NOME
MAY 6TH 2020
ANCAMAN DBD DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Halo Halosobat sobatNOME! NOME!Musim Musimhujan hujansudah sudahtiba tibadan danbanyak banyakdari darikita kitayang yangterlena terlenakarena karenaberita beritacorona. corona. Tau Taunggak nggaksih? sih?Ternyata Ternyatacorona coronabukan bukansatu-satunya satu-satunyamasalah masalahkesehatan kesehatansaat saatini, ini,loh. loh. Salah Salahsatu satuyang yang mungkin mungkinterlupa terlupaadalah adalahpenyakit penyakitdemam demamberdarah berdarahdengue dengue(DBD). (DBD).Sejak Sejakawal awaltahun tahun2020, 2020,tercatat tercatat ada ada49.563 49.563kasus kasusdemam demamberdarah berdarahdi diIndonesia Indonesia(Kompas.com). (Kompas.com).Jumlah Jumlahkorban korbanyang yanglebih lebihbesar besardari dari terkonfirmasi terkonfirmasipositif positifCOVID-19 COVID-19saat saatini. ini.Demam Demamberdarah berdarahdengue dengue(DBD) (DBD)merupakan merupakanpenyakit penyakityang yang banyak banyakditemukan ditemukandi disebagian sebagianbesar besarwilayah wilayahtropis tropisdan dansubtropis, subtropis,terutama terutamaasia asiatenggara, tenggara,Amerika Amerika tengah, tengah,Amerika Amerikadan danKaribia. Karibia.Penyakit Penyakitdemam demamberdarah berdarahmerupakan merupakaninfeksi infeksipenyakit penyakittropis tropisumum umum yang yangdisebabkan disebabkanoleh olehvirus virusdengue. dengue.Penyakit Penyakityang yangditularkan ditularkanoleh olehnyamuk nyamukAedes Aedesaegypti aegyptiini inijuga juga tergolong tergolongke kedalam dalampenyakit penyakityang yangmematikan. mematikan.
Pola penularan DBD dipengaruhi iklim dan kelembaban udara. Kelembaban udara yang tinggi dan suhu panas justru membuat nyamuk Aedes aegypti bertahan lama. Di Jawa, umumnya kasus DBD merebak mulai awal Januari sampai dengan April-Mei setiap tahunnya. Tempat hinggap yang disenangi adalah benda-benda yang tergantung dan biasanya di tempat yang agak gelap dan lembab. Nyamuk ini meletakkan telurnya di genangan air jernih dan akan menetas menjadi jentik. Gejala DBD tidak langsung muncul, tetapi memerlukan waktu 4-10 hari setelah tergigit nyamuk yang membawa virus dengue. Gejala DBD sendiri berupa penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua atau lebih manifestasi klinis sebagai berikut: • Nyeri kepala. • Nyeri retro-orbital. • Mialgia / artralgia. • Ruam kulit. • Manifestasi perdarahan (petekie atau uji bendung-rumple leed positif). • Leukopenia.
DBD bisa berkembang menjadi kondisi berat dan merupakan kegawatan, yang disebut dengan Dengue Shock Syndrome (DSS). Gejalanya berupa muntah, nyeri perut, perubahan suhu tubuh dari demam menjadi dingin (hipotermia), dan melambatnya denyut jantung Pencegahan DBD • Menjaga kebersihan lingkungan rumah secara rutin, terutama tempat penampungan air. • Menggunakan obat nyamuk, baik itu obat nyamuk semprot, bakar, atau elektrik, pada pagi dan sore hari. • Mengoleskan losion antinyamuk. • Memasang kasa nyamuk di setiap jendela atau ventilasi udara, agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah. • Mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang ketika beraktivitas di luar rumah. • Tidak menggantung pakaian di dalam kamar, karena bisa menjadi tempat bagi nyamuk untuk bersembunyi. • Mendapatkan vaksin demam berdarah. • Melakukan fogging di area pemukiman
Sampai saat ini, belum ada obat spesifik untuk menyembuhkan DBD. Pemberian obat hanya ditujukan untuk mengurangi gejala demam dan nyeri, serta mencegah komplikasi. Selain itu, penderita DBD dianjurkan untuk banyak istirahat dan cukup minum agar tidak mengalami dehidrasi. Karena itu, mencegah DBD lebih baik daripada pengobatan yang tidak pasti. Yuk, jaga diri dan keluarga dari ancaman DBD saat ini! Inspired from : 1. Medscape, 2011, Dengue, (online), (http://www.reference.medscape.com/dengue), diakses tanggal 1 Mei 2020 2. Hasan, S., Jamdar, S. F., Alalowi, M., & Al Ageel Al Beaiji, S. M. (2016). Dengue virus: A global human threat: Review of literature. Journal of International Society of Preventive & Community Dentistry, 6(1), 1–6. https://doi.org/10.4103/2231-0762.17541