Benarkah Hamil Muda Berisiko Alami Hiperemesis Gravidarum? Morning sickness biasanya dialami oleh wanita pada bulan pertama kehamilan. Kondisi mual ini normalnya akan hilang pada bulan ketiga atau keempat kehamilan. Ibu hamil yang mual di pagi hari bisa mengalami kelelahan dan sedikit kehilangan nafsu makan. Akibatnya, mereka mungkin akan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kondisi mual dan muntah yang ekstrem tidak lagi disebut sebagai morning sickness pada umumnya, melainkan disebut hiperemesis gravidum. Hiperemesis gravidum bahkan bisa menyebabkan ibu hamil mengalami dehidrasi akibat mual muntah yang terjadi terus-menerus. Penyebab Hiperemesis Gravidum Hiperemesis gravidum diduga disebabkan oleh peningkatan kadar hormon serum HCG (human chorionic gonadotropin) dan estrogen. Namun, mual dan muntah yang ekstrem selama kehamilan juga bisa mengindikasikan kehamilan anak kembar atau mola hidatidosa (pertumbuhan jaringan abnormal) Trimester pertama kehamilan memang berisiko tinggi mengalami kondisi ini. Selain bulan pertama kehamilan, beberapa faktor risiko seperti riwayat keluarga, kelebihan berat badan, dan hamil pertama kali juga bisa memicu hiperemesis gravidum. Gejala Hiperemesis Gravidum Gejala hiperemesis gravidum mirip dengan morning sickness tetapi lebih parah. Tanda dan gejala berupa: •Mengalami muntah lebih dari 3-4 sehari •Kehilangan berat badan sampai 4,5 kg akibat muntah •Merasa pusing •Mengalami dehidrasi parah Selain gejala diatas, hiperemesis gravidum juga memiliki derajat keparahan yang terbagi atas tiga tingkat, yaitu
Derajat 1 : mengalami muntah secara terus-menerus, sehingga tidak ada makanan yang dapat Derajat 2 : pada tingkat ini, tanda dehidrasi semakin terlihat, seperti kelemahan, mata cekung, turunnya tekanan darah dam berkurangnya jumlah urine. Derajat 3 : pada tingkat ini, kondisi ibu hamil sudah semakin parah sampai mengalami penurunan kesadaran hingga koma. Kondisi ini perlu ditangani segera untuk menhindari gangguan pembentukan otak dan hati janin Perawatan Hiperemesis Gravidum Perawatan hiperemesis gravidum tergantung pada keparahan dan gejala yang dialami ibu hamil. Dokter mungkin akan merekomendasikan metode pencegahan mual alami seperti konsumsi vitamin B6 atau jahe. Ibu hamil juga bisa mencoba mengonsumsi makanan yang lebih kecil dengan porsi sedikit, tapi memakannya secara teratur. Jangan lupa untuk minum banyak cairan agar tubuh tetap terdehidrasi. Pada kasus yang parah, ibu mungkin memerlukan rawat inap. Ini karena, ibu hamil yang tidak mampu menelan makanan dan minuman, karena mual atau muntah perlu mendapatkan asupan cairan melalui intravena atau melalui infus. Pengobatan diperlukan ketika muntag menjadi ancaman bagi wanita ata janin. Obat anti mual yang paling umum digunakan adalah promethazine dan meclizine. Obat ini dapat diberikan melalui infus atau sebagai supositoria. Konsumsi obat saat hamil memang berpotensi menyebkan masalah kesehatan janin. Namun, dalam kasus hiperemesis gravidum yang parah, dehidrasi ibu lebih mengancam ketimbang risiko lainnya. Bicaralah dengan dokter tentang risiko terkait dengan metode perawatan apa pun. NOME MSICIA FKUB UMI QULSUM ZULAICHA @qulsum_zulaicha