Benarkah Lebih Baik Tidur dalam Keadaan Gelap?

Page 1

20 MEI 2021 | NI PUTU ULANDARI MAHARANI PUTRI

BENARKAH LEBIH BAIK TIDUR DALAM KEADAAN GELAP? NEWS OF MEDICAL EDUCATION

Halo sobat NOME! Seperti yang kita ketahui bahwa tidur merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Setelah melakukan kegiatan seharian, tubuh pasti akan terasa lelah. Dengan tidur, energi yang dihabiskan untuk melakukan kegiatan dapat terisi layaknya handphone yang daya baterainya diisi kembali. Tidur merupakan cara untuk mengembalikan energi, mempertahankan keseimbangan fisiologis, maupun psikologis dalam tubuh. Kualitas dan kuantitas tidur mempengaruhi kesehatan fisik, mental, hingga kualitas hidup. Adapun beberapa manfaat dan dampak dari kualitas tidur yang baik, yaitu dapat meningkatkan produktivitas, keseimbangan emosional, kesehatan otak dan jantung, sistem kekebalan tubuh, kreativitas, vitalitas, bahkan berat badan tubuh. Kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi lingkungan, aktivitas fisik, dan gaya hidup. Namun, apakah kalian tahu bahwa pencahayaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur? Bagaimana pencahayaan bisa mempengaruhi kualitas tidur? Apakah tidur dalam kondisi gelap lebih baik dibandingkan tidur dalam kondisi terang? Sebagian orang merasa nyaman tidur dengan lampu yang masih menyala. Beberapa orang juga ada yang tidak bisa tidur dalam keadaan terang dan hanya bisa tertidur lelap jika lampu dimatikan. Kondisi cahaya merupakan faktor penting yang mengatur tidur dan jam biologis tubuh. Cahaya lampu dapat memengaruhi produksi hormon melatonin. Hormon melatonin merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pineal, berperan penting dalam mengatur pola tidur. Hormon melatonin biasanya dikeluarkan pada saat gelap karena otak akan menganggap hari sudah malam dan menginstruksikan tubuh untuk tidur. Peningkatan hormon melatonin menyebabkan tidur menjadi lebih nyenyak. Hormon melatonin dapat memperlambat detak jantung, tekanan darah, dan nafas kita sehingga bisa tertidur dengan nyenyak. Hormon melatonin juga menimbulkan kantuk dan sebagai hormon yang berperan dalam mengatur irama tidur alami atau irama sirkadian. Irama sirkadian sederhananya merupakan siklus yang memberitahu tubuh kapan harus tidur, bangun, makan, dan proses fisiologis lainnya.


Paparan

cahaya

membuat

otak

terus

bekerja

sehingga menekan produksi hormon melatonin. Hal tersebut terjadi karena cahaya yang ditangkap oleh mata dapat memberikan sinyal pada tubuh dan menunjukkan waktu tertentu bagi tubuh. Ibaratnya otak kita bingung apakah ini sudah malam atau ini masih siang sehingga produksi hormon melatonin terhambat.

Penurunan

berbanding

terbalik

produksi

dengan

melatonin

produksi

hormon

kortisol. Jika hormon melatonin menurun, hormon kortisol akan meningkat di dalam tubuh. Cahaya yang masuk dapat menghambat produksi hormon melatonin dan meningkatkan hormon kortisol yang dapat

meningkatkan

detak

jantung

dan

juga

tekanan darah sehingga tubuh akan tetap terjaga. Hormon

kortisol

yang

meningkat

ini

dapat

menghambat pelepasan insulin sehingga gula darah menjadi tinggi. Hormon kortisol juga menyebabkan terjadinya

pemecahan

cadangan

lemak

yaitu

memecah protein menjadi glukosa di dalam hati sehingga glukosa dalam darah meningkat. Glukosa yang terus meningkat dalam darah dan insulin yang tidak bekerja dengan maksimal dapat menyebabkan hiperglikemia hingga diabetes. Apalagi ditambah dengan

mengkonsumsi

cemilan

atau

makan

sebelum tidur sehingga glukosa akan bertambah di dalam tubuh. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebaiknya tidur dalam kondisi yang gelap karena dapat memberikan manfaat yang baik bagi tubuh dan juga dapat mempengaruhi kualitas tidur menjadi lebih baik. Untuk sobat NOME yang takut tidur dalam keadaan gelap bisa mencoba perlahan-lahan mengubah suasana tidur menjadi redup hingga nanti gelap sempurna. Selain itu, ketakutan dapat diatasi dengan melatihnya setiap hari dan menjauhkan pikiran negatif terhadap gelap. Jika masih sulit menghadapi ketakutan dalam gelap, sobat NOME bisa melakukan alternatif yaitu dengan menggunakan penutup mata. Semoga bermanfaat!

Inspired from: Rüger, M., & Scheer, F. A. 2009. Effects of circadian disruption on the cardiometabolic system. Reviews in Endocrine and Metabolic Disorders, 10(4), 245-260. Thriven Functional Medicine Clinic. 2019. Melatonin and Cortisol. [online] Available at: https://thrivenfunctionalmedicine.com/melatonin-and-cortisol/


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.