BAHAYA TERSEMBUNYI DARI KRIM PEMUTIH INSTAN Kulit putih kerap diasosiasikan dengan konsep cantik dan bahagia. Mitos ini membuat banyak wanita berlomba-lomba memutihkan kulit. Padahal tidak sedikit produk pemutih yang beredar di pasaran mengandung bahan-bahan yang berpotensi membahayakan bagi kesehatan loh! Kulit putih merupakan salah satu konsep kecantikan ideal dikalangan remaja saat ini. Kulit putih telah terekayasa secara global dan universal dalam lokalitas budaya Indonesia dan merupakan warna kulit yang diidealkan. Hal tersebut dapat dilihat dari munculnya berbagai iklan pemutih kulit di berbagai media massa yang mempertegas pengidealan kulit putih. Hampir semua merek kosmetik di Indonesia telah menghasilkan sendiri produk pemutih kulit. Sekarang ini, peredaran produk pemutih kulit tersebut semakin menjamur yang dapat diperoleh dari beragam tempat seperti dari dokter, toko-toko kosmetik, klinik kecantikan, salon, department stores, pasar-pasar tradisional hingga di berbagai media sosial. Peredaran tersebut tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan, melainkan ke wilayah-wilayah pelosok. Nah, ada beberapa alasan yang diungkapkan bagi informan, yakni mengikuti trend kecantikan kulit putih, menghindari bullyan karena kulit hitam, cocok dengan semua warna baju, dan yang paling utama yakni untuk mendapatkan pasangan hidup.
Sehingga, membuat kalangan wanita cenderung lebih konsumtif terhadap produk pemutih kulit baik pemutih wajah dan pembersih wajah maupun penggunaan pemutih badan. Perilaku konsumtif ditunjukkan dengan seringnya berganti pemutih wajah untuk mencari produk yang memiliki efek memutihkan maksimal. Jadi, faktor yang mempengaruhi hasil pemakaian kosmetik terhadap kulit yakni faktor manusia, faktor kosmetik, dan faktor lingkungan. Faktor manusia misalnya perbedaan sensitifitas kulit bagi setiap orang, sehingga bagi orang lain tidak berpengaruh apa-apa tetapi bagi dirinya justru menimbulkan iritasi. Sementara faktor kosmetik yakni penggunaan bahan-bahan baku yang tidak berkualitas tinggi, aknegenik, toksik, dan photosensitizer. Formula yang tidak sesuai dengan jenis kulit dan keadaan lingkungan, serta prosedur pembuatan yang tidak canggih dan higienis.
Dampak positif dan negatif dapat dirasakan akibat penggunaan pemutih kulit baik penggunaan pemutih wajah maupun pemutih badan. Dampak positif yakni adanya rasa puas karena efek putih yang dihasilkan dari penggunaan
produk
pemutih
tersebut.
Sementara
dampak negatif misalnya dalam penggunaan pemutih wajah mengakibatkan rasa perih dan gatal-gatal biasanya dirasakan pada awal pemakaian. Dampak negatif yang dirasakan setelah pemakaian lama yakni kulit tipis yang menyebabkan rasa perih ketika terkena sinar matahari, mudah tergores, dan meninggalkan bekas luka yang sulit untuk dihilangkan. Jadi, pengetahuan dan wawasan tentang penggunaan krim pemutih wajah sangatlah mendukung dalam memilih produk yang akan kita gunakan, jangan hanya ingin tampil cantik hingga menggunakan sembarang produk yang dapat berakibat fatal, tidak semua media yang kita dengar dan baca adalah benar, pilihlah media-media yang menyajikan iklan yang benar-benar kredible dan layak dipercaya, pergunakanlah krim pemutih wajah yang telah dianalisa dan diuji oleh BPOM, untuk merek-merek tertentu yang dilarang dapat diketahui pada media-media atau yang dikeluarkan oleh BPOM
INSPIRED BY: 1. Setiyawati, Dewi. (2014). Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Penggunaan Cream Pemutih Wajah Pada Mahasiswa Jurusan Analisis Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Medan. Ilmiah Pannmed. 8(3), 250-257. 2. http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d4854397fecc36f5b937634a855e2 a28.pdf