainnya, juara II dan menerima penghargaan Panji Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam rangka HUT Kabupaten Malang ke 1253 tahun 2013 lalu. Sementara tahun ini, Sayuri dari Kelurahan Losari mewakili Kecamatan Singosari, meraih juara I lomba Kreasi Batik Nasional tahun 2015.‘’Pencapaian prestasi-prestasi selama ini, tidak lepas dari peran serta masyarakat bersinergi dengan aparatur pemerintahan Kecamatan Singosari. Harapan kami, prestasiprestasi yang telah diraih tidak berhenti di sini saja, ke depan kami akan terus berusaha meningkatkan prestasi itu ’’ beber Camat Singosari Mumuk Hadi Martono. (mp3/adv/lyo)

Mumuk Hadi Martono dan istri REDAKTUR: samsuliyono, LAYOUTER: dj amiel


HALAMAN 69

5 1 0

R A H

KENDANG JIMBE

K I D A IJ

5 5 2 1 E SABTU, 28 NOVEMBER 2015

R E B

2

Hingga ke

FOTO-FOTO: GILANG, IST

ekspansi ke negara negara Asia” ujarnya. Terpisah, Camat Sumberpucung, Tito Fibrianto mengungkapkan seluruh usaha kecil yang ada di Sumberpucung akan terus disupport dan dikembangkan agar kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. “Masyarakat tidak perlu khawatir, bentuk support kita biasanya dengan mengajak para pengusaha yang ada di Sumberpucung untuk menghadiri expo dan pameran yang ada di beberapa kota besar In-

K A B

M E V

O N yang luar biasa dimana negara yang notabene merupakan asal asul instrumen kendang jimbe dapat mempercayakan kualitas produksinya dari pengusaha di Kecamatan Sumpercung. Tak tanggung-tanggung hasil produksi yang dapat diekspor mencapai 1300 buah kendang jimbe, dengan nilai transaksi diatas Rp 80 juta. Pencapaian tersebut tak lepas dari dukungan berbagai pihak, salah satunya adalah dari Pemerintah Kecamatan Sumberpucung dan Kabupaten Malang. Dari Pemerintah Kabupaten Malang selalu memberikan perhatian dan bantuan khususnya untuk usaha kecil dan menengah. “Kita sangat bersyukur atas bantuan dan peran serta dari pemerintah, untuk kedepan kita masih berharap peran serta pemerintah karena kita ingin

UP A T E N

Ana Agustina selaku pemilik usaha kendang jimbe di Sumberpucung menuturkan bahwa kendang jimbe produksinya memiliki kualitas yang dapat diunggulkan daripada produksi di tempat lain. “Dari bahannya saja kita pakai yang paling bagus, kemudian untuk ikatan tali dan suara yang dihasilkan kita punya standar hasil yang tinggi,” ujarnya disela–sela Expo Pembangunan Kabupaten Malang beberapa waktu yang lalu. Untuk pasar domestik masih didominasi kota-kota besar di Indonesia dan untuk regional Jawa Timur sebagian besar dari Surabaya, Malang dan sekitarnya. Sebagian besar kendang jimbe di Indonesia dimanfaatkan untuk kegiatan Banjari atau kegiatan Islami lainnya. “Karena kita juga produksi rebana, kebanyakan kalau di Indonesia dipakai untuk kegiatan banjari, terbangan dan lain lain” ungkap Ana, sapaan akrabnya. Selain itu, kendang jimbe hasil produksinya telah mencapai pasar luar negeri, sebagian besar merupakan negara di Afrika. Ini merupakan hal

28

MALANG–Kecamatan Sumberpucung terdapat usaha kerajinan pada bidang seni budaya yang telah diaplikasikan pada sebuah karya. Usaha bidang seni terapan terapan tersebut adalah karya berupa kendang jimbe. Kendang jimbe merupakan instrumen musik yang berjenis alat musik pukul. Jimbe merupakan sebuah kayu yang berbentuk gelas dan ditutup oleh kulit yang diikat dengan tali untuk mengencangkannya. Memang kendang jimbe bukan asli berasal dari Indonesia, awalnya kendang jimbe berasal dari Afrika dan lazimnya digunakan sebagai instrumen pendukung berbagai kegiatan dan ritual di benua hitam itu. Namun, kendang jimbe mulai populer selaras dengan perkembangan jaman dan hingga saat ini kendang jimbe kerap digunakan oleh musisi luar dan dalam negeri. Mengambil peluang yang ada, usaha kerajinan seni kendang jimbe di Kecamatan Sumberpucung tersebut kini kian mengembangkan usahanya. Berbagai jenis kendang dapat diproduksi bahkan desain dapat sesuai dengan pesanan.

M AL A N G

LUAR NEGERI

MINUM SUSU: Bupati Malang Dr H Rendra Kresna perioode 20102015, ajak siswa-siswi kampanye minum susu saat Bina Desa di Kecamatan Sumberpucung

donesia. Nantinya disana pengusaha dapat memasarkan produknya lebih bagus dikarenakan pengunjung expo bahkan bisa berasal dari luar daerah” pungkas Tito. (mp2/adv)

Andalkan Wisata Bendungan Karangkates dan Lahor MALANG-Sumberpucung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Malang. Saat ini kecamatan yang berlokasi di Malang Selatan itu terus mengalami kemajuan, terutama di pusat kecamatan. Banyak sekali pendatang dari daerah atau kecamatan lain yang mengadu nasib mencari rezeki di Sumberpucung. Penghasilan utama masyarakatnya adalah dari sektor pertanian dan sektor perdagangan. Diawal terbentuknya, Kecamatan Sumberpucung terdiri dari 12 desa dan terjadi pemekaran menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Kromengan yang terdiri dari enam desa dan Kecamatan Sumberpucung terdiri dari enam desa. Seiring dengan berkembangnya wilayah Desa Sumberpucung, terjadilah pemekaran lagi di Desa Sumberpucung menjadi dua desa yaitu Desa Sumberpucung dan Desa Karangkates. Sehingga Kecamatan

Sumberpucung sekarang terdiri dari tujuh desa, yaitu Desa Sumberpucung, Desa Jatiguwi, Desa Sambigede, Desa Senggreng, Desa Ternyang, Desa Ngebruk dan Desa Karangkates. Kecamatan Sumberpucung memiliki beberapa potensi wisata yaitu Bendungan Sutami dan Bendungan Lahor. Bendungan Sutami atau nama lainnya Waduk Karangkates atau Bendungan Karangkates, sebenarnya bernama resmi Waduk Ir. Sutami. Bendungan tersebut merupakan bendungan yang menciptakan suatu waduk karena tertahannya aliran Sungai Brantas. Waduk ini terletak di Kecamatan Sumberpucung. Bendungan tersebut saat ini dikelola oleh PJB (PT Pembangkitan Jawa-Bali) setelah sebelumnya dikelola oleh Perum Jasa Tirta I. Air waduk tersebut berasal dari mata air di Gunung Arjuno dan ditambah air hujan.

Bendungan Sutami mempunyai beragam fungsi antara lain sebagai pengendali banjir dengan kala ulang mencapai 50 tahun setara 1.650 m3/ detik, kemudian sebagai pembangkit listrik dengan daya 3 x 35.000 kWh (488 juta kWh/tahun), dan sebagai penyediaan air irigasi yang mencapai 24 meter kubik per detik pada musim kemarau (seluas 34.000 ha) melalui pengaliran ke hilir, serta berfungsi sebagai pariwisata. Selain manfaat sebagai sarana pariwisata dan perikanan, Bendungan Sutami yang juga biasa disebut “dam” oleh masyarakat setempat ini juga memiliki manfaat lain. Yaitu digunakan sebagai akses oleh para pengentara motor untuk melintas pada siang hari dengan membayar

karcis. Mereka yang sering melintas mayoritas adalah warga yang tinggal di wilayah selatan waduk, seperti warga Kalipare dan Donomulyo. Selain Bendungan Sutami juga terdapat Bendungan Lahor yang tak kalah populer. Lokasi Bendungan Lahor berada tidak jauh dari Bendungan Sutami. Bendungan Lahor dapat dijumpai ketika melakukan perjalanan dari Malang memasuki wilayah dan batas Kota Blitar. Pengguna lalu lintas biasanya memanfaatkan tempat tersebut sebagai tempat untuk beristirahat. Di sekitar area bendungan banyak terdapat penyedia makanan dan minuman sehingga pengguna jalan dapat menikmati istirahatnya sekaligus dapat menikmati indahnya pemandangan. (mp2/adv)

OBYEK WISATA: Bendungan Sengguruh dan Karangkates menjadi salah satu obyek wisata yang cukup terkenal di wilayah Kecamatan Sumberpucung.

Rengginang dan Senapan Angin Mulai Diunggulkan MALANG–Semakin banyaknya usaha yang muncul di masyarakat memberikan banyak dampak positif ke beberapa bidang dan aspek ekonomi kemasyarakatan. Selain kesejahteraan ekonomi meningkat, kegiatan usaha mampu berdampak pada terserapnya tenaga kerja yang ada di suatu daerah. Hingga kini, Kecamatan Sumberpucung memiliki berbagai usaha yang berkembang pesat dan menjadi produk produk yang diunggulkan. Banyak produk–produk unggulan hasil dari usaha kecil menengah yang ada di Kecamatan Sumberpucung, salah satunya adalah produk olahan ketan berupa Rengginang. Rengginang hasil produksi dari Desa Sambigede ini telah dikenal masyarakat luas karena rasa dan inovasinya. Inovasi yang dilakukan adalah dengan mengolah rengginang dengan memiliki berbagai rasa. Rengginang dari Desa Sambigede ini mampu menghabiskan lima kwintal ketan dalam sehari. Rengginang Desa Sambigede ini juga telah mampu memberikan dampak positif kepada petani, pekerja dan tenaga pemasaran. Pasalnya rengginang ini telah

berkembang pesat dalam beberapa tahun ini. Pemerintah Kecamatan Sumberpucung pun tak kelewatan dalam memberikan perhatian kepada pengusaha rengginang tersebut. Selain produk unggulan berupa rengginang, salah satu produk unggulan lain yang saat ini sangat disorot pemerintah Kecamatan Sumberpucung adalah produk kerajinan dan rakitan berupa senapan angin. Senapan rakitan tersebut telah melewati berbagai uji kemampuan dan telah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. “Senapan angin yang ada di Kecamatan Sumberpucung telah melewati berbagai tes dan uji kemampuan, selain itu senapan rakitan tersebut telah sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujar Camat Sumberpucung Tito Fibrianto. Usaha perakitan senapan angin di Kecamatan Sumberpucung terus mengalami peningkatan. Produk senapan tersebut dipasarkan hingga luar area Malang atau regional Jawa Timur. Satu buah senapan rakitan ini dibanderol seharga Rp 3 juta hingga Rp 6 juta. Berbagai kegunaan dari senapan rakitan tersebut adalah selain di-

KHAS: Camilan rengginang serta senapan angin produksi asal Sumberpucung. gunakan untuk berburu, juga telah dimanfaatkan oleh beberapa kesatuan pengamanan milik pemerintah. Memang untuk penggunaan senjata seperti senapan angin tersebut hanya boleh dimiliki oleh konsumen atau kalangan tertentu. Sebagian besar

yang menggunakan senapan angin tersebut adalah para pengusaha besar yang memang memiliki hobi berburu. Senapan tersebut mampu mengeluarkan sepuluh kali tembakan dalam sekali pompa, sehingga sena-

pan dapat digunakan dengan tenaga yang efektif dan efisien. Selain itu, disaat senapan mulai ditembakkan juga diklaim tidak menimbulkan goyangan yang terlalu kuat. Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya, senapan angin tersebut

dapat diproduksi sesuai dengan pesanan. “Senapan rakitan ini akan terus dikembangkan, sehingga nantinya senapan rakitan ini akan sesuai dengan yang dibutuhkan para pengguna senapan” pungkas Tito. (mp2/adv) REDAKTUR: JONS. LAYOUT: SLATEM


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 70

Dok/Malang Post

BANYAK DILIRIK : Pohong Gajah Madep Manteb unggulan Kecamatan Tajinan banyak dilirik para petani, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga dari luar negeri.

Pohong Madep Manteb Tembus Pasar Taiwan

Kecamatan Tajinan memiliki komoditas unggulan yang membanggakan Kabupaten Malang, salah satunya hasil pertanian Pohong Gajah Madep Manteb. Jenis singkong ini memiliki berat hingga 40 kilogram saat panen, pohong yang ditanam di area ladang pertanian Desa Jatisari, Kecamatan Tajinan ini juga sudah diekspor ke beberapa negara diantarannya adalah Malaysia dan Singapura. Dan sudah dipatenkan namanya dengan bantuan Bupati Malang Rendra Kresna di tahun 2014 lalu. Biasanya varietas Singkong Gajah mencapai rata-rata 15 kilogram. dengan pola perawatan yang tepat (sebelum, selama dan setelah panen), umbi ini mampu mencapai berat 60 kilogram. Beberapa umbi ada yang besarnya seperti paha orang dewasa.

Ketua Gerakan Kelompok Tani (Gapoktan), Desa Jatisari, Kecamatan Tajinan H. Zainudin, menceritakan, nama pohong Madeb Manteb atau biasa disebut dengan pohong M2 ini mulai ditanam sejak 2012 lalu. Berawal dari ide Mayor CPL Arie Bambang Nugroho. Arie yang saat itu bertugas di Tajinan, mengajak Zainudin berinovasi menanam pohong. Awalnya tidak digubris oleh Zainudin yang saat itu menjadi ketua Gapoktan. Alasannya, karena pohong tidak banyak dikonsumsi, sehingga hasilnya pun tidak bisa diandalkan. Tapi begitu, Arie tidak putus asa. Dengan berbagai alasan, Arie mengatakan pohong tersebut beda. Berat buahnya bisa puluhan kilogram, sehingga hasilnya pun sangat menjanjikan. Lantaran terus dirayu, Zainudin pun mulai mencoba. Beberapa bibit

pemberian Arie ini ditanam di ladang miliknya. Pohong tersebut ditanam di lahan seluas dua hektare. “Kebetulan ada tanah yang kosong, kemudian dimanfaatkan menanam pohong,’’ katanya. Dari hari ke hari, pohong tersebut tumbuh. Zainudin pun pun menunjukkan rasa penasarannya. Itu karena pohong yang ditanam, bukanlah pohong biasa. “Karena sangat penasaran, waktu usia tanamnya menginjak enam bulan langsung saya panen. Saya kaget, karena pohong yang saya tanam itu beratnya mencapai 25 kilogram,’’ katanya. Dari situlah, Zainudin pun mulai serius. Para petani yang tergabung dalam Gapoktan Jatisari diajak untuk menanam pohong M2. Tidak hanya masyarakat, dia juga mengajak camat Tajinan untuk mendukung penanaman pohong tersebut.

“Tadinya memang tidak ada namanya. Tapi kemudian, setelah saya melapor ke pak camat dan dilanjutkan ke bupati, akhirnya Oktober 2013 lalu, pohong ini memiliki nama yakni pohong M2,’’ tambah Zainudin. Kendati panen pertama cukup sukses, saat itu Zainudin tidak mudah mencari pembeli. Maklum, di pasar pohong tidak banyak dilirik. Tapi begitu, pria ini tidak kekurangan akal. Dengan mengandalkan internet, pria ini mulai mengenalkan pohong tersebut ke dunia luar. Di luar dugaan, pohong yang tidak banyak dilirik ini justru laris di kota lain bahkan negara lain. Banyak, tengkulak yang kemudian memesan pohong M2 ini. Tidak hanya mentahnya saja, tapi juga yang sudah diolah. Keuntungan Singkong Gajah Madep Manteb diakui Zainuddin

Banjir Pesanan, Kesulitan Cari Bahan Baku Jaket Kulit Jaket kulit menjadi salah satu produk unggulan Kecamatan Tajinan yang ada di Desa Jambiharjo. Kualitas dan harga yang bersaing membuat produk lini banyak terjual hingga luar pulau. Produk ini juga masih memiliki potensi untuk dikembangkan. H. Muhid (40) warga desa Jambearjo merupakan pemilik dari Jaya Mandiri Clothing (JMC). Mulai jaket kulit, tas, sepatu, sandal, dan sarung tangan diproduksinya. “Sejak dulu produk yang JMC pasarkan ini terbuat dari bahan kulit domba, yang terkenal halus, dan tahan lama. Teksturnya juga tidak terlalu kaku jadi nyaman.,” kata Muhid kepada Malang Post. Jaket kulit di kecamatan Tajinan masih mempunyai potensi untuk dikembangkan.

Menurut Muhid, pasar yang berubah karena perubahan mode dan trend menjanjikan bagi pengusaha produk kulit. “Belakangan ini tidak cuma yang tua-tua saja yang pakai produk kulit, remaja juga mulai pakai karena keunggulan kulit. Dan lagi dari pertimbangan kesehatan, Jaket kulit sangat dianjurkan bagi para pengendara sepeda motor,” jelas perajin kulit yang memulai menekuni karirnya sejak 1993 itu. Pesanan yang datang tidak hanya berasal langsung dari konsumen. Muhid juga banyak menangani pesanan grosir untuk dijual kembali. “Khususnya pengusaha yang menjual secara online juga, lalu juga toko. Tapi terkadang kami juga kesulitan dalam mendapatkan bahan baku kulit. Sehingga pesanan

terpaksa antre menunggu bahan, Biasanya bahan banyak saat musim potong (Idul Adha)” bebernya. Untuk harga Muhid mengatakan, produk Kulit Tajinan relatif paling murah. Kualitas dari kulit juga menentukan. Produk buatannya terdiri dari beberapa tingkat kualitas. Untuk yang paling murah adalah produk sarung tangan kulit dengan harga mulai puluhan ribu, “Ada yang Grade A, B, dan C. Semakin panjang proses pengolahan kulit semakin mahal. Lalu juga tingkat kerumitan desain.” Jelas Muhid. Dalam proses produksinya, Muhid bekerja bersama dengan warga sekitar yang terampil mengolah bahan kulit dengan sistem sub produksi. Awal perintisan usahanya sendiri diakuinya cukup berat,

bahkan ia harus rela untuk membuat, hingga memasarkan sendiri barangnya. “Dulu itu memulai dari berdagang keliling, seringkali masuk ke pasar-pasar, seperti pasar sapi menawarkan satusatu. Keuntungannya dulu itu satu jaket hanya Rp 8000 saja” Kenang pria yang dikenal taat beribadah itu. Berkat ketekunannya ayah dari tiga anak ini berhasil memiliki tanah, kendaraan serta rumah yang cukup mewah di desanya. Usahanya pun berkembang hingga memiliki tiga toko dan relasi di berbagai daerah. Suharyanto, Kepala Seksi ekonomi dan pembangunan, Kecamatan Tajinan mengatakan, Jaket kulit di Kecamatan Tajinan merupakan produk unggulan yang dapat menjadi ladang investasi kedepannya. (san/aim)

UNGGULAN : Produk unggulan di Kecamatan Tajinan akan terus dikembangkan, baik promosi dan pemasarannya.

sangat menggiurkan. Masa panen hanya 7 hingga 11 bulan. Perhektar, ia mampu meraup panen hingga 120 ton, dengan harga Rp 1300 per kilogram sehingga total omset mampu mencapai sekitar Rp 150 juta per hektar.“Minimal dua container setiap bulannya yang kami kirim baik ke Malaysia ataupun Singapura. Rencananya, pohon M2 ini juga akan diekspor ke Taiwan dan Filipina,’’ tambahnya. Selain besarnya yang berbeda, rasa pohong M2 berbeda dengan pohongpohong biasa. Lantaran itulah, saat ini pohong M2 banyak dicari orang. Melihat kondisi tersebut, Zainudin pun mengatakan pohong M2 ini merupakan produk yang menjanjikan. Bahkan, pria ini juga mengajak seluruh masyarakat untuk membudidayakan pohong M2 ini sebagai andalan Kabupaten Malang. “Kami

berharap, pohong M2 bisa dikenal luas oleh masyarakat,’’ tandasnya. Camat Tajinan Eko Margianto mengatakan, sejak 2012 hingga sekarang akhir tahun 2015 total sudah sekitar 50 Hektar lahan Pohon Madep Manteb di Malang Raya. Ia juga membeberkan rencananya untuk mengubah persepsi anggapan bahwa menanam pohong kurang menjanjikan. Dia sedang mencari mitra untuk pengolahan pasca panen. Mungkin kedepannya dapat menghasilkan produk olahan dari Pohong Madep Manteb ini, Lagipula biaya perawatannya relatif murah. Harapannya nanti pohong ini bisa menjadi komoditas pangan pengganti beras. “Karena kandungan gizi pohong itu lebih tinggi per gramnya. Tapi kadar gulanya rendah. Jadi sehat dan relatif aman bagi pengidap diabetes,” pungkasnya. (san/aim)

KB Terbaik II

Tingkat Provinsi Jatim Menjadi Keluarga Berencana tak sekedar meringankan hidup di masa depan, tapi juga menjadi prestasi bagi pasutri Sutriyani (45) dan Sudarmanto (45). Setelah selama 20 tahun lebih menjalani program KB serta proaktif mengusung program KB. Pasangan “dua anak cukup” ini terpilih menjadi juara I pasangan KB tingkat Kabupaten, dan juara II Provinsi Jatim. Ditemui di Puskesmas Tajinan, Sutriyani mengakui dirinya masih cukup muda ketika menjalani program KB tersebut. Pengalamannya diawali saat ia mendapatkan penyuluhan mengenai KB di Tajinan.. Ternyata setelah ia jalankan, Ia berpendapat program KB mampu membantu menstabilkan perekonomian keluarganya hingga sekarang. “Masyarakat di pedesaan itu cendeurung punya anak banyak. Karena pertimbangan dikala itu itu saya ikut program KB. Dari sana saya mampu fokus mengurus kedua anak, bahkan sampai kuliah, padahal dulu saya dan suami gak bisa menuntut ilmu tinggi-tinggi,” tuturnya kepada Malang Post. Prestasi yang diraihnya untuk kategori Program KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Menjadi Juara KB jauh dari bayangannya dulu. Ada beberapa macam metode kontrasepsi yang digunakan untuk ber-KB. “Banyak macamnya, dari yang sementara dan tetap.

PENYULUHAN : Kader KB dan Kader Posyandu mendapatkan penyuluhan. Seperti metode IUD (spiral), Injeksi dan susuk. Sejak dulu saya pakai metode susuk,” jelas wanita yang juga menjadi kader kesehatan di Puskesmas Tajinan itu. Selama menjadi bagian ibuibu kader kesehatan di puskesmas Tajinan dirinya juga sering menganjurkan program KB. “Kebanyakan masyarakat yang belum tahu manfaat, ataupun program KB secara menyeluruh terkadang merasa takut bahkan menganggap tidak penting, oleh karena itu saya selalu menjelaskan program KB kepada mereka yang belum tahu,” ujarnya. Dr. Tutik Purwanti, Kepala Puskesmas Tajinan, mengatakan Kemenangan Pasutri asal tajinan tersebut berdasarkan penilain dari beberapa faktor oleh juri. “Bukan hanya karena paling

tua saja, tapi mereka juga dinilai berdasarkan pengetahuan mengenai KB, tingkat perekonomian, umur saat melahirkan, dan juga jarak waktu antara anak yang satu dan lainnya paling dekat 3 tahun,” terang Dokter yang telah empat tahun menjabat kepala puskesmas itu. Ia juga mengatakan tak hanya program KB yang mereka lakukan. Program lain terus dimunculkan, utamanya yang paling baru adalah untuk menekan angka kematian bayi, serta meningkatkan taraf pertumbuhan bayi. “Posyandu ini yang paling banyak kadernya dari kalangan ibu PKK, ditambah kader pramuka lansia yang berasal dari kalangan pelajar. Jika ditotal kader kami mencapai 315 orang lebih sekarang,” jelas Tutik. (san/aim) REDAKTUR: muhaimin, LAYOUTER: hary


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 71

Subur di Kaki Semeru, Kaya Pantai Eksotik K E C A M ATA N T I RT O Y U D O terletak di tenggara Kepanjen. Awalnya kecamatan ini bagian dari Kecamatan Ampelgading. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 1982, Ampelgading dimekarkan dengan membentuk Kecamatan Tirtoyudo. Kini kecamatan ini terkenal karena subur dan memiliki wisata bahari. Awalnya kecamatan ini terdiri dari 12 desa. Yakni Desa Gadungsari, Desa Tamankuncaran, Desa Wonoagung, Desa Tamansatriyan, Desa Ampelgading, Desa Sukorejo, Desa Tlogosari, Desa Jogomulyan, Desa Tirtoyudo, Desa Kepatihan, Desa Sumbertangkil, Desa Pujiharjo. Pada tahun 1983, terbentuk satu desa lagi yakni Desa Purwodadi yang semula dusun di wilayah Desa Sumbertangkil. “Sekarang terdapat 13 desa di wilayah Kecamatan Tirtoyudo,” terang Camat Tirtoyudo Hariyono S.Sos. “Pusat pemerintahan Kecamatan Tirtoyudo semula ditempatkan di Desa Tirtoyudo. Pada 24 Maret 1990 lalu, dipindah ke Desa Tlogosari. Ini ditandai peresmian kantor Kecamatan Tirtoyudo oleh Bupati KDH Tingkat II Malang Bapak Abdul Hamid Mahmud,”

sambung Hariyono. Disebelah utara, Kecamatan Tirtoyudo berbatasan dengan Kecamatan Wajak. Di timur berbatasan dengan Kecamatan Ampelgading. Sedangkan sebelah selatan merupakan samudra Indonesia. Di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Dampit dan Sumbermanjing Wetan. Kecamatan Tirtoyudo memanjang dari arah selatan ke utara. Ujung selatan daerah pantai terletak di sebelah tenggara Kota Malang dengan jarak kurang lebih 48 km. Luas wilayahnya 162,42 km2 dengan topografi wilayah perbukitan dan dataran rendah. Terbagi menjadi 13 desa, 43 dusun, 62 RW dan 299 RT. Jumlah penduduk 63.219 jiwa terdiri dari 31.268 laki-laki dan 31.951 perempuan. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Sebagian lagi menjadi TKI dan TKW dengan negara tujuan Malaysia, Hongkong, Singapura, Arab Saudi. “Tirtoyudo sangat dekat dengan Gunung Semeru, kurang lebih 15 Km dari kaki Semeru” ujar Hariyono. Paling khas adalah muntahan abu aktivitas Gunung Semeru yang didapat warga hampir setiap hari. Tapi hal tersebut menjadi berkah bagi masyarakat. Yakni tanah di daerah ini subur dan c o c o k untuk ditanami apapun karena abu vulkanik Semeru.

Dion/Malang Post

Desa Purwodadi merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Tirtoyudo. Desa yang terletak di selatan Kecamatan Tirtoyudo ini kaya akan potensi pertanian maupun hasil laut. Jarak dari ibu kota Kecamatan Tirtoyudo kurang lebih 30 km dan dari Kepanjen sekitar 70 km. Desa ini berbatasan langsung dengan samudra Indonesia sehingga memiliki potensi wisata yang menarik untuk dikembangkan. Potensi wisata yang terdapat di Desa Purwodadi diantaraya Pantai Lenggoksono. Pantai ini sangat cocok untuk surfing. Selain itu memiliki Pantai Bolu Bolu, lokasi camping ground, berenang, surfing bagi pemula dan tempat melihat sunrise. Juga terdapat Teluk Kletakan merupakan teluk yang kaya akan terumbu karang. Sangat cocok untuk lokasi snorkling, diving dan pemancingan tebing. Banyu Anjlok yang terkenal juga terdapat di Desa Purwodadi. Cocok untuk tracking, berenang di laguna atas air terjun, pantainya landai dan ombaknya tidak terlalu besar. Selain itu, Pantai Wediawu sangat cocok untuk lokasi surfing. “Di Desa Purwodadi terdapat Pantai Banyu Anjlok yang terkenal eksotikanya hingga luar Malang,” jelas Hariyono. Pemerintah Kecamatan Ti r t o y u d o t e r u s mengembangkan

KEKAYAAN PANTAI : Bernadeta Wahyu Astri Pratita bersama teman-temannya menikmati keindahan Banyu Anjlok.

sarana dan prasarana di sekitar Banyu Anjlok. Tujuannya agar memikat wisatawan. Di Purwodadi tersebar perkebunan cengkeh dengan pohonnya yang tinggi hingga 15 meter. “Desa Purwodadi merupakan sentra produsen cengkeh terbesar di Malang Raya” ucapnya. Pujiharjo adalah salah satu desa dari 13 desa di wilayah Kecamatan Tirtoyudo. Berjarak sekitar 30 km dari ibu kota Kecamatan Tirtoyudo dan berbatasan sebelah selatan dengan Samudra Indonesia. Letaknya di pesisir selatan Pulau Jawa maka sangat mungkin untuk pengembangan wisata bahari. Spot wisata yang ada di wilayah ini antara lain Pantai Spelot adalah pantai dengan pasir halus memanjang kurang lebih 1 km, Pantai Air Terjun Wedi Putih, Watu Payung lokasi pemancingan tebing dan tracking. Sumbertangkil mungkin nama ini tidak asing lagi karena potensi maupun prestasi yang diraih desa ini. Mengingatkan kembali, medio tahun 2012 lalu, Desa Sumbertangkil meraih Juara 1dalam ajang desa berprestasi tingkat Provinsi Jawa Timur. Selain prestasi, Desa Sumbertangkil kaya akan potensi pertanian dan perkebunan. Antara lain pisang emas, salak, kopi dan sebagainya. Desa ini juga memiliki potensi wisata yang perlu dikembangkan yaitu air terjun Coban Gerimis / Goa Lowo. Lokasi ini cocok bagi para pengunjung yang suka tantangan karena untuk menuju lokasinya masih melalui jalan setapak dan perlu perjuangan ekstra untuk mencapainya. (mp1/van)

Kecamatan Tirtoyudo for Malang Post

BANGGA : Kecamatan Tirtoyudo meraih Juara I Lomba Egrang Putra se-Kabupaten Malang.

Lestarikan Budaya, Sabet Prestasi KECAMATAN TIRTOYUDO panen prestasi dan penghargaan. Pelestarian seni budaya juga menjadi perhatian serius kecamatan yang dipimpin Hariyono S.Sos ini. Karena berbagai prestasi dan capaian pembangunan, kini Kecamatan Tirtoyudo menjadi magnet di Kabupaten Malang. Salah satu contoh prestasi yang diraih yakni saat peringatan Hari Olahraga Nasional dan rangkaian peringatan HUT Kabupaten Malang tahun 2015. Sejumlah prestasi disabet kecamatan Tirtoyudo. Diantaranya juara pertama lomba egrang Putra, juara tiga lomba balap karung putra, juara tiga lomba dagongan putri, juara tiga lomba tarik tambang putra. Lomba olahraga tradisional tersebut digelar Pemkab Malang, 9 September 2015 di parkir Stadion Kanjuruhan dan lapangan Yon Zipur V. Ajang ini diikuti 33 kecamatan. Jenis lomba antara lain, lomba egrang, dagongan, gasing, balap karung, tarik tambang, gopak sodor dan kasti. Tujuan kegiatan ini yakni melestarikan permainan tradisional yang mulai ditinggalkan warga. Padahal permainan tradisional memiliki banyak filosofi seperti menciptakan badan dan jiwa yang sehat serta juga kebersamaan. “Saya tidak menyangka jika kita bisa menang dalam lomba ini. Ini adalah pencapaian prestasi yang membanggakan untuk Tirtoyudo,” kata Camat Tirtoyudo, Hariyono S.Sos. Kesenian dan kebudayaan di Indonesia sangat beragam mulai dari ujung Sumatera hingga Papua. Demikian pula yang berada di Jawa, khususnya Jawa Timur dan Malang memiliki beragam seni dan budaya. Semuanya itu harus dilestarikan sebab tanpa pelestarian dari semua pihak, mustahil seni dan budaya dinikmati anak cucu. Untuk itu guna melestarikan seni khususnya seni ludruk, Pemkab Malang memfasilitasi para penggiat seni mengekpresikan jiwa keseniannya pada Selasa ( 8/9) lalu di Lapangan Desa Tamankuncaran, Kecamatan Tirtoyudo. Ribuan warga menyaksikan pagelaran seni ludruk ‘Madep Mantep’ dengan judul Warok Tenggor Joyo. Acara tersebut dihadiri Bupati Malang periode 2010-2015, Dr. H. Rendra Kresna. Bung Rendra, sapaan akrab Rendra Kresna sangat mengapresiasi kegiatan itu. Karena tanpa kepedulian semua maka nantinya seni dan budaya terancam punah. Para penggiat seni pun harus mengikuti perkembang agar pesan yang disampaikan dapat diterima warga. (mp1/van)

’Bambu Tirtoyudo’, Satu-satunya di Dunia TAHUKAH Anda? Tirtoyudo ternyata satu-satunya wilayah di dunia yang memiliki bambu jenis Bambusa Cornuta Munro. Sehari-harinya, warga menyebut jenis bambu tersebut dengan nama bambu Embong. Tumbuhnya diketinggian antara 300-500 meter diatas permukaan laut (mdpl). Bambu Embong menjadi magnet.

Pada Senin (26/1) 2015 lalu, Tim Ekspedisi 2015 Bambusa Cornuta Munro mengadakan penelitian awal untuk menentukan titik koordinat lokasi jenis bambu endemik Tirtoyudo yang berada di Dusun Sumbertangkil, Desa Sumbertangkil. Tim ekspedisi itu dipimpin oleh Besar Edy Santoso, SH, MH. Ia didampingi Camat Tirtoyudo,

Hariyono, S.Sos dan Kepala Desa Sumbertangkil, Ari Joko Suyono saat melaksanakan penelitian. Sifat bambu khas Tirtoyudo ini berbeda dengan bambu jenis lain. Contohnya, tumbuh kembang tidak mengumpul menjadi rumpun namun menjalar dan saling mengikat lereng bukit. Sehingga dapat mencegah erosi

atau bisa diilustrasikan fungsinya seperti bronjong. Keunggulan ini tidak dimiliki jenis bambu lainnya dan sangat cocok dibudidayakan dilereng bukit untuk mencegah longsor. Manfaat lain yaitu rebung bambu ini lebih nikmat dibuat olahan jika dibanding jenis rebung bambu lainnya yang sudah dikenal selama ini.

“Semoga dengan penelitian ini dapat menambah ragam hayati yang ada di Indonesia dan dapat memberikan manfaat lebih besar. Penelitian awal ini adalah jalan untuk penelitian-penelitian selanjutnya sehingga lebih memperjelas keberadaan bambu jenis ini yang sudah dipublikasikan sejak jaman Belanda,” jelas Hariyono. (mp1/van)

Kecamatan Tirtoyudo for Malang Post

Kecamatan Tirtoyudo for Malang Post

BANGGA: Tim Ekspedisi Bambusa Cornuta Munro (Pring Embong) saat berada di Kecamatan Tirtoyudo.

PEMBANGUNAN: Bupati Malang periode 2010 - 2015 Dr. H Rendra Kresna meresmikan proyek di Kecamatan Tirtoyudo, beberapa waktu lalu. REDAKTUR: vandri, LAYOUTER: hary


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 72

Kaya Situs, Saksi Sejarah Era Singosari dan Majapahit Sebagai salah satu kecamatan di wilayah timur Kabupaten Malang, Tumpang memiliki banyak tempat yang berpotensi sebagai objek wisata. Beberapa diantaranya merupakan situs-situs peninggalan sejarah di era kerajaan Singosari atau Majapahit berupa candi, yakni Candi Jago dan Candi Kidal. Candi ini sangat terkenal di kalangan masyarakat karena memiliki kaitan sejarah perjalanan kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Malang Raya. Tak heran jika banyak pengunjung ketempat ini dengan tujuan berwisata. “Keberadaan candi Jago dan Kidal ini memang menjadi salah satu ikon Kecamatan Tumpang yang banyak di kunjungi,” ujar Sekretaris Kecamatan Tumpang, Nepo Maris, S. Pd. MM kepada Malang Post. Tempat wisata atau seni budaya lain di kecamatan ini berupa tempat pemandian, pertunjukan seni, toko cinderamata, air terjun

dan rest area. Adapun kebudayaan atau kesenian Kecamatan Tumpang sendiri ada 60 perkumpulan budaya de­ ngan 853 orang anggota seniman. Sedangkan jumlah sanggar seni ada 3 buah. Seluruh wisata dan seni budaya kecamatan Tumpang sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan. Pasalnya ditinjau dari kondisi dan lokasi wilayahnya, kecamatan tumpang sangat strategis. Banyak trayek angkutan umum yang menghubungkan banyak jalur ke berbagai daerah yaitu Tumpang Arjosari, Tumpang Gadang, Tumpang Wajak, Tumpang Cemorokandang, Tumpang Jabung, Tumpang Buring Satelit, Tumpang Pucangsongo dan Tumpang Gubuglakhah. Hal ini tentu akan mempermudah akses trasportasi bagi para wisatawan. Apalagi Tumpang memang menjadi salah satu akses rute menuju wisata gunung Bromo

yang terkenal di negeri ini. Sangat memungkinkan jika potensipotensi wisata dan seni budaya disini juga berkembang. “Ya tentu akses yang strategis ini tak hanya menunjang sektor wisata tapi juga perekonomian. Kami yakin jika potensi wisata di Tumpang semakin berkembang, perekonomian msyarakat juga ikut berkembang,” ungkap Nepo. Imbas positif yang akan diterima jika potensi wisata dikebangkan, dijelaskan Nepo setidaknya akan mengurangi jumlah pe­ ngangguran. Sebab meningkatkan suatu sektor pembangunan tentu membutuhkan tambahan tenaga­ kerja baru. Ditambah hal-hal lain yang menunjang seperti kegiatan ekonomi jual beli, pengadaan sarana wisata dan lain sebagainya. “Penyerapan tenaga kerja itulah yang kami harapkan sehingga mengurangi angka pengangguran di kecamatan Tumpang,” imbuhnya. (imm/oci)

Guest Gesang/Malang Post/ist

MEGAH: Bangunan Candi Jago menjadi salah satu andalan wisata Kecamatan Tumpang.

FOTO DOK MALANG POST

FASILITAS UMUM: Pasar Tumpang pasca renovasi, untuk mendukung pertumbuhan perekonomian masyarakat, kantor kecamatan Tumpang telah menyediakan beberapa sarana. Agar perekonomian semakin maju.

Kawasan Agropolitan dengan PAD Rp 1 Miliar TUMPANG- Hasil panen dari persawahan dan perkebunan menjadikan Kecamatan Tum­pang dikenal sebagai kecamatan yang menghasilkan produk tani yang melimpah. Keadaan daerah Kecamatan Tumpang adalah daerah agraris yang berbasis pada persawahan, sayuran dan pertanian lahan kering serta buah. Potensi inilah yang kemudian dijadikan pruduk unggulan dari mata pencaharian penduduknya “Produk unggulan kami adalah hasil pertanian. Sesuai dengan pekerjaan penduduknya yang mayoritas adalah

petani. Potensi inilah yang selama ini kita seriusi sehingga berkembang sangat pesat,” kata Camat Tumpang Drs. Achmad Jazid, M.Si. Tumpang bagian timur merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian di atas 700 dpl. Dengan posisi datarannya yang tinggi daerah ini cocok untuk pengembangan perkebunan, terutama buah-buahan. Seperti apel, durian, alpukat dan pisang. Selain buah, cocok juga dikembangkan aneka tanaman sayuran. Seperti kentang, kobis, wortel dan lain-lain. Daerah dengan kondisi alam seperti ini ada pada Desa Benjor,

Duwet dan Duwetkrajan. Sedangkan Tumpang wilayah barat merupakan daerah pertanian sawah serta potensial untuk pengembangan peternakan ayam ras, sapi perah dan tanaman jahe. Diantaranya Desa Wringinsongo, Bokor, Slamet, Kidal, Kambingan, Ngingit, Pandanajeng dan Pulungdowo. “Karena masing-masing daerah berbeda karakter alamnya. Warga Tumpang paham sekali akan hal ini. Makanya setiap tanamannya disesuaikan dengan kondisi tanah dan cuacanya. Dengan demikian maka pasti akan memperoleh hasil tani dan

ternak yang melimpah,” ujar Jazid. Penduduk Kecamatan Tumpang juga bekerja di beberapa sektor yang lain. Diantaranya adalah industri, perdagangan, jasa angkutan, pertambangan pasir dan lain-lain. Sementara jumlah industri yang berkembang di Kecamatan Tumpang sejauh ini adalah industri besar dan sedang sebanyak 7 industri, 65 industri kecil, 113 industri rumah tangga dan 1 hotel atau penginapan. Untuk mendukung pertumbuhan perekonomian masyarakat, pihak kantor kecamatan telah menyediakan

beberapa sarana. Tujuannya agar perekonomian semakin maju dan memberikan kemudahan bagi warga. Sarana layanan masyarakat tersebut meliputi koperasi dengan jumlah 7 unit, pasar umum 3 unit, pasar hewan 1 unit, pasar krempyeng 1 unit, bank dan BPR 6 unit, stasiun angkutan umum 1 unit dan lembaga keuangan desa 1 unit. Dalam upaya mencapai tujuan dan program kegiatan di bidang pembinaan pembangunan dan pembinaan kehidupan masyarakat, Kecamatan Tum­pang telah menyusun program-

program unggulan. Program ini dibentuk sebagai upaya mewujudkan pelayanan yang optimal dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya meningkatkan pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Bertujuan agar pemasukan PBB di kecamatan Tumpang bisa 100 per­sen. Ditinjau dari segi pendapatan asli daerah, wilayah ini cukup banyak memberikan kontribusi pada pemerintahan Kabupaten Malang terutama Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2015 mencapai lebih dari Rp 1 Miliar. (imm/oci)

GIAT: Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna didampingi Camat Tumpang Drs. Achmad Jazid, M.Si dalam sebuah acara. REDAKTUR: lailatul rosida, LAYOUTER: siti


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

WISATA: Masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia rela jauh-jauh mendatangi Masjid Tiban di Desa Sananrejo Turen.

HALAMAN 73

PRODUKSI: Warga lain mengandalkan keripik singkong.

pernik Warga Turen termasuk masyarakat kreatif, setiap tahun dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI, mereka selalu menggelar karnaval budaya. Desa Talangsuko contohnya, yang meramaikan karnaval dengan ogoh-ogoh besar yang harus dibawa 15 orang. Setiap RT wajib menampilkan minimal satu pertunjukan. Sehingga dalam karnaval terdapat lebih dari 40 pertunjukan.

POTENSI: Sebagian masyarakat Turen membudi dayakan ikan sebagai penghasilan mereka.

Potensi Pertanian,

Kembangkan Budi Daya Ikan Di samping industri yang berkembang pesat, Kecamatan Turen termasuk salah satu daerah penyuplai padi di Kabupaten Malang. Di musim kemarau, produktivitas pertanian di kecamatan ini khususnya di Desa Sananrejo mampu menghasilkan padi hingga 10 ton per hektar. Hasil ini diperoleh sebab para petani sukses menerapkan pola tanam yang baik dengan metode tanam System of Rice Intensification (SRI). Kesuksesan petani ini pun mendapatkan apresiasi dari pemerintah berupa bantuan peralatan yang bisa menunjang aktivitas per-

tanian mereka, hand tractor. Kepala Desa (Kades) Sananrejo, Hj Erna Yustining AMd mengatakan, selama musim kemarau, lahan pertanian tidak terganggu sebab aliran air melalui irigasi pertanian masih tersuplai dengan baik. Selain itu, para petani tidak berebut air dan membaginya secara adil untuk mengairi sawah mereka. “Hal ini juga berkat Pemkab Malang yang telah melakukan normalisasi saluran irigasi. Sehingga, keberadaan air untuk mengaliri pertanian tetap terjaga,” ujar Erna. “Selain itu, metode penanaman mengguna-

kan SRI ini cocok dengan area yang sulit air atau pada musim kemarau,” tambahnya. Ya, kondisi saluran irigasi pertanian yang baik memang menjadi salah satu faktor kesukesan para petani dalam menghasilkan panen berlimpah. Terbaru, Kelompok Tani (Poktan) Sidomukti IV di Kecamatan Turen termasuk yang memiliki saluran irigasi bagus yang baru saja diresmikan. Saluran irigasi pertanian ini dibangun sepanjang 800 meter dan mengaliri 200 hektar lebih lahan pertanian milik pertani. Kecamatan Turen sendiri memiliki sumber air

dan mata air yang melimpah. Sehingga saat musim kemarau tidak perlu khawatir akan kekeringan. Tidak hanya memiliki potensi dalam pertanian, Desa Sananrejo juga mempunyai potensi budidaya ikan. Terlebih banyak masyarakat di desa itu yang memelihara ikan di halaman rumah mereka. Desa yang terkenal dengan Masjid Tiban-nya ini pun disiapkan sebagai jalur perikanan Kabupaten Malang oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Malang. Rencananya, akan dibangun cool storage atau pendingin

Sumber air Andeman, Sanankerto, Turen dapat dikembangkan lagi sebagai obyek wisata. Areal ini memiliki potensi wisata cukup tinggi karena faktor keindahan alam sekitarnya. Tempatnya pun masih asri dan sejuk lantaran di sekitarnya terdapat pohon dan hutan bambu sehingga kadar oksigen melimpah. Kondisi ini didukung kemurnian air yang segar dan cocok untuk pemandian. Air ini berasal dari sumber yang sudah ada sejak lama. Turen juga dikenal dengan wisata religi di Masjid Tiban yang berada di area Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri ‘Asali Fadlaailir Rahmah, Desa Sananrejo. Meski pimpinan pondok sudah menjelaskan bangunan tinggi dengan ornament dominasi biru dan emas itu dibangun bertahap, masyarakat masih banyak yang penasaran untuk melihat langsung ‘Masjid Tiban’.

ikan di daerah ini, sehingga ikan hasil tangkapan di Sendangbiru bisa didinginkan di sini sebelum dikirim ke tujuan selanjutnya. Pemilihan desa ini untuk pembangunan cool storage bukan tanpa alasan. Sananrejo Turen merupakan jalur lintas daerah karena dilewati banyak truk muatan dan langsung menuju bandara. Kondisi ini juga didukung potensi di Sananrejo di mana banyak warga yang membudi dayakan ikan, sekaligus mempunyai usaha pengolahan ikan menjadi aneka makanan, seperti bakso ikan dan keripik ikan. (*/han)

Prasasti Turryan

Asal Mula Historis Turen, Masyarakat Manfaatkan untuk Ritual kec. turen for malang post

Prasasti Turryan erat kaitannya dengan nama dan sejarah Kecamatan Turen. Artefak ini menceritakan pajak dan kerja bhakti membangun kali dari sungai Djaruman. Prasasti ini juga masih berada di lokasi aslinya di Dukuh Watugodek, Desa Tanggung, Kecamatan Turen. Menurut Asmatush Shuhria, juru kunci, Watugodek (sebutan lainnya situs itu) merupakan salah satu peninggalan sejarah kerajaan Mataram pada masa Mpu Sendok yang konon merupakan raja Kerajaan Medang yang juga berkuasa di wilayah Turen. “Ceritanya bermula ketika Raja Wikramardhana meminta pajak berupa hasil tani setempat, dan untuk itu tanah sekitarnya perlu diairi agar dapat dipanen,” katanya. Raja lalu meminta rakyat untuk bekerja bakti membangun irigasi dari Sungai Djaruman, yang sekarang disebut Kali Mati. Kali itu sekarang hanya berupa parit tanpa air. “Di tengah-tengah saluran, sudah ada pemukiman. Jadi air dari sungai tak bisa mengalir lagi. Karena tak terpakai, sekarang malah menjadi tempat pembuangan sampah,” jelas Shuhria. Prasasti ini terbuat dari batu kali yang berbentuk pipih dan bertuliskan aksara Jawa pada kedua sisinya. Lebar dan panjangnya, sekitar satu meter lebih sedikit, dengan tebal sekitar 20 cm dan berada dalam sebuah pendopo kecil yang dikelilingi pagar untuk perlindungannya. Beratnya masih belum diketahui. Berbeda dengan irigasinya, kondisi

prasasti ini relatif terawat, meski tulisan di atasnya tak lagi tajam karena terkikis air hujan. Menurut Shuhria, tulisan baru nampak jelas ketika permukaanya diarsir dengan kapur. Di lokasi yang sama juga terdapat beragam batu bersejarah lain. Di antaranya aarca Dewa Siwa tanpa kepala, beberapa bata candi, serta batu pondasi dan tiang yang bernama Lingga dan Yoni. Semula di situs ini juga terdapat arca Dewa Ganesha, namun sekarang lokasinya berpindah ke halaman Kantor Camat Turen. Konon katanya nama Watugodek yang menjadi nama Dukuh dan Situs, berasal dari fenomena seputar Lingga dan Yoni. “Batu-batu itu sejatinya pondasi berlubang (Lingga) yang di tengahnya ada batu lonjong mirip tiang (Yoni). Lubangnya lebih besar dari pada tiang, jadi ketika digoyang bergerak menggeleng-geleng (godhekgodhek dalam bahasa Jawa),” jelasnya dengan logat Jawa kental. Sedangkan untuk Patung Siwa tanpa kepala ia mengatakan, kepalanya hilang karena diambil oleh warga asing pada masa kolonial belanda. “Mereka datang membujuk masyarakat sekitar dengan mengatakan di dalam kepala patung itu terdapat emas. Untuk mendapatkannya maka harus memotong kepala arca,” jelas ibu satu anak ini. Terayu dengan harta karun dalam patung itu, warga mencoba untuk memotong kepalanya. Tidak jelas detail kelanjutan kisah tersebut, namun Shuhria mengatakan

SEJARAH: Prasasti Turryan yang diyakini sebagai asal mula nama Turen.

konon kepala tersebut dibawa ke Eropa untuk dilelang. Kepala patung dewa itu dikatakan mempunyai nilai tinggi di luar negeri. Rupanya beberapa batu di situs tersebut pernah hilang juga sebelumnya. Di sebelah prasasti juga terdapat sebuah sumur

tempat warga desa dulu mengambil air. Masyarakat sekitar sering memakai situs untuk tradisi peribadatan. Mereka datang untuk sembahyang dan selametan menuruti tradisi nenek moyang, dengan membawa sesajen yang menggunakan ikan. Tidak boleh ada telur ataupun daging.

“Di antara potensi-potensi yang ada di Kecamatan Turen, Prasasti Turryan merupakan warisan sejarah, di samping menjadi daya tarik historis kuno bagi para wisatawan. Tentunya prasasti ini akan terus kami jaga,” kata Sekretaris Kecamatan Turen Dyah Ekawati N W SH M.Si.(*/han) REDAKTUR: dewi yuhana, LAYOUTER: hary


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 74

KECAMATAN WAGIR FOR MALANG POST

POTENSI ALAM: Coban Glotak yang berada di desa Bedalisodo memiliki panorama masih alami.

Jadi Potensi Alam Kecamatan Wagir

Coban Glotak Butuh Sentuhan KECAMATAN Wagir merupakan satu wilayah yang terletak di bagian tengah utara Kabupaten Malang. Sebelah utara, berbatasan dengan Kecamatan Dau, sebelah timur, berbatasan dengan Kecamatan Sukun Kota Malang. Sedangkan sebelah selatan, berbatasan dengan Kecamatan Pakisaji, dan Kecamatan Ngajum, serta di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Wonosari. Letak geografis yang sedemikian itu menyebabkan Kecamatan Wagir memiliki posisi yang cukup strategis. Hal ini ditandai semakin ramainya jalur transportasi utara maupun selatan yang melalui Wagir. Posisi koordinat Kecamatan Wagir terletak antara 112,5406 Bujur Timur dan 112,6112 Bujur Timur dan antara 8,0301 Lintang selatan dan 1,9702 Lintang selatan. Topografi sebagian wilayahnya mempunyai bentuk datar, berombak dan sebagian lainnya adalah daerah perbukitan, dengan kemiringan 25 % dan 49 % adalah kawasan hutan,

dengan suhu minimum 26 derajat C dan suhu maksimum 32 derajat C.rata-rata curah hujan di Kecamatan ini antara 1.328 s/d 1.448 mm/tahun. Luas kawasan Wagir secara keseluruhan sekitar 75,43 km2 atau sekitar 2,53 persen dari total luas Kabupaten Malang, dan berada pada urutan luas terbesar ke tujuh belas dari 33 kecamatan di wilayah Kabupaten Malang. Kondisi topografi kecamatan Wagir itu merupakan daerah datar dan perbukitan pada ketinggian 474 meter diatas permukaan laut (dpl). Kecamatan ini terbagi menjadi 12 Desa, 68 Dusun, 90 RW dan 378 RT. Desa Jedong, memiliki jumlah dusun terbanyak yaitu sebanyak 10 dusun. Banyaknya jumlah dusun yang dimiliki tidak otomatis menjadi daerah dengan jumlah Rukun Warga dan Rukun Tetangga terbanyak pula. Terbukti jumlah RT terbanyak di Desa Dalisodo yaitu sebanyak 12 RW dan 41 RT. Berikutnya Desa Jedong (10 RW dan 45 RT), Mendalanwangi (9

PERAJIN: Sepatu kulit yang juga menjadi andalan warga dalam perberdayaan ekonomi.

RW dan 34 RT), Sidorahayu (8 RW dan 37 RT), Sumbersuko (8 RW dan 27 RT), Pandanlandung (7 RW dan 38 RT), Gondowangi (6 RW dan 36 RT), dan sisanya berada di Desa Parangargo, Petungsewu dan Sitirejo. Berdasarkan hasil registrasi penduduk akhir tahun, jumlah penduduk Kecamatan Wagir hingga tahun ini tercatat sebesar 83.027 jiwa, dengan tingkat kepadatan 1.251 orang/km2. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa 50,44 persen adalah penduduk laki-laki dan 49,56 persen penduduk perempuan, dengan angka sex ratio sebesar 101,79 persen. Ketenagakerjaan masyarakat yang ada di Wagir sebagian besar penduduk berpenghasilan utama dibidang industri, yaitu buruh Pabrik. Mengacu data yang ada tercatat sekitar 12.468 orang menggantungkan dirinya pada sektor industri pengolahan. Disusul profesi dibidang lain berikutnya pertanian (tani, buruh tani, peternakan, perikanan)

sekitar 9.502 orang, Konstruksi sekitar 8.536 orang, perdagangan sekitar 3.005 orang, karyawan (PNS, TNI) sekitar 843 orang, jasa-jasa sekitar 2.773 orang dan sekitar sekitar 56 orang bergerak dalam bidang penggalian. Sebagai kecamatan yang berdekatan dengan kota Malang, kebutuhan primer dan tingkat pertumbuhan penduduk sangatlah pesat. Hal ini diiringi dengan banyaknya pengalihan fungsi lahan yang semula pertanian dan perkebunan berubah menjadi industri dan perumahan, perkembangan ini mempengaruhi tingkat ketenagakerjaaan pada masyarakat di Kecamatan Wagir. Namun meskipun perkembangan ketenagakerjaan masyarakat di kecamatan Wagir mengalami perkembangan sedemikian rupa, tetapi mayoritas masyarakatkatnya tetap mempertahankan sebagai daerah komoditas utama di bidang pertanian. Produksi pertanian di kawasan ini yang menjadi andalan kebanyakan

PRODUK UNGGULAN: Salah satu kerajinan wayang kulit yang menjadi potensi peningkatan ekonomi juga pelestarian budaya.

adalah tebu, padi, jagung dan ubi kayu. Beragamnya agama yang dianut oleh masyarakat Kecamatan Wagir menggambarkan toleransi kehidupan beragama. Penduduk Kecamatan Wagir sebagian besar memeluk agama Islam yaitu 77.379 jiwa. Berikutnya agama Hindu 3.768 jiwa, agama Kristen 1.412 jiwa, agama Katolik 399 jiwa, serta agama Budha 70 jiwa. Lembaga pendidikan yang ada di Wagir mulai dari sekolah Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sedangkan sarana kesehatan proporsi terbesar adalah Posyandu, yaitu sebanyak 75 lokasi. Semua RW di Kecamatan Wagir mempunyai Posyandu yang diharapkan aktif melakukan kegiatan terutama penanganan/ pemantauan kesehatan ibu dan balita.Fasilitas yang lain antara puskesmas/pustu sebanyak 4

buah. Berikutnya toko obat sebanyak 9 buah, tempat praktek dokter sebanyak 5 buah, polindes sebanyak 8 buah dan tempat praktek bidan sebanyak 19 buah. Sedangkan untuk tenaga medis di Kecamatan Wagir terdapat sebanyak 2 dokter, 24 mantri, 19 bidan, dan 13 dukun bayi. Kekayaan alam yang dimiliki kecamatan ini hingga saat ini belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan secara optimal. Salah satunya Coban Glotak yang berada di desa Bedalisodo yang memiliki panorama masih alami. Walaupun akses jalan ke tempat ini masih sulit, rasa lelah untuk mencapai ke sana akan terbayar dengan suara gemericik air terjun dan suasana alam yang asri yang memberikan kesan menyegarkan baik pikiran maupun fisik bagi para pengunjungnya. Sekirannya kekayaan alam ini dioptimalkan, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini berpeluang dapat ditingkatkan. Visi dan misi kecamatan yang mengambil kiblat dari Kabupaten Malang yaitu terwujudnya

masyarakat Kecamatan Wagir yang Bersih, Rapi, Indah, Aman, Nyaman ( BERIMAN ) yang bersumber pada Visi dan Misi Kabupaten Malang yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, tertib, dan Berdaya saing ( MADEP MANTEB ). C a m a t Wa g i r L a m b o k Sihombing, SH. mengungkapkan harapannya, akses jalan di Kecamatan Wagir semakin ditingkatkan karena wilayah yang memiliki jalur penghubung dengan Kota Malang sebagai jalan masuk dan keluarnya akses perdagangan dan perindustrian, agar perekonomian semakin berkembang. “Selain akses jalan yang ditingkatkan dalam menunjang perekonomian masyarakat, kami berharap ke depan infrastruktur di sekolah-sekolah untuk jenjang lebih tinggi semakin ditambah dan diperbaiki kualitasnya agar penduduk di Wagir tidak keluar kota untuk melanjutkan pendidikannya,” kata Lambok Sihombing. (mp3/adv/udi)

KIRAB BUDAYA: Camat Wagir Lambok Sihombing mengikuti Kirab Budaya yang rutin dilakukan di wilayahnya sebagai upaya pembinaan seni budaya.

Kembangkan One Village One Product KABUPATEN Malang yang kaya akan berbagai macam produk unggulan masih terus dikembangkan. Keterlibatan masyarakat dalam mendukung pengembangan produk unggulan diharapkan mampu bersaing, serta mendukung perkembangan perekonomian daerah yang ada di Kabupaten Malang. Produk unggulan tersebut berupa barang maupun jasa, yang dihasilkan oleh koperasi, usaha skala kecil dan menengah yang potensial untuk dikembangkan dengan memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki daerah, baik sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya lokal. Seperti di Desa Parangargo, ada beberapa produk yang menjadi andalan, diantaranya

cao instan, padi, dan tebu. Jangkauan pemasaran produk ini tidak hanya lokal, namun menembus hingga pasar nasional. Demikian juga dengan desa Dalisodo memiliki produk biting dupo dengan distribusi lokal hingga nasional. Bahkan ada pemesanan dari luar negeri. Para petani di desa Dalisodo juga membudidayakan cengkeh dan kopi yang hasil produksinya dijual hingga ke luar daerah. “Untuk meningkatkan peran sektor riil, usaha dan industri kecil dan menengah dalam perekonomian, dan kesejahteraan serta mengurangi pengangguran, pemerintah memberlakukan pengembangan produk unggulan melalui one village one product,”

ungkap Camat Wagir Lambok Sihombing, SH kepada Malang Post. Demikian juga dengan desa Sidorahayu, yang memiliki produk unggulan keripik singkong, dan pengembangan tanaman holtikultura serta taman buah yang memiliki berbagai jenis buah. Selain itu juga mempunyai perajin shuttlecock dan raket yang dipasarkan hingga ke luar daerah. Sedangkan desa Pandanlandung produk kerajinannya berupa wayang kulit dan sepatu kulit, dan memproduksi tusuk sate. Sementara Desa Gondowangi memiliki kerajinan monte, yaitu aksesoris yang menarik untuk dijadikan cinderamata, dan budidaya jamur tiram yang bekerjasama dengan salah satu

industri makanan yang terkenal. ‘’Kalau Desa Pandanrejo ada onde-onde getas yang memiliki rasa khasnya, desa Petungsewu dengan kerupuk kulit yang gurih renyah dan higienis. Desa Sumbersuko produk kerupuk samiler yang renyah dan gurih. Serta Desa Mendalanwangi yang memproduksi genting berkualias dengan jangkauan pasar regional, dan telur asin yang menjadi andalan desa tersebut,’’ paparnya. Dengan produk unggulan setiap desa itu, dapat memanfaatkan tenaga kerja terampil di daerah produksi sehingga memberi dampak pada penciptaan lapangan kerja dan pendapatan bagi masyarakat setempat.

Menurutnya, salah satu kriteria penetapan produk unggulan di daerah adalah adanya unsur sosial budaya yang dibangun dan dikembangkan atas dasar kearifan lokal, yang bersumber pada ciri khas dan warisan budaya turun temurun dan kondisi sosial budaya setempat. ‘’Jadi produk unggulan itu tidak hanya bersifat memberi kontribusi ekonomi saja, seni budaya yang berkembang di suatu daerah juga merupakan produk unggulan yang menjadi khas setiap daerah,’’ kata Lambok,seraya menambahka, seni budaya yang berkembang di Kecamatan Wagir selain bantengan dan jaran Kepang, ada seni budaya yang hampir punah keberadaanya yaitu pagelaran seni Wayang Krucil.

Berbeda dengan pagelaran seni wayang kulit yang masih kita jumpai, kata Lambok, Wayang Krucil di Kecamatan Wagir biasanya dipentaskan dalam acara ritual desa. Seperti bersih desa acara suroan dan syawalan. ‘’Selain sebagai media hiburan masyarakat Wayang Krucil bercerita tentang sejarah Kerajaan Majapahit yang juga diselipkan pesan-pesan moral didalamnya. Karena keberadaannya semakin tergusur dengan budaya-budaya baru dari luar Indonesia, jumlah wayang Krucil sendiri semakin sedikit dan tidak terawat keberadaannya. Selain itu pelaku kesenian atau dalang juga semakin jarang ditemui,’’ paparnya. Karena itu, melalui pendeka-

tan produk unggulan yang dikembang di setiap desa dengan memanfaatkan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia setempat, diharapkan meningkatkan pendapatan ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah. Diharapkan Seni Budaya lokal yang semakin bergeser keberadaannya yang memuat nilai-nilai luhur dalam membentuk karakter masyarakat yang baik, jangan sampai ditinggalkan khususnya di Kecamatan Wagir. ‘’Dengan adanya karakter masyarakat yang baik, maka kerjasama dengan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dapat diraih dengan baik dalam memajukan potensi daerahnya,” pungkasnya. (mp3/adv/udi) REDAKTUR: MAHMUDI, LAYOUTER: KURDI


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 75

Keju Wajak ”Kemal” Tembus pasar Singapura WAJAK – Di desa Bambang, Kecamatan Wajak juga terdapat sentra pembuatan keju Eropa yang berkualitas baik. Keju yang diproduksi di desa Bambang telah menembus pasar luar kota seperti Bali, Surabaya dan Jepara. Di Bali, Keju tersebut kabarnya dipasarkan hingga luar negeri seperti Si­ngapura. “Jenisnya merupakan Keju Gouda yang berasal dari Belanda. Bentuknya ini bundar layaknya ban mobil tanpa lubang. Harganya jauh lebih menguntungkan dibanding susu biasa,” kata

Samsul Hadi ST, Kepala Pengolahan dan Pembibitan Ternak Sapi Perah (UPT-PPTSP) Kecamatan Wajak kepada Malang Post. Ia melanjutkan, untuk satu buah keju dihargai cukup mahal berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. Usaha pembuatan Keju di Kecamatan Wajak memiliki merk dagang “KEMAL”. Usaha tersebut juga tetap dikelola oleh Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang. Pabrik Keju KEMAL mulai beroperasi pada

September 1997. Yakni lima tahun setelah UPT berdiri. “Pembuatan keju di kecamatan Wajak ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan untuk menambah nilai ekonomis dengan pengolahan susu. Selain itu juga sebagai diversifikasi hasil olah susu,” ujar Hadi. KEMAL sendiri merupakan kepanjangan dari Keju Malang. Pada proses pembuatannya Keju Malang buatan Kecamatan Wajak ini menggunakan resep asli dari Gouda Belanda.

Ditemui di kantornya, Firmando HM, Camat Wajak, mengatakan bahwa potensi Keju di Kecamatan Wajak mempunyai potensi yang perlu dikembangkan. “Berbeda dengan di Eropa, keju ini memang masih belum banyak dikonsumsi untuk makanan. Potensinya untuk digunakan dalam kuliner ini tidak hanya untuk pengisi roti atau kue saja, tapi bisa digunakan dalam masakan ataupun dimakan langsung,” terangnya. Dari segi rasa, keju buatan wajak ini tak kalah dengan keju buatan

pabrik besar pada umumnya. Rahmat Utomo, Subag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Kecamatan Wajak mengatakan, pabrik keju tersebut baru memanfaatkan sebagian kecil jumlah sapi perah yang ada. Produksi pertahun juga lumayan tinggi bahkan mencapai 1.28 ton. Sapi, adalah komoditi andalan di kecamatan Wajak. Perkembangan sapi di kecamatan wajak sangat pesat. Selama empat tahun (2009-2012) perkembangan sapi di wilayah kecamatan Wajak me­

ningkat hingga lebih dari 90 persen. Diperkirakan, tahun 2015 ini sapi di Kecamatan Wajak mencapai lebih dari 20 ribu ekor. Beberapa jenis sapi dikembangkan, namun yang paling menonjol jumlahnya adalah jenis Pedaging, Limosin, dan Brahma, baru diikuti oleh jenis sapi perah. Siklus pemerahan sapi perah disana dilakukan selama empat kali dalam seminggu, yakni Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis. Dalam sehari, sapi dapat menghasilkan hingga 100 liter susu murni. (san/nug)

Shandy Pratama/ist

MANUAL: Produksi gula merah menjadi salah satu andalan di Kecamatan Wajak, sayangnya masih ada sejumlah kendala dalam produksinya.

Gula Merah Hingga Mendong Jadi Andalan WAJAK – Gula merah juga menjadi salah satu komoditas unggulan di Kecamatan Wajak. Milyaran rupiah berputar setiap minggunya di industri pembuatan Gula Merah, itupun juga masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pasar. Firmando HM, Camat Wajak menjelaskan, pembuatan gula dapat mencapai Rp 200 juta perhari. “Beberapa desa yang menjadi sentra pembuatan gula merah di kecamatan Wajak adalah Sukolilo, Codo, dan Kidangbang,” buka Firmando. Menurutnya, gula merah sudah sejak dahulu diproduksi sebagai bahan baku kecap manis, utamanya untuk Pabrik Kecap ABC. Proses pembuatan gula merah ini masih belum sepenuhnya menggunakan mesin. Penggunaan mesin hanya sebatas pembersihan tebu. Sedang sisa proses lainnya menggunakan metode tradisional, dan manual.

“Sekarang pembuatan telah dilakukan oleh 40 kelompok atau UMKM. Keuntungannya sudah dirasakan pula oleh masyarakat meskipun tidak secara penuh,” tambahnya. Pengelolaan modal menjadi masalah tersendiri. Para penghasil gula merah biasanya akan mengirim hasil produksinya melalui pengepul dari luar untuk dikirim lagi ke Pabrik Kecap. Oleh karena itu keuntungan yang diterima produsen terpaksa terpotong oleh pengepul. “Mereka masih belum bisa mengirim sendiri langsung ke Pabrik.hal ini disebabkan modal yang cukup besar sedangkan kebutuhan pasar yang tinggi,” jelasnya. Selain gula merah, produk kerajinan mendong menjadi unggulan dari kecamatan Wajak. Kerajinan ini terdiri dari berbagai jenis, diantaranya Tampar atau tali, Tikar hingga tas, dan keranjang. Selain menjaid komoditas proses pengola-

han mendong di Desa Blayu, kecamatan Wajak juga menjadi lokasi wisata. Rahmat Utomo, Subag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Kecamatan Wajak mengatakan, tanaman Mendong merupakan tanaman sejenis rumput rawa, yang mempunyai panjang sekitar 10 ocm. Karena kekuatannya serta ukurannya yang cukup panjang tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai bahan anyaman dan juga cocok sebagai tali. “Kerajinan yang menggunakan tanaman Mendong cederung kuat, karena tanaman tersebut mempunyai kadar serat tinggi,” terangnya kepada Malang Post. Lanjutnya, meski beragam, jenis kerajian mendong yang paling laris merupakan jenis tikar dan tampar atau tali. “Para perajin ini masih menggunakan sistem manual, peralatan mereka juga sederhana,” jelasnya. (san/nug)

POTENSIAL: Ragam potensi dimiliki Kecamatan Wajak mulai dari kerajinan mendong hingga minapolitan.

WBL Juga ada di Wajak WAJAK – Kecamatan Wajak secara geografis terletak di sebelah Timur 25 Km dari Kota Malang, terdiri dari 13 desa yakni Bambang, Blayu, Bringin, Codo, Dadapan, Kidangbang, Ngembal, Patok Picis, Sukoanyar, Sukolilo, Sumberputih, Wajak, dan Wonoayu. Asal mula Kecamatan Wajak pada zaman dahulu kala adalah Darungan. Darungan dahulu kala merupakan nama Dusun di desa Wajak yang sekarang dikenal sebagai Dusun Jaruman. Pada saat itu desa Darungan merupakan salah satu desa di tengan hutan

belantara dan di hutan belantara tersebut banyak sekali tumbuh Buah Wajak (semacam Buah Kolang-kaling). Hutan tersebut lantas dinamakan hutan Wajak. Yang mana masyarakat mulai berduyun-duyun datang dan menetap disana. Sehingga sekarang dinamakan desa Wajak. Nama kecamatan Wajak kemudian diambil dari desa tersebut. Komoditas kerajinan tangan di kecamatan Wajak, didominasi tikar dan tampar mendong, songkok, klompen dan batik. Produk pertaniannya antara lain sapi pedaging, gula merah, tebu,

serta buah alpukat. Sedangkan untuk produk olahan adalah keju, gula merah serta aneka makanan ringan. Beberapa waktu belakangan ini, Kecamatan Wajak sedang mengembangkan potensi Minapolitannya yaitu perkawinan silang antara budidaya Ikan Gurami-Nila (Mina) dan Tanaman Mendong dengan sistem aquaponik. Di kecamatan Wajak juga terdapat pemandian dan pemancingan Wajak-Blayu Lesti Lestari (WBL), serta lokasi adventure trail off-road. (san/nug)

WISATA: Di kecamatan Wajak juga terdapat pemandian dan pemancingan Wajak-Blayu Lesti Lestari (WBL).

REDAKTUR: nugroho, LAYOUTER: siti


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 76

ist

WISATA: Areal Pesarean Gunung Kawi menjadi tepat wisata ritual andalan Kecamatan Wonosari dan Kabupaten Malang

Gudangnya Pelaku Seni, Tempat Wisata Ritual Kecamatan Wonosari WONOSARI - Kecamatan Wonosari termasuk salah satu Kecamatan di Kabupaten Malang dengan gudang pelaku seni. Atas dasar kesadaran masyarakat dan kecintaan masyarakat terhadap seni, sehingga kelompok-kelompok kesenian di Kecamatan Wonosari tumbuh subur dan tiap tahun bermunculan kelompok baru. Dari kelompok di desa-desa, biasanya ditampilkan saat-saat tertentu, misalnya pentas seni, karnaval atau bersih desa. Hal-hal budaya yang bersifat upacara dilaksanakan upacara ritual 1 Suro yang lebih dikenal Gerebeg Suro. Kegiatan ini selalu mendatangkan pengunjung wisata melimpah. “Di sekitar Gunung Kawi terdapat lima tempat seni wayang kulit. Sanggar tari dan tari topeng juga terdapat Desa Wonosari. Biasanya pertunjukan diadakan pada saat 1 suro atau momen – momen lain” ujar Gatot Puji, Kasubag Perencanaan Kecamatan Wonosari. Disamping itu, ada upacara saparan, bersih desa, bersih dusun dan selamatan kam-

pung yang sifatnya rutin dan itu dipedomani masyarakat sebagai budaya dan adat desa. Selain seni budaya tersebut, Kecamatan Wonosari tidak lepas dari tenarnya wisata ritual Pesarehan Gunung Kawi, Wonosari. Wisata tersebut merupakan salah satu bagian dari ritual yang dilakukan oleh masyarakat sekitar dan masih memegang teguh nilai-nilai adat dan budaya jawa. Hal tersebut juga tercermin dengan banyaknya kegiatan kesenian tradisonal dan upacara keagamaan yang tersebar di seluruh desa-desa di Kecamatan Wonosari. Pesarean Gunung Kawi terletak di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, atau berada di lereng selatan Gunung Kawi. Dari Kota Malang sekitar 38 kilometer, bisa ditempuh selama 1-1,5 jam perjalanan menggunakan kendaraan. Letak Pesarean Gunung Kawi berada di lereng gunung Kawi, pada ketinggian 800 mdpl, menjadikannya dilingkupi hawa sejuk dan udara yang bersih. Pesarean Gunung kawi merupakan tempat dimakamkannya dua jenazah berjajar dalam satu liang lahat. Jenazah pertama adalah Kyai Zakaria II atau lebih dikenal dengan sebutan

Karang Taruna Dapat Penghargaan Nasional

RAMAH: H. Rendra Kresna di sambut ramah warga Wonosari pada perayaan ritual kebudayaan. mbah Djoego, seorang ulama ritual religi sesuai dengan makan,” imbuh Gatot. terkenal dari keraton Mataram keyakinannya. Tak hanya berhenti samSurakarta, meninggal 22 Janu“Pengunjung yang datang pai saat ini, pihak kecamatan ari 1871 M. mengunjungi pesarean may- Wonosari memiliki rencana Kedua adalah jenazah Raden oritas merupakan masyarakat untuk lebih mengembangkan Mas Iman Soedjono, seorang Tionghoa. Ada yayasan atau potensi wisata ritual tersebangsawan yang menjadi se- komunitas tersendiri yang but. “Rencana kedepan akan nopati/panglima perang dari merupakan penganut keper- dibangun wisata lain untuk Keraton Yogyakarta, mening- cayaan tersebut. Banyak juga menunjang wisata ritual yang gal 8 Februari 1876 M. Set- pengusaha besar yang datang ada di gunung Kawi Mungkin iap pengunjung atau peziarah hanya untuk melakukan ritual seperti wisata pedesaan diumumnya memiliki motivasi kepercayaannya” ujar Gatot mana wisatawan dapat melihat yang beragam ketika datang Adanya wisata ritual ber- pedesaan sekitar dengan mobil mengunjungi pesarean. Bagi dampak meningkatnya per- terbuka, atau wisata lain yang wisatawan biasa, mungkin ekonomian sekitar pesarean dikemas berbeda yang dahanya sekedar memenuhi rasa tersebut. “Dengan wisata ritual pat menunjang wisata ritual. penasaran dan menikmati ke- tersebut dapat menghidupi 80% Nantinya akan berdampak segaran udara dan suasana masyarakat sekitar dengan be- juga kepada masyarakat, dan gunung kawi. Sedangkan mer- ragam profesi dan usaha seperti masyarakat yang akan diuneka yang benar-benar sebagai pramuwisata, hotel, pengina- tungkan” terang Sumardi, Capeziarah, biasanya melakukan pan dan warung – warung mat Wonosari. (mp2/adv/feb)

Kopi Wonosari Sajian di New York

PETANI KOPI: Salah satu aktifitas petani di Agro Wisata PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) memilah-milah biji kopi yang siap di proses ke pabrik.

OGOH-OGOH: Warga Wonosari mengarak ogoh-ogoh sebelum dibakar.

WONOSARI - Sektor pertanian dan ketahanan pangan merupakan sektor andalan dalam perekonomian masyarakat Kecamatan Wonosari. Dukungan iklim, kesuburan tanah dan hutan sebagai penyimpan sumber air maka akan menghasilkan panen bagus, berlimpah dan berkualitas. Potensi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan di Wilayah Kecamatan Wonosari beraneka ragam dan tersebar diseluruh desa-desa. Sejak zaman Belanda telah dikembangkan komoditas pertanian dan perkebunan hingga turun menurun sampai pada masyarakat generasi sekarang. Peninggalan dari zaman Belanda itulah hingga saat ini dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai produk unggulan, salah satunya adalah perkebunan kopi. Biji kopi hasil produksi dari desa Wonosari, kecamatan Wonosari diklaim sebagai kopi yang memiliki kualitas nomor satu di dunia, baik dari segi pengolahan hingga dari aroma dan rasa kopi yang dihasilkan. “Biji kopi hasil produksi dari masyarakat desa Wonosari bekerjasama dengan PT. Perkebunan Nusantara XII. Pembinaan petani kopi hingga masalah teknis telah dilakukan maksimal sehingga hasil produksi kopi memiliki kualitas yang sangat baik” ujar Gatot Puji, Kasubag Perencanaan Kecamatan Wonosari. Wilayah pemasaran dari kopi kecamatan Wonosari telah mencapai pasar Internasional dan telah diakui kualitasnya. Bahkan beberapa café yang ada di luar negeri telah menggunakan biji kopi hasil dari kecamatan Wonosari. “Beberapa waktu lalu, bupati pernah bercerita pengalamannya saat berkunjung ke café yang ada di New York dan London. Pada saat berkunjung di café tersebut, bupati menjumpai hasil produksi kopi kecamatan

Wonosari dihidangkan di café tersebut. Tentunya ini menjadi kebanggaan bagi kita” jelas Gatot kepada Malang Post. Sedangkan komoditas khas Kecamatan Wonosari yaitu ketela Gunung Kawi. Ketela gunung Kawi terkenal akan cita rasanya yang manis. Cita rasa manis tersebut didapatkan murni dari alam dan bukan melalui tambahan pemanis. Komoditas ketela Gunung Kawi telah dipasarkan ke luar daerah hingga mencapai mancanegara. “Pemasaran ketela gunung kawi dilakukan oleh perorangan, yang banyak dipasarkan ke Bali dan Jakarta. Bahkan terkadang hingga mencapai Malaysia dan Singapura” ujar Gatot. Selain Kopi dan Ketela, peternakan kambing juga merupakan produk yang diunggulkan dari kecamatan Wonosari. Kambing yang ada di desa Sumberdem kecamatan Wonosari merupakan kambing berjenis Kambing Boer yang merupakan kambing pedaging. Kambing Boer merupakan kambing yang berasal dari Afrika dan di kecamatan Wonosari telah menjadi persilangan dengan kambing lokal. Keunggulan dari kambing boer adalah dari massa daging yang dihasilkan. Kambing ini dapat mencapai berat dipasarkan 35 - 45 kilogram pada umur lima hingga enam bulan, dengan rataan pertambahan berat tubuh antara 0,02 - 0,04 kilogram per hari. “Kita berkomitmen akan tingkatkan terus peternakan kambing boer ini. Dari dinas kesehatan juga selalu mendampingi dalam berbagai permasalahan yang timbul. Harapannya dengan peningkatan produksi ternak kambing boer ini dapat menunjang perekonomian masyarakat sekitar” ujar Camat Wonosari, Drs. Sumardi MM. (mp2/adv/feb)

WONOSARI - Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 33 kecamatan yang ada di Wilayah kabupaten Malang, tepatnya di sebelah barat selatan dari Ibukota Kabupaten Malang di Malang dan disebelah barat utara dari Ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen. Kecamatan Wonosari termasuk Kecamatan baru, karena yang berdiri 11 Agustus 1992 sebagai pecahan Kecamatan Ngajum. Kecamatan Wonosari bagian utara berbatasan wilayah administrasi dengan Kawasan Konservasi Hutan dan Kecamatan Ngajum, sedangkan wilayah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ngajum, dan untuk bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Kromengan serta wilayah barat berbatasan dengan Kabupaten Blitar. Luas Wilayah Kecamatan Wonosari adalah 6.669,936 Ha, yang secara administratif Wilayah Kecamatan Wonosari membawahi 8 Desa Yaitu Desa Wonosari, Kebobang, Plaosan, Plandi, Kluwut, Bangelan, Sumbertempur dan Sumberdem Wilayah Kecamatan Wonosari termasuk Wilayah dataran tinggi iklim basah di lereng volkan Gunung Kawi, dengan sub agroekosistem lahan kering dataran tinggi Iklim basah. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa keadaan kondisi tanah di Kecamatan Wonosari sangat subur sehingga sangat cocok untuk pertanian, perkebunan dan peternakan. “Banyak produk yang diunggulkan dari kecamatan Wonosari. Paling menonjol ialah kopi, cengkeh dan ternak kambing,” ujar Tyas Hari Prasetyo, Kasi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Wonosari. Dalam hal pendidikan, pelaksanaan berbagai program pembangunan pendidikan telah menyebabkan makin berkembangnya suasana belajar mengajar mulai dari PAUD, TK, SD, SLTP hingga SLTA. Prestasi yang dicapai antara lain dipilihnya SDN Bangelan 04 menjadi Sekolah Standart Nasional (SSN) sejak tahun 2010 sampai dengan saat ini. Tahun ini secara menyeluruh lulus 100 persen, baik tingkat SD/MI,SMP/ MTS dan MA/SMK. Demikian halnya dengan Organisasi Pemuda/Karang Taruna yang ada di Kecamatan Wonosari. Dari delapan desa, karang tarunanya aktif dengan kegiatan. Keberadaannya ikut membantu desa-desa yang ada di Wonosari. 2014, Karang Taruna “Pasti” Desa Bangelan Kecamatan Wonosari berhasil meraih penghargaan Terbaik tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional. Untuk tenaga kerja lokal, kecenderungannya adalah sebagai buruh tani, petani dan peternak. khusus untuk Desa Wonosari. Itu karena ada lokasi wisata sehingga 30 persen warganya sebagai pramuwisata/ pemandu wisata di pesarehan Gunung Kawi. Camat Wonosari, Sumardi, mengungkapkan bahwa kesejahteraan masyarakat akan selalu menjadi perhatian utama dan akan terus meningkatkan berbagai potensi yang dimiliki masyarakat. “Peningkatan kesejahteraan masyarakat salah satunya adalah dengan peningkatan potensi SDM dan SDA. Masyarakat Wonosari memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan” ungkapnya. (mp2/adv/feb)

Kambing Boer : Salah satu hasil peternakan kelompok Lawang Sari foto-foto kecamatan wonosari for malang post

REDAKTUR: febri, LAYOUTER: hary


OLEH-OLEH: Wisatawan bisa belanja berbagai souvenir di Kecamatan Pujon.

FOTO-FOTO: DICKY BISINGLASI/MALANG POST

“Alhamdullilah hasil tanaman buah strowberry dari petani yang saya bina buahnya semakin besar-besar dan berkualitas, sehingga buah strowbery di Pujon semakin diminati pasar. Dari Desa Pujon Kidul sekarang malah sudah menambah lahan untuk ditanami strowberry yang lebih luas lagi.” SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 77

E 1 2

5 5 K

Kades Ngabab, H. Zaini

ANDALAN BARU: Tanaman strowbery kini menjadi andalan Kecamatan Pujon. Dan (foto kiri) Bupati

N O V E M B E R 2 0 1 5

Melimpah DESA Ngabab di Kecamatan Pujon pantas disebut sebagai ibukota kecamatan. Pasalnya, tingkat ekonomi masyarakatnya cukup bagus. Kegiatan masyarakat pun banyak dilakukan di desa ini. Rata-rata masyarakat Desa Ngabab mempunyai lahan pertanian sayuran yang cukup luas. Dengan harga sayuran saat ini cukup tinggi, petani selalu dapat menikmati hasil tanamannya dengan harga yang lumayan. Selain bertani, masyarakat Desa Ngabab juga beternak sapi perah yang menghasilkan susu segar. Setiap hari, baik pagi maupun sore peternak menyetor susu ke pos-pos yang telah disediakan. Saat ini harga susu juga tinggi karena menyesuaikan dari harga pabrik, melalui Koperasi SAE di Kecamatan

PASAR SAYUR: Kecamatan Pujon memiliki pasar sayur yang jadi jujugan wisatawan.

Pujon yang bekerja sama dengan pabrik susu Nesle di Pasuruan. Seluruh warga desa di Kecamatan Pujon yang beternak sapi perah, semua menjadi anggota Koperasi SAE dengan jumlah anggota mencapai 8000 lebih peternak. Dengan tingkat ekonomi yang terus meningkat, membawa dampak positif ke harga tanahnya di desa tersebut. Harga tanah di Desa Ngabab per meter mencapai Rp 1 juta, itu belum berlaku lokasi tanah yang di pinggir jalan utama. Di tepi jalan, harganya bisa mencapai Rp 1,5 juta lebih per meternya. Desa Ngabab ini juga terdapat banyak peninggalan purbakala. Diantaranya, batu gilang, Pesarean Mbah Sumo yang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit. Tempat-tempat tersebut sangat terawat

dan masih sakral sehingga tempat sejarah tersebut banyak dikunjungi wisatawan dari luar kota. Karena telah diberi kemakmuran oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, masyarakat Ngabab selalu mensyukurinya dengan menggelar selamatan desa (bersih desa) secara rutin tiap setahun sekali. Agenda hiburan rakyat tersebut digebyar selama tujuh hari dengan sangat meriah. Mulai kesenian tayub, dangdut, lesehan, basar, wayang kulit dan yang paling meriah adalah karnaval. Karnaval ini sangat meriah dan selalu menghabiskan biaya ratusan juta rupiah. Pencapaian pembangunan serta tingkat ekonomi yang baik di Desa Ngabab yang saat ini tak lepas dari Kepala Desa H. Zaini. Hal ini direspon cepat oleh Pemerintah Kabupaten Malang melalui Bupati H. Rendra Kresna. Melalui program Madep Mantep jalan tembus Ngabab-Ngantang dipastikan awal tahun 2016 nanti akan selesai. Dengan selesainya jalan tersebut, dipastikan masyarakat Ngabab bisa memanfaatkannya sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil pertanian sebagai pendongkrak ekonomi. “Alhamdullilah dengan program Madep Mantep pembangunan di Desa Ngabab semakin bertambah. Itu jelas semakin memacu semangat kerja keras masyarakat desa ini. Dan hasil dari pembangunan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Ngabab,” kata H.Zaini dengan semangat.(Yunindra/jon)

pengajian di Pujon.

ABUPATE N M A L A N G 2 8

H

AR I J

AD I K

HASIL PERTANIAN

Malang periode 2010-2015 saat menghadiri

SIAP SAMBUT WISATA PETIK STROWBERY MALANG-Selama ini Kecamatan Pujon yang lokasinya terletak di sebelah barat Kota Batu lebih dikenal sebagai penghasil sayur-sayuran dan sapi perah. Sayur-sayuran maupun sapi perah ini sudah cukup melekat di telinga masyarakat. Namun, kini buah strowbery menjadi andalan Kecamatan Pujon. Tanaman buah ini semakin tumbuh subur di lahan-lahan milik masyarakat. Keberadaan buah berwarna merah ini sangat mewarnai di desa-desa yang ada di Kecamatan Pujon. Hampir di setiap desa, selalu ada tanaman strowbery yang buahnya besar-besar dan segar, so rasanya sangat nikmat. Dikarenakan letak geografis Kecamatan Pujon berada 800 meter di atas permukaan air laut, dengan udaranya dingin sangat cocok ditanami buah strowbery. Jumlah petani yang menanam strowbery ini pun semakin bertambah banyak, karena permintaan pasar yang cukup tinggi. Permintaan buah ini datang dari berbagai kota di tanah air. Hal ini juga didukung kunjungan wisatawan ke Kota Wisata Batu yang melewati jalur barat khususnya yang melewati Kecamatan Pujon. Setiap berangkat atau pulang dari Batu, banyak wisatawan memilih berhenti di kawasan Pujon. Mereka belanja sayur-sayuran maupun buah strowbery. Selain itu Pujon juga mempunyai pasar oleholeh yaitu Dewi Sri di Desa Ngroto. Dipasar ini, banyak ditemukan penjual strowbery. Makanya petani di Desa Tawangsari makin bersemangat untuk menanam strowbery, bahkan terus menambah lahannya. Apalagi wisata petik buah strowbery di Pujon semakin

banyak dikunjungi wisatawan dari luar kota. Proses tanam strowbery di Kecamatan Pujon berawal dari ketelatenan Boby Kusuma Arief. Dia adalah putera daerah asli Pujon alumni Universitas Muhamadiyah Malang Jurusan Bahasa Inggris. Dulu Boby selalu terjun melakukan pembinaan langsung ke petani-petani. Ini dilakukan karena sistem tanam buah strowbery harus ada teorinya dan harus telaten untuk mencapai hasih buahnya yang terbaik. Selama empat tahun Boby membina terus-menerus para petani yang betul-betul niat menjadikan lahannya untuk ditanami strowbery. “Alhamdulillah hasil tanaman buah strowberry dari petani yang saya bina buahnya semakin besar-besar dan berkualitas, sehingga buah strowbery di Pujon semakin diminati pasar. Dari Desa Pujon Kidul sekarang malah sudah menambah lahan untuk ditanami strowberry yang lebih luas lagi,” kata Boby dengan semangat. Dari lahan seribu meter dengan hasil panen dua hari sekali hasil penjualannya mencapai Rp 4 juta hingga Rp 6 juta dalam satu bulan. Umur pohon strowbery mampu sampai bertahan satu tahun. Selain menghasilkan buah strowbery di Kecamatan Pujon juga dikenal dengan bibitnya yang unggul. Bibit dari Pujon ini menjadi langganan pembeli dari beberapa kota seperti Sidoarjo, Mojokerto, Mojowarno, Gresik, Kediri dan Solo. Untuk menjual buah maupun bibit strowbery dari Pujon para petani tidak bingung, malahan pembeli datang sendiri.(Yunindra/ jon) REDAKTUR: JONS. LAYOUT: SLATEM


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

KHUSUS

EDISI

HALAMAN 78

Ir. Mohammad Arief Wicaksono, MM

PIMPIN PD JASA YASA DENGAN GAYA NGALAMAN Tidak ada waktu bersantai bagi Direktur Utama PD Jasa Yasa Kabupaten Malang, Ir. Mohammad Arief Wicaksono, MM. Setelah dilantik oleh Pj Bupati Malang Ir. Hadi Prasetyo ME bertepatan Hari Pahlawan 10 November 2015, ia segera mengkonsolidasikan jajarannya. ‘’Konsolidasi tidak harus dilakukan secara formal. Dalam jabatan apapun,saya lebih suka hidup memakai gaya Ngalaman (Malangan,red) saja, sambil minum kopi. Apalagi ayas (saya) kan Arema asli, jadi tidak terlalu suka formal-formalan,’’ papar Arief Wicaksono kepada Malang Post. Pria kelahiran 20 Februari 1967 ini menambahkan telah menerima banyak saran maupun masukan,dari berbagai pihak, untuk kemajuan Perusahaan Daerah milik Pemkab Malang ini. Ia juga tidak segansegan ‘blusukan’ untuk mengetahui secara langsung keadaan beberapa unit usaha dibawah naungan PD Jasa Yasa Kabupaten

Ir. Mohammad Arief Wicaksono, MM. Malang ini. ‘’Saya lebih senang memakai cara blusukan menyetir mobil sendiri. Sehingga tahu unit-unit usaha milik kami. Cukup memakai celana jeans sehingga santai dan nyaman,’’ paparnya sembari tersenyum ramah.

Suami Rahaju Hartati,SH memaparkan dengan melakukan blusukan semacam itu,maka semakin banyak bekal yang dia miliki untuk modal terus membesarkan PD Jasa Yasa Kabupaten Malang dalam berbagai hal.Apalagi ia menilai bahwa PD dengan

sekitar 80 karyawan ini memiliki asset dan prospek yang sangat bagus. ‘’Saya terus mensinergikan apa saja harapan Pemkab Malang sebagai pemilik PD Jasa Yasa dengan kemampuan yang kami miliki sekarang ini.Termasuk dalam hal SDM (Sumber Daya Manusia),’’ urai alumni IPB Bogor (S1) dan MM UGM Yogyakarta (S2) ini. Pria yang puluhan tahun berkarier di bidang perbankan ini melanjutkan bahwa atensi program lain secara internal adalah terus memetakan seluruh aset berikut SDM yang mereka miliki saat ini. Sedangkan program secara eksternal antara lain melakukan berbagai pengembangan di masing-masing unit usaha PD Jasa Yasa Kabupaten Malang. Termasuk pengembangan dalam bidang infrastruktur,strategi promosi dan sebagainya. ‘’Saya sengaja banyak mendengar dan menerima masukan. Saya tidak pernah mau berjanji terlalu mulukmuluk,sebab bagi saya yang

paling penting adalah selalu bekerja secara professional dimanapun saya berada,’’ serunya. Ayah Ainindita (21 tahun) dan M.Nuzulul (17 tahun) ini yakin dengan kekompakan dan kebersamaan maka target terus mengembangkan PD Jasa Yasa Kabupaten Malang pasti dapat segera terwujudkan. ‘’Terpenting kami dan seluruh karyawan sebagai suatu kesatuan siap bersama-sama terus mengembangkan dan membesarkan PD Jasa Yasa Kabupaten Malang dalam semua hal,’’ pungkas ayah Ainindita (21 tahun) dan M.Nuzulul (17 tahun) ini. PD Jasa Yasa Kabupaten Malang juga mengelola sejumlah tempat wisata seperti Pantai Balekambang, Pantai Ngliyep, Pemandian Sumber Waras, Pemandian Metro dan Pemandian Dewi Sri. (nug)

PESONA PANTAI: Upacara Melasti di Pantai Balekambang yang juga menawarkan keindahan bagi pengunjungnya.

TA A D O I B r ektu dir PD Jasa NYAMAN: Kepemimpinan yang Ngalaman, membuat karyawan PD Jasa Yasa nyaman dalam bekerja.

Terus Bermanfaat untuk Bumi Arema SETELAH dua puluh lima tahun berkarir di bidang perbankan dengan karier yang moncer di berbagai kota, Arief Wicaksono setahun silam membuat keputusan sangat mengejutkan.Yaitu pensiun dini dan kembali ke Bumi Arema yang ‘’melahirkannya’’ 47 tahun silam. ‘’Saya ingin dekat dengan keluarga khususnya ayah saya yang telah berusia 91 tahun dan ibu saya di usia 79 tahun.Juga ibu mertua saya. Selama puluhan tahun saya bekerja selalu berjauhan dengan mereka. Juga dengan anak dan isteri. Sekarang kesempatan terbaik bagi saya untuk menebusnya,’’ papar Induk,sapaan akrabnya. Putra HM Sjamsuri dan Hj.Usfuriyah ini memaparkan merupakan keberkahan dan kenikmatan yang tidak dapat dihitung dengan materi sekarang dirinya dapat meluangkan banyak waktu dengan keluarga,khususnya sang ayah dan ibu serta ibu mertua setelah ayah mertuanya telah wafat. ‘’Saya merasa sangat bahagia.Saya juga ingin

SANTAI: Gaya santai dengan celana jeans menjadi ciri khas ketika memimpin PD Jasa Yasa Kabupaten Malang.

terus memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk daerah kelahiran saya.Disamping juga menyeimbangkan kehidupan untuk bekal di ahirat kelak,’’ papar Induk yang menjabat Ketua RT dan Ketua Takmir Masjid ini. Karena ingin dapat terus bermanfaat untuk Bumi Arema yang sangat dicintai inilah,Induk setahun lalu bersedia menjabat Komisaris BPR Artha Kanjuruhan Pemkab Malang. Almuni SMAN Negeri 3 Malang tahun 1985 ini kemudian mengemban amanah sebagai Dirut PD Jasa Yasa Kabupaten Malang. ‘’Saya menjadikan BPR Artha Kanjuruhan maupun PD Jasa Yasa ini merupakan lahan pengabdian dari saya untuk kepentingan daerah dan masyarakat di Malang. Konteksnya global tapi sentuhan lokal.Serta tak kalah pentingnya tetap menjaga kearifan loal di Bumi Arema,’’ pungkas pria yang berkarier selama 24 tahun di PT Bank CIMB Niaga (dahulu Bank Niaga,red) dengan jabatan terakhir Kakanwil Jatim - Vice President ini. (nug)

MULAI BERTUGAS: Ir. Mohammad Arief Wicaksono, MM, mendapatkan ucapan selamat pasca dilantik menjadi Dirut PD Jasa Yasa, 10 November 2015.

Nama Jenis Kelamin Tempat / Tanggal, Lahir Agama / Suku / Kebangsaan Status Alamat Rumah

utama yasa

: Mohammad Arief Wicaksono : Laki-laki : Malang, 20 Februari 1967 : Islam/ Jawa/ Indonesia : Menikah, 2 Anak : Jalan Kembang Sepatu No. 6 Malang, 65141 Telp. +62341 473548

CAREER HISTORY 1990 - 2014 PT. Bank CIMB Niaga Tbk., Vice President 1991 Exim Department Head, Surabaya Processing Center, Based in Surabaya 1991 Remedial Officer, Special Asset Management, Based in Surabaya 1993 Account Officer / Senior Account Officer, Commercial Banking, Based ini Surabaya 1998 Branch Marketing Head, Makassar Branch, Based in Makassar 1999 Consumer Finance Division Head, Surabaya Individual Banking Area, Based in Surabaya 2002 Service Quality Assurance & Network Development (SQAND) Division Head, Jawa Timur Individual Banking Area, Based in Surabaya 2003 Branch Manager / District Manager Out Region (Malang, Jember, Kediri), Jawa Timur Sales & Service Area, Based in Malang 2005 Area Manager, Jawa Barat Retail Sales & Services, Based in Bandung 2008 Deputy Chief Audit Executive / Business Audit Head, Internal Audit, Head Office, Based in Jakarta 2009 Area Manager, Jawa Tengah II Sales & Distribution, Based in Yogyakarta 2010 Area Manager, Jawa Timur Sales & Distribution, Based in Malang/Surabaya 2014 –Current Business Consultant, Commissioner of BPR (Bank Perkreditan Rakyat) owned by Pemerintah Kabupaten Malang, Training Instructor, Guest Lecturer @ Post Graduate Program of Hospital Management - Faculty of Medicine University of Brawijaya.

REDAKTUR: sri nugroho, LAYOUTER: dj amiel


STADION KANJURUHAN KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 79

Menjadi Stadion Terbaik MEGAH : Stadion Kanjuruhan tampak dari luar, begitu megah menjadi kebangaan warga Kabupaten Malang.

MALANG-Stadion Kanjuruhan adalah salah satu satadion sepakbola dengan kapasitas penonton terbesar di Jawa Timur. Stadion Kanjuruhan dibagun untuk menyediakan sarana olararaga yang representatif, dengan tujuan menujang dan meningkatkan prestasi olaraga sehingga tercipta atlet –atlet yang handal dan berprestasi baik di tingkat regional maupun tingkat nasional. Selain itu, stadion Kanjuruhan juga diproyeksikan untuk menujang produktifitas dan pemberdayaan ekonomi masyarakat kabupaten Malang dan sekitarnya. Nama Kanjuruhan diambil dari nama sebuah kerajaan pada abad ke-8, yang berada di sekitar daerah Dinoyo, Malang. Kerajaan Kanjuruhan merupakan

cikal bakal kabupaten Malang. Pada tanggal 9 juni 2004, Presiden RI, Ibu Megawati Soekarnoputri, berkenan meresmikan Stadion Kanjuruhan. Setelah peresmian, fasilitas Stadion terus dibagun dan ditingkatkan untuk menujang keberadaan Stadion Kanjuruhan sebagai salah satu stadion yang bertaraf nasional, bahkan kini sudah taraf internasional. Setidaknya dengan beberapa pertandingan level Asia pernah digelar di stadion ini. Stadion Kanjuruhan berlokalisai kecamatan Kepanjen, yang berjarak sekitar 20 km dari Kota Malang. Kawasan Stadion kanjuruhan berdiri atas lahan seluas sekitar 25 hektar, dengan udara yang sejuk karena di kelilingi persawahan yang hijau.

Pemadangan dari Kawasan Stadion Kanjuruan sangat indah, dari kejahuan terlihat Gunung Kawi dan vegetasi yang hijau. Lapangan sepakbola utama di Stadion Kanjuruhan dilengkapi dengan lintasan atletik, dengan tribun penonton berkapasitas 45.000 orang. Untuk memenuhi kebutuhan sanitasi Stadion di lengkapi dengan 28 unit toilet di tribun ekonomi dan 18 ruangan toilet di gedung Stadion. Selain tribun ekonomi, juga tersedia fasilitas teribun VIP dan VVIP berkapasitas 2500 orang. Ruang ganti pemain (Ruang pemain I dan Ruang pemain II ) dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang higienis, shower air hangat, ruang massage dan ruang istirahat. Ruang wasit dan ruang

kesehatan terletak di sebelahnya. Ruang siaran di lantai 4 dibangun untuk menunjang pelaksaan pertandingan. Sistem lampu sorot (flood light) dengan daya lampu terpasang sebesar 300 kilowatt, dengan kuat penerangan rata-rata sebesar 1400 lux (susai standar FIFA) siap mengakomodasi pertandingan atau kegiatan skala besar yang diselenggarakan di malam hari. Juga di lengkapi dengan sebuah videotron berukuran 2x4 m yang digunakan sebagai papan skor elektronis dan penunjuk waktu pertandingan. “Fasilitas di stadion Kanjuruhan sudah lengkap. Saat ini, kita sepertinya menjadi stadion terbaik di Indonesia, khususnya dalam hal tata kelola stadion, banyak pengelola

stadion dari luar Malang, seperti dari Sidoarjo, Surabaya, Solo dan beberapa daerah lain yang studi banding ke Kanjuruhan,” ungkap Abdul Haris, Kepala UPTD Stadion Kanjuruhan. Menurutnya stadion kebanggaan Kabupaten Malang ini menjadi jujukan para pengelola stadion di Indonesia. Beberapa pengelola dari luar Jawa pun datang ke Malang untuk belajar tata kelola stadion. “Kita jadi satu-satunya stadion yang memiliki SOP (Standart Operating Prosedur) lengkap, ada 54 item SOP untuk mengelola stadion ini,” jelasnya. Tidak hanya fasilitas olahraga, Stadion Kanjuruhan memiliki beberapa fasilitas penunjang. Gedung stadion dibangun di bawah tribun VIP stadion. Di

dalam gedung stadion, tersedia sebuah ruang pertemuan tertutup (aula) seluas 234 m dan hall dengan luas total lebih dari 1500 m di lantai 1, 2 dan 3 yang siap digunakan untuk kegiatan pameran, pertemuan, rapat, resepsi pernikahan dan lain sebagainya. Juga tersedia ruang fitness seluas 195 m yang dapat digunakan oleh masyarakat umum. Sarana jogging track dari bahan paving block dibangun mengelilingi stadion, dengan lebar 5 meter dan panjang lintasan 600 m. Selain itu juga ada kios yang dibangun di bagian bawa tribun penonton, selain untuk menmanfaaatkan ruang yang tersedia, jugga untuk meningkatkan aktivitas ekonom masyarakat dengan sistem sewa. (buari)

PEROLEHAN PAJAK, IKUT TREN AREMA AMAN : Presiden RI, Joko Widodo saat hadir di stadion Kanjuruhan. Menjadi Presiden RI ketiga setelah sebelumnya SBY dan Megawati hadir di Kanjuruhan.

KAWASAN Stadion Kanjuruhan merupakan kawasan olaraga, rekreasi dan utilitas yang terpadu, dengan stadar nasional. Fasilitas yang dapat di gunakan untuk menujang kegiatan tersebut diantaranya adalah lapangan sepakbola dalam, stadion luar, lintasan atletik, jogging track, areal pakir yang sangat luas dan memadai, kamar mandi/toilet, tempat usaha/kios, ruang pertemuan, ruang fitness, taman lalu lintas, taman bermain kolam renag dan sarana periklanan. Fasilitas yang tersedia tersebut dapat digunakan untuk melaksanakan fungsi olaraga, bisnis, perdagangan, sarana periklanan, sarana petujukan rereasi dan sosial. Apalagi stadion kanjuruhan dibagun di kota Kepanjen. Sebagai Ibukota Kabupaten Malang, Kota Kepanjen memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, pelayanan pendidikan dan kesehatan, serta pengembangan industri kecil dalam lingkup Kabupaten Malang dengan daerah daerah di sekitarnya. Hal ini yang menyebabkan Kota kepanjen menjadi semakin ramai dan padat oleh aktivitas. Banyak kegiatan digelar di stadion kanjuruhan, baik di dalam maupun di luar. Seperti lapangan luar dapat dimanfaatkan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegitan yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memerlukan lahan tanah, seprti pasar malam, pertemuan klub otomotif, perkemahan pemuda dan sebagainya. Di sekeliling lapangan luar juga telah dibangun lintasan motocross dan grasstrack, sebagai sarana latihan bagi masyarakat maupun penyelenggaran kejuaran daerah dan nasioanl. Areal ini juga dilengkapi dengan 2 unit bangunan permanen yang dapat digunakan untuk sarana penunjang kegiatan. Lapangan serba guna dilengkapi dengan sistem lampu sorot hi-mast untuk mengakomodasi kegiatan yang dilakukan malam hari. Ada juga fasilitas taman rekreasi di bagun di sebelah selatan bagunan sta-

FOTO-FOTO: GUEST GESANG/MALANG POST

Destinasi Baru Wisata Olahraga

SELAIN untuk kegiatan rutin kegiatan kegiatan insidentil juga sering diselenggarakan di kawasan Stadion Kanjuruhan. Kegiatan yang paling sering diadakan adalah kegiatan olaraga skala besar dan pertujukan hiburan. Karena aksebilitas yang baik, kapasitas tribun stadion yang besar dan fasilitas penujang lain memadai, Stadion Kanjuruan menjadi pilihan pertama dan utama untuk menggelar pertandingan sepak bola dalam partai kadang tim Arema Malang. Selain sepak bola , kegiatan olaraga lain yang sering digelar di dalam stadion adalah kegiatan kegiatan olaraga atletik, seperti POPDA dan PORSENI tingkat provinsi. Kegiatan skala besar yang sering diselenggarakan di kawasan stadion adalah kejurnas Road-race yang menfaatkan lahan pakiran aspal di luar stadion. Kegiatan berskala besar lain adalah pertunjukan Musik Akbar, seperti konser grup musik dari ibu kota. Kawasan Stadion dijadikan pilihan utama karena kondisi fasilitas yang mendukung dan memudahkan dalam hal pengamanan dan aksebilitas. Kegiatan skala kecil banyak memanfaatkan ruangan dalam stadion, misalnya kegiatan rapat, resepsi pernikahan, peluncuran produk, pameran. Lomba-lomba dan sebagainya. Baik kegiatan masyarakat umum, maupun kegiatan dari pemerintah Kabupaten Malang digelar di stadion Kanjuruhan. Untuk itu, UPTD stadion kanjuruhan mempekerjakan staf sekitar 55 orang untuk mengelola stadion. Menurut Abdul Haris, target PAD dari Stadion Kanjuruhan pada tahun 2016 sebesar Rp. 800 juta. “Usaha kita juga memperdayakan masyarakat sekitar stadion. Kita memiliki 340 pkal, 179 jukir dari 12 kelompok karang taruna, juga ada 540 asongan, ada kelom-

Abdul Haris KEPALA UPTD STADION KANJURUHAN

pok usaha mainan anak-anak sebanyak 29 orang. Jadi selain member fasilitas olahraga, kita juga member manfaat ekonomi,” jelas Haris. “Untuk pajak tontonan kita sebesar Rp. 1,5 miliar, prestasi terbaik kita untuk pajak tontonan adalah saat Arema raih gelar juara tahun 2010 lalu, menghasilkan pajak tontonan sebesar Rp. 2,3 miliar. Terus terang, perolehan pajak kita mengikuti tren dari tim Arema,” yakin pria yang juga Ketua Pelaksana pertandingan home Arema ini.(buari) KANJURUHAN: Aremania memberi kontribusi pajak tontonan.

AKTIF : Banyak kegiatan digelar di stadion Kanjuruhan. Seperti acara rally jeep, start di luar stadion Kanjuruhan yang dihadiri Rendra Kresna. dion. Terdiri dari tamanan lalu lintas, taman bermain dan kolam renang anak. Selain sebagai sarana rekreasi , Taman lalu lintas berfungsi sebagai media pembelajaran dini bagi anak anak dalam hal tertib berlalu lintas. Kolam renang anak anak, gazebo dan kios makanan. Dengan fasilitas penerangan taman yang baik vegetasi yang asri dan pemadangan yang indah, taman rekreasi merupakan tempat tujuan yang sesuai untuk anggota keluarga. “Saat ini kita juga tengah mengembangkan wisata aquatic dan kampung outbond di kawasan stadion kanjuruhan. Kita berharap, stadion Kanjuruhan ini menjadi destinasi baru wisata olahraga

Kabupaten Malang. Kita juga menggandeng banyak komunitas, mulai dari SSB, komunitas pencinta burung, klub satwa langka dan reptile, kelompok jalan pagi, komunitas jeep dan komunitas yang lain,” jelas Haris. “Kita ingin memberi pelayanan terbaik, dan terus berusaha meningkatkan angka kunjungan masyarakat ke Stadion Kanjuruhan. Stadion menjadi wisata olahraga yang bisa member dampak positif ke masyarakat secara ekonomi dan sosial. Sebagai destinasi baru, kita harap wisata ini bisa meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat, yang selanjutnya bisa mengurangi dampak negative dari penyakit sosial,” harapnya. (buari) REDAKTUR: BUARI, LAYOUTER: ABDEE


DPRD KABUPATEN MALANG KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 80

LEGISLATIF EKSEKUTIF BERJALAN HARMONIS DPRD FOR MALANG POST

KOMPAK : Penyerahan secara simbolis, hasil penyampaian Bupati Malang atas Pandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD terhadap perubahan APBD Kabupaten Malang.

Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif Tahun 2014 komposisi kursi Partai Politik yang memiliki wakil di Gedung DPRD masa jabatan keanggotaan 2014-2019 adalah sebagai berikut : NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

PARTAI POLITIK Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Partai Golongan Karya (GOLKAR) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) Partai Nasional Demokrat (NASDEM) Partai DEMOKRAT Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA)

JUMLAH KURSI 13 12 8 7 4 3 2 1

J U M L A H

50

MALANG-Sukses berjalannya pemerintahan daerah salah satunya karena faktor harmonisasi legislatif dan eksekutif. Hal ini tentunya disadari Pemerintah Kabupaten Malang dalam menyukseskan pemba­ngunan di wilayah yang memiliki 33 kecamatan ini. Selama ini, DPRD Kabupaten Malang sebagai legislatif sukses menjaga hubungan baik dengan pemerintah Kabupaten Malang. Apalagi menciptakan hubungan yang harmonis antara lembaga legislatif dengan eksekutif merupakan salah satu misi DPRD Kabupaten Malang. “Hubungan eksekutif dan legislatif di Kabupaten Malang tercipta cukup baik, karena kita harus menyadari fungsi masing-masing. Ada eksekutif dan legislatif se­bagai satu kesatuan dari pemerintahan daerah, dengan fungsi legislatif ini sebagai pengawasan, dan juga bersama-sama eksekutif membuat anggaran,” terang Ds. Hari Sasongko, Ketua DPRD Kabupaten Malang. Berikut beberapa misi DPRD Kabupaten Malang, diantaranya meningkatkan kualitas, produktifitas dan kinerja lembaga DPRD dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan Rakyat. Menjunjung tinggi moralitas agama dalam kapasitas sebagai anggota DPRD. Berpihak kepada kepentingan rakyat atau masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan. Meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme Anggota DPRD sebagai penyalur aspirasi masyarakat. Menjadikan Lembaga Dewan sebagai arena ruang publik yang bebas dan bertanggung jawab sehingga masyarakat dapat menyampaikan atau menya­lurkan aspirasinya. “Kita juga berusaha mendorong terwujudnya hubu­ ngan yang strategis antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam mendukung terwujudnya tata pemerintah yang baik, serta mendorong terwujudnya lembaga legis­latif yang bersih dan berwibawa dalam mendukung akuntabilitas dan trasparasi lembaga DPRD,” jelasnya. Sementara itu, terkait dengan hari ulang tahun ke 1255 Kabupaten Malang, Ketua DPRD dari Fraksi PDIP ini berharap program pemerintah bisa dilaksanakan secara baik. Khususnya kegiatan yang sudah diatur dalam APBD 2016 mendatang. “Harapan kami, semakin tua usia, Kabupaten Malang semakin dewasa. Terutama profesionalisme. Kita di jajaran pemerintah Kabupaten Malang, tentu­ nya sebagai pelayan masyarakat, kita harus benarbenar wujudkan,” harap Hari Sasongko.(bua)

Kunjungan Komisi, Serap Aspirasi

DPRD FOR MALANG POST

TURUN : Kegiatan Ketua DPRD Kabupaten Malang saat meninjau proyek dan saat menyerahkan hewan kurban.

SALAH satu program kerja DPRD Kabupa­ t­en Malang adalah mencari dan menampung aspirasi masyarakat. Menurut keterangan Ketua DPRD Kabupaten Malang, Drs. Hari Sasongko, setiap bulan anggota DPRD baik perorangan maupun komisi turun ke daerahdaerah untuk bertemu dengan konstituennya. Diantaranya kunjungan Komisi B di Kebun Bangelan Kecamatan Wonosari yang merupakan salah satu Perkebunan PTPN XII yang membudidayakan dan mengolah Kopi Robusta. Komisi B mendapati bahwa produksi kopi luwak ternyata tidak berjalan baik, sehingga disarankan pengembangan konsep Agrowisata. “Apabila dikemas dengan baik akan memiliki prospek yang cukup menjanjikan, karena hal itu sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Malang yang tengah mengembangkan pariwisata terutama agrowisata,“ kata Sekretaris Komisi B Lukito Eko Purwandono. Kunjungan kerja komisi B lainnya

adalah ke Stasiun BBI (Balai Benih Ikan) Jatiguwi. Sebagai salah satu pusat pembenihan ikan, BBI Jatiguwi siap sukseskan program minapolitan dan tingkatkan produksi perikanan. Selain komisi B, komisi yang lain juga aktif melakukan kunjungan kerja. Visi DPRD Kabupaten Malang adalah mewujudkan DPRD yang kredibel, kapabel dan akseptabel yang menjunjung tinggi nilainilai demokrasi, keadilan dan kesejahteraan rakyat dalam wadah Negara kesatuan repu­ blik Indonesia serta meningkatkan peran dan fungsi dewan dalam legeslatif, anggaran dan pengawasan. “Untuk serapan aspirasi masyarakat Kabupaten Malang, kita punya program, di DPRD, tiap bulan turun ke daerah-daerah, baik komisi-komisi maupun yang lain, disamping secara pribadi, masing-masing anggota DPRD itu bertemu dengan konstituennya,” ungkap Drs. Hari Sasongko, Ketua DPRD Kabupaten Malang.(bua)

Peringatan HUT Kabupaten Malang

DPRD Gelar Pagelaran Ludruk DALAM rangka memperingati HUT ke1255 Kabupaten Malang berbagai event dan lomba-lomba digelar masing-masing SKPD dan Kecamatan, seakan tidak mau ketinggalan peringati HUT Kabupaten Malang tahun ini DPRD menggelar acara cukup istimewa yakni Pagelaran Ludruk, beberapa waktu lalu bertempat di halaman rumah rakyat. Kegiatan dimaksud bisa dibilang istimewa, pasalnya pegelaran ludruk saat ini sudah jarang digelar selain itu yang memerankan lakon adalah Anggota DPRD dan PNS di lingkungan Sekretariat DPRD. Tidak tanggung-tanggung dua lakon sekaligus disajikan oleh Kelompok kesenian Ludruk Orkanda dari Kecamatan Gedangan, untuk lakon pertama dipertunjukkan siang hari (jam 13.00-17.00) mengambil lakon Topeng Kembar (Kamituwo Sarkawi) sedangkan pertunjukan kedua (jam 19.00-22.00) dengan lakon Untung Suropati. Pada gelaran lakon Kamituwo Sarkawi sebagian besar diperankan oleh Anggota DPRD yakni Mujiar memerankan lakon Kepala Desa, Rahmad Kartala memerankan lakon Marjoko dan Anggota DPRD lainnya selain itu sebagian diperankan oleh pejabat struktural dan PNS di lingkungan sekretariat DPRD, kegiatan juga dimeriahkan kesenian campursari. Sementara itu pada gelaran kedua Ketua DPRD Drs. Hari Sasongko berkesempatan menjadi bintang tamu, hadir Pimpinan dan Anggota DPRD, Wakil Bupati Malang H.

MERIAH : Pagelarann ludruk di depan kantor DPRD Kabupaten Malang dalam rangka HUT Kabupaten Malang. Ahmad Subhan beserta Jajaran Forpimda, Sekretaris Daerah, Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, Kepala SKPD Camat seKabupaten Malang serta Lurah dan Kepala Desa se-Kecamatan Kepanjen, selain itu pertunjukan juga ditonton oleh masyarakat umum dari Kota Kepanjen dan sekitarnya. Dalam sambutannya Ketua DPRD Drs. Hari Sasongko mengatakan bahwa pertunjukan ludruk digelar sebagai wujud apresiasi terhadap keberadaan seni budaya yang dimiliki oleh Propinsi Jawa Timur

khususnya Kabupaten Malang sesuai dengan slogan ”Kabupaten Malang sebagai pesona Jawa Timur yang sesungguhnya. ”Kita ingin mengangkat kembali kesenian daerah yang sudah mulai terpinggirkan, sehingga wajib dilindungi dan dilestarikan, selaku generasi penerus bangsa sudah sepantasnya memberikan penghargaan kepada para seniman dan budayawan khususnya kesenian Ludruk yang merupakan kesenian khas Jawa Timuran untuk dikembangkan kembali, ” tuturnya. (*/bua) REDAKTUR: BUARI, LAYOUTER: ABDEE


PDAM KABUPATEN MALANG KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

MENGALIR : Sambungan rumah milik warga berpenghasilan rendah ini mengalir, memberikan manfaat besar bagi mereka.

HALAMAN 81

MENINJAU : Staff Kementerian PU dan Perumahan Rakyat meninjau hasil pemasangan sambungan rumah murah.

Pasang 2.000 Sambungan Murah MALANG-Capaian PDAM Kabupaten Malang pada tahun 2015 ini menjadi kado manis bagi hari jadi ke 1255 Kabupaten Malang. Betapa tidak, pada tahun ini, PDAM berhasil memberikan 2.000 Sambungan Rumah murah kepada masyarakat Kabupaten Malang. Dengan SR murah ini, warga cukup membayar separo dari tarif pemasangan biasanya. Direktur Utama PDAM Kabupaten Malang H. Syamsul Hadi, S. Sos. MM, mengatakan, program ini berasal dari program hibah air minum APBN tahun anggaran 2015. Tujuannya untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum perpipaan. Program ini diprioritaskan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Biasanya sambungan rumah Rp 1.250.000, maka dengan hibah ini tinggal Rp 550.000. “Ini tentu dalam rangka me-

ningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten Malang,” tegas Syamsul kepada Malang Post. Dalam rangka mendukung program Madep Manteb, PDAM memang getol jemput bola ke pemerintah pusat. Hasilnya, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat memberikan kepercayaan lewat dana hibah. Tentu, tak sembarangan daerah bisa menerima, sebab kata Syamsul ada kriteria teknis pemerintah daerah yang wajib dipenuhi. “ Ada delapan kriteria yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah, pertama tentu memiliki Perda Penyertaan Modal Pemerintah (PMP),” tegasnya. Lantas kedua, kesiapan anggaran alokasi Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) pada DPA TA.2015. Ketiga memiliki Idle Capacity air minum. Keempat mempunyai daftar MBR calon penerima hibah sesuai dengan kriteria MBR yang

SAMBUNGAN MURAH TAHUN 2016 CAPAI 8.800 SR KEBERHASILAN PDAM Kabupaten Malang mengelola

dana hibah 2015, berdampak positif. Tahun 2016 ini,

PDAM Kabupaten Malang menerima dana hibah dari

masyarakat berpenghasilan rendah SAMBUNGAN RUMAH (SR) (MBR). PROGRAM HIBAH 2015 “Ada acuan bagi MBR yang 1. SINGOSARI 110 SR menerima program SR murah ini,” 2. LAWANG 289 SR Yakni Kriteria MBR minimal 3. PUJON 30 SR dengan acuan daya listrik yang 4. KEPANJEN 27 SR terpasang pada rumah tangga 5. PAKISAJI 50 SR tersebut ≤ 1300 VA. Dan 50 6. BULULAWANG 100 SR persen di antara target sasaran 7. GONDANGLEGI 197 SR tersebut memiliki daya listrik 8. TUMPANG 67 SR ≤ 900 VA. PDAM juga diminta 9. PAKIS 173 SR tidak hanya berpatokan pada 10. SAWOJAJAR 13 SR kriteria daya listrik dalam 11. AMPELGADING 43 SR 12. TIRTOYUDO 205 SR menentukan MBR. 13. BANTUR 30 SR ”Harus mempertim14. NGAJUM 110 SR bangkan kondisi ma15. TUREN 43 SR syarakat berpenghasilan 16. PONCOKUSUMO 26 SR rendah dalam hal ini 17. SUMAWE 60 SR rumah dan propertinya,” 18. JABUNG 132 SR terangnya. 19. WAGIR 304 SR Kriteria lainnya adalah TOTAL 2.000 SR bersedia dan memenuhi persyaratan sebagai pelanggan PDAM. Lalu kriteria terakhir, KRITERIA masyarakat penerima PENERIMA manfaat bersedia membayar biaya 1. Kriteria MBR SAMBUNGAN minimal dengan sambungan sesMURAH acuan daya uai dengan yang listrik yang terpasang telah ditetappada rumah tangga kan PDAM. tersebut ≤ 1300 VA dan 50% (adv/ary) di antara target sasaran tersebut

SYAMSUL HADI, S.Sos. MM DIRUT PDAM KABUPATEN MALANG

memiliki daya listrik ≤ 900 VA; Dalam menentukan MBR dimohon tidak hanya berdasar kriteria daya listrik saja namun mempertimbangkan kondisi masyarakat berpenghasilan rendah (rumah dan properti nya).

2. Bersedia dan memenuhi persyaratan sebagai pelanggan PDAM;

pusat Rp 30 miliar. Dana itu akan diperuntukkan untuk sambungan murah sebanyak 8.800 (+spph 10 persen). Menurut Direktur Utama PDAM Kabupaten Malang H. Syamsul Hadi, S. Sos. MM, pendaftaran masih terbuka. PDAM membuka pendaftaran hingga akhir bulan Desember mendatang. Saat ini, yang telah dilaporkan ke CPMU Kementerian PU dan Perumahan Rakyat sebanyak 5.533 SR. “Sampai November ini sudah 5.553 SR, jadi masih terbuka pendaftaran hingga ditutup Desember,” tegasnya. Jika kuota telah terpenuhi, maka akan dilanjutkan dengan tahapan selanjutnya. Yakni segera dilakukan baseline survey oleh pihak konsultan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Adapun criteria penerima, juga masih sama dengan tahun 2015. “Cara mendaftar adalah dengan menghubungi PDAM unit terdekat sesuai persyaratan penerima hibah,” jelasnya. Program ini amat penting untuk pemenuhan kebutuhan air bersi h. Apalagi ada program nasional, 100 persen sanitasi dan 0 persen kawasan kumuh serta 100 persen jaringan air minum. “Keberadaan air minum, atau air bersih akan mendukung sanitasi yang sehat dan mengurangi kawasan kumuh,” ujarnya.(adv/ary)

3. Masyarakat penerima manfaat bersedia membayar biaya sambungan sesuai dengan yang telah ditetapkan PDAM.

BAHAGIA : Warga penerima CSR bedah rumah bahagia rumahnya jauh lebih bagus, saat dikunjungi Ibu Rendra Kresna.

Berikan CSR Bedah Rumah dan Rehab Musala

FOTO-FOTO: PDAM KAB MALANG FOR MALANG POST, GRAFIS: ABDEE/ MALANG POST

Tutup Periode Madep Manteb dengan Manis

telah ditentukan. “Kelima telah memiliki Unit Produksi dan Jaringan Distribusi untuk melayani Sambungan Rumah MBR yang diusulkan,” imbuhnya. Sedangkan keenam adanya kesiapan dalam menyelesaikan pemasangan Sambungan Rumah (SR) paling lambat bulan September 2015. Ketujuh adalah menetapkan pejabat Project Implementing Unit (PIU) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program Hibah Air Minum. Ini sesuai dengan keputusan Bupati Malang Nomor : 188/444/KEP/421.013/2015 tentang Project Implementing Unit (PIU) Program Hibah Air Minum Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2015 di Kabupaten Malang . “Dan terakhir menganggarkan Penyertaan Modal Daerah melalui APBDP Tahun Anggaran 2015 kepada PDAM Kabupaten Malang,” terangnya. Berapa besaran dana hibah tahun 2015 ? Kata Syamsul mencapai Rp 5 miliar, diperuntukkan untuk 2.000 SR. Penerima pun, juga telah ditentukan kriterianya. Terutama

SEBAGAI wujud tugas dan tanggung jawab sosialnya dan lingkungan perusahaan, PDAM Kabupaten Malang juga getol menggelar program Coorporate Social Responsibility (CSR). Dengan cara bedah rumah warga yang kurang layak ditempati serta membangun musola. Bedah rumah juga dilakukan pada kegiatan Bina Desa Pemkab Malang. Tercatat, CSR pernah dilakukan di RT30/ RW03 Dusun Krajan, Kanigoro, Pagelaran, Kabupaten Malang. Yang dibedah adalah rumah pasangan Salam (70 tahun) dan Ramini (60 tahun). Sebelum dibedah, rumah itu kondisinya tak layak. “Atap bocor, lantai tidak berkeramik, kemudian kita tembok dan lantai dikeramik, serta atap tak bocor lagi,” ujar Direktur Utama PDAM Kabupaten Malang H. Syamsul Hadi, S. Sos. MM. Pada ulang tahun ke 34 PDAM Kabupaten Malang, juga dilakukan bedah rumah. Bedah rumah di empat lokasi, diantaranya Donowarih dua rumah dan Tawangargo satu rumah. Yang diusung dalam HUT ke – 34 adalah “Dengan Semangat HUT Ke-34 PDAM Kabupaten Malang, Kita Tingkatkan Kebersamaan untuk Menjadi Perusahaan Terbaik Di Jawa Timur”.

DIRESMIKAN : Peresmian Musala An Nur, persembahan CSR PDAM Kabupaten Malang di Desa Sidodadi Kecamatan Ngantang. Syamsul Hadi menambahkan, CSR PDAM juga disalurkan untuk membangun Musholla An Nur di Desa Sidodadi, Ngantang. Termasuk, pihaknya juga selama ini telah mengguyur CSR satu set alat mainan bagi PAUD di tempat berlangsungnya bina desa. “Supaya CSR PDAM tepat sasaran dan mendukung program percepatan pemba­ngunan melalui Bina Desa,” tandasnya.(adv/ary) REDAKTUR: BAGUS ARY WICAKSONO, LAYOUTER: ABDEE


PERUM JASA TIRTA 1 KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 82

Berlibur di Karangkates

Nikmati Banana Boat, Downhill hingga Waterboom KARANGKATES-Taman Wisata Karangkates Lahor berada di kawasan Waduk Sutami Karangkates. Tepatnya di perbatasan Kabupaten Malang dengan Blitar, lokasinya sangat mudah dijangkau. Taman Wisata Karangkates lokasinya sangat strategis dengan keindahan paronama Waduk Sutami dikelilingi bukit-bukit menjadi salah satu wahana rekreasi yang nyaman. Berbagai fasilitas wisata dan penginapan dihadirkan seperti wisma, gedung pertemuan, kolam renang, restaurant, banana boat

dan masih banyak lainnya yang menarik dan cocok untuk acara rekreasi keluarga, kantor maupun kegiatan berpetualang. Di Kolam renang pengunjung dapat menikmati fasilitas seperti water slide, water boom, dan pengunjung dapat menikmati juga aneka sajian makanan dan minuman di kantin Wisata Karangkates. Bagi anda yang suka dengan kuliner ada Resto Teratai. Resto ini melengkapi fasilitas pariwisata Karangkates. Memiliki berbagai menu sajian khas wisata Karangkates

dan aneka masakan Indonesia lainnya. Adapun fasilitas dari Wisata Karangkates diantaranya wisma, Meeting Room, Restaurant Teratai dengan masakan Khas Karangkates-Lahor, kolam renang anak dan Dewasa, Banana Boat, Wisata Perahu, Cottage, Camping Ground, Jogging Track, Downhill Track dan funn bike, Playground untuk anak-anak, Country Room, Wisata Memancing, Wisata Bendungan, Wisata Edukasi, Wisata Konvensi (Rapat, Seminar, Lokakarya,

Workshop, Wisata gathering, dan Pentas Musik. Taman wisata Karangkates merupakan suatu kawasan wisata edukasi yang bernuansa natural dengan berbagai fasilitas permainan baik untuk anak-anak maupun dewasa.(mp3/adv/ary)

WATERBOOM : Keindahan waterboom di Karangkates dilihat dari dari atas bukit.

Perum Jasa Tirta 1 Terus Lakukan Pembenahan

Fasilitas Wisata Kian Lengkap

INDAH DAN NYAMAN : Inilah salah satu sudut di Waduk Selorejo, indah dan nyaman untuk bersantai.

MALANG-Perum (Perusahaan Umum) Jasa Tirta 1 Malang selalu melakukan berbagai pengembangan. Salah satunya adalah dalam segi pemanfaatan Bendungan Lahor Karangkates dan Waduk Selorejo. Ini merupakan salah satu tugas dari Perum Jasa Tirta 1 membawahi Taman Wisata Karangkates dan Waduk Selorejo atau yang lebih dikenal dengan Selorejo Hotel dan Resort di Ngantang. “Bahwa hari ke hari Jasa Tirta 1 terus membenahi fasilitas yang ada kalau selama 2 tahun kemarin Waduk Selorejo masih belum berkembang dari segi wisatanya saat ini sudah dibuka kembali mulai dari kuliner,” urai Zainal Alim , ST.MT sebagai Kepala Divisi Pengembangan Perum Jasa Tirta 1. Tak hanya itu, Selorejo juga dilengkapi wisata air, kebun jambu dan hotel yang juga sudah diperbaiki juga untuk rapat, meeting. Sehingga untuk segi fasilitas sudah bisa disamakan untuk hotel berbintang. Dan khusus Karangkates ada perluasan untuk waterboom dari yang sekarang diperluas menjadi dua kali lipat. Sehingga bagi mereka yang ingin menginap di Karangkates bisa memanfaatkan wisata waterboom. Sangat cocok sekali sebagai alternatif untuk berlibur bersama keluarga. Hal ini dilakukan Perum Jasa Tirta 1 sebagai upaya untuk menyelaraskan apa yang dicanangkan Pemkab Kabupaten Malang untuk meningkatkan perkemban-

gan pariwisata. Sehingga Malang Raya bisa menjadi pusat wisata di Jawa Timur dan Umumnya di Indonesia. Pengembangan fasilitas yang ada di Selorejo dan Karangkates ini supaya apa yang bisa dimanfaatkan dari waduk tersebut tidak dinikmati oleh Perum Jasa Tirta saja. Namun masyarakat sekitar juga bisa ikut andil dengan memanfaatkan tempat wisata. Mulai dari berdagang bakso, makanan lesehan, menyediakan oleh-oleh, atau cindera mata. Itu semua diarahkan dengan kerjasama dengan Jasa Tirta dengan harapan ikut menyejahterakan masyarakat. Perum Jasa Tirta 1 adalah Salah satu BUMN mengelola Sumber Daya Air dilingkup Brantas dan Bengawan Solo, merawat, menjaga dan memanfaatkan, mengoptimalkan, dari sumber air hulu sampai hilir bisa tertata rapi dan membawa manfaat bagi masyarakat mulai dari kualitas air, ketercukupan air, lingkungan sekitar sumber air. “Kabupaten Malang yang sejatinya cikal bakal dari Malang Raya jangan sampai tertinggal perkembangannya dengan Kota Malang maupun dengan Kota Batu. Kami sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan pemerintah daerah untuk mengembangkan semua sumber daya yang ada,” tegas Zainal Alim. Katanya, potensi yang ada di Kabupaten Malang sebenarnya tidak kalah dengan yang lain. Dengan demikian Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu bersama-sama bisa menjadi icon wisata di Jawa timur maupun Indonesia.(mp6/adv/ary)

PERUM JASA TIRTA 1 FOR MALANG POST

Taman Wisata Selorejo Hotel dan Resort

Miliki Ragam Paket Liburan dan Meeting TAMAN Wisata Selorejo Hotel dan Resort menjadi ikon tujuan wisata dan liburan di Malang Barat. Terletak di Ngantang resort ini dikelilingi oleh panorama yang menakjubkan dengan view danau. Perjalanan darat hanya ditempuh dua jam dari Kota Malang dengan udara sejuk dan pemandangan indah sepanjang perjalanan. Wilayah ini memiliki hamparan luas danau yang indah. Keindahan alam lereng pegunungan, udara dingin segar nyaman dan tenang, didukung dengan tempat tinggal untuk kunjungan berwisata dengan konsep unik hamparan Cottage, butik dan hotel untuk pasangan, keluarga atau bahkan grup besar. Yang menarik untuk penggemar kuliner sebagai pelengkap kenyamanan tujuan anda. Tersedia aneka masakan ikan air tawar khas daerah Ngantang yang lezat. Dan tersedia juga pusat oleh oleh jajanan dan berbagai jenis souvenir khas daerah Ngantang. Dilengkapi kolam renang outdoor standar internasional dan

HOTEL BERKELAS : Hotel dan resort di Selorejo sangat nyaman untuk liburan bersama keluarga.

fasilitas olahraga luar ruangan seperti lapangan sepak bola, lapangan tennis & volley. Wisata air berperahu, berkuda, ATV dan Mini Moto tersedia juga taman bermain anak-anak. Termasuk paket outbond dengan instruktur profesional juga tersedia dengan kelengkapannya. Antara lain flying fox, paintball dan arung jeram, layanan internet nirkabel kecepatan tinggi pada tiap area kamar, dan juga di tempat umum di Wisata Selorejo. Fasilitas bisnis mencakup fasilitas ruang rapat 5 gedung dengan peralatan meeting lengkap dan serbaguna. Fasilitas tambahan mencakup restoran, karaoke, layanan kamar dan layanan Laundry. Resort ini juga memiliki 5 gedung pertemuan diantaranya Hall FLAMBOYAN, Hall ANGGREK, Hall MAWAR, Hall TIRTALOKA, Hall WIDYA TIRTA, Hall BOUGENVILLE. Sedangkan untuk paket wisata hanya Rp. 135.000 net/pax Fasilitas

minimum untuk 30 pax. Termasuk minuman selamat datang, tiket masuk taman wisata, tiket masuk kolam renang, raman bermain anak anak. Serta 1x rehat kopi dan teh, makan siang khas Selorejo dengan karaoke. Apa saja menunya, Sayur Asam, Wader, Mujaher, Udang Uceng Sambal Lalapan, Es Dawet, Air Mineral . Harga sudah termasuk pajak & pelayanan. Dan untuk paket out wardboundh hanya 175.000 net/pax fasilitas minimum untuk 40 pax, Minuman selamat datang, Tiket masuk taman wisata dan kolam renang, ada juga Outwardbond game ( Low risk element ) jumlah game disesuaikan dengan jumlah peserta & waktu, Instruktur & team rescue professional. Harga sudah termasuk pajak & pelayanan. PAKET BANANA BOAT 30.000 net/ pax, peralatan standar Banana Boat, Instruktur & team rescue professional. Harga sudah termasuk pajak & pelayanan. Sedangkan PAKET PAINT BALL

200.000 net/pax meliputi peralatan standar & makan siang, instruktur & team rescue professional. Paket Rafting 185.000 net/pax Fasilitas minimum untuk 20 pax mendapat minuman selamat datang, Makan siang khas Selorejo, peralatan standar rafting, instruktur & team rescue professional, Shuttle dari finish ke lokasi start, Asuransi kecelakaan. Bagi yang ingin bermalam di sana ditawarkan harga yang cocok untuk wisatawan. Antara lain Cottage Bougenville Rp 540.000 nett, Cottage Mawar Rp 680.000 nett, Cottage Anggrek Rp 960.000 nett, Hotel Rp 500.000 nett, Dahlia Rp 700.000,nett, Sakura Rp 710.000 nett, Flamboyan Triple Rp 510.000 nett, Flamboyan Deluxe Rp 500.000 nett. Serta Flamboyan 1(4 bedrooms) Rp 850.000 nett, Flamboyan Pav Rp 510.000 nett, Flamboyan Rp 2 440.000, Flamboyan Rp 3 620.000, Wisma Tirta Rp 1.400.000 nett, Extra Bed Rp 125.000 nett. Kondisi harga sudah termasuk sarapan pagi sesuai kapasitas fasilitas internet di dalam kamar. Juga fasilitas menggunakan lapangan olah raga dan kolam renang. Waktu check out pukul 12.00 WIB dan waktu check in pukul 14.00 WIB. Tentu harga sudah termasuk 21 persen, pajak pemerintah dan jasa pelayanan. Untuk rapat atau meeting, tersedia PAKET MEETING FULLBOARD minimum order 50 peserta. Mendapatkan 1X Coffee Break dan 3X Makan, hanya Rp. 350.000,-net / pax. Pilihan lain adalah PAKET MEETING HALF DAY, minimum Order 50 Pax. Dengan fasilitas 1x Makan & 1x Coffee Break hanya

Rp. 80.000,-net / pax, Ada juga PAKET GATHERING hanya Rp. 80.000,-net / orang. Untuk paket ini minimum order 100 Orang. Bisa menggunakan

r uangan selama empat jam. Penggunaan LCD projector dan layar menu untuk 100 pax akan disajikan secara prasmanan. Bonus mineral water ASA 500ml

serta podium dan mini garden di depan panggung. Penggunaan sound system, mic dan wireless music electone dan penyanyi. (mp3/adv/ary)

REDAKTUR: BUARI, LAYOUTER: ABDEE


bpjs ketenagakerjaan KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 83

STENLY/ MALANG POST

SAMBUT PELANGGAN: Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang Sri Subekti (tengah) bersama karyawan ketika menyambut Hari Pelanggan Nasional 2015.

Bidik Pekerja Jasa Konstruksi BPJS Kejar 150 Ribu Kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Malang terus mengupayakan pencapaian target 150 ribu kepesertaan hingga akhir tahun ini. Berbagai program sosialiasi dijalankan untuk kepesertaan perusahaan dengan pekerjanya maupun peserta yang tergolong bukan penerima upah. “Kami masih harus mengejar sekitar 20 ribu kepesertaan. Hingga saat ini, pencapaian masih di kisaran 120 ribu peserta,” ujar Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang, Sri Subekti. Menurut dia, untuk menggapai pencapaian itu memang berat, terlebih waktu tersisa kurang dari dua bulan. Akan

tetapi, BPJS yang dulu bernama Jamsostek itu masih terus berupaya maksimal. “Target memang 150 ribu kepesertaan. Namun, banyak PHK sepanjang tahun ini sehingga peserta juga berkurang, sekalipun banyak kepesertaan baru,” terangnya. Dia menuturkan, menilik dari jumlah kepesertaan di awal tahun, saat ini sudah mengalami pertumbuhan. Pasalnya, ketika memulai 2015, BPJS Ketenagakerjaan memiliki 115 ribuan peserta. Perempuan yang akrab disapa Betty ini menyampaikan, adanya ketentuan baru terkait kepesertaan, membuat gerak BPJS Ketenagakerjaan ini lebih mudah. Sebab, ketika tahun sebelumnya peserta hanya didapat dari perusahaan dengan skala

menengah ke atas, kini perusahaan kecil bahkan pekerja bukan penerima upah pun bisa mendaftar di perusahaan yang beralamat di Kalan Dr. Sutomo Nomor 1 Kota Malang tersebut. “Masih banyak memang kekurangan kepesertaan kami. Tetapi, masih ada waktu menggapainya, terlebih wilayah Malang ini potensial,” papar dia kepada Malang Post. Misalnya di Kabupaten Malang, memiliki wilayah yang luas dan potensi mendapatkan kepesertaan, baik dari perusahaan maupun pekerja bukan penerima upah terbuka lebar. Berbagai pekerjaan misalkan sales, pedagang kaki lima, petani, nelayan, tukang ojek, tukang becak hingga petugas parkir pun, bisa mengikuti BPJS Ketenagakerjaan.

Selain itu, sesuai dengan pengakuannya, kini BPJS Ketenagakerjaan pun mencoba memaksimalkan kepesertaan dari pekerja jasa konstruksi. Pasalnya, di Malang Raya, banyak proyek konstruksi yang setiap tahun berjalan. Misalnya proyek APBN, APBD, proyek perusahaan swasta hingga proyek perseorangan. “Pemborong bangunan (kontraktor) yang kami bidik untuk memberikan jaminan kepada pekerjanya. Mereka tinggal mendaftar dan melampirkan Surat Perintah Kerja atau Surat Perjanjian Pemborong,” tegasnya. Menurut Betty, dengan demikian maka pekerja konstruksi pun bisa terjamin dan mendapatkan manfaat berupa Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.(ley/han)

AJUKAN KLAIM: Peserta BPJS Ketenagakerjaan yang baru saja mengalami PHK mengisi form pengajuan klaim Jaminan Hari Tua (JHT).

Iuran Murah, Hanya Rp 1.250 Per Hari Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah Saat ini banyak pekerja dengan kategori bukan penerima upah yang mendaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang. Lebih dari 3.000 peserta mendaftar di tahun ini, pasca pengenalan intensif ke masyarakat, seperti ke nelayan, pedagang pasar hingga tukang becak.

“Pasca terbukanya kesempatan bagi pekerja dengan kategori bukan penerima upah tersebut, terdapat 3.000-an peserta dari kategori ini. Memang masih belum banyak yang mengetahui adanya kemudahan yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan ini,” ujar Kepala BPJS Ketenagakerjaan Malang, Sri Subekti. Betty menyebutkan, peserta bukan penerima upah bisa mengikuti program minimal dengan biaya sebesar Rp 36.800 per bulan. Menurut dia, dengan hanya Rp 1.250 per hari, maka dipastikan akan lebih

mudah bagi peserta untuk memperoleh manfaat mengikuti BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan yang didapat berupa Jaminan Kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Hari Tua. “Santunan kematian bisa mencapai 24 juta, dengan potensi tambahan untuk beasiswa sekolah anak sebesar Rp 12 juta bagi peserta yang sudah melakukan pembayaran iuran selama lima tahun. Sementara Jaminan Hari Tua sesuai dengan yang ditabung ditambah pengembangan,” papar dia panjang lebar.

Untuk tabungan, BPJS Ketenagakerjaan menghitung sebesar Rp 20 ribu per bulan dengan iuran minimal tadi. Menurut dia, syarat pun mudah, dengan mempunyai Nomor Induk Kependudukan, mengisi formulir dan mendatangi kantor cabang, wadah atau mitra payment point BPJS Ketenagakerjaan terdekat. Di Malang, BPJS Ketenagakerjaan memiliki kantor utama di Jalan Dr. Sutomo No 1 Malang, dan Kantor Cabang Kepanjen di Jalan Panji No. D-88 serta di KCP Batu di Jaln Pattimura Np. 8. (ley/han) PELAYANAN TERBAIK: Area pelayanan kepada customer di Jalan Dr. Sutomo No 1 Kota Malang.

BPJS KETENAGAKERJAAN MENGAJAR: Program Goes to School untuk mengenalkan program kepada siswa yang juga bibit calon peserta jika menjadi karyawan sebuah perusahaan.

BERI SANTUNAN: Keluarga peserta BPJS Ketenagakerjaan merasakan manfaat menjadi peserta yang tercover dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).

REDAKTUR: dewi yuhana, LAYOUTER: siti


UPT BANDARA ABD SALEH SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 84

Abdul Rachman Saleh Ikon Besar Kabupaten Internasionalisasi Harus Dipercepat LAPANGAN UDARA (LANUD) ABDUL RACHMAN SALEH sangat layak menjadi Bandara Internasional. Untuk mewujudkannya juga tidak sulit. Hanya dibutuhkan kemauan yang keras dan political will pemerintah pusat saja. ‘’Sangat layak sekali. Dan Abdul Rachman Saleh bisa menjadi ikon besar Kabupaten Malang.,’’ tandas Ir. Wahid Wahyudi, Kadishub dan LLAJ Jatim kepada MP di ruang kerjanya, belum lama ini. Wahid, yang juga Penjabat Bupati Lamongan ini, kemudian merinci sejumlah indikator pendukung naiknya status Abdul Rachman Saleh. Bahkan, lapangan terbang milik TNI AU ini bisa menjadi embarkasi penerbangan haji dan umroh. Dikatakan Wahid, lanud Abdul Rachman Saleh posisinya dikeliling 11 kabupaten/kota di Jatim. Dengan kata lain, 11 wilayah padat penduduk itu kebutuhan sarana tranportasi udaranya bisa dicover dari Malang. Tidak perlu ke Juanda Surabaya. Yaitu dari Malang raya ada tiga pemerintahan Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu. Dari sisi barat berhubungan dengan Kota Blitar, Kabupaen Blitar, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Kediri. Kemudian, lanjut Wahid, dari sisi utara bandara ada tiga wilayah besar yaitu Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan dan Probolinggo. ‘’Kebutuhan transportasi dari 11 daerah itu cukup diarahkan ke Malang. Tidak perlu semuanya ke Surabaya,’’ jelasnya. Selain transportasi udara seharihari, lanjut Wahid, kebutuhan layanan penerbangan haji dari 11 kabupaten/kota itu bisa dialihkan pula ke Lanud Abdul Rachman Saleh. Jika ini terjadi, otomatis format pelayanan haji menjadi lebih meningkat.

‘’Kita, pemerintah, tidak memikirkan berapa PAD (Pemasukan Asli Daerah) yang masuk. Itu urusan kecil. Yang kita pikirkan dan paling utama, bagaimana hak pelayanan terhadap bisa maksimal. Itu saja,’’ ujar pejabat kelahiran Lamongan ini. Disebutkan Wahid, potensi lain yang tidak kalah pentingnya adalah terbukanya peluang membuka jalur penerbangan baru dari dan menuju Abdul Rachman Saleh. Baik rute domestik maupn rute internasional. Untuk rute domestik, Pemprov Jatim selaku pengelola bandar udara enclave sipil ini akan dibuka

jalur Malang-Banjarmasin, MalangMakasar, Malang-Lombok dan Malang-Bandung. Potensi pasar di empat jalur penerbangan tadi sangat besar sekali. ‘’Kita semua tahu, Lombok pusatnya wisata. Makasar kota poros keluar masuk wilayah Sulawesi. Banjarmasin potensinya banyak pedagang dan pengusaha besar ada di sini. Begitu juga Bandung,’’ paparnya. Sementara itu untuk rute penerbangan internasional bisa dibuka jalur Malang-Malaysia, Malang-Singapura dan Malang-Jeddah (Medinah). Potensi pasar dari ketiga kota besar tadi sebenarnya tinggal digarap saja. ‘’Kalau mau menjual potensi kabupaten Malang, dan Malang Raya se-

cara umum hanya itu caranya. Tinggal bagaimana komitmen pemerintah pusat saja. Mau apa tidak. Karena segalanya sudah siap,’’ sentilnya. Ditambahkan Wahid, sejumlah maskapai penerbangan baik lokal atau pun luar negeri sebenarnya sangat ingin masuk Lanud Abdul Rachman Saleh. Sebagai profesional murni, mereka melihat ada kandungan ‘emas’ tersimpan di Kabupaten Malang yang belum digali dengan serius. ‘’Dan jika ini terwujud, perekonomian Malang Raya pasti akan naik. Itu sudah otomatis. Ketika pasar datang ke sana (Malang Raya) tentu segala kebutuhan pasar bisa dipenuhi warga Malang Raya,’’ pungkasya berapi-api.(hary santoso)

MENUJU INTERNASIONAL: Ruang tunggu di Lantai II Bandara Abdul Rahman Saleh yang siap menopang penerbangan, termasuk rencana membuka rute baru.

Soal ILS, Dishub Pertanyakan Keseriusan Kemenhub KEMENTRIAN Perhubungan (Kemenhub) belum serius menggarap potensi Abdul Rachman Saleh. Berikut wawancara MP dengan Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim. Ke depan, bagaimana perkembangan Abdul Rachman Saleh, sebenarnya? Secara fisik bandara di Malang sudah sangat maju. Dan siap menyongsong persaingan ekonomi di Asean. Kenapa, Anda bisa lihat sendiri bagaimana megahnya bangunan Abdul Rachman Saleh sekarang ini. Kemegahan gedungnya, berjalan seiring dengan mutu pelayanan yang kita berikan. Lantas apa lagi yang ditunggu Pemprov Jatim sebagai pengelola? Keseriusan pemerintah pusat. Dalam hal ini Kemenhub melalui Dirjen Hubud (Perhubungan Udara).

Sebab, percuma saja kita serius mengembangkan kalau yang di sana (pusat) tidak mendukung. Ibarat bertepuk sebelah tangan. Kok bisa begitu? Sebagai pengelola, Pemprov Jatim ingin membeli ILS (Instrument Landing Sistem) untuk dipasang di Abdul Rachman Saleh. Karena fungsi dan kegunaan ILS sangat fital. Dan harus dipenuhi agar bisa menjadi bandara internasional. Karena alat yang ada sekarang sudah sangat tua dan tidak memenuhi persyaratan keamanan penerbangan sipil. Lantas kenapa tidak langsung beli saja? Tidak semudah itu. Kalau soal anggaran, APBD Jatim sudah sangat siap. Bahkan, pak gubernur juga setuju pembelian ILS dianggarkan kurang lebih Rp 20 miliar. Tapi, oleh kementrian perhubungan tidak

diperkenankan. Alasannya, akan dibelikan sendiri (Kemenhub). Tetapi, kenapa sampai sekarang belum dibelikan? Karena anggaran pembelian ILS akan dimasukkan APBN tahun 2016. Tapi nyatanya sampai APBN didhok DPR RI, anggaran ILS untuk Abdul Rachman Saleh belum ada. Dadi njalok gak dikabulno. Tuku dewe ora oleh. Lha terus kon piye? Maunya kita, biar Pemprov Jatim yang beli ILS tetapi operasionalnya tetap milik pusat. Apa sudah ada pembicaraan sebelumnya dengan Kemenhub? Wis.Sudah. Malah dua kali pak gubernur ketemu pak Menhub. Bahkan pak gubernur juga sempat ketemu lagi sama pak Menhub di VVIP Juanda. Di situ juga sudah diutarakan rencana pembelian ILS. Tapi, sampai sekarang, belum jelas. Sebegitu pentingnya ILS itu? Sangat penting. Karena hanya dengan ILS

Wahid Wahyudi

keselamatan penerbangan sipil bisa dijaga. Saat ini, operasional maskapai penerbangan di Malang sangat belum maksimal. Kenapa, karena slot penerbangan hanya bisa dilayani pada jam-jam tertentu saja. Dan dalam kondisi cuaca tertentu saja. Kalau ada ILS, penerbangan bisa dimulai pada pagi hari sekali sampai malam hari. Sekarang penerbangan terakhir paling maksimal jam 15.00. Di atas jam itu, tidak berani. Karena tidak ada alat navigasi keselamatan penunjang penerbangan. Dan semua maskapai besar juga mendesak Dinas Perhubungan agar segera memasang ILS. Kalau akses run way apa sudah memenuhi? Sangat memenuhi. Panjang run way Bandara Abdul Rachman Saleh sekarang ini 2.250 meter. Untuk penerbangan pesawat berbadan lebar sudah bisa. Jogja saja, sebagai bandara internasional hanya 2.000 meter. Bandung juga sama 2.000. Tinggal pasang ILS saja, maka Abdul Rachman Saleh bisa menjadi bandara internasional tebatas. Artinya, bisa melayani rute kota besar di Asia dan Arab. Estimasi Anda, kira-kira kapan semua ini bisa benar-benar terwujud? Semua usaha sudah kita lakukan. Media massa juga tidak pernah henti membantu menyuarakan ini (internasionalisasi). Yach, kita tinggal doa saja, agar keinginan masyarakat Malang Raya bisa segera dipenuhi pemerintah pusat.(hary santoso)

Disiapkan Play Ground dan Garbarata MEGAH dan mewah. Itulah kesan yang ditampilkan fisik Bandara Abdul Rachman Saleh. Bandara kebanggan warga Malang Raya, yang dibangun dengan anggaran kurang lebih Rp 139 miliar ini, layak menjadi bandara internasional. Paduan warna orange dan biru dibagian depan, menjadikan bandara Abdul Rachman Saleh jauh dari kesan dhesani. Penempatan nama bandara dengan bahan warna putih aluminium menambah kesan mewah. ‘’Cukup mewah. Dan layak kalau nanti benar-benar jadi bandara internasional. Tinggal, bagaimana kita memaksimalkan potensi yang ada ini,’’ kata Suharno, Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Abdul Rachman Saleh. Saat ini, kata Suharno, lalu lalang penumpang sudah mencapai 2.000 per hari. Jumlah ini, bisa tinggi jika memasuki musim liburan. Dan daya tampung bandara masih sangat memadai jika status bandara nantinya naik menjadi bandara internasional. ‘’Itu (internasionalisasi) yang kita tunggu sekarang,’’ harapnya. Ungkapan Suharno memang tidak salah. Dengan desain bandara model dua lantai, Abdul Rachman Saleh sangat pas kalau jadi bandara internasional. Agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas calon penumpang, UPT membaginya dalam dua lokasi. Penumpang yang masuk Malang Raya, langsung keluar melalui terminal kedatangan, yang posisinya ada di selatan bandara baru. Kemudian calon penumpang yang hendak keluar Malang Raya disiapkan di terminal keberangkatan. ‘’Di sini juga kita bagi jadi dua kesibukan. Di lantai satu, khusus untuk calon penumpang yang hendak chek in sebelum naik pesawat. Mereka dengan mudah bisa memilih maskapai penerbangan mana yang akan digunakan,’’ katanya. Kemudian setelah dari lantai satu, calon penumpang langsung naik ke lantai dua. Di sini sudah disiapkan ruang tunggu yang bersih dan nyaman. Dari ruang tunggu model setengah lingkaran ini, calon penumpang bisa melihat kesibukan naik turunnya pesawat di bandara. ‘’Sambil menunggu, kalau hendak cari makanan sudah kita siapkan dua lounge. Mereka tinggal pilih mana yang cocok. Ke depan, kita akan tambah tenant lebih banyak lagi, sehingga calon penumpang banyak pilihan. Misalnya, oleh-oleh, souvenir atau merchandise kebanggaan Malang,’’ harapnya. Disebutkan dia, dalam waktu dekat, UPT Bandara Abdul Rachman Saleh akan menyiapkan fasilitas play ground. Meski tidak terlalu luas, fasilitas ini sangat penting artinya. Terutama untuk anak-anak sambil menunggu penerbangan. ‘’Tahun depan, Insya Allah, kita sudah siapkan. Seperti bandara-bandara besar lainnya, mesti ada play ground-nya,’’ janjinya. Satu fasilitas yang tidak kalah pentingnya adalah keberadaan garbarata atau belalai gajah. Saat ini, karena belum ada garbarata penumpang harus jalan kaki menuju pintu masuk pesawat. Tentu ada resikonya yaitu kehujanan atau kepanasan. ‘’Saya sudah sampaikan ke pak Kadis, keberadaan garbarata sangat penting sekali. Karena itu bagian dari mutu pelayanan kita (pemprov) sebagai pengelola bandara,’’ kata Suharno dengan menyebut salah satu pabrikan garbarata di Indonesia. Ditambahkan dia, meskipun bangunan fisik bandaranya sudah megah pihaknya tidak akan melupakan fasilitas masjid untuk calon penumpang. Sebab, masjid yang ada sekarang kurang layak untuk mengimbangi keberadaan bandara. ‘’Dan pak Kadis sangat setuju. Bahkan, beliaunya sendiri yang minta agar masjid segera dibangun. Pak Kadis bilang, tidak boleh mikir dunia saja. Tabungan di sana juga harus dipenuhi,’’ pungkasnya sembari telunjuknya mengarah ke langit. Diresmikan Hari Jumat, 30 Desember 2011, menjadi sejarah baru penerbangan komersial di Bandara Udara (Bandara) Abdul Rachman Saleh, Malang. Karena sejak hari itu, fasilitas penerbangan sipil pisah dengan base operational Lanud Abdul Rachman Saleh. Asal muasal penerbangan sipil di Malang dimulai 5 Mei 2005. Hingga sekarang, sudah masuk tahun ke 10 tercatat ada 9 kali penerbangan dari dan menuju Abdul Rachman Saleh. Jumlah maskapai penerbangan yang melayani terus bertambah dan berkembang. Bahkan, puluhan slot sudah didaftarkan ke pihak bandara agar mereka bisa menambah rute penerbangan dari yang ada sekarang. Tetapi, semua itu, belum bisa diwujudkan karena navigasi keselamatan penerbangan internasional berupa ILS (Instrument Landing System) belum dimiliki. Dari sembilan rute penerbangan ada 8 kali penerbangan mendominasi rute Malang-Jakarta. Sedang satu rute yaitu Malang-Denpasar yang dilayani Wing Air. Sedang maskapai lainnya yaitu Citilink, Garuda, Sriwijaya Air dan paling baru Batik Air. Sejarah mencatat penerbangan sipil di Lanud Abdul Rachman Saleh mulai dibuka sejak 1994 lalu. Tapi tidak bertahan lama, tahun 1997, saat krisis moneter terjadi, Merpati Nusantara Airline yang melayani penerbangan tidak mampu bertahan dan menutup penerbangannya. Baru, pada tahun 2005, penerbangan komersil dibuka kembali hingga saat ini. Hari ini, berkembang menjadi bandara enclave civil atau bandara sipil yang masih menggunakan fasilitas TNI AU, tapi sudah diluar Base Ops Lanud Abdul Rachman Saleh.(hary santoso)

JADWAL PENERBANGAN

Senin

Selasa

Rabu

3 x

3 x

3 x

2 x

2 x

2 x

1 x

1 x

1 x

Kamis

Jumat

Sabtu Minggu

Sriwijaya Air 3 x

3 x

3 x

3x

2 x

2 x

2x

1 x

2 x

1x

Garuda Indonesia 0 x CitiLink 1 x

GRAFIS: ABDEE/ MALANG POST

REDAKTUR: HAS, LAYOUTER: ABDEE


SUPPORT: Bunda Amelia Pramono salah satu psikolog dan para orangtua ABK yang menyuport Madrasah Inklusi .

SEKOLAHKU

MANDIRI: Salah satu Anak Berkebutuhan Khusus ( ABK ) saat belajar menjahit mainan yang di dampingi oleh seorang guru.

BERBAKAT: Siswa ABK Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Ar Roihan saat menunjukkan kelihaiannya dalam bermusik di hadapan para Tamu MDC.

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 85

Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Ar Roihan

PERJUANGKAN HAK ABK, KUKUHKAN SEBAGAI MADRASAH INKLUSI semoga usaha MI Terpadu Ar Roihan terus bisa membawa manfaat lebih luas,” harapnya. Terus belajar dan belajar menjadi program utama di MI Terpadu Ar Roihan dengan komitmen bunda Lailil Qomariyah sebagai kepala madrasah terus menerus membimbing dan memfasilitasi Shadow Teacher untuk mengikuti berbagai macam pelatihan, kursus ketrampilan, magang pada lembaga – lembaga yang telah berkompeten melayani ABK, berbagai bentuk kerjasama juga dilakukan dengan Psikolog, dokter Puskesmas, lembaga professional dan instansi pemerintah untuk bersama-sama memikirkan pendidikan peserta didik berkebutuhan khusus,

G AN

Sebagai madrasah yang telah mengukuhkan diri sebagai madrasah Inklusi tentu banyak hal yang telah dialami, suka duka dalam melayani anak berkebutuhan khusus. ”Kadang kami bisa tertawa melihat kepolosan tingkah laku siswa ABK, terkadang kami juga terharu dan tak terasa sampai meneteskan air mata melihat mereka yang mampu melakukan sesuatu yang menurut siswa pada umumnya itu hal biasa, namun menurut anak ABK adalah hal yang luar biasa,” kata dia. Belum lagi melihat terharunya para orangtua mereka yang datang dengan berlinang air mata bercerita tentang anak mereka yang telah pintar bisa salat dan selalu ingat kapan waktu salat tiba, sudah bisa makan sendiri, mandi sendiri, mau bermain bersama teman teman yang lain, rasa syukur dan terima kasih meraka ungkapkan. ”Alhamdulillah juga kami panjatkan atas segala keadaan yang ada saat ini

AL

28 N

mengukuhan diri sebagai Madrasah Inklusi, dan kini di MI Terpadu Ar Roihan telah melayani ABK sebanyak 33 siswa dengan hambatan yang beragam mulai hambatan fisik seperti Celebral palsy, tunarungu, hambatan intelektual, emosional dan prilaku seperti Hiperaktif, Slowlearner, Disleksia, autis sampai down syndrom. Mengelola pendidikan Inklusi tidaklah mudah apalagi dengan keadaan yang serba terbatas, sarana prasarana penunjang terbatas, perhatian pemerintah dan masyarakat juga sangat terbatas, serta SDM pengajar juga masih lemah pengetahuannya tentang ABK. Namun, dengan segala keterbatasan, MI Terpadu Ar Roihan terus semangat memperjuangkan anak ABK yang seharusnya mendapatkan hak sepadan sesuai kebutuhan mereka. Lailil Qomariyah, adalah bunda yang berada di garda terdepan sebagai pelopor dan pemompa semangat belajar para pengajar di MI Terpadu Ar Roihan untuk terus membangun madrasah Inklusi ini menjadi sesuai harapan bersama. dengan kesabaran, keuletan, dan semangat beliau yang selalu berusaha dengan berbagai macam kesulitan yang telah di hadapi, MI Terpadu Ar Roihan kini telah dikenal sebagai Pelopor Madrasah Inklusi.

segala upaya ini akan lebih besar manfaatnya ketika semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat samasama bersepakat untuk memberikan perhatian dan berkomitmen dalam memberikan hak pelayanan pendidikan sesuai kebutuhan ABK secara maksimal.

(*/oci)

M EN AT

R 20 M BE OVE

15

kebutuhan masing-masing tanpa harus membandingkan siswa satu dengan siswa lainnya, karena secara fitrah setiap individu dilahirkan dengan membawa kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Dengan keyakinan ini sistem perekrutan siswa di MI Terpadu Ar Roihan menjadi berbeda dengan sekolah-sekolah sederajat pada umumnya yang menginginkan hanya menerima peserta didik berprestasi. Justru dengan sistem rekrutmen ini MI Terpadu Ar Roihan mengukuhkan diri secara perlahan menyempurnakan diri menjadi sekolah inklusi. Sejak tahun pertama rekruitmen siswa di MI Terpadu Ar Roihan tidak menggunakan penyaringan atau syarat kompetensi khusus pada calon peserta didik, dengan sistem ini membuka seluas-luasnya masuknya berbagai macam karakter peserta didik hingga kemudian menggugah cakrawala nurani untuk berhidmad memberi pelayanan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus. Sementara paradigma pendidikan saat ini masih terfokus pada peserta didik yang tidak memiliki hambatan. ”Setiap tahun pada penerimaan siswa baru selalu kami temukan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan jumlahnya terus bertambah serta hambatan mereka juga bervariasi,” ujar Kepala MI Terpadu Ar Roihan Lailil Qomariyah. Maka pada tahun ketiga MI Terpadu Ar Roihan resmi

P BU

KEPEDULIAN atas pendidikan generasi penerus bangsa adalah tanggungjawab bersama yang tidak bisa di wakilkan hanya pada satu lembaga atau bahkan individu. Meski UU mengatur hak memeroleh pendidikan seperti tercantum “pendidikan adalah hak setiap warga negara dan pemerintah wajib membiayainya” namun, tidaklah kemudian masyarakat berpangku tangan. Masyarakat tidak bisa hanya menunggu dengan hanya menggerutu ketika melihat pelaksanaan pendidikan di negara ini belum terkelola dengan baik. Tanggungjawab adalah kata kunci bagi Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Ar Roihan untuk memberikan hak pendidikan kepada mereka yang berhak. Meski hanya sedikit yang bisa dilakukan, hak pendidikan layak bukan hanya milik mereka yang mampu bersekolah seperti pada umumnya, dibalik itu ada hak yang sama bagi mereka yang memiliki hambatan agar mendapatkan pendidikan sebagaimana mestinya. Hak inilah yang saat ini diperjuangkan oleh MI Terpadu Ar Roihan agar siswa berkebutuhan khusus bisa mendapatkan layanan pendidikan sesuai kebutuhan mereka secara maksimal, karena masih sangat sedikit kepedulian atas mereka baik dari pemerintah maupun lembaga swasta serta masyarakat pada umumnya Desain awal dibukanya MI Terpadu Ar Roihan pada tahun 2008 berkeinginan memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi setiap peserta didik sesuai dengan

KUNJUNGAN: Kepala MIT Ar-Roihan Laily Qomariyah saat foto bersama dengan tamu MDC dari 5 Propinsi yang saat itu berkunjung.

DI KE 1255 K HARI JA

SMP Negeri 1 Singosari

Gudangnya Siswa Berprestasi Akademik dan Non Akademik MALANG - Sederet prestasi berhasil dihimpun oleh siswa-siswi SMP Negeri 1 Singosari, setidaknya dalam satu semester terakhir. Prestasi yang diraih meliputi bidang akademik maupun bidang seni kreativitas dan olahraga di berbagai tingkat kejuaraan. Kepada Malang Post, Rudolf Firdausy Stevanno juara 1 Bulu Tangkis tunggal putra Kejurkab 2015 mengaku bangga akan raihan prestasinya kali ini. Ia berharap dapat meraih prestasi lebih baik lagi dalam kesempatan selanjutnya. Luthvi Arie Sandy peraih juara Kejurda Polo Air 2015 Jawa Timur, mengatakan latihan rutin dengan selalu berdisiplin menjadi kunci suksesnya meraih prestasi. Hal yang sama dikatakan Zulvia Ertha juara 3 Bulu Tangkis Putri Kejurkab 2015. Ia mengungkapkan juara tidak bisa dicapai tanpa adanya usaha. Maka ketekunan dan berusaha sekuat tenaga menjadi syarat utama bagi seseorang

mencapai prestasi. “Tentu keberhasilan kami ini atas dukungan dan bimbingan para guru dan doa teman-teman semua,” ungkapnya. Siswa lain yang sukses meraih prestasi diantaranya Azeva Haqqi Pradiar Pemeran wanita terbaik Festival Sinema Sekolah se Jawa Timur, Marshanda Novilia juara 1 Pencak Silat O2SN Jawa Timur, Aisyah Al-Khoirunnida’ juara 3 Tilawah Putri Jawa Timur, Delfa Amalya Putri juara 1 Sepatu Roda kategori putri 500 m dan juara 2 kategori putri 5000 m, Luthvi Arie Sandy juara 1 Kejurda Polo Air 2015 Jawa Timur, Munifah Febriyanti juara 3 Karate Putri komute 48 kg tingkat Nasional dan Nabila Kautsar juara 3 karate putri komute 45 kg tingkat Nasional. Waka Kesiswaan SMPN 1 Singosari Kasmadi M. Pd mengatakan, sekolah akan selalu mendukung apapun yang menjadi bakat siswanya yang menunjang untuk perkembangan potensi

PRESTASI: Rudolf Firdausy Stevanno dkk, dengan tropy dan medali masing-masing foto bersama kepala SMPN 1 Singosari Drs. Achmad Muzakin, M. Ag diri mereka. Tidak ada aturan yang membatasi siswa untuk berekspresi dan berkreativitas selagi tidak mengganggu kewajiban belajar. “Malah kita support mereka untuk terus berlatih dan berkompetisi,” ujarnya.

Dukungan sekolah selama ini, dijelaskan Kasmadi dalam berbagai bentuk. Selain memfasilitasi mereka dengan program-program pengembangan bakat dan minat juga memberikan kesempatan dan dukungan kepada siswa yang hendak mengikuti

ajang kompetisi di luar sekolah. Program pengembangan bakat yang dalam hal ini program ekstrakurikuler ada sebanyak 22 jenis. Baik yang berkaitan dengan seni, keterampilan maupun olahraga. Seluruhnya dibina dengan baik dengan sarana yang memadai dan pembina yang

Gandeng UB Kembangkan Ekskul Robotika SINGOSARI - Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran siswa, SMPN 1 Singosari menggandeng Universitas Brawijaya dalam pengembangan program ekstra robotika. Beberapa waktu yang lalu, kesepekatan kerjasama kedua belah pihak dilakukan. Tujuannya untuk semakin dapat memberikan bimbingan terhadap peserta didik dengan lebih intensif. Kerjasama ini diharapkan menjadi salah satu langkah efektif dalam mengembangkan bakat siswa dalam bidang robotika. Di SMPN 1 Singosari sendiri, program robotika baru ada sejak dua tahun yang lalu. Meski terbilang masih baru, namun peminat robotika di sekolah ini termasuk yang terbanyak dari program ekstra lainnya. Oleh karena itu pihak guru tidak

main-main memberikan pelayanan terbaik bagi siswa. “Sebisa mungkin kita fasilitasi dengan program layanan terbaik. MoU yang dibuat dengan kampus Brawijaya diharapkan dapat memberikan bimbingan yang lebih intens pada siswa,” ujar Wakil Kepala SMPN 1 Singosari Drs. Mardiono. Alasan lain diseriusinya bimbingan ekstra robotika adalah potensi diri siswa yang dinilai para guru sangat mendukung. Jika bakat siswa yang potensial tidak dibina dengan maksimal maka tidak akan berkembang dengan maksimal. Sarana program ekstra robotik sendiri di SMPN 1 Singosari telah memadai. Beberapa set robot telah disiapkan untuk siswa. “Anak-anak itu kreatif, mereka dapat belajar dengan cepat. Jika tidak diimbangi

dengan sarana yang mamadai maka perkembangan mereka akan lambat bahkan bisa terabaikan,” ungkapnya. Selama hampir dua tahun sudah ada beberapa robot hasil karya siswa. Ini menjadi bukti bahwa bakat mereka memang potensial. Satu kelompok bisa ditarget satu karya dalam setahun. Sistemnya dalam satu semester mereka dapat membuat software lebih dulu. Lalu dilanjutkan merakit perangkat kasarnya di smester kedua. Untuk biaya satu robot saja bisa mencapai belasan juta rupiah. “tergantung tingkat fungsi dan kerja robot yang dibuat. Semakin canggih, maka pirantinya tentu lebih lengkap dan lebih mahal,” tambah Mardiono. Faizal Andi Susilo selaku pembina

mengatakan siswa SMPN 1 Singosari memiliki bakat dan kemampuan yang bagus dalam bidang robotika. Kesuksesan mereka merakit robot juga ditunjang oleh kedisiplinan dan ketekunan yang baik. “Masuk ke esktra robot itu memang tidak perlu syarat khusus, yang penting mempunyai kemauan, seperti yang ditunjukkan oleh siswa sini,” ujarnya. Saat ditemui Malang Post ia bersama tim pembina yang lain sedang mendampingi para siswa. Mahasiswa Fakultas Ilmu Teknik Komputer Universitas Brawijaya ini mengatakan saat ini siswa sedang konsentrasi pada pembuatan robot linetracer dan forklift. Kedua macam robot ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup. Namun ia menilai

profesional. “Hanya sebagian kecil saja program yang dibina sendiri oleh guru, selebihnya kita mendatangkan dari luar,” tambahnya. Ia menilai raihan prestasi siswanya kali ini cukup membanggakan. Setiap mereka telah menunjukkan kualitas dan kelebihan di bidang masing-masing. Prestasi ini diraih berkat upaya dan latihan yang selalu rutin dilakukan. “Upaya bisa kita nilai dari proses pembinaannya, sedangkan latihan bisa dilihat dari ketekunan siswa,” kata dia. Kasmadi berharap ada banyak lagi prestasi yang akan dicapai oleh siswasiswi SMPN Negeri 1 Singosari. Sebuah prestasi yang selalu mengharumkan nama dan citra sekolah baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan internasional. “Kami akan menunggu kejutankejutan lain dari anak-anak dengan prestasi mereka yang membanggakan,” pungkasnya. (imm/oci)

ROBOTIKA: Siswa SMPN 1 Singosari saat merakit robot dalam program ekstra robotika.

siswa SMPN 1 Singosari akan mampu membuatnya dengan bagus. “Memang semuanya perlu ketekunan,

kami yakin dengan potensi yang dimiliki adik-adik disini akan mampu berkembang di bidang robotika,” tukasnya. (imm/oci) REDAKTUR: ROSIDA. LAYOUT: SLATEM


PENDIDIKAN KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

BUKTI MUTU: Kepala Bidang Humas SD Plus Al-Kautsar Darmaji, S. Ag dengan tropi juara LBM 2015 bersama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dr. Saiful Rachman MM. M. Pd.

HALAMAN 86

EKSKUL: Grup drumband SD Plus Al-Kautsar sebagai salah satu program ekstra unggulan di sekolah.

SD Plus Al-Kautsar

Juara 2 Nasional Lomba Budaya Mutu MALANG - Perjuangan SD Plus Al-Kautsar dalam Lomba Budaya Mutu (LBM) akhirnya membuahkan hasil. Pada (5/11/15) lalu, sekolah ini ditetapkan sebagai juara 2 LBM kategori sekolah swasta tingkat nasional. Hasil ini disambut gembira oleh guru dan seluruh civitas sekolah. Kepala Bidang Humas Darmaji, S. Ag mengatakan, juara LBM ini merupakan hasil dari jerih payah tim guru selama kurun waktu enam bulan. Apalagi persiapan lomba ini dilakukan di tengah sibuknya

tugas mengajar mereka. “Alhamdulillah, meskipun juara 2 belum cukup bagi kami. Ini kesempatan untuk kembali belajar bagaimana membagun sistem dan budaya pendidikan yang bermutu. Harapan kami tahun depan diberikan kesempatan lagi untuk ikut berpartisipasi, semoga hasilnya lebih baik,” ujarnya. Darmaji menuturkan, memperoleh juara 2 merupakan sebuah pertanda bahwa masih ada sisi yang perlu diperbaiki. Predikat juara bukan tujuan utama, dalam hal ini SD Plus

Al-Kautsar lebih berorientasi pada membudayakan mutu pedidikan yang berkualitas. “Kami utamakan pada membina dan membangun budaya di lingkungan sekolah, karena buat apa gelar juara kalau tidak sesuai dengan realitanya,” ungkapnya. Dengan budaya yang telah terbangun, akan berimbas kepada sektor lainnya. Bahkan menjadi sebuah jaminan untuk menghasilkan produk lulusan yang berkualitas. “Jika output lulusan bagus dari input yang sudah bagus

kami kira itu hal yang biasa. Yang mengagumkan adalah input yang biasa menjadi output yang luar biasa. Dan itu bisa terjadi di sekolah dengan budaya yang bermutu,” terangnya. Dari sejak berdirinya beberapa tahun yang lalu, SD Plus Al-Kautsar tidak sekalipun melakukan seleksi terhadap calon peserta didiknya. Namun demikian, sekolah di jalan Simpang LA Sucipto ini berhasil tampil sebagai sekolah dengan lulusan perolehan nilai UN terbaik di Kota Malang. Ini salah satu bukti konkrit bahwa

SMPK Mardi Wiyata

Makin Mantap Sebagai Sekolah Swasta Unggulan MALANG - Sebagai salah satu sekolah lanjutan tingkat pertama di kota Malang, SMPK Mardi Wiyata bertekad menjadi sekolah swasta unggulan yang dipercaya masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa program unggulan ditawarkan dan telah terbukti sukses dijalankan. Program ini dibentuk untuk menunjang mutu pendidikan yang diterapkan sekolah di jalan Semeru ini. Antara lain program perkemahan masa orientasi peserta didik, kunjungan akademik ke museum Vianey, latihan dasar kepemimpinan bagi OSIS, wisata edukasi, studi lapangan, baksos OSIS dan anggota PMR serta Pekan Mardi Wiyata Cup. Waka Humas SMPK Mardi Wiyata Christian Sugiharto, S.Pd mengatakan, program-program tersebut dinilai sangat efektif dalam membagun kompetensi peserta didik di berbagai bidang. “Kalau kita perhatikan dan pelajari secara seksama ada banyak nilai positif yang terdapat dalam program unggulan yang kita terapkan,” katanya. Christian memaparkan, nilai pembelajaran yang terdapat di setiap program unggulan tersebut misalnya, pada kunjungan akademik ke Museum Viney. Dalam kegiatan ini siswa banyak belajar tentang karakteristik berbagai jenis fauna. Dengan meninjau dan meneliti langsung pada objek yang dipelajari siswa mendapatkan pengalaman berharga dari sekedar belajar dari buku. “Program ini sebagai upaya penguatan materi dari apa yang telah

dipelajari siswa di dalam kelas,” tambahnya. Manfaat serupa juga terdapat di program unggulan lainnya, seperti wisata edukasi. Pada tahun sebelumnya program ini mengantarkan siswa ke Bali. Di sana, siswa-siswi kelas VIII belajar langsung kekayaan seni budaya nusantara di Pulau Dewata. Selain seni, mereka juga belajar banyak dari situ-situs sejarah yang sampai saat ini dapat dieksplorasi dengan leluasa. Demikian juga program studi lapangan. Program ini dikhususkan untuk siswa kelas IX. Ia menerangkan, siswa dibimbing untuk melihat lebih dekat tentang dunia kerja. Teknisnya dengan mengunjungi perusahaan atau industri-insdustri. Dari beberapa program unggulan yang ada, kunjungan lapangan ini adalah yang terbaru dan belum pernah dilaksanakan. Rencananya program ini baru akan direalisasikan dengan mengunjungi perusahaan Pocari Sweat pada Desember mendatang. “Tujuan dari kunjungan ini bukan merangsang siswa bekerja. Tetapi memberikan pandangan pada mereka untuk dapat memilih jurusan yang tepat saat mereka di SMA/SMK nanti,” terang Christian. Kepala SMPK Mardi Wiyata Drs. Jeremias Torimtumbun mengungkapkan, pentingnya diadakan program studi lapangan dan beberapa program unggulan lainnya. Menurutnya peserta didik dapat secara langsung merasakan pendidikan karakter untuk membangun kepribadian. Di studi la-

pangan mereka dapat belajar disiplin, tekun dan bertanggungjawab. Sedang di wisata edukasi siswa diajarkan cinta pada seni budaya bangsa dengan belajar dari sejarah dan karya-karya nyata seniman nusantara. “Kami tanamkan mereka kepercayaan untuk bisa memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang ada dari program unggulan yang dimiliki sekolah,” ungkap Jeri, sapaan akrabnya. Ia yakin jika siswa tekun dan disiplin mengikuti program sekolah, maka potensi diri yang mereka miliki akan berkembang. Sedangkan Pekan Mardi Wiyata Cup sebagai salah satu program unggulan telah berlangsung lama dan telah menjadi icon sekolah ini. Kegiatan tahunan yang biasanya digelar di awal tahun ini, telah mendapatkan kepercayaan yang luar biasa dari masyarakat. Ratusan bahkan ribuan siswa Sekolah Dasar selalu ambil bagian untuk berpartisipasi mengikuti kegiatan yang menjadi wadah pengembangan bakat dan potensi mereka. Sebagai satu langkah meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat yang ingin mengakses informasi tentang SMPK Mardi Wiyata, mereka dapat membuka alamat www. smpkmardiwiyata-mlg.sch.id. sebagai website sekolah yang baru diluncurkan beberapa hari yang lalu. Untuk penerimaan siswa baru, sekolah ini membuka pen­ daftaran mulai 1 Desember 2015 mendatang. (imm/adv/oci)

IMAM/MALANG POST

BERDEDIKASI: Guru-guru SMPK Mardi Wiyata yang sukses mencetak siswa-siswi berprestasi dengan pelayanan pendidikan terbaik.

budaya mutu di sekolah ini telah dibangun jauh sebelum adanya LBM yang diadakan Kementerian Pendidikan. Keikut sertaan SD Plus AlKautsar dalam LBM merupakan rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Malang. Karena dianggap sebagai sekolah yang bermutu di berbagai bidang. Keputusan ini ternyata tidak salah, sekolah membuktikan dengan budaya mutu dan sistem pendidikan yang telah terbentuk, tampil sebagai salah satu pemenang tingkat nasional.

Sejak ditetapkan lolos provinsi, SD Plus Al-Kautsar kembali menyusun portofolio untuk diajukan ke tingkat nasional. Selanjutnya dilakukan visitasi oleh tim penilai yang langsung meninjau sekolah. Persentase penilaiannya 20 persen dari portofolio dan 50 persen dari hasil visitasi. Sisanya ditentukan dari hasil presentasi kepala sekolah. Darmaji menjelaskan, kriteria penilaian LBM meliputi empat hal. Yaitu mutu pembelajaran, mutu ekstrakurikuler, mutu manajemen dan

perpustakaan. Mutu pembelajaran dinilai dari proses yang berjalan saat belajar mengajar berlangsung. Mutu perpustakaan dinilai tak hanya dari segi kelengkapan referensi, namun juga pelayanan dan budaya siswa membaca di perpus. Sedangkan mutu ekstrakurikuler dinilai dari produktifitas siswa dalam meraih prestasi dari 35 porgram ekstra yang dimiliki SD Plus Al-Kautsar. “Untuk mengetahui dan memverifikasi data semua itu, tim juri melakukan visitasi ke sekolah,” pungkasnya. (imm/adv/oci)

Tiap Pagi Lantunkan Alquran, Siswa SMA Islam Makin Berkarakter

RUTIN: Kegiatan mengaji dan mengkaji Alquran siswa SMA Islam.

MALANG - Setiap pagi di SMA Islam ada yang berbeda dari sekolah pada umumnya. Lantunan ayat-ayat suci Al-quran terdengar dari pengeras suara yang berada di tiap kelas. Seakan ������������� dipandu dari satu tempat, lantunan Alquran ini diikuti oleh seluruh siswa di kelas. Tak hanya itu, satu per satu ayat yang sudah dibaca lalu diterjemahkan dan dikaji oleh seorang guru agama. Seluruh siswa dan guru pun menyimak untuk diambil hikmah dan pembelajaran dari kandungan Alquran. Kegiatan ini rutin dilaksanakan selama kurang lebih dua puluh menit sebelum proses belajar mengajar dilangsungkan. Kepala SMA Islam, Drs. Sularto, M.Pd mengatakan, mengaji dan mengkaji Alquran telah berlangsung sejak lama. Tujuannya agar warga SMA Islam khususnya para siswa akrab dengan Alquran. Sesuai dengan visi sekolah dalam membangun generasi yang beriman, berilmu pengetahuan, terampil, disiplin dan berakhlak mulia. “Sumber dari segala sumber keislaman dan tatanan hidup manusia itu adalah Alquran. Maka akan sangat baik jika kita intensifkan kajian kandungan Alquran ini setiap hari untuk anakanak,” ujarnya. Diceritakannya, bahwa sebelum tahun 2004 sebelum adanya program kajian Alquran, SMA Islam pernah mengadakan program salat subuh berjamaah di salah satu Masjid. Ini dilakukan tiga kali dalam seminggu. Namun karena ada beberapa pertimbangan maka program ini pun diganti. Menurut Sularto, jika program salat jamaah subuh di satu Masjid tetap dijalankan, maka akan timbul beberapa perspektif yang dapat menghilangkan

keindependenan sekolah. “Seakan-akan SMA Islam bernaung pada warna masjid tertentu, padahal kita tidak begitu,” kata dia. Di sisi lain, penguasaan materi yang didapat di masjid tersebut tidak sistematis karena narasumbernya yang berbedabeda. Ditambah kondisi fisik siswa saat itu tidak mendukung karena lelah dan ngantuk, semakin memberikan hasil yang tidak maksimal. “Kendala lainnya kadang muncul di ranah sosial yang bertentangan dengan sikap dan perilaku yang menyimpang. Sebab kegiatan ini dilakukan di luar jam sekolah,” tukasnya. Kesimpulannya program ini dinilai kurang efektif hingga akhirnya pada tahun 2004 saat Sularto mulai menjabat sebagai kepala sekolah program ini diganti dengan mengaji dan mengkaji Alquran yang dilaksanakan tiap pagi hingga saat ini.

“Pembinaan itu harus fokus, dilakukan pada jam sekolah dan dilaksanakan di sekolah. Dengan demikian maka sekolah menjadi independen,” terangnya. Senada dengan hal itu Fathurrohman, S.Ag, guru agama SMA Islam mengatakan, sekolah ini adalah lembaga umum yang terus berupaya menghidupkan nuansa islami di lingkungan sekolah. Upaya ini dilakukan dengan berbagai program keislaman. Salah satunya kajian Alquran. “Alhamdulillah program ini memberikan imbas positif pada kepribadian siswa. Sedikit demi sedikit mereka mulai tawadu’ dan bersikap lebih baik,” ujarnya. Kajian Alquran ini merupakan pengembangan dari program ekstra, yang dilaksanakan setiap hari Sabtu. Tujuannya untuk membina agar kualitas bacaan mereka semakin lebih baik. (imm/adv/oci)

BERKARAKTER: Selain pendidikan Alquran, siswa SMA Islam juga dengan intens menggelar acara keislaman untuk memperkuat iman dan akhlakul karimah.


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 87

Jadi Pebisnis Muda, Siap Hadapi MEA MENJADI pebisnis sudah jadi bagian dari hidup Riris Fifantoro Wijaya. Lulusan terbaik UMM dari Prodi Teknik Informatika (TI) ini sudah memulai usaha terutama dalam bidang internet sejak 2009. Pria asli Malang kelahiran Wamena, 20 Februari 1990 ini akhirnya memutuskan kuliah sejak banyak ditanyakan oleh para customernya, “Kamu kuliah dimana?”. Meski sambil bekerja, prestasi Riris di bidang akademik juga tak bisa dipandang sebelah mata. Tak hanya berhasil meraih IPK 3,97 saja, ia tercatat pernah menjuarai kompetisi Cyber Defence bersama timnya dan menjadi wisudawan terbaik di periode IV 2015. “Selama kuliah tidak ikut banyak

organisasi, karena sudah punya usaha sendiri dan sempat menjadi asisten laboratorium Infokom,” kata Riris yang dikukuhkan sebagai sarjana teknik informatika, Sabtu (28/11). Dalam menjalankan bisnis yang ia sebut RT/RW Net, putra dari pasangan Sukarjam (alm) dan Sri Hariyati ini bekerjasama dengan mahasiswa asal Kenya yang berkuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Malang. “Dia terkendala bahasa saat itu, kemudian ia menawarkan proposal ingin bekerjasama. Jadilah sekarang perusahaan yang kami sebut Indoken, singkatan dari Indonesia-Kenya,” tuturnya saat ditemui di Kantor Humas UMM. Perjalanan bisnisnya pun tidak

Tiga Pesan Rektor untuk Wisudawan UMM REKTOR Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, mengukuhkan 815 lulusan pada wisuda ke-78 periode IV tahun 2015, Sabtu (28/11) di UMM Dome. Dalam pidato tertulisnya, rektor optimis para lulusan UMM siap menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan menyambut positif bonus demografi tahun-tahun mendatang. Muhadjir mengatakan, lulusan UMM sudah dibekali ilmu, karakter dan pengalaman yang cukup untuk menjadi pribadi yang siap bersaing di tingkat regional bahkan global. Oleh karenanya, ia berharap para lulusan terus memupuk karakter kerja keras dan cerdas serta profesionalisme dilandasi nilai-nilai Islam dan budaya Indonesia. Lebih lanjut, rektor menekankan tiga pesan penting untuk para wisudawan periode ini. Pertama, dalam kondisi politik yang gaduh seperti saat ini, agar tetap istiqomah meluruskan niat, berfikir positif. Tidak sedikit alumni UMM yang saat ini maju sebagai calon kepala daerah dalam Pilkada Serentak Desember depan. Sebagian alumni malah sudah berhasil terpilih dan telah menjalankan amanat rakyat dengan baik. “Di manapun posisi saudarasaudara tetap menjadi bagian dari alumni UMM yang membanggakan dengan cara menjalankan amanat rakyat sebaik-baiknya sesuai dengan Ikrar Alumni UMM yang nanti akan saudara-saudara ucapkan. Janganlah memperkeruh suasana bangsa, jangan menjadi bagian dari masalah bagi rakyat, tetapi jadilah uswah hasanah, teladan yang baik, membangun bangsa dan negara,” katanya. Kedua, lanjut Muhadjir, dunia internasional sedang dilanda keresahan akibat berbagai aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh kelompok radikal. Jika ada gejala seperti ini, kembalilah kepada khittah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar dengan cara-cara yang diridhoi oleh Allah SWT. Melalui dunia pendidikan, bidang kesehatan, pertolongan dan kesejahteraan sosial, ekonomi,

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP budaya, dan upaya-upaya kemanusiaan, Muhammadiyah bergerak melakukan dakwah Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. “Hindarilah upayaupaya memecah belah persatuan umat dan bangsa, apalagi dengan menggunakan kekerasan, baik verbal maupun fisik, baik langsung maupun menggunakan media sosial. Mari wujudkan Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam dan menjadi masyarakat utama.” Sedangkan pesan ketiga, sebagai perwujudan rasa syukur atas tercapainya tahapan wisuda ini, hendaklah terus meningkatkan kadar religiusitas dengan menegakkan solat lima waktu bagi lulusan yang beragama Islam, dan menjalankan ibadah sebaik-baiknya bagi yang beragama selain Islam. “Wujudkan bakti saudara-saudara kepada orang tua melalui doa dan usaha yang keras untuk membanggakan mereka. Sebab tidak ada ridlo Allah tanpa ridlo orang tua kita. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang berbakti kepada orang tua kita,” tutur rektor. (*/adv/oci)

Antusiasme Georgi Panayotov pada Topeng Malangan KEINGINAN untuk mempelajari dan mengalami hal baru membuat Georgi Panayotov berlabuh di kota Malang. Sebagai seorang koreografer dan penari profesional, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) asal Bulgaria ini tak puas hanya menguasai tarian rakyat Bulgaria dan tarian kontemorer. Ia pun mulai mendalami tarian tradisional Jawa Timur. Lebih dari itu, ke depan, Georgi berencana memadukan tari topeng Malangan dengan tarian kontemporer. Baginya, kolaborasi tarian itu penting, agar nilai-nilai tradisi yang terdapat dalam topeng Malangan dapat dimasuki sudut pandang berbeda sehingga menghasilkan makna-makna baru. “Secara praktis, saya memang belum pernah menarikan topeng Malangan, tapi saya sudah banyak membaca tentang tarian itu. Saya juga mengenal beberapa seniman dari Batu yang menguasai topeng Malangan,” ujar Georgi yang sebelumnya belajar tarian rakyat Bulgaria pada University of Chemical Technology and Metallurgy, Sofia, Bulgaria ini. Georgi pertama kali mengenal UMM melalui media sosial facebook. Setelah kenal lebih jauh, ia mengakui UMM sebagai kampus yang sangat well-organized. “Ini merupakan kesempatan yang bagus bagi saya mengikuti program internship di UMM. Apalagi saya adalah orang yang

selamanya mulus. Ia pernah mengalami kerugian saat pertama kali mulai membuka bisnisnya. “Saya kan dapat modal dari saudara yang kebetulan jadi guru. Dan dalam bisnis ini, yang besar adalah investasi peralatannya. Untuk membangun tower saja butuh dana sekitar 7 juta. Jadi awal kali buka bisnis, prinsip saya adalah gotong royong. Saya bantu menghubungkan customer ke jaringan internet dulu yang terpenting. Urusan keuntungan dan rejeki sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa,” ujar Riris. Berkat kegigihannya dalam berbisnis, dalam sebulan ia bisa meraup omset hingga 5 juta. Bahkan selain bisnis internet, ia juga membuka bisnis travel dan tiket pesawat. Keuntungannya pun sama,

SUKSES: Riris Fifantoro Wijaya. Lulusan terbaik UMM dari Prodi Teknik Informatika (TI).

SENIMAN: Georgi Panayotov, mahasiswa UMM asal Bulgaria mulai mendalami tarian tradisional Jawa Timur. suka mencari pengalaman baru,” kata Georgi yang telah belajar menari sejak usia 10 tahun ini. (*/adv/oci)

sekitar 5 juta per bulan. “Untuk bisnis tiket ini bahkan saya sudah punya mitra dari salahsatu perusahaan tambang di Kalimantan Utara,” katanya. Selain dunia bisnis, ia juga menciptakan aplikasi android khusus angkutan kota (angkot). Aplikasi ini, kata Riris merupakan aplikasi hasil penelitian skripsinya. Ia menjelaskan, aplikasi ini akan memudahkan calon penumpang untuk menghubungi supir angkot sesuai trayek yang dipilihnya. “Saat ini masih trayek dari Terminal Landungsari saja, dan aplikasi ini masih sebatas simulasi. Karena jika ingin diwujudkan, harus ijin dengan dinas-dinas terkait dan dari paguyuban supir-supir angkot yang ada,” tuturnya. (*/adv/oci)

BANJIR PRESTASI MAHASISWA DI PROSESI WISUDA MALANG- Wisuda ke-78 periode IV tahun 2015 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di UMM Dome, Sabtu (28/11), diwarnai unjuk prestasi mahasiswa. Panitia wisuda menambahkan acara prosesi dengan penyerahan piala kemenangan mahasiswa kepada rektor. Hal ini merupakan tradisi UMM untuk memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang berhasil mengukir prestasi. Pembantu Rektor III UMM Dr Diah Karmiyati, Psi, mengatakan, untuk periode wisuda kali ini memang spesial karena bertepatan dengan banyaknya prestasi diraih mahasiswa. Untuk itu pihaknya menampilkan mereka di tengah-tengah para wisudawan dan tamu undangan. Prestasi terbaru mahasiswa UMM adalah merebut Juara Umum Nasional Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI). UMM meraih kemenangan di tiga kategori menggeser dominasi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berlangganan menang. Piala bergengsi itu diterima UMM usai kontes di Universitas Kristen Maranatha Bandung, Minggu (12/11) lalu. Miniatur gedung rancangan mahasiswa Fakultas Teknik UMM itu dinilai memiliki desain terbaik, paling kokoh terhadap gempa, dan implementasi konstruksi terbaik. “Gedung rancangan kami bisa fleksibel, bergoyang, tetapi tidak roboh,” kata dekan FT UMM, Ir. Sudarman, MT. Prestasi lain yang diunggulkan UMM adalah kemenangan tim Kontes Jembatan Indonesia (KJI) juga yang meraih Juara Kategori Pengerjaan Tercepat untuk KJI Jembatan Busur. Tim ini sebelumnya juga langganan juara, terutama pada kategori jembatan baja. Di bidang perangcangan program Corporate Social

GENERASI EMAS: Rektor berpesan kepada wisudawan hendaklah terus meningkatkan kadar religiusitas dengan dan menjalankan ibadah sebaik-baiknya. Responsibility (CSR), mahasiswa UMM dari Program Studi Komunikasi memperoleh predikat Silver Primasta atau Juara II dalam Kontes Public Relations Ajisaka di Universitas Gadjahmada Jogjakarta. Prestasi ini mengikuti capaian-capaian sebelunya yang membawa nama Prodi Ilmu Komunikasi UMM sebagai Indonesia Best Schools of Communications and Management versi Majalah Mix Indonesia. PR III menambahkan, Unit kegiatan Karate UMM juga menorehkan prestasi gemilang. Dalam Kejuaraan Karate Malang Open tingkat Nasional, atlit-atlit UMM meraih 1 Emas, 1 Perak dan 5 Perunggu, pakan lalu. Tidak lama sebelum ini, bulan Oktober lalu mahasiswa

UMM berhasil meraih prestasi tingkat dunia dalam bidang paduan suara. Tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Gitasurya UMM menorehkan prestasi internasional dengan meraih tiga emas dan satu perak dalam dua kompetisi sekaligus di Italia, yakni pada 9th Rimini International Choral Competition dan 1st International Choir Festival Puccini. Di Rimini, tim yang berjumlah 36 mahasiswa berhasil meraih emas dalam Mixed Category dan perak dalam kategori Folklore. Sedangkan di Puccini, PSM Gitasurya meraih emas untuk masing-masing Mixed Category dan Folklore. “Semoga prestasi ini segera dapat diikuti oleh prestasi-prestasi lainnya,” harap Diah. (*/adv/oci)

UMM, Kampus Lokal dengan Warna Global UNIVERSITAS Muhammadiyah Malang (UMM) bertekad menjadikan kampusnya lebih berwarna global. Hal ini ditandai dengan dicanangkannya tahun 2016 sebagai tahun internasionalisasi pada tahapan international recognition. Beberapa indikator yang laksanakan antara lain, upaya akreditasi internasional, penyelenggaraan forumforum internasional, keterbukaan pada mahasiswa asing, ser ta mengintensifkan pertukaran dosen dan mahasiswa. Kepala Kantor Kerjasama Internasional UMM, Dr. Abdul Haris, MA, mengatakan saat ini warna global di UMM sudah semakin kentara seiring banyaknya mahasiswa asing yang ada di kampus ini. Selain itu, program-program pertukaran antar-negara sudah menjadi kegiatan hampir di setiap program studi yang ada di UMM. “Insya Allah kerjasama ini akan semakin meluas dan kuat di tahun depan,” kata Haris. Salah satu warna global yang diciptakan di kampus putih ini adalah sosialisasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) melalui berbagai forum. Di samping itu, berbagai agenda internasional seperti seminar, kongres, dan festival yang melibatkan peserta lintas-negara juga semakin gencar digelar. Dalam dua bulan terakhir saja tercatat ada tiga kegiatan besar berskala internasional. Setelah International Conference on Pure and Applied Research (IcoPar) sukses digelar bulan lalu, bulan ini UMM menjadi tuan rumah International Student Summit (ISS). Awal bulan depan, UMM menjadi penyelenggara Youth Peace International Film Festival (YPIFF). Tahun depan, UMM akan kedatangan sekitar 700 mahasiswa asing yang memperoleh beasiswa dari pemerintah RI dalam program Darmasiswa dalam acara Penutupan Program Darmasiswa se-Indonesia yang diikuti mahasiswa dari 88 negara yang studi di Indonesia. Tak hanya itu, di awal tahun depan agenda rutin pertukaran kerja lapangan antara mahasiswa UMM dengan Politeknik Singapura dan Jepang

dalam program Learning Express akan berlanjut Januari hingga Maret. Sedangkan Indonesian Home Stay Program dan Student Exchange to Tongren University in China juga segera dimulai pada waktu yang hampir bersamaan. A s i s t e n r e k t o r b i d a n g ke r jasama luar negeri, Soepar to, memaparkan program Pre-service Training bagi relawan asal Amerika Serikat di UMM sudah memasuki tahun ke-6, dan tahun depan dimulai pada bulan Maret. Demikian pula Program Erasmus Mundus, yakni pertukaran den-

gan beberapa kampus di Eropa, diharapkan akan dibuka kembali pada bulan yang sama. Meski demikian, rektor UMM Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, menekankan program internasional tersebut harus tetap mengedepankan kepentingan mahasiswa lokal. Karakter keislaman dan keIndonesiaan harus tetap dikedepankan. Serta, mahasiswa UMM harus dapat menikmati keuntungan, seperti bisa belajar bahasa internasional secara langsung, serta bisa memperoleh kesempatan pertukaran mahasiswa. Selain itu, seluruh mahasiswa asing

yang belajar di UMM wajib belajar bahasa dan budaya Indonesia agar bisa menjadi agen promosi budaya dan wisata Indonesia di negara asalnya. “Ke depan, semakin banyak mahasiswa asing yang belajar bahasa Indonesia, saya yakin bahasa kita bisa menjadi bahasa Internasional,” harap Muhadjir. Menandai warna global di UMM tahun 2016, kampus ini memajang bendera-bendera negara asal partisipan agenda di UMM. Selain itu, UMM juga menerbitkan kalender tahun 2016 dengan tema warna global UMM.(*/adv/oci)

REDAKTUR: LAILATUL ROSIDA, LAYOUTER: ABDEE


UNIKAMA KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 88

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

Bangun Kolaborasi Internasional, Resmikan Pusat Pendidikan Asia Tenggara MALANG-Universitas Kan­ juruhan Malang (Unikama) meresmikan Pusat Pendidikan Asia Tenggara (Puspita), pada Jumat (13/11/15). Lembaga baru ini menjadi langkah besar Unikama sebagai perguruan tinggi berbasis riset internasional Sebab, keberadaan pusat kajian ini akan membuka peluang kolaborasi penelitian antara dosen Unikama dengan dosen lainnya di Indonesia maupun manca negara. Kepada Malang Post Rektor Unikama Dr Pieter Sahertian M.Si menuturkan, sejumlah isu di kawasan Asia Tenggara akan menjadi fokus kajian, mulai dari keragaman fenomena sosial budaya dan politik dan juga pendidikan. ”Forum ini akan menjadi wadah bagi komunitas dosen yang mempunyai minat dengan berbagai isu di kawasan Asia Tenggara,” ungkap Pieter. Dengan wadah Puspita, lanjut-

HUMAS UNIKAMA FOR MALANG POST

HUMAS UNIKAMA FOR MALANG POST

Rektor Unikama Dr Pieter Sahertian M.Si.

LAUNCHING: Direktur Puspita, Umiati Jawas PhD memberikan sambutan.

nya, diharapkan bisa terba­ngun aktivitas penelitian berkualitas melalui kolaborasi antar perguruan tinggi. Sebagai kampus

multikultural, Unikama akan mengusung pula isu multikulturalisme dalam pusat kajian ini. ”Isu multikultural ini akan

menjadi ciri khas Puspita, karena memang Unikama sangat konsen sebagai Kampus Multikultural,” kata dia.

Usai peresmian Puspita beberapa waktu lalu, Unikama pun langsung bergerak cepat. Salah satunya dengan menyiapkan

jurnal internasional terakreditasi untuk media hasil penelitian yang dihasilkan. Menurut Direktur Puspita, Umiati Jawas

Tiga Perguruan Tinggi Malaysia Berkunjung ke Desa Binaan Unikama MALANG- Beberapa waktu lalu, Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menerima kunjungan dari sejumlah perguruan tinggi di Malaysia. Yakni dari Universitas Utara Malaysia, Universitas Sains Malaysia dan Universitas Kuala Lumpur. Kedatangan tamu istimewa ini disambut baik oleh Unikama dengan mengajak mereka ke dua desa binaan, yakni Desa Suwaru dan Pagelaran di Kabupaten Malang. Kepala Pusat Pengabdian LPPM Unikama, Maris Kurniawati M.Pd. M.Sc. menuturkan, ada sebanyak 25 mahasiswa didampingi mahasiswa Unikama berkunjung ke lokasi binaan di Kabupaten Malang. ”Kami mengajak mahasiswa Malaysia ini untuk melihat program yang sudah dilakukan di dua desa binaan tersebut, dan mereka sangat antusias melihatnya,” ungkap Maris. Di Desa Pagelaran, rombongan tamu disuguhi potensi gerabah yang ikut dikembangkan mahasiswa Unikama dalam program hibah bina desa (PHBD). Ada tiga orang mahasiswa yang memenangkan program hibah tersebut dan membuat sejumlah program bagi perajin gerabah. Mereka membantu membuat desain, pengecatan, hingga pemasaran. ”Mahasiswa memberikan sen-

HUMAS UNIKAMA FOR MALANG POST

AKRAB: Malam Budaya berlangsung penuh keakraban.

tuhan berbeda terutama pada kualitas seni gerabah, kami juga membuatkan showroom dan ikut membantu pemasarannya,” bebernya. Di Desa Suwaru, mahasiswa

Unikama melalui program iptek berbasis wilayah (ibw) berhasil mengenalkan diversifikasi produk pertanian. Berbagai macam hasil lahan milik warga bisa diolah menjadi produk yang lebih

tahan lama dan bernilai jual tinggi. Salah satunya dengan memanfaatkan biji salak menjadi serbuk minuman yang dipercaya menyehatkan, karena bisa menurunkan tensi darah.

”Dua desa ini memang sudah menjadi binaan Unikama sejak 2013 lalu, dan kami berharap masih bisa terus melakukan pembinaan di tahun berikutnya,” pungkasnya. (oci/adv)

PhD, jurnal tersebut tidak hanya menjadi jurnal terakreditasi internasional saja, tetapi juga terindeks di SCOPUS. ”Kami sudah mempersiapkan nama jurnal yang akan diterbitkan di Unikama ini, termasuk bidang-bidang yang disediakan,” beber Umi. Untuk menarik banyak artikel masuk, pihaknya juga sedang merancang agenda konferensi internasional. Dimana paper terbaik akan berkesempatan diterbitkan di jurnal Puspita. Selain itu, pihaknya juga sedang merancang pelatihan pengelolaan jurnal berstandar internasional. Diharapkan kegiatan ini juga bisa diikuti oleh para peneliti dari berbagai negara di Asia Tenggara. ”Kami juga sudah melakukan pelatihan peningkatan kapasitas penelitian dosen di Unikama,” pungkas wanita yang juga menjabat Kepala International Relationship Office (IRO) Unikama. (oci/adv)

MAKIN AKRAB DI MALAM BUDAYA MALANG- Gelaran malam budaya menutup rangkaian kunjungan perguruan tinggi Malaysia di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama), Jum’at malam (13/11/15) lalu. Dalam perhelatan tersebut, menampilkan ragam budaya Indonesia yang ditampilkan secara apik oleh mahasiswa Unikama sendiri. Ada tari penyambutan Tari Beskalan, tari palembang ”Bekincaan”, tari Dayak, dan juga ragam nyanyian. Tak mau kalah, tamu dari Malaysia pun menampilkan tarian khas mereka dan menyumbangkan suara emasnya. Malam budaya yang merupakan malam perpisahan tersebut memberikan kesan amat berharga. Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unikama H Sulistyo menuturkan, kerja sama dengan Malaysia sudah diawali antara Unikama dan Universitas Utara Malaysia. ”Ada beberapa dekan yang sudah melakukan aktivitas bersama antara Unikama dan UUM,” ungkapnya. Ia berharap, kerja sama tidak hanya dijalin dengan UUM saja, tapi juga dengan perguruan tinggi lainnya di Malaysia. Tidak menutup kemungkinan, juga akan dilakukan dengan Universitas Sains Malaysia dan Universitas Kuala Lumpur yang juga ikut dalam rombongan tamu di Unikama beberapa waktu lalu. ”Ini adalah langkah kami dalam menyiapkan diri memasuki era keterbukaan ekonomi ASEAN,” bebernya. (oci/adv)

UKM Taekwondo Panen Prestasi MALANG- Atlet Taekwondo Unikama mencatat berbagai prestasi gemilang dalam setiap event lomba. Berkat pembinaan intensif dari kampus, bakat para mahasiswa pun bisa dikembangkan dengan baik hingga berbuah prestasi. Salah satu event yang menjadi target besar Unikama saat ini adalah gelaran Pekan Olahraga Seni Nasional Mahasiswa

(Porsenasma). Menurut pembina sekaligus pelatih Taekwondo Unikama Erik Teguh Prakoso M.Pd. Kons. sudah dilakukan seleksi calon atlet yang akan berlaga di even bergengsi tersebut. ”Kami sudah melakukan kejuaraan internal dan ada 12 atlet yang akan siap bertanding di Porsenasma,” ujar Erik. Diakuinya, Unikama memili-

ki banyak mahasiswa berpotensi menjadi atlet andalan. Tidak sedikit yang punya basic bagus meski baru memulai dari nol. Sehingga para pelatih bisa dengan mudah membentuknya. ”Kami juga sering menggelar training centre untuk menyiapkan para atlet, selain tentu saja latihan rutin setiap minggu,” bebernya. Sederet prestasi yang baru

diraih oleh atlet Taekwondo ini diantaranya pada event kejurprov di UIN Maliki Malang yang berhasil meraih juara 2, event Porprov Surabaya meraih juara 3, uji coba di Magelang Jawa Tengah mendapatkan juara 1,2 dan 3. Unikama, saat ini memiliki sedikitnya 50 anggota di UKM Taekwondo yang jadi andalan mendulang prestasi ini. (oci/adv)

HUMAS UNIKAMA FOR MALANG POST

SELEKSI: Kejuaraan internal digelar Unikama untuk menyiapkan atlet Taekwondo di Porsenasma.

REDAKTUR: ROSIDA, LAYOUTER: KURDI


PENDIDIKAN - BMH KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 89

Ketua STIE Kertanegara Anton Ferry Ananda, SE. MM

NYAMAN: Mahasiswa STIE Kertanegara dapat menikmati fasilitas IT seperti sarana WiFi di kampus.

STIE Kertanegara

Siapkan Dosen Profesional untuk Pendidikan Tinggi Bermutu MALANG - Sejak 15 Agustus 2015 lalu, STIE Kertanegara dipimpin oleh Anton Ferry Ananda, SE. MM, sebagai ketua baru yang dipercaya memiliki dedikasi yang tinggi untuk memajukan kampus. Anton menggantikan ketua sebelumnya Drs. Ribut Harianto, MM, yang kini telah menjadi wakil rakyat di DPRD Kota Malang. Sebagai pimpinan baru tentu Pria kelahiran 23 Juni 1967 ini telah merancang program strategis demi masa depan kampus. Kepada Malang Post, Anton mengaku memiliki program

prioritas untuk satu tahun pertama masa kepemimpinannya. Tujuannya agar suasana akademik di STIE Kertanegara tampak lebih jelas sebagai lembaga pendidikan tinggi. Dalam hal ini titik beratnya adalah konsep dan realitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk itu yang bertugas di garis depan yaitu para dosen dituntut harus semakin profesional dan kompeten di bidangnya. “SDM dosen harus sesuai aturan yang tertera dalam undang-undang pendidikan tinggi. Ini menjadi salah satu

sasaran mutu yang harus dicapai meski dengan bertahap,” ungkap lulusan Universitas Brawijaya ini. Maka jika kualitas dan kompetensi dosen dapat tercapai akan mendukung pada sasaran kedua yaitu menjadikan Prodi Manajeman STIE Kertanegara terakreditasi B. Menurut Anton, akreditasi erat kaitannya dengan SDM dosen dan sistem manajemen pengelolaan serta penjaminan mutu. “Ada banyak tugas yang harus dilakukan untuk mencapai akreditasi ini, termasuk kaitannya dengan kurikulum pembe-

jalaran dan bidang pelayanan masyarakat,” jelasnya. Sementara itu rasio jumlah dosen dan mahasiswa 1:40 terus dijaga agar tetap proporsional. STIE Kertanegara yang terus mengalami peningkatan jumlah mahasiswa berencana akan merekrut dosen baru. Namun sampai saat ini kuota dasen masih sesuai rasio dengan jumlah mahasiswa. “Tapi untuk menerima mahasiswa yang lebih banyak lagi kita harus menambah tenaga dosen, karena kalau tidak jumlah mahasiswa baru akan dibatasi oleh kopertis,” imbuhnya.

Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Cabang Malang

Kelola Wakaf Tunai, Kembangkan Sekolah hingga Pesantren

Adapun kriteria dosen yang ditargetkan kampus di Jalan Cengger Ayam ini selain kompeten dan profesional di bidangnya, juga merupakan sosok yang mumpuni dalam sistem dan menajemen kelembagaan. “Kita akan kombinasikan dengan tenaga muda yang bersemangat dan bisa diajak untuk maju bersama membangun lembaga,” tukas Anton. Dan hal yang terkait dengan SDM dosen, pihaknya akan terus memotivasi dosen untuk sering melakukan penelitian. Budaya penelitian akan terus digalakkan sehingga tidak

menjadi hal yang tabu di lingkungan akademisi. Untuk itu STIE Kertanegara sendiri berupaya lebih aktif lagi di lembaga resmi Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Program lain yang diprioritaskan Pria yang sedang menyelesaikan studi doktoral ini, yaitu di bidang sarana prasarana. Yang diutamakan pada sarana IT. Dengan cara menambah titik-titik WiFi agar jangkauannya lebih luas. “Saya masih belum puas dengan bandwidth yang ada, kita akan tambah kapasitasnya supaya lebih besar lagi,”

tuturnya. Rencana Anton dalam hal ini bukan tanpa alasan. Mengingat saat ini merupakan era informasi yang menuntut mahasiswa agar selalu mengakses kemajuan. Kaitannya dengan ini, perpustakaan sebagai jantung kampus juga akan segera dilakukan pembenahan baik dari segi layanan maupun kelengkapan buku. “Kita akan tambah buku-buku yang lebih lengkap dan aktual. Tujuannya untuk mempermudah mahasiswa saat mencari referensi atau literatur,” pungkasnya. (imm/adv/oci)

SMPN 1 Sumber Pucung Raih Adiwiyata Tingkat Provinsi PRESTASI: Soedarmoko S.Pd. M.Pd kepala SMPN 1 Sumber Pucung saat menerima Piagam penghargaan Adiwiyata dari Gubenur Jawa Timur Soekarwo.

BMH CABANG MALANG FOR MALANG POST

UNTUK PENDIDIKAN: Gedung Arrohmah putri hasil wakaf tunai BMH Malang.

MALANG- Dunia mengakui keberhasilan Universitas alAzhar Kairo, Mesir dalam menghimpun dan mengelola wakaf sehingga berdaya guna untuk kemaslahatan umat, terutama di bidang pendidikan. Hingga kini, tak kurang dari 400 ribu mahasiswa muslim berbagai penjuru dunia dan dari berbagai bidang menerima beasiswa dari salah satu perguruan tinggi Islam tertua di dunia itu. Mengambil inspirasi keberhasilan Al Azhar, kini banyak lembaga-lembaga mengadopsi model wakaf tersebut di Indonesia. Agar masyarakat tak hanya memahami bahwa wakaf itu identik dengan tanah saja, saat ini sudah mulai ada edukasi tentang pengelolaan wakaf secara produktif. Masyarakat dewasa ini mulai akrab mendengarnya sebagai wakaf tunai yang diyakini sebagai salah satu solusi yang dapat membuat wakaf menjadi lebih produktif. Wakaf tunai menawarkan banyak kemudahan. Dengan adanya wakaf tunai, umat Islam akan lebih mudah memberikan

kontribusi dalam wakaf tanpa harus menunggu modal dalam jumlah besar untuk mewakafkan tanah atau properti lainnya. Di Indonesia wakaf tunai ini didukung pula oleh kebijakan Pemerintah Indonesia mengenai wakaf uang ditandai dengan munculnya UU No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006. Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Cabang Malang sebagai lembaga pengelola zakat nasional telah berhasil mewujudkan dana wakaf tunai untuk pengembangan gedung pesantren ArRohmah Hidayatullah Malang yang terletak di Kecamatan Dau dan PPAS Ibnu Sina Kepanjen dengan ribuan santri di dalamnya dari swadaya masyarakat muslim di Malang Raya. Khusus BMH Cabang Malang telah terwujud beberapa lembaga pendidikan Islam di Malang Raya. Pada tahun 1986 diawali dengan Panti Asuhan Ar-Rohmah, sekarang telah menjadi pesantren Ar-Rohmah yang menampung 1.800 siswa

tiap tahun. Di tahun 2006 terwujud Pesantren Ar-Rohmah Putri yang mendidik anak mulai Play Group, SD, SMP dan SMA, untuk SMP & SMA menerapkan model boarding school. Bulan Juni 2012 telah mewujudkan harapan umat dengan berdirinya “Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Ar-Rohmah”, dengan nilai aset kurang lebih 4 M yang dihimpun dari dana wakaf tunai dan donasi umat. “Insya Allah masih dalam proses PPAS Ibnu Sina yang ada di Kepanjen Kabupaten Malang. Di lokasi dengan luas tanah 1.200 m2, telah dibangun Pusat Pendidikan Anak Sholeh yang saat ini baru menampung 10 anak dari tingkat SD sampai SMA. Pengembangan pondok ini sebagai jawaban terhadap antusiasme umat terhadap program tersebut yang saat ini masih belum selesai,” ungkap Kepala BMH Cabang Malang Muhammad Humam Hidayat,SS. “Dukungan dan bantuan dari semua pihak sangat kami harapkan agar suksesnya program ini. Dengan suksesnya program

ini harapan lahirnya generasi qur’ani yang bisa menebar manfaat bagi ummat insya Alloh akan bisa tercapai. Semoga Allah SWT selalu meridhoi langkah kita semua dan senantiasa menerima amal perbuatan kita. Amin,” harap Humam. Keuntungan bagi para Pewakaf diantaranya, pertama Investasi amal jariyah dari wakaf memberikan kontribusi yang efektif bagi pembangunan generasi Qur’ani dengan pahala yang terus mengalir. Kedua, SERTIFIKAT bagi MUWAQIF. Ketiga, Sinergi layanan Dakwah BMH. Kantor BMH Cabang Malang beralamatkan di Jl. Kawi No.29 telp. 0341.369906, Jl. Sidomakmur No.15 Sengkaling Dau telp 0341.462738. BMH Malang juga menerima bantuan dari masyarakat dalam menyalurkan zakat, infaq, sedekah, wakaf, hibah dan dana kemanusiaan lainnya melalui nomor reke­ning BCA 315 3300 000 atas nama Baitul Maal Hidayatullah dan dapat menghubungi nomor Call Center 085104717000. (mp3/adv/oci)

SUMBERPUCUNG- Budaya bersih dan ramah lingkungan yang diterapkan di kawasan SMPN 1 Sumber Pucung membuahkan hasil positif. Setelah berhasil menjadi yang terbaik di tingkat kabupaten Malang, sekolah ini kembali berhasil meraih penghargaan Adiwiyata di tingkat propinsi. Penyerahan piagam dilaksanakan pada Kamis, 30 Juli 2015, yang bertepatan dengan hari lingkungan hidup sedunia. Piagam pengharagaan ini berikan langsung oleh Gubenur Jawa Timur Soekarwo kepada Kepala SMPN 1 Sumber Pucung Soedarmoko S.Pd. M.Pd. “Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dari warga sekolah, orangtua siswa serta berbagai elemen masyarakat kecamatan Sumber Pucung yang ikut mendukung Adiwiyata di SMPN 1 Sumber Pucung,” ujarnya. Memang tak perlu waktu lama bagi Soedarmoko untuk memembangun budaya bersih di lingkungan SMPN 1 Sumberpucung. Dalam tempo 2,5 tahun, kepala sekolah ini mampu menyulap sekolah yang sebelumnya terlihat kotor kini menjadi sangat bersih dan ramah lingkungan, sehingga kerja keras yang di lakukannya menuai hasil yang sangat sempurna. “Keberhasilan ini banyak membawa dampak yang sangat signifikan buat sekolah, utamanya masukan buat anak didik kami untuk berbuat lebih baik lagi,” papar Soedarmoko yang juga mantan kasek SMPN 1 Kepanjen. Diakuinya, banyak kendala yang dihadapi untuk menjadi sekolah Adiwiyata. Salah sa-

tunya kesulitan penyediaan air. Untuk itu, kepala sekolah akhirnya mewajibkan setiap siswa membawa air satu liter yang tujuannya untuk menyirami tanaman. Tak hanya itu, sekolah juga membuat sumur bor yang dilengkapi dengan mesin pompa air. Ada salah satu sekolah yang menyumbang mesin pompa air, sehingga kini mempunyai 3 sumur bor yang ditempatkan di beberapa titik. “Jumat bersih adalah hal yang paling kami utamakan walaupun hanya dua jam tapi itu sangat bermanfaat bagi warga sekolah dalam hal menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya. Disamping itu, sekolah juga memberikan motivasi tentang budaya lingkungan hidup sehat di setiap upacara hari Senin. Ini dimaksudkan agar warga sekolah yang berada di kawasan selalu tertanam hidup sehat. Sementara itu ketua komite sekolah Haji Madhasyim mengatakan dirinya sangat bangga apa yang dilakukan oleh kepala sekolah. Karena sekolah ini se-

karang menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Ia juga menambahkan, akan selalu mendukung program adiwiyata sekolah ini sehingga nantinya sekolah ini berhasil menjadi yang terbaik di tingkat nasional. Sekolah yang mempunyai luas 1,2 ha ini selain ditanami tanaman yang produktif juga bebagai tanaman obat keluarga ( Toga ). Berbagai produk andalan telah dihasilkan oleh sekolah ini yaitu berupa jamu seperti beras kencur dan kunir madu yang sudah merambah Jakarta, dan kompos packing . Suyono S.Pd.M.Pd., Waka Kesiswaan menuturkan, dengan adanya Adiwiyata ini memberi pembelajaran tentang kepedulian pada lingkungan hidup bagi anak didik sehingga dapat merubah tingkah laku. “Alhamdulillah akhirnya sekolah kami menjadi yang terbaik ditingkat provinsi dalam hal lingkungan dan saya juga berharap sekolah ini bisa maju ke tingkat nasional,” pungkasnya. (ian/adv/oci)

UNTUK LINGKUNGAN: Salah satu kegiatan siswa SMPN 1 Sumber Pucung.


pg KREBET baru II SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 90

KOMPAK : Direktur Pengembangan Usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Agung Murdanoto kompak bersama jajaran manajemen Pabrik Gula Krebet Baru II Bululawang, menjadikan PG terbaik tingkat nasional.

Pabrik Gula Krebet Baru Ii Bululawang

Rendemen Tembus 10,03, Terbaik Nasional PABRIK GULA KREBET BARU II BULULAWANG, ikut membawa nama baik Kabupaten Malang, di kancah nasional. Pada HUT ke1255 Kabupaten Malang tahun ini, PG Krebet Baru II Bululawang, memberikan ‘kado manis’ dengan kembali menjadi yang terbaik tingkat nasional. Mengalahkan 56 perusahaan gula milik BUMN dan swasta. Terutama PG swasta di Lampung, yang sebelumnya menjadi langganan terbaik nasional dengan peralatan mesin giling canggih. Prestasi luar biasa yang diraih PG Krebet Baru II Bululawang ini, setelah mencapai rendemen 10,03 pada tahun 2015 ini. Terbaik nasional ini, adalah kali keduanya diraih. Sebelumnya pada musim giling 2014. PG Krebet Baru II Bululawang, juga terbaik nasional dengan rendemen 8,72. Sedangkan untuk tingkat BUMN, PG Krebet Baru II Bululawang, telah mencapai quattrrick dengan empat kali meraih terbaik berturutturut selama empat tahun. Tahun 2012 rendemen PG Krebet Baru II

yang berada di bawah PT PG Rajawali I dan merupakan anak group PT RNI adalah 9,08. Kemudian pada 2013 rendemennya 7,72 dan tahun 2014 rendemennya 8,72. Selain PG Krebet Baru II, PG Krebet Baru I juga menjadi nomor dua tingkat nasional tahun ini, dengan rendemen 9,71. Pencapaian rendemen tertinggi dua perusahaan di bawah PT PG Rajawali I ini, sangat unggul dari seluruh PG di Indonesia. Karena seluruh PG lainnya, tidak ada yang rendemennya di atas 9. Pencapaian ini diraih dengan tidak mudah. Butuh kerja keras, komitmen serta integritas semangat dan kepedulian yang kuat. Diawali 2012, dengan memulai proses bisnis yang transparan serta budaya kinerja yang bersih. Dimana seluruh karyawan harus bersih dari markup dan suap. Sebelum mencetak quattrick sebagai terbaik tingkat BUMN dan dua kali menjadi terbaik nasional, PG Krebet Baru II Bululawang sama seperti PG lainnya. Jangankan masuk tiga atau lima besar, sepuluh

Audri Haris Jolly Lapian General Manager PG Krebet Baru Bululawang besar saja tidak pernah. Rendemennya masih kalah jauh dari industri gula tebu lainnya. 2011 rendemennya hanya 7,32. Dan pada 2010 rendemen justru 6,0. Kecilnya rendemen tebu saat

itu, karena program kualitas tebu tak seketat di tahun 2012. “Pemahaman petani tebu saat itu, bobot tebu lebih penting dari pada rendemen. Karena dengan bobot besar, maka keuntungan dianggap lebih besar,” ungkap General Manager PG Krebet Baru Bululawang, Audri Haris Jolly Lapian. Berkaca pada itulah, akhirnya untuk mengubah PG Krebet Baru II Bululawang lebih baik, Jolly sebagai orang yang dipercaya memimpin memberikan pemahaman kepada petani, termasuk karyawan PG Krebet Baru II Bululawang. Bahwa peningkatan pendapatan petani dan pabrik bukan dari bobot tebu. Sebaliknya dari rendemen (gula yang dihasilkan). Perubahan pun dilakukan mulai awal Januari 2012 sampai menjelang musim giling. Semula program yang telah tersusun disampaikan kepada petugas lapangan (PL) PG Krebet Baru II Bululawang. Karena PL PG inilah yang selama ini berkomunikasi langsung dengan para petani. Pemahaman kepada PL PG untuk

menyamakan persepsi dan memiliki satu pemikiran (pola pikir) yang sama, yaitu memajukan PG dan juga petani terus diberikan. Setelah semua PL PG memiliki satu pola pikir sama, barulah membuat jadwal pertemuan dengan para petani dan koperasi. Total dari 20 ribu hektar area tebu PG Krebet Baru II Bululawang, ada sekitar 100 ribu petani dan 35 koperasi yang menjadi mitra kerja PG Krebet. Mereka dikumpulkan menjadi satu untuk diberi pemahaman. Usai sosialisasi program, pada 2012 program yang sudah disepakati bersama langsung diterapkan. Pertama tebu yang ditebang harus betul-betul masak dan kualitasnya baik. Kalau dulu tebangnya sembarang, namun setelah ada program, tebang tebu harus melalui seleksi awal dan standart kualitas yang baik. PL PG yang memeriksa untuk menilai layak tidaknya ditebang. Setelah itu, baru diterapkan pengawalan kinerja pabrik. Mandor harus bekerja dengan sistem ketat. Seperti ketika tebu terjatuh saat mau digiling harus diambil kemudian

dimasukkan ke dalam mesin giling, tidak boleh dibiarkan. Termasuk gula yang ikut di ampas tebu atau kandungan gula di nira (blotong), harus dibuat seminim mungkin. Tidak hanya itu, untuk mendukung supaya tebu yang dihasilkan mendapat rendemen bagus, PG Krebet Baru II Bululawang, setiap tahunnya juga memberikan bibit gratis 1000 hektar kepada petani. Bibit yang diberikan adalah tebu dengan kualitas bagus. Nilai bibit yang diberikan secara gratis kepada petani itu, nilainya tidak sedikit, sebesar Rp 6 miliar. Namun hasilnya memang luar biasa, rendemen pada 2012 mencapai 9,08 dan menjadikan terbaik tingkat BUMN. “Kami lebih baik bersubsidi bibit kepada petani dari pada subsidi rendemen saat mau tebang tebu, tetapi hasilnya belum tentu memuaskan. Namun jika subsidi bibit, pasti rendemen yang dihasilkan bagus. Dengan pemberian bibit itu, kami memang berani merugi dulu dan menganggap sebagai bentuk bakti sosial kepada petani,” bebernya. (agp/aim)

DOA BERSAMA: Sebagai wujud rasa syukur, semua karyawan, manajemen dan mitra Pabrik Gula Krebet Baru II Bululawang melakukan doa bersama syukuran tutup giling. Foto-foto Dicky Bisinglasi/Malang Post

Cetak Quattrick Terbaik Tingkat BUMN Tebu yang masuk ke dalam pabrik yang diangkut dengan truk, juga harus melalui seleksi. Petani harus menunjukkan surat perintah tebang dan angkut (SPTA) untuk masuk PG Krebet. Setelah ada SPTA, tebu harus dites dengan alat suntik untuk mengetahui kadar rendemen tebu. Jika kadarnya kurang dari standar yang ditetapkan, tidak diperbolehkan masuk meskipun dari petani tebu PG Krebet Baru II sendiri. SPTA yang dimiliki pun dianggap telah mati. Untuk mempertahankan prestasi terbaik tingkat BUMN pada musim giling 2012, selain melanjutkan program yang sudah berjalan dengan baik, juga dilakukan perubahan sistem kerja karyawan di bagian giling. Karyawan bagian pengawasan dan operasional dipisahkan supaya memiliki tanggung jawab masingmasing. Karyawan yang sebelumnya berada di bagian pengawasan dibentuk Departemen Quality Control sendiri, yang tanggung jawabnya setingkat kepala bagian. Mereka ini mengawasi proses giling tebu. Tugas pengawasannya setiap jam, karena sudah menggunakan sistem pengawasan komputerisasi. “Saya saja ketika dinas luar kota atau ketika sedang di rumah bisa mengawasi kerja kantor setiap jam. Tinggal membuka, lalu mengawasi kerja pabrik. Jika terjadi kesalahan, saya tinggal telpon atau SMS untuk menanyakan dan menegur,” kata General Manager PG Krebet Baru

Bululawang, Audri Haris Jolly Lapian. Tidak hanya itu, pada 2013 perusahaan juga menekankan kepada seluruh karyawan untuk ikut bersamasama bertanggung jawab atas apa yang telah dihasilkan oleh petani. Petani memberikan kualitas tebu yang bagus, maka karyawan harus bertanggung jawab memberikan hasil yang terbaik untuk petani. Karena tanpa ada petani tebu, industri gula tebu tidak ada artinya. Karena antara petani tebu dan pabrik gula memiliki satu keterikatan. Hasilnya, PG Krebet Baru II Bululawang kembali meraih predikat terbaik kali kedua tingkat BUMN di musim giling 2013 dengan rendemen 7,72. Pada 2014 menjadi tantangan Jolly untuk menjawab bahwa PG Krebet Baru II Bululawang bisa menunjukkan sebagai PG yang terbaik di Indonesia. Untuk mempertahan terbaik tingkat BUMN, sekaligus mencetak rekor hattrick, ia tidak melakukan perubahan program yang sudah berjalan baik. Tetapi lebih pada perubahan sisi non teknis. Salah satunya dengan meningkatkan sistem kerja. Kedisiplinan kerja karyawan menjadi yang utama di tahun 2014, yaitu dengan membuat presensi komputerisasi. Semua karyawan yang datang ataupun pulang harus tertib. Karyawan tidak bisa keluar masuk pabrik seenaknya. Peraturan itu harus dipatuhi oleh seluruh karyawan yang berjumlah

sekitar dua ribu karyawan. Tidak hanya itu saja, untuk sisi non teknis, seluruh karyawan juga diminta melakukan istigotsah seminggu sekali. Termasuk menyempatkan waktu berdoa dan salat bagi karyawan yang muslim. Untuk mempermudah kegiatan istigotsah dan salat karyawan, telah dibangun enam musala dan satu masjid di area lingkungan PG Krebet Baru II Bululawang. Hasilnya memang di luar dugaan, selain menjadi terbaik tiga kali berturut-turut tingkat BUMN, juga terbaik nasional dengan rendemen 8,72 pada musim giling 2014. Pada 2015, program yang sudah berjalan baik, kembali ditingkatkan lagi hingga kembali mencetak quattrick terbaik untuk tingkat BUMN dan dua kali terbaik tingkat nasional. Direktur PT PG Rajawali I, Gede Meivera juga mengatakan, bahwa prestasi terbaik nasional yang diraih oleh PG Krebet Baru II dan PG Krebet Baru I Bululawang patut disyukuri. Namun ia mengingatkan bahwa jangan sampai terlena, karena tantangan ke depan akan semakin berat. Sebab perusahaan gula lainnya, pastinya juga akan ingin mengejar prestasi yang telah diraih oleh PG Krebet Baru II dan PG Krebet Baru I Bululawang. Pencapaian terbaik nasional musim giling 2015 ini, merupakan langkah awal terbaik untuk masuk ke Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan

pada akhir 2015. Karenanya selain terus melakukan pembenahan dan peningkatan rendemen, juga akan membuat strategi untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi. Tidak hanya sekadar mengembalikan kejayaan perusahaan gula dan masuk ke MEA 2015, tetapi PG Krebet Baru II Bululawang, juga harus bias menciptakan produk dari tebu. Produk seperti sari tebu dan gula premium, pada 2016 ditargetkan harus sudah tersebar di pasaran. Hal ini, sesuai dengan arahan Direktur Pengembangan Usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Agung Murdanoto. Dikatakannya bahwa saat ini sudah ada perusahaan dari luar negeri (investor) yang sudah menjalin kerjasama dengan PT PG Rajawali I. Perusahaan ini, sanggup untuk mengembangkan produk baru yang dihasilkan oleh PG Krebet Baru II. Begitu juga dengan produk baru gula premium. Karena rendemen 10,03 yang dihasilkan PG Krebet Baru II pada 2015 ini, sudah memenuhi mutu dan setara dengan premium. Gula premium ini nantinya, akan menjadi pesaing gula rafinasi. “Sekarang ini, kami sudah mulai mempersiapkan untuk menuju gula premium. Karena dengan rendemen yang tinggi, kami yakin bisa mencipatakan produk gula premium,” tutur Direktur Pengembangan Usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Agung Murdanoto.(agp/aim)

SYUKURAN : Direktur Pengembangan Usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Agung Murdanoto memotong tumpeng syukuran tutup giling.

TUTUP GILING : Jajaran manajemen Pabrik Gula Krebet Baru II Bululawang bersama Direktur Pengembangan Usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Agung Murdanoto memencet tombol tutup giling.

REDAKTUR: MUHAIMIN, LAYOUTER: HARY


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 91

Apotik Arema Farma

Miliki Ambulance, Omset Rp 450 Juta Per Bulan MALANG - Kesuksesan memang butuh kerja keras dan tidak mudah seperti membalikan telapak tangan. Banyak proses yang harus dilalui utamanya berbagai hambatan harus dihadapinya. Inilah yang dihadapi oleh Susanna Dwi Rubiawati, seorang ibu tiga anak yang kini sukses dengan usaha apotiknya. Setelah 20 tahun bekerja sebagai asisten apoteker dan harus berpindah pindah dari kota yang satu ke kota yang lainnya, wanita kelahiran Madiun ini mencoba untuk membuka apotik sendiri di rumahnya dengan bermodal uang hasil penjualan sebidang tanahnya. Dikediamannya yang berada dijalan Sultan Agung 85 Kepanjen, Susanna mulai merintis bersama sang suaminya Ali Fauzi di tahun 2010 dengan menyulap rumahnya menjadi ruko untuk dijadikan apotik. Ali Fauzi menceritakan sang istri merupakan lulusan dari sekolah farmasi Bina Farma yang ada di kota Madiun. “Setelah lulus dia menjadi asisten apotik Dian Kepanjen, selanjutnya istri saya berpindahpindah tempat,” jelasnya. Ditahun pertama berdirinya apotik dirasakan sangat berat sekali karena di Kepanjen sendiri sudah ada 5 apotik yang telah berdiri. Sehingga Susanna

Arema Farma for Malang Post

SUKSES: Susanna Dwi Rubiawati (tengah ) bersama dengan para karyawannya. dan suaminya harus memutar otak bagaimana apotiknya tetap eksis. Berbekal banyak kenalan dan relasi Ali Fauzi, utamanya para aremania, dari situlah perlahan Ali mencoba untuk mengenalkan apotiknya kepada teman-temannya .

Setelah tiga tahun eksis, sang owner Susanna mencoba melebarkan sayapnya dengan membuka cabang apotik Arema Farma di Kecamatan Pagak dengan memakai nama apotik Arema Farma II, tepatnya tanggal 30 Juli

RAMAI : Suasana Apotik Arema Farma yang tak pernah sepi dari pelanggannya.

2013. Sehingga dengan dibukanya apotik kedua di kecamatan tersebut memudahkan para pelanggannya mendapatkan obat. “Di tahun ketiga kami memang mencoba untuk mengembangkan usaha ini, dengan harapan memudahkan

masyarakat atau pelanggan kami untuk mendapatkan obat,” jelas Ali Fauzi pada Malang Post. Untuk promo apotiknya agar mudah dikenal masyarakat Kabupaten Malang, Susanna gencar melakukannya baik di media,

kegiatan sosial, dan bahkan dia bekerja sama dengan PS Arema untuk membranding apotiknya di pinggir lapangan saat Arema berlaga di Stadion Kanjuruhan. Disamping itu pula apotik arema farma juga telah mampu membeli satu unit mobil ambulance yang di beri nama mobil siaga, dan diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan tranportasi dalam keadaan darurat khusunya masyarakat yang ada di wilayah Kepanjen dan sekitarnya. Bukan itu saja di tahun 2015 ini Susanna juga membuka apotik baru di kawasan Maospati Magetan yang di beri nama Keraton Sehat dan ini merupakan apotik ketiga dari apotik yang sudah ada. Dipilihnya Magetan sebagai apotik ketiga karena wilayah ini pangsa pasarnya besar dalam dunia kesehatan utamanya obatobatan. “Kami bersyukur apa yang dirintis dari bawah sudah mulai berkembang dan kedepannya kami akan membuka di semua Kecamatan di wilayah Kabupaten Malang dan kami juga berencana untuk membuka klinik dan membuka toko alat kesehatan,” harap Ali Fauzi yang apotiknya kini telah beromset Rp. 450 juta per bulan. (ian/bua)

Sapolos Denim

Maksimalkan Teknologi, Tembus Pasar ASEAN MALANG - Kalau menyebut nama Arham Ongko Sapolo mungkin banyak yang belum mengenal nama tersebut. Tapi kalau menyebut Sapolos Denim pasti semua orang akan menganggukan kepala sambil berkata, ‘oh iya saya tau’. Pemuda kelahiran 27 tahun silam ini adalah owner sekaligus vendor brand bernama Sapolos denim. Terhitung sejak tahun 2010 lalu, Dia mampu membangun kepercayaan pelanggan dan menjadikan Sapolos denim mampu merambah pasar ASEAN seperti Singapura dan Malaysia. Dengan mengkolaborasikan unsur young reckless, vintage, music, fashion, Arham mampu membut trend baru serta menjadikan motivasi bagi semua pemuda di Malang Raya. ”Menurut saya, semua pemuda harus reckless, dalam artian harus bisa kreatif dan terus berinovasi tanpa mengikuti satu acuan” ujar Arham. Berawal dari seorang penjaga toko baju pada tahun 2007 silam, anak muda ini mulai mempelajari berbagai jenis bahan kain, teknik sablon, dan pemasaran.”Kalau kita mau perang, kita harus siapkan amunisi. Misalkan pistol, kevlar, helm dll. Seperti halnya dengan saya selama ini menggeluti bisnis ini, saya kira sudah cukup mengetahui seluk beluk industri ini. Saya belajar dari semua orang termasuk tukang jahit, sablon dan segala macamnya. Setelah saya mempunyai bekal tersebut,saya rasa cukup untuk terjun kedalam bisnis ini,” paparnya. Pemuda yang juga sempat mengontrak sebuah toko kecil selama 4 tahun di daerah stasiun kota baru ex jl. Trunojoyo itu, kini Arham telah mengembangkan usahanya di wilayah Kabupaten Malang, yaitu tepatnya di Jl.Pertamanan III Kepuharjo Karangploso. Saat ini ia gabungkan antara toko baju/distro dan barbershop/salon kecantikan di tempat tersebut. “Selagi menunggu teman atau pacar perawatan, bisa beli product kita, jadi habis dari sini pasti lebih hits,“ tuturnya sambil tertawa. Dengan kerja kerasnya, anak muda yang satu ini berhasil mewujudkan mimipinya. Owner Clothing / distro asal Kepuharjo ini mampu bersaing dan menembus pasar ASEAN seperti Singapura dan Malaysia. Tidak tanggungtanggung, omzet perbulan bisa mencapai puluhan juta rupiah. ”Masa muda saya tidak habiskan untuk main. Bisa dibilang masa muda saya habis untuk bekerja,” ujar Arham berkelakar. Dalam memunculkan image brand agar bisa di terima semua kalangan, Sapolos denim selalu ada movement dan kerjasama yang melibatkan event music, photography dan semua komunitas. Dalam segi pemasaran Sapolos denim tak luput dari dari bantuan media sosial seperti instagram, facebook, twitter dll. “Kemajuan teknologi sekarang sudah canggih, customer mulai dari luar kota, daerah, bahkan luar negeri sangat bisa mengakses internet dan sangat bisa melihat product kita. Jadi kalau tidak dimaksimalkan ya pasti tertinggal” tegasnya. Harapan anak muda ini kedepan sangat

PROFESIONAL : Pengerjaan Sulam alis dilakukan profesional dan tentunya bersertifikat.

Sulam Alis 6D House of Yuni

Profesional Bersertifikat, Dipercaya Ibu-Ibu Pejabat Sapolos for Malang Post

BANGGA: Arham, pemilik Distro Sapolos memamerkan hasil produksi denim unggulan dan berkualitas. unik dan membuat sallute. “Jika produksi saya diminati di dalam maupun luar negri. Secara otomatis SDM disini bisa lebih baik. Lapangan kerja akan tercipta dengan sendirinya” tuturnya. “Dalam hal ini campur tangan pemerintah sangat diperlukan, harus lebih tegas dalam memprotect semua barang import yang masuk ke Indonesia dan memperingan serta mempermudah semua proses biaya pajak atau bea cukai untuk pengiriman produk ekspor ke luar negri. Dengan demikian pertumbuhan perekonomian yang sehat akan tercipta, saya yakin semua usaha UMKM disini akan siap menghadapi masyarakat ekonomi Asean dan produk lokal bisa bersaing di pasar ASEAN maupun Internasional” imbuh Arham. Masyarakat yang ingin mengetahui update produk terbaru dari Sapolos dapat mengunjungi laman di media sosial instagram @ Sapolos, twitter @sapolos, facebook sapolosdenim, line sapolosdenim dan bisa dihubungi di line telephone 08563531643. (mp2/bua)

MALANG - Di era modern yang serba praktis seperti saat ini tentunya kita membutuhkan sesuatu yang membuat penampilan kita terlihat cantik dan sempurna. Salah satunya adalah sulam alis. Kini hadir sulam alis 6 dimensi. Apa itu ? berbeda dengan tatto 2 dimensi yang dulu sempat booming di kalangan wanita. Dengan kecanggihan teknologi saat ini telah menjadi trending topic sulam alis 6 dimensi, sulam yang di lakukan di bagian lapisan kulit luar ini bersifat semi permanent- make up. Tinta yang digunakan bukan sembarangan, sulam alis 6 dimensi menggunakan tinta herbal jadi sangat aman untuk semua jenis kulit. House of Yuni merupakan salah satu tempat rekomendasi yang paling bagus dan bersertifikat di Malang Raya. Di tempat tersebut proses sulam alis 6D membutuhkan waktu kurang MEGAH : Distro Sapolos cabang Kepuharjo Karangploso hadir bersama lebih 3-4 jam, salon House of Yuni. setelah beberapa

hari proses sulam akan terjadi pengelupasan, tentu bukan kulit yang terkelupas tapi tinta sulam yang kering. Setelah beberapa bulan mungkin sulam akan terlihat sedikit memudar, hindari penggunaan kosmetik pemutih pada bagian alias, tapi perlu dilakukan touchup untuk mendapatkan warna kembali. Selain profesional, sulam alis dari House of Yuni telah memiliki sertifikat. House of Yuni Juga menyediakan layanan extention bulu mata yang telah berpengalaman lebih dari 5 tahun melayani berbagai macam kalangan seperti artist local, jajaran direksi perbankan, hingga sampai para ibu - ibu pejabat telah mempercayakan penampilannya pada House of Yuni. “Berbeda dari ratusan salon di kota dan Kabupaten Malang, pemasangan extention bulu mata oleh House of Yuni lebih natural, nyaman dan tidak menganggu pertumbuhan bulu mata,” ungkap Yuni, owner House of Yuni. Proses extention bulu mata membutuhkan waktu 2-3 jam, proses lumayan lama di karenakan pemasangan dilakukan helai demi helai bulu mata. Jadi klien bisa mendapatkan hasil extention sesuai keinginan dan kebutuhan. Seperti halnya salon kecantikan pada umumnya, House of Yuni juga menyediakan berbagai treatment seperti perawatan rambut, smoothing, hairspa, colour dan perawatan rambut lainnya. Dengan memberikan pelayanan yang baik, semua klien banyak yang merasa puas dengan hasil pengerjaan House of Yuni. Untuk menyambut akhir tahun, House of Yuni menyediakan promo menarik. Setiap sulam alis akan di beri gratis pemasangan extention bulu mata. Untuk info promo lebih lanjut silahkan hubungi 081333185430 / Instagram @houseofyuni atau kunjungi langsung House of Yuni di Jalan Pertamanan III/20 Kepuharjo Karangploso Kabupaten Malang. (mp2/bua) REDAKTUR: m buari, LAYOUTER: dj amiel


POLRES MALANG SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 92

Siap Sukseskan Pilkada 2015 KABUPATEN MALANG, akan memiliki gawe besar bulan Desember nanti. Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015, menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Siapa Bupati dan Wakil Bupati Malang yang akan memimpin wilayah Kabupaten Malang, akan dipilih dan ditentukan oleh masyarakat. Tetapi, sukses dan tidaknya Pilkada 2015 ini tidak lepas dari pihak keamanan. Polres Malang selaku pihak keamanan, tentu akan bekerja ekstra untuk menjaga keamanan sekaligus kelancaran dan kesuksesan pesta demokrasi itu. Untuk itu, segala persiapan sudah dilakukan oleh Polres Malang. Baik persiapan secara internal ataupun eksternal. Mulai dari pembinaan teknis dan taktis kepada anggota, hingga inventarisir perlengkapan alat yang dibutuhkan untuk pengamanan nantinya. “Tetapi kami juga akan mengikuti arahan dari Polda Jatim dan Mabes Polri. Sebab Pilkada 2015 ini, diadakan secara serentak. Kebetulan untuk wilayah Malang Raya hanya dilakukan di Kabupaten Malang,” terang Kapolres Malang, AKBP Yudo Nugroho Sugianto. Untuk pengamanan Pilkada, Polres Malang menyiapkan 1400 personil. Untuk pengamanan TPS ada 800 personil, dengan pola 2-10-20 untuk kategori TPS aman. Yaitu dua polisi, mengawasi 10 TPS dibantu 20 linmas. Sedangkan untuk TPS rawan, dengan pola 2-4-8 yaitu dua personil, mengawasi 4 TPS dengan bantuan 8 petugas Linmas. Proses pengamanan, sudah melakukan asta siap (8 kesiapan). Yaitu siap Pilun (piranti lunak), tentang aturan-aturan harus kami pelajari. Siap posko, bagaimana menggerakkan personil. Siap Lat Praops, melaksanakan latihan selama tiga hari sebelum operasi. Siap Kamtibmas, yaitu melakukan Cipta Kondisi dengan melakukan Operasi Pekat (penyakit masyarakat) dengan sasaran minuman keras, preman, perjudian dan lainnya. Lalu siap masyarakat, yaitu melakukan rapat koordinasi dengan penyelenggara Pilkada seperti KPU, Panwaslih, petugas penghubung paslon (LO) dan masyarakat pemilih. Termasuk melakukan pembinaan kepada petugas Satpol PP dan Linmas. Kemudian menyiapkan kekuatan personil disesuaikan dengan tahapan Pilkada. Siap sarana dan prasarana seperti kendaraan angkut dan peralatan perseorangan personil. Dan siap dukungan anggaran, karena pelaksanaan khusus,

maka ada anggaran khusus dari APBD yang bentuknya hibah. Langkah yang sudah dilakukan dalam pengamanan Pilkada, adalah melaksanakan latihan kontijensi dan Sispam Kota dengan melibatkan 1425 personil gabungan melibatkan TNI – Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Linmas dan petugas KPPS. Untuk menjaga situasi Kamtibmas, juga dilakukan patroli skala besar gabungan TNI, Polri dan Brimob yang dilakukan di tujuh titik secara bersamaan. Yaitu Polres Malang dan enam rayon Polsek jajaran. ”Target kami adalah bagaimana mengantarkan pemimpin Kabupaten Malang 5 tahun ke depan berjalan baik dan kondusif. Stakeholder, pemangku kepentingan dan masyarakat mampu memahami peraturan Undang-undang nomor 8 tahun 2015 revisi Undang-undang nomor 1 tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah,” terang Yudo Nugroho Sugianto. Kegiatan rutin lainnya, adalah sesuai dengan tugas pokok, seperti refrenship kepolisian. Misalnya Reskrim, akan dimaksimalkan latihan dalam hal penyelidikan. Ketika dibutuhkan kemampuannya sewaktu ada sengketa, tinggal mengarahkan sesuai dengan peraturan yang ada. Kemudian terkait preentif dan preventif untuk kemampuan Sabhara, mulai dilakukan latihan Dalmas. Untuk mengantisipasi ketika terjadinya sesuatu saat di lapangan, seperti terjadi huru-hara. Tidak hanya itu, untuk menjaga keamanan wilayah supaya tetap kondusif, Polres Malang sedang memetakan titik rawan terjadinya polemic. Termasuk memetakan kelompok basis pendukung setiap partai. Tujuannya supaya jangan sampai ada perselisihan, hanya karena beda pendapat. “Anggota intelijen kami mulai sekarang juga sudah kami turunkan untuk memantau perkembangan di lapangan. Sampai pada tahap mana saat ini partai-partai dalam menyiapkan calonnya,” ujarnya. Dalam pengamanan nanti, Yudo mengatakan, Polres Malang juga akan bekerjasama dengan Panwaslih Kabupaten Malang serta Kejari Kepanjen yang nantinya tergabung dalam Gakkumdu. Pileg dan Pilpres 2014 lalu, akan menjadi acuan sekaligus analisa dan evaluasi untuk menutup kekurangan.(agp/aim)

SIMULASI : Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang, aparat kepolisian Resort Malang, melakukan simulasi kesiapan menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi.

AKBP YUDO NUGROHO SUGIANTO

KAPOLRES MALANG

Terus Tingkatkan Pelayanan, Ngipok Ngerab Masyarakat SEBAGAI pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat, Polres Malang terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Malang. Hal ini untuk menjadikan Polres Malang lebih baik. Baik pelayanannya kepada masyarakat, ataupun kedekatan Polisi kepada masyarakat secara luas. Salah satu program pelayanan yang baru saja diselesaikan, adalah perubahan pelayanan di Kantor Satpas SIM. Polres Malang telah merenovasi atau merubah tatanan Satpas, untuk menjadikan Satpas percontohan di wilayah lainnya. Ini untuk meminimalisir adanya para calo. Perubahan Satpas ini, telah diresmikan oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Anton Setiadi pada Rabu (18/11) lalu. Dimana pengurusan SIM baru di Satpas, dirubah seperti model di Bandara. Orang atau pemohon SIM yang masuk ke Satpas harus menggunakan ID tertentu atau sistem pelayanan one get sistem. Ada ruangan steril hanya khusus untuk pemohon saja. Sistem antrean yang teratur serta ruang tunggu yang nyaman. Perubahan ini dilakukan untuk membersihkan calo di Satpas. “Di kantor Satpas Satlantas, dalam perubahan kami sediakan fasilitas ruang merokok, karaoke, ruang bermain anak serta ruang ibu menyusui. Termasuk memberikan video terapi kepada pemohon, agar bagaimana pemohon sadar kecelakaan. Setelah memiliki SIM pemohon tetap tertib dalam berkendaraan,” terang

AKBP Yudo Nugroho Sugianto. “Termasuk juga telah bekerjasama dengan Pemkab Malang untuk pengurusan SIM B atau kendaraan berat seperti bus dan truk. Dimana uji praktek untuk pengurusan SIM B, di letakkan di halaman luar Stadion Kanjuruhan Kepanjen.” Sambungnya. Polres Malang juga memiliki program baru dalam mendekatkan diri kepada masyarakat. Program ini bekerjasama dengan Dandim 0818 wilayah Kabupaten Malang/Batu. Programnya adalah Ngipok Ngerab (Ngopi Bareng) dengan tokoh-tokoh masyarakat di masing-masing kecamatan, yang diadakan setiap dua minggu sekali. Program Ngipok Ngerab ini, adalah bentuk sinergitas tiga pilar di desa. Yaitu Babhinkamtibmas, Bhabinsa dan Kepala Desa. “Tujuannya adalah selain menyampaikan soal gangguan kamtibmas yang muncul, kami juga menampung semua permasalahan yang terjadi di wilayah tersebut. Dari permasalahan yang disampaikan, kami coba untuk mencari solusi dan memecahkannya bersama-sama,” ujar perwira dengan pangkat dua melati. Tidak hanya itu saja, Polres Malang juga memiliki motto bersama dan bersahabat dengan masyarakat. Caranya dengan merubah paradigma. Polisi ingin berada di masyarakat, maka harus diparadigma terlebih dahulu. Bukan polisi yang maunya dilayani dan di atas terus. (agp/aim)

KOMPAK : Seluruh jajaran kepolisian mulai dari Kapolda, Kapolres di Malang Raya bersama Aremania siap mengamankan Pilkada di Kabupaten Malang dengan damai.

FOTO-FOTO: IPUNK PURWANTO,AGUNG PRIYO/MALANG POST

ATENSI GANGGUAN KAMTIBMAS KASUS tindak pidana korupsi, menjadi atensi khusus Kapolres Malang AKBP Yudo Nugroho Sugianto, untuk ditindak. Minimal dalam setahun, dua kasus korupsi harus terselesaikan. Tidak pandang bulu siapa orangnya, jika memang telah merugikan negara pasti akan ditindak. Untuk kasus korupsi, Polres Malang akan memaksimalkan proses penyelidikan. Apa saja yang memang merugikan negara, akan diselidiki. Baik lewat pengaduan masyarakat (Dumas) ataupun informasi masukan dari masyarakat. Semua sesuai dengan tataran Polres Malang dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan. “Namun untuk penyidikan kasus korupsi ini, membutuhkan waktu lama. Karenanya untuk menangani kasus ini, ada Unit Tipikor sendiri yang memang khusus untuk menangani kasus korupsi,” tuturnya. Selain itu, kasus kejahatan terhadap anak saat ini juga sangat meresahkan dan paling tinggi di Kabupaten Malang. Untuk itu, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) bersama KPPA dan psikolog terus melakukan sosialisasi. Kasus tindak kejahatan tiga cepu juga menjadi atensi. Yaitu kasus

curanmor, curat serta curas pertokoan. Termasuk kasus pencurian hewan (curwan) yang selalu timbul dan tenggelam. Hal ini karena mengingat Kabupaten Malang memiliki wilayah yang luas, dengan masyarakat mayoritas adalah peternak. Sebagai upaya untuk menangani kasus tiga cepu yang juga merupakan perintah Polda Jatim, Polres Malang telah membentuk dua tim khusus Jatanras untuk mengungkap yang didukung unit preventif dengan melakukan patroli skala besar. Tim ini memiliki tugas serta tanggungjawab untuk memberantas, dan tidak memberikan ruang gerak bagi pelaku untuk tidak melakukan tindak kejahatan. Caranya dengan melakukan patroli rutin di daerah rawan, yang disinyalir menjadi tempat berkumpul atau berangkatnya pelaku kejahatan. Seperti di jalur-jalur tikus ataupun jalur perbatasan. Jika memang ada pelaku tindak kejahatan seperti Curas (perampokan), Polres Malang akan memberikan tindakan tegas. Untuk kasus curat dan curanmor, seperti di perkampungan, sekolahan atau perkantoran, Polres Malang telah mengedepankan fungsi Babhinkamtibmas serta Satuan Binmas.

Dimana akan memberikan edukasi atau informasi kepada masyarakat, bagaimana menjaga propertinya. Misalnya untuk kendaraan bermotor, sebisa mungkin memarkir kendaraan di tempat yang terpantau dan dipasang kunci ganda. Jangan sampai menyimpan barang berharga sekecil apapun, yang bisa mengundang niat pelaku untuk melakukan aksi. Karena sekali ada kesempatan, pelaku akan mengulanginya lagi. Polres Malang juga melakukan program gerakan revolusi mental untuk anggota, karena berkaitan dengan moral. Meliputi tiga aspek yang harus dikedepankan, yaitu action, perilaku dan sikap. Bentuk ketiga aspek itu, bagaimana responsive anggota Polri dalam menghadapi customer atau masyarakat yang dilayani. “Dimana polisi dituntut harus harmonis, empati dan simpati ketika berhadapan dengan masyarakat,” katanya. Selain itu, setiap hari Jumat Polres Malang juga melakukan Safari Jumat ke Masjid milik TNI, dengan tujuan agar hubungan TNI Polri semakin eraat. “Kami juga terus tingkatkan peran serta Babhinkamtibmas dan tiga pilar untuk mengajak masyarakat menjadi polisi bagi dirinya sendiri.,” paparnya.(agp/aim) REDAKTUR: MUHAIMIN, LAYOUTER: ABDEE


B U P A T E N M A L A N G

FASILITAS AIR BERSIH SABTU, 28 NOVEMBER 2015

28 NO V E M B

BINAR GUMILANG/MALANG POST

E R

MENGALIR SAMPAI RUMAH: Bupati Malang Periode bersama Presiden Komisaris Bentoel Group H. Hendro

5

Martowardojo, saat peresmian

2 0 1

2010-2015 Rendra Kresna

LAJU

PERTUMBUHAN EKONOMI DESA

KIAN CEPAT

Pengusaha Bertambah, Didominasi Peternak Ayam

sumur bor Sumbertimo.

RI HA

DI JA

KE

ATASI KEKURANGAN AIR : Presiden Direktur Bentoel Group Jason Murphy meninjau fasilitas air bersih di Sumbertimo yang membuat sanitasi warga makin membaik.

HALAMAN 93

Penyediaan air bersih yang dipilih Pemkab Malang untuk mengarahkan Corporate Social Responsibility (CSR) Bentoel Group memang tepat. CSR penyediaan air bersih itu diarahkan ke Desa Arjosari Kecamatan Kalipare. Kini, berkat fasilitas air bersih, tingkat perekonomian di Desa Arjosari meningkat 30 persen. Luar biasa. Air bersih memicu munculnya pengusahapengusaha baru di Desa Arjosari. Terakhir Bentoel Group meresmikan fasilitas air bersih di Dusun Sumbertimo. Saat

fasilitas air itu diresmikan, langsung muncul lima pengusaha di sektor peternakan ayam petelur. Padahal, sebelum akses air bersih tersedia, dulu hanya ada satu pengusaha ayam petelur. “Saya langsung pinjam modal untuk ternak ayam, ya bersamaan dengan dibangunnya sumur bor Sumbertimo,” aku Budi Prasetyana warga Dusun Sumbertimo kepada Malang Post, Rabu (25/11/15) lalu. Tak tanggung-tanggung, bibit ayam waktu itu langsung dipesan 1.500 ekor dan kini terus bertambah. Sebelum sumber air mengalir ke rumahnya, Budi hanya petani tadah hujan. Saat itu, air bersih harus dibeli. Harga dua kibik Rp 60 ribu, satu kibik jika ternak ayam ya hanya cukup

untuk sehari. “Saya berani investasi, karena ini sumur bor, airnya lebih cocok untuk ayam petelur, membuat cangkang telur lebih keras karena mengandung kapur,” tegasnya. Baru-baru ini, dia juga merasakan kenikmatan lainnya. Harga telur ayam yang sebelumnya Rp 16.500 per kilogram, naik jadi Rp 18 ribu per kilogram. Budi pun bisa gumuyu (tertawa, red), tak sia-sia keberaniannya pinjam modal. Bentoel Group, membangun tiga sumur bor di Desa Arjosari. Sumbertimo yang diresmikan Bulan Juli 2015 lalu, sudah memunculkan lima pengusaha. Sedangkan, sumur bor CSR Bentoel Group di dusun lain, yakni Kedungwaru I dan Kedungwaru II malah lebih banyak lagi. “Di Dusun Kedungwaru I, sudah muncul sekitar 30 pengusaha peternakan,” aku Kepala Dusun Kedungwaru I Sundarianto. Sebelum ada sumur bor, hanya ada tiga peternak, yakni Yani, Jaimin dan Maryudi. Pasca sumur bor beroperasi, muncul peternak lain. Di RT 15 ada lima pengusaha ternak telur. RT 14

empat peternak ayam petelur dan tiga peternak burung puyuh. Sedangkan di RT 13 muncul lima orang peternak ayam petelur. RT 17 ada tiga pengusaha baru, satu peternak ayam petelur dan dua ayam potong. “RT 16 baru mau bangun usaha, yang menonjol memang ayam petelur, sebab airnya cocok,” imbuh Sundarianto. Ekonomi Meningkat 30 Persen Sujio Kaur Kesra Desa Arjosari mengatakan, berkat sumur bor, ekonomi desa meningkat 30 persen. Ukurannya daya beli masyarakat juga meningkat, karena usaha barunya berhasil. Untuk ayam petelur memang, terhitung investasi yang cepat balik modalnya. “Di sini pinjam modal itu hitungan lunasnya tujuh bulan, sedangkan ayam petelur itu masanya sampai 28 bulan,” ujar Sujio diamini Peni Saputra Kaur Keuangan Desa Arjosari. Belum sampai 28 bulan, peternak sudah bisa mengembalikan pinjaman. Kemudian bulan berikutnya, sudah bisa balik modal bangun kandang. Rata-rata, satu peternak, membudidayakan minimal 2.000

ekor ayam. “Selain itu, sumur bor juga membuat sanitasi membaik,” imbuh Kuwowo Desa Arjosari Sunyoto. Dulu warga mandi dan melaksanakan hajat sehari-hari seperti MCK ya di sungai. Kini air sudah curr (baca : mengalir) sampai rumah. Maka tingkat kesehatan masyarakat juga meningkat. “Pendek kata sekarang warga sudah kinclong-kinclong, dulu jarang mandi karena kalau mandi harus jalan ke sungai,” seloroh Sunyoto sembari terkekeh. Musim kemarau ini, sudah tak jadi persoalan serius bagi warga Arjosari, khususnya tiga dusun itu. Sebelumnya, di musim kemarau seperti ini mereka menangis. Sebab air sumber di gunung habis. Jalan satu-satunya harus membeli air bersih. Maka jika program itu ditingkatkan di daerah lain, maka tingkat perekonomian pasti membaik. Apalagi, air bersih juga mendukung program 100 0 100 dari pemerintah. Yakni 100 persen akses air minum, 0 persen kawasan permukiman kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak.(adv/ary)

55 12

KA

BAGUS ARY WICAKSONO/MALANG POST

PEREKONOMIAN MENINGKAT : Perangkat Desa Arjosari, turut berbahagia dengan keberadaan fasilitas air bersih yang meningkatkan perekonomian desa. BINAR GUMILANG/MALANG POST

Desa Arjosari Tak Lagi Kekeringan KEKERINGAN yang biasa terjadi di Desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, sudah bisa teratasi. Hal ini berkat kepedulian perusahaan terkemuka Bentoel Group yang membangun sumur bor di tiga dusun. Sehingga, masyarakat semakin mudah mendapatkan air bersih dan tak khawatir lagi ketika masuk musim kemarau. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Hafie Lutfi mengapresiasi CSR Bentoel Group tersebut. “Sumur bor yang dibangun Bentoel di Desa Arjosari, membantu kinerja kami dalam mengatasi bencana kekeringan yang ada di Kabupaten Malang,” ujarnya kepada Malang Post. Berkat kepedulian Bentoel Group melalui Corporate Social Responsibility (CSR) mengurangi desa kekeringan di Kabupaten Malang. Tahun 2015, jumlah desa yang mengalami kekeringan sebanyak 19 desa. Jumlah itu menurun dibandingkan dengan tahun 2014 lalu 31 desa mengalami kekeringan. “Kami maupun Cipta Karya dan PDAM, sudah tidak lagi mengedrop truk tangki air bersih ke tempat tersebut (Arjosari, Red). Sehingga, kami bisa fokus mengatasi kekeringan di tempat lain,” terangnya. Untuk itu, pihaknya sangat mendukung langkah perusahaan-perusahaan untuk menyalurkan CSR terutama mengatasi bencana kekeringan. Selain itu, pihaknya mendorong beberapa perusahaan lainnya, untuk meniru apa yang dilakukan oleh Bentoel tersebut. “Kami sangat terbuka bagi perusahaan yang membantu menangani masalah bencana kekeringan. Sedangkan yang paling efektif saat ini, memang dengan membangun sumur bor tersebut,” paparnya. Sementara itu, Camat Kalipare, Indra

BAGUS ARY WICAKSONO/ MALANG POST

BERKEMBANG KARENA AIR BERSIH : Budi Prasetyana (kanan) petani yang banting setir jadi peternak karena keberadaan fasilitas air bersih.

Gunawan mengatakan, masyarakat Desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, sangat terbantu pembangunan sumur bor tersebut. Terutama yang merasakan manfaatnya adalah masyarakat Dusun Sumbertimo. Lantaran dusun tersebut, memang kesulitan air ketika memasuki musim kemarau. “Jangankan musim kemarau, musim hujan di tahun-tahun sebelumnya masyarakat masih sulit untuk mendapatkan air bersih. Namun, sekarang alhamdulillah hal itu tidak terjadi lagi,” urainya. Menurutnya, melalui bantuan pengeboran sumur tersebut, semakin banyak kepala keluarga yang rumahnya teraliri oleh air bersih. “Selain itu, masyarakat tidak perlu lagi antre air bersih menggunakan jerrycan. Lantaran rumah mereka telah tersambung instalasi pipa untuk menyalurkan air bersih. Sedangkan debit

air bersihnya, cukup melimpah,” paparnya. Lanjut dia, dengan adanya air bersih tersebut, aktivitas masyarakat semakin bergairah. Utamanya masyarakat bisa mempergunakan air bersih itu untuk kebutuhan sehari-hari. Diantaranya untuk konsumsi maupun air minum, mencuci dan memberikan minum untuk hewan ternak mereka. Sementara itu, Kepala Kantor Penanaman Modal Kabupaten Malang, Dwi Ilham mengatakan dengan adanya sumur bor itu, investasi di desa itu meningkat. “Memang tidak bisa dirasakan dalam waktu dekat ini bagi pengusaha untuk menanamkan modal. Namun, bisa jadi suatu hal yang menjanjikan kedepannya, dengan harapan desa tersebut dapat dilirik oleh pelaku usaha lainnya,” tegasnya.(big/adv/ary) REDAKTUR: BAGUS ARY. LAYOUT: SLATEM


SABTU, 28 NOVEMBER 2015

KHUSUS

EDISI

HALAMAN 94

FOTO-FOTO: STENLY REHARDSON/ MALANG POST

Karoseri Tertua, Konsisten Sasar Pasar High End

POTENSIAL: Area di pinggir jalan raya dan lokasi yang luas, membuat Morodadi Putra kian maksimal memberikan pelayanan kepada customer. B A N YA K s e k t o r b i s n i s berkembang pesat di Kabupaten Malang, termasuk industri karoseri. Ada belasan karoseri, bahkan lebih, yang berkembang baik untuk karoseri bus, dump truck hingga mobil travel. Salah satu dan paling lawas saat ini adalah PT Morodadi Prima Malang. Karoseri ini, telah bertahan selama 51 tahun, sejak kemun-

culannya kali pertama yang masih berada di Kota Malang. “Tahun ini, usia Morodadi sudah 51 tahun. Pertama beroperasi 1964, masih generasi pertama dan masih di Kota Malang,” ujar Owner PT Morodadi Prima Malang, David Lie. Menurut dia, Morodadi Prima bermula dari kecil. Perkembangan karoseri yang

bagus dan dikenal hingga ke luar kota, bahkan luar pulau, membuat Morodadi mesti pindah workshop ke area yang lebih luas. Hal itu berhubungan dengan kapasitas dalam memenuhi permintaan customer. Wilayah Singosari, tepatnya di Jalan Randuagung menjadi pilihan hingga saat ini. “Dulu masih mengerjakan mobil kecil empat roda sep-

erti Mitsubishi Colt T120. Berkembang ke microbus dan lama-lama menggarap bus besar, hingga saat ini,” beber dia kepada Malang Post. David menuturkan, satu yang tetap sama pada karoseri ini, yakni sasaran pelanggan. Morodadi Prima tetap konsisten menggarap pasar menengah ke atas untuk kendaraan yang digarapnya. Hal

itu, berujung pada pelayanan prima yang ditawarkan oleh karoseri ini. “Kami tetap yakin akan sasaran kalangan high end. Sehingga, kini bisa bertahan lebih dari 50 tahun dan tetap memiliki customer,” tambahnya. Menurut dia, hadir di kelas itu, Morodadi Prima memenuhi keinginan atau selera masyarakat yang tinggi. Mis-

alnya untuk menggarap bus malam atau bus pariwisata, yang semakin banyak peminatnya. “Asalkan bukan tahun ini patokannya, kami terhitung bagus dalam hal kuantitas produksi. Banyak operator bus wisata yang memanfaatkan jasa kami,” imbuh David. Dia mengakui, salah satu kunci bisa bertahan, yakni kualitas pelayanan dan hasil yang tidak

berubah. Apalagi, dengan sasaran high end, sebagian besar tipe yang datang ke karoseri Morodadi Prima merupakan loyal customer. Mereka berkali-kali datang, dengan kuantitas yang tidak sedikit ketika memesan produk. “Kami harus menjaga kualitas. Customer bayar mahal untuk mendapatkan hasil terbaik,” ungkapnya. (ley/han)

Customer Loyal, Disukai Operator Luar Kota TELITI: Pembuatan interior bus membutuhkan ketelitian agar mendapatkan hasil yang maksimal.

BERTAHAP: Proses pembuatan bus di Morodadi Putra yang merupakan karoseri tertua di Kabupaten Malang.

DI kalangan operator bus malam, nama karoseri Morodadi Prima sangat terkenal sebagai industri karoseri yang piawai membuat bus dengan desain sederhana namun tetap elegan, sekaligus awet dengan life time pemakaian yang lama. Ciri khas lainnya, busbus buatan karoseri ini terkenal kokoh dan tidak limbung saat diajak bermanuver ketika dioperasikan di jalan raya. Tak heran jika Morodadi Prima memiliki banyak pelanggan loyal yang konsisten selalu memesan bus baru atau peremajaan aramada. Model-model bus buatan karoseri ini yang sangat digemari pelanggannya seperti New Patriot, Grand Turismo, Ventura dan Zonda Bus. Morodadi Prima juga menggarap bus apron untuk bandara dan kini dioperasikan di sejumlah bandara di Indonesia juga tempat wisata, seperti saat ini menggarap pesanan Taman Safari di Bali. Sejumlah operator bus yang menjadi pelanggan setia dan pernah menjadi pelanggan lamanya antara lain PO Jaya (Ponorogo), PO Remaja,

Ramayana (Magelang), PO Harapan Jaya (Tulungagung), PO Akas IV, Akas NR, Akas N1, PO Mila (Probolinggo), PO Agra Mas (Karawang), Andhora dan PO Blue Star (Jakarta). Dilihat dari nama-nama tersebut, pelanggan Morodadi Prima justru banyak berasal dari kalangan operator wisata dari luar kota. “Dari Malang, hanya Medali Mas saja. Memang lebih disukai operator luar kota seperti Jawa Tengah, Jawa Barat dan kawasan Nusa Tenggara,” ujar Owner PT Morodadi Prima, David Lie. Proses panjang dilalui karoseri ini dalam mendapatkan pelanggan, termasuk selalu menjaga kualitas produk. Karena menjaga kualitas produknya, Morodadi Prima telah mengantongi sertifikasi ISO 90012008 dari British Standard Institute sehingga siapapun yang mengerjakan produk di tempat ini, dipastikan terjamin. Morodadi Prima, dalam waktu sebulan bisa menerima pengerjaan 15-20 bus. Waktu pengerjaan akan berlangsung sekitar dua bulan, mulai dari pengerjaan rangka, bodi, penge-

catan hingga jadi dalam bentuk kendaraan roda empat, mini bus atau bus. “Setelah pengirikan chasis, maka kami menjanjikan waktu dua bulan. Bisa lebih cepat, tetapi paling lama kami membutuhkan waktu 2,5 bulan,” beber dia. Area pengerjaan seluas 3 hektar ini terdiri dari tiga line, untuk menopang pembuatan bus, sesuai dengan permintaan customer. Secara rinci, pengerjaan bermula pada pembuatan rangka, berlanjut pada bodi, pengecatan dan interior serta berakhir pada finishing. Pembuatan rangka membutuhkan waktu 5-10 hari. Pada tahap selanjutnya, membuat bodi bus atau roda empat, yang berlangsung sekitar seminggu. “Maksimal 10 hari, lalu berlanjut ke tahap selanjutnya, seperti pengecatan yang berlangsung beberapa tahap,” imbuhnya. Sementara itu, untuk prestasi berupa pengakuan dari rekanan, Morodadi Prima merupakan recommended bagi perusahaan seperti Astra, Mercedes hingga Isuzu. (ley/han)

WILAYAH LUAS, KAROSERI BERKEMBANG SALAH satu jenis bisnis yang berkembang di Kabupaten Malang, merupakan usaha karoseri. Pengerjaan body builder kendaraan, yang umumnya untuk kebutuhan niaga ini, sangat banyak dan tersebar. Kawasan Singosari di sisi utara merupakan salah satu gudang karoseri khususnya jenis kendaraan wisata seperti bus, minibus atau jetbus. Industri karoseri tersebut antara lain yang tenar seperti Adi Putro, Morodadi Prima, Tentrem, Piala Mas hingga Kasturi. Lokasi industri karoseri tersebut tersebar di bebarapa titik. Karoseri paling familiar, bernama Adi Putro yang berada di perbatasan Kota Malang dan Kabupaten Malang. Model bus yang pernah tenar hasil garapan Adi Putro antara lain Travego, New Travego, Setra selendang, dan Setra Top Class 500. Model-model tertentu seperti New Travego sangat populer di kalangan operator bus hingga kemudian mendorong Adi Putro memunculkan beberapa versi facelift-nya. Karoseri Adi Putro mengerjakan pemesanan di workshop mereka di daerah Karanglo.

Selain itu, Adi Putro juga memiliki workshop di Bekasi, Jawa Barat, untuk melayani jasa perbaikan. Banyak operator bus yang menjadi pelanggan loyalnya. Antara lain, PO Haryanto, PO Nusantara (Kudus), Akas Asri, Akas NR (Probolinggo), PO Harapan Jaya, PO Rukun Jaya (Tulungagung), PO Safari (Ungaran),

PO Pahala Kencana, PO Kramat djati, PO Hiba Utama, PO Sinar Jaya, PO Blue Star, Panorama, Laks, PO Safari Dharma Raya, PO Garuda Mas (Jakarta). Di pertengahan 2000-an, muncul karoseri Tentrem. Kehadirannya langsung dikenal, berkat output model Scorpion X. Banyak review menyebut-

kan, bus yang dihasilkannya menarik, rapi, tidak mengikuti arus, alias tidak mengekor model desain bus yang sedang menjadi mainstream. Tak heran jika model-model terbaru yang dihasilkan karoseri ini mendapat tempat di benak pelanggan. Model-model bus dari Tentrem yang terkenal dan digemari pelanggan antara

lain, Inspiro, Galaxy, Jupiter, Scorpion King, Scorpion X, dan Max. Model Scorpion King menjadi desain bus yang paling menghentak di pasar dan sempat mengejutkan banyak operator bus lantaran tampilan eksterior dan interiornya yang gagah, megah dan gahar sekaligus elegan. Model ini dirancang

dengan mengadopsi bus Scania Touring yang hadir di Swedia dan pasar Eropa. Selanjutnya, ada Karoseri Piala Mas. Awalnya, Piala Mas lebih dikenal sebagai operator bus antarkota dalam provinsi, yang melayani trayek beberapa kota di Jawa Timur sebelum kemudian mengembangkan usaha karoseri. Bus

BERKEMBANG PESAT: Kabupaten Malang termasuk satu wilayah yang memiliki banyak karoseri dan menjadi jujukan operator luar kota.

hasil garapan karoseri ini juga dikenal rapi. Model-model bus yang dipasarkan karoseri ini antara lain Ventura, VDL, dan Jetbus PM. Selain mengerjakan pesanan bus-bus besar, Piala Mas juga mengerjakan pesanan bus medium dan microbus dan bus untuk kebutuhan khusus. Karoseri ini juga mengerjakan pesanan bus apron untuk bandar udara. Beberapa PO yang menjadi pelanggan setianya antara lain Perum Damri (Jakarta), PO Sandy Putra (Jember), PO Bagong, PO Piala Mas (Malang), PO Dedy Jaya (Brebes), PO Tiara Mas (Surabaya), PO Gunung Mulia (Bali), PO Armada Jaya Perkasa (Serang), PO Trikayana, PO Hasyim Asyari, PO Sido Rukun, Oke Trans termasuk Perum DAMRI. Di kawasan Kecamatan Gondanglegi, terdapat pula datu karoseri yang familiar. Berbeda dengan karoseri yang disebutkan sebelumnya, karoseri bernama Gunung Mas, lebih fokus menggarap pada mobil bak terbuka. Misalnya truck, pick up ataupun fuso. (*/ley/han) REDAKTUR: DEWI YUHANA, LAYOUTER: KURDI


kearifan lokal KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

Rubrik ini berasal dari tulisan warga Kabupaten Malang. Mereka dengan sadar mengupas ­sejarah dan potensi desanya. Redaksi ­memilih beberapa tulisan dari warga Desa Kebonagung Kecamatan ­Pakisaji. Tulisan dipersembahkan untuk Hari Jadi ke 1255 Kabupaten Malang, akhir masa Madep Manteb.

Membaca Hikajat ­Kebonagung

Sejarah tidaklah tunggal.Setiap makna. Truk-truk pengangkut tebu individu, setiap orang memiliki berjajar rapi di lapangan Magersari sejarahnya sendiri, setiap keluarga menunggu giliran masuk ke pabrik memiliki sejarah sendiri.Penulisan gula Kebonagung. Air di pastori sejarah besar di Indonesia diciptakan sungguh segar. penguasa dengan meminggirkan “Kalau sudah minum air Kebosejarah kecil yang bertentangan. nagung, rasanya sulit untuk pindah Upaya menghadirkan sejarah kecil dari Kebonagung,” salah seorang berbeda di ruang politik kerap pernah bercerita. dilibas oleh sang penguasa, bahkan Barangkali ini semacam hikajat, ketika sejarah kecil itu belum legenda atau folklore yang berkemutuh tersampaikan. bang di masyarakat Demikian pendapat FX Kebonagung. Dari seHarsono (65), perupa, jumput kisah ini, saya di harian Kompas, melanjutkan pada peMinggu (2/11/2014) nelusuran lebih menSejak Januari tahun dalam. Saya memulai 2014, saya menetap dengan mencari sesepuh di Desa Kebonagung, masyarakat Desa Kebodi pastori GKI Kebonagung yang memiliki nagung Jl. Magersari jumlah penduduk hampir tujuh belas ribu jiwa Utara 31, mendampingi tersebut. istri terkasih Pdt NoSatu nama terdeteksi: varita, M.Min melayani Pak Sukri. Ihwal nama jemaat GKI Kebotersebut muncul dari nagung. Udara sejuk di Asa Wahyu Setyawan pagi hari masuk lewat Oleh : Abdul Malik Muchtar, Ketua I Ekleempat pintu pastori. Di sia Prodaksen, sebuah sebelah kanan pastori, terhampar sawah. Juga di belakang lembaga industri kreatif berbasis di pastori. Setiap jam tujuh pagi, ke- Kebonagung. “Pak Sukri acapkali berkisah cuali hari minggu dan hari libur, musik senam kesegaran jasmani tentang sejarah Desa Kebonagung”, mengalun dari SDN Kebonagung kata Pak Wawan, panggilan akrab01 yang terletak di belakang pas- nya. Lewat Pak Suwaji dan Pak tori. Di malam hari, burung gagak Teguh Santosa (Kepala Desa Kedan burung hantu nangkring di bonagung saat ini ) saya bertemu atas rumah di depan pastori. Suara Pak Sukri. mereka membuat senyap makin ber-

Memasuki Lorong Waktu Saya ditemani istri bertemu dengan Pak Sukri di rumah beliau di Jl.Diponegoro RT 44 RW 08 No.47 Dusun Sonosari Desa Kebonagung. Pak Sukri sosok yang ramah dan memiliki selera humor yang menarik. “Desa Kebonagung dibuka oleh prajurit Singosari yang tidak mau kembali ke Singosari. Mereka jenuh karena Singosari selalu berperang dengan Kerajaan Kediri dalam waktu yang berkepanjangan,” demikian Pak Sukri membuka Hikajat Kebonagung. Prajurit Singosari tercatat bernama Mbah Mogal, Mbah Gumuk (Mbah Proboretno,perempuan), Mbah Singomoyo, Mbah Sapari (perempuan), Mbah Truno, Mbah Zakaria, Mbah Mangun dan Mbah Tjokroyudo. Menurut penuturan Pak Sukri, mereka berdelapan adalah cikal bakal Desa Kebonagung saat ini. Merekalah yang membabat hutan di Kebonagung tahun 1328, pada Senin legi. “Membabat alas Desa Kebonagung yang pertama adalah DesaKebonagung di bulan Selo hari Senin legi. Yang tinggal disana Mbah Gumuk dan Mbah Mogal. Saksi pembukaan hutanKebonagung adalah ringin kembar di

(dok.Abdul Malik)

Pak Sukri, sesepuh Desa Kebonagung

halaman Pabrik Gula Kebonagung,” kata Pak Sukri. Saat ini pohon beringin di PG Kebonagung tinggal satu. Setelah satu bulan beristirahat, kedelapan prajurit Singosari melanjutkan pembukaan hutan ke arah selatan. Itulah Dusun Sonosari, yang dulunya merupakan hutan pohon sono, kata sari merujuk pada Singosari. Mbah Singomoyo dan Mbah Sapari ditunjuk sebagai pimpinan pembukaan Dusun Sonosari pada hari Senin legi bulan Selo. Perjalanan

Persatuan Sepak Bola Diesel Konon sepak bola adalah olah raga paling popular di planet ini tak terkecuali di Desa Kebonagung. Bertumbuhnya sepak bola di Kebonagung tak bisa dilepaskan dari peran Pabrik Gula Kebonagung dan perhatian yang besar dari Pak Lurah Kebonagung waktu itu, Bapak Karyo Utomo. Adalah Pak Kasdi, warga gang 5 Desa Kebonagung yang menjadi saksi keberadaan maraknya klub sepakbola di Kebonagung. Menurut penuturan Pak Kasdi, kisaran tahun 1954 seorang bernama Durachman warga Jl.Raya Kebonagung, mencetuskan

persatuan sepakbola bernama PS Diesel. Para pemain belum menjadi karyawan PG Kebonagung. Para pemain PS Diesel: Suwarno Bagong (Jl.Raya Kebonagung); F.Suwaji (warga Gang 5 Kebonagung), Pak Kasdi ( warga gang 5 Kebonagung), Markim, Wajib (warga Jl.Mawar), Matalim (saudara Pak Wajib), Suyitno (warga Pakisaji), Kayat, Gimun (warga gang 1 Kebonagung), Asik, Sueb (Jl. Raya Kebonagung), Dendi (Jl.Raya Kebonagung), Suyanto dan Usman (anak Pak Durachan, pendiri PS Diesel), Mulyadi (warga gang 2 Kebonagung), Dibyo (warga

gang 2 Kebonagung), Jamal (setelah tidak bermain sepak bola, beliau lebih konsen menjadi wasit sepak bola berlisensi dan salah satu wasit terbaik di wilayah Malang Selatan. Beliau warga gang 4 Kebonagung. Kondisi terkini Pak Jamal terbaring lemah di rumahnya); Henri Mukayat (warga gang 1 Kebonagung), Basir dan Sunarto (warga Kebonsari), Sucipto (Pak RW 3 Kebonagung). Pengurus PS Diesel antara lain: Pak Durachman, Pak Abdul Hamid dan Pak Slamet, Pak Mukariyono, Pak Jais dan Pak F.Suwaji. Menurut informasi Pak Kas-

di, para pemain PS Diesel direkrut oleh PG Kebonagung menjadi pegawai PG Kebonagung. Pak Kasdi sendiri tidak bergabung karena beliau sudah bekerja di Hubdam tahun 1960-an. Pak Kasdi baru menjadi pegawai PG Kebonagung tahun 1963.Seragam PS Diesel putih bergaris hijau muda berbahan kaos. Dan uniknya lagi menurut penuturan Ibu Sukani, istri dari Pak Kasdi dan juga yang sering mencuci seragam , ada seragam yang berwarna merah-merah yang bahannya dari kain. (Asa Wahyu Setyawan Muchtar, Ketua 1 Eklesia Prodaksen Kebonagung, e-mail:eklesia. prodaksen@gmail.com )

SKUAD TAHUN 1973: Dari kiri ke kanan, Berdiri. Sukoco (asli Kacuk, bek kanan, sudah almarhum); Ipin (penyerang, asli Perumahan Magersari, pegawai Faroka, sekarang di Perumahan Janti); Suroso (gelandang kanan, kini Ketua RW 01 Desa Kebonagung); Yohanes (bek, Perumahan Magersari, sudah almarhum); Koeslan (kanan luar, pegawai pabrik gula Kebonagung, warga Gang 1 Kebonagung); Minggus de Silo (penyerang kanan, pegawai PG Kebonagung, sudah almarhum): Pak Pras (gelandang kiri, warga Raya Kebonagung); Edi Soekarno ( kakaknya Pak Os, bek kanan, pegawai PG Kebonagung, sudah almarhum). Jongkok: Kiri ke kanan: Gaguk ( kanan luar, warga Gang 3 Desa Kebonagung), Pak Suyadi (kiper, warga gang 2 Desa Kebonagung);Pak Prayit (bek kiri, pegawai PG Kebonagung).

Persatuan Sepak Bola PORKA PG Kebonagung Penelusuran ini dituntun oleh dua foto PS PORKA koleksi Bapak Suroso Effendi (59), mantan pemain PS PORKA yang kini menjadi Ketua RW 1 Desa Kebonagung. Satu foto hitam putih dan satunya berwarna. Pak Os, panggilan akrab Bapak Suroso Effendi, menjadi narasumber untuk menguak kisah di balik kedua foto tersebut. Foto hitam putih merupakan dokumentasi tahun 1973 saat PS PORKA akan bermain sepak bola persahabatan dalam rangka pesta giling. Pertandingan diadakan di lapangan Magersari Kebonagung. Yang main waktu itu Persatuan Sepakbola PORKA (Persatuan Olahraga Kebonagung). Pemain PS PORKA adalah sebagian karyawan PG Kebonagung, sebagian lagi anak-anak muda Kebonagung. Dulu, saat PG Kebonagung akan buka giling pasti mengadakan pertandingan sepak bola. PG Kebonagung sering menggelar pertandingan persahabatan antara PS PORKA melawan persatuan sepakbola yang ada di Malang, antara lain PS Satria dari Blimbing dengan pelatih Nino Sutrisno, PS IM (Indonesia Muda)

HALAMAN 95

Malang, pelatihnya bernama Andut, dan PS Dinoyo. Pertandingan sepak bola berlangsung satu minggu. Beberapa hari dipakai pertandingan anak-anak muda dari masing-masing RW di Desa Kebonagung. Dimulai pukul 15.30 hingga 17.30. Hari Jumat dan Sabtu, PS PORKA dengan pelatih Pak Prapto dan Pak Mukayat main. Sabtu malamnya dipungkasi dengan pentas ludruk. Ciri khas saat buka giling pabrik diramaikan dengan pertandingan sepak bola terakhir tahun 2010. Setelah itu belum ada lagi. Sejak kapan pertandingan sepak bola di Kebonagung dimulai? Menurut Pak Os, sejak tahun 1960-an. Saat itu Pak Os masih berusia 4 tahun. Tinggal di Perumahan Magersari dekat langgar. PS PORKA mengalamai kemajuan yang pesat dan sejajar dengan persatuan sepak bola yang ada di Malang seperti PS Gajayana, PSIM, Faroka. Pembina PS PORKA waktu itu Pak Meyer, warga Belanda yang bekerja di PG Kebonagung sebagai Kepala Garasi. Tercatat ada kiper PORKA yang ngetop namanya yaitu Pak Markim (bekerja sebagai sopir bis PG

Kebonagung). Pak Os masuk PS PORKA saat umur 17 tahun tahun 1973. Statusnya masih belum pegawai pabrik. Pak Os baru masuk pegawai di PG Kebonagung tahun 1986. “Waktu itu honor main sepak bola cukup makan-makan. Setelah pertandingan happy happy nonton ludruk”, imbuh Pak Os. Kalau main di pesta giling senangnya bukan main.Penonton meluber hingga seribu. Penonton dari dusun Temu, Kacuk, Kepuh berbondong-bondong ke lapangan Magersari nonton sepak bola pembukaan pesta giling. Kumpulkumpulnya di rumah Pak Mukayat, Pembina PS PORKA yang juga pegawai PG Kebonagung bagian kantor. Salah satu anak Pak Mukayat bernama Dedi M Darda (Didit) pernah menjadi pemain Arseto Solo. PS PORKA merupakan brand image PG Kebonagung di bidang olah raga khususnya sepak bola. Sayangnya kini sudah vakum. Kendala utamanya lapangan sepak bola Magersari yang kini lebih banyak difungsikan sebagai lahan parkir bagi truk pengangkut tebu.(Abdul Malik)

membuka hutan bergeser ke selatan. Dusun Karangsono dibuka pada Senin Legi bulan Maulud. Mbah Truno dan Mbah Zakaria ditunjuk sebagai pimpinan. Kali ini perjalanan bergeser ke timur. Hutan sono yang letaknya di tengah menjadi Dusun Sonotengah. Dibuka pada Senin legi Jumadil akhir dibawah pimpinan Mbah Mangun dan Mbah Tjokroyudo. Kedelapan prajurit pun bergeser ke utara. Mereka beristirahat setelah lelah membuka hutan. Mereka leyeh-leyeh di suatu tempat.

Disana mereka saling memijat (mek mek) melepas kepenatan. Itulah ihwal nama Dusun Sememek yang awalnya merupakan baran (tempat peristirahatan). Itulah kebersamaan para sesepuh untuk mendirikan DesaKebonagung. Dan hari ini, Desa Kebonagung memiliki enam dusun: Krajan Barat, Krajan Timur, Sonosari, Karangsono, Sonotengah, Sememek. (Abdul Malik, bergiat di Eklesia Prodaksen Kebonagung. E-mail: eklesia.prodaksen@gmail.com)

Orkes Keroncong Puspa Warna (Muda) Kebonagung Menurut penuturan Bapak Slamet Ismail, pensiunan sopir traktor PG Kebonagung, orkes keroncong tersebut sudah ada sejak tahun 1955. Kala itu pemainnya adalah A.Saroni (violin, jemaat GKI Kebonagung), Laipon (bas, jemaat GKI Kebonagung), Samin (gitar melodi, pensiunan sopir PG Kebonagung), Mohammad (cello, pensiunan sopir bis sekolah PG Kebonagung), Dullah (bongo, pensiunan sopir truk PG Kebonagung), Yanto (akordion, anak Pak Yoso, pegawai PG Kebonagung). (16/11). Mengenai nama orkes musik keroncong, ada dua versi. Pertama menurut penuturan Bapak Slamet Ismail,warga RT 29 RW 05 Desa Kebonagung, namanya adalah Puspa Warna Muda (PWM). Kedua, Ibu Marta, Jl.Gotong Royong Gang 1, mantan guru SDN Kebonagung 5, menyatakan nama orkes keroncongnya adalah Puspa Warna. Bu Marta menambahkan info bahwa orkes keroncong Puspa Warna memang sudah ada sebelum 1955. Suami Bu Marta bernama Pak Tris adalah salah satu pemain musik dalam orkes keroncong Puspa Warna sebagai gitaris pengiring. Susunan pemain orkes keroncong berdasarkan info dari Pak Slamet dan Bu Marta: selain namanama yang sudah disebut diatas, didukung pemain musik: Pak Rubai, Pak Yono, Pak Warno, Muslimin (gitar). Vokalis orkes keroncong: Bu Warti (lebih dikenal dengan panggilan Bu Darmo, saudara Pak Laipon), Bu Suryati (lebih dikenal dengan nama Bu Suri, kakak Pak Suyono “Mbah Nono”, mantan karyawan PG Kebonagung).Selain dua penyanyi tetap, masih ada beberapa penyanyi. Diantaranya Bu Kartini (istri alm. Pak Rachmad, mantan Kepala Depnaker Malang), dengan lagu kesayangan Burung Dadali. Bu Ruslan adalah penyanyi dengan lagu favorit Bandung Selatan

dok.Asa Wahyu Setyawan Muchtar

PERSONIL : Pak Tris, salah satu personil orkes keroncong Puspa Warna Muda dan istrinya, Ibu Marta sang narasumber. Di Waktu Malam. Ibu Sulikah, istri Pak Usman, warga Kebonagung gang 6, dengan lagu kesayangan Angin Mamiri. Masih ada sederetan vokalis orkes keroncong. Tercatat adalah Bu Juwariyah, Sukarni, Lan (kakak kandung Bu Swan), Pak Ruslan. Saat Bu Marta menikah di tahun 1965, hiburan pesta pernikahan adalah Orkes keroncong Puspa Warna.Radius tanggapannya hingga ke Pujon. (Asa Wahyu Setyawan Muchtar)

Sate Gule Tamjid Kebonagung

Langganan Pelawak Nasional “Belum makan sate jika tidak makan sate di Tamjid” BERAWAL dari seorang Tamjid (lahir 1917) memulai usaha bakar arang dan beralih profesi menjadi blantik kambing yang cukup terkenal tahun 1960-an.Pak Tamjid berasal dari Dusun Sonosari Desa Kebonagung (kerabat dekat dengan Pak Sukri, mantan Kades Kebonagung). Kemudian memulai kembali usaha menjadi penjual sate yang awalnya bertempat di Jl.Wagir, utara PG Kebonagung. Tahun 1968 membeli rumah di Jl.Raya Kebonagung (depan GKI Kebonagung) milik Pak Ali, juga seorang penjual sate. Pak Ali juga membuka usaha warung sate di rumah tersebut. Dalam perjalanan Pak Tamjid mempromosikan warung sate gulenya, memakai cara marketing yang unik. Pak Tamjid setiap bertemu dengan sahabat-sahabatnya selalu memberi sejumlah uang pada sahabatnya. Uang tersebut untuk membeli sate gule di warungnya. Itulah cara Pak Tamjid mempromosikan warung sate gulenya. Alhasil,promosi tersebut berhasil mendongkrak omzet penjualan warung sate gulenya. Sehingga muncul tagline: Belum makan sate jika tidak makan sate di Tamjid.

Keistimewaan di Warung Sate Monggo Kerso adalah lebih pada racikan gule nya. Namun demikian, rasa sate kambingnya juga nikmat karena racikan bumbunya tidak menggunakan santan tetapi menggunakan koya. Ada menu yang tidak disajikan saat ini yaitu “petisan”. Merupakan campuran gule dengan sayur lainnya seperti tewel, kacang, dan sebagainya yang dibumbui lagi dan dimasak berulang-ulang. Ada beberapa konsumen yang berada di luar Malang (Kalimantan, Surabaya, Jakarta) mengajak keluarganya untuk menikmati sate gule Monggo Kerso. Dapat dicatat beberapa nama yang pernah menikmati kelezatan di warung sate Monggo Kerso: pelawak Suroto, Cak Kartolo cs (setiap kali tampil di Malang atau melewati Kebonagung selalu mampir), kru Opera Van Java, dalang wayang golek yang kerap muncul di acaranya Sule, pelawak Tarzan, pelawak Topan Lesus, budayawan Djathi Kusumo, dan Iwan Budianto Arema. Semuanya mengakui cita rasa sate gule Monggo Kerso. Ainulia Ubayani, istri Agus Heri Santoso, menambahkan bahwa cita rasa warung sate Monggo Kerso tidak berubah sejak jaman Warung Sate Tamjid, dengan racikan bumbu-bumbu tradisionalnya. (Asa Wahyu Setyawan Muchtar ) REDAKTUR: bagus ary, LAYOUTER: hary


KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 96 - 97

Didongengkan dan dilukis oleh:

TEGUH SANTOSA

1

2

3

4

5

6

7

8

Habis

Dhany Valiandra Putra Komikus Teguh Santosa Tinggal di Jogjakarta.

Pada akhirnya dunia pewayangan perlu menganbil langkah luwes, untuk memasuki ruang media baru, sehingga bisa menemukan peluang untuk generasi baru penikmatnya. Tentu perlu gerakan provokatif agar wayang makin dekat dengan generasi masa kini, karena sebuah keniscayaan di era hingar bingar teknologi saat ini masih ada anak muda

yang mau berbetah – betah menonton pagelaran wayang semalam suntuk. Hari ini adalah catatan sejarah dalam dunia komik Indonesia ketika masih ada media yang mau berbasah kuyup terjun dalam kancah pakeliran komik wayang Indonesia. Luar biasa setidak – tidaknya peneliti komik duniapun bisa hadir dan mencatat peristiwa bersejarah ini. Per-

an serta Malang Post terlibat langsung dalam meletakkan dasar- dasar perjalanan komik Indonesia perlu diapresiasi seperti pernah diungkapkan Alm. Teguh Santosa saat itu , ketika kesadarannya mulai menyadari betapa pentingnya dunia pewayangan untuk digarap dalam sebuah komik. Memang sudah menjadi tugasnya, untuk membawa

wayang keluar dari komunitasnya dan membuat pakeliran alternatif lewat komik wayang. Menurut Teguh, biarlah para sesepuh dalang tradisi tetap memainkan wayang di pakeliran aslinya, saya tetap menghormati mereka para Dalang seperti Pak Manteb ( Ki Manteb Sudarsono ) Pak Timbul, Pak Kinarto

Sabdo dan Ki Sukasman, nama yang terakhir ini adalah Dalang wayang eksperimen dari Jogjakarta yang menjadi guru Teguh untuk lebih berani menggambarkan wayang lebih imajinatif. Teguh memilih jalan untuk membuat komik wayang sebagai media dialog batinnya pribadi, bagi Teguh “ Ini Adalah Sebuah Ijab yang Sah “, saat kisah panjang ko-

mik mahabharata berhasil ia selesaikan dengan apik. BHAGAVADGITA (Nyanyian Tuhan) adalah lakon apik diambil dari kisah Mahabharata karya Empu Wihasa, yang menceritakan dialog strip wejangan suci antara Khrisna dan Arjuna sebelum menuju peperangan di Padangkurusetra. Cerita mahabharata meru-

pakan karya sastra yang berasal dari India, Epos cerita ini di Indonesiakan dari bahasa Sansekerta bahasa Jawa kuno pada abad ke 10, tetapi Teguh mengambil babonan cerita inidari buku Mahabharata karya Nyoman S Pendet. Saat membuat lakon ini memang ia rasakan terlalu berat untuk disampaikan pada anak-anak, mengingat dia-

REDAKTUR: bagus, LAYOUTER: hary

lognya mungkin hanya bisa dipahami oleh orang dewasa. Tapi bagaimanapun juga lakon ini harus disampaikan, dan tidak boleh ditinggalkan atau dilangkahi, karena Mahabharata adalah kisah suci yang tak menyesatkan. Komik ini dibuat Teguh tahun 1984 untuk dimuat di majalah “anak –anak Ananda”, jadi hampir seperempat abad

komik ini mengendap. Dan berhasil di kumpulkan kembali dalam kondisi yang rusak berat, selama dua setengah tahun secara mandiri saya dibantu para relawan komik Indonesia melakukan “Remaster” memperbaiki dan mengkondisikan menjadi sebuah karya komik kembali. Hingga perjalanannya komik Mahabharata karya Teguh Santosa sudah diterje-

mahkan kedalam Bahasa Inggris. Semoga ini bisa menjadi catatan prestasi gemilang bukti penyelamatan harta budaya tanpa campur tangan Pemerintah. Dari penayangan komik wayang di Malang Post ini kita bisa menyaksikan pemutakhiran wayang dengan imajinasi Teguh yang luar biasa, bahasa komikal yang

didongengkan secara ringkas menunjukan kepiawaiannya dalam melakukan wayang di era baru. Sebuah pengalaman estetis baru akan lahir dari komik wayang ini, bila seorang dalang wayang kulit pandai melakukan sabetan ( gerak wayang ), Teguh Santosa melakukan pembeberan cerita dengan sabetan artistik versinya, dalam bahasa

Teguh perwujudan artistik itu tak harus indah, tetapi juga berarti mengerikan, menegangkan, menakutkan, dan mengharukan. Dari karya wayang ini pula yang membawa keberhasilan Teguh Santosa bisa bergabung dalam sindikasi komik dunia “ Marvel comics “ di Amerika dan menjadi perhatian para pemangku adat

kerajaan Asean yang kemudian memberinya gelar “ Dato Manggala Komik Wayang Nusantara” pemuatan komik wayang hari ini semoga bisa dimaknai sebagai “ Ngaji Wayang “ berguru kehidupan pada ajaran wayang. Dan sebagai pembuktian bahwa komik adalah media yang mendidik dan perlu dibaca !!!.(*)


KULINER KHUSUS

EDISI

SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 98

dicky bisinglasi/malang post

SANTAI: Suasana After Taste Coffee and Tea, Jl Raya Sengkaling 251 yang jadi jujukan para penikmat kopi dan gambar di dinding After Taste Coffee and Tea ang menjadi daya tarik untuk selfie para pengunjung.

After Taste Tea and Coffee

Sensasi Ngopi dan Ngeteh dalam Suasana Jadul Menikmati secangkir teh dan kopi dengan nuansa vintage, menjadi daya tarik After Taste Tea and Coffee. Datang ke Jalan Raya Sengkaling no 231 Kabupaten Malang, pengunjung bakal dikagetkan dengan nuansa unik di tempat tersebut. Meja dan kursi berbahan dasar kayu, ditambah dengan ornamen, seperti miniatur TV kuno, stand penjual makanan dan ornamen bernuansa Jadul lain. Dilihat dari uniknya gambar-gambar di dinding, aneka makanan, serta minuman yang ada di tempat ini menunjukkan si pemilik tempat merupakan sosok kreatif. Ya, itulah sosok Herly Setiyoso, si pemilik After Taste Tea and Coffee. Di kafe ini, kopi dan teh disajikan dari biji kopi dan daun teh alami. Herly mengatakan, kopi dan teh di tempatnya bukan kopi dan teh kemasan pada umumnya. “Ini demi menjaga

kualitas kopi tersebut, bila masuk kemasan, rasanya sudah tidak asli lagi,” ujarnya kepada Malang Post kemarin. Kendati demikian, meski menonjolkan kekuatan kopi dan tehn, After Taste Tea and Coffee, tetap memiliki makanan ringan dan berat yang bisa memanjakan lidah. Beberapa snack di kafe ini, French Fries, Onion Ring, Mix Platter atau Sausage on Blankei, Es Krim Goreng dan Fried Cookies. “Di antara semua snack, yang paling laris adalah Es Krim Goreng dan Fried Cookies,” ujar Herly. Untuk makanan berat juga tersedia, di antaranya ada nasi goreng sosis dan nasi goreng rempah. Sedangkan makanan berat yang merupakan kreasi sendiri adalah Spicy Carbonara. Spicy Carbonara merupakan sup berisi sosis, kacang polong, telur, wortel dengan

kuah agak kental. Biasanya, ucap Herly, Carbonara disajikan bersama pasta. “Carbonara biasanya dipakai untuk pasta. Tapi ini kita modifikasi, dibuat seperti sup. Ditambah dengan rasa pedas, ini menu yang cuma ada di After Taste,” paparnya. Semuanya dibandrol dengan harga ramah, mulai harga Rp 6 ribu sampai Rp 15 ribu. Kafe yang dilaunching tepat di tahun baru 2015 ini, menjadi jujukan semua kalangan masyarakat, mulai anak sekolah, sampai orang tua. Biasanya, mereka ke kafe ini untuk bersantai, berkumpul bersama teman, atau menikmati kopi khas Indonesia. (*/han) POPULER: Snack Populer di After Taste Coffee and Tea, Es Krim Goreng.

Sajikan Kopi Murni Tanpa Gula

SAJIKAN: Herly Setiyoso, Owners After Taste Coffee and Tea menyajikan kopi dengan metode Drip.

Pernah mencoba minum kopi tanpa gula?. Sebagian orang Indonesia menghindari cara minum kopi seperti itu. Tapi, di After Taste Coffee and Tea, minum kopi tanpa gula malah jadi karakter kafe ini. Ditambah lagi, kopi ini diambil dari berbagai daerah di Indonesia. Ya, ini memang kopi yang sengaja disajikan agar masyarakat lebih mengenal lebih dekat dengan produk Indonesia. “Indonesia itu negara keempat terbesar sebagai penghasil kopi. Banyak varian kopi di Indonesia, tapi yang biasa dikonsumsi hanya Robusta,” ujar Herly Setiyoso, Owner After Taste Coffee and Tea kepada Malang Post. Lulusan kampus ASIA ini mengatakan, kebanyakan kopi-kopi varian Indonesia berkualitas bagus diekspor ke luar negeri. Sementara masyarakat Indonesia sendiri, hanya minum satu varian kopi, itu pun kualitas kopi ke-

masan. Di After Taste, ada beberapa varian kopi Indonesia yang disediakan. Antara lain, Sumatera Aceh Gayo, Sumatera Mandhailing, Java Ijen, Toraja Marinding, Bali Pupuan, Papua Wamena, Peaberry Jampit, Java Robusta. Seluruhnya masih berbentuk biji kopi. Untuk penyajiannya, biji kopi ini digiling lebih dulu. Kemudian, diseduh menggunakan beberapa metode. Sementara ini, baru empat metode yang ada di After Taste, yakni Tubruk, French Press, Vietnam Drip dan Drip. Setiap metode, bakal menghasilkan karakter rasa yang berbeda. Jadi misalnya, kopi Sumatera Aceh Gayo yang disajikan menggunakan metode tubruk, rasanya akan berbeda dengan kopi varian serupa yang disajikan dengan metode Drip. Minuman kopi ini, umumnya disajikan tanpa gula. Meski begitu, tidak berarti rasa kopi pahit. Karena

jenis kopi-kopi tersebut adalah kopi arabica, rasanya cenderung asam. Khusus untuk robusta, rasanya cenderung pahit. Kopi tanpa gula ini dinamakan Single Origin, yaitu kopi murni yang disajikan tanpa campuran apapun. Biasanya, lanjut Herly, pengunjung yang baru pertama kali berkunjung ke kafenya bakal bingung dengan menu kopi yang ada di sana. Hal ini disebabkan, kopi Single Origin belum terlalu populer di Malang. Akan tetapi, upaya untuk memperkenalkan kopi Single Origin ini selalu ada. Bagi yang belum mengerti, Herly bakal memberi edukasi soal kopi. “Kami juga menyediakan gula untuk pengunjung yang belum biasa minum kopi ini. Tapi tetap, kami akan terus mengenalkan kepada pengunjung, inilah kopi Indonesia yang punya berbagai varian dan rasa,” tandasnya. (*/han)

Seduh Daun Teh Kering, Aroma Lebih Kuat After Taste Coffee and Tea juga menyajikan teh yang berbeda dari kafe-kafe lain karena menyeduh langsung dari daun teh kering asli sehingga kualitas rasa selalu terjaga. “Kami sajikan teh yang diseduh langsung dari daun teh kering. Kami juga punya berbagai varian teh ada Uloong Tea, Black Tea, Green Tea, Rossela, Mango Tea and Teh Susu,” ujar Herly. Hasilnya jelas berbeda, mulai dari aroma dan rasa teh lebih terjaga. Teh yang langsung diseduh dari daun teh kering ini, memiliki aroma lebih kuat. Karena disimpan di tempat tertutup dan tidak dimasukkan ke dalam kemasan yang bisa membuat aromanya menghilang. Bagi pengunjung yang mau memesan minuman alternatif, After Taste menyediakan beberapa menu minuman lain.Ada Chocolate, Cappucino, Mocchacino, Strawberry Squash, Orange Squash, Leci Squash, Green Tea Latte Ice. “Dijamin rasanya berbeda. Kami memiliki cara sendiri untuk menyajikan minumanminuman ini,” jelas Herly. (*/han)

Mie Zombie, Lebih Kenyal dengan Warna Hitam Suasana nyaman dan tenang sebuah cafe dirasakan Malang Post saat akan mencicipi Mie Zombie, salah satu kuliner lezat di Malang. Berbeda dengan mie pioner lainnya, tekstur Mie Zombie lebih lembut dan kenyal dengan ukuran yang kecil dan tidak terlalu panjang dengan warna hitam. Berlokasi di Jl. Nusakamba­ ngan no. 37, mie Zombi buka mulai pukul 17.00 WIB –00.00 WIB. Mengusung konsep café, Mie Zombie menyajikan beberapa menu diantaranya adalah mie zombie original, yaitu mie dengan resep original ditambah ayam dan udang. Lalu ada fried zombie BBQ sauce, yaitu mie hitam dengan topping udang dan tambahan saus barbeque dan Zombie Omelette, yaitu mie hitam original dengan tam-

bahan telur dan salad sayur. Dibandrol dengan harga Rp 12 ribu hingga Rp 20 ribu, Mie Zombie menghadirkan citra rasa dan tampilan khas dan unik, karena juga menyajikan dalam bentuk isian burger dan juga kebab. Owner Mie Zombie, Renata Regina menuturkan awal mula ide usaha ini terinspirasi permainan Zombie dan dipilih lah warna hitam karena identik dengan keseraman sesuai dengan ide yang dia ambil. “Karena dulu suka main game Zombie dan kebetulan juga aku suka mie, jadi kepikiran aja bikin makanan tapi ide dari permainan itu.” ujarnya. Gadis yang saat ini tengah menempuh pendidikan semester akhir di Universitas Brawijaya (UB) itu menuturkan, warna hitam yang digunakan dalam mie berasal dari merang.

KONSUMEN: Pelanggan Mie Zombie berasal dari mahasiswa dan pekerja kantoran.

Mie Zombie Rere, sapaan akrabnya menjelaskan, saat ini pengunjung yang datang berasal dari kalangan mahasiswa dan pekerja kantoran, “Rasa yang enak, porsi lumayan dan harga yang bersaing, jadi kebanyakan yang datang

dari teman-teman mahasiswa dan pekerja kantoran,” ujarnya. Tidak hanya menu mie, kedai yang berada tepat didepan Rumah Sakit RKZ itu juga menjual berbagai macam snack, pancake, dan juga sosis. (mg6/han) REDAKTUR: dewi yuhana, LAYOUTER: siti


KULINER SABTU, 28 NOVEMBER 2015

KHUSUS

EDISI

HALAMAN 99

Nongkrong Kece di Terminal Mie Menghabiskan waktu dengan nongkrong sekaligus makan di café, merupakan kegiatan yang paling digemari kaum muda. Begitupula masyarakat Kepanjen Kabupaten Malang yang saat ini gemar nongkrong di Terminal Mie Jalan Kawi No 42 Kepanjen. Sesuai dengan namanya, desain tempat tersebut menyerupai terminal. Salah satu sudut ruangan terdapat meja dan kursi makanan yang didesain menyerupai halte. Di sudut lain terdapat bongkahan mobil angkot yang dimodifikasi untuk tempat makan pengunjung. Suasana warna warni membuat tempat itu disukai kaum remaja, apalagi didukung fasilitas wifi yang membuat betah berlama-lama di tempat. Ada lebih dari 10 item menu yang disajikan di tempat ini, di antaranya mie tarik, mie pedas, bakmi goreng dan pangsit mie. “Primadona tempat ini adalah mie tarik dan mie pedas,” ujar pengelola Terminal Mie, Vincensius Sari kepada Malang Post. Mie tersebut mempunyai citra rasa membuat lidah bergoyang lantaran resep masakan langsung berasal dari salah satu

chef di Cina. Resep itu kemudian ditularkan dan dipraktekkan di Terminal Mie. “Kami juga menyediakan menu nasi goreng dan ayam pedas,” imbuhnya. Harga yang dipatok, cukup terjangkau. Untuk satu porsi mie tarik sapi, dijual seharga Rp 12.750. Sedangkan untuk mie tarik ayam Rp Rp 11.250 per porsi. Tidak hanya dapat menikmati sajian aneka macam mie, para pengunjung bisa menikmati aneka makanan ringan di Terminal Mie. Di antaranya bakpao, dimsum, onde-onde, sushi crab stick dan siomay. Sedangkan minuman yang disajikan ada strawberry mojito mint, blue ice dan miss green terminal. “Sedangkan untuk minuman yang menjadi andalan tempat ini adalah miss green tea terminal,” ujar Vincensius Sari. Dia menjelaskan, beberapa minuman tersebut memang mengusung konsep modern lantaran minuman jenis seperti itu sangat digemari muda-mudi sekarang ini. Terminal Mie juga memberikan perhatian untuk menu dessert. Beragam sajian penutup manis menjadi alasan

tamu betah berlama-lama. Vincensius menjelaskan, sushi crab stick kerap dipesan oleh tamu anak muda. Mereka kongkow lumayan lama dan terkadang memesan lebih dari satu porsi, untuk satu orang. Misalnya Sushi crab stick yang menawarkan stick lezat. “Sushinya dicampur dengan ikan tuna, maka dari itu amat lezat,” tegasnya. Tidak ketinggalan siomay khas tempat tersebut yang amat lezat. Siomay yang disajikan masih hangat, menambah kelezatan penikmatnya. Walhasil, pengunjung memang sangat dimanjakan oleh berbagai menu istimewa itu. “Untuk harga jual minuman, makanan pentuup dan snack di tempat ini, juga sangat terjangkau,” imbuhnya. Satu porsi minuman blu ice, dijual seharga Rp 7.500 Sedangkan untuk satu porsi strawberry cookies, dijual seharga Rp 10.500. Sedangkan beberapa menu snack lain juga dijual dengan harga yang bisa dijangkau berbagai kalangan. “Kalau membawa uang Rp 50 ribu, maka di tempat kami bisa mendapatkan dua porsi makanan bahkan lebih,” pungkasnya. (*/han)

Pesan Antar Gratis Wilayah Kepanjen

TAMPIL BEDA: Terminal Mie mencoba menarik minat warga Kepanjen dengan desain unik serta tawaran menu yang variatif.

Terminal Mie Kepanjen memberikan kemudahan bagi para pelangganya untuk mendapatkan menu yang diinginkan. Salah satunya pelayanan delivery gratis bagi pemesanan wilayah Kecamatan Kepanjen. “Sebagai tempat baru, kami perlu memberikan berbagai macam promosi dan kemudahan. Salah satunya antar gratis bagi pemesanan di Kepanjen,” ujar Pengelola Terminal Mie, Vincensius Sari, kepada Malang Post. Beberapa promosi juga diberikan, diskon 25 persen dan bayar suka-suka untuk jenis makanan tertentu. Menurutnya, promosi ini guna mendongkrak penjualan tempat tersebut. Sekaligus sebagai langkah untuk melakukan promosi maupun pengenalan. “All item makanan dan minuman, kami diskon 25 persen,” imbuhnya. Dia mengungkapkan, Terminal Mie masih satu grup dengan Noodle Inc yang ada di Jalan Sukarno-Hatta

Kota Malang. “Kuliner dengan konsep modern, masih bisa berkembang lebih baik lagi. Untuk itu, dengan keberadaan kami di sini, bisa pemicu perkembangan kuliner di Kabupaten Malang,” terangnya. Apalagi menurutnya, Kepanjen merupakan ibukota Kabupaten Malang. Sehingga, perkembangan

di tempat tersebut, terus terjadi. Terutama perkembangan kuliner yang lambat laun semakin banyak di Kecamatan Kepanjen, saat ini. “Kami mempunyai impian Kabupaten Malang ini nantinya jadi pusat wisata kuliner. Karena banyak jenis makanan yang masih bisa dikembangkan,” pungkasnya. (*/han)

Kampoeng Brick

Ajak Pelanggan Menyeduh Kopi Sendiri Menikmati secangkir kopi beraroma lezat bisa dilakukan dengan memanfaatkan berbagai peralatan yang kini tersedia. Salah satunya disajikan ala Vietnam Drip. Sesuai namanya, metode seduh ini berasal dari Vietnam. Alatnya sederhana, terdiri dari saringan bawah, cangkir, saringan atas dan penutup. Kopi diletakkan ke dalam cangkir saringan, lalu dituangi air panas. “Kopi langsung menetes sedikit demi sedikit. Sebelum menyeduh Vietnam Drip, sudah ada susu kental manis yang dituangkan dalam gelas kopi di bawahnya,” ujar owner Kampoeng Brick, Habibi Nur Muhammad. Vietnam Drip adalah salah satu metode penyeduhan kopi yang umum digunakan oleh masyarakat di Vietnam. Seiring perkembangannya, metode Vietnam drip kian digandrungi oleh penikmat

kopi seluruh dunia. Alasannya simpel, filter yang digunakan dianggap mampu menjaga citarasa kopi. Selain itu proses penyeduhan yang tidak terlalu banyak menghabiskan waktu dan harga filter yang tergolong murah menjadi faktor yang menyebabkannya kian populer. Di cafe yang ada di Jalan Ketanen Penarukan Kepanjen ini, pelanggan bakal mendapat tawaran menyeduh kopi dengan lima metode seduh berbeda. Metode pertama adalah pour over, yang menyajikan kopi dengan saringan khusus di atas gelas. Setelah kopi pilihan ditempatkan di atas saringan khusus, air panas diputar perlahan, lalu tetesan atau drip dari kopi dan air panas, mengalir ke gelas. “Metode syphon menggunakan alat seduh yang terdiri dari dua tabung atas dan bawah, pipa pengalir air dari tabung atas ke bawah, filter penyar-

ing ampas kopi dan pemanas. Bentuk syphon lebih mirip gelas percobaan laboratorium,” terang Habibi. Habibi menyebut, coffee shop-nya menyajikan cara minum kopi yang nyleneh. “Kami tidak sekadar meminta pelanggan memesan kopi lalu meminumnya. Kami sediakan berbagai alat penyeduh kopi di meja pelanggan. Lalu, mereka akan kami beritahu cara menyeduh kopi dengan berbagai jenis alat,” terang Habibi. Ia meyakini, metode pelanggan yang menyeduh sendiri kopinya, bakal disukai. Pasalnya, belum ada coffee shop yang berani menawarkan sajian seperti ini. “Tapi kami tentu beri arahan kepada pelanggan. Mereka mau sajian kopi seperti apa, akan kami ajari dan edukasi tentang cara menikmati kopi,” tutup Habibi.(fin/han)

GUEST GESANG/MALANG POST

SANTAI: Suasana ruangan cafe terlihat nyaman dengan deretan kursi kayu khas nuansa zaman dulu.

Hadirkan Arabika Nusantara Sampai Brasil Kampoeng Brick menghadirkan berbagai olahan kopi dengan bahan baku termasyhur di Indonesia. Coffee Shop di Kepanjen tersebut, ingin memenuhi permintaan pelanggan yang menyukai berbagai macam jenis kopi dari daerahdaerah di Indonesia. Habibi Nur Muhammad, pemilik Kampoeng Brick menerangkan, ada dua jenis umum kopi yang disediakan untuk pecinta kopi. “Kita pakai dua bahan baku, kopi Robusta dan Arabika. Dua bahan baku ini, punya banyak variasi,” terang Habibi SEDUHAN: Salah satu cara menikmati kopi dengan cara seduhan ala Vietnam Drip.

kepada Malang Post. Dalam Kampoeng Brick, pelanggan bisa menikmati kopi jenis Arabika seperti Aceh Gayo, Toraja, Java, Sumatra Mandheling, Papua Wamena, Flores Bajawa Sumatra Lintong hingga Bali Kintamani. Menurut Habibi, kopi Arabika cenderung asam, dan umum dinikmati masyarakat pecinta kopi. “Kopi Arabika sifatnya lebih asam dan cukup umum dijual di Indonesia. Tapi, Kampoeng Brick ingin memperlihatkan, rasa Arabika bisa bermacammacam, sesuai asal kopi tersebut, bisa dari Sumatra, Jawa, atau Papua,” tegas alumnus Universitas Brawijaya tersebut. Selain kopi nusantara, Kampoeng Brick

juga menawarkan kopi Arabika berlabel impor dari Brasil, Amerika latin. Lalu, coffee shop di Jalan Ketanen Penarukan juga menyediakan kopi impor Italia yang berkelas. “Kami juga punya kopi Guatemala. Kopi dari Amerika Latin bukan hanya milik Brasil saja. Guatemala juga memiliki rasa khas yang tampaknya cukup menarik bagi pecinta kopi. Saya rasa, variasi kopi Arabika kami tidak kalah,” tandas Habibi. Biji kopi Robusta yang cenderung lebih pahit, seperti kopi Malang, Lampung dan Sumatera Sidikalang, dihadirkan oleh Kampoeng Brick dengan harga terjangkau. “Kita jual kopi dengan harga mulai Rp 9000,” tutup Habibi. (fin/han) REDAKTUR: dewi yuhana, LAYOUTER: siti


DAPUR REDAKSI SABTU, 28 NOVEMBER 2015

HALAMAN 100

100 Halaman, Koran Lokal Kualitas Nasional BANGGA. Kata-kata itu paling pas ketika mendapati Malang Post, hari ini 28 November 2015 bisa hadir sangat spesial, yakni tercetak dengan 100 halaman. Capaian ini sangat luar biasa, karena sebagai harian pagi, media ini menjadi yang pertama di Malang Raya terbit dengan halaman mencapai tiga digit. Mewujudkan terbitan 100 halaman, memang tidaklah mudah, karena berarti 400 persen lebih banyak ketimbang terbitan normal. Sama artinya pula, semua awak Malang Post, baik wartawan, redaktur, tim artistik, tim pemasaran hingga tim iklan pun menyediakan tenaga ekstra untuk mewujudkannya. Akan tetapi, cita-cita untuk menjadikan Malang Post sebagai motor kemajuan masyarakat di Malang Raya dengan menjadi agen perubahan, menanggalkan semua beban

tersebut. Semua optimis. Kebetulan, saat ini merupakan momen Hari Jadi ke 1255 Kabupaten Malang, maka hari ini bisa menjadi kado spesial untuk wilayah yang juga tercover koran ini. Tidak menutup kemungkinan, setelah edisi khusus 100 halaman ini, akan ada 100 halaman berikutnya. Bahkan bisa saja tanpa menunggu momen spesial atau malah bisa menjadi terbitan sepekan sekali atau menjadi terbitan reguler. Tinggi memang cita-cita Malang Post ini. Tetapi semua harus optimis, sejalan dengan semangat menjadi koran lokal dengan kualitas nasional. Maka setiap kesempatan untuk besar harus dimanfaatkan semaksimal

mungkin. Ya seperti hari ini, ada kesempatan pas untuk memberikan pembeda kepada pembaca, dengan kekompakan dan penuh percaya diri mewujudkannya. Tak salah kiranya, bila semangat 400 persen dari karyawan untuk memenuhi deadline mendapatkan apresiasi dari manajemen. Sebab, mereka bekerja tidak lagi normal seperti biasanya. Bisa jadi, pergi pagi pulang pagi dan berangkat kerja lagi. Kerja keras semua, akhirnya bisa tepat sesuai waktunya dan dinikmati oleh semua pembaca setia Malang Post. Kepada pembaca, terimalah sajian Edisi Khusus 100 Halaman ini dan temukan hal menarik dan informatif yang ada di dalamnya.

Juniarno Djoko Purwanto Direktur Utama Malang Post

MOTIVASI: Bersama manajemen Malang Post untuk memantapkan konten Edisi Khusus 100 Halaman.

TANGAMES!: Suasana ruang redaksi Malang Post terlihat campur aduk. Tegang, lelah, senyum, berebut konsumsi, hingga serius terekam di detik terakhir finishing Edisi Khusus 100 Halaman.

Behind The Scene Edisi Khusus 100 Halaman

BANGGA CETAK SEJARAH BARU

FOTO-FOTO: GUEST GESANG/ MALANG POST

Senyum dan Stres Menjadi Satu

Sajian Potensi Kabupaten Malang Terlengkap TIDAK ada hasil yang mengkhianati usaha. Upaya terbaik dan maksimal menghasilkan Edisi Khusus 100 Halaman Malang Post, telah terwujud hari ini. Pergelutan dengan narasumber dan layar komputer, terangkum penuh di momen yang berbarengan pula de­ ngan Hari Jadi ke 1255 Kabupaten Malang ini. Edisi Khusus 100 Halaman Malang Post, merupakan mega proyek bagi awak harian pagi ini. Pasalnya, mencetak koran dengan jumlah yang mencapai angka ab­ solute, baru pertama kali terjadi. Bahkan untuk kawasan Malang Raya, Malang Post adalah yang pertama. Tidak ada kriteria tertentu, mengapa hari ini harus terbit dengan 100 halaman. Hanya saja, secara psikologis, angka 100 merupakan nilai yang sempurna. Siapapun, mulai dari anak sekolah hingga orang yang sudah dewasa, pasti lebih memilih angka itu ketika dihadapkan pada pilihan 1-100. Sudah menentukan terbit 100 halaman, maka yang menjadi pemikiran berikutnya adalah konten apa yang ada di dalamnya.

Maka, isi pun menyesuaikan tujuan terbitan yang bertepatan dengan HUT Kabupaten Malang. Sasaran utama ada wilayah terse­ but. Berbagai potensi di setiap kecamatan, SKPD, bisnis hingga wisata kabupaten dengan pusat kota di Kepanjen ini, coba diulas khusus di hari ini saja. Jumlah tersebut, empat kali lipat lebih ketimbang terbitan normal Malang Post. Normal menemani pembaca dengan 20 dan 24 halaman, 28 November ini terwujud 100 halaman. Rinciannya, 20 halaman reguler dan 80 halaman tentang Kabupaten Malang. Pastinya, tenaga ekstra diperlukan dalam mengerjakannya. Apalagi, wilayah Kabu­ paten Malang ini sangat luas. Terbagi dalam 33 kecamatan dan 390 desa, pemetaan untuk mengerjakannya harus pas, agar semua crew tidak kehabisan tenaga. Kerja sama dengan camat hingga kepala SKPD, terwujud dalam pengerjaan halaman ini. Dipastikan, konten berita yang hari ini dibaca seluruh Malang Raya, tidak asal-asalan. Liputan mendalam mengenai

potensi, daya tarik hingga pencapaian, tersaji kepada pembaca. Hingga akhirnya, semua bisa mengetahui mengenai potensi di wilayah tertentu. Mulai Kecamatan Ampelgading di ujung timur Kabupaten Malang, Kecamatan Sumberpucung, La­ wang, Ngantang atau wilayah pesisir pantai selatan seperti Bantur dan Donomulyo. Ketika mendapati setiap hasil penelu­ suran, tersaji beragam lokasi potensial, yang sebenarnya bisa menjadi andalan Kabupaten Malang. Wisata, kuliner, bisnis, industry, pertanian, perkebunan, tersebar luas dan mampu mencatat prestasi di tingkat nasional bahkan mendunia. Kebanggaan bagi Malang Post, selama ini juga aktif menjadi salah satu penggerak me­ lalui berita. Tak terkecuali hari ini, pasti semua sepakat, selain lega dengan rampungnya tu­ gas Edisi Khusus 100 Halaman Malang Post, yang menantang namun menyenangkan. Edisi Khusus 100 Halaman Malang Post ini, kami persembahkan khusus sebagai kado hari jadi Kabupaten Malang.

SEMUA awak Malang Post, kompak mewujudkan Edisi Khu­ sus 100 Halaman ini. Mulai dari manajemen, awak redaksi seperti wartawan, redaktur, tim artistik, teknisi, tim pemasaran dan tim iklan, semua terlibat dalam tugas besar ini. Banyak kepala, banyak su­ ara, juga banyak cerita. Berikut beberapa rangkuman ketika menyelesaikan sajian yang di­ persembahkan sebagai kado ulang tahun ke 1255 Kabupaten Malang ini. “Edisi khusus 100 halaman ini sebuah produk jurnalistik yang hebat. Hampir 90 persen adalah karya jurnalistik dengan pelipu­ tan mendalam, bukan sekadar mengisi halaman de­ngan iklan atau menempelkan foto yang dibesarkan-besarkan. Sejarah baru bagi Malang Post, yang sejak berdiri tahun 1998, akhirnya berhasilkan menerbitkan 100 hal­ aman. Semua bersinergi menjadi team work yang hebat. Alhamdu­ lillah, karya terbaik Korane Arek Malang, bisa tepat waktu. Kita Bisa!!” Buari, Manajer Pemasaran Malang Post selaku Pimpro Edisi Khusus 100 Halaman. “Ini kerja yang luar biasa. Tidak mulus memang dalam menger­

jakannya, dengan perencanaan lebih dari dua bulan. Tetapi, karena yang mengerjakan para wartawan dan redaktur koran harian, mengetik terbiasa ke­ tika mendekati deadline. Namun, hasilnya terbukti cukup istimewa, meski sempat mengalami stress, marah, kecewa, serta takut kont­ en tidak sempurna. Berkat kerja keras dan kerja sama semuanya, akhirnya kita bisa tertawa lebar di ujung deadline. Malang Post Luar Biasa..!!!” Bagus Ary Wicaksono, Redpel Malang Post sekaligus Wapimpro Edisi Khusus 100 Halaman. “Penuh kerja keras bersama tim yang luar biasa. Meski­ pun banyak tantangan dalam menye­lesaikannya, saat melihat hasil akhir, puaslah tiada terni­ lai. Ternyata kami bisa mewu­ judkan 100 halaman, meski

harus pergi siang pulang dini hari. Kantor Malang Post Jalan Raya Sawojajar Cluster Apple 1-9 Malang menjadi saksi,” DJ Amiel, Tim Artistik. “Entah berapa puluh atau ratus jam untuk mengerjakan isi Edisi Khusus 100 Halaman ini. Mulai dari semangat, lemas, hingga semangat lagi, campur aduk ketika mengerjakannya. Namun ketika tiba harinya semua sele­ sai, bangga bisa menjadi bagian penting dalam tim ini,” Binar Gumilang, Wartawan “Luar biasa dan merupakan sejarah dalam hidup saya di dunia media. Bangga!!! ” Slamet Prayitno, Redpel Malang Post. “Akhirnya, bisa menjadi ba­ gian dalam sejarah Malang Post mengerjakan 100 halaman. Bangga meskipun tidak sebanyak kontribusi beberapa teman lain­ nya. Di ujung deadline, sempat mengalami RELA PERGI PAGI PULANG PAGI, demi sebuah konten berita yang bisa hadir di 28 November 2015,” Stenly Re­ hardson, Wartawan Malang Post. “Malang Post Mantap… Kerja, kumpul, editing, milih foto untuk pembaca setia Korane Arek Malang.” Guest Gesang, Redak­ tur Foto Malang Post.

Redaksi Harian Pagi Malang Post Korane Arek Malang

MASIH BISA SANTAI: Tidak melulu tegang menggarap berita, masih tersaji pula aksi narsis awak redaksi.

REDAKTUR: GUEST , LAYOUTER: ABDEE


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.