STOP GIGITIN KUKU JARI ! Kuku merupakan struktur penting yang bertindak sebagai pelindung dan meningkatkan sensasi pada ujung jari. Ujung jari memiliki banyak ujung saraf, yang memungkingkan mendapatkan informasi kesehatan hanya dengan melihat bentuk dan warna kuku. Menjaga kesehatan kuku menjadi hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari, bahkan banyak tren yang bermunculan untuk menjaga dan merawat kesehatan kuku dari mulai manicure, pedicure, mengecat warna kuku dan lain sebagainya. Merawat kuku tidak hanya untuk kesehatan tetapi juga bisa untuk menambah keindahan penampilan. Namun, ada kebiasaan unik yang dimiliki oleh sebagian orang, yaitu gigitin kuku! Banyak alasan seseorang memiliki kebiasaan seperti ini. Walau sudah menjadi kebiasaan, tetap kebiasaan gigitin kuku ini tidak boleh di terapkan lagi Richard M.D, seorang ahli dalam masalah kuku di Weill Cornell Medical College dan anggota dari American Academy of Dermatology menjelaskan bahwa kebiasaan menggigiti kuku bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti dilansir oleh Men's Health antara lain: Infeksi bakteri. Kuku Anda menjadi tempat berlindung bagi banyak kuman dan bakteri, terutama bakteri salmonella dan E.coli. Bakteri ini biasanya berdiam di antara ujung kuku dan kulit Anda. Ketika menggigit kuku, bakteri akan masuk ke mulut dan saluran pencernaan. Pada akhirnya bakteri bisa menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan yang berujung pada diare atau sakit perut. Infeksi Paronychia. Infeksi ini terjadi ketika terdapat luka pada ujung tangan ketika Anda menggigit kuku. Luka pada ujung tangan dan jari bagian dalam bisa membuat bakteri atau jamur masuk ke dalam. Hasilnya, jari akan mengalami pembengkakan, menjadi kemerahan, dan penumpukan cairan atau nanah di bawah kuku. Infeksi semacam ini bisa diobati dengan operasi dan dirawat dengan antibiotik serta obat antijamur. Jika infeksi disebabkan oleh bakteri, kuku juga bisa menjadi rapuh dan terasa sakit Kebiasaan menggigiti kuku juga bisa merusak struktur gigi Anda. Menggigiti kuku bisa mengubah posisi gigi seseorang sehingga bentuknya menjadi aneh. Selain itu, kebiasaan ini juga bisa memicu penyakit gusi dan infeksi
Setelah mengetahui banyak dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan menggigiti kuku, diharapkan banyak orang yang dapat meninggalkan kebiasaan ini walau tidak bisa langsung diterapkan, setidaknya dapat mulai meninggalkannya secara perlahan. Terdapat beberapa cara yang bisa dicoba untuk menghilangkan kebiasaan menggigiti kuku ini, yaitu: 1. Cari tahu penyebabnya. Dengan mengetahui penyebab mengapa kita memiliki kebiasaan menggigiti kuku, kita dapat menghindari jika ada rasa ingin menggigiti kuku. Menurut Paul DePompo, seorang psikolog klinis dan pendiri Institute of Cognitive Behavioral Therapy di California, mengatakan bahwa faktor umum yang menyebabkan seseorang menggigit kuku yakni sedang tidak ingin memikirkan sesuatu secara berlebihan, merenungkan suatu masalah, atau kebiasaan seperti seolah-olah sedang mengunyah sesuatu 2. Minta bantuan orang terdekat untuk melarang Jika ingin berubah untuk lebih baik, Anda bisa memulainya dengan melakukan kesadaran dan komitmen serius untuk berhenti. Salah satu caranya dengan meminta orang terdekat seperti teman dan keluarga untuk melarang Anda saat mulai terlihat ingin menggigit kuku 3. Lakukan manicure kuku Orang yang melakukan manicure biasanya akan lebih merawat dan menjaga kuku-kukunya. Faktor waktu, dana, dan usaha yang dikorbankan saat melakukan manicure kuku bisa mencegah Anda dari keinginan untuk menggigit kuku 4. Selalu sediakan gunting kuku Kuku yang mudah digigit adalah kuku dengan ukuran yang sedang, tak terlalu panjang atau pendek. Maka itu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini adalah dengan selalu membawa gunting kuku ke mana pun Anda pergi dan simpan di tempat yang mudah ditemukan. 5. Pertahankan untuk tidak lagi menggigit kuku
Terakhir setelah Anda melakukan semua usaha untuk menghentikan kebiasaan ini, pertahankan untuk terus melakukannya hingga Anda lupa pernah memiliki kebiasaan menggigit kuku. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa belum ada waktu pasti yang dibutuhkan untuk menghentikan sebuah kebiasaan hingga menghasilkan perkembangan positif. Kuncinya, hanyalah terus membiasakan diri hingga lama kelamaan Anda akan terbiasa dengan perilaku yang baru.