PENTINGNYA ASI UNTUK BAYI DAN IBU
NOME AUGUST 6TH 2020
Kalian ada yang tahu tidak bahwa awal bulan Agustus seluruh dunia merayakan World Breastfeeding Week atau Pekan ASI
Sedunia
yang
dirayakan
setiap
tanggal 1-7 Agustus. Pekan ASI Sedunia merupakan cara WHO, UNICEF dan organisasi lainnya untuk mendorong pemberian
ASI
dan
meningkatkan
kesehatan bayi di seluruh dunia dengan melindungi,
mempromosikan
dan
mendukung program menyusui. ASI adaalah sumber gizi utama dengan kandungan protein, laktosa, karbohidrat, lemak serta vitamin lainnya yang tentu sangat penting untuk bayi yang belum bisa mengonsumsi makanan padat. ASI eksklusif diberikan sejak bayi lahir hingga berusia enam bulan. Selama periode tersebut, disarankan untuk hanya memberi bayi ASI tanpa tambahan asupan apa pun, kecuali obat atau vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI ekslusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai berusia 2 tahun dengan ditambah MPASI (Makanan Pendamping ASI). Ada banyak manfaat ASI yang bisa didapatkan oleh bayi. Tidak ada asupan yang lebih baik untuk bayi selain ASI.
Manfaat ASI ada banyak baik untuk
Masalah selain tidak memberikan ASI ialah
bayi dan ibu seperti:
kurangnya produksi ASI dan tidak jarang
• Menyediakan nutrisi lengkap untuk bayi, jumlah nutrisi yang terdapat dalam ASI dapat memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan. • ASI mengandung zat pelindung/ antibody yang melindungi terhadap penyakit. Menurut WHO bayi tidak diberikan ASI mempunyai risiko 3 kali lebih besar terkena ISPA. • Mencegah bayi menderita alergi, pemberian susu formula, susu sapi, atau susu kedelai pada bayi rentan membuat bayi mengalami reaksi alergi. • Meningkatkan kecerdasan bayi, ASI dapat meningkatkan
perkembangan
kognitif
dan
sensorik bayi. •
Mencegah
diare
dan
malnutrisi
hingga
menurunkan resiko mengalami kegemukan/ obesitas saat remaja atau dewasa. •
Mencegah
pendarahan
pada
ibu
pasca
persalinan
membuat
ibu
kecewa,
sedih
sehingga
berujung diberikan susu formula. Beberapa hal yang dapat memperlancar ASI seperti istirahat yang cukup Kurangnya kualitas tidur akan berpengaruh pada produktivitas asi, seperti berkurangnya
makanan
banyak
yang
asi.
dikonsumsi
Mengontrol dan
dapat
memperbanyak makan papaya, daun katuk, wortel, bayam. Perbanyak minum air putih karena tubuh membutuhkan cairan untuk memproduksi
ASI.
Suasana
tenang
dan
pastikan posisi bayi nyaman. Skin to skin contact dapat memerintahkan otak untuk memproduksi ASI lebih banyak. Memompa ASI dapat memberikan stimulasi pada payudara untuk memproduksi lebih banyak ASI.
Nah
sekarang
tentu
sudah
paham
pentingnya memberi ASI ekslusif selama bayi lahir hingga berusia 6 bulan. Selalu pastikan tumbuh kembang bayi berjalan maksimal sejak
Dampak tidak memberikan ASI eksklusif juga banyak seperti semakin rentan terkena penyakit baik bayi maupun ibu jika sudah seperti itu maka akan berdampak pada biaya pengobatan.
awal.
Memberikan
ASI
ekslusif
bermanfaat tidak hanya untuk bayi, namun juga untuk si ibu, keluarga serta lingkungan sekitar! Ayo semua ingatkan selalu keluarga kita
tentang
pentingnya
memberi
ASI
Jika sudah terkena penyakit serius dapat
eksklusif dan tentunya berikan semangat
meningkatkan
serta dukungan ya! Demi tumbuh kembang
kematian.
Menurunkan
kecerdasan otak (kognitif). Kerusakan gigi /
anak dan kesehatannya di masa depan!
karies gigi saat masa anak-anak. Meningkatkan resiko
pemarah
saat
dewasa
karna
ASI
mengandung serotonin atau zat anti stress yang
dibentuk
di
pertama
1. Word Health Organization . 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, Rujukan
Bayi mengalami risiko
the management for common illnesses with limited resources). Tim Alih Bahasa Indonesia. Jakarta:
obesitas karena akan diberikan susu formula
2. Mustofa, hayu. 2010. Pemberian ASI eksklusif dan Problematika Ibu Menyusui. Jurnal studi gender
sebagai pengganti ASI dan didalam susu
3. Setyarini, A., Mexitalia, M., Margawati A. 2015. Pengaruh pemberian asi eksklusif dan non eksklusif
formula mengandung lemak yang tinggi.
16-21.
pertumbuhan anak.
2
tahun
Inspired from tingkat pertama di Kabupaten (terj. Dari Pocket book of Hospital care for children, guidelines for WHO-Depkes RI. dan anak; Vol 5 No.2 Desember 2010. terhadap mental emosional anak usia 3-4 tahun. Jurnal Gizi Indonesia; Vol. 4, No.1, Desember 2015: