men gena l p enyakit
GONDOK
Pada leher manusia terdapat sebuah kelen jar tiroid,yang dapat membesar apabila terdapat kelainan,atau yang biasa disebut dengan penyakit gondok,lalu masyarakat sering mengaitkan penyakit tersebut dengan kurangnya konsumsi garam,apakah benar seperti itu?mari kita bahas secara mendalam mengenai penyakit gondok. Penyakit gondok adalah kondisi dimana terjadi pembengkakan kelen jar tiroid. Kelen jar tiroid adalah organ berbentuk kupu-kupu yang terletak tepat di bawah jakun. Kelen jar ini memiliki fungsi penting, yaitu untuk memproduksi hormon tiroid yang berperan dalam berbagai proses-proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh. Pada kondisi normal, kinerja kelen jar tiroid cenderung tidak kita sadari sama seperti organ-organ dalam yang lain. Tetapi jika terjadi pembengkakan, kelen jar tiroid akan membentuk ben jolan pada leher. Ben jolan ini akan bergerak naik dan turun saat Anda menelan.
Penyebab Penyakit Gondok Gondok terkadang sulit ditemukan penyebabnya karena sangat beragam. Tetapi ada beberapa faktor yang umumnya bisa memicu penyakit ini. Di antaranya adalah: -Hipertiroidisme dan hipotirodisme. Penyakit gondok dapat terjadi karena kinerja kelen jar tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme) atau menurun (hipotiroidisme). Keduanya akan memicu pembengkakan kelen jar tiroid. Hipertiroidisme kebanyakan disebabkan oleh penyakit Graves. Sementara hipotiroidisme dapat dipicu oleh kekurangan yodium atau penyakit Hashimoto. Penyakit Hashimoto dan penyakit Graves merupakan kondisi autoimun. -Defisiensi yodium. Yodium dibutuhkan kelen jar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Zat ini dapat ditemukan dalam ikan, tiram, rumput laut, sereal, biji-bijian, serta susu sapi. Karena kekurangan yodium, kinerja kelen jar tiroid akan menurun dan mengalami pembengkakan. -Merokok. Asap tembakau yang mengandung senyawa tiosianat dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap yodium. -Keberadaan nodul dalam kelen jar tiroid. Kebanyakan nodul ini sifatnya jinak. Namun demikian, tetap memerlukan pemeriksaan yang menyeluruh untuk menyingkirkan kemungkinan keganasan. -Pengaruh kanker tiroid. -Inflamasi kelen jar tiroid akibat infeksi virus, bakteri, atau obat-obatan tertentu. -Perubahan hormon karena pubertas, kehamilan, dan menopause. -Pajanan radiasi, misalnya saat men jalani radioterapi. -Pengaruh obat litium yang umumnya digunakan untuk menangani depresi dan gangguan bipolar.
Jenis Penyakit Gondok Terdapat dua jenis gondok, yaitu gondok difus dan nodul. Pengelompokan ini berdasarkan tekstur ben jolannya.Ben jolan pada gondok difus terasa mulus saat disentuh. Sementara pada gondok nodul, ben jolan terasa tidak rata dan bergumpal. Permukaan yang tidak rata tersebut disebabkan oleh adanya satu atau lebih ben jolan berukuran kecil atau apabila terdapat cairan dalam ben jolan.
Gejala Penyakit Gondok Tidak semua penderita gondok mengalami gejala. Namun apabila terjadi gejala , maka munculnya ben jolan abnormal atau pembengkakan pada leher adalah tanda utama yang akan dikeluhkan oleh pasien. Ukuran ben jolan gondok berbeda-beda pada tiap penderita. Ben jolan yang berukuran kecil biasanya tidak akan menimbulkan keluhan apapun. Meski demikian, ben jolan tersebut dapat memengaruhi pernapasan serta menyebabkan penderita sulit menelan jika ukurannya bertambah besar. Gejala-gejala lain yang mungkin menyertai pembengkakan meliputi tenggorokan yang terasa membengkak, perubahan suara (misalnya men jadi serak), batuk-batuk, serta kesulitan bernapas dan menelan. Jika merasakan gejala-gejala di atas, terutama bagi penderita dengan ben jolan yang terus membesar dan mengalami kesulitan bernapas atau menelan, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Pengobatan Penyakit Gondok Gondok dapat ditangani dengan beberapa cara. Penentuan langkah ini tergantung pada beberapa faktor, yaitu ukuran benjolan, gejala yang dirasakan, serta penyebab dasar terjadinya gondok. Benjolan yang kecil dan tidak menyebabkan gejala umumnya tidak langsung ditangani. Dokter akan memantau perkembangan kondisi Anda sebelum melakukan tindak lanjut karena gondok Anda mungkin bisa sembuh tanpa membutuhkan penanganan. -Terapi penggantian hormon Langkah ini dilakukan untuk menangani hipotirodisme dengan menggantikan hormon tiroid dan umumnya harus dijalani seumur hidup. Contoh obatnya adalah levothyroxine. -Terapi yodium radioaktif Terapi ini juga termasuk penanganan untuk hipertiroidisme. Yodium radioaktif yang dikonsumsi akan menghancurkan sel-sel tiroid. Metode pengobatan ini terbukti dapat mengecilkan ukuran benjolan, tapi juga bisa memicu hipotiroidisme. Selain berbagai jenis terapi di atas, penderita penyakit gondok juga disarankan untuk mengikuti pola makan khusus, antara lain: •
Diet tinggi yodium. Pada penderita penyakit gondok yang disebabkan oleh rendahnya kadar
yodium, konsumsi garam yang tinggi yodium dapat membantu mengecilkan ukuran gondok. Selain itu, suplemen yodium atau obat levotiroksin dapat diresepkan untuk mengatasi masalah ini. •
Diet rendah cyanoglucoside. Cyanoglucoside adalah senyawa alami yang mampu menghambat
transportasi yodium pada kelenjar tiroid. Oleh karenanya, batasi konsumsi makanan yang banyak mengandung cyanoglucoside seperti singkong, maizena (jagung-jagungan), rebung, dan kentang manis.