![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?crop=1601%2C1201%2Cx665%2Cy0&originalHeight=265&originalWidth=648&zoom=1&width=720&quality=85%2C50)
1 minute read
COVID - 19 : PERLU VAKSIN ATAU PLASMA KONVALESEN?
COVID - 19 : PERLU VAKSIN ATAU PLASMA KONVALESEN?
Halo sobat NOME! Sudah sekitar 10 bulan, pandemi Covid-19 meramaikan pemberitaan di Indonesia. Berbagai kebijakan telah diterbitkan dan selalu disesuaikan dengan perkembangan terkini mengenai virus Covid-19. Tahun ini, penanganan Covid-19 memasuki babak baru. Pengendalian pandemi Covid-19 pada tahun 2021 akan memprioritaskan pada penyediaan dan pemberian vaksin pada seluruh masyarakat Indonesia. Penggunaan terapi plasma konvalesen pada pasien Covid-19 saat ini juga menjadi perbincangan menarik di tengah dinamisnya kebijakan pemerintah. Namun, tahukah sobat NOME apakah vaksin dan plasma konvalesen itu?
Advertisement
Vaksin adalah zat yang sengaja dibuat untuk merangsang pembentukan kekebalan tubuh untuk mencegah infeksi dari penyakit tertentu. Sehingga, ketika orang terinfeksi penyakit yang sama dengan kuman di dalam vaksin, tubuh akan menghasilkan kekebalan untuk mencegah perkembangan penyakit tersebut. Apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan. Vaksin menjadi babak baru penanganan Covid-19 di Indonesia. Untuk itu perlu diketahui beberapa hal penting tentang vaksin Covid-19, di antaranya :
1. Vaksin ini bersifat spesifik untuk jenis virus Covid-19 tertentu
2. Vaksin bukanlah obat. Vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit COVID-19 agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat.
3. Perlu diketahui bahwa efek perlindungan vaksin dalam tubuh tidak semuanya seumur hidup. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui rentang periode jangka panjang dari perlindungan vaksin COVID-19.
Indonesia telah menyusun strategi pemberian vaksin Covid-19 bertahap kepada 67 persen dari 181.5 juta populasi berusia 18-59 tahun dengan kebutuhan dua kali suntik per orang dan cadangan 15 persen dari kebutuhan. Program vaksinasi ini ditargetkan rampung dalam 1 5 bulan. Vaksinasi di Indonesia akan dilakukan dalam dua periode, yaitu : 1. Periode 1 : Januari-April 2021, terdiri dari 1.3 juta tenaga kesehatan dan 17.4 juta petugas public
2. Periode 2 : April 2021 – April 2022, mencakup 63.9 juta masyarakat di daerah dengan risiko penularan tinggi dan 77.4 juta masyarakat umum lain