HEMOFILIA

Page 1

HEM FILIA

Halo fellas bertemu lagi dengan News Of Medical Education. Artikel kali ini akan membahas tentang penyakit Hemofilia nih guys. Kalian mungkin sudah sering mendengar penyakit ini bukan? Penyakit Hemofilia ini adalah salah satu penyakit genetik yang diturunkan. Penasaran dengan bahasannya langsung saja kita bahas informasinya!

Apasih hemofilia itu?

Hemofilia merupakan salah satu penyakit genetik tertua yang pernah ditemukan. Hemofilia adalah gangguan sistem pembekuan darah, seseorang dengan penyakit hemofilia ini biasanya terjadi ketika terluka dan darah tidak berhenti dan terus keluar, hal ini terjadi karena darah yang seharusnya membeku tidak jadi membeku karena adanya gangguan. Hemofilia merupakan penyakit keturunan yang langka terjadi. Penderita penyakit ini akan lebih lama mengalami perdarahan daripada orang-orang normal. Hemofilia terbagi dalam 2 jenis, yaitu hemofilia A dan hemofilia B. Hemofilia A merupakan suatu konsisi kelainan bawaan kekurangan faktor VIII dalam tubuh, sedangkan hemofilia B atau biasa disebut christmas disease merupakan suatu kondisi bawaan tubuh kekurangan faktor IX. Faktor VIII dan faktor IX merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembekuan darah dalam tubuh. Keduanya merupakan sex linked koagulopati karena diturunkan melalui DNA X manusia, oleh sebab itu penyakit ini umumnya menyerang laki-laki.

Apa saja faktor resiko hemofilia?

Di dunia, hemofilia A menyerang 1 dari 5.000 laki-laki dimana 1/3 nya tidak memiliki riwayat keluarga yang terkena hemofilia, sedangkan hemofilia B menyerang 1 dari 25.000 laki-laki. 90%-95% nya berkembang menjadi hemofilia yang parah. 30%-50% dari hemofilia para tersebut didapatkan manifestasi klinis berupa pendarahan saat bayi contohnya sirkumsisi/khitan, jatuh, pendarahan mulut saat gigi lepas/tanggal, pendarahan gusi dan lidah.

Bagaimana penanganan hemofilia?

Penanganan hemofilia terdiri dari dua kelompok, yaitu upaya pencegahan timbulnya perdarahan (profilaksis) dan pengobatan pada saat terjadi perdarahan (on-demand). Untuk mencegah terjadinya perdarahan, penderita hemofilia diberikan suntikan faktor pembekuan darah tergantung jenis hemofilia yang dialami. Penderita hemophilia A diberikan faktor VIII dan penderita hemophilia B diberikan faktor IX. Untuk pengobatan saat terjadi perdarahan, obat yang diberikan sama dengan pencegahan, yaitu penambahan faktor VIII untuk hemofilia A dan faktor IX untuk hemophilia B. Efek samping yang mungkin terjadi setelah pemberian faktor VIII adalah sakit pada tempat suntikan dan gatal-gatal. Sedangkan efek samping pemberian faktor IX adalah sakit kepala dan mual. Ada beberapa tips dan cara untuk mencegah pendarahan pada penderita hemofilia, beberapa diantaranya adalah selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari berbagai penyakit yang menyebabkan pendarahan, selain itu menghindari aktivitas fisik yang beresiko melukai tubuh seperti sepak bola, lari, basket, voli, dll. Selain itu penderita hemofilia hendaknya berhati-hati dalam mengkonsumsi obat, obat yang akan dikonsumsi harus berdasarkan resep dokter agar sesuai indikasi penyakit dan tidak memperburuk keadaan. Nah sekian dari artikel hemofilia ini semoga bermanfaat dan terima kasih.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.