Komunikasi yang Efektif Ketika kembali dari Singapura sehabis menerima MTV Awards Asia, Piyu, salah seorang personal grup band PADI membawakan sebuah buku yang sangat bagus buat saya. Judulnya Say it like Shakespeare karya Thomas Leech seorang pakar dan konsultan komunikasi bisnis, pembicara publik yang terkenal di Amerika Serikat. Kliennya termasuk perusahaan-perusahaan besar yang terdaftar dalam Fortune 500. Pengelola rubrik: Aribowo Prijosaksono dan Roy Sembel Aribowo Prijosaksono (email:aribowo_ps@hotmail.com) dan Roy Sembel (http://www.roysembel.com) adalah co-founder dan direktur The Indonesia Learning Institute – INLINE (http://www. inline.or.id), sebuah lembaga pembelajaran untuk para eksekutif dan profesional. Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya sebuah produk, atau seberapa kuatnya sebuah kasus hukum, kesuksesan tidak akan pernah diperoleh tanpa penguasaan ketrampilan komunikasi yang efektif. Apakah anda sedang mempersiapkan presentasi, negosiasi bisnis, melatih tim bola basket, membangun sebuah teamwork, bahkan menghadapi ujian akhir gelar kesarjanaan, maka efektifitas komunikasi akan menentukan kesuksesan anda dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Kemampuan anda dalam mengirimkan pesan atau informasi dengan baik, kemampuan menjadi pendengar yang baik, kemampuan atau ketrampilan menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian penting dalam melaksanakan komunikasi yang efektif. Menurut penulis buku ini tidak ada seorang pun di dunia yang memiliki kemampuan atau pengetahuan dan pemahaman mengenai komunikasi sebaik yang dimiliki oleh William Shakespeare, sastrawan Inggris yang sangat terkenal di abad pertengahan, yang hingga saat ini masih dipandang sebagai referensi utama sastra dunia. Selama berabad-abad banyak sekali komunikator ulung di dunia yang mendapatkan inspirasi dan panduan dari karya-karyanya yang abadi. Buku ini justru menggali lebih dalam karya-karya sang jenius sastra ini dan mengaplikasikan inspirasi dari karya-karya tersebut dalam dunia komunikasi baik personal maupun dalam komunikasi bisnis. Karya-karya Shakespeare ternyata mampu memberikan pelajaran-pelajaran yang bernilai tinggi untuk menjadi komunikator yang efektif dan ulung, baik dalam dunia pekerjaan kita maupun dalam kehidupan pribadi kita. Ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu: pengirim pesan (sender), pesan yang dikirimkan (message), bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media), penerima pesan (receiver), dan umpan balik (feedback). Kelima hal inilah yang diuraikan dengan amat menarik melalui penggalan-penggalan frase dari karya-karya Shakespeare tersebut. Seperti penggalan syair berikut yang diucapkan oleh tokoh karakter Ulysses yang diambil dari karya Shakespeare yang berjudul Troilus and Cressida yang berbunyi: No man is the lord of anything, Though in and of him there be much consisting, Till he communicate his parts to others. Disinilah letak pentingnya kemampuan mengembangkan komunikasi yang efektif yang merupakan salah satu ketrampilan yang amat diperlukan dalam rangka pengembangan diri kita baik secara personal maupun profesional. Paling tidak kita harus menguasai empat jenis ketrampilan dasar dalam berkomunikasi yaitu: menulis – membaca (bahasa tulisan) dan mendengar – berbicara (bahasa lisan). Bayangkan betapa waktu-waktu kita setiap detik setiap saat kita habiskan untuk mengerjakan setidaknya salah satu dari keempat hal itu. Oleh karenanya kemampuan untuk mengerjakan ketrampilan dasar komunikasi tersebut dengan baik mutlak diperlukan demi efektifitas dan keberhasilan kita. Menurut Stephen Covey, justru komunikasi merupakan ketrampilan yang paling penting dalam
hidup kita. Kita menghabiskan sebagian besar jam di saat kita sadar dan bangun untuk berkomunikasi. Sama halnya dengan pernafasan, komunikasi kita anggap sebagai hal yang otomatis terjadi begitu saja, sehingga kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya dengan efektif. Kita tidak pernah dengan secara khusus mempelajari bagaimana menulis dengan efektif, bagaimana membaca dengan cepat dan efektif, bagaimana berbicara secara efektif, apalagi bagaimana menjadi pendengar yang baik. Bahkan untuk yang terakhir, yaitu ketrampilan untuk mendengar tidak pernah diajarkan atau kita pelajari dalam proses pembelajaran yang kita lakukan baik di sekolah formal maupun pendidikan informal lainnya. Bahkan menurut Covey, hanya sedikit orang yang pernah mengikuti pelatihan mendengar. Dan sebagian besar pelatihan tersebut adalah teknik Etika Kepribadian, yang terpotong dari dasar karakter dan dasar hubungan yang mutlak vital bagi pemahaman kita terhadap keberadaan orang lain. Stephen Covey menekankan konsep kesalingtergantungan (interdependency) untuk menjelaskan hubungan antar manusia. Unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan sekedar pada apa yang kita tulis atau kita katakan, tetapi pada karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Jika kata-kata ataupun tulisan kita dibangun dari teknik hubungan manusia yang dangkal (etika kepribadian), bukan dari diri kita yang paling dalam (etika karakter), orang lain akan melihat atau membaca sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari fondasi integritas pribadi yang kuat. Kita bisa menggunakan analogi sistem bekerjanya sebuah bank. Jika kita mendeposito-kan kepercayaan (trust) kita, ini akan tergambar dalam perasaan aman yang kita miliki ketika kita berhubungan dengan orang lain. Jika saya membuat deposito di dalam rekening bank emosi dengan Anda melalui integritas, yaitu sopan santun, kebaikan hati, kejujuran, dan memenuhi setiap komitmen saya, berarti saya menambah cadangan kepercayaan Anda terhadap saya. Kepercayaan Anda menjadi lebih tinggi, dan dalam kondisi tertentu, jika saya melakukan kesalahan, anda masih dapat memahami dan memaafkan saya, karena anda mempercayai saya. Ketika kepercayaan semakin tinggi, komunikasi pun mudah, cepat, dan efektif. Covey mengusulkan enam deposito utama yang dapat menambah rekening bank emosi dalam hubungan kita dengan sesama: Berusaha benar-benar mengerti orang lain. Ini adalah dasar dari apa yang disebut emphatetic communication- komunikasi empatik. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, kita biasanya ”berkomunikasi” dalam salah satu dari empat tingkat. Kita mungkin mengabaikan orang itu dengan tidak serius membangun hubungan yang baik. Kita mungkin berpura-pura. Kita mungkin secara selektif berkomunikasi pada saat kita memerlukannya, atau kita membangun komunikasi yang atentif (penuh perhatian) tetapi tidak benar-benar berasal dari dalam diri kita. Bentuk komunikasi tertinggi adalah komunikasi empatik, yaitu melakukan komunikasi untuk terlebih dahulu mengerti orang lain – memahami karakter dan maksud/tujuan atau peran orang lain. Kebaikan dan sopan santun yang kecil-kecil begitu penting dalam suatu hubungan – hal-hal yang kecil adalah hal-hal yang besar. Memenuhi komitmen atau janji adalah deposito besar; melanggar janji adalah penarikan yabng besar. Menjelaskan harapan. Penyebab dari hampir semua kesulitan dalam hubungan berakar di dalam harapan yang bertentangan atau berbeda sekitar peran dan tujuan. Harapan harus dinyatakan secara eksplisit. Meminta maaf dengan tulus ketika Anda membuat penarikan. Memperlihatkan integritas pribadi. Integritas pribadi menghasilkan kepercayaan dan merupakan dasar dari banyak jenis deposito yang berbeda. Integritas merupakan fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif. Karena tidak ada persahabatan atau teamwork tanpa ada kepercayaan (trust), dan tidak akan ada kepercayaan tanpa ada integritas. Integritas mencakup hal-hal yang lebih dari sekadar kejujuran (honesty). Kejujuran mengatakan kebenaran atau menyesuaikan kata-kata kita dengan realitas. Integritas adalah menyesuaikan realitas dengan kata-kata kita. Integritas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif. Setelah kita memiliki fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif, maka hal berikut
adalah kita perlu memperhatikan 5 Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain. Hukum # 1: Respect Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim. Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa ”Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai.” Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya. Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard dan Spencer Johnson, The One Minute Manager. Hukum # 2: Empathy Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand – understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust). Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain. Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku konsumen (consumer’s behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork. Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan. Hukum # 3: Audible Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum # 4: Clarity Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam menyiapkan korespondensi tingkat tinggi. Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita. Hukum # 5: Humble Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Dalam edisi Mandiri 32 Sikap Rendah Hati pernah kita bahas, yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar. Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.n
5 Hukum Komunikasi Yang Efektif 5 Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi
itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain. Hukum # 1: Respect Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim. Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai." Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya. Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard dan Spencer Johnson, The One Minute Manager. Hukum # 2: Empathy Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust). Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain. Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku konsumen (consumer's behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain
dalam tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork. Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima. Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan. Hukum # 3: Audible Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum # 4: Clarity Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam menyiapkan korespondensi tingkat tinggi. Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita. Hukum # 5: Humble Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Dalam edisi Mandiri 32 Sikap Rendah Hati pernah kita bahas, yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.
Tip Menulis Surat Lamaran Membuat Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) Surat lamaran yang baik itu... Tips sederhana dalam menyusun surat lamaran. Urutan penyusunan CV Bahasa Inggris - English Business relation information request Meminta informasi lanjutan katalog Pemberitahuan dan peringatan kuasa penagihan Rencana Pertemuan - Meeting Tidak dapat memenuhi janji Bahasa Indonesia Accounting & Finance 1 Accounting & Finance 2 Accounting & Finance 3 Accounting - Tax Banking Desain Interior Information Technology (IT) Kargo/Transportasi Manajemen Manajer Pemasaran 1 Manajer Pemasaran 2 Marketing/sales Marketing/Sales/Kurir Pemasaran Penerbitan
Login Username Password Remember me Login
Lost Password? No account yet? Register
Statistics Members: 923 News: 125 Web Links: 3
Cari di Bursa Kerja Boa
Advanced Search
Iklan Bursa Kerja Boar • •
Diploma 3 Politeknik Negeri Kupang ( / Menc accunting ( / Mencari Kerja
Programmer Resepsionis Secretary/Administratif Bahasa Inggris Accounting - Tax Analyst Art & Craft Designer Banking - International Relation Finance & Accounting 1 Finance & Accounting 2 Finance & Accounting 3 Fresh Graduate - Information Technology (IT) Graphic Design Information Technology (IT) Management Information System (MIS) Marketing/sales 1 Marketing/sales 2 Marketing/sales 3 Marketing/Sales 4 Marketing/sales 5 Marketing/sales 6 Pharmaceutical Publishing 1 Publishing 2 Sales Manager Secretary/Administratif Under & Fresh Graduate - Marketing/sales
1. Bagaimana kita dapat berkomunikasi secara efektif. Jelaskan jawaban anda (jawaban ini dapat anda lihat di (http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/04/1/man01.html)
• • •
accunting ( / Mencari Kerja accunting ( / Mencari Kerja MENCARI PKL UN MULTIMEDIA ( / Men SAUDARA ( / Mencari K Sarjana komputer ( / M SMK / STM Jurusan
• • •
S1 ( / Mencari Kerja) 2008-10-0 D3 ( / Mencari Kerja) 2008-09Butuh Lowongan Ke
• •
MIRA ( / Mencari Kerja) 200 mencari kerja disegal
• • • •
SMA ( / Mencari Kerja) 2008 cari kerja ( / Mencari Kerja Dibutuhkan Broker/T Index ( / Informasi Lowongan manajemen kompute
•
Cari Kerja EO / Med
•
mencari kerja mnj. ke
•
SMK INFORMATIK
•
ready as technician ( /
• • • • •
Mencari Kerja ( / Menca Mencari kerja ( / Mencar investor ( / Mencari Mitra U mencari kerja ( / Mencar Mengerti Akutansi P
•
butuh pekerjaan di bi
• •
desain grafis ( / Mencari K mencari pekerjaan di
•
Butuh pekerjaan dibi komputer ( / Mencari Kerja
• • •
Mencari Kerja) 2008-10-26
Mencari Mitra Usaha) 2008-07-2
Kerja) 2008-07-16
06-17 Kerja) 2008-06-13 Kerja) 2008-06-07 Kerja) 2008-05-20 10
Kerja) 2008-04-14 Mencari Kerja) 2008-04-01
Informasi Lowongan) 2008-03-22
2. Sebutkan lima hokum komunikasi yang efektif dan jelaskan jawaban saudara beserta contohnya. Jawbannya dapat dibuka pada alamat ini ; (http://anikgurung.tripod.com/id29.html) 3. terdapat jenis-jenis Rapat dan sebutkan dan jelaskan. 4. seorang pemimpin tidak begitu saja mengadakan rapat.kapan seorang pemimpin mengadakan rapat> jelaskan jawaban sauadara. Jawaban soal nomor 3 dan 4 dapat anda buka http://www.google.co.id/search? hl=id&q=KOMUNIKASi+lisan&btnG=Telusuri&meta= , kemudian anda klik komunikasi lisan dalam komunikasi rapat 5. coba anda jelaskan apa yang dimaksud dengan surat lamaran kerja dan resume dan bagaimana cara membuat surat lamaran kerja dan resume yang baik. Jawaban terhadap soal ini dapat dibuka : http://www.ngelamar.com/ SILAKAN ANDA CARI JAWABANNYA SENDIRI BERDASARKAN ALAMAT YG SAYA BERIKAN Membuat Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) Agar terlihat profesional dan menarik, ada beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam membuat curriculum vitae (CV): •
Gunakan kertas putih polos
CV hendaknya polos tidak menggunakan background image (dasar bergambar). •
Status perkawinan
Cantumkan status perkawinan (single, married, atau divorced). •
Foto terbaru
Lampirkan pas foto terbaru. Sebaiknya gunakan pas foto berwarna, dan berpakaian resmi (jas lengkap dengan dasi). •
Referensi
Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang bisa dihubungi oleh pihak penyeleksi untuk menanyakan hal-hal penting seputar diri anda (biasanya nama atasan dimana anda bekerja sebelumnya). •
Pekerjaan yang diinginkan
Selalu cantumkan jenis pekerjaan yang anda inginkan. Jangan menulis bahwa anda siap bekerja dalam posisi apa saja karena akan memberi kesan bahwa anda adalah pekerja
serabutan. Tuliskan saja spesialisasi anda. •
Format standar surat resmi
Gunakan huruf dengan ukuran dan jenis standar (warna hitam), contohnya font jenis Times New Roman. •
Pengalaman kerja
Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan anda pada perusahaan sebelumnya (bukan nama perusahaannya) sebanyak-sebanyaknya tiga perusahan terakhir, berikut pangkat dan jabatannya. •
Pengalaman lain yang menunjang
Cantumkan pengalaman atau organisasi yang berhubungan dengan spesialisasi anda. Jika anda adalah seorang spesialis bidang kimia, maka pengalaman sebagai juara I lomba melukis atau pejabat ketua senat tidak perlu dicantumkan. •
Identitas
Cantumkan identitas anda dengan jelas.
Format resume atau curriculum vitae di setiap negara berbeda-beda. Hal ini tampaknya dipengaruhi oleh budaya, kebiasaan dan pandangan politik di setiap negara yang berbedabeda pula. Sebagai contoh, untuk resume standar di Amerika Serikat (AS) tidak perlu mencantumkan foto, agama, status perkawinan dan umur, karena hal itu dianggap sangat pribadi. Perusahaan tidak meminta pencantuman keterangan-keterangan seperti itu karena bisa dianggap melakukan ‘early prejudice’. Di AS perusahaan tidak boleh melakukan diskriminasi dalam penerimaan pegawai, baik diskriminasi atas ras, umur, status maupun agama. Sedangkan di Singapura, kadang dalam resume diminta mencatumkan keterangan ras. Surat lamaran yang baik itu... Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat lamaran yang baik, yaitu sebagai berikut: •
Impresif.
Tampilkan jati diri kita secara menarik. Isi surat hendaknya dapat memunculkan kesan
simpatik, tidak terlalu arogan tetapi juga tidak terlalu merendah. • Menarik minat calon atasan. Kesan pertama sangat penting. Usahakan untuk menyusun surat yang ketika seseorang mulai membacanya, akan langsung tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seperti apakah kriteria kita • Menyebutkan kualifikasi yang diraih. Prestasi kerja maupun pengalaman yang sukses harus disebutkan, untuk menunjukkan bahwa kita mempunyai prestasi dan pengalaman yang patut dipertimbangkan. • Menggunakan bahasa yang enak dibaca, ringkas dan padat. Gunakan bahasa yang sederhana dan ringkas. Kita mempunyai kesempatan untuk menjabarkan semuanya dalam kesempatan wawancara. Untuk saat ini, buatlah penjelasan yang singkat tetapi efektif. • Kalimat yang efektif. Hindari kalimat yang tidak efektif, kalimat yang diulang-ulang tanpa alasan, ejaan yang salah, maupun penggunaan tata bahasa yang buruk. Yang sering terjadi adalah penggunaan kata keterangan yang berulang-ulang, atau kata sambung yang berulangulang, yang menyebabkan kalimat terasa janggal, yang persis seperti kalimat yang sedang anda baca saat ini, yang menggunakan kata sambung ‘yang’ secara berulang-ulang dan berlebihan. • Bahasa Indonesia saja Jika tidak diminta, hindari penggunaan bahasa Inggris, terutama jika kemampuan bahasa Inggris kita kurang baik. Jika bahasa Inggris kita bagus, boleh saja membuat surat lamaran berbahasa Inggris, yang tentu saja merupakan sebuah ‘nilai plus’ bagi kita. • Tujuan dan alasan melamar. Cantumkan tujuan dan alasan kita melamar. Biasanya tujuan yang sering disebutkan dalam surat lamaran adalah bahwa kita mempunyai kemampuan dan pengalaman yang memadai dalam bidang pekerjaan tertentu, dan dengan bergabungnya kita ke suatu perusahaan akan dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi perusahaan tersebut. • Kerapihan. Gunakan kertas yang bagus, bersih dan rapih, tidak kusut, tidak tebal dan tidak mudah terkoyak. Jangan menulis atau mencetak dengan tinta yang terlalu tipis agar surat lamaran mudah dibaca, dan hindari penggunaan tippex. • Tulis tangan atau komputer? Lebih baik menggunakan komputer, kecuali perusahaan yang kita tuju mensyaratkan agar surat lamaran ditulis dengan tangan. Agar diperoleh kualitas tulisan yang setara dengan kualitas tulisan dari mesin cetak, sebaiknya gunakan printer inkjet atau laser, dan hindari penggunaan printer dot matrix karena akan memberi kesan kita orang yang tertinggal dalam hal teknologi. Gunakan jenis font standar, seperti Times New Roman untuk
memberi kesan formal. Tips sederhana dalam menyusun surat lamaran. Article - Tip Menulis Surat Lamaran Berikut ini adalah beberapa tips sederhana yang dapat diterapkan pada saat menyusun surat lamaran. •
Sertakan Resume.
Sertakan resume yang baik pada saat mengirimkan surat lamaran • Pergunakan ukuran kertas standar. Biasanya ukuran standar adalah ukuran kuarto (letter). • Pergunakan kertas warna putih. Jangan gunakan kertas berwarna, karena akan mengurangi kesan profesional. • Pergunakan kertas dengan kualitas standar. Kertas yang biasa digunakan untuk surat menyurat di kantor sudah cukup, kecuali untuk posisi tertentu dapat memakai kualitas yang lebih baik seperti kertas Concorde bermotif maskulin. • Pergunakan tinta hitam. Penggunaan warna tinta selain hitam akan menghilangkan kesan formal, dan bahkan dianggap tidak sesuai dengan kaidah dan etika surat-menyurat resmi. Anda tidak ingin dianggap hanya sekedar iseng melamar bukan? • Cukup satu halaman. Buatlah secara singkat dan padat. Hindari surat lamaran yang panjang dan bertele-tele. • Tunjukkan Rasa Percaya Diri. Tunjukkan bahwa kita punya cukup rasa percaya diri, tetap jangan sampai terlihat arogan. • Kaidah berbahasa. Pergunakan kata-kata yang sopan dan wajar dan sesuai dengan kaidah bahasa. Jika ditulis dalam Bahasa Indonesia, harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Jika ditulis dalam bahasa Inggris, perhatikan Grammar dan ejaannya. • Mudah dipahami. Hindari menggunakan istilah-istilah yang tidak biasa atau sulit dimengerti oleh orang lain. Asumsikan bahwa pembaca surat lamaran kita adalah orang awam, sehingga sedapat mungkin gunakan istilah-istilah yang umum dipakai saja. • Cek kembali. Setelah anda selesai menulis surat lamaran, disarankan untuk membaca dengan teliti
beberapa kali. Bacalah dengan perlahan-lahan keseluruhan isi surat. Temukan kesalahan yang umum terjadi, seperti kesalahan penulisan, ejaan, penggunaan kata yang sama secara berulang-ulang, atau istilah yang kurang tepat. Sebuah kesalahan kecil dalam surat lamaran akan berakibat turunnya kredibilitas kita di mata pihak yang membacanya, karena menunjukkan bahwa kita tidak teliti dan kurang profesional. Urutan penyusunan CV Format standar resume atau curriculum vitae (CV) di Indonesia adalah sebagai berikut: • Biodata dan pas foto. Pas foto berwarna terbaru, biasanya berukuran 3x4 atau 4x6 • Riwayat pendidikan dan pelatihan. Cantumkan riwayat pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti, lengkap dengan jurusan, jenjang, institusi dan tahun kelulusan. Cantumkan pendidikan formal terlbih dahulu, setelah itu baru cantumkan pendidikan non formal. • Pengalaman kerja. Berisi pengalaman kerja anda, lengkap dengan pangkat, jabatan, jenis pekerjaan, prestasi atau poyek yang telah selesai dengan sukses, tanggung jawab dan wewenang pekerjaan, serta periode kerja. • Pengalaman organisasi. Berisi pengalaman organisasi. Sebaiknya cantumkan pengalaman organisasi yang berhubungan dengan jenis pekerjaan yang anda inginkan saja. • Referensi kerja. Cantumkan referensi kerja (bisa nama atasan tempat anda bekerja sebelumnya).
TERIMA KASIH PENDAFTARAN ANDA SUDAH KAMI TERIMA
Harap dicatat nomor pendaftaran anda untuk konfirmasi sebagai berikut :
251229400 Mohon transfer biaya keanggotaan bulan pertama sebesar Rp 30.000,(tiga puluh ribu rupiah), atau Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) untuk anda yang ingin membayar sekaligus, ke rekening di bawah ini. BCA Cabang Pembantu Gatot Subroto - Denpasar, Bali
Nomor Rekening : 669 009 1206 atau Bank Mandiri Cabang Pembantu Gatot Subroto - Denpasar, Bali Nomor Rekening : 145 00 0543204 8 Atas nama : I Wayan Suada Transfer dapat dilakukan melalui : 1. Datang langsung ke Bank BCA atau Bank Mandiri. Gunakan formulir transfer yang disediakan. Tuliskan nama dan nomor pendafataran di kolom "berita" pada formulir transfer. 2. Melalui ATM BCA atau ATM Mandiri.(untuk ATM Mandiri, minimal transfer yang bisa dilakukan adalah RP 50.000,-). 3. Melalui M-banking atau Internet banking BCA atau Mandiri. Kalau bisa cantumkan nama dan nomor pendaftaran Anda. 4. Transfer melalui bank lain, selain bank BCA atau Bank Mandiri. (untuk transfer dari bank lain, biasanya transfer baru kami terima dalam satu atau dua hari kerja). Kemudian konfirmasi bahwa Anda sudah melakukan pembayaran di sini. Untuk aktivasi lebih cepat, bisa informasikan juga lewat SMS ke (0361)861-7704. Jangan lupa cantumkan nomor pendaftaran Anda seperti di atas untuk memudahkan pengecekan. USER ID dan PASSWORD yang digunakan untuk mulai belajar akan kami kirimkan lewat e-mail. Terima kasih atas kepercayaan Anda belajar Bahasa Inggris bersama kami, CARAKITA.COM
PERILAKU ORGANISASI Disarikan dari beberapa sumber oleh : DR. Sulipan,M.Pd.- TEDC Bandung Kembali ke halaman depan>>> Email : sulipans@yahoo.com
1. 1.
Konsep Perilaku Organisasi
Pengertian
- - Organisasi : - - Sistem kerja sama sekelompok orang yang mempunyai aturan dan keterikatan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
- - Struktur pembagian kerja dan mekanisme kerja antara sekelompok orang yang mempunyai aturan dan keterikatan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
- - Perilaku : - - Sikap dan tindakan - - Ilmu Perilaku organisasi - - Ilmu tentang perilaku tiap individu dan kelompok serta pengaruh tiap individu dan kelompok terhadap organisasi, maupun perilaku interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok dalam organisasi demi kemanfaatan suatu organisasi.
- - 4 unsur utama perilaku org. : - - pandangan psikologi - - pandangan ekonomi - - pandangan bahwa individu dipengaruhi aturan org. dan pemimpinnya - - pandangan tentang penekanan kepada tuntutan manajer untuk mencapai tujuan organisasi. - - Ilmu pendukung : - - psikologi (sosial/massa/ industri), sosiologi, ekonomi, politik.
- - Cara pandang kesisteman : - - Sistem tertutup : hasil adalah selalu buah dari suatu usaha dan manusia hanyalah bagian dari mesin organisasi yang kompleks.
- - Sistem terbuka : kekuatan yang berupa perasaan, norma dan sikap berpengaruh terhadap perilaku seseorang dlm. organisasi (faktor lingkungan ikut berperan thd. perilaku seseorang dalam organisasi).
- - Manfaat ilmu perilaku organisasi bagi pimpinan dan anggota organisasi. - - Menentukan kebijaksanaan - - Membuat aturan - - Memecahkan masalah, dll.. 2. 2.
Ruang Lingkup Ilmu Perilaku
- - Perilaku manusia dalam organisasi - - Hart & Scott : para ahli punya pra-anggapan thd. perilaku manusia. - - Copernicus : matahari pusat jagad raya - - Darwin : evolusi - - B.F. Skinner : tindakan manusia dipengaruhi lingkungannya. - - Machiaveli : lebih baik ditakuti daripada dicintai (autokratis) - - Teori perilaku berdasarkan teori Birokrasi Max Weber : - - Spesialisasi, tingkatan berjenjang, sistem prosedur/aturan, hubungan kerja impersonal, promosi dan penghasilan.
- - Sumber kewenangan : - - 1. rational-legal authority; 2. traditional authority; 3. charismatic authority. - - Teori Organisasi Administratif Henry Fayol: - - Setiap bentuk usaha terdiri dari 5 subsistem : 1. teknik dan komersial (pembelian, produksi, penjualan); 2. keuangan (pencarian dan pengendalian modal); 3. pengamanan; 4. akuntansi; 5. administrasi.
- - Teori Manajemen Ilmiah Frederick W. Taylor: - - studi waktu; pembedaan pengupahan; perencanaan kerja; sistem pembiayaan; standarisasi peralatan.
- - Perilaku organisasi dalam beberapa jenis pendekatan manajemen :
Manajemen tradisional
-
-
Tiap individu memiliki perilaku tertentu dalam tiap proses perencanaan, organisasi,
penggerakan dan pengawasan.
-
-
Tiap kelompok/unit kerja memiliki karakteristik tertentu dalam berinteraksi di dalam
maupun antar kelompok/unit kerja. Manajemen berdasarkan sasaran :
-
-
Tiap individu atau keompok memupunyai interest tertentu dalam menentukan sasaran kerja
tiap unit dan bahkan penentuan sasaran organisasi. Manajemen stratejik :
-
-
Tiap individu atau kelompok memiliki pandangan yang berbeda dalam menganalisa
lingkungan, penentuan visi dan misi, perumusan strategi, implementasi strategi maupun pengendalian strategi. Manajemen mutu terpadu :
-
-
Tiap individu atau kelompok memiliki tolok ukur mutu yang berbeda dan memiliki
komitmen mutu yang berbeda pula.. Kembali ke halaman depan>>> Email : sulipans@yahoo.com http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah
NILAI – KEPUASAN KERJA - MOTIVASI Oleh : DR. Sulipan, M.Pd. – TEDC Bandung Kembali ke halaman depan>>> Email : sulipans@yahoo.com
1. 1.
Prinsip dasar nilai yang dimiliki setiap individu.
♦ ♦
Pengertian nilai
Keyakinan dasar bahwa suatu modus perilaku tertentu lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan modus perilaku lainnya.
♦ ♦
Sistem nilai
Suatu hirarki yang didasarkan pada suatu peringkat nilai-nilai seorang individu dalam hal intensitasnya.
♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ -
Sumber sistem nilai -
Orang tua/keluarga ; Masyarakat ; Pendidikan
Tipe nilai -
Teoritis ; Ekonomis ; Estetis ; Sosial ; Politis ; Religius
Hubungan nilai dan perilaku -
Sistem nilai yang dianut seseorang akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang karena
nilai mempengaruhi sikap dan sikap mempengaruhi perilaku.
-
-
Seseorang yang memiliki sistem nilai lebih tinggi cenderung berperilaku lebih terkendali
dibandingkan seseorang yang memiliki sistem nilai lebih rendah.
-
-
Seseorang yang memiliki sistem nilai berbeda maka akan mempengaruhi pandangan
tentang mutu suatu tindakan atau produk.
2. 2.
Tekanan psikologis
♦ ♦
Suatu keadaan dimana seseorang tidak mampu memberikan jawaban secara wajar dan tepat
terhadap rangsangan dari sekitarnya, atau mampu tetapi dengan biaya yang terlalu besar seperti kelelahan kronis, tertekan, khawatir, gangguan fisik, syaraf atau kehilangan harga diri.
♦ ♦ -
Penyebab tekanan psikologis -
Kurang diterima di lingkungannya ; Jenjang hirakhi ; Kompetisi ; Ketidakpastian
peranan ; Perubahan
♦ ♦ ♦ ♦
Bentuk tekanan -
Frustasi ; Cemas ; Rendah diri
Pengaruh terhadap perilaku
-
-
dorongan untuk bangkit ; dorongan merubah persepsi ; jawaban/tindakan kreatif ;
menggerutu ; afiliasi kelompok ; agresif depresi ; alkoholisme ; melarikan diri
3. 3.
Kepuasan kerja pegawai.
♦ ♦
Pengertian
Rasa senang dan puas selama dan setelah melakukan suatu pekerjaan.
♦ ♦ -
-
Sejauh mana perasaan seseorang selama/setelah melakukan pekerjaan
-
-
Skala Likert : 1 – 5 / 0 – 4 / STS-TS-R-S-SS
♦ ♦
-
Imbalan yang pantas
-
-
Kondisi kerja yang mendukung/rekan sekerja yang mendukung
-
-
Kesesuaian antara kemampuan dan level kesulitan pekerjaan
-
-
Kesesuaian antara kepribadian dan jenis pekerjaan
-
-
Kerja yang secara mental menantang.
-
-
Efek kepuasan kerja pada kinerja -
♦ ♦
♦
Hal-hal yang menentukan kepuasan kerja
-
♦ ♦
4. 4.
Pengukuran kepuasan kerja
Tingkat produktifitas ; Tingkat kemangkiran ; Tingkat keluar pekerjaan
Pengungkapan ketidakpuasan -
Keluhan/protes/kritik; Pasif/apatis; Sabotase; Keluar pekerjaan
Teori motivasi : ♦ Teori tingkat kebutuhan (Maslow) :
- - biologis/keamanan/sosial/penghargaan/aktualisasi diri ♦
♦ Teori X dan Y (Douglas Mc Gregor)
Teori X : manusia dari sisi negatif
- - Karyawan tidak menyukai pekerjaan/selalu menghindari pekerjaan - - Karyawan harus dipaksa kerja - - Menghindari tanggung jawab - - Menempatkan keamanan di atas faktor lain dan sedikit berambisi Teori Y : manusia dari sisi positif
- - Karyawan butuh bekerja seperti juga butuh istirahat dan bermain - - Karyawan dapat mengarahkan/mengawasi diri sendiri dalam bekerja - - Karyawan dapat menerima tanggung jawab - - Memiliki kemampuan inovatif dan berambisi ♦ ♦ Teori motivasi Higiene (Frederick Herzberg) - - Hubungan seseorang dengan pekerjaannya merupakan suatu hubungan dasar dan sikapnya terhadap pekerjaan dapat menentukan sukses dan gagalnya seseorang.
- -
Faktor-faktor seperti kebijakan dan administrasi perusahaan, penyeliaan, dan gaji bila
memadai akan menentramkan para karyawan, bila tidak maka karyawan tidak akan puas.
♦ ♦ Teori ERG (Clayton Alderfer) : - - Existence ; Relatednes ; Growth ♦ ♦ Teori kebutuhan (Mc Clelland) : - - Kebutuhan berprestasi; Kebutuhan kekuasaan; Kebutuhan afiliasi ♦ ♦ Teori Evaluasi Kognitif : - -
Memberikan imbalan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya secara intrinsik telah
diberi imbalan cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan (adanya imbalan ganda maka imbalan yang kedua kurang ada artinya).
♦ ♦ Teori Penentuan Tujuan (Gene Broadwater) : - - Tujuan pekerjaan yang khusus dan sulit akan mengantar ke kinerja yang lebih tinggi. ♦ ♦ Teori Penguatan :
- - Perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya. - - Penguatan adalah yang mengkondisikan perilaku, jadi apabila suatu tindakan diberi respons maka tindakan itu cenderung diulang.
♦ ♦ Teori Keadilan (Jane Pearson) : - - Setiap individu selalu membandingkan masukan dan keluaran pekerjaajn mereka dengan orang lain (baik di dalam maupun di luar organisasinya) kemudian berespon untuk menghapuskan ketidakadilan yang terjadi di tempat kerjanya.
♦ ♦
Teori Harapan (Victor Vrooms) :
- - Kuatnya kecenderungan untuk bertindak bergantung kepada harapan bahwa tindakan itu akan menghasilkan keluaran tertentu dan daya tarik keluaran tadi terhadap seorang individu.
- - Tiga hubungan yang mempengaruhi : + Upaya – kinerja + Kinerja – imbalan + Imbalan – tujuan pribadi
5. 5.
Motivasi dalam pekerjaan :
- -
Imbalan yang memuaskan dan sesuai tingkat kebutuhan karyawan
- -
Perlu diberi insentif/pujian/penghargaan bagi karyawan yang berprestasi lebih dari pada yang
lain.
- -
Tidak perlu imbalan ganda untuk satu jenis pekerjaan yang sama
- -
Diberikan pemahaman tentang pentingnya arti pekerjaannya.
- -
Karyawan tipe X diberi perlakuan berbeda dengan karyawan tipe Y
- -
Penempatan sesuai kemampuan, sesuai kepribadian dan minatnya.
- -
Harus ada kejelasan karier bagi karyawan.
- -
Pemberian pekerjaan bertahap, dari yang sederhana ke yang lebih sulit.
- -
Catatan pekerjaan yang pernah dilakukan digunakan sebagai dasar promosi.
- -
Pemberian pekerjaan/penugasan harus memperhatikan kondisi kejiwaan seseorang saat
ditugaskan. Kembali ke halaman depan>>>
1. coba anda jelaskan manusia dalam pekerjaan tinjauan dalam teori perilaku organisasi. Jelaskan pendapat saudara mengenai statement di atas. Lihat dan buka lamat ini http://cokroaminoto.wordpress.com/2007/06/06/manusia-dalampekerjaan-sebuah-tinjuan-perilaku-organisasi/ 2. jelaskan teori tentang perilaku organisasi. Apa yg sudah saudara pelajari selama ini> dan apa manfaatnya bagi anda sebagai pekerja dalam mempelajari perilaku organisasi. 3. JELASKAN JUGA TEORI PERILAKU ORGANISASI DAN RUANG LINGKUP PERILAKU ORGANISASI. JAWABAN ANDA DAPT MEMBUKA ALAMAT INI http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/kumpulanb.html 4. APA YANG DIMAKSUD DENGAN STRESS> APAKAHA STRESS ITU SELALU MERUGIKAN PERUSAHAAN.JELASKAN JAWABAN ANDA.CARI JAWABAN DI WWW.GOOGLE.COM,LALU KETIK STRESS. 5. APAKAH MANUSIA DAPAT BEBAS DARI STRESS> 6. APA YANG DIMAKSUD DENGAN EUROSTRESS DAN SYSTRESS.