ATURAN SEHAT PEMAKAIAN LENSA KONTAK AGAR TIDAK MERUSAK MATA

Page 1

NOME | AUGUST 27TH 2020

ATURAN SEHAT PEMAKAIAN LENSA KONTAK AGAR TIDAK MERUSAK MATA Halo sobat setia NOME! Ada yang tahu ngga ada apasih di tanggal 22-26 Agustus? Yap, 2226 Agustus adalah Minggu Kesehatan Lensa Kontak. Nah, pasti ada kan di antara kalian yang menggunakan lensa kontak, tapi apakah udah tahu aturan sehat pemakaiannya? Bahaya loh kalau kita tidak tahu aturannya, bisa merusak mata! Simak yuk informasinya

Lensa kontak (soft lense) adalah alat bantu penglihatan yang memberi kenyamanan beraktifitas dan membuat pengguna terlihat lebih baik secara penampilan daripada menggunakan kacamata. Lensa kontak ini diletakkan di permukaan kornea untuk memperbaiki gangguan refraksi. Pemakaian lensa kontak dapat memberi kenyamanan beraktivitas dan tidak membatasi lapang pandang. Meski demikian, pengguna lensa kontak tetap harus memperhatikan aturan sehat dalam pemakaiannya karena penggunaan dan perawatan yang kurang atau tidak tepat dapat menimbulkan komplikasi ringan hingga berat. Komplikasi tersebut dapat dicegah dengan menjalankan prinsip aturan sehat dalam penggunaan lensa kontak. Sebelum menggunakan lensa kontak, pengguna perlu melakukan pemeriksaan awal untuk mengetahui kelainan mata, seperti mata kering, infeksi mata, katarak, glaucoma dan penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan produksi air mata. Selain itu, pengguna perlu memperhatikan kondisi lain, seperti alergi, diabetes mellitus, kehamilan, menopause, infeksi saluran napas kronik, dan kondisi immunocompromised.

Menurut Prof. dr. Tjahjono, Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Mata FKUI, penggunaan lensa kontak mempunyai batas waktu. Sebagai pengguna kita harus mengetahui berapa lama kita boleh memakai lensa kontak karena setiap individu memiliki kondisi mata yang berbedabeda. Pemakaian lensa kontak yang melebihi batas waktu bisa mengakibatkan kerusakan mata. Selain itu, pengguna lensa kontak juga perlu memperhatikan sensitivitas mata. Apakah ada rasa gatal atau alergi yang disebabkan oleh pemakaian lensa kontak. Pasalnya, setiap pengguna menunjukkan reaksi yang berbedabeda. Ada yang bereaksi cepat bahkan ada juga yang reaksinya dapat dirasakan setelah beberapa tahun pemakaian.


Bagi pengguna yang memiliki sensitivitas tinggi dan alergi saat pertama kali pemakaian sebaiknya tidak perlu dilanjutkan karena akan berisiko merusak mata. Perawatan lensa kontak juga perlu diperhatikan karena perawatan yang kurang higienis, kurang baik, dan tidak memperhatikan jadwal pembersihan serta jenis larutan pembersih yang baik dapat menjadi faktor risiko yang berperan dalam meningkatnya kejadian keratitis. Lensa kontak harus dibersihkan setiap dilepaskan dari mata, tanpa memandang berapa lama pemakaiannya. Sebelum memegang lensa, pengguna harus mencuci tangan dengan bersih dan memakai sabun yang tanpa pengharum dan tidak berminyak karena pengharum dan minyak dapat terkontaminasi di permukaan lensa dan mengakibatkan iritasi pada mata saat lensa dipakai lagi (Ilyas, 2003). Untuk mencegah kontaminasi, lensa dibilas setiap kali pakai dan disimpan dalam larutan baru. Pemeliharaan lensa kontak dilakukan dengan cara membuang larutan bekas pakai, menyikat kotak penyimpanan dengan sikat gigi dan detergen seminggu sekali, lalu dibilas dengan air panas dan selanjutnya dikeringkan dengan cara dianginangin (Modul IACLE, 1998).

Berdasarkan uraian di atas, ternyata sangat penting bagi kita sebagai pengguna untuk memahami aturan sehat pemakaian lensa kontak. Pengguna harus mengetahui prosedur penggunaan dan perawatan lensa kontak yang baik dan benar agar dalam pemakaiannya tidak membahayakan mata. Sebagai pengguna yang cerdas, sudah sepatutnya kita dapat memahami dan menerapkan cara penggunaan dan perawatan lensa kontak yang baik dan benar dimulai dari pemeriksaan kondisi mata sebelum memutuskan untuk menggunakan lensa kontak, memahami durasi pemakaian, mengetahui cara perawatan dan cara membersihkannya, serta yang terakhir tidak menggunakan lensa kontak dalam keadaan tertidur. Jika semua hal tersebut sudah dipahami dan diterapkan dengan baik, maka kita dapat tetap menggunakan lensa kontak secara aman tanpa takut membahayakan mata.

Inspired from : 1. Sitompul, 2015. Jurnal “Perawatan Lensa Kontak untuk Mencegah Komplikasi�. Kedokteran Indonesia. 2. Ilyas, S., 2003. Dasar-Teknik Pemeriksaan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3. Jakarta : Balai Penerbit Buku Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 3. Idayati, R. and Mutia, F., 2016. Gambaran Penggunaan Lensa Kontak (Soft Lens) Pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Ditinjau Dari Jenis Lensa, Pola Pemakaian, Jangka Waktu dan Iritasi Yang Ditimbulkan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 16(3), pp.129-134.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.