Jangan Abaikan Rasa Nyeri Dada Rasa nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat. Perasaan nyeri ini biasanya subjektif dan berbeda-beda di setiap individu. Nyeri adalah suatu dasar ketidaknyamanan yang berhubungan dengan masalah tubuh. Nyeri dada adalah rasa nyeri, sakit atau tertekan pada daerah dada. Bagian tubuh yang terasa nyeri atau seperti ditusuk bisa dimulai dari bahu hingga ke tulang rusuk. Walaupun jarang terjadi sakit bisa menjalar ke rahang, leher dan hingga ke tangan.
Nyeri dada
Nyeri dada harus di tanggapi secara serius selain bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung. Kalian harus waspada apabila anda merasakan nyeri dada serta memiliki faktor resiko untuk menderita jantung koroner. Faktor resiko seseorang untuk menderita jantung koroner, yaitu merokok, obesitas, hipertensi, diabetes atau kolesterol. Nyeri dada sering dikaitkan dengan penyakit jantung, namun banyak juga nyeri dada yang tidak diakibatkan oleh penyakit jantung.
Beberapa penyebab nyeri dada, Beberapa penyebab nyeri dada, yaitu: yaitu:
• Cedera pada otot rongga dada atau tulang rusuk • Costochondritis atau inflamasi pada tulang rawan yang menyambung tulang dada dengan tulang rusuk • Penyakit asam lambung dan nyeri ulu hati (GERD) • Infeksi virus pada saraf di sekitar dada • Gangguan menelan atau disfagia • Mastitis atau peradangan pada jaringan payudara • Infeksi herpes zooster di daerah dada • Batu empedu atau gangguang pada kandung empedu • Fibromyalgia
nyeri dada yang tidak terkait dengan jantung,
Selain penyebab-penyebab diatas, ada juga namun perlu segera juga ditangani oleh dokter yaitu :
• Serangan panik atau kecemasan sehingga detak jantung penderitannya menjadi sangat cepat, sesak napas dan dilanda rasa ketakutan atau kecemasan yang hebat • Pneumotoraks atau adanya udara di antara kedua lapisan yang membungkus paru-paru, sehingga paru-paru mengempis dan penderitanya sulit bernapas • Emboli paru atau terbentuknya gumpalan darah di paru-paru
Angina dan Serangan
Nyeri dada juga bisa terjadi akibat gangguan pada jantung seperti Angina dan Serangan jantung Angina terjadi karena adanya penyempitan arteri yang menyuplai darah ke otot jantung sehingga aliran darah ke jantung menjadi terbatas. Jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup dan akhirnya menyebabkan dada terasa nyeri. Jika nyeri dada timbul saat melakukan kegiatan fisik dan rasa nyeri tersebut segera hilang usai beristirahat, maka kemungkinan besar adalah angina. Tapi jika rasa nyeri bertahan lebih dari 15 menit, bisa jadi kemungkin terkena serangan jantung. Serangan jantung akan membuat dada terasa seperti diremas atau ditekan oleh benda berat.
jantung.
Perbedaan utama antara angina dan serangan jantung, Perbedaan utama antara angina dan serangan jantung, diantaranya adalah: diantaranya adalah:
• Nyeri dada akibat angina biasanya diakibatkan oleh kegiatan fisik, relatif ringan, berlangsung kurang dari 15 - 20 menit dan reda setelah mengonsumsi obat untuk angina. • Rasa tidak nyaman akibat serangan jantung akan tetap berlanjut walau pengobatan angina telah dilakukan. Rasa nyeri akibat serangan jantung bisa muncul saat tidur atau istirahat, tanpa perlu dipicu oleh aktivitas berat. • Pada serangan jantung nyeri dada juga bisa disertai oleh berkeringat, rasa mual, dan rasa sakit yang menyebar ke lengan kiri atau rahang dan dapat berlangsung lama.
Beberapa hal yang harus di tangani cepat juga jika menimbulkan gejala seperti nyeri saat batuk, sulit menelan, dada terasa sakit saat ditekan, nyeri bertambah parah saat menarik napas, nyeri dada menjalar ke bahu, leher dan rahang. Bisa ada kemungkinan mengarah ke hal yang tidak boleh diabaikan. Perlu diingat bahwa ada juga sebagian penderita penyakit jantung yang tidak mengalami rasa sakit yang parah dan hanya mengalami sedikit ketidaknyamanan pada dada. Oleh karena itu, harap waspada bagi mereka yang menderita obesitas, obesitas, hipertensi hipertensi atau atau tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes atau memiliki kebiasaan merokok. Faktor-faktor risiko ini sangat tinggi, kolesterol diabetes atau memiliki kebiasaan merokok. berpengaruh. Dan jika gejala berlangsung terus-menerus selama tiga hari lebih sering kambuh atau bertambah parah, sebaiknya periksakan ke dokter untuk memastikan ini bukan serangan jantung. Segera konsultasikan ke dokter untuk menghindari kegawatan yang semakin memperburuk keadaan. Sekian informasi dari News Of Medical Education jaga kesehatan, pola makan dan rajin berolahraga karena sehat sangatlah mahal. Semoga informasi ini bermanfaat. Terimakasih