APAKAH BENAR
MANDI MALAM HARI BERBAHAYA? Mandi malam merupakan salah satu dilema yang sering terjadi di masyarakat mengenai bahaya dan manfaat yang dimilikinya. Aktivitas yang padat membuat sebagian orang baru bisa mandi di malam hari. Namun, kebiasaan ini disebut-sebut bisa memicu masalah kesehatan dan berdampak buruk bagi tubuh loh!. Salah satu dampak buruk yang popular adalah paru-paru basah. Paru-paru basah (efusi pleura) adalah kondisi pleura paru-paru yang berisi banyak cairan. Pleura itu sendiri adalah selaput tipis yang membungkus paru-paru dan bagian dalam rongga dada. Selaput ini bertugas sebagai pelumas untuk memudahkan paru-paru agar bisa bergerak dengan mulus ketika kita bernapas. Itu sebabnya selaput ini sedikit berair atau “basah�. Namun, jika pleura terlalu basah atau kelebihan cairan, tentu akan menyebabkan sejumlah gejala.
Sampai saat ini tidak ada bukti penelitian ilmiah yang membuktikan mandi malam dapat menyebabkan paru-paru basah. Udara malam hari memang cenderung lebih dingin dan menusuk. Namun, paru-paru basah hanya bisa disebabkan oleh infeksi atau penyakit lain yang mungkin sudah diderita sebelumnya. Pada malam hari, suhu udara cenderung lebih dingin. Ini membuat risiko terjadinya infeksi paru-paru dapat meningkat. Pasalnya, udara dingin dapat membuat saluran pernapasan kering sehingga lebih rentan terinfeksi. Namun, faktor ini saja tidak cukup untuk membuat seseorang mengalami infeksi paru-paru. Masih banyak faktor lain yang terlibat. Misalnya daya tahan tubuh dan riwayat penyakit sebelumnya. Masih belum banyak penelitian yang membuktikan dampak bahaya dari mandi malam. Meski begitu, bukan berarti hal ini bisa dijadikan kebiasaan dan sering dilakukan. Sering mandi malam dikhawatirkan bisa mengganggu kondisi tubuh, sehingga rentan terserang penyakit.
Bahaya mandi malam juga sering dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit rematik menyerang. Sejauh ini, belum ada bukti medis yang membenarkan anggapan bahwa salah satu bahaya mandi malam adalah munculnya penyakit rematik. Namun, Ahli kesehatan menjelaskan bahwa udara dingin dan air dingin merupakan faktor utama yang dapat menyebabkan penyakit rematik. Suhu dingin dapat mengakibatkan kapsul pada sendi menjadi mengkerut. Kondisi ini menyebabkan munculnya rasa nyeri pada pengidap rematik. Rematik sendiri merupakan penyakit yang menyebabkan radang, kemudian mengakibatkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan autoimun. Tangan, pergelangan tangan, kaki, dan lutut merupakan bagian tubuh yang sering terkena penyakit rematik.
Untuk pengidap penyakit rematik, disarankan sebaiknya mandi menggunakan air hangat. Rutin mandi malam dengan air hangat disebut bisa membantu meringankan gejala rematik. Selain dengan air hangat, juga disarankan untuk sesekali mandi dengan air biasa untuk membantu mengurangi nyeri otot setelah beraktivitas sehari-hari. Namun, hal ini hanya berlaku pada orang dewasa. Mandi malam justru sama sekali tidak disarankan untuk bayi. Kebiasaan memandikan bayi terlalu malam disebut bisa meningkatkan risiko bayi mengalami hipotermia. Kondisi ini terjadi ketika temperatur tubuh mengalami penurunan secara drastis, hingga di bawah 35 derajat Celsius. Risiko kondisi ini meningkat karena bayi cenderung rentan terhadap ketidakstabilan suhu pada tiga bulan pertama kehidupannya. Bayi rentan mengalami hipotermia karena kemampuan tubuhnya belum sempurna dalam mengatur suhu.
Setelah mengetahui efek mandi malam sebenarnya, ada baiknya bagi kita untuk mencoba kebiasaan ini. Namun ingat, jangan mandi terlalu dekat dengan waktu tidur karena malah akan membuat tubuh menjadi segar dan kesulitan untuk tidur. Selain itu, ada baiknya untuk tidak melakukan mandi malam dalam keadaan tertentu, misalnya saat sedang sakit.
NOME | JULY 1st 2020