MEREKAM TAHUN
2019
AHMAD FIKRI - ALFIAN SINK90 - BLACKNWOLF - CHAMDAN MAULANA DIKA KUSUMA A - DONI PACOCENG - ELANG A ISWARA - FANANI HARUN LARAS - HENDY KURNIAWAN - INUN KEMBART RIYAN ILHAM - SI MADUN - UQI HI.DEN
F
A
N
Z
I
N
E
MEREKAM TAHUN 2019 Kontributor dan narasumber Ahmad Fikri - Alfian SINK90 - Blacknwolf - Chamdan Maulana Dika Kusuma A - Doni Pacoceng - Elang A Iswara - Harun Laras Hendy Kurniawan - Inun Kembart - Riyan Ilham Rizky Fanani - Si Madun - Uqi Hi.den Penerbit DAPUR AKSARA Jl. Kedung-Jepara, Demaan, Jepara 59419
KATA PENGANTAR Awalnya Onopop Fanzine edisi kedua ini telah disepakati dengan tema “Merekam Tahun 2019” bertujuan untuk mengabadikan kondisi lingkungan pada tahun 2019 Meskipun pada akhirnya tak banyak artikel yang dimuat dan lengkap sesuai apa yang diharapkan pembaca. Zine ini tetap dengan tema awal “Merekam Tahun 2019” ya gimana? Namanya juga kolektivan dan pada umumnya zine ya begini. Permohonan maaf kami ucapkan kepada pengirim karya dan pembaca jugak, karena keterlambatan saat nyetak. Sori yah... Terima kasih kami ucapkan kepada narasumber dan pengirim karya. Semoga kalian tetap sehat, semangat berkarya dan mempunyai umur secukupnya Salam oki jelidrinkxxk.. F
A
N
Z
I
N
E
F
A
N
Z
I
N
E
Recent Play Alfian Sink 90
S
iapa dia Alfian komplong?? Yak betul !! Basis dari sink90. Tak ada yang kenal ya?? Jangan diketik di google, tak ketemu juga hehe.Okei mari berkenalan. Alfian dilahirkan di kota ujung utara pulau jawa, sejak smp sudah belajar bermusik dan membentuk beberapa band dengan genre pop dan popunk: GVM dan band yang terakhir Sink 90 ”sebenarnya masih ada lagi sih band yang lain, tapi tak usalah disebut” katanya saat ditanyai pihak berwenang (onopop).
L O K A L H E R O L O K A L H E R O L O K A L H E R O L O K A L H E R O L O K A L H E R O L O K A L H E R O LOKAL HERO F
A
N
Z
I
N
E
L O K A L H E R O
Di sela-sela pekerjaan dan kesibukan job main di gigs musik (tak sering juga sih hehe) layaknya manusia, alfian juga mendengarkan musik-musik di spotify pribadinya. Dan, kebetulan kami sebagai pihak berwenang diberi bocoran recent play beliau ini. Berikut recent play Alfian sink90 di Spotify pribadinya.
“Recent Play”
ONOPOP M i x t a p e Home Search Your Library Playlists Sink 90s Lokal Heroes Pop Punk
Recent Play Alfian Sink 90 Onopop Fanzine
Play
...
9 Songs
L O K A L H E R O L O K A L H E R O L O K A L H E R O L O K A L H E R O LLL OOO KKK AAA LLL HHH EEE RRR OOO L O K A L H E R O
Alfian Sink90 Suedehead
Morissey . The Best of Morissey
September
Earth, Wind & Fire . September
This House a Circus
Arctic Monkeys . Favourite Worst Nightmare
Bittersweet Bundle of Misery Graham Coxon . Happines Magazines
Violence Blink-182 . Blink-182 Evaluasi
Hindia . Menari Dengan Bayangan
Coming of Age
Foster The People . Supermodel
12:51
The Strokes . Room On Fire
Titip Rindu Buat Ayah Ebiet G Ade . Camelia 4
F
A
N
Z
I
N
E
Prosa:
Hikayat Menyenangkan
S
udah lima hari sejak kau lepaskan nyawa di tubir curam kali yang airnya tak beda dengan genangan oli bekas Aku sudah bilang sebelumnya, kalau mati itu menyenangkan. Kau mau tahu buktinya? Semua orang ini di dunia ini ingin mati Masih tak percaya? Apa ada orang yang sudah mati itu hidup lagi? Tidak! Karena apa? Dunia ini penuh durjana Menyenangkan, bukan? Suatu saat nanti, kalau kau kembali ke dunia ini ceritakanlah kepada orangorang apa yang kau rasakan di sana Kalau sampai dua ratus tiga lima purnama kau tak juga kembali, jangan menyesal kalau orang-orang menyusulmu Rumahmu di sana bakal penuh sesak, berhimpitan, niscaya kau tak bisa bernapas Namun, buat apa kau bernapas kalau kau tak lagi membutuhkan udara. Toh, kau sudah punya renjana yang tak ada habisnya (Hendy Kurniawan)
F
A
N
Z
I
N
E
K a r y a D o n i P a c o c e n g
Judul: Pohon Tjinta Media: Manual Drawing & Digital Ini adalah munajatku. Dalam tiap goresan tintanya aku berdoa agar indonesia penuh dengan cinta di tahun 2019 ini. Salam dari Doni Pacoceng Si Gepo mania :)
Sukir sudah duduk dikursi ruang tengah selama 5 jam. Tangan kanannya menggenggam pena dan menggaruk-garuk pelipis, sementara tangan kirinya memegangi kertas berisi tulisan yang sudah tercoret-coret. Selama duduk, ia tak banyak melakukan variasi gerak: hanya memandangi tulisan di kertas, bergumam sendiri, menyalakan rokok, menyeruput kopi, menggaruk-garuk pelipis, dan lagi-lagi bergumam lagi. Matanya yang sayu pelan-pelan terpejam, lalu bunyi telepon genggam mengejutkannya. Satu pesan singkat masuk. Ia hanya menengok sekilas tak menghiraukannya, kemudian merebahkan kepalanya di meja yang berada didepannya lalu memejamkan mata. Dua pesan masuk, matanya terbuka lagi. Tiga pesan. Empat pesan. Dan di pesan kelima, Ia baru menyadari bahwa ia bisa mematikan suara ponsel. Diantara tidur dan terjaga, ia mendengar suara seperti seseorang sedang menyikat pakaian. Ia melihat rumah tetangganya yg petang di arah jam 10. Sudah hal biasa tetangganya mencuci pakaian malam-malam. Ia mengintip sedikit. Didekat kakinya, kucing kesayangan Sukir menggaruk-garuk kulit sofa. Suara yang malah mengantarnya tidur semakin lelap dan kian lelap. Sukir terbangun akibat merasakan sesuatu yang menggelikan tangannya. Ketika membuka mata, kucing itu sedang menjilat-jilati tangan Sukir sambil mengeong dan menatap Sukir tanpa rasa bersalah karena sudah membangunkannya. Sukir bangkit dari kursi dan berjalan menuju pojok dapur diikuti kucing kesayangannya dengan girang. Ia lalu membuka bleg berisi makanan kucing dan menaruhnya dimangkuk tempat biasa kucing melahap makanan.
Sukir pun balik ke meja. Telepon genggamnya bergetar, kali ini lebih lama. Ternyata sebuah telepon. Foto temannya bernama Teja berlatar biru terpampang dilayar. Ia pun lantas mengangkatnya. “Sorry, aku gatau kalo ternyata bakal jadi seperti ini,” kata Sukir. “Kamu pasti akan berpikir kalau ternyata aku ga bisa menepati kesepakatan. Dan parahnya lagi itu kesepakatan yang ku buat sendiri,” “Sorry, Ja. Aku sudah menyianyiakan energimu yang seharusnya bisa kamu gunakan untuk hal yang lebih pasti,” “Aku kalah, Ja. Bukannya aku ingin lari dari permasalahan, tapi aku takut menghadapinya. Kamu tau, aku seorang yang penakut dengan apapun, termasuk kecoa sekalipun,” Ia diam sebentar, mendengarkan seseorang di ujung telepon berbicara, lalu berkata, “Sudah, semua usaha sudah aku lakukan. Kata demi kata sudah aku tulis, Ja. Tapi kenyataannya, aku belum berhasil,” “Sekarang ini adalah waktu yang tepat, Ja,” “Ya waktu yang tepat. Aku akan pergi.” Ia menutup telpon kemudian menatap foto-foto keluarganya di rak, lalu tersenyum. Kucing kesayangannya mengeong lalu menggaruk-garuk sofa lagi. Sukir menyalakan dupa, dan setelah sekian menit ia bangkit dan begitu semangat, berlari kecil ke kamar, lalu keluar dengan membawa tas ransel besar. Ia berkeliling rumah, mengunci pintu belakang, dan semua jendela. Setelah mengunci pintu rumah, ia mengambil telpon genggam disakunya dan menulis pesan singkat kepada Teja. Kau tanya kemana aku akan pergi? ya, aku akan pergi mencari diriku sendiri.”
Japara. 29 Oktober 2019 @fananrizky
RUANG BANYAK RAGAM @inun_kembart Sepantasnya kita lihat kondisi yang dirasakan atas nikmat dengan adanya perbedaan sekarang ini. Indonesia menurut saya merupakan ruang yang sangat patut di syukuri untuk kita jaga dengan menampilkan berbagai keberagaman sudut pandang yang di suguhkan melalui kekhasannya masing-masing diberbagai daerah yang elok sekali.
Soal Besok Mau Jadi Apa, Nanti Saja @chamdanmaulanaa
Tahun ini Masih sementara Makan, minum, dan mimpi Lagi dan lagi Ndak tau besok Mau jadi apa.. Nanti saja Mereka telah berlari Aku masih disini, dan lagi Badan terbujur kaku Bentuk malang-melintang Jiwa terbang melayang Sembahyang, asal gerak saja kan ? Pikiran hati melamun, terbayang Perihal kabar baik di esok hari Fana hanya ada kabar duka Dan kembali pagi Cukup mandi dan jaga hati Yang benar cukup di sepakati Yang salah anggap saja tai Selamat bangun pagi Semoga diberkati
F
Merekam Tahun 2019 Karya @Blacknwolf
A
N
Z
I
N
E
F
A
N
Z
I
N
E
Di ruang tengah rumah tanpa penyekat seperti sekolahan, dengan atap jerami. Di sudut rumah
terlihat alat berkebun; alat yang biasa dipakai tuan rumah bekerja di ladang.Seorang istri tersiak, menangis hingga kehabisan suara. Di dekapnya bangkai sang suami yang mulai kaku. Rambut keriting nan kaku itu berwarna hitam darah, yang sudah mengering. Darah itu berasal dari luka tembak yang telah menembus kepalanya. Oh, sepertinya bangkainya sudah dua hari belum di makamkan. Sudah beberapa hari ini hampir seluruh orang di desa keluar rumah, kaum laki-laki sudah tiga hari tak pulang. Tora sebelum mati pernah mengabari lewat surat kaleng kepada istrinya Nazaret. “Perjuangan masih panjang, jaga anak kita ” Seluruh kantor pemerintahan di kota dibakar demonstran besarbesaran, mereka menuntut kemerdekaan, disepanjang sudut kota tertulis “penjajahan di dunia harus dihapuskan”. Api amarah para demonstran semakin membesar sebab doa dan restu yang diberikan pemimpin rumah ibadah di kota untuk kemanusiaan Ratusan tentara datang. Tapi ratusan demonstran bertelanjang dada siap mati seperti pasukan Diponegoro. Tentara menyusun barisan menjadi pagar, Demonstran masih berteriak maju sambil menyanyikan yel-yel reolusi, di barisan paling depan para Demonstran menenteng poster bertuliskan “KEMERDEKAAN ADALAH HAK SEMUA BANGSA” Suasana mencekam langit gelap, terdengar suara tembakan ratusan kali. Satu demi satu, puluhan demonstran pun gugur seperti padi diterjang badai. Lihatlah,seolah tangan bangkaibangkai itu mengepal ke udara. Dari belakang bangkai Demonstran yang gugur saling teriak “ REVOLUSI “ diikuti barisan kedua menerjang menuju barisan Para Tentara Dyarrr!!!
F
“Rest in Power” Dika Kusuma Atmaja
A
N
Z
I
N
E
F
Merekam Tahun 2019 Karya @Blacknwolf
A
N
Z
I
N
E
F
A
N
Z
I
N
E
JESIKA, BU SITI DAN JAKET KNTL ILUSTRASI NYOLONG DARI SKRINSUTAN “FILM PERSEPOLIS (2007)”
DPR L TO KON
Pada suatu hari. Remaja cantik yang suka dandan ala pang-pangan ini mau pergi
kesekolah, dengan memakai jaket jeans yang lebih mirip jaketnya Dilan seorang tokoh dalam novenya Pidi Baiq daripada jaket pang. Tentu agar terlihat keren dijalan dan saat kumpul bersama teman. Setelah melewati jutaan sentimeter Jesika pun sampai di gerbang sekolahannya Jesika, yang basisnya sekolah Islam. Setiap sampai gerbang biasanya dia selalu membuka jaketnya dan masuk lingkungan sekolahan tanpa jaket. Hal itu dikarenakan jaket yang biasa dikenakan ada sedikit robek-robek buatan. Pang benget. Namun saat itu alangkah malang nasib Jesika, yang sedang panik kebut-kebutan karena telat dan lupa mencopot jaket seperti biasanya. Sebelum masuk gerbang sekolah Jesika di pergoki oleh guru BK dan juga guru mata pelajaran bahasa arab. Bu Siti. Betapa geramnya si guru Siti melihat tulisan “kontol”. Yah, kirakira begitu kesan pertama Bu guru kaget membaca tulisan itu. Begitu menarik untuk dibaca siapapun memang, mungkin karena ejaanya hanya lima huruf. Dalam kepala bu siti kata itu berulang-ulang seperti kaset rusak “Kontol. Kontol. Kontol” berulang ulang puluhan kali. Sepertinya kata yang tak asing. Gumam Bu Siti. Lalu dia memanggil Bu Qodri seorang guru bahasa arab, lalu diajaknya untuk memergoki Jesika karena berani memakai jaket bertuliskan saru di lingkungan sekolah. Jesika kaget. Oh tidak !! . Ternyata jaket yang dikenakan itu bukan miliknya. Jaketnya pasti tertukar dengan jaket kakaknya seorang aktivis yang kemarin ikut demo di Perempatan Nggedabrus memprotes RUU oleh DPR kontol itu Selesai.
F
A
N
Z
I
N
E
2019 NINGGAL JANJI Uqi @_hi.den
F
A
N
Z
I
N
E
Diskusi Patah Hati Karya Riyan Ilham Art On Photoshop
Mungkin alangkah lebih baiknya jika patahati dirayakan dengan diskusi, diskusi dengan diri sendiri, kehampaan, harapan yang kian suram, rasa mangkel yang memuncak dengan membahas cara untuk keluar dari situasi patahati kita agar tidak terlalu larut lalu dengan itu kita bisa tau cara merayakan patahati kita, entah dengan menangis di konser dangdut, fokus dengan cita cita, atau sekedar merayakan dengan sesaat dengan anggur merah.
Sepasang Sepatu Usang Bernama; 2019 Setiap tahun ayah pulang Membawa beraneka ragam bunga yang dapat menyala-nyala Saat gairah Januari dikilmakskan di angkasa raya. Ibu selalu bertanya-tanya dengan pertanyaan yang sama tiap tahunnya: “ mengapa yang kau bawa hanya bunga sia-sia itu? Ini Tahun akan ada Tuhan baru, mengapa kau tak membawakan jas hujan saja ayah? Anak-anakmu nanti basah dan mengigil.” Ayah diam lalu menyiram bunga dengan keramahan. Namun ibu tak pernah geram. Sebab ayah lebih tau anaknya lahir dari sepasang sepatu usang yang tak pernah asing. “ kami tak akan pusing, kulit kami lebih tebal ketimbang hujan, lebih riang dari sekadar petir.” Ibu tersenyum, pelukannya lebih hangat dari jaring laba-laba. \ Badai ini hari datang lalu berpesta pora Lebih bising dari demokrasi Lebih nyaring ketimbang hasutan politisi. Dua atau satu bagai iman baru Mengutuk di otak busuk. Ibu dan ayah tak gentar Anak-anaknya lebih garang Di dadanya menyala api biru yang tak kunjung padam Meredam takbir-takbir yang ngasal keliling Mendebarkan pemimpin yang gemar mimpi dan ngibulin. \ Ini badai akan datang esok lagi Dari kepala yang jauh Dan mulut yang kelewat runtuh. \ Ini badai tak akan kuat merobohkan Anak-anak ayah yang bersepatu usang. \ Ini badai lalu, Yang nyaring bunyinya Hinggap di jendela Tak berjeda. Bagai kenang kita. Jombang, 2019.
F
A
N
Z
I
N
E
k a n a n a g n a b m e perk n a m a z n da
Karya Oleh : Dika Kusuma Atmaja / @dikaatmaja71
Karya: Dika Kusuma Atmaja / @dikaatmaja71
Harapan Hidup dan Tikaman G
(Ulasan film Shawsank Redemption)
Sudah lama sekali film shawsank redemption saya tonton, kemarin kembali saya tonton lagi agar bisa mengulang memori otak saya untuk keperluan mengulas film tersebut. Yang jelas sebagian dari pembaca sendiri pasti pernah nonton film ini. Film dari Amerika 1994, disutradarai oleh Frank Darabont yang di adopsi dari cerita mini novel karya Stephen King, penulis asal Amerika terkenal dan banyak sekali penghargaan. Film berlatarbelakang tahun 1947 di Amerika, menceritakan tentang kisah seorang bernama Andy Dufresne yang dipenjara seumur hidup di tempat penjara bernama Shawshank State Penitentiary karena dituduh membunuh istri beserta selingkuhan si istri. Di dalam penjara si Andy bertemu dengan seseorang kulit hitam bernama Red yang bisa menyelundupkan barang dari luar penjara. Akhirnya dia berteman sampai di akhir filmnya. Setidaknya begitu menonton film. Tapi bukan si Andy atau si Red yang menarik. Di tengah tengah kita melihat adegan seorang pustakawan tua bernama Brooksy, setia dengan pekerjaanya di dalam penjara, dia rela untuk mendorong gerobak isinya buku untuk di tawarkan kepada seluruh narapidana. Bayangkan, setua itu berjalan keseluruh penjuru ruangan penjara tiap harinya.
(Sumber foto : https://www.moviestillsdb.com/movies/the-shawshank-redemption-i
Di akhir ceritanya si kakek tua ini, ia dikeluarkan dari penjara karena masa hukumanya seles ai, bekerja di supermarket dan akhirnya bunuh diri karena bisa saya bilang, mengalami kegabutan yang maha dahsyat. Bunihdiri untuk mengatasi kegabutan atau kebingungan disaat semua terasa membosankan yang dilalui oleh Brooksy dalam film tersebut adalah benar dan tepat; toh tidak lama lagi juga bakal mati hehe. Sebelum dia mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri, ia juga sempat menulis surat untuk sahabatnya Red, Andy dkk, di dalam penjara:
Gabut
i111161/YLbkAq)
I doubt they'll kick up any fuss. Not for an old crook like me. "I doubt they'll kick up any fuss. Not for an old crook like me. PS. Tell Heywood I'm sorry I put a knife to his throat. No hard feelings. Brooks."
Ke-(gabut)-an atau keadaan seseorang anak manusia yang kebingungan/sedang diterpa kebosanan karena tidak adanya hal-hal yang menarik lagi di sekitarnya adalah kondisi yang lumrah, bisa jadi hampir semua pemuda jaman sekarang, pernah mengalami kondisi seperti itu. Tapi bedanya sekarang ada handphone beserta aplikasi pengisi kegiatan dikala gabut menerjang mereka. Beda kasusnya ketika pak tua Brooksy dalam film shahawk redemption mempunyai handphone pintar, mungkin beliau tidak bakal bunuh diri. Masalahnya adalah ketika manusia zaman sekarang sudah kecanduan yang namanya smartphone. Hasil riset menunjukan bahwa nilai pengguna smartphone dari tahun 2016 terus meningkat mencapai 92jt di tahun 2019. Didalam film ini banyak sekali hal yang bisa kita tahu dan hal yang bisa kita ambil sebagai pelajaran, misalnya: Aparat negara yang bajingan, pentingnya sebuah buku untuk mereka yang dikurung dan pentingnya harapan/semangat hidup : Sibuk menikmati hidup atau sibuk dalam kesengsaraan? Hope is a good thing. Maybe the best of things. And no good thing ever dies
Hope is a good thing. Maybe the best of things. And no good thing ever dies
Semangat atau harapan hidup memang penting bagi setiap manusia, meskipun pada kenyataanya menjalani hidup dewasa ini semakin banyak beban; mengetahui serta melihat didepan mata kita sendiri penghisapan manusia, atas manusia lain. Kebobrokan sistem negara, berkumpul dengan masyarakat kolot atau berkumpul dengan masyarakat yang lebih mementingkan isi perut dibandingkan dengan nyawa seorang petani. Mengetahui sejarah memang duakali lipat lebih berat dari mereka yang tak mau membaca sejarah. Bodoh atau pintar itu pilihan. Lalu bagaimana kita harus menjalani hidup ??. Kalau menurut teman saya : Rencanakan-lakukan-lupakan. Hidup tak sesuai rencana adalah hal biasa-biasa saja, yang baik adalah menjalani hidup sebaikbaiknya baik. Adalah katakata farid stevi
Penulis : Muhammadun Adijati Ditulis untuk Zine “ONOPOP”
KO S S O OONG
#REKOMENDASIBUKU
Dea Anugrah (Pangkalpinang, 27 Juni 1991) adalah seorang penulis, sastrawan, esais, dan wartawan berkebangsaan Indonesia. Dea pernah bekerja di Tirto.id dan sekarang adalah karyawan aktif di Asumsi.co. Dea merupakan alumnus Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada
Bakat Menggonggong Adalah buku tipis berisi kumpulan cerita pendek, yang ditulis oleh Dea Anugerah. Bisa dibilang ceritanya sangat pendek, karena hanya beberapa halaman setiap ceritanya. Meskipun sangat pendek namun kalian harus hati-hati dalam membaca setiap kalimatnya kalau ingin benar tahu maksud dari ceritanya, mungkin karena dia lulusan Filsafat UGM. Edgar Allan Poe tentu tak bisa disamakan dengan penulisan Dea dalam buku ini, namun mereka sama-sama menyukai menulis cerita dengan genre tragedi. Menarik, layak untuk dibaca beberapa kali. Judul: Bakat Menggonggong Jumlah Halaman: 126 Penerbit: Buku Mojok Yogyakarta
F
A
N
Z
I
N
E
K O M E N TA R E R A M O D E R N O L E H FA R I D S T E V Y
F S T V L S T: H A L - H A L I N I T E R J A D I
Di masa kau terlahirDi masa kau terlahir orang-orang tersediakan jalan Di masa kau terlahir o r a n g - o r a n gdan jembatan yang dibangun panjang dan kokoh o r a n g - o r a n g bersepakat itu adalahsiap menghantarkan kemana saja bersepakat itu y a n gTapi ada satu jalan yang sangat diminati a d a l a h y a n g paling populer adalahberjubellah orang-orang disitu adalah paling populer m e n -jalan pintas karena setapak demi setapak demi a d a l a h m e n gajarkan membenci atkerja gajarkan membenci uran ternama sepertip r o s e s i b e l o k a n d a n t a n j a k a n a d a l a h a t batu kebingungan Yang memutusasakan Bukan Lagi uran ternama seperti p a r a n g d a nTantangan batu batu adalah jajananKau terlahir di masa maha Pendek p a r a n g d a n l a r i s batu adalah jajanan manis l a r i s C i u m d a n manis peluk adalah jualan C i u m d a n yang tak pernah peluk adalah jualan laku lagi yang tak pernah S e m a laku lagi k i n k a u m e m S e m a b e n c i s e m kin kau mem a k i n k a u b e n c i s e m di akui a k i n k a u yang dibangun SDi masa ekau terlahir m orang-orang tersediakan jalan dan jembatan di akui panjang dan kokoh siap menghantarkan kemana saja a k i n k a u S e m Tapi adasemakin satu jalan yang sangat diminati berjubellah orang-orang disitu semakin kau a kadalah i n k a u dijauhi Kau karena terlahir di jalan pintas setapak demi setapak demi kerja semakin semakin masa depan bencidan tanjakan adalah kebingungan Yang memutusasakan prosesi belokan Bukan Lagi kau dijauhi Kau terlahir di masa Tantangan depan benci Kau terlahir di masa maha Pendek
Karena setapak demi setapak adalah buang waktu bukan lagi proses, karena belokan dan tanjakan adalah kebingungan yang memutusasakan bukan lagi tantangan. Kau terlahir di masa maha pendek. -FSTVLST-
Sore dan Kota Pencatat Kematian deng Penulis. Elang Dwi
Di tengah kesibukkan barista yang ramah senyum, serta moncer bercerita tentang k dengan segala keistimewaannya: Seorang bapak ingin anaknya menjadi pegawai neg Ibu mengamini keinginan suaminya. Di desa, kakek dan nenek selalu berdoa cucunya berbakti kepada kedua orangtua. Sore itu bapak dan anak laki-lakinya “ngopi”—kata yang bisa berarti banyak Percakapan dimulai dengan canggung. Si anak lebih banyak diam, karena bapak sedikit memberi ruang bicara. Mereka berbincang hal sederhana, berkeluh-kesah tentang apa yang dialami belakan ini, dan sesekali iseng, meramal apa yang akan terjadi nanti. Dengan beberapa batang rokok, percakapan mulai mencair. Tanpa pertanyaan y dipaksakan, atau pernyataan yang memaksakan. Sebab akhir-akhir ini banyak or percaya bisa menjejalkan keyakinan pada orang lain—termasuk orangtua, dan si a pula.
gan Berbagai Cara
kopi geri:
hal. knya
Bapak itu tahu, anaknya sudah dewasa dengan ciri khas keras kepalanya, dan sedikit angkuh, tentu saja—ia tahu anaknya sedang membaca matanya—anaknya tahu sudah terbaca bapaknya. Mereka sudah saling membaca. Saling mengerti. Tetapi, masih sulit saling menerima. * “Pertanda apa hampir dua minggu bapak tak makan masakan ibu?” Tanya anaknya dengan nada tak meminta. Bapaknya memejam setelah menghela nafas cukup dalam. Dengan bayang-bayang wajah ibu yang sibuk tak mengatakan apa-apa. Dan anak laki-lakinya yang merasa asing di rumah sendiri. Disempurnakan oleh meja makan yang pucat. Udara retak di dinding-dinding ruang keluarga. * Setelah percakapan-percakapan sentimentil. Bapak dan anaknya itu memulai kebiasaan lama—berdebat soal kopi: soal anggrek di halaman rumah kakek yang tumbuh—kandang ayam di samping rumah yang rubuh. Dalam hal itu, anaknya percaya, yang penting tempat ngopi tidak terlalu bising. Bapaknya meyakini yang lebih penting rasa kopinya enak. Ujungujungnya, mengutip Eka Kurniawan, “Perbedaan selera. Kita sering lupa. Selera juga dibentuk. Industri besar dengan kapital dan distribusi luas memiliki kekuatan yang besar untuk menciptakan selera, menyeregamkan konsumi.” Sebelum pulang, bapaknya secara sungguh-sungguh bertanya. “Memangnya siapa itu Eka Sulaiman?” Tentu saja maksutnya Eka Kurniawan. “Manusia harimau.” Jawab anaknya tak kalah serius. “Oh, acara tipi di indosiar itu ya.” Rumah nenek, 2020
ngan
yang rang anak F
A
N
Z
I
N
E
KOMUNAL
eberapa tahun sebelum avatar aang Dari Nggremeng B ditemukan, berkumpullah beberapa manusia yang memiliki kesamaan kerep Media ke Kios sambat. Biar memudahkan para pembaca, mari sebut mereka sebagai kelompok Dapur Aksara Sekte Tangi Sore. Pertemuan terpaksa Tulisan oleh Ahmad Fikri
pertama kali dari Sekte Tangi Sore bertempat di Negara Tekean. Pertemuan tersebut membahas tentang mimpi besar dari masing-masing anggota Sekte. Salah satu dari mereka memiliki keinginan untuk menjadi pemimpin planet Saturnus, yang lain lagi ingin menjadi rakyat biasa hingga rakyat jelata di planet tersebut.Akhirnya sekte tersebut sepakat untuk melakukan emigrasi ke planet Saturnus.
Beberapa jam kemudian mereka menyadari bahwa melakukan emigrasi ke planet Saturnus adalah hal yang sia-sia. Jadilah mereka berpindah haluan , tentunya tidak lagi tentang saturnus, tapi bagaimana mengisi ke-sambat-an yang mereka rasakan. “minggu sore lapakan perpus di pantai” kata suara dari langit. Sadar akan kekuatan magis dari suara tersebut, mereka mengamini, menyetujui dan juga menyepakati “minggu sore lapak perpus di pantai”. Berjalannya Lapak Perpus Setelah kegiatan sakral tersebut dilaksanakan, Sekte Tangi Sore semakin banyak mendapatkan pengalaman, termasuk bertemu makhluk halus, kasar dan juga standar, juga bertemu dengan beberapa alien. Dari banyaknya pertemuan tersebut mereka mempunyai keinginan untuk melakukan kegiatan lain. “nobar film dan pembacaan puisi” kata suara dari langit sekali lagi. Karena suara tersebut mengandung kekuatan magis, dengan segera mereka mengamini, menyetujui dan juga menyepakati. Semua Bisa Dipuisikan Demi merealisasikan suara dari langit, terciptalah acara “Semua Bisa Dipuisikan”. Ya, benar-benar semua, termasuk menu makanan di warung-warung, komposisi Indomie, Nutrisari dan juga perkalian di buku matematika anak kelas 4 SD. Konsep acara adalah panggung milik bersama. Milik bersama dalam arti yang sebenar-benarnya, tak peduli ia seorang pemimpin planet saturnus, rakyat jelata yang hidup di Uranus ataupun penjual cilok di planet
merkurius, semua berhak memiliki panggung. Sayangnya, baik dari saturnus, Uranus maupun merkurius kesemuanya tidak ada yang datang. Semua Bisa Dipuisikan berjalan hingga beberapa jilid, hal itu membuat Sekte Tangi Sore mendapat julukan baru. Sekte Tangi Sore Lali Mangan Lali Ngombe karena jatah bulanan untuk makan dan minum mereka alokasikan demi berjalannya Semua Bisa Dipuisikan. “Buka toko buku” bukan suara dari langit lagi, melainkan suara dari perut yang lapar. Bersambung.....
D A R I PA D A H A L A M
P I
P I P I S P I P I S I N
A J A P
I
P
MAN INI KOSONG POLISI
A J A A J N A I N S a I j S P I I a P n i P I s i p i p
I N A J A
A I
S
I
N
A
J
A
Sudah lama hidup tapi begini-begini aja Yaudah, jalani aja Bunuh diri juga haram Hidup memang banyak gak enaknya
Jl. Kedung-Jepara, Demaan, Jepara 59419