“
“
“
“
“ GER D “ s a at b erp uasa
Saat berpuasa tak jarang orang orang mengeluh sakit pada area perut dan ulu hati, namun apakah sebenarnya yang dirasakan orang tersebut? ataukah penyakit maag, atau malah asam lambung? yuk kita simak informasinya! Gastroesophageal reflux disease yang biasa disebut GERD atau naiknya asam lambung ke tenggorokan adalah suatu keadaan ketika cairan di lambung berbalik naik ke kerongkongan. Cairan tersebut dapat memicu peradangan dan mengiritasi lapisan dalam kerongkongan.Gejala utamanya adalah nyeri pada ulu hati yang terus-menerus dan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Tapi ada pula orang yang mengalami GERD tanpa merasakan nyeri di ulu hati; mereka mungkin merasakan sakit di dada, suara serak di pagi hari, atau kesulitan menelan. Mereka juga mungkin merasakan urat pada kerongkongan seolah ditarik, mirip saat tersedak makanan. GERD juga dapat menyebabkan batuk kering dan bau napas tak sedap. Hanya dokter yang dapat mendiagnosis GERD. penyakit asam lambung disebabkan saat asam lambung naik ke kerongkongan, yang menyebabkan rasa mulas dan menurunnya tingkat keasaman sampai pada tingkat yang bisa mengganggu aktivitas rutin. Penyakit asam lambung bisa terjadi pada anakanak dan orang dewasa. PENYEBAB ASAM LAMBUNG • Kelainan pada lapisan dinding kerongkongan bawah: lapisan dinding kerongkongan bagian bawah, yang berfungsi sebagai katup antara kerongkongan dan perut menjadi lemah atau terbuka lebih lama dari biasanya, menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Kelainan ini biasanya disebabkan oleh konsumsi alkohol, tembakau, dan beberapa obat asma.
• Kelainan pada kerongkongan: Kelainan jenis ini memperlambat gerakan makanan kedalam perut atau menyebabkan isi perut mengalir ke atas dan tetap di dalam kerongkongan lebih lama dari biasanya. • Kelainan pada lambung: Hal ini membuat lambung menjadi kosong lebih lambat dan meningkatkan gejala refluks. Makanan berlemak dan cokelat mengurangi kontraksi lambung. • Diabetes: Meskipun alasan untuk ini tidak diketahui, dilaporkan bahwa pada tahun 2008 penyakit asam lambung ditemukan pada sekitar 40% penderita diabetes, terutama mereka dengan komplikasi diabetes seperti neuropati.
GEJALA ASAM LAMBUNG • Merasakan terbakar di daerah dada (maag) setelah makan makanan berat, atau ketika membungkuk, mengangkat benda berat, atau berbaring • Rasa pahit atau asam di mulut - Terjadi ketika pasien bersendawa dan menyebabkan komplikasi di kerongkongan, seperti peradangan, pendarahan dan kesulitan menelan. • Perut kembung, merasa kenyang, mual, dan muntah setelah makan. • Rasa sakit pada dada, merasakan adanya benjolan di tenggorokan, dan membershikan tenggorokan secara berlebihan. • Asma, batuk kering, suara serak dan sakit tenggorokan - gejala ini terjadi karena cadangan asam di lambung naik ke tenggorokan dan pangkal tenggorokan, menyebabkan peradangan pita suara. • Pada anak-anak, gejala yang terjadi adalah: sering muntah setelah minum susu, anemia, penurunan berat badan, gangguan pertumbuhan, batuk kronis, asma di malam hari, dan radang paru-paru yang terus muncul. Beberapa anak mungkin berhenti bernapas untuk sementara saat tidur.
MODIFIKASI GAYA HIDUP
DIAGNOSA
• Menjaga berat badan yang baik • Hindari meminum teh, kopi, minuman berkarbonasi, jus buah, makanan yang asam dan pedas, makanan berlemak, dan cokelat. • Hindari alkohol dan rokok • Hindari makan besar untuk makan malam, jangan langsung berbaring setelah makan, paling tidak tunggu selama 4 jam setelah makan jika mau tidur • Hindari baju atau ikat pinggang yang terlalu ketat • Lebih sering makan dengan porsi kecil. • Tidur dengan kepala terangkat 6 inci dari tempat tidur dengan menggunakan bantal yang keras • Olahraga rutin • Hindari stres
......................
......................
• Endoskopi • Barium x-ray • Nuclear medicine study • Tes motilitas tengorokan • Tes derajat keasaman di kerongkongan, yang memberikan hasil dengan cepat
PILIHAN PENGOBATAN • Pengunaan obat-obatan bisa menyembuhkan kerongkongan dan mengurangi produksi asam • Operasi bisa dilakukan pada kasus berikut: a. Pada situasi di mana penggunaan obatobatan tidak membantu dan gejala terus muncul. b. Pada situasi di mana pasien tidak bisa menggunakan obat untuk periode yang lebih lama atau mengalami efek samping.
Nah, setelah mengetahui informasi tersebut alangkah baiknya kita menjaga kesehatan diri kita, daripada harus ke dokter untuk mengobati alangkah baiknya bila kita mencegah penyakit.