NEWS OF MEDICAL EDUCATION
Serba-serbi dibalik
Halo sobat NOME! Kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari banyak orang. Dari setiap tiga orang di dunia, salah satunya adalah peminum kopi. Kopi memang sungguh nikmat jika diminum baik saat pagi hari atau malam hari sebagai teman bekerja. Popularitas kopi saat ini terbilang eksis. Apalagi dengan banyaknya kedai kopi di setiap kota yang mampu menarik perhatian para penikmat kopi. Namun, tahukah Kamu fakta dibalik popularitas kopi? Seperti dilansir dari Healthline, kopi mengandung banyak nutrisi yang baik bagi tubuh selain kafein. Dalam 240 mililiter kopi, terdapat Vitamin B1, B2, B3, B5, folat, potasium, magnesium, fosfor, dan antioksidan yang sangat tinggi. Dalam banyak studi, kandungan nutrisi tersebut dapat melindungi penyakit yang lebih umum terjadi pada perempuan, termasuk penyakit alzheimer, kanker, dan stroke. Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, hampir dua pertiga orang Amerika yang hidup dengan penyakit Alzheimer adalah perempuan. Namun, kafein dalam dua cangkir kopi dapat memberikan perlindungan yang signifikan terhadap perkembangan kondisi tersebut. Faktanya, para peneliti menemukan bahwa perempuan berusia 65 tahun ke atas yang minum dua hingga tiga cangkir kopi sehari lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan demensia (penurunan daya ingat dan berpikir) secara umum. Selain itu, dengan minum setidaknya satu cangkir kopi sehari dikaitkan dengan penurunan risiko stroke yang merupakan peringkat keempat penyebab kematian wanita. Para peneliti juga menemukan bahwa peminum kopi biasa atau tanpa kafein, 26 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kanker kolorektal (usus besar) yang dialami satu dari 23 perempuan. AUFA FADHIL
Rutinitas minum kopi jadi makin ringkas dengan hadirnya inovasi berupa kopi instan. Cukup dengan menuang bubuk kopi ditambah air hangat, kopi siap disajikan. Perlu ditekankan, kopi instan yang dimaksud dalam tulisan ini tidak sama dengan kopi sachet. Tidak semua kopi sachet berisi kopi instan. Kopi instan adalah kopi bubuk yang bisa segera dinikmati setelah diseduh, hampir tanpa ampas. Penyajian kopi juga beragam. Ada yang murni berupa bubuk kopi, ada juga yang ditambahkan gula, susu, kremer, atau coklat. Meski konsumen jadi punya banyak pilihan rasa. Ternyata ragam cara penyajian tersebut bisa memengaruhi komposisi kopi dan efek samping konsumsinya. Pada kadar kafein saja terdapat perbedaan antara kopi instan dengan kopi reguler/biasa (tanpa proses kristalisasi dengan udara panas). Pecinta kopi yang amat serius biasanya menghindari meracik kopi dengan cara instan. Sebagian dari mereka menganggap kopi instan sebagai “penipuan” karena kandungan kafeinnya dua kali lebih sedikit dibanding kopi reguler. Apalagi, ketika kandungan kopinya dicampur dengan kopi substitusi (kopi dari gandum atau biji-bijian lain seperti jagung) dan gula.
18 Maret 2021
NEWS OF MEDICAL EDUCATION Namun, kopi instan dengan kadar kafein rendah justru bisa menjadi pilihan bagi individu dengan pantangan kafein tinggi. Individu ini biasanya seringkali mengalami gejala gelisah, insomnia, sakit perut, sering buang air kecil, tremor, keringat dingin, hingga peningkatan detak jantung saat mengonsumsi kafein berlebih. Terlalu banyak atau terlalu sering mengonsumsi kafein dalam jangka panjang juga dapat menimbulkan efek samping yang disebut caffeinism. Secara umum, efek samping kopi yang sering kali terjadi meliputi: 1. Insomnia (gangguan tidur) 2. Sering buang air kecil 3. Gelisah 4. Denyut jantung menjadi cepat 5. Gangguan pencernaan 6. Caffeine withdrawal
Keputusan untuk berhenti rutin meminum kopi juga berdampak negatif. Ketika mengalami efek samping kopi yang satu ini, Anda dapat merasa sakit kepala, pusing, mual, cepat lelah, sulit konsentrasi, hingga suasana hati yang cepat berubah. Selain beberapa kondisi di atas, wanita hamil juga dianjurkan untuk membatasi konsumsi kopi karena dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir bayi rendah. Ibu menyusui pun disarankan untuk mengurangi kopi. Hal ini karena kandungan kafein dapat terserap ke dalam ASI sehingga bayi yang diberi ASI bisa menjadi lebih rewel, susah tidur, dan berisiko mengalami kolik. Efek samping kopi biasanya muncul ketika seseorang mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak atau dalam jangka panjang. Namun, pada orang yang sensitif terhadap kafein, efek samping kopi bisa muncul meski hanya mengonsumsi kopi dalam jumlah sedikit. Wah menarik ya, ternyata setiap orang memiliki kadar ketahanan kafein yang berbeda. Sobat NOME masuk tipe orang yang mana nih?
inspired from : 1. Healthline. 2018. Coffee — Good or
Bad?. Written by Kris Gunnars, BSc on August 30, 2018. [Available on] https://www.healthline.com/nutrition/coffee-good-or-bad
2. https://tirto.id/apa-dampak-posi-
tif-dan-negatif-minum-kopi-bagi-perempuan-f5n9
AUFA FADHIL
18 Maret 2021