NOME | 27 MAY 2020
GENERALIZED ANXIETY DISORDER Beberapa waktu yang lalu, seorang pemain bas band L.Y.O.N dan youtuber terkenal, Niko Al-Hakim, atau yang biasa dikenal dengan Okin, membuat netizen terkejut akan klarifikasinya. Berdasarkan klarifikasinya, Okin didiagnosis mengalami Generalized Anxiety Disorder (GAD). Namun, apa sih penyakit GAD ini? Yuk, kita simak penjelasan GAD ini! Epidemiologi GAD Dewasa ini, banyak orang yang menderita berbagai gangguan kejiwaan, terutama depresi, cemas, dan insomnia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), gangguan depresi mayor akan menjadi penyebab penyakit utama kedua di dunia pada tahun 2020. Global Burden of Disease study 2010 menyebutkan bahwa gangguan depresi, cemas dan insomnia dianggap sebagai penyebab utama insiden bunuh diri dan penyakit jantung iskemik serta menempati peringkat kedua sebagai penyebab utama kecacatan di seluruh dunia. Untuk zaman sekarang ini, kesehatan mental di Indonesia telah menjadi hal yang lazim untuk dibicarakan dan dianggap sebagai salah satu indikator kesehatan yang cukup serius Generalized Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan merupakan gangguan kesehatan mental yang umum terjadi. Gangguan kecemasan ini memiliki gejala seperti perasaan takut, gugup, gelisah, panik, hingga melibatkan kesehatan sistem kardiovaskular, pernapasan, pencernaan, maupun sistem saraf dan merupakan gejala depresi dan stress. Gangguan kecemasan umum ini juga sering membuat seseorang kurang berkonsentrasi dan susah untuk fokus terhadap suatu hal. Beberapa gejala lain yaitu mudah lelah, pikiran kosong, mudah marah, menegangnya otot, dan kesulitan untuk tidur. Penderita gangguan kecemasan biasanya mengalami kekhawatiran berlebihan hingga enam bulan. Penyebab dari gangguan kecemasan umum sampai saat ini belum ditemukan. Namun, terdapat beberapa faktor-faktor pendukung yang membuat seseorang menderita GAD, yaitu : • Memiliki riwayat trauma atau pernah mengalami peristiwa yang membuat stres, seperti bullying atau perundungan. • Memiliki keluarga dengan riwayat gangguan kecemasan umum. • Memiliki penyakit yang membutuhkan pengobatan jangka panjang, seperti arthritis. • Memiliki riwayat penggunaan obat-obatan terlarang atau kecanduan minuman keras. • Memiliki riwayat gangguan pada sistem saraf.
ISSUE NO. 3 | OCT. 2020
Nah, untuk menentukan seseorang mengalami
Pencegahan dari gangguan kecemasan dapat
gangguan kecemasan umum ini, tidak bisa
dilakukan dengan cara melakukan hal-hal
dengan self diagnosis (mendiagnosis diri
positif seperti berolahraga secara teratur,
sendiri). Apabila ingin memastikan apakah kita
makan makanan bergizi, latihan mengelola
termasuk penderita GAD atau bukan, maka
stres, menjauhi alkohol, obat-obatan terlarang,
dibutuhkan diagnosis dari dokter atau psikiater.
dan rokok, mengurangi konsumsi kafein dan
Dokter atau psikiater akan menggunakan
periksa diri ke psikiater jika mengalami hal
kriteria Diagnostic and Statistical Manual of
traumatis.
Mental Disorders (DSM-5). Beberapa kriteria yang menunjukkan pasien mengalami gangguan kecemasan umum adalah:
Nah, sekarang kita sudah lebih tahu ya tentang
• Rasa cemas dan khawatir yang berlebihan dan
gangguan kecemasan. Yuk sama-sama kita
berlangsung sepanjang waktu selama minimal 6
cegah diri kita dari gangguan kecemasan ini
bulan.
dan terus berpola hidup sehat!
• Rasa khawatir yang sulit untuk dikendalikan. • Keluhan dan gejala tersebut menyebabkan gangguan dalam beraktivitas. • Keluhan tidak didasari oleh penyakit atau kondisi kesehatan khusus
PENYEMBUHAN? Pengobatan untuk pasien GAD, dilakukan dengan mengkombinasikan 2 cara, yaitu terapi perilaku kognitif (CBT) dan menggunakan obat-obatan sesuai resep dokter. CBT bertujuan untuk
Inspired from :
mengenali dan mengubah pola pemikiran dan
1. Asrori, A. 2016. Terapi kognitif perilaku untuk mengatasi gangguan
perilaku yang membuat pasien merasa cemas.
2. Newman, M.G., Llera, S.J., Erickson, T.M., Przeworski, A. and Castonguay, L.G.,
Selain terapi prilaku kognitif, beberapa jenis obat yang biasanya diberikan untuk menangani gangguan kecemasan umum antara lain antidepresan, pregabalin, dan benzodiazepine. Selain dengan terapi perilaku kognitif dan obatobatan, penderita gangguan kecemasan umum bisa melakukan olahraga secara teratur, relaksasi seperti meditasi dan yoga, serta menghindari kafein, rokok dan minuman keras
kecemasan sosial. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 3(1), 89-107. 2013. Worry and generalized anxiety disorder: a review and theoretical synthesis of evidence on nature, etiology, mechanisms, and treatment. Annual review of clinical psychology, 9, pp.275-297. 3. Patriquin, M.A. and Mathew, S.J., 2017. The neurobiological mechanisms of generalized anxiety disorder and chronic stress. Chronic Stress, 1, p.2470547017703993. 4. American Family Physician (2015). Diagnosis and Management of Generalized Anxiety Disorder and Panic Disorder in Adults.