VITAMIN C sebagai pemutih kulit Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kecantikan. Sebagian besar orang Indonesia memiliki warna kulit coklat atau sawo matang. Orang yang mempunyai kulit coklat menganggap bahwa warna kulit yang terang dan bersih ialah kulit yang cantik. Hal ini tentu saja membuat orang berupaya untuk membuat warna kulit mereka kembali seperti sedia kala, atau mereka ingin menaikkan tingkat warna kulit mereka dalam artian menjadi lebih putih. Sebagian besar masyarakat Indoneia ingin memiliki kulit yang lebih putih dengan menggunakan berbagai macam pemutih kulit baik topikal maupun sistemik. Para penelitipun telah menemukan bahwa vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang dapat membantu mencerahkan warna kulit, sehingga vitamin C banyak digunakan menjadi bahan untuk masalah pada warna kulit gelap dan bermasalah. Maraknya penggunaan vitamin C yang langsung dimasukkan kedalam tubuh seperti melalui suntik dan infus, yang diyakini dengan cara demikian dengan cepat warna kulit akan terlihat lebih cerah dan sehat dari sebelumnya. Tiga fungsi utama vitamin C pada kulit yaitu sebagai antioksidan kuat yang melindungi kulit terhadap pengaruh negatif faktor luar seperti polusi, sinar matahari, dan asap rokok. Selain itu dapat merangsang pembentukan dan produksi kolagen kulit, yang akan menjaga kekenyalan, kelenturan, serta kehalusan kulit, dan mencerahkan kulit.
Vitamin C sebagai antioksidan bekerja menangkap radikal bebas yang ada didalam kulit, yang pada hasil akhirnya akan menghasilkan perubahan pada produksi melanin. Melanin adalah salah satu pigmen warna kulit yang memberikan warna kecoklatan. Jika seseorang sering terpapar sinar matahari, maka akan menstimulasi produksi melanin yang kemudian membuat kulit menjadi lebih gelap, perubahan tersebut merupakan cara kulit untuk melakukan adaptasi, pigmen melanin yang dihasilkan oleh kulit tubuh kita dapat menyerap dan menghilangkan dampak negatif dari sinar ultraviolet. Dalam kadar paparan sinar yang sama, orang berkulit putih sepuluh kali berisiko mendapatkan penyakit karena sinar ultraviolet seperti kanker kulit daripada orang yang berkulit hitam. Vitamin C yang diberikan dalam dosis lebih dari 1g/hari dapat menyebabkan diare. Hal ini terjadi karena efek iritasi langsung pada usus yang meningkatkan pergerakan usus yang menyebabkan diare. Dosis besar akibat pemberian Vitamin C juga dapat meningkatkan bahaya terbentuknya batu ginjal, karena vitamin C sendiri susah terurai didalam ginjal. Penggunaan vitamin C dalam dosis yang lama dan besar dapat menyebabkan ketergantungan, sehingga vitamin C dapat menimbulkan suatu fenomena yang disebut “rebound scurvy� yaitu status ketergantungan seseorang teradap Vitamin C dosis besar karena dihentikan secara mendadak, akan menimbulkan beberapa gejala. Maka cara pencegahan dan penanganan saat ketergantungan Vitamin C adalah dengan menurunkan dosis vitamin C dengan perlahan. Penggunaan vitamin C secara tepat dosis dapat mengurangi risiko penyakit yang dapat muncul. Menghindari penggunaan vitamin C dalam waktu lama atau jangka panjang dan dengan dosis yang besar. Alangkah baiknya jika mengonsumsi vitamin C yang berasal dari bahan bahan alami, seperti buah jeruk, dan lain sebagainya.