TUBERKULOSIS

Page 1

TUBERKULOSIS

Tuberkulosis atau sering lebih sering dikenal dengan TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium tuberculosis bagi sebagian orang mendengar nama penyakit TBC ini sudah familiar karena memang kejadiannya banyak terjadi di Indonesia, bahkan seluruh dunia. Tuberkulosis (TBC) menjadi salah satu dari 10 penyakit mematikan di dunia. Orang yang terkena penyakit ini biasanya ditandai dengan gejala batuk terus-menerus, disertai menurunnya berat badan, kadang sesak napas, dan berkeringat di malam hari walaupun tidak sedang melakukan aktivitas. Menurut University of Iowa Environmental Health and Safety, jutaan orang memiliki bakteri penyebab TBC dalam tubuhnya, tapi tidak semuanya akan jatuh sakit setelah terpapar bakteri. Penyakit ini lebih rentan terkena pada seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV. Ada dua kondisi TBC yang perlu Anda pahami, yaitu: • TBC laten , yaitu bakteri ada di dalam tubuh, tapi tidak aktif. Kondisi ini tidak menimbulkan gejala dan tidak menular, tapi dapat aktif sewaktu-waktu. • TBC aktif, yaitu bakteri yang ada di dalam tubuh dapat menimbulkan gejala dan dapat ditularkan ke orang lain. Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang tulang, usus, atau kelenjar. Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang keluar penderita TBC, ketika berbicara, batuk, atau bersin.. Gejala Tuberkulosis. Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama, penderita TBC juga akan merasakan beberapa gejala lain, seperti Demam, Lemas, Berat badan turun, Tidak nafsu makan, Nyeri dada dan Berkeringat di malam hari Pada umumnya orang yang terinfeksi dengan Mycobacterium tuberculosis tidak menunjukkan penyakit tuberkulosis (TB). Salah satu bukti infeksi adalah uji tuberkulin (Mantoux) positif. Risiko terinfeksi dengan kuman TB meningkat bila orang tersebut tinggal serumah dengan pasien TB paru BTA positif. TBC juga dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak. Beberapa tes lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit menular ini adalah foto Rontgen dada dan tes darah. TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat sesuai dengan resep dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa jenis obat untuk waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat itu umumnya berupa: soniazid,Rifampicin,Pyrazinamide,Ethambuto


Namun, tentu saja obat ini tidak sembarangan dijual bebas dipasaran, harus ada resep dokter yang menyertai dan indikasi agar tidak terjadi Multi Drug Resistent-TB (MDR-TB). Jika terjadi MDR-TB ini akan menambah sulit TB dalam masa penyembuhannya. Nah, sekarang bagaimana cara mencegah agar kita terhindar dari penyakit TBC ini? Hal yang dapat mencegah kita terpapar Mycobacterium tuberculosis antara lain: •Vaksin. Sejak tahun 2011, satu-satunya vaksin yang tersedia adalah BCG.Walaupun BCG efektif melawan penyakit yang menyebar pada masa kanak-kanak, masih terdapat perlindungan yang inkonsisten terha dap TB paru. Namun, ini adalah vaksin yang paling umum digunakan di dunia, dengan lebih dari 90% anak-anak yang mendapat vaksinasi. Bagaimanapun, imunitas yang ditimbulkan akan berkurang setelah kurang lebih sepuluh tahun. •Gaya Hidup yang sehat. Karena kuman TB ada di mana-mana termasuk di Mal, Kantor dan tentunya juga di Rumah Sakit, maka pencegahan yang paling efektif adalah gaya hidup untuk menunjang Ketahanan Tubuh kita, seperti: Cukup gizi, jangan telat makan, Cukup istirahat, jika lelah istirhat , Jangan Stres Fisik, lelah berlebihan, Jangan Stres Mental, berusahalah berpikir positif dan legowo (bisa menerima) •Mengenakan masker saat berada di tempat ramai. •Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa. •Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan. Namun, ada berita gembira bagi kita semua. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan obat yang diberikan lewat mulut, yang katanya lebih manjur untuk mengobati penderita Tuberkulosis atau TB yang kebal obat-obatan. Menjelang peringatan Hari TB Sedunia 24 Maret lalu, WHO menyerukan untuk memberantas penyakit itu selambatnya tahun 2030. Namun, obat ini masih terbilang mahal dan harus dikembangkan lagi efekasi obatnya seperti apa. Inspired from: • https://www.voaindonesia.com/a/who-luncurkan-obat-tuberkulosis-lewat-mulut-/4852522.html • https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/tuberculosis-tbc/penyebab-tbc-tuberkulosis/ • https://www.alodokter.com/tuberkulosis • https://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.