Cegah Kanker Mulut Rahim Dengan Vaksinasi
Semua orang mungkin sudah sering mendengar tentang kanker, suatu pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan bersifat ganas pada manusia. Tentunya, ada banyak sekali jenis-jenis kanker, diantaranya ada kanker payudara, kanker paru-paru, kanker prostat, kanker getah bening, kanker darah, kanker usus, kanker tulang, kanker leher rahim, dan sebagainya. Tapi diantara semua kanker itu, ada satu kanker yang dapat diketahui dengan jelas penyebabnya dan dapat dicegah yaitu kanker leher rahim. Kanker mulut rahim (Carcinoma Cervix) adalah pembunuh terbanyak kedua kaum wanita, dengan jumlah kasus 530.000 di dunia pada tahun 2012 (WHO). Penyebabnya adalah infeksi Virus Papilloma Manusia (Human Papillomavirus atau disingkat HPV). Tetapi, infeksi virus tersebut tidak selalu menyebabkan kanker karena tubuh manusia memiliki kekebalan tersendiri, sehingga dapat mengeliminasi virus tersebut. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa infeksi tersebut dapat berkembang menjadi kanker serviks, seiring dengan meningkatnya faktor-faktor risiko yang dialami wanita, antara lain hamil muda, memiliki anak banyak, seks bebas, berganti-ganti pasangan, merokok, kebersihan alat vital yang buruk, serta gangguan kekebalan tubuh (misal HIV, Diabetes Mellitus tidak terkontrol). Butuh waktu kurang lebih 15-20 tahun dari infeksi hingga menimbulkan kanker leher rahim. Waktu yang cukup lama, bukan? Tanda dan gejala yang ditemukan antara lain menstruasi yang tidak normal, perdarahan vagina setelah hubungan seksual, nyeri pada pinggang, tulang belakang, dan tungkai bawah, mudah lelah, berat badan turun, rasa tidak nyaman pada vagina dan keluarnya cairan yang berbau tidak sedap dari vagina. Jika sudah ada tanda-tanda tersebut dan positif kanker mulut rahim, maka diperlukan penanganan yang lanjut seperti operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Namun, tentu saja hal tersebut dapat dan harus dihindari sedini mungkin, karena pencegahan kanker mulut rahim sangatlah sederhana, yakni dengan vaksinasi.
Vaksinasi untuk pencegahan kanker mulut rahim ini baik dilakukan pada wanita usia 9-13 tahun sebelum menjalani hubungan seksual, namun di atas usia tersebut juga diperbolehkan. Vaksinasi ini dilakukan sebanyak 3 kali dalam 6 bulan. Keuntungan melakukan vaksinasi ini adalah dapat menghindari wanita dari kanker mulut rahim, karena tubuh akan membentuk kekebalan terhadap HPV penyebab kanker tersebut. Oleh karena itu, untuk para wanita yang sudah menginjak usia remaja, dan yang belum divaksinasi HPV, sebaiknya menemui dokter spesialis kebidanan dan kandungan terdekat untuk divaksinasi sekaligus berkonsultasi untuk masalah skrining dan hal-hal seputar vaksinasi, karena dalam beberapa keadaan vaksinasi ini tidak diperbolehkan, yaitu saat hamil, dan pada orang dengan gangguan i m u n i t a s . Sampai saat ini, belum ada program pemerintah yang mewajibkan vaksinasi HPV untuk wanita di Indonesia seperti halnya imunisasi BCG, DPT, Campak, Polio, dan Hepatitis B dalam PPI (Program Pengembangan Imunisasi). Oleh karena itu, sejauh ini di Indonesia harganya berkisar antara Rp 800.000,- sampai dengan Rp 900.000,setiap kali suntik, padahal kanker mulut rahim sudah jelas penyebabnya dan dapat dicegah sedini mungkin dengan vaksinasi HPV. Walaupun demikian, perlu dipertimbangkan pula manfaatnya serta rentang waktu vaksinasi tidak selalu selang 1 bulan. Sembari menunggu kebijakan pemerintah mengenai vaksinasi ini, mari kita tingkatkan kesadaran akan kanker mulut rahim di masyarakat, setidaknya dengan menyebarkan informasi mengenai vaksinasi HPV kepada keluarga dan kerabat-kerabat terdekat. Untuk masalah selebihnya dapat dikonsultasikan kepada dokter spesialis kebidanan dan kandungan masing-masing.
Sumber : http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs380/en/