Presentasi pendahuluan pola ws poleang roraya

Page 1

K DI

B

SA

Jl.


 Wilayah Sungai (WS) Poleang-Roraya merupakan wilayah sungai lintas kabupaten/kota, memiliki luas wilayah 7,529.19 km2 atau 752,919 ha dengan jumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) mencapai 174 DAS berdasarkan Permen PU No.04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai.

 Luas dan kondisi administrasi di dalam WS Poleang-Roraya terdapat sungai-sungai yang berpotensi sangat besar sebagai Sumber Daya Air (SDA) yang umumnya belum dikelola secara optimal, olehnya itu perlu dilakukan inventarisasi.  Potensi SDA tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.  Pola Pengelolaan SDA merupakan kerangka dasar dalam merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan konservasi SDA, pendayagunaan SDA, pengendalian daya rusak SDA dan Sistem Informasi SDA pada WS.


 Menginventarisasi dan updating data spasial jaringan sungai melalui penelusuran jaringan sungai/survei lapangan dan didukung dengan media teknologi informasi serta data sekunder yang telah ada sebelumnya.  Mengumpulkan, menganalisis dan mensintesa keseluruhan data yang berkaitan dengan SDA pada WS Poleang-Roraya.  Mengidentifikasi kondisi lingkungan termasuk potensi pengembangan SDA dan permasalahan dalam pengelolaan SDA WS Poleang-Roraya yang meliputi aspek Konservasi SDA, Pendayagunaan SDA, Pengendalian Daya Rusak Air, Sistem Informasi SDA dan Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha.  Menyusun Pola Pengelolaan SDA WS Poleang-Roraya.


ď ą Menyajikan data dan informasi berupa data-data digital jaringan sungai, informasi potensi dan permasalahan SDA serta keseluruhan data yang berkaitan dengan SDA pada WS Poleang-Roraya. ď ą Menghasilkan suatu dokumen Pola Pengelolaan SDA WS Poleang-Roraya dengan beberapa alternatif pilihan strategi pengelolaan SDA yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan SDA bagi semua pihak yang berkepentingan. ď ą Dokumen pola pengelolaan SDA WS Poleang-Roraya selanjutnya akan dijadikan konsep dasar untuk penyusunan Rencana Induk/Rencana Teknis Pengelolaan SDA secara terpadu dan menyeluruh di WS Poleang-Roraya.


1) 2)

Pekerjaan Administrasi Kantor dan Lapangan Mempelajari kebijakan yang berlaku dalam Pengelolaan SDA; 3) Inventarisasi Data; 4) Identifikasi Kondisi Lingkungan dan Permasalahan; 5) Pemaparan Kondisi Umum SDA pada Wilayah Sungai; 6) Melaksanakan Pertemuan Konsultansi Masyarakat kesatu (PKM-I); 7) Penyempurnaan Rumusan Masalah Pengembangan Potensi SDA; 8) Skenario Kondisi Wilayah Sungai; 9) Penyusunan Rancangan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air; 10) Melaksanakan Pertemuan Konsultansi Masyarakat kedua (PKM-II); 11) Pembahasan Teknis Draft Final Penyusunan Rancangan Pola Pengelolaan SDA; 12) Penyempurnaan Rancangan Pola Pengelolaan SDA.


WS POLEANG-RORAYA (Kepres No. 12 Tahun 2012 & Permen PU No.04/PRT/M/2015)

WS Towari-Lasusua WS Lasolo-Konaweha WS Poleang-Roraya WS Muna WS Buton


 Secara geografis, WS Poleang-Roraya membentang antara 3053’ – 4055’ LS dan

121028’ – 123015’ BT.  Secara administratif WS Poleang-Roraya melintasi 1 Kota dan 7 Kab. meliputi Kota Kendari, Kab. Konawe Kepulauan, Kab. Konawe, Kab. Konawe Selatan, Kab. Kolaka, Kab. Kolaka Timur, Kab. Bombana dan Kab. Muna.


No.

Nama DAS

001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025

DAS Temoramo DAS Taolo DAS Surue DAS Rapabinopaka DAS Tonasa DAS Tanggobu DAS Wawobungi DAS Panggoosi DAS Soropia DAS Lamenua DAS Sawapudo DAS Lalanu DAS Atowatu DAS Metandahi DAS Telaga Biru DAS Puunipa DAS Lambeso DAS Mapadako DAS Lepee DAS Toleleo DAS Kampung Baru DAS Salok DAS Lasolo DAS Sodoha DAS Tipulu

Luas DAS No. Nama DAS 2 (km ) 3.86 026 DAS Watuwatu 1.91 027 DAS Lahundape 1.49 028 DAS Korumba 4.82 029 DAS Wanggu 0.57 030 DAS Kambu 1.44 031 DAS Anduonohu 3.19 032 DAS Matanggonawe 4.82 033 DAS Anggoeya 2.64 034 DAS Abeli 7.74 035 DAS Lemo 1.55 036 DAS Mandobi 3.58 037 DAS Balubuaja 4.09 038 DAS Tandoanggeu 8.62 039 DAS Puasana 6.57 040 DAS Sambuli 1.82 041 DAS Adaka 4.60 042 DAS Laloroko 2.32 043 DAS Windonu 1.42 044 DAS Tetehaka 8.22 045 DAS Kosumouha 1.78 046 DAS Puundedao 4.49 047 DAS Banggaeya 11.61 048 DAS Moramo 4.36 049 DAS Bakutaru 1.65 050 DAS Landipo

Luas DAS No. Nama DAS 2 (km ) 5.88 051 DAS Lambo 4.75 052 DAS Laobutu 18.41 053 DAS Tumapa 327.42 054 DAS Rumbirumbia 24.49 055 DAS Tapowatu 17.76 056 DAS Tambosulu 1.87 057 DAS Watunggeakea 11.72 058 DAS Laonti 20.99 059 DAS Sangi Sangi 8.91 060 DAS Wotuworu 3.14 061 DAS Lolibu 1.49 062 DAS Tambaengga 1.14 063 DAS Labuan Peropa 1.21 064 DAS Awiu 19.91 065 DAS Wiawia 7.25 066 DAS Tuetue 3.60 067 DAS Limbuara 3.50 068 DAS Malaringi 5.38 069 DAS Pombeleatobungku 23.67 070 DAS Namu 3.40 071 DAS Langgapulu 9.53 072 DAS Batusanga 137.01 073 DAS Tumbu Tumbu 36.51 074 DAS Libeau 7.10 075 DAS Lambangi

Luas DAS No. Nama DAS 2 (km ) 3.14 076 DAS Bulangge 18.19 077 DAS Rodaroda 3.21 078 DAS Maretumbo 10.26 079 DAS Osena 9.70 080 DAS Purehupia 18.32 081 DAS Ambusilae 9.19 082 DAS Andinete 102.17 083 DAS Pumbuta 15.51 084 DAS Alosi 2.45 085 DAS Andrakura 3.90 086 DAS Tetemanu 26.67 087 DAS Demba 14.41 088 DAS Kalokalo 3.31 089 DAS Bambu 10.56 090 DAS Pesisir Kolono 19.58 091 DAS Tanjung Kolono 26.29 092 DAS Uwatapa 11.78 093 DAS Tolitoli 15.98 094 DAS Tulambatu 59.57 095 DAS Minasajaya 22.98 096 DAS Towulamea 4.40 097 DAS Pembuinga 2.15 098 DAS Panggoasi 3.98 099 DAS Kaindi 8.72 100 DAS Manumuhea

Luas DAS 2 (km ) 9.43 106.47 49.28 170.63 4.80 24.43 10.80 6.25 7.00 17.38 6.14 5.04 41.09 25.49 4.69 3.96 6.07 5.40 8.72 1.38 17.63 10.32 6.66 2.47 12.69


No.

Nama DAS

101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125

DAS Windo DAS Rara DAS Aosole DAS Lababau DAS Torobulu DAS Wawapondo DAS Parasi DAS Abusu DAS Kalandue DAS Amondo DAS Koeono DAS Laroko DAS Manggabulu DAS Moolo DAS Kaku DAS Roraya DAS Mandumandula DAS Kandawo DAS Jawi Jawi DAS Uemata DAS Lampolala DAS Langkowala DAS Boule DAS Langkapa DAS Lantawanua

Luas DAS No. Nama DAS 2 (km ) 32.45 126 DAS Kasipute 36.19 127 DAS Wakata 647.54 128 DAS Lora 12.54 129 DAS Toppoahai 11.14 130 DAS Oombu 24.07 131 DAS Rambana 17.06 132 DAS Laru 10.57 133 DAS Pontolabua 1.37 134 DAS Duria 8.80 135 DAS Marampuka 7.87 136 DAS Teroa 42.31 137 DAS Larete 31.00 138 DAS Lareo 64.66 139 DAS Pulotari 48.11 140 DAS Puulemo 1,518.20 141 DAS Sumpang Salo 190.77 142 DAS Bambaeya 13.57 143 DAS Tosui 29.85 144 DAS Poleang 113.71 145 DAS Laeya 13.48 146 DAS Boeasina 395.15 147 DAS Waemputang 31.35 148 DAS Womia 101.89 149 DAS Kali Baru 16.14 150 DAS Paria

Luas DAS No. Nama DAS 2 (km ) 19.59 151 DAS Soreang 20.55 152 DAS Mongupa 95.49 153 DAS Molua 16.97 154 DAS Beau 1.82 155 DAS Silowo 1.57 156 DAS Halu 2.81 157 DAS Noko 1.67 158 DAS Dianta 2.05 159 DAS Munse 2.09 160 DAS Kekea 5.11 161 DAS Polara 2.27 162 DAS Masolo 3.43 163 DAS Poo 6.38 164 DAS Nambojaya 3.91 165 DAS Rokoroko 7.83 166 DAS Roko 112.14 167 DAS Wey 12.64 168 DAS Wey Atas 1,097.71 169 DAS Wawosua 39.08 170 DAS Bobolia 27.24 171 DAS Sawaea 0.87 172 DAS Wungkolo 1.65 173 DAS Peapi 7.91 174 DAS Tobea Total Luas DAS 58.67

Luas DAS 2 (km ) 33.78 26.32 43.60 74.38 57.20 12.49 11.10 57.47 46.14 39.39 26.32 26.00 28.91 8.07 12.19 15.64 4.43 11.88 32.24 22.37 7.34 42.06 96.98 25.79 7,529.19


SPMK

A PERSIAPAN Administrasi, SDM, Peralatan Kerja, Penyusunan RMK

Tidak

Inventarisasi / Identifikasi Awal Kondisi JS & DAS Penyusunan Konsep Laporan Pendahuluan

Diperiksa & Diskusi Setuju

Tidak

Buku Laporan RMK

Diperiksa & Diskusi Setuju

Revisi

Buku Laporan Pendahuluan

Studi Lietratur

Pengumpulan Data Sekunder

Persiapan Survei

Persiapan Penyusunan SDA & Survei Lapangan

Survei Awal / Pendahuluan

Observasi Lapangan : - Mencocokkan Peta Topografi - Mencocokkan Peta RTRW & RDTR - Mencocokkan Peta Geologi - Kondisi JS & DAS di WS Poleang-Roraya - Mengecek Data SDA, Sosek & Lingk.

Data dan Informasi Instansi Terkait : - Data Spasial : (Peta Landuse, Peta RBI, Geologi, Peta WS di Sultra, RTRW & RDTR Kota/Kab./ Prov., - Data Sumber Daya Air dan Lingkungan, - Data Sosial Ekonomi (BPS).

Mempelajari Kebijakan PSDA

Inventarisasi Data

Penyiapan Materi PKM - I & PKM - I

B A

Identifikasi Kondisi Lingk. & Permasalahan


C

B

Penyempurnaan Rancangan Pola PSDA WS Poleang-Roraya

Pengolahan & Analisis Data

Penyusunan Konsep Laporan Akhir

Penyusunan Laporan Antara Tidak

Tidak

Periksa & Diskusi

Revisi

Revisi

Ya

Pertemuan Konsultasi Masyarakat Kedua (PKM-II)

Ya Buku Laporan Akhir

Buku Laporan Interim

Penyusunan Pola PSDA di WS Poleang-Roraya

Presentasi & Diskusi

LAPORAN BULANAN

DOKUMEN POLA PSDA

GAMBAR PETA

SOFTCOPY dlm HARDISK EKSTERNAL

C SELESAI

LAPORAN PENDUKUNG


1.

2.

3. 4. 5. 6.

Air adalah karunia Tuhan dan menjadi sumber kehidupan; (setiap orang mempunyai hak yg sama utk memperoleh air), Air adalah sumber daya alam yang mengalir (flowing resources), yang tidak mengenal batas wilayah administrasi manapun, Basis pengelolaan SDA adalah hidrografis, dalam arti WS sebagai batasannya, Keberadaan air yg mengikuti siklus hidrologi (ada DAS yg secara alami kaya air dan ada DAS yg kritis air), Mencegah timbulnya konflik dan sekaligus menempatkan air sebagai unsur pemersatu wilayah, Efisiensi dan efektivitas pengelolaan.


Dapat Berupa :     

Satu DAS (Catchment Area), Penggabungan DAS satu dgn DAS lain, Satu Pulau Kecil, Penggabungan beberapa gugusan pulau kecil, Penggabungan DAS dan Pulau Kecil disekitarnya.


IRIGASI BATAS DAS

WADUK

HIDROLOGI

STASIUN HIDROLOGI

DAERAH IRIGASI

KAWASAN UPPER WATERSHED KAWASAN RURAL

DAERAH RAWA

DAERAH RAWAN BANJIR

KAWASAN URBAN

BANJIR/BENCANA

SUMBER AIR

KEGIATAN


KEPENDUDUKAN

DAS KRITIS

KEKERINGAN

MASALAH SDA

PERMUKIMAN & PENCEMARAN

SAMPAH

BANJIR


Tiga (3) masalah klasik air: too much, too little, too dirty - terlalu berlebihan  banjir, - terlalu sedikit  kekeringan, - terlalu kotor/tercemar  gangguan kesehatan dan kerusakan lingkungan. Timbulnya masalah tersebut memberikan indikasi bahwa sistem lingkungan yang mendukung keberlangsungan daur hidrologi sedang atau telah menghadapi kerusakan. Permasalahan dan tantangan bidang SDA semakin berat, pada satu pihak kebutuhan air semakin meningkat dan dipihak lain kemampuan pasokan air menurun, air menjadi sumber daya yang semakin langka menimbulkan potensi konflik : - antar wilayah - antar sektor - antar kelompok pengguna - antar individu pengguna Sebagai pedoman bagi para stakeholder dalam Pengelolaan SDA.


 Perencanaan

pengelolaan SDA disusun untuk menghasilkan rencana sebagai pedoman/arahan dalam pelaksanaan konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air,  Perencanaan disusun mengikuti pola pengelolaan SDA. Rencana pengelolaan SDA merupakan salah satu masukan/unsur penyusunan tata ruang,  Penyusunan rencana pengelolaan SDA dilaksanakan dengan koordinasi berbagai instansi yang berwenang dengan mengikut sertakan seluruh stakeholders,  Rencana pengelolaan SDA di WS dirinci kedalam program oleh instansi pemerintah, masyarakat dan swasta.


PLANNING (Perencanaan) Makro Basis Spasial N/Pr/Kab/Kt

Basis WS (P/Pr/Kab/Kt)

Kebijakan Nasional SDA

Survey & Inventarisasi + Review Studi WS

Kebijakan SDA Prov/Kab/Kota

Pola PSDA WS yg ditetapkan Men/Gub/Bup

Makro/Mikro Area Keg. dlm WS

Mikro Lokasi Krj dlm WS

KONSTRUKSI

OPERASI & PEMELIHARAAN

PANTAU EVALUASI

Pelaksanaan Konstruksi (C)

Operation & Maintanance (OM)

Monitoring & Evaluasi

Inventarisasi SDA WS RTRW N/Pr/Kab/Kt

Renc PSDA WS Renc.Induk

Keg. SDA

Keg. Non SDA Non Dep PU

tidak Program Prioritas SDA

Studi Kelayakan (FS)+ Amdal

Survey & Investigasi

ya

Detail Desain (D/D)


A.

1. Kebijakan Lama

1. Land use 2. Kehutanan 3. Pertanian 4. Tenaga Air

5. Perkebunan 6. Perikanan 7. Transportasi 8. Perkotaan, dll

2. Rancangan Revisi Kebijakan

PKM-I B.

Potensi SDA 1. Data Pembangunan yang sudah ada 2. Data Hidrologi 3. Data teknis Lainnya (tanah, geologi, peta, dll)

C.

A

Analisis B

Renc. Pola PSDA WS P-R Konsep Kerangka Dasar Sesuai Kebijakan dan Potensi

Konsep Renc. Kebijakan yang Sesuai Potensi Analisis

PKM-II


DINAS PROV. (UPT) Menyusun/sbg. Inisiator

PKM MASYARAKAT/ SEKTOR TERKAIT Konsultasi Wadah Koordinasi PSDA WS (TKPSDA

Ada

Gubernur

Merumuskan & Menyerahkan kpd

KEPUTUSAN GUBERNUR Tidak

Gubernur Bupati/Walikota terkait Membahas bersama


1

Mempelajari Kebijakan PSDA

 Dalam hal kebijakan PSDA ditetapkan secara terintegrasi kedalam kebijakan pembang. prov atau kabupaten/kota, dan  Penyusunan pola PSDA pada WS P-R memperhatikan kebijakan pembangunan provinsi atau kabupaten/kota.

Peraturan Perundangundangan

 Peraturan perundang-undangan dibidang SDA dan  Peraturan lainya yang terkait SDA.

Isu-isu Strategis

 Ketahanan air;  Ketahanan pangan;  Pengaruh pemanasan global pada perubahan iklim;  Ketahanan energi; dan  Kebijakan pembangunan nasional dan daerah.


 Data Umum : RTRW/RDTR, Provinsi dan Kab./Kota Dalam Angka, PDRB, Peta RBI, Digital Elevation Model (DEM), Laporan Hasil Studi Terdahulu, Kajian Teknis, Perencanaan terkait SDA.

2

Inventarisasi Data

 Data Sumber Daya Air permukaan (hujan, debit, air), air tanah, peta tematik, sungai, erosi lahan, muka surut, kualitas air, infrastruktur.

: iklim, air tampungan sedimentasi air pasang prasarana/

 Kebutuhan Air : air minum, irigasi, industri, perkotaan, penggelontoran dan perkebunan, dll.  Lain-Lain : Dinamika kondisi lingkungan; Dinamika kondisi sosial budaya; dan Dinamika kondisi ekonomi.


 Aspek Konservasi SDA  Aspek Pendayagunaan SDA  Aspek Pengendalian Daya Rusak Air

3

Identifikasi Kondisi Lingkungan dan Permasalahan

 Aspek Sistim Informasi & Ketersediaan SDA  Aspek pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha serta kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan pada WS P-R

 Potensi yang dapat dikembangkan terkait dengan SDA  Aspirasi para pemilik kepentingan terkait dengan SDA


 Tujuan pengelolaan sumber daya air pada WS Poleang-Roraya.  Dasar pertimbangan yang digunakan dalam melakukan pengelolaan SDA.

RANCANGAN POLA PSDA WS P-R

 Beberapa skenario Poleang-Roraya.

kondisi

WS

 Alternatif pilihan strategi pengelolaan sumber daya air untuk setiap skenario.

 Kebijakan operasional untuk melaksanakan strategi PSDA WS Poleang-Roraya.


Indikator-indikator pada Aspek Pengelolaan SDA No.

Aspek Pengelolaan

1

Konservasi Sumber Daya Air

2

Pendayagunaan Sumber Daya Air

3

Pengendalian Daya Rusak Air

Uraian Untuk menentukan keberhasilannya digunakan indikatorindikator DAS Kritis, diantaranya:  Persentase tutupan lahan tehadap luas DAS;  Erosi dan Sedimentasi Lahan;  Sedimentasi Sungai; dan  Perbandingan Qmaksimum dengan Qminimum Catatan : Setelah 5 tahun, ditinjau apakah kondisi DAS akan semakin membaik atau semakin kritis Untuk menentukan keberhasilannya digunakan indikatorindikator:  Neraca air per- DAS  Penggunaan air tanah terkendali  Pengusahaan air berkelanjutan Catatan : Setelah 5 tahun, ditinjau neraca airnya berlebih, mencukupi atau tidak mencukupi. Untuk menentukan keberhasilannya digunakan indikatorindikator :  Frekuensi kejadian banjir  Luas daerah genangan banjir  Tingkat kerawanan bencana banjir dan longsor Catatan : Setelah 5 tahun, ditinjau apakah kejadian banjirnya semakin tinggi atau semakin rendah


Indikator-indikator pada Aspek Pengelolaan SDA No.

Aspek Pengelolaan

4

Sistem Informasi Sumber Daya Air

5

Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha

Uraian Untuk menentukan keberhasilannya digunakan indikatorindikator :  Kerapatan jaringan stasiun hujan, muka air sungai, klimatologi  Keberadaaan dan kelengkapan database sumber daya air Catatan : Setelah 5 tahun, ditinjau apakah keberadaan jaringan stasiun hujan, muka air sungai dan stasiun klimatologinya semakin rapat atau tetap. Untuk menentukan keberhasilannya digunakan indikatorindikator :  Peran aktif dan kemandirian masyarakat pengguna air  Peran aktif dunia usaha Catatan : Setelah 5 tahun, ditinjau apakah peran aktif dan kemandirian masyarakatnya semakin bertambah atau sebaliknya.


Jembatan S. Roraya

Taman Nasional Rawa Aopa


Jembatan Aosole


Jembatan Boulepard


Nilai Bobot % No.

Kegiatan Rencana Realisasi

Waktu Pelaksanaan 8 Bulan (240 Hari Kalender) Bulan ke-1 Mei 2016 I II III IV 5-11 12-18 19-25 26-31

I Tahap Persiapan dan Koordinasi Pekerjaan 1.1. Mobilisasi Personil dan Alat, Penyiapan Surat Izin dll.

2.20

0.00

4.75

0.00

11.50 5.50

0.00 0.00

5.50 0.75

0.00 0.00

3.1. Penyempurnaan Rumusan Masalah dan Kemungkinan Pengembangan Potensi SDA 5.50

0.00

0.73

0.73

Bulan ke-2 Juni 2016 I II III IV 1-7

8-14 15-21 22-30

Bulan ke-3 Juli 2016 I II III IV 1-7

8-14 15-21 22-31

Bulan ke-4 Agustus 2016 I II III IV 1-7

8-14 15-21 22-31

Bulan ke-5 September 2016 I II III IV 1-7

8-14 15-21 22-31

Bulan ke-6 Oktober 2016 I II III IV 1-7

8-14 15-21 22-31

Bulan ke-7 November 2016 I II III IV 1-7

8-14 15-21 22-31

Bulan ke-8 Desember 2016 I II III IV 1-7

Ket.

8-14 15-21 22-31 100

0.73

II Tahap Persiapan Penyusunan SDA 2.1. Mempelajari Kebijakan Pengelolaan SDA, Peraturan, UU dan Isu-isu Strategis 2.2. Inventarisasi Data 2.3. Identifikasi Kondisi Lingkungan dan Permasalahan 2.4. Penyiapan Materi Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) I 2.5. Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) I

1.19

1.19

1.19

1.19 0.96

0.96

0.96

0.96

0.96

0.96

0.96

0.96

0.96

0.96

0.96

0.96

0.39

0.39

0.39

0.39

0.39

0.39

0.39

0.39

0.39

0.39

0.39

0.39

0.39

0.39

1.38

1.38

1.38

1.38

80

0.75

III Tahap Penyusunan Pola PSDA WS Poleang-Roraya 0.55

0.55

0.55

0.55

0.55

0.55

0.55

0.55

0.55

0.55

0.92

0.92

0.92

0.92

0.92

0.92

0.92

0.92

0.92

0.92

0.61

0.61

0.61

0.61

0.61

0.61

0.61

0.61

0.61

0.61

0.61

0.61

0.61

0.61

0.61

0.61

0.61

0.61

3.2. Perumusan Skenario Kondisi WS

5.50

0.00

0.92

3.3. Analisis Penentuan Arah Pengelolaan SDA WS

5.50

0.00

0.92

3.4. Penyusunan Alternatif Pilihan Strategi Pengelolaan SDA 3.5. Penyusunan Kebijakan Operasional Pengelolaan SDA

5.50 5.50

0.00 0.00

3.6. Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) II 3.7. Penyempurnaan Rancangan Pola Pengelolaan SDA

0.75 5.50

0.00 0.00

IV Pengadaan Laporan 4.1. Rencana Mutu Kontrak (RMK)

0.50

0.00

4.2. Laporan Pendahuluan

1.50

0.00

4.3. Laporan Antara

2.50

0.00

4.4. Laporan Bulanan 4.5. Konsep Laporan Akhir

2.50 5.50

0.00 0.00

4.6. Laporan Akhir dan Dokumen Pola 4.7. Gambar Peta GIS A1

6.50 1.75

0.00 0.00

4.8. Gambar Peta GIS A3 4.9. Softcopy Jaringan Sungai dan Data Terkait dalam Format GIS

1.65 1.65

0.00 0.00

4.10. Laporan Pendukung V Diskusi/Presentase

9.75

0.00

5.1. Diskusi RMK 5.2. Diskusi Laporan Pendahuluan

0.25 0.65

0.00 0.00

5.3. Diskusi Laporan Interim 5.4. Diskusi Konsep Laporan Akhir

0.50 0.85

0.00 0.00

100.0

0.00

JUMLAH PROGRES RENCANA KUMULATIF PROGRES RENCANA

60

0.75 1.38

0.25

1.38

1.38

1.38

0.25 0.75

0.75 0.63 0.31

0.63

0.63

0.31

0.63

40

0.31

0.31

0.31

0.31

0.31

0.31

0.92

0.92

0.92

0.92

0.92

0.92

0.18

0.18

0.18

0.18

0.18

0.18

0.18

0.18

0.18

0.18

0.17

0.17

0.17

0.17

0.17

0.17

0.17

0.17

0.17

0.17

3.25

3.25

3.25

0.83

0.83

3.25

3.25

20

0.25 0.65 0.50 0.85

0

0

0.98

1.23

2.67

2.90

7.33

7.64

0.98

2.22

4.89

7.79 10.74 13.70 16.42 20.21 22.74 25.27 27.79 31.13 33.03 34.93 38.67 42.71 46.45 50.18 53.24 56.61 58.17 59.73 61.29 63.17 65.65 68.13 72.73 75.67 78.31 85.04 92.36

2.96

2.96

2.73

3.79

2.53

2.53

2.53

3.34

1.90

1.90

3.73

4.05

3.73

3.73

3.06

3.37

1.56

1.56

1.56

1.87

2.48

2.48

4.60

2.94

2.63

6.73

100


DIREKTUR PT. TAKEN ARTA PRATAMA

KPA BIDANG PENGAIRAN

TEAM LEADER

PPTK SUNGAI

(KETUA TIM)

1. OPERATOR KOMPUTER 2. ADMINISTRASI

AHLI HIDROLOGI

AHLI GEODESI

SURVEYOR

JURU GAMBAR

AHLI GEOLOGI

AHLI HIDRAULIKA

AHLI KONSERVASI

AHLI LINGKUNGAN

AHLI SOSIAL EKONOMI


Waktu Pelaksanaan 8 Bulan (240 Hari Kalender)

No.

Posisi Penugasan

Waktu Penugasan (Bulan)

Bulan ke-1

Bulan ke-2

Mei 2016 I

II

III

Juni 2016 IV

I

5-11 12-18 19-25 26-31 1-7

I

Tenaga Ahli

1.1. Ketua Tim

8

1.2. Ahli Sumber Daya Air/Hidrologi 1.3. Ahli Irigasi/Rawa/Drainase

8 8

1.4. Ahli Hidrogeologi/Air Tanah

5

1.5. Ahli Konservasi

5

1.6. Ahli Permodelan Sumber Daya Air

3

1.7. Ahli Sungai

3

1.8. Ahli Tata Ruang 1.9. Ahli Air Baku

3 3

1.10. Ahli Lingkungan

3

1.11. Ahli Sosial Ekonomi II Asisten Tenaga Ahli

3

2.1. Asisten Ahli Permodelan SDA

3

2.2. Asisten Ahli GIS 2.3. Asisten Ahli Sistem Informasi/Data Base

3 3

III Tenaga Penunjang 3.1. Surveyor

3

3.2. Drafter

3

3.3. Operator Komputer

8

3.4. Tenaga Administrasi Proyek

8

3.5. Driver 3.6. Office Boy

8 8

3.7. Tenaga Lokal

3

Bulan ke-3

II

III

Bulan ke-4

Juli 2016 IV

I

8-14 15-21 22-30 1-7

II

III

Bulan ke-5

Agustus 2016 IV

I

8-14 15-21 22-31 1-7

II

III

Bulan ke-6

September 2016 IV

I

8-14 15-21 22-31 1-7

II

III

IV

Bulan ke-7

Oktober 2016 I

8-14 15-21 22-31 1-7

II

III

Bulan ke-8

November 2016 IV

I

8-14 15-21 22-31 1-7

II

III

IV

Desember 2016 I

8-14 15-21 22-31 1-7

II

III

IV

8-14 15-21 22-31


 Inventarisasi fisik maupun non fisik Jaringan Sungai di Wilayah Sungai Poleang-Roraya (WS PR),  Identifikasi area genangan banjir (Daerah Kritis) pada DAS WS P-R,  Identifikasi jaringan sungai yang berada dalam WS P-R (Lokasi Terpilih/Prioritas),  Identifikasi keadaan geologi, topografi, hidrologi, klimatologi dan tata guna lahan di DAS dalam WS P-R,  Pengolahan dan Analisis Data Sekunder & Primer,  Pembuatan SIG dan Penyajian Hasil Inventarisasi Jaringan Sungai di DAS WS P-R.


K DI

B

SA

Jl.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.