DEPRESI Hello fellas bertemu lagi dengan News Of Medical Education. Artikel kali ini akan membahas tentang Kesehatan nih guys. Karena kesehatan adalah suatu hal yang penting, sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian negara-negara dunia maka WHO menetapkan tanggal 07 April sebagai Hari Kesehatan Sedunia. Wah kebetulan tema HKS 2017 memliki tema global yaitu Depression: Lets Talk. Mengapa sih HKS mengusung tema ini? Dan apasih sebenarnya depresi itu? Pasti sebagian orang sudah pernah mengalaminya kan!! Penasaran kan? Yuk langsung kita bahas saja informasinya. Mengapa sih mengusung tema ini? Nah berdasarkan pendataan Secara global, lebih dari 300 juta orang dari segala usia menderita depresi. Diperkirakan sebanyak 4% dari total populasi mengalami gejala depresi. Kondisi ini berkorelasi karena memperparah beberapa penyakit tidak menular seperti, diabetes, penyakit jantung, bahkan stroke. Sebuah fakta depresi adalah penyebab utama kecacatan di seluruh dunia, dan merupakan penyumbang utama untuk beban global penyakit secara keseluruhan.Banyak perempuan yang terkena depresi dibandingkan laki-laki. Perlu diketahui, bahwa depresi yang berlarut-larut dan tidak ditangani, dapat mengantarkan pada tindakan bunuh diri. Hampir 800.000 kematian akibat bunuh diri terjadi setiap tahun terjadi di dunia atau dengan kata lain setiap 40 detik, seorang meninggal karena bunuh diri. (WHO)
Apa sih depresi itu? Depresi adalah sebuah keadaan yang memiliki gejala berupa rasa sedih yang berkepanjangan dan hilangnya minat untuk melakukan kegiatan yang biasa disukai, diikuti penurunan kemampuan menjalankan kegiatan yang biasa dilakukan.Keadaan malas beraktivitas itu setidaknya dua minggu. Segala macam situasi bisa menyebabkan depresi. Depresi dapat terjadi pada siapapun, dalam usia berapapun. ni perlu kita sosialisasikan agar kita bisa lebih menyadari gejala depresi yang dialami. Depresi dapat menjadi kondisi kesehatan yang serius. Hal ini dapat menyebabkan orang yang terkena ini akan sangat menderita dan menurunnya kualitas hidup dan menurunkan kinerja saat di tempat kerja, di sekolah dan di keluarga. Yang paling buruk, depresi dapat menyebabkan bunuh diri. Bunuh diri adalah penyebab utama kedua kematian di umur 15-29 tahun.
apa saja jenisnya dan bagaimana gejala orang dengan depresi? Adapun jenis dan gejala yang harus diperhatikan. Gejala dapat dikategorikan sebagai ringan, sedang, dan berat. Dan depresi dapat menjadi kronis selama jangka waktu itu tidak di terapi dan diobati. Tergantung pada jumlah dan keparahan gejala, depresi dapat dikategorikan sebagai ringan, sedang, atau berat. Seorang individu dengan episode depresi ringan akan memiliki beberapa kesulitan dalam melanjutkan pekerjaan biasa dan kegiatan sosial, tetapi mungkin tidak akan berhenti berfungsi sepenuhnya. Selama episode depresi berat, sangat tidak mungkin bahwa penderita akan dapat melanjutkan kehidupan sosial, seperti bekerja, atau kegiatan domestik, kecuali sampai batas yang sangat terbatas.
1. GANGGUAN DEPRESI BERULANG : gangguan ini melibatkan pengulangan rasa depresi. Selama gannguan ini, orang akan mengalami perasaan depresi, kehilangan minat dan kenikmatan, dan kurangnya energi untuk beraktivitas untuk setidaknya dua minggu. Banyak orang dengan depresi juga menderita gejala kecemasan, susah tidur dan nafsu makan dan mungkin memiliki perasaan bersalah atau rendah diri, konsentrasi yang buruk dan bahkan gejala medis yang tidak dapat dijelaskan.
2. GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR :
jenis depresi ini biasanya terdiri dari 2 periode suasana hati yang normal dan melibatkan peningkatan atau suasana hati mudah marah, hipeaktif, meningkat harga diri dengan hal yang negatif dan penurunan kebutuhan untuk tidur
Apa saja sih faktor yang sering menyebabkan depresi? Depresi hasil dari interaksi yang kompleks dari faktor-faktor yang menyebabkan stesor yaitu bisa faktor sosial, psikologis dan biologis. Orang-orang yang telah melalui efek samping kehidupan (pengangguran, berkabung, banyak tuntutan pekerjaan dan trauma psikologis) lebih mungkin mengalami depresi. Depresi dapat menyebabkan lebih banyak stres dan disfungsi dan memperburuk situasi kehidupan orang yang terkena dan depresi itu sendiri. Ada juga hubungan timbal balik antara depresi dan kesehatan fisik. Misalnya, penyakit kardiovaskular dapat menyebabkan depresi dan sebaliknya. Yang mampu membuat munculnya perasaan putus asa.
bagaimana cara mencegahnya? Nah ada beberapa program pencegahan yang telah terbukti mengurangi depresi. Yaitu melalui pendekatan masyarakat yang efektif. Pendekatan untuk mencegah depresi dengan program berbasis sekolah untuk meningkatkan pola berpikir positif pada anak-anak dan remaja. Intervensi untuk orang tua dari anak-anak dengan masalah perilaku dapat mengurangi gejala depresi orangtua dan meningkatkan hasil bagi anak-anak mereka. Program latihan untuk orang tua juga dapat efektif dalam pencegahan depresi. Bisa dengan konseling untuk membebas mengekspresikan perasaan bisa dilakukan dengan cara bermain peran, berakting, bermain dan dibantu mengarahkan kepada hal yang positif. Ada juga pengobatan yang efektif untuk depresi sedang dan berat. Penyedia perawatan kesehatan mungkin menawarkan perawatan psikologis (seperti aktivasi perilaku, terapi perilaku kognitif atau mental [CBT], dan psikoterapi interpersonal yang [IPT]) atau obat antidepresan (seperti selective serotonin reuptake [SSRI] dan antidepresan trisiklik [TCA]).Perawatan psikososial juga efektif untuk depresi ringan. Antidepresan dapat menjadi bentuk perawatan yang efektif untuk depresi sedang-berat tetapi tidak dianjurkan untuk pengobatan kasus depresi ringan. Mereka tidak boleh digunakan untuk mengobati depresi pada anak-anak dan tidak baris pertama pengobatan pada remaja, di antaranya mereka harus digunakan dengan hati-hati. Nah sudah paham kan dengan bahasan kali ini, semoga informasi tersebut bermanfaat dan kendalikan stressmu .