Meningitis Meningitis adalah radang pada selaput otak. Radang adalah reaksi tubuh terhadap benda asing, dalam hal ini yaitu infeksi mikroorganisme (bakteri dan virus). Namun perlu diketahui bahwa meningitis tidak selalu disebabkan oleh infeksi. Meningitis dapat disebabkan pula oleh penyakit-penyakit, tumor, atau sensitivitas tubuh yang berlebihan terhadap benda asing sehingga menimbulkan keradangan pada selaput otak. Sebenarnya dalam masyarakat terdapat sekitar 20% pengidap carrier (pembawa) Neisseria meningitidis (salah satu bakteri penyebab meningitis) di saluran nafas namun tidak menimbulkan gejala klinis, mengapa demikian? Karena tubuh manusia sendiri sudah memiliki pertahanan tubuh yang baik, dan otak juga sudah memiliki penghadang untuk infeksi-infeksi oleh mikroorganisme, bahkan selaput otak itu sendiri berfungsi untuk melindungi otak. Namun, ada kalanya pertahanan tubuh manusia melemah dan mikroorganisme penyebab meningitis sudah tumbuh terlalu banyak sehingga terjadi peradangan pada selaput otak. Infeksi cenderung terjadi di kelompok yang terlokalisasi, sering di antara anggota keluarga serumah, kelompok anak-anak prasekolah atau unit militer, dimungkinkan karena penyebaran bakteri terjadi di dalam kelompok. Bakteri Neisseria meningitidis banyak ditemukan pada daerah-daerah sabuk meningitis (meningitis belt) yakni Afrika Sub-Sahara (sekitar 26 negara yang memanjang dari Senegal ke Ethiopia). Karena Arab Saudi dekat dari daerah sabuk meningitis dan merupakan tempat bertemunya banyak orang dari berbagai macam wilayah di dunia, maka jemaah haji yang akan beribadah merupakan kelompok yang berisiko tinggi meningitis. Selain Neisseria meningitidis, bakteri yang dapat menyebabkan meningitis adalah Streptococcus pneumoniae, bakteri yang juga banyak terdapat pada saluran napas manusia bagian atas, namun tidak selalu menimbulkan penyakit, bakteri tuberkulosis (TBC) (Mycobacterium tuberculosis). jadi perlu diingat bahwa orang yang memiliki riwayat penyakit TBC juga memiliki risiko meningitis, serta beberapa virus Apa saja gejala meningitis? Gejala meningitis meliputi gejala yang umum yakni : demam, lesu akibat terjadi infeksi, nyeri kepala, gangguan pada sistem saraf, mual, muntah, serta penurunan kesadaran hingga koma akibat infeksinya terjadi pada bagian kepala (dari selaput otak komplikasinya dapat mencapai ke otak).
Gejala yang khas pada meningitis adalah kaku kuduk, yakni rasa kaku di belakang leher (kuduk) menyebabkan leher menjadi nyeri sehingga tidak bisa digerakkan. Hal ini terjadi karena selaput otak adalah salah satu bagian yang sensitif terhadap nyeri, berbeda apabila infeksinya terjadi di otak atau ensefalitis, tidak menimbulkan kaku kuduk. Prosedur yang diperlukan untuk memastikan meningitis adalah pungsi lumbal, yaitu pengambilan cairan serebrospinal (cairan pada otak hingga sumsum tulang belakang), lalu cairan tersebut dianalisis. Jika ditemukan bakteri penyebab meningitis, maka dapat dipastikan pasien tersebut menderita meningitis. Beberapa sentra kesehatan juga merekomendasikan untuk pemeriksaan radiologi (CT Scan) untuk mengetahui perkembangan meningitis. Jika mendapatkan pasien meningitis, seorang dokter umum akan memberikan penanganan awal dan akan merujuk ke dokter spesialis saraf untuk penanganan yang lebih komprehensif. Meskipun begitu, apapun infeksi yang mengenai otak, angka kesembuhannya rendah, atau jika sembuh besar kemungkinan terjadi kecacatan. Pengobatan untuk meningitis adalah antibiotik untuk membunuh bakteri, antivirus apabila meningitis disebabkan oleh virus, obat antituberkulosis jika yang terjadi adalah meningitis tuberkulosis, serta kortikosteroid. Selain itu, selama perawatan pasien juga diharuskan untuk beristirahat dengan cukup dan memakan makanan yang bergizi. Pencegahan meningitis paling efektif adalah dengan imunisasi (vaksinasi) meningitis. Vaksinasi meningitis paling efektif dan aman dan dapat memberikan perlindungan selama tiga tahun terhadap serangan penyakit meningitis. Vaksin meningitis dianjurkan bagi orang lanjut usia dan penderita penyakit kronis seperti asma, paru-paru kronis, jantung, diabetes, ginjal, gangguan sistem imunitas tubuh, kelainan darah, dll. Vaksin meningitis diwajibkan bagi jemaah haji. Tanpa imunisasi meningitis, dikhawatirkan para jemaah yang tertular meningitis ketika menunaikan ibadah haji, akan membawa pulang kuman meningitis dan menimbulkan wabah meningitis di Indonesia.
Sumber bacaan : http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs141/en/ http://www.imunisasi.net/Meningitis.html Wilkinson I, Lennox G, penyunting. Infection of nervous systems. Dalam: Essential neurology. Edisi ke-5. Massachusetts: Blackwell Publishing; 2011.