Halo sobat NOME! Saat ini Indonesia masih berjuang menghadapi COVID19 sebagai pandemi yang tidak kunjung usai. Tercatat total kasus positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 3 juta penduduk dengan total kasus aktif saat ini sebanyak lebih dari 550.000 orang. Sudah banyak kebijakan dan bantuan pemerintah dalam usaha memutus penyebaran COVID-19 seperti menetapkan kebijakan pembatasan wilayah hingga memberikan bantuan sosial yang salah satunya obat-obatan dan vitamin. Banyak pembahasan kesehatan yang beredar di internet maupun sosial media terkait pentingnya asupan gizi, salah satunya yaitu vitamin C dapat meningkatkan imunitas di masa pandemi. Hal ini mengakibatkan sebagian masyarakat indonesia berbondong-bondong membeli minuman dan suplemen vitamin C. Sebenarnya sepenting apa sih pemenuhan vitamin C? Berapa jumlah ideal vitamin C yang diperlukan oleh tubuh kita? Vitamin C merupakan vitamin larut air yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam jumlah kecil. Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan efektif dalam mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan, melindungi lensa dari kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh radiasi, berperan penting dalam pertumbuhan tulang, berperan dalam memproduksi kolagen yang mempercepat penyembuhan luka, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mempermudah penyerapan zat besi, dan berperan penting pada imunitas tubuh dengan meningkatkan produksi serta fungsi sel imun. Vitamin C tidak dapat disintesis di dalam tubuh manusia, sehingga diperlukan vitamin C dari luar tubuh. Vitamin C sering terdapat bersama dengan zat-zat atau vitamin-vitamin lainnya di dalam makanan. Bahan makanan yang mengandung vitamin C paling utama adalah buah-buahan dan sayuran berdaun hijau seperti Buah jeruk, beri, pepaya, tomat, kentang, cabai, brokoli, bayam, kale, dan sebagainya.
Bila kebutuhan vitamin C tidak terpenuhi dengan baik, maka akan menimbulkan penyakit scurvy yang memiliki tanda dan gejala seperti gusi mudah berdarah, sariawan, luka lambat sembuh, mudah mengalami infeksi, kulit kering dan bersisik, merasa kelelahan berlebihan, nyeri sendi, dan mudah mengalami mimisan. Untuk itu, sangat diperlukan pemenuhan vitamin C yang bisa didapatkan dari makanan sehari hari. Kebutuhan vitamin C setiap hari tergantung pada umur, dimana 40-50 mg untuk bayi kurang satu tahun, 45-65 mg untuk anak anak dan remaja, 90 mg dewasa pria, 75 mg dewasa wanita, 100 mg untuk wanita hamil dan ditambah 35 mg bila merokok. Meskipun vitamin C sangat diperlukan untuk kebutuhan seharihari, terlalu banyak mengonsumsi vitamin C seperti di atas 400 mg dapat menyebabkan diare, mual, sakit kepala dan kram perut. Bahkan pada orang dengan kondisi menyimpan terlalu banyak zat besi atau disebut hemochromatosis, mengonsumsi vitamin C berlebih dapat memperburuk kelebihan zat besi yang berakibat pada kerusakan organ dan jaringan tubuh. Nah dari pembahasan kita tadi, kita bisa menarik kesimpulan bahwa pemenuhan zat makanan seperti vitamin C sangat dibutuhkan tubuh untuk kesehatan baik untuk jangka pendek seperti meningkatkan imunitas tubuh maupun untuk jangka panjang seperti mencegah risiko kanker dan kerusakan lensa. Terlebih di masa pandemi dengan transmisi virus SARSCoV-2 tentu diperlukan pertahanan tubuh yang bagus. Namun, kita tetap harus mengonsumsi vitamin C secukupnya dan tidak berlebihan karena sesuatu yang berlebihan tidak pernah berakhir dengan baik. Jangan lupa mengkonsumsi sayur dan buah-buahan ya sobat NOME, stay safe! Inspired from:
1. Chambial, S., Dwivedi, S., Shukla, K. K., John, P. J., & Sharma, P. (2013). Vitamin C in disease prevention and cure: an overview. Indian journal of clinical biochemistry, 28(4), 314-328. 2. National of institutes of health. (2021). Vitamin C. diakses melalui https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-Consumer/