BABY BLUES SYNDROME Baby blues syndrome atau postpartum blues menurut Saleha (2009), merupakan suatu gangguan psikologis sementarayang ditandai dengan memuncaknya emosi pada minggu pertama setelah melahirkan. Baby blues syndrome atau stress pasca melahirkan merupakan suatu kondisi umum yang serinh dialami oleh seorang wanita yang baru melahirkan dan biasanya terjadi pada 50% ibu baru. Kondisi ini dapat terjadi sejak hari pertama melakukan persalinan. Baby blues cemderung akan menetap dalm rentang waktu 14 hari terhitung setelah persalinan.
Gejala-gejala Baby Blues Syndrome
•Dipenuhi oleh perasaan kesedihan dan depresi disertai dengan menangis •Mudah kesal,gampang tersinggung dan tidak sabaran •Tidak memiliki atau sedikit tenaga •Cemas, merasa bersalah dan tidak berharga •Menjadi tidak tertarik dengan bayi anda atau menjadi terlalu memperhati kan dan khawatir terhadap bayinya dll.
Penyebab terjadinya baby blues syndrome
•Perubahan hormonal Pasaca melahirkan terjadi penurunan kadar esterogen dan progesterone yang drastis, dan juga disertai penurunan kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang menyebabkan mudah lelah, penurunan mood dan perasaan tertekan •Fisik Kehadiran bayi dalam keluarga menyebabkan perubahan ritme kehidupan sosial dalam keluarga, terutama ibu. Mengasuh si kecil sepanjang siang dan malam sangat menguras energi ibu, menyebabkan berkurangnya waktu istirahat, sehingga terjadi penurunan ketahanan dalam menghadapi •Psikis Kecemasan terhadap berbagai hal,seperti ketidakmampuan dalam mengurus si kecil, ketidakmampuan mengatasi dalam berbagai permasalahan, rasa tidak percaya diri karena perubahan bentuk tubuh dari sebelum hamil serta kurangnya perhatian keluarga terutama suami ikut mempengaruhi terjadinya depresi •Sosial Perubahan gaya hidup denga peran sebagai ibu baru butuh adaptasi. Rasa keterikatan yang sangat pada si kecil dan rasa dijauhi oleh lingkungan juga berperan dalam depresi
PENCEGAHAN BABY BLUES SYNDROME •Mempersiapkan jauh-jauh hari kelahiran yang sehat, ibu yang hamil dan suaminya harus benar-benar dipersiapkan dari segi kesehatan janin pada saat kehamilan, mental, finansial dan sosial. •Adanya pembagian tugas antara suami dan istri pada saat proses kehamilan berlangsung •Tanamkan pada benak ibu hamil bahwa anak adalah anugrah ilahi yang akan membawa berkah dan menambah jalinan cinta kasih di tengah-tengah kelurga •Bersama-sama istri merajut suatu kepercayaan dan keyakinan dengan adanya anak, karir akan terus berjalan
DAMPAK BABY BLUES SYNDROME
Pada anak: •Masalah perilaku Anak-anak dari ibu yang mengalami baby blues syndrome lebih memungkinkan memiliki masalah perilaku, termasuk masalah tidur, tantrum, agresi dan hiperaktif •Perkembangan kognitif terganggu Anak kemungkinan akan mengalami keterlambatan dalam berbicara dan berjalan jika dibandingkan dengan anak-anak dari ibu yang tidak depresi. •Sulit bersosialisasi Anak-anak dari ibu yang mengalami baby blues syndrome dapat mengalami kesulitan membangun hubungan dengan orang lain dan sulit berteman. •Masalah emosional Dapat cenderung merasa rendah diri, lebih sering merasa cemas dan takut, lebih pasif dan kurang independen Pada ibu: • Menyalahkan kehamilannya • Sering menangis • Mudah tersinggung • Sering terganggu dalam waktu istirahat atau insomnia • Hilang percaya diri mengurus bayi, merasa takut dirinya tidak bisa memberikan asi bahkan takut apabila bayinya meninggal • Muncul kecemasan terus menerus ketika bayi menangis • Muncul perasaan malas untuk mengurus bayi • Mengisolasi diri dari lingkungan masyarakat hingga frustasi Jika keadaan baby blues syndrome dirasa sangat menganggu dan terjadi begitu lama, segera konsultasilkan pada dokter yang berkompentesi dalam bidangnya agar dapat segera ditangani.