KULIAH LURING: AMANKAH? NEWS OF MEDICAL EDUCATION
17 Juni 2021 Alvin Daniswara Halo sobat NOME! Pasti yang sering update berita terkini sudah mendengar bahwa ada kabar sekolah dan perkuliahan online yang sudah berlangsung selama setahun lebih ini diperkirakan akan berakhir di bulan Juli 2021. Seperti yang dilansir dari Kompas.com, Mendikbudristek, Nadiem Makarim mengatakan kegiatan sekolah dan
perkuliahan
secara
offline
atau
luring
ini
dapat
dilakukan
apabila
vaksinasi
COVID-19 bagi tenaga pendidik yang telah berlangsung sejak Rabu, 24 Februari 2021
dapat
perkuliahan
diselesaikan secara
pada
offline
dapat
akhir
bulan
dilakukan
Juni
2021.
dengan
Kegiatan
syarat
sekolah
sekolah
atau
dan
kampus
tersebut dapat mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan serta sudah sesuai dengan
kebijakan
Ditjen
Dikti
yakni
Surat
Edaran
Nomor
6
Tahun
2020
tentang
Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021. Namun,
kegiatan
mahasiswa
sekolah
khususnya
berbondong-bondong
perkuliahan
menuju
kota
pasti
tempat
akan
membuat
kampus
mereka
banyak berada
bahkan mungkin saja bagi para orang tua mahasiswa baru ikut mengantar untuk hari perdana kuliah mereka. Lalu, kira-kira apa hubungannya dengan aman atau tidaknya kuliah offline dilaksanakan?
COVID-19 atau yang sering kita sebut corona ini disebabkan oleh virus SARSCov-2 yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok. Nah, virus ini utamanya menyebar dari orang ke orang melalui droplet atau tetesan ludah yang terlontar saat
seseorang
batuk
atau
bersin
dan
kontak
langsung
dengan
orang
yang
terinfeksi. Orang yang terinfeksi pun tidak semuanya sakit parah, ada yang tidak bergejala, ada yang hanya flu biasa, ada yang harus dilarikan ke rumah sakit bahkan sampai kehilangan nyawa karena terkena COVID-19. Mengapa bisa begitu? Karena menurut penelitian, orang yang terinfeksi baik itu anak-anak maupun orang dewasa yang
memiliki
obesitas,
diabetes,
serta
kompleksitas
medis
seperti
pasien
yang
sedang sakit parah atau mempunyai sistem imun yang lemah mempunyai resiko lebih besar untuk mengalami sakit yang lebih parah dibandingkan orang dengan kondisi normal.
Lalu, apa hubungannya dengan kuliah offline? Seperti yang sudah disampaikan, kegiatan
perkuliahan
offline
akan
membuat
banyak
mahasiswa
dari
berbagai
tempat berbondong-bondong ke daerah tempat kampusnya berada. Hal ini akan membuat
kepadatan
penduduk
bertambah
di
daerah
tersebut
yang
mana
akan
meningkatkan kesempatan bagi seseorang untuk kontak dengan orang lainnya di daerah tersebut. Kita sudah tahu bahwa COVID-19 ditularkan melalui kontak erat antar manusia baik secara langsung ataupun melalui droplet. Maka kemungkinan besar, COVID-19 akan semakin mudah menular dengan semakin padatnya penduduk di
suatu
daerah.
COVID-19
dan
mayoritas
orang
Memang
protokol sudah
pemerintah
kesehatan
sudah
sebagai
mendapatkan
melaksanakan
upaya
vaksinasi
program
pencegahan.
dan
mematuhi
vaksinasi
Namun,
serta
apakah
menjalankan
protokol kesehatan dengan baik dan benar? Program vaksinasi baru dilaksanakan untuk petugas kesehatan, pelayan publik, tenaga pendidik dan masih banyak orang yang
tidak
melaksanakan
menggunakan ditekankan
masker
bahwa
yang
protokol salah
mahasiswa
kesehatan
atau
yang
dengan
bahkan
datang
tidak
bukan
benar
seperti
cara
memakai
masker.
Perlu
golongan
yang
merupakan
mendapatkan vaksin dan mayoritas adalah pemuda-pemudi yang sehat bugar dan jika tertular COVID-19 kemungkinan besar hanya akan menjadi OTG (Orang Tanpa Gejala) yang masih bisa menularkan COVID-19 dan bahkan lebih infektif dari orang yang terbaring di rumah sakit karena dapat bepergian kemana saja.
Lalu, bagaimana caranya untuk mencegah tertular COVID-19 seperti
saat
biasa,
kuliah
sudah
gunakan
offline
masker
nanti?
saat
Tentu
bepergian
saja
keluar
rumah. Masker saja tidak dapat melindungi dari COVID-19 dan harus dikombinasikan dengan physical distancing dan bawalah tangan
cairan
serta
antiseptik
jangan
untuk
menyentuh
menjaga
mata,
kebersihan
hidung,
ataupun
mulut saat berada di tempat publik. Jika memungkinkan, update terus kabar tentang vaksinasi COVID-19 di pusat pelayanan
kesehatan
mendapatkan sampaikan
setempat
vaksinasi.
bermanfaat
agar
Semoga dan
dapat
apa
dapat
segera
yang
penulis
menjadi
pengingat
bahwa pandemi ini masih belum selesai. Terima kasih.
Inspired from: 1. COVID-19 and Your Health. Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Retrieved 11 June 2021, from https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/need-extra-precautions/people-with-medical-conditions.html. 2. Ge, H., Wang, X., Yuan, X., Xiao, G., Wang, C., Deng, T., Yuan, Q., & Xiao, X. (2020). The epidemiology and clinical information about COVID-19. European journal of clinical microbiology & infectious diseases : official publication of the European Society of Clinical Microbiology, 39(6), 1011–1019. https://doi.org/10.1007/s10096-020-03874-z 3. Jadwal Vaksinasi COVID-19 dan Siapa Saja yang akan Divaksin - Tirto.ID. tirto.id. (2021). Retrieved 11 June 2021, from https://tirto.id/jadwal-vaksinasi-covid-19-dan-siapa-saja-yang-akan-divaksin-f8Wc. 4. Media, K. (2021). Kuliah Tatap Muka Bisa Dimulai Juli 2021, Ini Penjelasan Ditjen Dikti Halaman all - Kompas.com. KOMPAS.com. Retrieved 11 June 2021, from https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/09/133802465/kuliahtatap-muka-bisa-dimulai-juli-2021-ini-penjelasan-ditjen-dikti?page=all.