Triple Burden Malnutrition (TBM)

Page 1

NEWS OF MEDICAL NOME By : AIRIN EDUCATION

Triple Burden Malnutrition (TBM) Halo sobat NOME! Terdapat berbagai bentuk kasus gizi berkontribusi dalam Triple Burden Malnutrition atau Double Burden. Triple burden malnutrition (TBM) didefinisikan sebagai kelebihan berat badan atau obesitas bersama dengan kekurangan gizi dan defisiensi mikronutrien. Lalu, mikronutrien itu apa sih? Mikronutrien adalah kondisi saat zat gizi mikro berupa vitamin dan mineral tidak dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dan memadai sehingga dapat menimbulkan berbagai gejala yang tidak diinginkan bahkan dapat mempengaruhi mental dan IQ. Sedangkan double burden (DBM) dapat didefinisikan menjadi kelebihan berat badan dan obesitas beserta dengan kekurangan gizi anak pada tingkatan rumah tangga yang sama.

Saat ini, Indonesia tengah menghadapi masalah kesehatan yang harus mendapatkan perhatian serius yaitu triple burden. Triple burden malnutrition (TBM) merupakan permasalahan gizi mengenai stunting dan juga wasting, defisiensi zat gizi mikro, dan obesitas. Menurut data, 30.8% balita di Indonesia mengalami stunting dan perlu mendapat perhatian khusus karena hal ini akan berdampak dalam waktu yang panjang. Adapun dampaknya yaitu berkurangnya tingkat produktivitas seseorang saat usia muda dan juga meningkatkan risiko terkena penyakit tidak menular. Sedangkan defisiensi zat gizi mikro yang sering terjadi adalah anemia zat besi yang akan berdampak pada keterlambatan perkembangan dan gangguan perilaku.


Gizi lebih atau status gizi lebih adalah istilah

United Nation Children’s Fund (UNICEF)

yang digunakan untuk kelebihan berat badan (obe-

menyarankan sebuah konsep untuk mengatasi

sitas atau overweight) melebihi normal. Hal ini

Triple

terjadi karena ketidakseimbangan asupan dan pengeluaran energi sehingga mengalami kelebihan asupan energi. Gizi kurang (stunting dan wasting) merupakan suatu kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi. Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan

nutrisi

seperti

lemak,

karbohidrat,

protein, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Adapun faktor risiko yang dapat berpengaruh terhadap gizi kurang yaitu perilaku ibu terhadap makanan. Dalam hal ini pengetahuan ibu mengenai

burden

malnutrition

(TBM),

adapun

konsepnya yaitu “Put children’s nutrition first”. Dengan adanya konsep ini dapat mencegah dan mengatasi triple burden malnutrition. 1. Memberdayakan keluarga, anak-anak, dan

remaja

untuk

memakan

makanan

yang

lingkungan

makanan

sehat

bergizi. 2. Membangun

untuk anak-anak. 3. Mendorong pemasok makanan untuk mem-

produksi

makanan

yang

tepat

bagi

anak-anak.

bahan pangan dan kandungan gizinya sangat

4. Melakukan sistem pendukung untuk mening-

berpengaruh terhadap terjadinya gizi kurang. Keti-

katkan status gizi anak yang meliputi sistem

daktahuan ibu mengenai bahan pangan dan gizi

pendidikan, air, sanitasi, kesehatan, serta

nya dapat menyebabkan kesalahan pemilihan

perlindungan sosial.

makanan. Faktor lainnya yaitu sanitasi lingkungan, status sosial-ekonomi, dan pemberian ASI eksklusif yang tidak sesuai.

5. Melakukan pengumpulan, analisis, dan peng-

gunaan data berkualitas secara teratur. Yuk, perbaiki gizi dengan makan makanan sehat!

inspired from : Sunuwar, dkk. Prevalence and factors associated with double and triple burden of malnutrition among mothers and children in Nepal: evidence from 2016 Nepal demographic and health survey. BMC Public Health. 2020;20:405. UNICEF. The State of The World’s Children 2019. Children, Food and Nutrition: Growing well in a changing world. New York: UNICEF. 2019.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.