JANGA N PAN I K SAAT
MIMISAN
Darah yang keluar dari hidung atau yang sering disebut mimisan. Seringkali membuat banyak orang panik dan melakukan penanganan yang kurang tepat. Namun perlu diketahui bahwa sebenarnya mimisan dapat di tanggani dengan cara yang cukup mudah. Kebanyakan orang mungkin akan langsung panik karena menganggap itu suatu kondisi yang sangat berbahaya. Saat menghadapi kondisi mimisan sebaiknya yang kita utamakan ialah untuk bersikap tenang dan tidak panik. Harap tenang, karena penyebab terjadinya mimisan ini bisa dari berbagai faktor penyebab yang harus juga diperhatikan.
EPISTAKSIS atau yang sering dikenal dengan mimisan adalah suatu pendarahan
yang terjadi akibat pendarahan akut yang berasal dari hidung atau nasofaring. Epistaksis bukanlah suatu penyakit melainkan suatu gejala dari penyakit lain dan dapat berhenti sendiri. Pendarahan yang terjadi merupakan akibat dari pecahnya kumpulan pembuluh darah kecil di rongga hidung bagian depan yaitu pecahnya Pleksus Kiesselbach atau sering disebut Little’s area di tulang rawan tengah hidung (Septum Nasi). Darah yang keluar dari hidung bisa berasal dari bagian depan hidung atau belakang hidung. Namun, kebanyakan epistaksis berasal dari depan hidung dan hanya keluar dari satu lubang hidung.
PENYEBAB EPISTAKSIS • Perubahan Udara • Trauma • Kelainan Pembuluh Darah • Infeksi lokal dan sistemik • Tumor • Penyakit Kardiovaskular • Obat-obatan • Gangguan Hormonal Kondisi cuaca yang kering seringkali memicu hidung menjadi kering sehingga rongga hidung mudah mengalami pendarahan dan infeksi.Udara yang panas, mengorek hidung dengan kuku yang tajam, alergi, sinusistis, pengunaan obat-obatan flu secara terus menerus juga dapat menyebabkan epistaksis. Epistaksis anterior biasanya mudah diatasi, dan dapat ditangani dengan perawatan rumahan. Sementara itu, epistaksis posterior (di mana darah mengalir ke rongga mulut dan tenggorokan) lebih rumit dan butuh tangan ahli untuk mengatasinya. Kondisi ini bisa menyerang semua usia anak-anak hingga dewasa. Perdarahan yang terjadi dapat berlangsung sekitar beberapa detik hingga 10 menit, atau bahkan lebih lama lagi.
LAKUKAN HAL INI JIKA MENGALAMI EPISTAKSIS Jika melihat darah keluar dari hidung. Sebenarnya, cara mengatasi epistaksis ini mudah dan dapat dilakukan oleh Anda sendiri.
Begini caranya: • Anda bisa duduk tegak dan condongkan tubuh ke depan. Posisi tegak mengurangi tekanan dalam pembuluh darah di hidung Anda, dan bisa menghambat perdarahan lebih banyak. Posisi condong ke depan bisa menghindari Anda dari menelan darah Anda sendiri yang jika tertelan dapat mengiritasi perut. • Setelah itu, tiup hidung Anda secara perlahan untuk membersihkan setiap darah yang membeku. • Kemudian jepit lubang hidung Anda memakai ibu jari dan telunjuk guna menghentikan perdarahan. Lakukan pada kedua lubang meski perdarahan hanya keluar pada satu lubang saja. Lakukan selama 5–10 menit. Selama penjepitan, Anda bisa bernapas melalui mulut. • Anda juga bisa mengompres hidung dengan es batu yang dibalut handuk. • Jika perdarahan masih belum juga berhenti, ulangi cara-cara di atas. Setelah perdarahan berhenti, disarankan untuk menegakkan kepala (jangan menengadah) selama beberapa jam agar darah tidak mengalir kembali. Hindari pula mengupil atau membuang ingus setelah perdarahan berhenti. Segera konsultasikan ke dokter jika masih mengalami perdarahan setelah melakukan perawatan rumahan, mengalami epistaksis yang berulang-ulang, disertai sesak napas, jantung berdebar, pusing, batuk berdarah, muntah darah, atau demam. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Selamat mencoba dan terima kasih.